Home

  • Kabar Gembira, Kini Berlangganan Netray Bisa Melalui Gopay

    Kabar Gembira, Kini Berlangganan Netray Bisa Melalui Gopay

    Kemudahan dan kenyamanan pengguna menjadi hal yang penting bagi Netray. Oleh karena itu, Netray terus berupaya memperbaiki dan melakukan pembaharuan fitur secara berkala guna memahami kebutuhan pengguna. Kini Netray telah menyediakan alternatif pembayaran melalui GoPay. 

    Untuk menikmati fitur-fitur unggulan Netray, kamu hanya perlu membuat akun dan melakukan registrasi. Dengan berlangganan (subscribe), kamu dapat memilih fitur layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu sehingga akan lebih efektif dan ekonomis. Seperti apa langkah-langkahnya? Simak tutorial berikut.

    Cara Berlangganan Netray

    1.Masuk halaman Netray kemudian klik Register

    2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi.

    3. Pilih Trial untuk melakukan demo terlebih dahulu atau pilih Subscribe jika ingin langsung berlangganan.

    4. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, email, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik persetujuan kebijakan privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.

    5. Klik Next dan kamu akan dialihkan ke halaman berikut. Pilih layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu (Add to cart)

    7. Pastikan pesananmu sudah sesuai (lihat bagian Order Summary). Kamu dapat mengubah jumlah keyword dan jangka waktu sesuai kebutuhan. Jika tidak, Netray akan otomatis menggunakan pengaturan standar (1 keyword dan 1 bulan). Kemudian klik Subscribe. Dengan mengeklik subscribe kamu dianggap setuju dengan Ketentuan Kebijakan Privasi Netray dan Syarat dan Ketentuan Netray.

    8. Kamu akan dialihkan ke halaman faktur yang berisi detail pesananmu dan berapa jumlah uang yang harus dibayar. Lalu klik Payment. Faktur ini juga akan otomatis dikirimkan ke emailmu.

    9. Klik Continue dan pilih cara pembayaran melalui GoPay. Klik Pay Now dan akan muncul Order ID beserta QR Code. Buka aplikasi Gojek atau aplikasi dompet digital lain. Scan QR code yang tertera pada layar monitor. Cek detail pembayaran di aplikasi lalu klik Pay. Masukan Pin dan transaksi kamu berhasil.

    11. Klik I Already Paid untuk memastikan bahwa kamu telah melakukan pembayaran. Lalu dalam beberapa detik, Netray akan membawamu pada halaman Dashboard.

    Selamat, fitur yang kamu beli telah aktif. Klik Create Topic untuk mulai membuat topikmu.

    Perlu kamu tahu bahwa setiap satu keyword hanya mengakomodasi satu kali pemrosesan data. Artinya, kamu tidak dapat mengubah atau mengganti keyword setelah mengeklik Create Topik. Jika kamu ingin lebih fleksibel, kamu dapat beralih ke paket premium Netray. Di paket premium kamu bebas mengubah atau mengganti keywordmu meski hanya memiliki satu slot keyword. Jika ada pertanyaan, silakan hubungi Kontak Netray.

  • Mau Coba Netray Secara Gratis, Ini Fitur yang Dapat Kamu Cicipi di Paket Trial

    Mau Coba Netray Secara Gratis, Ini Fitur yang Dapat Kamu Cicipi di Paket Trial

    Sejak Juli 2020 lalu, Media Monitoring Netray telah dibuka untuk pengguna mandiri. Media monitoring berbasis analisis big data dan kecerdasan buatan ini tak hanya mengakomodasi kepentingan bisnis dan korporasi, tetapi juga dapat digunakan untuk kepentingan perorangan, sebagai sumber penelitian. Netray juga menyediakan paket Trial untuk kamu yang ingin mencoba Netray secara gratis. Agar kamu dapat memanfaatkan fitur Netray Trial secara maksimal simak tutorial berikut ini.

    1. Masuk halaman Netray kemudian klik Register

    2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi. Pilih Trial untuk melakukan demo.

    3. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, e-mail, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik Persetujuan Kebijakan Privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.

    5. Klik Register untuk mendaftarkan akunmu pertama kali. Akun yang sudah pernah didaftarkan tidak bisa mendaftar kembali. Klik Login untuk masuk jika sudah punya akun.

    6. Buka email kamu untuk melihat link aktivasi yang dikirimkan Netray dan lakukan verifikasi akun. Berikut tampilan dashboard-mu setelah berhasil verifikasi.

    Untuk paket Trial, kamu hanya bisa mencoba fitur Twitter dan News. Instagram dan Facebook akan aktif apabila kamu telah meng-upgrade akunmu ke premium (Upgrade Membership) atau berlangganan Netray.

    7. Klik menu profil di pojok kanan lalu pilih Edit Profil. Lengkapi profilmu terlebih dahulu agar kamu dapat mengaktifkan fitur Twitter dan News. Jika sudah, klik Submit.

    8. Fitur monitoring Twitter dan News sudah aktif. Kamu dapat mulai memasukkan topik yang kamu inginkan.

    Lalu bagaimana cara membuat topik dan membaca data di dashboard Netray? Simak tips dan triknya berikut.

    Membuat Topik di Dashboard Netray (Trial)

    1. Klik menu Create Topic. Masukkan judul topikmu pada kolom Name kemudian masukkan keywords topikmu pada kolom Keyword. Kamu punya 2 slot keyword yang dapat kamu maksimalkan.

    Tips: Jangan menggunakan keyword yang terlalu umum karena akan menyulitkanmu dalam melakukan analisis (misal; penyakit, pemerintah, pandemi dsb). Gunakanlah keyword yang spesifik (misal; covid-19, psbb, atau nama brand). Akan tetapi, jangan terlalu spesifik (psbb di Bandung) karena data yang akan ditampilkan hanyalah data yang mengandung rangkaian kata tersebut. Alternatif terbaik adalah dengan memanfaatkan fitur penggabungan. Gunakan tanda && di antara dua kata yang wajib ada dalam data (misal psbb && bandung). Keyword ini akan lebih spesifik dan maksimal daripada keywordpsbb di bandung‘ (terlalu spesifik) ataupun ‘psbb’ saja atau ‘bandung‘ saja (akan menyangkut semua topik tentang pssb dan topik tentang bandung).

    2. Jika semua sudah lengkap terisi klik Save. Dalam beberapa detik, dashboard Netray akan muncul. Crawling data akan berjalan beberapa menit tergantung frekuensi kemunculan topik. Untuk paket Trial, Netray membatasi jumlah data maksimal hingga 2000 dengan periode seminggu ke belakang. Meskipun topik yang dicari mungkin mengandung banyak data, Netray akan berhenti setelah mengumpulkan jumlah tersebut.

    Fitur Apa Saja yang Dapat Diakses Ketika Mencoba Netray Trial?

    Kamu dapat mengakses semua fitur yang ada di menu Overview. Selanjutnya, Account Monitoring, Social Network Analysis, Reporting, dan Comparing hanya bisa kamu dapatkan apabila kamu melakukan upgrade ke premium.

    Nah, di Overview ini apa saja sih yang bisa ditampilkan Netray untuk kamu?

    1. Data Statistik : meliputi total Impression, Potential Reach, Account (Male or Female), Persebaran Perangkat, Total Tweets.
    2. Grafik Peak Time : frekunsi sebuah topik diperbincangkan dalam sebuah periode.
    3. Sentiment Trend : kurva untuk melihat perbandingan sentimen di tiap periode.
    4. Tweets : semua tweet yang berhubungan dengan kata kunci. Kamu dapat melihat lebih detail dengan mengeklik View All Tweets. Kamu juga dapat memfilter tweet mana yang ingin kamu lihat berdasarkan sentimen (negative/neutral/positive) atau berdasarkan urutan (paling populer, paling baru, hinga yang paling lawas). Jika ingin melihat tweet mana yang paling mempengaruhi perbincangan topik secara umum lakukan filter berdasarkan yang paling populer. Jika ingin melihat akun yang paling awal memperbincangkan topik gunakan filter Older. Ini akan berguna ketika kamu mencari tahu inisiator sebuah topik atau tagar yang sedang trending.
    5. Top Words : kosakata populer yang paling banyak muncul dalam tweet warganet. Kamu juga dapat mengeklik masing-masing kata untuk melihat apa saja tweet yang mengandung kata tersebut dalam topik terkait.
    6. Top Accounts : akun yang paling berpengaruh dalam perbincangan topik, baik berdasarkan pada impresi yang diperoleh (sort by Popular) atau berdasarkan frekuensi kemunculannya (sort by Count).
    7. Top Entitas : People, Organization, Facilities, Complains, Locations.
    8. Popular Media : video atau gambar populer yang berhubungan dengan kata kunci topik.

  • Rumah Sehat untuk Jakarta & Setitik Noda Kesenjangan Faskes Ibu Kota

    Rumah Sehat untuk Jakarta & Setitik Noda Kesenjangan Faskes Ibu Kota

    Di luar riuh pemberitaan soal pergantian nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di seluruh DKI Jakarta menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta, sejatinya wilayah Ibu Kota masih terselip noda kesenjangan fasilitas kesehatan (faskes). Jumlah tempat tidur untuk pasien di beberapa wilayah di DKI masih minim, namun wilayah lainnya sebaliknya.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 jumlah penduduk DKI Jakarta mencapai 10,6 juta orang dengan jumlah fasilitas tempat tidur pasien sebanyak 23.667. Jika dilihat rasio secara umum maka tersedia 2,23 tempat tidur untuk setiap 1.000 penduduk. Rasio itu memang sudah lebih baik apabila diukur berdasarkan standar WHO setiap 1 tempat tidur untuk 1.000 penduduk.

    Namun rasio yang sudah baik itu tak sebaik sebarannya. Jika dilihat dari detail distribusi tempat tidur pasien dengan jumlah penduduk pada masing-masing wilayah maka menunjukkan adanya kesenjangan. Terdapat wilayah kabupaten/kota administrasi yang memiliki jumlah penduduk lebih sedikit namun ketersediaan tempat tidur lebih banyak atau sebaliknya.

    Baca selengkapnya di https://analysis.netray.id/rumah-sehat-untuk-jakarta-setitik-noda-kesenjangan-faskes-ibu-kota/

  • Kontroversi Pernyataan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Soal Poligami

    Kontroversi Pernyataan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Soal Poligami

    Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menjadi sorotan setelah mengeluarkan pernyataan kontroversialnya terkait solusi penanganan HIV/AIDS di Jawa Barat. Menurut Uu, solusi untuk menekan angka penderita HIV/AIDS adalah menikah muda dan berpoligami. Pernyataan ini lantas menjadi bahan pemberitaan media dan ramai diperbincangkan di dunia maya. Sentimen negatif pun membanjiri topik ini di kanal News dan Twitter.

    Seperti yang telah diberitakan oleh media massa, publik sempat dihebohkan dengan pemberitaan mengenai jumlah pengidap HIV/AIDS di Jabar. Headline berita yang menginformasikan pengidap HIV/AIDS menyentuh angka ratusan dengan penderita terbanyak adalah ibu rumah tangga menjadi perhatian publik. Yang lebih mencengangkan lagi ialah adanya data bahwa banyak anak-anak di Jabar juga menjadi penderita penyakit ini.

    Gambar 1 Sampel Berita Anak-Anak Penderita HIV/AIDS

    Dari pantauan Media Monitoring Netray selama 10 hari dengan kata kunci ‘HIV && AIDS’ ditemukan sebanyak 588 artikel dari total 73 media. Pemberitaan mulai memuncak di tanggal 25 setelah adanya laporan total penderita di wilayah Jabar. Dua hari berikutnya pemberitaan mulai menurun dan kembali mengalami kenaikan di tanggal 30 setelah adanya pernyataan dari Wagub Uu.

    Gambar 2 Peak Time News
    Gambar 3 Statistik News

    Pernyataan yang dinilai kontroversial tersebut langsung ditanggapi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui akun medsosnya. Ridwan Kamil secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terkait solusi penanganan HIV/AIDS yang dilontarkan oleh Wagub Uu. Dalam keterangan tambahannya, ia mengatakan bahwa Pemprov Jabar telah memiliki program-program yang diperuntukkan demi meminimalisir angka penderita HIV/AIDS ini.

    Senada dengan sang gubernur, beberapa kalangan juga menujukkan sikap ketidaksetujuannya terhadap solusi yang dijabarkan Pak Wagub. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta agar Uu tidak memberikan pernyataan sensitif yang dapat membuat heboh masyarakat.

    Gambar 5 Sampel Berita Ketidaksetujuan Ridwan Kamil
    Gambar 6 Sampel Berita Ketidaksetujuan Beberapa Kalangan

    Pemberitaan terkait pendapat dari beberapa kalangan semakin mewarnai topik ini. Banyak kalangan yang mengecam dan kembali mengingatkan Wagub Uu agar tak mengeluarkan pernyataan semacam itu. Hingga akhirnya pada acara Harlah Muslimat NU Tingkat Jawa Barat di Gedung Pusdai Jawa Barat, di Kota Bandung, Rabu (31/8/2022) Wagub menyampaikan permintaan maafnya kepada publik. Ia mengatakan bahwa pernyataan yang dilontarkannya saat itu merupakan pernyataan pribadi dan bukan atas nama pemerintah.

    Gambar 7 Sampel Berita Permintaan Maaf Uu
    Gambar 8 Sampel Berita Permintaan Maaf Uu

    Pernyataan Kontroversi Wagub Jabar di Kanal Twittter

    Solusi ‘kontroversi’ ini juga menyentil warganet di Twitter. Memantau di kanal Twitter dengan kata kunci dan periode yang sama dengan news, Netray menemukan lebih dari 9 ribu twit dengan total sentimen negatif sebesar 41%. Sama halnya dengan kanal news, topik ini memuncak di tanggal 25 dan 30 Agustus 2022. Bahkan di tanggal 30 Agustus, twit dengan kata kunci tersebut menyentuh angka 3.386 twit dalam satu hari.

    sentimen negatif wagub jabar netray
    Gambar 9 Peak Time dan Sentiment Trend Twitter

    Pernyataan Wagub Uu terkait solusi pencegahan dengan menikah muda dan berpoligami menjadi sorotan warganet. Terlihat kosa kata wagub, solusi, poligami menduduki posisi tertinggi dalam jajaaran Top Words. Solusi yang dinilai penuh kontroversi tersebut mendapat banyak kecaman dari warganet. Berdasarkan jajaran Top Complaints, ditemukan kosa kata umpatan yang menduduki urutan teratas sebagai kosa kata yang disinyalir menjadi keluhan warganet.

    Gambar 10 Top Words Twitter
    Gambar 11 Jajaran Komplain

    Kata ‘goblok’ dijadikan perwakilan sebagai bentuk kritik terhadap pernyataan Wagub Uu. Dalam twit tersebut ditemukan perbincangan warganet yang menilai bahwa pernyataan semacam itu seharusnya tak dikeluarkan oleh sosok wagub yang merupakan wakil rakyat dan memiliki jabatan penting di tengah publik. Warganet menilai Wagub Uu tak kompeten terkait hal tersebut bahkan ia dinilai sebagai ‘pemabok ideologi agama’.

    Gambar 12 Sampel Twit Kritik untuk Uu

    Dari usulan Wagub Uu tersebut, tak sedikit warganet yang membela kaum perempuan. Bahkan warganet menganggap Wagub Uu hanya memikirkan kebutuhan ‘birahi’ saja tanpa memandang derajat perempuan. Perbaikan moral, edukasi seks, serta setia dengan pasangan menjadi masukan dari warganet untuk menekan angka kasus HIV/AIDS tersebut.

    Gambar 13 Sampel Twit Pernyataan Poligami Uu

    Angka kasus penderita HIV/AIDS di Jabar menghebohkan publik lantaran headline berita yang menyajikan angka fantastis tanpa adanya tahun atau periode laporan kasus. Menurut data Kemenkes RI periode Maret 2021, Jawa Barat menduduki peringkat kedua setelah Provinsi Jawa Tengah. Akibat hebohnya pemberitaan jumlah kasus tersebut, Wagub Uu yang memberikan solusi poligami dihujani kritik dari warganet. Walaupun pada akhirnya, Wagub Uu meminta maaf lantaran pernyataan pribadinya tersebut justru menimbulkan kontroversi.

    Demikian pantauan Netray. Simak analisis lainnya di analysis.netray.id.

    Editor: Winda Trilatifah

  • Popularitas Tokoh Politik di Media Sosial & Media Massa 26 Agustus-1 September 2022

    Popularitas Tokoh Politik di Media Sosial & Media Massa 26 Agustus-1 September 2022

    Berdasarkan pantauan Netray Media Monitoring nama Erick, Puan, dan Anies menjadi 3 besar tokoh politik yang paling banyak disebut di media massa dan media sosial (YouTube, Twitter, Instagram, dan TikTok) selama periode 26 Agustus sampai dengan 1 September 2022. Erick Thohir masih menguasai urutan satu berdasarkan jumlah mention terbanyak. Sejauh ini, Twitter masih menjadi media yang paling banyak mengunggulkan nama Erick.

    Puan Maharani kembali merangkak naik mengisi posisi 2 setelah periode sebelumnya ia terpental di luar tiga besar. Demikian pula dengan Anies Baswedan yang kembali menguatkan posisinya di tiga besar. Di sisi lain, Ganjar Pranowo kini naik di peringkat 4 menggantikan AHY.

    Secara proporsi, popularitas Ganjar Pranowo memang yang paling merata di tiap kanal. Bahkan tingkat kemerataan mentions Ganjar lebih merata dibanding Erick Thohir yang secara proporsi masih di bawah Ganjar Pranowo. Sebagai contoh, di media pemberitaan dan Twitter Erick lebih unggul. Namun, di YouTube dan TikTok Ganjar Pranowo lebih dominan.

    Infografik: Alvito Madista/ Editor: Irwan Syambudi

  • Melihat Citra Polisi di TikTok yang Dominan dengan Kasus Ferdy Sambo

    Melihat Citra Polisi di TikTok yang Dominan dengan Kasus Ferdy Sambo

    Kasus pembunuhan yang menyeret Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka jadi perbincangan hampir di semua lini media sosial, termasuk TikTok. Konten soal polisi di aplikasi media sosial berbasis video itu didominasi kasus Ferdy Sambo hampir selama sebulan terakhir hingga sangat mempengaruhi citra polisi.

    Kasus Ferdy Sambo turut menjadi gambaran citra polisi khusunya di TikTok, aplikasi yang secara domografi didominasi anak muda. Netray Media Monitoring melakukan pantauan di TikTok untuk melihat bagaimana warganet TikTok memandang memandang polisi secara umum dan kasus Ferdy Sambo secara khusus.

    Pemantauan Netray Media Monitoring dilakukan selama periode 1 Agustus – 29 Agustus 2022 dengan menggunakan kata kunci “polri” dan “polisi”. Hasilnya ditemukan 167 unggahan video pendek dari warganet yang sudah diputar sebanyak 21,2 juta kali.

    Gambar 1. Statistik pemantauan topik polisi di TikTok

    Unggahan video di kanal TikTok tersebut terpantau meraup kurang lebih 1 juta impresi yang terdiri dari 53 ribu kali dibagikan, disukai sebanyak 900 ribu kali, dan mendapat komen sebanyak 50,2 ribu kali. Pengguna aplikasi sosial media ini ternyata cukup aktif merespon konten dengan materi polisi Indonesia.

    Kasus Ferdy Sambo Kuasai Konten TikTok

    Wacana tentang polisi Indonesia saat ini tidak bisa dilepaskan dari kasus pembunuhan Brigadir J. Buktinya adalah tagar seperti #brigadirj, #ferdysambo, atau #brigadirjosua menjadi tagar yang menguasai grafik Top Hashtags untuk kanal sosial media TikTok.

    Gambar 2. Top Hashtags TikTok

    Ketika dilihat sekilas pada tabel unggahan terpopuler, sebagian besar video pendek yang meraup impresi tertinggi berisi konten tersebut. Bahkan termasuk imbas dari kasus ini ke sejumlah figur. Antara lain Kapolri Listyo Sigit dan Brigjen Krishna Murti. Yang terakhir merupakan teman satu angkatan Ferdy Sambo.

    ferdy sambo
    Gambar 3. Konten terpopuler di pemantauan kata kunci polisi

    Kapolri Listyo mendapat opini yang buruk dari dua unggahan terpopuler ini. Unggahan dari akun @gerakankeadilan mengajak publik melakukan demonstrasi guna meminta Listyo turun jabatan. Sedangkan akun @anaksalatiga menilai Listyo tidak bisa menikmati acara perayaan 17 Agustus di Istana Negara karena banyak pikiran.

    Sedangkan opini terhadap Brigjen Krishna Murti terlihat cukup positif. Akun @anaksalatiga menunjukan video aksi heroik tim Krishna Murti kala melawan teror di Sarinah tahun 2016 silam. Figur Krishna menjadi sorotan karena karirnya kalah pesat dibandingkan dengan Ferdy Sambo. Padahal jenderal polisi yang satu ini kerap muncul di publik dan menyelesaikan sejumlah perkara.

    Gambar 4. Akun dengan impresi tertinggi via Top Users

    Akun @gerakankeadilan dan @anaksalatiga bisa disebut sebagai akun penting yang membangung narasi tentang kepolisian di TikTok. Kedua akun ini menduduki peringkat kedua dan ketiga di daftar Top Users setelah akun media @OfficialiNews.

    Gambar 5. Konten dan statistik akun @gerakankeadilan

    Akun @gerakankeadilan memiliki pengikut sebanyak 17,8 ribu dan baru mengunggah 77 video. Meskipun begitu konten dari akun ini mampu meraup Heart dari warganet sebanyak 429,8 ribu kali. Termasuk di dalamnya unggahan-unggahan yang mengajak publik untuk menurunkan Kapolri Listyo Sigit.

    Gambar 6. Konten dan statistik akun @anaksalatiga

    Berada di posisi ketiga, akun @anaksalatiga terpantau membuat dua video dengan tagar #polisi dari total 1.344 unggahan. Akun tersebut mengumpulkan pengikut sebanyak 39,3 ribu orang dan konten-kontennya telah menghasilkan 2,7 juta Heart di TikTok. Sebanyak 8.173 Like juga berhasil dikumpulkan akun dengan nama profil Om Paijo tersebut.

    Gambar 7. Konten dan statistik akun @OfficialiNews

    Sedangkan akun @OfficialiNews yang berada di peringkat teratas tabel Top Users memiliki Follower sebanyak 5,1 juta orang. Akun ini telah mengunggah video sebanyak 7.160 buah meski hanya mendapat 7 Like saja. Akan tetapi Heart yang dikumpulkan terpantau sangat tinggi yakni 79,9 juta kali.

    Gambar 8. Lagu terpopuler untuk backsound video

    Lagu-lagu yang bertema patriotik menjadi sound yang paling banyak digunakan warganet TikTok untuk dijadikan latar suara video. Dari daftar yang dirangkum Netray Media Monitoring menemukan lagu Tanah Airku dari band Kotak menjadi yang paling sering digunakan. Terdapat juga lagu Berkibarlah Bendera Negeriku dan lagu Indonesia Pusaka.

    Demikian pantauan Netray. Simak analisis lainnya di analysis.netray.id.

    Editor: Irwan Syambudi

  • Anomali Lonjakan Angka Kematian Ibu Saat Pelayanan Kesehatan Membaik

    Anomali Lonjakan Angka Kematian Ibu Saat Pelayanan Kesehatan Membaik

    Pandemi Covid-19 menciptakan anomali angka kematian ibu yang melonjak pada 2021. Padahal persentase pelayanan kesehatan terhadap ibu  hamil sepanjang tahun itu mengalami peningkatan. 

    Pada tahun 2021, menurut catatan BPS Indonesia memiliki jumlah perempuan usia produktif sekitar 93,28 juta jiwa dari total 134,81 juta jiwa. Jumlah tersebut menjadi tantangan pemerintah untuk mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang menempatkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator derajat kesehatan dan keberhasilan penyelenggaraan pembangunan kesehatan. 

    Namun kenyataan pada tahun 2021 Kemenkes mencatat AKI di Indonesia memecahkan angka tertinggi dalam empat tahun terakhir. Jumlah AKI di tahun 2021 yakni sebesar 7.389 jiwa. Angka ini bahkan naik hampir 50% dari tahun 2020.

    Salah satu penyebab tertinggi dari AKI ini ialah pandemi Covid-19. Proses inflamasi yang terjadi pada ibu hamil inilah yang menyebabkan daya tahan tubuh seorang ibu semakin rentan terkena virus. Faktor kedua yang menjadi penyebab AKI tinggi adalah perdarahan dengan total kematian mencapai 1.320 jiwa. 
    Sedangkan jumlah AKB tahun 2021 yakni sebesar 27.566 jiwa. Angka ini menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya yang sebesar 28.158 kematian. Berdasarkan kelompok usia, kematian pada kelompok neonatal mencapai 73,1%. Penyebab tertinggi AKB pada kelompok ini adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan total kematian mencapai 34,5%. Sedangkan pada kelompok post neonatal, pneumonia (14,4%), dan diare (14%) menjadi faktor tertinggi kematian. Faktor kematian tertinggi ini juga menjangkit kelompok usia Balita dengan persentase diare (10,3%) dan pneumonia (9,4%).  

    Pelayanan Kesehatan Meningkat

    Menurut laporan Kemenkes RI 2021, cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 naik 3,4% menjadi 88,8%. Peningkatan ini merupakan salah satu upaya adaptasi pelayanan kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang mana di tahun sebelumnya angka cakupan K4 sempat menurun 3,9%. 

    Cakupan K4 dan K6 merupakan salah satu penilaian dari pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil. Cakupan K4 ialah jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan perawatan ibu dan janin selama kehamilan (antenatal) sesuai dengan standar yakni empat kali sesuai dengan jadwal yang dianjurkan di setiap trimester, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K6 ialah jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar yakni enam kali pemeriksaan serta minimal dua kali pemeriksaan dokter sesuai dengan jadwal yang dianjurkan di setiap trimester, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun. 

    Menurut laporan Kemenkes, terdapat 17 provinsi berada di bawah rata-rata cakupan K4 dan hanya 12 provinsi di atas rata-rata cakupan K6. Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2021 terkait cakupan K4 yakni sebesar 85%. Artinya, pemerintah masih memiliki PR yaitu pemenuhan target K4 di 17 provinsi. Provinsi yang memiliki cakupan K4 dan K6 tidak sesuai target ialah Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, D.I. Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua. 

    Selain itu, program persalinan di fasilitas kesehatan dengan tenaga kesehatan yang kompeten juga menjadi upaya pemerintah untuk menekan AKI di Indonesia. Berdasarkan laporan Kemenkes, persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan yakni sebesar 90,9%. Angka tersebut menunjukkan bahwa target RENSTRA 2021 telah terpenuhi meski masih ada beberapa provinsi yang belum sesuai target. 

    Selain target pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan juga menjadi upaya pemerintah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Menurut Sumber Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK), jumlah puskesmas di Indonesia yang memiliki 9 jenis tenaga kesehatan hanya sebesar 48,9%. Provinsi yang memiliki persentase tertinggi ialah DKI Jakarta (105,4%), D.I. Yogyakarta (89,3%), dan Kepulauan Bangka Belitung (84,4%). Sedangkan provinsi yang memiliki persentase terendah adalah Papua (8,6%), Papua Barat (12,4%), dan Maluku (13,4%). 

    Lima provinsi, yakni D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, NTB, Bali, dan Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi yang puskesmas di semua wilayahnya memiliki dokter. Sedangkan provinsi yang tidak memiliki dokter, antara lain Papua, Maluku, Papua Barat, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah. 

    Melihat data-data di atas, fasilitas dan pelayanan kesehatan di Pulau Jawa memiliki nilai di atas standar atau rata-rata. Namun, jika dilihat kembali terkait jumlah kematian ibu, sebagian besar provinsi di wilayah Pulau Jawa menduduki urutan teratas jumlah AKI terbanyak. 

    Angka Kematian Ibu Dalam Pantauan Berita 

    Memantau melalui Media Monitoring Netray, akan terlihat sedikit gambaran riil seperti apa kasus kematian ibu dan bayi yang terjadi di Indonesia. Apakah dikarenakan fasilitas yang kurang memadai atau faktor lainnya?

    Dengan kata kunci ‘kematian ibu dan anak’ Netray menemukan 273 artikel dalam periode pemantauan 1 Januari–24 Agustus 2021. Berdasarkan jajaran Top Locations, wilayah Pulau Jawa paling banyak mendapat sorotan pemberitaan terkait kematian ibu dan anak.

    Gambar 1. Statistik pemberitaan dan maps pemberitaan

    Berdasarkan Top Issues Netray, kata kunci tersebut didominasi dengan pemberitaan kematian anak di Indonesia. Beberapa portal berita menyajikan jumlah kematian ibu dan anak yang terbilang masih tinggi. Pakuan Raya memberitakan bahwa salah satu penyebab AKI dan AKB masih tinggi ialah faktor kekurangan gizi. 

    Gambar 2. Isu pemberitaan soal kematian ibu dan anak
    Gambar 3. Sampel sentimen pemberitaan

    Menurut laporan e-PPBGM 2021, sebesar 3,9% anak di bawah dua tahun (baduta) mengalami gizi kurang dan 1% mengalami gizi buruk. Provinsi dengan catatan gizi kurang dan buruk terbanyak ialah Papua Barat. Sedangkan Provinsi Bengkulu merupakan provinsi dengan catatan balita gizi kurang dan buruk terendah.  

    Gambar 4. Sampel pemberitaan

    Covid-19 Picu Anomali

    Meningkatnya jumlah kematian ibu tidak dapat dipungkiri meski program-program sebagai upaya penekanan juga tengah digenjot pemerintah. Tingginya kasus Covid-19 pada 2021 turut meningkatkan angka kematian terutama pada ibu atau ibu hamil. Terbukti angka kematian ibu terbesar pada 2021 disebabkan oleh Covid-19.

    Meski persentase pelayanan kesehatan terhadap ibu atau ibu hamil meningkat, nyatanya tak mampu membendung angka kematian ibu yang melonjak hampir 2 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Pada 2022 ini tampak dalam pemberitaan upaya untuk menekan angka kematian ibu cukup masif diberitakan.

    Upaya menekan angka kematian ibu ini barang kali baru akan dapat dilihat di akhir tahun. Apakah upaya itu benar-benar berhasil menekan angka kematian ibu atau angka yang melonjak itu mengikuti kasus Covid-19 yang kini kian turun.

    Editor: Irwan Syambudi

  • Sentimen Negatif Mendominasi Perbincangan Film Sayap-Sayap Patah

    Sentimen Negatif Mendominasi Perbincangan Film Sayap-Sayap Patah

    Film Sayap-Sayap Patah besutan Rudi Soedjarwo yang rilis 18 Agustus 2022 menuai sentimen negatif dari warganet Twitter. Di balik kisah heroik yang diangkat, film ini justru mendapat serangan lantaran diproduseri oleh sosok yang kontroversial, Denny Siregar.

    Melalui pantauan Media Monitoring Netray dengan kata kunci ‘sayap sayap patah’ dan ‘sayapsayappatah’ ditemukan sebanyak 20.394 twit pada periode pemantauan 17-29 Agustus 2022. Sebanyak 58% twit mengandung sentimen negatif, 19% bersentimen positif, dan sisanya sentimen netral (Gambar 1).

    film sayap-sayap patah dashboard netray
    Gambar 1 Statistik Intensitas Perbincangan dan Sentimen

    Perbincangan kedua kata kunci ini mulai memuncak di tanggal 19 Agustus 2022, tepat sehari setelah film ini resmi dirilis. Aktor Nicholas Saputra berhasil mencuri perhatian warganet karena perannya menjadi tokoh utama yang disandingkan dengan Ariel Tatum. Bahkan nama Nicholas (Nicsap) menduduki jajaran Top Words dalam pantauan Netray (Gambar 2).

    Gambar 2 Top Words

    Polisi Niscap; Ganteng Banget Woy

    Nicholas Saputra yang memerankan sosok Iptu Yudi Rospuji dengan karakter Adji menyedot perhatian warganet. Nicholas yang dikenal sebagai aktor film drama kini menuai sorotan dan pujian setelah membintangi film berbalut aksi ini. Kepiawaiannya dalam berakting di genre barunya di Sayap-Sayap Patah telah memanen apresiasi warganet.

    Gambar 3 Diambil dari Twit @AntoniusCDN

    Tampang rupawan Nicholas sukses memalingkan perhatian warganet. Ketampanan Nicsap yang pada umumnya tampil di film bergenre drama, kini semakin digandrungi karena keberhasilan aktingnya sebagai polisi yang gagah dan pemberani. Namun, warganet juga menilai bahwa ketampanan sosok polisi seperti Nicsap hanya ada di film ini.

    Mengenang Mako Brimob

    Sayap-Sayap Patah garapan Rudi Soedjarwo diangkat dari peristiwa tragis yang terjadi di Mako Brimob pada 2018 silam. Kejadian yang menewaskan 5 anggota Densus 88 ini mendorong Rudi untuk mengangkatnya menjadi film layar lebar. Kisah heroik para polisi yang menjadi tahanan napi teroris di Mako Brimob dianggap menjadi salah satu sejarah kepolisian dalam melawan teroris.

    Sosok Iptu Yudi Rospuji yang merupakan salah satu korban meninggal menjadi sorotan publik kala itu lantaran ia meninggalkan seorang istri yang tengah hamil tua. Bahkan anak keempat Iptu Yudi Rospuji lahir tepat 2 hari setelah sang ayah gugur. Tak hanya itu, warganet juga mengenang sosok almarhum sebagai pribadi yang baik karena disamping menjadi abdi negara beliau juga dikenal sebagai seorang guru ngaji.

    Gambar 5 Sampel Twit

    Selain itu, sosok polwan yang lolos dari tawanan teroris yakni Iptu Sulastri yang diperankan oleh aktris Poppy Sovia dengan karakter Iptu Gendis juga mencuri perhatian warganet. Meski selamat dari serangan teroris, namun kondisinya yang babak belur membuat warganet mengingat betapa kejinya teroris yang menyiksa aparat kepolisian kala itu tanpa melihat gender. Penggambaran Iptu Sulastri pada film ini tak kalah menyedot atensi warganet yang bangga pada polisi wanita.

    Gambar 6 Sampel Twit

    Tak Hanya dalam Adegan, Review pun Penuh dengan Serangan

    Meskipun mengantongi apresiasi dari sejumlah warganet, film ini nyatanya juga banyak mendapat sentimen negatif dari warganet. Sebagian besar alasan warganet memberi sentimen negatif untuk film ini adalah lantaran ada sosok Denny Siregar di balik pembuatan film ini. Warganet telanjur mengenal Denny Siregar sebagai pegiat media sosial yang kontroversial.

    Maka, film garapannya pun lantas mendapat kritik dari pihak yang berseberangan atau ‘musuh’ Denny Siregar. Bahkan warganet menilai film Sayap-Sayap Patah yang seharusnya memiliki rating dan jumlah penonton yang bagus harus menerima kenyataan buruk karena diproduseri oleh Denny Siregar.

    Gambar 7 Sampel Twit

    Tak hanya itu, serangan lainnya juga datang dari isu plagiasi dalam film Sayap-Sayap Patah. Film yang disinyalir mempunyai kesamaan cerita dengan film India “Broken Wings” tersebut diungkapkan oleh salah satu dosen IPB dalam akun Facebooknya hingga ramai diberitakan oleh media massa dan menjadi ajang kritik warganet.

    Gambar 8 Sampel Twit

    Kasus besar yang tengah menimpa jajaran kepolisian juga turut menjadi obrolan menarik yang dikaitkan dengan perilisan film ini. Warganet menilai bahwa waktu perilisan film di tengah panasnya kasus merupakan strategi yang tepat untuk memperbaiki citra kepolisian yang kini tengah dipertaruhkan. Film heroik Densus88 tersebut dinilai sebagai cara untuk ‘mendompleng’ citra kepolisian.

    Gambar 9 Sampel Twit

    Meski menuai kontroversi, film Sayap-Sayap Patah garapan Rudi hingga saat artikel ini ditulis telah menembus 1 juta penonton dalam 10 hari penayangannya. Di balik siapa yang memproduksi, film ini juga berhasil membawa penonton kembali mengingat kejadian heroik Densus88 yang menjadi tawanan teroris di Mako Brimob. Kisah haru salah satu korban yang digambarkan dalam film mampu memecah emosi penonton.

    Demikian pantauan Netray. Simak analisis lainnya di analysis.netray.id.

    Editor: Winda Trilatifah

  • Tarif Ojol Dikabarkan Naik, Warganet: Semua Naik Kecuali Gaji

    Tarif Ojol Dikabarkan Naik, Warganet: Semua Naik Kecuali Gaji

    Kabar kenaikan tarif ojol menjadi perbincangan di jagat media sosial dan media pemberitaan daring. Perubahan batas tarif ojek online yang paling disoroti yakni di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Berdasarkan regulasi terbaru, tarif minimal naik menjadi kisaran Rp13.000-Rp13.500, dari awalnya Rp7000-Rp10.000.

    Kabar kenaikan tersebut juga turut diiringi isu terkait naiknya harga mi instan. Tidak heran jika warganet kemudian beramai-ramai mengeluhkan persoalan kenaikan ini.

    Adapun perubahan batas tarif ojek online yang paling disoroti yakni pada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Berdasarkan regulasi terbaru, tarif minimal naik menjadi kisaran Rp13.000-Rp13.500, dari awalnya Rp7.000-Rp10.000.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No.KP 564/2022, pengaturan biaya jasa ditentukan oleh sistem zonasi yang terbagi menjadi tiga zonasi. Zona I meliputi Sumatera, Jawa selain Jabodetabek, serta Bali; Zona II Jabodetabek; dan Zona III Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

    Simak selengkapnya dalam analysis.netray/tarif ojol dikabarkan naik.

  • Popularitas Tokoh Politik di Media Sosial & Media Massa 19-25 Agustus 2022

    Popularitas Tokoh Politik di Media Sosial & Media Massa 19-25 Agustus 2022

    Berdasarkan pantauan Netray nama Erick, Anies, dan AHY menjadi 3 besar tokoh yang paling banyak disebut di media massa dan media sosial (YouTube, Twitter, Instagram, dan TikTok) selama periode 19-25 Agustus 2022. Tetapi kali ini urutannya berubah. Puan yang pada periode sebelumnya di posisi pertama, kini merosot di urutan keempat digantikan Erick Thohir yang kini memimpin popularitas tokoh di Twitter.

    Puan dan Erick memang kerap secara bergantian menduduki posisi pertama. Akan tetapi kali ini posisi kedua diduduki oleh Anies Baswedan yang kemudian diikuti oleh AHY di posisi selanjutnya. Puan turun di posisi 4 lantaran popularitasnya juga merosot dibanding periode sebelumnya dan jauh di bawah ketiga tokoh politik di atas.

    Sementara itu, Ganjar Pranowo masih konsisten mengisi lima besar popularitas tokoh politik di semua channel. Demikian pula dengan Ridwan Kamil yang mendominasi penyebutan di News dan TikTok, namun kurang popular di Twitter sehingga belum mampu merebut posisi Erick, Anies, ataupun AHY yang unggul jauh di Twitter.

    Infografik: Alvito Madista/ Editor: Irwan Syambudi

  • Rumah Sehat untuk Jakarta & Setitik Noda Kesenjangan Faskes Ibu Kota

    Rumah Sehat untuk Jakarta & Setitik Noda Kesenjangan Faskes Ibu Kota

    Di luar riuh pemberitaan soal pergantian nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di seluruh DKI Jakarta menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta, sejatinya wilayah Ibu Kota masih terselip noda kesenjangan fasilitas kesehatan (faskes). Jumlah tempat tidur untuk pasien di beberapa wilayah di DKI masih minim, namun wilayah lainnya sebaliknya.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 jumlah penduduk DKI Jakarta mencapai 10,6 juta orang dengan jumlah fasilitas tempat tidur pasien sebanyak 23.667. Jika dilihat rasio secara umum maka tersedia 2,23 tempat tidur untuk setiap 1.000 penduduk. Rasio itu memang sudah lebih baik apabila diukur berdasarkan standar WHO setiap 1 tempat tidur untuk 1.000 penduduk.

    Namun rasio yang sudah baik itu tak sebaik sebarannya. Jika dilihat dari detail distribusi tempat tidur pasien dengan jumlah penduduk pada masing-masing wilayah maka menunjukkan adanya kesenjangan. Terdapat wilayah kabupaten/kota administrasi yang memiliki jumlah penduduk lebih sedikit namun ketersediaan tempat tidur lebih banyak atau sebaliknya.

    Dimulai dari Kabupaten Kepulauan Seribu. Data BPS menunjukkan bahwa penduduk wilayah ini pada tahun 2021 tercatat sebanyak 24.3000 jiwa akan tetapi hanya tersedia 10 tempat tidur pasien. Artinya rasio jumlah tempat tidur berbanding populasi adalah 0,35 : 1.000. Hanya tersedia sejumlah 0,35 tempat tidur untuk 1.000 penduduk di Kabupaten Kepulauan Seribu.

    Kota Administrasi Jakarta Selatan memiliki penduduk sebanyak 2.233.860 jiwa dengan jumlah tempat tidur sebanyak 4.745. Hasil perhitungan rasio menunjukkan bahwa di wilayah tersebut terdapat 2,12 tempat tidur untuk 1.000 populasi. 

    Sedangkan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur dengan populasi tidak kurang dari 3.056.300 ribu jiwa memiliki tempat tidur sebanyak 6.104. Perbandingannya adalah untuk 1.000 populasi tersedia 2 tempat tidur. 

    Sedangkan Kota Administrasi Jakarta Pusat yang hanya memiliki penduduk 1.046.660 jiwa, jumlah tempat tidurnya sebanyak 5.662 unit. Wilayah tersebut menjadi yang paling ideal dengan rasio 5,41 : 1.000 atau jauh di atas rekomendasi WHO dan bahkan di atas rasio provinsi DKI Jakarta.

    Dua wilayah terakhir adalah Kota Administratif Jakarta Barat dan Utara. Jakarta Barat memiliki penduduk sebanyak 2.440.070 jiwa dengan tempat tidur sejumlah 4.055. Artinya terdapat 1,66 tempat tidur untuk 1.000 penduduk. Sedangkan Jakarta Selatan lebih baik yakni 3.091 tempat tidur untuk 1.784.750 atau 1,73 : 1.000.

    Rumah Sakit dan Puskesmas 

    Sebagai wilayah Ibu Kota Negara, DKI Jakarta memang memiliki fasilitas kesehatan yang lebih baik dibanding wilayah lain jika dilihat berdasarkan jumlah rumah sakit dan puskesmas. Di Jakarta tak sedikit puskesmas yang berdiri di tingkat kelurahan.

    Berdasarkan data BPS 2021, DKI Jakarta memiliki 267 kelurahan, namun berdasarkan data Kemenkes, puskesmas tingkat kelurahan yang dimiliki DKI Jakarta lebih banyak yakni ada 288 puskesmas. Artinya setiap satu kelurahan terdapat sebagian yang memiliki lebih dari satu puskesmas. 

    Sedangkan puskesmas tingkat kecamatan yang dimiliki DKI Jakarta ada 44 puskesmas. Artinya jumlah puskesmas dengan jumlah kecamatan DKI Jakarta sama yakni 44.

    Namun berdasarkan data Kemenkes, puskesmas di DKI Jakarta kecuali di Kabupaten Kepulauan Seribu tidak ada yang memiliki fasilitas rawat inap. DKI Jakarta hanya memiliki 6 puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap yang semuanya di Kabupaten Kepulauan Seribu. 

    Jumlah puskesmas rawat inap DKI Jakarta jadi yang terendah dibandingkan dengan provinsi lain yang memiliki puluhan hingga ratusan puskesmas rawat inap. Namun hal itu dapat dipahami lantaran memang jumlah rumah sakit di DKI Jakarta yang memiliki fasilitas rawat inap sudah banyak.

    Total di DKI Jakarta terdapat 209 rumah sakit. Dengan jumlah penduduk 10,6 juta dan luas wilayah 664 kilometer rasio rumah sakit lebih baik dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa semisal Jawa Tengah yang memiliki 32.801 kilometer dan jumlah penduduk 34,55 juta namun hanya memiliki 279 rumah sakit umum.

    Perubahan Nama Rumah Sakit di DKI Dalam Pantauan Media

    Secara umum jumlah faskes khususnya rumah sakit dan puskesmas di DKI Jakarta memiliki jumlah yang lebih baik dibanding daerah lain. Tetapi kesenjangan jumlah tempat tidur pasien di beberapa wilayah di DKI Jakarta masih menjadi soal.

    Namun dalam beberapa waktu terakhir, persoalan faskes yang menjadi sorotan bukanlah soal kesenjangan itu. Pemberitaan mengenai pergantian nama nama RSUD di seluruh DKI Jakarta  menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta yang dilakukan oleh Gubernur Anies Baswedan lebih ramai jadi perbincangan dan pusat pemberitaan.

    Pada pemantauan kanal media massa online periode 1-25 Agustus 2022, Netray Media Monitoring menjumpai kebijakan penjenamaan rumah sakit Anies Baswedan disambut dalam berbagai reaksi. Jumlah pemberitaan mulai naik pada awal Agustus dan pencapai puncaknya pada 4 Agustus.

    Gambar 1. Grafik Peak Time pemberitaan topik “Rumah Sehat untuk Jakarta”

    Dari hasil pemantauan, terdapat 299 berita yang mengandung kata kunci “rumah sehat untuk jakarta”. Setidaknya 74 artikel mengambil sudut pandang negatif dalam memotret topik ini. Angka yang cukup tinggi meskipun artikel dengan sentimen positif tercatat sebanyak 167 buah.

    Pemberitaan sentimen negatif yang muncul cukup banyak ini representasi dari pemberitaan kelompok pemberitaan dengan topik “ahli bahasa tapi tidak ahli kinerja” yang merupakan sindiran sekaligus kritikan terhadap Anies Baswedan.

    Gambar 2. Isu dalam pemberitaan topik “Rumah Sehat untuk Jakarta”

    Kritik yang direpresentasi pada berita dengan sentimen negatif mengalir dari lawan politik Anies Baswedan di DKI Jakarta. Terpantau muncul nama anggota DPRD dari fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak. Menurutnya bukan nama yang harus diubah oleh Anies, tetapi kondisi pelayanan rumah sakit di Jakarta.

    Reaksi-reaksi negatif pada pemberitaan di media massa tak sedikit pula yang menyebut bahwa kebijakan penjenamaan ini adalah kebijakan yang bukan prioritas. Jika dikontekskan pada pelayanan kesehatan, terdapat wilayah-wilayah lain yang lebih penting untuk diperbaiki oleh Gubernur Anies Baswedan seperti kebutuhan Puskesmas.

    Perlu Perbaikan Kesenjangan Faskes

    Pergantian nama, dari rumah sakit menjadi “rumah sehat” sejatinya sudah menjadi diskusi publik sejak lama. Pergantian nama rumah sehat diharapkan dapat mengubah persepsi bahwa mereka yang datang itu untuk berobat demi kesehatan sehingga terdapat pendapat lebih tepat menyebutnya sebagai “rumah sehat”.

    Namun fasilitas kesehatan khususnya di DKI Jakarta belumlah sempurna untuk dapat menjamin kesehatan warganya. Meskipun jumlah rumah sakit dan puskesmas jumlahnya banyak namun yang esensial dan paling dibutuhkan ketika warga sakit adalah fasilitas tempat tidur. 

    Data menunjukkan ketersediaan tempat tidur di wilayah DKI Jakarta masih terjadi kesenjangan.  Sehingga hal itu berpotensi menimbulkan persoalan bagai warga atau pasien yang memerlukan tempat tidur perawatan dalam satu wilayah yang memiliki tempat tidur pasien yang minim seperti Kabupaten Kepulauan Seribu.

    Editor: Irwan Syambudi

  • Warganet Kecewa, Korupsi Rektor Unila Cederai Martabat Perguruan Tinggi

    Warganet Kecewa, Korupsi Rektor Unila Cederai Martabat Perguruan Tinggi

    Dunia pendidikan baru-baru ini ternodai oleh perbuatan tercela. Pasalnya, Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani terjaring Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) pada Sabtu (20/8) dini hari. Karomani ditangkap karena dugaan suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri. Hal ini terungkap setelah masyarakat melapor ke KPK karena merasa janggal saat anaknya tidak diterima Unila.

    Tak hanya rektor, terdapat tujuh pejabat Unila yang juga tertangkap dalam OTT ini. Empat di antaranya kemudian menjadi tersangka. Mereka adalah Rektor Unila Karomani, Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila Heryadi, Ketua Senat Unila Muhammad Basri, dan pemilik Institut Informasi dan Bisnis (IBI) Darmajaya Andi Desfiandi.

    Karomani diduga sebagai aktor utama yang menyeleksi calon mahasiswa yang mendaftar lewat jalur mandiri. Ia juga memerintahkan bawahannya untuk menanyakan kesanggupan dana tambahan yang mampu dibayarkan selain uang yang harus dibayarkan secara resmi melalui kampus. Sang rektor ini mematok dana antara Rp 100 juta–Rp 350 juta sebagai jaminan calon mahasiswa bisa masuk Unila

    respons warga Twitter terkait korupsi rektor Unila
    Gambar 1. Statistik Perbincangan Korupsi Rektor Unila

    Melalui pantauan media monitoring Netray di media sosial Twitter selama periode 20-23 Agustus 2022, kasus korupsi yang menjerat Rektor Unila ini meraih perhatian warganet sebanyak 13,3 ribu twit dengan impresi sebanyak 3,2 juta dan kurang lebih menjangkau 135,6 juta akun.

    Gambar2. Intensitas Perbincangan dan Sentimen Topik

    Sentimen negatif mendominasi sebanyak 8,7 ribu twit. Adapun puncak perbincangan terjadi pada tanggal 21 Agustus 2022. Dalam topik ini, sentimen negatif banyak tertuju pada Karomani sebagai individu ketimbang mengarah ke Universitas Lampung sebagai institusi pendidikan.

    Karomani yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung menjadi sasaran empuk hujatan warganet. Selama ini ia dianggap gencar berkoar-koar pemberantasan paham radikalisme di area kampus, namun ia justru melakukan korupsi yang juga merupakan perbuatan amoral. Akun terpopuler yang menyuarakan hal tersebut yakni @maspiyuaja. Ia membagikan berita OTT KPK Rektor Unila dengan perolehan 2,3 ribu retweets, 5,3 ribu likes, dan 528 komen. Akun terpopuler selanjutnya adalah @ekowboy2 yang menyoroti hal serupa.

    Akibat kasus ini, NU yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia turut kena getahnya. NU pun mengklarifikasi jika Karomani merupakan pengurus yang tidak aktif dan jarang datang ke kantor. Namun hal tersebut justru memicu komentar warganet yang menilai bahwa tanggapan dari NU merupakan tindakan cuci tangan agar lembaga tersebut tidak ikut tercemar. Seperti yang dicuitkan akun @langgen27393109 dan @Ayang_Hyang berikut.

    Kasus ini pun membuat warganet jadi skeptis terhadap tenaga pendidik. Korupsi sudah banyak terjadi di sektor lain. Bila kini itu terjadi di lembaga pendidikan, mana lagi yang bisa dipercaya melakukan pekerjaan dengan jujur dan bersih. Pernyataan tersebut seperti tertera dalam akun @alisyarief dan @MartinusButarb1.

    Adapula warganet yang menganggap memberi suap untuk masuk sekolah ataupun kuliah sudah menjadi rahasia umum. Mereka tidak merasa terlalu kaget hal itu terjadi, hanya tinggal menunggu waktu kapan kejahatan tersebut terungkap. Pembahasan tersebut kurang lebih tercermin pada akun @atmaDama, @IndahKu64617720, dan @LatuconsinaAjit.

    Pantauan Media Massa Isu Kasus Korupsi Rektor Unila

    Melalui pantauan Netray dalam pemberitaan media massa menggunakan kata kunci jalur&&mandiri, karomani, mahasiswa baru&&suap, rektor&&unila, dan universitas lampung ditemukan sebanyak 1.098 berita dari 81 media memberitakan topik ini.

    Gambar 3. Statistik Perbincangan Topik di News

    Netray menemukan sebanyak 573 masuk dalam kategori ‘Pendidikan’ dan 507 berita dalam kategori ‘Hukum’. Kategori ‘Hukum’ diwarnai dengan berita penangkapan Rektor Unila bersama 7 pejabat lainnya. Termasuk soal tawaran bantuan hukum Unila yang kemudian dibatalkan karena hal tersebut merupakan tindakan individu. Karomani juga diberitakan telah mengalihkan hasil suap ke dalam bentuk emas batangan dan deposito.

    Kasus ini juga menarik perhatian dari beberapa pihak, salah satunya Wakil Presiden Maruf Amin. Ia mengatakan perlu adanya evaluasi terhadap penerimaan mahasiswa baru untuk menutup celah-celah korupsi agar seleksi menjadi lebih transparan dan kejadian seperti ini tidak terulang.

    KPK menjadi subjek yang mendapat banyak pemberitaan karena lembaga inilah yang melakukan investigasi sekaligus penangkapan Karomani dan jajarannya. Penangkapan hingga penggeledahan barang bukti terkait kasus suap ini menjadi yang banyak diangkat oleh media nasional. Selain itu, KPK juga memberikan rekomendasi agar Kemendikbud dapat menyusun kembali petunjuk teknis (juknis) bagi seluruh perguruan tinggi yang di dalamnya mengatur ketentuan terkait penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri dengan mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas.

    Dengan munculnya kasus ini, banyak spekulasi yang beredar bahwa suap dalam dunia Pendidikan sudah biasa terjadi. Hal ini memicu Forum Rektor Indonesia turut berkomentar menanggapi hal tersebut. FRI meminta kasus dugaan suap penerimaan mahasiswa jalur mandiri yang melibatkan Rektor dan Pimpinan Unila tidak digeneralisasi untuk penerimaan mahasiswa jalur mandiri di perguruan tinggi negeri lainnya.

    Pada kategori Pendidikan, tampak berita terkait Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Kemendikbudristek sebagai yang membawahi perguruan tinggi menaruh perhatian khusus pada kasus ini. Nadiem berjanji meningkatkan transparansi dalam penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi. Hal ini merupakan respon atas usulan Komisi X DPR agar Kemendikbudristek mengevaluasi skema penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri agar transparan. Selain itu Nadiem juga langsung menunjuk Plt Rektor Unila.

    Melalui kasus ini dapat ditelaah kembali bahwa korupsi bisa terjadi di mana saja. Warganet Indonesia merasa kecewa namun sekaligus juga maklum apabila kasus korupsi Unila ini juga terjadi dalam jenjang pendidikan lainnya. Akan tetapi, tidak sepatutnya lembaga yang seharusnya mencerdaskan bangsa ini justru melakukan tindakan amoral. Kemendikbud perlu mengatur ulang juknis penerimaan mahasiswa baru secara sungguh-sungguh agar transparansi dan akuntabilitas dapat terlaksana dan tak merugikan banyak pihak.

    Demikian pantauan Netray. Simak analisis lainnya anlysis.netray.id.

    Editor: Winda Trilatifah