Sejak mengumumkan pemblokiran sejumlah situs dan game online pada 30 Juli lalu, Kominfo hingga kini dibanjiri sentimen negatif. Tidak hanya di Twitter, sentimen negatif serentak didengungkan di berbagai media sosial termasuk Instagram dan TikTok. Kekecewaan warganet atas aksi pemblokiran Kominfo terangkum dalam tagar #BlokirKominfo yang hingga artikel ini ditulis masih jadi trending topik Twitter.
Netray melakukan pemantauan selama dua minggu terakhir sejak 19 Juli-1 Agustus 2022 di kanal Twitter, Instagram, dan Tiktok untuk melihat seberapa besar porsi perbincangan, seperti apa Kominfo diperbincangkan di masing-masing kanal dan subtopik apa saja yang paling banyak dibicarakan di tiap kanal. Berikut hasilnya.
Gambar 1. Statistik perbincangan topik kominfo di Twitter
Dengan menggunakan kata kunci “kominfo” Netray menemukan 136,2 ribu twit warganet yang membicarakan topik ini sepanjang periode 19 Juli-1 Agustus 2022. Topik ini banyak dibicarakan sejak 30 Juli 2022 ketika Kominfo mengumumkan pembokiran beberapa situs dan game online. Adapun situs yang diblokir, yaitu PayPal, Yahoo (mesin pencarian), Epic Games, Steam, Dota, Counter Strike, Xandr.com, dan Origin (EA).
Sebelumnya, topik kominfo memang sudah ramai dibicarakan di Twitter terutama sejak wacana pemblokiran dan registrasi PSE naik pada awal Juli. Namun, perbincangan masih di bawah 4 ribu twit perhari. Sedangkan pada 30 Juli-1 Agustus 2022 perbincangan topik kominfo naik hingga 60 ribu twit dalam sehari.
Aksi pemblokiran yang dilakukan Kominfo dominan direspons negatif oleh warganet. Sejak 30 Juli, sentimen negatif meningkat signifikan dan jumlahnya terus mengalami kenaikan.
Gambar 2. Peak time dan sentimen topik kominfo
Total sentimen negatif mencapai 36 ribu twit sepanjang 2 minggu terakhir dengan sumbangan paling tinggi pada 1 Agustus 2022. Jika sebelumya warganet mengkritik kebijakan Kominfo yang kontroversial soal pemblokiran beberapa situs penting seperti PayPal hingga Steam, pada 1 Agustus sentimen negatif muncul dari reaksi warganet atas twit @secgron yang menyampaikan keresahannya atas serangan digital dan teror melalui WhatsApp sebagai dampak dari tagar #BlokirKominfo yang diramaikan publik. Akun @secgron menyebut ada 10 korban yang melapor termasuk anak di usia di bawah umur (14 tahun).
Gambar 3. Sampel twit
Pantauan Aksi Tagar #BlokirKominfo di Twitter, Instagram, dan TikTok
Berdasarkan pantauan Netray, tagar #BlokirKominfo mulai naik di Twitter sejak 19 Juli 2022 dan ramai digunakan pada 30 Juli 2022. Hingga artikel ini ditulis, tagar #BlokirKominfo telah digunakan sebanyak 52,5 kali dengan total partisipan lebih dari 22,5 ribu akun. Intensitas penggunaan tagar selama periode 30 Juli-1 Agustus 2022 paling tinggi hingga mencapai 13-31 ribu penggunaan per hari.
Gambar 4. Statistik penggunaan tagar #BlokirKominfo di Twitter
Gambar 5. Statistik penggunaan tagar #BlokirKominfo di Instagram
Sementara itu, warga Instagram dan TikTok juga meramaikan aksi tagar ini sejak 20 Juli 2022 dengan intensitas penggunaan tertinggi pada periode yang sama, 30 Juli-1 Agustus 2022. Di Instagram, tagar ini ditemukan dalam 1.449 postingan sedangkan di TikTok muncul dalam 276 postingan dari total 542 postingan yang membahas topik Kominfo secara umum.
Gambar 6. Statistik penggunaan tagar #BlokirKominfo di TikTok
Tagar #BlokirKominfo paling banyak digunakan warganet untuk menyuarakan kekecewaannya atas tindak pemblokiran yang dilakukan Kominfo. Kata “goblok” yang ditujukan warganet kepada Kominfo bahkan muncul sebanyak 429 kali selama periode pemantauan.
Gambar 7. Top complaint di Twitter
Gambar 8. Sampel komplain di Twitter
Gambar 9. Komentar di TikTok
Demikian pula yang terjadi di Instagram dan TikTok, rangkuman unggahan populer atas topik Kominfo selama periode pemantauan memperlihatkan bahwa kritik terhadap tindakan Kominfo paling banyak meraih atensi publik. Artinya, banyak warganet yang sependapat dengan kritik yang disampaikan sejumlah akun Instagram seperti @kokbisa, @bangsamahasiswa, @lbh_jakarta hingga pemilik akun TikTok @rianfahardhi ataupun @daffaodon.
Gambar 10. Postingan populer di InstagramGambar 11. Postingan di populer di TikTok
Jika dilihat dari impresinya atau keterlibatan antar pengguna media sosial, Twitter menjadi wadah aspirasi yang paling banyak digunakan warganet untuk menyalurkan kekecewaan yang dirasakan. Selain itu, TikTok, meskipun postingan yang membahas topik Kominfo tak sebanyak Instagram, tetapi warganya cukup kritis menyoal isu ini setelah warganet Twitter.
Namun secara keseluruhan muatan sentimen di masing-masing kanal (Twitter, Instagram dan TikTok) sama-sama didominasi oleh sentimen negatif, baik untuk tagar #BlokirKominfo maupun isu Kominfo secara umum.
TikTok menjadi aplikasi media sosial dengan perkembangan paling pesat, mampu menyaingi Instagram dan YouTube. Hal itu membuat aplikasi ini mulai dilirik para politisi untuk memperkenalkan diri jelang tahun politik 2024. Demografi pengguna TikTok yang kebanyakan usia remaja jadi sangat potensial menjaring pemilik hak suara pemula.
Sejumlah tokoh politik kini telah memiliki akun TikTok dan menjadi perbincangan. Netray memantau 15 nama tokoh politik yang kerap disebut-sebut berpotensi maju dalam Pilpres 2024 mendatang, untuk mengetahui eksistensi dan popularitas mereka di TikTok.
Netray melakukan pemantauan kanal TikTok dengan menggunakan kata kunci 15 nama politisi selama 30 hari antara tanggal 29 Juni hingga 28 Juli 2022. Hasilnya adalah sejumlah fakta data seperti di bawah ini.
Gambar 1. Statistik pemantauan politik di TikTok
Pada pemantauan wacana politik di kanal TikTok, Netray mendapati total 2.977 video yang mengandung kata kunci. Ribuan video konten tersebut diunggah oleh 1.218 akun pengguna TikTok.
Unggahan-unggahan tersebut sudah diputar sebanyak 357,5 juta kali. Jumlah tersebut bisa dianggap sangat tinggi karena artinya informasi yang ingin disampaikan oleh pembuat konten video telah dilihat orang hingga ratusan juta kali. Bisa dibayangkan bahwa informasi yang terkait dunia politik begitu deras mengalir pada platform TikTok.
Impresi atas video-video tersebut terpantau sebanyak 22,4 juta kali. Yang terbagi dalam sejumlah rupa interaksi seperti share sebanyak 431,1 ribu kali, total like sebanyak 21,5 juta kali, dan interaksi berupa komentar sebesar 472,4 ribu kali. Ternyata animo masyarakat dalam menanggapi konten berbau politik juga cukup tinggi.
Figur Politik Terkemuka di TikTok
Nama-nama tokoh politik terkemuka mengisi kolom tagar terpopuler. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi nama figur politisi yang namanya paling banyak muncul di kolom tagar terpopuler. Selain itu masih ada nama Puan Maharani, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno.
Gambar 2. Kolom Top Hashtags
Gambar 3. Kolom Top Users
Pemantauan Netray juga menghasilkan akun-akun terpopuler untuk wacana politik dalam negeri. Popularitas tersebut diambil dari seberapa banyak video konten mereka diputar, atau ditonton para pengguna aplikasi TikTok. Tiga akun yang mendapat view tertinggi adalah akun Desta, Ressa Mutoharoh, dan Ganjar Pranowo ID.
Adapun isi konten video dari akun Desta, atau yang beralamatkan di @destavian17, banyak berisi tentang kehidupan Ridwan Kamil. Sepertinya pemilik akun ini adalah penggemar Gubernur Jawa Barat tersebut. Atau memang secara profesional mengunggah konten yang berkaitan dengan nama Ridwan Kamil agar mendapat popularitas di TikTok.
Gambar 4. Konten dari akun @destavian17
Isi konten yang sama juga dimiliki oleh akun Ressa Mutoharoh, dengan alamat @ressareress. Hanya saja konten video akun ini bukan ditujukan sebagai akun penggemar, tetapi mencuplik video wawancara jurnalis Najwa Shihab dengan Ridwan Kamil dan Istrinya.
Gambar 5. Konten dari akun @ressareress
Berbeda dengan akun terpopuler ketiga yang bernama Ganjar Pranowo ID. Tentu jelas bahwa tujuan akun ini adalah mempromosikan nama Gubernur Jawa Tengah kepada netizen TikTok. Konten akun membagikan aktivitas Ganjar baik sebagai seorang pemimpin daerah maupun sebagai pribadi yang bersifat publik.
Gambar 6. Konten dari akun @ganjarpranowofc
Keberadaan media sosial TikTok tentu akan menjadi medan laga baru bagi para politisi meperkenalkan diri dan melakukan kampanye jelang 2024. Pasalnya aplikasi buatan Cina yang dirilis 2016 ini belum cukup populer pada Pemilu 2019 silam.
Demografi pengguna TikTok yang didominasi pengguna berusia muda akan menjadi tantangan bagi para politisi untuk membuat konten yang istilah zaman sekarang “relatable”. Apabila sosok politisi semakin dikenal publik melalui saluran-saluran semacam ini, besar kemungkinan dapat dikonversi menjadi suara pemilih pada momen pemilu yang akan datang.
Perseteruan antara MS Glow dan PS Glow terkait merek dagang skincare akhirnya menemukan titik terang. Pengadilan Niaga Surabaya telah mengabulkan sebagian permohonan sengketa PT Pstore Bersinar Indonesia (PS Glow). Hasilnya, PS Glow milik Putra Siregar memenangkan gugatan terkait merk dagang tersebut.
Putusan menyatakan bahwa PT Pstore memiliki hak eksklusif atas penggunaan merek dagang ‘PS Glow’ dan ‘PStore Glow’ yang telah terdaftar pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham. Selain itu, majelis hakim juga mengabulkan nilai ganti rugi sebesar Rp37,9 miliar kepada para pihak pemegang merek MS Glow termasuk kepada Juragan 99 dan Shandy Purnamasari.
Perseteruan ini tentu berdampak pada branding produk kedua merk khsusunya MS Glow yang akhirnya dinyatakan kalah oleh pengadilan. Untuk melihat seberapa besar dampaknya Netray menggunakan media sosial Twitter dan Tiktok untuk melihat bagaimana MS Glow diperbincangkan saat ini dan seperti apa opini masyakarat yang diwakili warganet menanggapi isu ini.
Tidak Begitu Menarik Perhatian Warga Twitter
Dengan menggunakan kata kunci “ms glow” dan “ps glow” di Twitter, Netray mendapati 1,3 ribu twit yang membicarakan kedua topik selama periode 1-27 Juli 2022. Topik ini setidaknya dibicarakan oleh lebih dari 400 akun yang menjangkau 74,7 juta akun Twitter. Namun, interaksninya tidak begitu banyak, hanya ada 3,7 ribu reaksi yang mengisi topik ini. Sentimen negatif mengungguli perbincangan topik ini meskipun tidak dapat dikatakan begitu dominan.
Gambar 1. Statistik perbincangan topik ps glow dan ms glow
Jika ditelisik lagi, perbincangan dengan kata kunci “ms glow” lebih banyak muncul daripada “ps glow”. MS Glow dibicarakan sebanyak 1,1 ribu kali sedangakan PS Glow hanya sebanyak 445 kali. Untuk muatan sentimennya, keduanya sama-sama lebih banyak dibicarakan secara negatif ketimbang positif.
Gambar 2. Intensitan perbincangan topik
Gambar 3. Kosakata yang paling banyak muncul
Dilihat dari grafik Peak Time pada Gambar 2 di atas, perbincangan soal ms glow dan ps glow tidak begitu masif selama bulan Juli. Intensitas cukup tinggi baru terlihat sejak 18 Juli dan berlangsung selama seminggu dengan twit tidak lebih dari 300 per hari. Nama-nama pihak terkait seperti Shandy Purnamasari, Putra Siregar, Gilang, Septia kerap disebut bersama brand mereka, yakni MSGlow dan Pstore.
Warganet menanggapi kabar ini dengan beragam respons. Ada yang berharap keduanya dapat kembali menjalin silaturahmi. Ada pula yang mencoba menebak-nebak apa yang terjadi di balik perkara ini. Namun, sebagian besar warganet menanggapinya dengan santai dan tidak banyak yang dominan yang memihak salah satu di antara keduanya. Bahkan, tidak sedikit yang justru kebingungan dengan kasus yang sedang terjadi.
Gambar 4. Sampel twit
Isu ini dapat dikatakan tidak begitu banyak meraih atensi publik Twitter apabila dibandingkan dengan isu-isu yang dibicarakan terkait topik MS Glow pada periode sebelumnya di tahun 2022.
Gambar 5 Perbincangan Topik MS Glow selama periode 1 Januari -27 Juli 2022
Seperti yang terlihat pada Gambar 5, puncak perbincangan tertinggi terjadi pada awal Februari dan pertengahan Maret 2022. Ketika Chae Eun Woo muncul sebagai brand ambasador MS Glow pada Februari dan polemik Paris Fashion Week yang diikuti oleh MS Glow dan jajarannya pada Maret beserta serentetan isu yang mengikuti pada periode ini, seperti omset Rp600 miliar perbulan dan kepemilikan jet pribadi.
Jumlah perbincangan yang mencapai lebih dari 1.500 per hari memperlihatkan betapa besar atensi warganet dalam menyikapi isu tersebut ketimbang masalah merk dagang skincare yang hanya menarik kurang dari 500 perbincangan per hari.
Di Tiktok, Warganet Serbu Produk MS Glow yang Turun Harga
Dengan kata kunci yang sama, Netray mencoba menelusuri perbincangan topik ini di Tiktok. Hasilnya, selama 1 Juli sampai 27 Juli 2022 ditemukan 335 unggahan yang menggunakan kata kunci. Meski unggahan tidak begitu banyak, interaksi perbincangan di Tiktok lebih banyak daripada di Twitter yaitu 1,3 juta reaksi seperti like, comment, dan share.
Gambar 6. Statistik perbincangan di Tiktok
Gambar 7. Tagar yang paling banyak digunakan
Gambar 8. Sampel komentar di Tiktok
Baik di Twitter maupun di Tiktok, warganet lebih banyak me-mention MS Glow ketimbang PS Glow. Tagar msglow muncul sebanyak 320 kali sedangkan psglow hanya 104 kali. Hal ini barangkali terkait branding ms glow yang lebih dulu dibangun ketimbang psglow. Sebab, di kolom komentar beberapa postingan terkait topik ini, sejumlah warganet mengaku belum pernah mengenal produk PS Glow, sehingga merasa janggal jika PS Glow dapat memenangkan sengketa merk ini.
Dari pantauan Netray, banyak warganet Tiktok yang juga berdiri di sisi MS Glow dengan memberi dukungan kepada pihak MS Glow. Namun tidak sedikit juga warganet yang berdiri netral memandang permasalahan ini dari alasan putusan hakim, yaitu menyoal siapa yang terlebih dahulu mendaftarkan merk dagang ke HAKI.
Gambar 9. Sampel postingan di Tiktok
Gambar 10. Sampel komentar
Selain membicarakan tentang sengketa merk dagang yang baru saja diputusi Pengadilan Niaga Surabaya, warganet Tiktok juga ramai membagikan informasi soal produk MS Glow yang disebut turun harga di Tiktok Shop. Sehingga banyak warga Tiktok yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memburu produk-produk MS Glow di TikTok Shop.
Gambar 11. Sampel unggahan Tiktok soal produk MS Glow turun harga
Artinya, sejauh artikel ini ditulis, pantauan Netray menunjukkan bahwa branding MS Glow tidak begitu terganggu dengan isu atau putusan yang tengah beredar. Hal ini berbeda dengan kasus Paris Fashion Week dan pajak 600 miliar pada bulan Maret 2020 yang memanen sentimen negatif untuk brand MS Glow di Twitter. Sebaliknya, di TikTok warganet justru memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerbu produk MS Glow yang turun harga.
Berdasarkan pantauan Netray nama Puan, Erick, dan Anies masuk 3 besar tokoh yang paling banyak disebut di media massa dan media sosial (YouTube, Twitter, Instagram, dan TikTok) selama periode 22-28 Juli 2022.
Puan berhasil menduduki peringkat pertama berdasarkan jumlah mention, ia sangat dominan di Twitter dan masuk 10 besar di semua platform. Sementara itu Anies dominan disebut dalam kanal peberitaan dan konsisten masuk 3 besar di semua platform.
Erick Thohir meskipun tidak mendominasi tapi perbincanganya cukup stabil. Di masing-masing kanal ia masuk dalam 10 besar yang paling banyak disebut, sehingga menjadikannya tokoh politik terpopuler nomor 2. Sedangkan Ganjar dan Ridwan Kamil, keduanya mendominasi di Instagram dan Youtube.
Ridwan Kamil berhasil meraih impresi positif atas pernyataan sikapnya menyoal polemik Hak Kekayaan Intelektual(HAKI) Citayam Fashion Week yang diajukan perusahaan Baim Wong beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, Baim dan Paula sempat mendaftarkan Citayam Fashion Week atas nama PT Tiger Wong Entertainment ke HAKI sebelum akhirnya dicabut kembali karena banyaknya kritik dari publik.
Aksi dari pasangan selebritis yang kini menjadi Youtuber tersebut mendapat penilaian sinis dari warganet karena dianggap ingin mendulang ‘cuan’ dari fenomena Citayem Fashion Week. Ramainya perdebatan publik terhadap persoalan ini membuat Ridwan Kamil merespons dengan memberikan kritik kepada Baim Wong melalui caption di akun Instagramnya.
Netray memantau perbincangan warganet terkait topik ini di media sosial Instagram dan Twitter. Pemantauan tersebut dilakukan sejak 25 Juli 2022 sampai dengan 26 Juli 2022. Seperti tampak pada Gambar 1 di bawah, jumlah unggahan Instagram terkait topik ini mencapai 902 dengan didominasi oleh unggahan bersentimen positif. Adapun jumlah impresi pada topik ini mencapai 69,1 ribu yang berpotensi menjangkau 16,8 juta akun pengguna Instagram.
Gambar 1. Infografik Intagram
Gambar 2. Intensitas pembahasan warganet Instagram
Gambar 3. Awal mula keramaian di Instagram
Keterlibatan Ridwan Kamil dalam perbincangan terkait Citayam bermula dari komentarnya yang dimuat dalam caption unggahannya pada 25 Juli 2022 lalu. Dalam unggahannya tersebut Ridwan Kamil mengkritik tindakan dari Baim Wong. Unggahan tersebut pun memantik respons warganet lainnya hingga pada 26 Juli pembahasan topik ini semakin meningkat signifikan.
Gambar 4. Unggahan Ridwan Kamil di akun Instagram pribadinya
Gambar 5. Caption dalam unggahan Ridwan Kamil
Meski telah menyampaikan alasannya, tindakan dari Baim Wong tersebut dinilai kurang tepat oleh warganet lainnya dan terkesan memanfaatkan Citayam Fashion Week untuk kepentingan pribadi. Unggahan Ridwan Kamil dalam merespons persoalan ini pun setidaknya mendapat 655.917 like dan dikomentari sebanyak 1.276 dengan didominasi oleh komentar bersentimen positif.
Gambar 6. Komentar dalam unggahan Ridwan Kamil
Dukungan dari warganet pun mengalir di kolom komentar warganet yang merasa setuju dengan kritik dari Gubernur Jawa Barat tersebut. Warganet yang merasa terwakilkan oleh kritik dari Ridwan Kamil tersebut pun berharap Baim dan Paula dapat menerima masukan dari Ridwan Kamil bahwa tidak segala hal dapat dilihat melalui sisi komersial.
Gambar 7. Unggahan Populer
Tidak berhenti di sana, unggahan Ridwan Kamil pun ramai menjadi sorotan hingga menjadi topik pembahasan akun-akun portal media pemberitaan online di Instagram. Hal ini turut mempopulerkan nama Ridwan Kamil di kanal media sosial dalam periode pemantauan Netray. Populernya kritik Ridwan Kamil tersebut terpantau tidak hanya terjadi di Instagram, bahkan jagat Twitter turut diramaikan dengan beragam komentar terkait persoalan ini.
Kritik Ridwan Kamil “Biarlah Tetap Slebew” Dulang Popularitas di Jagat Maya
Di Twitter perbincangan topik ini pun mencuat pada tanggal yang sama, yakni 25 Juli 2022 hingga 26 Juli 2022. Ramainya perbincangan ini tampak melalui jumlah cuitan hasil pantauan Netray berikut.
Gambar 8. Infografik Twitter
Berdasarkan hasil pantauan Netray jumlah cuitan terkait topik ini mencapai 10 ribu cuitan dengan didominasi bersentimen negatif. Sementara jumlah impresi pada topik ini mencapai 109,7 juta dan berpotensi menjangkau 100 juta akun pengguna Twitter. Populernya topik ini pada beberapa waktu lalu turut mendongkrak popularitas Ridwan Kamil di jagat media sosial.
Gambar 9. Intensitas perbincangan warganet
Terlebih sebagian besar warganet mendukung opini dari Ridwan Kamil. Hal ini menjadi insight baik bagi popularitas Ridwan Kamil yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Dari sepuluh ribu cuitan terkait Ridwan Kamil, Baim, dan Citayam secara umum tampak kritik mengarah pada Baim dan dukungan mengarah pada Ridwan Kamil. Hal ini dapat diamati melalui beberapa cuitan berikut.
Gambar 10. Cuitan warganet
Sepertinya kolom komentar unggahannya di Instagram dukungan juga mengalir di jagat maya Twitter. Warganet menilai fenomena Citayam yang tumbuh dari kelompok masyarakat secara organik biarlah tetap berkembang secara organik tanpa perlu dikelola oleh orang dari luar komunitas tersebut. Tak heran bila warganet kemudian mendukung Ridwan Kamil dalam persoalan ini.
Gambar 11. Cuitan warganet
Sebagai pimpinan daerah Ridwan Kamil dinilai warganet melakukan tindakan tepat untuk menegur Baim dan Paula. Nasehat yang diberikan pun dinilai baik untuk dapat didengar oleh pasangan publik figur tersebut. Sebagai media darling pada topik ini akun @ridwankamil tampak muncul dalam jaringan percakapan warganet Twitter sebagai akun yang paling banyak di tandai oleh warganet. Demikian halnya akun milik @thv_wxy yang turut ramai mendapatkan impresi dari cuitannya yang populer (Gambar 11).
Sentimen positif yang ditandai dengan garis berwarna hijau paling banyak berpusat pada akun @ridwankamil sedangkan sentimen negatif paling dominan mengisi jaringan percakapan yang berpusat pada akun @thv_wxy. Artinya, impresi positif dominan diterima oleh Ridwan Kamil sementara sentimen negatif paling banyak mengisi percakapan soal Baim Paula yang dipantik oleh akun @thv_wxy.
Gambar 12. Jaringan percakapan warganet
Kritik terbuka dari Ridwan Kamil kepada Baim Wong menjadi perbincangan hangat di media sosial, baik di Instagram maupun di Twitter. Kritik tersebut mendapat dukungan dari warganet yang merasa setuju dan terwakilkan oleh pendapat Ridwan Kamil tersebut. Ramainya dukungan ini pun berdampak baik bagi popularitas Ridwan Kamil di media sosial.
Mengingat, fenomena Citayam Fashion Week menjadi peringatan akan kebutuhan masyarakat kelas menengah ke bawah akan hak nya terkait ruang bebas berekspresi. Namun jika ruang ini kembali diganggu oleh kepentingan orang-orang di luar dari komunitas masyarakat tersebut justru dapat berpotensi merusak iklim yang telah terbentuk secara organik tersebut.
Setelah situasi pademi COVID-19 membaik, roda ekonomi kembali melaju. Penyerapan tenaga kerja juga mulai meningkat. Namun tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan tak banyak meningkat. Secara persentase masih ada jurang kesenjangan dibanding TPAK laki-laki.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengungkapkan secara umum ketimpangan gender dalam dimensi pasar tenaga kerja di Indonesia antara laki-laki dan perempuan masing sangat tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dari periode Februari 2021, Agustus 2021 hingga Februari 2022, kesenjangan TPAK laki-laki jumlahnya selalu 1,5 lebih banyak dibandingkan perempuan. Data terakhir pada Februari 2022 TPAK perempuan sebesar 54,27% dan laki-laki 83,65%.
Artinya dari 100 perempuan usia kerja di atas 15 tahun hanya ada 54 orang yang bekerja. Sedangkan dari 100 laki-laki usia kerja ada sebanyak 84 orang yang bekerja.
Untuk melihat angka orang yang bekerja, tentu harus dilihat pula seberapa banyak lapangan kerja yang tersedia bagi perempuan. Data BPS menunjukkan lapangan kerja sektor formal sangat didominasi oleh laki-laki. Sedangkan perempuan lebih banyak tersedia pada sektor informal.
Menurut BPS, tenaga kerja formal adalah mereka yang status pekerjaannya buruh/karyawan/pegawai dan berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar. Sementara tenaga kerja informal adalah mereka yang status pekerjaannya berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di non pertanian, dan pekerja keluarga/tidak dibayar.
Dalam tiga tahun terakhir lapangan kerja formal untuk perempuan selalu kurang dari 50%. Lapangan kerja sektor formal yang identik dengan jenjang karir dan jabatan itu didominasi laki-laki yang porsinya selalu di atas 50%.
Seperti pada tahun 2021 proporsi lapangan kerja sektor formal untuk perempuan sebanyak 45,48% dari seluruh angkatan kerja perempuan, sedangkan laki-laki 54,54%. Proporsi lapangan kerja untuk perempuan lebih banyak di sektor informal yakni 52,99% dan laki-laki hanya 47,01% dari seluruh angkatan kerja laki-laki.
Sektor lapangan kerja informal yang lebih banyak tersedia untuk perempuan itu misalnya adalah di sektor pertanian dengan persentase sebesar 28%. Kemudian 24% pada sektor perdagangan. Diikuti oleh berbagai sektor lainnya, seperti industri perdagangan 15%, akomodasi makan dan minum 10%, dan jasa pendidikan 8%.
Ketersediaan lapangan kerja bagi perempuan di sektor pertanian, secara riil memang menyerap paling banyak tenaga kerja perempuan. Jenis pekerjaan tenaga usaha pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan menyumbang 28% serapan tenaga kerja perempuan.
Selain itu sebanyak 27% tenaga kerja perempuan bekerja di sektor tenaga usaha penjualan dan 21% sektor tenaga produksi atau pekerja kasar dan hanya 11% bekerja sebagai tenaga profesional. Data ini kemudian mendukung bahwa sebagian besar perempuan Indonesia bekerja di sektor informal.
Perempuan Profesional
Meski sektor informal masih tetap penyumbang terbanyak penyerap tenaga kerja perempuan. Namun dalam 5 tahun terakhir, perempuan yang bekerja sebagai tenaga kerja profesional terus meningkat.
Jika pada tahun 2017 persentase perempuan sebagai tenaga kerja profesional sebesar 46%, pada 2021 telah menyentuh angka 50%. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi perempuan Indonesia.
Meski mengalami kenaikan secara persentase sebaran perempuan sebagai tenaga kerja profesional, namu menurut provinsi masih menunjukkan ketimpangan. Memang banyak provinsi yang mengakui perempuan dapat menjadi tenaga profesional, namun capaian titik puncak dan titik terendah memiliki gap yang cukup besar sehingga ketimpangan antara provinsi masih cukup tinggi.
Pada tahun 2021, capaian provinsi yang memiliki persentase perempuan sebagai tenaga profesional tertinggi adalah Sumatera Barat, Gorontalo, dan Sulawesi Selatan, sedangkan terendah adalah provinsi Papua, Kalimantan Utara, dan Papua Barat dengan rentang antara provinsi dengan capaian tertinggi 59,09% dan terendah sebesar 23,49%.
Di wilayah Barat terdapat 4 provinsi di bawah angka nasional, sedangkan di wilayah Timur terdapat 8 provinsi di bawah angka nasional. Provinsi Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau adalah kelompok wilayah barat yang memiliki persentase perempuan tenaga profesional di bawah nasional. Sedangkan di wilayah Timur Indonesia, Papua, Papua Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara adalah provinsi yang memiliki persentase perempuan sebagai tenaga profesional di bawah nasional.
Hal ini dapat menjadi catatan, bahwa provinsi di wilayah Barat Indonesia seperti DKI Jakarta yang menjadi ibu kota negara dan Jawa Barat yang menjadi provinsi yang cukup dekat dengan ibu kota masih memiliki persentase perempuan sebagai tenaga profesional yang lebih rendah dibanding wilayah-wilayah lain.
Tingkat Pendidikan Angkatan Kerja Perempuan
Pendidikan berkontribusi dalam partisipasi pekerja perempuan. Secara tingkat pendidikan Indonesia tidak memiliki perbedaan peluang lama sekolah antara laki-laki dan perempuan. Namun ditemukan disparitas antara capaian perempuan dan laki-laki sebesar 1:1,1 dimana persentase perempuan lebih kecil yang mengenyam pendidikan minimal tamat SMP (dengan skor 46,8) dibandingkan laki-laki (dengan skor 55,1). Selain itu angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) laki-laki menunjukkan lebih tinggi yakni sebesar 8,90 tahun dan perempuan 8,07 tahun.
Artinya, di Indonesia kini lebih banyak laki-laki berpendidikan tinggi dibandingkan dengan perempuan. Hal itu membuat persentase pekerja perempuan berpendidikan SMP ke bawah lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Sedangkan yang berpendidikan SMA dan SMK lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Rendahnya tingkat pendidikan perempuan jika tak diperbaiki maka bukan tidak mungkin akan menyempitkan peluang partisipasi angkatan kerja perempuan, sehingga jurang ketimpangan TPAK perempuan dan laki-laki bisa semakin dalam.
Penyebab Kesenjangan & Bagaimana Perbincangan Warganet Soal Pekerja Perempuan
Terjadinya ketimpangan gender dalam dunia ketenagakerjaan menurut Yeni Nuraeni dan Ivan Lilin Suryono dalam penelitiannya berjudul “Analisis Kesetaraan Gender dalam Bidang Ketenagakerjaan di Indonesia” (2021) dipengaruhi dua hal yakni institusi pemberi kerja dan sosial budaya.
Institusi pemberi kerja masih ada yang menganggap bahwa tingkat pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh pekerja perempuan lebih rendah dari pekerja laki-laki. Kemudian juga anggapan posisi tertentu yang kurang layak diisi oleh perempuan serta masih adanya stigma yang melekat bahwa perempuan kurang produktif.
Sedangkan dari sisi sosial budaya, kesenjangan terjadi akibat kultur patriarki yang masih dianut, sehingga perempuan lebih banyak berperan dalam pekerjaan domestik.
Penyebab-penyebab kesenjangan itu kemudian memunculkan diskriminasi yang banyak diungkapkan dan didiskusikan di ranah publik. Warganet Twitter termasuk yang cukup banyak memperbincangkan topik soal pekerja perempuan.
Berdasarkan pantauan netray.id di Twitter menggunakan kata kunci “pekerja && perempuan, kerja && perempuan, dan cewe && kerja” periode 1 Januari 2022 hingga 13 Juli 2022 total ada 1.478 twit yang muncul yang terdiri dari 289 sentimen positif dan 391 sentimen negatif.
Kemudian jika dilihat secara lebih detail, dalam ribuan twit itu muncul sejumlah kata-kata negatif seperti diskriminasi, kekerasan, ancaman, dan pelecehan. Artinya memang stigma negatif terhadap pekerja perempuan bisa jadi masih terus terjadi karena banyak diperbincangkan.
Gambar 1. Kosa kata populer topik pekerja perempuan di Twitter
Perbincangan persoalan pekerja perempuan selama periode pemantauan ini beberapa kali terjadi lonjakan.
Gambar 2. Intensitas perbincangan warganet
Berdasarkan grafik (Gambar 3) tampak selama periode pemantauan terjadi beberapa kali lonjakan perbincangan warganet terkait pekerja perempuan. Salah satu lonjakan tertinggi terjadi pada 7 Maret 2022 dengan topik perbincangan berkaitan dengan ancaman kekerasan dan pelecehan seksual terhadap pekerja perempuan. Tak hanya itu, melalui grafik (Gambar 3) juga dapat diamati beberapa topik lainnya, seperti gender shaming, buruh perempuan, dan stigma terhadap pekerja perempuan.
Beberapa topik di atas merupakan topik perbincangan warganet di Twitter terkait pekerja perempuan di Indonesia. Topik perbincangan tersebut pun agaknya dapat menjadi gambaran mengenai kondisi pekerja perempuan melalui kacamata warganet. Berikut beberapa cuitan warganet.
Gambar 3. Opini warganet terkait pekerja perempuan
Mulai dari pandangan terkait peran ganda bagi pekerja perempuan hingga diskriminasi dan ancaman kekerasan seksual menjadi opini warganet dalam topik ini. Hal ini menunjukkan pekerja perempuan di Indonesia masih dominan mengalami stigma dan saat ini sebagian warganet kerap menyuarakan topik tersebut sebagai bentuk perlawanan.
Gambar 5. Opini warganet terkait pekerja perempuan
Sementara sebagian warganet lainnya turut menyuarakan opini mereka terkait RUU KIA yang sempat menuai perdebatan. Pasalnya dalam RUU tersebut mengatur terkait izin cuti hamil yang berubah dari 3 bulan menjadi 6 bulan. Namun sebagian warganet justru beranggapan bahwa hal ini dapat menjadi bumerang yang memicu pekerja perempuan akan semakin sulit diterima oleh perusahaan.
Pendidikan & Pengapusan Diskriminasi
Stereotipe terhadap pekerja perempuan masih mendominasi perbincangan warganet di media sosial, mulai dari gender shaming, pelecehan, dan kekerasan seksual masih mengancam tenaga kerja perempuan di Tanah Air. Hal ini menjadi salah indikasi yang menunjukkan bahwa masih adanya diskriminasi oleh institusi pemberi kerja serta sosial budaya seperti yang disebut dalam penelitian Yeni Nuraeni dan Ivan Lilin Suryono.
Diskriminasi itu menjadi salah satu faktor yang kemudian menyebabkan ketimpangan TPAK perempuan dan laki-laki. Di luar itu tingkat pendidikan perempuan yang angkanya lebih rendah dibanding laki-laki memang harus ditingkatkan untuk memperluas peluang partisipasi tenaga kerja perempuan.
Berdasarkan pantauan Netray nama Puan, Erick, dan Anies masuk 3 besar tokoh yang paling banyak disebut di media massa dan media sosial (YouTube, Twitter, Instagram, dan TikTok) selama periode 20-24 Juli 2022.
Puan berhasil menduduki peringkat pertama berdasarkan jumlah mention, ia sangat dominan di Twitter namun tak masuk 10 besar di Instagram. Sementara itu Anies dominan disebut dalam kanal peberitaan dan TikTok, sedangkan Ganjar mendominasi di Instagram dan Youtube.
Erick Thohir meskipun tidak mendominasi tapi perbincanganya cukup stabil. Di masing-masing kanal ia masuk dalam 10 besar yang paling banyak disebut, sehingga menjadikannya tokoh politik terpopuler nomor 2.
Putusan MK untuk menolak permohonan Judicial Review (JR) atau uji materi atas Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menjadi perbincangan luas publik. Permohonan judicial review ini berkaitan dengan penggunaan ganja medis untuk kesehatan.
Sebelumnya, gaungan ganja medis sempat menghebohkan jagat maya karena aksi damai seorang Ibu di CFD beberapa waktu lalu membawa poster bertuliskan “TOLONG ANAKKKU BUTUH GANJA MEDIS”. Ibu tersebut membutuhkan ganja untuk penyembuhan anaknya (Pika) yang mengidap cerebral palsy atau lumpuh otak.
Namun kesembuhan Pika kini harus memerlukan perjuangan lebih karena aksesnya untuk mendapatkan pengobatan di Tanah Air masih mengalami hambatan.
Putusan MK menolak gugatan mengeluarkan ganja dari Narkotika golongan I pun ramai diperbincangkan, baik di media pemberitaan online maupun di media sosial Twitter. Netray memantau pembahasan media terkait persoalan ini sejak 16 Juli 2022 sampai dengan 22 Juli 2022. Dengan menggunakan kata kunci ganja && mahkamah konstitusi dan ganja && mk berikut hasil pantauan Netray.
Gambar 1. Infografik pemberitaan
Netray menemukan 259 total News yang berasal dari 84 media pemberitaan daring. Adapun kategori pemberitaan yang mendominasi berkaitan dengan hukum, politik, pemerintahan, dan kesehatan. Sementara jika diamati melalui grafik, pembahasan media pemberitaan meningkat secara signifikan sejak 20 Juli 2022.
Gambar 2. Grafik intensitas pemberitaan
Peningkatan tersebut dipicu oleh putusan MK yang jatuh pada hari yang sama. Sebagaimana tampak pada Gambar 2 pemberitaan ini pun kemudian didominasi bersentimen negatif. Selain itu, tampak topik ini masih ramai menjadi sorotan pemberitaan hingga 21 Juli 2022. Berikut beberapa artikel pemberitaan terkait.
Selain menolak permohonan judicial review UU Nomor 35 tentang narkotika, MK juga mengarahkan persoalan ini agar ditangani oleh pemerintah dan DPR. Dalam hal DPR wajib menindaklanjuti pertimbangan Putusan MK tersebut dengan menjadikan materi tentang pemanfaatan ganja sebagai layanaan kesehatan atau terapi dalam pembahasan revisi UU Narkotika yang sedang berlangsung.
Akan tetapi, di Twitter warganet menanggapi putusan ini secara sinis atau cenderung kontra. Dengan periode dan kata kunci yang sama, berikut hasil pantauan Netray terkait persoalan ini.
Gambar 3. Infografik perbincangan warganet Twitter
Di Twitter putusan MK terkait ganja untuk medis menjadi topik hangat perbincangan warganet. Sebagaimana tampak pada Gambar 3 jumlah perbincangan terkait topik ini pun mencapai 1,823 cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi pada topik ini mencapai 1.6 juta dengan potensi menjangkau 111.3 juta akun pengguna Twitter.
Gambar 4. Intensitas perbincangan warganet
Gambar 5. Sentimen perbincangan warganet
Seperti halnya di media pemberitaan daring, perbincangan warganet juga mengalami peningkatan pada waktu yang sama, yakni 20 Juli 2022. Bahkan perbincangan tersebut masih terus melonjak hingga pada 21 Juli 2022. Lalu seperti apakah respon warganet dalam menanggapi putusan ini?
Putusan MK Menolak Judicial Review Dibanjiri Sentimen Negatif Warganet
Berdasarkan kosa kata populer pada Gambar 5 tampak beberapa kata yang kerap digunakan warganet dalam perbincangannya terkait topik ini, seperti keputusan, budaya, penelitian, gugatan, Thailand, dan berbagai kosa kata lainnya.
Gambar 6. Kosa kata populer warganet
Kemunculan kosa kata Thailand dalam perbincangan ini dipicu oleh warganet yang membandingkan kebijakan Thailand yang telah lebih dulu membebaskan penggunaan ganja. Bahkan, di Thailan, legalisasi ganja tidak hanya untuk medis melainkan juga untuk rekreasi. Berikut beberapa respon warganet.
Gambar 7 Tweet warganet
Respon sinis dari warganet mewarnai keputusan MK terkait penolakan judicial review penggunaan ganja untuk medis. Bahkan salah satu warganet menilai MK kolot dalam hal ini. Padahal menurut warganet tujuan pengajuan tersebut jelas, yakni untuk medis bukan untuk penggunaan lainnya. Terlebih terdapat warga negara yang berhak dan tengah membutuhkan akses pengobatan. Hal ini yang kemudian memicu kekecewaan dari warganet.
Gambar 8. Top People dan Top Organizations
Di media pemberitaan beberapa tokoh yang memperjuangkan legalisasi ganja medis di Indonesia menjadi populer, seperti Santi Warastuti dan Dwi Pertiwi. Sementara pada kategori Top Organizations Mahkamah Konstitusi dan berbagai lembaga terkait lainnya turut menjadi populer dalam artikel yang diterbitkan oleh berbagai media pemberitaan online.
Gambar 9. Pernyataan Santi Warastuti
Gambar 10. Pernyataan Dwi Pertiwi
Dari kedua tokoh populer di media pemberitaan tersebut pada Gambar 9 dan 10 dapat diamati pernyataan yang populer baik dari Santi Warastuti maupun Dwi Pertiwi. Keduanya merupakan orang tua dari anak penderita kelumpuhan otak dan membutuhkan akses pengobatan di Indonesia. Mereka pun sudah menduga hasilnya akan kembali mengalami penolakan namun sebagai orang tua mereka tetap memilih untuk terus memperjuangkan hal ini.
Gambar 11 Tokoh populer di Twitter
Gambar 12. Keluhan populer warganet Twitter
Sementara pada kategori Top People tampak @agussari dan berbagai akun media pemberitaan mendominasi kategori ini di media sosial Twitter. Melalui akunnya @agussari mengutarakan kekecewaannya terhadap putusan MK yang dinilai perlu membaca hasil penelitian terhadap ganja untuk medis sebagai referensi putusan. Selain itu, pada kategori Top Complaints tampak kata susah dan kecewa menjadi kata yang digunakan warganet untuk mengungkapkan keluhannya pada topik ini.
Gambar 13. Portal populer
Gambar 14. Akun Twitter populer
Portal pemberiaan daring yang paling banyak menerbitkan artikel terkait topik ini adalah Suara dengan 24 artikel dan Detik 20 artikel. Sementara seperti halnya pada kategori Top People di Twitter akun @agussari juga menjadi akun yang paling populer dalam topik perbincangan terkait putusan MK tersebut.
Eksistensi TikTok dalam meraih pasar global terus meningkat. Jumlah pengguna aktif TikTok telah mengalahkan Instagram yang jauh lebih dulu eksis. Tidak hanya itu, pendapatan rata-rata bulanan Tiktok juga menyalip Youtube.
2022 tampaknya akan menjadi tahunnya TikTok, aplikasi buatan perusahaan asal Cina bernama ByteDance itu kini makin populer. Hingga semester-I (Januari-Juni) 2022 berdasarkan laporan Sensor Tower, TikTok menjadi aplikasi non game yang paling banyak diunduh dan berpenghasilan tertinggi di dunia.
Jumlah unduhan TikTok pada semester-I 2022 sebanyak 373,2 juta kali. Sedangkan secara keseluruhan sejak aplikasi itu diluncurkan 2016, total unduhan telah mencapai 3,7 miliar.
Pada paruh pertama tahun ini TikTok tetap menjadi aplikasi dengan unduhan terbanyak mengalahkan deretan aplikasi media sosial milik Meta Grup (Instagram, Facebook, dan WhatsApp). Bahkan TikTok yang dipasarkan di negara asalnya dengan nama Douyin itu telah mengalahkan jumlah unduhan per kuartal Meta Grup sejak kuartal-I 2021.
Meningkatnya jumlah unduhan berbanding lurus dengan pengguna aktif. Berdasarkan laporan We Are Social bertajuk “Digital 2022: Another Year of Bumper Growth” jumlah pengguna aktif TikTok maupun Douyin per Januari 2022 mencapai 1,6 miliar.
Tiktok menjadi aplikasi media sosial dengan pengguna aktif terbanyak nomor 3 di dunia setelah Facebook, Youtube dan Whatsapp. TikTok mengalahkan jumlah pengguna aktif Instagram, aplikasi yang diluncurkan sejak 2010 itu hanya memiliki 1,47 miliar pengguna aktif.
Laporan terbaru Sensor Tower pada kuartal-II (Maret-Juni) 2022 juga menunjukkan TikTok memiliki basis pengguna yang cukup aktif. Sebanyak 29% penginstal TikTok menggunakannya setiap hari. TikTok menguntit Instagram yang memiliki 39% penginstal pengguna setiap hari.
Namun TikTok telah mengungguli aplikasi media sosial lain. TikTok unggul dari Facebook yang hanya memiliki 27% penginstal pengguna setiap hari. Kemudian Snapchat di posisi 26% dan Twitter sekitar 18%.
TikTok juga jauh mengungguli YouTube yang hanya 20% penginstal menggunakannya setiap hari. Meskipun YouTube tidak sepenuhnya jejaring sosial, fungsinya mirip dengan Instagram dan TikTok dengan menyediakan platform untuk streaming langsung dan video sesuai permintaan.
Selain itu pengguna TikTok juga lebih betah dibandingkan dengan yang lain, di kuartal-II 2022 pengguna rata-rata menghabiskan 95 menit per hari untuk membuka TikTok. Catatan waktu itu lebih dari empat kali durasi rata-rata yang dihabiskan di Snapchat (21 menit), lebih dari tiga kali waktu yang dihabiskan di Twitter (29 menit), dan hampir dua kali lipat dari Facebook (49 menit) dan Instagram (51 menit).
Sedangkan YouTube mencatat waktu rata-rata tertinggi kedua yang dihabiskan setiap hari oleh penggunanya dengan 74 menit.
Banyaknya waktu yang dihabiskan untuk menggunakan TikTok oleh para penggunanya ini tidak terlepas dari kekuatan algoritma TikTok yang mampu menyajikan konten sesuai dengan minat penggunanya. TikTok juga secara cerdas menargetkan video dari influencer paling populer ke banyak umpan atau For You Page (FYP) penggunanya.
Inilah yang kemudian membuat TikTok menjadi aplikasi dengan tingkat interaksi tertinggi dibanding dengan kompetitornya seperti Youtube, dan Instagram.
Penghasilan TikTok
Makin banyak pengguna TikTok juga menghasilkan cuan melimpah. Pendapatan Tiktok dari belanja pengguna jadi yang nomor satu di dunia untuk kategori aplikasi non game. Tercatat belanja pengguna TikTok pada paruh pertama tahun ini mencapai 1,7 miliar US Dolar atau 283,3 juta US Dolar per bulan. Angka itu naik 85% dari 920,7 juta US Dolar pada periode tahun lalu. Belanja pengguna tersebut untuk membeli atau mengirim emoji tertentu.
Pendapatan dari belanja pengguna itu jauh mengungguli YouTube. Layanan video yang websitenya dirilis pada 2005 itu berada di posisi kedua. Pada semester-I 2022 YouTube yang bernaung di bawah perusahaan induk Alphabet mencatatkan pendapatan dari belanja pengguna sebesar 693,6 juta US Dolar atau 115,6 juta US Dolar per bulan. Pendapatan TikTok lebih banyak lantaran YouTube hanya mengandalkan pemasukan dari iklan dan langganan akun premium.
Kemudian aplikasi dengan belanja pengguna tertinggi ketiga adalah Google One. Aplikasi penyedia layanan penyimpanan data yang bernaung di bawah perusahaan induk yang sama dengan YouTube itu mencatatkan belanja pengguna sebesar 614 juta US Dolar. Sedangkan posisi keempat dan tiga diduduki platform streaming Tinder dan Disney+.
Resep TikTok Ungguli Pesaingnya
Melejitnya TikTok merusak dominasi aplikasi buatan Amerika Serikat macam Instagram, Facebook, maupun YouTube di pasar global tak lepas dari berbagai inovasi yang mereka kembangkan. TikTok dalam beberapa hal memiliki fitur yang satu langkah lebih maju dibanding para pesaingnya.
Penelitian Yuchen Wang pada tahun 2021 bertajuk “A Review of Reasons for TikTok’s Global Surge” mengungkap tiga aspek yang membuat TikTok menjadi media sosial yang sukses di pasar global.
Pertama, personal preference atau preferensi pribadi. Dengan algoritmanya TikTok mampu menayangkan video sesuai dengan preferensi pribadi dari penggunanya. Sehingga video yang ditayangkan lebih bersifat personal dan sesuai dengan minat pengguna TikTok. Tak hanya itu, algoritma TikTok juga akan mendistribusikan video yang banyak ditonton dan disukai ke banyak akun pengguna lainnya. Distribusi tayangan yang akurat dan bersifat pribadi tersebut mampu membuat pengguna TikTok betah berlama-lama berselancar di aplikasi tersebut.
Selain itu, TikTok menjadikan kalangan remaja sebagai target pasar. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh TikTok untuk merancang aplikasi yang dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan pengguna mereka sebagai media rekreasi, interaksi sosial, dan ekspresi diri.
Hal itu terbukti, berdasarkan laporan Influencer Marketing Hub, demografi pengguna TikTok memang didominasi usia muda. Sebanyak 40% usia 18-24 tahun dan 13-17 tahun sebesar 27%. Kedua rentang demografi tersebut didominasi bergender perempuan.
Kedua, strategi marketing. Untuk mendongkrak popularitasnya TikTok terus memperluas iklan dan promosinya. TikTok juga memasang banyak iklan di berbagai acara TV. Tak hanya itu, TikTok juga memanfaatkan para selebritas yang menggunakan platformnya sebagai media promosi.
TikTok juga memanfaatkan aktivitas pengguna yang membagikan video dengan jejaring sosial mereka. Melalui aktivitas tersebut TikTok dapat meningkatkan eksposur dan tren. Tak hanya aktivitas online penggunanya TikTok juga memanfaatkan komunikasi offline untuk meningkatkan popularitas. Sehingga TikTok dapat menambah jumlah klien yang solid dalam komunitasnya. Sedangkan untuk mencapai pasar Internasional perusahaan TikTok melakukan penelitian mendalam tentang karakteristik pasar dan menggabungkan karakteristik pasar yang berbeda.
Ketiga, teknologi artificial intelligence (AI). Teknologi AI yang diterapkan oleh TikTok maupun Douyin mampu meraih popularitas di pasar global. Algoritma yang digunakan oleh ByteDance dapat menyediakan konten yang personal. Kecanggihan AI tersebut mampu menganalisis preferensi pengguna dan interaksi konten. Sehingga algoritma tersebut dapat menemukan konten yang sangat akurat yang disukai pengguna.
Dengan demikian TikTok mampu menunjukkan bahwa teknologi dapat memodulasi bentuk konten, menurunkan hambatan bagi pengguna, dan memastikan kesinambungan konten. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya peningkatan keterlibatan dari pengguna TikTok.
Memantau Konten Branding di TikTok
Dengan popularitas yang mampu mendobrak pasar global dan model platform yang unik membuat TikTok meraup banyak pengguna. Performa tersebut membuat sebagian orang memanfaatkan platform ini untuk memasarkan produk mereka.
Tak jarang berbagai perusahaan global termasuk asal Indonesia atau yang memiliki pangsa pasar di Indonesia kini juga memanfaatkan TikTok untuk mengenalkan produk.
Indonesia sendiri adalah salah satu pasar paling potensial, sebab Indonesia merupakan negara pengguna aktif TikTok terbanyak kedua di Dunia. Berdasarkan laporan Statista pada April 2022 Indonesia memiliki 99,07 juta pengguna aktif, terbanyak kedua setelah Amerika Serikat dengan 136,42 juta pengguna. Lalu nomor tiga Brazil 73,58 juta pengguna; diikuti Rusia 51,3 juta pengguna; dan Mexico 50,52 juta pengguna aktif.
Selain itu di Indonesia TikTok berada di urutan keempat sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan dengan persentase sebesar 63,1% setelah WhatsApp 88,7%, Instagram 84,8%, dan Facebook 81,3%. Sementara di urutan setelahnya terdapat Telegram dengan persentase sebanyak 62,8%.
Melihat jumlah pengguna yang banyak di Indonesia, kesempatan untuk meraih pasar melalui TikTok sangat terbuka lebar. Namun keunikan TikTok dengan algoritma dan berbagai macam inovasinya perlu melakukan pemantauan yang detail untuk mendapatkan gambaran dalam memasarkan produk atau melihat tren tertentu.
Laporan TikTok 2022 menyebut ada tiga kategori konten TikTok yang paling tinggi popularitasnya di Indonesia yakni kategori makanan, kecantikan dan keuangan. Pada kategori kecantikan misalnya La Roche Posay, brand perawatan kulit atau skincare berbahasa Prancis ini melakukan kerja sama dengan TikTok dengan membuat konten pelafalan nama brand.
Kampanye La Roche Posay disebut TikTkok menghasilkan hampir 11 juta impresi dan 10 juta tayangan video. Namun bagaimana memantau brand lain atau topik tentang skincare secara umum di TikTok?
Netray Media Monitoring melakukan pemantauan mengenai topik skincare di TikTok secara umum untuk mengetahui bagaimana lanskap isu dengan menggunakan kata kunci skincare. Dari kata kunci itu, selama pemantauan 30 hari yaitu sejak 29 Mei 2022 sampai dengan 27 Juni 2022, Netray kemudian menjaring seluruh postingan hingga perbincangan seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Infografik monitoring Netray
Hasil pantauan menunjukkan jumlah postingan terkait topik skincare mencapai 225 unggahan dengan impresi mencapai 10,7 juta. Adapun total tayang dari unggahan terkait skincare mencapai 114,4 juta kali dan dibagikan ke 223,1 ribu pengguna. Konten-konten dengan kata kunci skincare tersebut pun mendapat 10,4 juta like dan 77 ribu komentar pengguna TikTok.
Dari hasil pantauan itu kemudian dapat dilihat bagaimana potensi pengguna TikTok dalam merespons postingan tentang skincare.
Selain itu juga dapat diketahui bagaimana demografi pengguna TikTok dari segi jenis kelamin, sehingga dapat menentukan strategi yang tepat dalam menyampaikan informasi ataupun mengambil keputusan.
Berdasarkan pantauan topik skincare, terdapat 183 pengguna yang turut mengunggah konten terkait skincare di akunnya. Dari 183 pengguna tersebut terdapat 84 laki-laki, 46 perempuan, dan 53 akun tidak teridentifikasi secara gender.
Gambar 2. Total pengguna
Gambar 3. Tagar populer
Selain itu dalam mempopulerkan suatu konten warganet biasanya menggunakan tagar terkait isu atau produk yang akan dibicarakan. Tagar ini kemudian memudahkan pengguna untuk menemukan konten serupa atau mempopulerkan konten yang diunggah dengan tagar tersebut. Pada topik skincare, Netray menemukan beberapa tagar populer yang dominan digunakan oleh warganet dalam unggahan kontennya.
Tagar utama yang populer digunakan pada topik ini tentu tagar #skincare kemudian beberapa tagar terkait #skincareroutine, dan #skincaretips. Selain itu, terdapat #fyp sebagai tagar yang hampir selalu digunakan agar konten dapat menjangkau lebih luas pengguna lainnya. Kemudian kita juga dapat menemukan tagar #beauty yang menunjukkan topik skincare berkaitan dengan perbincangan terkait produk kecantikan.
Gambar 4. Pengguna populer dan lagu populer
Lalu Netray juga dapat menemukan delapan akun paling populer dalam konten terkait skincare. Beberapa akun tersebut di antaranya, @Sandra Trevino dan @Ha Linh Official. Selain itu, dalam video pendek yang menjadi konten pengguna juga menyematkan lagu untuk membuat konten semakin menarik. Kemudian pada topik ini terdapat beberapa lagu yang populer digunakan warganet, seperti lagu Love You So yang dipopulerkan oleh The King Khan & BBQ Show.
Gambar 5. Konten populer
Menariknya, melalui monitoring ini juga dapat menemukan konten populer dalam topik seputar skincare dan menemukan detail informasi dari konten terkait. Seperti konten milik akun @skincareranyuk yang merupakan akun dengan konten terkait tips beauty dan lifestyle. Dalam satu kontennya tersebut tampak respon pengguna lainnya dengan komentar yang didominasi bersentimen negatif. Akun tersebut mengunggah tips untuk mengurangi jerawat dengan menjaga pola makan.
Kemudian, tampak warganet turut mengomentari konten didominasi oleh komentar bersentimen negatif. Selain itu, melalui Word Cloud tampak beberapa kata yang kerap digunakan oleh warganet dalam mengomentari konten tersebut, seperti jerawatan, pantes, gorengan, dan lain sebagainya.
Gambar 6. Konten populer
Salah satu konten populer lainnya yaitu milik akun @dermdoctor. Sebagaimana tampak pada keterangan Detail Account yang menunjukkan pemilik akun merupakan seorang ahli dermatologi yang turut mempopulerkan konten terkait skincare. Konten tersebut tampak dikomentari oleh warganet lainnya dengan didominasi oleh komentar bersentimen netral. Selain itu, juga dapat mengamati berbagai kosa kata yang kerap muncul dalam komentar warganet, seperti doctor, dermatitis, eczema, dan lain sebagainya.
Penggunaan ganja untuk keperluan medis di seluruh dunia angkanya terus meningkat. Sejumlah negara telah melegalkan ganja terutama untuk keperluan medis. Di Indonesia wacana ganja sebagai pengobatan medis masih mengundang kontroversi.
Pada Desember 2020 Komisi Narkotika PBB (The UN Commission on Narcotic Drugs/CND) melakukan pemungutan suara untuk mengeluarkan ganja dari daftar zat adiktif berbahaya. Dari 53 negara anggota sebanyak 27 negara setuju mengeluarkan ganja dari daftar, sedangkan 25 menolak dan 1 abstain.
Dengan hasil pemungutan suara itu CND telah membuka pintu untuk mengakui potensi obat dan terapeutik obat dari ganja, meskipun penggunaannya untuk tujuan non-medis dan non-ilmiah akan tetap ilegal.
Meski CND baru membuka pintu pengakuan terhadap potensi ganja secara medis di akhir 2020, tetapi United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) dalam World Drug Report 2022 menyebut konsumsi ganja untuk keperluan medis sudah mulai menggeliat sejak 2011. Saat ini terdapat 64 negara yang mengizinkan penggunaan ganja untuk medis dengan berbagai tingkat pembatasan.
Dari 64 negara ada sekitar 40 negara yang memberikan laporan terkait jumlah stok, produksi, dan konsumsi ganja untuk medis. Data menunjukkan pada 2016 mulai terjadi peningkatan konsumsi ganja medis yang signifikan lebih dari 200 ton dalam setahun. Dan pada 2020 telah meningkat 4 kali lipat lebih, total konsumsi lebih dari 800 ton.
Namun, tingkat konsumsi masih tak sebanding dengan tingkat produksi ganja medis padahal stok ganja medis jumlahnya sangat menumpuk. Bahkan pada 2020 stok ganja untuk keperluan medis mencapai 1.700 ton, sementara produksinya baru 650 ton.
Rendahnya produksi ganja medis itu lantaran masih banyak negara yang belum melegalisasi ganja sehingga penelitian penggunaan ganja medis masih minim. Selama ini produksi ganja medis masih sangat didominasi Inggris dan Kanada yang menyumbang 71% total produksi pada 2020.
Penelitian Manfaat Ganja untuk Medis
Puluhan negara yang telah melegalkan ganja terutama untuk keperluan medis bukan tanpa alasan. Sejumlah penelitian yang menunjukkan manfaat ganja untuk menyembuhkan sejumlah penyakit adalah dasar utamanya.
Publikasi terbaru mengenai ganja medis berjudul “Cannabis-Based Medicine in Treatment of Patients with Gilles De La Tourette Syndrome” oleh Natalia Szejko dkk (2022) menyimpulkan bahwa senyawa yang ada dalam ganja dapat menyembuhkan orang dengan gilles de la tourette syndrome (GTS) atau latah.
Penelitian itu menyebut terdapat dua uji coba terkontrol acak kecil menggunakan senyawa Tetrahidrokanabinol (THC) dalam ganja yang menunjukkan keamanan dan kemanjuran intervensi dalam pengobatan tics atau gangguan gerakan atau ucapan di luar kendali pada pasien latah. Sementara itu bukti lain penggunaan ganja medis untuk penderita latah memang masih berkembang, sebagian besar studi masih terbatas pada laporan kasus, seri kasus, dan studi terbuka yang tidak terkontrol.
Kemudian dalam penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) pada 2020 menyebutkan bahwa senyawa turunan ganja memiliki manfaat untuk dunia kesehatan. Senyawa tersebut adalah THC dan Cannabinoid (CBD). Kedua senyawa ini banyak disebut memiliki berbagai manfaat untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
Hasil penelitian FDA beberapa penyakit yang dapat diobati dengan kedua senyawa tersebut yakni kejang pada penderita jenis epilepsi seperti sindrom lennox gastaut dan dravet, kemudian penderita tuberous sclerosis complex atau kelainan multisistem genetik langka yang menyebabkan tumor berkembang di berbagai bagian tubuh.
Kemudian, dalam buku Hikayat Pohon Ganja oleh Tim Lingkar Ganja Nusantara yang diterbitkan Kompas Gramedia pada 2011 mengungkapkan terdapat kurang lebih 30 penyakit yang dapat disembuhkan oleh ganja. Tim Lingkar Ganja Nusantara memaparkan beberapa penelitian ilmiah yang menguji senyawa ganja untuk menyembuhkan beberapa penyakit tersebut.
Dalam buku Hikayat Pohon Ganja memaparkan secara detail bagaimana senyawa THC dan CBD yang ada dalam ganja mampu mengobati 30 penyakit. Tidak sedikit percobaan yang dilakukan di luar negeri untuk meneliti apakah senyawa tersebut memang ajaib dalam menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut. Hasilnya menjelaskan bahwa beberapa penyakit dapat sembuh total dan bahkan hilang dengan senyawa yang hanya dimiliki oleh ganja.
Scientific American, Inc juga menyebutkan bahwa otak manusia menghasilkan molekul misterius bernama endocannabinoid yang berperan dalam hampir semua fisiologis manusia. Kenyataannya cannabinoid yang dihasilkan tanaman ganja juga memiliki fungsi yang sama dengan molekul endocannabinoid.
Hasil penelitian-penelitian inilah yang kemudian menjadi pemantik FDA untuk menguji senyawa THC dan CBD dalam dunia medis. Pertama THC, senyawa ini dapat menghambat, menghentikan laju penyebaran berbagai penyakit saraf. Kedua CBD, senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan, anti inflamasi, apoptosis (penghancuran diri sendiri pada sel-sel kanker, glioma dan pada saat yang bersamaan melindungi sel saraf yang masih sehat).
Selain memiliki banyak manfaat, kedua senyawa ini juga memiliki efek samping apabila digunakan sebagai pengobatan. Senyawa THC dan CBD dapat membuat cedera hati, berdampak pada kesuburan pria, dan dapat mempengaruhi obat lain yang dikonsumsi.
Setidaknya sampai saat ini UNODC mengungkap terdapat beberapa obat-obatan berbasis senyawa Cannabinoid yang telah disetujui untuk penggunaan medis di sejumlah negara. Adapun beberapa obat tersebut yakni Dronabinol, Nabilone, Nabiximols, dan Epidolex.
Kontroversi Ganja
Selain penolakan yang disampaikan 25 anggota CND, sejumlah negara non anggota seperti Singapura, Iran, Chili, dan Indonesia juga memberikan pernyataan penolakan.
Meski dalam sejumlah penelitian secara medis ganja memiliki manfaat, namun ganja dinilai lebih banyak efek samping yang lebih buruk. Indonesia dalam pernyataan resminya menyatakan kekecewaan terhadap hasil pemungutan suara untuk mengeluarkan ganja dari daftar zat adiktif.
Indonesia secara tegas mempertahankan konsensus lama bahwa ganja merupakan zat adiktif berbahaya. “Ada bukti yang jelas bahwa penggunaan ganja dan zat terkait ganja telah membawa lebih banyak ruginya daripada manfaatnya. Untuk itu, Indonesia menghimbau kepada semua pihak terkait untuk berhati-hati memutuskan tindakan selanjutnya setelah keputusan komisi untuk menerima rekomendasi yang telah mendukung pemanfaatan ganja medis”.
Pernyataan Indonesia itu mempertegas posisi Indonesia dalam hal pemanfaatan ganja sehingga upaya-upaya penggunaan ganja untuk medis di dalam negeri masih menjadi kontroversi.
Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ganja merupakan golongan obat terlarang. Sehingga meskipun banyak penelitian yang menyebutkan manfaat ganja untuk medis, selama Undang-Undang tersebut masih berlaku akan sangat sulit memanfaatkan ganja untuk keperluan medis di Indonesia.
Hal itu juga tercermin ketika baru-baru ini Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melakukan kajian tentang fatwa penggunaan ganja medis, namun malah memicu sentimen negatif warganet.
Opini Warganet Soal Ganja Medis
Melihat lebih detail bagaimana warganet memperbincangkan ganja medis, hasil pantaun Netray di Twitter periode 6 Juni-5 Juli 2022 dengan kata kunci “ganja && medis” menunjukkan pro dan kontra.
Gambar 1. Statistik analisis topik ganja medis di Twitter
Perbincangan warganet menggema sebanyak 16,3 ribu twit dengan 2.506 sentimen positif dan 6.323 sentimen negatif. Meski sentimen negatif lebih banyak, tetapi adanya 2 ribu lebih twit bersentimen positif menunjukkan pro dan kontra yang dinamis.
Opini warganet dengan sentimen negatif berupa penolakan untuk melegalkan ganja sebagai obat. Meski ganja ditujukan untuk kepentingan medis, tidak sedikit menilai bahwa ganja cukup beresiko. Warganet juga meminta pemerintah untuk mencari obat alternatif selain ganja apabila wacana pelegalan ganja akan direalisasikan.
Gambar 2. Sampel twit sentimen negatif
Sementara itu twit warganet dengan sentimen positif dipenuhi dengan opini yang sepakat dengan wacana pemerintah. Sebagian warganet menilai apabila ganja memang bermanfaat untuk medis dan tidak disalahgunakan maka dilegalkan pun tidak masalah.
Gambar 3. Sampel twit sentimen positif
Selain itu warganet juga mengungkapkan bahwa kegunaan ganja medis tidaklah sembarang, harus menggunakan resep dokter. Sehingga warganet percaya bahwa nantinya pemerintah akan lebih serius mengkaji tanaman ganja untuk medis agar hasil kajiannya dapat menjadi legitimasi ilmiah.