-
Kabar Gembira, Kini Berlangganan Netray Bisa Melalui Gopay

Kemudahan dan kenyamanan pengguna menjadi hal yang penting bagi Netray. Oleh karena itu, Netray terus berupaya memperbaiki dan melakukan pembaharuan fitur secara berkala guna memahami kebutuhan pengguna. Kini Netray telah menyediakan alternatif pembayaran melalui GoPay.
Untuk menikmati fitur-fitur unggulan Netray, kamu hanya perlu membuat akun dan melakukan registrasi. Dengan berlangganan (subscribe), kamu dapat memilih fitur layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu sehingga akan lebih efektif dan ekonomis. Seperti apa langkah-langkahnya? Simak tutorial berikut.
Cara Berlangganan Netray
1.Masuk halaman Netray kemudian klik Register
2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi.

3. Pilih Trial untuk melakukan demo terlebih dahulu atau pilih Subscribe jika ingin langsung berlangganan.
4. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, email, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik persetujuan kebijakan privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.
5. Klik Next dan kamu akan dialihkan ke halaman berikut. Pilih layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu (Add to cart)

7. Pastikan pesananmu sudah sesuai (lihat bagian Order Summary). Kamu dapat mengubah jumlah keyword dan jangka waktu sesuai kebutuhan. Jika tidak, Netray akan otomatis menggunakan pengaturan standar (1 keyword dan 1 bulan). Kemudian klik Subscribe. Dengan mengeklik subscribe kamu dianggap setuju dengan Ketentuan Kebijakan Privasi Netray dan Syarat dan Ketentuan Netray.
8. Kamu akan dialihkan ke halaman faktur yang berisi detail pesananmu dan berapa jumlah uang yang harus dibayar. Lalu klik Payment. Faktur ini juga akan otomatis dikirimkan ke emailmu.

9. Klik Continue dan pilih cara pembayaran melalui GoPay. Klik Pay Now dan akan muncul Order ID beserta QR Code. Buka aplikasi Gojek atau aplikasi dompet digital lain. Scan QR code yang tertera pada layar monitor. Cek detail pembayaran di aplikasi lalu klik Pay. Masukan Pin dan transaksi kamu berhasil.
11. Klik I Already Paid untuk memastikan bahwa kamu telah melakukan pembayaran. Lalu dalam beberapa detik, Netray akan membawamu pada halaman Dashboard.

Selamat, fitur yang kamu beli telah aktif. Klik Create Topic untuk mulai membuat topikmu.
Perlu kamu tahu bahwa setiap satu keyword hanya mengakomodasi satu kali pemrosesan data. Artinya, kamu tidak dapat mengubah atau mengganti keyword setelah mengeklik Create Topik. Jika kamu ingin lebih fleksibel, kamu dapat beralih ke paket premium Netray. Di paket premium kamu bebas mengubah atau mengganti keywordmu meski hanya memiliki satu slot keyword. Jika ada pertanyaan, silakan hubungi Kontak Netray.
-
Mau Coba Netray Secara Gratis, Ini Fitur yang Dapat Kamu Cicipi di Paket Trial

Sejak Juli 2020 lalu, Media Monitoring Netray telah dibuka untuk pengguna mandiri. Media monitoring berbasis analisis big data dan kecerdasan buatan ini tak hanya mengakomodasi kepentingan bisnis dan korporasi, tetapi juga dapat digunakan untuk kepentingan perorangan, sebagai sumber penelitian. Netray juga menyediakan paket Trial untuk kamu yang ingin mencoba Netray secara gratis. Agar kamu dapat memanfaatkan fitur Netray Trial secara maksimal simak tutorial berikut ini.
1. Masuk halaman Netray kemudian klik Register

2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi. Pilih Trial untuk melakukan demo.

3. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, e-mail, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik Persetujuan Kebijakan Privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.
5. Klik Register untuk mendaftarkan akunmu pertama kali. Akun yang sudah pernah didaftarkan tidak bisa mendaftar kembali. Klik Login untuk masuk jika sudah punya akun.
6. Buka email kamu untuk melihat link aktivasi yang dikirimkan Netray dan lakukan verifikasi akun. Berikut tampilan dashboard-mu setelah berhasil verifikasi.
Untuk paket Trial, kamu hanya bisa mencoba fitur Twitter dan News. Instagram dan Facebook akan aktif apabila kamu telah meng-upgrade akunmu ke premium (Upgrade Membership) atau berlangganan Netray.
7. Klik menu profil di pojok kanan lalu pilih Edit Profil. Lengkapi profilmu terlebih dahulu agar kamu dapat mengaktifkan fitur Twitter dan News. Jika sudah, klik Submit.
8. Fitur monitoring Twitter dan News sudah aktif. Kamu dapat mulai memasukkan topik yang kamu inginkan.

Lalu bagaimana cara membuat topik dan membaca data di dashboard Netray? Simak tips dan triknya berikut.
Membuat Topik di Dashboard Netray (Trial)
1. Klik menu Create Topic. Masukkan judul topikmu pada kolom Name kemudian masukkan keywords topikmu pada kolom Keyword. Kamu punya 2 slot keyword yang dapat kamu maksimalkan.

Tips: Jangan menggunakan keyword yang terlalu umum karena akan menyulitkanmu dalam melakukan analisis (misal; penyakit, pemerintah, pandemi dsb). Gunakanlah keyword yang spesifik (misal; covid-19, psbb, atau nama brand). Akan tetapi, jangan terlalu spesifik (psbb di Bandung) karena data yang akan ditampilkan hanyalah data yang mengandung rangkaian kata tersebut. Alternatif terbaik adalah dengan memanfaatkan fitur penggabungan. Gunakan tanda && di antara dua kata yang wajib ada dalam data (misal psbb && bandung). Keyword ini akan lebih spesifik dan maksimal daripada keyword ‘psbb di bandung‘ (terlalu spesifik) ataupun ‘psbb’ saja atau ‘bandung‘ saja (akan menyangkut semua topik tentang pssb dan topik tentang bandung).
2. Jika semua sudah lengkap terisi klik Save. Dalam beberapa detik, dashboard Netray akan muncul. Crawling data akan berjalan beberapa menit tergantung frekuensi kemunculan topik. Untuk paket Trial, Netray membatasi jumlah data maksimal hingga 2000 dengan periode seminggu ke belakang. Meskipun topik yang dicari mungkin mengandung banyak data, Netray akan berhenti setelah mengumpulkan jumlah tersebut.
Fitur Apa Saja yang Dapat Diakses Ketika Mencoba Netray Trial?
Kamu dapat mengakses semua fitur yang ada di menu Overview. Selanjutnya, Account Monitoring, Social Network Analysis, Reporting, dan Comparing hanya bisa kamu dapatkan apabila kamu melakukan upgrade ke premium.
Nah, di Overview ini apa saja sih yang bisa ditampilkan Netray untuk kamu?
- Data Statistik : meliputi total Impression, Potential Reach, Account (Male or Female), Persebaran Perangkat, Total Tweets.
- Grafik Peak Time : frekunsi sebuah topik diperbincangkan dalam sebuah periode.
- Sentiment Trend : kurva untuk melihat perbandingan sentimen di tiap periode.
- Tweets : semua tweet yang berhubungan dengan kata kunci. Kamu dapat melihat lebih detail dengan mengeklik View All Tweets. Kamu juga dapat memfilter tweet mana yang ingin kamu lihat berdasarkan sentimen (negative/neutral/positive) atau berdasarkan urutan (paling populer, paling baru, hinga yang paling lawas). Jika ingin melihat tweet mana yang paling mempengaruhi perbincangan topik secara umum lakukan filter berdasarkan yang paling populer. Jika ingin melihat akun yang paling awal memperbincangkan topik gunakan filter Older. Ini akan berguna ketika kamu mencari tahu inisiator sebuah topik atau tagar yang sedang trending.
- Top Words : kosakata populer yang paling banyak muncul dalam tweet warganet. Kamu juga dapat mengeklik masing-masing kata untuk melihat apa saja tweet yang mengandung kata tersebut dalam topik terkait.
- Top Accounts : akun yang paling berpengaruh dalam perbincangan topik, baik berdasarkan pada impresi yang diperoleh (sort by Popular) atau berdasarkan frekuensi kemunculannya (sort by Count).
- Top Entitas : People, Organization, Facilities, Complains, Locations.
- Popular Media : video atau gambar populer yang berhubungan dengan kata kunci topik.
-
Vaksin Kanker Serviks Gratis, Warganet Bersukacita

Belum lama ini lini massa media sosial Twitter diramaikan dengan perbincangan terkait vaksin kanker serviks atau vaksin HPV (Human Papilloma Virus). Ramainya perbincangan ini berkaitan dengan pemerintah yang kini menetapkan vaksin ini wajib diberikan gratis atau tanpa biaya. Vaksin tersebut juga wajib diberikan pada anak perempuan usia sekolah dasar kelas 5 dan 6 (SD/MI/Sederajat). Sementara untuk kelompok usia lainnya tidak digratiskan dan dapat diperoleh melalui klinik atau rumah sakit penyedia vaksin HPV.
Berita ini pun mendapat sambutan dari warganet dan diperbincangkan secara luas di media sosial. Netray memantau perbincangan tersebut untuk melihat seperti apakah impresi warganet terhadap pemberitaan ini.

Gambar 1. Infografik perbincangan warganet Dengan menggunakan kata kunci vaksin kanker serviks Netray menemukan 1.2 ribu Total Tweets dengan didominasi oleh cuitan bersentimen positif. Sementara jumlah impresi pada topik ini mencapai 2.6 juta dengan potensi menjangkau lebih dari 61.9 juta akun pengguna Twitter. Adapun periode pemantauan ini dilakukan sejak 17 April 2022 sampai dengan 24 April 2022.

Gambar 2. Grafik laju perbincangan warganet 
Gambar 3. Grafik sentimen tren dalam perbincangan warganet Jika diamati melalui Gambar 2, tampak perbincangan ini pun mencuat sejak 18 April 2022 dan terus mengalami kenaikan hingga beberapa hari berikutnya. Ditetapkannya aturan HPV menjadi salah satu vaksin wajib di Indonesia ini pun menciptakan gejolak di lini media sosial Twitter. Hal ini dapat diamati melalui berbagai opini yang ditemukan dalam unggahan warganet.

Gambar 4. Kosa kata populer Beberapa kosa kata pada Gambar 4 menjadi kosa kata populer yang kerap digunakan warganet dalam unggahannya, seperti Kemenkes, Perempuan, Gratis, Mencegah, Ribet, dan beberapa kosa kata lainnya.
Vaksin Kanker Serviks Gratis Hadiah Bagi Perempuan Indonesia
Kanker menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia dengan pengobatan yang terbilang mahal. Sehingga diwajibkannya vaksin kanker serviks ini menjadi salah satu upaya tindakan preventif. Tak hanya untuk perempuan, pemberian vaksin kanker serviks juga melindungi pria dari resiko tertularnya penyakit kulit dan kelamin. Tak heran bila kemudian pemberian vaksin ini direspon dengan sukacita dari warganet.



Gambar 5. Opini warganet Ditetapkannya pemberian vaksin kanker serviks gratis dianggap sebagai hadiah bagi perempuan Indonesia, terlebih aturan ini diumumkan menjelang Hari Kartini beberapa waktu lalu. Meski masih terdapat warganet yang tidak setuju dengan aturan ini dan mendapat nyinyiran dari warganet lainnya.



Gambar 6. Opini warganet Dukungan terhadap aturan ini pun disambut oleh sebagian warganet, terutama kaum perempuan. Sayangnya terdapat warganet yang tidak setuju. Hal tersebut memicu warganet lainnya untuk turut berkomentar dan menyayangkan warganet yang tidak setuju dengan kabar baik ini.

Gambar 7. Akun Populer topik vaksin kanker serviks 
Gambar 8. Monitoring akun populer @deehandhanin Suka cita terhadap aturan ini pun salah satunya disampaikan oleh akun @deehandhanin yang masuk dalam kategori akun paling populer pada topiknya. Melalui unggahannya tampak @deehandhanin mengucapkan selamat pada perempuan Indonesia yang di bulan April 2022 mendapat berbagai hadiah sembari memperingati Hari Kartini.

Gambar 9. Media populer Sementara melalui Gambar 9 tampak berbagai unggahan portal media berita online di Twitter menjadi media populer dalam arus perbincangan seputar topik ini. Unggahan tersebut pun tampak menayangkan Budi Gunadi Sadikin yang juga merupakan Menteri Kesehatan Indonesia.
Ditetapkannya pemberian gratis vaksin kanker serviks untuk anak usia kelas 5 dan 6 oleh pemerintah Indonesia meraih impresi positif dari warganet. Sebagian warganet menilai kebijakan ini merupakan kabar baik yang patut diapresiasi, meski terdapat warganet yang tidak setuju.
Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis isu terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID.
Editor: Ananditya Paradhi
-
WFH dan WFO: Seperti Apa Kondisi Para Pekerja Saat Ini?

Pandemi yang melanda Indonesia sejak awal 2020 menyebabkan terjadinya perubahan di berbagai sektor, termasuk sektor ketenagakerjaan. Diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar membuat para pegawai pemerintah maupun swasta harus menerapkan skema bekerja dari rumah (WFH). Setelah dua tahun pandemi melanda, grafik penyebaran Covid-19 kembali melandai sehingga skema bekerja dari kantor (WFO) berangsur mulai diterapkan di beberapa perusahaan. Namun ternyata tidak semua pekerja menyatakan siap kembali bekerja dari kantor.
Laporan Microsoft Corp dalam The Next Great Disruption Is Hybrid Work–Are We Ready? secara global (termasuk di Indonesia), menemukan bahwa sebanyak 83 persen pekerja di Tanah Air menginginkan adanya opsi kerja jarak jauh atau WFH. Selaras dengan temuan PWC Global Crisis Survey 2021 bertajuk Memperkuat Ketahanan sebagai Kunci Kesuksesan di Tahun 2021 yang mengungkap bahwa sejumlah perusahaan kini telah mempermanenkan skema WFH pada karyawannya.
Dari total 2.800 responden pemimpin perusahaan yang mewakili berbagai skala bisnis di 29 industri dan 73 negara, Indonesia merupakan 112 di antaranya. Hasilnya, 50 persen responden yang memimpin usaha di Indonesia menyatakan telah mempermanenkan pola kerja jarak jauh.
Skema kerja jarak jauh di Indonesia sebenarnya bukan hal baru ketika pandemi. Survei Jobstreet Indonesia pada November-Desember 2020 mengungkap bahwa sebelum pandemi 4 persen responden menyatakan telah menerapkan pola kerja jarak jauh. Namun angkanya meningkat menjadi 13 persen ketika pandemi berlangsung.
Sementara responden yang mengkombinasikan bekerja di kantor dan secara jarak jauh (hybrid) selama pandemi meningkat dari 28 persen menjadi 41 persen. Hal sebaliknya justru terjadi pada responden yang bekerja secara penuh di kantor yang turun dari 68 persen menjadi 46 persen.
Artinya, ada pergeseran prioritas skema kerja yang diterapkan, dari sebagian besar di kantor menjadi sebagian besar jarak jauh atau mengombinasikan keduanya. Hal ini terlihat dari jawaban responden terkait harapan penerapan pola kerja jarak jauh mencapai 23 persen dan kombinasi keduanya sebesar 68 persen. Hanya 9 persen responden yang ingin tetap atau kembali bekerja dari kantor.
Kebijakan WFH, Kemacetan Lalu Lintas, dan Kualitas Udara
Meski banyak diminati karena sejumlah kelebihannya, skema bekerja jarak jauh juga memiliki kekurangan, kelemahan, dan tantangan, baik untuk para pekerja, pemberi kerja maupun masyarakat. Hal ini dipaparkan dalam jurnal milik Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Republik Indonesia, The Indonesian Journal of Development Planning Volume IV №2–Juni 2020 dengan judul Bekerja dari Rumah (Working From Home/WFH): Menuju Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19.
Lebih lanjut, WFH tidak hanya sekedar isu manajemen kantor, namun juga merambah lingkungan hidup, sosial, transportasi bahkan perkembangan sebuah kota. Tidak mengherankan jika bekerja jarak jauh juga mendapat perhatian pada bidang transportasi, kebijakan publik, dan komunitas bisnis. Dengan alasan akan berpotensi sebagai strategi pengelolaan bangkitan lalu lintas (Travel Demand Management/TDM) untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara.
Namun pada kenyataannya pembatasan sosial dan skema bekerja jarak jauh tidak selalu berbanding lurus dengan harapan terurainya kemacetan hingga peningkatan kualitas udara di perkotaan.
Perubahan rata-rata kecepatan kendaraan memang tampak terjadi di beberapa jalan utama DKI Jakarta. Seperti kendaraan yang melintas di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan mengalami peningkatan kecepatan. Perubahannya mencapai 28,8%. Posisi itu diikuti juga bagi kendaraan yang melewati flyover Kebayoran Lama dan Jalan HR Rasuna Said yang meningkat menjadi 18,1% dan 15%.
Namun di beberapa wilayah justru menunjukkan terjadi penurunan rata-rata kecepatan. Penurunan tertinggi terjadi di Jalan Gajah Mada, kawasan Harmoni, Jakarta Pusat yang berubah hingga minus 16,1%. Artinya, jalanan tersebut justru terpantau semakin padat setelah WFH.
Demikian halnya perubahan kualitas udara yang diharapkan membaik dengan diberlakukannya pembatasan sosial dan WFH. Faktanya berdasarkan riset yang dilakukan Nafas bersama Katadata Insight Center (KIC) dan Komunitas Bicara Udara tidak menunjukkan adanya perubahan kualitas udara yang signifikan.
Beberapa wilayah Jabodetabek justru tampak mengalami peningkatan polusi udara cukup tinggi saat PPKM Juni-Juli 2021. Seperti halnya kandungan PM2.5 di Kelapa Gading naik 21%, Kuningan naik 17%, Bekasi Selatan naik 24%, dan Bogor Barat naik 33%. Hal serupa juga terjadi di wilayah Bintaro, meski kenaikannya tidak terlalu signifikan, yakni 3,4%.
WFH: Antara Produktivitas dan Resiko Burnout
Perubahan tatanan baru selama pandemi berlangsung membuat para pekerja harus mampu beradaptasi. Termasuk tetap produktif meski harus bekerja dari rumah. Produktivitas tersebut pun dicatat oleh Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bidang Ketenagakerjaan. LIPI mencatat sebanyak 78 persen pekerja yang melakukan WFH tetap bisa produktif dengan rentang usia paling banyak adalah 25–29 tahun sebesar 27 persen.
Sementara itu tingkat produktivitas lainnya juga dilaporkan dalam hasil penelitian McKinsey terhadap pekerja mengenai perbandingan antara tingkat kenyamanan dan tingkat produktivitas WFH dan WFO. Dalam laporan tersebut tercatat bahwa 80% pekerja lebih menyukai WFH dan 20% lebih menyukai WFO.
Lebih lanjut, 41% pekerja merasa lebih produktif saat WFH dan 28% merasa memiliki produktivitas kerja yang sama besar, baik dengan WFH ataupun WFO. Kebanyakan pekerja merasa lebih produktif saat WFH karena mereka tidak perlu melakukan perjalanan panjang ke kantor, sehingga merasa lebih segar di waktu pagi hari dan memiliki fleksibilitas dalam mengatur waktu kerjanya.
Sementara itu, 31% pekerja yang merasa lebih produktif saat WFO dibandingkan saat WFH rata-rata disebabkan karena banyak terganggu dengan kondisi dan pekerjaan rumah
Meski sebagian besar pekerja menyukai WFH dan merasa lebih produktif, hal ini tidak menutup kemungkinan dampak buruk dan keluhan yang dialami oleh pekerja selama masa WFH. JobStreet Indonesia mencatat sebanyak 50% pekerja merasa WFH membuat waktu mereka bekerja lebih lama. Kemudian 48% pekerja merasa WFH mengubah jam kerja mereka.
Selain itu, terdapat 47% pekerja yang sudah berumah tangga merasa WFH membuat mereka melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga. Serta hanya 33% pekerja yang merasa bekerja lebih singkat di masa WFH.
Melalui data yang telah dipaparkan sebelumnya bagi sebagian pekerja WFH memang membuat mereka tetap produktif namun hal ini justru memicu terjadinya kelelahan atau burnout akibat waktu bekerja menjadi lebih lama. Terlebih bagi pekerja yang sudah berumah tangga, WFH membuat mereka harus tetap melakukan pekerjaan rumah tangga lebih banyak.
Menurut WHO burnout adalah sindrom yang muncul karena stres selama bekerja. Penyebab burnout dapat berupa kelelahan selama WFH karena tidak bisa memisahkan pekerjaan dengan kehidupan pribadinya. Kesulitan tersebut terkadang membuat para pekerja bekerja lebih dari 8 jam dan berdampak pada performa kinerja karyawan tersebut.
Tidak tertanganinya persoalan ini membuat sebagian pekerja justru mengundurkan diri atau resign. Dilansir melalui laman detik.com data JobStreet mencatat 50% karyawan WFH memiliki pekerjaan yang semakin banyak dan jam kerja yang lebih lama. Hal tersebut pun membuat mereka mengalami kelelahan luar bisa dan memicu terjadinya ‘The Great Resignation’
The Great Resignation atau pengunduran diri hebat adalah fenomena dari sejumlah besar profesional (para pekerja) yang mengundurkan diri di seluruh dunia karena pendekatan terhadap pekerjaan telah berubah dari waktu ke waktu.
Selain kesehatan mental, WFH juga ternyata dapat berdampak pada kesehatan fisik. Hal ini dimuat dalam laman glints.com seperti resiko gangguan pendengaran akibat seringnya menggunakan earphone. Kemudian sakit punggung, atau justru mengalami carpal tunnel syndrome atau sindrom lorong karpal yaitu tangan akan merasa kesemutan, mati rasa, hingga terasa lemah. Resiko lainnya yang mungkin terjadi yaitu gangguan penglihatan hingga meningkatnya resiko diabetes.
Studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dalam jurnal Environmental International pada September 2021. menunjukkan bahwa jam kerja yang panjang menyebabkan lebih dari 745 ribu kematian pekerja karena stroke 53% dan penyakit jantung iskemik 47%. Studi itu mengatakan bahwa para pekerja diketahui memiliki waktu bekerja setidaknya 55 jam dalam sepekan.
Perbincangan di Twitter Dominan Soal WFH
Di Twitter, perbincangan warganet terkait WFH dan WFO cukup masif. Hasil pantauan Netray dengan kata kunci “wfh” dan “wfo” selama periode 01 April 2021–31 Maret 2022 mencapai 23,8 ribu twit. Perbincangan paling tinggi ialah seputar topik WFH, yaitu berjumlah 20,9 ribu twit.
Meski ramai menjadi perbincangan topik WFH didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Hal yang diungkapkan mulai dari keluhan gaji yang dihitung perhari, potongan jumlah gaji, hingga perasaan bosan yang menghantui warganet.
Gambar 10. Statistik perbincangan topik wfh Keluhan ini kemudian menyumbang tren sentimen negatif terhadap topik WFH. Namun sebagian warganet tetap mendukung bekerja dengan WFH. Tidak hanya untuk mengurangi penyebaran virus Covid19 sebagian warganet yang bekerja secara WFH pun merasa nyaman dan berharap dapat bekerja jarak jauh secara permanen.
Gambar 11. Sampel twit Lalu bagaimana impresi warganet terkait bekerja dari kantor saat ini? Setelah dua tahun menjalani WFH berikut perbincangan warganet terkait bekerja dari rumah.
Gambar 12. Statistik perbincangan topik wfo Dengan total perbincangan 2.9 ribu cuitan perbincangan terkait WFO pun didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Sebagian warganet tampak sudah merindukan atmosfer bekerja secara WFO. Namun sayangnya munculnya varian Omicron membuat pemerintah meminta perusahaan untuk kembali menerapkan WFH sehingga para pekerja yang ingin kembali ke kantor harus bersabar.
Gambar 13. Sampel twit wfo Sebagian warganet menilai WFO memiliki dimensi yang lebih menarik meski penyebaran virus masih menjadi pertimbangan. Menurut warganet mereka tetap membutuhkan bersosialisasi dengan rekan kerja secara langsung. Selain itu keadaan yang kurang kondusif di rumah juga dinilai berpotensi mengganggu produktivitas mereka saat WFH.
Diedit oleh Winda Trilatifah
-
Respon Positif Warganet Pasca Pengesahan RUU TPKS

Tok! Akhirnya RUU TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) resmi menjadi Undang Undang. Indonesia kini sah memiliki instrumen hukum yang khusus mempidanakan para pelaku kekerasan seksual, melindungi korban, serta menanggulangi kejadian. RUU ini sempat mangkrak selama lebih dari 6 tahun dipersiapkan karena mentok di pembahasan DPR. Kabar ini langsung mendapat sambutan hangat dari warganet dalam berbagai wujud pengapresiasian.
Kekerasan seksual bukanlah persoalan sepele, terlebih banyaknya jumlah kasus dari tahun ke tahun. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mencatat sebanyak 8.800 kasus kekerasan seksual terjadi dari Januari sampai November 2021. Sementara itu, Komnas Perempuan juga mencatat ada 4.500 aduan terkait kasus kekerasan seksual yang masuk pada periode Januari hingga Oktober 2021.
Disahkannya RUU TPKS ini diharap dapat memberikan harapan baru bagi masyarakat Indonesia untuk lebih merasa terlindungi.
Merespon euforia dari warganet, Netray memantau perbincangan warganet Twitter terkait RUU TPKS sejak 07 April 2022 s.d 13 April 2022. Dengan menggunakan kata kunci RUU TPKS dan TPKS berikut hasil pantauan Netray.

Gambar 1. Intensitas perbincangan warganet 
Gambar 2. Kosakata populer Pada Gambar 1 terlihat laju perbincangan warganet melonjak signifikan pada tanggal 12 April 2020 dan 13 April 2022. Perbincangan ini pun dipicu oleh kabar disahkannya RUU TPKS sebagai Undang Undang. Setelah itu tampak berbagai kosakata menjadi populer dalam perbincangan warganet terkait TPKS, seperti akhirnya, korban, perempuan, suami, dan beberapa kosakata lainnya.

Gambar 3. Infografik perbincangan warganet Ramainya perbincangan ini pun dapat diamati melalui total cuitan warganet yang mencapai 10.7ribu dengan didominasi oleh cuitan bersentimen positif. Artinya topik ini mendapat respon yang baik dari warganet. Adapun jumlah impresi mencapai 15.7juta dengan potensi menjangkau 129.2juta akun pengguna Twitter.
Disahkannya RUU TPKS menjadi UU tentu telah lama dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa kekerasan seksual menjadi persoalan kelam yang membutuhkan payung hukum yang jelas, terutama untuk melindungi para korban.
Terlebih dari hasil penelitian INFID, 71,8% masyarakat di Indonesia pernah mengalami kekerasan seksual, baik pada diri sendiri, keluarga, atau orang lain yang dikenalnya. Survei tersebut dilakukan terhadap 2.210 responden di seluruh Indonesia pada Mei-Juli 2020 dengan metode multistage cluster sampling.
Hasilnya, dari jumlah tersebut, 65,1% responden mengaku pernah mengalami pelecehan seksual. Sebanyak 27,4% responden pernah mendapat pemaksaan perkawinan. 12,3% responden pernah dipaksa memakai kontrasepsi. Kemudian, sebanyak 12,2% responden pernah mendapat pemaksaan aborsi. Serta berbagai jenis tindak kekerasan seksual lainnya.
Tingginya jumlah kasus dari berbagai jenis kekerasan seksual tersebut membuat UU ini menjadi salah satu UU yang diharapkan dapat menurunkan angka TPKS di Indonesia. Tak heran bila disahkannya RUU TPKS mendapat sentimen positif dari warganet. Lalu siapakah aktor yang paling populer dalam perbincangan warganet seputar RUU TPKS?

Gambar 4. Akun paling populer Melalui Gambar 4 tampak @mardiasih menjadi akun paling populer dalam topik seputar UU TPKS, diikuti oleh akun portal media online @VICE_ID. Melalui akunnya tampak @mardiasih merespon positif disahkannya TPKS menjadi UU. Hal tersebut dapat diamati melalui Gambar 5.

Gambar 5. Monitoring akun @mardiasih Sebagai penulis berbasis gender Kalis Mardiasih dikenal kerap menyuarakan isu terkait Perempuan. Melalui beberapa cuitannya Ia tampak menyambut dengan sangat antusias disahkannya RUU TPKS menjadi UU. Ia pun berharap disahkannya UU ini membawa dampak baik bagi masyarakat dan negara. Cuitan tersebut ramai meraih respon dari warganet melalui sejumlah interaksi seperti menyukai, mengomentari, hingga membagikan kembali.
RUU TPKS Resmi Jadi Undang Undang, Antusiasme Warganet dan Kecaman Untuk PKS
Sambutan hangat dan respon positif warganet mewarnai disahkannya RUU TPKS. Hal tersebut dibagikan warganet melalui cuitannya yang turut mengapresiasi kinerja DPR, Pemerintah, dan pihak yang terus mengupayakan disahkannya RUU ini. Berikut beberapa sambutan warganet.



Gambar 6. Sambutan positif warganet Sebagian dari warganet tampak (Gambar 6) menyambut RUU ini dengan rasa syukur dan menghaturkan terima kasih kepada pihak yang terlibat. Warganet menilai UU TPKS merupakan hadiah bagi bangsa Indonesia dan diharap dapat memberikan payung hukum bagi para korban. Tak hanya perempuan tentunya UU TPKS melindungi seluruh korban dari kekerasan seksual tanpa terkecuali.
Meski demikian, terdapat beberapa pihak yang tidak menyepakati disahkannya RUU ini. Hal tersebut dibuktikan saat sidang dari 9 fraksi yang sepakat terdapat 1 fraksi yang tidak sepakat akan disahkannya RUU TPKS. Tak heran bila kemudian hal ini menjadi kecaman dari warganet yang menyayangkan hal tersebut.



Gambar 7. Kecaman warganet terhadap PKS Sebagai satu-satunya fraksi yang menolak disahkannya RUU ini fraksi PKS kemudian menuai berbagai cibiran dari warganet. Warganet menilai RUU TPKS merupakan RUU yang memiliki urgensi untuk segera disahkan. Sehingga tindakan yang tidak menyetujui suara dari mayoritas untuk disahkannya RUU ini dinilai merupakan hal yang buruk dan tidak sesuai dengan hajat sebagian besar masyarakat.

Gambar 8. Tokoh populer 
Gambar 9. Organisasi Populer Sementara itu, pada Gambar 8 tampak delapan tokoh paling populer dalam topik ini. Puan Maharani tampak berada di urutan pertama pada kategori ini. Sebagai Ketua DPR namanya menjadi tokoh paling populer dalam perbincangan terkait RUU TPKS mengalahkan nama Presiden Joko Widodo. Tak hanya itu, sebagai organisasi yang dipimpin oleh Puan Maharani dan memiliki peran utama dalam pembahasan RUU ini, DPR juga menjadi organisasi paling populer dalam topik ini.
Disahkannya RUU TPKS menjadi angin segar bagi masyarakat yang telah lama berharap adanya payung hukum yang melindungi masyarakat dari tindak pidana kekerasan seksual. UU ini diharap dapat menjadi kabar baik bagi masyarakat maupun negara Indonesia. Sambutan tersebut pun dapat dirasakan melalui sentimen positif yang mendominasi perbincangan warganet pada topik ini.
Demikian hasil analisis Netray, simak kabar terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID.
Editor: Ananditya Paradhi
-
Memahami Fenomena Klitih yang Terkesan Mengakar Abadi di Yogyakarta

Kasus kejahatan jalanan di wilayah Yogyakarta, atau yang dikenal publik dengan sebutan ‘klitih’, kembali terdengar marak belakangan ini. Aksi klitih dilakukan oleh beberapa orang berkendara sepeda motor pada malam hari. Mereka lantas dengan sengaja menyerang pengguna jalan lain menggunakan senjata tajam. Korban bahkan sampai ada yang tewas. Aksi ini membuat jalan raya di Yogyakarta pada malam hari terasa sangat menyeramkan.
Kasus klitih ini sebenarnya telah terjadi lama di Yogyakarta. Konon menurut kabar yang tersebar, klitih adalah fenomena turun temurun. Seperti penuturan dari mantan pelaku klitih di Yogyakarta yang diwawancarai oleh Mojokdotco dalam sebuah podcast. Klitih hampir menjadi warisan pada tiap-tiap sekolah menengah atas di Yogyakarta
Menurut narasumber tersebut, klitih di zaman sekarang telah mengalami pergeseran aksi atau tindakan jika dibandingkan dengan yang dulu kala. Awalnya, klitih adalah bagian dari tawuran antar sekolah. Sekolah-sekolah yang berseteru mencari “musuh” mereka di jalan raya tanpa menggunakan senjata tajam. Akan tetapi sejak tahun 2011an tindakan klitih tak lagi urusan sekolahan. Korban klitih bisa siapa saja yang kebetulan berpapasan dengan rombongan pelaku klitih dan kali ini menggunakan senjata tajam.
Momen-momen Puncak Perbincangan Isu Klitih
Publik dalam negeri gaduh dengan kasus yang seperti tidak pernah terselesaikan ini. Media Monitoring Netray mencoba melihat keramaian media sosial sebagai representasi publik dalam dua tahun kebelakang. Apa saja wacana yang dibicarakan warganet terkait kasus klitih ini? Dan bagaimana pola perkembangan kasus klitih selama dua tahun tersebut?

Gambar 1. Peak Time Perbincangan Klitih Selama 2 Tahun Dengan memasukan kata kunci “klitih” pada periode 1 April 2020-10 April 2022, perbincangan seputar topik pemantauan didapati sebanyak 118,191 twit. Apabila dilihat dari grafik Peak Time di atas, antara 2020 dan 2021 sudah muncul pembahasan warganet Twitter. Akan tetapi kenaikan perbincangan tersebut tidak sebanyak perbincangan pada bulan April tahun 2022.
Tanggal 15 November 2020 terdapat 270 twit warganet yang mengulas isu klitih. Perbincangan ini terjadi karena kemunculan kasus klitih di daerah Bantul, Yogyakarta dengan korban luka-luka sebanyak dua orang.
Kemudian 21 Januari 2021, perbincangan klitih kembali naik di jagat maya Twitter yakni sebanyak 208 twit. Pada hari itu terjadi kembali kasus klitih di daerah Tamansiswa, Yogyakarta dengan korban mengalami luka sambit.
Masih di tahun yang sama, kasus klitih kembali terjadi di daerah Kotagede, Yogyakarta. Perbincangan warganet mencapai total 550 twit pada tanggal 21 April 2021. Sederetan kasus lain masih terjadi di beberapa wilayah Yogyakarta akan tetapi intensitas perbincangan warganet tidak begitu menonjol.
Wacana yang berkembang di kalangan warganet adalah tentang perbedaan antara begal dan klitih. Pembahasan ini mengalami kenaikan di tanggal 4 Agustus 2021 dengan twit sebanyak 573 twit. Keramaian perbincangan ini menjadi sorotan warganet yang notabene berada di luar Yogyakarta. Mereka tidak paham istilah klitih yang merupakan aksi kriminal dengan melukai orang lain di jalan raya tanpa motif spesifik.
Tidak sedikit dari warganet yang beropini bahwa aksi klitih itu sama halnya dengan tindakan begal. Mereka tidak memahami bahwa aksi klitih tidak ditujukan untuk mengambil atau merampas barang berharga milik orang lain. Aksi kekerasan yang dilakukan begal adalah agar korbannya tidak melawan saat diambil barangnya. Sedangkan tujuan klitih hanya untuk melukai orang tanpa mengambil harta sepeserpun.
Pembahasan warganet terus menggema di linimasa Twitter hingga akhir tahun 2021, tepatnya kembali memuncak di tanggal 28 Desember. Banyaknya kasus klitih yang tersiar di media sosial menaikan tagar #YogyaTidakAman sebanyak 5,856 twit.
Memasuki awal tahun 2022 sempat tidak ada perbincangan seputar klitih di Twitter. Keramaian pembahasan klitih kembali terjadi lagi pada 8 April 2022. Aksi klitih menewaskan seorang siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta bernama Daffa Adzin Albazith (17 tahun). Kasus tersebut memicu amarah publik. Kali ini masyarakat mengecam dan meminta tindakan klitih untuk dibasmi hingga akarnya. Masyarakat juga mendesak Pemda dan aparat untuk memberikan hukuman seberat-beratnya para pelaku.
Kasus kematian Daffa ini menjadi puncak perbincangan klitih selama 2 tahun belakangan yakni dengan total twit sebanyak 20,766 ribu. Kasus klitih Daffa tersebut sekaligus menjadi pemicu pemerintah daerah dan aparat menindak klitih secara serius. Upaya yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan pemerintah daerah salah satunya dengan penggantian istilah ‘klitih’.
Berdasarkan peak time yang telah dipaparkan, aksi klitih banyak dilakukan ketika akhir pekan yaitu hari sabtu ataupun minggu. Selain bergerak di akhir pekan, beberapa kasus memuncak pada bulan-bulan akhir tahun menjelang tahun baru dan awal tahun.
Memahami Suara Warganet Kritisi Aksi Klitih
Setelah mengulas linimasa kemunculan wacana klitih di ruang perbincangan warganet, Netray ingin melihat lebih dalam lagi bagaimana pendapat publik, termasuk warganet, fenomena sosio-kriminal ini.

Gambar 2. Sentimen Twit Klitih Dari keseluruhan total twit, perbincangan klitih didominasi opini bernada negatif sebanyak 80,264 ribu twit. Warganet mengkritisi dan memberikan opini atas ironi kasus klitih tersebut. Pasalnya klitih telah terjadi sejak lama tetapi pihak pemerintah maupun pihak berwajib seperti tidak menyelesaikan akar permasalah tindakan klitih.
Gambar 3. Sampel Twit Ironi Klitih Wajar apabila warganet mengungkapkan opini seperti itu, sebab kenyataanya kasus klitih hampir terus terjadi di Yogyakarta. Selama ini masyarakat merasakan kecemasan dan kekhawatiran terkait maraknya aksi klitih ini, tetapi pihak berwenang terkesan belum memiliki solusi yang komprehensif dalam menangani kasus tersebut.
Mahasiswa pascasarjana Universitas Sanatha Dharma, Yohanes Marino menulis tesis yang menunjukkan bahwa para pelaku ini tidak tumbuh dalam lingkungan yang steril. Studinya yang berjudul “Potret Klitih: Studi Penelusuran Identifikasi Subjek Lacanian Pelaku Klitih” menceritakan sejumlah latar belakang sejarah hidup pelaku klitih yang semuanya masih berusia remaja.
Kekerasan dalam mendidik anak, keterasingan di pergaulan sekolah, terjerumus pada kelompok gangster, penyalahgunaan narkoba, dan segala macam persoalan pendewasaan menjadi sumber agresivitas dari sekian banyak pemuda di Yogyakarta. Kelompok-kelompok gangster kecil di Kota Pelajar ini menjadi pupuk yang membuat mereka terbiasa dengan aksi menyisir jalan raya hingga berujung tindak kekerasan.
Fenomena yang mengakar di masyarakat Yogyakarta ini seakan tidak dapat ditangkap oleh para pemangku kepentingan. Pasalnya, salah satu tawaran guna memberantas klitih adalah dengan menghapus atau mengganti pemahaman atas istilah tersebut. Keputusan penggantian istilah ‘klitih’ ini pun sontak menjadi perhatian publik. Seperti twit bernada sindiran yang dilemparkan oleh @mojokdotco dan @suhariyanto96 atas pola pikir institusi dalam menyelesaikan kasus klitih tersebut.
Gambar 4. Sampel Twit Sindiran Penyelesaian Klitih Istilah klitih yang sudah mengalami pergeseran makna ini tidak seratus persen keliru. Dalam makalah yang ditulis mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret berjudul “Kejahatan Jalanan Klitih oleh Anak Di Yogyakarta” menyebutkan bahwa klitih berasal dari Bahasa Jawa yang mempunyai arti berjalan-jalan atau cari angin. Kecenderungan acak dari kegiatan klitih akhirnya mendapat konotasi karena dilakukan oleh pemuda bermasalah yang butuh saluran kekerasan.
Akhirnya melihat penyelesaian yang diambil oleh pihak berwenang dinilai kurang memuaskan, masyarakat berargumen untuk menerapkan hukum rimba bagi pelaku klitih. Sebab menurut warganet, pelaku klitih yang tertangkap polisi hingga dipenjara setelah keluar justru semakin menjadi berkuasa dan sombong pada anggota geng atau teman-temannya.
Gambar 5. Sampel Twit Saran Masyarakat untuk Klitih Harapannya supaya para pelaku klitih mempunyai sedikit ketakutan dan enggan melakukan aksi klitih kembali. Sehingga aksi klitih di wilayah Yogyakarta mulai berangsur berkurang bahkan hilang. Demikian analisis Netray, simak ulasan terkini lainnya dalam analysis.netray.id.
Editor: Ananditya Paradhi
-
Pengeroyokan Ade Armando Dianggap Pengorbanan Guna Menutupi Aksi Demo 11 April

Aksi demo 11 April lalu hingga saat ini masih menyisakan cerita yang menarik perhatian publik. Unjuk rasa yang digelar oleh aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia ini mengusung penolakan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden dan penundaan Pemilu 2024. Aksi tersebut awalnya berlangsung damai. Namun, tak berselang lama kondisi ini berubah menjadi ricuh.
Kericuhan yang dimaksud adalah pengeroyokan terhadap sosok Ade Armando oleh massa aksi. CNN Indonesia melaporkan bahwa kedatangannya di tengah pendemo ialah untuk memantau dan mendukung aksi mahasiswa pada saat itu. Akan tetapi, setelah wawancara dengan beberapa wartawan, Ade dikabarkan bersitegang dengan seorang perempuan yang pada akhirnya terdapat seorang laki-laki yang memukul kepala Ade dari belakang hingga menyulut beberapa pukulan dari massa lainnya.

Gambar. 1 Pengeroyokan Ade Armando
diambil dari twit @CNNIndonesiaKondisi Ade Armando, pegiat media sosial sekaligus dosen komunikasi UI, dikabarkan hingga Jumat 15 April 2022 belum mengalami perkembangan yang berarti usai babak belur dihajar pendemo. Melansir dari Liputan6.com, hal tersebut disampaikan oleh Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Nong Darol Mahmada setelah menjenguk Ade di Rumah Sakit Siloam, Semanggi.
Buntut dari penyerangan ini adalah isu demo menjadi teralihkan atas pengamanan terhadap Ade yang tengah babak belur dan hampir ditelanjangi oleh massa. Atas kejadian ini pun, banyak warganet yang pada akhirnya memberikan suaranya di kanal media Twitter terkait kejadian pemukulan ini. Terlihat dari jajaran Top Words Netray di bawah ini, kosakata armando, anarkis, dan pengeroyokan menduduki kumpulan Top Words pemantauan.

Monitoring Kata Kunci Ade Armando
Media Monitoring Netray menemukan 158.121 twit yang mencatut kata kunci demo dan 154.213 twit dengan kata kunci ade armando pada pemantauan linimasa Twitter 10-15 April 2022. Artinya, topik Aksi Nasional 114 tersebut telah tercuri perhatiannya dengan kasus pengeroyokan yang dilakukan massa aksi.
Lebih rinci lagi, pembahasan Ade Armando terkait kasus tersebut bahkan mampu menyentuh sebanyak lebih dari 354 juta impresi dengan potensi jangkauan lebih 219,2 juta akun. Berbeda dengan kata kunci demo yang hanya mampu menyentuh impresi sebanyak 180,2 juta atau setengah dari total impresi kata kunci Ade Armando.

Gambar 2 Peak Time Komparasi
Kata Kunci demo dan ade armandoBerbagai pendapat dilayangkan warganet terkait kejadian ini. Bahkan beberapa warganet menyayangkan kejadian tersebut. Dukungan Ade terhadap aksi mahasiswa di kala itu disalahpahami oleh sejumlah oknum massa sehingga menimbulkan perselisihan.
Kejadian pengeroyokan tersebut dinilai sebagai aksi beringas dari komplotan penyusup yang diklaim sebagai tim ‘kadrun’ oleh warganet. Terjadi provokasi ke arah Ade Armando dan situasi yang kacau di lapangan membuatnya menjadi sasaran empuk.


Wacana pemukulan Ade Armando tersiar keras di jagat Twitter. Bahkan akun-akun dengan pengikut ribuan, seperti @mazzini_gsp, @GunRomli, dan @Dennysiregar7 turut menyuarakan kejadian tersebut. Maka tak ayal, pemberitaan Ade Armando pun juga menjadi sorotan utama dibanding dengan aksi mahasiswa yang menuntut beberapa wacana kebijakan pemerintah.

Simpang siur pengalihan isu pun mulai dirasakan warganet. Kasus pemukulan yang lebih keras tersiar di jagat maya bahkan media massa dianggap sebagai pengalihan isu atas aksi yang dilakukan mahasiswa pada 11 April tersebut. Tak hanya dinilai oleh pengamat, beberapa warganet pun menilai pengeroyokan yang dialami oleh Ade Armando merupakan aksi ‘pengorbanan diri’ agar tuntutan mahasiswa di kala itu tidak lagi menjadi perhatian.



Menarik periode pemantauan hingga 18 April 2022 pukul 08.00 WIB, kata kunci Ade Armando di kanal Twitter masih santer dibicarakan oleh warganet. Per 17 April kata kunci ini masih ramai ditwitkan warganet hingga mencapai 7.141 twit.

Meski dikabarkan masih tengah menjalani perawatan intensif akibat kejadian 11 April tersebut, ternyata pegiat media sosial ini tak henti menjadi bahan perbincangan warganet. Kata kunci ini kembali mencuat setelah adanya pemberitaan #BoikotMustikaRatu dan pelayangan somasi yang dilakukan Ade Armando kepada Sekjen PAN. Tak hanya itu, berita terkait ujaran kebencian terhadap Ade Armando yang diucapkan oleh salah satu dosen UGM juga menjadi sorotan terbaru warganet saat ini.
Tagar boikot tersebut kembali menyeret nama Ade Armando di jagat Twitter lantaran dirinya yang tengah dijenguk oleh Putri Kus Wisnu Wardani, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga komisaris utama PT. Mustika Ratu Tbk. Seruan tagar ini pun menggelitik warganet lantaran pemboikotan produk kosmetik tersebut dinilai berlebihan.


Keberadaan Ade Armando di tengah demo 11 April lalu cukup mencuri perhatian bahkan berhasil menutup perhatian publik dan media massa terkait penyampaian aspirasi mahasiswa. Aksi pengeroyokan yang dinilai sebagai ‘pengorbanan’ tersebut lantas menjadi bahan bulan-bulanan warganet. Namun, kejadian ini juga berhasil menyita iba dari beberapa pegiat media sosial lainnya yang menilai aksi pemukulan tersebut disayangkan terjadi saat tuntutan massa secara lantang ingin disuarakan.
Demikian hasil analisis Netray, simak analisis terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID
Editor: Ananditya Paradhi
-
Iklan Menarik Perhatian, Sirup Marjan Tuai Penilaian Positif Warganet

Iklan sirup Marjan jadi trending topic Twitter pada Senin 11 April 2021 kemarin. Iklan tersebut mendapat pujian dari warganet karena dikemas dalam sinematografi yang mengesankan. Muncul juga perbincangan positif soal kualitas produk Marjan di mata warganet karena iklan tersebut.
Kemunculan iklan sirup Marjan yang bertepatan dengan momen menjelang Ramadhan hampir selalu menjadi perbincangan dari tahun ke tahun. Marjan membuat iklan panjang bersambung khusus saat menyambut Ramadhan.
Setidaknya sejak 2019 Marjan mulai membuat iklan dengan menonjolkan cerita dan menggunakan narator. Mulai dari cerita rakyat Timun Mas hingga yang terbaru iklan pada 2022 mengangkat cerita Dewi Sri.
Berdasarkan pantauan Netray dengan menggunakan kata kunci “Marjan” pada periode 6 hingga 12 April 2022, ditemukan total ada 10.122 twit yang terdiri dari 7.232 twit bersentimen positif dan 1.641 twit bersentimen negatif.

Gambar 1. Statistik perbincangan topik “Marjan” Jumlah akun yang memperbincangkan topik Marjan setidaknya berdasarkan hasil identifikasi yang mengacu pada karakteristik nama yang sesuai dengan gender, total ada 3.384 akun yang terdiri dari 2.044 akun teridentifikasi nama laki-laki dan 1.340 nama perempuan.
Iklan Tingkatkan Brand Awareness Marjan
Berdasarkan analisis perbincangan dari puluhan ribu twit, muncul kata-kata yang menunjukkan impresi positif terhadap iklan Marjan, yang kemudian menjurus pada penilaian produk sirup Marjan.
Perbincangan mulanya dipicu dari unggahan akun @jagatverse pada 10 April 2022. Akun itu mengunggah video Iklan Marjan terbaru bagian ketiga berdurasi 1 menit 14 detik, dengan keterangan “MCU (Marjan Cinematic Universe) Studio superhero di Indonesia ketar ketir!”.
Hingga 12 April pukul 15.45 WIB total ada 18,6 rb akun yang meretweet, 5.109 yang mengutip dan 59,2 rb akun yang menyukai. Alhasil @jagatverse menjadi akun paling populer dalam perbincangan soal Marjan.
Selain @jagatverse, akun terpopuler kedua yang membahas soal Marjan adalah @pipis. Akun itu membuat ulasan analisis soal iklan Marjan dari tahun ketahun dan sekaligus memberikan pujian.

Gambar 2. Top Accounts 
Gambar 3. Sampel twit terpouler Banyak di antaranya warganet yang memuji kualitas video yang jauh lebih baik jika dibanding sinetron-sinetron kolosal Indonesia yang bertema serupa beberapa waktu terakhir. Beberapa istilah yang terasosiasi dengan kata-kata pujian warganet terhadap iklan Marjan dapat disimak dalam grafik Top Words Netray. Sejumlah kata yang muncul misalnya adalah kata “keren, bagus, banget, beda”.

Gambar 4. Sampel twit 
Marjan dapat dikatakan berhasil membangun brand awareness melalui iklan yang menarik perhatian. Sebab jika dilihat dari data analisis menunjukkan perbincangan iklan itu juga kemudian merembet pada impresi warganet terhadap produk Marjan secara khusus.
Dari analisis Top Words juga muncul kata “enak, manis, dan rasa”. Kata-kata ini digunakan warganet untuk menilai produk menilai produk Marjan, dan secara spesifik kata “enak” menunjukkan penilaian yang positif.

Gambar 5. Hasil analisis Top Words 

Gambar 6. Sampel twit dari salah satu Top Words Meskipun demikian, sentimen negatif dari warganet tetap tidak dapat dihindari. Penilaian negatif seperti membandingkan dengan produk lain diungkapkan oleh warganet. Hal ini dapat dipahami sebagai perbedaan selera seseorang yang justru dapat ditangkap oleh Marjan sebagai masukkan untuk mengembangkan pasar.


Gambar 7. Sampel twit bersentimen negatif 

Demikian hasil analisis Netray, simak analisis terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID
Editor: Ananditya Paradhi
-
Respon Politisasi Warganet Saat PDIP Undang Cak Nun Ceramah

Budayawan dan tokoh intelektual muslim Emha Ainun Najib beberapa waktu lalu mengisi ceramah di markas PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Figur yang kerap disapa dengan nama Cak Nun ini datang atas permintaan ketua umum partai yakni Megawati Soekarnoputri. Kedatangan Cak Nun di markas partai penguasa ini tentu saja mendapat sorotan yang kuat dari publik dalam negeri.
Salah satunya dari dunia maya yang diwakilkan oleh warganet Twitter. Selama pemantauan dari tanggal 6 April hingga 12 April 2021 Netray menemukan setidaknya 14.321 twit yang diposting di Twitter memuat kata kunci cak nun. Sejumlah fakta data terkait interes warganet atas berita tersebut akan dipaparkan dalam tulisan ini.

Gambar 1. Peak Time pemantauan ceramah Cak Nun Statistik Umum Pemantauan Perbincangan Ceramah Cak Nun
Ceramah Cak Nun di markas PDIP dilaksanakan pada tanggal 10 April 2022 malam hari. Seiring acara berjalan, perbincangan warganet terkait topik pemantauan mulai deras mengisi linimasa Twitter. Berikut termasuk contoh twit paling populer pada pukul 20:00 WIB hingga 21:00 WIB. Sebagian besar berupa risalah acara atau ceramah Cak Nun.

Gambar 2. Kemunculan kata kunci perbincangan 
Gambar 3. Twit awal perbincangan Perbincangan warganet baru melambung pesat pada keesokan harinya, yakni di tanggal 11 April 2022. Netray menemukan 9.184 twit diunggah warganet pada hari itu, atau 70% dari total twit sepanjang periode pemantauan. Otomatis pada tanggal itu perbincangan warganet mencapai Peak Time karena sehari setelahnya volume twit merosot drastis.

Gambar 4. Statistik pemantauan kata kunci Impresi atas topik perbincangan ceramah Cak Nun di markas PDIP juga termonitor cukup tinggi. Yakni impresi sebesar 29,6 juta kali interaksi dalam bentuk reply, retweet dan favorites. Selain itu twit dengan kata kunci ini juga secara potensial dapat menjangkau 91,1 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.
Narasi Sentimen Warganet
Secara garis besar, sentimen perbincangan cenderung berimbang karena antara sentimen negatif (6.215 twit) dan positif (4.293 twit) hanya terpaut sekitar 2.000-an twit saja. Apabila menelusuri twit dengan sentimen negatif, akan muncul nama Puan Maharani dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di daftar Top People, atau entitas person yang paling banyak disebut warganet.

Gmabar 5. Tren sentimen warganet untuk kata kunci cak nun 
Gambar 6. Figur yang paling banyak disebut warganet Nama Puan disinggung sebanyak 3.894 kali (muncul dua entitas) sedangkan Hasto muncul di 1.145 twit. Kedua nama ini muncul karena disebut dalam twit oleh pengguna yang meraup impresi tertinggi yakni akun @FahmiAgustian. Dalam twit yang diunggah koordinator Simpul Maiyah ini disebutkan bahwa Hasto dan Puan tertawa mendengar ceramah Cak Nun. Akun yang mendapat impresi tertinggi kedua yakni @PelatihBart juga menceritakan konteks yang sama. Akan tetapi, twitnya mengarah cibiran ke sosok Hasto.

Gambar 7. Twit warganet 
Gambar 8. Twit warganet Dari linimasa @FahmiAgustian, ceramah Cak Nun memang terkesan banyak dibalut dengan kritik terhadap tuan rumah. Hal ini mendapat perhatian khusus mengingat kekhawatiran publik bahwa Cak Nun tak lagi seidealis dulu. Anggapan bahwa sekarang Cak Nun “menjilat” penguasa, yang direpresentasi oleh Ketum PDIP, bahkan diungkapkan oleh akun @FahmiAgustian. Tetapi dengan kilat Cak Nun menepis tuduhan tersebut melalui sebuah kelakar. Dan narasi yang sama juga disampaikan pendukungnya melalui linimasa Twitter.

Gambar 9. Linimasa akun @FahmiAgustian 
Gambar 10. Contoh twit warganet 
Gambar 11. Contoh twit warganet Respon Politisasi Ceramah Cak Nun dari Warganet
Hiruk pikuk sosmed kala membahas kedatangan Cak Nun ke markas PDIP di Lenteng Agung ikut mendorong peningkatan perbincangan dengan kata kunci pdip. Netray mendapati 7.569 twit terbit pada tanggal 11 April 2022, hampir setara dengan kata kunci cak nun ketika momen Peak Time.

Gambar 12. Peak Time kata kunci pdip Jumlah total twit dari dua kata kunci ini juga tak banyak berbeda, yakni antara 16.665 twit dari warganet. Hanya saja yang terasa perbedaanya adalah tren sentimen untuk kata kunci pdip lebih banyak dikuasai sentimen negatif. Yakni antara 8.705 twit dengan sentimen negatif berbanding 1.540 twit yang ditulis dengan sentimen positif. Bagaimana dasar sentimen negatif mendominasi pemantauan perbincangan warganet Twitter?

Gambar 13. Sentimen warganet atas kata kunci pdip Untuk menjawab pertanyaan ini, Netray menggunakan tabel Top Accounts dan Top Complaints. Tabel pertama menunjukan siapa saja akun Twitter yang paling banyak didengar oleh warganet karena mengumpulkan impresi tertinggi. Hasilnya akun @alisyarief menempati posisi tertinggi sebagai akun milik pribadi yang membahas topik pemantauan.

Gambar 14. Grafik Top Accounts 
Gambar 15. Grafik Top Complaints Ia menganalisis kedatangan Cak Nun sebagai bagian dari konflik internal antara koalisi kepresidenan Joko Widodo dan aparatus partai. Sentilan Cak Nun bahwa presiden yang sekarang belum tepat seakan mengkonfirmasi hal ini. Meski tidak sedikit pula yang membantahnya.

Gambar 16. Twit warganet 
Gambar 17. Twit warganet 
Gambar 18. Twit warganet Arus sentimen negatif terhadap kata kunci pdip juga bisa dirasakan dari tabel Top Complaints. Menghadapi partai penguasa saat ini, masyarakat masih menyuarakan keluhan yang sama seperti kenaikan harga BBM dan minyak goreng, serta masih menjamurnya kasus korupsi dewasa ini.
Pada dasarnya kegiatan ceramah Cak Nun adalah memberi nasihat kebaikan kepada peserta yang kebetulan massa PDIP. Apabila hal ini dipandang bersifat politis, maka itu hak publik yang diwakilkan oleh perbincangan di linimasa Twitter. Dan hal itu tidak dapat dihindari mengingat masing-masing pihak, antara Cak Nun dan PDIP memiliki power dalam politik nasional dengan skala masing-masing.
Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID.
Diedit oleh Winda Trilatifah
Home Home










































