Home Blog Page 88

Ikhtisar Konflik Agraria di Indonesia, dari Angka hingga Suara Publik

0

Berdasarkan catatan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) di Indonesia dalam rentang waktu tujuh tahun setidaknya terdapat 2.498 kasus konflik agraria. Tingginya kasus konflik agraria menjadi muara dari perebutan kuasa atas tanah dan sumber daya alam yang melibatkan banyak pihak dan regulasi. Lantas bagaimana rupa konflik agraria dari berbagai macam perspektif? Simak laporan Netray berikut ini.

Angka Konflik Agraria di Indonesia

Tahun 2017 merupakan puncak terbanyak kasus konflik agraria di Indonesia. Pada tahun tersebut KPA mencatat 659 kasus konflik agraria di berbagai wilayah dengan luasan area konflik mencapai 520.491,87 hektar. Konflik-konflik ini melibatkan sedikitnya 652.738 keluarga. Salah satu kasus yang terkemuka pada tahun tersebut adalah penolakan pabrik dan tambang PT Semen Indonesia di pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.

Dibanding tahun 2016, konflik di tahun 2017 ini menunjukkan grafik kenaikan yang cukup signifikan, yakni sebanyak 50%. Akan tetapi jumlah kasus pada tahun 2018 justru mengalami tren penurunan yang hanya berjumlah 410 kasus. Namun penurunan ini bukan berarti menunjukkan konflik agraria mereda.

Konflik agraria di Indonesia masih terus berlanjut hingga tahun berikutnya. Data dari tahun 2019 menunjukkan jumlah konflik mencapai 279 kasus. KPA mencatat pada periode April-September tahun 2019 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,01 persen, dan letusan konflik agraria pada periode tersebut tercatat sebanyak 133 letusan konflik.

Sementara pada periode 2020, di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai minus 4,4%, ternyata letusan konflik agraria tercatat sebanyak 138. Pada periode ini terjadi 241 letusan konflik agraria akibat perampasan tanah dan penggusuran. Konflik tersebut tersebar di 359 desa, melibatkan 135.337 KK di atas tanah seluas 624.272,711 hektar.

Dilihat dari jumlah keseluruhan total angka konflik agraria pada tahun 2020 memang mengalami penurunan. Namun, jumlah penurunan tersebut hanya sebesar 14% tentu tidak sebanding dengan minusnya pertumbuhan ekonomi yang turun sebanyak 200%.

Hingga akhir tahun 2021 konflik agraria masih tergolong tinggi. Terjadi 207 letusan konflik agraria di 32 provinsi yang tersebar di 507 desa/kota. Korban yang terdampak mencapai 198.895 kepala keluarga (KK) dengan luas lahan berkonflik 500.062 hektare (ha).

Jika dihimpun selama 2 tahun pandemi (2020–2021), terdapat 448 kejadian konflik di 902 desa/kota. Bila dirata-rata, maka terjadi 18 letusan konflik setiap bulannya. Hal ini menunjukkan fakta bahwa meskipun krisis ekonomi dan berlangsungnya pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19, investasi dan kegiatan bisnis berbasis agraria tetap bekerja secara masif dan represif. Krisis multidimensi ternyata tidak menghambat laju konflik dan perampasan tanah milik rakyat.

Sebaran Wilayah Konflik Agraria Semasa Krisis

Pada tahun 2020 KPA sempat merilis data sebaran wilayah yang menunjukkan fakta bahwa Pulau Sumatera menjadi pulau dengan jumlah konflik terbanyak jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Dalam waktu satu tahun setidaknya terjadi 99 kasus konflik agraria di pulau ini.

Provinsi Riau menjadi wilayah dengan jumlah konflik terbanyak. Dengan jumlah konflik mencapai 29 kasus pada tahun 2020. Disusul oleh Provinsi Jambi dengan jumlah konflik agraria sebanyak 21 kasus. Di tempat ketiga terdapat Provinsi Sumatera Utara dengan 19 kasus. Konflik agraria di Pulau Sumatera didominasi oleh konflik dengan perusahaan Hutan Tanaman Industri.

Kemudian pada tahun 2021 sebaran wilayah terjadinya konflik agraria di Indonesia bergeser ke wilayah Jawa Timur dengan ledakan kasus mencapai 30 kasus. Hal ini sebagian besar dipicu oleh percepatan PSN seperti proyek pembangunan infrastruktur dan kawasan industri, pembangunan Tol Tulungagung-Kediri, pembangunan Tol Ring Road Sukodadi yang tersambung dengan Bandara Kediri, dan lain sebagainya.

Provinsi Jawa Barat menempati posisi kedua dengan 17 kejadian konflik. Angka ini naik 100 % dibanding tahun 2020 (8 konflik). Letusan konflik agraria di Jawa Barat juga didominasi oleh PSN, seperti pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II, Tol Cisumdawu, Tol Cimanggis-Cibitung, proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, dan lain sebagainya.

Konflik Agraria Berdasarkan Kategori

Untuk mengetahui lebih jauh wajah konflik agraria, Netray mengolah data yang dihimpun melalui KPA dan mengklasifikasi persoalan agraria berdasarkan kategori. Konflik perkebunan mendominasi kategori konflik agraria selama rentang waktu tiga tahun terakhir yakni antara 2019 hingga 2021. Untuk lebih lengkapnya dapat diamati melalui grafik berikut.

Tahun 2020 menjadi puncak konflik perkebunan dengan 122 kasus dari 241 jumlah kasus konflik agraria. Jumlah ini bertambah 37 kasus dari tahun 2019 yang hanya berjumlah 87 konflik perkebunan. Sedangkan pada 2021 jumlah kasus konflik perkebunan hanya berjumlah 74 kasus.

Konflik agraria pada sektor perkebunan memang selalu jadi yang tertinggi sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo. Konflik ini merupakan akibat klaim atau operasi perkebunan negara. Perhatian khusus patut disematkan karena keberadaan konflik yang pada umumnya telah terjadi selama puluhan tahun. Akan tetapi, pada sejarahnya hanya sedikit yang diselesaikan oleh pemerintah.

Padahal program Nawa Cita yang dicetuskan pemerintahan Joko Widodo memiliki visi untuk menyelesaikan masalah ini melalui redistribusi tanah kepada masyarakat dalam kerangka reforma agraria. Hanya saja masih ada ribuan desa, pemukiman, dan tanah garapan yang berada dalam status konflik dengan PTPN.

Salah satu konflik agraria yang menonjol dari kategori perkebunan terjadi pada 18 Maret 2020 ketika PTPN XIV mengeluarkan surat edaran yang meminta petani di Kampung Likudengan, Desa Uraso, Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan meninggalkan tanah pertanian dan kampung mereka. Pihak PTPN mengklaim tanah tersebut masuk ke dalam HGU mereka.

Kategori kritis selanjutnya adalah konflik agraria yang disebabkan oleh pembangunan infrastruktur oleh pemerintah. Terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2021 jika dibandingkan dengan tahun 2020. Yakni dari 30 kasus menjadi 52 kasus, atau meningkat 73 %. Tetapi hal ini masih belum seberapa jika dibandingkan dengan jumlah konflik di tahun 2019 yang apabila dua tahun tersebut dijumlahkan, hasilnya masih kurang satu angka.

Konflik agraria terkait PSN terbanyak diakibatkan oleh pembangunan jalan tol dengan 16 kasus dan pembangunan pembangkit listrik 8 kasus. Lalu ada juga konflik akibat pembangunan bandara, jalur kereta api cepat, bendungan, dan fasilitas pariwisata.

Seperti halnya catatan KPA yang melaporkan selama dua tahun terakhir terjadi kenaikan konflik agraria yang signifikan di sektor pembangunan infrastruktur sebesar 73% dan pertambangan sebesar 167%. Salah satu konflik agraria yang mencuat ke publik pada lintas tahun tersebut yaitu, sengketa lahan sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat dan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener, Jawa Tengah.

Pertambangan juga menjadi kasus konflik agraria yang patut mendapat perhatian khusus. Selain karena nilainya meningkat sebanyak 167 persen antara tahun 2020 ke 2021, aktivitas pertambangan kerap memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah tambang.

JATAM melaporkan bahwa terdapat ribuan lubang tambang yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Lubang tambang yang seringnya dibiarkan begitu saja kerap memakan korban jiwa dari penduduk sekitar. Ekosistem yang menopang keanekaragaman hayati juga terganggu karena perusahaan tambang enggan mereklamasi area galian mereka.

Kekerasan dan Kriminalisasi dalam Konflik Agraria

Konflik agraria juga memiliki tendensi kekerasan sebagai ekses penggunaan kekuasaan sebagai upaya meredam konflik. Pada titik ini tak jarang konflik yang terjadi bisa berujung kriminalisasi atau malah melayangnya nyawa. Berdasarkan catatan KPA pada tahun 2020, sebanyak 134 orang menjadi korban tindakan kriminalisasi dalam konflik agraria. Terdiri dari 132 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Kemudian, 19 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 4 perempuan mengalami tindakan kekerasan fisik atau penganiayaan dan 11 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sepanjang tahun 2021, KPA mencatat sedikitnya terjadi 150 kasus kriminalisasi yang menimpa pejuang hak atas tanah di Indonesia, mulai dari petani, masyarakat adat hingga aktivis agraria. Dari 150 korban kriminalisasi tersebut, laki-laki sebanyak 125 orang dan 25 orang perempuan. Sebanyak 51 (44 laki-laki dan 7 perempuan) mengalami penganiayaan, 2 orang tertembak dan 3 orang tewas di wilayah konflik agraria. Dibandingkan tahun 2020, terdapat kenaikan kasus kriminalisasi yang awalnya dari 139 kasus naik menjadi 150 kasus.

Media Sosial Sebagai Sarana Publik dalam Menyuarakan Persoalan Konflik Agraria

Media sosial menjadi sarana bagi publik untuk bersuara terkait isu tertentu, termasuk persoalan konflik agraria. Dengan menggunakan media sosial publik dapat bebas menyampaikan pendapat dan membahas isu yang ramai menjadi perbincangan.

Netray menggunakan pemantauan media sosial untuk mengamati laju perbincangan warganet terkait konflik agraria yang belakangan terjadi di Indonesia. Lantas seperti apa perbincangan warganet terkait hal ini?

Statistik pemantauan isu konflik agraria (sumber: Dashboard Netray)

Netray melakukan pemantauan sejak 01 Januari 2021 sampai dengan 10 Februari 2022. Selama periode tersebut Netray menemukan sebanyak 17.7 ribu tweet yang didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi pada topik ini mencapai 3.9 juta dan menjangkau 126.5 juta pengguna akun Twitter.

Selama lebih dari setahun periode pantauan Netray tampak topik ini mengalami lonjakan pada beberapa waktu. Beberapa diantaranya pada 24 April 2021 dengan total perbincangan mencapai 506 cuitan dan didominasi topik seputar konflik agraria yang terjadi di Wadas, Purworejo Jawa Tengah.

Peak Time kata kunci “konflik agraria” (sumber: Dashboard Netray)

Percepatan pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo agaknya memicu sejumlah konflik agraria di sejumlah wilayah. Hal ini selaras dengan data yang dicatat oleh KPA pada 2021 sejumlah kategori konflik agraria mengalami kenaikan yang signifikan.

Contoh twit warganet (sumber: Dashboard Netray)
Suara warganet tentang konflik agraria (sumber: Dashboard Netray)

Tagar #WadasMelawan muncul sebagai penolakan PSN bendungan Bener yang dinilai akan merusak lingkungan di Wadas. Perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut pun mengakibatkan suasana konflik semakin memanas hingga sejumlah individu harus berhadapan dengan hukum.

Kemudian, puncak perbincangan lainnya terjadi pada 19 November 2021 dengan total mencapai 710 cuitan. Pada periode ini warganet ramai membahas terkait konflik tanah yang menyeret nama artis Indonesia, yakni Nirina Zubir. Permasalahan yang dialami oleh Nirina Zubir tersebut berkaitan dengan mafia tanah yang marak di Indonesia.

Perbincangan warganet terkait isu mafia tanah (sumber: Dashboard Netray)

Pada persoalan ini Nirina Zubir menjadi korban mafia tanah yang telah lama meresahkan publik. Namun hal ini juga memantik kontra dari warganet yang menilai adanya perbedaan perlakuan saat warga biasa yang mengalami permasalahan serupa dengan seorang artis yang mengalami persoalan tersebut. Warganet menilai pemerintah tidak berimbang dalam menangani kasus serupa.

Puncak perbincangan berikutnya terjadi pada 09 Februari 2022 dengan jumlah perbincangan mencapai 2,311 cuitan. Pembahasan warganet masih serupa dengan pembahasan pada 24 April 2021, yakni berkaitan dengan PSN di desa Wadas Purworejo Jawa Tengah. Pembahasan topik ini kembali mengalami peningkatan beberapa waktu lalu setelah sejumlah aparat turun ke desa Wadas yang dilaporkan untuk melakukan pengukuran tanah.

Twit isu konflik agraria di Wadas Purworejo (sumber: Dashboard Netray)

Konflik Wadas memang telah berlangsung lama dan menciptakan banyak korban akibat gesekan penolakan antara aparat dan warga lokal. Puncaknya terjadi kembali pada 9 Februari 2022. Masyarakat yang masih menolak PSN di wilayah mereka akhirnya harus bersitegang langsung dengan aparat. Hal ini pun turut menyeret nama Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah yang dinilai tidak mampu menyelesaikan persoalan di desa Wadas.

Warganet pun mengomentari hal lain dari persoalan ini, warganet menilai Wadas bukan satu-satunya konflik agraria yang terjadi di Indonesia. Ada banyak konflik agraria lainnya yang tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Terutama saat ini, saat pemerintah mulai gencar membangun PSN seperti, bandara, bendungan, jalan tol, fasilitas pariwisata, dan lain sebagainya. Berbagai pembangunan tersebut menjadi pemicu meningkatnya sengketa atau konflik lahan kategori infrastruktur pada 2021 yang melibatkan pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat.

Diedit oleh Ananditya Paradhi

Kampanye Sanitasi #DihantuiTai Direspons Sinis & Minim Impresi

United Nations Children’s Fund (UNICEF) mengkapanyekan peningkatan kualitas sanitasi melalui tagar #HihantuiTai. Hasil studi menyebutkan air minum rumah tangga hampir 70% telah terkontaminasi Escherichia Coli, bakteri yang ada pada tinja. Namun kampanye dengan tagar #HihantuiTai itu tak banyak mendapatkan impresi dan direspons sini warganet di lini masa Twitter.

Berdasarkan studi kualitas air minum rumah tangga (SKAM RT) di Indonesia yang dilakukan Direktorat Kesehatan Lingkungan (Direktorat Kesling) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) banyak temuan kontaminasi. Hasil studi menunjukkan 7 dari 10 rumah tangga di Indonesia mengonsumsi air minum dari sarana yang terkontaminasi Escherichia Coli. Hampir 70% dari 20 ribu sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia terkontaminasi oleh limbah tinja.

Temuan itu berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 2020 dengan target jumlah sampel sebanyak 25.000 rumah tangga yang tersebar di 34 provinsi.

Berdasarkan data itu kemudian UNICEF Indonesia melakukan kampanye untuk peningkatan kualitas sanitasi. Sebab kontaminasi Escherichia Coli dinilai menjadi penyebab utama dari kematian anak di bawah 5 tahun.

UNICEF Indonesia membuat laman khusus cekidot.org, sebagai kampanye peningkatan Kesadaran dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap sanitasi yang dinilai masih sangat rendah. Kampanye itu yang kemudian didengungkan melalui gerakan #DihantuiTai.

Puncak Pincangan dan Akun Terpopuler #DihantuiTai

Netray melakukan pematauan untuk mengetahui sejauh mana gerakan #DihantuiTai itu direspons oleh publik khusunya warganet di Twitter. Pantauan dilakukan selama sepekan mulai 9-15 Februari 2022 atau tiga hari setelah UNICEF Indonesia pertama kali mengunggah vidio kampanye #DihantuiTai di Twitter pada 6 Februari 2022.

Dalam periode pemantauan selama sepekan, puncak perbincangan terjadi pada 11 Februari 2022 tatkala media online vice.com mengunggah pemberitaan soal kampanye tersebut dan dibagikan di Twitter dengan menggunakan tagar #DihantuiTai.

DihantuiTai
Gambar 1. Peak Time

Gambar 2. Sentiment Trend

Dalam periode pemantauan selama sepekan, puncak perbincangan terjadi pada 11 Februari 2022, sehari setelah media online vice.com mengunggah pemberitaan soal kampanye tersebut dan dibagikan di Twitter dengan menggunakan tagar #DihantuiTai.

Gambar 3. Twit kampanye #DihantuiTai

Dalam pantauan Netray memang akun Twitter @VICE_ID menjadi akun yang paling populer dalam kampanye ini, kemudian diikuti akun @UNICEFIndonesia menjadi akun populer. Demikian halnya pada kategori Top People yang urutan utamanya juga ditempati oleh kedua akun tersebut.

Gambar 4. Grafik Top Accounts dan Top People

Respons Sinis dan Kekhawatiran Warganet

Sementara itu, secara keseluruhan penggunaan tagar ini dalam perbincangan warganet hanya mencapai 105 cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Dalam rentang waktu tujuh hari impresi pada tagar ini mencapai 25.6 ribu dengan potensi menjangkau 16.3 juta akun pengguna Twitter.

Gambar 5. Statistik perbincangan tagar #DihantuiTai

Kampanye di Twitter itu terbilang tidak cukup signifikan untuk mencapai tujuan dari gaungan tagar tersebut, yakni sebagai kampanye online. Buktinya, sejak pertama kali digaungkan hingga tujuh hari setelahnya penggunaan tagar #DihantuiTai bahkan tidak menyentuh angka seribu cuitan.

Meski demikian, seperti apakah awareness warganet dengan mencuatnya isu terkait kesehatan ini?

Gambar 6. Respon warganet terkait tagar #DihantuiTai

Setelah pemberitaan terkait bahaya sanitasi yang tidak aman tersebut dimuat pada tanggal 10 Februari 2022 oleh Vice dan UNICEF warganet pun sontak membahas isu ini sebagai perbincangan. Sebagian warganet pun merasa tersadar dan khawatir akan isu ini. Pasalnya sebagian besar warganet menggunakan air tanah sebagai sumber kehidupan yang digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

Gambar 7. Respon warganet terkait tagar #DihantuiTai

Meski demikian sebagian warganet justru meragukan kampanye ini dan merespon sinis kampanye UNICEF. Menurut mereka tagar tersebut terkesan dipaksakan dan menilai lebih baik dana untuk kampanye tersebut digunakan untuk memperluas saluran PDAM.

Meski kampanye dengan tagar tersebut tidak mendapatkan jumlah cuitan dan respons yang signifikan, #DihantuiTai tetaplah merupakan hal yang mengkhawatirkan.

Simak informasi terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID

Editor: Irwan Syambudi

Gaung Isu dan Performa Partai Islam di Muka Publik

0

Sejumlah partai politik Islam mulai mengintip peluang jelang Pemilu 2024. Pantauan Netray Media Monitoring di lini masa Twitter selama satu tahun ke belakang menggunakan kata kunci “partai Islam”, dan 4 partai Islam yang menduduki kursi parlemen yakni “PKS”, “PKB”, “PPP”, serta “PAN” menunjukkan salah satu dominasi partai dalam perbincangan warganet. Selain itu juga terlihat isu-isu apa yang digaungkan tiap partai untuk meraih perhatian.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai Islam paling banyak disinggung warganet Twitter. Dalam statistik Top Organizations, setidaknya PKS disebut 135.101 kali. Partai yang baru berdiri pasca reformasi ini memang memiliki track record di dunia maya lebih tinggi daripada partai Islam lainnya. Sebagian besar karena citra PKS sebagai partai yang dekat dengan segmen milenial urban konservatif.

Sumber: Dashboard Netray

Pemantauan grafik Peak Time selama satu tahun ke belakang juga mengamini pandangan tersebut. PKS terlihat disebut dalam sejumlah isu bertendensi konservatif seperti pada bulan November tahun lalu saat PKS menolak Permendikbud Ristek Nomor 30 tahun 2021 yang dianggap tidak melarang perzinahan. Atau ketika PKS secara konsisten menolak RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual karena dinilai tidak mengatur seks bebas dan penyimpangan seksual.

Sumber: Dashboard Netray

Sedangkan jika dilihat pada grafik Peak Time, puncak perbincangan adalah ketika menyinggung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat partai ini secara tersirat merapatkan barisan untuk agenda-agenda politik Anies Baswedan. Terutama saat Anies menghadiri munas PPP pada bulan Oktober 2021 dan milad PPP di Yogyakarta bulan Januari lalu.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga termasuk yang cukup sering masuk ke dalam perbincangan warganet. Mulai dari topik penolakan aturan miras di awal tahun 2021, Munas PKB bulan April, serta dukungan terhadap Jokowi saat ramai masalah makanan “bipang” di pidato perayaan hari raya Idul Fitri.

Sumber: Dashboard Netray

Momentum Harlah PKB di bulan Juli 2021 lalu juga menjadi entri perbincangan warganet. Meski tidak ada yang spesial karena hanya melambungnya nama Muhaimin Iskandar sebagai Ketua DPP PKB seperti pada umumnya.

Berbeda dengan 3 partai sebelumnya yang meramaikan perbincangan publik selama satu tahun ke belakang, kehadiran Partai Amanat Nasional (PAN) di publik secara virtual sangat minim. Partai ini hampir tidak memiliki satu wacana khusus yang dirasa identik dengan platform maupun ideologi partai. Isu yang melibatkan PAN masih sebatas isu umum yang terjadi di tahun 2021 seperti vaksin dan lain sebagainya.

Prestasi Partai Islam dalam Pemilu Terdahulu

Lain di media sosial lain lagi di lapangan saat ajang pemilu. Apabila melihat perolehan suara pada dua pemilu sebelumnya, terdapat sejumlah fakta yang bisa disoroti. Pertama, adalah suara untuk partai Islam mengalami variasi di sejumlah titik. Pada Pemilu 2014, total suara yang diraup keempat partai ini sebesar 37.418.270 suara.

PKB memiliki perolehan tertinggi dengan total 11.298.957 suara. PAN berada di posisi kedua dengan meraup 9.481.621 suara. Di peringkat ketiga dengan perolehan suara sebanyak 8.480.204 buah adalah PKS. Terakhir terdapat PPP yang terpaut tipis dengan PKS yakni 8.157.488 suara.

Perolehan suara partai Islam di Pemilu 2019 sedikit terdongkrak ke angka 40.959.530 suara. PKB masih memuncaki daftar suara terbanyak partai Islam dengan 13.570.097 suara. PKS berhasil mencuri posisi kedua dengan 11.493.663 suara. Perolehan PAN secara virtual masih sama dengan 9.572.623 suara. Hanya PPP yang mengalami defisit dengan hanya mengumpulkan 6.323.147 suara.

Strategi Meraup Suara

Performa Partai Islam secara umum pada dua Pemilu yang lampau terpantau meningkat dari segi perolehan suara. Partai Islam kemudian dinilai memiliki peluang cukup besar pada Pemilu 2024.

Dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan Detik.com beberapa waktu lalu yang secara khusus membahas peluang Partai Islam di 2024, mengemuka tawaran strategi politik dengan membawa ideologi partai ke arah “tengah”, atau mengaku sebagai Islam moderat.

Secara garis besar, diskusi bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, politikus PKS Mardani Ali Sera, akademisi UI Ade Armando, dan pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi ini menyebutkan bahwa partai Islam memiliki peluang yang cukup besar. Namun harus dengan syarat yaitu dengan mengubah haluan ideologis menjadi lebih populis.

Disebutkan bahwa salah satu strategi meraup suara bagi partai Islam adalah dengan menampilkan wajah yang lebih inklusif. Apabila dalam kompas ideologi politik kerap menempatkan partai Islam ke dalam spektrum ideologi “kanan”, merapat ke “tengah” tentu menjadi satu-satunya pilihan guna membuka diri terhadap “voters” yang majemuk.

Selain mengandalkan klaim membumikan kembali Islam tengah (moderat) seperti yang diungkapkan oleh Zulkifli Hasan, manuver partai Islam dalam berkoalisi bisa memberi sudut pandang lain. Data Pemilihan Gubernur beberapa tahun silam menunjukkan bahwa pada level daerah ideologi partai seakan melebur dalam pertarungan politik merebut tampuk kepemimpinan.

Manuver Koalisi Partai Menembus Ideologi

Gelaran Pilkada di tahun 2017, 2018, dan 2020 dapat dijadikan acuan bagaimana cairnya ideologi partai Islam di Indonesia. Koalisi demi koalisi terjalin, konfigurasi ideologi partai saling bertumbukan, tidak ada rumus saklek terkait siapa lawan dan siapa kawan dalam politik praktis. Semua menjadi pragmatis dihadapan kertas suara.

Dari 33 kali gelaran pilkada di hampir seluruh wilayah di Indonesia, hanya ada 3 pilkada yang pemenangnya tidak diusung atau didukung partai Islam seperti PKS, PKB, PPP, dan PAN. Mengapa hanya pemenang pilkada yang patut diperhitungkan dalam analisis ini? Secara sederhana konsolidasi politik akan lebih mudah apabila berada dalam lingkaran penguasa. Terutama menyangkut sumber daya-sumber daya politik yang hanya mungkin diakses apabila dekat dengan kekuasaan.

Berbasis sudut pandang ini, PAN menjadi partai dengan manuver koalisi yang menghasilkan pemimpin daerah terbanyak, yaitu sejumlah 18 koalisi. Sedangkan 3 partai lainnya yakni PKB, PKS, dan PPP sama-sama menyukseskan 14 koalisi di Pilkada 2017, 2018, dan 2020.

Fakta ini menjadi lebih menarik apabila dikaitkan dengan prestasi partai saat Pemilu 2019. Yakni saat terjadi perubahan komposisi suara yang cukup signifikan di dalam internal partai Islam di Indonesia.

Pasalnya dari 9 Pilkada yang digelar serentak pada tahun 2020, PPP terlihat sangat agresif kala menjalin koalisi partai. Partai ini setidaknya berada di 8 gerbong koalisi yang berhasil memenangkan Pilgub. Hal ini menjadi semacam bayaran atas merosotnya suara pemilih PPP pada Pemilu 2019 seperti yang sudah dipaparkan di atas tadi.

Sedangkan PAN yang sudah cukup kencang membangun koalisi pada Pilkada 2017 dan 2018, yakni sebanyak 14 koalisi, nyatanya tidak banyak mendongkrak suara mereka. Suara partai ini terpantau stagnan saat Pemilu 2014 dan 2019.

PAN sendiri belum terlihat merancang manuver baru pada Pilkada 2020 yang memiliki jumlah koalisi pemenang yang sama dengan PKB, yakni 4 buah koalisi. PKS seakan mendapat berkah dengan menempatkan 5 pemimpin daerah hasil koalisi setelah berprestasi secara gemilang di Pemilu 2019.

Apabila wacana Islam moderat awalnya dilemparkan oleh PAN, dan akhirnya memantik diskusi beberapa waktu yang lalu, sepertinya malah berbalik menjadi isu sepihak. Pasalnya partai Islam lain seakan sudah memiliki sikap masing-masing terkait wacana Islam tengah seperti yang digambarkan pada analisis di atas. Atau mungkin setiap partai memiliki standar dan derajat moderat yang itu bisa sangat berbeda-beda. Tidak ada satu definisi utuh tentang bagaimana menjadi “tengah” di dalam politik.

Editor: Irwan Syambudi

Teriakan Warganet Soal Aturan BPJS JHT : Nyusahin

Permenaker 2/2022 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) resmi ditandatangi Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Aturan ini sekaligus mencabut aturan yang lama yakitu Permenaker 19/2015. Konsekuensi terbesar dari peralihan ini adalah perubahan usia penerima JHT yang membuat kecewa publik dalam negeri.

Melansir dari laman jdih.kemnaker.go.id, dalam Pasal 3 disebutkan bahwa manfaat BPJS JHT baru dapat diberikan saat peserta masuk masa pesiun di usia 56 tahun. Selanjutnya, pada pasal 4 disebutkan bahwa manfaat JHT bagi peserta yang mencapai usia pensiun tersebut juga termasuk peserta yang berhenti bekerja, seperti pengunduran diri, terkena PHK, dan yang meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya.

Padahal sebelumnya dana JHT bisa dicairkan satu bulan setelah pelanggan BPJS JHT dipecat atau mengundurkan diri dari pekerjaan mereka. Peraturan yang telah resmi ditandatangani pada 2 Februari ini telah banyak menuai sorotan dan kritik dari publik. Seperti apa sorotan publik yang diwakili oleh warganet kala menyuarakan keresahan tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.

Aturan Baru BPJS JHT Diteriakkan Warganet

Untuk melihat seberapa besar perbincangan warganet terkait hal ini, Media Monitoring Netray menggunakan kata kunci umum BPJS dan kata kunci khusus BPJS && JHT sebagai alat bantu pemantauan topik tersebut. Hasilnya lebih dari 12 ribu twit yang menggunakan kata kunci tersebut diunggah oleh kurang lebih 3 ribu akun dalam periode pemantauan 10-15 Februari 2022.

Peak Time dan Sentiment Trend (sumber: Dashboard Netray)

Statistik pemantauan (sumber: Dashboard Netray)

Menurut pantauan Netray, twit pertama yang mendapat sorotan terbanyak terkait penyuaraan aturan ini diunggah oleh akun @mas_recruiter pada 10 Februari lalu. Akun yang memiliki lebih dari 90 ribu followers ini menyebutkan bahwa bagi peserta BPJS yang melakukan pengunduran diri pada bulan Januari hingga Maret masih dapat melakukan pencairan full dana JHT. Sedangkan aturan klaim pencairan JHT di usia 56 tahun baru akan diterapkan per bulan Mei 2022.

Twit pertama (sumber: Dashboard Netray)

Warganet acap merespon twit tersebut sehingga tumbuh menjadi topik perbincangan baru di dunia maya. Bahkan di hari berikutnya, topik ini merangkak naik hingga memuncak pada tanggal 12 Februari dengan totalan twit mencapai 3.601.

Akun-akun dengan pengikut ribuan sampai puluhan ribu turut menyuarakan polemik tersebut. Alhasil topik ini mampu mendapat perhatian warganet hingga berpotensi menjangkau 114 juta akun. Bahkan akun @msaid_didu yang dikenal sebagai kritikus pemerintah dengan jumlah pengikut lebih 500 ribu tersebut turut menyuarakan hal ini.

Akun impresi tertinggi (sumber: Dashboard Netray)

Contoh twit (sumber: Dashboard Netray)

Selain Said Didu, akun lainnya seperti Maudy Asmara juga memberikan kritik terhadap aturan baru tersebut. Maudy menyatakan bahwa aturan BPJS JHT baru ini dinilai menyengsarakan rakyat. Twit singkat di akun @Mdy_Asmara1701 bahkan mampu memperoleh ribuan retweet dari warganet.

Selain dinilai menyengsarakan rakyat, warganet juga menilai aturan tersebut dibuat karena pemerintah sedang dalam masa kesulitan ekonomi akibat pandemi. Sampai pemerintah harus mempersulit dana pencairan bagi pekerja yang terkena PHK di masa sekarang.

Twit kritik warganet (sumber: Dashboard Netray)
Twit kritik warganet (sumber: Dashboard Netray)

‘Nyusahin’ dan Korupsi Dikeluhkan Warganet

Aturan yang dinilai mempersulit rakyat tersebut terus digemakan warganet sebagai bentuk protes terhadap kebijakan. Melalui fitur Top Complaints, terlihat beberapa kosakata terindikasi sebagai keluhan yang diungkapkan warganet dalam perbincangan mengenai isu ini.

Top Complaints (sumber: Dashboard Netray)

Dari tabel di atas, kata PHK menduduki urutan pertama dalam jajaran Top Complaints topik aturan baru BPJS JHT. Kebijakan baru dari pemerintah dinilai akan berimbas besar kepada korban PHK. Tak ayal banyak warganet yang melayangkan kritikannya terhadap peraturan baru tersebut. Warganet menilai pemerintah tengah “mengakal-ngakali” rakyat dengan mempermainkan uang BPJS. Bahkan warganet juga mencurigai pihak BPJS tengah “kekurangan uang” sehingga membebankan hal tersebut kepada peserta BPJS.

Contoh twit komplain (sumber: Dashboard Netray)

Contoh twit komplain (sumber: Dashboard Netray)

Tak hanya itu, kecurigaan warganet juga tertuju pada pihak BPJS yang diduga tengah melakukan tindak korupsi terhadap dana yang dikelolanya. Sehingga peraturan-peraturan baru tersebut “nyusahin” peserta untuk mencairkan dana JHT milik mereka.

Contoh twit komplain (sumber: Dashboard Netray)

Contoh twit komplain (sumber: Dashboard Netray)

Petisi Disuarakan

Tak hanya menyuarakan melalui twit-twit yang diunggah pada akun pribadi mereka. Warganet juga tengah menggaungkan penolakan kebijakan tersebut melalui sebaran petisi.

Twit ajakan mengisi petisi (sumber: Dashboard Netray)
Twit ajakan mengisi petisi (sumber: Dashboard Netray)

Hingga 16 Februari 2022 pukul 06.30 WIB, petisi ini telah ditandatangi sebanyak 398.417 orang. Artinya, ratusan ribu masyarakat Indonesia telah menyetujui penolakan terkait kebijakan baru mengenai proses pengklaiman dana JHT yang dikelola BPJS.

Petisi dari laman Change.org (sumber: change.org)

Peraturan baru pencairan dana BPJS JHT memberikan sinyal buruk lantaran prosesnya dinilai menyulitkan. Publik gencar menyuarakan penolakan terkait kebijakan baru tersebut. Bahkan sebuah petisi telah disebar dan ditandatangai oleh ratusan ribu orang sebagai bentuk penolakan tehadap kebijakan baru ini. Publik yang diwakili oleh warganet juga terus melontarkan penolakan tersebut dengan memberikan opini dan kritiknya melalui unggahan akun pribadi masing-masing. Warganet terus berharap peraturan tersebut dapat dikaji ulang karena hal tersebut menyangkut hak pemilik dana.

Demikian ulasan Media Monitoring Netray terkait polemik peraturan baru BPJS JHT. Simak analisis Netray lainnya melalui laman https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui laman https://medium.com/@netrayID.

Editor: Ananditya Paradhi

Uji Coba MotoGP Mandalika: Banjir Sentimen Positif, Tak Luput dari Kritik

Minggu (13/02/2022) malam, akun resmi MotoGP mengucapkan selamat tinggal kepada Mandalika sebagai tanda berakhirnya sesi uji coba pramusim di Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat. Uji coba sirkuit milik Indonesia oleh para pembalap MotoGP membawa euforia dan banjir sentimen positif warganet.

Gambar 1. Twit akun resmi MotoGP

Tes pramusim MotoGP Mandalika yang diadakan selama 3 hari, yakni 11-13 Februari 2022 memberikan animo besar bagi penggemar balapan motor ini, terutama warga Indonesia. Kehadiran para pembalap kelas dunia sejak tanggal 7 Februari lalu turut menyedot perhatian warganet yang selama ini menantikan ajang olahraga balap motor bergengsi itu.

Untuk melihat antusiasme tersebut, Media Monitoring Netray memantau seberapa besar gairah warganet dalam memperbincangkan Mandalika dan Lombok dalam kanal Twitter? Dan apa yang menjadi daya tarik warganet dalam mencuitkan hal ini? Berikut ulasan selengkapnya.

Mandalika dalam Kacamata Warganet Twitter

Dengan melakukan pantauan dalam periode 7-13 Februari 2022, Netray telah menemukan sebanyak lebih dari 82 ribu twit yang membubuhkan kata kunci mandalika dan lombok. Antusiasme warganet dalam memperbincangkan perhelatan akbar ini terbilang besar lantaran topik ini mampu mampu memperoleh lebih dari 400 juta impresi dengan potensi jangkauan hampir mencapai 250 juta akun.

Gambar 2. Statistik perbincangan uji coba MotoGP Mandalika di Twitter

Ajang internasional bergengsi ini seolah memberikan kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Hal ini terlihat dari perbincangan warganet yang didominasi oleh sentimen positif sebesar 52 persen dari total twit atau sebanyak 42 ribu twit sentimen positif.

Twit dari akun resmi MotoGP yang menyatakan bahwa Sirkuit Mandalika merupakan sirkuit tercantik di dunia seolah menjadi kepuasan bagi masyarakat Indonesia. Twit itu disukai sebanyak 39 ribu akun lebih. Selain itu, banyak juga warganet yang turut melontarkan kebanggaannya pada upaya pemerintah dalam membangun sirkuit tersebut.

Gambar 3. Twit aku resmi MotoGP

Sementara itu jika dilihat dari kata yang paling banyak diperbincangkan warganet mengenai pramusim MotoGP di Mandalika, selain kata MotoGP dan Mandalika terselip kata-kata seperti “bangga, keren, tercantik, keindahan”. Kata-kata sifat yang menunjukkan positif itu menjadi salah satu penanda bahwa memang sentimen positif warganet lebih banyak.

Gambar 4. Grafik Top Words

Decak Kagum Pembalap kepada Lombok

Sirkuit Mandalika yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah dinilai memiliki daya tarik tersendiri lantaran lokasinya yang berada di pesisir pantai. Lombok yang merupakan salah satu tujuan destinasi wisata yang menawarkan keindahan bahari memberikan impresi positif bagi para pembalap yang telah datang sejak 7 Februari lalu. Tak sedikit warganet yang membagikan ulang unggahan para pembalap yang sedang menikmati pesona Lombok.

Gambar 5. Sampel twit

Unggahan para pembalap yang memamerkan pemandangan Lombok tersebut mendatangkan berbagai reaksi, terutama dari warganet. Banyak warganet yang merasa senang karena para penunggang kuda besi tersebut terlihat begitu menikmati pesona indah yang ditawarkan Lombok.

Hal ini juga mengundang reaksi warganet yang menilai pembangunan Mandalika di Lombok tak hanya digunakan sebagai sirkuit ajang balap namun juga sebagai strategi pemasaran pariwisata di kawasan tersebut.

Gambar 6. Sampel twit

Demo Warga dan Kritik Sirkuit

Meski topik ini diselimuti oleh sentimen positif, namun sentimen negatif juga tak luput dari topik tersebut. Isu pertama yang menyumbang sentimen negatif dalam perbincangan warganet ialah terkait adanya kisrut atau demo yang dilakukan warga lokal yang meminta diikutsertakan dalam pagelaran ajang internasional Mandalika.

Ratusan pemuda yang mengaku tergabung dalam Karang Taruna Indonesia Kecamatan Pujut, Lombok Tengah melakukan pemblokiran jalan sebagai bentuk protes atas ketidakterlibatannya warga lokal dalam event olahraga tersebut.

Gambar 7. Twit media pemberitaan

Sirkuit yang telah dibangun sejak 2019 lalu ini, menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy selain digunakan ajang balap sekaligus stratagi pemasaran wisata, juga diklaim sebagai cara untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan di daerah tersebut. Oleh sebab itu sebagian warganet menilai tuntutan warga setempat wajar.

Gambar 8. Sampel twit

Namun, aksi demo ini juga dinilai berlebihan oleh sebagian warganet. Demo pemblokiran jalan di saat kedatangan para pembalap dan kru dinilai sebagai aksi yang dapat memalukan Indonesia di mata negara lain.

Gambar 10. Sampel twit

Isu kedua yang memberikan dampak negatif terhadap topik ini ialah kondisi sirkuit yang dinilai memiliki beberapa kekurangan. Hal tersebut banyak disampaikan juga oleh media massa yang turut meliput tes drive pramusim MotoGP ini.

Tes pramusim di hari pertama yang digelar pada Jumat, 11 Februari lalu disambut dengan hujan yang terjadi semalam sebelumnya di kawasan tersebut. Sehingga kondisi trek baru tersebut menimbulkan debu dan lumpur yang berlebihan. Dan hal tersebut dinilai sangat mengganggu oleh beberapa pembalap yang sedang menjajal tikungan sirkuit tersebut.

Gambar 11. Pemberitaan media online

Atas kejadian tersebut, beberapa warganet turut mengungkapkan kritiknya terhadap kondisi lintasan Mandalika yang dinilai kurang persiapan. Bahkan warganet menilai lintasan tersebut belum sepenuhnya selesai dalam pembangunan sehingga kondisi trek kotor dan berlumpur di saat hujan sangat memungkinkan terjadi.

Gambar 12. Sampel twit

Momen Lucu Warga +62

Tak melulu tentang keindahan, kebanggaan, bahkan kritik terhadap ajang balap internasional ini. Warganet pun menyempatkan untuk berbagi momen-momen yang unik tentang Mandalika.

Seperti halnya postingan warganet yang menampilkan Marquez yang tengah asik memakan gorengan sehingga membuat warganet tergelitik dengan tingkahnya. Slelain itu, adanya postingan yang menggambarkan kondisi sekitar Mandalika, seperti adanya hewan ternak yang masih berkeliaran di sekitar Mandalika dan adanya kerumunan warga lokal yang menyaksikan di atas bukit hingga membuka lapak jualan.

Antusiasme masyarakat dalam menyambut ajang MotoGP banyak diungkapkan warganet sebagai dukungan tuan rumah. Meski sempat mendapat isu miring hingga kritik terkait kondisi sirkuit, namun hal tersebut tak menyurutkan animo masyarakat dalam menunggu gelaran MotoGP yang direncanakan berlangsuung Maret mendatang.

Simak analisis Netray lainnya melalui laman https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui laman https://medium.com/@netrayID

Editor: Irwan Syambudi

Ormas Pemuda Pancasila dan Sentimen Negatif yang Mengikutinya

Siapa yang tak kenal Pemuda Pancasila atau biasa disebut PP, organisasi masyarakat (Ormas) paramiliter ini didirikan oleh Jenderal Abdul Haris Nasution sejak tahun 1959. Hingga saat ini Pemuda Pancasila masih aktif di lingkungan masyarakat terlibat dalam berbagai kegiatan pemerintah hingga jadi perbincangan warganet.

Netray melakukan pantaun di Twitter untuk melihat bagaimana perbincangan warganet tentang ormas dengan seragam khas lorang hitam oranye ini. Berdasarkan pantuan sejak 20 Januari 2022 sampai dengan 07 Februari 2022 total ada 4.515 twit tentang Pemuda Pancasila.

pemuda pancasila
Gambar 1. Puncak perbincangan warganet

Adapun puncak perbincangan warganet terjadi pada 7 Februari 2022. Netray memantau perbincangan warganet terkait Pemuda Pancasila dengan menggunakan beberapa kata kunci, seperti pemuda pancasila, ormas && pemuda pancasila, dan pemudapancasila. Meski menjadi perbincangan hampir setiap hari, topik ini agaknya dibanjiri oleh cuitan warganet bersentimen negatif. Perbandingan tersebut tampak melalui bagan berikut.

Dengan jumlah sentimen positif sebanyak 1,132 dan sentimen negative mencapai 2,442 cuitan menunjukkan perbandingan jumlah yang cukup signifikan. Lalu mengapa warganet menanggapi topik ini dengan opini bermuatan sentimen negatif?

Gambar 2. Infografik perbincangan Pemuda Pancasila

Sementara itu, bila diamati melalui infografik pada Gambar 2 tampak jumlah cuitan warganet pada topik ini mencapai 4,515 tweets dengan jumlah impresi mencapai 25.1 juta. Adapun potensi jangkauan mencapai 40.2 juta dengan didominasi oleh pengguna akun bergender laki-laki.

Gambar 3. Kosa kata Populer

Pada kategori kosa kata populer dapat diamati beberapa kata yang kerap digunakan warganet dalam membahas topik ini, seperti hajatan, preman, rendang, hafal, dan lain sebagainya.

Sementara melalui pantauan News Netray pada periode yang sama topik akan turut dipindahkannya kantor pusat Pemuda Pancasila ke Ibu Kota Negara Baru turut menjadi pembahasan.

Gambar 4. Pemberiaan Akurat.co, 4 February 2022

Sebagaimana dimuat pada artikel akurat.co informasi tersebut disampaikan oleh Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyoatyo. Ia menginginkan Pemuda Pancasila memiliki kantor pusat di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Bukan tanpa sebab Bamsoet ingin Pemuda Pancasila ikut menyukseskan proses pembangunan di IKN baru. Dengan begitu, keberadaan Pemuda Pancasila akan tetap dekat dengan pusat pemerintahan dan aktivitas kenegaraan.

Pemuda Pancasila, Warganet: Isinya Bapak-bapak dan Gak Hapal Pancasila

Berbeda halnya dengan pemerintah, keberadaan Pemuda Pancasila justru memiliki stigma hingga kerap menjadi guyonan warganet dengan berbagai twit satir. Berikut beberapa di antaranya.

Gambar 5. Opini warganet

Dari tidak hapal Pancasila, tidak pernah absen dari hajatan, hingga beranggotakan bapak-bapak seolah menjadi istilah yang melekat pada ormas ini. Warganet menilai ormas yang dipelihara oleh pemerintah ini tidak lagi memiliki esensi dan kinerja yang jelas perannya dalam masyarakat.

Gambar 6. Opini warganet

Seolah Pemuda Pancasila kini lebih akrab dengan hajatan masyarakat karena keberadaannya saat masyarakat menggelar hajatan. Hal ini pula lah yang menjadi identitas yang melekat pada ormas ini. Tak heran bila kemudian banyak warganet yang mempertanyakan kembali peran dan manfaat dari keberadaan ormas paramiliter ini.

Gambar 7. Media Populer Netray

Tentu bukan rahasia bila organiasi loreng oranye ini dipelihara keberadaannya oleh pemerintah, meski stigma terhadap ormas ini melekat seolah menjadi identitas Pemuda Pancasila. Keakraban tersebut telah lama dibangun, bahkan sejak masa Orde Baru.

Pemuda Pancasila diketahui memiliki peran penting dalam mendukung kudeta militer Suharto pada tahun 1965. Mereka ikut dalam ekskusi orang-orang yang dituduh komunis di Indonesia

Gambar 8. Grafik Top Accounts

Kemudian pada kategori Top Accounts ditemukan sejumlah akun yang populer dalam membahas topik seputar Pemuda Pancasila di media sosial mereka. Salah satunya akun @ridwanhr yang menjadi akun paling populer pada topik ini. Tampak melalui account monitoring Netray, @ridwanhr membuat guyonan terkait Pemuda Pancasila dan ikan koi yang memiliki warna loreng yang hampir sama. Unggahan tersebut kemudian menjadi populer hingga diunggah ulang sebanyak 7,529 kali.

Simak analisis Netray lainnya melalui laman https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui laman https://medium.com/@netrayID

Editor: Irwan Syambudi

Eksistensi Food Vlogger dalam Kacamata Warganet

0

Channel Ria SW dan Nex Carlos menjadi nama food vlogger pilihan warganet. Eksistensi dan kestabilan mereka dalam menyajikan konten berkaitan dengan makanan menjadi salah satu alasan warganet memilih mereka sebagai food vlogger favorit.

YouTube menjadi salah satu media sosial yang mewadahi karya dan kreativitas masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang mulai menunjukkan eksistensi karyanya dalam bentuk audio visual di YouTube. Berbagai kanal dengan spesifikasi konten banyak tersebar di YouTube, seperti vlog tentang makanan, travelling, dan lain-lain. 

Salah satu yang banyak menyita perhatian netizen adalah konten berupa makanan. Para food vlogger sebutan bagi para pembuat konten makanan ini menyajikan review makanan, mencoba makanan dari beberapa daerah hingga makan dalam porsi besar. Eksistensi para food vlogger ini berhasil memberi rekomendasi hidden gem kuliner bagi para penontonnya.

Selain menawarkan makanan yang berasal dari lokasi tersembunyi, pembawaan para hostnya pun tak kalah menjadi daya tarik tersendiri. Masing-masing host food vlogger ini pun menciptakan jargon atau ciri khas dalam setiap videonya. Sehingga para penonton mulai menghafal masing-masing jargon setiap food vlogger favorit mereka. 

Pada 7 Februari 2022 jagat maya Twitter diramaikan dengan trending Ria SW. Seperti diketahui Ria SW merupakan salah satu food vlogger di Indonesia yang cukup terkenal. Namun jarang terjadi seorang food vlogger hingga menjadi trending topic media sosial Twitter dan YouTube.

Apa yang memicu hingga menjadi trending topic? Netray melakukan pemantauan di media sosial Twitter dan YouTube untuk mengetahuinya, sekaligus menganalisis siapa food vlogger yang paling banyak menjadi perbincangan warganet.

Selama sepekan pemantauan di awal 1-7 Februari 2022, sebanyak 2,115 ribu twit menjangkau perbincangan seputar food vlogger. Argumen warganet didominasi oleh twit bersentimen positif sebanyak 43% dengan capaian impresi sebesar 1,5 juta kali. Jangkauan impresi seputar topik eksistensi food vlogger ini menggema dengan ulasan warganet tentang food vlogger favorit. 

Gambar 1. Statistik perbincangan Twitter topik food vlogger

Berdasarkan analisis kata yang paling banyak diperbincangkan langsung muncul nama-nama food vlogger. Selain Ria SW, ada nama carlos, farida, dan tasyi turut masuk sebagai nama-nama food vlogger yang banyak diperbincangkan warganet. 

Gambar 2. Top word

Munculnya nama-nama food vlogger itu dipantik unggahan akun @zkdwiin yang membuat pernyataan terbuka soal food vlogger favorit. Akun @zkdwiin juga memberikan opini pribadi yang menjadikan Ria SW sebagai salah satu food vlogger favoritnya. Sontak argumen yang dilempar oleh akun @zkdwiin pun diramaikan warganet dengan masing-masing opininya tentang food vlogger pilihannya. 

Gambar 3. Unggahan populer seputar food vlogger

Food Vlogger Pilihan Warganet

Dari beberapa twit warganet banyak memilih Ria SW dan Nex Carlos sebagai food vlogger favorit. Selain itu, warganet juga berpendapat bahwa food vlogger selain Ria SW dan Nex Carlos dinilai kurang original kontennya. Meski para food vlogger ini jarang unggah konten makanan, tapi masih tetap memiliki perhatian di mata penontonnya. 

Eksistensi Food Vlogger Pilihan Warganet dalam Pantauan YouTube 

Selain memonitoring media sosial Twitter, Netray juga mencoba melakukan pemantauan media YouTube. Pemantauan dilakukan pada empat nama food vlogger yang paling banyak menjadi perbincangan warganet yakni channel YouTube Ria SW, Nex Charlos, Farida Nurhan dan Tasyi Athasyia.

Dari keempat food vlogger tersebut, apabila diurutkan dari yang pertama kali menjadi youtuber yakni Ria SW. 

Gambar 5. Channel Ria SW dan unggahan populer

Channel Ria SW atau Ria Sukmawijaya pertama kali bergabung di YouTube pada 2 Agustus 2012 dengan total subscriber sebanyak 3,9 juta. Konten populer Ria SW mendapat sebanyak 37 juta views yang diunggah pada 4 tahun lalu.

Kemudian diurutan kedua ada akun YouTube Nex Carlos yang dibikin sejak 15 November 2016. Meski kemunculannya 4 tahun setelah Ria SW namun ia memiliki jumlah subscribers lebih banyak yakni mencapai 4,4 juta.

Gambar 6. Channel Nex Carlos dan unggahan populer

Nex Carlos dalam kurun 6 tahun eksistensinya telah mengunggah sebanyak 474 konten video. Konten paling populernya yang diunggah 2 tahun lalu telah ditonton sebanyak 20 juta kali.  

g bergabung di YouTube pada 26 September 2017. Menyajikan video dengan ciri khas makanan pedas, channel Farida Nurhan memperoleh 4,4 juta subscriber. Konten populernya berhasil mencuri perhatian warganet sebanyak 16 juta views.

Gambar 7. Channel Farida Nurhan dan unggahan populer

Tasyi Athasyia menjadi food vlogger yang menempati urutan terakhir. Bergabung sejak 20 Maret 2019 kini channel Tasyi telah memperoleh 2,4 juta subscriber.

Gambar 8. Channel Tasyi dan Unggahan Populer

Ciri khas konten video berupa masak dan mengulas makanan Tasyi Athasyia berhasil menjadi salah satu food vlogger pilihan warganet. Unggahan konten populernya berupa pengisian bahan makanan di kulkas mendapat jumlah views sebesar 9,1 juta kali. 

Simak analisis Netray lainnya di Medium dan  https://analysis.netray.id/

Editor: Irwan Syambudi

Menilik Harga Rumah di Yogya yang Tumbuh Melambat tapi Masih Jadi Momok Pekerja Upah Rendah

1

Survei Harga Properti Residensial yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada 12 November 2021 menunjukkan bahwa harga rumah tinggal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami perlambatan. BI memperkirakan pada triwulan IV 2021 harga rumah tinggal Yogyakarta akan tumbuh 2,76% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan III 2021 yang mencapai 3,24% (yoy).

Namun apakah dengan pertumbuhan yang melambat itu membuat harga rumah tinggal makin dapat dijangkau dengan tingkat pendapatan masyarakat?

Source: Survei Bank Indonesia

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Yogyakarta merupakan provinsi dengan pertumbumbuhan pendapatan masyarakat tertinggi di Pulau Jawa yang ditunjukkan dengan naiknya produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita dengan laju pertumbuhan 4,15% pada 2021. Meskipun pertumbuhan itu jadi ironi di tengah upah minimum provinsi (UMP) yang jadi terendah di seluruh Indonesia yakni hanya Rp1,7 juta.

Dengan UMP yang rendah itu, asumsi yang muncul kemudian adalah sulitnya menjangkau harga rumah. Namun sebetulnya berapa harga riil rumah yang dipasarkan dan dapat dijangkau masyarakat di Yogyakarta?

Netray menggunakan data situs jual beli properti residensial seperti OLX dan Rumah.com untuk melihat realita harga rumah di DIY saat ini. Data diambil pada 31 Januari 2022. Jadi semua iklan di OLX Property dan Rumah.com yang masih aktif hingga tanggal 31 Januari 2022 masuk dalam analisis ini.

Penawaran paling banyak ditemukan di OLX dengan total 5.167 Iklan. Sementara di Rumah.com hanya 1.158 iklan. Kedua situs tersebut sepakat bahwa rata-rata harga rumah paling tinggi ditawarkan di wilayah Kota Yogyakarta dan paling rendah di Kabupaten Gunung Kidul.

Rata-rata harga rumah yang ditawarkan di Rumah.com sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harga yang ditawarkan di OLX. Hal ini karena penawaran di OLX cenderung lebih variatif, mulai dari rumah kecil, rumah besar, rumah baru, hingga rumah lama yang dijual kembali.

Akan tetapi, rata-rata keseluruhan harga rumah di Provinsi Yogyakarta dari kedua situs ini berada di angka Rp1,3 miliar. Di OLX penawaran dimulai dari harga Rp90 juta hingga Rp34,5 miliar. Sedangkan di Rumah.com harganya dimulai dari Rp130 juta hingga Rp32 miliar.

Kisaran Harga Rumah di Kota Yogyakarta

Di Kota Yogyakarta, rata-rata harga rumah secara umum adalah Rp2,6 miliar dengan penawaran harga terendah di angka Rp320 juta dan penawaran tertinggi di harga Rp34,2 miliar.

Rumah dengan harga Rp320 juta di Kota Yogyakarta berlokasi di Kecamatan Umbulharjo atau sekitar 12 menit dari titik nol Jogja. Bertipe 50/54 m2 dengan sertifikat hak milik (SHM). Sedangkan dengan nilai Rp34,2 miliar rumah yang didapat adalah tipe 400/2600 m2 dengan sertifikat hak milik di kecamatan Mergangsan atau 7 menit dari pusat kota.

Di Sleman, rata-rata harga rumah di angka Rp1,7 miliar dengan harga jual terendah di angka Rp170 juta dan harga tertinggi di angka Rp20 miliar. Rumah seharga Rp170 juta berlokasi di Kecamatan Ngaglik atau 40 menit dari pusat Kota Yogyakarta. Rumah yang ditawarkan bertipe 34/37 dengan sertifikat hak guna bangunan. Untuk rumah seharga Rp20 miliar berlokasi di Ngaglik dengan tipe 1.000/923 m2 dengan sertifikat SHM.

Jika ingin lebih murah, opsinya adalah di Kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Gunung Kidul. Di Bantul rata-rata harga rumah adalah Rp722 juta dengan harga terendah di angka Rp90 juta dan tertinggi di angka Rp12 miliar. Rumah seharga Rp90 juta berlokasi di Sewon dengan luas tanah dan bangunan 50m2. Namun dengan sertifikat hak guna bangunan (HGB). Sedangkan untuk penawaran di angka 12 miliar bertipe 892/1.000 m2. Lokasinya di Kasihan atau 17 menit dari pusat kota.

Di Kulon Progo rata-rata harga rumah di angka Rp607 juta dengan penawaran terendah di angka Rp145 juta dan penawaran tertinggi di angka Rp4,9 miliar. Rumah seharga Rp145 juta memiliki luas bangunan 36/465 m2. Lokasinya di Kecamatan Lendah, 15 menit ke pusat kota Kulon Progo atau 50 menit ke pusat Kota Jogja. Sedangkan rumah seharga Rp4,9 miliar berdiri di atas tanah seluas 253 m2 dengan luas bangunan 418 m2 di Temon yang berjarak 5 menit dari Bandara YIA. Keduanya sudah SHM.

Penawaran harga rumah terendah paling banyak di kabupaten Gunung Kidul. Rata-rata harga rumah di sana di angka Rp474 juta dengan harga terendah Rp135 juta dan harga tertinggi Rp4,5 miliar. Rumah seharga Rp135 juta berlokasi di Kecamatan Wonosari atau pusat Kabupaten Gunung Kidul dengan tipe 28/72 m2 (HGB) atau tipe 30/66 (SHM). Sedangkan untuk harga Rp4,5 miliar akan mendapatkan rumah bertipe 500/1500 m2 (SHM) atau sebuah bangunan beserta pekarangan yang luas di Kecamatan Semanu.

Harga Rumah di Yogya yang Banyak Ditawarkan

Jika dilihat dari total iklan yang tayang di OLX, rumah yang paling banyak ditawarkan ialah harga Rp500 juta ke bawah, yaitu sebanyak 35%. Lalu diikuti dengan penawaran di harga Rp500 juta- Rp1 miliar sebanyak 26,9%. Demikian seterusnya hingga semakin tinggi harganya semakin sedikit jumlah penawarannya.

Artinya, rumah seharga Rp500 juta ke bawah di Provinsi Yogyakarta masih banyak penawarannya. Hal ini selaras dengan apa yang diamati oleh Rumah.com terkait kriteria harga rumah di Yogyakarta yang paling dicari masyarakat selama Agustus 2020-Juli 2021 ada di kisaran harga Rp300–750 jutaan sebesar 35% dan di bawah harga Rp300 juta sebesar 19,3%.

Rata-Rata Harga Rumah Berdasarkan Penawaran di Tiap Kabupaten

Selain dipengaruhi oleh luas tanah dan bangunan, tinggi rendahnya harga rumah juga dipengaruhi oleh faktor lokasi. Semakin dekat lokasinya dengan pusat kota akan semakin mahal pula harganya. Maka tidak heran apabila rata-rata harga rumah di wilayah Kota Yogyakarta mencapai Rp2,6 miliar.

Sementara rumah yang berlokasi jauh dari pusat kota cenderung lebih miring, seperti di Kulon Progo atau Gunung Kidul yang berjarak kurang lebih 30–40 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.

Di Bantul misalnya, rata-rata harga rumah paling miring dapat ditemui di Pandak yang berjarak 20 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta (Rp270 juta) atau Dlingo yang berjarak 28 kilometer.

Di Sleman harga rumah yang lumayan miring berada di wilayah Moyudan, Minggir, dan Cangkringan yang berjarak 16–24 kilometer menuju pusat Kota Yogyakarta dengan harga rata-rata Rp380 jutaan. Atau pilihlah di wilayah Panjatan dan Lendah Kulon Progo dengan jarak lebih jauh yakni sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta dengan harga Rp350 jutaan.

Namun, jika ingin mendapat harga yang jauh lebih miring, belilah rumah di wilayah Semin dan Rongkop dengan rata-rata harga Rp190 juta saja. Tentu ada konsekuensi yang harus dijalani jika ingin memiliki rumah dengan harga miring di sana. Sebab, perjalanan ke pusat kota Yogyakarta harus menempuh jarak 50–60 kilometer atau lebih dari 1,5–2 jam perjalanan menggunakan motor.

Perbincangan Soal Harga Rumah di Jogja Diisi Sambat dan Kepasrahan

Netray juga melakukan pantauan di linimasa Twitter selama periode 3 bulan terakhir, yaitu November 2021-Januari 2022. Kata kunci yang digunakan adalah harga && rumah && jogja, harga && rumah && yogyakarta. Hasilnya, 93% dari total perbincangan bermuatan sentimen negatif.

Statistik perbincangan soal rumah di Yogyakarta

Gambaran perbincangan soal harga rumah di Yogyakarta dapat dilihat dari Top Words. Warganet menggunakan kata Jogja untuk menyebut Provinsi Yogyakarta. Dalam perbincangan Jogja paling banyak muncul kemudian diikuti Sleman yang juga banyak muncul dalam perbincangan karena termasuk dalam wilayah incaran warganet. Akan tetapi muncul kata mahal dan murah yang kontradiktif ketika membicarakan harga rumah. Sebenarnya mahal atau murah?

Setidaknya ada 3 topik pembahasan yang paling banyak muncul ketika membicarakan soal harga rumah di Yogyakarta. Pertama adalah ketakutan warganet untuk membeli rumah mengingat harganya yang semakin tak terjangkau. Sehingga yang muncul adalah ungkapan kekesalan atau sambat atas ketidakmungkinan memiliki rumah di Yogyakarta dengan gaji minimum.

Warganet juga mengeluhkan soal mitos bahwa Jogja itu murah. Jangankan bermimpi untuk memiliki rumah idaman di Jogja, memenuhi biaya hidup dengan gaji UMR saja dirasa pas-pasan. Mereka juga membandingkan harga properti di Jogja yang setara dengan Jabodetabek sementara pendapatan jauh tertinggal di belakang.

Siapa Target Pasar Properti di Yogyakarta Sebenarnya?

Warganet juga menyoroti fenomena pemilik properti di yang kebanyakan adalah orang luar Jogja. Dengan demikian warga lokal Jogja yang hanya berpendapatan rendah semakin ngos-ngosan mengejar harga rumah yang terus melambung.

Warganet prihatin dengan kondisi warga lokal yang semakin terhimpit upah rendah, rumah mahal, dan pengusaha berduit yang terus ingin menanam investasi di tanah Jogja. Hal ini menyebabkan permintaan properti yang semakin tinggi namun yang mampu menjangkau justru mereka yang sebenarnya tidak berniat tinggal di Yogyakarta.

Hunian yang dibeli dengan harga tinggi tersebut dijadikan lahan bisnis. Sementara di sisi lain, warga lokal berpendapatan rendah harus sering-sering memupuk mimpinya agar bisa memiliki rumah idaman di tanahnya sendiri.

Siasat Upah Rendah Punya Rumah

Perbincangan yang mengarah pada kepasrahan atas realita harga rumah di Yogyakarta juga tak luput dari pengamatan Netray. Ada sejumlah alternatif yang pada akhirnya mau tidak mau diambil untuk menyiasati rumah tangga muda Jogja yang tetap ingin memiliki hunian.

Mulai dari menurunkan gaya hidup serendah-rendahnya untuk menabung kemudian mencari rumah di luar pusat kota Yogyakarta, seperti Sleman atau Bantul pinggiran yang masih mungkin dapat dijangkau. Atau menunggu jatah warisan tanah dari orang tua apabila ada. Opsi yang terakhir artinya rumah tangga muda di Yogyakarta harus tinggal bersama dengan orang tua.

Editor: Irwan Syambudi

Menilik Media Online Populer yang Getol Kawal Konflik di Wadas

Penolakan rencana pertambangan batu andesit yang berbuntut penangkapan sejumlah orang di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo pada 8 Februari 2022 menjadi perhatian media massa online. Namun tak semua media online populer memberitakan soal konflik di Wadas.

Berdasarkan data alexa.com sebuah situs pemeringkat laman populer, per 9 Februari 2022 setidaknya ada 10 besar media online terpopuler di Indonesia. Urutannya adalah sebagai berikut:

  1.  Okezone.com

2. Pikiran-rakyat.com

3. Liputan6.com

4. Tribunnews.com

5. Merdeka.com

6. Kompas.com

7. Detik.com

8. Grid.id

9. Suara.com

10. Sindonews.com 

Dari 10 media online paling populer itu tak banyak yang memberitakan konflik Wadas. Berdasarkan analisis Netray dari pantauan pemberitaan media online sepekan ke belakang dengan periode 3-9 Februari 2022, ada 511 artikel dari 48 media online yang memberitakan soal polemik Wadas.

Gambar 1. Total News, Total Media, dan Top Kategori

Namun jika dilihat lebih detail dari 10 media online terpopuler, hanya ada dua media online yang masuk jajaran 10 besar paling banyak memberitakan soal Wadas. Kedua media itu adalah Pikiran-rakyat.com sebanyak 39 pemberitaan, kemudian Suara.com dengan 64 pemberitaan.

Sisanya pemberitaan didominasi oleh media online dengan tingkat kepopuleran di bawah 10 besar. Di antaranya media online yang paling dominan memberitakan isu Wadas adalah CNNIndonesia.com dengan 108 pemberitaan. Media online di bawah naungan CT Corp milik pengusaha sekaligus mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung berada pada peringkat 17 media online paling populer menurut alexa.com. 

Gambar 2. Top Portal Topik Wadas

Dalam Top Portal Netray, media CNN Indonesia menempati urutan teratas dari berbagai media online yang paling sering mengangkat isu Wadas. Dari total keseluruhan jumlah artikel yang diterbitkan CNN Indonesia tentang wadas didominasi oleh konflik aparat dan warga. CNN Indonesia paling sering menyoroti tindakan represif pihak kepolisian. 

Gambar 3. Top Word CNN Indonesia Topik Wadas

Hal tersebut tercermin dari kata yang paling menonjol dari Top Word pemberitaan CNN Indonesia yakni desa, warga, aparat, dan kepolisian. Artinya Pemberitaan yang diangkat oleh CNNIndonesia seputar Wadas lebih banyak berfokus tentang warga dan aparat yang saat itu terjadi penangkapan.

Gambar 4. Statistik CNN Indonesia Topik Wadas

Berita penolakan tambang di Wadas hingga berujung penangkapan oleh Polisi menuai sentimen negatif. Pemberitaan bersentimen negatif dari CNN Indonesia menyumbang lebih banyak daripada isu dengan sentimen positif. 

Dari sampel berita CNN Indonesia di atas, memperlihatkan beberapa judul artikel selalu mengarah pada isu yang mengkritisi tindakan kekerasan Polri. Kritik diutarakan berbagai lembaga resmi yang menyayangkan tindakan aparat. 

Arus Sentimen Secara Umum Pemberitaan Wadas 

Gambar 6. Sentimen Trend Topik Wadas

Secara umum topik pemberitaan wadas menggema dalam tiga kategori. Pemberitaan pertama dengan kategori hukum disumbang sebanyak 66%, lalu berita dengan kategori pemerintah sebesar 22%, dan sekitar 7% berita berkategori politik. 

Pemberitaan sentimen negatif lebih mendominasi daripada sentimen positif yakni 290 berbanding 188. Tidak jauh dari isu yang diangkat oleh media CNN Indonesia, secara umum pemberitaan soal tindakan represif dan dugaan kekerasan terhadap warga juga menjadi salah satu sumber pemberitaan bersentimen negatif.

Hidden Insight Isu Wadas

Selain isu utama konflik aparat dan warga Wadas yang paling banyak disoroti media, Netray melihat isu lain yang tersaji dari permasalahan yang muncul di tengah konflik Wadas. 

Gambar 7. Top Complaint Topik Wadas

Dilihat dari Jajaran Top Complaint di atas, selain kata kekerasan, sewenang-wenang, dan kontra, terdapat kata pemadaman listrik. Selain melakukan kekerasan dan penangkapan warga, ternyata saluran listrik di desa wadas pun dipadamkan. 

Gambar 8. Sampel Berita Complaint Listrik Padam

Beriringan dengan naiknya isu kekerasan yang dilakukan anggota Polisi kepada warga wadas, pemadaman listrik pun turut menjadi sorotan. Pasalnya pemadaman listrik hanya terjadi di Desa Wadas sedangkan di desa lain tidak mengalami pemadaman listrik.

Berdasarkan pemberitaan,Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta menyebut 40 warga Wadas ditangkap dengan sewenang-wenang melalui cara sweeping di kala pemadaman listrik. Alasan penangkapan warga ini karena dianggap membawa senjata tajam. Akan tetapi setelah ditelusuri, terjadi kesalahan informasi di kalangan Kepolisian. 

Selain LBH Yogyakarta yang turut mengawal polemik Wadas, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga angkat bicara. Komnas HAM mengeluarkan argumen kekecewaan dan ketidakberpihakan pada pemerintah terkait tindakan aparat yang tidak mencerimkan sikap humanis.

Gambar 9. Sampel Berita Complaint Kekerasan

Melansir dari Suara, Komnas HAM menyoroti tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggota kepolisian kepada warga Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.   

Demikian analisis Netray, simak ulasan topik terkini lainnya dalam analysis.netray.id

Editor: Irwan Syambudi

Merunut Solidaritas Wadas di Twitter & Melihat Akun yang Paling Berpengaruh

0

#WadasMelawan menggaung di kanal Twitter hingga puluhan ribu twit. Hal ini bermula dari adanya informasi penangkapan warga penolak tambang di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa pagi tanggal 8 Februari 2022. 

Informasi peristiwa itu kemudian menjadi pemantik awal munculnya solidaritas dari warganet. Terutama akun pemerhati lingkungan dan lembaga bantuan hukum ramai menyampaikan dukungan dan solidaritas terhadap warga Wadas yang konsisten menolak adanya penambangan sejak beberapa tahun terakhir itu.

Gambar 1. Twit awal informasi penangkapan warga Wadas

Kabar penangkapan seorang warga Wadas, bernama Uut, pertama kali diunggah pada pukul 08.21 WIB oleh akun @LBHYogyakarta yang merupakan pendamping hukum warga Wadas. Adanya informasi penangkapan paksa dari pihak kepolisian ini sontak menjadi perhatian publik yang selama ini mengawal perkembangan isu penolakan tambang di desa tersebut. 

Sejak informasi ini beredar, akun-akun pemerhati Wadas mulai memberikan respons serta informasi perkembangan yang tengah terjadi di lokasi.

Melalui update perkembangan yang diinformasikan oleh akun @Wadas_Melawan, penangkapan warga Wadas terus berlanjut hingga puluhan orang. Pada pukul 14.33 WIB  terdapat 25 warga yang ditangkap dan dibawa ke Polsek Bener yang termasuk  salah seorang tim kuasa hukum dari LBH Yogyakarta. 

Selanjutnya, pada pukul 16.27 WIB dikabarkan jumlah warga yang ditangkap bertambah menjadi 40 orang dan beberapa di antaranya disebutkan merupakan anak di bawah umur.

Gambar 2. Statistik twitter isu Wadas berdasarkan waktu

Gelombang #WadasMelawan 

Aksi penolakan warga yang disampaikan dalam #WadasMelawan tak hanya terjadi di beberapa hari ini saja. Sebelumnya berita penolakan penambangan yg berujung kericuhan dan penangkapan 11 warga Wadas sempat menjadi berita hangat di bulan April 2021. Aksi penolakan ini mendapat sorotan lantaran dalam kejadian tersebut dikabarkan bahwa adanya kekerasan yang dilakukan oleh aparat hingga menimbulkan sembilan orang luka-luka.

Peristiwa kembali masuknya ratusan aparat kepolisian ke Desa Wadas yang diklaim sebagai penjaga dalam kegiatan pengukuran lahan tambang untuk proyek Bendungan Bener menjadi pusat perhatian warganet. Hingga akhirnya aksi tagar #WadasMelawan kembali bergema dan memunculkan tagar-tagar lain soal Wadas seperti #StopPengukuranDiWadas, #StopAparatMasukWadas, dan #WadasMemanggil

Berbagai twit dukungan dan solidaritas terus digaungkan oleh warganet dan akun-akun komunitas peduli lingkungan dan kemanusiaan. Bahkan twit yang diunggah oleh akun komunitas terkait perkembangan dan kronologi kejadian ini mampu menyentuh hingga ribuan impresi.

Selain keempat tagar di atas, pada 9 Februari pukul 14.00 WIB terjadi puncak tagar baru yang diusung oleh warganet, yakni #FaktaWadas. Yang menarik dari tagar ini ialah tagar ini didominasi oleh sentimen positif. Yang artinya isi dari twit yang mengusung tagar tersebut bernadakan positif.

Melihat dari popular twit dari tagar ini, twit didominasi oleh pihak-pihak dinilai pro dengan adanya proyek tambah quarry tersebut. Salah satunya ialah seperti yang diungkapkan oleh akun @Gus_Raharjo yang mengatakan bahwa informasi terkait isu di Wadas seharusnya tidak dilihat dari salah satu kacamata sehingga apapun yang diungkapkan oleh pihak tertentu belum benar adanya. Sontak twit ini pun mendapat berbagai respons dari warganet yang menilai akun tersebut tak berpihak kepada kesengsaraan warga Wadas.

Selain itu, #FaktaWadas juga diusung warganet sebagai twit dukungan kepada Gubernur Ganjar yang telah melakukan dialog dan membantu pembebasan warga yang telah tertangkap. Tak hanya itu, tagar ini juga diusung oleh beberapa oknum untuk mengungkapkan kejadian yang selama ini tak pernah disoroti, yakni adanya intimidasi warga kontra terhadap warga pendukung proyek strategi nasional tersebut.

Akun yang Paling Berpengaruh

Topik Wadas begitu menyita perhatian warganet bahkan dalam 3 hari pemantauan Media Monitoring Netray telah ditemukan sebanyak lebih dari 200 ribu twit yang membubuhkan kata kunci wadas, #FaktaWadas, #WadasMelawan, dan #WadasMemanggil. Sebanyak kurang lebih 25 ribu akun memberikan suara dan impresinya terhadap isu ini. Lantas siapa saja akun-akun yang paling berpengaruh terhadap naiknya isu ini?

Gambar 3. Statistik Top Accounts

Akun-akun pemerhati lingkungan dan lembaga bantuan hukum mendominasi jajaran Top Account dan Top People pada topik ini. Akun @WadasMelawan yang merupakan akun milik Gerakan Masyarakat Pecinta Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) menduduki urutan teratas sebagai akun yang paling banyak mendapat sorotan dari warganet.

Keterlibatan Gempa Dewa dalam mengawal penolakan tambang quarry di Desa Wadas menjadi pusat informasi yang banyak dituju oleh warganet. Hal ini terlihat dari seberapa banyak jumlah mention pada statistik Top People (Gambar 4) hingga totalan impresi (Gambar 3) yang didapatkan oleh akun tersebut.

Gambar 4. Statistik Top People

Tak hanyak akun Gempa Dewa, akun pemerhati lingkungan seperti @GreenpeaceID dan akun lembaga dan gerakan sosial, seperti @JDAgraria, @KontraS, @projectm_org, hingga @LBHYogyakarta juga banyak mendapat sorotan. Akun-akun tersebut aktif keterlibat menyuarakan solidaritas dan dukungan terhadap kejadian di Bumi Wadas.

Selain akun komunitas di atas, yang paling menyita perhatian ialah terseretnya nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Gubernur kader PDIP itu belakangan membangun citra positif melalui media sosial, namun kasus Wadas membuat stigma negatif dari warganet pada Ganjar yang dinilai bertanggungjawab sebagai seorang Gubernur.

Gambar 6. Sampel twit sentimen negatif ke Ganjar

Pernyataan Ganjar mengenai masuknya ratusan aparat yang dinilai hanya sebagai regu pengaman hingga terlontarnya kalimat “tak ada yang perlu ditakuti” menjadi buah bibir warganet.

Tak hanya itu, gema permintaan untuk pelepasan warga Wadas yang ditangkap juga tengah menyerbu Gubernur Jawa Tengah ini.

Bahkan akun @AlissaWahid yang merupakan putri sulung dari Presiden Gus Dur turut memberikan suaranya terkait permohonan pelepasan warga Wadas. Selain itu, Alissa Wahid juga memberikan pendapatnya agar pemerintah menunda pengukuran hingga mencapai mufakat.

Keluhan Pemadaman Listrik hingga Internet

Selain isu penangkapan puluhan warga, informasi terbaru yang sempat membuat geram warganet ialah indikasi adanya pemutusan listrik hingga jaringan internet di Desa Wadas. Atas kejadian tersebut, komunitas pemerhati Wadas merasa kesulitan membagikan perkembangan informasi yang tengah terjadi di lokasi kejadian.

Keluhan warganet itu nampak pada hasil analisis kata komplain yang banyak dilontarkan di Twitter soal isu Wadas. Berdasarkan pemantauan 3-9 Februari 2022, terdapat kata “listrik dimatikan” yang masuk jajaran paling banyak disebut.

Gambar 7. Statistik Top Complaints

Selain soal pemadaman listrik di Wadas yang disebut warganet sengaja dilakukan sebelum peristiwa penangkapan. kata “maling” jadi paling banyak diutarakan oleh warganet yang menilai bahwa warga Wadas bukan maling yang harus ditangkap dan digelandang ke kantor polisi.

Complaint Maling
Complaint Internet Down
Complaint Listrik Dimatikan

Tak hanya perihal listrik dan jaringan internet, kritik terhadap Gubernur Ganjar juga dilayangkan oleh warganet. Sosoknya yang dikenal sebagai pemimpin yang ‘lurus’ selama ini dianggap sebagai pencitraan oleh warganet. Citra baik yang dibangun oleh Ganjar selama ini dinilai sebagai strateginya menuju Pilpres 2024 sehingga elektabilitas Ganjar sebagai kandidat dapat menukik.

Demikian ulasan Media Monitoring Netray terkait isu tambang Wadas. Simak ulasan isu terkini lainnya hanya di https://analysis.netray.id/

Editor: Irwan Syambudi