Home Blog Page 82

Hepatitis Akut Misterius, Akankah Menjadi Pandemi Kecil?

Belum selesai bergelut dengan permasalahan pandemi virus corona, kini dunia kembali bertarung dengan munculnya penyakit hepatitis akut misterius. Kenapa disebut dengan hepatitis misterius? Pasalnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginformasikan bahwa variabel virus yang menyerang hepatitis akut ini setelah diuji berbeda dengan jenis hepatitis A-E. 

Sebenarnya apa itu penyakit hepatitis? Mengutip dari Wikipedia, hepatitis adalah penyakit peradangan yang terjadi pada organ hati (liver). Penyakit ini pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Lantas apa perbedaannya dengan hepatitis akut?

Mengulik penjelasan dari laman hellosehat.com, secara garis besar hepatitis akut sama dengan hepatitis pada umumnya yakni liver atau hati yang mengalami peradangan atau inflamasi. Namun yang menjadi lebih misterius karena penyakit hepatitis ini dapat disebabkan oleh virus yang berkembang dari variabel virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Selain infeksi virus, peradangan hati yang kemungkinan akan menyebabkan hepatitis akut juga dapat disebabkan dari racun dan penyakit autoimun. 

Penyakit ini belakangan muncul di berbagai benua mulai dari Eropa, Amerika, dan Asia. Penyakit hepatitis akut ini ditemukan pada bayi dan anak dengan rentang usia mulai 1 bulan hingga 16 tahun. Penyebab pastinya infeksi virus yang menjadi akar utama hepatitis akut ini belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, WHO menyebut penyakit ini sebagai hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya. 

Berdasarkan catatan WHO, terdapat lebih dari 170 kasus terkonfirmasi hepatitis akut yang dilaporkan oleh 12 negara. Laporan kasus pertama kali yang diterima oleh WHO berasal dari negara Inggris pada 5 April 2022 sebanyak 10 kasus. Kemudian Skotlandia Tengah turut melaporkan dugaan kasus serupa yang terjadi pada rentang waktu Januari-Maret 2022. Jadi, meskipun kasus pertama yang dilaporkan ke WHO tertanggal 5 April, ada kemungkinan kasus ini telah terjadi di Scotlandia jauh sebelumnya.

Atas dasar laporan kasus tersebut, WHO kemudian mengumumkan penyakit misterius ini sebagai kejadian luar biasa. Menanggapi hal itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan surat edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya. Selang 4 hari setelah dirilisnya surat edaran dari Kemenkes, pada 1 Mei 2022 ditemukan 3 kasus hepatitis akut di Jakarta. 

Netray mencoba memantau seperti apa media daring memberitakan kasus hepatitis akut. Seperti disebutkan di atas, kasus hepatitis akut pertama kali ditemukan di Indonesia pada 1 Mei 2022. Apakah bulan sebelum ditemukannya kasus terdapat pemberitaan yang mengulas tentang hepatitis akut ini?

Gambar 1. Total News, Media, dan Kategori Hepatitis Akut

Selama periode Januari–Mei 2022, topik hepatitis akut telah diulas media sebanyak 3.171 artikel dari 101 portal media. Kategori pemberitaan didominasi oleh health & lifestyle sebesar 86%. 

Gambar 2. Peak Time Hepatitis Akut

Pemberitaan seputar hepatitis akut banyak diulas media daring beriringan dengan siaran televisi. Akan tetapi ternyata tidak banyak media yang menuliskan artikel tentang hepatitis akut tersebut. Apabila dilihat dari grafik di atas, pertama kali media mengeluarkan artikel sebelum ditemukannya kasus yakni pada 16 April dan 24 April. Kemudian pemberitaan terus mengalami kenaikan seiring ditemukannya kasus pertama di Indonesia dengan puncak grafiknya pada 5 dan 12 Mei 2022. 

Pada 16 April 2022 pemberitaan pertama yang dirilis oleh media daring datang dari Republika dan Detik. Kedua portal media ini mengangkat kabar tentang puluhan anak di Amerika dan Eropa yang mengidap peradangan hati yang cukup parah. Lalu Detik mengungkapkan terkait WHO yang telah melaporkan secara resmi kasus hepatitis parah yang menyerang anak-anak. 

Pemberitaan di tanggal 24 April portal media lebih banyak menuliskan terkait jumlah kasus yang terkonfirmasi hepatitis akut oleh WHO di seluruh dunia. Sejak pemberitaan tersebut dirilis terdapat satu korban anak yang meninggal dunia karena hepatitis misterius. WHO mengatakan tengah memantau situasi secara cermat dan bekerja dengan otoritas kesehatan negara-negara anggota seperti Inggris, Amerika, dan mitra lainnya. 

Kemudian pemberitaan kembali mereda seiring belum ditemukannya kasus di Indonesia. Lalu grafik pemberitaan merangkak naik pada Mei 2022 setelah pemerintah menginformasikan tentang 3 kasus hepatitis akut pada 1 Mei 2022. Media berbondong-bondong mengangkat artikel tentang hepatitis akut karena banyak polemik yang menyelimutinya. 

Pada 5 Mei media menjelaskan terkait asumsi yang tersebar di masyarakat antara vaksin Covid-19 dengan hepatitis akut. Selain itu, pemberitaan tentang pencegahan hepatitis akut pun banyak diberitakan media daring pada tanggal tersebut. 

Kemudian pada 12 Mei pemerintah mulai mengumumkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai penyakit hepatitis akut. Beberapa lembaga kesehatan pemerintah mulai mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut dengan terus melakukan koordinasi bersama WHO. 

Warganet Khawatir dengan Hepatitis Akut 

Selain memantau perbincangan hepatitis akut melalui media daring, Netray juga melakukan pemantauan di media sosial twitter dengan menggunakan periode yang sama yakni mulai awal 1 Januari hingga 13 Mei 2022. Seperti apa masyarakat yang diwakili oleh warganet menanggapi isu terkait hepatitis akut? 

Gambar 7. Statistik Twitter Hepatitis Akut

Selama 5 bulan, hepatitis akut telah diperbincangkan sebanyak 9,649 twit dengan dominasi tweet bersentimen negatif. Pembahasan hepatitis akut telah mencapai impresi sebesar 1,4 juta dengan potensi jangkaun hingga 148,8 juta akun Twitter. Ini artinya, penyakit hepatitis akut memang tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. 

Twit dengan sentimen negatif tersebut banyak disumbang dari kekhawatiran dan ketakutan warganet terkait penyebaran hepatitis akut. Sebab penyakit liver misterius ini menyerang anak-anak dengan usia dibawah 20 tahun. 

Rumor yang tersiar di kalangan masyarakat adalah jangka waktu hidup anak yang terserang hepatitis akut pendek. Seperti argumen dari akun @oxy_geng yang mengungkapkan bahwa anak-anak yang terkena hepatitis akut hanya memiliki jangka waktu hidup selama beberapa hari di masa-masa kritisnya.  

Demikian analisis Netray, simak ulasan terkini lainnya dalam analysis.netray.id.

Memantau Isu #JogjaDaruratSampah dari Media Sosial & Pemberitaan

#JogjaDaruratSampah merupakan salah satu tagar seruan masyarakat yang diwakili oleh warganet Twitter, ketika beberapa waktu lalu masalah sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menyeruak ke publik. Pemicunya adalah ditutupnya Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan pada 7-11 Mei 2022 sebelum akhirnya dibuka kembali pada 12 Mei.

Media monitoring Netray mengamati perbincangan masyarakat Twitter ketika isu ini naik pada 10 Mei 2022. Dengan menggunakan kata kunci ‘sampah&&yogyakarta’ dan ‘sampah&&jogja’ Netray menemukan 1,2 ribu twit yang membicarakan topik ini dengan intensitas tertinggi terjadi pada 11 Mei 2022. Berkaitan dengan masalah sampah ini perbincangan paling banyak diisi oleh twit bernada negatif.

jogjadaruratsampah
Gambar 1. Statistik perbincangan di Twitter

Masalah sampah di Yogyakarta bukanlah hal baru yang menjadi keresahan masyarakat. Oleh karena itu, topik ini tidak begitu mendulang banyak audiens. Sebab, seperti disebutkan warganet, permasalahan pengelolaan sampah di Yogyakarta ini sudah beberapa kali disuarakan. Akan tetapi, tindak lanjut penyelesaian atas masalah sampah yang menumpuk di TPS Piyungan tak kunjung terealisasi. Gambaran kekecewaan tersebut dapat diamati dari beberapa twit berikut.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-4.png
Gambar 2. Sampel twit

Gambar 3. Sampel twit

Warganet terlihat sudah jengah dengan permasalahan ini. Selain mengungkapkan kekesalan, ada juga warganet yang mengungkapkan sindiran agar Gubernur DIY berembuk untuk menyelesaikan permasalahan sampah dengan Raja Ngayogyakarta Hadiningrat, padahal keduanya merupakan satu orang yang sama yakni Sri Sultan HB X.

Sementara sebagian yang lain mengkritisi bahwa TPS Piyungan seharusnya sudah ditutup sejak tahun 2015. Sebab kondisinya yang memprihatinkan, overload tetapi terus dipaksa menerima sampah. Hal itu menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat sekitar, baik polusi udara, air, hingga tanah seperti yang disampaikan warganet.

Ditutupnya TPSA Piyungan itu juga kemudian membuat sejumlah TPS seperti di Lempuyangan dan Tamansari menumpuk sampai hampir menutup sebagian badan jalan.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-5.png
Gambar 4. Sampel twit

Gambar 5. Potret permasalahan sampah di Jogja yang dibagikan warganet

Padahal, tempat pembuangan sampah sementara yang berlokasi di Tamansari terletak di pinggir jalan raya dan bertepatan dengan lampu merah. Sehingga selain memakan badan jalan, penumpukan sampah ini juga sangat mengganggu para pengendara yang tengah berhenti untuk menunggu lampu apil.

Mengamati Pemberitaan Media Massa & Kebijakan Soal Sampah

Suara #JogjaDaruratSampah yang menggema di Twitter ini bermula dari Aliansi Banyakan Bergerak yang menggelar aksi menutup akses jalan menuju TPA Piyungan pada Sabtu, 7 Mei 2022. Di media massa, aksi Banyakan Bergerak ini tidak begitu banyak disorot media. Hanya ada 5 artikel dari sejumlah portal media lokal yang membagikan isu ini. Keramaian baru terjadi pada 9 hingga 12 Mei 2022 dengan intensitas tertinggi pada 11 Mei 2022.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-28.png
Gambar 6. Pemberitaan soal sampah Jogja di media massa

Gambar 7. Media yang paling banyak membagikan berita terkait sampah Jogja

Aliansi yang merupakan gabungan warga sekitar TPST Piyungan yakni dari Padukuhan Banyakan 3, Ngablak, Watugender, Nglengkong dan Bendo ini membuat portal dari bambu di simpang tiga Masjid Watugender yang merupakan pintu masuk ke TPA Piyungan, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan. Warga menolak keras transisi pembuangan sampah ke lahan baru di sebelah utara TPA Piyungan dan sepakat untuk menutup permanen TPA Piyungan.

Warga juga menyoroti perihal tidak terealisasinya surat edaran (SE) nomor 188/41512 tanggal 20 Desember 2021 bahwa TPA Piyungan di Kabupaten Bantul akan ditutup pada Maret 2022.

Gambar 8. Pernyataan warga dalam aksi Banyakan Bergerak

Namun, pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY Kuncoro Cahyo Aji menilai hal ini adalah sebuah kesalahan penafsiran. Pihaknya menjelaskan bahwa yang dimaksud dalam surat edaran adalah zona A dengan ketentuan tinggi timbunan mencapai 140 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sedangkan pada saat itu ketinggian masih berada di angka 136 meter, sehingga belum dilakukan penutupan atau masih bisa digunakan untuk menampung sampah.

Ia menjelaskan bahwa seandainya zona A penuh makan sampah akan dibuang di zona B dengan metode pengelolaan yang sama, yaitu apabila sudah mencapai 140 meter akan ditutup dengan metode lahan urug saniter (sanitary landfill) atau penimbunan membentuk terasering.

Gambar 9. Sampel pemberitaan

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji menilai permintaan warga terkait langkah serius pemerintah memperhatikan lingkungan sekitar TPST masih bisa disanggupi oleh pemerintah, seperti pembenahan pengelolaan air lindi, penataan talut, hingga penataan jalan menuju TPST. Akan tetapi, untuk tuntutan warga yang meminta agar dilakukan penutupan secara permanen TPST yang menampung sampah tiga kabupaten/kota di DIY itu rasanya mustahil dapat dipenuhi pemerintah DIY.

TPST Piyungan Kembali Dibuka dengan Sejumlah Evaluasi

Pada 11 Mei perwakilan warga sekitar TPST dan Pemda DIY melakukan audiensi kurang lebih 5 jam untuk mengurai permasalahan tersebut. Hasil keputusannya adalah pembukaan blokade dilakukan pada 12 Mei dengan sejumlah catatan perundingan.

Kesepakatan itu berisi antara lain, lahan baru untuk Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dipastikan menggunakan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan. Kemudian, optimalisasi instalasi pengolahan air lindi yang akan selesai dilaksanakan oleh PPW Kemen PUPR akhir Bulan Juli 2022. Selanjutnya, optimalisasi saluran outlet lindi yang akan dilaksanakan pada TA 2023.

Lalu, adanya kajian terhadap kebutuhan sumber air bersih di Dusun Banyakan 3 maupun Ngablak. Kelima, lahan transisi akan dipakai hingga awal 2025, dengan syarat Zona A dan B sudah tidak mampu menampung sampah. Berikutnya, pembebasan lahan untuk KPBU tidak menggunakan lahan pemukiman. Pemda DIY juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Bantul, Sleman, dan Pemkot Yogyakarta untuk melakukan penertiban armada sampah yang tidak layak pakai.

Bupati Bantul Usulkan Sleman Bangun TPST Sendiri Atasi JogjaDaruratSampah

Di sisi lain, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengaku wilayahnya menjadi terdampak signifikan sebagai lokasi penampungan sampah. Sebab TPST tersebut merupakan rujukan terakhir Kabupaten Sleman dan Kota Jogja. Dia meminta agar ada kolaborasi lintas pemerintah dalam penanganan masalah. Baik dari jajaran Pemprov DIY maupun kabupaten dan kota. Bahkan secara blak-blakan dia meminta agar Pemkab Sleman membuka lokasi pengolahan sampahnya sendiri untuk mengatasi hal ini.

Gambar 10. Sampel pemberitaan

Sementara itu, menanggapi permasalahan ini Pemkab Sleman juga mengaku tengah menyiapkan beberapa lokasi yang akan dijadikan sebagai TPST. Hal ini sebagai tindak lanjut atas blokade akses menuju TPST Piyungan beberapa waktu lalu sekaligus menjawab permintaan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih agar Kabupaten Sleman memiliki TPST sendiri.

Demikian hasil analisis Netray, simak analisis terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID

Editor: Irwan Syambudi

Pengaruh Konten Podcast LGBT Terhadap Citra Deddy Corbuzier

Publik figur sekaligus konten kreator Youtube Deddy Corbuzier kembali menjadi perbincangan publik. Konten andalannya yaitu podcast Close The Door yang diunggah pada 7 Mei 2022 lalu ramai mendapat kritik dan kecaman karena mengundang pasangan lgbt sebagai bintang tamu.

Seperti diketahui konten podcast Deddy Corbuzier selama ini banyak mengundang narasumber dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat, publik figur, selebgram, selebritis hingga orang-orang yang viral. Pada 7 Mei 2022 lalu, Deddy Corbuzier mengunggah sebuah konten podcast yang menghadirkan bintang tamu pasangan gay yang tengah viral di TikTok, yakni Ragil Mahardika dan Frederick Vollert. Podcast tersebut diberi judul “Tutorial Jadi G4y di Indo!! Pindah ke Jerman Ragil dan Fred” dengan durasi 1 Jam 49 detik. 

Tak berselang lama konten podcast pasangan gay tersebut langsung menuai kritik hingga berujung kekecewaan masyarakat kepada Deddy Corbuzier. Hingga saat artikel ini ditulis, rasa kecewa warganet masih dapat diamati dalam jajaran trending topik dengan tagar #UnsubscribePodcastCorbuzier.

Tanggapan Warganet Terkait Podcast LGBT Deddy Corbuzier 

Netray kemudian melakukan pemantauan selama sepekan dengan periode 5-11 Mei 2022. Hasilnya, perbincangan seputar topik Deddy Corbuzier mendulang sebanyak 10,2 ribu twit dengan mayoritas opini bersentimen negatif. Topik ini mendapat impresi sebesar 11 juta dalam bentuk like, comment, dan retweet yang menjangkau hingga 99,5 juta akun Twitter. 

Gambar 1. Statistik Perbincangan Twitter

Seperti terlihat dalam gambar Peak Time dan Sentiment Trend di bawah, perbincangan topik mulai mengalami kenaikan sejak 9 Mei 2022 dengan intensitas tertinggi terjadi pada 10 Mei 2022. Dari pantauan Netray, pada tanggal 10 Mei terdapat sebanyak 4.970 twit dengan 3.195 di antaranya merupakan opini negatif, baik berupa kritik, ungkapan kecewa, hingga umpatan kesal. 

Gambar 2. Peak Time dan Sentiment Trend Topik Podcast Lgbt

Tidak hanya menanggapi podcast pasangan gay Ragil dan Fred, beberapa warganet juga terlihat turut menggunakan kesempatan ini untuk membesarkan isu dengan dalih bahwa Deddy Corbuzier berniat atau sengaja mengkampanyekan lgbt. Hal ini karena sebelum Ragil dan Fred, sudah ada beberapa konten dengan narasumber berlatar belakang serupa.

Sebut saja Jeje dan Nino, pasangan lesbian yang pernah menjadi bintang tamu podcast Close The Door pada Maret 2020. Lalu ada juga pasangan lesbian Chika Kinsky dan Yumi Kwandy yang menjadi bintang tamu pada Maret 2021. Akan tetapi, saat ini semua konten yang berkaitan dengan pasangan lgbt tersebut telah di-take down dari channel Youtube Deddy Corbuzier. 

Argumen kemarahan warganet pun tak terbendung. Seperti beberapa contoh tweet di atas, akun @jmertani mengungkapkan secara terang-terangan bahwa menonton podcast Deddy Corbuzier dinilai merusak aqidah. Selain itu, ungkapan umpatan kemarahan juga mewarnai kalimat dalam opini yang dikeluarkan warganet. 

Pengaruh Konten Topik LGBT Deddy Terhadap Jumlah Subscribe dan Follower Deddy

Tidak hanya menimbulkan citra negatif, kritikan yang dilayangkan oleh warganet ini faktanya juga berpengaruh pada menurunnya jumlah followers akun Instagram dan jumlah subscriber Youtube milik Deddy Corbuzier. Untuk menganalisis pengaruh atau dampak unggahan tersebut terhadap citra Deddy dalam beberapa waktu terakhir, Netray memonitoring kanal Youtube Deddy Corbuzier selama sepekan ke belakang dengan periode 5-11 Mei 2022.

Gambar 4. Penurunan Subscriber Deddy Corbuzier

Ternyata rumor yang beredar terkait penurunan jumlah subscriber pun benar adanya. Berdasarkan hasil monitoring Netray yang dapat diamati pada gambar 1 di atas, jumlah subscriber kanal Youtube Deddy pada 5 Mei 2022 masih 18,7 juta. Penurunan jumlah subsciber terjadi setelah konten podcast pasangan gay Ragil dan Fred dirilis pada 9 Mei, yaitu menjadi 18,6 juta atau terjadi penurunan sekitar 100 ribu subscribe sejak podcast terakhir diunggah.

Selain jumlah subscriber Youtube yang mengalami penurunan, jumlah pengikut akun Instagram Deddy juga mengalami hal serupa. Melansir dari laman Socialblade.com jumlah follower Instagram Deddy Corbuzier melorot drastis. Dari awal jumlah pengikut Instagram sebanyak 19 juta, kini menjadi 11 juta. Artinya sebanyak 8 juta akun Instagram masyarakat Indonesia kecewa terhadap konten tersebut atau jauh lebih tinggi daripada apa yang terjadi pada subriber Youtube, yang meskipun turun tetapi tidak begitu signifikan.

Setelah memuncaknya polemik dan serangan kritik dari berbagai pihak, konten podcast pasangan gay Ragil dan Fred pun di-take down oleh Deddy. Kemudian Deddy dalam unggahan podcastnya bersama Gus Miftah mengklarifikasi dan melayangkan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat.

Gambar 5. Video Klarifikasi dengan Gus Miftah Konten LGBT Deddy

Konten bersama Gus Miftah tersebut mengungkapkan berbagai sudut pandang dan letak permasalahan terkait podcast Ragil dan Fred. Konten dengan Gus Miftah ini mendapat banyak impresi dan komentar positif dari masyarakat. Video berdurasi 42 menit tersebut telah ditonton sebanyak 3,3 juta kali dan mendapat komentar sebanyak 44,6 ribu.

Gambar 6. Komentar Youtube Podcast Klarifikasi dengan Gus Miftah

Terlihat, sejumlah masyarakat memaklumi kesalahan Deddy Corbuzier dan memberi semangat Deddy untuk tidak menyerah menjadi orang Islam. Selain itu kalimat dukungan juga digemakan warganet atas tindakan Deddy yang telah berbesar hati meminta maaf dan mengaku tidak bermaksud mengkampanyekan lgbt melalui konten podcastnya tersebut. 

Diedit oleh Winda Trilatifah

Pergeseran Perilaku Konsumen Terkait Penggunaan Produk Kecantikan Selama Pandemi

Tren penjualan produk kecantikan dan kesehatan meningkat pada masa pandemi. Kategori ini mencatat angka penjualan tertinggi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 30%. Artinya, selain peningkatan konsumsi produk kesehatan, pandemi juga meningkatkan tren konsumsi produk kecantikan.

Menariknya, kebijakan PPKM yang diterapkan selama pandemi turut mengubah tren pilihan penggunaan produk kecantikan, dari yang sebelumnya didominasi make up dekoratif menjadi dominan skin care. Pembelian produk make up dekoratif kembali meningkat pada tahun ini ketika sejumlah aktivitas di luar rumah kembali dilonggarkan.

SIRCLO dalam laporannya yang berjudul Navigating Indonesia’s E-Commerce-COVID-19 Impact and The Rise of Social Commerce, mengungkap bahwa pembelian produk paling laku di tahun 2020 atau ketika pandemi adalah kategori health & beauty. Pertumbuhan kategori produk kesehatan dan kecantikan ini naik sebesar 30% pada 2020 dan menjadi kategori yang paling pesat pertumbuhannya.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik yang dilansir melalui Laporan Kemenperin, sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional ini tumbuh sebesar 5,59% pada kuartal I, kemudian kuartal II 8,65%, dan kuartal III sebesar 14,96%.

Kemenperin mengungkap bahwa tumbuh tingginya sektor tersebut sehubungan dengan meningkatnya permintaan dalam negeri terkait obat-obatan dan peralatan kesehatan akibat adanya pandemi Covid-19. Lalu, bagaimana dengan tren sektor kecantikan?

Kaleidoskop Compas berjudul Penjualan Beauty & Care di Shopee dan Tokopedia menelisik angka penjualan produk kecantikan yang di dalamnya termasuk perawatan wajah, kosmetik wajah dan bibir, perawatan rambut, dan perawatan tubuh melalui situs belanja online Tokopedia dan Shopee. Hasilnya, produk kecantikan yang paling laku pada tahun 2021 atau ketika pandemi berlangsung adalah perawatan wajah atau skin care (49,9%), kemudian diikuti perawatan tubuh, dan kosmetik wajah atau make up dekoratif.

Jurnal Springer Open berjudul Changes in Consumer’s Awareness and Interest in Cosmetic Products during the Pandemic mencoba memaparkan fenomena ini. Pandemi disebut telah menggeser pola ketertarikan konsumen dalam memilih dan memakai produk kecantikan.

Yu menyatakan bahwa terdapat sinergi yang merugikan antara make up dengan pemakaian masker medis dalam waktu lama karena memiliki efek samping seperti timbulnya jerawat. Hal ini menjadi salah satu alasan masyarakat lebih cenderung merawat wajah dengan membeli skin care daripada membeli atau menggunakan make up.

Selaras dengan survei yang dilakukan oleh Kantar berjudul Beauty Redefined: The Key to Post-Covid Growth mengenai pertumbuhan industri kecantikan Indonesia yang ditopang oleh pertumbuhan produk skin care. Karena faktanya produk make up di Indonesia juga mengalami penurunan penjualan seperti negara lain.

Gambar 3. Penjualan produk perawatan diri di sejumlah negara (Kantar)

Artinya, meskipun pertumbuhan produk kecantikan yakni make up dekoratif mengalami minus, produk skin care tetap tumbuh subur. Alasannya adalah faktor kesehatan dan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (ppkm) yang mempengaruhi kecenderungan konsumen dalam membeli produk kecantikan.

Tren Pergeseran Penggunaan Skin Care & Make Up

Dalam jurnal yang dirilis oleh Springer Open disebutkan bahwa penggunaan masker medis memiliki dampak positif pada penggunaan skin care dan berdampak negatif pada daya konsumsi masyarakat untuk make up. Dengan kata lain, pandemi memberi ruang bagi pertumbuhan skin care dan menekan pertumbuhan make up.

Fenomena ini sebenarnya juga dapat diamati dari data Google Trend yang menunjukkan gambaran serupa. Kata kunci skin care mengalami peningkatan pencarian sedangkan make up cenderung menurun selama 2 tahun terakhir setelah pandemi melanda.

Menarik waktu selama 5 tahun ke belakang sejak 1 Januari 2017 hingga 1 Januari 2022, dalam laman pencarian Google terlihat pola pergeseran pencarian masyarakat mengenai kosmetika. Pada tahun 2017, masyarakat lebih banyak menjaring kata kunci make up dibandingkan skin care. Puncak grafik pencarian make up terjadi pada akhir tahun 2018 menjelang awal tahun 2019.

Kemudian mulai tahun 2019 grafik pencarian dengan kata kunci skin care mulai merambat naik. Hal ini beriringan dengan berita tentang virus corona yang menyerang dunia dan akhirnya masuk Indonesia pada tahun 2020.

Puncak tertinggi grafik pencarian skin care terjadi pada bulan Mei dan Juni tahun 2020, di mana dua bulan di tahun tersebut virus corona di Indonesia sedang mengalami fase tertinggi dan pemerintah dengan ketat memberlakukan regulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh negeri.

Dengan grafik yang ditunjukan oleh Google Trend di atas, membuka benang merah bahwa pandemi telah mengubah tren dalam dunia kecantikan. Pola pergeseran ini mengubah prioritas kebutuhan masyarakat untuk tampil cantik di mana ketika pandemi masyarakat lebih mementingkan skin care daripada merias wajah.

Pada tahun 2021 ketika angka pandemi masih tinggi, data yang diperoleh dari laman Sociolla Review memperlihatkan jumlah ulasan masyarakat juga didominasi oleh produk skin care. Selama Oktober 2021 diperoleh data review sebanyak 38.193 ribu dengan rincian data ulasan produk skin care sebanyak 18.765, make up 12.626, bath & body 3.838, dan hair care 2.964.

Masyarakat yang membeli dan menggunakan skin care hampir 50% dari total keseluruhan jumlah reviewer. Selain karena faktor kesehatan sebagai dampak dari penggunaan masker dan make up, waktu yang lebih banyak dihabiskan di rumah juga menjadi alasan masyarakat lebih memprioritaskan skin care.

Hasil riset Iventure dan Alvara Research yang dilansir melalui Merdeka.com menyebutkan sebanyak 78% responden masyarakat Indonesia lebih sering membeli atau menggunakan produk perawatan wajah dibandingkan make up dekoratif. Sebanyak 54,9% responden memilih rutin menggunakan skin care untuk kesehatan kulit wajah dan tubuh. Mereka melakukan hal-hal tersebut untuk menjaga penampilan meskipun mobilitas di luar rumah menurun.

Pergeseran prioritas tampil cantik dengan make up menjadi merawat kesehatan kulit ketika pandemi juga ditelisik lebih lanjut dalam survei tahunan Zap Beauty Index. Survei Zap Beauty Index dilakukan pada periode Juli 2021 melalui metode online survey. Sebanyak kurang lebih 6000 responden Indonesia rentang usia 15–25 tahun berkontribusi dalam penelitian ini untuk menyuarakan persepsi mereka terkait definisi cantik.

Dari beberapa hal yang disebutkan oleh hasil survei Zap pada grafik di atas, mayoritas didominasi oleh opini seputar kesehatan wajah. Apabila pada 2020 wanita merasa cantik apabila memiliki kulit cerah dan glowing, pada tahun 2021 bergeser menjadi berupaya memiliki wajah mulus dan bersih.

Keinginan untuk memiliki kulit cerah dan glowing mengalami penurunan persentase di tahun 2021. Artinya beberapa wanita sudah tidak mementingkan wajah yang glowing tetapi lebih mementingkan wajah sehat yaitu mulus, bebas dari jerawat atau noda hitam dan bersih. Indikator tersebut mengarah pada penggunaan skin care yang meningkat pada tahun 2021.

Menuju Transisi Endemi, Make Up Kembali Eksis

Prioritas penggunaan skin care selama pandemi merupakan akibat dari dampak aturan penggunaan masker dan kebijakan psbb. Di sisi lain, hal tersebut juga secara tidak langsung menurunkan eksistensi penggunaan produk make up dekoratif karena terjadi pergeseran prioritas. Lalu bagaimana dengan tren saat ini?

Pada tahun 2022, ketika Indonesia berjalan menuju transisi endemi, Netray mulai melihat adanya geliat ketertarikan masyarakat kembali kepada produk make up. Hasil pemantauan laman review Sociolla pada Oktober 2021 dan April 2022 menunjukkan tren berbeda.

Pada Oktober 2021, produk skin care lebih banyak dibeli dan diulas ketimbang make up, sedangkan pada April 2022 make up mengungguli skin care. Masyarakat mulai kembali menggunakan make up karena aktivitas di luar rumah tidak lagi dibatasi. Tampil percaya diri menggunakan riasan wajah pun kembali menjadi penting meski tidak menutup kemungkinan bahwa skin care juga tetap diminati mengingat perolehan persentase yang sebenarnya tidak terpaut jauh.

Editor: Winda Trilatifah

Tren Perbincangan Sarung di Twitter Selama Ramadan: Siapa Jawaranya?

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kata sarung tentu bukanlah hal asing. Kain lebar yang dijahit membentuk tabung ini lekat dengan citra kaum Muslim, karena sering digunakan dalam aktivitas ibadah. Namun, fungsinya tak terbatas di sana. Sarung juga kerap dikenakan untuk aktivitas sehari-hari, bahkan menjadi bagian dari pakaian adat di berbagai suku di Indonesia.

Perbincangan soal sarung di jagat maya, khususnya Twitter, biasanya mengalami lonjakan pada momen-momen tertentu seperti bulan Ramadan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri. Topik yang dibahas pun tak jauh dari merek-merek sarung favorit hingga pencarian rekomendasi untuk menyambut hari raya.

Selama periode pemantauan 2–28 April 2022, kata kunci sarung muncul dalam 8.953 twit dengan total impresi mencapai lebih dari 373.000. Menariknya, topik ini didominasi oleh pengguna pria. Berdasarkan data gender yang terdeteksi oleh Netray, sebanyak 78% twit tentang sarung berasal dari akun pria.

sarung

Perbincangan mulai meningkat tajam saat mendekati hari raya. Tak sedikit warganet yang berbagi pengalaman atau menanyakan rekomendasi merek sarung, baik untuk digunakan pribadi maupun dijadikan hampers Lebaran. Lalu, brand sarung apa saja yang paling banyak disebut oleh warganet dalam periode ini?

1. Wadimor

Sarung milik PT Sukorejo Indag Textile (Sukorintex) yang berdiri sejak 1999 ini menduduki peringkat pertama sebagai sarung yang paling banyak dibicarakan oleh warganet. Dalam periode pemantauan ini, kata kunci wadimor telah dicuitkan oleh warganet ke dalam 534 twit. 

Wadimor menjadi salah satu merek sarung pilihan atau favorit warganet. Bahkan tak sedikit warganet yang mengklaim bahwa brand ini menjadi pilihan nomor satu bagi mereka. 

Namun, sentimen negatif juga turut muncul dalam perbincangan. Beberapa warganet menilai harga Wadimor relatif mahal dibandingkan merek lainnya, bahkan ada yang menyoroti kualitas bahan yang dinilai tidak lebih baik dari pesaingnya.

2. Gajah Duduk

Brand kedua yang paling banyak ditwitkan oleh warganet ialah sarung Gajah Duduk. Brand keluaran PT Pismatex ini lebih dahulu beredar, yakni sejak tahun 1972. Melansir dari laman perusahaan Gajah Duduk, merek sarung ini telah mengantongi penghargaan Topbrand dan Superbrands. 

Dengan kata kunci Gajah Duduk, merek ini muncul dalam 269 twit selama periode pemantauan, dengan total impresi mencapai 766. Meski hadir lebih lama dibandingkan Wadimor, warganet tampak masih membandingkan kedua merek tersebut dalam menentukan pilihan.

Motif yang ditawarkan Gajah Duduk juga menjadi alasan mengapa merek ini tetap dipilih sebagai busana Lebaran. Bagi sebagian warganet, sarung tak sekadar pakaian ibadah, melainkan bagian dari gaya berpakaian saat hari raya.

3. Sarung BHS

Sarung keluaran PT Behaestex ini menjadi merek ketiga yang paling banyak dibicarakan oleh warganet. Dengan menggunakan kata kunci sarung && BHS, total ada 200 twit yang menyebutkan merek ini selama periode pemantauan. Harga sarung BHS menjadi salah satu bahan guyonan di Twitter. Beberapa warganet bahkan mengaku sempat mencari tahu harga sarung ini dan merasa terkejut dengan nominalnya.

Meski demikian, sebagian warganet merasa bangga karena berhasil membeli sarung BHS untuk digunakan saat Lebaran, menandakan adanya nilai prestise tersendiri dari merek ini.

Ketiga merek sarung yang paling banyak dibicarakan warganet di Twitter—Wadimor, Gajah Duduk, dan BHS—menunjukkan bahwa sarung bukan sekadar pelengkap ibadah, melainkan juga bagian dari tradisi, identitas, dan gaya hidup yang terus bertahan hingga kini. Di tengah derasnya tren busana modern, sarung tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Perbincangan tentang merek, motif, hingga harga pun menjadi warna tersendiri menjelang hari raya.

Jika Anda penasaran bagaimana brand favorit Anda diperbincangkan di media sosial, Anda bisa mencoba memantaunya secara langsung lewat Netray. Coba gratis di Netray Trial atau Hubungi Netray untuk layanan pemantauan yang lebih lengkap dan premium.

Updated: Winda Trilatifah

Jalan Tol Jadi Fasilitas Paling Banyak Disebut dalam Perbincangan Soal Mudik

Mudik atau pulang ke kampung halaman jadi perbincangan warganet menjelang Idul Fitri 2022. Dalam perbincangan itu warganet lebih banyak menyebut fasilitas Jalan Tol dibanding fasilitas publik lainnya seperti pelabuhan dan bandara sebagai sarana penunjang perjalanan mudik.

Netray melakukan pemantauan data di media sosial Twitter selama 2022 dengan menggunakan kata kunci “mudik”. Hasilnya menunjukkan dari 1 Januari hingga 28 April 2022 terdapat 464.803 twit atau perbincangan terkait mudik.

Perbincangan soal mudik mulai meningkat sejak sepekan sebelum bulan Ramadhan tepatnya pada 22 Maret 2022. Sebelum tanggal itu sejak Januari 2022 perbincangan soal mudik hanya 1-10 twit per hari.

Namun pada tanggal 22 Maret 2022 itu twit soal mudik meningkat total ada 364 twit. Rata-rata twit merupakan pernyataan soal rencana mudik dan respons warganet terhadap aturan pemerintah soal vaksin booster sebagai syarat mudik.

jalan tol
Gambar 1. Statistik dan puncak perbincangan soal mudik

Jalan Tol Lebih Banyak Disebut Dibanding Bandara & Pelabuhan

Netray mengidentifikasi Jalan Tol merupakan fasilitas publik yang paling banyak jadi perbincangan dalam bahasan soal mudik. Total ada 2.377 twit soal jalan tol dan secara spesifik ada 1.181 twit soal Tol Cisumdawu (Cileunyi–Sumedang–Dawuan), Tol Cikampek 609 dan Tol Trans Jawa 309 twit.

Penyebutan fasilitas jalan tol ini lebih banyak jika dibandingkan sarana penunjang perjalanan mudik lain seperti pelabuhan yang hanya disebut sebanyak 1.061 twit dan bandara hanya 390 twit. Selain itu dalam analisis top words, kata “jalan” juga masuk kategori top words yang menandakan kata itu sering muncul dalam twit warganet soal mudik.

Gambar 2. To Facilities dan Top Words dalam perbincangan soal mudik

Namun memang penyebutan jalan tol dalam perbincangan soal mudik memiliki beragam sentimen dan konteks. Sentimen negatif dalam penyebutan jalan tol misalnya muncul dalam twit yang cenderung politis. Bunyinya mengolok-olok kelompok kontra pemerintah yang disebut tidak memerlukan jalan tol.

Gambar 3. Twit sentimen negatif jalan tol dan perbincangan soal mudik

Sedangkan twit bersentimen netral dan positif yang menyebut jalan tol lebih banyak mengenai informasi jalur mudik via jalan tol yang berasal dari pemberitaan resmi atau opini warganet yang mengungkapkan impresi dan rencana untuk mudik melalui jalan tol.

Gambar 4. Twit sentimen positif jalan tol dan perbincangan soal mudik

Macet Jadi Keluhan

Di luar penyebutan jalan tol dalam perbincangan soal mudik, warganet banyak mengungkapkan keluhannya soal macet. Berdasarkan analisis netray kata macet jadi kata keluhan yang paling banyak disebutkan warganet yakni sebanyak 5.632 kali disebut. 

Gambar 5. Top Complaints dan contoh twit komplain kata macet dalam perbincangan soal mudik

Selain itu secara spesifik juga muncul dalam keluhan warganet kata kemacetan parah sebanyak 332 kali; macet parah 223 kali; macet dijalur 102 kali; dan macet total 87 kali.

Namun memang kata “macet” yang disebutkan oleh warganet tidak melulu dalam konteks komplain sebab ada sejumlah twit dengan menyebut kata “macet” mengungkapkan impresinya soal bebas macet.

Gambar 6. Twit kata macet bersentimen positif dalam perbincangan soal mudik

Demikian hasil analisis Netray, simak analisis terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID

Editor: Ananditya Paradhi

Bukber dan Fenomena Flexing Jadi Sambatan Warganet

Bukber alias Buka Bersama adalah kegiatan yang kerap dilakukan oleh masyarakat saat bulan Ramadhan tiba. Momen ini biasanya digunakan untuk mempererat tali silaturahmi dan ajang reuni di bulan yang baik. Fenomena sosial ini bisa ditangkap tak hanya secara langsung tetapi juga di linimasa Twitter. Belakangan bukber menjadi tema perbincangan yang cukup hangat di jagat media sosial.

Perbincangan tersebut dipicu oleh berbagai hal, mulai dari warganet yang merasa kehilangan esensi dari bukber hingga sambatan apabila bukber sekarang dinilai menjadi ajang pamer. Bahkan sebagian warganet lebih memilih untuk menghindari ajakan bukber di bulan Ramadhan ini.

Gambar 1. Cuitan warganet menghindari ajakan bukber

Begitu memasuki bulan Ramadhan pada 03 April 2022 lalu, warganet seperti @FiersaBesari dan beberapa lainnya mengunggah opininya untuk memilih menghindari ajakan bukber. Hal tersebut tampak pada Gambar 1, melalui cuitannya mereka memilih menyiapkan berbagai alasan untuk menolak ajakan bukber.

Gambar 2. Intensitas perbincangan warganet

Gambar 3. Grafik sentimen cuitan warganet

Intensitas perbincangan terkait bukber pun tampak mulai muncul sejak memasuki bulan suci Ramadhan, yakni 03 April 2022 dan terus memuncak hingga memasuki minggu ketiga bulan Ramadhan. Monitoring perbincangan warganet ini pun dilakukan sejak 03 April sampai dengan 26 April 2022.

bukber
Gambar 4. Infografik hasil pantauan Netray

Dengan menggunakan kata kunci bukber, bukber && flexing, bukber && insecure Netray menemukan sebanyak 94.5 ribu total cuitan. Perbincangan ini didominasi oleh cuitan bersentimen positif dengan jumlah impresi sebanyak 622.3 juta dan menjangkau 244.6 juta.

Dengan jumlah tersebut menunjukkan bukber menjadi topik hangat yang cukup banyak diperbincangkan oleh warganet di bulan Ramadhan. Perbincangan populer terkait bukber yang kerap dicuitkan warganet di Twitter pun dapat diamati melalui kosa kata populer berikut.

Gambar 5. Kosa kata populer terkait bukber

Pencapaian, berkedok, ajang, males, pamer, reuni, menjadi kosa kata yang paling banyak disebutkan warganet dalam membahas topik seputar bukber. Hal ini pun berkaitan dengan esensi bukber yang kini semakin bergeser. Jika dulu bukber dianggap sebagai tempat untuk mempererat silaturahmi kini bukber justru dinilai sebagai wadah pamer bagi sebagian warganet.

Flexing Berkedok Bukber Bikin Warganet Ogah Ikutan

Sebagai momen yang dilakukan hanya setahun sekali, bukber dulu dimaknai sebagai tempat reuni dengan teman lama. Namun sebagian orang dinilai justru memanfaatkan momen ini untuk ajang menonjolkan diri atas pencapaiannya. Atau yang zaman sekarang dikenal dengan istilah flexing. Hal ini kemudian memicu komentar dari warganet yang juga sempat mengalami hal tersebut.

Gambar 6. Opini warganet terkait bukber dan flexing

Akibat munculnya stigma terkait bukber tidak sedikit warganet yang kini memilih untuk tidak ikut hadir dalam kegiatan tersebut. Kini warganet menilai jika orang datang ke bukber yang cuma buat flexing, membandingkan hidup, dan juga pamer pencapaian.

Gambar 7. Opini warganet terkait bukber dan flexing

Tampak pada Gambar 7 berbagai cuitan warganet yang sepakat terkait fenomena aksi flexing selama menghadiri acara buka bersama. Padahal bukber dapat menjadi momen baik untuk mempererat silaturahmi di bulan yang baik tersebut. Meski demikian, masih terdapat warganet yang mengaku tidak turut mengalami fenomena ini.

Gambar 8. Opini warganet terkait bukber

Di tengah arus perbincangan warganet yang mengaku mengalami pengalaman tak menyenangkan saat momen bukber sebagian warganet lainnya menjadi bersyukur tidak mengalami hal yang sama. Sebagian warganet mengaku tidak mengalami fenomena tak menyenangkan saat melakukan bukber dan menilai hal tersebut bergantung pada lingkaran pertemanan masing-masing.

Gambar 9. Akun populer topik bukber
Gambar 10. Monitoring akun populer

Sementara dalam arus perbincangan terkait bukber tampak sepuluh akun paling populer pada topik ini. Salah satunya seperti akun milik @jagadhj. Melalui akunnya Ia membutar twit bernada opini terkait bukber yang bersentimen negatif dan menjadi cuitan yang ramai disukai, dikomentari, hingga di retweet oleh warganet Twitter.

Gambar 11. Jaringan percakapan warganet
Gambar 12. Cuitan populer akun @crankygvrl

Sedangkan akun yang mendapat impresi terbanyak, yakni akun @crankygvrl, juga menjadi akun yang paling di-mention oleh warganet. Salah satu cuitannya yang menjadi populer dan banyak di retweet oleh warganet yakni komentarnya mengenai bukber yang menilai pertemanan yang tidak begitu akrab seharusnya tidak perlu mengadakan bukber.

Bukber menjadi ramai diperbincangkan saat memasuki bulan suci Ramadhan. Namun sayangnya kini perbincangan terkait bukber didominasi oleh stigma negatif yang membuat warganet kesal. Bukber yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi menjadi momen tak menyenangkan bagi sebagian warganet. Meski masih terdapat warganet yang menilai hal ini berkaitan dengan lingkungan pertemanan dari setiap personal.

Demikian hasil perbincangan warganet, simak analisis Netray lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID

Editor: Ananditya Paradhi

Ketimpangan Akses Internet: Ponsel Pintar Sampai Pelosok, Sinyalnya Belum

0

Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pengguna telepon seluler (ponsel) juga terus naik. Namun ketimpangan terhadap akses internet di daerah masih tinggi. Masih ada ribuan desa di berbagai provinsi yang memiliki sinyal ponsel dan akses internet yang buruk.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterbitkan Oktober 2021 menunjukkan adanya kenaikan IP-TIK yakni dari semula 5,32 poin pada 2019 menjadi 5,59 pada 2020. Jika dilihat per provinsi pada 2020 DKI Jakarta jadi yang tertinggi dengan IP-TIK 7,45 dan Papua terendah dengan angka 3,36.

Kenaikan IP-TIK secara nasional dipengaruhi oleh tiga subindeks utama yang juga mengalami pertumbuhan, yakni subindeks akses dan infrastruktur, subindeks penggunaan, dan subindeks keahlian. Namun yang paling tinggi adalah dari subindeks penggunaan yang tumbuh 10%, yakni dari 4,85 pada 2019 menjadi 5,34 pada 2020.

Sementara itu subindeks lainnya hanya mengalami pertumbuhan yang cenderung kecil, yakni pada indeks akses dan infrastruktur hanya 2,53% dan keahlian hanya 1,37%.

Lebih detail lagi masing-masing subindeks itu terdiri dari beberapa indikator. Subindeks akses dan infrastruktur terdiri dari data pelanggan telepon tetap per 100 penduduk; pelanggan ponsel per 100 penduduk; bandwidth internet internasional per pengguna; persentase rumah tangga dengan komputer; dan persentase rumah tangga dengan akses internet.

Kemudian subindeks penggunaan terdiri dari persentase individu yang menggunakan internet; pelanggan fixed broadband internet per 100 penduduk; dan pelanggan mobile broadband internet aktif per 100 penduduk. Sub indeks keahlian terdiri dari angka rata-rata lama sekolah; angka partisipasi kasar sekunder; dan angka partisipasi kasar tersier.

Dari sekian indikator yang memicu kenaikan IP-TIK, jumlah rumah tangga dan jumlah penduduk yang mengakses internet menjadi dua di antara indikator yang memiliki tren peningkatan tajam.

Merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia sejak awal 2020 jadi salah satu faktornya. Pandemi membuat ada pembatasan aktivitas luar ruangan, sehingga terjadi pergeseran aktivitas yang lebih banyak dilakukan secara dalam jaringan (daring) yang membutuhkan akses internet.

Data BPS menyebut rumah tangga yang mengakses internet meningkat dari 73,75% pada 2019 menjadi 78,18% pada 2020. Begitu pula data penduduk yang mengakses internet pada periode yang sama dari 47,69% menjadi 53,73%.

Peningkatan pengguna internet ini juga sejalan dengan data yang dimiliki perusahaan negara penyedia layanan internet terbesar yakni PT Telkom Indonesia. Berdasarkan laporan tahunan Telkom tahun 2021, pengguna produk layanan internet fixed broadband Indihome naik 1 juta dalam setahun yakni dari semula hanya 7 juta pengguna pada 2019 naik menjadi 8 juta pada 2020. Begitu pula pada kategori mobile broadband pada periode yang sama yakni dari 110,3 juta naik 5 juta lebih pengguna menjadi 115,9 juta.

Pertumbuhan pengguna internet ini juga berbanding lurus dengan peningkatan pengguna dan penjualan perangkat seperti ponsel pintar yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet. Berdasarkan data BPS persentase rumah tangga yang memiliki/menguasai ponsel meningkat dari 89,09% pada 2019 jadi 90,75% pada 2020. Mereka tersebar hingga pelosok-pelosok pedesaan. Hal itu tergambar dalam data yang menunjukkan bahwa 86,45% rumah rumah tangga di pedesaan telah memiliki/menguasai ponsel.

Lebih detail BPS menyebut jika dihitung berdasarkan total populasi pada 2020 ada 62,8% yang memiliki/menguasai ponsel atau dari 271 juta total populasi terdapat 170 juta yang memiliki/menguasai ponsel.

Sementara itu jika dilihat berdasarkan data penjualan, meski ekonomi terguncang karena pandemi Covid-19, riset dari International Data Corporation (IDC) menunjukan adanya pertumbuhan penjualan ponsel pintar di Indonesia sebesar 1% pada 2020.

Sedangkan perangkat lainnya seperti komputer, penjualan pada 2020 menurut data IDC malah mengalami penurunan. Personal computer (PC) termasuk desktop, notebook, dan workstation, penjualannya turun 28,3% pada tahun 2020.

Namun penurunan penjualan ini bukan disebabkan karena menurunnya permintaan. Justru sebaliknya saat awal masa pandemi permintaan PC melonjak tajam, tetapi pasokan produk terkendala akibat pandemi sehingga penjualannya menurun.

Terkonsentrasi di Jawa, Timpang di Indonesia Timur

Peningkatan rumah tangga yang mengakses internet dan memiliki ponsel ini memang dibarengi dengan peningkatan sinyal ponsel di berbagai daerah. Namun jika dilihat berdasarkan IP-TIK, terjadi kesenjangan yang cukup tinggi. IP-TIK antara DKI Jakarta yang memiliki angka tertinggi dengan Papua yang memiliki angka terendah selisihnya 4,11. Kesenjangan ini meningkat dibanding tahun sebelumnya di 2019 yang hanya 3,98.

Lebih detail lagi jika dilihat kesenjangan berdasarkan subindeks IP-TIK, ada dua yang mengalami peningkatan yakni pada subindeks akses dan infrastruktur dari yang semula 3,38 naik menjadi 3,48. Kemudian subindeks pengguna yang kesenjangannya meningkat dari 4,72 menjadi 4,96 pada 2020.

Sedangkan dalam hal pembangunan infrastruktur, pembangunan Base Transceiver Station (BTS) yang berfungsi memancarkan sinyal seluler memang meningkat dari 35.062 desa di seluruh Indonesia pada 2019 menjadi 37.570 pada 2020. Namun peningkatan BTS tak serta merta meningkatkan akses sinyal sebab kondisi geografis dan lain sebagainya tak dapat menjamin satu desa yang memiliki BTS kemudian mendapatkan kualitas sinyal yang baik.

Berdasarkan data BPS, total desa yang masuk kategori memiliki sinyal lemah dan tidak ada sinyal sama sekali sebesar 27,35%. Sebanyak 20,56% atau 17.281 desa memiliki sinyal ponsel lemah dan sebanyak 6,79% desa tak memiliki akses terhadap sinyal ponsel sama sekali.

https://datawrapper.dwcdn.net/B6Xrt/3/

Jika dilihat lebih detail lagi, ketimpangan terlihat jelas ketika menilik kualitas sinyal ponsel di desa berdasarkan pulau-pulau besar. Berdasarkan data 2020, kualitas sinyal yang bagus nyaris merata di seluruh desa di Jawa. Sebanyak 89,54% desa di Jawa memiliki kategori sinyal yang kuat, 10,32% sinyal lemah dan hanya 0,14% desa yang tidak ada sinyal sama sekali.

Kondisi itu sangat jomplang jika dibandingkan dengan Pulau Maluku & Papua. Sebanyak 41,05% desa di sana tak memiliki akses terhadap sinyal ponsel sama sekali. Sementara 27% desa memiliki sinyal lemah dan hanya 31,80% desa yang memiliki sinyal yang kuat.

Padahal persentase rumah tangga yang memiliki ponsel di berbagai provinsi di Pulau Maluku dan Papua cukup tinggi. Hanya Provinsi Papua yang memiliki persentase rendah yakni 59,97%, sementara provinsi Papua Barat 91,98% rumah tangga memiliki ponsel, Maluku 90% dan Maluku Utara 89,81%.

Demikian pula di Pulau Kalimantan yang jumlah desa kategori sinyal kuat masih di bawah 60%, tepatnya 59,3%. Kalimantan memiliki desa dengan sinyal lemah sebanyak 33,83% dan 6,89% sisanya masuk desa kategori tanpa sinyal.

Padahal persentase rumah tangga yang memiliki ponsel di berbagai provinsi di Kalimantan nyaris di atas 90%, yakni masing-masing Kalimantan Tengah 94,4%; Kalimantan Selatan 92,53%; Kalimantan Timur 97,41%; Kalimantan Utara 97,9%; dan hanya Kalimantan Barat yang memiliki persentase di bawah 90% yakni 89,4%.

Persoalan ketimpangan di Papua & Maluku tak hanya sinyal ponsel, sumber energi listrik juga masih belum merata. Berdasarkan data BPS, Provinsi Papua memiliki persentase rumah tangga yang tak memiliki aliran listrik sebesar 14,12%. Angka itu jadi yang tertinggi se-Indonesia dan jauh melebihi angka nasional yang hanya 0,5% rumah tangga tanpa memiliki aliran listrik.

Begitu pula di provinsi Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara yang memiliki persentase rumah tangga tak memiliki aliran listrik di atas angka nasional. Papua Barat sebesar 3,33%; Maluku 3,69%; dan Maluku Utara 1,84%.

https://datawrapper.dwcdn.net/Fb6NY/1/

Imbas Ketimpangan Akses Internet pada Perekonomian

Data IP-TIK per provinsi menunjukkan angka ketimpangan yang cukup tinggi. Selain Provinsi Papua yang memiliki IP-TIK paling rendah, pada 2020 terdapat 3 provinsi lain yang masuk kategori IP-TIK rendah yakni Maluku Utara 4,78; Nusa Tenggara Timur 4,49; dan Kalimantan barat 5,04.

Dalam laporannya BPS menyebut bahwa nilai IP-TIK memiliki korelasi terhadap sosial ekonomi daerah. Di antaranya yaitu berkorelasi dengan indeks pembangunan manusia (IPM), produk domestik regional bruto (PDRB), lapangan usaha informasi dan komunikasi (Infokom), dan indeks daya saing digital. Semakin tinggi nilai IP-TIK di suatu provinsi, maka akan menaikkan IPM hingga indeks daya saing digital.

Indeks daya saing digital ini yang kemudian memberikan gambaran komprehensif mengenai perkembangan ekonomi digital suatu wilayah. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, komponen ekonomi digital diidentifikasi berdasarkan industri TIK, aktivitas e-commerce, dan distribusi digital barang dan jasa.

Jika diambil contoh dari aktivitas e-commerce, daerah-daerah yang memiliki IP-TIK rendah cenderung memiliki aktivitas yang rendah dan sebaliknya. Misalnya adalah Provinsi Papua yang memiliki IP-TIK terendah pada 2020 berdasarkan data BPS hanya memiliki jumlah usaha e-commerce sebanyak 3.023 atau 0,13% secara nasional.

Begitu pula di wilayah timur lainnya yang memiliki IP-TIK rendah juga memiliki jumlah usaha e-commerce yang minim. Seperti Papua Barat yang hanya memiliki usaha e-commerce sebanyak 1.685 atau hanya 0,07 persen dan menjadi yang terendah secara nasional.

Usaha e-commerce didominasi oleh provinsi di Pulau Jawa yang memiliki IP-TIK yang tinggi. Berdasarkan survei BPS 2021, dari total 2.361.423 usaha e-commerce di Indonesia, sebanyak 1.774.589 usaha atau 75,15% di antaranya berada di Pulau Jawa. Angka tertinggi adalah Jawa Barat yang memiliki 473.283 usaha e-commerce atau 20% secara nasional.

Data tersebut setidaknya menjadi gambaran bagaimana infrastruktur teknologi dan komunikasi (TIK) berdampak terhadap perekonomian. Rima Untari dkk dalam penelitianya berjudul Dampak Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan di Indonesia (2019) menyimpulkan bahwa bahwa infrastruktur TIK, yang direpresentasikan oleh kepemilikan telepon seluler, aksesibilitas internet, dan jumlah BTS, signifikan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Diedit oleh Winda Trilatifah

Dirjen Kemendag Tersangka Mafia Migor, Warganet Bandingkan Kinerja KPK dan Kejagung RI

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana telah ditetapkan sebagai salah satu tersangka kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO. Keterlibatan orang di lingkungan Kemendag ini tentu saja membuat geger publik. 

Penetapan pejabat Eselon I di Kementerian Perdagangan tersebut resmi diumumkan oleh Jaksa Agung, ST Burhanuddin dalam press rilis yang diadakan pada Selasa, 19 Maret 2022. Dalam pengumuman tersebut Kejagung mengantongi 4 nama tersangka dalam kasus ini. Tiga di antaranya ialah Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor, Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Grup Stanley MA, General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas Pierre Togar Sitanggung.

Dirjen Kemendag Disorot Media Massa

Pengumuman tersebut lantas menjadi bahan empuk bagi media untuk menyoroti kasus kelangkaan minyak di Tanah Air. Media massa kembali megangkat kasus ini dengan memberikan asupan informasi kepada publik terkait perkembangan kasus mafia minyak goreng. 

dirjen kemendag

Isu keterlibatan Kemendag dalam kasus ini mulai diselidiki dan dilakukan pemeriksaan oleh Kejagung sejak 18 April 2022. Lalu keesokan harinya, pemberitaan isu ini semakin meningkat dan media masa getol menggali berita setelah Kejagung melakukan konferensi pers. Di sana Kejagung merilis nama tersangka yang terseret kasus. 

Nama yang santer diberitakan dalam topik ini tentu saja ialah suspek pertama, yakni Indrasari selaku Dirjen Kemendag. Muhammad Lutfi yang merupakan Menteri Perdagangan juga tak luput dari sorotan media lantaran kasus tak sedap tersebut bertempat di kementeriannya.

Berbeda dengan anak buahnya, dalam pantauan Netray meski entitas Muhammad Lutfi masih diselubungi dengan pemberitaan bersentimen negatif. Namun, persentase  tersebut tak sebanyak dengan jumlah sentimen pemberitaan yang menyelimuti Dirjen Kemendag. 

Dari 522 pemberitaan yang mencatut nama Indrasari Wisnu Wardhan, 65% di antaranya ialah berita negatif terhadap entitas ini. Sedangkan dari entitas Lutfi, pemberitaan negatif terhadap dirinya, yakni di angka 52% dari 332 total berita. 

Uniknya di awal mencuatnya kasus tersebut, sentimen positif sempat mendominasi pemberitaan yang mengandung nama Muhammad Lutfi. Hal ini lantaran pernyataan dukungan dari Lutfi terhadap proses hukum yang menjerat anak buahnya tersebut.

Namun, tak berselang lama, pemberitaan terkait Menteri Lutfi didominasi dengan sentimen negatif. Protes dan kritik terkait kinerja Menteri Lutfi terus menjadi bahan pemberitaan media massa. Desakan pemecatan dan mundurnya Lutfi dari jabatan Menteri Perdagangan menjadi sorotan media. 

Keberhasilan Kejagung Jadi Kritikan Atas Kinerja KPK

Kritik terhadap kinerja buruk Menteri dan Kementerian Perdagangan ternyata juga disampaikan oleh publik yang diwakili oleh warganet Twitter. Pejabat pemerintah yang dinilai seharusnya menjadi solusi kelangkaan minyak goreng justru menjadi tersangka utama dalam hal ini. 

Melalui pantauan Media Monitoring Netray dengan kata kunci mafia && minyak dan dirjen kemendag, ditemukan sebanyak lebih dari 17 ribu twit dengan totalan impresi sebanyak 24,9 juta. Dari belasan ribuan twit tersebut, 54,6% di antaranya twit bersentimen negatif dan hanya 10,5% bersentimen positif. 

Berbeda halnya dengan pemberitaan media massa yang hanya menyoroti jajaran Kementerian Perdagangan. Dalam perbincangan warganet di Twitter, selain Kemendag organisasi yang menjadi sorotan terkait isu ini ialah organisasi pemberantas korupsi, KPK. Mengapa?

Kecepatan Kejaksaan RI dalam mengusut mengusut kasus mafia minyak goreng mendapat sumbangan mention positif dari warganet. Sedangkan KPK yang dikenal sebagai organisasi pemberantas korupsi kali ini justru banyak mendapat sentimen negatif dari warganet. 

Tak sedikit warganet yang menilai bahwa KPK saat ini tidak memberikan kinerja terbaiknya. Hal tersebut dinilai warganet sebagai bentuk melemahnya KPK. Bahkan dibalik kemenangan Kejagung mengusut kasus mafia migor ini, KPK justru tengah dirundung permasalah terkait kasus gratifikasi yang dilakukan oleh Wakil Ketuanya. 

Melemahnya KPK juga dinilai warganet akibat dari putusan pemerintah yang tidak meloloskan 75 anggotanya saat ujian TWK. Warganet menilai hal tersebut merupakan kesengajaan untuk menumpulkan organisasi tersebut. 

Hingga 25 April topik ini masih ramai diberitakan oleh media massa dan santer diperbincangkan publik. Bahkan tak sedikit yang mendesak agar pengusutan kasus ini terus digali hingga ke akar-akarnya. Penangkapan Dirjen Kemendag yang merupakan salah satu orang berpengaruh dalam kelangkaan migor di Tanah Air seakan-akan menjadi plot twist dalam kasus ini.

Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis isu terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID.

Editor: Ananditya Paradhi

Vaksin Kanker Serviks Gratis, Warganet Bersukacita

Belum lama ini lini massa media sosial Twitter diramaikan dengan perbincangan terkait vaksin kanker serviks atau vaksin HPV (Human Papilloma Virus). Ramainya perbincangan ini berkaitan dengan pemerintah yang kini menetapkan vaksin ini wajib diberikan gratis atau tanpa biaya. Vaksin tersebut juga wajib diberikan pada anak perempuan usia sekolah dasar kelas 5 dan 6 (SD/MI/Sederajat). Sementara untuk kelompok usia lainnya tidak digratiskan dan dapat diperoleh melalui klinik atau rumah sakit penyedia vaksin HPV.

Berita ini pun mendapat sambutan dari warganet dan diperbincangkan secara luas di media sosial. Netray memantau perbincangan tersebut untuk melihat seperti apakah impresi warganet terhadap pemberitaan ini.

Vaksin kanker serviks
Gambar 1. Infografik perbincangan warganet

Dengan menggunakan kata kunci vaksin kanker serviks Netray menemukan 1.2 ribu Total Tweets dengan didominasi oleh cuitan bersentimen positif. Sementara jumlah impresi pada topik ini mencapai 2.6 juta dengan potensi menjangkau lebih dari 61.9 juta akun pengguna Twitter. Adapun periode pemantauan ini dilakukan sejak 17 April 2022 sampai dengan 24 April 2022.

Gambar 2. Grafik laju perbincangan warganet

Gambar 3. Grafik sentimen tren dalam perbincangan warganet

Jika diamati melalui Gambar 2, tampak perbincangan ini pun mencuat sejak 18 April 2022 dan terus mengalami kenaikan hingga beberapa hari berikutnya. Ditetapkannya aturan HPV menjadi salah satu vaksin wajib di Indonesia ini pun menciptakan gejolak di lini media sosial Twitter. Hal ini dapat diamati melalui berbagai opini yang ditemukan dalam unggahan warganet.

Gambar 4. Kosa kata populer

Beberapa kosa kata pada Gambar 4 menjadi kosa kata populer yang kerap digunakan warganet dalam unggahannya, seperti Kemenkes, Perempuan, Gratis, Mencegah, Ribet, dan beberapa kosa kata lainnya.

Vaksin Kanker Serviks Gratis Hadiah Bagi Perempuan Indonesia

Kanker menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia dengan pengobatan yang terbilang mahal. Sehingga diwajibkannya vaksin kanker serviks ini menjadi salah satu upaya tindakan preventif. Tak hanya untuk perempuan, pemberian vaksin kanker serviks juga melindungi pria dari resiko tertularnya penyakit kulit dan kelamin. Tak heran bila kemudian pemberian vaksin ini direspon dengan sukacita dari warganet.

Gambar 5. Opini warganet

Ditetapkannya pemberian vaksin kanker serviks gratis dianggap sebagai hadiah bagi perempuan Indonesia, terlebih aturan ini diumumkan menjelang Hari Kartini beberapa waktu lalu. Meski masih terdapat warganet yang tidak setuju dengan aturan ini dan mendapat nyinyiran dari warganet lainnya.

Gambar 6. Opini warganet

Dukungan terhadap aturan ini pun disambut oleh sebagian warganet, terutama kaum perempuan. Sayangnya terdapat warganet yang tidak setuju. Hal tersebut memicu warganet lainnya untuk turut berkomentar dan menyayangkan warganet yang tidak setuju dengan kabar baik ini.

Gambar 7. Akun Populer topik vaksin kanker serviks
Gambar 8. Monitoring akun populer @deehandhanin

Suka cita terhadap aturan ini pun salah satunya disampaikan oleh akun @deehandhanin yang masuk dalam kategori akun paling populer pada topiknya. Melalui unggahannya tampak @deehandhanin mengucapkan selamat pada perempuan Indonesia yang di bulan April 2022 mendapat berbagai hadiah sembari memperingati Hari Kartini.

Gambar 9. Media populer

Sementara melalui Gambar 9 tampak berbagai unggahan portal media berita online di Twitter menjadi media populer dalam arus perbincangan seputar topik ini. Unggahan tersebut pun tampak menayangkan Budi Gunadi Sadikin yang juga merupakan Menteri Kesehatan Indonesia.

Ditetapkannya pemberian gratis vaksin kanker serviks untuk anak usia kelas 5 dan 6 oleh pemerintah Indonesia meraih impresi positif dari warganet. Sebagian warganet menilai kebijakan ini merupakan kabar baik yang patut diapresiasi, meski terdapat warganet yang tidak setuju.

Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis isu terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID.

Editor: Ananditya Paradhi