Home Blog Page 135

Menhub Perbolehkan Transportasi Umum Beroperasi Kembali: Boleh Mudik?

Sejak tanggal 07 Mei 2020 Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengijinkan moda transportasi umum kembali beroperasi. Setelah sebelumnya pada tanggal 24 April 2020 lalu diterapkan larangan moda transportasi umum untuk beroperasi hingga 1 Juni 2020. Larangan mudik tersebut resmi diterbitkan oleh Kemenhub dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Adanya perubahan terkait aturan tersebut menyebabkan pemberitaan terkait topik mudik 2020 mencuat hingga menuai reaksi pro dan kontra di masyarakat. Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan menyampaikan relaksasi aturan tersebut. Ia menyampaikan, mulai 07 Mei 2020 Moda transportasi umum dapat kembali beroperasi. Hal ini dilakukan agar perekonomian Nasional tetap berjalan sesuai dengan masukan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Adanya peraturan turunan tersebut menyebabkan masyarakat bingung terkait izin mudik 2020. Meski angkutan umum dapat beroperasi kembali tetapi mudik 2020 tetaplah dilarang. Adapun masyarakat yang diperbolehkan melakukan perjalanan harus memenuhi kriteria sebagai berikut.

1. Orang yang bekerja pada pelayanan bidang pertahanan, keamanan, dan ketertiban umum, kesehatan, kebutuhan dasar, pendukung layanan dasar, fungsi ekonomi, hingga percepatan penanganan Covid-19.

2. Pasien yang membutuhkan penanganan medis.

3. Pemerintah memperbolehkan pemulangan PMI, WNI, dan pelajar dari luar negeri untuk pulang ke daerah asal.

4. Pemerintah memperbolehkan masyarakat dengan kepentingan mendesak untuk pulang kampung.

Pemerintah merelaksasi aturan dengan syarat harus memenuhi protokol kesehatan yang berlaku. Namun menanggapi perubahan tersebut Ketua MPR menilai kebijakan tersebut justru membingungkan. Hal ini juga menyebabkan masyarakat di daerah semakin gusar terkait efek penyebaran Covid-19 yang dikhawatirkan akan semakin menyebar ke berbagai daerah.

Terlihat Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan menjadi Top Person dan Kementerian Perhubungan menjadi Top Organization pada topik terkait aturan mudik 2020. Selain Menteri Budi Karya Sumadi, Joko Widodo selaku Presiden RI juga menjadi Top Person.

Melalui pantauan Netray terlihat beberapa fasilitas yang menjadi Top Facility pada topik ini, diantaranya dua nama bandara yang menjadi sorotan terkait topik mudik 2020 Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdana Kesuma. Sedangkan Top Portal pada topik adalah Detik yang menerbitkan pemberitaan terkait topik tersebut sebanyak 89 artikel.

Kemudian menanggapi turunan aturan tersebut, bagaimanakah respon warganet Twitter?

Menanggapi relaksasi aturan yang disampaikan pada tanggal 06 Mei 2020 lalu Pemerintah dibanjiri oleh sentimen negatif. Terlihat melalui gambar di atas jumlah cuitan selama periode 06 Mei 2020 sampai dengan 08 Mei 2020 mencapai 68,8K dengan dominasi cuitan bersentimen negatif.

Melalui cuitan populer pantauan Netray, terlihat kekecewaan warganet terkait adanya perubahan aturan tersebut. Warganet merasa kesal dan khawatir dengan moda transportasi yang kembali dapat beroperasi justru menyebabkan penyebaran Covid-19 yang semakin meluas. Selain itu, warganet juga berharap pemerintah dapat bersikap tegas dalam menentukan kebijakan bukan justru malah membingungkan.

Terlihat melalui jaringan percakapan akun @jokowi dan @BudiKaryaS menjadi akun yang paling banyak di tandai oleh warganet pada topik ini. Meski moda transportasi diperbolehkan kembali beroperasi, pemerintah menegaskan mudik 2020 tetap dilarang. Adapun masyarakat yang diperbolehkan melakukan perjalanan harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan sesuai dengan protokol kesehatan.

Menilik Kembali Langkah Menkes Terawan Hadapi Covid-19 Selama Dua Bulan Terakhir

Sejak Covid-19 menjadi perhatian dunia, masyarakat Indonesia mulai waspada. Menteri Kesehatan menjadi yang paling banyak disorot terkait langkahnya dalam mengantisipasi Covid-19. Pro-kontra tak luput mengikuti setiap langkah dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Sejak sebelum Covid-19 menimpa masyarakat Indonesia, Menkes Terawan kerap muncul memberikan nasihat untuk tidak panik. Bahkan, ketika kasus positif Covid-19 dikonfirmasi pada awal Maret lalu, Terawan masih aktif berkomentar di media agar masyarakat tidak panik karena virus yang ia sejajarkan dengan flu dan penyakit biasa lainnya tersebut dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, total 12 ribu kasus yang telah terkonfirmasi (covid19.netray.id) dengan kematian mencapai 895 jiwa saat ini cukup menjadi bukti bahwa Covid-19 perlu penanganan yang serius.

Menkes Terawan di Media Pemberitaan

Netray menelusuri pemberitaan terkait Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di media pemberitaan selama kurun waktu dua bulan terakhir.

Ditemukan 4,062 artikel yang menyebut Menkes Terawan selama dua bulan terakhir. Sebanyak 97 portal media turut menyoroti Menkes Terawan dengan fokus pembahasan terkait masalah Pemerintahan dan Kesehatan. Pemberitaan terkait Menkes Terawan paling banyak diterbitkan oleh Tribunnews, Warta Kota, dan Kompas dengan frekuensi pemberitaan tertinggi pada awal Maret dan awal April.

2 Maret : Kasus Positif Covid-19 Pertama di Indonesia

Nama Menkes Terawan banyak dibicarakan media sejak Indonesia mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama pada 2 Maret 2020 lalu. Kasus positif Covid-19 yang menimpa seorang ibu (64 tahun) dan putrinya (31 tahun) tersebut dikonfirmasi sempat kontak dengan WN Jepang yang positif Covid-19.

Menurut Terawan, dua kasus Corona di Indonesia tersebut cukup menjadi bukti bahwa pemerintah mampu mendeteksi keberadaan virus Covid-19. Sebab, sebelumnya banyak pihak yang meragukan kemampuan pemerintah Indonesia dalam mendeteksi wabah Covid-19.

Terawan Meminta Masyarakat Tidak Panik

Temuan kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia di awal Maret menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat. Menkes Terawan Agus Putranto pun meyakinkan bahwa virus corona bukanlah hal yang menakutkan. Ia mengaku sangat percaya diri dalam menghadapi virus mematikan tersebut. Menurut Terawan, tidak semua orang yang melakukan kontak langsung akan ikut terpapar virus corona selama dalam keadaan sehat. Ia mengingatkan masyarakat agar menjaga imunitas tubuh untuk melawan Covid-19 ketimbang berpikir paranoid.

Di awal Maret, pemberitaan terkait Covid-19 menghiasi jagat media hingga mencapai 1,3 ribu artikel dalam sehari. Kehebohan publik terhadap Covid-19 membuat Terawan terheran-heran. Pasalnya, gejala virus semacam ini sudah sering terjadi di Indonesia sehingga ia yakin bahwa kesehatan nasional mampu menghadapi virus yang menurutnya biasa saja dan dapat sembuh sendiri tersebut. Bahkan, ia juga mengatakan bahwa angka kematian flu yang biasa terjadi pada masyarakat Indonesia justru lebih tinggi daripada Covid-19.

Berikut beberapa pernyataan Menkes Terawan menghadapi kepanikan masyarakat di tengah wabah Covid-19.

Menkes Terawan berulang kali mengingatkan masyarakat untuk tidak panik maupun bersikap berlebihan. Ia menenangkan masyarakat bahwa tidak semua yang kontak dengan pasien Covid-19 akan sakit kecuali imunitas tubuhnya rendah. Ia juga mengungkapkan bahwa Covid-19 seperti layaknya penyakit flu biasa saja. Jika tidak ada keluhan yang berarti maka tidak ada masalah. Bahkan, demi menenangkan masyarakat ia juga mengingatkan bahwa Covid-19 merupakan penyakit self limited diseasi atau penyakit yang dapat sembuh sendiri. Angka kematian yang menurutnya hanya mencapai 2 % tersebut kemudian disandingkan dengan penyakit umum lainnya.

Menkes Terawan juga menghimbau masyarakat agar tidak berlaku berlebihan. Ia tidak menyarankan masyarakat menggunakan masker, kecuali mereka yang sedang sakit. Penggunaan masker pada orang yang tidak sakit justru dinilai sebagai penyebab naiknya harga masker.

Jadi Sorotan Media Internasional

Terkait langkah Kemenkes Indonesia dan sejumlah pernyatan yang dikeluarkan oleh Menkes Terawan dalam mengantisipasi Covid-19 Indonesia menjadi sorotan media internasional.

Di antara media luar yang memberitakan adalah The Guardian. Media ini memberitakan dengan judul “Kasus Coronavirus Pertama Dikonfirmasi di Indonesia di Tengah Kekhawatiran Bangsa Ini Tidak Siap untuk Terjangkit”. The Guardian juga menyoroti komentar Menkes Terawan Agus Putranto. Sebelumnya, Profesor Harvard sempat menyebutkan jika di Indonesia seharusnya sudah ada kasus positif virus corona berdasarkan analisa lalu lintas penerbangan dari dan ke Wuhan, China. Tetapi, Menkes Terawan justru menyebut penelitian dari Profesor Harvard tersebut menghina Indonesia. 

Selain mengkritisi jumlah orang yang diuji di Indonesia, The Sydney Morning Herald juga membahas tentang Terawan yang berulangkali menegaskan Indonesia bebas virus corona karena kekuatan doa.

Sejumlah Kritik, Corona Dapat Sembuh Sendiri Hingga Seremonial Pasien Sembuh

Pernyataan Menkes Terawan kembali dipertanyakan oleh sejumlah pihak. Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik pernyataan Terawan dalam menenangkan masyarakat agar tidak panik menghadapi virus corona. Menurutnya, Terawan terlalu arogan.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-34.png

Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain juga mengkritik penyataan Terawan soal virus corona termasuk penyakit yang bisa sembuh sendiri serta klaim Terawan soal dampak kematian akibat penyakit influenza yang lebih parah daripada virus corona.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-35.png

Di sisi lain, pengamat politik sekaligus pegiat sosial Yunarto Wijaya menyoroti cara Menkes menyikapi masalah terkait virus corona. Ia mengkritisi siaran pers dan seremonial pemberian jamu oleh Terawan kepada para pasien yang dianggap berlebihan.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-33.png

Menurut Said Didu, Terawan seharusnya sadar jika Indonesia jadi sorotan dunia terkait penanganan Covid-19 dan meminta berhenti bercanda dalam menghadapi persoalan serius bangsa ini.

Didesak Mundur

Koalisi Masyarakat Sipil, gabungan dari berbagai LSM, mendesak Presiden Joko Widodo mencopot Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Terawan dianggap tidak becus mengurusi pandemi Covid-19 di Indonesia. Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) ini terdiri dari Kontras, Lokataru, YLBHI, LBH Masyarakat, WALHI, PKBI, YLKI, P2D, Migrant Care, AJAR, Amnesty International Indonesia, dan PSHK.

Salah satu anggota koalisi, aktivis Migrant Care, Anis Hidayah, mengatakan sejak awal wabah virus corona (Covid-19) muncul, Terawan menunjukkan sikap pongah, menganggap enteng, anti-sains, serta memandang rendah persoalan. Hal ini berakibat pada hilangnya kewaspadaan. Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengganti Menkes Terawan dengan figur yang lebih paham kesehatan publik, punya kepekaan krisis, yang akan memandu masyarakat melewati krisis kesehatan terburuk ini.

KMS mencatat sejumlah kesalahan mendasar yang dilakukan oleh Terawan dalam beberapa pekan terakhir; (1) menyatakan pasien yang sudah sembuh akan imun di saat pengalaman negara lain menunjukkan sebaliknya; (2) gagal mengoordinasikan rumah sakit agar sigap melakukan pemeriksaan dan penanganan Corona; (3) memonopoli pemeriksaan lab di Litbangkes Jakarta yang memperlambat respons tanggap darurat; dan (4) menggelar acara publik dan bukannya turut menerapkan social distancing.

Menkes Terawan di Twitter

Di Twitter, Terawan diperbincangkan oleh 38 ribu warganet selama 2 bulan terakhir. Dari total 49,8 ribu cuitan membahas Terawan, 23,6 ribu di antaranya membahas dengan cuitan bersentimen negatif.

Dari kurva di atas terlihat beberapa puncak sentimen yaitu 18 Maret, 28 Maret, 13 April, dan 22 April 2020. Pada 18 Maret warganet banyak membagikan cuitan @mazzini_gsp soal alat deteksi Corona bernama VereCov Detection Kit yang dapat mendeteksi Covid-19 dalam waktu 2,5 jam. Namun, alat tersebut ditolak Menkes Terawan.

Tak hanya di media pemberitaan, desakan agar Presiden Jokowi segera mencopot Menkes Terawan pun ramai diperbincangkan di Twitter hingga muncul tagar #CopotMenkesTerawan.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-18.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-14.png

Terawan kembali banyak diperbincangkan warganet Twitter terkait keputusannya menolak PSBB di Palangkaraya pada 13 April. Begitu pula ketika Stafsus Terawan menganggap tes PCR Corona 10 ribu/hari sebagai hal yang mustahil pada 22 April.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-10.png

Sejumlah akun media pemberitaan pun turut membagikan artikel terkait topik Covid-19 dan sejumlah narasi negatif untuk Terawan hingga mempertanyakan keberadaan Terawan yang mulai jarang muncul di media.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-17.png

Langkah Menkes Terawan dalam menangani Covid-19 kerap menjadi sorotan hingga mendapat kritik dari sejumlah pihak. Sejumlah pernyataan Terawan menenangkan masyarakat agar tidak panik justru dinilai sebagai sikap yang meremehkan virus corona. Oleh karena itu, ketika kasus positif Covid-19 terus menanjak hingga mencapai 12 ribu jiwa, publik kembali mempertanyakan keberadaan Terawan yang sempat percaya diri virus corona dapat sembuh sendiri seperti layaknya flu dan penyakit lainnya.

Demikian pantauan Netray terkait pemberitaan Menkes Terawan di media selama dua bulan terakhir. Gambar oleh https://koranseruya.com/71814.html

Peninggalan Didi Kempot – Campursari bagi Anak Muda Kini

Sosok penyanyi campursari Didi Kempot kerap menjadi sorotan karena hampir semua lagunya disukai masyarakat. Lagu-lagunya yang bertema patah hati, membuat Didi Kempot dijuluki The Godfather of Broken Heart. Namun, pada Selasa, 5 Mei 2020, Didi Kempot diberitakan meninggal dunia sekitar pukul 07.45 WIB di RS Kasih Ibu Solo. Meninggalnya sang maestro yang juga sering dipanggil Lord Didi ini membawa duka mendalam bagi banyak orang.

Meskipun sempat redup di era 2000-an, nama Didi Kempot yang memulai jerih payahnya sejak tahun 1980-an kembali melejit di awal 2019 hingga kini. Namun, di puncak ketenarannya, sang maestro wafat. 

Lagu-lagu Didi Kempot yang diciptakan puluhan tahun silam ternyata pada tahun 2019 kembali mencuri hati para generasi muda dan membuat Didi Kempot kembali eksis. Konser-konsernya pun dipenuhi para milenial. Secara khusus Netray menelusuri media sosial serta pemberitaan mengenai Didi Kempot sepanjang tahun 2019 serta bagaimana sosok Didi Kempot telah mengubah pandangan anak muda tentang lagu-lagu campursari.

Awal Bersinar Kembali

Melihat dari Twitter Monitoring Channel Netray, ada 259 tweets yang secara spesifik menyebutkan keyword ‘campursari’ sepanjang tahun 2019. Perbincangan soal genre musik campursari mulai muncul pada pertengahan Juni 2019 dan mencapai puncaknya pada tanggal 15 Juli 2019.

Peak Time Twitter – 2019

Saat itu, pada tanggal 18 Juni 2019 ada beberapa cuitan yang mengeluhkan tentang ormas radikal yang membubarkan acara Campursari di Sukoharjo. 

Sementara itu, pada tanggal 15 Juli 2019 warganet Twitter banyak mencuitkan soal bagaimana Didi Kempot kembali naik pamor dan telah membuat lagu campursari sebagai genre musik yang banyak disukai anak muda saat ini. Namanya kembali melejit setelah acara Ngobam (Ngobrol Bareng Musisi) Didi Kempot. Ngobam itu sendiri pun merupakan salah satu konten Gofar Hilman di YouTube. Padahal dulunya lagu-lagu campursari dipandang sebelah mata oleh kaum muda. Berikut adalah sampel tweets yang muncul pada tanggal 15 Juli 2019.

Kemudian, kosakata ‘campursari’, ‘didi’, ‘kempot’, dan ‘muda’ merupakan kosakata yang paling banyak disebutkan dalam cuitan warganet di topik ini. Hal ini mengindikasikan bahwa campursari di mata anak muda kini identik dengan Didi Kempot.

Top Words Twitter – 15 Juli 2019

Penumpang Hashtag di Instagram

Berbeda dengan Twitter, jumlah unggahan yang berkaitan dengan topik mengenai campursari ini terbilang sedikit. Terdapat total 38 unggahan yang mendapatkan 1.584 impressions di sepanjang 2019.

Statistics Instagram – 2019

Kemudian, jika dilihat dari hashtag terkait, hashtags seperti #didikempot dan #sobatambyar banyak disebutkan dalam unggahan pada periode 2019. Namun, hashtags yang mendominasi lainnya kebanyakan justru tidak ada kaitannya dengan ‘campursari’.

Related Hashtag Instagram – 2019

Menurut Peak Time, topik mengenai ‘campursari’ di Instagram baru mulai naik di bulan September 2019 – memasuki bulan Oktober 2019.

Peak Time Instagram – 2019

Jumlah unggahan memuncak pada tanggal 4 Oktober 2019. Namun, isi dari unggahan-unggahan tersebut tidak ada kaitannya dengan hashtag yang ditulis. Unggahan yang “numpang hashtag” lebih mendominasi dibandingkan unggahan yang memang menampilkan soal kesenian campursari itu sendiri. Berikut adalah sampel unggahan di Instagram yang menggunakan hashtag #campursari pada tanggal 4 Oktober

Ambyarnya Konangan Concert

Menurut pantauan News Monitoring Channel Netray, jumlah pemberitaan mengenai topik campursari memuncak pada tanggal 20 September 2019. 

Peak Time & Sentiment Trend News – 2019

Pada tanggal tersebut, ‘didi’, ‘kempot’, dan ‘lagu’ merupakan kosakata yang paling banyak disebutkan dalam pemberitaan. Hal ini mengindikasikan bahwa kata kunci ‘campursari’ telah identik dengan lagu-lagu Didi Kempot yang pada tahun ini kembali populer, terlebih di kalangan anak muda.

Word Cloud News – 20 September 2019

Kemudian, media berita daring terkait topik tersebut pada 20 September 2019 didominasi pemberitaan soal Didi Kempot yang menggelar konser setaraf musisi internasional bertajuk “Konangan Concert”. Didi Kempot menyanyikan lagu-lagu andalannya dengan sedikit konsep yang berbeda dan tampil dalam balutan sekelas musisi internasional, tetapi tetap bernyanyi dengan aransemen yang original.

Konser tersebut dihadiri oleh penonton yang didominasi generasi milenial dan sebanyak 2500 tiket sudah habis terjual. Diberitakan bahwa banyak anak-anak muda yang hafal dengan lagunya dan mereka yang hadir di konser Didi Kempot juga sangat menghayati lagu-lagu yang dinyanyikan idolanya. 

Mengenai hal itu, Didi Kempot mengaku bingung, kenapa baru saat ini karyanya diminati oleh kalangan luas, sehingga banyak tawaran manggung dimana-mana. Terlebih, bukan hanya digemari oleh masyarakat seusianya, Didi Kempot diberitakan telah menjadi idola baru bagi kaum milenial. Banyak anak muda yang saat ini mengelu-elukan Didi Kempot hingga memberikan julukan tersendiri bagi idolanya itu, yaitu the “Godfather of Broken Heart”. Julukan tersebut disematkan pada Didi Kempot lantaran penyanyi tersebut kerap menciptakan lagu-lagu yang mayoritas bertema patah hati dan lagu-lagunya kini digemari anak muda lantaran mewakili perasaan mereka.

Demikianlah pantauan Netray mengenai peninggalan Didi Kempot yang telah membuat lagu-lagu campursari yang dulunya dipandang sebelah mata, menjadi genre musik yang digemari oleh anak muda. Hal ini pun menjadi bukti kalau Indonesia tidak bisa melupakan budayanya. Selamat jalan, Lord Didi, the Godfather of Broken Heart. Karya-karyamu akan selalu dikenang.

Tanggapan Warganet: Bagaimana Kinerja DPR Di Masa Pandemi?

Penyebaran pandemi Covid-19 masih terus meluas. Per tanggal 05 Mei 2020 kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 12.071 kasus. Meluasnya pandemi ini menyebabkan permasalahan pada multisektor, baik permasalahan sosial maupun perekonomian. Masyarakat berharap pemerintah dapat membuat kebijakan yang berpihak pada mereka. Itulah sebabnya masyarakat membutuhkan peran DPR sebagai penyambung lidah rakyat pada pemerintah. Bagaimanakah tanggapan warganet terkait kinerja DPR selama pandemi?

Berdasarkan pantauan Netray terkait topik kinerja DPR ditemukan sebanyak 99ribu cuitan selama 06 April 2020 s.d 05 Mei 2020. Cuitan tersebut didominasi oleh sentimen negatif.

Melalui pantauan Netray terlihat terjadi beberapa kali puncak cuitan pada periode pantauan Netray. Seperti pada 15 April 2020, 23 April 2020, 28 April 2020, dan 03 Mei 2020.

15 April 2020

Pada tanggal tersebut warganet membahas terkait isu dilanjutkannya pembahasan terkait Omnibus Law di tengah situasi pandemi. Warganet banyak mencuitkan kekecewaan dan kemarahan mereka terkait isu agenda tersebut. Terlebih Omnibus Law sebelumnya telah mendapatkan penolakan di masyarakat terkait RUU Cipta Lapangan Kerja yang menuai kontroversi. Masyarakat menilai hal tersebut tidak pantas dilakukan, anggota dewan seharusnya fokus dalam menghadapi Covid-19.

23 April 2020

Berdasarkan pantauan Netray, 23 April 2020 menjadi tanggal dengan jumlah cuitan terbanyak terkait topik DPR RI. Terlihat berdasarkan grafik jumlah kenaikan cukup signifikan dengan topik pembahasan terkait Komisi III DPR mengapresiasi Polri yang berhasil menindak pelaku kriminalitas yang meningkat di masa pandemi. Meski cuitan tersebut menanjak secara signifikan namun tidak berlangsung lama dan kembali turun pada jam berikutnya.

28 April 2020

Selanjutnya DPR RI kembali menuai kritik terkait produk jamu tradisional untuk pasien Covid-19. Diketahui jamu tersebut di impor dari China oleh Satgas DPR. Sontak hal tersebut menuai kritik keras dari warganet yang merasa heran terkait kebijakan tersebut. Tidak hanya itu, melalui portalnya tirto.id juga memuat pemberitaan terkait Gabungan Pengusaha Jamu yang memprotes langkah Satgas Covid-19 DPR RI tersebut.

Selanjutnya puncak perbincangan terkait DPR RI kembali memuncak pada tanggal 03 Mei 2020. Perbincangan warganet pada tanggal tersebut berkaitan dengan Najwa Shihab dalam Catatan Najwa yang mengkritik terkait kinerja DPR RI selama masa Pandemi. Ia menilai di tengah pandemi para anggota DPR tidak fokus dalam langkah menghadapi pandemi, tetapi justru bersemangat membahas sejumlah RUU kontroversial. Cuitan tersebut sontak mendapat perhatian warganet dan mendapat like, comment, dan retweet yang cukup banyak.

Beberapa kontroversi yang terdapat pada puncak pemberitaan selama periode pantaun Netray terlihat dalam kosa kata yang kerap digunakan warganet pada Word Cloud. Selain itu, terlihat akun Top Initiator pada topik kinerja DPR RI selama pandemi.

Dalam cuitan populer pantauan Netray ditemukan cuitan terkait isu usulan rapid tes yang akan diselenggarakan untuk 575 Anggota DPR dan keluarga ditolak oleh Jokowi. Selain itu Jokowi juga menyampaikan bahwa pembahasan terkait RUU Cipta Kerja ditunda. Dengan demikian masa pandemi ini dapat dimanfaatkan untuk mendalami subtansi pasal-pasal terkait.

Berikut jaringan percakapan warganet terkait topik kinerja DPR selama pandemi Covid-19. Selama periode pemantauan terlihat beberapa puncak cuitan warganet yang mengkritik kinerja anggota DPR. Masyarakat berharap pada musim pandemi ini DPR dapat fokus menyiapkan strategi dengan langkah yang berpihak pada masyarakat, bukan dengan berbagai langkah yang justru menuai protes dan kritik pedas karena dinilai tidak sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

Kabar Industri Kuliner Di Tengah Pandemi

Meluasnya pandemi Covid-19 berimbas pada multisektor, termasuk pada industri kuliner yang sebagian besar merupakan UMKM. Hal ini dirasakan oleh para pelaku bisnis sudah lebih dari sebulan sejak pandemi Covid-19 merebak ke berbagai wilayah di Indonesia. Terlebih pemberlakuan PSBB dibeberapa wilayah mengakibatkan semakin sepinya sektor ini. Berikut hasil pantauan Netray.

Netray memantau perkembangan topik pemberitaan terkait industri kuliner selama 05 April s.d 04 Mei 2020. Selama periode tersebut ditemukan sebanyak 2,975 artikel pemberitaan terkait industri kuliner dengan 111 total media pemberitaan.

Untuk industi kuliner di beberapa destinasi wisata telah lebih dulu merasakan dampak dari pandemi ini. Seperti Bali, yang sejak Januari telah merasakan dampak dari Covid-19 karena sepinya wisatawan mancanegara. Sedangkan wilayah lainnya merasakan dampak Covid-19 sejak Maret. Sejak berlakunya himbauan untuk berada #dirumahaja para pelaku industri kuliner telah merasakan imbasnya. Para pelaku industri tersebut memberlakukan take away only atau tidak menyediakan makan di tempat.

Salah satu pelaku industri kuliner yang merasakan imbas tersebut yaitu Zaskia Sungkar. Ia merasakan imbas dari sepinya pembeli dibeberapa gerai makanan miliknya. Selain itu, imbas pandemi ini juga dirasakan oleh pelaku industri kuliner di Bandung. Bahkan dari 226 ekraf hanya 7 yang mampu bertahan dalam situasi saat ini. Terlebih, wilayah Bandung kini telah menerapkan status PSBB guna menekan angka penyebaran Covid-19.

Selain melalui media pemberitaan, Netray juga memantau isu terkait perbincangan industri kuliner melalui media sosial Twitter. Melalui pantauan Netray ditemukan sebanyak 10.2K total perbincangan terkait industri kuliner selama 05 April s.d 04 Mei 2020. Sebagian warganet mengeluhkan terkait imbas Covid-19 yang tengah mereka rasakan. Namun beberapa pelaku industri kuliner juga terlihat memanfaatkan momen ini untuk lebih banyak memasarkan makanan mereka melalui daring.

Sektor pariwisata dan sektor kuliner menjadi salah satu sektor yang memang terdampak parah pada era wabah ini. Tidak sedikit dari mereka yang memilih menutup gerai dan terpaksa merumahkan karyawan mereka. Meski sebagian pelaku industri memilih untuk memanfaatkan momen ini untuk berjualan via daring. Terlihat warganet saling menyemangati dan juga memasarkan produk mereka secara online. Dalam hal ini pemerintah juga berupaya untuk dapat memberikan perlindungan terhadap pelaku UMKM termasuk sektor kuliner.

Potensi Usaha Kue Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Terimbaskah?

Kue Lebaran merupakan suguhan yang biasa tersedia di setiap rumah saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tentunya setiap tahun saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tiba, rasanya kurang lengkap jika tak ada sajian aneka kue kering untuk dicicipi para kerabat dan teman. Namun, pandemi virus Covid-19 yang saat ini sedang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia rupanya tak hanya membayangi kesehatan masyarakat, tetapi juga pendapatan usaha kecil dan menengah, seperti bisnis kue kering jelang lebaran. Padahal, di tahun-tahun sebelumnya lini bisnis ini biasanya menoreh untung ketika Ramadan datang.

Netray menelusuri pemberitaan dan perbincangan netizen di Twitter dan Instagram mengenai potensi usaha kue Lebaran di tengah pandemi virus corona. Apakah lini usaha ini terimbas virus corona atau sebaliknya? Berikut pantauan Netray selengkapnya.

Sempat Pesimis

Di News Monitoring channel Netray, terdapat 31 berita yang membahas soal potensi usaha kue Lebaran sejak hari pertama bulan Ramadan, yaitu 24 April 2020 sampai 3 Mei 2020, dan sebanyak 38,71% dari keseluruhan pemberitaan membahas soal kuliner.

Statistics Report – News

Dari keseluruhan pemberitaan, ada 10 artikel bersentimen negatif dan 2 artikel bersentimen negatif. Kedua artikel bersentimen negatif tersebut muncul pada tanggal 24 dan 26 April 2020. 

Peak Time & Sentiment Trend – News

Pada tanggal tersebut, diberitakan bahwa bisnis usaha kue kering di bulan suci Ramadan 2020 terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya dirasakan oleh pedagang kue kering untuk Lebaran yang setiap Ramadan para penjual raup untung. Namun, tahun ini tampaknya para pengusaha kue kering tersebutharus menghadapi turunnya jumlah permintaan.

Tetapi, pada tanggal 2 Mei 2020 muncul 4 pemberitaan yang kesemuanya positif. Keempat artikel tersebut memberitakan tentang bisnis kue kering menjelang Lebaran yang ternyata tak terimbas virus corona. Dampak pandemi tersebut justru masih berpotensi menjadi ladang cuan bagi sejumlah pebisnis. Budaya dan tradisi masyarakat untuk menyantap kue-kue kering khas Lebaran ternyata tidak terdampak oleh pandemi.

Kue Lebaran di Twitter dan Instagram

Di media sosial Twitter, jumlah tweets mengenai topik potensi usaha kue Lebaran tahun ini pun cukup tinggi dan meraih impressions yang tinggi pula. Dari 1.489 Tweets, 580 di antaranya bersentimen positif.

Statistics Report – Twitter

Banyak pengguna Twitter yang mencoba peruntungan menjual kue Lebaran. Kebanyakan warganet menjual kue-kue kering yang biasa disajikan saat Lebaran seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lain-lain. Ada yang memang sudah menggeluti lini usaha ini, ada pula yang baru akan mencoba membuka usaha di bidang ini.

Akan tetapi, ada beberapa pengguna Twitter yang ternyata tidak begitu menyambut baik penawaran-penawaran kue Lebaran tahun ini. Ada pula yang sudah berencana menyambut Idul Fitri tahun ini dengan lebih sederhana tanpa membeli kue Lebaran.

Akun Twitter @FOODFESS2 menjadi Top Initiator topik terkait pada periode 24 April – 3 Mei 2020. 

Menurut Social Network Analysis Report, akun ini pun juga banyak menerima mentions dari pengguna Twitter lainnya. 

Berikut adalah sampel mentions ke akun Twitter tersebut.

Tak hanya di Twitter, pengguna media sosial Instagram pun banyak yang mengunggah foto maupun video terkait kue lebaran. Menurut pantauan Netray, terdapat 3.785 posts atau unggahan yang mencantumkan hashtag #kuelebaran. Unggahan-unggahan tersebut didominasi sentimen positif dan meraih impressions sebanyak 50.6 K pada periode 24 April – 3 Mei 2020. Dapat dilihat pada Peak Time, jumlah unggahan melesat tajam pada tanggal 3 Mei 2020.

Statistics Report – Instagram

Hashtag terkait yang paling banyak muncul pada periode 24 April – 3 Mei 2020 adalah #kuekering. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas foto maupun video yang diunggah oleh pengguna Instagram terkait kue lebaran ini merupakan kue-kue kering yang biasa disajikan ketika Hari Raya Idul Fitri.

Berikut adalah sampel unggahan terkait topik ini pada tanggal 3 Mei 2020

Demikian pantauan Netray terkait topik Potensi Kuliner Kue Lebaran di channel News, Twitter dan Instagram. Tampaknya selama periode 24 April – 3 Mei 2020, situasi pandemi Covid-19 yang sudah berimbas ke banyak sektor usaha tidak begitu berpengaruh pada lini bisnis kue lebaran tahun ini. Melihat dari jumlah tweets dan posts di media sosial Twitter dan Instagram yang cukup tinggi dan meraih impressions yang tinggi pula, usaha kue Lebaran masih memiliki potensi cukup tinggi tahun ini meskipun di tengah wabah virus corona. Kemungkinan besar hal ini disebabkan karena budaya dan tradisi masyarakat untuk menyantap kue-kue khas Lebaran ternyata tidak terdampak oleh pandemi.

Menjalani Ramadan di Tengah Pandemi

Ramadan menjadi bulan suci penuh berkah, di bulan ini biasanya umat islam menjalankan ibadah puasa serta melaksanakan solat sunah tarawih berjamaah di mesjid. Namun berbeda pada Ramadan tahun ini, di tengah pandemi Covid-19 yang telah meluas ke berbagai wilayah kita dihimbau untuk melaksanakan kegiatan ibadah di rumah. Terlebih beberapa wilayah di Indonesia telah menerapkan aturan PSBB.

Memasuki di hari ketujuh pemberitaan seputar Ramadan mencapai 8,295 artikel dari 114 media dengan didominasi kategori Religion sebesar 38%, diikuti kategori government 12% dan kategori lainnya.

Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah harus mengambil sikap tegas untuk menetapkan PSBB di beberapa wilayah dengan kasus tinggi dan pelarangan mudik. Tidak hanya itu, Ramadan kali ini mengharuskan umat islam untuk menjalankan ibadah di rumah tanpa mengurangi substansi beribadah karena adanya pandemi ini. Himbauan tersebut dilakukan guna memutus penyebaran Covid-19.

Fachrul Razi selaku Menteri Agama menyampaikan himbauannya agar masyarakat tetap melaksanakan ibadah di rumah. Pasalnya momen Ramadan biasanya selain dimanfaatkan untuk beribadah banyak umat islam yang melakukan kegiatan ngabuburit atau jalan-jalan sore hingga membeli baju lebaran. Namun pada tahun ini semua kegiatan yang memunculkan kerumunan dilarang, termasuk saat mengeluarkan zakat fitrah yang dihimbau untuk dilakukan via daring. Bahkan pemerintah telah melarang mudik sejak awal Ramadan hingga meniadakan moda angkutan umum.

Aturan pemerintah terkait larangan mudik hingga himbauan melaksanakan kegiatan di rumah memiliki tujuan agar mata rantai penyebaran Covid-19 dapat terputus. Meski demikian kita tetap bisa melaksanakan ibadah di rumah bersama keluarga, seperti menjalankan ibadah puasa di rumah, tarawih, hingga menonton khotbah dan banyak melakukan kegiatan via daring, seperti kegiatan berbelanja yang kini telah banyak didigitalisasi.

Menyambut datangnya bulan penuh berkah ini sejak awal Ramadan hingga saat ini 30 April 2020 ditemukan cuitan warganet sebanyak 171.1K. Sebagian besar cuitan tersebut didominasi bersentimen positif. Sebagian besar warganet menyambut dengan suka cita meski tengah berada di kondisi pandemi.

Doa kebaikan dan harapan agar pandemi ini segera berlalu terus dicuitkan oleh warganet. Meski tidak dapat melaksanakan ibadah di mesjid masyarakat diharapkan tetap bersemangat dalam menjalankan puasa dan beribadah di rumah. Dengan mengurangi mobilitas dan tetap menjaga jarak kita ikut mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.

Pembebasan Napi dan Kriminalitas di Tengah Pandemi Covid-19

Puluhan ribu napi dibebaskan sejak awal April lalu. Pembebasan ini merupakan bagian dari kebijakan Kementerian Hukum dan HAM dalam program asimilasi dan integrasi sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayah lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Indonesia. Keputusan tersebut menimbulkan sejumlah polemik. Pasalnya, kondisi ekonomi yang terpuruk akibat wabah Covid-19 dinilai dapat membuka peluang maraknya kriminalitas di Indonesia. Sementara pembebasan napi justru menambah kekhawatiran masyarakat akan adanya peningkatan angka kriminalitas karena napi asimilasi atau residivis dimungkinkan dapat berulah lagi mengingat sulitnya kondisi saat ini.

Netray memantau perkembangan terkait topik kriminalitas dan kaitannya dengan pembebasan napi di media pemberitaan selama bulan April 2020. Bagaimana perkembangan angka kriminalitas di tengah pandemi Covid-19? Apakah kebijakan pembebasan napi mempengaruhi tingkat kriminalitas? Berikut pantauan Netray.

Selama periode 1-26 April ini setidaknya terdapat 1,9 ribu artikel dari 98 media berbeda yang menerbitkan berita terkait kriminalitas, pembebasan napi, serta ulah residivis dengan fokus pembahasan pada kategori Hukum dan Pemerintahan. Portal media yang paling banyak membahas topik ini adalah Tribun News, Kompas, dan Detik. Menkumham Yasonna Laoly, Kepolisian Republik Indonesia, dan Lembaga Pemasyarakat menjadi entitas yang paling banyak disoroti dalam topik ini. Sementara Top Location pembahasan topik ini berada di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Kriminalitas di Tengah Pandemi Covid-19

Pada awal April pemberitaan di media terkait topik kriminalitas cukup positif. Sejumlah daerah mengklaim angka kriminalitas mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Kombes Pol Asep Adi Saputra mengungkapkan bahwa penurunan yang signifikan terhadap angka kejahatan, pelanggaran dan juga gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat secara nasional (Kamtimbnas) tersebut sebanyak 11,03 %.

Social Distancing atau pembatasan jarak fisik yang merupakan upaya pencegahan Covid-19 juga dinilai sebagai salah satu penyebab angka kriminalitas menurun.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-183.png

Meskipun demikian, sejumlah pengamat dan Polri mengingatkan agar masyarakat tetap waspada sebab pelemahan ekonomi saat pandemi dimungkinkan dapat meningkatkan angka kriminalitas di masyarakat.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-143.png

Pencurian, Perampokan, Hingga Penjarahan Kebutuhan

Pada pertengahan April, sejumlah wilayah kembali mengklaim adanya kenaikan angka kriminalitas dengan kasus seputar pencuiran. Selain disebabkan oleh semakin banyaknya tempat-tempat yang sepi dan kurang pengawasan, pendapatan yang berkurang dapat memunculkan pelaku-pelaku kejahatan spontan karena desakan ekonomi.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-158.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-185.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-172.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-177.png

Selain itu, kasus penjarahan dengan sasaran minimarket juga banyak diberitakan pada pertengahan April.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-194.png

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkap pergeseran modus operasi tindak pidana perampokan di tengah pandemi Covid-19. Kawanan perampok tidak lagi beraksi di rumah warga, tapi lebih memilih beraksi di minimarket yang sepi atau sudah tutup. Kini, para perampok mengincar minimarket atau toko yang menjual kebutuhan pokok sebagai target operasi.

Oleh karena itu, para pelaku usaha minimarket dihimbau untuk memasang kamera pemantau (CCTV) dan mengetatkan penjagaan melalui satpam toko.

Polemik Pembebasan Napi

Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM mengeluarkan kebijakan asimilasi dan integrasi kepada ribuan napi secara bertahap sejak akhir Maret lalu. Dengan adanya pengeluaran narapidana dan anak yang ada di dalam lapas dan rutan seluruh Indonesia, diharapkan dapat mencegah dan menanggulangi penyebaran virus corona. Namun, kebijakan tersebut menui sejumlah polemik. Salah satu yang menjadi poin kekhawatiran masyarakat adalah pasca narapidana tersebut bebas sebab tak ada jaminan bahwa mereka tak akan mengulangi tindak kejahatan lagi.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-160.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-173.png

Polri mencatat angka kriminalitas selama pemberlakuan PSBB di sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta, meningkat hingga 11,8 persen. Kejahatan paling banyak yang terjadi adalah pencurian dengan pemberatan. Pembebasan sekitar 38.822 narapidana dan anak binaan melalui program asimilasi dan integrasi dinilai turut menimbulkan masalah. Kepolisian menyebut setidaknya 28 orang napi kembali melakukan kejahatan.

Namun, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, membantah banyaknya kriminalitas yang terjadi di masyarakat saat ini merupakan ulah dari mantan narapidana asimilasi corona. Ia menilai, opini negatif masyarakat muncul karena banyaknya cerita kecemasan yang diproduksi seolah seluruh kejahatan terjadi karena napi asimilasi.

Sependapat dengan Yasonna, Trubus juga mengungkapkan bahwa kejahatan yang terjadi tidak bisa serta merta dikaitkan dengan program asimilasi mengingat jumlahnya yang tidak sampai 1 %. Oleh karena itu ia menilai asimilasi harus segera dilanjutkan untuk mengurangi daya tampung di dalam lapas.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-201.png

Sementara anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto meminta Menkumham melakukan evaluasi kembali dan mereformasi kebijakannya agar lebih selektif mengingat beberapa kasus kriminalitas yang meresahkan masyarakt dilakukan oleh napi asimilasi.

Aksi Sejumlah Napi Eks Asimilasi

Dari pantauan Netray selama 1-26 April ditemukan 800 artikel terkait topik residivis dan napi asimilasi. Sejumlah narapidana yang dibebaskan karena mendapat program asimilasi dari Kemenkumham kembali ditangkap polisi. Pasalnya, setelah bebas dari penjara tersebut mereka bukannya jera, namun justru kembali berulah. Tindak pidana yang dilakukan eks napi setelah bebas dari penjara tersebut bervariasi, mulai dari penodongan, pencurian, hingga perampokan.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-167.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-169.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-180.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-168.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-170.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-166.png

Sebaran Pesan Hoaks Aksi Penjarahan

Memanfaatkan kekhawatiran masyarakat terkait kemungkinan napi asimilasi berulah lagi di tengah pandemi Covid-19, sejumlah hoaks peristiwa kriminalitas seperti pencurian dan perampokan diberitakan masif beredar di media sosial dalam beberapa pekan terakhir.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-157.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-182.png

Mengutip pemberitaan dari Tagar.Id, mulanya sebuah pesan berantai beredar melalui media sosial WhatsApp. Pesan itu ditujukan kepada perangkat desa baik RT maupun RW di DIY dan Jawa Tengah agar waspada terhadap napi yang dibebaskan dari lapas. Dalam pesan berantai itu, bertuliskan narapidana yang dibebaskan didominasi kasus pencurian sepeda motor (curanmor). Selain itu, pesan berantai yang menginformasikan aksi begal di wilayah Kecamatan Colomadu juga ramai beredar. Sebaran pesan aksi hoaks tersebut mengingatkan pada Kelompok Anarko yang sempat meresahkan masyarakat terkait skenario aksi penjarahan yang akan dilakukan pada peretengahan April lalu.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-159.png

Sejumlah Langkah Kepolisian dan Pemerintah

Untuk meminimalisasi terjadinya kejahatan selama pandemi virus Covid-19, Polri terus melakukan pemantauan wilayah, membentuk tim-tim khusus seperti Tim Rajawali, melakukan patroli pada titik dan jam-jam yang dianggap rawan seperti sentra-sentra ekonomi, kawasan permukiman, dan daerah rawan kejahatan hingga menambah jumlah personil.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-192.png

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya juga telah membuka hotline bagi masyarakat yang ingin melaporkan aksi kriminalitas yang terjadi di sekitarnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-206.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-189.png

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo pun turut meminta seluruh warga memiliki satu kentungan di rumah dan bergantian menggelar ronda atau siskamling (sistem keamanan keliling) guna mengantisipasi kriminalitas di Solo. Hal itu dilakukan guna mencegah aksi kejahatan karena banyak mendapat laporan pencurian. Pencegahan lain untuk membuat warga waspada dengan kemungkinan terjadinya kriminalitas adalah penutupan portal di gang-gang utama di kawasan Kota Solo.

Demikian pantauan Netray terkait topik kriminalitas dan kaitannya dengan polemik pembebasan napi selama bulan April 2020. Meskipun kasus kriminalitas tak selalu dapat dikaitkan dengan napi asimilasi, setidaknya kebijakan pembebasan napi tersebut turut menjadi penyumbang dari ratusan kasus kriminalitas selama sebulan terakhir. Oleh karena itu, evaluasi dan sejumlah tindakan preventif guna menekan angka kriminalitas di masa pandemi Covid-19 harus terus dikedepankan.

Analisis News Channel Netray: 7 Stafsus Milenial Presiden – Prestasi dan Kontroversi

Tujuh Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo yang berasal dari kalangan milenial secara resmi diperkenalkan di Istana Merdeka, Jakarta pada tanggal 21 November 2019. Ketujuh stafsus milenial ini adalah: Adamas Belva Syah Devara – Founder dan CEO Ruang Guru, Putri Tanjung – Founder dan CEO Creativepreneur, Andi Taufan Garuda Putra – Founder dan CEO Amartha, Ayu Kartika Dewi – Pendiri Gerakan SabangMerauke, Gracia Billy Mambrasar – Pendiri Yayasan Kitong Bisa, Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia, Angkie Yudistia – Pendiri Thisable Enterprise, dan Aminuddin Maruf – Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII). Adapun salah satu alasan Presiden RI memilih milenial ini untuk menjembatani Jokowi dengan para milenial di Indonesia. Presiden juga meyakini para milenial ini memiliki ide-ide kreatif yang diharapkan dapat memajukan bangsa.

Keputusan Presiden untuk memilih stafsus dari kalangan milenial pada awalnya mendapat sambutan baik dari berbagai kalangan sebab stafsus milenial yang dipilih Jokowi diyakini akan memberikan masa depan yang cerah di pemerintahan. Netray secara khusus menelusuri rangkaian pemberitaan terkait peran ketujuh stafsus milenial Presiden RI, serta prestasi dan kontroversi yang ramai diperbincangkan di media berita daring dalam rentang waktu dari 21 November 2019 hingga 25 April 2020. Apakah dari rentang waktu sejak dilantik hingga saat ini para staf khusus Presiden RI ini sudah berperan sesuai dengan harapan masyarakat? Berikut pantauan Netray selengkapnya. 

Menjadi Sorotan Media

Menurut pantauan Netray, sehari setelah pelantikan ketujuh stafsus milenial Presiden RI yaitu 22 November 2019, frekuensi pemberitaan memuncak dengan total 648 berita dan didominasi oleh sentimen positif.

Peak Time – November 2019

Pada tanggal tersebut, selain kosa kata ‘presiden’, ‘jokowi’, ‘staf’, dan ‘khusus’, tampak bahwa  ‘putri’, ‘angkie’, dan ‘tanjung’ menjadi kosa kata yang paling sering disebutkan. Hal ini mengindikasikan bahwa Putri Tanjung dan Angkie Yudistia merupakan dua nama stafsus milenial yang menjadi sorotan di antara ketujuh stafsus milenial Jokowi pada tanggal 22 November 2019.

Word Cloud – 22 November 2019

Alasan nama Putri Tanjung menjadi sorotan media ialah karena Putri Tanjung dipercaya menjadi staf khusus Presiden termuda dengan usia 23 tahun. Putri Tanjung dipilih Jokowi dalam kapasitasnya sebagai pendiri Creativepreneur Event Creator. Selain itu, nama Putri Indahsari Tanjung juga dikenal sebagai anak dari pemilik Trans Corp. Chairul Tanjung. ikk

Nama stafsus Presiden lainnya yang menjadi sorotan adalah Angkie Yudistia. Angkie menarik perhatian publik sebab ia merupakan penyandang tunarungu. Wanita berusia 32 tahun yang aktif di bidang sosiopreneur ini dipercaya Jokowi untuk menjadi juru bicara presiden di bidang sosial. Angkie Yudistia merupakan pendiri Thisable Enterprise, yakni lembaga pusat pemberdayaan ekonomi kreatif bagi penyandang disabilitas yang berhasil menyalurkan penyandang disabilitas bekerja di sejumlah perusahaan termasuk perusahaan milik negara alias BUMN.

Jokowi menyebut Angkie sebagai sosok muda yang aktif di organisasi, termasuk organisasi internasional dan dikenal oleh masyarakat luas sebagai perempuan muda yang menginspirasi. Angkie mendirikan lembaga Thisable Enterprise dengan tujuan untuk memberdayakan kelompok disabilitas Indonesia agar memiliki kemampuan dan keterampilan, dan menyalurkannya ke dunia kerja. Menurut dia, saat ini kelompok disabilitas masih kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Angkie berharap lewat keberadaan Thisable Enterprise, kalangan disabilitas mampu bersaing dalam dunia kerja sehingga perekonomian mereka dapat terangkat dengan baik.

Pro-Kontra Pelantikan Stafsus Milenial 

Keputusan Presiden Joko Widodo untuk menghadirkan tujuh stafsus dari kalangan milenial dalam lingkaran pemerintahannya menuai dukungan dari berbagai kalangan. Di antaranya, Politisi PDI Perjuangan Mufti Anam mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang mengangkat banyak stafsus dari kalangan milenial, dan membuktikan bahwa Presiden adalah seorang visioner. Kehadiran stafsus milenial, dipercaya akan memperkaya perspektif Presiden Jokowi dalam mengambil kebijakan strategis, mengingat di era teknologi ini perubahannya luar biasa dinamis, dan dasar-dasar kebijakan berbasis inovasi harus digerakkan. Selain itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat juga mengatakan bahwa fenomena birokrasi di Indonesia saat ini banyak yang menyulitkan masyarakat. Oleh karena itu, ia menilai bahwa kehadiran tujuh stafsus milenial itu dapat memberikan alternatif solusi kepada presiden agar birokrasi Indonesia dapat berjalan fleksibel dan tak kaku ke depannya.

Meskipun banyak menerima dukungan serta apresiasi dari banyak tokoh dan politisi, kehadiran tujuh stafsus milenial ini juga menuai kontra terutama dari partai oposisi pemerintah. Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Fathul Bari menilai, penunjukan staf khusus Presiden Joko Widodo masih bernuansa bagi-bagi jatah kekuasaan dan bertentangan dengan komitmen Jokowi sejak 2014 untuk membangun Kabinet Kerja dan tidak bagi-bagi kursi. Selain itu, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera juga menilai bahwa tugas dan fungsi Staf Khusus Presiden ini akan tumpang tindih dengan Kantor Staf Presiden (KSP), sehingga Mardani menanyakan urgensi adanya staf khusus tersebut. 

Meski punya segudang potensi dan semangat, tujuh stafsus milenial itu tidak luput dari bully para warganet. Salah satu yang kritikannya cukup pedas adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyebut stafsus milenial Presiden Jokowi hanya pajangan, alasannya para stafsus tersebut tak berwenang menetapkan kebijakan. Salah satu stafsus yang “rajin” menjawab risakan warganet terhadap stafsus adalah Billy Mambrasar. Menanggapi Fadli Zon, Billy mengatakan bahwa mereka bukanlah kosmetik dan kelompok manusia bodoh yang haus jabatan. Mereka menerima tawaran untuk menjadi stafsus karena kecintaan mereka untuk Indonesia bukan karena kekuasaan dan uang. Lantas, apa saja peran yang sudah dijalankan oleh ketujuh Staf Khusus Presiden yang berasal dari kalangan milenial ini?

Harapan, Prestasi, dan Kontroversi

Dari tujuh staf khusus presiden dari kalangan milenial, ada 4 stafsus yang menuai polemik dan ramai diperbincangkan belakangan ini. Yang pertama adalah Gracia Billy Mambrasar. Saat dilantik menjadi staf khusus Presiden, Billy mendorong terciptanya pengusaha dari kalangan milenial, khususnya di kawasan Indonesia timur seiring terbangunnya Papua Youth Creative Hub. Ia mengaku ingin membangun Indonesia dari Papua, dan melahirkan 100 entrepreneur setiap tahunnya baik dari Papua maupun Indonesia timur, agar kesejahteraan dapat meningkat.

Sebagai stafsus, Billy sempat mengungkapkan hasil kerjanya. Ia dan stafsus milenial lainnya mengaku telah berjam-jam menyusun konsep pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila. Melalui kicauan yang diunggah ke Twitter pada 29 November 2019, Billy seakan ingin membuktikan karyanya setelah sempat sebelumnya diremehkan oleh beberapa pihak.

Namun, belum dua minggu menjabat sebagai Staf Khusus Presiden, pada tanggal 2 Desember 2019 nama Billy Membrasar mencuat dan menjadi topik pemberitaan di media karena kicauan kontroversialnya di media sosial Twitter. Dapat dilihat pada Word Cloud bahwa pada tanggal 2 Desember 2019, ‘billy’ merupakan kosa kata yang paling banyak disebutkan di pemberitaan.

Word Cloud – 2 Desember 2019

Cuitan Billy Mambrasar sempat menuai kritik dari warganet karena ada frasa “kubu sebelah”. Dalam kicauannya di akun @kitongbisa, Billy pada Sabtu, 30 Desember 2019 menulis: “Stlh membahas ttg Pancasila (yg bikin kubu sebelah megap2), lalu kerja mendesign kartu Pra-kerja di Jkt, lalu sy ke Pulau Damai penuh keberagaman: BALI! Utk mengisi materi co-working space,mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda,utk pengurangan pengangguran&angka kemiskinan.”

Billy meminta maaf atas cuitannya tentang ‘kubu sebelah’ yang sempat menimbulkan kehebohan di dunia maya. Ia menjelaskan tidak bermaksud tendensius ke masyarakat mana pun. Ia pun telah mengklarifikasi dan menghapus cuitannya tersebut guna menghindari polemik berlanjut. Sejumlah warganet mempertanyakan istilah “kubu sebelah” yang oleh kebanyakan mereka diartikan sebagai kubu Prabowo – Sandi pada zaman Pilpres. Namun, Billy menjelaskan bahwa warganet nampaknya salah mengartikan maksud cuitannya itu. Staf khusus Presiden Jokowi ini mengatakan bahwa yang dimaksud “kubu sebelah” adalah haters dan orang yang pesimistis.

Kesalahan Billy Mambrasar yang mencuit ‘kubu sebelah’ terkait pembahasan Pancasila pun dimaklumi oleh Anggota Komisi III DPR Habiburokhman,. Menurut Habiburokhman, jiwa muda memang masih sering khilaf. Ketua DPP Partai Gerindra itu justru mengapresiasi langkah Billy yang langsung meminta maaf ketika tahu cuitannya mengundang kontroversi. Anak muda diharapkan tidak gengsi meminta maaf.

Kemudian, memasuki bulan Maret 2020 masyarakat Indonesia dihebohkan dengan munculnya virus Covid-19. Dalam situasi ini, kinerja Stafsus milenial semakin menjadi sorotan. Pada tanggal 16 Maret 2020 muncul pemberitaan bahwa Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia menyebarkan hoaks soal deteksi corona cuma 10 detik dengan cara tarik napas. Angkie menuliskan di Instagramnya “Di masa inkubasi, virus mungkin belum terdeteksi (ketika check-up). Tunggu sudah bersin-bersin atau batuk. Cek diri yang paling mudah seperti yang di Taiwan. bangun pagi, tarik nafas yang dalam, lalu tahan 10 detik. Kalau batuk, kemungkinan besar segera ada tindakan.” Aksi Angkie Yudistia tersebut dikecam oleh publik mengingat statusnya sebagai staf khusus Presiden. Angkie pun akhirnya menghapus postingan hoaks deteksi corona dengan cara tarik napas tersebut dan meminta maaf kepada publik.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai ketujuh stafsus milenial Presiden Joko Widodo dianggap tidak berguna di tengah situasi wabah virus corona atau Covid-19 yang menyebar di Indonesia. Ia mengatakan para stafsus tersebut juga gagal berperan aktif dalam meredam panic buying akibat isu corona di Indonesia.

Kemudian, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, menyentil para stafsus milenial Presiden Jokowi tersebut dan menanyakan di mana mereka saat Indonesia tengah dalam situasi seperti saat ini. Melalui akun Twitternya, @msaid_didu, Said Didu mencuitkan “Ke mana semua staf khusus milenial Presiden yg digaji puluhan juta saat negara hadapi krisis seperti saat ini? #IndonesianeedLeader”. 

Menanggapi situasi pandemi Covid-19, stafsus Adamas Belva Syah Devara mengajak anak muda untuk memerangi hoaks terkait virus corona. Ia pun mengatakan “Bukan waktunya saling menjatuhkan atau saling membully. Ayo bertanya pada diri sendiri “apa yang bisa saya lakukan untuk negeri?”. Menyalakan lilin lebih baik daripada menyalahkan kegelapan.”  Namun, Ketua DPP Gerindra Iwan Sumule menyoroti pernyataan stafsus milenial Presiden Joko Widodo itu dalam menghadapi pandemi virus Covid-19. Ia menyatakan bahwa apa yang dilakukan Adamas Belva Devara terlalu mudah sebagai seorang pejabat negara sebab kata-kata bijak yang disampaikan Stafsus milenial, juga bisa dilakukan oleh masyarakat yang lain 

Rakyat pun mulai mempertanyakan dan mengkritik kinerja stafsus milenial Presiden Jokowi. Maksud dari Jokowi mengenalkan staf khusus milenial adalah agar pemerintah dekat dengan kaum milenial, sehingga jarak antara penguasa dan anak-anak muda akan dijembatani oleh para anak muda. Namun, staf khusus milenial Presiden Jokowi dinilai banyak melakukan kesalahan fatal sehingga mencoreng nama baik Presiden.

Memasuki bulan April 2020 beredar surat bertanda tangan Staf Khusus Presiden RI Andi Taufan Garuda Putra kepada para camat seluruh Indonesia untuk bekerja sama dengan dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19. Dalam surat yang berkop Sekretariat Kabinet Republik Indonesia itu, Andi mencantumkan PT Amartha Mikro Fintek untuk turut bekerja sama dalam program penanggulangan Covid yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Melalui keterangan dalam surat tersebut, Andi menuliskan bahwa petugas lapangan Amartha akan berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat.

Ketika dilantik, Presiden Joko Widodo meminta Andi Taufan Garuda untuk mengembangkan inovasi di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Jokowi mengatakan, Taufan merupakan salah satu putra terbaik bangsa. Ia mendapatkan banyak penghargaan inovasi atas kepeduliannya terhadap sektor-sektor UMKM. Tetapi, akibat perbuatan Andi Taufan yang memakai kop surat berlogo Sekretariat Kabinet dan menunjuk perusahaan sendiri untuk berkoordinasi dengan Camat se-Indonesia, anggota Ombudsman Republik Indonesia Alvin Lie meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi keberadaan para staf khusus milenial presiden karena kerap melakukan blunder. Alvin mengatakan, Presiden Jokowi juga harus meninjau kembali urgensi keberadaan staf khusus presiden. Surat Andi Taufan tersebut dikecam sebagian warganet. Mereka berpendapat, tindakan itu melibatkan perusahaan pribadi, apalagi sampai mengirimkan surat ke camat untuk membantu aktivitas perusahaannya merupakan hal yang tidak pantas.

Presiden pun didesak untuk segera mengevaluasi kinerja dan memecat stafsus milenial yang mempunyai posisi atau jabatan di tempat lain terutama yang menyalahgunakan jabatannya sebagai staf khusus untuk kepentingan pribadi dan kelompok yang bersangkutan.

Tak lama setelah skandal Andi Taufan ini mencuat, pada tanggal 16 April 2020 giliran Staf Khusus Adamas Belva Syah Devara yang menjadi sorotan publik karena mendapat proyek aplikasi prakerja senilai Rp 5,6 triliun. Ketika dilantik, Belva Devara mempunyai misi memanfaatkan teknologi untuk memajukan bidang pendidikan dan memaksa perubahan adopsi teknologi untuk kebaikan pendidikan di Indonesia. Dengan tetap menahkodai Ruangguru, dia pun diharapkan dapat terus memberikan masukan inovasi baru yang relevan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Namun, keterlibatan aplikasi Ruangguru yang didirikan oleh Adamas Belva Syah Devara di program kartu prakerja disinggung oleh Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nasidik. Rachland mengatakan pertumbuhan ekonomi dalam pandemi ini diprediksi minus, bisnis terpuruk, PHK di mana-mana. Tapi negara malah menyediakan Rp 5,6 triliun untuk pelatihan online. Kebijakan ini bukan saja tak perlu tapi juga dinilai korup bila mitra yang ditunjuk adalah perusahaan milik stafsus Presiden. Kemudian, menurut ahli filsafat Rocky Gerung, penunjukan Ruangguru sebagai aplikator Program Kartu Prakerja seperti telah membuka tabir adanya dugaan penyalahgunaan wewenang dan conflict of interest di lingkaran Presiden Joko Widodo.

Pengunduran Diri Belva Devara dan Andi Taufan

Pada tanggal 21 April 2020, CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara mengumumkan pengunduran diri dari posisinya sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo. Dia mengaku keputusannya ini karena tidak mau membuat polemik berkepanjangan terkait program Kartu Prakerja dan Ruangguru. Keputusan ini pun sudah disetujui oleh Kepala Negara. Mundurnya Belva Devara dari posisinya pun menuai pujian dari berbagai kalangan. Budayawan Sudjiwo Tedjo dan Pengamat Politik Denni Siregar salut atas keberanian Belva ini. Belva dinilai sebagai sebuah contoh yang baik bagi generasinya. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, yang sebelumnya sempat menantang debat Belva Devara pun mengapresiasi mundurnya Belva Devara dari posisi Stafsus Presiden, sebagai bentuk pertanggungjawaban milenial untuk lebih profesional dalam menjalankan bisnisnya.

Menyusul Belva Devara, CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, juga mengundurkan diri dari jabatan Staf Khusus Presiden Joko Widodo. Pengajuan pengunduran diri tersebut diajukan pada 17 April 2020 dan diklaim telah disetujui Jokowi. Maraknya pemberitaan mengenai mundurnya Andi Taufan rupanya membuat frekuensi pemberitaan memuncak  pada 24 April 2020. Pemberitaan pun didominasi oleh sentimen positif sebab mundurnya Andi Taufan menuai pujian dan apresiasi dari berbagai pihak.

Peak Time – April 2020

Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Jokowi karena telah mempercayakan dirinya untuk menjabat sebagai Stafsus Presiden. Langkah Andi Taufan Garuda Putra yang mengikuti jejak Adamas Belva Syah Devara untuk mengundurkan diri dari jabatan Staf Khusus Presiden Jokowi diapresiasi oleh Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade. Andre mengapresiasi langkah kedua stafsus milenial Presiden ini sebab ini menjadi pembelajaran bagi mereka dan kita semua untuk perbaikan bangsa yang lebih baik.

Pasca mundurnya Belva Devara dan Andi Taufan, Wakil Ketua Komisi II Yaqut Cholil Qoumas menyebut staf khusus milenial tidak banyak memberi manfaat bagi Presiden Joko Widodo. Ia menganggap para stafsus milenial justru mengganggu kerja Presiden Jokowi dengan menimbulkan kegaduhan publik, dan memunculkan persepsi negatif bagi pemerintahan era Jokowi.

Sementara itu, pengamat politik Satyo Purwanto menilai, sejak awal rencana perekrutan stafsus milenial bukan untuk diberdayakan. Perekrutan stafsus milenial hanya bentuk pencitraan digitalisasi ekonomi nonkonvensional. Ia pun menyarankan sebaiknya para stafsus milenial tersebut dibubarkan sebab pada akhirnya bukan prestasi politik yang didapat oleh Jokowi, justru memperburuk kinerja presiden, khususnya dalam hal penanganan wabah covid-19 akibat konflik kepentingan yang dilakukan oleh para stafsus milenial tersebut.

Wakil Ketua Fraksi PAN di DPR Saleh Partaonan Daulay meminta Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi staf-staf khusus dan juga pembantunya di tingkat eksekutif. Ia mengatakan, saat ini presiden membutuhkan pikiran dan tenaga ekstra untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Staf-staf khusus presiden dinilai belum bisa berkontribusi secara maksimal dan masyarakat belum merasakan hasil kerja mereka. Padahal, staf khusus presiden semestinya dapat membantu presiden mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi pemerintah maupun rakyat Indonesia.

Demikian pantauan Netray terkait prestasi dan kontroversi 7 stafsus milenial Presiden Joko Widodo dari portal media berita daring. Kehadiran stafsus milenial Presiden ini memang masih menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan, terutama setelah munculnya skandal yang dilakukan oleh dua orang stafsus presiden Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Devara. Presiden Joko Widodo pun diminta untuk meninjau kembali urgensi keberadaan staf khusus milenial agar tidak semakin memberatkan pekerjaan presiden, mengingat masih ada masalah ekonomi, sosial, pendidikan, pengangguran, dan lain-lain, dan semua itu harus mendapatkan perhatian dengan baik.

Kabar Sektor Pertanian Di Tengah Pandemi Covid-19

Penyebaran Covid-19 ke berbagai wilayah menyebabkan lumpuhnya aktivitas masyarakat yang berimbas pada multisektor. Berbagai sektor yang terdampak mengakibatkan permasalahan sosial dan ekonomi. Tidak sedikit para pekerja yang harus kehilangan pekerjaan dan pendapatan akibat pandemi ini.

Netray memantau kabar dari salah satu sektor yang tengah ikut berjuang saat pandemi ini semakin meluas, yaitu sektor pertanian. Bagaimanakah kabar sektor pertanian di tengah pandemi saat ini?

Berdasarkan pantauan Netray, ditemukan pemberitaan terkait sektor pertanian sebanyak 1,373 artikel dengan didominasi 45% kategori pemerintahan. Topik seputar pertanian tersebut dipantau sejak 17 April 2020 s.d 22 April 2020. Selama periode tersebut terdapat 96 Media yang menerbitkan pemberitaan terkait pertanian.

Sektor pertanian menjadi salah satu garda depan dalam menangani Covid-19 hal tersebut berkaitan dengan ketersediaan pangan. Ketersediaan pangan menjadi sumber imunitas bagi masyarakat. Dengan demikian, apabila sektor ini mengalami kelumpuhan maka akan menimbulkan permasalahan sosial ekonomi yang semakin parah.

Menurunnya jumlah permintaan dirasakan oleh sebagian petani. Mereka meminta kebijakan pemerintah agar BUMN dapat menjadi offtaker. Sehingga hasil panen masih dapat terjual dan pemerintah telah menyetujui hal tersebut. Mengurangi dampak dari Covid-19 pemerintah berencana akan memberikan insentif untuk petani.

Meski di tengah kondisi pandemi para petani tetap memastikan ketersediaan pangan untuk masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat melalui pemberitaan terkait penyuluh dan petani NTT yang diapresiasi oleh Kementan. Hal tersebut menjadi bukti pertanian tidak berhenti meski tengah pandemi Covid-19. Di tengah kondisi saat ini ketersediaan pangan menjadi hal utama yang harus dipastikan oleh pemerintah. Demikian pentingnya peran dari lumbung pangan yang dapat menjaga ketahanan pangan masyarakat.

Mengenai hal ini Menko RI menyiapkan kebijakan untuk memberikan stimulus bagi petani. Di tengah pandemi saat ini, pemerintah tidak hanya memastikan produksi untuk pangan melainkan juga keseimbangan supply dan demand bahan pangan. Dalam hal ini, stabilitas harga juga menjadi catatan yang harus diperhatikan oleh pemerintah.

Pemberitaan di atas menjadi kabar baik sektor pertanian. Bahkan dalam focus group discussion virtual Duta Petani Milenial Sandi Octa Susila menyampaikan, pandemi ini dapat menjadi kesempatan milenial untuk ikut terlibat menjaga ketahanan pangan dengan ikut mendistribusikan hasil dari sektor pertanian. Sebagai salah satu sektor yang dinilai paling tahan banting milenial dapat memanfaatkan momen ini dengan mengembangkan produktivitas berbasis IT dan e commerce dengan model pengemasan yang menarik dan aman dari Covid-19.

Terkait topik ini Republika menjadi Top Portal dengan menerbitkan 86 artikel selama periode pemantauan. Selain itu, Menteri Pertanian juga menjadi Top Person pada pantauan Netray terkait Kabar Sektor Pertanian di Tengah Pandemi. Menanggapi hal tersebut bagaimanakah tanggapan warganet Twitter?

Menanggapi isu tersebut, sentimen cuitan warganet Twitter didominasi oleh sentimen negatif. Melalui pantauan Netray setidaknya ditemukan total cuitan sebanyak 28.1K.

Terlihat cuitan populer dan cuitan terbaru warganet yang menanggapi isu terkait sektor pertanian. Melalui cuitan tersebut terlihat komentar warganet yang menilai pemerintah lelet dalam menangani sektor pertanian. Warganet juga menilai pemerintah mengabaikan sektor pertanian dan lebih memperhatikan Ojek Online. Namun terdapat juga warganet yang mendukung dan memberikan semangat pada Presiden.

Ketahanan pangan menjadi salah satu senjata utama dalam melawan Covid-19. Tidak sedikit warganet yang menyampaikan dukungan terhadap petani dan melayangkan tagar #BersatuJagaPangan. Dukungan ini juga disampaikan oleh Jangkung Handoyo Mulyo, sebagai Pengamat Pertanian ia menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Kementan.

Melalui pantauan Netray, dalam jaringan percakapan Twitter ditemukan akun @jokowi merupakan akun yang paling banyak ditandai oleh warganet terkait topik sektor pertanian.

Pandemi ini menyebabkan efek pada multisektor yang dapat berimbas pada permasalahan sosial dan ekonomi. Sebagai pembuat kebijakan pemerintah memiliki peran besar dan masyarakat sebagai pelaksana kebijakan tersebut harus dapat mendisiplinkan diri. Hal ini guna memutus rantai penyebaran dan dampak yang dapat berkepanjangan.