Home Blog Page 131

Minuman Soda Favorit Warganet: Sprite, Fanta, atau Coca-Cola?

0

Meskipun minuman bersoda tidak sehat untuk tubuh jika terlalu sering dikonsumsi, minuman jenis ini sesekali masih menjadi pilihan warganet untuk mendapatkan sensasi segar sekaligus seru dari soda. Minuman ini jadi pilihan saat haus dan lelah. Apalagi jika disajikan dingin. Hmm, rasanya tambah segar dan bikin mata langsung melek. Sensasi unik yang ditimbulkan dari soda ini membuat kita kembali semangat beraktivitas lagi.

Nah, kira-kira produk minuman soda apa saja yang akan di-review kali ini?  Yuk, simak infografik berikut untuk mengetahui merk mana yang paling banyak mendapat impresi dan apa penyebabnya.

Kelahiran Kembali Partai Masyumi dalam Bingkai Pemberitaan Media Massa

0

Kendati kepercayaan masyarakat terhadap kinerja partai politik semakin menurun menurut sejumlah survei, beberapa pihak masih berusaha untuk mendaulat kekuasaan dengan turut berpartisipasi dalam proses demokrasi elektoral. Berbekal alasan ini, Partai Masyumi didirikan kembali, termasuk sejumlah partai baru lainnya.

Terkait mengapa disebut sebagai “didirikan kembali”, pembaca mungkin bisa membaca kembali sejarah kepartaian di Indonesia. Akan tetapi, pendirian kembali Partai Masyumi seakan membuktikan gairah baru yang sebenarnya tak asing dalam peta politik Indonesia, yakni postulat kekuatan politik Islam.

Dengan orkestrasi kekuatan massa pendukung ideologi Islam beberapa waktu belakangan, melalui aksi 212 dan sejenisnya, keinginan untuk mengkapitalisasi kekuatan ini menjadi kursi di parlemen tentu sangat sulit untuk ditolak. Dan Partai Masyumi menjadi salah satu wadah terkini untuk menampung kekuatan tersebut.

Lantas bagaimana proyeksi politik ini mendapatkan pemberitaan oleh media massa nasional? Untuk menjawab pertanyaan ini, Netray Media Monitoring melakukan pemantauan terhadap laporan portal berita online sejak awal bulan. Dan hasilnya bisa dicermati pada pemaparan berikut.

Peta Politik Partai Masyumi Kontemporer

Hasil Pemantauan Netray menunjukan bahwa wacana pendirian kembali Partai Masyumi mulai bergulir sejak tanggal 6 November 2020. Hanya ditemukan 4 pemberitaan pada tanggal tersebut. Namun sehari setelahnya, laporan media massa yang mengandung kata kunci meledak jumlahnya. Situasi ini berlanjut hingga kuantitas pemberitaan berkurang mulai tanggal 12 November.

Selama periode awal, sejumlah wacana menjadi perspektif pemberitaan terkait deklarasi berdirinya Partai Masyumi. Seperti hubungan organisasional dan kultural Partai Masyumi dengan gerakan KAMI. Banyak pihak yang menilai, partai ini adalah transformasi formal dari gerakan KAMI. Meskipun hal tersebut dibantah oleh internal partai sendiri.

Selanjutnya adalah potensi nama besar untuk bergabung ke dalam partai yang sekarang berusia 75 tahun ini. Selain Amien Rais yang siap membubarkan partainya, Partai Ummat, yang juga baru seumur jagung jika Partai Masyumi tampil lebih baik, ajakan juga dialamatkan ke Abdul Somad atau yang kerap disapa UAS.

Dan tentu saja, kekuatan Islam paling agresif saat ini, Rizieq Shihab menjadi salah satu sosok yang digadang-gadang bergabung dengan Partai Masyumi. Upaya ini justru menunjukan situasi bahwa politik Islam pada dasarnya terfragmentasi sedemikian rupa hingga melahirkan kontestasi di antaranya.

Respon Kekuatan Politik Islam Tradisional

Media massa semakin gencar kala membeberkan bagaimana peta kekuatan politik Islam saat ini. Partai Masyumi bukan sekali ini dicoba untuk didirikan, pada Pemilu 1999 sudah ada upaya serupa namun gagal. Padahal masyarakat Indonesia mayoritas muslim. Tapi kekuatan ini sudah terlebih dahulu terpecah-pecah ke dalam sejumlah partai Islam yang lebih dulu eksis.

Meski memiliki nama besar, Partai Masyumi yang saat ini tentu masih lemah dalam hal pondasi organisasional dan mesin partai. Padahal dua hal ini merupakan prasyarat dasar agar partai bisa diterima oleh masyarakat sehingga mampu berkontestasi dalam pemilihan umum mendatang.

Kekuatan Islam tradisional dan kepartaian seperti NU, Muhammadiyah, PPP, PKB, hingga PKS menganggap bahwa Partai Masyumi belum menjadi tantangan bagi mereka untuk saat ini. Bahkan PKS yang dianggap memiliki corak konstituen yang sama dengan Partai Masyumi, yakni kelas menengah konservatif, tidak merasa tersaingi seperti yang diungkapkan salah satu elit partai mereka Hidayat Nur Wahid.

Sejarah Partai Masyumi

Bagaimanapun Partai Masyumi memang memiliki jejak sejarah yang panjang dalam republik ini. Ia merupakan partai yang memanfaatkan kekuatan massa Islam pertama sampai akhirnya bubar pada tahun 1960 menyusul pemberontakan Permesta. Dengan latar belakang ini, media massa merasa perlu kembali menginformasikan ke masyarakat tentang sejarah Partai Masyumi.

Peluang memang tetap ada, tinggal bagaimana anggota partai ini dapat mengarahkan haluan mereka pada konstituen Islam yang majemuk. Apakah mereka akan tetap mengandalkan kekuatan populis konservatif seperti yang selama ini orang bicarakan. Orkestrasi pengerahan massa yang dilakukan Rizieq Shihab tentu dianggap menggiurkan bagi beberapa pihak.

Potensi Pemberitaan di Masa Depan

Momentum ini memang tak cukup banyak diperhatikan oleh publik. Mengingat subyek yang sama sedang dalam pemberitaan yang lain terkait pelanggaran protokol kesehatan. Sedangkan dalam ranah demokrasi elektoral, perhatian masih terhisap ke dalam pusara pilkada. Termasuk juga bagaimana pemerintah menjaga penyebaran wabah Covid-19 pada level minimum.

Sehingga sejak awal bulan, dalam periode pemantauan, hanya ditemukan 359 pemberitaan terkait Partai Masyumi. Dan laporan ini diterbitkan oleh 55 portal berita daring nasional. CNN menjadi portal berita yang paling banyak menerbitkan laporan. Disusul oleh Kompas dan Sindonews.

Kondisi ini tentu akan berubah berjalannya waktu. Terutama ketika nanti menjelang pemilu 2024. Masih sangat mungkin Partai Masyumi akan menjadi headliners jika manuver-manuver mereka nanti dapat mendatangkan dampak yang besar bagi peta politik Indonesia, khususnya kekuatan Islam.

Polemik Galon Sekali Pakai Le Minerale di Tengah Kampanye Ramah Lingkungan

Kehadiran galon sekali pakai, inovasi produk yang ditawarkan Le Minerale kini menyita perhatian publik. Menawarkan tiga keunggulan sekaligus; teknologi galon selalu baru, tutup ulir kedap udara, serta hemat dan praktis. Dengan harga Rp 19.000 yang sudah termasuk galon, rasanya galon sekali pakai ini dapat menjadi pilihan yang menarik. Selain karena hitungan harganya yang terkesan hemat, Le Minerale juga menjanjikan keamanan, kesehatan dan kenyamanan. Namun, bagaimana dengan dampak jangka panjang? Akan dikemanakan galon-galon bekas pakai tersebut? Apakah dapat didaur ulang dengan baik? Atau justru akan menyumbang sampah plastik lebih banyak lagi?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang kemudian muncul di benak publik. Seperti menunggu untuk disuarakan, pada 16 November lalu media sosial Twitter diramaikan dengan trending Le Minerale. Inovasi galon sekali pakai yang sedang diunggulkan ini ternyata menarik diskusi yang cukup serius di Twitter. Seperti apa keramaian warganet menyoroti inovasi Le Minerale ini? Apa saja yang disuarakan? Simak pantauan Netray berikut.

overview le minerale

Pembahasan soal galon sekali pakai di Twitter telah beberapa kali disinggung warganet dalam twitnya. Namun, isu ini baru mendapat tempat yang cukup besar di Twitter pada 16 November 2020 dengan total mencapai 1,2 ribu twit. Sentimen negatif untuk kata kunci le minerale dan galon sekali pakai melonjak hingga 880 twit dari total 1,7 ribu twit selama seminggu terakhir.

Satu Bersuara, Suara Lain Menyusul

Dari pantauan Netray, diskusi soal galon sekali pakai Le Minerale yang memuncak pada 16 November lalu terjadi setelah akun @roetjitra menuliskan keresahannya terhadap produk galon sekali pakai di tengah maraknya kampanye ramah lingkungan. Roetjitra bahkan tak segan-segan menilai lakunya produk tersebut karena gimmick plastik ramah lingkungan.

Seolah menyuarakan opini publik, warganet pun beramai-ramai membagikan twit Roetjitra tersebut. Diskusi soal galon sekali pakai terjadi di kolom komentar dan di twit-twit warganet yang kemudian mulai berani bersuara lebih keras.

Soal Galon Sekali Pakai, Le Minerale Jadi Trending

Galon sekali pakai dan Le Minerale menjadi trending dengan raihan impresi terbanyak diperoleh oleh akun @roetjitra.

Perbincangan seputar galon Le Minerale di Twitter diramaikan dengan kata sampah, plastik, dan lingkungan. Dari sini dapat dilihat bahwa diskusi soal galon sekali pakai paling banyak menyasar pada kekhawatiran soal sampah, plastik, dan lingkungan dalam jangka panjang. Sementara kata kecewa, goblok, dan susah terurai yang muncul dalam deretan Top Complaint di atas menunjukkan respon negatif terhadap topik ini. Sebagai kompetitor, brand Aqua pun turut disebut-sebut ketika membahas topik ini.

Kekhawatiran Soal Penumpukan Sampah Plastik

Iklan galon sekali pakai di televisi telah meresahkan bagi sebagian besar warganet yang mengaku peduli terhadap lingkungan. Hal yang paling banyak dikhawatirkan dalam inovasi ini adalah soal sampah plastik. Warganet bahkan menyindir Le Mineral sebagai produsen air mineral yang ingin selalu menjadi nomor satu. Namun, bukan berkat inovasinya, melainkan usahanya untuk menjadikan Indonesia sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Warganet beramai-ramai mengkritisi muatan iklan Le Minerale, seperti pesan fear mongering atau kampanye menjual ketakuan bahwa isi ulang tidak sehat hingga pertanyaan soal “ke manakah galon yang sudah terpakai dibuang?” Namun, di sisi lain harga yang ditawarkan Le Minerale untuk galon sekali pakai beserta airnya jauh lebih murah ketimbang harga yang dipatok para kompetitornya. Hal inilah yang kemudian dikhawatirkan karena dinilai akan menarik minat konsumen.

Galon Sekali Pakai di Tengah Kampanye Ramah Lingkungan

Kehadiran galon sekali pakai di tengah kampanye ramah lingkungan yang tengah digalakkan oleh komunitas peduli lingkungan menimbulkan kekecewaan tersendiri. Warganet yang telah berusaha mengurangi jumlah konsumsi sampah plastik seperti mengganti kantong belanja dengan tas belanja hingga membawa botol minum sendiri untuk menghindari pembelian botol sekali pakai terheran-heran dengan inovasi yang dilakukan oleh PT Tirta Fresindo Jaya ini.

Meskipun demikian, terdapat sejumlah warganet yang mengaku tidak masalah dengan kehadiran galon sekali pakai. Sebab segalanya bergantung pada perlakuan masing-masing individu. Jika dibuang saja tentu akan menumpuk sampah, namun jika didaur ulang atau dialihfungsikan akan menjadi manfaat.

Saran dari Warganet untuk Le Minerale

Tak hanya ramai-ramai mengkritisi ide galon sekali pakai Le Minerale, warganet juga menyumbang saran. Menurut warganet, Le Minerale sebaiknya beralih pada galon isi ulang. Kalaupun ingin menonjolkan citra higienis, Le Minerale seharusnya lebih berfokus pada kualitas standar yang ditetapkan. Pun seandainya Le Minerale tetap ingin memasarkan galon sekali pakainya, seharusnya Le Minerale juga memberi solusi atas permasalahan yang akan timbul terhadap sisa galon yang tidak terpakai agar tidak jadi sampah.

Dari pantauan ini, dapat diketahui bahwa kehadiran galon sekali pakai yang digadang-gadang Le Minerale sebagai inovasi baru yang lebih praktis, aman, dan nyaman kini justru memunculkan keresahan baru. Kekhawatiran akan penumpukan sampah yang tak terkendali di masa depan menjadi momok di tengah usaha masyarakat untuk mengurangi sampah dan lebih peduli terhadap lingkungan.

Demikian,semoga hal semacam ini menjadi evaluasi agar solusi yang bijak dapat dicapai.

Program Langit Biru Pertamina; Kurangi Polusi, Sehatkan Lingkungan

Pertamina meluncurkan Program Langit Biru sebagai edukasi dan promosi bentuk dukungan kepada pemerintah dalam upaya pengendalian pencemaran udara. Program ini berupa persamaan harga khusus untuk bensin pertalite. Beberapa SPBU daerah sudah mulai menerapkan bensin Pertalite seharga bensin Premium. Netray memonitoring pada media pemberitaan dan media sosial Twitter pada satu minggu terakhir ini. Seperti apa sambutan dan tanggapan masyarakat terkait pertalite harga khusus ini ya? Simak selengkapnya.

Pertamina mendukung program Pemerintah untuk mengurangi pencemaran udara dengan menggunakan bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan. Udara yang bersih dan sehat tentu akan berdampak bagus pada lingkungan dan kesehatan manusia. Sebagai solusi, Pertamina mengeluarkan Program Langit Biru. Sebuah program yang ditujukan untuk mengurangi emisi pencemaran udara dengan memberikan harga khusus bahan bakar pertalite sama harganya dengan bahan bakar premium. Hal ini diharapkan agar para pengendara dengan bahan bakar premium mulai beralih menggunakan pertalite. 

Monitoring News Media

Pantauan pada media pemberitaan dengan memasukan keyword spesifik program langit biru memperoleh data sebagai berikut.

Selama satu minggu pada 11 November-17 November topik Program Langit Biru Pertamina ini diberitakan sebanyak 73 artikel oleh 30 portal berita. Kategori pemberitaan didominasi oleh Automotive dan Government

Grafik sentimen berita didominasi oleh berita dengan nada positif. Pergerakan garis sentimen positif naik jauh meninggalkan garis kurva negatifnya. Kemudian portal berita yang banyak mengangkat berita tentang program langit biru ini mayoritas adalah portal berita nasional. Kompas menduduki urutan pertama Top Portal, lalu Republika pada urutan kedua dan CNBC Indonesia di urutan ketiga. Berikut beberapa contoh beritanya. 

Contoh berita di atas merupakan contoh berita pada puncak kenaikan grafik. Pada tanggal 14 November media pemberitaan banyak mengangkat berita tentang Pertamina yang gencar mempromosikan agar masyarakat beralih dari premium ke pertalite. Pertamina juga menurunkan harga pertalite setara dengan premium yakni sekitar Rp6.450,00 per liter.

Berita lain membicarakan tentang wacana Pertamina yang akan menghilangkan Premium di wilayah Jawa-Bali baru kemudian merambat ke wilayah lainnya di Indonesia secara bertahap. Sebab bahan bakar minyak dengan oktan yang tinggi membuat udara lebih bersih daripada bahan bakar minyak dengan oktan rendah. Upaya ini akan terus digalakan Pertamina untuk mengedukasi masyarakat perihal penggunaan bahan bakar minyak yang ramah lingkungan. Kini Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di beberapa daerah mulai memberlakukan program ini dengan memberikan diskon harga bensin pertalite. Semula harga pertalite Rp 7.650,00 per liter mulai diturunkan menjadi Rp 6.450,00 per liter. Program langit biru ini berlaku untuk konsumen kendaraan roda dua, roda tiga, dan angkutan umum. 

Sambutan Warganet untuk Program Langit Biru

Setelah mengulas Program Langit Biru pada monitoring news media, mari menyoroti bagaimana warganet menyambut dan menanggapi Program Langit Biru ini. Nah mari kita ulas seberapa keramaiannya melalui infografis di bawah ini.

Program Langit Biru ini telah dibicarakan warganet sebanyak 910 twit oleh 283 akun selama seminggu terakhir. Program ini mendapat sambutan baik oleh warganet dengan mayoritas cuitan didominasi sentimen bernada positif dengan potential reach mencapai 34,7 juta kali. Puncak perbincangan warganet terjadi pada tanggal 16 November dengan total sebanyak 318 twit. Sebenarnya warganet memperbincangkan apa sih di tanggal 16 November tersebut? 

Cuitan pada tanggal 16 November didominasi oleh dukungan beberapa akun seperti @energitodayID dan @PemkotMalang, yang menyebutkan bahwa program langit biru ini membawa dampak baik untuk lingkungan. Kemudian akun lain seperti @iina_surbakti dan @Santriwati_ menyebutkan bahwa program langit biru ini untuk mengedukasi masyarakat mengenai BBM yang ramah lingkungan. Sebab masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang manfaat BBM dengan oktan tinggi. Tidak hanya beberapa akun tersebut di atas yang menyerukan dukungan untuk Program Langit Biru, terdapat pula cuitan warganet lainnya yang menyambut baik program ini.

Warganet menyambut baik dan mendukung sepenuhnya Program Langit Biru yang diluncurkan Pertamina. Beberapa contoh cuitan di atas berupa cuitan dengan sentimen positif untuk menyokong Pertamina dalam upaya mengurangi pencemaran udara. Suara warganet menggema untuk semangat beralih menggunakan bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan. Berikut gambaran populer media yang diunggah warganet untuk  mempromosikan program langit biru pertamina. 

Gambar media populer di atas merupakan upaya warganet untuk mendukung Pertamina dalam menjalankan Program Langit Biru. Oleh sebab itu, mari dukung penuh Pemerintah dan Pertamina untuk mengurangi polusi. Lingkungan yang bersih, udara yang sehat akan membawa dampak baik pula dalam kehidupan. Demikian, semoga dapat menambah informasi yang bermanfaat. 

Membaca Isu Hutan Papua di Media

Pada 12 November lalu, portal media BBC Indonesia membagikan sebuah investigasi visual terkait kasus pembakaran hutan Papua. BBC menyebut perusahaan raksasa asal Korea, Korindo “secara sengaja” menggunakan api untuk membuka hutan Papua demi memperluas lahan sawit. Perusahaan ini diketahui telah membuka hutan Papua lebih dari 57.000 hektare dengan memberikan Rp 100.000 per hektare untuk ganti rugi lahan dan pohon.

Investigasi yang dilakukan oleh Forensic Architecture dan Greenpeace Indonesia bersama dengan BBC, menguraikan bukti bahwa Korindo telah melakukan pembakaran hutan untuk membuka perkebunan kelapa sawitnya. Investigasi menemukan bukti kebakaran di salah satu konsesi Korindo selama beberapa tahun dengan pola ‘pembakaran yang disengaja’ secara konsisten.

Namun, pihak Korindo tetap bersikukuh membantah melakukan pembakaran di lahan konsesinya. Pihaknya mengeklaim menggunakan alat berat untuk membuka lahan. Soal kebakaran hutan yang dituduhkan menurutnya terjadi karena kemarau berkepanjangan. Selain itu juga berasal dari kegiatan masyarakat Papua yang kerap berburu tikus tanah yang bersembunyi di bawah tumpukan kayu.

Menyoal Investigasi Pembakaran Hutan Papua di Media

Hasil investigasi yang dibagikan oleh BBC pada Kamis (12/11) tersebut kemudian mendapat perhatian publik. Warganet mewakili masyarakat pada umumnya beramai-ramai mengomentari kasus ini. Sejumlah media pun turut mengangkat kembali topik soal hutan Papua dan polemik perluasan lahan sawit Korindo.

overview topik hutan papua
top portal isu hutan papua

Setidaknya ada 43 artikel yang kemudian mengangkat isu pembakaran hutan Papua untuk perluasan lahan sawit ini setelah ramai diperbincangkan pada 12 November 2020. Sebanyak 23 portal media termasuk BBC Indonesia sebagai pemantik, memberitakan topik ini dalam seminggu terakhir. Media paling banyak membahas isu ini di ranah Bencana, Ekonomi, Pemerintahan, dan Hukum.

Hasil investigasi ini setidaknya mampu membuat sejumlah pihak, mulai dari pemerhati lingkungan, politikus, hingga ekonom bereaksi dan kembali menaruh perhatian kepada kasus kebakaran hutan yang telah terjadi bertahun-tahun lalu seperti yang berhasil dirangkum Netray berikut.

Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi menilai, apa yang terkuak dalam investigasi BBC soal pembakaran hutan adat di Boven Digoel, Papua sebagai perampasan. Tanah Papua adalah wilayah adat, milik kolektif Masyarakat Adat Papua. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya mendahulukan hak Masyarakat Adat Papua sebelum memulai pembangunan. Rukka juga menyoroti UU Cipta Kerja No.11 Tahun 2020 yang dinilai dapat semakin memperparah ‘perempasan’ wilayah adat di Papua bahkan mungkin seluruh Indonesia.

Di sisi lain, pihak KLHK justru lebih banyak menyoroti pelaporan hasil investigasi dan tanggung jawab pemerintah sebelumnya daripada mengomentari kasus utamanya. Direktur Jenderal (Dirjen) Penegakan Hukum (Gakkum) KLHK, Rasio Ridho Sani menilai video tahun 2013 yang diinvestigasi oleh Greenpeace Indonesia dkk seharusnya dilaporkan ke Kementerian Kehutanan periode 2009-2014. Ia beralasan bahwa izin pelepasan kebun sawit itu keluar pada periode Menteri Kehutanan sebelumnya.

Respon KLHK yang dinilai lempar tanggung jawab tersebut ditanggapi oleh Kiki Taufik. Kepala Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara ini menegaskan kembali masalah utamanya, yaitu soal pembakaran yang disengaja, terlepas dari kapan kebakaran pertama muncul dan pada era menteri siapa kawasan hutan tersebut lepas. Pasalnya meski video diambil 2013, namun kebakaran di konsesi Korindo masih terjadi pada 2016. Kiki juga meminta Menteri Siti Nurbaya menunjukkan komitmen terhadap keadilan hak atas tanah dan kepedulian lingkungan hidup dengan menyelidiki dan mengambil tindakan tegas dalam kasus ini.

Permintaan kepada pemerintah untuk lebih serius memperhatikan hak ulayat masyarakat adat dan mengusut tuntas kasus pembakaran hutan adat di Papua juga disuarakan oleh Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.

Lalu, bagaiamana keramaian isu ini di Twitter sehingga menjadi trending dan menarik diskusi banyak pihak? Simak hasil pantaun berikut.

Membaca Isu ‘Pembakaran’ Hutan Papua di Twitter

Di Twitter isu ini mendapat impresi sebesar 2,6 miliar dari 30,7 ribu akun yang turut bersuara soal hutan papua. Puncak perbincangan melonjak pada 13 November 2020, sehari pasca BBC merilis hasil temuannya. Diskusi terkait pembakaran hutan Papua di Twitter didominasi oleh sentimen negatif. Berikut kumpulan kosakata populer seputar isu hutan papua di Twitter.

Sejumlah kosakata kunci seperti hutan, papua, korea, perusahaan, sawit, dan dibakar menjadi yang paling banyak muncul dalam cuitan warganet. Selain itu, kata dibakar, pembakaran, dan membakar yang merujuk pada ‘aksi sadar atau disengaja’ muncul dalam deretan kosakata populer. Sementara kata terbakar atau kebakaran yang lebih mengacu pada ‘aksi yang tidak disengaja’ tidak terlihat sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa isu hutan Papua di Twitter berkembang sejalan dengan pemberitaan yang dirilis BBC. Atau dengan kata lain, sebagian besar warganet memiliki pandangan yang sama dengan hasil temuan BBC; bahwa kebakaran terjadi ‘secara sengaja’.

Selain itu sejumlah tagar terkait topik turut hadir mengisi perbincangan warganet selama periode trending pada 13 November lalu. Di antaranya adalah #SaveHutanPapua #SavePapuaForest dan #SaveHutanIndonesia.

Tagar ini diikuti oleh 2-3 ribu akun dengan total tweet pertagar mencapai 9-11 ribu twit. Sementara muatan sentimennya cukup beragam. Sentimen negatif dan positif saling mengisi dan mengungguli di masing-masing tagar. Secara umum, sentimen negatif yang mengisi tagar ini adalah kecaman terhadap pembakaran hutan Papua oleh perusahaan asal Korea sekaligus kekecewaan warganet terhadap pemerintah Indonesia sebagai pihak internal yang memberikan izin. Sementara sentimen positif berasal dari dukungan sesama warganet untuk mengawal dan menaikkan kasus ini. Berikut beberapa di antaranya.

Kpop dan Kpopers dalam Diskusi Hutan Papua di Twitter

Ada yang menarik dalam diskusi soal hutan Papua di Twitter, yaitu munculnya kata kpop, dan kpopers dalam deretan kosakata populer. Kpop di sini tidak merujuk pada jenis musik populer dari Korea Selatan. Namun, lebih umum lagi pada segala hal yang berbau Korea, seperti budaya dan seni yang berasal dari sana. Demikian pula Kpopers yang maknanya meluas menjadi penggemar budaya dan seni Korea tersebut.

Dari pantauan Netray, ternyata topik ini sempat dihiasi oleh perdebatan di lingkup penggemar budaya Korea atau yang sekarang jamak disebut Kpopers. Diskusi yang melebar pada urusan pribadi soal kegemaran terhadap budaya Korea ini dipicu oleh sejumlah twit yang mengaitkan kasus pembakaran hutan yang dilakukan oleh perusahaan asal Korea ini terhadap pecinta Kpop. Salah satunya adalah twit @ArieKriting yang turut mengajak para pecinta Kpop menaruh perhatian terhadap isu yang sedang bergulir. Twit ini memang tidak terlihat memiliki tendensi untuk menyalahkan pecinta Kpop atas ulah perusahaan asal Korea dalam kasus pembakaran hutan. Namun, ada sejumlah warganet yang tersinggung dan salah paham.

Kesalahpahaman ini kemudian memunculkan keramaian di Twitter. Namun, pada akhirnya kesalahpahaman ini mereda setelah barisan Kpopers turut satu suara mendukung penyelamatan hutan Papua yang kemudian dituangkan dalam trending tagar #SaveHutanPapua dkk.

Berikut adalah sejumlah akun dan media populer yang mendapat perhatian dalam perbincangan kasus ini di Twitter.

Selain BBC Indonesia, komedian Arie Kriting juga turut meramaikan diskusi soal pembakaran hutan Papua di Twitter. Cuitan Arie yang turut menandai pecinta Kpop menimbulkan respon luar biasa di Twitter. Tak hanya berisi keramaian warganet membahas hasil investigasi soal kebakaran hutan di Papua, topik ini juga sempat dihiasi oleh perdebatan di lingkup penggemar budaya Korea sebelum akhirnya semua satu suara meminta pemerintah untuk mengusut tuntas kasus ini.

Demikian pantauan Netray, semoga hasil temuan yang diungkap Forensic Architecture dan Greenpeace Indonesia serta apa yang disuarakan oleh warganet dapat didengar dan ditindaklanjuti oleh pemerintah.

Kabar Perekonomian Indonesia Terkini: Indonesia Akan Segera Keluar Dari Jurang Resesi?

Kabar perekonomian Indonesia saat ini menjadi topik hangat perbincangan publik. Mewabahnya Covid-19 mengakibatkan badai perekonomian yang tak terhindarkan, hingga resesi ekonomi harus dialami oleh sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Sebagai salah satu negara yang terdampak Covid-19, Indonesia turut merasakan badai perekonomian yang menyebabkan resesi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49%. Indonesia resmi resesi dikarenakan dua kali berturut-turut mengalami pertumbuhan ekonomi yang minus, seperti halnya pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi RI juga minus 5,32%.

Gambar Infografik Kabar Perekonomian Terkini

Netray memantau pemberitaan di media daring sejak 10 November sampai dengan 16 November 2020. Selama periode tersebut terlihat jumlah pemberitaan terkait ekonomi mencapai 5,009 artikel yang berasal dari 124 media.

Berdasarkan grafik di atas terlihat intensitas pemberitaan terkait perekonomian selama periode pemantauan. Selama periode tersebut telihat puncak pemberitaan terjadi pada 12 November 2020. Lalu apa saja yang menjadi perbincangan pada tanggal tersebut?

Jokowi Hadiri KTT ASEAN hingga Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-37 yang dihadiri oleh Jokowi secara virtual menjadi salah satu pemberitaan yang mendominasi pada tanggal tersebut. Indonesia mengusung Travel Corridor Arrangement (TCA) pada KTT sebagai upaya membangun komitmen bersama ASEAN membuka kembali konektivitas dan memulihkan kegiatan ekonomi di ASEAN. TCA diharap dapat memudahkan akses perjalanan bagi pebisnis di negara-negara ASEAN dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selain membahas prioritas pengembangan ekonomi di kawasan KTT kali ini juga membahas terkait perkembangan produksi vaksin. Dalam hal ini KTT dianggap penting untuk menyatukan langkah dan memperoleh komitmen para pemimpin negara mitra ASEAN.

Selain topik terkait KTT pada tanggal tersebut topik pemberitaan juga didominasi oleh prediksi BI terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam hal ini BI optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV akan bergerak ke zona positif. Hal ini dilihat melalui pertumbuhan ekonomi kuartal III menunjukkan adanya perbaikan kondisi dari kuartal sebelumnya yang negatif 5,32 persen. Bahkan Perry Warjiyo selaku Gubernur BI yakin ekonomi Indonesia pada tahun depan dapat tumbuh hingga 5 persen.

Indonesia Akan Segera Keluar Dari Jurang Resesi?

Ramalan terkait laju perputaran roda perekonomian tampaknya menjadi pemberitaan hangat pekan ini. Optimisme menjadi angin segar dari kabar perekonomian Indonesia di tengah pandemi yang masih terus berlanjut. Meski pada kuartal III pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di jurang resesi. Namun, merangkaknya konsumsi dan daya beli rumah tangga dapat menjadi salah satu indikator akan pulihnya perekonomian Indonesia.

Tidak hanya merangkaknya daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi juga dipicu oleh kabar terkait keberadaan vaksin. Seperti halnya melalui pemberitaan di atas, terlihat pemerintah menyatakan untuk menghadirkan vaksin Covid-19 di Indonesia. Keberadaan vaksin nantinya dinilai dapat membangkitkan kembali perputaran ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik.

Gejolak membaiknya roda perekonomian juga dirasakan oleh Pemkot Sukabumi. Ia mengklaim perekonomian masyarakat kembali meningkat, terlebih saat berakhirnya masa PSBB dan beralih kepada masa New Normal. Masyarakat berangsur dapat beraktivitas dengan membiasakan diri dengan kebiasaan baru. Selain itu dorongan untuk memperkuat perekonomian juga datang dari sektor pariwisata yang selama ini diandalkan menjadi sektor utama pemasukan negara. Dalam hal ini, Kemenparekraf mendorong sertifikasi protokol CHSE yang tidak hanya di Bali melainkan destinasi wisata lainnya. Hal ini guna menggenjot pariwisata di masa New Normal ini. Upaya lainnya untuk membangkitkan perekonomian dari keterpurukkan adalah melalui sektor UMKM. Pemerintah berupaya membangkitkan kembali UMKM yang terdampak Covid-19. Penurunan daya beli dan gangguan terhadap bahan baku menjadi salah satu permasalahan utama dari dampak Covid-19 yang harus segera diatasi.

Selama beberapa waktu ke depan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan terus membaik. Demikian halnya disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu. Melalui diskusi media Forum Merdeka Barat 9 yang bertajuk “Reformasi dan Transformasi Ekonomi”. Ia menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi telah membaik dalam beberapa waktu belakangan. Hal tersebut dinilainya sebagai hasil dari upaya pemerintah yang telah menerapkan berbagai kebijakan sebagai upaya pemulihan perekonomian.

Top Entities

Dalam kategori di atas terlihat nama Joko Widodo sebagai Presiden RI menempati posisi teratas pada kategori Top People. Selain itu terlihat juga nama Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati yang memiliki peran penting dalam mengendalikan keuangan di Indonesia.

Berdasarkan pantauan Netray adapun Top Portal yang paling banyak menerbitkan pemberitaan terkait perekonomian adalah Antara, diikuti oleh Republika, CNBC Indonesia, dan lain sebagainya. Selain itu, pada kategori Top Facilities terlihat Istana Negara mejadi fasilitas yang paling banyak disebutkan dalam kategori yang berkaitan dengan kabar perekonomian.

Membaiknya tren pertumbuhan perekonomian di Indonesia menjadi kabar yang mendominasi pemberitaan ekonomi saat ini. Kabar ini tentu menjadi kabar baik ditengah wabah yang masih berlangsung dan kondisi perekonomian yang tengah berada di jurang resesi. Dengan adanya indikasi terkait tren positif tersebut diharap dapat menumbuhkan kembali semangat masyarakat Indonesia untuk terus bangkit.

Analisis tren-tren terkini dapat diakses melalui: https://analysis.netray.id/

Buntut Komentar Nikita, Warganet Ribut Istilah ‘Lonte’

Media sosial bukan lah tempat yang ramah untuk pikiran yang sedang tumbuh dewasa. Dalam sebagian besar platform, tidak ada batasan bagaimana warganet dapat mencurahkan gagasannya. Kebebasan berpendapat (freedom of speech) menjadi metanarasi atas semua aktivitas warganet di sosial media.

Prinsip ini nampaknya menjadi semakin menebal di platform Twitter atas situasi kerok yang terjadi akhir-akhir ini. Dan yang menjadi biangnya adalah komentar selebritis Nikita Mirzani yang dihubungkan dengan kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi. Seperti bara dalam sekam, komentar tersebut dengan cepat menyebar membakar perdebatan warganet.

Dalam sebuah unggahan di platform media sosial lain, Nikita Mirzani menyebutkan bahwa “Gara-gara Habib Rizieq pulang sekarang ke Jakarta, penjemputannya gila-gilaan. Nama habib itu adalah tukang obat. Screenshot!“. Tak berselang lama, ujaran ini direspon oleh seorang pendukung HRS bernama Maaher At-Thuwailibi.

Maaher membalas dengan menyebut bahwa tukang jual obat jauh lebih mulia dari lonte jalan penjual selangkangan. Dari sinilah istilah ‘lonte’ menjadi trending Twitter Indonesia sejak kemarin. Perselisihan ini menarik banyak pendukung dan akhirnya linimasa menjadi sesak penuh ujaran cacian dan makian. Dan seperti yang disebutkan sebelumnya, media sosial dalam hal ini Twitter, menjadi tempat yang berbahaya bagi pikiran yang belum dewasa.

Berkaca pada situasi tersebut, Netray Media Monitoring ingin melihat seberapa besar pengaruh perseteruan ini pada perbincangan warganet di linimasa Twitter Indonesia. Periode pemantauan diambil mulai sehari sebelum kepulangan Rizieq Shihab hingga tanggal 15 November kemarin.

Daya Tarik Masif Obrolan tentang Lonte

Berbekal kata kunci dan periode pemantauan, Netray menemukan beberapa kata yang kerap muncul dalam cuitan warganet. Bisa dilihat dari grafik Top Words di bawah ini. Kata seperti lonte, tukang, hina, hingga selangkangan, meskipun ini bukan bahasa yang pantas untuk didengar, dampak dari perdebatan ini ternyata mendapatkan respon sangat masif dari warganet.

Pertama, dari jumlah cuitan yang diunggah oleh warganet. Sejak wacana ini bergulir, setidaknya terdapat 226 ribu lebih cuitan. Pada tanggal 12 November, yakni saat Nikita Mirzani menjadi trending untuk pertama kalinya, terdapat 17 ribu lebih cuitan. Yang bahkan dari diagram tersebut terlihat bahwa balok di tanggal ini terlihat sangat rendah jika dibandingkan dengan data sesudahnya.

Pada tanggal 13 November, perbincangan dengan kata kunci ini melejit hingga 51 ribu kali cuitan. Hal yang sama terjadi keesokan harinya. Tak ditemukan perbedaan kuantitas cuitan yang signifikan. Baru pada tanggal 15 November, pembicaraan warganet Twitter mengalami puncaknya. Dengan total 90 ribu lebih cuitan warganet pada hari itu.

Jumlah ini semakin bombastis kala menengok respon warganet terhadap sekian banyak cuitan di Twitter. Dari sekian banyak cuitan di atas tadi, Netray berhasil menghimpun respon sebesar 654 juta interaksi. Baik itu dari reply, retweet, maupun dari like yang dilakukan pengguna Twitter terhadap cuitan yang menjadi bagian perbincangan terkait Nikita Mirzani.

Tentu saja dari ratusan juta interaksi ini kemungkinan hanya akan bersirkulasi kembali ke sejumlah pengguna Twitter saja. Tetapi bagaimanapun juga perbincangan ini secara potensial dapat menjangkau hingga 208 juta akun Twitter. Dengan fakta ini, warganet Indonesia disebut sangat intensif dalam membahas isu ini. Dan ketika yang dibicarakan sangat tidak pantas, seperti penggunaan kata ‘lonte’ yang berulang-ulang, tentu bisa menjadi kritik terhadap bagaimana upaya warganet mempertahankan prinsip Freedom of Speech.

Influencer Unjuk Suara

Salah satu faktor mengapa perbincangan tentang ‘lonte’ ini menjadi viral dan menghasilkan angka-angka yang bombastis ini adalah kehadiran influencer di sini. Beberapa dari mereka memang kerap memberi komentar pada isu-isu sosial yang sedang berkembang. Mereka memanfaatkan platform ini untuk menyampaikan pandangan atau pendapat pribadi.

Seperti komentar pelawak bernama Bintang Emon yang memiliki pengikut sebanyak 1,3 juta follower. Ada dua cuitan darinya yang terindeks oleh Netray. Di sini Bintang Emon mengkritisi penggunaan kata ‘lonte’ selama acara Maulid Nabi. Cuitan ini mendapat respon sebanyak 53 ribu likes dan 7 ribu retweet.

Selanjutnya dari sutradara film Angga Dwimas Sasongko. Bagi pembesut film NKCTHI ini, Nikita berani menghadapi permasalahan hukum ketika membuat sensasi. Sedangkan lawannya harus mangkir ke luar negeri selama 3,5 tahun hingga dideportasi. Tanpa menyebut sosok lebih jauh lagi, Angga berseloroh jika Nikita yang ia maksud adalah tetangganya.

Selanjutnya dari akun milik Gia Pratama yang membayangkan bahwa enak menjadi Habib. Pulang dari luar negeri disambut banyak orang. Tidak perlu karantina selama 14 hari. Langsung disambut Gubernur. Dapat menyelenggarakan acara yang juga dihadiri ribuan orang. Mendapat bantuan masker dari pemerintah. Tak ada yang berani memprotes, semua bahagia. Gia adalah seorang dokter dan tentu saja cuitan tersebut merupakan sebuah sarkasme.

Lantas bagaimana pendapat warganet lain yang tidak terjaring dalam Top Account? Terutama komentar mereka yang membuat kata ‘lonte’ menjadi nasional. Akun milik aktivis Soe Tjen Marching menyebutkan kalau bisa jadi lonte itu lebih jujur daripada orang munafik yang berjualan agama. Sedangkan Mrs Euscha merasa jika mendidik anaknya yang Kristen, padahal ia muslim, lebih mudah daripada orang tua yang mengajarkan Islam setelah melihat kata ‘lonte’ disebut puluhan kali di acara Maulid.

Akun @cigaretteandme menunjukan kontradiksi antara yang ia dengar terkait kewajiban seorang muslim untuk tidak menghina. Tetapi tidak berselang dia mendengar umpatan yang sangat merendahkan. Akun @ranggavega mencuitkan pernyataan yang sedikit banyak mirip dengan cuitan Angga Sasongko.

Terakhir akun @Riaraw1 membela Nikita Mirzani dari serangan penghinaan lonte dan bisa saja malah yang masuk surga karena sering bersedekah. Barangkali juga orang yang dianggap alim itu malah masuk neraka karena kerap memprovokasi dan menyebar ujaran kebencian.

Sungguh wajah media sosial di Indonesia kali ini sangat memprihatinkan. Beredarnya ujaran yang penuh istilah negatif sangat tidak pantas untuk dipertontonkan. Harus ada yang memberi contoh bagaimana kehidupan sosial yang lebih nyaman sekaligus harmonis.

Mie Instan Pedas Brand Lokal Favorit

1

Halo para pecinta pedas! Kalian pasti tidak asing dengan “Samyang”. Mie instan pedas asal Korea ini cukup populer di antara para pecinta mie pedas. Sayangnya, harganya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan mie instan pedas pada umumnya. Nah, kali ini Netray akan menyajikan opsi lain untuk menikmati mie instan pedas dengan harga ramah di kantong. Dan tentunya, produk lokal punya. Apa saja kira-kira mie instan pedas brand lokal ramah di kantong favorit warganet? Simak kuy!

  • mie instan pedas

Eksistensi Brand Lokal Outdoor Eiger dan Consina

0

Consina dan Eiger adalah dua brand lokal yang eksistensinya tidak diragukan lagi di kalangan para pecinta alam. Netray memantau satu bulan terakhir untuk melihat antusias perbincangan warganet terkait kedua brand tersebut. Nah, seperti apa ya impresi warganet terhadap Consina dan Eiger? Simak infografik berikut.

Pernyataan Megawati Tentang Sumbangsih Kaum Milenial dan Jakarta Amburdul ‘Berhasil’ Didengar Publik dengan Nada Negatif

Mempertanyakan sumbangsih milenial lalu menyatakan ‘Jakarta amburadul’ membuat nama Megawati Sukarnoputri kian santer dibicarakan publik. Pidato Ketua Umum PDIP dalam acara kebangsaan yang dilaksanakan pada 10 November 2020 tersebut menjadi sorotan media. Pernyataan Megawati terkait kondisi Jakarta mencuri perhatian karena diksi yang digunakannya berhasil menyentil banyak kalangan.

“Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya City of Intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya,” ujar Megawati. Pemilihan kata amburadul yang digunakan Bu Mega menjadi pusat perhatian. Beragam judul media hingga cuitan warganet menyoroti diksi tersebut. Masyarakat hingga tokoh elite politik pun berbondong-bondong mengomentari pernyataan tersebut.

Dengan ini, Media Monitoring Netray memantau keramaian media berita dan tanggapan warganet Twitter tentang pernyataan Megawati terkait sumbangsih milenial hingga ‘Jakarta amburadul’. Bagaimana framing media berita menyoroti pernyataan tersebut? Dan seperti apa tanggapan warganet yang tergelitik akan pernyataan tersebut?

Megawati Mempertanyakan Sumbangsih Milenial

Sambutan Megawati dalam acara peresmian Kantor DPP PDIP pada 28 Oktober 2020 menyinggung hal terkait sumbangsih milenial. Ketum PDIP tersebut meminta Presiden Jokowi untuk tidak memanjakan kaum muda yang disebut kaum milenial tersebut. Di sisi lain, Megawati juga menyinggung aksi demo yang justru merusak fasilitas umum.

Demo Ommnibus Law yang berujung perusakan fasilitas umum, seperti halte bus TransJakarta dan pos polisi di Jakarta dijadikan sampel Megawati dalam pernyataanya tersebut. Ia menegaskan, aksi demo diizinkan dalam undang-undang, tetapi demo yang berujung perusakan tersebut tidak diatur di dalamnya.

Lantas, nasihat Megawati tersebut menjadi bahan pemberitaan media yang membawanya pada framing berita bernada negatif. Pemberitaan terkait kata kunci ini memuncak pada 28 Oktober 2020, tepat di hari yang sama saat Megawati memberikan pernyataan tersebut. Berbagai portal media mengutip pernyataan kontroversial Megawati yang cenderung ‘mengecilkan’ kaum milenial sehingga menyumbang sentimen negatif untuk topik ini. Demikian halnya dengan pemberitaan yang mengambil suara atau perspektif milenial yang secara tidak langsung memberi nada negatif kepada entitas Megawati.

Sebagai contoh yang ditulis portal berita RMOL, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kritik Megawati dianggap salah jika milenial yang dimaksud adalah mereka yang melakukan demo Omnibus Law sebab milenial ini justru dianggap peduli dengan nasib bangsa dan rakyat Indonesia. Dedy menganggap kritik itu tepat jika disasarkan kepada milenial yang berada di lingkaran pemerintah, yakni stafsus milenial.

Senada dengan hal tersebut, warganet Twitter juga mengganggap kritik sumbangsih milenial tersebut lebih tepat disasarkan kepada stafsus presiden yang juga berasal dari kalangan milenial itu. Seperti yang diungkapkan Dark Justice2, ia menganggap stafsus milenial masih nihil sumbangsih.

Sama dengan portal media, respon bernada negatif juga banyak dicuitkan warganet terkait topik ini. Perbincangan ini mulai ramai ditwitkan warganet dan memuncak pada tanggal 29 Oktober 2020 dengan total twit sebanyak 1.396 yang didominasi sentiment negatif sebanyak 836.

Opini Megawati ‘Jakarta Amburadul’

Sempat meredam beberapa saat, Megawati kembali menjadi sorotan setelah memberikan pernyataan terkait kondisi Jakarta dalam pidatonya yang dilakukan pada 10 November 2020. Penghargaan City of Intellect dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang diberikan kepada Kota Semarang menjadi bahan kritikan Megawati terhadap kondisi Jakarta. Namun, dalam sumbangan pidatonya Megawati memilih kata ‘amburadul’ untuk mengungkapkan kondisi Jakarta. Sontak, pernyataan tersebut terdengar negatif oleh media dan publik.

Di sisi lain, meski tak mendapat penghargaan City of Intellect, Jakarta telah mendapatkan penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021. Tentu saja hal ini seakan kontras dengan apa yang dinyatakan Megawati dalam pidatonya. Dengan adanya kritik ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan akan menjadikan kritikan tersebut sebagai masukan untuk membenahi Jakarta agar lebih baik.

Beberapa elite politik berbondong-bondong memberikan tanggapan terkait hal ini. Seperti halnya yang diungkapkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Muhammad Taufik yang mengatakan DKI Jakarta telah meraih penghargaan baik di skala nasional dan internasional. Hal ini patut untuk membuktikan bahwa DKI Jakarta telah melakukan banyak pembenahan. Hal senada juga diungkapkan oleh Tengku Zulkarnain, Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memberikan apresiasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mampu membuat ibukota menjadi semakin bersih dan nyaman.

Pidato ‘amburadul’ tersebut kembali membawa nama Megawati dalam framing berita bernada negatif. Puncak pemberitaan yang terjadi pada tanggal 10 November 2020 tersebut membawa nama Megawati Soekarnoputri diberitakan sebanyak 106 artikel dan 79 artikel di tanggal 11 November 2020. Pemilihan diksi negatif tersebut sontak juga menggiring pemberitaan media dengan nada yang sama.

Walaupun mendapat stigma negatif, mantan Presiden RI ke lima tersebut menyatakan tidak takut dibully terkait hal yang telah dinyatakannya selama ini. Ia mengatakan bahwa hal yang dilakukannya selama ini adalah untuk kemajuan bangsa Indonesia sehingga Megawati merasa tidak masalah atas rundungan tersebut.

Tak hanya media berita, warganet Twitter juga ikut ramai mengomentari hal ini. Seperti yang diungkapan salah satu warganet, @marlina_idha menolak keras pernyataan Megawati tersebut dan mengeklaim bahwa Jakarta telah mendapatkan penghargaan di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.

Puncak perbincangan di media Twitter terjadi pada tanggal 12 November dengan total twit sebanyak 1.556 yang didominasi sentiment negatif sebanyak 777 twit. Keluhan ‘amburadul’ yang dirasakan Megawati, dirasakan sebaliknya oleh warganet sehingga kosa kata tersebut ramai diperbincangkan di jagat Twitter.

Dengan kata kunci megawati dan bu mega, Netray berhasil menghimpun 9.331 twit dengan dominasi sentiment negatif sebanyak 5.035 pada portal media Twitter. Dalam rentang waktu 15 Oktober-13 November 2020 tersebut, @fadlizon, @geloraco, dan @OposisiCerdas masuk ke dalam jajaran Top Account berdasarkan Sort by Popularity, yang artinya menjadi akun yang paling banyak mendapat impresi terkait kata kunci ini. Cuitan Fadli Zon yang menyatakan Indonesia-lah yang amburadul mendapatkan impresi paling banyak yang mencapai 358 retweet dan 2.425 like.

Sedangkan dalam portal media berita Indonesia, kata kunci ini dalam rentang waktu yang sama telah diberitakan sebanyak 1.11o artikel dari 83 media berita. Tiga portal media yang paling banyak membahas topik ini ialah RMOL, Merdeka, dan Warta Ekonomi.

Baik di media berita maupun Twitter, topik ini ramai diperbincangkan dengan nada negatif. Pernyataan sumbangsih kaum milenial hingga Jakarta ‘amburadul’ berhasil mencuri perhatian publik. Kritik dan nasihat mantan Presiden ke lima ini masih didengar sumbang oleh masyarakat. Meksi demikian, Megawati tak gentar melawan bully dari publik. Begitu halnya masyarakat yang juga tak ingin goyah membuktikan kritikan tersebut.