Home Blog Page 115

Membedah Reaksi Warganet Terhadap Upaya Pelemahan KPK

23 tahun yang lalu, bangsa Indonesia mengalami gejolak yang kemudian dikenal dengan istilah reformasi. Reformasi menuntut perubahan dalam segala bidang kepemerintahan yang kemudian disebut sebagai agenda reformasi. Salah satu agenda reformasi adalah menciptakan lembaga independen untuk memberantas korupsi. Akhirnya berdiri lembaga bertitel Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) pada tanggal 29 Desember 2003

Sebagai bagian dari negara, keberadaan KPK tidak bisa dipandang mengawang-awang dalam tataran ideal. Kekuatan politik sedikit banyak memiliki pengaruh dalam kinerja KPK. Terutama kala berhadapan dengan kepentingan para koruptor yang tak jarang memiliki kapasitas tertentu dalam mempengaruhi kebijakan. Situasi tersebut sepertinya sedang menjangkiti KPK saat ini. Sejumlah aturan baru disinyalir justru menjadi upaya pelemahan KPK.

Publik terkesiap ketika sejumlah anggota KPK dibebastugaskan sebagai imbas dari aturan baru tersebut. Padahal beberapa penyidik KPK ini dinilai memiliki rekam jejak yang cukup mentereng dalam aksi memberantas korupsi. Salah satu nama besar yang menghilang adalah Novel Baswedan. Aturan baru menambahkan tes wawasan kebangsaan yang merintangi niat mereka untuk terus mengemban tugas ini.

Dari pantauan Netray Media Monitoring, sejumlah fakta terkait reaksi warganet kala menanggapi isu ini dapat ditemukan. Pemantauan sendiri dilakukan dengan berfokus pada tiga sub topik yang direfleksikan dalam penggunaan kata kunci. Sub topik tersebut antara lain pemecatan anggota KPK, Novel Baswedan, dan tes wawasan kebangsaan. Simak pemaparannya di bawah ini.

Laporan Statistika Pemantauan Wacana Upaya Pelemahan KPK

Pemantauan untuk topik perbincangan ini dilakukan selama periode 30 April 2021 hingga 5 Mei 2021. Netray menemukan setidaknya 33.374 kicauan dengan volume perbincangan terkonsentrasi pada tanggal 4 dan 5 Mei. Respons warganet atas total volume perbincangan ini sebanyak 53,4 juta kali interaksi dalam bentuk reply, retweet, dan favorites. Sedangkan impresi perbincangan secara potensial dapat menyentuh 106 juta akun Twitter.

Intensitas perbincangan yang cukup tinggi ini diwarnai oleh ketimpangan sentimen dari warganet. Sebanyak 19.033 kicauan ternyata ditulis dengan sentimen negatif. Padahal dari pemantauan Netray hanya ada 3.291 kicauan yang memiliki sentimen positif. Pada bab selanjutnya akan dijelaskan bagaimana perspektif negatif tersebut menguasai perbincangan di linimasa Twitter.

Netray juga berhasil mengumpulkan sejumlah akun yang kicauannya mendapat impresi tertinggi. Akun @febridiansyah, milik seorang pegiat anti korupsi, menempati posisi paling populer dengan mengumpulkan impresi sebesar 22.040 kali dari warganet. Disusul akun pegiat sosial media @Dennysiregar7 yang mendapat respons dari warganet sebanyak 14.209 kali. Politisi yang aktif di media sosial @Ferdinandhaean3 berada di posisi ketiga dengan mengumpulkan 13.608 kali interaksi. Untuk daftar yang lebih lengkap dapat disimak melalui diagram di bawah ini.

Membedah Perbincangan Pro Kontra Pemecatan Anggota KPK

Bab pembahasan ini memang menggunakan judul pro dan kontra meskipun dijelaskan sebelumnya bahwa sentimen negatif menguasai perbincangan. Alasannya tentu sentimen negatif tidak mewakili satu corak gagasan. Terdapat perdebatan-perdebatan di ranah publik yang kerap mengerucut pada argumentasi untuk menjatuhkan opini lawan.

Melalui pemantauan kicauan dari Top Accounts, dapat dilihat bagaimana perdebatan ini hadir di hadapan publik. Febri Diansyah melalui @febridiansyah, berpendapat bahwa yang seharusnya dinilai tak memiliki wawasan kebangsaan adalah para koruptor. Bukan para anggota KPK yang selama ini melawan koruptor. Mereka mencuri, menghisap, dan mengeksploitasi hak rakyat. Ada logika yang salah dari kebijakan pemerintah yang menjurus pada proses pelemahan KPK. Kicauan yang bercorak kritik ini tentu terindeks sebagai sentimen negatif.

Pandangan berbeda muncul dari akun yang selama ini mendukung laku pemerintah. @Dennysiregar7 menggunakan kesempatan ini guna menyerang sosok Novel Baswedan, alih-alih mengapresiasi kebijakan tes wawasan nusantara secara penuh. Pertama ia menyampaikan informasi yang belum tervalidasi yakni pertanyaan tes wawasan yang meminta anggota KPK berpendapat soal sosok Rizieq Shihab. Informasi yang didapat Denny menyebutkan banyak anggota KPK yang mendukung sosok tersebut.

Framing bahwa anggota KPK terafiliasi dalam golongan tertentu sengaja Denny tunjukkan sebagai justifikasi bahwa pemecatan anggota KPK ini sudah benar adanya. Tak terkecuali harus menimpa tokoh populer, seperti Novel Baswedan. Dengan sudut pandang seperti ini, sebagian kicauan Denny bersentimen negatif.

Apa yang dilakukan Denny diamplifikasi oleh kicauan dari Ferdinand Hutahaean. Setelah kicauan paling populernya menunjuk langsung ke sosok Novel, ia menggolongkan bahwa mereka yang menolak pemecatan sebagai golongan kadrun. Novel bahkan dicap sebagai pro radikalisme. Dibuktikan dengan ia tak lolos tes wawasan kebangsaan.

Perubahan status anggota KPK menjadi aparatur sipil negara menjadi justifikasi diadakannya tes ini. Ferdinand berpendapat bahwa negara tidak boleh dikelola oleh kaum tak berwawasan kebangsaan, tak cinta NKR, dan tidak menerima Pancasila sebagai ideologi tunggal. Semangat nasionalisme tiba-tiba menjadi hal yang penting dalam upaya memberantas korupsi.

Sudah terlihat corak kicauan dari akun top three dalam perbincangan ini. Sementara ini dua akun mendukung pemecatan anggota KPK dan satu akun menolak kebijakan tersebut. Netray menemukan akun terpopuler keempat, yakni milik editor media Tempo Budi Setyarso di @BudiSetyarso, juga mengkritisi kebijakan pemecatan tersebut melalui instrumen tes wawasan kebangsaan.

Sejumlah alasan Budi bahwa upaya ini hanya pelemahan KPK adalah pertama, sebagian besar anggota yang diberhentikan adalah mereka yang menangani kasus korupsi kelas kakap seperti e-KTP, simulator SIM, ekspor benur, dan juga bansos pandemi Covid-19. Budi menyebut kasus ini sebagai “Endgame” yang juga menjadi tema cover laporan Tempo terbaru. Gambar cover tersebut menjadi media paling populer di Twitter.

Budi juga menyangkal apabila tes wawasan nusantara ini adalah upaya pembersihan anasir kadrun dari dalam tubuh KPK. Kenyataannya justru tidak sedikit dari mereka yang tidak lolos tes adalah non-muslim. Akan tetapi, mereka memiliki kesamaan yakni integritas menurut pandangan pribadinya.

Adu argumen yang secara eksplisit dan implisit melemahkan sudut pandang lawan membuat perbincangan ini dikuasai sentimen negatif. Tak menutup kemungkinan juga didorong oleh kritik terhadap kebijakan. Publik mungkin masih bisa menilai pandangan mana yang memang jujur memperjuangkan kredibilitas KPK. Akan tetapi, bias di media sosial, seperti linimasa Twitter kerap mengaburkan hal ini. Dan semoga agenda pemberantasan korupsi di Indonesia masih terus menyala seperti yang dicita-citakan dalam aksi reformasi dulu.

Viral Peristiwa Sate Beracun Hebohkan Warganet

Peristiwa sate beracun yang menewaskan seorang anak pengemudi ojek online di Bantul, Yogyakarta hebohkan warganet beberapa waktu lalu. Pemilik sate beracun tersebut sempat menjadi misteri sebelum akhirnya berhasil diungkap oleh pihak kepolisian. Peristiwa ini pun menjadi viral di media sosial karena rasa penasaran warganet terkait siapa pengirim sate yang mengandung Kalium Sianida yang tergolong racun cepat mematikan tersebut. Netray memantau tanggapan warganet terkait topik ini sejak 28 April sampai dengan 04 Mei 2021. Simak hasil pantauan Netray selengkapnya.

sate beracun

Berdasarkan pantauan Media Monitoring Netray total cuitan terkait topik ini mencapai 4.317 dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Peristiwa yang menewaskan seorang anak tak bersalah tersebut pun menuai kecaman warganet, tak heran topik ini didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Adapun total impresi mencapai 9.3 juta dengan potensi jangkauan sebesar 119.4 juta. Jumlah tersebut menunjukkan peristiwa sate beracun cukup menarik perhatian warganet dan menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter.

Seorang anak berusia 10 tahun dilaporkan tewas setelah melahap sate yang dibawa ayahnya sepulang bekerja. Ayahnya selaku pengemudi ojek online mendapatkan paket sate dari seorang pelanggan yang memintanya untuk mengantarkan makanan tersebut kepada seseorang bernama Tomi. Namun, sate tersebut ditolak oleh istri target karena istri target merasa tidak mengenal nama samaran yang digunakan oleh pelaku. Tak ambil pusing, sate tersebut pun dibawa pulang oleh pengemudi untuk diberikan ke keluarganya . Malang, sate itupun ternyata mengandung racun mematikan hingga menewaskan Faiz Naba anak dari pengemudi ojek online tersebut. Kejadian ini pun membuat warganet geram dan penasaran siapa oknum pelaku pengirim sate tersebut.

Polisi menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut merupakan tindakan pembunuhan berencana. Faiz Naba merupakan korban salah sasaran dari aksi pembunuhan berencana yang dirancang Nani Apriliani. Berdasarkan Top Words terlihat beberapa kosakata yang berkaitan dengan perbincangan warganet terkait topik ini seperti, dendam, ojol, sate, yogyakarta, nurjaman, dan beberapa kosa kata lainnya. Polisi mengungkap sate beracun tersebut ternyata salah sasaran. Lantaran pelaku seharusnya hendak mengirim sate tersebut kepada Tomi yang ternyata telah menikah sirih dengan pelaku. Pelaku mengaku sakit hati karena Tomi akhirnya menikah sah dengan perempuan lain.

Sate Beracun Tewaskan Bocah Warganet Geram

Akibat sate beracun salah sasaran Faiz Naba bocah yang masih berumur 10 tahun itupun harus meregang nyawa. Sontak hal ini membuat warganet geram dan penasaran dengan sosok pengirim sate beracun. Warganet berharap pelaku dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya dan mendapatkan sanksi hukum yang setimpal.

Nani Apriliani Nurjaman kini harus mendekam di balik jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sebelumnya, polisi sempat kesulitan menemukan tersangka karena sate tersebut tidak dikirim melalui aplikasi. Hingga akhirnya polisi menangkap tersangka di rumahnya dan berhasil mengamankan beberapa barang bukti lainnya. Perempuan asal Majalengka Jawa Barat tersebut pun dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara.

Terlihat melalui media populer penampakan sosok Nani Apriliani yang tengah mengenakan baju tahanan. Sosoknya kini menjadi viral di dunia maya dan mendapat kecaman dari warganet. Sedangkan di sebelah kanan adalah driver ojol yang merupakan ayah dari Faiz Naba, bocah yang tewas setelah menyantap sate mengandung Sianida.

Berdasarkan pantauan Netray terlihat akun @upil_jaran67 dan @dsuperboy menempati kategori Top Accounts dan Top People pada topik ini. Selain itu, nama pelaku Nani Apriliani Nurjaman juga terlihat dalam jajaran kategori Top People. Sebagai tersangka utama dalam peristiwa ini nama Nani Apriliani kini menjadi perbincangan hangat warganet.

Sebagai peristiwa kriminal terlihat portal media pemberitaan online mendominasi kategori Top Organizations pada topik ini. Sementara itu, Bantul Yogyakarta terlihat menjadi Top Locations pada topik ini sesuai dengan lokasi terjadinya peristiwa naas tersebut.

Terkuaknya pelaku pengirim sate beracun yang salah sasaran hingga menewaskan bocah 10 tahun di Yogyakarta akhirnya menjawab rasa penasaran warganet. Warganet yang geram akan peristiwa tersebut pun berharap pelaku mendapatkan sanksi hukum yang sesuai. Terlebih motif pelaku adalah dendam dan patah hati hal ini menjadi peristiwa yang disayangkan oleh warganet.

Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis peristiwa terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Matahari Department Store Alami Krisis Keuangan hingga Berniat Menutup Gerai

Kabar mengenai bisnis ritel yang menyusut omsetnya karena pandemi, datang dari Matahari Department Store. Berita mengenai rencana penutupan 13 gerai milik PT. Matahari Putra Prima Tbk menghiasi linimasa media daring. Salah satu perusahaan ritel yang bergerak di bidang pakaian ini telah memiliki 151 gerai yang tersebar pada 60 kota di Indonesia. Selain memiliki gerai luring, Matahari Department Store juga memiliki gerai daring yakni Matahari.com. Menurut Corporate Secretary and Legal Director Matahari Department Store, Miranti Hadisusilo, rencana penutupan 13 gerai tersebut karena kondisi keuangan Matahari yang kurang baik. Lantas seperti apa gambaran kerugian Matahari Dept Store karena dampak pandemi? Dan bagaimana keramaian warganet membahas kabar tersebut? 

Sebelum membahas tentang dampak kerugian Matahari karena pandemi hingga rencana penutupan beberapa gerai, berikut kenalan singkat tentang Matahari. Sebagai salah satu pusat perbelanjaan yang terbilang jaya di Indonesia, Matahari bermula dari toko yang berjualan di Pasar.  

Matahari Department Store didirikan oleh Hari Darmawan. Bermula dari berjualan di pasar, Hari berhasil mengembangkan toko tersebut hingga berekspansi menjadi pusat perbelanjaan. Gerai pertama Matahari dibuka pada tahun 1956 dan sekarang telah berkembang dalam beberapa cabang di Indonesia. Sampai saat ini, Matahari Department Store telah menjadi primadona rujukan masyarakat untuk berbelanja baju apalagi menjelang hari raya idul fitri. Banyaknya promo serta diskon membuat ritel tersebut tidak pernah sepi pengunjung. Bagaimana perkembangannya kini?

Pantauan Media Massa terkait Penutupan Gerai Matahari Department Store

Media Monitoring Netray melakukan pemantauan pada media massa untuk melihat pemberitaan terkini tentang Matahari Department Store. 

Selama satu bulan topik tentang Matahari diberitakan sebanyak 132 artikel oleh 53 portal media. Terbilang angka cukup ramai untuk tagline berita yang terus menggebu di media sosial. Pemberitaan terkait rencana penutupan gerai matahari didominasi oleh berita dengan kategori Finance dan Insurance. Melihat dominasi kategori berita tentang keuangan, ekonomi, dan perusahaan, apa yang menjadi permasalahan utama PT. Matahari Putra Prima berkaitan dengan kategori tersebut?

Matahari Department Store Mengalami Krisis Keuangan

Dilansir dari Okezone, PT. Matahari Putra Prima Tbk mencatat kerugian bersih total sebesar 95 miliar rupiah pertiga bulan di tahun 2021. Total kerugian tahun ini lebih besar dibandingkan kerugian bersih tahun lalu. Total kerugian bersih tersebut diperoleh ketika manajemen Matahari mencatat penjualan kotor tahun ini yang menurun 23,6% dari tahun sebelumnya. Sementara penjualan bersih tahun ini sebesar 1,16 triliun, atau lebih rendah dari tahun 2020. Data tersebut memperkuat rencana penutupan gerai yang disinyalir untuk meminimalisir angka kerugian. 

Penutupan 13 Gerai Matahari Department Store 

Menyambung pembahasan di atas tentang penjabaran kerugian yang dialami oleh Matahari Department Store, berita di atas mengungkapkan penutupan gerai Matahari di tahun 2021. Sejumlah gerai tersebut mengalami dampak serius dari adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semenjak pandemi. Omset yang diterima oleh beberapa gerai tersebut mengalami penurunan drastis sehingga menyumbang kerugian yang cukup besar pada PT. Matahari Putra Prima Tbk. Selain 13 gerai yang akan segera ditutup, Matahari juga melakukan pengawasan pada 10 gerai yang dirasa mengalami krisis penjualan. 

Jajaran Organisasi

Pada media pemberitaan, terdapat beberapa organisasi yang berpengaruh atas topik rencana penutupan gerai Matahari. Selain PT. Matahari Department Store terdapat pula Bursa Efek Indonesia yang tercantum dalam jajaran organisasi di atas. Penurunan omset yang terjadi di Matahari Department Store mempengaruhi penurunan saham pada Matahari Putra Prima (MPPA). Kemudian gambar di atas juga memperlihatkan beberapa saham yang juga mengalami penurunan disebabkan dampak PSBB pandemi, seperti NPGF saham milik PT. Nusa Palapa Gemilang Tbk serta WIIM saham milik Wismilak Group

Penutupan Gerai Matahari Department Store dari Pantauan Media Sosial Twitter

Kabar rencana penutupan gerai Matahari Department Store yang akan diselenggarakan tahun ini cukup menghiasi lini jagat maya media sosial. Akun twitter resmi dari portal media paling banyak membagikan informasi terkait isu penutupan gerai dan banyak mendapat retweet dari warganet. Melihat interaksi tersebut, Netray melakukan pemantauan untuk melihat keramaian warganet menanggapi kabar yang tersiar. 

Berdasarkan Top Words di atas, selain kata gerai, matahari dan tutup terdapat kata ekonomi dan jokowi. Hal ini senada dengan pemberitaan di media daring bahwa perbincangan warganet tentang topik ini ialah disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda Matahari Department Store. Berikut statistik perbincangan warganet. 

Selama sepekan periode pemantauan, topik tersebut diperbincangkan warganet sebanyak 249 cuitan. Dengan impresi yang dihasilkan sekitar 35,1K artinya topik tersebut cukup menarik untuk diperbincangkan. Berikut isi cuitan populer warganet tentang penutupan gerai Matahari.

Melalui fitur Popular Top Words di atas, terlihat bahwa cuitan department dan tutup dipenuhi oleh cuitan dari akun resmi portal media yang menautkan artikel pemberitaan. Selain itu, terdapat cuitan dari akun @YanHarahap. Dalam cuitan tersebut Yan Harahap melemparkan pertanyaan terkait ucapan presiden Jokowi yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi membaik. Lalu mengapa justru beberapa gerai ritel akan tutup? Cuitan tersebut sontak memancing diskusi publik terkait pemberitaan tutupnya sejumlah gerai.

Ekonomi Merangkak Tapi Omset Matahari Melemah

Berdasarkan cuitan di atas, warganet menyindir pihak pemerintah yang menginformasikan data pergerakan ekonomi yang mulai merangkak naik, tetapi hal ini justru berbanding terbalik dengan fakta lapangan bahwa beberapa bisnis ritel terancam melemah. Kemudian warganet juga mengungkapkan keprihatinannya terkait penutupan gerai. Apabila gerai matahari harus ditutup dan mengalami kerugian maka banyak pula karyawan yang harus kehilangan pekerjaannya. 

Impresi Warganet untuk Matahari Department Store

Dampak pandemi memang sangat dirasakan sekali di bidang ekonomi apalagi untuk pebisnis ritel pakaian. Selain ungkapan warganet tentang dampak pandemi yang berpengaruh pada kerugian Matahari, warganet juga memberikan impresi untuk Matahari Dept Store. Mulai dari pengalaman berbelanja baju lebaran, mencari promo dan diskon di Matahari, dan ungkapan haru atas banyaknya toko Matahari yang berangsur tutup.

Bisnis ritel pakaian milik Matahari mengalami penurunan omset penjualan semenjak pandemi dan pemerintah memberlakukan PSBB. Sudah hampir 2 tahun pandemi terus bersemayam di Indonesia, membuat Matahari mau tidak mau harus menutup beberapa gerai miliknya untuk menghindari kerugian yang semakin melonjak. Penutupan gerai tersebut menuai tanggapan warganet yang menganggap pemerintah belum berupaya sepenuhnya dalam mengembalikan kondisi perekonomian negara. Selain menanggapi tutupnya gerai dengan menyangkut pautkan ekonomi, warganet juga menuliskan impresinya tentang Matahari. Sebagai pusat perbelanjaan yang telah lama berdiri di Indonesia, tentu Matahari mencuri hati para pelanggan setianya. Dikenal dengan tempat belanja yang banyak promo, diskon, serta banyak dipadati pembeli ketika lebaran sudah pasti tidak sedikit warganet menyayangkan apabila beberapa gerai tersebut harus ditutup. Demikian analisis Netray. 

Menelusuri Perkembangan Wacana Penangkapan Munarman, dari Prosedur Densus hingga Istri Kedua

Pemerintah melalui Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri tengah pekan lalu melakukan manuver yang cukup mengejutkan banyak pihak dalam upaya pemberantasan terorisme di Indonesia. Densus 88 menangkap mantan juru bicara ormas FPI Munarman di kediamannya di kawasan Modern Hill, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Selasa 24 April 2021. Munarman bisa disebut tokoh yang cukup populer dalam dunia politik dewasa ini karena pernah menjadi pengacara pemimpin FPI, Rizieq Shihab.

Kabag Penum Divhumas Polri Irjen Kombes Ahmad Ramadhan mengungkapkan bahwa Munarman ditangkap karena diduga terlibat dalam aksi pembaiatan kelompok teroris di UIN Jakarta, Makassar, dan Medan. Densus 88 masih mengembangkan kasus ini dengan melakukan penggeledahan lanjutan di markas FPI Petamburan.

Penangkapan dan penggeledahan ini menjadi pusat perhatian publik nasional selama sepekan ke belakang. Dari pemantauan Netray Media Monitoring untuk platform media sosial, kata kunci munarman mendulang 28.195 kicauan selama periode 26 April hingga 2 Mei 2021. Tingginya antusiasme warganet terhadap topik ini mendorong Netray untuk memonitor wacana apa saja yang berkembang di ranah publik. Simak pemaparannya di bawah ini.

Statistika Pemantauan Topik Munarman di Media Massa

Kantor berita daring nasional cukup getol memberitakan aksi penangkapan tersebut. Dari catatan Netray, setidaknya muncul 509 laporan yang terbit selama periode pemantauan. Kurang lebih 70 portal media massa menulis berita yang mengandung kata kunci. Sebagian besar laporan dimuat dalam kategori berita ‘hukum’. Meski tidak menutup kemungkinan muncul dalam rubrik lain seperti ‘hiburan’ dan ‘politik’.

Untuk kategori berita ‘hukum’ dapat ditemukan laporan yang berisi proses penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88, dugaan tindak kejahatan, hingga bantahan dari pihak Munarman melalui tim kuasa hukumnya. 

Media massa berusaha melaporkan secara detail proses penangkapan tersebut. Mulai dari waktu, prosedur yang diterapkan, hingga kejadian unik seperti saat Munarman tak sempat mengenakan alas kaki ketika diangkut dari kediamannya.

Sejumlah barang bukti juga ikut dibawa Densus 88. Mulai beberapa buku koleksi Munarman yang dinilai memuat ajaran terorisme hingga sejumlah botol plastik yang diduga berisi bahan peledak. 

Pengacara Munarman bergerak cepat begitu kliennya dibawa ke kantor polisi. Diwakili oleh pengacara Aziz Yanuar, tim kuasa hukum merasa bahwa penangkapan tersebut diklaim tak sesuai prosedur. Aziz akan membawa masalah ini pada sidang praperadilan terlebih dahulu sebelum menjalani proses hukum jika memang tidak bermasalah.

Tanggapan Publik Terhadap Topik Pemantauan

Tak hanya dari pihak pengacara, sejumlah figur dalam dunia politik juga turut berkomentar mengenai proses penangkapan tersebut. Seperti catatan dari Fadli Zon yang menilai bahwa tindakan penangkapan yang dilakukan Densus 88 ini hanya “mengada-ada” dan “kurang kerjaan” saja. Berbeda dengan komentar pegiat media sosial Denny Siregar yang mengaku sudah menganalisis kemungkinan adanya penangkapan tersebut.

Prosedur penangkapan Munarman tampaknya menjadi wacana yang cukup banyak menyita perhatian publik. Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik mempertanyakan keadilan hukum atas upaya tersebut. Sedangkan Achmad Baidowi dari PPP berharap polisi harus tetap transparan dan objektif dalam menjalankan tugasnya.

Gugatan yang lebih serius datang dari organisasi yang bersinggungan dengan kerja kepolisian. Salah satunya datang dari Indonesian Police Watch yang memintah polisi melepaskan Munarman. Lembaga ini melihat bahwa penangkapan atas Munarman tidak disertai barang bukti yang membuatnya cacat secara hukum.

Begitu juga dengan Asosiasi Ahli Hukum Pidana yang menyebut penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana yang mensyaratkan bahwa penangkapan harus didahului dengan penetapan status tersangka. Mereka juga meminta polisi membebaskan Munarman.

Perkembangan Wacana Penangkapan Teroris hingga Isu Perselingkuhan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, wacana ini juga muncul dalam kategori berita hiburan. Setelah Netray simak lebih jauh lagi, kemunculan berita ini karena di publik mulai berhembus isu tentang pihak ketiga dalam hubungan rumah tangganya. Sebuah video keamanan beredar yang menunjukan Munarman kedapatan masuk ke sebuah kamar hotel bersama perempuan asing yang kemudian diketahui merupakan istri keduanya.

Sempat viral juga sebuah gambar Munarman ketika ditangkap tetapi sudah diedit. Di gambar tersebut terlihat ia sedang menggigit sebuah sandal. Niatnya memparodikan peristiwa penangkapan ketika Munarman meminta untuk mengenakan sandal terlebih dahulu saat meninggalkan rumah. Berita yang sifatnya sensasional seperti ini tentu mengundang animo masyarakat. Tetapi tidak sedikit pihak yang dibuat kecewa karena hanya akan mendistorsi masalah utama.

Analisis Percakapan di Media Sosial

Pada awal analisis disebutkan tingginya perhatian warganet Twitter terhadap subjek pemantauan. Angka impresi menunjukan nilai sebesar 11.1 juta kali interaksi. Semua cuitan yang mengandung kata kunci berpotensi menjangkau lebih dari 124 juta pengguna akun Twitter. Keramaian perbincangan terjadi pada tanggal 28 April dan 29 April 2021 setelah itu volume menyurut secara bertahap hingga akhir periode pemantauan.

Secara garis besar, tren perbincangan terkait topik pemantauan mengarah ke sentimen negatif. Sentimen tersebut bisa ke arah Munarman atau aksi penangkapan Densus 88. Netray menemukan 18.855 kicauan dengan sentimen ini. Sedangkan untuk sentimen positif, yakni kicauan yang memuji tindakan Densus atau kemungkinan sosok Munarman, hanya berjumlah 2.741 buah saja.

Akun milik Fadli Zon dan Denny Siregar yang sempat diminta pendapatnya oleh awak media massa, masuk ke dalam jajaran Top Accounts. @fadlizon memposting ulang pendapatnya di media massa. Sedangkan @Dennysiregar7 tak hanya menyampaikan opininya terhadap sosok Munarman, tapi ia juga berkonfrontasi dengan figur yang mendukungnya.

Sentimen negatif juga terbentuk melalui kontra narasi atas pemberitaan utama media massa. Seperti yang disampaikan akun @TofaTofa_id yang menyanggah dugaan selingkuh Munarman. Padahal yang bersamanya adalah istri kedua yang jarang disentuh publik. Ia menduga ada pihak hotel yang sengaja menyebarkan video tersebut. Akun @DonAdam68 tak percaya jika Munarman disebut sebagai teroris. Menurut kesaksiannya Munarman justru membantu pembangunan gereja di wilayah Cinere. Tangkapan layar klaim ini menjadi salah satu media terpopuler dari pemantauan Netray.

Pemantauan media paling populer memunculkan cuitan dari aktivis dakwah @Hilmi28. Ia menyinggung orang-orang yang ribut kala muncul berita Munarman masuk ke hotel bersama istrinya, atau saat Abdul Somad menikah dengan perempuan yang jauh lebih muda. Ia curiga jika ia mengunggah foto bersama istri, yang akhirnya ia lakukan, mereka akan mengira dirinya berfoto dengan perempuan lain. Dugaan Hilmi orang-orang seperti ini mungkin terlalu lama menjomlo.

Berikut tadi adalah analisis hasil pemantauan Netray terhadap kasus penangkapan mantan jubir FPI, Munarman. Wacana yang menyangkut figur populer biasanya akan berkembang ke banyak arah. Untuk kasus ini bahkan bisa terlihat bahwa isu terorisme bisa melebar ke wacana perselingkuhan. Kedewasaan publik dalam mengkonsumsi informasi merupakan resep penting untuk melihat sesuatu secara adil dan dapat dipertanggungjawabkan.

Fenomena Babi Ngepet Sawangan Hingga Jadi Trending Topik Twitter

Beberapa waktu lalu dunia maya dihebohkan dengan isu seputar babi ngepet yang terjadi di Bedahan, Sawangan Depok. Kehebohan pun berujung ditangkapnya seorang ustaz dari kampung tersebut oleh pihak kepolisian karena terbukti membuat cerita palsu atau hoaks terkait isu babi ngepet tersebut. Topik ini pun menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter. Seperti apakah arus perbincangan warganet terkait topik ini?

Babi ngepet

Media Monitoring Netray memantau perbincangan terkait babi ngepet sejak 20 April 2021 sampai dengan 03 Mei 2021. Terlihat total perbincangan terkait topik tersebut mencapai 63.5 ribu dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi pada topik ini mencapai 139.1 juta dengan potensi jangkauan sebesar 218.2 juta. Tingginya jumlah intensitas tersebut membuktikan bahwa topik babi ngepet sempat ramai menjadi perbincangan warganet.

Jika diamati melalui grafik di atas terlihat intensitas perbincangan terkait topik ini mulai memuncak sejak 27 April 2021. Babi ngepet yang sempat viral ini menghebohkan masyarakat hingga tidak sedikit dari mereka yang datang berbondong-bondong untuk babi yang disembelih dan dimakamkan layaknya manusia tersebut. Alih-alih berkaitan dengan hal mistis ternyata kisah babi ngepet tersebut hanyalah akal-akalan dari seorang ustaz di kampung tersebut. Adam Ibrahim, seorang ustaz di kampung tersebut sengaja merekayasa cerita babi ngepet karena ingin kampungnya terkenal. Ia pun diduga menjadi otak dari rekayasa ini dan berakhir menjadi tersangka terkait kasus penyebaran berita atau informasi bohong. Ia dijerat Pasal 14 ayat 1 dan atau Pasal 2 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman pidana 10 tahun penjara.

Geger Babi Ngepet, Pengangguran Jadi Sasaran

Kehebohan terkait babi ngepet terjadi sejak tanggal 27 April 2021. Warganet dihebohkan dengan kabar tertangkapnya seekor babi yang diyakini sebagai bentuk pesugihan. Hal ini bermula dari hilangnya sejumlah uang warga secara misterius hingga diduga ulah babi ngepet di kampung mereka. Hingga pada akhirnya warga setempat rela bertelanjang untuk mengamankan seekor babi yang diduga babi ngepet.

Babi yang diamankan tersebut pun menjadi perbincangan warga dan tidak sedikit dari mereka yang percaya bahwa babi tersebut adalah babi jadi-jadian. Kehebohan tersebut pun merambah hingga ke dunia maya dan menjadi perbincangan hangat. Tidak sedikit dari warganet yang kaget sekaligus heran akan peristiwa tersebut, hal ini dapat diamati melalui beberapa cuitan di atas.

Masyarakat yang dihebohkan dengan keberadaan babi ngepet tersebut pun mencari siapa pemilik babi tersebut. Tak tanggung-tanggung bahkan seorang warga setempat bernama Wati mengatakan kepada publik bahwa ia mencurigai tetangganya yang terlihat tidak bekerja tapi memiliki banyak uang. Tuduhan tersebut pun menjadi perbincangan warganet. Warganet menilai tuduhan tersebut tidak masuk akal, sebab seseorang yang tidak terlihat bekerja bukan berarti ia tidak memiliki penghasilan. Terlebih di zaman digital saat ini, seseorang bisa saja bekerja dari rumah dengan bermain saham atau bahkan investasi bitcoin.

Otak Rekayasa Babi Ngepet Hingga Diusir Warga

Penangkapan dan penetapan Adam sebagai tersangka menjadi akhir dari cerita warga Sawangan, Depok yang marah dengan keberadaan babi ngepet. Masyarakat sempat beramai-ramai menyaksikan babi yang disembelih di depan warga tersebut dan bahkan dimakamkan layaknya manusia. Namun kini kepolisian membongkar kembali makam babi tersebut.

Seseorang yang dijuluki sebagai ustaz ditetapkan sebagai tersangka dari penyebaran berita palsu tersebut. Adam Ibrahim mengaku bahwa cerita tersebut telah lebih dulu disiapkannya bersama beberapa warga lainnya, hingga kemudian ia pun memesan babi melalui situs online. Ia mengaku hal tersebut dilakukannya agar permasalahan warga yang kehilangan uang dapat terjawab. Selain itu, ia juga ingin kampung yang ia tinggali tersebut dapat menjadi terkenal dan majelis taklim yang dipimpinnya menjadi ramai jamaah. Alih-alih tujuannya tercapai ia justru berakhir di bui.

Ikut menjadi viral karena membenarkan hingga menuduh tetangganya yang tidak bekerja namun kaya sosok Wati kini turut ramai menjadi perbincangan. Ia mengaku mengetahui sosok babi ngepet tersebut, tak tanggung-tanggung bahkan Wati menuduh tetangganya melakukan ritual pesugihan. Namun, setelah rekayasa tersebut terungkap warga pun merasa geram karena tuduhan yang tidak mendasar tersebut hingga warga mengusir Wati dari kampung Sawangan, Depok. Tak hanya warga setempat, sebagian warganet pun terlihat geram melihat ulah Wati. Pasalnya tuduhan tidak mendasar tersebut dapat berujung fitnah dan berakibat fatal.

Melalui fitur media populer terlihat kedua sosok yang turut viral karena rekayasa cerita babi ngepet, yakni oknum Ustaz Adam Ibrahim dan Ibu Wati. Oknum ustaz tersebut kini telah ditetapkan oleh pihak kepolisian sebagai tersangka usai pengakuan rekayasanya. Demikian halnya Wati yang kini menjadi bulan-bulanan warga yang kesal akan tuduhannya tersebut.

Berdasarkan Top Accounts terlihat @AREAJULID menempati urutan teratas kategori akun populer. Hal ini disebabkan oleh cuitannya terkait babi ngepet yang disukai oleh lebih dari 39K dan di-retweet lebih dari 8K kali. Tidak hanya itu, dalam kategori tersebut juga terlihat beberapa akun lain yang turut berkomentar terkait peristiwa ini.

Sementara itu, pada kategori Top People terlihat nama Wati turut menempati delapan tokoh paling banyak disebut dalam perbincangan terkait topik ini. Selain itu, pada kategori Top Locations Depok hingga Sawangan terlihat dalam urutan kategori tersebut sesuai dengan lokasi terjadinya peristiwa viral rekayasa babi ngepet.

Kehebohan peristiwa babi ngepet menghebohkan warga Sawangan Depok hingga menjadi trending topik di Twitter. Kehebohan yang bermula dari sejumlah warga yang mengaku menangkap babi jadi-jadian tersebut pun mengherankan warga. Tidak sedikit dari mereka yang percaya bahkan hingga menuduh orang lain melakukan ritual pesugihan tersebut. Kehebohan ini pun diakhiri dengan ditetapkannya oknum Ustaz Adam Ibrahim sebagai tersangka dalang dari rekayasa babi ngepet dan diusirnya Wati sebagai warga yang mengaku tahu akan siapa sosok pesugihan tersebut. Tidak sedikit warganet yang geram akan ulah otak dari peristiwa tersebut dan merasa lucu akan kelakukan warga +62 yang masih mempercayai babi ngepet di tengah berkembangnya teknologi pada era 4.0 ini.

Simak hasil analisis peristiwa terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Rapid Test Bekas di Kualanamu Bak Babel Group di Kehidupan Nyata

Pemberitaan seputaran pandemi seperti tidak ada habisnya meski sudah memasuki tahun kedua. Mulai dari berita jumlah kasus yang tak kunjung usai mereda, penggelapan dana bansos, eksodus WNA India, mafia bandara hingga yang terbaru kali ini ialah layanan Rapid Test di Bandara Kualanamu yang diduga menggunakan alat bekas.

Penggrebekan atas dugaan Rapid Test bekas yang dilakukan pada Selasa, 27 April 2021 ini telah dibenarkan oleh Excecutive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, Agoes Soepriyanto. Dalam penyidikan ini tim Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara telah mengamankan lima petugas Rapid Test dan alat-alat kesehatan pemeriksaan Rapid Test. Kejadian ini pun turut menggelitik tim Netray untuk memantau lebih lanjut terkait pemberitaan media serta seperti apa ungkapan kekecewaan masyarakat yang diwakili warganet atas kejadian tersebut?

Rapid Test Bekas Terendus Kepolisian

Dugaan penyalahgunaan alat deteksi Covid ini bermula dari laporan salah satu pengguna jasa tersebut. Dengan adanya laporan ini, Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara melakukan penyamaran guna menyelidiki kebenarannya. Alhasil, laporan tersebut benar adanya, petugas Kimia Farma yang bertugas pada hari itu mengakui adanya penyalahgunaan pemeriksaan layanan Rapid Test Bandara Kualanmu. Alat yang digunakan dalam mendeteksi Covid ini dicuci dan digunakan kembali untuk pasien berikutnya. Dengan ini, hasil yang diberikan oleh alat tersebut menjadi tidak akurat.

Permintaan Usut Tuntas

Dikutip dari Detik, dengan adanya kejadian ini Kementerian BUMN mendukung upaya kepolisian dalam mengungkap layanan tes antigen yang diduga menggunakan peralatan bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa masalah tersebut harus segera diproses secara hukum karena telah merugikan masyarakat dan juga PT Kimia Farma.

Penangkapan dan Penyandangan Status Tersangka

Praktik Rapid Test bekas ini berbuntut pada penetapan 5 orang yang menjadi tersangka. Dikutip dari iNews.id, Kasubid Penerangan Masyarakat Polda Sumut AKBP Mangantar Pardamean (MP) Nainggolan menyebutkan kelima tersangka masing-masing berinisial PM (45), SR (19), DJ (20), M (30 dan R (21).

PM yang merupakan Bussines Manager Laboratorium Kimia Farma Jalan R.A. Kartini, Kota Medan ini adalah otak atau dalang atas kasus tersebut. Lalu, pelaku berikutnya ialah SR yang berperan sebagai kurir pembawa cutton buds bekas untuk rapid test antigen dari KNIA ke Laboratorium Kimia Farma. Pelaku ketiga ialah DJ yang berperan melakukan daur ulang cotton buds untuk rapid test swab antigen bekas menjadi seolah-olah baru. Keempat, M yang merupakan tenaga admin di Laboratorium Kimia Farma Jalan RA Kartini. Pelaku terakhir ialah R karyawan tidak tetap Lab Kimia Farma yang merupakan tenaga admin hasil tes swab antigen di Posko Pelayanan Pemeriksaan Covid19 Kimia Farma Bandara Kualanamu.

Top Entitas

Pada fitur Top Entitas, Netray menemukan beberapa kosakata yang terjaring dalam kategori komplain pada beberapa artikel pemberitaan. Kosakata yang menjadi bagian kategori komplain pada topik ini ialah seperti berikut ini

Bentuk kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab tersebut sontak menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat pengguna layanan dan juga PT Kimia Farma sebagai perusahaan yang menaungi. Pelayanan tes kesehatan, terutama di masa pandemi seperti ini bukan seharusnya menjadi ajang untuk mencari keuntungan.

Pantauan Twitter

Tak hanya media berita yang ramai membahas Rapid Test bekas, warganet Twitter pun juga dibuat geram dengan adanya kejadian tersebut. Lalu hal-hal apa saja yang menjadi pembahasan warganet? Berikut pantauannya.

Pada periode pemantauan yang sama dengan media berita, Media Monitoring Netray menemukan topik Rapid Test bekas ini diperbincangkan oleh 4 juta akun dengan total impresi sebanyak 96 juta lebih yang berpotensi menjangkau 132 juta akun di Twitter. Dalam kurun satu minggu ini, total twit yang berhasil terhimpun oleh Netray ialah sebanyak 24.107 twit dengan didominasi twit bersentimen negatif sebanyak 10 ribu lebih twit. Dengan kata lain, hal ini mengindikasikan bahwa topik Rapid Test bekas Kualanamu ini telah menyita perhatian warganet, berbagai respons negatif telah dilayangkan warganet untuk ikut serta menyuarakan kasus ini.

Dilihat dari grafik di atas, topik Rapid Test bekas ini mulai mengalami kenaikan pada tanggal 28 April 2021, yakni satu hari setelah adanya penggrebekan yang dilakukan oleh Tim Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara. Dengan fitur Oldest Twit, Netray menemukan akun @SINDOnews sebagai akun yang pertama kali memberikan informasi ini di media Twitter. Akun portal berita nasional ini telah membagikan tautan link berisikan berita atas kejadian dugaan penyalahgunaan Rapid Test di Bandara Kualanamu. Sontak twit ini pun berhasil mencuri perhatian warganet.

Kimia Farma = Babel Indonesia

Pada tabel Top Words, selain kata-kata yang berkaitan dengan kasus ini, seperti kimia, farma, antigen, rapid, kualanamu, dan lain sebagainya, Netray menemukan satu kata yang berhasil menarik perhatian, yakni kata babel. Apa yang menjadi perbincangan warganet dengan kosakata ini?

Apakah yang dimaksud dengan babel? Babel merupakan nama perusahaan yang terdapat di dalam drama Korea Vincenzo. Pada serial ini, Babel memiliki anak perusahaan yang disebut Bio Babel dan Kimia Babel. Kedua perusahaan ini digambarkan sebagai perusahaan yang memiliki citra buruk karena telah merugikan banyak orang. Kejadian ini pun disamakan dengan Kimia Farma terkait kasus ini. Babel yang juga merupakan perusahaan bidang farmasi dalam serial tersebut dinilai warganet sebagai gambaran Kimia Farma di kehidupan nyata yang terjadi di Indonesia.

Beragam respons warganet yang menyamakan Kimia Farma dengan Babel Group pun berhasil dihimpung oleh Netray dengan fitur filter keyword seperti gambar di atas. Dengan kata kunci vincenzo dan babel, ditemukan cuitan-cuitan sarkas yang diungkapkan beberapa warganet. Seperti yang diungkapan oleh akun @cecakgaksetia yang mengatakan Kimia Farma tidak memiliki adab dan hal ini sama dengan Babel Group dalam serial Vicenzo.

Kekecewaan Warganet

Meski Kimia Farma telah mendukung penyidikan atas dugaan penyalahgunaan tersebut stigma negatif atas perusahaan farmasi ini tidak dapat dibendung. Ungkapan kekecewaan atas kepercayaan masyarakat selama ini disampaikan beberapa warganet di akun Twitter mereka. Kejadian ini menjadi pukulan customer yang telah mempercayai perusahaan Kimia Farma selama ini.

Dukungan Pengusutan dari Warganet

Menteri BUMN Erick Thohir pun juga memberikan suara di akun Twitter miliknya. Pada twit tersebut, Erick Thohir menyatakan telah mengutuk keras tindakan oknum pertugas Kimia Farma yang menyalahi aturan SOP. Dalam cuitannya, Erick Thohir juga meminta oknum-oknum tersebut agar dipecat dan dihukum secara tegas.

Tak hanya dari Menteri BUMN, beberapa akun lainnya juga mendukung kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian ini. Seperti yang diungkapkan oleh akun @kanguha_ yang meminta agar penyidikan ini dapat memberikan hukuman yang dapat memberikan efek jera pada pelakunya.

Masa pandemi seperti ini merupakan masa sulit yang dialami oleh berbagai lapisan masyarakat. Tidak selayaknya, pelayan kesehatan masyarakat menjadikan hal ini sebagai ladang untuk mencari keuntungan. Meski penyidikan telah sampai pada penetapan tersangka, diharapkan kejadian ini tidak ditemui lagi. Kecaman dan kekecawaan warganet atas kejadian ini semoga menjadi tamparan bagi mereka yang mencari celah untuk mengeruk ladang keuntungan di atas derita masyarakat.

Serum Wajah Paling Populer; Avoskin vs Scarlett

Rangkaian produk perawatan menjadi salah satu topik yang kerap menjadi perbincangan warganet, khususnya wanita. Serum wajah menjadi salah satu produk perawatan yang paling populer di kalangan wanita saat ini. Berbagai brand pun menawarkan produk serum andalan mereka dengan ragam manfaat yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. 

Netray menelusuri perbincangan warganet terkait serum wajah, hasilnya ditemukan dua brand yang mendominasi perbincangan warganet. Seperti apakah hasil pantauan Netray. Simak selengkapnya.

  • serum wajah

Serum Wajah Avoskin

Avoskin merupakan salah satu serum brand lokal yang paling banyak diperbincangkan oleh warganet. Salah satu rangkaian produk miliki PT AVO Innovation Technology ini tengah digandrungi karena berbagai varian yang ditawarkan dapat membuat penggunanya menyesuaikan dengan kebutuhan kulit mereka. Seperti apakah testimoni dari para penggunanya.

Melalui beberapa cuitan di atas terlihat testimoni warganet terkait penggunaan serum Avoskin. Salah satu serum lokal ini mampu mendominasi perbincangan warganet selama sepekan terakhir. Tidak hanya itu, sebagian warganet juga merasa puas dengan perubahan dan manfaat yang mereka rasakan. Selain karena manfaat tersebut harga dari produk lokal yang cukup affordable ini juga mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi warganet.

Meski didominasi oleh perbincangan bersentimen positif brand satu ini juga mendapat beberapa tanggapan negatif dari warganet. Hal ini disebabkan oleh ketidakcocokan yang mereka rasakan dan merasa ragu akan manfaat dari produk tersebut.

Serum Wajah Scarlett

Produk lainnya yang paling banyak menjadi perbincangan yakni milik brand Scarlett. Ya, dari produk perawatan tubuh kini Scarlett merambah ke produk perawatan wajah dengan meluncurkan berbagai varian serum. Setelah bodycare-nya booming dan viral di dunia maya Scarlett kembali hadir dengan meluncurkan varian serum wajah yang tengah menjadi perbincangan warganet. Jika diamati melalui grafik di atas terlihat cuitan positif dan negatif terkait produk ini memiliki perbandingan jumlah yang hampir sama. Seperti apakah perbincangan warganet seputar produk ini?

Meski masih terbilang baru, peluncuran produk serum dari Scarlett ini telah mendapat tempat di hati para penggunannya. Mereka menilai produk ini ampuh mengatasi permasalahan kulit yang mereka alami. Itulah sebabnya sebagian warganet merespon positif produk ini.

Meski kerap viral di dunia maya dan mendapat ragam testimoni terlihat beberapa warganet kurang merespon baik produk Scarlett ini. Melalui beberapa tanggapan negatif di atas sebagian warganet kurang menyukai aroma dari produk ini dan masih ragu untuk menggunakannya. Sementara itu, terdapat juga warganet yang tidak merasakan dampak yang baik dalam mengatasi permasalahan kulitnya setelah menggunakan produk ini.

Penutup

Berbagai serum wajah kini tengah digandrungi oleh para kaum hawa. Avoskin dan Scarlett menjadi dua produk yang paling ramai diperbincangkan warganet selama periode pantauan Netray. Baik respon positif maupun negatif terlihat dalam testimoni kedua merek ini, mulai dari permasalahan harga hingga keampuhan produk menjadi tolok ukur pemilihan brand tersebut. Meski demikian harus disadari bahwa permasalahan kulit dan jenis kulit yang berbeda akan mempengaruhi efek dari penggunaan produk-produk perawatan tersebut.

Selayang Pandang tentang Pernikahan Dini hingga Dampak yang Menyertainya

Sejumlah lembaga seperti Komisi Perlindungan Anak, BKKBN, dan lembaga yang bersangkutan lainnya menginformasikan bahwa selama pandemi Covid-19 angka pernikahan dini melonjak pesat. Seperti diketahui, Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan sebelum mempelai berusia 18 tahun. Selain berisiko pada kesehatan mempelai, pernikahan sebelum usia produktif tersebut juga menimbulkan beberapa dampak, seperti terjadinya stunting.

Melihat polemik kasus pernikahan dini, Media Monitoring Netray telah melakukan pemantauan pada media berita dan media sosial. Bagaimana intensitas media pemberitaan dalam mengangkat kasus tentang pernikahan dini? Dan seperti apa pernikahan dini dari kacamata warganet? 

Pernikahan Dini dalam Sudut Pandang Media Pemberitaan 

Hasilnya pada periode pemantauan selama satu bulan terhitung dari 1-30 April, topik pernikahan dini diberitakan sebanyak 110 artikel. Isu pernikahan dini diangkat oleh 52 portal media dengan kategori berita berkenaan pada kesehatan, pemerintah, hukum, dan pendidikan. Dengan total news yang telah terjaring, apa isi artikel pemberitaannya?

Pernikahan Dini Melonjak Kala Pandemi

Dikutip dari Tirto Id, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung yang dihimpun oleh Komnas Perempuan menguraikan data dalam lima tahun terakhir. Angka angka dispensasi pernikahan melonjak tajam dalam dua tahun ke belakang. Tercatat pada 2018 terdapat 12.504, lalu tahun 2019 sebanyak 23,126 dan tahun 2021 sebanyak 64.211 kasus. Himpunan data tersebut memperlihatkan bahwa pernikahan anak usia dini melonjak pesat saat pandemi Covid-19 di Indonesia. Angka kenaikan tersebut membuat situasi dan kondisi dianggap menjadi tanda bahaya. Hal itu karena meningkatnya pernikahan dini selaras dengan meningkatnya potensi kekerasan seksual dan permasalahan sosial.  

Dispensasi Pernikahan Dini

Apa yang dimaksud dengan dispensasi pernikahan dini? Dispensasi pernikahan merupakan pemberian hak kepada seseorang untuk melakukan pernikahan meski belum mencapai batas minimum usia syarat menikah. Kelonggaran tersebut disebabkan karena adanya alasan mendesak atau suatu keadaan yang memaksa serta tidak ada pilihan lain, selain melangsungkan pernikahan.   

Menurut media Tribun, lonjakan dispensasi pernikahan disebabkan adanya peraturan yang menjadi celah. Setelah perubahan Undang-Undang tentang Perkawinan Nomor 16 tahun 2019 yang berlaku pada 15 Oktober 2019 menjadi poros untuk mencari celah dispensasi kelonggaran usia menikah di bawah umur 18 tahun. Dalam Undang-Undang tersebut terdapat salah satu pasal yang menjelaskan tentang dispensasi pernikahan yang diberikan atas alasan mendesak, terpaksa, dan harus dikuatkan dengan bukti-bukti yang mendukung. Munculnya pandemi yang mengakibatkan kesulitan ekonomi dapat dijadikan salah satu alasan mendesak orang tua untuk menikahkan anak.

Susunan Top Portal

Berdasarkan hasil pantauan Netray dalam media daring, terlihat bahwa intensitas pemberitaan terkait isu pernikahan dini . Dengan jumlah artikel yang telah terjaring dalam satu bulan pemantauan, portal media massa apa saja yang mengangkat isu tersebut? 

Pada gambar di atas, portal media daerah banyak terangkum dalam susuan top portal. Seperti Solo Pos dan Tribun Solo sebagai portal kedua teratas yang paling sering mengangkat pemberitaan terkait isu pernikahan dini. Kemudian terlihat IDN Times sebagai portal media nasional yang memberitakan isu pernikahan dini.

Framing Pernikahan Dini dari Kacamata Warganet 

Selain memantau pada media pemberitaan, Netray juga melakukan pemantauan dalam media sosial Twitter. Seperti apa perbincangan warganet terkait isu pernikahan dini?

Selama periode 1-30 April 2021, isu pernikahan dini di Twitter cukup ramai menjadi perbincangan. Topik ini telah menjadi bahan diskusi warganet sebanyak 2,240 cuitan. Grafik persebaran topik ini dari awal bulan hingga akhir didominasi cuitan bersentimen negatif dengan puncaknya terjadi pada 21 April 2021. Apa yang warganet perbincangkan seputar isu pernikahan dini?

Gambar Top Words di atas memperlihatkan seputar garis besar perbincangan warganet terkait isu pernikahan dini. Kemudian di sekitar ketiga kata yang menjadi topik bahasan utama tersebut, terdapat kata pandemi, kartini, stunting, dan pendidikan. Perbincangan warganet seputar isu pernikahan dini, serupa dengan pemberitaan pada media massa, yaitu pernikahan dini meningkat selama terjadinya pandemi. Selain itu, warganet juga menyebutkan stunting sebagai dampak dari meningkatnya angka pernikahan dini. Berdasarkan kata-kata yang muncul seperti pandemi, kartini, dan stunting di atas, Netray merangkum dan menganalisis untuk melihat sudut pandang warganet atas keterkaitan isu pernikahan dini dengan ketiga kata tersebut.  

Pandemi sebagai Pemicu Meningkatnya Pernikahan Dini?

Lembaga resmi yang bersangkutan dengan pernikahan resmi telah menyampaikan bahwa selama pandemi berlangsung angka pernikahan dini di Indonesia mengalami kenaikan drastis. 

Tanggapan warganet di atas dipenuhi komentar tentang pernikahan dini yang terus meningkat karena pandemi. Musibah Covid-19 yang melanda di Indonesia berdampak serius pada perkembangan ekonomi negara. Tidak sedikit masyarakat yang harus kehilangan mata pencahariannya dan anak-anak terpaksa putus sekolah karena pandemi. Himpitan ekonomi tersebut membuat beberapa orang tua menikahkan anaknya karena dengan menikahkan anaknya berarti mengurangi beban ekonomi keluarga. Seperti cuitan dari @jusmintortilla yang mengklarifikasi berdasarkan data pernikahan di kabupaten Jember bahwa jumlah kasus pernikahan dini semenjak pandemi meningkat hingga 10 kali lipat.

Stunting Sebagai Dampak dari Pernikahan Dini

Usia menikah yang belum memenuhi kriteria usia reproduktif akan berdampak serius pada kesehatan mempelai. Selain berpengaruh pada kesehatan, calon anak yang dilahirkan pun dikhawatirkan akan mengalami stunting. 

Pada contoh cuitan tersebut, pernikahan dini merupakan penyebab adanya masalah stunting di Indonesia. Hal ini karena orang tua dari pernikahan dini belum teredukasi dengan baik tentang nutrisi yang tepat untuk anak sehingga terbiasa memberikan susu kental manis tanpa diimbangi dengan protein yang seimbang untuk perkembangan sejak bayi. Oleh sebab itu, asupan nutrisi yang kurang tepat dapat memicu tumbuh kembang anak hingga berakibat stunting.  

Momen Hari Kartini untuk Menyuarakan Pernikahan Dini 

Melihat kenyataan angka pernikahan dini yang terus meningkat, warganet menyuarakan dengan bertepatan pada momen hari Kartini 21 April 2021. Menurut sebagian warganet, momen hari Kartini merupakan momen yang tepat untuk menyuarakan isu pernikahan dini, sebab sosok Kartini ialah sosok yang mengecam pernikahan dini. 

Nyatanya, perjuangan Kartini untuk menghindari pernikahan dini masih belum merata. Fakta di lapangan, banyak anak-anak di daerah yang terpaksa harus menikah dengan usia yang cukup belia. Sebagai kartini masa kini, warganet berharap dapat meneruskan perjuangan RA Kartini untuk mengentaskan pernikahan dini. Dimulai dengan memberi edukasi pada orang tua, bahwa pendidikan merupakan hal penting bagi anak. Seperti cuitan dari akun @anonblobfish yang menyindir meningkatnya angka anak putus sekolah karena menikah. 

Susunan Top Lokasi 

Beberapa lokasi di atas adalah lokasi-lokasi yang paling banyak disoroti warganet berkaitan dengan isu pernikahan dini. Dalam deretan lokasi di atas terdapat kota Jombang dan Sampang yang menempati tiga urutan teratas sebagai kota-kota dengan angka tinggi kasus pernikahan dini. Seperti contoh cuitan pada lokasi Jombang tersebut, akun @lintang_ayoe menuliskan tingginya kasus pernikahan dini di daerah Jombang disebabkan oleh faktor religius dan rendahnya edukasi orang tua terhadap dampak pernikahan dini. Faktanya berdasarkan cuitan Lintang, tidak sedikit anak di bawah umur yang dinikahkan oleh ustaz.

Kasus pernikahan dini yang terus meningkat di Indonesia memang perlu menjadi perhatian pemerintah. Regulasi yang menaungi pernikahan yang di dalamnya mengatur tentang dispensasi usia pernikahan pun perlu dikaji kembali. Kelonggaran dispensasi pernikahan perlu direvisi sehingga tidak dimanfaatkan untuk menikahkan anak dibawah umur dengan alasan ekonomi. Meskipun ekonomi masih belum dapat dituntaskan secara merata, setidaknya untuk memperoleh dispensasi menikah harus dengan alasan yang spesifik dan peninjauan. Demikian analisis Netray. 

Melihat Perbincangan Warganet Seputar Papua Kembali Bergejolak

Beberapa waktu belakangan topik seputar Papua kembali menarik perhatian warganet Twitter, tepatnya setelah gugurnya Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya yang merupakan Kepala BIN Papua. Hal ini disebabkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang merupakan sebutan aparat untuk kelompok sipil bersenjata di Papua kembali gencar melakukan serangan dalam beberapa waktu belakangan. Untuk melihat perbincangan warganet seputar topik ini Media Monitoring Netray melakukan pemantauan sejak 22 April 2021 sampai dengan 28 April 2021.

papua

Selama periode pemantauan tersebut setidaknya ditemukan sebanyak 19 ribu total cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Adapun impresi pada topik ini mencapai 6.2juta dengan jumlah jangkauan mencapai 155.3 juta. Bergejolaknya kembali Papua disebabkan oleh masifnya serangan dari KKB. Serangan tersebut belakangan semakin gencar dilakukan hingga mengakibatkan tewasnya Kepala BIN Papua tersebut. Polri menduga perpanjangan kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) Papua jadi salah satu pemantik KKB kembali masif melakukan serangan.

Melalui grafik di atas terlihat perbincangan terkait Papua muncul setiap harinya selama periode pemantauan. Namun topik ini mulai meningkat secara signifikan sejak 25 April 2021. Hal ini bertepatan dengan gugurnya Kepala BIN Papua Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha yang ditembak oleh KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada tanggal yang sama.

Bila diamati melalui Top Words terlihat beberapa kosakata yang mendominasi perbincangan warganet terkait topik ini, seperti danny, gugurnya, bersenjata, beoga, dan beberapa kosakata lainnya. Menariknya dalam pusaran perbincangan tersebut terlihat beberapa kosakata lain yakni petamburan, munarman, dan teroris. Mengapa nama Munarman muncul dalam perbincangan warganet terkait topik ini?

Tewasnya Kabin Papua Hingga Label Teroris

Pascapenembakan Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Papua polisi perketat ruang gerak KKB. Polisi juga melakukan pengepungan di wilayah KKB, seperti Kampung Maki, Distrik Gome, Kabupaten Puncak. Polisi mengatakan lima orang anggota KKB turut terkena tembakan dalam kontak senjata di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada Selasa, 27 April 2021. Dalam beberapa waktu belakangan Ilaga tengah memanas akibat sering terjadinya kontak senjata antara aparat dengan KKB. Memanasnya kondisi tersebut mengakibatkan meningkatnya intensitas perbincangan warganet terkait topik ini.

Setelah peristiwa penembakan tersebut BIN kini menetapkan Kelompok Separatis Papua menjadi Kelompok Teroris. Menanggapi hal ini Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk menumpas KKB di Papua, bahkan dirinya juga meminta pemerintah mengesampingkan persoalan HAM. Hal ini kemudian menuai kritik dari sejumlah organisasi HAM. Amnesty International Indonesia (AII) dalam rilisnya menyebut pernyataan Bambang inkonstitusional dan hanya akan mendorong eskalasi di Papua dan Papua Barat. Mereka menilai cara tersebut hanya akan melanggengkan siklus kekerasan yang dapat mengorbankan warga masyarakat dan juga aparat negara.

Permasalahan HAM menjadi isu yang terus berhembus ke publik tanpa adanya penyelesaian melalui lembaga hukum yang jelas. Hal ini yang kemudian menjadi kritik sejumlah Organisasi HAM terhadap pemerintah. Selain itu, hal tersebut juga memicu konflik berkepanjangan antara aparat dan KKB di Bumi Cendrawasih. Sebelumnya Netray pernah memantau isu seputar Pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Melalui pantauan tersebut terlihat Senator Papua Barat Filep Wamafima angkat bicara terkait label teroris yang akan disematkan pada KKB. Menurutnya hal tersebut hanya akan memperburuk keadaan. Ia menekankankan bahwa kerusuhan dan kekacauan di Papua adalah persoalan kompleks. Menurutnya, masyarakat Papua juga merasa kecewa pada pelaku pelanggaran HAM yang juga dilakukan oleh oknum aparat negara.

Munarman Ditangkap, Warganet: Yang Teroris Itu KKB

Tim Densus 88 menangkap mantan Sekretaris Umum FPI, Munarman terkait kasus baiat ISIS di tiga kota. Mantan petinggi FPI tersebut ditangkap pada 27 April 2021. Penangkapan tersebut pun menuai kritik dari warganet hingga mengaitkannya dengan KKB di Papua.

Sebagian warganet terlihat tidak menerima ditangkapnya mantan petinggi FPI tersebut. Menurut mereka Munarman tidak membunuh siapapun dan tidak pantas dikaitkan dengan aksi terorisme yang dituduhkan padanya. Warganet menilai seharusnya pemerintah fokus dengan penanganan KKB di Papua sebagai bentuk nyata dari terorisme bukan malah menangkap Munarman. Menurut warganet yang patut dianggap sebagai teroris itu KKB di Papua bukan Munarman. Itulah sebabnya nama Munarman muncul dalam Top Words perbincangan warganet terkait topik memanasnya Papua.

Top Categories

Pada kategori Top Accounts terlihat akun @jokowi menempati urutan teratas sebagai akun paling populer pada topik ini. Hal serupa juga terlihat pada kategori Top People, sebagai Presiden RI namanya kerap disebut dalam perbincangan warganet, terlebih persoalan hukum dan negara. Sementara itu, nama Munarman terlihat berada di urutan kedua topik ini.

Sementara itu, pada kategori Top Organizations terlihat TNI, BIN, hingga FPI menjadi organisasi yang paling banyak disebutkan oleh warganet. Pada Top Locations Papua dan Papua Barat berada di urutan teratas kategori ini, hal ini sesuai dengan topik yang menjadi pembahasan warganet terkait memanasnya wilayah tersebut.

Memanasnya kembali Papua mengakibatkan gugurnya Kabin Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha. Hal ini menyebabkan aparat kembali bersitegang dengan KKB hingga BIN menetapkan KKB sebagai kelompok teroris. Berhembusnya berita ini ke berbagai media memantik perbincangan warganet terkait topik ini. Selain itu, ditangkapnya Munarman sebagai diduga teroris membuat sebagian warganet berang. Menurut warganet pemerintah seharusnya menumpas KKB di Papua sebagai bentuk nyata terorisme bukan menangkap Munarman yang dirasa janggal oleh mereka.

Gema Warganet Tolak Tambang Andesit Proyek Bendungan Bener

Proyek Bendungan Bener yang telah dicanangkan sejak tahun 2017 lalu hingga saat ini masih tersandung sejumlah permasalahan. Menurut kabar yang beredar, beberapa waktu lalu warga desa Wadas, Purworejo sempat bersitegang dengan aparat karena menolak penambangan andesit di wilayahnya. Warga memblokade jalan dan melakukan aksi penolakan hingga terjadi kericuhan. Sejumlah warga yang diduga sebagai provokator dalam aksi ini kemudian diangkut ke kantor polisi.

Dari pantauan Media Monitoring Netray di media berita daring topik ini tidak begitu banyak menyita perhatian portal berita nasional. Hanya ditemukan 24 artikel terkait kata kunci dari 14 media yang mengangkat topik ini selama seminggu terakhir. Fokus pembahasannya adalah masalah Hukum dan Pemerintahan dengan gambaran Peak Time seperti berikut.

Frekuensi pemberitaan paling padat terjadi sejak 23 April 2021 hingga 26 April 2021. Media menyoroti aksi warga desa Wadas dengan aparat yang menolak sosialisasi proyek penambangan di Tambang Batu Andesit, Wadas, Purworejo, Jawa Tengah sebagai kelanjutan dari mega proyek Bendungan Bener. Peristiwa tersebut berakhir di kepolisian dan sempat mengundang sejumlah pihak untuk turut bersuara seperti perwakilan PBNU dan politisi PKB yang dalam tanggapannya meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk terjun langsung menengahi konflik tersebut.

Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini juga meminta pemerintah agar mendengar aspirasi dari masyarakat dan ahli. Ia mendapat informasi terkait wacana agar tambang tersebut dialihkan ke tempat lain mengingat jika tetap dilakukan di tempat yang sama akan menimbulkan longsor dan menimbulkan masalah di sumber mata air.

Gema Penolakan Warga Twitter Sikapi Penambangan Wadas untuk Proyek Bendungan Bener

Netray pun menelusuri perbincangan topik terkait proyek pembangunan Bendungan Bener di Twitter untuk melihat bagaimana suara masyarakat yang diwakili warganet dalam menanggapi hal ini. Berikut hasil pantauan Netray.

Di Twitter topik ini naik pada 23 April 2021. Selama seminggu terakhir, topik perbincangan terkait proyek pembangungan bendungan Bener mencapai 8,8 ribu twit dengan dominasi sentimen negatif. Topik ini diperbincangkan oleh 5 ribu akun dengan total 11,2 juta impresi yang berpotensi menjangkau 46,5 ribu akun di Twitter. Sentimen negatif yang mendominasi kata kunci topik terkait mengindikasikan bahwa proyek bendungan Bener mendapat respons negatif dari sebagian besar masyarakat yang menyuarakan aspirasinya di Twitter.

Dari pantauan Media Monitoring Netray, topik ini mulanya dinaikkan oleh akun @GEMPADEWA yang merupakan akun organisasi rakyat yang menolak pertambangan batuan Andesit di desa Wadas Purworejo. Mewakili masyarakat yang menolak wilayahnya dijadikan tambang material untuk proyek Bendungan Bener, GEMPADEWA meminta seluruh elemen masyarakat Desa Wadas, seluruh organiasi rakyat dan organisasi mahasiswa se-DIY-Jateng untuk hadir dalam aksi menghadang sosialisasi pematokan trase di Wadas pada Jumat 23 April 2021.

Kemudian turut hadir akun-akun komunitas peduli lingkungan dan kemanusiaan seperti @fnksdajogja @LBHYogyakarta dan @JDAgraria yang melaporkan peristiwa kericuhan yang terjadi di Desa Wadas. Topik ini kemudian menarik perhatian masyarakat Twitter hingga memunculkan sejumlah diskusi dan dukungan yang lebih luas lagi. Berikut adalah rangkuman Top Words yang dihimpun Netray berdasarkan kata kunci topik bendungan bener dan tambang && wadas dalam sepekan terakhir.

Dari Top Words di atas terlihat bagaimana aksi penolakan dalam tagar #WadasMelawan mendominasi diskusi topik penambangan di Wadas tersebut. Kemudian diikuti oleh tagar-tagar dukungan dari warganet lainnya yang terangkum dalam tagar #SaveWadas, #CabutIPLWadas, hingga #RakustambangHarusTumbang.

Gema penolakan di Twitter juga terlihat dari kosakata bermuatan negatif yang mendominasi dalam Top Words, seperti cabut, menolak, tolak, hingga melawan. Demikian pula yang terjaring dalam Top Complaints Netray. Sejumlah alasan masyarakat yang menolak penambangan andesit di Wadas adalah karena dinilai merusak alam, merusak lingkungan, dan menciptakan kemiskinan. Ungkapan kekecewaan dan makian pun masuk dalam deretan Top Complaints yang apabila dilihat detailnya adalah seperti berikut.

Mengamati Jaringan Percakapan; Siapa Akun yang Berpengaruh dalam Menggerakan Diskusi di Twitter?

Untuk melihat siapa saja akun yang punya pengaruh besar dalam menciptakan diskusi di Twitter kita dapat mengamati fitur Social Network Analytic atau Top Account berikut.

Jaringan Percakapan (by Retweet)

Terlihat bagaimana sejumlah akun komunitas dan akun pribadi dalam jaringan percakapan di atas saling berkaitan dengan beragam sentimen yang mewarnai. Dari pantauan Netray, kedekatan jaringan akun-akun tersebut berkaitan dengan apa yang mereka suarakan di Twitter. Bahkan dalam deretan Top Account yang lebih jelas di atas melalui fitur Account Monitoring, Netray menemukan bahwa kesepuluh akun tersebut satu suara mendukung masyarakat di Desa Wadas. Sentimen positif muncul dalam twit yang berisi dukungan kepada teman-teman yang beraksi di lapangan. Sedangkan sentimen negatif berisi ungkapan kekecewaan dan kekesalan warganet terhadap pemerintah dan terkhusus pada aparat kepolisian yang terlibat dalam bentrok dengan masyarakat.

Sementara untuk akun yang paling banyak ditandai dalam perbincangan topik dapat dilihat dari Jaringan Percakapan berikut.

Jaringan Percakapan (by Mentions)

Terlihat bagaimana dua organisasi yang sejak awal aktif mengawal isu ini, @GEMPADEWA dan @LBHYogyakarta menjadi yang paling banyak ditandai. Demikian pula akun @jokowi dan @ganjarpranowo yang merupakan dua tokoh penting yang dianggap warganet bertanggung jawab dalam menangani isu ini. Sementara organisasi lain yang kerap dicatut adalah @KemenPU dan @WorldBank.

Dari hasil pantauan Media Monitoring Netray, gelombang perbincangan topik ini didominasi oleh akun-akun yang mendukung masyarakat Desa Wadas dalam menolak tambang andesit untuk proyek pembangunan Bendungan Bener. Alasan utama yang kerap muncul adalah karena dapat merusak alam dan lingkungan sekitar. Aksi penolakan di Twitter diprakarsai oleh sejumlah organisasi peduli lingkungan dan kemanusian seperti GEMPA DEWA, YLBH Yogyakarta, JDAgraria, Gusdurians, dan lain sebagainya. Apabila media lebih banyak mengangkat topik ini dengan menaikkan insiden bentrok antara warga dan aparat dengan sejumlah narasi negatif kepada masyarakat setempat di Twitter terjadi sebaliknya seperti yang terangkum dalam gambaran Top Media di atas. Namun, pada akhirnya baik di media pemberitaan maupun media sosial tetap memberi ruang untuk pihak yang perlu bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan ini, yakni presiden Joko Widodo dan Ganjar Pranowo. Demikian pantauan Netray. Semoga apa yang disuarakan masyarakat dapat menjadi kajian ulang pemerintah agar ditemukan solusi yang tidak merugikan salah satu pihak.