Home Blog Page 99

Sisi Gelap BUMN; Skandal Korupsi telah Melekat

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali menyita perhatian publik dengan kabar-kabar terbarunya. Kali ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memberikan informasi terbaru terkait perkembangan kasus korupsi yang terjadi di Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) sejak 2017 silam. Pada 21 Oktober 2021, Kejagung telah menetapkan tiga tersangka atas kejadian ini. Ketiga tersangka tersebut ialah Nabil M Basyuni selaku Direktur PT Prima Pangan Madani, Lalam Sarlam selaku Direktur PT Kemilau Bintang Timur, dan Wenny Prihatini selaku Karyawan BUMN/Mantan Vice President Perdagangan, Penangkapan dan Pengelolaan Perum Perindo. 

Tak hanya Perum Perindo, anak perusahaan BUMN lainnya yang menjadi sorotan terkait dugaan korupsi ialah PT Pabrik Gula (PG) Rajawali II. Anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tersebut terlilit kasus dugaan korupsi pengeluaran delivery order (DO) gula yang ditaksir telah merugikan negara sebanyak Rp50 miliar. Berdasarkan surat perintah Wakil Kepala Kejati Jabar bernomor Print-1084/M.2.1/Fd.1/10/2021 tertanggal 21 Oktober 2021 kasus ini telah dinaikkan ke tingkat penyidikan.

Nampaknya, perusahaan plat merah ini telah lekat dengan kasus korupsi. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Indonesian Corruption Watch (ICW) selain jajaran pemerintah desa hingga kementerian, BUMN juga menjadi salah satu lembaga yang tak bisa lepas dari jerat korupsi. Pada semester 1 tahun 2021 tercatat 9 perusahaan BUMN dengan 15 aktor di dalamnya telah tertangkap lantaran dugaan kasus korupsi.

https://public.flourish.studio/visualisation/7635397/

Padahal petinggi BUMN, yakni Erick Thohir adalah sosok yang dikenal sebagai penggebrak program ‘bersih-bersih BUMN; Menteri yang dilantik sejak 23 Oktober 2019 lalu ini berhasil menorehkan citra baiknya, bahkan di masa 3 bulan jabatannya. Program bersih-bersih dan otak-atik struktur yang dilakukan Erick Thohir mampu membawa kementeriannya menjadi sorotan publik. Di awal masa jabatannya, kasus mega korupsi yang melibatkan 2 perusahaan plat merah Jiwasraya dan Asabri menjadi tantangan besar bagi menteri Erick. Hingga saat ini perkembangan kasus mega korupsi dua perusahaan plat merah ini terus menjadi sorotan media. Upaya keras terus dilakukan oleh Kementerian BUMN, seperti melakukan perombakan besar-besaran hingga membentuk holding BUMN asuransi.

sumber: jurnal Lokataru Foundation

Lalu seperti apa media menyoroti fenomena ini? Berita terbaru apa saja yang tengah merundung perusahaan-perusahaan plat merah ini? Simak pantauan Media Monitoring Netray berikut ini.

BUMN dalam Berita

Untuk mengetahui jawaban tersebut, Netray telah memantau topik ini dalam periode pantauan 1-25 Oktober 2021. Hasilnya, ditemukan sebanyak 749 artikel yang telah terbit dari 89 media massa online. Topik ini cukup menarik perhatian media massa, hal tersebut terlihat dari grafik Peak Time pantauan yang menunjukkan jumlah pemberitaan per hari yang nampak fluktuatif.

Lalu apa yang tengah menjadi sorotan media massa Indonesia terkait hal ini? Dengan fitur Word Cloud terlihat kumpulan kosakata yang menjadi dominasi pemberitaan media massa. Dari gambar di bawah ini, kasus korupsi menjadi sorotan media atas pemberitaan yang terjadi di BUMN. Lantas skandal korupsi apa saja yang tengah menjadi perhatian media?

BUMN dalam Pusaran Skandal Korupsi

Selain kedua berita yang telah disebutkan di atas, dalam periode pemantauan ini media juga tengah menyoroti upaya Erick Thohir dalam memulihkan peforma Garuda Indonesia. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, PT Garuda Indonesia saat ini tengah terjerat utang yang menggunung, yakni sebesar Rp70 triliun sehingga perusahaan tersebut menderita kerugian. Kondisi pandemi pun membuat keuangan perusahaan plat merah ini semakin babak belur. Mengutip dari Indozone, Kementerian BUMN menyebutkan bahwa salah satu biang kerok kerugian Garuda Indonesia adalah kesepakatan harga pesawat dari perusahaan lessor yang dinilai terlalu mahal dan adanya dugaan korupsi.

Isu lainnya yang tengah menyoroti Erick Thohir dan jajarannya ialah terkait proyek kereta cepat dan blast furnace. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung melibatkan beberapa perusahaan BUMN sebagai penyetor, seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Dalam perkembangannya, proyek ini diberitakan tengah mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) yang diperkirakan mencapai US$4,9 miliar atau setara Rp69 triliun. Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga pun menyatakan bahwa perubahan atau kenaikan anggaran lumrah terjadi pada sebuah proyek infrastruktur.

Isu dugaan korupsi juga menjerat proyek blast furnace yang digarap oleh PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). Kabar mengenai indikasi korupsi ini berasal dari besarnya utang yang dimiliki Krakatau Steel, yakni sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp31 triliun. Selain itu, salah satu penyebab utang tersebut ialah terkait investasi US$ 850 juta untuk proyek blast furnace yang kini mangkrak.

Sebagai lembaga yang juga menjadi salah satu sumber pendapatan negara, tak seharusnya skandal korupsi melekat pada perusahaan-perusahaan plat merah tersebut. Kerugian tentunya tak hanya berimbas pada keuangan negara, tetapi juga pada kesejahteraan rakyat. Alokasi mega dana yang seharusnya dapat memberikan keuntungan nyatanya telah memberikan kebuntungan bagi negara. Usaha dan upaya Erick Thohir pun tak akan sejalan apabila masih terdapat oknum-oknum yang mencari celah keuntungan pribadi.

Demikian analisis Netray terkait isu BUMN dalam media massa Indonesia. Simak hasil analisis isu terkini lainnya hanya di https://analysis.netray.id/

Respon Publik Dalam Negeri atas Skandal Pandora Papers

Pembaca yang budiman mungkin masih ingat kasus penghindaran pajak (tax avoidance) skala internasional yang terjadi pada tahun 2016. Kasus ini terbongkar melalui kemunculan sebuah dokumen yang disebut dengan “Panama Papers”. Dokumen sebanyak 11,5 juta lembar tersebut menunjukan rincian tentang setidaknya 214.000 perusahaan, termasuk identitas pemegang saham dan direkturnya, yang didirikan di negara/wilayah bebas pajak (tax haven). Termasuk hubungan mereka dengan pejabat hingga kepala pemerintah di sejumlah negara. Dokumen ini awalnya dimiliki oleh sebuah perusahaan penyedia jasa dan hukum bernama Mossack Fonseca.

Pada bulan Oktober tahun 2021 ini, Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), agen yang membongkar Panama Papers, kembali merilis dokumen yang lebih besar yang kemudian disebut sebagai “Pandora Papers”. Kebocoran dokumen rahasia ini menunjukan akun rekening perusahaan luar negeri (offshore) milik 35 pemimpin dunia, baik yang sudah lengser maupun yang masih menjabat, serta ratusan pengusaha kaya hingga selebritis. Pandora Papers berisi printouts email, dokumen, gambar, dan spreadsheet dari 14 perusahaan penyedia jasa finansial di berbagai negara seperti Panama, Swiss, dan UEA.

gbr 1
Pengungkapan skandal Pandora Papers (sumber: Dashboard Netray)

Yang menarik dari Pandora Papers adalah kali ini mencatut dua nama pejabat tinggi pemerintahan yaitu Menteri Luhut Binsar Pandjaitan dan Airlangga Hartarto. Keduanya disebut memiliki perusahaan di negara tax haven, tepatnya di British Virgin Island untuk Menteri Airlangga. Sedangkan Menteri Luhut disebut pernah menjabat sebagai presiden direktur sebuah perusahaan minyak bernama Petrocapital SA di Republik Panama. Ia bahkan dikatakan mengubah nama perusahaan menjadi Petrostar Pertamina Internasional SA agar dapat berkongsi dengan perusahaan minyak milik negara Indonesia.

Netray Media Monitoring kemudian ingin melihat bagaimana skandal ini diberitakan di dalam negeri dan seperti apa respon warganet mendengar berita tersebut. Seperti apa perkembangan wacana terkait skandal yang menghebohkan dunia ini serta seberapa kritis tanggapan publik dalam negeri terhadap figur-figur yang terlibat di dalamnya. Simak hasil laporan pemantauan tersebut di bawah ini.

Laporan Statistik Pemantauan Isu Pandora Papers

Pemantauan pemberitaan media massa terkait skandal Pandora Papers dilakukan sejak awal bulan Oktober hingga tanggal 20 Oktober 2021. Pemantauan dilakukan dengan memanfaatkan kata kunci ‘pandora papers’ dan ‘panama papers’. Hasilnya adalah sejumlah data statistik atas pemberitaan media massa. Seperti total berita yang mengandung kata kunci sebanyak 449 artikel dan diterbitkan oleh 64 kantor berita daring.

gbr 2
Statistik pemberitaan media massa (sumber: Dashboard Netray)

Wacana terkait Pandora Papers paling banyak ditulis dalam kategori “government” sejumlah 182 artikel. Jumlah ini hampir setara dengan kategori “finance & insurance” yakni sebanyak 161 berita. Sisanya terbagi dalam sejumlah kategori seperti “politic” hingga “law”. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pemberitaan Pandora Papers cukup kompleks. Terdapat banyak sudut pandang yang dapat diambil untuk melihat isu ini.

gbr 3

Peak time pemberitaan media massa (sumber: Dashboard Netray)

Guna melihat kapan waktu paling ramai media massa memberitakan wacana ini selama periode pemantauan, Netray memanfaatkan fitur Peak Time. Terlihat bahwa pada awal bulan, yakni tepatnya pada tanggal 4 dan 5 Oktober 2021, isu Pandora Papers mendapatkan paling banyak pemberitaan. Setelah tanggal tersebut, media massa daring nasional terlihat mengurangi jumlah pemberitaan dengan cukup drastis. Kemungkinan besar sudah tidak ada materi lagi yang bisa dibahas dari isu ini.

gbr 4
Sentimen artikel media massa (sumber: Dashboard Netray)

Apabila memang benar seperti demikian, bisa dikatakan isu Pandora Papers tidak banyak berdampak di dalam negeri. Padahal di sejumlah negara, wacana ini menjadi skandal yang besar hingga menggoyang pemerintah setempat. Meski begitu tentu saja wacana ini tetap mendapat respon yang negatif dari publik Indonesia. Tren sentimen menunjukan bahwa hampir 50 persen, pemberitaan media massa ditulis dengan sentimen negatif, yakni dengan 242 artikel dari total 449. Sedangkan hanya 64 artikel saja yang ditulis dengan sentimen positif.

Data Statistik Pemantauan Linimassa Twitter

Tak hanya memantau media massa, Netray juga memantau respon warganet selama bulan Oktober ini. Apakah hasilnya masih selaras dengan temuan di pemberitaan media massa daring atau justru bisa memberikan perspektif yang berbeda? Hasilnya adalah Netray menemukan 10.868 tweet warganet yang mengandung kata kunci. Perbincangan warganet juga mulai menanjak pada tanggal 4 Oktober 2021 untuk yang pertama kalinya. Dan sempat mengalami naik turun hingga mencapai puncaknya pada tanggal 8 Oktober 2021.

gbr 5
Impresi dan potential reach wacana Pandora Papers (sumber: Dashboard Netray)

Selama beredar di linimasa Twitter, perbincangan ini tentu menghasilkan reaksi dari warganet. Akumulasi dari total reaksi warganet atas tweet-tweet yang membicarakan Pandora Papers adalah sebanyak 11,8 juta kali interaksi dalam bentuk reply, retweet, dan favorites. Perbincangan ini secara potensial dapat menjangkau 100,4 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.

gbr 6
Peak time dan total tweet warganet (sumber: Dashboard Netray)
gbr 7
Sentimen tweet warganet Twitter (sumber: Dashboard Netray)

Tidak banyak berbeda dengan pemantauan media massa, perbincangan warganet Twitter juga jauh didominasi tweet bersentimen negatif. Netray mendapati 5.113 tweet ditulis dengan sentimen negatif, sedangkan tweet bersentimen positif hanya berjumlah 176 saja. Sangat aman untuk menyebutkan bahwa warganet melihat keberadaan Pandora Papers sebagai sesuatu yang buruk. Akan tetapi apa dan bagaimana secara riil yang dinilai negatif oleh masyarakat dunia maya ini?

Sudut Pandang Pemberitaan Media Massa

Dari sudut pandang media massa, hampir sebagian besar pemberitaan tentu saja melaporkan isu kebocoran data penghindaran pajak berskala internasional ini. Fokus pemberitaan media massa daring adalah melaporkan siapa saja nama besar yang tersandung kasus ini. Mulai dari puluhan pemimpin negara hingga selebritis luar negeri. Media massa juga mencoba untuk menjelaskan secara utuh duduk perkara Pandora Papers.

gbr 8
Ulasan media massa atas Pandora Papers (sumber: Dashboard Netray)
gbr 9
Dugaan puluhan pemimpin dunia terlibat Pandora Papers (sumber: Dashboard Netray)

Seperti pada Panama Papers yang lalu, kali ini juga ada dua orang WNI yang disebut dalam bocoran dokumen tersebut. Dan kebetulan dua orang ini merupakan pejabat tinggi di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Mereka adalah Menko Bidang Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Seperti yang sudah disebutkan di awal tulisan bahwa alasan mereka masuk ke dalam Pandora Papers karena memiliki bisnis di wilayah bebas pajak (tax haven).

gbr 10
Pandora Papers dianggap sebagai “tsunami” skandal pajak terbesar (sumber: Dashboard Netray)

gbr 11
Dua orang WNI masuk dalam dokumen Pandora Papers (sumber: Dashboard Netray)

Lantas bagaimana pihak terduga merespon kasus ini? Tentu saja mereka menyangkal fakta yang dimiliki Pandora Papers. Baik dari pihak Luhut Binsar Pandjaitan maupun Airlangga Hartarto. Mereka memang tidak membuat pernyataan sendiri pada awalnya, namun melalui jubir kementerian dan partai. Meskipun begitu, mereka untuk saat ini tetap merasakan collateral damage dari Pandora Papers. Nama mereka tak lagi diunggulkan untuk maju ke Pilpres 2024 nanti.

gbr 12
Luhut menyangkal melalui jubir kementerian (sumber: Dashboard Netray)
gbr 13
Arilangga dan Luhut terdampak pemberitaan Pandora Papers (sumber: Dashboard Netray)

Warganet Acuh Tak Acuh atas Kasus Pandora Papers

Jika media massa tidak menunjukan perlawanan langsung terhadap dicantumkannya nama Luhut dan Airlangga, berbeda dengan pendapat warganet. Melalui grafik Top Complaints dapat dilihat bahwa yang menjadi keresahan warganet adalah tindakan “korupsi”, “penipuan pajak” dan “umpetin duitnya”, yang merujuk pada aksi penghindaran pajak oleh orang-orang yang tercantum dalam dokumen ini. Seperti tweet dari akun @bachrum_achmadi dan @alisyarief yang bahkan menyebutnya sebagai permainan pengusaha papan atas yang licik dan jahat.

pandora papers
gbr 14
Top Complaints dari warganet (sumber: Dashboard Netray)
gbr 15
Bawa-bawa nama Anies dan AHY (sumber: Dashboard Netray)
gbr 16
Pengusaha papan atas disebut licik dan jahat (sumber: Dashboard Netray)

Akan tetapi poin yang lebih menarik adalah bahkan dari akun yang mendapat impresi terbanyak, mereka mempertanyakan mengapa perhatian publik terhadap kasus ini sangatlah minim. Hal ini diungkapkan oleh akun @faridgaban dengan tweetnya yang Indonesia itu istimewa secara sarkas. Pasalnya apabila di negara lain ada pejabat yang masuk ke dalam Pandora Papers, mereka akan disidik dengan hukum setempat. Tetapi di Indonesia malah mendapat jabatan.

gbr 17
Tanggapan netral untuk WNI masuk dalam dokumen Pandora Papers (sumber: Dashboard Netray)
gbr 18
Tak ada tindakan pemerintah terhadap terduga penghindaran pajak (sumber: Dashboard Netray)

Penutup

Wacana Pandora Papers memang cukup ramai menyita perhatian publik dalam negeri. Tetapi hanya karena getarannya yang begitu dahsyat mengguncang dunia Internasional. Bagi publik dalam negeri, kasus ini hanyalah bagian dari acara ‘dunia dalam berita’ yang hampir tidak memiliki dampak bagi situasi dalam negeri. Meskipun terdapat dua pejabat tinggi, yakni Menteri Luhut dan Menteri Airlangga, yang namanya tercantum di dalam dokumen tersebut. Terus simak perkembangan kasus ini di Blog Netray.

Netizen Meminta Polisi se-Indonesia Diganti dengan Satpam BCA, Mengapa?

0

Perbincangan terkait tweet salah satu netizen yang berandai-andai jika seluruh polisi di Indonesia diganti dengan satpam bank swasta terbesar di Indonesia kini menjadi kehebohan. Tak tanggung-tanggung bahkan tweet tersebut berhasil mengundang berbagai opini lain dari netizen hingga menduduki trending. Tweet bernada satire tersebut tak hanya berhasil menjadi trending topik namun juga menjadi perhatian khalayak yang turut bersuara terkait opini mereka terhadap institusi negara tersebut. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa warganet membandingkan kinerja institusi kepolisian dengan satpam BCA? dan seberapa besar atensi netizen menanggapi isu yang tengah berkembang ini?

polisi
Top Words Perbincangan Netizen

Merespons hal ini, Netray sebagai media monitoring telah memantau perbincangan netizen terkait persoalan ini. Dengan menggunakan kata kunci satpam BCA, dan Polisi && Satpam BCA terlihat beberapa kosakata populer yang terjaring pada gambar di atas, seperti dibandingin, disamain, mengayomi, kritik, pelayanan, kinerja, tersinggung, dan beberapa kosa kata lainnya. Tentu saja hal ini berkaitan dengan berbagai opini netizen yang turut bersuara merespons unggahan satire tersebut. Bahkan tak heran bila jumlah tweet terkait topik ini memiliki intensitas yang cukup besar. Hal ini dapat diamati melalui statistik berikut.

Statistik Report Topik Polisi dan Satpam BCA

Melalui hasil monitoring Netray jumlah keseluruhan tweet netizen terkait topik ini mencapai 18.3 ribu sejak 13 Oktober 2021 sampai dengan 20 Oktober 2021. Dari total tersebut opini warganet didominasi bersentimen negatif dengan jumlah impresi mencapai 74.9 juta dan potensi jangkauan sebesar 91.7 juta. Jumlah tersebut menunjukkan unggahan opini bernada satire yang diawali oleh akun @fchkautsar berhasil meraih atensi yang cukup besar dari netizen. Tak heran bila namanya kemudian masuk dalam jajaran kategori Top Account dan Top People pantauan Netray.

Dari kedua kategori tersebut tampak pemiliki akun @fchkautsar yang bernama asli Fachrial Kautsar berhasil menempati urutan teratas kedua kategori tersebut. Akibat unggahan satire tersebut setidaknya Ia mendadak jadi akun viral yang diperbincangkan oleh netizen. Berikut awal mula tweet Fachrial Kautsar yang kemudian menjadi kontroversi.

Tweet milik Fachrial Kautsar

“Polisi se-Indonesia bisa diganti satpam BCA aja gaksih” siapa sangka kalimat tersebut hingga artikel ini ditulis berhasil di-retweet lebih dari 29 ribu kali dan disukai setidaknya lebih dari 102,193 pengguna Twitter. Tentunya bukan tanpa sebab kemunculan dari opini tersebut hingga berhasil menjadi viral. Agaknya hal ini berkaitan dengan korps Bhayangkara yang kini tengah menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Seperti halnya beberapa kasus yang belakangan tersebar luas di masyarakat, mulai dari oknum kepolisian yang membanting mahasiswa di Kabupaten Tangerang, penghentian penyelidikan kekerasan seksual oleh Polres Luwu Timur, hingga perkara dugaan pelecehan seksual oleh Kapolsek terhadap seorang anak dari tersangka di Sulawesi Tengah.

Beberapa persoalan yang sempat menghebohkan masyarakat tersebut menjadi salah satu trigger munculnya opini netizen yang menilai kinerja dari pihak kepolisian RI. Menariknya, mengapa netizen membandingkan kinerja kepolisian dengan satpam BCA?

Banjir Kritik, Warganet Membandingkan Pelayanan Kepolisian dengan Satpam BCA

Keramahan dalam memberikan pelayanan dan membantu para customer agaknya menjadi poin utama dari kritik yang dilayangkan netizen hingga dibandingkan dengan pelayanan kepolisian RI. Hal ini memang menjadi sebuah pesan satire yang memuat kritik tajam dari masyarakat terhadap kinerja pihak kepolisian. Kritik terhadap kinerja kepolisian pun tentunya bukan hanya kali ini terjadi. Mengingat beberapa waktu lalu tagar #PercumaLaporPolisi bahkan sempat menduduki trending topik di Twitter.

Tampak melalui beberapa tweet di atas opini warganet yang memuat sindiran terhadap kepolisian RI. Sebagian Netizen merasa satpam BCA lebih mengayomi dan lebih baik dalam melayani masyarakat dibanding kepolisian RI. Hal ini menunjukkan masyarakat dapat mengapresiasi kinerja yang lebih baik dan dapat mengkritik institusi negara sekalipun jika dinilai kurang memuaskan. Namun sayangnya, akibat opini tersebut pemilik akun @fchkautsar justru menerima berbagai ancaman.

Pasca unggahan tersebut ramai Fachrial Kautsar mengaku menerima berbagai ancaman, baik melalui balasan tweet-nya maupun melalui dm. Ancaman secara personal oleh oknum yang menggunakan atribut institusi tersebut justru memberikan citra yang semakin buruk terhadap institusi negara tersebut. Dilansir melalui laman suara.com Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Peneliti KontraS Rivanlee Anandar mengatakan respons institusi mestinya harus dibedakan dengan respons personal. Ketika anggota kepolisian merespons secara personal dengan atribut kelembagaan, justru yang terlihat malah tidak profesional ketika harus mengeluarkan ancaman atau intimidasi nonverbal lainnya. Mestinya dipandang sebagai bentuk koreksi terhadap bentuk pelayanan, bukan ejekan terhadap institusi.

Top Accounts by Count

Berbeda halnya dengan kategori akun populer, bila diamati melalui jumlah tweet terkait topik ini akun @Ndrew110611 justru menempati urutan teratas. Dengan demikian Netray mencoba menelusuri melalui profile details terkait tweet yang diunggah oleh pemilik akun tersebut yang turut merespons topik polisi diganti satpam BCA. Berikut profile details pantauan Netray.

Profile Details: @Ndrews110611

Bila diamati melalui beberapa tweetannya pemilik akun @Ndrew110611 tampak bersebrangan dengan opini kebanyakan warganet yang menyetujui opini @fchkautsar yang membandingkan satpam BCA dengan polisi. Hal ini tampak melalui tweet-nya yang meminta Fachrial Kautsar untuk meminta maaf kepada korps Bhayangkara. Tak hanya masuk dalam kategori akun yang paling banyak men-tweet-kan topik ini, akunnya juga tampak pada jaringan percakapan Netray.

Social Network Analysis Report Twitter

Dari jaringan percakapan tersebut tampak akun @fchkautsar dan @Ndrew110611 menjadi akun yang paling banyak ditandai oleh warganet dalam perbincangan terkait topik ini. Tweet polisi diganti dengan satpam BCA tentunya menuai kontroversi yang melahirkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Meski demikian hal ini seharusnya dapat dianggap sebagai kritik keras masyarakat atas kinerja pihak kepolisian RI yang membutuhkan evaluasi. Pesan satire hingga kritikan pedas dari masyarakat tentu tidak serta merta hadir begitu saja melainkan didukung oleh berbagai latar belakang hingga melahirkan opini tersebut. Sebagai lembaga yang mengklaim diri tidak anti kritik tersebut seharusnya dapat menerima rapor merah dari masyarakat ini untuk berbenah dalam pelayanan hingga dapat mengayomi masyarakat dengan baik.

Demikian hasil analisis Netray, simak informasi terkini lainnya melalui laman berikut https://analysis.netray.id/

Dibalik Isu Pencemaran Paracetamol di Teluk Jakarta

DKI Jakarta sepertinya selalu dirundung permasalahan, salah satunya ialah yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Kali ini pencemaran paracetamol yang terjadi di perairan Teluk Jakarta telah menambah deretan permasalahan lingkungan. Hal tersebut menjadi PR penting bagi pemerintah untuk mengurangi pencemaran serta memperoleh solusi penanganan pencemaran dengan baik.

Sumber: Dashboard Netray

Kandungan paracetamol yang berada dalam perairan teluk Jakarta menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional diduga karena gaya hidup manusia. Mengutip dari Suara, BRIN memaparkan bahwa gaya hidup publik dapat menjadi salah satu faktor adanya limbah paracetamol di perairan teluk Jakarta tersebut. Peneliti Oseanografi BRIN, Zainal Arifin mengatakan bahwa masyarakat kurang mendapat edukasi tentang pengolahan limbah farmasi rumah tangga sehingga obat kadaluarsa tidak dikelola serta dibuang sembarang atau instalasi pengelolaan air limbah tidak berjalan optimal. Lalu bagaimana kandungan paracetamol dapat mencemari perairan teluk Jakarta? 

Menurut hasil riset BRIN yang dibuat Dr. Wulan Koagouw (BRIN, UoB), Prof. Zainal Arifin (BRIN), Dr. George Olivier (UoB), dan Dr. Corina Ciocan (UoB) sebanyak 60-80 persen limbah paracetamol berasal dari daratan tidak hanya Jakarta dan sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang berhilir ke wilayah utara Jakarta. Parameter paracetamol terdeteksi di dua tempat yakni muara sungai Angke sekitar 610 ng/L dan muara sungai Ciliwung Ancol 420 ng/L. Jumlah kandungan paracetamol yang cukup tinggi meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan dan kehidupan biota laut di Teluk Jakarta. 

Sorotan Media Pemberitaan Terkait Pencemaran Paracetamol 

Sedikit pemaparan tentang pencemaran paracetamol di atas, Netray tertarik melihat bagaimana media menyoroti limbah paracetamol tersebut. Pemantauan dilakukan sejak awal bulan dengan periode 1-18 Oktober 2021. 

Sumber: Dashboard Netray

Hasilnya pemberitaan yang mengangkat pencemaran paracetamol yakni sebanyak 343 total berita dari 43 portal media. Sebanyak 73% pemberitaan didominasi dengan kategori health & lifestyle dan 24% pemberitaan pencemaran paracetamol berkategori government. Kemudian pergerakan grafik pemberitaan paling banyak terjadi pada awal bulan dan menurun di akhir periode pemantauan. 

Pencemaran paracetamol didominasi dengan berita bersentimen negatif. Berita terkait dampak menjadi topik utama yang banyak disorot oleh beberapa media. Sebab dampak dari pencemaran tersebut mempengaruhi kesehatan dan keberlangsungan makhluk hidup.  

Pencemaran paracetamol yang terjadi di teluk Jakarta membawa dampak negatif manusia dan juga seluruh biota laut di dalamnya. Berdasarkan artikel diatas, nelayan mengalami kerugian karena kualitas ikan menurun akibat pencemaran. Kemudian mengutip dari Republika, Prof Etty Riani Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB berpendapat bahwa paracetamol dapat memberi dampak langsung maupun jangka panjang. Terpapar atau mengkonsumsi paracetamol secara berlebihan dapat merusak organ tubuh manusia. Akan tetapi, pendapat Prof Etty tersebut memerlukan penelitian lebih mendalam lagi. 

Solusi Pencemaran Paracetamol di Teluk Jakarta 

Solusi untuk kasus pencemaran lingkungan ini ditawarkan dari peneliti Oseanografi LIPI-BRIN, Wulan Koagouw. Ia memberikan sebuah solusi untuk mereduksi paracetamol yang mencemari teluk Jakarta dengan teknologi penanganan limbah canggih.

Contoh Artikel Solusi

Mengutip dari Kumparan, selain menggunakan teknologi penanganan limbah yang canggih, masyarakat juga perlu menyesuaikan gaya hidup dengan mengurangi konsumsi obat-obatan seperti paracetamol. Selain itu, pemberian sosialisasi tentang cara pengolahan dan penanganan limbah juga diperlukan agar pembuangan limbah rumah tangga berupa paracetamol lebih terstruktur. Peran pemerintah sangat dibutuhkan agar penanganan pencemaran paracetamol di Indonesia semakin baik kedepannya.

Lalu, Seperti Apa Indeks Kualitas Air di Indonesia?

Kualitas Air Teluk
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Jakarta

Apabila dilihat dari grafik Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, indeks kualitas air di perairan teluk dalam kurun waktu 2011-2020 tergolong pada kondisi baik. Kemudian di tahun 2020, kualitas air dari masing-masing stasiun yang mewakili aliran dari beberapa muara disekitar teluk Jakarta mengalami penurunan. Parameter fosfat, minyak, dan kekeruhan membuat kualitas air di teluk berstatus sedang.

Kualitas Air Muara
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Jakarta

Kemudian dalam laporan kualitas air DLH Jakarta juga terdapat indeks kualitas air dari masing-masing muara di sekitar teluk Jakarta tahun 2020. Dari Tabel di atas terlihat bahwa kualitas air di muara mayoritas berkategori kurang hingga sedang. Kualitas air di muara-muara tersebut belum mengalami peningkatan menjadi kategori baik.

Opini Netizen tentang Pencemaran Paracetamol 

Sementara itu, dari pantauan media sosial Twitter topik paracetamol tidak begitu menarik impresi warganet. Akan tetapi, topik pencemaran paracetamol ini mencapai jangkauan yang luas karena pertama kali diangkat oleh akun berita @kumparanplus

Statistik Twitter, Sumber: Dashboard Netray

Apabila dilihat dari statistik di atas, angka potential reach yang dijangkau oleh topik limbah paracetamol menyentuh angka jutaan. Kemudian selama pemantauan dengan periode 1-18 Oktober 2021, pencemaran paracetamol telah diperbincangkan sebanyak 1,138 tweets. Perbincangan tersebut didominasi dengan opini warganet bersentimen negatif hampir 48% dari total keseluruhan tweets. 

Opini sindiran dari warganet banyak memenuhi linimasa topik perbincangan paracetamol. Warganet mengungkapkan ketika sakit atau demam tidak perlu mengonsumsi obat cukup berendam di teluk Jakarta karena sudah mengandung paracetamol penurun demam. Selain bernada sindiran, warganet juga menuliskan pendapat dengan sentimen positif.

Sebagian warganet berpendapat bahwa adanya musibah limbah paracetamol ini dapat dijadikan momentum untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan menjaga alam. Oleh karena itu, peran aktif masyarakat dalam mengelola limbah sampah obat diperlukan agar dapat mengurangi pencemaran. 

Sumber: Dashboard Netray

Dampak yang terjadi dari pencemaran paracetamol ini membahayakan ekosistem di luar teluk maupun biota laut yang berada di dalamnnya. Penanganan pencemaran lingkungan ini memang sudah lama menjadi PR pemerintah. Menurunnya kualitas air juga menjadi fokus utama bagi beberapa organisasi terkait. Dinas Lingkungan Hidup, DPR beserta Pemprov DKI harus memutuskan kebijakan tegas dalam menangani pencemaran lingkungan termasuk limbah paracetamol. Ditambah dengan dukungan penuh dari masyarakat maka kualitas air di Jakarta akan semakin membaik seiring berjalannya waktu. Demikian analisis Netray. 

Wacana Pergantian Panglima TNI, Menilik Sosok Prajurit Unggulan

Dalam waktu dekat, masa jabatan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan berakhir. Yang artinya posisi pemimpin tertinggi angkatan bersenjata Indonesia harus mendapat pengganti yang baru. Wacana pergantian panglima TNI kerap menarik perhatian publik karena tugas dan tanggung jawab yang harus diemban. Panglima TNI harus memimpin organisasi terbesar di dalam negeri dengan fungsi menjaga kedaulatan nasional.

Meski tanggung jawab memilih Panglima TNI yang baru adalah hak dan tugas DPR dan presiden, masyarakat kerap memiliki penilaian tersendiri terkait siapa yang memiliki kualitas kepemimpinan terbaik. Biasanya hal ini diwakilkan oleh lembaga-lembaga riset dan analisis yang memiliki metode khusus untuk menilai sosok prajurit terbaik.

gbr 1
Wacana pergantian Panglima TNI (sumber: Dashboard Netray)

Netray Media Monitoring melakukan pemantauan pemberitaan di media massa daring nasional sekiranya ingin melihat bagaimana wacana pergantian Panglima TNI berkembang di publik. Termasuk juga menjawab sejumlah pertanyaan seperti apakah ada kriteria khusus yang menjadi kompetensi dasar calon Panglima TNI? Siapa saja elit militer Indonesia yang dinilai pantas menduduki jabatan tersebut? Apa tantangan yang akan dihadapi calon Panglima TNI kedepannya? Simak laporannya di bawah ini.

Laporan Statistik Pemantauan Wacana Pergantian Panglima TNI

Pemantauan wacana pergantian panglima TNI dilakukan selama periode 9 Oktober hingga 15 Oktober 2021. Sejumlah data statistik berhasil dikumpulkan Netray dengan memanfaatkan kata kunci “panglima tni” dan “calon”. Data ini antara lain menyebutkan bahwa terdapat 418 artikel telah terbit selama periode pemantauan. Artikel-artikel ini diterbitkan oleh 69 portal berita daring.

gbr 2
Data statistik pemantuan media massa daring (sumber: Dashboard Netray)

Wacana pergantian Panglima TNI paling banyak muncul di kategori “Government” dengan total berita sebanyak 186 artikel. Prosesi pemilihan pemimpin tertinggi TNI merupakan bagian dari kerja-kerja kepemerintahan. Akan tetapi wacana yang beredar di sini tak hanya melulu tentang pemerintah. Terdapat pula kategori “Law” dan “Politic” dalam tabel di atas. Masing-masing menyumbang 76 dan 75 artikel pemberitaan.

gbr 3
Distribusi pemberitaan kata kunci (sumber: Dashboard Netray)

Selama periode pemantauan, berita dengan kata kunci paling banyak terbit pada tanggal 12 Oktober 2021. Yakni dengan total 87 artikel selama 24 jam. Akan tetapi jika dilihat lebih cermat lagi, sebenarnya posisi peak time ini tak banyak berbeda dengan total berita di hari-hari yang lainnya. Atau minimal sejak wacana ini menanjak pada tanggal 9 Oktober 2021. Media massa daring nasional terpantau memiliki minat tinggi terhadap kata kunci pemantauan.

gbr 4
Sentimen pemberitaan (sumber: Dashboard Netray)

Intonasi pemberitaan media massa daring juga terdengar masih cukup lunak terhadap kata kunci pemantauan. Dari empat ratus sekian artikel yang terbit,  terdapat 223 total artikel yang terindeks dengan sentimen positif. Sedangkan sentimen negatif hanya muncul dalam 97 pemberitaan saja. Yang artinya sangat kecil peluang wacana ini hadir dalam rupa kontroversi. Sekalipun masih akan tetap ditemukan pro dan kontra sebagai bagian dari kedewasaan pers.

Jenderal Andika Jadi Kandidat Panglima TNI Terkuat

Pertanyaan yang paling sering muncul dalam momen semacam ini adalah siapa kandidat terkuat yang akan mengisi jabatan Panglima TNI. Netray Media Monitoring tentu tidak dapat menebak apa yang ada dipikiran Presiden Joko Widodo termasuk mendahului keputusan DPR. Akan tetapi arus deras pemberitaan terhadap satu figur biasanya kerap menjadi pertanda bahwa nama tersebut yang kemudian akan menjabat Panglima TNI.

gbr 5
Ekstrak entitas person pemberitaan media massa (sumber: Dashboard Netray)

Memanfaatkan fitur entity extract, terlihat bahwa nama Jenderal Andika Perkasa cukup banyak disinggung oleh pemberitaan media massa. Jenderal yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini terpantau berada di jajaran tertinggi kategori person entity extract, alias namanya paling banyak masuk pemberitaan dibandingkan dengan jenderal-jenderal militer yang lain.

gbr 6
Mensesneg kunjungi Mabes TNIAD (sumber: Dashboard Netray)
gbr 7
Kunjungan Pratikno sinyal bagi Jenderal Andika (sumber: Dashboard Netray)

Momen pemberitaan tentang Jenderal Andika Perkasa muncul saat Presiden Joko Widodo meminta Menteri Sekretaris Negara Pratikno menemuinya di Mabes TNI Angkatan Darat. Pertemuan ini terjadi pada saat DPR RI mengharap surat rekomendasi calon Panglima TNI baru dari Presiden. Tentu saja manuver ini dianggap publik, melalui media massa, sebagai sinyal bahwa Jenderal Andika lah yang akan menjadi kandidat terkuat menggantikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

gbr 8
Popularitas Jenderal Andika Perkasa (sumber: Dashboard Netray)

Kepopuleran Andika Perkasa tak muncul begitu saja sehingga pihaknya dinilai cocok menjabat Panglima TNI hingga masa pensiun nanti. Dalam sebuah pemberitaan, nama beliau bahkan masuk dalam survei capres 2024 yang dilakukan oleh salah satu lembaga riset. Bahkan posisinya mengungguli calon yang selama ini sudah muncul seperti Luhut Pandjaitan. Yang artinya nama Andika Perkasa cukup dikenal oleh publik dalam negeri.

Tantangan yang Akan Dihadapi Panglima TNI

Apabila Jenderal Andika Perkasa jadi terpilih sebagai Panglima TNI, tentu saja ia tak akan menghadapi meja kosong. Terdapat sejumlah tantangan dan tugas yang harus dilaksanakan oleh Panglima TNI pada saat ini dan kedepannya. Salah satu isu yang melibatkan kerja TNI dan ramai diberitakan adalah keberadaan komponen cadangan (komcad) RI. Dikutip dari laman website resmi Kementerian Pertahanan RI, Komcad adalah sejumlah sumber daya nasional yang disiapkan untuk menjalankan tugas negara melalui mobilisasi guna memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama pertahanan negara.

gbr 9
Word cloud pemantauan kata kunci (sumber: Dashboard Netray)
gbr 10
Pernyataan Ketua MPR atas Komcad (sumber: Dashboard Netray)
gbr 11
Keputusan Presiden terkait Komcad (sumber: Dashboard Netray)

Komcad kemudian akan berisi sejumlah elemen rakyat dari berbagai profesi seperti wartawan, dosen, wiraswasta, hingga mahasiswa. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah komcad ini menjadi sebuah bentuk dari program wajib militer yang selama ini cukup terdengar kencang gaungnya? Ketua MPR Bambang Soesatyo menyebutkan bahwa komcad bukanlah bagian dari wajib militer. Komcad hanya program sukarela bela negara yang sudah ditetapkan jumlahnya, sebanyak 3.103 orang oleh Presiden Joko Widodo. Nantinya tugas Panglima TNI baru adalah memastikan pemanfaatan komcad agar efektif dan efisien.

gbr 12
Tantangan TNI masa pandemi (sumber: Dashboard Netray)

gbr 13
Program vaksinasi TNI untuk masyarakat umum (sumber: Dashboard Netray)

Situasi pandemi Covid-19 juga masih menjadi PR yang harus dikerjakan oleh TNI. Setelah sempat muncul kritik atas keterlibatan TNI dalam mengurangi dampak pandemi, publik tentu ingin melihat bagaimana organisasi ini benar-benar bekerja sesuai tugas mereka tanpa bertindak secara berlebihan. Secara faktual TNI hingga saat ini masih melakukan kegiatan vaksinasi untuk masyarakat umum.

panglima tni
gbr 14
Tantangan terbesar TNI di masa sekarang (sumber: Dashboard Netray)

Tantangan terakhir ini mungkin menjadi yang paling berat yang akan dihadapi Panglima TNI terpilih nantinya. Yakni kritik atas hubungan TNI dan rakyat Indonesia yang justru dilayangkan oleh Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Agus Widjojo. Ia melihat dewasa ini hubungan antara kedua elemen bangsa ini merenggang. Bahwa tentara dan rakyat tidak lagi menyatu. Pandangan ini bisa saja benar namun tidak tepat melihat fungsi dari masing-masing elemen. Tergantung bagaimana perspektif yang digunakan. Adalah tugas Panglima TNI baru nantinya untuk meredefinisi istilah persatuan antara tentara dan rakyat Indonesia.

Penutup

Tentara Nasional Indonesia akan mendapat panglima baru dalam waktu dekat ini. Pemerintah, Presiden dan MPR sedang menggodok nama pejabat militer yang tepat untuk jabatan ini. Nama Kasad Jenderal Andika Perkasa menjadi calon yang paling banyak diperbincangkan media massa karena mendapat kunjungan dari Mensesneg Pratikno atas arahan Presiden Joko Widodo. Jika memang terpilih, akan ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi Panglima TNI baru nantinya.

Eksistensi Jamu Kini, Minuman Tradisional yang Mulai Terlupakan

Jamu, siapa yang tak mengenal jamu? Obat yang biasanya berbentuk minuman tradisional yang kaya akan khasiat. Jamu terbuat dari beragam bahan-bahan alami yang dapat berupa daun-daunan, akar-akaran, buah, dan ragam tumbuhan. Tak hanya berasal dari tumbuhan, jamu juga dapat terbuat dari tubuh hewan, seperti empedu ular, empedu kambing, dan lain sebagainya. Biasanya jamu mengandung cita rasa pahit yang tidak semua orang menyukainya, itulah sebabnya anggur dan madu kerap digunakan sebagai penawar rasa dari minuman yang kaya akan khasiat ini. Namun seperti apakah kabar dari perkembangan jamu saat ini? Masihkah jamu memiliki eksistensi dan menjadi perbincangan? Untuk mendapatkan jawaban tersebut Netray mencoba menelusuri perbincangan warganet terkait topik ini.

Jamu
Top Words Topik Jamu

Netray mengamati laju perbincangan netizen terkait jamu sejak 01 Oktober 2021 sampai dengan 15 Oktober 2021. Hasilnya, tampak pada kategori Top Words beberapa kata yang mendominasi perbincangan netizen, seperti kuat, pasar, minat, kunyit, produk, dan lain sebagainya. Menariknya, pada kategori Top Complaints topik seputar jamu justru memunculkan keluhan terkait cita rasa jamu dengan impresi berupa kata ‘Ga enak’. Hal ini menunjukkan testimoni dari beberapa netizen yang kurang menyukai cita rasa obat herbal ini. Memang, cita rasa yang cenderung pahit menyebabkan tidak semua orang dapat menikmati jamu. Tak heran bila pada kategori Top Complaints ditemukan kosakata keluhan terkait cita rasa jamu. Lalu seperti apakah laju perbincangan netizen terkait topik seputar jamu?

Peak Time 01-15 Oktober 2021
Sentiment Trend 01-15 Oktober 2021

Bila diamati melalui grafik di atas tampak intensitas perbincangan netizen terkait topik jamu yang muncul setiap harinya. Perbincangan tersebut pun didominasi oleh sentimen positif, meski jumlah sentimen negatif dari topik ini dapat dikatakan cukup banyak bila dibandingkan dengan jumlah keseluruhan perbincangan netizen yang mencapai 5,581 total tweets selama periode pantauan Netray. Perbandingan jumlah dari kedua total sentimen tersebut hanya berbanding sedikit.

Statistik Report

Sementara itu, dengan menggunakan kata kunci ‘jamu’, Netray menemukan jumlah impresi warganet mencapai 242,5 ribu dengan potensi jangkauan sebesar 49.3 juta akun pengguna Twitter. Topik ini pun sebagian besar diperbincangkan oleh pengguna akun laki-laki.

Jamu dijajakan oleh para penjual jamu di berbagai kota di Indonesia, biasanya para pedagang berkeliling dengan menggendong jamu tersebut. Itulah sebabnya muncul istilah bakul jamu gendong. Namun dewasa ini, jamu juga telah diproduksi secara masal oleh berbagai perusahaan, seperti Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer, dan lain sebagainya. Produknya pun dikemas dengan berbagai bentuk, seperti kemasan saset yang harus diseduh dulu sebelum diminum, tablet, kapsul, dan kaplet.

Eksistensi dan Perkembangan Industri Jamu

Perbincangan terkait minuman herbal ini agaknya tidak dapat terlepas dari kabar terkini dari industri jamu di Tanah Air. Meski tidak semua orang menyukai cita rasa dari jamu namun minuman yang kaya manfaat ini terus mengalami perkembangan bahkan diekspor ke luar negeri. Hal ini dikarenakan khasiat dari jamu yang tidak hanya menyegarkan namun juga memberikan sejuta manfaat. Salah satu pengembangan tersebut dilakukan melalui kerja sama Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Badan Litbangkes dengan PT Industri Jamu Borobudur terkait riset kerjasama jamu Fitofarmaka.

Dilansir melalui laman resmi milik Badan Litbangkes pada 20 September 2021 lalu pemerintah menggandeng berbagai pihak untuk menangani pandemi Covid-19, termasuk berkerja sama di industri farmasi. Hal ini dibuktikan dari penandatanganan kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, khususnya Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tawangmangu dengan PT Industri Jamu Borobudur terkait kerjasama riset jamu.

Dalam kesempatan tersebut Direktur PT Industri Jamu Borobudur, Sarwono berharap pemerintah mendukung, petani untuk menanam bahan produk-produk yang laku di pasaran. Setidaknya ada sekitar 50 produk. Hanya saja produk-produk jamu yang laku di lokal jumlahnya cukup kecil. Namun ia percaya bila didukung dan dikembangkan produk tersebut dapat menjadi produk andalan Indonesia. Tak sampai disitu, eksistensi dan perkembangan industri jamu juga ditemukan di Jakarta Pusat dengan konsep yang cukup menarik.

Sumber: Artikel Kompas, 12 October 2021, 19:00

Salah satu pengembangan industri minuman warisan kuliner Nusantara, yakni jamu dilakukan oleh PT Selera Jamu Indonesia yang secara resmi membuka gerai ketiga mereka di PosBloc, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (10/10/2021). Dengan mengusung konsep yang berbeda dari kemasan jamu biasanya, brand Jamune percaya bahwa jamu dapat menjadi minuman populer. Hal ini diharapkan dapat merebut hati generasi muda Indonesia dan juga peminum jamu tradisional untuk terus melestarikan minuman sehat asli Indonesia ini. Hal ini kemudian mendapat apresiasi dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terkait kembali dibukanya produk lokal Jamuné di Ibu Kota Jakarta.

Sebagai minuman tradisional dan warisan kuliner Nusantara jamu seharusnya dapat terus dibudayakan. Kreativitas dalam industri jamu juga perlu ditingkatkan agar jamu dapat menyentuh pasar generasi muda. Menyadari bahwa tidak banyak dari mereka yang pernah mencicipi jamu atau justru tidak menyukai cita rasa jamu. Hal ini dapat diamati melalui beberapa tweets berikut.

Selain karena rasanya yang kurang disukai oleh sebagian orang, agaknya sulitnya ditemukan penjual jamu menjadi salah satu alasan bagi sebagian orang tidak berkesempatan untuk menikmati jamu. Meski demikian, tidak semua netizen tidak menyukai minuman yang kaya akan khasiat ini. Sebagian dari mereka justru secara rutin mengkonsumsi jamu, seperti varian kunir asem yang pada umumnya diminum oleh para perempuan yang sedang datang bulan.

Jamu memang minuman yang kaya akan manfaat, tak heran bila para penikmatnya dapat merasakan hal serupa, tak hanya meredakan nyeri saat datang bulan minum jamu secara rutin juga dapat berdampak baik bagi kesehatan tubuh. Meski saat ini jamu tidak mudah di temukan di semua wilayah di Indonesia. Namun bagi kalian yang berminat untuk mencoba tak ada salahnya melihat resep jamu di internet dan mencoba untuk membuat jamu di rumah.

Sebagai minuman herbal milik tradisi kuliner Nusantara jamu memang kini mulai tergerus jaman. Peminatnya tidak lagi ramai, terutama para generasi muda yang tertelan stigma bahwa jamu memiliki rasa yang kurang enak hingga mereka enggan untuk mencoba. Padahal minuman ini kaya akan khasiat yang baik untuk tubuh. Meski demikian upaya untuk melestarikan tradisi meminum jamu tak selalu padam.

Hal tersebut dapat diamati melalui berbagai industri seperti brand Jamune yang telah berhasil membuka tiga gerainya di wilayah Jakarta Pusat serta penelitian dan pengembangan yang dilakukan pemerintah agar industri jamu dapat mengalami peningkatan. Namun yang menjadi catatan adalah pemerintah juga perlu memberdayakan para petani bahan-bahan pembuatan jamu agar industri jamu milik Indonesia tak kekurangan bahan untuk menghasilkan jamu yang berkualitas dan memiliki daya saing di pasaran.

Demikian hasil analisis Netray, simak hasil analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Etika dalam Merokok; Jangan Sembarangan Ya!

0

Larangan merokok di jalan raya atau sembarang tempat telah tertuang pada regulasi yang ditetapkan pemerintah. Namun sayangnya tidak semua masyarakat menaati larangan tersebut. Masih banyak perokok yang tidak bertanggung jawab dengan merokok di jalan raya. Salah satu contohnya terjadi beberapa waktu lalu pada 4 Oktober 2021 media sosial Twitter diramaikan dengan trending topik perbincangan ‘perokok’. Keramaian tersebut bermula dari tweet @AkunFirda yang menceritakan kejadian saat dirinya terkena bara rokok dari pengendara lain. Perbincangan warganet terkait perokok dan larangan merokok tersebut memicu keramaian di Twitter. Bagaimana keramaiannya? Simak infografik Netray berikut.

  • larangan merokok

Sebenarnya regulasi terkait larangan merokok telah diterangkan dalam UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam Undang-Undang tersebut diatur tata cara berlalu lintas yang benar dan penuh konsentrasi. Kemudian larangan merokok juga dipertegas dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan. Peraturan Menteri Nomor 12 tahun 2019 berisi tentang perlindungan keselamatan pengguna sepeda motor. 

Warganet berpendapat mayoritas perokok yang melanggar peraturan tersebut ialah orang-orang yang egois dan tidak memikirkan keselamatan orang lain. Melihat beberapa contoh tweet, terlihat bahwa regulasi larangan merokok dianggap angin lalu oleh perokok yang tidak bertanggung jawab. Kemarahan warganet pada perokok yang tidak bertanggung jawab semakin memuncak dengan melayangkan argumen yang ditujukan kepada Pemda untuk menerapkan larangan pemasangan iklan rokok. Warganet menilai bahwa dengan aturan larangan pemasangan iklan akan mengurangi jumlah perokok. 

Selain argumen larangan pemasangan iklan rokok, larangan merokok di jalan raya juga terus dikampanyekan oleh warganet. Beberapa contohnya ialah opini warganet dari sudut pandang perokok. Sebagai perokok aktif warganet mendukung penerapan tegas kebijakan untuk meminimalisir bahaya rokok.  

Yuk mulai lebih bijak dan bertanggung jawab dalam merokok. Jangan merokok di sembarang tempat yang dapat membahayakan orang lain ya. 

Isu Regional Tenggelam; HUT Yogyakarta Dirayakan Aksi Tuntutan

Aksi Gejayan Memanggil kembali digelar pada 9 Oktober 2021, tepat 2 hari setelah perayaaan HUT Jogja ke-265. Dalam aksinya kali ini tuntutan “Selamatkan Warga Jogja” digertakkan mereka. Selain itu, terdapat beberapa tuntutan regional lainnya yang turut disuarakan dalam aksi Gejayan Memanggil, seperti penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DIY yang layak, menghentikan penambangan ilegal yang tak ramah lingkungan, mencabut Pergub DIY Nomor 1 2021 tentang Pengendalian Pelaksanaan Penyampaian Pendapat di Muka Umum pada Ruang Terbuka.

Seperti yang dimuat dalam laporan Badan Pusat Statistik Yogyakarta, besaran UMP Yogyakarta 2021 adalah Rp 1.765.000 atau naik 3,54% dari besaran UMP DIY 2020 sebesar Rp 1.704.608. Dari data kumpulan UMP seluruh Indonesia, Yogyakarta menduduki posisi terendah atau terbawah sebagai provinsi dengan upah minimum terkecil. UMP sejumlah provinsi di Pulau Jawa memang tidak jauh berbeda, seperti halnya di Jawa Tengah (Rp 1,8 juta), Banten (Rp 1,81 juta), dan Jawa Timur (Rp 1,87 juta). Sementara itu, UMP tertinggi ialah DKI Jakarta dengan Rp 4,42 juta per bulan.

Melalui contoh permasalahan di atas, berita apa saja yang tengah menyelimuti Yogyakarta pada Oktober ini? Apakah isu dalam tuntutan tersebut juga menjadi perhatian media berita? Berikut hasil pantauan Media Monitoring Netray.

Yogyakarta dalam Berita

Dalam periode pemantauan 1-12 Oktober 2021, Netray berhasil menghimpun sebanyak 4.346 artikel yang mengandung kata kunci yogyakarta dan jogjakarta. Artikel-artikel yang diterbitkan oleh 124 media ini terdeteksi dalam beberapa kategori seperti yang terlihat melalui tabel di bawah. Kategori sport mendominasi pemberitaan terkait kata kunci yang dibubuhkan. Lalu, disusul dengan pemberitaan pariwisata, kesehatan, dan pemerintah. Apa yang menjadi fokus media dalam frame tersebut?

statistik pantauan topik Jogja
dashboard Netray

Dengan fitur Categories yang dimiliki oleh Netray, kita dapat melihat lebih rinci pemberitaan apa saja yang termasuk ke dalam kategori-kategori tersebut. Salah satu contohnya ialah sport. Dalam kategori ini kedua kata kunci tersebut memberitakan tentang update hingga hasil pertandingan dari beberapa cabang olahraga. Seperti yang sedang berlangsung meriah saat ini ialah tentang Pekan Olaharaga Nasional (PON) XX Papua 2021. Beberapa kontingen dari Yogyakarta mendapatkan perhatian media saat berlaga di pekan olaharaga ini.

word cloud kategori sport

Isu Tuntutan Gejayan Memanggil Sepi Diberitakan

Dari sekian ribu pemberitaan tentang Yogyakarta, lantas apakah isu dalam tuntutan Gejayan Memanggil juga menjadi perhatian media berita? Pada periode pemantauan, hanya ditemukan 8 artikel yang memuat pemberitaan tentang penambangan di Yogyakarta. Berita penambangan pasir di bantaran Sungai Progo menuai pro kontra di kalangan masyarakat.

Kali Progo terancam rusak akibat aktivitas penambangan yang dilakukan oleh PT. Citra Mataram Konstruksi (PT CMK) dan Pramudya Afgani. Konflik penambangan ini telah terjadi sejak tahun 2017. Masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Kali Progo (PMKP) menolak adanya aktivitas penambangan di bantaran sungai tersebut. Hal ini disebabkan oleh penambangan pasir tersebut dinilai telah melanggar aturan karena aktivitas penambangan dilakukan hingga malam hari, pengambilan material menggunakan mesin sedot, tonase truk pengangkut melebihi batas, hingga tidak ada sosialisasi kepada masyarakat dalam proses penerbitan izin.

Rusaknya lingkungan hingga krisis air bersih membuat warga Jomboran terus melakukan aksi penolakan. Alih-alih didengarkan oleh perusahaan yang bersangkutan, beberapa warga Jomboran justru dilaporkan oleh Pramudya Afgani atas tuduhan tindakan menghalangi usaha pertambangan yang tertuang dalam Pasal 170, 160, 335 KUHP. Selain itu warga juga dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 162 UU Minerba.

Melansir dari Merdeka, atas kejadian ini pun PMKP mendesak beberapa hal kepada pemerintah daerah dan pusat untuk benar-benar menangani dan mengatasi kejadian ini. Desakan yang dilayangkan PMKP tersebut antara lain;

1. Mendesak Kepolisian Republik Indonesia menghentikan upaya kriminalisasi warga Jomboran yang sedang mempertahankan lingkungan hidup

2. Mendesak Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menghentikan aktivitas pertambangan yang ada di Sungai Progo/wilayah PMKP

3. Menuntut Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mencabut Surat Izin Pertambangan atas nama Pramudya Afgani dan PT. CMK di Sungai Progo

4. Menuntut Pramudya Afgani dan PT. CMK di Sungai Progo untuk memulihkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan aktivitas pertambangan

Sepinya pemberitaan regional ini juga dapat terlihat dari Top Portal hasil pantauan Netray. Isu regional yang biasanya getol diusung oleh media massa lokal kali ini kalah bersaing dengan isu nasional yang diusung oleh media massa nasional. Terlihat dari gambar di bawah ini, media massa lokal yang menduduki Top Portal pantauan hanyalah media Tribun Jogja dan Kedaulatan Rakyat.

Lalu berita apa saja yang ramai diusung media dalam kutipan kata kunci yogyakarta dan jogjakarta?

Yogyakarta dalam Media Massa Nasional

Dari gambar statistik pantauan Netray, terlihat kategori pemberitaan kedua yang menuai sorotan media ialah perihal pawisata Yogyakarta. Seperti dalam pemantauan Netray sebelumnya dalam artikel Kabar Pariwisata Indonesia, wilayah Yogyakarta menjadi salah satu tujuan destinasi wisatawan lokal ataupun mancanegara. Jumlah destinasi wisata di Yogyakarta pada tahun 2021 tercatat sebanyak 91 objek wisata dan 282 desa wisata. Selain dijuluki sebagai kota pelajar, keberagaman destinasi wisata inilah yang juga menjadikan Jogja sebagai kota wisata.

data diambil dari laman bappeda.jogjaprov.go.id

Sektor pariwisata memberikan berita baik tentang adanya peningkatan kunjungan di beberapa destinasi wisata Jogja. Selain itu, berita positif juga disumbang dari artikel-artikel yang memberikan informasi tentang perkembangan ataupun upaya dalam membangkitkan daya wisata. Seperti contoh artikel di bawah ini, media iNews.id memberitakan tentang raihan Kampung Wisata Rejowinangun Jogja yang berhasil masuk dalam daftar 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia. Dari keberhasilannya tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun secara khusus berkunjung ke Kampung Wisata Rejowinangun untuk menyerahkan penghargaan.

word cloud kategori pariwisata

Lalu pemberitaan selanjutnya ialah terkait kesehatan yang tak lain ialah perihal pandemi. Lagi-lagi berita tentang Covid-19 menjadi sorotan media. Namun, kali ini pemberitaan pandemi didominasi oleh berita bersentimen positif. Hal ini lantaran di masa sekarang ini fokus pemberitaan media massa ialah terkait upaya pemerintah daerah dan pusat dalam pemulihan.

Minimnya pemberitaan terkait isu yang terjadi di Kota Istimewa ini mungkin membuat segelintir masyarakat resah terkait perkembangan kasus yang terjadi. Isu regional tertutup dengan pemberitaan-pemberitaan nasional, seperti perhelatan olahraga nasional hingga kabar pariwisata. Dengan demikian, peran media massa lokal sangat penting untuk mengawal isu ataupun kejadian yang terjadi di suatu daerah.

Di usia 265 ini semoga Yogyakarta tetap dan selalu menjadi kota istimewa.

Tiga Anak Diperkosa di Luwu Timur, Warganet: #PercumaLaporPolisi

0

Kasus pemerkosaan tiga anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan menjadi viral di media sosial setelah dimuat oleh Project Multatuli dalam artikel hasil reportase mereka dengan judul Tiga Anak Saya Diperkosa, Saya Lapor ke Polisi. Polisi Menghentikan Penyelidikan. Tulisan tersebut merupakan bagian dari serial reportase #PercumaLaporPolisi yang didukung oleh Yayasan Kurawal. Tagar tersebut kemudian viral di jagat maya sebagai bentuk dukungan untuk korban dan agar hasil pemberitaan tersebut semakin ramai dibaca dengan harapan kasus ini kembali dibuka. Tak sampai di situ, setelah pemberitaan ini tersebar secara cepat Project Multatuli selaku media yang pertama kali menerbitkan artikel ini pada Rabu, 06 Oktober 2021 kemudian dilaporkan mengalami serangan siber bertubi-tubi.

Luwu Timur
Top Words Topik Tiga Anak Diperkosa di Luwu Timur

Merespons persoalan ini, Netray sebagai media monitoring turut memantau laju perbincangan netizen dalam membahas dan menggunakan tagar #PercumaLaporPolisi yang sempat menduduki trending topik Twitter. Netray melakukan pemantauan sejak 05 Oktober 2021 sampai dengan 11 Oktober 2021 dengan menggunakan tiga kata kunci, yakni #PercumaLaporPolisi, ayah perkosa 3 anak, dan pemerkosaan && Luwu Timur. Hasilnya tampak pada Top Words di atas beberapa kata seperti, republikasi, solidaritas, pembungkaman, dan lain sebagainya mendominasi perbincangan netizen terkait topik ini. Lalu seperti apakah grafik dari laju perbincangan netizen terkait kasus yang membuat geram masyarakat ini?

Statistic Report

Pada grafik di atas perbincangan netizen terkait kasus ini mencapai 52.6 ribu tweets dengan didominasi 25.9 ribu tweets bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi mencapai 783.6j uta dengan menjangkau lebih dari 116.2juta pengguna akun Twitter. Sebagaimana diketahui, sebelumnya Project Multatuli lewat serial reportasenya #PercumaLaporPolisi mengisahkan seorang ibu tunggal di Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang putus asa mencari keadilan untuk tiga anak perempuannya. Ketiga anak itu diperkosa oleh ayah kandung mereka sendiri dan mereka semua masih berusia di bawah 10 tahun.

Ketiga anak perempuan tersebut telah diperkosa lewat vagina dan anus oleh si mantan suami pada 2019 lalu. Penemuan itu membuat Lydia (Nama samaran yang digunakan oleh Project Multatuli) melapor ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dinas Sosial Luwu Timur yang justru memanggil pelaku untuk membuktikan apakah ketiga korban mengalami trauma dan Polres Luwu Timur yang menyatakan tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh para korban.

Namun, hasil yang berbeda justru didapatkan Lydia saat dirinya melapor ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar. Psikolog anak di lembaga tersebut menyimpulkan terdapat konsistensi cerita pada ketiga korban mengenai kekerasan seksual yang dilakukan ayah mereka. Kasus ini bahkan sempat ditangani oleh Polda Sulawesi Selatan, tetapi penyelidik juga menyatakan tak ada bukti bahwa pemerkosaan benar terjadi.

Menurut Lydia polisi menolak melihat bukti video rekaman yang berisi bukti luka-luka di kemaluan anaknya. Alih-alih menindaklanjuti cerita korban dan ibu korban dengan mulai mencari bukti, polisi justru memeriksa keadaan jiwa Lydia. Hingga akhirnya kasus ini ditutup pada 10 Desember 2019 hanya 63 hari setelah pelaporan pertama. Namun sayangnya, tidak ada upaya menyelidiki kembali, meski Komnas Perempuan telah merekomendasikan kepolisian agar membuka kembali kasus tersebut.

Membaca hasil repotase tersebut membuat netizen merasa geram dan mengutuk tindakan tersebut. Tampak melalui grafik pada gambar di atas lonjakan perbincangan warganet meningkat secara signifikan sehari setelah reportase tersebut dimuat dan dibagikan berulang kali oleh netizen. Tak hanya itu, peningkatan secara signifikan ini juga disebabkan oleh gerakan republikasi akibat adanya serangan siber yang dialami oleh Project Multatuli. Serangan tersebut diduga dilakukan oleh orang-orang yang berkepentingan dalam kasus tersebut karena laman spesifik yang memuat artikel ‘Tiga Anak Saya Diperkosa Ayahnya’.

Project Multatuli Alami Serangan Siber

Sebagai media jurnalisme daring yang berfokus pada isu-isu yang dipinggirkan Project Multatuli berhasil membuat sebuah kasus yang tadinya tidak terdengar kini menjadi viral. Hal ini tentu memiliki konsekuensi tersendiri, seperti serangan siber yang belum lama dialami web Project Multatuli. Melalui Social Network Analysis Netray, tampak beberapa entitas yang paling banyak ditandai dalam unggahan netizen, seperti @DivHumas_Polri, @projectm_org, dan @VICE_ID.

Social Network Analysis Report Twitter

Dilansir melalui laman mojok.co Fahri Salam selaku Pemimpin Redaksi Project Multatuli menceritaka bahwa serangan tersebut mulai tampak pada malam hari 06/10/2021 tepatnya pukul 20.00 ditandai dengan munculnya aktivitas yang tidak wajar pada server mereka. Serangan tersebut berupa distributed denial of service attack (DDoS). Serangan ini dilakukan dengan mengirim spam rikues ke situs web dalam jumlah sangat besar dengan tujuan agar situs tersebut down dan tidak bisa diakses.

Menurut mojok.co serangan siber pada media massa digital bukan merupakan hal yang baru. Sebelumnya, pada dini hari 21 Agustus 2020, tempo.co juga alami peretasan dalam bentuk deface tampilan website, diduga karena liputan mereka tentang peran influencer mengampanyekan omnibus law RUU Cipta Kerja. Bahkan kabarnya hal tersebut merupakan kali keempat Tempo diretas. Pada hari yang sama tirto.id juga mengalami peretasan dalam bentuk lain. Sebanyak 7 artikel berita tentang Partai Demokrat, omnibus law, kejanggalan obat corona, polisi pejabat, hingga drama Korea dihapus oleh peretas.

Bahkan selain serangan siber, liputan kasus pemerkosaan tersebut menyebabkan Project Multatuli ‘diserang’ dengan cara dicap sebagai hoaks oleh Polres Luwu Timur. Untuk melawan serangan yang kian masif tersebut Project Multatuli mengumumkan pada kawanan media massa digital lainnya untuk mengunggah kembali liputan tersebut secara gratis sebagai bentuk solidaritas. Tujuannya republikasi ini sama, yakni agar kasus ini semakin tersiar dan dibaca oleh banyak masyarakat.

Menyambut tawaran tersebut sejumlah media massa digital turut mewujudkan solidaritas dengan menayangkan ulang liputan “Tiga Anak Saya Diperkosa…”. Beberapa di antaranya adalah Suara, VICE Indonesia, IndoPROGRESS, Tirto, dan Tempo. Tak sampai disitu, bahkan salah seorang netizen juga melayangkan tuntutan pada polisi Luwu Timur untuk mencabut label hoaks atas artikel Project Multatuli dengan meminta maaf dan mengusut ulang kasus, dan lima tuntutan lainnya sebagai berikut.

Tuntutan tersebut disuarakan oleh salah satu netizen dengan nama akun @mardiasih yang mewakili Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (KOMPAKS) menyatakan bahwa tindakan Polres Luwu Timur adalah preseden buruk bagi penanganan kasus kekerasan seksual. Selain itu, serangkaian serangan pada jurnalistik juga menjadi bukti bahwa Indonesia masih berasa dalam status darurat penanganan kekerasan seksual.

Sebelumnya Netray sempat mengulas persoalan terkait kekerasan seksual dengan judul artikel Kekerasan Seksual; Sebaran Data Hingga Kasus Terkini. Sebagaimana tampak melalui indeks sebaran data yang dilansir melalui laman Lokadata menunjukkan pada tahun 2020 kekerasan seksual terhadap perempuan di ranah KDRT atau personal sebesar 2.806 kasus.

Kekerasan seksual perempuan menurut jenis tahun 2020, sumber: Lokadata

Melalui grafik di atas tampak pada tahun 2020 pun kasus kekerasan seksual terbanyak ditempati oleh kasus inses, yakni kekerasan seksual yang dilakukan oleh keluarga dekat yakni sebanyak 822 kasus. Sementara, pada posisi kedua terbanyak yakni kasus perkosaan dengan 792 kasus. Lalu selain perempuan, ternyata anak-anak juga turut masuk dalam kategori rentan sebagai korban terhadap kekerasan seksual. Hal ini dapat diamati melalui laju grafik sebagai berikut.

Melalui grafik di atas Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mencatat bahwa kasus kekerasan seksual terhadap anak terus meningkat. Pada 2019, ditemukan sebanyak 350 perkara. Jumlah ini meningkat 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menjadi cukup mengkhawatirkan mengingat jumlah kasus yang tercatat tersebut bukan merupakan jumlah yang sedikit. Untuk selengkapnya dapat diamati melalui Data Kasus Pengaduan Anak 2016 – 2020 yang Ditayangkan oleh KPAI R.N–18 Mei 2021. Dengan terjadinya kembali kasus pemerkosaan tiga anak di Luwu Timur menunjukkan Indonesia masih darurat kasus kekerasan seksual.

Kutukan Netizen Dalam Gaungan Tagar #PercumaLaporPolisi

Agaknya gaungan tagar #PercumaLaporPolisi yang awalnya merupakan judul serial milik Project Multatuli ini turut mewakili keresahan masyarakat yang alami hal serupa. Tak heran bila kemudian tagar ini ramai-ramai digunakan oleh netizen yang menyayangkan tindakan kepolisian yang menghentikan penanganan kasus pemerkosaan tiga anak di Luwu Timur tersebut.

Menanggapi hal ini Mabes Polri menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan mengambil alih kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh ayah kandung dari ketiga anak di Luwu Timur tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono. Ia mengatakan, kasus tersebut akan dipegang oleh Polda Sulsel khususnya Polres Luwu Timur. Mabes Polri hanya memberikan pendampingan dalam melakukan penyelidikan ulang.

Kasus yang viral karena penghentian penanganan oleh pihak kepolisian ini pun meraih sentimen negatif yang cukup tinggi dari netizen. Seperti halnya kalimat yang diusung pada tagar tersebut yang mengimplisitkan pesan kekecewaan terhadap pihak kepolisian. Akhirnya setelah kasus-kasus tersebut viral di jagat maya barulah pihak kepolisian mengambil alih dan menangani kasus-kasus tersebut. Inilah yang kemudian menyebabkan tagar #PercumaLaporPolisi tidak hanya memuat isu terkait pemerkosaan di Luwu Timur namun juga beragam curhatan netizen lainnya yang mengalami kekecewaan yang serupa.

Tagar #PercumaLaporPolisi tentunya menjadi testimoni pedas dari masyarakat terhadap kinerja institusi negara ini. Hal ini seharusnya dapat menjadi pembelajaran dan pembenahan Polri dalam kesungguhannya untuk melayani masyarakat secara adil dan bijaksana. Meski kemudian pihak kepolisian kini menggaungkan tagar tandingan yakni #PolriSesuaiProsedur namun hal ini tak cukup untuk memuaskan masyarakat yang sudah terlanjut kecewa atas penanganan kasus di Luwu Timur. Hal ini justu menjadi bukti kegagalan penegak hukum untuk memberikan keadilan dan menciptakan keamanan bagi masyarakat luas.

Bahaya Hustle Culture, Gila Kerja atau Dikerjain Nih?

1

Istilah hustle culture belakangan ramai menjadi perbincangan dan berseliweran di timeline netizen. Namun barangkali tidak semua warganet mengerti akan istilah yang berasal dari kata asing ini. Hustle culture merupakan sebuah istilah untuk seseorang yang merasa bahwa dirinya harus terus bekerja keras sehingga hanya meluangkan sedikit waktu untuk beristirahat. Netray melakukan penelusuran dan merangkum perbincangan warganet terkait topik ini sejak 15–21 September 2021 dengan menggunakan beberapa kata kunci seperti hardworking, overwork, dan hustle culture. Hasilnya dapat disimak pada infografik berikut.

  • Top Words Hustle Culture
  • Statistik Hustle Culture

Hustle culture atau dikenal juga dengan ‘gila kerja’ menyebabkan seseorang bekerja melebihi waktu normal. Sayangnya, hal ini justru dapat berdampak negatif pada seseorang yang mengidap gaya hidup hustle culture. Pada grafik di atas topik mengenai hustle culture tampak muncul  hampir setiap hari selama periode pantauan Netray. 

Dilansir dari laman Fakultas Kedokteran Airlangga yang mengutip Forbes terdapat 55% pekerja di Amerika Serikat yang mengalami stress karena pekerjaannya. Jumlah ini 20% lebih tinggi dibandingkan angka keseluruhan di dunia. Menurut Mental Health Foundation UK, di Inggris 14,7% pekerjanya mengalami gangguan kesehatan mental akibat pekerjaan. Di Jepang, jumlah pekerja yang mengalami penyakit jantung, stroke, hingga gangguan mental meningkat 3x lipat akibat kelelahan bekerja. Sementara di Indonesia, 1 dari 3 pekerja mengalami gangguan kesehatan mental akibat jam kerja berlebih.

Lalu seperti apakah opini warganet terkait Hustle Culture?

Sebagian dari mereka yang mengaku pernah mengalami hal ini, menganggap hustle culture merupakan gaya hidup yang cukup mengerikan. Mereka menilai bahwa menyibukkan diri dengan cara bekerja berlebihan tersebut justru dapat membahayakan kesehatan, baik fisik maupun mental.

Namun agaknya fenomena hustle culture tak selalu ditentang secara keras oleh warganet. Hal tersebut dapat diamati melalui tweets warganet di atas yang merasa tidak mempermasalahkan orang-orang yang menjalani gaya hidup hustle culture. Akan tetapi, mereka juga mengingatkan agar para pelaku hustle culture tidak meremehkan orang-orang yang bekerja secara normal. 

Penutup

Hustle culture sebenarnya bukan merupakan gaya hidup baru. Gaya hidup ini telah lama ada dan dijalani oleh mereka yang beranggapan bahwa aspek kehidupan paling penting adalah mencapai tujuan profesional dengan bekerja keras tanpa henti. Padahal apapun yang berlebihan bukanlah hal yang baik. Terlebih, tanpa disadari hustle culture dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental seseorang. Alih-alih dapat mengumpulkan banyak uang untuk nyaman menjalani kehidupan justru penyakit lah yang akan berdatangan. Jadi, buat kalian para pekerja keras jangan lupa untuk menyayangi diri kalian ya.