Home Blog Page 85

Menag Ucapkan Selamat Hari Raya untuk Umat Baha’i, Warganet Meradang!

Kontroversi kembali menyelimuti figur Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas setelah menyampaikan ucapan selamat hari raya kepada masyarakat pemeluk Agama Baha’i. Sejumlah elemen masyarakat menilai bahwa tindakan Menteri Yaqut tidak bisa dibenarkan karena menyangkut ajaran agama tertentu. Perbincangan terkait isu keyakinan di masyarakat Indonesia memang kerap memicu pro dan kontra semacam ini.

Media Monitoring Netray lantas memantau linimasa Twitter guna menjaring perbincangan publik terkait isu ini. Netray ingin melihat bagaimana pendapat masyarakat, yang diwakili oleh warganet Twitter, serta seperti apa respons mereka menanggapi langkah kontroversial Menteri Yaqut? Hasilnya bisa disimak di bawah ini.

Laporan Statistik Pemantauan Topik Ucapan Selamat Menag Yaqut untuk Umat Baha’i

Pemantauan topik ucapan selamat hari raya Menag Yaqut kepada umat Agama Baha’i menghasilkan sejumlah data statistik. Data tersebut memberi gambaran seberapa besar volume perbincangan warganet sehingga dapat dibayangkan pengaruhnya dalam konteks wacana publik yang lebih luas. Pemantauan dilakukan selama periode 23 Juli hingga 29 Juli 2021 sedangkan kata kunci yang digunakan adalah menag dan baha’i.

Terdapat 5.203 tweets dari warganet yang dihimpun oleh Netray atas perbincangan terkait topik ini. Ribuan tweets tersebut membentuk impresi sebesar 2,5 juta kali respons dalam bentuk reply, retweet, dan favorites. Secara potensial setiap tweets yang mengandung kata kunci dapat dijangkau setidaknya oleh 50,9 juta akun Twitter berbahasa Indonesia. Merujuk pada grafik Peak Time, topik ucapan selamat Menag Yaqut kepada Umat Baha’i yang sedang merayakan hari raya Naw-ruz, pertama kali muncul pada tanggal 27 Juli 2021 sekitar pukul 7 pagi.

Pada hari ke tiga wacana ini muncul di ranah publik, volume perbincangan mencapai puncaknya, yakni menembus angka 2,794 tweets, sangat jauh jika dibanding hari pertama sebanyak 804 tweets saja. Perbedaan volume yang timpang juga muncul dari grafik Sentiment Trend. Netray menemukan bahwa selama pemantauan, tweet dengan sentimen positif muncul sebanyak 390 kali. Sedangkan tweet dengan sentimen negatif berjumlah 3.071 buah. Perbedaan yang mencolok ini menjadi bukti bahwa topik tersebut mendapat banyak protes dari warganet. Lantas siapa saja yang tidak senang dengan ucapan Menag Yaqut? Simak pemaparannya berikut ini.

Top Accounts Dikuasai Sentimen Negatif Terhadap Sikap Menag Yaqut

Melalui fitur Top Accounts, Netray menemukan sejumlah akun yang mendapat impresi terbanyak. Dan dari sekilas pengamatan, grafik tersebut dikuasai oleh akun yang memiliki tweet bersentimen negatif. Seperti akun @agis_official yang melihat bahwa ucapan selamat ini bukanlah hal yang kecil. Pihaknya ingin Menteri Yaqut atau diwakilkan oleh stafnya menjawab pertanyaan siapa nabi dan Tuhan Agama Baha’i. Ia berharap tweet-nya mendapat banyak retweet agar terdengar hingga MUI. 

Akun Twitter milik Muslim Cyber Army di @MCAOps mengutip pernyataan sosiolog Universitas Gadjah Mada. Menurut pakar masyarakat tersebut Menag telah membuat kegaduhan publik dengan memberi ucapan selamat kepada Umat Baha’i. Mestinya ada proses pengakuan terlebih dahulu dari pemerintah baru Menag bisa mengucapkan selamat. Ia menuding yang dilakukan Menteri Yaqut justru kontraproduktif terhadap spirit membangun keberagaman.

Kritik bernada sinis datang dari politisi Partai Umat Mustofa Nahrawardaya melalui twit di akun @TofaTofa_id. Dirinya menyamakan Agama Baha’i dengan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). HTI dan Baha’i sama-sama dilarang di Mesir. Sedangkan di Indonesia, pemerintah telah memberangus HTI, apakah akan berlaku hal yang sama untuk Agama Baha’i?

Akun dengan tweet bersentimen negatif terakhir yang muncul dalam daftar Top Accounts adalah @Cobeh09. Tweet akun ini bahkan dengan terang-terangan menyebut bahwa MUI telah memfatwakan sesat bagi Agama Bahai. Narasi yang senada dengan tweet-tweet di atas tadi dapat dengan mudah ditemukan dalam sebagian besar tweet warganet. Yang artinya sudut pandang tersebut menjadi representasi pendapat publik secara keseluruhan.

Menggali Suara Mereka yang Memberi Dukungan

Bagaimana dengan pendapat yang mendukung ucapan selamat Menteri Yaqut? Meskipun hanya memunculkan ratusan tweet, tweet dengan sentimen positif tetap bisa memberi dampak pada linimasa Twitter. Lebih dari 30 juta akun secara potensial dapat menjangkau tweet-tweet tersebut. Netray akan menyoroti sejumlah akun dalam Top Accounts untuk sentimen positif.

Tweet bersentimen positif datang dari akun @ulil milik akademisi Islam Ulil Abshar-Abdalla. Ia mengapresiasi langkah Menteri Yaqut karena Baha’i bukan salah satu aliran Islam. Begitu pula dengan akun @Ayang_Utriza yang juga milik seorang ilmuwan Islam. Pihaknya mendukung sikap Menag karena Indonesia sejatinya menjamin hak-hak beragama dan kepercayaan masyarakat di luar enam agama resmi yang diakui pemerintah.

Sebagai figur berlatar belakang Banser, sikap Menag tentu saja sangat didukung oleh sejumlah warga ormas tersebut seperti twit dari akun @AfifFuadS. Ia melihat apa yang dilakukan oleh Menteri Yaqut ini keren dan heran mengapa banyak pihak yang mempermasalahkannya. Padahal seperti yang diungkapkan oleh dua akun sebelumnya bahwa komunitas Baha’i dilindungi UUD dan tidak melanggar Konstitusi. Negara harus menjamin kehidupan seluruh warganya. Apapun agama dan keyakinan mereka.

Perdebatan tentang tepat atau tidaknya tindakan Menteri Agama Yaqut Qoumas yang memberikan ucapan selamat hari raya kepada pemeluk Agama Baha’i di Indonesia cukup banyak menyedot perhatian warganet. Narasi kontra memang lebih menguasai linimasa dari pada yang mendukung sikap tersebut. Wacana keberagaman dan toleransi sepertinya masih akan menjadi PR bagi bangsa ini untuk beberapa waktu yang akan datang. Semoga hingga massa tersebut hadir, Indonesia tetap bisa mempertahankan keutuhan masyarakatnya.

Oknum TNI AU Injak Kepala Warga di Papua, Warganet Gaungkan ‘Papuan Lives Matter’

Aksi seorang prajurit TNI AU menginjak kepala seorang warga sipil Papua mendapat kecaman dari berbagai kalangan. Aksi tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial Twitter. Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Merauke pada Senin 26 Juli 2021. Kejadian itu pun menambah catatan panjang konflik masyarakat dengan aparat di Papua. Tak sampai di situ, hal ini juga kembali mencuatkan persoalan rasisme dan juga ketidakadilan HAM yang selama ini menjadi polemik dan tak ada habisnya. Media Monitoring Netray memantau perbincangan warganet terkait persoalan ini untuk melihat bagaimana respons warganet sejak 22 Juli 2021 sampai dengan 28 Juli 2021. Simak hasil pantauan Netray berikut.

Papua

Melalui Top Words di atas terlihat beberapa kosakata seperti, Papua, Rasis, Menginjak, Biadab, dan beberapa kosakata lainnya. Hal serupa juga ditemukan pada Issue Topic pantauan Netray. Beberapa kosakata tersebut berkaitan dengan pembahasan warganet dalam merespons persoalan ini. Kejadian yang terekam dalam video tersebut menunjukkan seorang prajurit yang sedang mengunci tangan warga sipil hingga tersungkur. Sedangkan satu prajurit lain menginjak kepala warga Papua tersebut. Aksi ini terekam dalam video berdurasi 1.20 menit dan viral di media sosial.

Sontak hal tersebut menjadi topik hangat perbincangan warganet hingga menjadi viral di media sosial. Hal ini dapat dilihat melalui jumlah tweets warganet terkait topik ini yang mencapai 16,4 ribu dengan didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi mencapai 23.5 juta dengan potensi jangkauan sebesar 109.7 juta. Sementara itu, berdasarkan grafik di atas dapat diketahui perbincangan mulai muncul dan meningkat secara signifikan sejak 27 Juli 2021 tepat sehari pasca peristiwa tersebut berlangsung dan terus memuncak hingga 28 Juli 2021.

Perbedaan Kronologis Hingga Gaungan Papuan Lives Matter

Setelah peristiwa tersebut meluas menjadi perbincangan hangat warganet pun menggaungkan tagar #PapuanLivesMatter. Hal ini terlihat melalui salah satu unggahan di atas dan kembali mengingatkan kita pada peristiwa hampir serupa, yakni kasus polisi AS yang membunuh George Floyd pada 2020 lalu. Tindakan aparat terhadap warga sipil tersebut dinilai sebagai tindakan yang arogan, terlebih diketahui bahwa warga Papua yang menjadi korban tersebut merupakan penyandang disabilitas. Namun sayangnya, kronologis kejadian tersebut belum dapat diketahui secara pasti karena terdapat perbedaan kronologis yang dilaporkan oleh masyarakat setempat dan oleh pihak TNI AU.

Mengetahui hal ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun marah besar. Dilansir dari laman news.detik.com kemarahan orang nomor satu di institusi militer ini tak berhenti hanya pada dua oknum prajurit tetapi juga dua komandan di Pangkalan Udara (Lanud) Johanes Abraham (JA) Dimara turut terkena imbasnya. Ia memerintahkan KSAU (Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo) untuk mencopot Komandan Lanud (Danlanud) dan Komandan Satuan Polisi Militernya (Dansatpom)-nya. Ia menilai kepala satuan tersebut tidak dapat membina anggotanya. Sementara itu, dua prajurit TNI yang dinilai tak peka memperlakukan penyandang disabilitas Serda A dan Praka V saat ini telah berstatus sebagai tersangka kasus kekerasan dan ditahan.

Aksi Arogansi Oknum TNI AU dan Kutukan Keras Warganet

Aksi yang dinilai arogan tersebut menuai kutukan keras dari warganet. Tak sampai disitu, aksi tersebut juga dinilai berbahaya dan biadab. Warganet menganggap persoalan tersebut tak akan selesai sampai kedua oknum TNI AU diadili di pengadilan sipil. Terlebih menurut warganet peristiwa semacam ini telah berulang kali terjadi. Bahkan akun @NataliusPigai2 dalam unggahannya mengatakan persoalan rasisme tidak akan selesai kalau Menteri Risma juga tidak dihukum. Hal ini berkaitan dengan isu rasisme sebelumnya yang melibatkan sosok Mensos Tri Rismaharini. Bagaimana tidak? Hal ini terekam dalam sebuah video yang berisikan kemarahan Risma kepada ASN dan mengancam ASN tersebut untuk dipindahkan ke Papua. Sontak hal tersebut menjadi bulan-bulanan warganet. Baca selengkapnya dalam artikel Netray berjudul Kontroversi Pernyataan Bu Risma; ASN Lelet Pindah Kerja ke Papua.

Top Categories

Pada kategori Top Accounts terlihat akun @VictorcMambor, @VeronicaKoman, @Dennysiregar7, dan lain sebagainya masuk dalam kategori akun paling populer dalam perbincangan warganet. Pada kategori Top People terlihat nama Presiden Joko Widodo menjadi nama yang paling banyak disebut oleh warganet dalam membahas peristiwa ini. Selain itu, terlihat nama Menteri Risma yang juga menjadi sasaran warganet akibat pernyataannya yang menuai kontroversi.

Dalam membahas topik ini, Netray juga memantau akun @VeronicaKoman yang sosoknya kerap bersuara dan memperjuangkan keadilan HAM untuk masyarakat Papua. Namanya juga masuk dalam kategori Top People dan Top Account topik ini. Berdasarkan pantauan Netray terlihat beberapa unggahannya di Twitter yang bersuara untuk persoalan ini. Selain itu, dalam unggahannya ia juga mengingatkan peristiwa rasisme oleh oknum TNI yang terjadi pada 2019 hingga mengakibatkan kemarahan Papua meledak tidak satu pun berakhir dipenjara. Oleh karena itu, ia meminta oknum TNI AU tersebut diadili di pengadilan sipil.

Namun, apa yang ia suarakan tentu tidak mendapat respons yang baik dari warganet lainnya. Sebagian warganet terlihat membalas tweets tersebut dengan opini yang meragukan tindakan tersebut termasuk dalam tindakan rasisme. Tak sampai disitu, terlihat warganet lainnya justru mengkhawatirkan hal ini menjadi bahan gorengan isu yang bergulir liar dipublik dan justru dapat memperkeruh suasana.

Pada kategori Top Organizations terlihat TNI dan TNI AU menempati urutan teratas sebagai organisasi yang menjadi bahasan warganet. Hal ini tentu sesuai dengan topik yang menjadi perbincangan warganet dan peristiwa yang melibatkan TNI tersebut. Selain itu, terlihat beberapa media pemberitaan daring yang turut masuk dalam kategori tersebut dan juga organisasi Komnas HAM Papua. Sementara itu, pada kategori Top Complaints terlihat kata rasis menjadi keluhan yang mendominasi perbincangan warganet dan juga keluhan terkait hilangnya akun Victor Mambor yang diduga sebagai pengunggah video tersebut di media sosial pertama kali.

Aksi kedua oknum TNI AU yang menginjak kepala seorang warga Papua mengundang berbagai reaksi dari warganet. Warganet yang menyayangkan aksi tersebut pun mengutuk keras dan menilai perbuatan tersebut berbahaya untuk NKRI. Tak heran bila topik ini didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Terlebih hal ini menambah catatan panjang ketegangan antara aparat dan masyarakat sipil Papua. Meski pihak TNI AU telah menyampaikan permintaan maaf dan menghukum kedua oknum TNI AU tersebut hal itu masih dinilai belum cukup oleh warganet.

The Minions dan The Daddies Pukau Warganet dalam Ajang Bulu Tangkis Olimpiade 2020

Olimpiade merupakan ajang olahraga internasional empat tahun sekali yang kali ini diselenggarakan di Tokyo, Jepang. Pagelaran olahraga yang awalnya dilaksanakan pada tanggal 24 Juli-9 Agustus 2020 harus mengalami penundaan karena pandemi sehingga baru terlaksana pada 23 Juli- 8 Agustus 2021. Indonesia adalah salah satu peserta yang turut hadir memeriahkan pagelaran olahraga tersebut. Salah satu cabang olahraga yang tengah menjadi sorotan masyarakat ialah bulu tangkis. Tim bulu tangkis Indonesia berhasil tampil memukau hingga masyarakat berbondong-bondong menuangkan ekspresi mereka pada media sosial Twitter. 

Keseruan warganet yang paling menonjol, yakni tertuju pada pertandingan tim ganda putra Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya. Impresi warganet tersebut menduduki trending di Twitter pada 26 Juli 2021 bertajuk ‘kevin’. Selain itu pasangan ganda putra Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan juga tak kalah menuai sorotan di Twitter pada hari yang sama. Pertandingan kedua tim tersebut terus menjadi sorotan hingga hari ini pada 29 Juli. Tersiarnya kabar kekalahan ganda putra Marcus dan Kevin kembali menempati jajaran trending Twitter. Tertarik dengan ungkapan impresi warganet terkait penampilan kedua tim ganda putra kebanggan Indonesia tersebut, Media Monitoring Netray melakukan pemantauan. Seperti apa hasilnya? Simak ulasannya berikut ini. 

Pertama-tama untuk melihat garis besar perbincangan warganet, Netray merangkumnya dalam Top Words. Terlihat dari gambar Top Words di atas, selain kata tokyo2020 dan badminton yang berukuran besar terdapat pula kata grup, kevin, marcus, minions, dan daddies. Hal ini menandakan bahwa selain memperbincangkan cabang olahraga bulu tangkis Indonesia di olimpiade Tokyo 2020 secara umum, warganet juga menyoroti permainan para tim kebanggaan yang tengah berjuang. Bagaimana statistik perbincangannya?

Netray melakukan pemantauan selama sembilan hari dengan periode 21-29 Juli 2021. Hasilnya perbincangan seputar penampilan tim ganda putra bulu tangkis dalam ajang olimpiade 2020 mendulang sebanyak 210,694 tweets. Topik tersebut trending di Twitter pada 26 Juli tetapi sehari setelahnya topik ini juga masih hangat diperbincangkan warganet. Hal itu terlihat dari jumlah impresi yang menjangkau angka 402,1 juta. Nah, seperti apa keramaian warganet membahas seputar topik? Lalu bagaimana ungkapan ekspresi warganet untuk the minions dan the daddies

Kevin Ganda Putra Bulu Tangkis Trending di Twitter

Kevin menjadi salah satu pemain tim ganda putra bulu tangkis yang tengah digandrungi masyarakat Indonesia. Namanya menduduki jajaran trending di Twitter pada 26 Juli kemarin. 

Suara dukungan untuk pemain bernama lengkap Kevin Sanjaya Sukamuljo ini terus menggema seiring laga pertandingan berjalan. Warganet mengungkapkan impresinya lantaran terpukau dengan permainan yang disajikan oleh Kevin di lapangan. Tidak heran apabila tim ganda putra Kevin yang berpasangan dengan Marcus Gideon diberi julukan ‘The Minions’ oleh warganet karena paras serta kelihaian mereka dalam berlaga. 

Tim Bulu Tangkis The Minions 

Julukan The Minions diberikan masyarakat penggemar bulu tangkis pada pasangan ganda putra Marcus Gideon dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Dilansir dari media CNN Indonesia, julukan tersebut pertama kali dicetuskan oleh Stephanie Zen yang merupakan seorang penggemar bulu tangkis. Menurut Stephanie, julukan Minions terucap begitu saja karena melihat Marcus dan Kevin berlaga di lapangan seolah memantul kesana kemari seperti ‘minions’ dalam film ‘Despicable Me’. Berikut gambaran statistik perbincangannya.

Statistik hasil pantauan Netray dengan memasukan kata kunci the minions memperoleh sebanyak 15,4 ribu tweets. Perbincangan warganet didominasi dengan tweets berupa dukungan bersentimen positif.

Akun Twitter resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia @KEMENPORA_RI memberikan kabar baik terkait keberhasilan the minions sebagai juara grup A yang secara langsung memastikan lanjut pada babak perempat final. Kemudian dukungan warganet juga terus menggema seiring perjuangan The Minions bertanding di Olimpiade. Warganet optimis bahwa The Minions akan sampai pada tahap final dan mengantongi medali emas.

Tim Bulu Tangkis The Daddies 

Selain the minions, terdapat pula pasangan ganda putra lainnya yakni Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang juga menyita perhatian warganet. Pasangan ganda putra Ahsan dan Hendra ini mendapat julukan The Daddies dari para pecinta bulu tangkis Indonesia. Alasannya ialah karena usia Ahsan dan Hendra, serta status mereka yang sudah menjadi ayah sehingga munculah julukan The Daddies tersebut. Berikut ini statistik perbincangan seputar The Daddies.

Netray memasukan kata kunci the daddies untuk melihat perbincangan warganet terkait kata kunci tersebut. Hasilnya perbincangan seputar The Daddies menuai 15,4 ribu tweets dengan dominasi cuitan bersentimen positif. Angka total tweets sentimen positif yang diperoleh dalam pemantauan The Daddies lebih unggul dari The Minions. Lalu apa yang membuat The Daddies lebih ramai menjadi perbincangan? 

Keramaian perbincangan The Daddies bermula dari hasil kemenangan melawan tim Malaysia. Pengumuman kemenangan tersebut pertama kali ditweetkan oleh akun @antaranews. The Daddies berhasil mengalahkan tim Malaysia dengan skor 21-16 dan 21-19. Skor kemenangan mutlak yang membawa The Daddies melenggang dalam semi final Olimpiade 2020. Sontak hal itu memicu antusiasme pecinta bulu tangkis Indonesia yang diwakili oleh warganet berikut ini. 

Dukungan dan doa warganet terus mengalir untuk The Daddies melaju ke tahap final. Serupa dengan The Minions, warganet juga menaruh harapan besar pada The Daddies untuk mengantongi medali emas. Kedua tim ganda putra kebanggan Indonesia yakni The Minions dan The Daddies menuai dukungan luar biasa dari para pecinta bulu tangkis Indonesia agar bertengger di final.  

Kekalahan The Minions dalam Babak Perempat Final

Pada 29 Juli 2021, warganet kembali dihebohkan dengan kabar kekalahan yang harus diterima oleh tim kebanggaan mereka yakni The Minions. Tim ganda putra Indonesia tersebut dinyatakan kalah pada babak perempat final setelah melawan pasangan ganda putra Malaysia yakni Aaron Chia dan Soh Woii Yik. Sontak kabar kekalahan The Minions pun menggema hingga memenuhi lini masa media sosial di Twitter. Tidak sedikit ungkapan kesedihan hingga dukungan yang diberikan masyarakat Indonesia kepada The Minions.

Akun pertama yang mengabarkan kekalahan The Minions adalah @BadmintonTalk serta akun portal media Antara News. Tweets dari BadmintonTalk ini kemudian mendapat interaksi dari warganet lainnya.

Kesedihan warganet tergambar jelas dari contoh tweets di atas. The Minions merupakan salah satu harapan masyarakat Indonesia untuk meraih medali emas cabang bulu tangkis di Olimpiade. Namun harapan tersebut harus pupus seiring kegagalan The Minions dalam melaju ke babak final. Di tengah perasaan sedih yang menggebu, tak lupa warganet juga memberikan dukungan untuk The Minions agar tetap berbesar hati. Tersisa The Daddies yang masih berjuang untuk melaju ke babak final dan berkesempatan membawa medali emas.

Top Complaint

Meskipun dominasi cuitan yang diperoleh bersentimen positif, tetapi perbincangan mengenai kiprah The Minions dan The Daddies dalam ajang Olimpiade 2020 cabang bulu tangkis juga menuai cuitan negatif. Tweets bernada negatif tersebut telah dirangkum Netray dalam jajaran Top Complaint berikut.

Pada gambar Top Complaint di atas, kata eror, jelek, kesel hingga kecewa menjadi ungkapan yang paling sering disebutkan warganet. Impresi negatif berupa keluhan tersebut dituangkan warganet yang merasa kurang puas melihat permainan The Minions dan The Daddies. 

Warganet mengomentari permainan The Minions dan The Daddies yang dinilai lebih banyak eror dan kurang fokus. Kemudian warganet juga menyoroti secara khusus permainan Kevin Sanjaya yang dianggap mudah terpancing amarah. 

Penutup 

Tim ganda putra bulu tangkis Indonesia tengah menjadi primadona masyarakat pecinta bulu tangkis. The Minions dan The Daddies yang menjadi sorotan lantaran keberhasilannya melenggang di babak semi final. Permainan kedua tim ganda putra tersebut pun, dinilai seru dan bagus dengan memperbanyak pengumpulan poin demi poin. Kemudian dalam pertandingan semi final The Minions harus berbesar hati tersingkir dan menerima kekalahan. Bagaimanapun The Minions telah berjuang serta berusaha memberikan yang terbaik. Semoga The Daddies dapat melanjutkan di babak final dan membawa pulang medali emas. Selamat berjuang, para atlet kebanggaan Indonesia. Segala dukungan dan doa terus menggema dari masyarakat Indonesia untuk semua atlet yang tengah berjuang di Olimpiade 2020.  

Warganet Heboh! Gim PES Rebranding Jadi eFootball

Pecinta video gim tanah air, khususnya permainan olahraga virtual sepakbola, dibuat heboh oleh salah satu franchise terkenal yaitu Pro Evolution Soccer (PES) besutan Konami. Kabarnya gim tersebut melakukan rebranding dengan mengubah nama menjadi eFootball. Apabila dulu gim ini dimainkan secara single player experience, sekarang eFootball PES berganti menjadi gim free to play secara online. Lantas seperti apa kehebohan warganet Twitter melihat perubahan ini? Simak infografik dari Netray berikut ini.

  • PES 2021
  • Statistik Pemantauan
  • Nostalgia dan Kecewa
  • Top Account
  • Media Populer
  • Penutup

Perbincangan tentang rebranding PES mulai muncul pada hari Rabu 21 Juli 2021 menjelang sore hari. Informasi perubahan ini diketahui oleh akun @virtualballers saat menilik laman akun resmi PES di Twitter. Konami terlihat sudah mengganti username gim mereka menjadi eFootball tanpa ada embel-embel nama “PES” di belakangnya.

Statistik Pemantauan

Sejak perbincangan rebranding PES mulai menanjak di linimasa, warganet telah mengirim 1,884 twit dengan kata kunci hingga akhir periode pemantauan. Sebanyak 370 twit menyambut perubahan tersebut dengan sentimen positif. Sedangkan 445 twit lainnya ditulis dengan sentimen negatif. Perbincangan mencapai volume tertinggi yaitu 529 ribu total impresi dan secara potensial dapat menjangkau 45,3 juta akun Twitter.

Nostalgia dan Kecewa

Menceritakan nostalgia bermain gim PES dengan diimbuhi tagar RIP PES menjadi respon yang paling umum warganet Indonesia mendengar proyek eFootball Konami. Respon tersebut kerap ditemukan dalam twit dengan sentimen positif. Sebaliknya untuk sentimen negatif, Netray sering menemukan ungkapan rasa kecewa karena tidak bisa melanjutkan gim yang selama ini sudah nyaman warganet mainkan.

Top Accounts

Wacana rebranding PES memunculkan sejumlah akun sebagai episentrum perbincangan. Terlihat dalam grafik Top Accounts, akun @FaktaSepakbola mendapat respon terbanyak dari warganet. Disusul dengan akun @idextratime, @virtualballers, hingga @panditfootball. Hampir keseluruhan akun yang berada dalam grafik ini adalah akun non-perseorangan.

Penutup

Perubahan brand (rebranding) yang dilakukan Konami terhadap gim PES mereka menjadi eFootball mendapat sambutan yang cukup seragam dari warganet pecinta gim olahraga virtual sepakbola. Usia gim yang tergolong klasik membuat warganet bernostalgia kala mereka masih memainkan gim ini. Sembari mengucapkan kata perpisahan dengan menulis RIP PES pada twit mereka. Ada yang tertarik memainkan gim ini kedepannya?

Bu Risma Marah-Marah Lagi, Ada Apa?

Aksi marah-marah Mensos Risma belum lama ini kembali viral di media sosial. Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma merupakan seorang publik figur yang selalu mampu menarik perhatian masyarakat. Sosoknya yang dikenal dengan wanita pekerja keras dan disiplin itu belum lama ini kembali menjadi perbincangan setelah dirinya melakukan sidak di Tuban. Risma marah besar saat sidak mengecek penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau program sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Sabtu, 24 Juli 2021 lalu.

Rekaman video kemarahannya tersebut pun beredar luas di dunia maya hingga Risma kembali menjadi perbincangan publik. Melihat hal tersebut Netray mengamati laju perbincangan warganet melalui kanal media sosial Twitter dan beberapa pembahasan media pemberitaan daring terkait topik ini. Seperti apa selengkapnya? Simak ulasan Netray berikut.

Marah

Sosok Risma kerap menjadi kontroversi bahkan sejak dirinya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Sebelumnya ia menjadi sorotan terkait pernyataannya yang dinilai rasis dan mendiskreditkan Papua. Hal tersebut telah dianalisis oleh Netray dalam artikel berjudul Kontroversi Pernyataan Bu Risma; ASN Lelet Pindah Kerja ke Papua.

Kini Netray kembali melakukan pantauan terkait topik Risma sejak 20 Juli 2021 sampai dengan 26 Juli 2021. Melalui pantauan tersebut ditemukan 367 artikel terkait Menteri Sosial Indonesia tersebut yang berasal dari 74 total media. Adapun pemberitaan seputar topik tersebut setidaknya melibatkan 3,008 total entitas. Selain itu, pada Top Categories terlihat kategori pemerintahan dan kesehatan mendominasi pembahasan media terkait topik ini.

Bila diamati melalui grafik di atas terlihat pembahasan media terkait wanita kelahiran 20 November 1961 tersebut memuncak sejak 24 Juli 2021 dan terus meningkat secara signifikan pada hari berikutnya. Sedangkan pada Top Locations dapat diamati wilayah Jawa Timur menjadi lokasi yang mendominasi pembahasan media daring terkait topik ini. Hal tersebut berkaitan dengan peristiwa sidak yang terjadi di Tuban Jawa Timur yang kemudian menjadi kontroversi di media.

Dilansir melalui laman ID Investing Menteri Sosial Tri Rismaharini geram kepada bawahannya saat mendapati penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mengaku hanya menerima bansos sebanyak dua bulan dari yang seharusnya tiga bulan. Risma pun mempertanyakan kemana dana bansos yang satu bulan tersebut, ia pun meminta bawahannya untuk mengevaluasi hal tersebut. Tak hanya itu, Mantan Wali Kota Surabaya itu mengaku kesal dengan praktik penyaluran bansos di Tuban. Padahal, Kemensos telah mengupayakan anggaran bansos agar bisa disalurkan langsung kepada masyarakat.

Mendapati temuan tersebut, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengaku tidak mengetahui terkait pencairan BNPT tersebut. Apalagi dirinya baru satu bulan dilantik menjadi Bupati. Namun ia tidak tinggal diam, merespon hal tersebut ia mengatakan akan segera menindaklanjuti dan mengevaluasi temuan Mensos tersebut.

Bu Risma Marah-Marah Lagi, Bagaimana Respon Warganet?

Ramainya pembahasan topik tersebut di media pemberitaan daring membuat topik ini semakin menjadi perbincangan luas warganet di media sosial Twitter. Merespon hal ini warganet pun ramai-ramai mengunggah opini mereka terkait peristiwa ini. Belum lagi, dalam berbagai kesempatan nama Risma memang kerap menjadi perbincangan warganet hingga menduduki trending topik.

Berdasarkan pantauan Netray pada periode yang sama ditemukan 1,744 total tweets yang membahas seputar topik kemarahan Risma dengan didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Adapun impresi warganet terkait topik ini mencapai 26.2 ribu dengan potensi jangkauan sebesar 71.7 juta. Bukan tanpa alasan, ramainya perbincangan terkait topik ini juga dipengaruhi oleh trauma masyarakat terkait dana bansos yang sebelumnya justru dikorupsi oleh Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara. Hal tersebut menyebabkan topik terkait bansos menjadi topik yang menarik di mata warganet yang khawatir akan penyalahgunaan kembali terjadi.

Meski demikian tidak sedikit warganet yang mendukung aksi dari Mantan Wali Kota Surabaya tersebut. Mereka menilai sidak dan penindaklanjutan temuan tersebut memang perlu dilaksanakan agar meminimalisir penyalahgunaan dana bantuan sosial. Tak hanya itu, warganet bahkan menduga uang satu bulan dari BPNT tersebut masih disimpan di bank untuk dibungakan dan hasilnya untuk siapa masih menjadi pertanyaan. Meski demikian terdapat juga warganet yang kontra dengan kemarahan Risma kali ini. Hal tersebut dapat diamati dari kutipan tweets warganet di atas yang menilai Mensos Risma seolah hanya menonjolkan kemarahannya saja dalam menunjukkan kinerjanya pada masyarakat.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Tuban Risma tak hanya mengungkap temuannya terkait permasalahan aliran dana bansos namun ia juga mengingatkan masyarakat Tuban untuk aktif menghadapi Covid-19. Risma juga mengingatkan masyarakat bahwa pemerintah tak bisa terus menerus memberikan dana bantuan sosial kepada masyarakat. Hal ini justru mendapat respon keras dari seniman kondang Sudjiwo Tedjo yang menilai memberikan bantuan kepada masyarakat di tengah pandemi merupakan tugas dari pemerintah.

Top Categories

Pada kategori Top Portal terlihat Detik menjadi media pemberitaan daring yang paling banyak menerbitkan artikel terkait topik ini. Pada kategori Top Accounts terlihat akun @geloraco menempati urutan teratas diikuti oleh akun @tempodotco. Kedua akun tersebut merupakan akun paling populer dalam perbincangan warganet terkait kemarahan Mensos Risma di Tuban.

Sementara itu, pada kategori Top People terlihat nama Risma mendominasi perbincangan warganet sesuai dengan fokus utama pembahasan pada topik ini. Selain itu, terlihat juga nama Joko Widodo selaku Presiden RI dan Sudjiwo Tejo yang menjadi tokoh populer dalam perbincangan warganet karena tanggapannya terkait pernyataan Risma yang sebelumnya mengatakan negara memiliki keterbatasan untuk memberi bantuan sosial secara terus menerus.

Pada kategori Top Complaints topik seputar Risma masih didominasi oleh komplain dari warganet terkait rasis. Hal ini berkaitan dengan perbincangan yang viral sebelumnya dan telah dianalisis oleh Netray pada artikel Kontroversi Pernyataan Bu Risma; ASN Lelet Pindah Kerja ke Papua. Selain itu, pada kategori tersebut terlihat keluhan warganet lainnya seperti, korupsi, kecewa, tidak mampu, dan beberapa keluhan lainnya yang berkaitan dengan sosok Tri Rismaharini.

Nama Tri Rismaharini atau yang akrab disapa dengan Risma memang selalu mampu mencuri perhatian warganet. Terlebih sejak dirinya menjabat sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi dana bansos Covid-19. Kemarahan dirinya saat melakukan sidak di berbagai tempat kerap tersebar di media sosial hingga menjadi perbincangan warganet dan masyarakat luas. Menanggapi hal tersebut warganet pun merespon dengan berbagai tanggapan, mulai dari mendukung aksi dari Mensos tersebut atau justru menjulukinya sebagai sosok yang pemarah.

Merangkum Wacana Bantuan Subsidi Upah dalam Pemberitaan Media Massa Nasional

Guna membantu masyarakat Indonesia yang sedang mengalami krisis akibat pandemi Covid-19, pemerintah berencana kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) seperti tahun lalu. Pemerintah menganggarkan bantuan sebesar Rp 8 triliun yang disalurkan melalui Kementerian Ketenagakerjaan kepada 8 juta pekerja di seluruh Indonesia. Nantinya penyaluran BSU akan dilakukan selama dua bulan dengan masing-masing sejumlah Rp 500.000, sehingga setiap penerima akan mendapat total bantuan sebanyak Rp 1 juta.

Ada sejumlah kriteria untuk menentukan siapa saja yang mendapatkan bantuan BSU. Pertama, peserta yang mendapat subsidi upah adalah pekerja yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan dan telah membayar iuran. Kedua, batas maksimal gaji yang diterima setiap bulan tidak lebih dari Rp 3,5 juta. Jika pekerja berada di wilayah dengan UMK lebih dari Rp 3,5 juta, maka angka UMK akan menjadi batas kriteria subsidi upah. Aturan tersebut disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

subsidi upah

Netray lantas memantau media massa nasional untuk melihat bagaimana wacana Bantuan Subsidi Upah diberitakan. Seberapa jenuh media massa Indonesia dengan kata kunci pemantauan? Bagaimana tendensi sentimen atas laporan para jurnalis? Seperti apa wacana ini berkembang? Hingga siapa saja yang terlibat dalam wacana ini? Hasilnya bisa disimak di bawah ini.

Laporan Statistik Pemberitaan Bantuan Subsidi Upah Selama Periode Pemantauan

Guna memilah-milah pemberitaan yang memberitakan wacana BSU, Netray menggunakan kata kunci “subsidi upah”. Pemantauan tersebut dilakukan selama periode satu pekan, yakni sejak tanggal 20 Juli hingga 26 Juli 2021. Yang berhasil dirangkum Netray antara lain total pemberitaan yang mengandung kata kunci sebanyak 621 artikel. Terdapat 87 portal berita online yang menerbitkan ratusan berita tersebut.

Sebagian besar artikel terpantau masuk ke dalam kategori Government, yakni sebanyak 475 laporan. Sedangkan 123 laporan lainnya terindeks ke dalam kategori Finance & Insurance. Sisanya tersebar ke dalam kategori Health & Lifestyle hingga Entertainment. Netray juga menemukan setidaknya 3.947 total Person Entities yang muncul dari dalam artikel wacana Subsidi Upah. Data tersebut akan dipecah dan dianalisis lebih jauh lagi di bab analisis nanti.

Untuk tendensi sentimen, Netray menemukan bahwa 455 artikel ditulis dengan sentimen positif. Jumlah ini terhitung sudah menguasai persepsi kantor berita terhadap wacana subsidi upah. Pasalnya dari yang terpantau Netray hanya terdapat 66 artikel saja yang memiliki sentimen negatif. Dapat dibayangkan bahwa media massa sangat mendukung rencana pemerintah ini. 

Tetapi sebelum membuktikan asumsi tersebut perlu disampaikan sejumlah fakta statistikal lain seperti kapan saja wacana terkait subsidi upah santer diberitakan oleh media massa online. Terlihat dari grafik Peak Time di bawah bahwa wacana ini mencapai puncak kuantitas pemberitaan pada tanggal 22 Juli 2021 sebanyak 158 artikel selama 24 jam. Hanya saja hingga akhir periode pemantauan wacana ini seperti tidak menunjukan kecenderungan mereda. Sehingga bisa disimpulkan bahwa topik ini memang menjadi isu yang populer selama periode pemantauan.

Penerima Bantuan Subsidi Upah dan Kemunculan Kritik Publik

Wacana bantuan subsidi upah sebenarnya sudah muncul bahkan sejak awal bulan ini. Tetapi baru pada tanggal 21 Juli yang lalu sinyal keberadaanya semakin menguat. Media massa menulis sejumlah laporan yang memberitakan sejumlah kabar bahwa pemerintah bersiap-siap untuk mencairkan program bantuan langsung tunai (BLT) melalui kerjasama Kementerian Ketenagakerjaan dengan lembaga BPJS. Hanya saja pemerintah belum menentukan besaran bantuan hingga petang hari. Publik baru disajikan spekulasi dan prospek terkait berapa jumlah bantuan subsidi uang untuk pekerja secara ideal.

Baru setelah petang menjelang malam, wacana kebijakan subsidi upah tersebut diumumkan oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dan akhirnya teka-teki berapa besaran bantuan yang didapat terkuak. Lebih sedikit dari perkiraan yakni hanya Rp 1 juta saja. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa bantuan subsidi upah akan diberikan secara bertahap selama dua bulan. Media massa juga membagikan informasi terkait kriteria penerima bantuan subsidi upah beserta cara mengecek daftar nama pekerja yang mendapatkan bantuan tersebut.

Karena diumumkan pada malam hari, puncak pemberitaan baru terjadi esok harinya, yaitu pada tanggal 22 Juli 2021. Sebagian besar laporan masih dengan sudut pandang yang sama. Hanya saja beberapa laporan mulai memberikan kritik terhadap kebijakan tersebut. Pertanyaan terkait efektivitas pemberian bantuan menjadi sudut pandang kritik atas SBU. Berikut ini adalah contoh kritik publik yang muncul dari pemberitaan media massa.

Menjelang akhir periode pemantauan, kritik yang lebih beragam muncul ke hadapan publik. Salah satunya datang dari anggota DPR dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay yang menyebutkan bahwa seharusnya bantuan subsidi upah juga menyasar pekerja di sektor informal. Pasalnya sektor ini terhitung banyak menyumbang demografi masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM akibat pandemi Covid-19. Masalah kriteria penerima bantuan juga menjadi sorotan Konfederasi Serikat Pekerja yang meminta pemerintah untuk memperluas lagi cakupan kriteria tersebut.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menjadi figur yang paling banyak dirujuk oleh media massa. Meskipun diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, sasaran bantuan yakni rakyat pekerja kerap menjadi highlight pemberitaan media massa. Pemantauan Netray juga menemukan sejumlah tokoh kepemerintahan yang ikut disinggung. Seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto,  Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, dan Mendagri Tito Karnavian.

Penutup

Bantuan Subsidi Upah untuk rakyat pekerja yang terdaftar dalam BPJS rencananya memang baru akan diberikan bulan Agustus dan September depan. Wacana tersebut sudah diumumkan termasuk syarat kriteria siapa saja yang berhak mendapatkannya. Bantuan ini dimaksudkan guna membantu rakyat pekerja yang terdampak pandemi Covid-19. Meskipun mendapat banyak apresiasi publik, keberadaan kritik tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Bagaimanapun upaya dari pemerintah semacam ini harus tetap diukur efektivitasnya dalam menangani masalah yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

6 Provider WiFi yang Bisa Jadi Pilihanmu untuk Terus #DiRumahAja

Kondisi pandemi yang tak kunjung usai memaksa sebagian besar kegiatan harus kita lakukan di rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar, bekerja, hingga menghabiskan waktu luang. Wajar apabila konsumsi internet kita semakin tinggi dewasa ini. Anggaran untuk paket data yang sebulan biasanya hanya puluhan ribu bisa jadi ratusan ribu sekarang. Apalagi jika semua anggota keluarga produktif menggunakan internet setiap harinya. Maka tak heran apabila banyak yang beralih menggunakan wifi untuk menghemat pengeluaran. Nah, kira-kira provider mana yang cocok untuk kamu? Berikut beberapa provider wifi yang paling banyak diperbincangkan warganet di Twitter. Kuy simak, barangkali ada yang jadi incaranmu.

  • IndiHome
  • First Media
  • MNC Play
  • Biznet
  • XL Home
  • MyRepublic
  • Provider Wifi

1. IndiHome

wifi indihome

Provider wifi dari Telkom Indonesia yang dikenal memiliki jangkauan luas ini paling banyak dikenal dan digunakan masyarakat. Maka tak heran apabila beberapa kali Indihome menjadi trending lantaran masalah koneksi jaringan yang mendadak down di berbagai wilayah. Meski demikian Indihome tetap menjadi pilihan warganet mengingat harga paketnya yang cukup murah dan jangkauan internet yang sudah mengcover sebagian besar wilayah Indonesia.

2. First Media

Layanan internet ini sangat cocok untuk kamu yang menyukai hiburan dan TV kabel. Kamu bisa menikmati 179 channel lokal dan internasional dengan kualitas HD 4K dan kualitas suara Dolby Digital. Hingga akhir 2020, First Media telah menjangkau 23 kota di Indonesia. Kecepatannya 15 Mbps hingga 300 Mbps dengan tarif langganan mulai Rp360.000 per bulan.

3. MNC Play

MNC Play adalah provider internet yang memiliki kecepatan tertinggi di Indonesia. Provider ini memiliki kapasitas network yang mencapai 10 Gbps dan menyediakan 180 channel TV lokal maupun internasional. Harga paket MNC Play WiFi mulai Rp 290.00 ribu per bulan dengan kecepatan up to 10 Mbps. Namun layanan MNC Play baru bisa dinikmati di 6 kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, dan Medan. Pada tanggal 11 Juli 2021, MNC Play banyak disebut-sebut lantaran terjadi trouble di berbagai wilayah. Selain masalah jaringan, komplain yang paling banyak adalah soal tagihan Euro Soccer yang dibebankan kepada pelanggan tanpa persetujuan.

4. Biznet Home

Biznet Home adalah layanan internet Wi-Fi ultra cepat yang diperuntukkan bagi pengguna perumahan dan apartemen. Kecepatan koneksinya mencapai 150 Mbps. Biznet pun menyediakan pilihan paket kombo internet dan TV kabel atau internet saja. Paket WiFi mulai dari Rp325.000 per bulan untuk kecepatan up to 75 Mbps. Namun, untuk biaya pemasangan perdana Biznet memberikan harga Rp750.000 dan biaya sewa perangkat Rp900.000. Jaringan Biznet telah tersedia di lebih dari 110 kota yang tersebar di sepanjang Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Batam, Kalimantan dan Sulawesi.

5. XL Home

Saat ini, XL Home telah melayani pelanggan di wilayah Jabodetabek, Yogyakarta, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Banjarbaru, Medan, Palembang, Bandung, Cirebon, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Biaya berlangganan mulai dari Rp279.000 per bulan dengan kecepatan koneksi up to 30 Mbps. Paket internet XL Home sudah dilengkapi dengan XL Home Entertainment Box dengan teknologi Android teranyar yang bisa mengubah TV biasa menjadi smart TV untuk mengakses Netflix, Catchplay+, Iflix, serta layanan Vidio, YouTube, dan aplikasi yang tersedia di Play Store. 

6. MyRepublic

MyRepublic merupakan salah satu provider yang patut diperhitungkan untuk para pecinta gamer karena menyediakan paket tersendiri untuk gamer. Harga berlangganan paket Basic 10 Mbps mulai dari Rp199.000 per bulan. Sejauh ini layanan MyRepublic baru dapat dijangkau di Bekasi, Bogor, Tangerang, Cibubur, Depok, Jakarta, Malang, Semarang, Surabaya, Medan, dan Palembang.

Faktor yang Perlu Diperhatikan Ketika Memilih Provider Wifi

Dari pantauan Netray, komplain warganet seperti lemot, down, gangguan jaringan, hingga keterlambatan respon dari Layanan Pelanggan masing-masing provider selalu ada di setiap harinya. Meski demikian, masing-masing provider memiliki keunggulan tersendiri sesuai kebutuhan konsumen. Faktor yang menjadi pertimbangan warganet biasanya seputar kecepatan dan atau kestabilan koneksi, harga paket yang ditawarkan, hingga jangkauan layanan. 

Nah, itu tadi 6 pilihan provider penyedia layanan internet yang banyak diperbincangkan di Twitter dan bisa jadi pertimbangan jika kamu ingin memasang WiFi di rumah. Semoga bermanfaat

Tolak Perpanjangan PPKM, Mahasiswa Hingga Ojol Gelar Aksi di Sejumlah Wilayah

Wacana perpanjangan PPKM menuai kontroversi di masyarakat. Diketahui, sejak 02 Juli 2021 lalu sejumlah wilayah di Indonesia tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal tersebut guna menekan angka penyebaran Covid-19 yang terus meluas dan meningkat secara signifikan. Namun diterapkannya aturan ini berimbas ke berbagai sektor, terutama ekonomi masyarakat pekerja sektor non esensial. Hilangnya lapangan pekerjaan dan mata pencaharian membuat masyarakat khawatir justru tidak dapat menghasilkan uang untuk mencukupi kebutuhan harian. Namun tingginya jumlah kasus dan tingkat kematian mau tak mau membuat pemerintah mengambil langkah untuk memperpanjang kegiatan pembatasan. Isu perpanjangan tersebut pun menuai protes oleh berbagai kalangan. Tidak hanya itu, bahkan berbagai lapisan masyarakat menggelar aksi di sejumlah wilayah. Gelombang aksi tersebut pun ramai dibicarakan oleh warganet hingga topik ini sempat menduduki trending topik Twitter.

Perpanjangan PPKM

Netray melakukan pemantauan terkait aksi penolakan tersebut sejak 18 Juli 2021 sampai dengan 22 Juli 2021. Melalui pantauan Netray ditemukan sebanyak 15.6 Ribu total tweets dengan didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi terkait topik ini mencapai 17.6 Juta dengan potensi jangkuan sebesar 97.2 Juta. Pukulan ekonomi akibat hilangnya mata pencaharian membuat masyarakat resah. Terlebih masyarakat merasa tidak hanya butuh diberi perlindungan dari Covid-19 namun juga dari kelaparan yang saat ini juga menjadi ancaman. Tak heran perpanjangan aturan PPKM menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat pekerja harian khususnya.

Berdasarkan grafik di atas terlihat perbincangan terkait topik ini mulai mencuat pada 21 Juli 2021 dan naik secara signifikan pada hari berikutnya. Diketahui, sejumlah mahasiswa, komunitas ojek online (ojol) dan sejumlah pemuda Bandung menggelar aksi demo untuk menolak diperpanjangnya PPPKM. Mereka menilai PPKM tidak efektif dan berdampak pada ekonomi masyarakat yang semakin menyengsarakan. Aksi tersebut digelar di depan kantor Wali Kota Bandung pada Rabu, 21 Juli 2021. Tak hanya di Bandung, aksi serupa juga dilakukan di sejumlah wilayah lainnya, seperti Yogyakarta dan Balikpapan.

Tak hanya mahasiswa, sejumlah buruh dan pekerja harian lepas pun menolak diperpanjangnya PPKM. Dilansir dari laman suarajogja.id Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Korwil DIY menganggap bahwa PPKM Darurat yang dilaksanakan sejak 3-19 Juli tak memberikan solusi bagi masyarakat. Sementara itu, melalui Top Words terlihat beberapa kosa kata terkait topik ini seperti, Bandung, Balikpapan, PPKM, Tolak, Demo, Perjuangan, Revolusi dan beberapa kosa kata lainnya. Lalu seperti apa perbincangan warganet di Twitter menanggapi peristiwa ini?

Demo Tolak Perpanjangan PPKM, Warganet: Pelan Pelan Kita Mampus

Gejolak penolakan perpanjangan PPKM tidak hanya digelar di sejumlah wilayah, melainkan juga di ranah media sosial Twitter. Demikian pula dukungan terhadap aksi tersebut yang juga disuarakan oleh sejumlah pengguna media sosial Twitter melalui akun mereka. Hal ini terlihat melalui beberapa tweets berikut ini.

Seruan untuk melakukan aksi serupa pun digaungkan oleh warganet yang sepakat untuk menolak PPKM diperpanjang. Tak hanya itu, salah satu warganet juga mengatakan PPKM bukan merupakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, melainkan Pelan Pelan Kita Mampus. Di Bandung aksi tersebut pun berakhir ricuh dengan dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian. Tak hanya itu, seperti terlihat melalui akun @rmol_id pihak kepolisian mengatakan bahwa mereka yang menggelar aksi tersebut ditunggangi oleh pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan.

Meski demikian, sebagian warganet justru mengomentari aksi tersebut dan menyampaikan ketidaksetujuan mereka. Mereka menilai aksi tersebut justru dapat berdampak pada meningkatnya kembali penyebaran Covid-19 akibat kerumunan yang terjadi. Tidak hanya itu, sebagian warganet tersebut juga mengatakan aksi tersebut justru tidak mewakili masyarakat dan tidak mendapatkan empati dari masyarakat.

Melalui media populer pantauan Netray terlihat beberapa unggahan video yang menunjukkan berlansungnya aksi di sejumlah wilayah. Perpanjangan PPKM menjadi polemik yang dinilai memberatkan dan mempersulit masyarakat. Hal tersebut kemudian memicu terjadinya gelombang penolakan di sejumlah wilayah tersebut.

Top Categories

Pada kategori Top People terlihat akun @QaillaAsyiqah menempati urutan teratas kategori ini. Tak hanya menempati kategori Top People, akun tersebut juga masuk dalam kategori media popoler dengan unggahan videonya terkait aksi penolakan di sejumlah wilayah. Sementara itu, melalui Top Locations terlihat beberapa titik lokasi digelarnya sejumlah aksi penolakan perpanjangan PPKM yang masuk dalam kategori ini, seperti Bandung dan Ambon.

Wacana diperpanjangnya PPKM memantik gelombang penolakan di sejumlah wilayah. Aksi tersebut menyampaikan aspirasi masyarakat yang terdampak pandemi dan terdampak aturan PPKM yang berimbas pada kondisi perekonomian mereka, terutama buruh pekerja harian. Sebagian masyarakat menilai PPKM tidak efektif dan justru mempersulit mereka yang bekerja di sektor non esensial. Meski demikian aksi tersebut juga menuai pro dan kontra dari warganet yang menilai demo tersebut justru dapat memperburuk penyebaran Covid-19.

Demikian hasil pantauan Netray, simak hasil analisis dan informasi terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Polemik Revisi Statuta UI, Publik Soroti Kredibilitas UI dan Pemerintahan Jokowi

Revisi Statuta UI menuai kontroversi di masyarakat. Hal ini berkaitan dengan polemik rangkap jabatan Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro yang sempat naik beberapa waktu lalu akhirnya mendapat perhatian Presiden Joko Widodo. Namun, bukannya mendapat sanksi, Ari justru mendapat izin tertulis dalam bentuk PP No.75 Tahun 2021 tentang Statuta UI dari Jokowi. Selain mengubah aturan PP 68/2013 soal rangkap jabatan rektor UI, PP 75/201 juga memberikan kewenangan baru kepada pemimpin tertinggi UI tersebut. Beleid ini ditetapkan Presiden Jokowi pada 2 Juli 2021 dan diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pada tanggal yang sama.

Statuta UI

Mengutip artikel Bisnis Indonesia, ada dua tambahan ayat pada Pasal 41 yang sebelumnya tidak ada di dalam PP 68/2013. Tambahan tersebut adalah ayat 4 Pasal 41 yang mengatur bahwa rektor memiliki wewenang memberikan atau mencabut gelar kehormatan, gelar akademik, dan penghargaan akademik berdasarkan pertimbangan Senat Akademik (SA). Kemudian ayat 5 Pasal 41 yang tertulis bahwa rektor sebagai pimpinan satuan pendidikan tinggi berhak mengangkat dan atau memutuskan jenjang jabatan akademik, termasuk jabatan fungsional peneliti, fungsional lektor kepala, dan guru besar, berdasarkan hasil penilaian terhadap kualifikasi akademik, kompetensi, dan pengalaman yang dimiliki.

Dari pengamatan Netray, artikel Bisnis Indonesia yang terbit pada 20 Juli tersebut menjadi pemantik munculnya diskusi publik soal polemik rektor rangkap jabatan ini. Pembahasan naik pada periode yang bersamaan baik di media daring maupun di Twitter. Keriuhan warganet menanggapi topik ini pun terlihat dalam jejak trending topik Twitter dalam 3 hari terakhir. Perbedaan hanya terjadi pada titik puncak di mana di media daring terus naik hingga 22 Juli sementara di Twitter hanya mentok di tanggal 21 Juli sebelum akhirnya kembali turun. Meski demikian, sentimen negatif tetap mendominasi di setiap periode perbincangan.

News
Twitter

Lalu bagaimana media pemberitaan mengemas isu ini? Siapa sajakah tokoh-tokoh yang menjadi newsmaker? Serta bagaimana opini warganet? Apa saja yang menjadi sorotan? Simak selengkapnya.

Arah Pembahasan Media Berita Menanggapi Polemik Revisi Statuta UI

Hingga artikel ini ditulis, setidaknya ada 259 artikel terkait topik ini dari 56 portal media yang terjaring media monitoring Netray. Seperti yang terlihat pada grafik News sebelumnya, topik ini didominasi sentimen negatif. Adapun arah pembahasan media dalam mengupas topik ini paling banyak pada ranah Governement, Politic, baru kemudian Education.

Top Categories
Top Entities

Dari deretan Top Entities terlihat bagaimana Joko Widodo dan Ari Kuncoro menjadi dua entitas yang paling banyak disoroti dalam topik ini. Demikian pula dengan Universitas Indonesia dan PT.Bank Rakyat Indonesia yang otomatis turut terlibat dalam polemik ini karena menyangkut lembaga di mana Ari Kuncoro melakukan tindakan rangkap jabatan.

Adapun hal yang paling banyak Netray temukan dari pantauan media daring adalah kritik dari berbagai pihak terhadap keputusan Presiden Jokowi. Mulai dari menyoroti ketidakkonsistenan Jokowi hingga dugaan adanya muatan politik dan transaksi kekuasaan. Seperti diketahui, pada 2014 Jokowi sempat menyampaikan ketidaksetujuannya dengan pejabat yang merangkap jabatan karena dinilai tidak akan fokus dalam melaksanakan tugas. Tak ayal keputusannya menerbitkan PP 75/2021 mengundang pertanyaan publik.

Selain menilai Jokowi sebagai pemimpin yang tidak konsisten, publik juga menyoroti adanya kepentingan politis. Dugaan ini dikuatkan oleh pernyataan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang menilai revisi PP Statuta UI tersebut untuk melindungi Ari Kuncoro karena merupakan aktor penting dalam memuluskan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.

Politikus PKS Mardani Ali Sera memaparkan, apabila hal ini merupakan pemberian ‘hadiah’ dari pemerintah maka bisa dianggap transaksi kekuasaan sehingga dapat digugat. Ia juga menyoroti kejanggalan yang terjadi karena tidak ada tindakan hukum yang diberikan kepada Ari Kuncoro sebagai pelanggar aturan tetapi malah mendapat revisi aturan sehingga seolah terbebas dari hukum. Diubahnya statuta Universitas Indonesia (UI) ini menandakan bahwa Indonesia bukan lagi negara hukum. Akan tetapi, negara kekuasaan dengan hukum yang bisa diubah sesuai keinginan penguasa. Demikian tanggapan Said Didu.

Sementara di ranah Pendidikan warganet menyoroti reputasi UI sebagai kampus merdeka yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengkritik langkah Presiden Jokowi yang melegalkan rangkap jabatan Ari Kuncoro, Rektor Universitas Indonesia (UI) sekaligus Wakil Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Langkah ini dinilai menunjukkan arogansi pimpinan perguruan tinggi dalam memanfaatkan kekuasaannya. Ubaid khawatir rangkap jabatan ini menginspirasi rektor-rektor universitas lain untuk menggunakan kekuasaannya demi mengeruk kepentingan. Rangkap jabatan rektor UI pun sama sekali tidak mencerminkan filosofi Kampus Merdeka, yang merujuk gerakan pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Puncaknya, pada 22 Juli 2021 kemarin Ari Kuncoro mengundurkan diri dari jabatan Wakil Komisari Utama BRI setelah mendapat desakan yang kuat dari publik. Kementerian BUMN telah menerima surat pengunduran diri Ari dan menginformasikannya secara resmi kepada pihak Perseroan. Meski demikian pemberitaan tak lantas surut, media kembali menarik benang merah polemik ini hingga pada kasus BEM UI; The King of Lip Service Menyeret Rektor yang Rangkap Jabatan pada sekitar akhir Juni lalu. Bahkan, nama Erick Thohir sebagai Menteri BUMN turut disorot lantaran dinilai turut bertanggung-jawab atas polemik ini karena melantik Ari Kuncoro dan para raktor lainnya sebagai komisaris BUMN.

Pantauan Media Sosial Twitter

Di Twitter intensitas perbincangan topik ini dapat dikatakan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari total tweet yang mencapai 157 ribu dengan impresi yang juga tinggi di angka 417 juta. Topik ini menarik diskusi hingga 34 ribu warganet Twitter dengan dominasi sentimen negatif. Sejumlah pengamat politik dan sosial turut berbicara di Twitter menanggapi kasus ini seperti yang dapat diamati dari Top Account di bawah.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2021-07-23-11-40-51.png
This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2021-07-23-11-40-04-1.png

Keputusan Presiden Jokowi yang tertuang dalam PP 75/2021 tentang Statuta UI menarik perhatian warganet yang kemudian terbagi dalam beberapa kelompok arah pembahasan. Yang pertama menyoroti entitas Ari Kuncoro, Universitas Indonesia dan PP 75/2021 Statuta UI sebagai kebijakan yg berpolemik. Yang kedua menyoroti Statuta UI sebagai salah satu produk hukum dari Presiden Jokowi yang dinilai sebagai kebijakan yg buruk. Obrolan ini kemudian meluas pada kritisi kebijakan-kebijakan Jokowi lainnya yg tertuang dalam tagar #PresidenTerburukDalamSejarah dan #JanganTunggu2024. Sementara sisanya menjadikan kasus ini sebagai bahan candaan. Berikut pembahasan selengkapnya.

Rektor Boleh Rangkap Jabatan; Reputasi UI Dipertanyakan

Dari pengamatan Netray isu ini mulai naik pada 20 Juli 2021 sekitar pukul 12 siang. Setelah ditelusuri, @ismailfahmi menjadi salah satu akun populer yang memantik diskusi terkait topik ini pada rentang waktu tersebut. Ia membagikan artikel Detik soal revisi Statuta UI yang memperbolehkan rektor rangkap jabatan. Ia menyoroti rektor UI dan Universitas Indonesia sekaligus untuk mempertanyakan pesan apa yang ingin disampaikan kepada mahasiswa, alumni dan bangsa Indonesia dengan adanya polemik ini.

Tweetnya mendulang impresi tinggi dan membuka kesadaran warganet bahwa ada permasalahan serius yang membawa nama lembaga pendidikan besar Indonesia. Yang lebih menyedihkan permasalahan ini menyangkut jabatan dan kekuasaan pimpinan universitas. Tak heran apabila nama Ari Kuncoro dan lembaga Universitas Indonesia menjadi bulan-bulanan warganet.

Kritik Pemerintahan Jokowi dalam tagar #PresidenTerburukDalamSejarah

Keputusan kontroversial Presiden Joko Widodo merevisi Statuta UI memicu warganet melayangkan tagar #PresidenTerburukDalamSejarah. Dari pantauan Netray, tagar ini diinisiasi oleh akun @gathari5050 pada 20 Juli. Mulanya ia turut mengangkat isu soal PP statuta UI yg sedang ramai diperbincangkan pada tanggal tersebut sebelum akhirnya digunakan secara lebih luas oleh warganet untuk mengkritik kebijakan Presiden Jokowi. Selain menyoroti Statuta UI hasil revisi, warganet juga menyoroti kebijakan PPKM yang tengah berlaku hingga saat ini. Asumsi adanya muatan lain di balik polemik ini juga mencuat di Twitter. Akun @EnggalPMT mencurigai rektor UI sebagai kaki-kaki tempat pencucian uang.

Jokes Satire Berkonsep The Power of Rektor UI

Namun demikian, tidak sedikit warganet yang justru memilih menyoroti sisi ‘the power of rektor UI’ sebagai bahan candaan. Akun @NephiLaxmus, @ridwanhr, dan @NOTASLIMBOY menjadi muara berkumpulnya jokes satire tersebut. Benang merahnya adalah menempatkan rektor UI Ari Kuncoro sebagai tokoh istimewa di mana semua hal tunduk kepadanya.

Mengamati fenomena ini Netray menyimpulkan bahwa polemik rangkap jabatan Rektor UI yang berujung pada campur tangan Presiden Joko Widodo dalam hal revisi Statuta UI menarik perhatian serius dari berbagai elemen masyarakat. Para pengamat politik, hukum, dan sosial menyoroti isu ini sebagai sebuah keganjilan yang berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi hingga kredibilitas Universitas Indonesia sebagai Kampus Merdeka. Sementara masyarakat awam yang tidak ingin ambil pusing memilih mengkritisi kasus ini dengan jokes-jokes satire yang menonjolkan konsep ‘the power of rektor UI‘. Pada akhirnya, baik media pemberitaan maupun media sosial Twitter sama-sama berperan dalam mengadili kasus ini. Hasilnya adalah keputusan pengunduran diri Ari Kuncoro sebagai Wakomut BRI selang dua hari setelah kasus ini menjadi bulan-bulanan publik. Demikian hasil pantauan Netray.