Home Blog Page 84

Perbincangan Warganet Terkait Tahun 2024, dari Baliho Parpol hingga Olympic

Beberapa waktu belakangan topik seputar tahun 2024 menjadi topik hangat yang diperbincangkan oleh warganet. Bagaimana tidak, tanpa disadari saat ini para aktor politik mulai gencar memasang foto mereka di baliho-baliho jalanan di berbagai wilayah. Menanggapi hal tersebut warganet pun bereaksi dengan mengunggah opini mereka di kanal Twitter. Tidak sedikit dari mereka yang menilai panggung politik 2024 telah dimulai. Sebagaimana diketahui, tahun 2024 mendatang merupakan tahun pemilihan presiden. Menariknya 2024 ternyata tak hanya persoalan pesta demokrasi, namun juga digelarnya kembali ajang olahraga internasional yakni Olympic Paris. Lalu bagaimana perbincangan warganet terkait topik ini? Simak hasil pantauan Media Monitoring Netray berikut.

tahun 2024

Netray mengamati laju perbincangan warganet terkait topik ini selama 30 hari, yaitu sejak 14 Juli 2021 sampai dengan 12 Agustus 2021. Selama periode pantauan tersebut terlihat beberapa kosakata terkait topik ini, seperti capres, pilpres, 2024, partai, baliho, olympics, dan beberapa kosakata lainnya. Beberapa kosakata populer tersebut berkaitan dengan topik perbincangan warganet terkait tahun 2024.

Sementara itu, berdasarkan statistik hasil pantauan Netray terlihat total tweets pada topik 2024 mencapai 60.5 ribu dengan didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi warganet terkait topik ini mencapai 350.4 juta dengan potensi jangkauan sebesar 199.5 juta. Jumlah tersebut membuktikan bahwa tahun 2024 merupakan topik yang menjadi perbincangan hangat warganet. Padahal saat ini tahun 2021 masih belum berlalu. Lalu mengapa tahun 2024 menjadi begitu menarik? Apa yang memantik warganet untuk memperbincangkan topik ini?

Bila diamati melalui grafik di atas perbincangan terkait topik ini muncul di setiap harinya dan semakin meningkat secara siginifikan pada beberapa waktu belakangan. Tahun 2024 menjadi tahun pesta demokrasi kembali digelar. Meski 2024 masih beberapa tahun lagi euforia terkait pemilihan Presiden tersebut telah dimulai oleh para parpol.

Namun, sepertinya tahun 2024 tak melulu persoalan pemilihan Presiden namun juga digelarnya kembali pesta olahraga dunia Olympic pada 2024 mendatang. Hal ini diamati dari laju perbincangan warganet yang terlihat melalui Top Words sebelumnya dan pada Media Populer pantauan Netray.

Baliho Politisi Menghiasi Jalanan, Warganet: Ternyata 2024 Udah Mulai Gais

Agaknya perbincangan terkait tahun 2024 memang tidak dapat terlepas dari pesta demokrasi yang akan digelar pada tahun tersebut. Periode kepemimpinan Jokowi akan habis pada tahun 2024 dan akan dilakukan kembali pemilihan Presiden untuk Indonesia. Setelah dua periode menjabat Jokowi tidak dapat kembali mencalonkan diri. Itulah sebabnya pemilihan kali ini dinilai lebih menarik karena warganet mulai menduga-duga siapakah bakal calon presiden Indonesia di 2024 mendatang.

Namun beberapa waktu belakangan warganet mulai menyadari akan hadirnya baliho-baliho di bahu jalanan yang memuat foto tokoh dan partai politik naungan mereka. Menanggapi hal tersebut warganet pun ramai menyampaikan opini. Simak beberapa tweet berikut.

Terlihat warganet mengomentari baliho-baliho parpol yang mulai menghiasi jalanan. Sebagian warganet pun merasa kesal akan hal ini. Mereka menilai timing dari ‘kampanye’ tersebut tak tepat waktu. Pasalnya saat ini Indonesia masih mengalami masa sulit akibat pandemi yang terus berlangsung. Tak heran bila kemudian warganet menanggapi sinis hal ini, bahkan terdapat warganet yang berniat golput pada 2024 mendatang.

Tahun 2024 Tak Melulu Soal Politik, Warganet Juga Menanti Olympic Paris

Setelah Olimpiade Musim Panas Tokyo berakhir, kini warganet menantikan ajang olahraga internasional tersebut yang akan kembali digelar pada tahun 2024 mendatang di Paris. Sebagaimana diketahui, ajang olahraga yang digelar di Tokyo berlangsung pada 23 Juli 2021-8 Agustus 2021. Setelah ajang olahraga dunia tersebut selesai kini warganet Indonesia pun mengucapkan selamat tinggal dan bersiap menyambut Olympic Paris 2024. Mereka juga berharap Indonesia dapat tampil dengan lebih baik di ajang olahraga tersebut.

Top Categories

Pada kategori Top Accounts terlihat akun @kanyamary menempati urutan teratas kategori ini. Hal ini berkaitan dengan tweetnya yang menunjukkan foto baliho para politisi dan bersanding dengan papan reklame milik Traveloka yang menampilkan seorang aktor Korea. Ia pun beropini lebih memilih Han Ji Pyeong dibanding dengan dua foto di/belakangnya. Hal ini pun mencuri perhatian warganet hingga tweet tersebut ramai dengan like, komentar, dan re-tweet warganet lainnya.

Pada kategori Top People terlihat akun @kanyamary juga menempati urutan teratas kategori ini. Selain itu, terlihat beberapa nama lainnya, seperti Anies Baswedan, Ganjar, dan lain sebagainya. Pada kategori Top Organization terlihat Indonesia menempati urutan teratas, diikuti oleh akun @bulutangkisRI serta beberapa nama Parpol.

Perbincangan terkait tahun 2024 agaknya semakin hari semakin mengalami peningkatan secara siginifikan. Berdasarkan pantauan Netray hal ini dipengaruhi oleh dua hal; pertama terkait pemasangan baliho Parpol yang mulai mengkampanyekan tahun pesta demokrasi pada 2024 mendatang dan kedua perbincangan seputar Olympic Paris yang akan digelar pada tahun yang sama.

Demikian hasil pantauan Netray simak informasi terbaru lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Trending Pledoi Korupsi Bansos Juliari Batubara, Kecaman Profan Warganet Tak Lagi Terbendung

Tersangka kasus korupsi Bantuan Sosial (Bansos) untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, Juliari Batubara membacakan pledoi pada lanjutan sidang beberapa hari yang lalu. Ia meminta majelis sidang untuk menghapus tuntutan hukuman yang ia dengar dari jaksa penuntut umum. Lebih tepatnya, mantan menteri sosial tersebut meminta dibebaskan dari penderitaan yang menimpa diri dan keluarganya karena kasus korupsi ini.

Tentu saja publik terkejut mendengar pledoi ini. Bagaimana bisa seorang tersangka kasus korupsi mengharap kebebasan bahkan sebelum dia mempertanggungjawabkan perbuatannya? Pledoi ini bisa dikatakan melukai perasaan publik. Apalagi mengingat materi yang dikorupsi oleh Juliari adalah bantuan sosial pemerintah yang sangat dibutuhkan masyarakat terdampak pandemi.

juliari

Media Monitoring Netray lantas memantau linimasa Twitter guna melihat bagaimana perbincangan warganet dalam membahas topik ini. Atau lebih tepatnya bagaimana warganet menilai pledoi atau pernyataan Juliari Batubara kala membela dirinya terhadap sanksi yang dilayangkan kepadanya. Simak hasilnya di bawah ini.

Laporan Statistik Pemantauan Pendapat Warganet atas Pledoi Juliari

Lantas bagaimana Netray memantau perbincangan warganet terhadap topik ini? Sebagai kata kunci, menggunakan nama Juliari sudah cukup untuk menggali data perbincangan. Sedangkan periode pemantauan dilakukan dari tanggal 6 Agustus hingga 12 Agustus 2021. Sejumlah data perbincangan berhasil dikumpulkan yang dapat menggambarkan seberapa masif isu ini beredar di ranah publik.

Data statistik pertama adalah berapa banyak jumlah tweet yang muncul dan mengandung kata kunci. Hasilnya cukup mencengangkan, yakni 83,634 total tweet dari warganet selama periode pemantauan. Sebagian besar terdistribusi pada tanggal 9 Agustus hingga akhir periode pemantauan. Dan mencapai puncaknya pada tanggal 11 Agustus 2021 dengan total tweet mencapai 40.009 kali dalam 24 jam.

Lebih mengejutkan lagi adalah menemukan besaran respons warganet terhadap topik pembicaraan. Sekurang-kurangnya terdapat 535,4 juta kali interaksi dari warganet dalam bentuk reply, retweet, dan favorites atas tweet dengan kata kunci pemantauan. Perbincangan ini mampu menjangkau setidaknya 143,7 akun Twitter di seluruh jagat Twitter berbahasa Indonesia.

Jika diperbolehkan merangkum persepsi warganet terhadap pledoi Juliari Batubara, maka grafik Sentiment Trend bisa dijadikan rujukan, atau minimal mengawali analisis ini. Sumbernya adalah kuantitas sentimen negatif dari tweet yang beredar di linimasa Twitter. Netray mencatat sebanyak 43.440 tweet bersentimen negatif terpantau dalam perbincangan. Jumlah ini sangat jauh jika dibandingkan dengan tweet bersentimen negatif yang terekam sebesar 2.563 tweet saja.

Kecaman Profan Warganet, Bukti Kekecewaan yang Membuncah?

Dari Sentiment Trend memang sudah nampak bagaimana reaksi warganet secara umum terhadap pledoi Juliari Batubara. Namun, seperti apa komentar warganet yang berhasil dikumpulkan oleh Netray? Persinggahan pertama guna menjawab pertanyaan ini adalah grafik Top Words yang mengumpulkan sejumlah kata yang kerap muncul dalam tweet warganet Twitter.

Merujuk pada judul artikel ini, kata profan dalam KBBI bermakna tidak suci atau kotor. Pemantauan Netray terhadap topik perbincangan menunjukkan keberadaan kata-kata profan yang digunakan warganet. Dalam grafik Top Words terlihat ada kata kontol di antara sejumlah kata lain yang merepresentasi persepsi warganet. Istilah ini, yang sebenarnya sudah masuk ke dalam KBBI, merupakan penyebutan alat kelamin laki-laki dalam bahasa Jawa. Penggunaan istilah kontol tentu saja sebuah umpatan sebagai ungkapan rasa kesal, kecewa, atau kecaman terhadap sesuatu hal yang tidak disukai.

Ungkapan Kecewa Warganet dalam Top Complaints

Selain muncul di grafik Top Words, sebagai sebuah umpatan istilah kontol secara alami muncul di daftar Top Complaints. Kata tersebut menempati posisi tertinggi ketika muncul di sebanyak 17.035 tweet. Disusul dengan kata maling sebanyak 5.259 tweet, termasuk maling bansos di angka 5.233; frasa korupsi bansos sejumlah 3.453 tweet, termasuk 1.383 tweet untuk kata korupsi sendiri; dan ungkapan jahat sebesar 1.064 tweet.

Mereka-mereka yang Kecewa

Lantas siapa saja yang menggunakan kata atau frasa di Top Complaints sebagai ungkapan rasa kekecewaan terhadap pledoi Juliari Batubara? Fitur Netray yang bisa dimanfaatkan di sini adalah grafik Top Accounts. Grafik ini menunjukan akun-akun Twitter yang mendapatkan impresi tertinggi. Tentu saja tidak semua tweet dari Top Accounts mengandung kata keluhan yang terdapat dalam grafik Top Complaints.

Akun base @areajulid, yang menempati posisi tertinggi di dalam daftar, tidak membuat tweet dengan menggunakan kata kontol dan ungkapan keluhan yang lainnya. Akun tersebut membagikan gambar tangkapan layar yang berisi seruan kepada warganet untuk tetap fokus terhadap pledoi Juliari agar tidak teralihkan dengan isu lain, yakni isu salah satu influencer yang tertular Covid-19.

Penggunaan ungkapan profan baru muncul dari tweet tertinggi kedua yakni milik akun @Elhadi82826678. Tweet tersebut menggunakan kata kontol sebagai ungkapan rasa kecewa untuk merespon gambar yang dilampirkan. Dari gambar terlihat bahwa pledoi yang dilakukan Juliari Batubara mencederai rasa keadilan ketika seorang tersangka pencuri getah karet yang hanya seharga Rp 17.000 saja mendapatkan hukuman selama 2 bulan 4 hari penjara. Sedangkan Juliari hanya dituntut 11 tahun oleh KPK padahal pihaknya mengkorupsi dana bansos pandemi Covid-19 sebesar Rp 2,7 triliun.

Tweet dari @Elhadi82826678 yang mendapat impresi tinggi merupakan keajaiban sosmed mengingat akun ini adalah personal account dengan pengikut yang tidak seberapa. Berbeda dengan akun @mazzini_gsp yang tergolong sebagai influencer. @mazzini_gsp juga menggunakan istilah profan ini, meskipun bukan menjadi tweet-nya yang paling populer. Ia mengutip pernyataan Juliari dalam pledoi dengan menambah kata Top Complaints sebagai predikat. Selain itu @mazzini_gsp juga menggunakan kata komplain lainnya yakni maling untuk mendeskripsikan Juliari Batubara. 

Dari daftar akun yang mendapat impresi tertinggi, akun terakhir yang menggunakan istilah profan adalah @howtodresvvell. Tweet yang dirujuk memuat lelucon sinis yakni jika Juliari ingin bebas karena kasihan dengan anak dan istrinya, bagaimana jika mereka juga dimasukkan ke dalam penjara bersama-sama. Tentu saja hal ini tidak sesuai dengan kaidah hukum. Akan tetapi, melihat impresi warganet yang cukup tinggi, bisa dimaklumi bahwa tweet tersebut merupakan representasi luapan rasa muak warganet

Tiga buah akun terakhir dalam daftar juga mendapat impresi yang tinggi meskipun tidak menggunakan ungkapan-ungkapan profan. Yakni akun @F70427308 dan dua akun milik pesohor, yakni Ernest Prakasa dan Jefri Nichol. Tweet @F70427308 ini yang dijadikan tangkapan layar oleh akun base @areajulid sehingga mendapat impresi tertinggi. Sedangkan @ernestprakasa dan @jefrinichol memiliki cara masing-masing untuk mengungkapkan rasa kesal dan marah.

Penutup

Penggunaan ucapan-ucapan profan, yang sebaiknya tidak dipilih sebagai ungkapan rasa kesal, sepertinya tidak dapat dibendung lagi. Warganet sudah sangat kecewa dan marah mendengar pembelaan diri yang dilakukan Juliari Batubara atas tuntutan hukum dari kasus korupsi bansos yang ia lakukan. Rasa keadilan publik seakan tersakiti ketika Juliari mengiba atas nama anak dan istrinya. Warganet saling mengingatkan untuk terus mengawasi sidang kasus tersebut hingga hukum dan keadilan benar-benar bisa ditegakkan.

Peran Media dalam Membangun Asumsi Publik Soal Penangkapan dr Richard

Kemarin, nama dr Richard Lee dan Kartika Putri atau Karput mendadak menjadi trending di media sosial Twitter. Hal ini terkait dengan kabar penangkapan dr Richard Lee oleh pihak kepolisian pada Rabu, 11 Agustus 2021 di kediamannya di Palembang. Kabar ini pertama kali ditulis oleh portal media Suara pada Rabu siang sebelum akhirnya menjadi topik hangat yang menarik perhatian publik pada 12 Agustus kemarin.

Nama Kartika Putri pun menjadi bulan-bulanan warganet dan dipenuhi sentimen negatif selama satu hari pemantauan kemarin. Sementara fakta terbaru terungkap bahwa penangkapan dr Richard Lee merupakan tindak lanjut dari adanya laporan ilegal akses dan penghilangan barang bukti digital dari pihak kepolisian, bukan secara langsung atas laporan Kartika Putri.

Netray pun tertarik untuk melakukan analisis terhadap topik ini mengingat asumsi yang berkembang di media kemarin begitu tidak terkontrol sehingga berdampak buruk pada citra seorang Kartika Putri. Seperti apa peran media pemberitaan dalam membangun asumsi publik soal penangkapan dr Richard? Bagaimana awal mula asumsi yang berdampak buruk terhadap citra Kartika Putri ini terbentuk? Simak hasil analisisnya berikut.

Topik Penangkapan dr Richard dan Narasi yang Berkembang

Baik di media pemberitaan maupun di media sosial Twitter, topik ini naik sejak 11 Agustus dan mendapat perhatian tinggi pada 12 Agustus kemarin. Seperti yang sudah disinggung di awal topik ini pertama kali dinaikkan oleh portal media Suara yang melaporkan peristiwa penangkapan dr Richard dari sumber media sosial sang istri, Rina Effendi. Oleh karena itu narasi yang dibangun media masih seputar kesedihan istri karena peristiwa penangkapan paksa oleh pihak polisi.

Sudut Pandang Sang Istri; Narasi ‘Polisi Jemput Paksa dr Richard’ Naik

Sejumlah artikel yang terbit antara pukul 14:00-15:00 masih menonjolkan narasi ‘dijemput paksa, ditangkap paksa oleh polisi’. Sementara penyebab mengapa dr Richard ditangkap belum disampaikan oleh media. Media hanya sedikit menyinggung soal kasus hukum Richard dengan Kartika Putri beberapa bulan lalu sebagai keterangan tambahan.

Sudut Pandang Kuasa Hukum Richard; Asumsi Penangkapan sebagai Imbas dari Laporan Kartika Putri Naik

Narasi di media pemberitaan soal penangkapan dr Richard sebagai imbas dari laporan Kartika Putri naik setelah media mencoba mengangkat pemberitaan dengan mengambil sudut pandang kuasa hukum Richard, Razman Arif Nasution. Dilansir dari Detik, kuasa hukum Richard Lee, Razman Nasution, membenarkan bahwa penangkapan kliennya adalah buntut dari laporan yang dilayangkan Kartika Putri pada pihak berwajib.

Karena pihak kepolisian belum memberikan klarifikasi secara terang, maka pemberitaan pada 11 Agustus masih berpaku pada simpang siur penangkapan dr Richard sebagai buntut laporan dari Kartika Putri tentang UU ITE.

Warganet Serang Kartika Putri

Di media sosial, topik ini masuk dalam deretan trending topik Twitter yang menempatkan nama Kartika Putri dan dr Richard sebagai sorotan teratas. Sebanyak 20 ribu lebih akun turut berkontribusi dalam meramaikan topik ini.

richard kartika putri

Dari pantauan Netray, akun @_pmanlicious menjadi salah satu pemantik yang berhasil menarik diskusi publik hingga topik ini menjadi trending. Warganet membahas kabar penangkapan dr Richard dengan menyoroti sejumlah hal. Mulai dari prosedur penangkapan hingga menyangkutpautkan kasus ini secara langsung kepada sosok Kartika Putri.

Hal tersebut mengingat Kartika sempat berseteru dengan dr Richard perihal produk kecantikan yang dinilai bermasalah. Pihaknya pun sempat melayangkan somasi atas dugaan pencemaran nama baik kepada dr Richard Februari lalu. Tak ayal, terkait penangkapan ini publik lantas melempar beragam hujatan kepada Karput. Berdasarkan pemantauan Netray terhadap kata kunci kartika putri dan karput selama periode 11-13 Agustus 2021 terlihat sentimen negatif mendominasi seperti yang terlihat pada laporan statistik berikut.

Warganet memang mulanya mempertanyakan alasan penangkapan dr Richard yang dinilai mendadak dan tanpa laporan yang jelas. Warganet menyayangkan apabila penangkapan ini merupakan imbas dari laporan Kartika Putri beberapa waktu lalu soal pencemaran nama baik. Pasalnya, menurut warganet dr Richard telah berada di jalan yang benar, yaitu mengedukasi masyarakat agar tidak salah memilih produk perawatan kecantikan. Dari pantauan Netray, tidak sedikit warganet yang bahkan secara gamblang menghujat Kartika Putri karena dianggap melakukan cara kotor untuk menjebloskan dr Richard ke penjara.

Warganet Melemparkan Petisi untuk Keadilan dr Richard

Melihat bagaimana dr Richard dijemput paksa oleh pihak kepolisian dari video yang beredar dan artikel media pemberitaan yang menekankan narasi tersebut, warganet pun tergerak untuk mendukung dan memperjuangkan keadilan bagi sang dokter. Wujudnya adalah petisi yang disebarluaskan dan ditandatangani dengan sukarela oleh warganet.

Tak segan, sembari meminta untuk menandatangani petisi, warganet turut melaporkan kasus ini kepada petinggi kepolisian, Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang terpantau masuk dalam deretan Top People atau tokoh yang paling banyak disebut warganet.

Pihak Kepolisian Mengklarifikasi Alasan Penangkapan; Ilegal Akses dan Penghilangan Barang Bukti

Melihat bagaimana atensi publik terhadap kasus ini begitu tinggi, pihak kepolisian pun melakukan konferensi pers untuk mengklarifikasi sejumlah fakta yang telah memicu beragam asumsi negatif di media. Mengutip Kompas, Kasubdit IV Tipidsiber Polda Metro Jata, Kompol Rovan Richard Mahenu mengatakan, YouTuber Richard Lee kedapatan memposting di akun Instagram yang sudah disita oleh penyidik.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2021-08-13-18-48-57.png
This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2021-08-13-18-49-14.png

Akun tersebut disita atas laporan polisi dari Kartika Putri terhadap Richard Lee dengan kasus pencemaran nama baik pada Desember 2020 lalu. Padahal secara sadar Richard Lee mengetahui akun tersebut telah disita berdasarkan surat penyitaan tanggal 5 Agustus Ditreskrimum PMJ. Dikuatkan dengan ditetapkan berdasarkan dari PN Jaksel tanggal 8 juli 2021 yang kemudian dibuatkan berita acara penyitaan pada 10 Juli 2021. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan bahwa Richard Lee juga menghapus beberapa barang bukti tersebut. Hal inilah yang menjadi latar belakang penangkapan pada 11 Agustus lalu.

dr Richard Lee Dibebaskan Setelah Mendapat Perhatian dari Kapolri

Meski ditetapkan sebagai tersangka dugaan penghilangan barang bukti dan ilegal akses, Richard Lee diizinkan pulang oleh penyidik Polda Metro Jaya, Kamis (12/8/2021). Dari pemberitaan yang beredar, sosok Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut terlibat dalam pembebasan dr Richard ini. Kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution membenarkan bahwa perkara hukum kliennya tersebut mendapat perhatian dari Kapolri. Ia membeberkan bahwa kasus Richard Lee selesai setelah konsultasi dengan Kapolri karena dianggap tidak melakukan kejahatan luar biasa atau berbahaya.

Dari hasil pantauan Netray di atas dapat diamati bahwa baik media pemberitaan maupun media sosial masing-masing memiliki peran dalam membangun asumsi publik. Netray melihat adanya misinformasi yang dibiarkan cukup lama, yaitu semenjak video penangkapan naik (11 Agustus) hingga klarifikasi pihak kepolisian (12 Agustus). Sementara atensi publik begitu tinggi pada rentang waktu tersebut sehingga sejumlah narasi dan asumsi yang terbangun dari sudut pandang yang tidak lengkap mengalir deras.

See You Cemilan Sejuta Umat Lays, Doritos, dan Cheetos

0

Beredarnya kabar Lays, Doritos, dan Cheetos yang akan berhenti diproduksi menjadi perhatian publik. Diketahui ketiga merek makanan ringan tersebut akan resmi menghilang dari pasaran pada 18 Agustus 2021. Asumsi yang berkembang adalah bahwa ketiga merek ini masih berada di pasar Indonesia hanya saja dengan nama brand berbeda. Isu tersebut beredar setelah adanya berita pembelian saham dari Fritolay Netherlands Holding BV yang merupakan perusahaan induk dari Lays, Doritos, serta Cheetos. 

Saham Fritolay yang berafiliasi dengan Pepsico sebesar 49 persen telah diborong oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, sehingga total kepemilikan saham Indofood pada perusahaan Fritolay Netherlands Holding BV saat ini mencapai 99,99 persen. Oleh sebab itu, pihak Fritolay maupun Pepsico serta perusahaan afiliasi lainnya dilarang memproduksi, menjual, mengemas, mendistribusikan, dan memasarkan produk makanan ringan tersebut di Indonesia. Sontak hal ini membuat warganet para pecinta makanan ringan ini merasa kehilangan. Penasaran dengan respons warganet, Media Monitoring Netray melakukan pemantauan. Bagaimana ungkapan ekspresi warganet atas kepergian Lays, Doritos, dan Cheetos ini? Simak ulasannya di berikut ini. 

Melihat gambar Top Words di atas, perbincangan warganet secara garis besar seputar berhentinya produksi Lays, Doritos, dan Cheetos di Indonesia pada bulan Agustus. Hal ini terlihat dari ukuran kosa kata tersebut lebih menonjol dari kosakata lainnya.

Lays, Doritos, dan Cheetos 18 Agustus 2021 Stop Produksi

Dilansir dari Liputan6.com, kabar berhentinya produksi ketiga merek makanan ringan tersebut dikonfirmasi oleh pihak PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Melalui General Manager Corporate Communication, Stefanus Indrayana menyebutkan bahwa seiring transaksi tersebut pihak Fritolay Netherlands akan mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo. Sebelumnya Fritolay telah menyelesaikan semua proses persiapan penghentian produksi dan penjualan produk dengan merek dari PepsiCo selama tenggang waktu 6 bulan terhitung sejak awal transaksi. Kemudian masa transisi tersebut berakhir pada 18 Agustus 2021 yang meliputi merek Pepsico yakni Lays, Cheetos, dan Doritos. Lantas seperti apa statistiknya? 

Selama sepuluh hari pemantauan sejak awal bulan pada 1-10 Agustus 2021, topik tersebut menyita perhatian warganet sebanyak 3,842 tweet. Menghilangnya Lays, Doritos, dan Cheetos dari pangsa pasar Indonesia membuat warganet sedih dengan ungkapan tweets bernada negatif sebanyak 1,460 tweet. Kemudian topik ini banyak mencapai jangkauan yang luas karena dibagikan oleh akun-akun berplatform tinggi seperti media berita. 

Pergerakan grafik dari perbincangan warganet selama sepuluh hari pemantauan, puncaknya terjadi pada 5 Agustus 2021. Selisih tweet bersentimen positif dan negatifnya tidak terpaut jauh, meskipun tweet negatif tetap lebih unggul. Lalu bagaimana puncak perbincangan yang terjadi pada 5 Agustus tersebut? 

Berdasarkan gambar di atas, puncak perbincangan populer teratas yakni tweet dari akun @FaktaSepakbola yang membagikan informasi terkait berhentinya produksi ketiga merek makanan ringan tersebut. Kemudian diikuti oleh tweet dari warganet lain yang turut merasa sedih karena ketiga makanan ringan ini akan segera menghilang dari pasaran. 

Ungkapan Kesedihan Warganet 

Ekspresi kesedihan terlihat dari beberapa tweet ketidakpercayaan warganet terkait kabar Lays, Doritos, dan Cheetos bakal berhenti produksi. 

Rasa ketidakpercayaan tersebut membuat beberapa warganet turut mengungkapkan kesedihannya lantaran ketiga makanan ringan ini memang telah mencuri hati konsumen Indonesia. Salah satu pendapat yang diungkapkan warganet @nurulfitri0104 yakni rasa makanan ringan Lays dinilai enak dan belum ada makanan ringan lain yang rasanya menyerupai Lays. 

Lays, Doritos, Dan Cheetos Tidak Tergantikan di Hati Warganet 

Antusias warganet mendengar kabar ketiga makanan ringan ini akan berhenti diproduksi di Indonesia cukup bervariasi. Selain ungkapan kesedihan, warganet juga menganggap bahwa ketiga makanan ringan tersebut tidak dapat tergantikan keberadaannya. Berikut ungkapan impresi warganet terkait enaknya rasa dari Lays, Doritos, dan Cheetos.

Rebranding Lays, Doritos, dan Cheetos 

Setelah membahas tentang impresi warganet untuk ketiga makanan ringan tersebut, warganet juga ramai memperbincangkan adanya kabar rebranding dari ketiga makanan ini. 

Beberapa warganet berkomentar bahwa ketiga makanan ringan Lays, Doritos, dan Cheetos tersebut hanya akan berubah nama karena sahamnya telah diakuisisi oleh Indofood. Seperti tweet dari akun @farhanderis yang menuliskan bahwa Lays akan berubah nama menjadi ‘Chitato Lite’. Kemudian Doritos akan berubah nama menjadi ‘Maxcorn’, Cheetos menjadi ‘Chiki’, rebranding ini di bawah naungan PT. Indofood Sukses Makmur. Berikut gambar unggahan rencana jadwal penggantian merek untuk Lays, Doritos, dan Cheetos. 

Dari gambar unggahan di atas, terlihat perubahan merek makanan ringan dari sisi kiri semula Doritos menjadi Maxcorn terjadwal akan rilis pada minggu pertama Agustus. Kemudian gambar kedua sisi kiri dulunya Lays akan berganti menjadi Chitato Lite yang dijadwalkan rilis pada minggu ketiga Agustus.

Jaringan Percakapan 

Gambar jaringan percakapan di atas terbentuk dari beberapa akun yang paling banyak mengangkat isu tersebut di media sosial. Topik tentang Lays, Doritos, dan Cheetos yang akan berhenti diproduksi banyak menuai sorotan dari akun fanbase pecinta kuliner seperti @FOOD_FESS dan @FOODFESS2. Terlihat dari beberapa akun yang terjaring, akun tentang kuliner tersebut membentuk dua jaring yang saling terhubung. Kemudian diikuti akun hiburan seperti @AREAJULID dan @bertanyarl yang turut memeriahkan perbincangan seputar topik di media sosial Twitter. 

Penutup 

Para pecinta makanan ringan yang menjadikan cemilan sebagai makanan penghilang rasa lapar merasa kehilangan Lays, Doritos, dan Cheetos. Kabar mengenai pembelian saham Fritolay afiliasi Pepsico oleh PT. Indofood Sukses Makmur membuat nama ketiga makanan ringan tersebut tidak diperbolehkan untuk beredar di pasar Indonesia. Namun sebagai gantinya, ketiga makanan ini tetap akan diproduksi dan kembali dipasarkan hanya saja dengan merek yang berbeda. Semoga rasa dan kualitas isinya tetap sama ya. 

Kartu Vaksin Menjadi Kartu Sakti yang Diagungkan Keberadaannya

Layaknya kartu sakti, setelah dijadikan salah satu syarat perjalanan kini kartu vaksin difungsikan sebagai syarat memasuki tempat umum. Tempat umum yang paling menjadi sorotan lantaran mensyaratkan menujukkan kartu ini ialah pusat perbelanjaan atau mal.

Persyaratan membawa dan menunjukkan kartu vaksin di mal pertama kali hanya ditujukan kepada pekerja atau penjaga ritel. Seperti berita Serambi Indonesia di atas, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan bahwa peraturan tersebut diberlakukan untuk para pekerja di mal. Hal ini berdasarkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) Level 4. Yang mana mal dan pusat perbelanjaan di area PPKM level 4 ditutup sementara, kecuali akses pegawai toko yang melayani penjualan online maksimal 3 orang.

Namun, tak berselang lama peraturan tersebut merambah kepada pengunjung yang memasuki kawasan tersebut. Persyaratan menunjukkan kartu vaksin dalam memasuki pusat perbelanjaan ini pertama kali dicanangkan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 966 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 Covid-19. Selanjutnya dalam peraturan perpanjangan PPKM 10-16 Agustus 2021, pemerintah pusat akan melakukan uji coba pembukaan mal secara bertahap dengan memperhatikan implementasi protokol kesehatan. Dikutip dari Kontan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin (9/8/2021) menjelaskan uji coba pembukaan mal selama sepakan ke depan akan dilakukan di kota Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Di sisi lain, hanya masyarakat yang telah menerima vaksinasi Covid-19 yang diperbolehkan masuk ke mal.

Kartu Vaksin Syarat Akses Fasilitas Umum

Dengan adanya peraturan terbaru ini, Media Monitoring Netray mencoba memantau pemberitaan terkait kata kunci kartu vaksin. Hasilnya, dengan periode pemantauan 2-11 Agustus 2021 Netray menemukan sebanyak 1.763 artikel dari kata kunci tersebut. Lalu, dengan fitur Top Facilities yang dimiliki oleh Netray kita juga dapat melihat fasilitas umum manakah yang paling banyak menjadi sorotan terkait peraturan ini. Alhasil malioboro menjadi tempat umum yang paling banyak disoroti media terkait peraturan terbaru tersebut.

Dikutip dari Radar Jogja, Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti (HS) mengatakan bahwa Malioboro adalah kawasan yang sudah tervaksin. Sebagian besar pelaku ekonomi di kawasan ini telah divaksin sehingga pengunjung yang datang ke pusat perekonomian tersebut juga akan diminta menunjukkan kartu vaksinasi. Kebijakan ini diklaim sebagai salah satu cara untuk mengetahui masyarakat yang belum menerima atau melakukan vaksin sehingga dapat diarahkan dan dihimbau untuk melakukan vaksinasi.

Epidemiolog; Bentuk Ketidakadilan

Seperti pada umumnya, pro dan kontra atas lahirnya peraturan baru menjadi sebuah dilematik. Gencatan peraturan penggunaan kartu vaksin untuk mengakses fasilitas umum dinilai kurang adil bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga saat ini belum memutuskan untuk menjadikan kartu vaksin sebagai syarat bagi masyarakat yang hendak berpergian. Dikutip dari Pikiran Rakyat, Gubernur Jateng menilai pemberian kelonggaran bagi orang yang sudah divaksin untuk bepergian itu kurang tepat karena mencederai rasa keadilan di masyarakat.

Hal senada juga diberitakan oleh BBC Indonesia, epidemiolog melihat kebijakan tersebut sebagai bentuk ‘ketidakadilan sosial’ karena tidak berpihak kepada mereka yang tidak dapat divaksinasi akibat penyakit penyerta (komorbid) atau karena kehabisan stok vaksin. Dengan adanya kebijakan baru ini pun lembaga pemantau LaporCovid19 pun meminta agar pemerintah fokus menyediakan stok vaksin dan mendistribusikan hingga ke daerah dengan waktu cepat dan merata, alih-alih “mengembar-gemborkan” kartu vaksin.

Warganet Gusar; Yaudah Kita ke Pasar Tradisional Aja

Bak kartu sakti, keberadaan kartu vaksin kini juga menjadi momok bagi masyarakat yang belum memilikinya. Netray pun mulai mengulik keresahan ataupun opini publik terkait kebijakan baru ini. Apa yang tengah digusarkan masyarakat yang diwakili oleh warganet? Bagaimana respons warganet tentang hal tersebut?

Kartu vaksin yang difungsikan sebagai akses masuk layanan atau tempat umum menjadi bahan kritik warganet. Kebijakan ini dinilai sebagai kesenjangan sosial setelah berbagai syarat akses layanan publik diharuskan memiliki kartu vaksin bahkan surat keterangan PCR. Alih-alih mendapat pujian dari warganet atas terobosan untuk mendorong proses vaksinasi, peraturan ini justru menjadi ajang kritik publik. Bahkan, kebijakan menunjukkan kartu vaksin saat memasuki mal pun menjadikan warganet lebih memilih pasar tradisional yang notebene belum memiliki peraturan tersebut.

Selain dinilai sebagai kesenjangan sosial, penggunaan kartu vaksin untuk akses layanan publik juga diklaim warganet dapat memunculkan tindakan kriminal baru yakni pemalsuan kartu, penipuan, bahkan bisnis vaksin. Persyaratan akses layanan publik di masa PPKM ini dianggap menyulitkan, terutama bagi rakyat menengah ke bawah. Seperti halnya syarat calon penumpang pesawat yang diharuskan menunjukkan surat PCR sebagai syarat perjalanan apabila belum memenuhi syarat vaksin 2 dosis. Kebijakan ini pun ternyata juga merambah pada layanan akses tempat umum, seperti mal. Tentunya hal ini menyulitkan calon penumpang karena biaya test PCR tidaklah murah.

Masyarakat Butuh Edukasi Vaksin

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, vaksinasi dosis pertama di Indonesia bahkan masih menyentuh angka 25% dari total penduduk. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menyertainya, seperti masyarakat yang tidak bisa menerima vaksin karena penyakit penyerta hingga kurangnya informasi atau edukasi terkait vaksinasi.

gambar diambil dari laman vaksin.kemkes.go.id

Faktor kurangnya edukasi vaksin ini pun juga disampaikan oleh salah satu warganet yang menduduki Top Acoount by Popularity berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh Netray. Pada topik ini, akun dengan nama @__Sridiana_3va mengkritik fenomena maraknya pemasangan baliho wakil rakyat. Dalam tweet-nya tersebut dr Eva mengatakan bahwa yang dibutuhkan masyarakat ialah edukasi tentang vaksin, seperti manfaat, jenis, ataupun apa yang harus dilakukan masyarakat apabila tidak bisa menerima vaksin karena komorbid. Tweet ini pun sontak berhasil mendulang hingga ribuan impresi.

Kebijakan baru terkait penggunaan kartu vaksin sebagai akses layanan umum tersebut menjadi polemik baru di tengah gentingnya pandemi yang tak kunjung usai ini. Isu kesenjangan sosial hingga kurangnya edukasi vaksin menjadi bahan kritikan atas hal ini. Dalam situasi ini, masyarakat selalu mengharapkan adanya peraturan bijak yang tentu saja dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.

Sekian ulasan dari Media Monitoring Netray terkait kebijakan baru manfaat kartu vaksin di masa PPKM ini. Simak analisis isu terkini lainnya hanya di https://analysis.netray.id/

Lukisan SBY, Sambutan Hangat dan Komentar Warganet

Lukisan karya Mantan Presiden Keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab disapa SBY belum lama ini kembali menjadi perbincangan warganet. Hal ini bermula saat salah satu elite partai Demokrat Jansen Sitindaon melalui aku Twitternya @jansen_jsp mengunggah sebuah foto yang menunjukkan SBY dan hasil lukisan terbarunya pada Sabtu 07 Agustus 2021. Hal tersebut pun menjadi sorotan publik, tidak sedikit dari mereka yang mengagumi hasil seni lukis beliau, terlebih SBY juga dikenal handal dalam kesenian lainnya yaitu menciptakan lagu. Meski demikian tidak seluruh warganet merespon baik hal tersebut. Netray melakukan pemantauan perbincangan warganet seputar lukisan karya SBY di sosial media Twitter. Untuk dapat melihat reaksi warganet simak hasil pantauan Netray berikut.

lukisan

Netray melakukan pemantauan terkait topik ini sejak 03 Agustus 2021 sampai dengan 09 Agustus 2021. Selama periode tersebut ditemukan sebanyak 18.7 ribu tweets dengan didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi pada topik ini mencapai 3.5 juta dengan potensi jangkauan sebesar 105.8 juta. Hal tersebut menunjukkan topik ini cukup menjadi sorotan warganet. Dalam unggahan Jansen terlihat sosok SBY berdiri di samping lukisannya mengenakan baju berwarna hitam celana abu-abu dan topi berwarna hitam. Ia berpose di sebelah karyanya yang baru saja selesai dengan judul Debur Ombak Pantai Pacitan.

Sebagaimana diketahui, Pacitan merupakan kota kelahiran SBY. Tak heran bila beberapa lukisannya terilhami dari kota tersebut. Selain itu, Jansen juga menunjukkan beberapa lukisan lainnya tentang Merapi yang dekat dengan keseharian beliau semasa menjabat sebagai Danrem Yogya. Melukis menjadi kegiatan yang rutin dilakukan oleh SBY semasa PPKM. Terlebih sejak kepergian istrinya Ani Yudhoyono, kini SBY lebih senang menghabiskan waktunya untuk melukis di studio miliknya di Cikeas.

Lukisan SBY dan Sambutan Hangat Warganet

Merespon lukisan karya SBY tersebut warganet pun memberi sambutan hangat. Tidak sedikit dari mereka yang mengapresiasi dan memberi dukungan terhadap sosok SBY. Warganet yang merasa kagum pun mengunggah komentar melalui akun Twitter mereka. Berikut beberapa sambutan hangat dari warganet.

Terlihat melalui beberapa tweet di atas sebagian merespon baik viralnya lukisan SBY. Mereka pun memberi dukungan kepada SBY untuk terus berkarya. Sebagian warganet kagum akan kemampuan berkesenian yang dimiliki oleh pria berusia 71 tahun ini. Bahkan terdapat akun yang menyarankan SBY untuk melakoni seni memahat setelah melihat bakat seni yang dimiliki oleh SBY. Tak heran bila lukisan SBY yang menjadi perbincangan hangat warganet kemudian viral dan sempat menduduki trending topik di Twitter pada 08 Agustus 2021.

Respon Negatif Warganet Hingga Kaitannya Dengan Performa Politik Demokrat

Tak hanya menuai dukungan dan sambutan hangat dari warganet, lukisan yang kemudian menjadi viral tersebut juga menuai kontra dari sebagian warganet. Merespon hal ini tidak sedikit dari warganet yang menuangkan opini bersentimen negatif mereka di Twitter. Sebagai Mantan Presiden dan petinggi partai Demokrat tidak sedikit dari warganet yang mengaitkan sosok SBY dengan performa politiknya. Tak heran bila apapun yang dilakukan oleh dirinya pasti menimbulkan pro dan kontra di mata masyarakat.

Melalui beberapa tweet di atas terlihat respon negatif warganet terkait trendingnya lukisan karya SBY. Sebagian warganet justru mengaitkan hal ini dengan proyek yang tidak selesai pembangunannya di era kepemimpinan SBY yakni Hambalang. Tak hanya itu, sebagian warganet justru mengaitkan hal ini dengan performa politik partai Demokrat yang dianggap dikuasai oleh pengurus partai yang dianggap korup.

Tak sampai di situ, bahkan lukisan karya SBY tersebut diganti menjadi gambar proyek Hambalang yang mangkrak oleh tangan jahil warganet. Mereka menilai SBY telah gagal melindungi negara dari kroni-kroninya yang korup dalam proyek Hambalang. Itulah sebabnya warganet yang merasa geram mengunggah opini mereka dan menyumbang sentimen negatif pada topik ini.

Top Categories

Sebagai akun yang pertama kali mengunggah lukisan karya SBY akun @jansen_jsp menempati urutan teratas kategori akun populer topik ini. Melalui akun monitoring Netray terlihat dua tweet dari Jansen Sitindaon yang kemudian ramai disukai, dikomentari, maupun dire-tweet oleh warganet lainnya.

Sementara itu, pada kategori Top People terlihat nama Susilo Bambang Yudhoyono menempati urutan teratas kategori ini, diikuti oleh nama Presiden Joko Widodo dan beberapa nama lainnya. Sementara itu, pada kategori Top Organization terlihat Demokrat menjadi organisasi yang paling banyak disebutkan oleh warganet dalam membahas topik seputar lukisan SBY. Hal ini berkaitan dengan SBY dan keluarganya yang merupakan elite partai Demokrat hingga tak heran pembahasan topik ini dikaitkan oleh warganet dengan performa partai yang kini dipimpin oleh anaknya Agus Harimurti Yudhoyono.

Lukisan Debur Ombak Pantai Pacitan yang beberapa waktu lalu diunggah oleh @jansen_jsp menjadi perbincangan hangat warganet. Tidak sedikit dari warganet yang mengapresiasi lukisan tersebut dan menyambut hangat lukisan yang dihasilkan oleh sosok Mantan Presiden Ke-enam Republik Indonesia. SBY memang dikenal sebagai sosok yang memiliki jiwa seni, karena selain melukis dirinya dikenal juga memiliki hobi menciptakan lagu dan bernyanyi. Namun tak hanya mendapat sambutan hangat dari warganet lukisan tersebut juga menuai kritik dari warganet yang mengaitkannya dengan performa SBY selama menjabat sebagai presiden dan politik partai Demokrat.

Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Warna Cat Baru Pesawat Kepresidenan, Apakah Patut Dilakukan di Tengah Pandemi?

Salah satu fasilitas khusus guna mendukung tugas kenegaraan Presiden dan Wakil Republik Indonesia adalah pesawat kepresidenan. Keberadaan fasilitas ini sangat dibutuhkan mengingat wilayah Indonesia sangat luas dan berbentuk kepulauan. Pesawat ini mulai digunakan pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya sejak 10 April 2014.

Pesawat dengan tanda panggil Indonesia One dengan kode registrasi A-001 ini dimiliki oleh Sekretariat Negara Republik Indonesia. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) mengoperasikan pesawat ini dan pemeliharaan dilakukan oleh Garuda Maintenance Facility. Model pesawat yang digunakan adalah seri Boeing 737-800 Business Jet 2 dengan warna biru-putih saat pertama kali dioperasikan.

Permasalahan warna cat ini yang sempat membuat gaduh publik dalam negeri. Pasalnya, di tengah situasi pandemi yang membuat hidup masyarakat semakin sulit, pemerintah diketahui membelanjakan anggaran negara untuk mengganti warna cat pesawat kepresidenan menjadi merah-putih. Kontroversi sudah pasti menyelubungi kebijakan ini dalam bentuk persepsi pro dan kontra. 

Netray Media Monitoring ingin melihat bagaimana peran media massa dalam membentuk persepsi publik. Netray telah memantau pemberitaan media massa daring dan mencari berita yang membahas wacana penggantian warna cat pesawat kepresidenan. Berikut adalah hasil pemantauan dan analisisnya.

Laporan Statistik Pemantauan Berita Penggantian Warna Cat Pesawat Kepresidenan

Guna memantau topik ini, Netray menggunakan kata kunci cat dan pesawat. Pemantauan dilakukan selama periode 31 Juli hingga 6 Agustus 2021. Sejumlah data statistik berhasil dikumpulkan dan kemudian akan dianalisis lebih lanjut lagi. Informasi data pertama adalah jumlah artikel yang mengandung kata kunci. Netray menemukan bahwa selama periode pemantauan terdapat 446 artikel yang diterbitkan oleh 62 portal berita online baik lokal maupun nasional.

pesawat

Sebagian besar artikel, atau tepatnya 380 laporan ditulis dalam kategori Transportation. Hanya sejumlah kecil laporan yang masuk ke dalam rubrik lain seperti Politics dan Government. Wacana perubahan warna cat pesawat kepresidenan mulai ramai diangkat ke ranah publik pada tanggal 3 Agustus 2021 lantas mencapai puncaknya sehari kemudian dan secara virtual berakhir pada tanggal 6 Agustus 2021.

Secara konsisten isu ini menghadirkan pro dan kontra yang dapat dibaca melalui grafik Sentiment Trend. Terlihat bahwa jumlah berita yang terindeks dengan sentimen negatif dan positif memiliki jumlah yang tidak kalah banyaknya. Netray mendapati 154 artikel ditulis dengan sentimen positif, sedangkan 197 artikel lainnya memiliki sentimen negatif. Sisa dari total pemberitaan terindeks menawarkan sentimen yang bersifat netral.

Tudingan Berfoya-foya dan Klarifikasi Pemerintah atas Perubahan Warna Cat Pesawat

Informasi penggantian warna cat pesawat kepresidenan seperti datang tanpa ada pertanda sebelumnya. Laman CNBC menyebut progran ini dilakukan secara “diam-diam” kala menulis berita perdana pada pukul 3 pagi di tanggal 3 Agustus 2021. Respons media massa mulai ramai bermunculan pada pagi harinya. Kantor berita dengan cepat membangun narasi di sekitar wacana tersebut dengan mewawancarai sejumlah pihak. Untuk menangkap bagaimana media massa membentuk persepsi publik, Netray akan memanfaatkan fitur Top Entities.

Daftar entitas pertama yang menjadi sorotan adalah Top People. Dari diagram ini dapat diketahui sejumlah figur publik yang paling banyak disinggung oleh media massa. Posisi tertinggi ditempati sosok Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono. Pihaknya menjadi narasumber utama bagi media massa untuk mendapatkan klarifikasi dari pemerintah terkait isu perubahan warna cat pesawat kepresidenan.

Heru menangkis sejumlah tudingan bahwa pemerintah berfoya-foya atas keungan negara di tengah pandemi. Informasi yang ia sampaikan adalah penggantian warna cat ini merupakan bagian dari pemeliharaan pesawat yang sudah direncanakan sejak tahun 2019. Anggaran tersebut sudah dialokasikan ke dalam APBN. Terkait warna merah putih, Heru menyampaikan bahwa pilihan tersebut dilakukan guna menyambut HUT RI ke 75.

Lantas dari mana tudingan tersebut muncul, atau apakah ada dakwaan lain terhadap kebijakan ini? Daftar Top People menunjukan nama pemerhati penerbangan Indonesia yakni Alvin Lie. Ia merinci berapa banyak anggaran negara yang dikeluarkan untuk mengganti warna cat pesawat tersebut. Ia menaksir bahwa untuk pesawat model Boeing 737-800 Business Jet 2 setidaknya memakan anggaran antara 1,4 miliar hingga 2 miliar rupiah. Hal ini yang akhirnya berubah menjadi tudingan foya-foya keuangan negara mengingat belum ada urgensi mengganti warna pesawat.

Kehadiran SBY dan Partai Demokrat dalam Pusaran Isu

Sosok yang kerap muncul dalam pemberitaan adalah Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Namanya disinggung-singgung sebagai kritik tandingan ketika berhembus isu bahwa politisi Partai Demokrat tidak suka jika warna pesawat kepresidenan berubah dari nuansa biru menjadi merah seperti saat ini. Politisi tersebut ialah Andi Arief, yang memang kerap berkomentar frontal terhadap pemerintah. Ia mempertanyakan mengapa tidak ada penjelasan yang komprehensif terhadap pemilihan warna merah seperti saat dulu masih berwarna biru.

Counter critique atas pernyataan Andi Arief sendiri datang dari politisi Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan, Arteria Dahlan. Ia balik bertanya mengapa pada zaman kepemimpinan SBY, tidak ada yang protes dengan pilihan warna biru kala pada saat itu sebenarnya bisa saja dipilah warna merah putih seperti lambang negara. Alasannya karena Arteria merasa tidak ada yang salah dengan pilihan warna apapun untuk pesawat kepresidenan. Andi Arief hanya membesar-besarkan masalah saja. Lagi pula pilihan warna yang sekarang ini adalah keputusan legislatif, tempat Partai Demokrat ikut terlibat membuat kebijakan.

Penutup

Jika dilakukan dalam situasi yang berbeda, perubahan warna cat pesawat kepresidenan sepertinya tidak akan memicu polemik seperti saat ini. Tudingan menghabiskan anggaran negara untuk hal yang tidak penting di tengah pandemi Covid-19 tentu tidak bisa dihindarkan. Namun komentar sinis yang dilemparkan politisi Partai Demokrat Andi Arief sepertinya akan tetap muncul karena itu sudah menjadi karakter politik Indonesia. Bagaimana pendapat pembaca terkait isu ini? Silahkan isi di kolom komentar atau balas unggahan sosial media Netray.

Monitoring GoFood, GrabFood, dan Shopee Food

Layanan pesan antar makanan kini semakin ramai dengan hadirnya Shopee Food. Baru dirilis awal tahun ini, pahlawan makanan ‘berjaket orens’ ini sudah bertebaran di jalan raya melebur bersama ‘jaket hijaunya’ Grab dan Gojek yang sudah lebih dulu terjun di dunia food delivery. Nah, kali ini Media Monitoring Netray tertarik untuk melihat persaingan ketiga brand pesan antar makanan ini di Twitter. Sejauh apa laju Shopee Food mengimbangi pasar GoFood dan GrabFood? Manakah di antara ketiga layanan food delivery tersebut yang paling digemari? Seperti apa impresi warganet memandang ketiga brand tersebut? Simak infografik Netray berikut.

  • GoFood
  • GrabFood
  • Shopee Food

1. GoFood

Lebih dahulu menjajaki dunia food delivery, Gojek mulai memperkenalkan layanan GoFood-nya pada pertengahan tahun 2015. Gojek mulanya merupakan aplikasi layanan pemesanan kendaraan yang kini telah melebarkan ragam layanannya seperti GoPay, GoSend, GoMart, GoMed, dan lain-lain.

2. GrabFood

Platform layanan pemesanan kendaraan terkemuka di Asia Tenggara ini mulai meluncurkan layanan food delivery di Indonesia pada tahun 2016. Grab pertama kali menjejakkan kaki di pasar Indonesia pada Juni 2014 dengan layanan GrabTaxi sebelum akhirnya mengembangkan layanannya ke GrabFood, GrabExpress, dan lain-lain.

3. Shopee Food 

Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015 sebagai marketplace. Pada tahun 2020, ShopeePay hadir sebagai dompet digital sekaligus pembayaran resmi Shopee. Barulah pada awal tahun 2021, Shopee mengembangkan bisnisnya ke food delivery yaitu Shopee Food.

Gofood, GrabFood, atau ShopeeFood? Mana Diskon Paling Besar di Situ Kupencet Bayar

Tidak dapat dipungkiri, aturan PPKM yang salah satunya mengharuskan warung makan di sejumlah wilayah zona merah membatasi jumlah pengunjung bahkan hingga dengan ketat melarang makan di tempat membuat laju ekonomi food delivery berkembang di tengah pandemi. Ditambah dengan sejumlah promo dari masing-masing platform penyedia layanan yang bersaing untuk menarik hati pelanggan, siapa yang tidak tergiur. Pilih menu, pasang promo terbaik, pesan. Jadi, mau GoFood, GrabFood, ataupun ShopeeFood yang penting bisa makan kenyang, hati tenang, dan dompet tetap aman. 

Greysia Polii/Apriyani Rahayu Sabet Emas Olimpiade, Warganet Gusar atas Poster Ucapan Selamat Para Politisi

Pasangan ganda putri badminton Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas pada perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Kabar ini tentu membuat masyarakat Indonesia merasa sangat bangga mengingat kemenangan tersebut merupakan torehan yang bersejarah. Medali yang didapat Greyap (julukan fans untuk pasangan Greysia dan Apriyani) menjadi emas pertama yang diraih pasangan ganda putri badminton Indonesia sejak cabang olahraga ini dipertandingkan di ajang Olimpiade.

poster

Perasaan bangga disampaikan masyarakat Indonesia dalam berbagai rupa dan bentuk. Yang paling umum adalah memberikan ucapan selamat melalui saluran media sosial. Bahkan ada yang sampai memberikan hadiah material seperti uang, kendaraan, hingga rumah kepada Greyap. Pembaca bisa menyimak pemaparan respons masyarakat Indonesia lebih detail lagi di sini.

Dari sekian banyak bentuk apresiasi masyarakat Indonesia, yang sangat khas justru datang dari politisi atau pejabat pemerintah. Sudah menjadi rahasia umum jika dalam momen kemenangan atlet Indonesia semacam ini, mereka biasanya membuat poster ucapan selamat. Yang membuat model ucapan ini spesial adalah sosok politisi dan pejabat tersebut juga ikut muncul di dalam poster. Hal ini membuat sejumlah pihak merasa gusar. Seberapa penting kehadiran sosok politisi serta identitas politiknya pada sebuah ucapan selamat?

Fenomena ini yang ingin ditangkap oleh Media Monitoring Netray. Tingkah pejabat kala membuat poster yang cenderung egosentris ini mengundang reaksi dari publik Indonesia yang diwakilkan oleh warganet Twitter. Netray ingin melihat seperti apa reaksi warganet dan bagaimana dampaknya dalam perbincangan publik di linimasa Twitter. Berikut adalah hasil pemantauan Netray.

Laporan Statistika Pemantauan Topik Poster Ucapan Selamat Politisi dan Pejabat

Pemantauan topik poster ucapan selamat kepada Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dari pejabat dan politisi Indonesia dilakukan selama periode 29 Juli hingga 4 Agustus 2021. Kata kunci poster, pejabat, greysia, dan apriyani dipilih dengan maksud dapat menghasilkan data percakapan yang komprehensif. Sejumlah data statistik diperoleh dari pemantauan dan selanjutnya akan dianalisis lebih dalam lagi. Sejumlah data statistik diperoleh dari pemantauan dan selanjutnya akan dianalisis lebih dalam lagi.

Netray menemukan bahwa selama periode pemantauan warganet Twitter telah mengunggah 934 tweets. Dari sepekan pemantauan hanya terdapat tiga hari efektif tweet dengan kata kunci muncul di linimasa. Yakni antara tanggal 2 Agustus hingga 4 Agustuts 2021 dengan puncak perbincangan terjadi pada tanggal 3 Agustus. Pada tanggal tersebut warganet membuat 561 total tweet selama 24 jam.

Jika sekilas melihat jumlah tweet yang mengandung kata kunci, topik poster pejabat terlihat kurang mendapat atensi dari warganet. Akan tetapi, hal tersebut kontras dengan data impresi dan potential reach. Tidak kurang dari 1,9 juta kali interaksi yang telah dilakukan oleh warganet terhadap sejumlah tweet tersebut. Dari total impresi, tweet yang mengandung kata kunci secara potensial bahkan dapat menjangkau 18 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.

Fitur Sentiment Trend menunjukan bahwa reaksi warganet cenderung berimbang dalam topik perbincangan ini. Sebanyak 382 tweet terpantau memiliki sentimen positif, sedangkan 488 tweet lainnya diunggah dengan sentimen negatif. Yang menarik adalah secara virtual hampir tidak ada tweet dengan sentimen netral. Bagaimana perbincangan warganet terkait poster ucapan selamat secara lebih detail lagi akan dijelaskan pada bab selanjutnya.

Memparodikan Poster Ucapan Selamat Sebagai Bentuk Kritik

Poster secara definitif adalah media visual untuk menyampaikan informasi tertentu. Maka dari itu pemantauan topik ini akan mencari media grafis yang paling banyak beredar di linimasa Twitter. Salah satu fitur Netray, yakni Popular Media memuat sejumlah unggahan grafis yang mendapat impresi tertinggi dari warganet. 

Media terpopuler pertama datang dari tweet milik akun @nksthi. Akun meme tersebut mengumpulkan sejumlah poster pejabat yang ia temukan di jagat internet dalam bentuk utas. Tweet perdana berisi empat buah poster ucapan selamat kepada Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mulai dari AHY (Partai Demokrat) hingga politisi Partai Gerindra. Pembaca bisa melihat keseluruhan koleksinya di sini. @nksthi menyebutnya sebagai “kumpulan poster yang akan menurunkan imun kalian. Tweet tersebut mendapat respon sekurang-kurangnya 3.168 retweet, 785 reply, dan 8.239 favorites.

Utas koleksi poster bahkan menempatkan akun @nksthi sebagai akun terpopuler dalam grafik Top Accounts karena berhasil mengumpulkan impresi terbanyak, yaitu sebesar 12.192 kali interaksi. Hampir sebagian besar akun yang berada dalam diagram ini menggunakan gambar sebagai bentuk ekspresi pendapat mereka dalam perbincangan. Seperti tweet dari akun milik komika Arie Kriting dengan akun @Arie_Kriting.

Arie membuat parodi poster pejabat dengan meletakkan gambar dirinya. Alih-alih seperti para politisi yang menjadikan sosok mereka sendiri sebagai focal point, Arie membuat dirinya tampak tidak signifikan jika dibanding dengan gambar Greysia dan Apriyani. Gaya lelucon semacam ini juga dapat ditemukan pada media-media populer lainnya.

Tak Hanya Gambar, Kritik Juga Hadir dalam Bentuk Teks

Sebagai platform berbasis microblogging, keberadaan teks sebagai cara untuk menyampaikan pendapat dan kritik dari warganet tentu tak bisa lepas begitu saja. Kembali pada grafik Top Accounts, tiga akun teratas ini memilih menggunakan teks seperti biasanya. Yang pertama adalah tweet dari akun resmi milik aktivis Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen di @na_dirs. Ia terkejut dengan kesigapan para politisi saat membuat poster ucapan selamat atas kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. 

Tak hanya Arie Kriting, komika Dono Pradana di @donopradana menyampaikan pendapat bahwa tak banyak yang berubah dari perilaku politisi zaman sekarang. Ia berharap sosok anak muda bisa menjadi pemimpin agar ideologi politik sedikit berubah. Kalimat yang sedikit meninggi ditunjukkan akun @fariqalfaruqi yang menyayangkan momen-momen kemenangan Rahayu-Polii, sebagai penghibur pahitnya menjadi warga negara Indonesia, yang dirusak oleh poster-poster sampah para politisi.

Ketiga tweet di atas memang menjadi representasi rasa kecewa warganet. Pasalnya jika melihat tabel Top Complaints, contoh-contoh semacam ini sangat jamak ditemukan. Sejumlah istilah seperti jelek, aneh, hingga kesel menjadi kata yang paling kerap muncul di linimassa Twitter. Berikut adalah contoh tweet Warganet yang mengandung komplain.

Penutup

Euforia masyarakat atas kemenangan pasangan ganda putri badminton Indonesia Apriyani Rahayu dan Greysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020 memang sangat pantas untuk dilakukan. Bagaimanapun juga prestasi mereka ini merupakan sejarah dalam dunia olahraga nasional khususnya bulu tangkis. Berbagai elemen masyarakat menyampaikan ucapan selamat kepada dua atlet tersebut tak terkecuali para politisi dan pejabat pemerintahan. Hanya saja cara mereka dalam menyampaikan ucapan tersebut tidak disukai oleh warganet karena cenderung egosentris. Jaya selalu olahraga Indonesia.

PPKM (kembali) Diperpanjang; Panjang kah Nasib UMKM?

Presiden Jokowi kembali mengumumkan perpanjangan PPKM dalam sepekan ke depan, yakni 3 hingga 9 Agustus. Kasus Covid-19 yang tak kunjung menurun menjadi alasan kebijakan ini kembali dicanangkan. PPKM level 4 yang diterapkan di Jawa-Bali tersebut tentu saja akan memberikan dampak signifikan bagi segala sektor, salah satunya ialah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dikutip dari media Bisnis Indonesia, peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) Universitas Gadjah Mada (UGM), Hempri Suyatna mengatakan bahwa sudah banyak pelaku UMKM yang telah gulung tikar bahkan alih profesi di saat PPKM berlangsung. PPKM dinilai menjadi ancaman serius terjadinya deindustrialisasi sektor UMKM. Dalam keterangan tambahannya, di kondisi yang seperti ini para pelaku UMKM tidak hanya memerlukan modal tapi juga jejaring pemasaran dan fasilitas pengembangan bagi mereka yang beralih profesi.

Dengan adanya keputusan terbaru dari pemerintah terkait perpanjangan PPKM tersebut, lantas membuat Media Monitoring Netray ikut bertanya-tanya akan nasib pelaku UMKM. Dalam perpanjangan ini, ikut panjang kah nasib para pelaku usaha ini? Berikut sajian media berita Indonesia dalam mengulas topik ini.

Media Menyiarkan Nasib UMKM

Pandemi yang dibarengi dengan ketatnya kebijakan mobilitas terus menggerogoti sektor ekonomi. Jutaan penduduk Indonesia mengalami kesulitan finansial. Pengumuman terbaru terkait PPKM level 4 tersebut sontak menjadi berita buruk bagi pelaku UMKM.

Dikutip dari Jawa Pos, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengatakan, perpanjangan PPKM membuat 50 persen dari 64,2 juta atau sekitar 32,1 juta pelaku UMKM menutup usahanya. Pembatasan aktivitas dan mobilitas yang ketat tersebut tentu saja memukul keberlangsungan usaha para pelaku UMKM di Indonesia. Padahal menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) 64,2 juta UMKM memiliki kontribusi terhadap perekonomian sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun.

Di tengah kabar buruk tersebut, justru Netray menemukan sebanyak 800 dari 1.040 artikel dengan sentimen positif. Apa yang tengah diberitakan media terkait kata kunci UMKM? Bukan kah ini merupakan berita tak sedap bagi entitas ini?

Berita Upaya dan Dukungan

Dari fitur Word Cloud di atas, terlihat kumpulan kosakata bernada positif mendominasi topik pemberitaan. Contoh artikel di atas merupakan beberapa artikel yang terdeteksi oleh mesin AI Netray sebagai berita positif. Terlihat dari gambar di atas, dalam topik ini media berita tak hanya memberitakan nasib buruk para pelaku usaha namun juga menyuguhkan berita upaya ataupun dukungan terhadap UMKM yang terdampak.

Salah satu berita yang menyiarkan kabar baik ialah media Banten Raya. Dalam artikelnya tersebut dilaporkan bahwa Kelompok 52 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (Uniba) melakukan pendampingan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menegah di Desa Mekarsari, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang. Menurut Devi Irwan, Ketua Kelompok 52 KKM Uniba menyatakan bahwa tujuan program tersebut yakni untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, memberikan solusi terhadap permasalahan nyata yang terjadi pada masyarakat, meningkatkan kemandirian dan produktivitas masyarakat, serta memberdayakan potensi masyarakat maupun sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar.

Era digital ini juga dimanfaatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membantu UMKM yakni melalui layanan urun dana berbasis teknologi informasi atau securities crowdfunding. Dikutip dari dari Medcom, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen mengatakan crowdfunding merupakan kegiatan patungan atau urunan dalam bentuk dana dengan tujuan membantu saudara, kerabat, atau sahabat yang sedang membutuhkan bantuan.

Dari evaluasi yang dilakukan, khususnya terkait dukungan terhadap UMKM, OJK memutuskan untuk mencabut POJK Nomor 37 Tahun 2018 dan menggantinya dengan POJK Nomor 57 Tahun 2020 tentang Securities Crowdfunding. Menurut Hoesen, perubahan ketentuan ini bertujuan untuk memperluas jenis pelaku usaha yang dapat terlibat, dari sebelumnya hanya berbadan hukum PT, namun sekarang juga meliputi badan usaha seperti CV, Firma, dan Koperasi.

Siapa yang disoroti dan menyoroti?

Topik ini cukup menarik perhatian media berita daring, hal ini dibuktikan dengan total artikel yang terkumpul sebanyak 1.040 berita dalam periode pemantauan yang hanya sekitar 4 hari, yakni 2-5 Agustus 2021. Lantas siapa saja sosok yang paling banyak disoroti oleh media terkait hal ini?

Dari Top Entitas di atas, terlihat sosok Presiden Jokowi menjadi entitas pertama yang paling banyak disoroti oleh media. Hal ini tentu saja berkaitan dengan status dan kedudukannya sebagai pemegang kekuasan tertinggi di negeri ini. Lalu sosok lainnya yang menjadi sorotan ialah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan disusul oleh Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM. Pada jajaran organisasi, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi entitas yang paling sering disoroti lantaran upaya dan dukungannya menggelontorkan progam bagi UMKM yang terdampak.

Selanjutnya dari Top Portal dapat dilihat media berita daring mana kah yang paling banyak memberitkan topik ini. Detik menduduki peringkat pertama dengan total 55 artikel dan media Suara menjadi urutan kedua dengan artikel sebanyak 49.

Pengumuman perpanjangan PPKM ini tentu saja bukan menjadi hal yang baru bagi masyarakat maupun media. Perpanjangan kebijakan pengetatan mobilitas yang selama ini hanya berubah nama tak dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, terutama dalam sektor ekonomi. Dampak terbesar dari kebijakan ini bagi UMKM ialah gulung tikarnya si pelaku usaha. Namun, tak ingin sedih berkepanjangan upaya dan dukungan sebagai bentuk gotong royong dilakukan oleh beberapa kalangan bagi UMKM di Indonesia. Dengan dampak yang sebesar ini sangat diharapkan pemerintah pusat dapat mempertimbangkan dengan seadil-adilnya terkait kebijakan yang telah atau akan diresmikan. Sehingga umur panjang pun juga akan dirasakan segala sektor.

Demikian ulasan dari Media Monitoring Netray. Simak analisis isu terkini lainnya hanya di https://analysis.netray.id/