Home Blog Page 4

Puluhan Petugas KPPS Tumbang, Warganet Tepis Tudingan Kecurangan

0

Pra pemilu, publik sempat terhibur atas lelucon petugas KPPS yang ‘naik kelas’ dari honorer mereka. Akan tetapi, pasca perhelatan pesta demokrasi ini cerita duka justru menyelimuti petugas KPPS. Teknis pekerjaan yang rumit, kurangnya pembekalan yang menyebabkan masa kerja panjang, hingga kurang ketatnya syarat skrining kesehatan menjadi penyebab tingginya angka kematian petugas pemungutan suara tersebut. 

Per Senin, 19 Februari 2024 berdasarkan data yang dirilis oleh KPU, petugas pemilu yang meninggal berjumlah 71 orang dan petugas yang sakit sebanyak 4.567 orang. Berdasarkan data Kemenkes yang dirilis oleh BBC, penyebab terbesar dari kematian petugas tersebut adalah penyakit jantung yang mencapai 13 korban.

Memantau kejadian ini, Netray Media Monitoring kembali menganalisis pemberitaan media dan perbincangan warganet Twitter (X) dalam periode 15-19 Februari 2023. Hasilnya sebagai berikut.

Korban Meninggal KPPS Ingatkan Warganet Tragedi Pemilu 2019

Di kanal news Netray, berita yang mencatut kata kunci kpps ditemukan dalam 3.924 artikel. Berita-berita tersebut dirilis oleh 331 media berita daring. Portal media yang santer memberitakan kata kunci ini adalah Suara dengan unggahan sebanyak 170 artikel.

Gambar 1. Statistik pemberitaan media massa
Gambar 2. Jajaran top portal media

Puncak pemberitaan tentang topik ini terjadi di tanggal 15 Februari 2024 dengan total 1.349 artikel dalam sehari. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan sentimen pemberitaan, artikel bersentimen negatif tampak dominan sepanjang periode pemantauan.

Gambar 3. Grafik intensitas pemberitaan media massa
Gambar 4. Grafik sentimen pemberitaan media massa

Salah satu isu yang memberikan sentimen negatif kepada kata kunci ini adalah tentang kondisi petugas KPPS pasca pemilu yang dinyatakan sakit hingga meninggal dunia. Tragedi ini mengingatkan pada kejadian Pemilu 2019 yang menelan korban hingga ratusan jiwa. Berdasarkan catatan KPU per Oktober 2019, jumlah petugas yang meninggal mencapai 894 jiwa sedangkan yang sakit sebanyak 5.175 orang.

Beban kerja yang berat serta kurangnya pembekalan untuk petugas pemula/muda menjadi faktor yang menyebabkan petugas ‘kewalahan’ atau kelelahan dalam bertugas. Proses pengambilan dan penghitungan suara pemilu serentak ini menghabiskan waktu bahkan lebih dari 24 jam. Akibatnya, kelelahan tersebut pun berujung pada jatuhnya korban hingga meninggal dunia.

Gambar 5. Sampel berita tentang beban kerja petugas pemilu
Gambar 6. Sampel berita tentang beban kerja petugas pemilu

Warganet Tepis Isu Kecurangan Pemilu

Berita duka hingga isu kecurangan yang dituduhkan kepada KPPS ini pun juga mendapat tanggapan dari warganet Twitter(X). Sebanyak lebih dari 70 unggahan yang menyebut kata kunci kpps. Topik ini menyedot atensi warganet, terlihat dari jumlah impresi yang sebanyak 222,2 ribu reaksi dengan potential reach mencapai 169,9 juta akun.

Gambar 7. Statistik perbincangan warganet

Perbincangan warganet di kanal ini terlihat naik turun dan memuncak di tanggal 19 Februari dengan total 22,9 ribu unggahan dalam sehari. Sama halnya dengan kanal pemberitaan, jika dilihat berdasarkan sentimen, unggahan bersentimen negatif tampak lebih mendominasi di sepanjang pemantauan.

Gambar 8. Grafik intensitas perbincangan warganet
Gambar 9. Grafik sentimen trend perbincangan warganet

Petugas yang jatuh sakit hingga meninggal dunia juga menjadi topik yang santer diunggah warganet terkait kata kunci ini. Perbincangan bersentimen negatif kian santer setelah adanya isu kecurangan di tempat pemungutan suara (TPS). Warganet yang tidak menerima tuduhan tersebut pun turut membela petugas KPPS dengan menaikkan beberapa tagar dukungan, seperti #dituduhcurang, #ngitung28jam, dan #5jutakppskerjakeras.

Gambar 10.Jajaran kosakata dominan

Pemilu serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, serta anggota DPD RI disinyalir menjadi faktor kelelahan para petugas KPPS. Pemungutan dan penghitungan suara yang harus dituntaskan dalam satu hari tersebut menjadi beban kerja yang begitu berat bagi petugas pemilu. Hal inilah yang dijadikan ajang kritik warganet atas tragedi yang menimpa petugas pemilu.

Gambar 11. Sampel unggahan tentang kritik pemilu serentak
Gambar 12. Sampel unggahan tentang kritik pemilu serentak

Sebelumnya, publik dibuat terpikat dengan tawaran gaji petugas KPPS yang menyentuh kisaran 1 juta lebih. Akan tetapi, beberapa calon petugas tersebut terutama pemula tidak menyangka jika beban kerja yang diterima justru lebih berat. Beberapa warganet pun menyampaikan hal tersebut bahkan merasa ‘kapok’ mendaftar sebagai petugas pemilu. Bahkan ketika sejumlah banyak petugas merasa lelah hingga jatuh sakit, mereka mengaku kesulitan untuk mengambil gaji yang merupakan haknya sebagai petugas.

Gambar 13. Sampel unggahan tentang keluhan menjadi petugas pemilu
Gambar 14. Sampel unggahan tentang keluhan menjadi petugas pemilu

Tak berhenti di isu petugas yang jatuh sakit hingga meninggal dunia. Warganet juga dibuat geram oleh isu kecurangan yang terjadi saat pemungutan suara. Banyak dari warganet yang menceritakan tentang perjuangan petugas yang menghabiskan tenaga dalam Pemilu 2024 kali ini. Bahkan warganet pun justru berbalik curiga jika kecurangan tersebut justru berasal dari proses perekapan tingkat atas, yakni KPU. Oleh karena itu, tak sedikit warganet yang turut membela petugas KPPS yang sudah bekerja keras dalam prosesi tersebut.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Ananditya Paradhi

Pembahasan Pasca Pemilu di Media Sosial dan Pemberitaan, Isu Kecurangan Jadi Perhatian

Momentum pesta demokrasi yang ditunggu-tunggu alias pemilihan umum (Pemilu) 2024 telah dilaksanakan pada 14 Februari 2024 secara serentak di seluruh Indonesia. Sejumlah isu mengisi perbincangan di momentum pemilu kali ini. Namun yang paling banyak dibicarakan adalah dugaan kecurangan khususnya dalam penghitungan suara Pilpres 2024 yang dinilai menguntungkan paslon 02 yang memang unggul di atas 50% pada quick qount dari sejumlah lembaga survey. Sirekap, aplikasi rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu pun menjadi trending topik lantaran menampilkan hasil rekap yang tidak sesuai.

Dari pantauan Netray, selama periode 14-15 Februari 2024, kata kunci pemilu dan sirekap di media sosial Twitter (X) terpantau muncul dalam 457 ribu unggahan dari 127,9 ribu akun. Perbincangan topik ini menghasilkan 807,7 ribu reaksi dari warganet yang berpotensi menjangkau hingga 492,4 juta akun X.

Gambar 1. Statistik perbincangan X topik pemilu

Intensitas perbincangan paling banyak terjadi pada 15 Februari 2024, sebanyak 239,7 ribu unggahan muncul pada hari itu. Sedangkan hari sebelumnya yakni 14 Februari 2024 tak berbeda jauh sejumlah 217,7 ribu unggahan memperbincangkan kedua kata kunci.

Gambar 2. Intesitas perbincangan X topik pemilu

Perbincangan warganet X tampak berfokus pada kecurangan pemilu, terlihat kata kecurangan dan curang terlihat menonjol.

Kecurangan yang dijabarkan warganet satu di antaranya adalah soal kertas suara yang telah dicoblos terlebih dahulu oleh segelintir oknum di Madura untuk paslon nomor 02. Info ini tampak diunggah akun Ben AsyrafFor01 dan @mapedos01 yang mampu memperoleh ribuan impresi dari warganet. Kecurangan serupa juga terjadi di Tegal hingga Bandung yang tampak dipaparkan oleh dari akun @Yurissa_Samosir yang juga merupakan loyalis Anies-Muhaimin. Demikian dengan akun @PribadiSetiawa4 yang menunjukkan kecurangan yang terjadi di Cakung Jakarta Timur.

Gambar 3. Jajaran kata populer
Gambar 4. Sampel unggahan @mapedos01
Gambar 5/ Sampel unggahan @Yurissa_Samosir
Gambar 6. Sampel unggahan @PribadiSetiawa4

Selain itu warganet juga tampak semangat mengumpulkan barang bukti kecurangan baik melalui video maupun foto. Terlihat pada akun @linabossanova, @timpenguinnas, @kayseraphine hingga musisi Ananda Badudu @anandabadudu yang turut membuat utas untuk menghimpun bukti dari warganet se-indonesia.

Semantara itu akun berita @TirtoID turut meramaikan jagad X dengan menampilkan utas kecurangan masa lalu yang terjadi pada masa orde baru, pimpinan Soeharto. Utasnya ini berhasil memperoleh ribuan likes dan repost dari warganet.

Gambar 9. Sampel unggahan @TirtoID

Selain kecurangan yang terjadi secara langsung warganet X juga terlihat menyoroti aplikasi SiRekap milik KPU. Aplikasi ini cukup mendominasi perbincangan di samping kata ‘kecurangan’. Kata “sirekap” muncul dalam 44,4 ribu unggahan. Warganet banyak menyoroti kesalahan yang terjadi pada sistem pindai siRekap yang salah menangkap angka yang tertera pada kertas Hasil C1 Plano sehingga menggelembungkan atau bahkan mengurangi jumlah suara paslon. Hal ini seperti yang dituliskan akun @hipohan serta @keepitseigi.

Gambar 10. Statistik perbincangan SiRekap
Gambar 11. Sampel unggahan kata ‘sirekap’

Banyak juga warganet yang memberikan bukti melalui rekaman video seperti yang diunggah akun @Malika6027. Kejadian tersebut membuat warganet meragukan SiRekap seperti yang dituliskan akun @Billiardoo yang menginginkan aplikasi untuk diusut. Selain itu, ada pula akun @elisa_jkt meminta publik tidak perlu percaya pada hasil perhitungan aplikasi. Ia juga menekankan bahwa kesalahan OCR (optical character recognition) terjadi di semua paslon bukan hanya salah satu saja. Meski begitu ia juga merasa marah karena KPU tak mampu mengakui bahwa aplikasi tersebut memiliki kualitas yang buruk.

Penyidik senior Novel Baswedan juga turut bersuara untuk aplikasi siRekap. Dia berpendapat bahwa KPU seharusnya melakukan simulasi terlebih dahulu agar tak membawa masalah ke depannya.

Gambar 13. Sampel unggahan @nazaqistsha

Sementara itu dari Pemilu 2024 ini banyak warganet yang mengungkapkan emosi negatifnya terhadap ajang 5 tahun sekali ini. Melalu jajaran top complaints warganet banyak yang merasa kecewa, susah, hingga mengatai goblok. Keluhan warganet tersebut dapat diamati pada gambar di bawah ini.

Gambar 14. Jajaran keluhar warganet

Keluhan serupa juga ternyata ditemukan dalam jajaran tagar yang banyak digunakan warganet. Seperti yang dapat diamati pada gambar di bawah ini, protes warganet dituangkan dalam tagar #KPUBiangCurangBrutal, #PemiluCurang, hingga #PemiluUlang. Kepercayaan masyarakat kepada KPU menurun akibat ada penggelembungan suara untuk salah satu paslon dari bukti-bukti yang beredar di jagad internet.

Gambar 16. Jajaran tagar populer

Sedangkan akun yang paling berpengaruh selama periode pemantauan terdapat @xasnadstr dengan perolehan impresi hingga 103,2 ribu. Akun ini membahas soal betapa sedihnya bila paslon nomor 02 menang karena sebagai masyarakat awam telah merasa dibodohi permainan politik. Di urutan selanjutnya ada akun @DarsAlexandra1yang terpaut jauh yakni hanya sebesar 62,5 ribu reaksi. Di urutan ketiga perolehan impresi diraih @convomfs yang menampung opini warga terkait pemilu secara anonim dengan perolehan impresi 27,3 ribu reaksi

Gambar 17. jajaran akun populer

Pantauan Pemberitaan Media Massa Topik Pemilu

Netray juga coba menilik topik Pemilu 2024 ini melalui pemberitaan media massa. Dengan menggunakan kata pemilu selama periode 14-15 Februari ditemukan sebanyak 9,4 ribu artikel dari 385 media. Sebesar 85 persen pemberitaannya bertemakan politik lalu diikuti pemerintahan hukum hingga otomotif.

Gambar 18. Statistik pemberitaan topik pemilu

Pemberitaan media massa didominasi oleh pembahasan perolehan suara mulai paslon capres-cawapres hingga anggota DPRD Kabupaten. Seperti artikel dari Tribun Pontianak yang terbit tanggal 15 Februari 2023 bahwa Partai Buruh dan Partai Ummat memimpin dalam perolehan suara Pemilu legislatif anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak. Selain itu ada Ayo Bandung yang memberitakan istri Ridwan Kamil Atalia Praratya berdasarkan hasil real count KPU per 15 Februari pukul 21.00 WIB, Atalia berada di posisi pertama mengalahkan para artis seperti Giring Ganesha, Melly Goeslaw, hingga Soimah sebagai caleg DPR dapil Jabar. 

Gambar 19. Grafik Hot Issues

Kemudian nama Prabowo menjadi yang paling banyak disebut dalam pemberitaan media massa dibanding Ganjar dan Anies. Nama Prabowo 11,9 ribu kali dibanding Ganjar hanya disebut 6,4 ribu kali dan Anies sejumlah 5,5 ribu kali. 

Pemberitaan Prabowo mencuat ditengarai akibat namanya yang unggul dibanding dua paslon lainnya dalam hitung cepat  (quick count). Bahkan meski hanya berdasar quick count Prabowo telah mendapat ucapan selamat dari empat pemimpin dunia. Mereka adalah Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Ceko Petr Fiala, dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Warta ini seperti yang dituliskan pada situs Suara di bawah ini.

Selain itu nama paslon Prabowo-Gibran per tanggal 15 Februari pukul 12.00 berdasar perhitungan real count sementara KPU mampu menang di kandang banteng (PDIP) Jawa Tengah. Prabowo-Gibran berhasil meraih suara sebesar 52,7 persen atau sebesar 3.195.310. Sedangkan Anies-Muhaimin mendapatkan suara sebesar 12,02 persen atau 780.260, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan porsi 34,43 persen atau 2.087.283 suara. Hal ini seperti yang diterbitkan portal TV One News pada gambar di bawah.

Di sisi lain Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Indra Charismiadji seolah mengetahui intrik antara lembaga survei dan Prabowo-Gibran. Ia mengatakan bahawa tim Prabowo Gibran telah mengetahui bahwa mereka akan menang sebesar 58 persen bahkan sebelum pencoblosan berlangsung. 

Kata kpps juga cukup mendominasi pemberitaan media massa. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) banyak disebut dalam berita terkait personil yang kelelahan, sakit, hingga meninggal terjadi di berbagai wilayah. Salah satunya Sulawesi Utara. Sebanyak 963 orang dari KPPS yang mengalami sakit akibat kelelahan. Sedangkan korban meninggal dunia terjadi di TPS Makassar. Korban bernama William, warga Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala.

KPPS juga sering disebut dalam proses perekapan suara. Seperti dari KPU Bulungan yang petugas KPPSnya sempat mengakses Sirekap. Menurut Komisioner KPU Bulungan, Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Mistang hal ini bisa terjadi karena aplikasi digunakan serentak di seluruh Indonesia hingga mengalami overload. Hal ini seperti yang diberitakan Tribun Kaltara.

Sementara itu kata ‘kecurangan‘ juga cukup mendominasi. Hal ini seperti yang disoroti oleh Kubu AMIN. Menurut Ketua Tim Hukum Nasional AMIN, Ari Yusuf Amir mengatakan tidak ada satu pihak pun yang bisa mengklaim kemenangan apabila masih banyak ditemukannya fakta dan bukti kecurangan. Sedangkan kubu Ganjar-Mahfud bahkan membentuk tim khusus untuk menelusuri kecurangan di lapangan. Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, menyebut pihaknya sudah menerima banyak laporan terkait rekayasa Pemilu yang sistematis dari hulu ke hilir, serta adanya keberpihakan aparat negara hingga perlakuan intimidasi untuk mendulang suara kubu Paslon 02. Warta ini seperti dituliskan portal Suara di bawah ini.

Kemudian untuk portal yang paling sering mengcover pemberitaan terkalit Pemilu jatuh kepada JPPN sebanyak 257 artikel diterbitkan situs ini dalam dua hari. Disusul CNN Indonesia sejumlah 249 artikel dan iNews.id sebanyak 247 artikel.

Gambar 28. Jajaran portal populer

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Winda Trilatifah

Apresiasi Film Eksil, Kisah WNI Terasing yang Tayang Terbatas di Bioskop

0

Puluhan tahun terdampar di negeri orang tanpa bisa pulang, terlunta-lunta, dicap pembangkang, hingga dibekukan paspornya setelah peristiwa G30S PKI. Satu-satunya pilihan adalah mengambil status kewarganegaraan di mana mereka berkuliah seperti Belanda, Rusia, Ceko, Swedia dan lainnya. Mereka adalah “eksil” orang-orang yang diasingkan dan bahkan dicabut status kewarganegaraannya. Kisah ini dirangkai oleh Lola Amaria dalam sebuah film dokumenter panjang berjudul “Eksil”.

Nasib para eksil ini baru mendapat pencerahan pada tahun 2023. Pemerintah mulai membahas pemulihan korban pelanggaran HAM berat masa lalu yang tertuang dalam keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat Masa Lalu.

Tak main-main, film dokumenter ini butuh bertahun untuk menyelesaikannya. Hingga pada tahun 2023 “Eksil” rilis dan diputar di berbagai festival film dan berhasil meraih penghargaan film dokumenter terbaik di Festival Film Indonesia 2023. Kini film tersebut masuk layar lebar Indonesia mulai 1 Februari 2024 sehingga dapat disaksikan oleh lebih banyak orang lagi.

Netray ingin mengetahui opini hingga kesan warganet Twitter (X) terhadap cerita mendalam dari warga Indonesia yang terasing. Dengan menggunakan kata kunci ‘eksil’ selama periode 31 Januari hingga 6 Februari 2023, ditemukan sebanyak 8,7 ribu unggahan membahas film ini. Sentimen positif lebih tinggi dari sentimen negatif, namun tidak begitu dominan.

Gambar 1. Statistik perbincangan X topik film ‘Eksil’

Intensitas perbincangan film ini tampak fluktuatif sejak tanggal perilisan dengan puncak terjadi pada 6 Februari sebanyak 2,1 ribu unggahan. Pada tanggal tersebut banyak warganet yang telah menonton memberi penilaian terhadap film ini, mulai dari menangis hingga marah.

Gambar 2. Intensitas perbincangan warganet X

Akun @TarizSolis beropini bahwa ‘Eksil merupakan film dokumenter penting dan berani, serta memberikan perspektif baru fase terkelam dalam sejarah Indonesia. Ia memuji dokumenter ini tak membosankan meski berdurasi panjang. Selain itu ia juga merasa tersentuh melalui wawancara para eksil hingga menitikkan air mata saat menontonnya. Dengan komentarnya yang panjang lebar akun ini berhasil menjadi yang terpopuler sepanjang periode pemantauan. Unggahannya mampu memperoleh reaksi berupa likes, comment, dan repost dari warganet sebanyak 5,8 ribu kali. Unggahan akun pengulas film ini dapat diamati pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Jajaran akun populer

Lalu ada akun @chriswibisana yang menjadi terpopuler kedua dengan perolehan impresi 4,234 interaksi. Chris tampak memaparkan fakta bahwa tiga eksil yang tampil dalam film telah berpulang namun kematiannya tidak sempat tercantum di kredit. Mendiang tersebut yakni Asahan Aidit, wafat pada 5 November 2020, Chalik Hamid wafat pada 13 Juli 2022, dan Sarmadji yang wafat pada 17 Desember 2022. Ia juga merekomendasikan bacaan  fiksi dengan tema serupa yaitu cerita pendek “Tanah Air” karya Martin Aleida. Cuitan Chris terlihat pada gambar di bawah ini.

Kemudian akun @Hzboy, Hestia, seorang pegiat literasi mengaitkan Pilpres mendatang dengan ‘Eksil’. Film ini baginya menjadi bekal agar tidak salah memilih paslon untuk pemimpin Indonesia mendatang. Hestia juga menyarankan bacaan berjudul Jakarta Method karya Vincent Bevins untuk melengkapi pengetahuan global tentang reaksi dunia pembantaian tahun 1965 dan hal terkait. Hestia juga menekankan bahwa pemutaran film Eksil masih terbatas sehingga jika pemutaran tersedia sebaiknya jangan dilewatkan.

Sementara itu akun @sejutaluka, Hadi Putra, mengungkapkan kekecewaan sekaligus kesedihannya saat menonton film ini 3 Februari lalu, hanya ada kurang lebih 20 orang berada di bioskop. Menurutnya film ini sebagai bentuk untuk mengingat sejarah dan melawan impunitas; pembebasan dari hukuman.

Gambar 7. Opini warganet

Sedangkan admin akun @HabisNontonFilm merasa tergetar hatinya setelah menonton dokumenter ini. Baginya film ini berhasil mengangkat sisi kemanusiaan dari 10 orang eksil. Unggahan akun ini mampu memperoleh reaksi dari warganet X sebanyak 3.012 impresi.

Emosi negatif lainnya muncul dari akun @afutami, seorang ekonom lingkungan. Ia merasa marah karena membayangkan bangsa Indonesia kehilangan besar akan kaum terpelajar yang dihapus secara sistematis—dihilangkan, dibunuh, dan diasingkan. Dia juga membandingkan generasi sekarang dengan para eksill yang lebih bisa merasakan kemewahan demokrasi dan akses informasi justru mudah melepaskan idealisme.

Gambar 9. Opini warganet

Tak seberuntung lainnya yang bisa menonton dengan lancar dokumenter ini, akun @gruusomeflower tampak membagikan pengalamannya menyaksikan dokumenter ini  di Cinepolis Plaza Semanggi, Jakarta Selatan. Di tengah pemutaran film justru layar menunjukan red grain sehingga film tidak bisa dilanjutkan. Keluhannya ini berhasil menarik perhatian warganet lainnya sebanyak 959 reaksi.

Gambar 10. Opini warganet

Keluh kesah lainnya yang muncul dari warganet tampak beberapa kota tidak menayangkan film ini padahal mereka ingin menonton dokumenter ini. Kota-kota tersebut antara lain Padang, Palembang, Makassar bahkan kota besar seperti Semarang tak kebagian jatah. Keluhan warganet tersebut dapat diamati pada gambar di bawah ini.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Winda Trilatifah

Gelombang Petisi dan Kritik Jokowi Kian Membesar Di Kala Presiden Tunjukkan Sikap Tak Acuh

0

Berawal dari Petisi Bulaksumur yang dilayangkan pada 31 Januari 2024 lalu, kritik Jokowi mulai ramai digaungkan oleh berbagai perguruan tinggi. Kritik dan petisi tersebut disampaikan oleh para akedemisi atas situasi Indonesia saat ini yang dinilai mulai darurat demokrasi. Gelombang kritik ini kian membesar setelah puluhan perguruan tinggu turut menyuarakan hal tersebut. Tidak hanya santer diberitakan oleh media massa, kanal media sosial Twitter (X) pun juga banjir unggahan warganet tentang topik ini.

Memantau dengan kata kunci dosen && jokowi, guru besar && jokowi, dan kampus && jokowi dalam periode pemantauan 1-11 Februari 2024, Netray Media Monitoring menemukan hasil besar pada dua kanal. Di News (Gambar 1), Netray menemukan 1.664 artikel yang memuat ketiga kata kunci tersebut. Artikel-artikel ini diunggah oleh 209 media massa daring. Sementara itu, di X (Gambar 2), Netray mendapati 35,5 ribu unggahan yang mencatut kata kunci tersebut. Unggahan tersebut mendapat impresi sebanyak 33,3 ribu impresi dengan potential reach mencapai 116,2 juta akun berbahasa Indonesia.

Gambar 1. Statistik pemberitaan media massa
Gambar 2. Statistik perbincangan warganet

Jika dilihat dari intensitas unggahan, pemberitaan tentang topik ini tampak masif diunggah media massa sejak awal periode pemantauan. Puncak pemberitaan terjadi di tanggal 5 Februari dengan total 300 artikel dalam sehari. Sedangkan di kanal X, perbincangan warganet tentang kata kunci ini mulai meroket di tanggal 7 Februari dan memuncak di hari berikutnya dengan total 13.060 unggahan dalam sehari. Lalu, 3 hari berikutnya perbincangan tampak sepi hingga akhir pemantauan.

Gambar 3. Grafik intensitas pemberitaan media massa
Gambar 4. Grafik intensitas perbincangan warganet X

Tidak hanya Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menyampaikan petisi dan kritik kepada Jokowi, sampai sekarang terhitung puluhan perguruan tinggi turut melayangkan hal tersebut. Di jajaran top organizations, UGM sebagai pelopor fenomena ini banyak disebut oleh media berita dan warganet X. Selain itu, terlihat Universitas Indonesia (UI), Univerisitas Islam Indonesia (UII), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) juga banyak disebut media berita dan warganet X.

Gambar 5. Sampel berita tentang daftar kampus yang memberikan petisi dan kritik Jokowi
Gambar 6. Jajaran top organisasi di news
Gambar 7. Jajaran top organisasi di Twitter

Menariknya, dalam jajaran top people, media berita banyak menyebut nama Gibran dan Prabowo pada topik ini. Hal ini disebabkan oleh adanya isu cawe-cawe Presiden terkait pesta demokrasi yang melibatkan putra sulungnya tersebut. Tidak hanya itu, berita tentang Jokowi yang dinobatkan sebagai ‘Bapak Politik Dinasti di Indonesia’ juga mulai ramai diunggah oleh media. Sikap keberpihakan Presiden yang dianggap telah melumpuhkan demokrasi di Indonesia tersebut menjadi faktor penobatan yang diiniasiasi oleh Forum Cik Di Tiro.

Gambar 8. Jajaran top people di news

Kritik Jokowi dari Akademisi Turut Ditanggapi Warganet

Gelombang kritik tidak hanya disuarakan oleh akademisi dan aliansi atau komunitas, warganet juga santer mengunggah keresahan tersebut di akun X mereka. Salah satu warganet menyoroti sikap perguruan tinggi yang hingga saat ini diam dan tidak turut mengkritik sikap Jokowi. Akun HRS menyebut jika kampus-kampus tersebut merupakan universitas yang ‘doyan’ Honoris Causa. Selain itu, akun Jhon Sitorus membagikan unggahan tentang kampus dan alumni Trisakti yang dulu mendukung saat ini justru turut melawan Jokowi akibat isu ini.

Gambar 9. Sampel unggahan warganet tentang kritik Jokowi
Gambar 10. Sampel unggahan warganet tentang kritik Jokowi

Ramainya isu ini di kanal X tidak hanya digaungkan oleh akun pribadi melainkan akun portal berita. Akun berita @tempodotcco menjadi akun terpopuler berdasarkan total impresi sedangkan berdasarkan jumlah unggahan akun ini menduduki urutan kedua dengan total 30 unggahan dalam kurun waktu periode pemantauan Netray. Selain Tempo, akun portal berita yang banyak mendapat impresi atas unggahan tersebut, antara lain Kompas TV, Koran Tempo, dan TV One News.

Gambar 11. Jajaran top akun berdasarkan impresi
Gambar 12. Jajaran top akun berdasarkan jumlah unggahan

Perbincangan warganet tentang isu ini terus santer diunggah warganet. Sentimen negatif mendominasi perbincangan sebanyak 57% dari keseluruhan unggahan. Kritik dan pendapat yang memberikan sentimen negatif kepada sosok Jokowi terus dinaikkan warganet dalam menanggapi isu tersebut. Sikap ‘tak acuh’ Presiden atas petisi tersebut semakin membuat warganet geram.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Winda Trilatifah

Popularitas Capres Cawapres di Media Sosial & Media Massa Online Periode Januari 2024

0

Netray melakukan pemantauan media massa online dan media sosial (media sosial X, TikTok, Instagram, dan YouTube) untuk melihat popularitas capres cawapres selama periode 1-31 Januari 2024. Popularitas diukur berdasarkan jumlah penyebutan atau mention nama, baik di media sosial maupun di media online. Pemantauan ini bisa menjadi gambaran seberapa jauh masyarakat mengenal masing- masing pasangan calon (paslon) atau seberapa populer paslon tersebut diperbincangkan selama pemantauan.

Netray menggunakan 3 pasang nama sebagai kata kunci pemantauan popularitas capres, yakni anies & muhaimin, ganjar & mahfud, dan prabowo & gibran. Ketiga pasang nama tersebut merupakan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendaftar pada 19 Oktober 2023 sedangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mendaftar pada 25 Oktober 2023.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Popularitas Partai Politik di Twitter & Media Massa Online Periode Januari 2024

0

Netray melakukan pemantauan media massa online dan Twitter untuk melihat popularitas partai politik (parpol) selama 1-31 Januari 2024. Popularitas diukur berdasarkan jumlah penyebutan atau mention nama partai. Popularitas nama partai politik di media online dan Twitter bisa memberi gambaran seberapa sering masyarakat memperbincangkan setiap partai politik.

Netray menggunakan 18 nama partai politik sebagai kata kunci pemantauan yakni Demokrat, Gerindra, Golkar, Hanura, Nasdem, PAN, Partai Bulan Bintang, Partai Buruh, Partai Garuda, Partai Gelora, PDIP, Perindo, PKB, PKN, PKS, PPP, Partai Ummat dan PSI. Ke-18 kata kunci ini merupakan nama partai yang telah resmi sebagai partai peserta Pemilu 2024 sesuai dengan ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id

Editor: Winda Trilatifah

Popularitas Capres Cawapres di Media Sosial & Media Massa Online Periode 5-11 Februari 2024

Tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) definitif secara resmi akan bertarung dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Mereka antara lain adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung oleh koalisi Partai Nasdem, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang diusung koalisi Partai Gerindra, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung oleh koalisi PDIP.

Netray memantau popularitas ketiga pasangan capres cawapres menggunakan kata kunci ganjar&mahfud, prabowo&gibran, dan anies&muhaimin. Sementara popularitas capres cawapres secara individu dipantau dengan kata kunci ganjar pranowo, mahfud md, prabowo subianto, gibran, anies baswedan, dan muhaimin iskandar.

Berdasarkan pemantuan Netray Media Monitoring terkait popularitas capres cawapres, pada periode 5-11 Februari paslon Prabowo-Gibran kembali meraih posisi pertama dengan mengantongi total mention sebanyak 284.259. Demikian halnya dengan Ganjar-Mahfud yang kembali menempati urutan kedua dengan total 221.240 penyebutan. Paslon Anies-Muhaimin tetap berada di urutan terakhir karena hanya memperoleh 91.173 kali penyebutan. Meski urutan tetap, jumlah penyebutan untuk ketiga paslon meningkat dibandingkan pekan lalu.

Apabila dilihat dari popularitas individu capres cawapres pada pekan ini Gibran kembali menjadi yang terpopuler. Selanjutnya disusul Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Urutan ini sama seperti pekan lalu. Perubahan peringkat hanya terjadi di urutan keempat hingga keenam. Prabowo Subianto pekan ini ada di urutan keempat, Muhaimin di urutan kelima, dan Mahfud turun di urutan keenam.

Sentimen Penyebutan dalam Popularitas Capres Cawapres

Meski rasio sentimen positif paslon Ganjar-Mahfud turun di angka 64%, paslon ini masih menjadi peserta Pilpres 2024 yang mendapat banyak impresi positif dari warganet. Kemudian disusul Prabowo-Gibran di urutan kedua dengan persentase sentimen positif di angka 48%. Anies-Muhaimin bersaing ketat dengan Prabowo-Gibran dengan perolehan sentimen positif sebesar 46%. Di sisi lain, apabila melihat rasio sentimen negatif tertinggi diperoleh Prabowo-Gibran dengan perolehan sebesar 26%. Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin bersaing ketat dengan total 13% dan 12%.

Proporsi sentimen positif negatif paslon sedikit banyak tercermin pada perolehan impresi individu capres dan cawapres. Seperti proporsi sentimen positif Ganjar dan Mahfud yang masih dominan di angka 60%. Sentimen negatif paslon 02 paling dominan disumbang oleh Gibran yang mencapai 48% sedangkan Prabowo justru dominan sentimen positif sebesar 47%. Anies-Baswedan dan Muhaimin sama sama domianan memiliki sentimen positif. Namun angkanya tidak setinggi Ganjar dan Mahfud.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Popularitas Partai Politik di Media Massa Online dan Media Sosial Periode 5-11 Februari 2024

Netray melakukan pemantauan popularitas partai politik (parpol) berdasarkan penyebutan atau mention nama parpol di media massa online dan media sosial Twitter. Parpol yang dipantau merujuk pada putusan KPU terkait partai-partai yang lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2024.

Terdapat 15 parpol terpopuler selama periode pemantauan sepekan dari 5-11 Februari 2024. Berdasarkan pantauan Media Monitoring Netray, pada pekan ini PKS kembali menempati posisi teratas popularitas partai seperti pekan lalu. Pekan ini, PKS mengumpulkan total 93.816 penyebutan dari pemberitaan online dan unggahan di Twitter (X). Jumlah ini meningkat signifikan dari minggu lalu yang hanya berjumlah 62.976 penyebutan. Hal ini membuat PKS unggul jauh dibandingkan parpol lain yang memiliki jumlah penyebutan di bawah 60 ribu.

PDIP naik di urutan kedua dengan total 59.665 penyebutan setelah sebelumnya sempat menduduki posisi ketiga. Pekan ini, urutan ketiga giliran ditempati oleh PSI yang bersaing ketat dengan PDIP dan Demokrat di urutan keempat. Sementara Nasdem yang pekan lalu ada di urutan keempat kini turun satu peringkat di urutan kelima dengan hanya mengumpulkan 29.344 penyebutan.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Speech Analysis Debat Capres 4 Februari 2024

0

Purna sudah rangkaian debat capres cawapres yang diselenggarakan KPU melalui debat kelima yang diselenggarakan pada tanggal 4 Februari lalu. Netray kembali membaca ulang ujaran atau speech yang yang disampaikan masing-masing capres peserta debat. Menggunakan Netray Speech Analysis (NSA), kita mengembangkan sejumlah analisis yang diperoleh dari ujaran capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saat menanggapi pertanyaan atau pernyataan selama debat kelima tersebut. 

Ganjar Paling Banyak Bicara di Debat Capres Terakhir

Dari total 18 sesi bicara, ketiga capres sama-sama memanfaatkan waktu lebih dari 25 menit untuk mengutarakan gagasannya. Paling lama adalah Ganjar dengan 28 menit 8 detik, kemudian Anies dengan 27 menit 36 detik, dan terakhir Prabowo dengan 25 menit 21 detik. Selain paling banyak memanfaatkan waktu bicara, Ganjar juga paling banyak menghasilkan kata dengan rata-rata 118 kata/menit. Dibandingkan Anies 114 kata/menit dan Prabowo 98 kata/menit.

Kecenderungan Sentimen, Prabowo Paling Positif, Ganjar Paling Negatif

Secara umum, ujaran ketiga  capres selama sesi debat berlangsung dominan positif. Namun, kecenderungan ujaran positif paling banyak terlihat pada pernyataan Prabowo dengan skor 88,9%. Sedangkan kecenderungan ujaran negatif tertinggi dimiliki Ganjar yang memiliki skor sebesar 33,3%. Ujaran Anies cenderung positif dan netral.

Topik Ujaran Capres

Kemunculan kata dengan frekuensi tertinggi bisa menjadi indikator topik atau isu yang dibicarakan masing-masing cawapres dalam debat. Anies tampak mengeksplorasi isu pendidikan di dalam ujarannya selama debat. Yakni ketika Anies melemparkan setidaknya 13 kali kata pendidikan di sejumlah sesi.Salah satunya adalah saat ia menanggapi pernyataan capres lain ketika ia menganggap bahwa pendidikan bukanlah cost tetapi investasi. Anies juga kerap menyebutkan kata bansos yang muncul sebanyak 12 kali. Semisal ketika ia menyoroti bahwa bansos itu untuk kepentingan yang menerima bantuan, bukan yang memberi bantuan.

  • anies baswedan

Prabowo kerap menekankan program makan siang gratis. Kata makan muncul 19 kali sedangkan kata gratis 15 kali.Prabowo berharap pemerintah nanti bisa membantu rakyat. Termasuk melalui program makan gratis.Kata membantu muncul 13. Sedangkan rakyat muncul sebanyak 16 kali.

  • prabowo subianto debat terakhir

Style Ganjar salam berbicara masih konsisten menekankan urgensi atas suatu hal. Terpantau Ganjar menggunakan kata mesti sebanyak 34 kali.Urgensi ini muncul dalam isu seperti pendidikan (12) dan kesehatan (17) sesuai dengan topik. Ganjar juga kembali lagi menekankan penggunaan data dalam analisisnya. Semisal dalam menanggapi masalah warga negara dengan disabilitas.

  • ganjar pranowo debat terakhir

Analisis NER (Named Entity Extraction) Debat Capres

Selama debat, Anies sama sekali tidak menyebut nama tokoh kecuali lawan debatnya. Yakni Ganjar sebanyak 10 kali dan Prabowo sebanyak 6 kali. Anies hanya menyebut nama lawan debatnya, yakni nama Ganjar sebanyak 10 kali dan Prabowo sebanyak 6 kali. Prabowo menyebut nama 11 orang pada debat kali ini. Selain nama lawan debat, Prabowo juga menyebut nama Presiden dan nama-nama mantan presiden. Ganjar menyebut 12 nama tokoh. Selain menyebut nama lawan debat, Ganjar juga menyebut nama Butet, Gunawan Muhammad, Gus Mus, Kalis Mardiasih, dan Romo Franz Magnis masing-masing 1 kali.Ganjar menyebut sedang terjadi keresahan dari tokoh-tokoh yang namanya sudah disebut tadi.

Selama menjawab, menanggapi, dan memberi pertanyaan, Anies tercatat paling banyak menyebut nama lembaga, total ada 12 nama organisasi yang ia sebut. Ganjar menyebutkan nama 7 organisasi. Sedangkan Prabowo hanya menyebut 5 nama organisasi. BUMN menjadi organisasi yang paling banyak disebut oleh Anies. Yakni sebanyak 3 kaliDibawahnya terdapat Dinkes, Kementerian Kesehatan 2 kali. Prabowo hanya menyebut DPR KPU Polri dan TNI 1 kali. Sedangkan Ganjar menyebut Kemenaker, P2MI (advokasi buruh migran) dan Pemda.

Pengalaman memimpin DKI Jakarta menjadi topik yang sering dibicarakan Anies Baswedan. Begitu juga dengan Ganjar dengan Jawa Tengah. Bedanya, Ganjar juga menyebut 9 lokasi lain yang sebagian besar masuk dalam topik perlindungan atas pekerja migran. Prabowo menjadi yang paling sedikit karena hanya menyebut 3 lokasi saja.

Topik ujaran juga bisa dipotret dengan melihat Top Complaint dari masing-masing capres. Ganjar dan Prabowo tampak getol membahas topik stunting dan kurang gizi. Sedangkan Anies kerap menyoroti masalah ketimpangan yang sedang dialami bangsa Indonesia.

Insight Analisis Sentimen Debat 1-5: Siapa yang Paling Populer?

Netray mengumpulkan hasil analisis sentimen debat capres cawapres untuk melihat bagaimana respons warganet Twitter yang direpresentasikan dalam bentuk sentimen dalam menanggapi performa masing-masing tokoh selama masa debat Pilpres 2024. Hasilnya adalah sebagai berikut.

Capres nomor urut 01_Anies Baswedan menjadi yang paling banyak dibicarakan ketika sesi debat capres sedangkan pada debat cawapres ,Gibran jadi yang terpopuler. Keduanya mengungguli perolehan masing-masing lawan dalam debat. Di debat pertama, Anies unggul 46,1% sedangkan di debat ketiga Anies unggul 39,2%. Jumlah ini menurun karena harus berbagi popularitas dengan Ganjar yang mendapat 32,4% setelah sebelumnya di angka 17,9%. Di debat terakhir, Anies kembali unggul dengan 42,8%.

Gibran secara konsisten unggul di atas angka 40% menguasai lawan debatnya meski di debat keempat harus berbagi dengan Muhaimin yang mendapat 30,4% setelah sebelumnya 19,1%.

Selain unggul secara jumlah penyebutan, Anies juga paling banyak dibicarakan secara positif, khususnya di debat pertama dan terakhir dengan perolehan 44,8% dan 48,1%. Debat capres selanjutnya, sentimen positif terbanyak giliran diperoleh Ganjar dengan 45,2%.

Sedangkan pada sesi debat cawapres, sentimen positif terbanyak diperoleh Mahfud sebanyak 49,4% pada debat cawapres pertama dan selanjutnya giliran Muhaimin pada debat cawapres kedua sebanyak 35,6%.

Menariknya, Anies Baswedan sebagai yang paling banyak dibicarakan secara positif pada debat perdana juga paling banyak dibicarakan secara negatif dibanding lawan debatnya, yakni sebanyak 53,4%. Kemudian, pada debat capres selanjutnya, sentimen negatif terbanyak diperoleh Prabowo Subianto sebanyak 47,6%.

Di sisi lain, Gibran sebagai yang paling populer dibicarakan di Twitter selama debat cawapres berturut-turut ternyata paling banyak mengumpulkan perbincangan dengan sentimen negatif dengan angka di atas 50%.

Rekap Debat 1-5

Secara keseluruhan, jika dilihat berdasarkan popularitas atau siapa yang paling banyak dibicarakan di Twitter selama sesi debat tampak Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran memiliki persentase yang imbang yakni 35,3%. Sedangkan Ganjar-Mahfud hanya mengantongi dengan 29.4%. Anies menopang popularitas paslon 01 dengan perbandingan (41.6%-26,5%), Gibran menopang paslon 02 dengan perbandingan (30.7%-41,6%). Dan Mahfud menopang paslon 03 dengan perbandingan (27,7%-31,9%). 

Jika dilihat berdasarkan sentimen, paslon 01 dominan mendapat sentimen positif, yakni 47,3% dari perbincangan positif Anies dan 42% dari perbincangan soal Cak Imin. Paslon 02 dominan lebih banyak dibicarakan secara negatif dengan total 36,3% dari perbincangan soal Prabowo dan 37,9% dari perbincangan soal Gibran. Sedangkan paslon 03 dominan dibicarakan secara positif dengan total perolehan 57,4% dari Ganjar dan 56,3% dari Mahfud.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.