Home Blog Page 139

Bermula Aksi, Berakhir Tragedi: Pilu Wamena Dirasakan Warganet?

Kejadian memilukan yang dialami saudara-saudara kita di Wamena, Papua masih menjadi kesedihan di penjuru negeri. Kejadian yang mengatasnamakan aksi lalu berujung kerusuhan tersebut merupakan tragedi. Banyak korban jiwa berjatuhan, dihabisi tanpa rasa welas asih kemudian segala fasilitas di bakar habis. Netray, melakukan pantauan reaksi warganet pada sosial media Twitter mengenai aksi di Wamena. Tidak sedikit warganet menanyakan apa sebab yang memantik kejadian aksi tersebut. Penyebab pastinya masih simpang siur, namun di blog sebelumnya sempat memperoleh data dari news mengenai berita yang diduga sebagai penyebab terjadinya aksi.

Pantauan dilakukan dalam rentang waktu 18 September 2019 sampai 30 September 2019. Bertepatan dengan aksi mahasiswa yang menolak pengesahan RUU KUHP atas dasar keresahan mahasiswa dengan kinerja DPR. Oleh sebab itu pantauan dilakukan pada rentang waktu tersebut, karena bersamaan aksi seluruh negeri. Berikut gambar data jumlah cuitan, total penanyangan, persebaran perangkat dan jenis kelamin pengguna.

Gambar 1. Jumlah Cuitan, Total Penayangan, dan Persebaran Perangkat

Gambar 1 menjelaskan jumlah cuitan untuk topik aksi Wamena dengan rentang waktu pengambilan data dari 18 September 2019 sampai 30 September 2019 sebanyak 187 ribu cuitan. Persebaran perangkat 83% menggunakan mobile phone dan 17% website, jenis kelamin laki-laki mendominasi dengan jumlah 8.590 sedangkan jenis kelamin perempun sebanyak 2.507. Total penanyangan sebanyak 116 juta kali. Berikut gambar data grafik sentimen cuitan warganet mengenai aksi.

Gambar 2. Grafik Cuitan Warganet
Gambar 3. Grafik Peak Time Cuitan Warganet

Gambar 2 dan 3 merupakan grafik cuitan warganet mengenai aksi Wamena. Gambar 2 terlihat pergerakan grafik memuncak pada 28 dan 29 September 2019. Pergerakan grafik sangat jauh dibandingkan awal tanggal pengambilan data. Total cuitan sebanyak 13.200 bersentimen positif. Gambar 3 memperlihatkan grafik puncak tertinggi pada 29 September 2019. Warganet ramai menuliskan cuitan mulai pukul 8.00 pagi stabil dan puncak cuitan warganet tertinggi pukul 20.00 malam. Total cuitan warganet pada puncak grafik (peak time) tertinggi sebanyak 6.052. Berikut kurva pergerakan cuitan warganet yang didominasi sentimen negatif.

Gambar 4. Kurva Cuitan Warganet

Gambar 4 memperlihatkan kurva pergerakan sentimen cuitan warganet mengenai aksi di Wamena. Pada 18 September terlihat pergerakan stabil, kemudian pada 22 September kurva mulai naik dengan garis merah negatif. Kemudian garis menurun dan stabil sampai tanggal 26 September. Kurva mengalami kenaikan pesat mulai 27 September dengan puncak kenaikannya pada 29 September dan 30 September kurva mulai menurun. Seperti terlihat pada gambar, kurva berwarna merah atau negatif mendominasi garis. Cuitan bersentimen negatif warganet sebanyak 5.481 dan sentimen positif sebanyak 2.270 cuitan. Berikut contoh cuitan warganet mengenai aksi pilu di Wamena.

Gambar 5. Cuitan Warganet
Gambar 6. Cuitan Warganet

Gambar 5 salah satu contoh cuitan warganet yang menyuarakan kegelishan dan kepiluan mengenai aksi di Wamena. Cuitan akun @IchwanPS berupa sindiran untuk para petinggi dan pemimpin negeri yang belum mau membuka pembicaraan untuk kasus tragedi di Wamena. Warganet merasakan pilu dengan keprihatinan yang mendalam.

Gambar 6 merupakan cuitan aktivis yang namanya sempat menjadi viral lantaran cuitannya mengenai aksi di Wamena. Aktivis @Dandhy_Laksono menuliskan kegelisahannya bahwa permasalahan di Papua mempunyai akar berbeda dan harus melibatkan negara pada diskusi ruang terbuka. Beberapa cuitan @Dandhy_Laksono dianggap menggiring opini kebencian, oleh sebab itu jurnalis yang juga aktivis tersebut ditangkap Polda Metro Jaya pekan lalu. Selang beberapa waktu yang tidak lama, @Dandhy_Laksono dibebaskan dari Polda Metro Jaya. Terlepas dari semua itu, tidak mencari siapa yang salah atau siapa yang benar. Tulisan @Dandhy_Laksono pada sosial media Twitter merupakan ungkapan kegelisahan atas sikap petinggi pemerintah, seakan diam dan menutup kasus yang terjadi di Wamena.

Gambar 7. Cuitan Warganet
Gambar 8. Cuitan Warganet

Gambar cuitan di atas salah beberapa tulisan mengenai kepiluan yang dirasakan warganet untuk Wamena. Media pemberitaan @TirtoID dan @JamanSulit menuliskan cuitan informasi situasi kejadian di Wamena. Kemudian akun @MuhSujarw4 menuliskan cuitannya berupa ucapan belasungkawa atas kejadian tragedi yang menimpa korban kerusuhan di Wamena yang mayoritasnya perantauan Padang. Korban kerusuhan di Wamena mayoritas adalah masyarakat asal Padang yang merantau mencari nafkah di Wamena. Oleh sebab itu, masyarakat Padang merasa bersedih mendalam atas tragedi yang menimpa sanak saudaranya di Wamena. Berikut gambar data akumulasi frekuensi kata dan top inisiator pada topik Wamena.

Gambar 9. Top Word dan Top Inisiator

Gambar 9 merupakan top word atau frekuensi kemunculan kata pada setiap cuitan warganet. Pada gambar tersebut, terlihat bahwa kata “wamena” mempunyai ukuran paling besar daripada lainnya. Kemudian diikuti kata “dukawamena” dan kata “korban”. Kata “wamena” memang ujung topik pembicaraan warganet sehingga kata tersebut berukuran paling besar. Top inisiator yang termasuk dalam cuitan warganet posisi pertama yakni ditempati oleh @R4jaPurwa, lalu diikuti oleh @deawawolumaya dan @AzzamIzzulhaq. Berikut jaringan percakapan yang terbentuk.

Gambar 10. Jaringan Percakapan

Jaringan percakapan tersebut paling besar dengan pusatnya @Dahnilanzar. Banyak warganet dalam cuitannya menandai akun @Dahnilanzar. Jaringan lain yang juga ditandai pastinya akun @jokowi sekalu orang nomor satu di Negeri ini, terdapat juga akun @aniesbaswedan, @CNNIndonesia, @DivHumas_Polri dan lain-lain.

Berdasarkan ulasan di atas, aksi yang terjadi di Wamena memang menjadi perhatian sekali. Pasalnya banyak korban jiwa akibat aksi tersebut, dan segala fasilitas rusak. Bahkan bisa dikatakan tragedi karena menghilangkan nyawa orang dengan cara keji. Terlepas dari itu semua, Netray hanya mengungkapkan analisis berdasarkan data yang diperoleh di sosial media Twitter. Turut berduka cita mendalam, dan sedih tiada terkira untuk korban juga segenap warga Wamena, Papua. Semoga segera membaik kondisinya, tidak terjadi lagi aksi serupa, dan tidak ada lagi perpecahan bangsa. Mari saling bahu membahu, bantu membantu untuk memperkokoh bangsa Indonesia. Bersatu padu Indonesia, damai selalu menyertai.

Wamena yang Cantik Kini Bersedih, Kenapa?

Seperti diketahui, berita yang sedang hangat mengenai demonstrasi massa mulai memuncak pada 19 September 2019. Sejumlah mahasiswa dari berbagai kota melakukan aksi yang ditujukan kepada DPR. Mereka berangkat atas dasar keresahan mahasiswa mengenai makna reformasi. Aksi tersebut serentak dilakukan di seluruh Indonesia. Terlepas dari kabar mengenai aksi mahasiswa tersebut, bersamaan terdapat pula aksi yang dilakukan massa di Wamena, Papua. Menurut penjelasan Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja, aksi tersebut dipicu oleh kabar hoaks. Namun sampai sekarang belum pasti juga apa penyebab munculnya aksi tersebut.

Menyikapi kabar yang dimuat oleh beberapa media pemberitaan, Netray melakukan pantauan mengenai aksi yang terjadi di Wamena. Netray, menyoroti mengenai news berita yang berkaitan dengan aksi di Wamena. Pantauan ini dilakukan selama 15 September 2019 sampai 30 September 2019. Berikut data news hasil pantauan Netray mengenai aksi di Wamena yang berujung kerusuhan. 

Gambar 1. Total Media Pemberitaan

Gambar 1 memperlihatkan hasil dari pantauan Netray mengenai Wamena. Sebanyak 187 total news berita dengan 34 media menyoroti berita aksi di Wamena. Berikut grafik dan kurva pemberitaan mengenai aksi yang menuai kerusuhan di Wamena, Papua.

Gambar 2. Sentimen Grafik dan Kurva

Grafik pemberitaan aksi di Wamena mulai tanggal 15 September 2019 sampai 30 September 2019. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa pergerakan grafik sangat jauh tertinggal, tepat pada 23 September 2019 grafik mengalami puncak pemberitaan dengan rincian news sentimen negatif sebanyak 151, sentimen neutral sebanyak 18 news, dan sentimen positif 18 news. Sementara itu pergerakan kurva untuk pemberitaan aksi wamena mengalami pelonjakan. Kurva mulai 15 September 2019 terlihat stabil garis pemberitaannya, namun garis kurva mulai meningkat pada 21 September 2019 dengan puncaknya tertinggi pada 23 September 2019. Garis kurva tertinggi didominasi dengan garis berwarna merah atau negatif karena memang berita didominasi dengan sentimen negatif. Berikut gambar data kata-kata yang sering muncul terkait pemberitaan aksi di Wamena. 

Gambar 3. Frekuensi Kemunculan Kata

Berdasarkan gambar 3 di atas terlihat bahwa kata “wamena” ukurannya lebih besar daripada kata lainnya. Selanjutnya diikuti kata “aksi” dan “papua”. Ketiga kata tersebut merupakan kata yang sering muncul dengan frekuensi penggunaan terkait pemberitaan mengenai aksi di Wamena, Papua. Berikut akan disajikan gambar data mengenai beberapa fasilitas, orang, dan organisasi yang sering muncul dalam pemberitaan terkait aksi di Wamena.

Gambar 4. Top Person, Organisasi, Fasilitas

Gambar 4 menunjukkan beberapa tokoh, organisasi, dan fasilitas yang sering muncul dalam pemberitaan terkait aksi. Netray merangkumnya menjadi top person, top organization, dan top facility. Presiden Jokowi menjadi puncak top person, kemudian untuk organisasi Tentara Nasional Indonesia menjadi yang pertama dalam top organization, dan terakhir kantor Bupati Jayawijaya menjadi pertama dalam top facility diikuti RS Bhayangkara. Gambar data di bawah ini merupakan pemberitaan terakhir yang menjadi puncak grafik aksi Wamena pada 23 September 2019. 

Gambar 5. Berita Teratas

Pada gambar data tersebut terlihat bahwa pemberitaan dari Tribun News dengan judul “Kantor Bupati Jayawijaya Ikut dibakar Massa” menjadi berita terbaru dalam puncak grafik. Pada puncak grafik berita didominasi dengan berita bersentimen negatif. Namun terdapat pula berita bersentimen positif. Salah satu contoh berita mengenai aksi Wamena dengan sentimen positif.

Gambar 6. Berita Pemicu

Gambar 7. Berita Positif

Seperti sudah disebutkan pada bagian awal pemicu aksi karena tersebarnya berita hoaks. Gambar 6 memperlihatkan bahwa berita yang ditulis portal Kompas memberitakan dengan judul “Kapolda Papua Sebut Kerusuhan di Wamena Dipicu Kabar Hoaks”. Penyebab aksi tersebut karena isu rasis hoaks yang tersebar melalui media sosial.

Gambar 7 memperlihatkan bahwa salah satu portal berita Times Indonesia memberitakan bahwa “PDI Perjuangan Tegaskan, Medsos Bukan untuk Memecah Belah Bangsa”. Berita tersebut berisikan himbauan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengenai penyalahgunaan media sosial untuk menyebarkan isu kebohongan. Salah satunya mengenai aksi Wamena yang belum pasti penyebabnya apa. Berikut top portal pemberitaan yang meliput aksi Wamena di Papua.

Gambar 8. Portal Media Pemberitaan

Berdasarkan gambar 8 terlihat bahwa portal berita CNN Indonesia menempati posisi pertama, diikuti Liputan6, kemudian RMOL, Beritatagar, Tempo dan lain-lain. Top portal hasil pantauan Netray menunjukkan bahwa portal berita Tribun mendominasi portal pemberitaan yang meliput aksi di Wamena.

Demikian pantauan Netray, terkait aksi di Wamena yang berujung kerusuhan. Sampai saat ini belum diketahui pasti apa penyebab terjadinya aksi tersebut. Pemerintah juga belum memberikan klarifikasi mengenai penyebab pasti terjadinya aksi. Terlepas dari semua itu, Netray, berusaha menyajikan analisis sesuai data yang diperoleh dari beberapa portal pemberitaan. Harapannya semua lekas membaik dan segala fasilitas yang rusak karena aksi tersebut segera mendapat perbaikan. Semoga segala aksi apapun yang sedang dialami Indonesia segera mereda, dan damai selalu menyertai semuanya.

Aktivis HAM Dandhy Laksono Jadi Tersangka, Warganet: Ditangkap Karena Benar?

Beberapa waktu terakhir, situasi di Indonesia sedang tidak kondusif. Aksi demonstrasi terjadi di berbagai wilayah, baik dilakukan oleh masyarakat sipil maupun kaum pelajar. Tidak hanya terkait isu nasional, demonstrasi di Indonesia juga meliputi konflik yang terjadi Papua. Namun, hal tersebut justru luput dari perhatian nasional. Media dan pemberitaan disibukkan dengan aksi-aksi mahasiswa yang menuntut pemerintah. Di sisi lain, aktivis HAM peduli Papua Dandhy Laksono tetap gencar menyuarakan tentang situasi terkini yang terjadi di Papua. Sayangnya, Jumat 27 September 2019 Dandhy Laksono ditangkap atas dasar dugaan pelanggaran UU ITE menyusul Veronika Koman. Sontak saja pembahasan terkait penangkapan Dandhy menjadi perbincangan hangat di Twitter sehingga muncul tagar #BebaskanDandhy, #SaveDandhyLaksono, hingga tagar #DitangkapKarenaBenar yang kemudian menjadi trending. Berikut pantauan Netray.

Infografik Pembahasan Penangkapan Dhandy Laksono di Twitter

Gambar 1. Infografik Pembahasan Topik Dandhy Laksono di Twitter

Dari penelusuran Netray pada 26-29 September 2019, ditemukan bahwa jumlah cuitan yang membahas berita penangkapan Dandhy Laksono ialah sebanyak 14,346 cuitan dengan total jangkauan sebanyak 284,2 ribu akun dan dilihat sebanyak 97,8 juta kali. Pembicaraan terkait topik tersebut lebih banyak memuat sentimen negatif. Kira-kira apa yang dibicarakan warganet terkait topik tersebut sehingga banyak memunculkan respon negatif? Berikut selengkapnya.

Awal Mula

Kabar penangkapan Dandhy Laksono mulai menyebar di Twitter pada 26 September 2019. Mulanya, kabar tersebut dicuitkan oleh @mazzini_giusepe, @YLBHI, @JDAgraria, dan @BukuMojok antara pukul 23:00-00:00 WIB dengan turut mengangkat tagar #BebaskanDandhy.

Gambar 2. Cuitan Terkait Penangkapan Dandhy

Seperti dilaporkan akun @JDAgraria, pada hari Kamis 26 September 2019 Dandhy Laksono dibawa ke kantor Polda Metro Jaya untuk diperiksa. Dandhy ditangkap terkait cuitannya pada 23 September perihal isu Papua seperti berikut.

Gambar 3. Cuitan Dandhy Laksono Terkait Jayapura dan Wamena

Dhandy diduga melanggar UU ITE terkait penyebaran informasi yang menimbulkan ujaran kebencian dan menyangkut SARA. Kabar penangkapan Dandhy kemudian ramai diperbincangkan warganet pada esok harinya, Jumat 27 September 2019.

Puncak Cuitan: Bebaskan Kawan Kami, Dandhy dan Ananda Badudu

Gambar 4. Grafik Cuitan 27 September 2019

Ada 12,718 cuitan warganet yang membicarakan kabar penangkapan Dhandy Laksono di Twitter. Dari jumlah tersebut, 5,403 cuitan warganet mengandung sentimen negatif. Berikut beberapa topik yang kerap dibicarakan warganet dalam cuitan mereka.

Gambar 5. Kosakata Populer Dalam Topik Terkait Dandhy Laksono

Sebagian besar warganet mempertanyakan soal alasan penangkapan aktivis HAM tersebut. Banyak dari mereka yang menyayangkan kejadian tersebut dan menginginkan pembebasan untuk Dandhy. Warganet kemudian melambungkan tagar #BebaskanDandhy, #SaveDandhyLaksono, dan #BebaskanDandhyLaksono. Selain itu, muncul pula tagar #BebaskanAnandaBadudu dan #BebaskanKawanKami dalam topik pembahasan terkait. Dari penelusuran Netray, Ananda Badudu yang merupakan musisi sekaligus aktivis tersebut juga ditangkap polisi pada hari yang sama. Ananda Badudu ditangkap karena turut menggalang dana untuk aksi mahasiswa.

Gambar 6. Cuitan Warganet Terkait Kabar Penangkapan Dandhy Laksono

Isu Wamena Memuncak

Di hari yang sama Netray mencoba mencari tahu pergerakan isu Wamena di Twitter untuk melihat seberapa berpengaruhnya cuitan Dandhy di jagat maya Twitter. Berikut infografik pergerakan isu Wamena di Twitter pada 19-28 september 2019.

Gambar 7. Infografik Pembahasan Isu Wamena di Twitter

Dari pantauan Netray, topik terkait Wamena mulai ramai dibahas warganet Twitter pada 23 September 2019, tepat ketika Dandhy gencar membagikan cuitan tentang kondisi kerusuhan yang terjadi di Papua. Jumlah cuitan meningkat dari yang sebelumnya berada di bawah 1,000 cuitan menjadi 4,000 cuitan perhari. Puncak cuitan terkait topik wamena juga terjadi pada 28 September 2019, yaitu berada pada angka 9,000 lebih cuitan dalam sehari. Berikut cuitan terkait topik tersebut pada 23 September 2019.

Gambar 8. Cuitan Terkait Wamena Pada 23 September 2019

Dari Gambar 8 di atas, terlihat bahwa Dandhy Laksono cukup gencar membagikan cuitan terkait peristiwa yang terjadi di Jayapura dan Wamena. Dari penelusuran Netray, Dandhy Laksono juga masuk dalam daftar top inisiator topik wamena di urutan ke-4.

Gambar 9. Kosakata Populer dan Top Inisiator Topik Wamena

Jaringan Percakapan

Pembahasan warganet terkait topik penangkapan Dandhy Laksono memperlihatkan jaringan seperti berikut.

Gambar 10. Jaringan Percakapan Terkait Topik Dandhy Laksono

Dari peta jaringan di atas terlihat bahwa selain akun @Dandhy_Laksono yang menjadi topik pembicaraan, akun @budimandjatmiko juga memiliki jaringan percakapan yang paling besar dengan garis hijau (sentimen positif) dan biru (sentimen netral) untuk akun @Dandhy_Laksono. Seperti diketahui bahwa @budimandjatmiko juga merupakan rekan sesama aktivis yang pendapatnya kadang berseberangan dengan Dandhy Laksono. Meski begitu, Budiman Sudjatmiko pun turut menolak penangkapan Dandhy Laksono.

Gambar 11. Cuitan Budiman Sudjatmiko Terkait Topik Dandhy Laksono

Selain @budimandjatmiko, terdapat akun-akun lain yang terlibat dan atau dilibatkan dalam pembahasan terkait penangkapan Dandhy Laksono. Di antaranya adalah @mazzini_giusepe, @VeronicaKoman, @YLBHI, @jokowi, @ChangeOrg_ID, dan @R4jaPurwa yang juga memiliki garis jaringan hijau dan biru. Sementara itu, terdapat pula @anandabadudu, @Dennysiregar7 dengan garis jaringan berwarna merah, hijau, dan biru.

Top Inisiator

Berikut adalah top inisiator atau akun-akun yang paling banyak membahas topik terkait penangkapan Dandhy Laksono, termasuk juga yang paling sering mengangkat tagat #BebaskanDandhy, #SaveDandhyLaksono, #BebaskanKawanKami, dan #BerpendapatMasukBui.

Gambar 12. Top Inisiator Topik Dandhy Laksono

Berdasarkan pantauan Netray akun @R4jaPurwa merupakan akun yang paling banyak membahas terkait topik bebaskan Dandhy Laksono. Dalam akunnya @R4jaPurwa juga banyak mencuitkan terkait kerusuhan yang terjadi di Wamena. Berikut beberapa cuitannya.

Gambar 13. Cuitan @R4jaPurwa
Terkait Topik Dandhy Laksono

Melalui cuitannya akun @R4jaPurwa menyerukan agar warganet melambungkan tagar #DukaWamena. Selain itu, ia juga banyak menyuarakan dukungan kepada Dandhy Laksono agar segera dibebaskan.

Cuitan dan Media Populer

Berikut adalah beberapa cuitan warganet terkait topik Dandhy Laksono yang paling banyak mendapat tanggapan dari warganet lain, baik dikomentari, disukai, maupun dibagikan ulang.

Gambar 14. Cuitan Populer

Di urutan pertama adalah @TirtoID. Akun media berita tersebut menjadi populer karena cukup update membagikan kabar penangkapan Dandhy Laksono. Kemudian terdapat cuitan @fathuurr_ dan @mazzini_giusepe yang juga turut melambungkan tagar #BebaskanDandhy

Gambar 15. Media Populer

Sementara itu, dari kumpulan top media populer yang dibagikan warganet, terdapat poster Dandhy Laksono dengan tagar #BebaskanDandhy diikuti kalimat Ditangkap Karena Benar di urutan pertama dan ketiga. Berikut selengkapnya.

Dari penelusuran Netray, media tersebut dibagikan oleh @fathuurr_ dengan cuitan bertagar #BebaskanDandhy. Cuitan tersebut dikomentari sebanyak 223 kali, disukai 12,084 kali dan dibagikan ulang sebanyak 7,671 kali. Tidak hanya @fathuurr_ yang membagikan cuitan dengan poster tersebut, beberapa akun dibawah juga ikut membagikan poster Dandhy Laksono berikut pendapatnya terkait penangkapan Dandhy.

Dari pengamatan Netray, diketahui bahwa banyak warganet yang tidak setuju dengan penangkapan Dandhy Laksono sehingga muncul tagar #BebaskanDandhy dan #SaveDandhyLaksono. Warganet juga ramai membagikan poster-poster Dandhy Laksono yang bertajuk Ditangkap Karena Benar dengan menuliskan keresahan mereka terkait kebebasan berekspresi dan berpendapat yang dirasa mulai terancam setelah penangkapan akivis HAM ini. Hingga kini status Dandhy Laksono masih sebagai tersangka meskipun sudah dipulangkan sejak 27 September lalu. Semoga kasus ini segera diselesaikan dengan adil dan bijaksana sehingga kebebasan berekspresi dan berpendapat di Indonesia tidak menjadi ancaman bagi masyarakat secara luas.

#GejayanMemanggil Kembali

Merespon aksi unjuk rasa mahasiswa di depan gedung DPR RI, Kamis 19 September lalu terkait pengesahan Revisi UU KPK, penetapan pimpinan komisi antikorupsi, serta pembahasan RKUHP, sejumlah mahasiswa di Yogyakarta dan sekitarnya turut melakukan aksi bertajuk Gejayan Memanggil. Seolah mengingatkan kembali pada aksi bersejarah di tahun 1998, aksi damai yang diinisiasi oleh Aliansi Rakyat Bergerak tersebut juga bertumpah di Jalan Gejayan atau Jalan Afffandi Yogyakarta. Isu #GejayanMemanggil sempat menjadi trending topic dan dibicarakan selama beberapa hari di Twitter. Bahkan, hingga kini tagar #GejayanMemanggil masih bertahan di Twitter dengan membawa isu akan adanya aksi kembali. Berikut pantauan Netray terkait topik #GejayanMemanggil.

Infografik Pembahasan #GejayanMemanggil di Twitter

Gambar 1. Infografik Pembahasan #GejayanMemanggil di Twitter

Dari penelusuran Netray pada 21-27 September 2019, ditemukan bahwa jumlah cuitan yang membahas dan atau menggunakan tagar #GejayanMemanggil ialah sebanyak 36,367 cuitan dengan total jangkauan sebanyak 419,4 ribu akun dan dilihat sebanyak 100,9 juta kali. Meskipun tidak memiliki perbandingan yang kontras, pembicaraan terkait topik tersebut lebih banyak memuat sentimen negatif. Dilihat dari persebaran jenis kelamin pengguna, akun dengan nama laki-laki lebih banyak daripada akun dengan nama perempuan.

Pergerakan Isu #GejayanMemanggil di Twitter

Pembahasan terkait topik #GejayanMemanggil memuncak pada 23 September 2019 dengan total mencapai angka lebih dari 20 ribu cuitan dalam sehari. Namun, isu tersebut sebenarnya sudah samar-samar muncul sejak 21 September 2019 dari akun @ilhamiz_. Ia membeberkan beberapa isu yang akan diangkat dalam aksi damai 23 September 2019 di Gejayan seperti berikut.

Gambar 2. Cuitan @ilhamiz_ terkait isu aksi damai di Gejayan

Pada 22 September 2019, isu akan adanya aksi damai di Gejayan mulai naik ke Twitter beserta tagar #GejayanMemanggil yang kemudian menjadi trending. Dari penelusuran Netray, terdapat 5 ribu cuitan lebih yang membahas isu tersebut dengan turut serta mengangkat tagar-tagar terkait, seperti #SemuaBisaKena, #KosongkanKampus, #seninkampuskosong, #KPKDijadikanBoneka, dan #DiperkosaNegara. Berikut pantauan Netray terkait isu Gejayan Memanggil pada 22 September 2019 pukul 00:00-01:00.

Gambar 3. Cuitan dan Topik yang Dibahas Warganet

Sejak pukul 00:00-01:00 isu #GejayanMemanggil mulai dinaikkan oleh beberapa akun seperti @disinfectionist, @hanief_01, dan @mahasiswaYUJIEM. Dalam cuitannya, mereka mengajak teman-teman warganet untuk ikut merapat dalam aksi damai 23 September di Gejayan. Setelah itu, banyak akun-akun lain yang juga membicarakan isu ini.

Gambar 4. Poster Terkait Isu #GejayanMemanggil

Perlahan tapi pasti, isu ini kemudian naik pada pukul 14:00 hingga memuncak pada pukul 21:00 dengan total sebanyak 200-1,200 cuitan perjam. Isu ini juga mendapat tanggapan positif dari warganet di Twitter. Berikut grafik cuitan dan pergerakan sentimen terkait topik #GejayanMemanggil pada 22 September 2019.

Gambar 5. Grafik Cuitan dan Pergerakan Sentimen 22 September

Total cuitan terkait topik #GejayanMemanggil pada 22 September mencapai 7,811. Berikut adalah isu-isu yang dibicarakan dalam pembahasan terkait topik tersebut di Twitter.

Gambar 6. Topik Populer dan Top Inisiator

Tagar #GejayanMemanggil naik dan menjadi trending topic di Twitter. Selain itu, warganet juga mengangkat tagar #DiperkosaNegara, #RakyatBergerak, #SemuaBisaKena, #KosongkanKampus dan #MahasiswaBergerak. Netray juga menemukan sepuluh top inisiator yang paling gencar menaikkan isu #GejayanMemanggil di Twitter. Di antaranya adalah @JDAgraria, @panjipnjk, @mahasiswaYUJIEM, @mojokdotco, dan lain-lain.

Puncak Cuitan 23 September 2019: Aksi Damai di Gejayan

Senin, 23 September 2019 sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta dan sekitarnya melakukan aksi damai di Jalan Gejayan. Aksi ini diinisiasi oleh Aliansi Rakyat Bergerak yang merupakan gerakan kolektif mahasiswa dari berbagai universitas di Yogayakarta atas dasar keresahan terhadap berbagai isu nasional yang muncul saat ini. Berikut pantauan Netray terkait pembahasan #GejayanMemanggil di Twitter pada 23 September 2019.

Gambar 7. Grafik Cuitan dan Pergerakan Sentimen 23 September

Total terdapat 21,539 cuitan yang membahas topik #GejayanMemanggil di Twitter sehingga menjadi trending dan ramai dibahas. Aktivitas warganet dalam membicarakan topik ini terlihat ramai sejak pukul 05:00 WIB dan terus mengalami kenaikan hingga memuncak pada pukul 12:00-14:00. Hal ini berkaitan dengan agenda aksi tersebut yang mulai dilangsungkan pada pukul 12:00 di pertigaan Jalan Gejayan setelah rombongan mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat melakukan long march sejak pukul 11:00 dari tiga titik kumpul pertama.

Selama aksi berlangsung banyak akun yang turut melaporkan jalannya aksi damai tersebut. Beberapa di antaranya adalah akun @JDAgraria, @ugmtoday, dan @merapi_news seperti berikut.

Gambar 8. Cuitan dan Topik yang Dibahas Warganet
Gambar 9. Cuitan dan Topik yang Dibahas Warganet

Selain tagar-tagar yang diusung sejak 22 September lalu, muncul beberapa tagar baru mendampingi #GejayanMemanggil pada 23 September ini. Di antaranya adalah #SaatnyaPeoplePower, #MosiTidakPercaya, dan #ReformasiDikorupsi.

Dari penelusuran Netray, ditemukan bahwa banyaknya tagar yang turut serta dalam topik #GejayanMemanggil tidak selalu berkaitan dengan aksi damai yang dilakukan oleh mahasiswa di Yogyakarta dan sekitarnya. Tagar #SaatnyaPeoplePower dan #MosiTidakPercaya misalnya, membicarakan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa di Jakarta, tepatnya di depan gedung DPR RI.

Gambar 10. Cuitan dan Topik yang Dibahas Warganet

Jaringan Percakapan

Pembahasan warganet terkait topik #GejayanMemanggil memperlihatkan jaringan seperti berikut.

Gambar 11. Jaringan Percakapan #GejayanMemanggil

Dari Gambar 11 di atas dapat diamati bahwa topik #GejayanMemanggil ramai dibicarakan di Twitter. Cuitan-cuitan warganet terkait topik tersebut banyak menandai beberapa akun penting, seperti Presiden RI Joko Widodo dan DPR RI. Selain itu, akun @Sentotprawirod3, @JDAgraria, @ismailfahmi, @mazzini_geusepe, @mahasiswaYUJIEM, hingga akun media berita @mojokdotco dan @merapi_news yang kerap melaporkan berita terkait aksi tersebut.

Top Inisiator

Berikut adalah top inisiator dalam pembahasan terkait #GejayanMemanggil di Twitter.

Gambar 12. Top Inisiator #GejayanMemanggil

Setelah Aksi #GejayanMemanggil: Pujian Damai dan Tuduhan Ditunggangi

Tagar #GejayanMemanggil masih ramai dibahas warganet Twitter. Pada 24 September 2019, ada sekitar 4,000 lebih cuitan warganet yang membahas dan mengangkat tagar #GejayanMemanggil. Berikut pantauan Netray.

Selain membahas soal aksi damai yang terjadi pada 23 September lalu, warganet juga membahas isu -isu yang bergulir dalam aksi tersebut. Salah satunya adalah terkait isu bahwa aksi #GejayanMemanggil tersebut ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu sebab pada saat yang sama sempat muncul tagar #TurunkanJokowi.

#GejayanMemanggil Kembali

Tagar #GejayanMemanggil masih bertahan di Twitter hingga 27 September 2019. Meskipun jumlahnya jauh menurun dari puncaknya pada 23 dan 24 September lalu, tagar #GejayanMemanggil masih berada di angka 1,000 cuitan perhari. Dari pantauan Netray, pada 26 September beberapa warganet kembali menaikkan tagar #GejayanMemanggil sekaligus mengajak warganet untuk kembali ikut dalam aksi yang sedianya akan dilaksanakan pada 30 September mendatang.

Demikian pantauan Netray terkait #GejayanMemanggil di Twitter. Semoga aksi yang rencananya akan digelar pada 30 September mendatang kembali berjalan damai dan lancar sebagaimana sebelumnya.

Rancangan KUHP, Warganet: Semua Bisa Kena

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) akan segera dirampungkan oleh DPR RI. Setelah sebelumnya RUU KPK menuai kontroversi kali ini giliran RKUHP yang justru menuai kontra dari masyarakat. Dalam rancangan tersebut terdapat sejumlah pasal yang dinilai tidak selaras dengan asas demokrasi dan justru mengancam masyarakat dapat dijerat oleh pasal-pasal kontroversial tersebut.

Masyarakat Indonesia berharap RKHUP yang baru dapat menggantikan hukum warisan kolonial yang selama ini masih digunakan. Akan tetapi, justru pasal-pasal yang baru dirancang dianggap lebih represif, bahkan mengancam pembangunan terkait program kesehatan, pendidikan, ketahanan keluarga, dan kesejahteraan. Terkait hal tersebut, masyarakat merespon melalui berbagai media, salah satunya Twitter. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa taggar yang sempat menjadi trending beberapa waktu lalu, seperti #semuabisakena #rkuhp #rkuhpngawur. Berikut hasil pantauan Netray.

Infografik Pembahasan Topik RKUHP

Gambar 1. Infografik Pembahasan RKUHP di Twitter

Melalui pantauan Netray sejak tanggal 13 September 2019 hingga 25 September 2019 terdapat 52.902 cuitan terkait topik RKUHP dan menjangkau sebanyak 415,8K akun Twitter. Dalam cuitan tersebut ditemukan sebanyak 28,136 cuitan bersentimen positif dan 16,192 cuitan bersentimen negatif. Selain itu, melalui grafik di atas dapat diketahui persentase cuitan yang mengalami lonjakan pada tanggal 19 September 2019.

Gambar 2. Persentase Cuitan Tanggal 19 September 2019

Pada tanggal tersebut cuitan mengenai pembahasan RKUHP memuncak. Berdasarkan pantauan Netray, ditemukan sebanyak 16,010 total cuitan. Pada tanggal tersebut terjadi aksi mahasiswa di depan gedung DPR RI terkait permasalahan RUU KPK dan RKUHP yang kontroversi dan megalami penolakan dari masyarakat.

Kosakata Populer dan Cuitan Populer

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui sejumlah kosakata populer terkait topik RKUHP yang menuai kontroversi. Beberapa kosakata tersebut seperti rkuhp, presiden, menolak, mahasiswa, semua bisa kena, tolakrkuhp, tundarkuhp, dan lain sebagainya. Kosakata tersebut berkaitan dengan topik RKUHP yang beberapa pasalnya dianggap tidak sesuai dengan asas demokrasi dan justru mengancam privasi masyarakat. Hal tersebut direspon oleh berbagai kalangan yang kemudian menimbulkan aksi demo oleh mahasiswa diberbagai wilayah.

Aksi Gejayan Memanggil

Gambar 4. Persentase Cuitan Tanggal 23 September 2019

Aksi yang terjadi pada tanggal 23 September 2019 bertempat di jalan Gejayan Yogyakarta sempat menjadi trending di Twitter dengan hashtag #gejayanmemanggil. Aksi damai tersebut digelar oleh mahasiswa berbagai universitas yang terdapat di Yogyakarta. Melalui pantauan Netray ditemukan sebanyak 4,295 cuitan pada tanggal tersebut. Adapun pembicaraan dalam cuitan tersebut berkaitan dengan tuntutan mahasiswa, salah satu diantaranya mengenai penolakan RKUHP. Berikut beberapa cuitan warganet terkait aksi dengan hashtag #gejayanmemanggil.

Reformasi Dikorupsi

Pada tanggal 24 September 2019 aksi mahasiswa kembali digelar di depan gedung DPR RI dengan jumlah yang lebih besar. Aksi tersebut diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas yang terdapat di Jakarta. Aksi yang digelar masih dengan tuntutan yang sama, yakni RUU KPK, RKUHP, dan permasalahan lainnya yang belakangan terjadi di Indonesia hingga memunculkan gerakan dengan hashtag #reformasidikorupsi.

Gambar 4. Persentase Cuitan Tanggal 24 September 2019

Melalui pantauan Netray ditemukan sebanyak 6,068 cuitan warganet pada tanggal tersebut terkait topik RKUHP. Aksi digelar hingga malam hari dan sempat terjadi bentrok antara mahasiswa dan polisi yang bertugas. Berikut beberapa cuitan terkait aksi tanggal 24 September 2019.

Jaringan Percakapan Warganet

Berikut adalah jaringan percakapan warganet Twitter terkait topik RKUHP selama 13-25 September 2019. Pada gambar tersebut terdapat garis percakapan dengan warna merah menunjukkan arah pembicaraan bersentimen negatif. Garis hijau menunjukkan arah pembicaraan bersentimen positif. Sementara garis biru menunjukkan arah pembicaraan bersentimen netral. 

Gambar 5. Jaringan Percakapan Terkait Topik RKUHP

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui jaringan percakapan dan akun yang paling banyak ditandai oleh warganet terkait topik RKUHP. Adapun beberapa akun tersebut diantaranya, @Jokowi, @DPR_RI, @ChangeOrg_ID, @budimanjatmiko, @ernestprakasa, @rockygerung, dan beberapa akun media seperti @CNNIndonesia dan @TirtoID.

Top Initiator

Gambar 6. Akun Top Initiator Terkait Topik RKUHP

Gambar di atas menunjukan 10 akun Top Intiator berdasarkan pantauan Netray dalam topik RKUHP. Selain itu, terdapat beberapa cuitan warganet yang berpendapat mengenai RKUHP sebagai berikut.

Beberapa cuitan di atas menunjukan ketidaksetujuan warganet terhadap beberapa pasal RKUHP yang dianggap tidak sesuai dengan reformasi dan demokrasi serta RUU KPK yang dianggap justru akan melemahkan KPK.

Demikian hasil pantauan Netray terkait topik RKUHP yang menjadi trending dalam beberapa waktu. Dalam hal ini, masyarakat berharap sebagai dewan yang dipilih oleh masyarakat seharusnya DPR mampu mendengar dan menyampaikan aspirasi masyarakat dengan baik.

Kontroversi RUU KPK, Warganet: Pelemahan atau Penguatan?

Revisi undang-undang KPK menjadi perbincangan hangat di Twitter. Pemberitaan tersebut menuai pro dan kontra. Banyak warganet yang tidak setuju dengan perubahan undang-undang KPK tersebut. Warganet menganggap reivisi tersebut sebagai bentuk pelemahan KPK. Oleh karena itu, warganet berharap agar Presiden RI Joko Widodo tidak menyetujui revisi tersebut. Demo dan petisi pun tersebar di mana-mana untuk menolak revisi tersebut. Akan tetapi, pada 17 September lalu revisi UU KPK tersebut akhirnya disahkan. Berikut pantauan Netray terkait pembahasan revisi UU KPK di Twitter selama 1-19 September 2019.

Infografik Pembahasan Topik Terkait Revisi UU KPK

Gambar 1. Infografik Pembahasan RUU KPK di Twitter

Pembahasan topik terkait revisi UU KPK selama 1-19 September mencapai 151,058 yang menjangkau 1,4 ribu akun dan dilihat sebanyak 262,8 juta kali. Setidaknya, terdapat 129,6 ribu akun yang ikut terlibat membicarakan isu RUU KPK, dengan perkiraan 98,6 ribu akun tergolong laki-laki dan 31 ribu akun tergolong perempuan. Dari kurva di atas, terlihat bahwa sentimen negatif lebih banyak mewarnai pembahasan warganet terkait topik ini. Pembahasan RUU KPK mengalami naik-turun yang cukup signifikan pada 1-11 September 2019 dengan total cuitan berkisar di bawah angka 10 ribu. Puncak cuitan terjadi pada 13 dan 17 September 2019 dengan kisaran angka di atas 20 ribu cuitan perhari.

Kosakata dan Cuitan Populer

Netray menangkap beberapa istilah atau kosakata yang sering digunakan warganet Twitter ketika membahas revisi UU KPK dalam cuitan mereka. Beberapa di antaranya adalah revisi, presiden, jokowi, korupsi, melemahkan, tagar tolakrevisiuukpk, savekpk, dan lain-lain. Frekuensi kemunculan kosakata tersebut lebih banyak dibanding kosakata yang lain. Hal tersebut berkaitan dengan tanggapan warganet Twitter tentang revisi UU KPK yang dinilai justru melemahkan. Presiden Jokowi pun menjadi tokoh yang diharapkan dapat bertanggung jawab dalam permasalahan ini karena memiliki andil dalam memutuskan dan mengesahkan revisi UU KPK.

Gambar 2. Kosakata Populer

13 September: Revisi UU KPK dan Pengangkatan Firli sebagai Ketua KPK

Pada 13 September 2019, terjadi lonjakan jumlah cuitan warganet yang membahas topik terkait revisi UU KPK. Jika sebelumnya cuitan berada di kisaran 5 ribu perhari, cuitan pada periode ini berada di atas angka 20 ribu, yaitu mencapai 21,617 cuitan. Berikut grafik cuitan pada 13 September 2019. 

Gambar 3. Grafik Cuitan Warganet Terkait RUU KPK (13 September)

Pembahasan terkait revisi kpk mulai ramai pada pukul 09:00-21:00 dengan jumlah cuitan mencapai 1,000-1,500 cuitan. Puncak cuitan terjadi pada pukul 11:00-12:00 dengan total 1,556 cuitan. Warganet membahas tanggapan Jokowi terkait revisi UU KPK dan polemik pengangkatan Firli Bahuri sebagai ketua KPK. Pasalnya, Saut Sitomorang kemudian juga memutuskan mundur sebagai penasihat KPK di saat yang sama.

Gambar 4. Cuitan Populer Warganet (13 September)
Gambar 5. Cuitan Warganet Pukul 10:00-11:00

17 September 2019: Revisi UU KPK Disahkan

Gambar 6. Grafik Cuitan Warganet Terkait RUU KPK (13 September)

Pembahasan terkait revisi kpk mulai ramai pada pukul 10:00-21:00 dengan jumlah cuitan mencapai 1,000-2,600 cuitan. Puncak cuitan terjadi pada pukul 10:00-11:00 dengan total 2,622 cuitan. Warganet membahas revisi UU KPK yang akhirnya disahkan oleh Presiden Joko Widodo.

Gambar 7. Cuitan Warganet Pukul 10:00-11:00

Jaringan Percakapan

Berikut adalah jaringan percakapan warganet Twitter terkait pembahasan topik revisi UU KPK selama 1-18 September 2019. Garis merah menunjukkan arah pembicaraan bersentimen negatif. Garis hijau menunjukkan arah pembicaraan bersentimen positif. Sementara garis biru menunjukkan arah pembicaraan bersentimen netral. 

Gambar 8. Jaringan Percakapan Terkait Pembahasan RUU KPK

Pusat jaringan terbesar berada di akun @jokowi dengan sentimen positif, negatif, dan netral serta akun @KPK_RI dengan sentimen positif dan negatif. Akun @jokowi terkait langsung dengan akun @ChangeOrg_ID yang juga memiliki jaringan cukup besar. Hal ini terkait petisi yang digulirkan oleh @ChangeORG_ID dalam menolak revisi UU KPK. 

Top Inisiator

Berikut adalah beberapa top inisiator yang paling banyak terlibat dalam pembahasan terkait topik UU KPK pada periode ini.

Gambar 9. Top Inisiator

Dari kesepuluh top inisiator di atas, tiga di antaranya merupakan akun media berita (@TirtoID, @CNNIndonesia, dan @kumparan), wakil ketua DPR @Fahrihamzah, @KPK_RI dan beberapa akun pribadi seperti @KuIngatKamu, @ernestprakasa, @ReflyHZ, dan akun komunitas @antikorupsi yang menolak revisi UU KPK.

Top Tweets dan Popular Media

Berikut adalah cuitan populer dari warganet Twitter yang paling banyak mendapat tanggapan dari warganet lain. 

Gambar 10. Cuitan Populer Terkait RUU KPK
Gambar 11. Popular Media

Salah satu cover majalah Tempo terbaru yang mengangkat isu revisi KPK dan kritik terhadap pemerintahan Joko Widodo menjadi pembahasan hangat di Twitter. Banyak warganet yang mengunggah sampul majalah Tempo yang berisi karikatur Presiden Joko Widodo disertai bayangan yang mewujud hidung panjang dan diberi judul “Janji Tinggal Janji”. Warganet pun langsung teringat pada salah satu tokoh kartun Pinokio yang memiliki karakter hidung panjang. Pembahasan terkait sampul majalah tersebut ramai diikuti trending tagar #pinokio di Twitter. Video Imam Nahrawi pamit dari jabatan Menpora juga menjadi popular media setelah dikabarkan terjerat kasus korupsi oleh KPK.

Anies Baswedan di Pusaran Bully dan Puji

Pembahasan terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak pernah sepi di media sosial dan pemberitaan. Semenjak terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu, pemberitaan terkait Anies Baswedan seringkali menuai kontroversi. Beberapa kebijakan dan keputusan yang diambil Anies kerapkali salah sasaran dan menimbulkan kritik pedas dari warganet yang kontra terhadapnya. Bahkan, sempat ramai petisi pencopotan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta hingga muncul tagar #ILCAniesdiBully yang sempat trending di Twitter. Meskipun demikian, banyak juga warganet yang tetap setia mendukung dan memuji kebijakan-kebijakannya.

Untuk mengetahui bagaimana Anies Baswedan di mata warganet, sosial media monitoring Netray menelusuri pembahasan terkait Anies Baswedan di Twitter. Kira-kira bagaimana respon warganet terhadap Anies? Lalu apa saja topik yang dibahas warganet ketika membicarakan Anies Baswedan? Bersama Netray, mari kita simak selengkapnya.

Infografik Cuitan Warganet Soal Anies Baswedan

Gambar 1. Total Jangkauan, Sebaran Jenis Kelamin dan Perangkat Pengguna

Dari penelusuran Netray pada 1-15 Agustus 2019, ditemukan bahwa jumlah cuitan yang membahas Anies Baswedan ialah sebanyak 7,368 cuitan dengan total jangkauan sebanyak 98,1 ribu akun dan dilihat sebanyak 100,4 juta kali. Dilihat dari persebaran jenis kelamin pengguna, akun dengan nama laki-laki lebih banyak daripada akun dengan nama perempuan. Berikut grafik jumlah cuitan warganet selama periode tersebut.

Total cuitan warganet yang membahas Anies Baswedan selama dua minggu, 1-15 Agustus 2019 ialah sebanyak 7,368 cuitan. Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pembahasan Anies Baswedan tidak pernah surut di Twitter. Selalu ada setidaknya 100 hingga 500 cuitan perhari. Bahkan pada 13 Agustus 2019, cuitan mengalami kenaikan jumlah menjadi 992 cuitan. Puncak cuitan terjadi pada 14 Agustus 2019 dengan total mencapai 1,483 cuitan sebelum akhirnya meredam kembali menjadi 703 cuitan pada 15 Agustus 2019. Kira-kira apa yang menjadi penyebab cuitan memuncak pada tanggal tersebut? Apa yang dibahas warganet sehingga cuitan terkait Anies Baswedan mendadak ramai pada tanggal tersebut? Berikut hasil penelusuran sosial media monitoring Netray.

Puncak Cuitan: 13-14 Agustus Warganet Bahas Apa?

Gambar 3. Grafik Cuitan 13 Agustus

Gambar 4. Grafik Cuitan 14 Agustus

Pembahasan terkait Anies Baswedan ramai di Twitter pada 13-14 Agustus 2019 dengan total 992-1,483 cuitan perhari. Pada 13 Agustus pembahasan terkait topik ini mulai mengalami kenaikan jumlah pada pukul 20.00 dan terus meningkat hingga mencapai puncak pada pukul 24:00 dengan total 216 cuitan. Pembahasan ini masih terus berlanjut hingga keesokan harinya. Dari Gambar 4 di atas terlihat bahwa puncak cuitan justru terjadi pada pukul 0:00-01:00 dini hari dengan total 248 cuitan sebelum akhirnya turun kembali dengan jumlah tidak lebih dari 100 cuitan. Berikut adalah gambaran jaringan percakapan di Twitter ketika terjadi puncak cuitan pada periode tersebut.

Gambar 5. Jaringan Sosial 13 Agustus (23:00-24:00)
Gambar 5. Jaringan Sosial 14 Agustus (0:00-01:00)

Dari ilustrasi jaringan percakapan di atas dapat diketahui bahwa @ILCtv1, @aniesbaswedan, @rockygerung, @karniilyas menjadi salah satu pemicu memuncaknya jumlah cuitan terkait Anies Baswedan pada tanggal dan jam-jam tersebut. Dari penelusuran Netray, diketahui bahwa pada 13 Agustus acara bertajuk Indonesia Lawyers Club yang dibawakan oleh Karni Ilyas tersbut membahas topik #ILCAniesdiBully dan menghadirkan beberapa narasumber. Salah satu di antaranya adalah Rocky Gerung. Pada acara tersebut, Anies Baswedan pun turut hadir dan memberikan tanggapannya terkait topik yang dibahas mengenai dirinya. Kemudian banyak warganet yang meramaikan tagar #ILCAniesdiBully di Twitter dengan berbagai komentar dan pendapat tentang Anies Baswedan maupun acara tersebut. Berikut beberapa di antaranya.

Dari beberapa cuitan di atas dapat diketahui betapa antusiasnya warganet mengikuti acara yang dimeriahkan dengan tagar #ILCAniesdiBully tersebut hingga menjadi pembahasan yang hangat di Twitter. Selanjutnya, Netray akan membahas bagaimana Anies Baswedan di Twitter secara umum selama dua pekan berikut.

Anies Baswedan di Twitter

Gambar 6. Kurva Sentimen Cuitan Warganet Soal Anies Baswedan

Gambar 6 menunjukkan kurva sentimen cuitan warganet ketika membicarakan Anies Baswedan di Twitter pada 1-15 Agustus 2019. Dari kurva di atas dapat diamati bahwa sentimen terkait pembahasan Anies Baswedan di Twitter didominasi oleh sentimen negatif. Namun, ada kalanya sentimen positif unggul, yaitu pada periode 8-11 Agustus 2019. Selain dari itu, cuitan didominasi oleh sentimen negatif. Cuitan dengan sentimen negatif terbanyak terjadi pada 14 Agustus 2019, yaitu mencapai 616 cuitan. Hal ini sejalan dengan memuncaknya jumlah cuitan pada tanggal tersebut karena banyak warganet yang membahas acara #ILCAniesdiBully dan saling berkomentar di Twitter. Berikut adalah beberapa top inisiator yang ikut berperan dalam pembahasan terkait Anies Baswedan.

Gambar 7. Top Inisiator Pembahasan Anies Baswedan

Kesepuluh top inisiator di atas merupakan akun-akun yang paling banyak membahas dan membicarakan topik Anies Baswedan di Twitter selama periode 1-15 Agustus 2019. Di urutan pertama adalah @ILCtv1 yang merupakan akun resmi dari program Indonesia Lawyers Club. Akun tersebut menjadi inisiasi munculnya tagar #ILCAniesdiBully sekaligus yang membahas topik tersebut dalam acaranya di stasiun televisi mereka. Tagar tersebut sempat menjadi trending di Twitter dan banyak akun yang membagikan ulang, mengomentari, menyukai, ataupun menyebut akun tersebut selama periode 12-15 Agustus 2019. Kemudian ada @detikcom, @tempodotco, dan @tvOneNews yang merupakan akun media berita. Ketiganya juga cukup banyak memberitakan Anies Baswedan dalam artikel-artikel yang mereka bagikan di Twitter. Sementara itu, sisanya adalah akun-akun pribadi yang juga kerap membahas Anies Baswedan dalam cuitannya. Berikut beberapa cuitan mereka.

Dari penelusuran Netray, keempat akun di atas banyak membahas Anies Baswedan dengan sentimen positif. Dalam hal ini, akun-akun tersebut kerap memberikan dukungan dan semangat positif di setiap cuitannya. Akan tetapi, dua akun terakhir membahas Anies Baswedan dengan sentimen negatif. Dengan demikian, kesepuluh top inisiator di atas memiliki peran dalam menciptakan sentimen positif dan negatif untuk Anies Baswedan di Twitter dan terhitung paling rajin membuat cuitan terkait daripada akun-akun lain.

Panggilan Untuk Anies Baswedan: Gabener, Gaberner, Hingga Goodbener

Bermacam istilah yang digunakan warganet untuk menjuluki Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Di antaranya ialah gabener, gaberner, dan goodbener. Warganet yang cenderung kontra dengan Anies biasanya menggunakan istilah gabener ataupun gaberner seperti berikut.

Sementara itu, warganet pendukung Anies akan memilih istilah goodbener untuk menunjukkan betapa bagusnya kinerja Anies Baswedan sebagai gubernur.

Ingin Dilengserkan dan Ingin Dicalonkan Sebagai Presiden 2024

Pro kontra Anies Baswedan terlihat jelas di Twitter. Sebagian kelompok yang kontra dengan Anies dengan gamblang menunjukkan ketidaksukaannya dengan Gubernur DKI Jakarta ini. Mereka mencuitkan beberapa kebijakan Anies yang dinilai kurang tepat dan sering salah mengambil keputusan. Bahkan, sempat ramai petisi pencopotan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI disertai tagar #SaveJakarta pada awal Agustus lalu.

Petisi pencopotan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta mendapat tanggapan dari warganet yang kontra dengan Anies. Dalam cuitannya mereka menginginkan pelengseran Anies sebagai gubernur.

Meskipun demikian, tidak sedikit pula warganet yang mengakui kinerja Anies Baswedan dan mendukungnya untuk maju sebagai presiden dalam Pilpres 2024 nanti.

Dari beberapa cuitan yang diambil Netray di Twitter tersebut dapat diketahui bahwa pro dan kontra sangat kental menghiasi pembahasan terkait Anies Baswedan. Banyak warganet yang berapi-api menginginkan pelengseran atau pencopotan Anies Baswedan sebagai gubernur. Dengan gamblang mereka mencaci kebijakan Anies yang dinilai kerap keliru dan tidak tepat. Namun, warganet yang mendukung dan mengakui kinerjanya sebagai gubernur yang bagus atau sering mereka sebut sebagai ‘goodbener’ pun tidak sedikit. Pada akhirnya, bagaimana pun Anies Baswedan di mata warganet, semoga tidak menyurutkan langkahnya agar terus berbenah untuk Jakarta yang lebih baik.

Listrik Ibukota Padam: Bagaimana Reaksi Warganet Twitter?

Beberapa hari lalu, tepatnya pada 4 Juli 2019 warganet Twitter sibuk mengeluhkan kondisi listrik padam yang melanda Jakarta dan sekitarnya. Bahkan topik tersebut sempat menjadi trending dan mendapat perhatian dari pemerintah. Presiden Joko Widodo pun sempat turun tangan agar listrik padam di beberapa wilayah di Jawa segera normal kembali. Berikut pantauan dari sosial media monitoring Netray terkait topik listrik padam di Twitter.

Infografik Cuitan Warganet Twitter Terkait Listrik Padam

Gambar 1. Total Jangkauan, Sebaran Jenis Kelamin dan Perangkat Pengguna

Dari penelusuran Netray pada 1-7 Agustus 2019, ditemukan bahwa jumlah cuitan yang membahas listrik padam ialah sebanyak 300,896 ribu cuitan dengan total jangkauan sebanyak 1,4 juta akun dan dilihat sebanyak 421,1 juta kali. Pembicaraan terkait topik tersebut didominasi oleh sentimen negatif dengan total 7.016 banding 3.809 cuitan positif. Dilihat dari persebaran jenis kelamin pengguna, akun dengan nama laki-laki lebih banyak daripada akun dengan nama perempuan. Berikut grafik jumlah cuitan warganet selama kurun waktu seminggu.

Gambar 2. Grafik Cuitan Warganet Terkait #LulusanUI

Keluhan terkait listrik padam hampir selalu ada setiap harinya, di beberapa tempat secara bergantian. Pada 1-3 Agustus, keluhan terkait listrik padam berada di angka 1.200- 1.400 cuitan. Kemudian cuitan melonjak tinggi pada 4 Agustus 2019 dengan total 132.095 cuitan dengan dominasi sentimen negatif sebanyak 69.318 cuitan. Pembahasan ini terus berlanjut hingga memuncak pada 5 Agustus 2019 dengan total 135.256 cuitan. Meskipun masih terus dibicarakan, cuitan terkait topik tersebut perlahan-lahan mulai menurun kembali hingga menyentuh angka 221.267cuitan pada 6 Agustus dan 7.827 pada 7 Agustus 2019.

Puncak Cuitan:Warganet Bahas Apa Pada 4 dan 5 Agustus?

Gambar 3. Cuitan 4 Agustus
Gambar 3. Cuitan 5 Agustus

Gambar 3 dan 4 memperlihatkan grafik cuitan warganet pada 4 dan 5 Agustus 2019. Dari Gambar 3 di atas dapat diamati bahwa cuitan mulai mengalami kenaikan jumlah pada pukul 11.00 dengan total 1.869 cuitan dan memuncak pada pukul 12.00 dengan total 25.281 cuitan. Dari penelusuran Netray, pembicaraan terkait listrik padam di Twitter mengalami kenaikan jumlah yang cukup tajam karena banyak warganet yang mengeluhkan kondisi listrik padam pada pukul 11.00 dan setelahnya. Hal ini terkait adanya gangguan aliran listrik di Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi atau SUTET Ungaran-Pemalang. Gangguan tersebut berimbas pada jaringan Depok dan Tasikmalaya sebagai awal serangkaian pemadaman listrik di sistem jaringan PLN wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah.

Pembahasan terkait listrik padam masih terus mengalami naik turun yang cukup signifikan dengan kisaran 5.000-15.000 cuitan pada 4 Agustus 2019. Begitu pula pada 5 Agustus 2019, cuitan warganet terkait listrik padam masih membanjiri Twitter. Hal ini karena di beberapa wilayah, khususnya di Ibukota Jakarta, listrik masih belum normal sepenuhnya. Banyak warganet yang mengeluh karena pemadaman berlangsung selama seharian penuh. Warganet mencuitkan topik listrik padam pada 5 Agustus 2019 dengan kisaran antara 2.000-8.000 cuitan perjam.

Reaksi Warganet Twitter Terkait Padamnya Listrik di Ibukota

Gambar 5. Kurva Sentimen Terkait Listrik Padam

Dari kurva di atas dapat diketahui bahwa pembahasan warganet terkait listrik padam selalu didominasi oleh sentimen negatif. Cuitan bersentimen negatif melonjak pada 4 Agustus dan memuncak di atas angka 70.000 pada 5 Agustus 2019. Hal ini dipicu oleh adanya peristiwa listrik padam di beberapa wilayah di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah. Berikut adalah kosakata yang paling banyak disebut dalam cuitan warganet ketika membahas listrik padam di Twitter.

Gambar 6. Kosakata Populer Terkait Listrik Padam

Dari gambaran kosakta populer di atas, dapat dipahami bahwa kondisi listrik mati, khususnya di Jakarta menjadi yang paling banyak dicuitkan dan dibahas oleh warganet. Dari Gambar 6 di atas juga dapat dilihat beberapa tagar yang sempat trending pada tanggal 4 dan 5 Agustus, seperti #matilampu, #matilampulagi, #matilistrik, dan #terimakasihpln.

Jaringan Percakapan

Gambar 6. Jaringan Percakapan Terkait Listrik Padam

Gambar 6 memperlihatkan jaringan percakapan warganet Twitter terkait topik listrik padam pada 4 dan 5 Agustus 2019. Dari gambar di atas, terlihat bahwa akun @pln_123 memiliki jaringan yang paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa akun tersebut banyak ditandai oleh akun-akun lain yang membicarakan topik terkait. Dalam jaringan tersebut, terlihat pula akun Presiden RI @jokowi dan @aniesbaswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta juga banyak disebut dan ditandai. Di samping itu, terlihat juga @KemenBUMN dan @Telkomsel yang ikut disebut-sebut. Hal ini karena Telkomsel sempat terkena dampak dari gangguan listrik tersebut sehingga banyak warganet yang mengeluhkan tidak ada jaringan.

Selain menjadi perbincangan hangat warganet di Twitter, peristiwa listrik padam tersebut juga mendapat perhatian dari pemerintah dan beberapa tokoh politik di Indonesia seperti berikut.

1. Presiden RI Joko Widodo

Setelah ramai diperbincangkan warganet di Twitter sejak 4 Agustus, Presiden Joko Widodo akhirnya turun tangan dan mengunjungi kantor pusat PLN. Dalam cuitannya, Presiden Jokowi bercerita bahwa kunjungannya ke kantor PLN ialah untuk mendengar penjelasan tentang penyebab gangguan listrik massal di Jakarta dan sebagian pulau Jawa kemarin. Presiden Jokowi juga meminta PLN agar segera memulihkan aliran listrik dan menghimbau agar hal tersebut tidak terulang kembali. Cuitan Presiden Jokowi di atas kemudian mendapat banyak tanggapan warganet Twitter, sebanyak 1.697 dikomentari, 15.715 disukai dan dibagikan kembali sebanyak 3.807 kali.

2. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

Selain Presiden Joko Widodo, Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta juga ikut menanggapi peristiwa listrik padam yang melanda sebagian besar wilayahnya tersebut. Anies menyerukan supaya warganya menghubungi Jakarta Siaga 112 atau kanal pengaduan lain bila memerlukan bantuan kedaruratan dan menghimbau agar hemat dalam menggunakan air.

3. Sandiaga Salahudin Uno

Sandiaga Uno yang merupakan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan sekaligus cawapres periode 2019-2024 juga ikut membagikan kisahnya terkait listrik padam yang melanda DKI. Dia membagikan sebuah video bersama Hengky Kurniawan dan menceritakan pengalamannya mencari tempat makan ketika listrik mati.

4. Muhammad Said Didu

Muhammad Said Didu juga ikut berkomentar terkait padamnya listrik di DKI dan sekitarnya tersebut. Dalam cuitannya ia menuliskan tentang masalah cadangan siaga dari PLN yang tidak cukup, sistem pemelihataan, dan sistem interkoneksi Jawa-Bali bermasalah. Di akhir cuitannya Said Didu juga menambahkan bahwa masalah tersebut semoga bukan karena PLN kesulitan uang.

5. Rocky Gerung

Cuitan Rocky Gerung soal listrik padam pada 5 Agustus juga mendapat banyak tanggapan warganet. Dia meminta PLN untuk tidak plonga-plongo atau tidak tercengang, tidak terlihat seperti orang bodoh dan bingung.

Cuitan Populer Warganet

Keluhan-keluhan warganet terkait listrik padam di Ibukota dan sekitarnya banyak membanjiri Twitter dengan sentimen negatif. Namun, tidak sedikit juga warganet yang tetap bijak menyikapi listrik padam dan berpikir positif. Bahkan, beberapa warganet justru membagikan cerita-cerita lucunya terkait peristiwa listrik selama berjam-jam seperti berikut.

Cuitan @lajibolalaaa di atas merupakan cuitan yang paling banyak mendapat tanggapan warganet di Twitter. Akun @lajibolalaaa membagikan sebuah video menyetrika baju seragam dengan panci yang sebelumnya telah dipanaskan di atas lilin. Cuitan @shitegoblin juga masuk dalam daftar cuitan populer. Dalam cuitannya, @shitegoblin membagikan sebuah video animasi tower listrik yang melompat-lompat dengan keterangan, “pantesan mati lampu”.

Cuitan @xximbecile juga mendapat banyak tanggapan dari warganet lain. Dalam cuitannya dia menyindir warganet yang mengeluhkan listrik padam dengan sebuah meme. Banyaknya warganet yang mengeluhkan kondisi listrik padam di Jawa seolah-olah baru pertama kali terjadi, padahal di provinsi lain hal tersebut sudah sering terjadi. Dalam cuitannya, @denysiregar7 dan @bobbyemha juga membuat cuitan sindiran. Provinsi Kalimantan, Sulawesi, dan Papua merupakan salah satu contoh wilayah yang aliran listriknya belum merata dan tentu saja peristiwa listrik padam kerap terjadi. Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari dan seluruh wilayah Indonesia juga mendapat penerangan yang lebih baik.

Oh GoFood, Oh GrabFood . . . Pilih Mana Ya?

Era moderinisasi seperti sekarang memang membuat dilema. Generasi milenial serba gawai ditambah pelayanan online seperti kesatuan paket lengkap. Bisnis digital yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, ialah GoJek dan Grab. Perusahaan online yang bergerak di bidang transportasi ini semakin mengembangkan layanannya pada bidang makanan. Semula mengantarkan orang lalu berkembang pada mengantarkan makanan. Layanan pesan antar makanan dari GoJek yakni GoFood sedangkan layanan makanan dari Grab bernama GrabFood.

Layanan pesan antar makanan online ini memang memudahkan manusia. Namun terkadang membuat rasa malas untuk bergerak. Sedikit-sedikit pesan makan online, karena malas untuk keluar membeli makan. Hal itu yang membuat layanan GoFood dan GrabFood menjadi kecintaan warganet di Twitter. Apalagi tidak dipungkiri bahwa kedua layanan tersebut sering menawarkan promo, potongan harga hingga gratis ongkos kirim. Netray, menelusuri selama bulan Juli 2019 aktifitas warganet dengan topik GoFood dan GrabFood. Yuk simak ulasan di bawah ini.

Infografik Cuitan Warganet Tentang GoFood dan GrabFood

Gambar 1. Total Jangkauan, Persebaran Jenis Kelamin dan Perangkat Pengguna

Gambar 1 menunjukkan jumlah total perkiraan pengguna Twitter yang menuliskan cuitan terkait GoFood dan GrabFood. Selama Juli 2019, menghasilkan 71,8 ribu akun menuliskan cuitannya dengan total penayangan sebanyak 67,5 juta kali. Persebaran pengguna dengan jenis kelamin laki-laki mendominasi jumlahnya daripada pengguna perempuan. Perangkat yang digunakan didominasi mobile phone 91% daripada website. Berikut grafik cuitan warganet berkenaan kedua brand tersebut.

Gambar 2. Grafik Cuitan Warganet Tentang GoFood dan GrabFood

Gambar 2 memperlihatkan bahwa selama satu bulan aktifitas warganet Twitter sangat intens untuk bahasan GoFood dan GrabFood. Total cuitan warganet untuk kedua brand GoFood dan GrabFood ini bisa dikatakan hampir penuh setiap harinya. Cuitannya hampir menyentuh 1000 cuitan per harinya. Keseluruhan jumlah selama Juli 2019 sebanyak 37.472 cuitan. Berikut kurva persebaran sentimen negatif dan positif berdasarkan cuitan warganet Twitter.

Gambar 3. Kurva Sentimen Warganet Terkait GoFood dan GrabFood

Gambar 3 merupakan kurva sentimen terkait GoFood dan GrabFood selama Juli 2019. Pergerakan garis kurvanya sangat konstan dari hari ke hari. Sentimen positif lebih unggul daripada sentimen negatifnya. Jumlah sentimen positif sebanyak 12.086 cuitan dan sentimen negatif sebanyak 11.109 cuitan. Nah, brand mana nih yang paling sering dibicarakan warganet? Topik perbincangan apa yang sering dibahas? Berikut kosakata yang paling sering disebut warganet dalam cuitannya, terkait kedua brand tersebut.

Gambar 4. Kosakata Populer

Gambar 4 memperlihatkan bahwa kata ‘gofood’ dengan ukuran paling besar sering diperbincangkan, diikuti oleh ‘grabfood’. Setelah itu terdapat pula kata ‘order’, ‘promo’, dan ‘diskon’. Kira-kira apa sih yang membuat GoFood lebih sering diperbincangkan daripada GrabFood? Apakah kosakata populer yang sering muncul di atas mempengaruhi topik pembicaraan kedua brand tersebut? Berikut ini, Netray akan mengulasnya satu persatu.

1. GO-FOOD

GoFood merupakan layanan pemesanan makanan pengembangan dari aplikasi GoJek. Layanan pengembangan dari GoJek sudah sangat beragam. GoJek merupakan aplikasi online yang menawarkan jasa transportasi. Berada di bawah naungan PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa yang resmi berdiri pada 2010. Kini GoJek semakin berkembang pesat sampai ke Asia Tenggara. Berikut infografik cuitan warganet mengenai GoFood.

Infografik Cuitan GoFood Bulan Juli 2019

Gambar 5. Grafik Cuitan Tentang GoFood

Selama Juli 2019 cuitan warganet yang memabahs GoFood sebanyak 23.001 cuitan. Hampir setiap harinya grafik cuitan penuh dengan jumlah cuitan di atas angka 500. Puncak cuitan dengan total 900 cuitan terjadi pada 29 Juli 2019. Pada puncak cuitan tersebut, Netray menemukan bahwa warganet membahas mengenai promo restoran baru yang bekerja sama dengan GoFood. Promo meliputi pembelian melalui GoFood mendapat potongan harga.

Gambar 6. Grafik Cuitan 29 Juli 2019

Cuitan 29 Juli membahas mengenai promo yang diberikan GoFood untuk pembelian ‘roasted chicken thigh poyam’. Pada puncak tersebut cuitan warganet sebanyak 898 dengan intensitas cuitan pukul 19.00 WIB. Berikut cuitan warganet pada saat 29 Juli 2019.

Gambar 7. Cuitan 29 Juli 2019

Gambar 7 cuitan warganet akun @krdrhrdn mengenai promo pembelian ‘roasted chicken thigh’ pada tanggal tersebut. Seperti diketahui bahwa masyarakat memang menyukai hal-hal bersangkutan dengan promo. Oleh sebab itu cuitan warganet memuncak ketika membahas promo makanan.

Jaringan Percakapan Terkait GoFood

Gambar 8. Jaringan Percakapan GoFood

Gambar 8 menunjukan jaringan aktifitas warganet di Twitter berkenaan dengan topik GoFood. Jaringan yang mendominasi justru bukanlah akun @gofoodindonesia ataupun @gojekindonesia, tetapi @GrabID. Hal itu disebabkan akun @GrabID sering ditandai warganet ketika membahas GoFood. Namun akun @gojekindonesia dan @gofoodindonesia juga membentuk jairngan percakapan yang lumayan besar.

Pergerakan Sentimen GoFood Bulan Juli 2019

Gambar 9. Kurva Sentimen GoFood

Gambar 9 memperlihatkan bahwa pergerakan garis sentimen terkait GoFood lumayan fluktuatif. Garis sentimen postifnya lebih banyak daripada negatifnya. Bahkan dapat dikatan hampir sebulan selalu garis positifnya lebih tinggi daripada negatifnya. Jumlah sentimen positinya sebanyak 7.866 cuitan sedangkan sentimen negatifnya 5.561 cuitan.

2. GRAB-FOOD

GrabFood merupakan layanan antar makanan. Pengembangan jasa antar Grab yang berasal dari Singapura ini berhasil melaju dengan pesat. Grab resmi berdiri 2012 dengan nama awal Grab Taxi. Kini jasa layanan Grab sudah menyebar ke Asia Tenggara dan Indonesia. Perkembanganya sangat cepat hingga kini GrabFood bersanding dengan GoFood dan sama-sama menjadi pilihan hati masyarakat.

Infografik Cuitan GrabFood Bulan Juli 2019

Gambar 10. Grafik Cuitan Tentang GrabFood

Pada bulan Juli 2019 cuitan warganet mengenai GrabFood sebanyak 16.426 cuitan. Puncak cuitan terjadi pada 4 Juli 2019. Seperti gambar di atas terlihat bahwa warganet sangat sering membahas GrabFood di Twitter. Bahkan hampir setiap harinya cuitan selalu banyak dengan menembus angka 400 lebih cuitan. Berdasarkan penelusuran Netray, puncak cuitan 4 Juli diketahui bahwa warganet membahas mengenai promo yang diberikan GrabFood.

Gambar 11. Grafik Cuitan 4 Juli 2019

Puncak cuitan 4 Juli 2019 membahas mengenai promo yang ditawarkan oleh GrabFood. Menurut warganet, GrabFood sering sekali memberi promo pada makanan. Hal itu yang membuat warganet sering membahas GrabFood pada setiap cuitannya. Tidak hanya promo yang dibahas oleh warganet, tetapi juga keluh kesah karena kesalahan pengiriman. Berikut contoh cuitan warganet sentimen positif dan negatif.

Gambar 12. Cuitan Positif

Gambar 12 merupakan cuitan positif warganet yang membahas mengenai promo GrabFood yang banyak sekali.

Gambar 13. Cuitan Negatif

Gambar 13 merupakan cuitan negatif warganet yang mengungkapkan bahwa pesanannya belum terkirim tetapi sudah dikonfirmasi.

Kurva Sentimen Terkait GrabFood Juli 2019

Gambar 14. Kurva Sentimen GrabFood

Gambar 14 menunjukkan pergerakan kurva sentimen GrabFood selama bulan Juli 2019. Garis sentimen negatif mulai 1 Juli 2019 sampai 22 Juli 2019 lebih tinggi dari garis sentimen positifnya. Kemudian tanggal 25 Juli sentimen positifnya lebih unggul, namun tidak belangsung lama. Jumlah sentimen negatifnya sebanyak 6.030 cuitan, sedangkan sentimen positifnya sebanyak 4.975 cuitan. Dominasi cuitan netral sebanyak 5.421 cuitan.

Jaringan Percakapan Terkait GrabFood

Gambar 15. Jaringan Percakapan GrabFood

Gambar 15 merupakan jaringan percakapan yang terbentuk dari aktifitas warganet dengan topik GrabFood. Terlihat bahwa akun @GrabID membentuk jaringan paling besar dan nyambung dengan akun @grabfoodid dan @GrabMY. Namun akun-akun tersebut membentuk jaringan kecil di samping jaringan @GrabID tersebut.

Jadi, Pilih GoFood apa GrabFood Nih?

Hasil penelusuran Netray, memperlihatkan bahwa GoFood lebih sering diperbincangkan warganet sebanyak 23.001 cuitan. Sedangkan intensitas perbincangan warganet terkait GrabFood sebanyak 16.426 cuitan. Rincian sentimen kedua brand tersebut yakni GoFood sentimen positif sebanyak 7.866 sedangkan sentimen negatifnya 5.561 cuitan. Kemudian GrabFood lebih banyak sentimen negatifnya sebanyak 6.030 sedangkan sentimen positifnya sebanyak 4.975 cuitan. Artinya sentimen positif kedua brand tersebut lebih banyak GoFood daripada GrabFood.

Terlepas dari semua ulasan di atas, mau GoFood lebih unggul ataupun GrabFood lebih unggul, semua memiliki porsi dan pangsa masing-masing. Kedua brand tersebut sudah pasti menjadi pilihan hati masyarakat. Hal itu terlihat dari pemerolehan grafik yang hampir penuh setiap harinya. Membuktikan satu hal bahwa masyarakat Indonesia sangat bergantung dengan layanan online. Netray hanya berusaha menyajikan dan mengemasnya kembali berdasarkan data. Mau pilihanya GoFood atau GrabFood? Mari terus mendukung perusahaan online agar terus maju dan sukses ya.

Mengaku #LulusanUI dan Enggan Digaji 8 Juta: Berikut Tanggapan Warganet Twitter

Belakangan ini, media sosial sempat dihebohkan dengan pemberitaan terkait lulusan UI yang enggan digaji 8 juta. Isu ini bermula ketika ada salah seorang yang mengaku lulusan UI menceritakan pengalamannya di Instagram. Dalam postingannya, ia mempertanyakan masalah gaji 8 juta yang ditawarkan perusahaan lokal yang mengundangnya interview. Selain itu, ia juga mempertegas bahwa dirinya merupakan lulusan UI yang tidak seharusnya disamakan dengan lulusan dari perguruan tinggi lain. Postingan tersebut langsung viral dan menjadi perbincangan hangat di jagat maya Twitter. Bahkan, tagar #LulusanUI sempat bertengger di antara deretan trending topic Twitter pada 25 Juli 2019 lalu. Kira-kira bagaimana tanggapan warganet dalam menyikapi isu tersebut? Berikut pantauan dari sosial media monitoring Netray, mari kita simak selengkapnya.

Infogafik Pembahasan #LulusanUI di Twitter

Gambar 1. Total Cuitan, Sebaran Sentimen, Jangkauan, dan Jenis Kelamin Pengguna

Dari penelusuran Netray pada 23-29 Juli 2019, ditemukan bahwa jumlah cuitan yang membahas dan atau menggunakan tagar #LulusanUI ialah sebanyak 15,3 ribu cuitan dengan total jangkauan sebanyak 192,5 ribu akun dan dilihat sebanyak 103,4 juta kali. Pembicaraan terkait topik tersebut didominasi oleh sentimen negatif dengan total 7.016 banding 3.809 cuitan positif. Dilihat dari persebaran jenis kelamin pengguna, akun dengan nama laki-laki lebih banyak daripada akun dengan nama perempuan. Berikut grafik jumlah cuitan warganet selama kurun waktu seminggu.

Gambar 2. Grafik Cuitan Warganet Terkait #LulusanUI

Pembahasan terkait #LulusanUI yang menolak gaji 8 juta mulai muncul di Twitter pada 23 Juli 2019 dengan total 29 cuitan. Pembahasan ini terus berlanjut dan mengalami kenaikan tajam pada 24 Juli 2019 dengan total 2.581 cuitan hingga memuncak pada 25 Juli 2019 sebanyak 9.798 cuitan. Meskipun masih terus dibicarakan, cuitan terkait topik tersebut perlahan-lahan mulai menurun hingga menyentuh angka 220 cuitan pada 29 Juli 2019.

Puncak Cuitan: Warganet Bahas Apa

Gambar 3. Grafik Puncak Cuitan Warganet

Gambar 3 memperlihatkan grafik puncak cuitan warganet pada 25 Juli 2019. Dari padatnya grafik di atas dapat diketahui bahwa pembahasan terkait #LulusanUI pada 25 Juli mengalami naik turun yang signifikan. Pembahasan semakin ramai ketika memasuki pukul 07:00 hingga pukul 23:00 WIB. Setelah ditelusuri, pada rentang waktu tersebut terdapat beberapa selebtwit yang ikut membahas topik #LulusanUI. Salah satu cuitan yang populer dan mendapat banyak tanggapan warganet pada tanggal tersebut ialah cuitan berikut.

Cuitan @akunsayang24 pada 25 Juli 2019 di atas mendapatkan banyak tanggapan dari warganet lain, sebanyak 327 kali dikomentari, 8.318 disukai, dan 6.924 kali dibagikan. Akun di atas mencoba memparodikan isu yang sedang berkembang. Ia memanfaatkan kartun Spongebob Squarepants yang sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia. Dalam cuitannya tersebut, ia berimajinasi sebagai lulusan Universitas Bikini Bottom (UBB) dan menolak ditawari gaji 500 juta karena alumni kampus UBB tersebut sudah berada di level perusahaan antargalaksi.

Reaksi Warganet di Twitter

Pembahasan terkait topik #LulusanUI di Twitter selama sepekan didominasi oleh sentimen negatif. Berikut adalah kosakata yang paling banyak disebut dalam cuitan warganet ketika membahas isu #LulusanUI.

Gambar 5. Kosakata Populer

Dari gambar di atas dapat diamati bahwa pembahasan masalah gaji menjadi hal yang paling banyak disoroti oleh warganet di samping masalah lulusan UI tersebut. Kira-kira apa saja isu yang dibicarakan warganet dalam arus tagar #LulusanUI tersebut? Simak selengkapnya.

Ditawarin Gaji 8 Juta Doang, Warganet: Sombong! Hei, Apa Kabar Pengangguran?

Sebagian besar tanggapan warganet terkait isu lulusan UI yang enggan digaji 8 juta ialah bermuatan negatif. Banyak warganet yang kesal dengan kesombongan sang pemilik akun yang mengaku lulusan UI tersebut.

Selain menanggapi sikap sombong dari pemilik akun tersebut, beberapa warganet juga kesal karena penolakan gaji 8 juta yang ditawarkan tersebut sangat mengiris hati fresh graduate lain di luaran sana yang masih pengangguran. Duh, sabar ya.

Jangan Disamain Ama Fresh Graduate Lain, Warganet: Merendahkan Perguruan Tinggi Lain

Selain mengomentari penolakan gaji 8 juta yang dinilai sombong, warganet juga mengomentari pernyataan “jangan disamain ama fresh graduate lain” yang dianggap merendahkan perguruan tinggi lain.

Dalam dua contoh cuitan di atas dapat diamati bahwa warganet kesal bukan hanya karena postingan yang sedang viral tersebut terlalu membanggakan universitasnya tetapi juga menegaskan bahwa ia tidak mau disamakan dengan kampus lain. Oleh karena itulah, warganet berasumsi bahwa secara tidak langsung pernyataan tersebut juga ikut merendahkan perguruan tinggi lain.

Level UI Mah Udah Level Perusahaan LN, Warganet: Apa Kabar Maudy Ayunda?

Pernyataan “level UI mah udah level perusahaan LN…” juga disoroti warganet. Beberapa warganet kemudian mengingatkan kita kepada salah satu aktris multitalenta Maudy Ayunda yang juga dikenal karena kepintarannya.

Cuitan @zdahsyatt di atas mengandaikan jika semua orang memiliki pola pikir seperti akun yang mengaku lulusan UI tersebut, mungkin Maudy Ayunda yang merupakan lulusan Harvard tidak mau bekerja di bumi. Ah, ada-ada saja.

Postingan Jadi Viral, Warganet: Cuma Sensasi!

Di antara banyaknya tanggapan negatif warganet di Twitter terkait topik #LulusanUI, ada pula warganet yang masa bodoh dan berpendapat bahwa postingan di Instagram yang mengaku lulusan UI yang sedang ramai dibicarakan bisa saja hanya sebuah sensasi.

Cuitan @ayukiyuka di atas juga mendapat banyak tanggapan dari warganet lain. Pasalnya, akun yang mengaku lulusan UI dan menceritakan pengalamannya di Instagram tersebut sampai saat ini tidak diketahui siapa pemiliknya. Seperti yang dikatakan @ayukiyuka postingan yang telah viral tersebut bisa saja sebuah sensasi karena kita dapat saja mengetik sebuah cerita, menutupi nama akun sehingga sumbernya hilang atau tidak jelas kemudian disebarkan. Postingan atau cuitan yang sedikit sensitif dan mengandung ujaran kebencian biasanya dapat dengan cepat menyebar di media sosial dan menjadi viral karena terus dikupas oleh warganet yang penasaran dan telanjur kesal.

Tanggapan Akun Resmi UI

Setelah ramai dibicarakan di Twitter, akun resmi @univ_indonesia akhirnya muncul dengan ikut menyertakan tagar yang sedang viral. Berikut cuitan dari akun @univ_indonesia.

Cuitan akun @univ_indonesia mendapat banyak tanggapan dari warganet. Dalam cuitannya tersebut, @univ_indonesia membagikan tautan terkait jejak mahasiswa lulusan UI tahun 2018 serta sebuah gambar berisi pesan agar tetap percaya diri dan rendah hati di manapun para alumninya bekerja. Berbagai komentar, baik positif maupun negatif pun menghiasi cuitan tersebut. Beberapa di antaranya ialah sebagai berikut.

Lulusan Apapun atau Tidak Lulus Sekalipun, Masa Depan Ada Di Tangan Kita

Salah satu cuitan positif warganet dalam menanggapi isu #LulusanUI berikut mendapat banyak tanggapan dari warganet lain. Cuitan di bawah seolah menjadi angin segar di antara rasa kesal dan sengit yang bertebaran di Twitter. Lulusan apapun atau tidak lulus sekalipun masa depan ada di tangan kita sendiri, bukan orang lain.

Pada akhirnya yang paling menentukan apa yang terjadi di masa depan adalah kita sendiri. Percaya diri dengan apa yang telah diraih boleh saja, tetapi terlalu bertumpu pada hal tersebut juga tidak baik. Boleh saja merasa bangga karena menjadi alumni dari salah satu universitas terbaik di Indonesia, tetapi perlu diingat kembali bahwa yang menentukan masa depan kita adalah masing-masing dari kita sendiri, bukan almamater yang melekat pada diri kita. Jadi, tetaplah percaya diri dengan tanpa melupakan rasa rendah hati, apalagi sampai lupa diri.