Home Blog Page 137

Celoteh Ahok: Kecaman buat Pertamina Hingga BUMN

Nama Basuki “Ahok” Purnama seperti tak pernah lepas dari polemik. Sejak karir politiknya yang cukup teatrikal berhenti karena sebuah kasus pidana, kini ia kembali menghadirkan keriuhan di khalayak ramai setelah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

Ahok membuat pernyataan yang isinya mengungkap sejumlah “borok” Badan Usaha Milik Negara yang sekarang ia pimpin. Pernyataan ini tentu mendatangkan banyak reaksi keras dari sejumlah pihak. Netray mencoba untuk memantau bagaimana imbas dari celotehan Ahok di media massa dan media sosial Twitter.

Pantauan Media Massa

Media monitoring Netray melakukan pemantauan media massa selama periode 12-18 September 2020 dengan kata kunci ahok, pertamina, bumn, basuki, dan purnama.  Hasilnya, Netray menemukan bahwa pemberitaan perdana terjadi pada tanggal 15 September. Saat itu diberitakan bahwa Ahok naik pitam gara-gara BUMN, seperti Pertamina dan Peruri, ternyata banyak yang salah asuh.

Selama periode yang sama, Netray berhasil mengumpulkan 513 berita yang diterbitkan oleh 65 surat kabar daring. Surat kabar daring yang paling banyak meliput adalah Rakyat Merdeka Online dengan 34 liputan. Disusul Kumparan, Viva, dan CNN Indonesia dengan masing-masing 25, 24, dan 23 kali penayangan berita dengan kata kunci.

Dari akumulasi kata yang paling sering muncul dalam periode akumulasi berita, Netray menemukan beberapa objek yang patut untuk diperhatikan. Pertama adalah munculnya nama Menteri Erick Thohir. Ketika Ahok menuding kinerja Pertamina dan BUMN secara keseluruhan, secara tidak langsung ia berhadap-hadapan dengan Pak Menteri.

Buntutnya, Erick memanggil Ahok untuk berdialog. Media massa sempat membangun narasi bahwa keduanya akan berseteru mengingat kerasnya oto kritik yang dilemparkan oleh Ahok. Nyatanya, justru kesan sebaliknya yang muncul. Kedua belah pihak sepakat untuk bersinergi dan Menteri Erick menugaskan Ahok mentransformasi BUMN.

Selanjutnya adalah frase ‘video youtube’. Perlu diketahui bahwa kegaduhan yang dibuat oleh Ahok ini berawal dari unggahan video di laman YouTube oleh sebuah akun. Karena berisi pernyataan yang kontroversial, video tersebut akhirnya menjadi viral. Tak sedikit kanal berita yang meliput konteks tersebut.

Terakhir namun bukan akhir adalah kata-kata semacam ‘pertamina’, ‘kilang’, atau ‘pejabat’. Ini adalah subjek-subjek yang dibicarakan Ahok dalam celotehnya. Ahok mengkritik Pertamina karena tak ada niatan untuk membangun kilang tersendiri, dan pejabat-pejabat mereka gemar melobi ke DPR guna memuluskan kebijakan yang bersangkutan dengan program Pertamina.

Netray juga memantau bagaimana media massa daring memberi penilaian terhadap isu tersebut. Hasilnya adalah media massa secara umum cukup tak bisa menemukan pijakan bersama, 229 berita memberi sentimen positif terhadap manuver yang dilakukan Ahok dan 144 yang memberi penekanan negatif.

Pantauan Sosial Media

Netray beranjak ke sosial media untuk melihat bagaimana dampak dari pernyataan Ahok. Selama masa pemantauan, ditemukan 28.976 cuitan dan perbincangan ini pertama kali mencuat di Twitter pada tanggal 15 September.

Perbincangan ini mencapai 99,7 juta pengguna Twitter dan mendapat respon sebanyak hampir 150.000 kali. Dengan jumlah ini, bisa digolongkan perbincangan tentang pernyataan Ahok berada di level nasional. Hanya mungkin perlu dicermati lagi.

Dari grafik top account bisa terlihat ada sejumlah nama atau akun besar yang bertengger di sana. Seperti @ustadtengkuzul, @podoradong, @fadlizon, hingga @ChusnulSyantik. Akun-akun ini sudah sangat dikenal tidak menyukai sosok Ahok dan kebetulan mereka yang mendominasi perbincangan.

Imbasnya adalah sentimen terhadap pembicaraan ini menjadi sangat bias ke sentimen negatif. Catatan Netray menunjukkan 20.205 cuitan memiliki sentimen negatif sedangkan cuitan dengan indeks positif hanya berjumlah 3.672 cuitan saja. Belum lagi Netray membaca setiap cuitan yang mengafirmasi pernyataan Ahok juga merupakan sentimen negatif terhadap Pertamina atau BUMN secara umum.

Jika hanya melihat kuantitas cuitan serta dominasi sentimen negatif, mungkin sosok Ahok bisa dianggap sebagai sosok yang tidak disukai masyarakat Indonesia. Namun, ketika ditilik lebih dalam lagi, sentimen negatif hanya muncul dari kalangan yang memang sudah sejak lama berkonfrontasi dengan sosok Ahok. Sentimen negatif dari cuitan warganet Twitter juga mengarah pada kritik yang disampaikan Ahok dalam sebuah video. Sepertinya polemik masih akan terus berlanjut.

Perbincangan Warganet Terkait KPU Izinkan Konser Saat Pandemi

0

Kontestasi politik memang tak pernah luput dari perhatian publik. Ajang pemilihan lima tahunan ini pun menjadi salah satu topik yang selalu hangat diperbincangkan. Belum lagi isu yang mencuat pun cukup beragam dan kerap menuai tanggapan berbagai kalangan. Seperti halnya KPU yang memberikan izin mengadakan konser saat kampanye di masa pandemi saat ini. Kebijakan tersebut memang cukup kontroversial hingga menuai kecaman berbagai pihak.

Netray memantau pembahasan topik ini di media pemberitaan daring sejak 12 September 2020 s.d 18 September 2020. Selama periode tersebut Top Kategori didominasi oleh pemberitaan Politik sebesar 92% dengan total artikel terkait sebanyak 255 artikel.

Terlihat pemberitaan topik ini mulai mencuat pada 15 September lalu dan memuncak pada tanggal 17 September 2020. Lalu apa saja yang menjadi pemberitaan?

Kampanye biasanya menjadi salah satu ajang untuk mencari dukungan atau pun media penyampaian visi dan misi pasangan calon elektoral. Metode yang dilakukan beragam, dari mulai berkumpul di satu titik dan bertemu langsung dengan para pendukung hingga menghadirkan beragam panggung hiburan rakyat. Akan tetapi, pada masa pandemi saat ini kegiatan yang dapat menimbulkan keramaian memang dilarang. Itulah sebabnya saat KPU memberikan izin tersebut menjadi polemik di masyarakat.

Kritik terkait perizinan ini pun datang dari berbagai pihak, mulai dari DPR hingga pengamat yang menganggap aturan ini merupakan aturan yang ‘bodoh’. Kampanye saat ini seharusnya menyesuaikan kondisi pandemi yang masih berlangsung.

Tidak hanya melalui media pemberitaan, topik ini juga menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter. Terlihat, selama periode yang sama Netray menemukan sebanyak 6,634 cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif.

Perbincangan terkait topik tersebut pun terlihat mencuat dengan grafik yang hampir sama seperti halnya pada grafik News. Dominasi sentimen negatif pada perbincangan topik ini pun agaknya tidak lagi mengejutkan, jelas aturan ini memang menuai polemik.

Terlihat kritik warganet melalui cuitannya yang menyampaikan pendapat mereka terkait aturan ini. Padahal selama masa pandemi para musisi dilarang melaksanakan konser secara langsung, hingga tidak sedikit dari mereka yang harus kehilangan pendapatan. Namun, KPU memperbolehkan para paslon melakukan kampanye dengan mengadakan konser yang pasti akan menimbulkan kerumunan dan membahayakan.

Aturan terkait kegiatan kampanye politik selama pandemi memang seharusnya menyesuaikan dengan kondisi yang tengah dihadapi masyarakat. Saat ini masyarakat tengah berjuang bersama bertahan di tengah pandemi, itulah sebabnya munculnya izin ini menimbulkan polemik dan perdebatan.

Denda Tilang Operasi Yustisi Dikritisi Warganet

Operasi yustisi yang dilaksanakan pemerintah menuai kritik warganet. Kegiatan gabungan TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah ini dikritisi karena dalam pelaksanaannya didapati penindakan yang dirasa kurang logis untuk diberikan denda administratif ataupun kerja sosial. Seperti apa warganet menyoroti upaya pemerintah yang satu ini? Apa yang membuat warganet geram dengan kebijakan ini? Dan bagaimana media memberitakan kegiatan ini? Berikut ulasan media monitoring Netray.

Operasi yustisi serentak digelar di beberapa titik wilayah di Indonesia mulai 14 September 2020 lalu. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya penekanan angka Covid-19 yang terus menanjak. Dikutip dari Kompas.com, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Indonesia, Erick Thohir mengatakan bahwa operasi ini ditekankan pada situasi Pilkada yang mana beberapa wilayah di Indonesia akan menggelar rangkaian kegiatan Pilkada. Protokol kesehatan, terutama disiplin menggunakan masker akan digalakkan dalam operasi ini.

Pantauan Media Berita

Dalam rentang waktu 11-17 September 2020, media monitoring Netray memantau pemberitaan terkait kata kunci operasi yustisi pada portal berita daring di Indonesia. Ditemukan sebanyak 1.327 artikel dengan 104 media yang memberitakan topik ini. Kegiatan upaya penekanan Covid-19 ini mendominasi pemberitaan dalam kategori Health & Lifestyle sebanyak 46,19%.

Kegiatan ini melibatkan beberapa institusi, sepeti TNI, Polri, Satpol-PP, Pemda, hingga KPU dan Bawaslu. Sanksi sosial hingga penghentian atau penutupan sementara penyelenggaraan usaha disiapkan pemerintah bagi mereka yang melanggar hal ini. Sanksi ini mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

This image has an empty alt attribute; its file name is top-fasiliti-1.png
This image has an empty alt attribute; its file name is top-policy-1.png

Operasi yustisi ini juga dilaksanakan bertepatan dengan PSBB Jilid II di DKI Jakarta sehingga kata Anies Baswedan (Top People), beberapa fasilitas di Jakarta (Top Facilities) hingga PSBB (Top Policy) menjadi salah satu kosakata yang menempati Top Entitas pantaun Netray. Anies Baswedan menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2020 dalam pelaksanaan PSBB kali ini. Dengan adanya ini, pelanggar akan ditindak secara tegas berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Seperti halnya kebijakan-kebijakan sebelumnya, operasi ini juga masih mendapat kritikan dari masyarakat. Penindakan terhadap pengendara mobil yang didapati sendirian dan tidak mengenakan masker menjadi sorotan. Sehingga pemberitaan terkait hal ini tergiring dalam sentimen negatif.

Denda Operasi Yustisi Menggelitik Warganet

Dalam rentang waktu yang sama dengan kata kunci denda && masker, operasi yustisi, dan masker && tilang, Netray menemukan cuitan sebanyak 12 ribu lebih dengan dominasi sentimen negatif. Sedangkan sentimen positif pada perbincangan ini didominasi oleh cuitan akun resmi yang mengajak dan menghimbau serta menginfokan terkait disiplin penggunaan masker.

Sama halnya dengan media berita, jagat maya Twitter juga diramaikan perihal kritikan terhadap penindakan kepada pengendara mobil yang didapati tidak mengenakan masker meski ia sedang sendiri. Salah satu video protes masyarakat ini diunggah pada akun milik @yusuf_dumdum. Warganet menilai tindakan ini berlebihan dan tidak sesuai pertimbangan.

Sama halnya dengan cuitan dari @namrejeznap yang menandai akun milik @AhauwLim yang sebelumnya sempat mengunggah foto seorang dokter yang mendapat hukuman setelah ketahuan tidak memakai masker saat berkendara dalam mobil sendirian. Warganet menilai tindakan ini berlebihan karena dalam kondisi seperti ini penularan akan sangat minim terjadi.

Selain nominal denda administratif, warganet juga mengkritik hal ini dengan membandingkan kegiatan demo dan Pilkada yang mendapat izin berkegiatan di tengah pandemi. Selain itu, pengumpulan pelanggar dalam mengurus tilang juga tidak lepas dari sorotan. Warganet menilai pelanggar yang bergerombol dalam mengurus denda tilang akan memperbesar peluang penularan Covid. Tak hanya itu, sindiran terhadap penegak yang mencari kesempatan dalam memberikan denda administratif juga dilayangkan warganet dalam perbincangan topik ini.

Demikian hasil pantauan media monitoring Netray terkait operasi yustisi dalam media berita dan perbincangan warganet Twitter. Upaya ini merupakan kebijakan kesekian kalinya yang diberlakukan pemerintah dalam penekanan jumlah kasus Covid-19 yang terus menanjak di Indonesia. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya pemerintah pusat menyerahkan penindakan sesuai peraturan daerah setempat yang dirasa masyarakat kurang sesuai dalam pertimbangannya. Meski demikian, disiplin protokol kesehatan sepatutnya kita terapkan dimana pun untuk menjaga diri dan orang sekitar.

Mengupas Keramaian Sosial Media Bahas Odading Melalui Mesin Netray

Beberapa waktu belakangan, media sosial diramaikan dengan celotehan warganet membahas dan mengupas video ‘odading mang oleh’ yang sedang viral. Dalam video tersebut, Ade Londok membuat ulasan singkat tentang makanan odading dengan bahasa Sundanya yang khas dan sedikit ngegas. Ikan hiu makan tomat dan odading rasanya anjing banget yang khas dalam video tersebut kemudian banyak dikutip dan dibahas warganet di Twitter dengan berbagai muatan sentimen.

Infografik Pembahasan Odading di Twitter

Keramaian sosial media membahas odading terlihat sejak 11 September 2020. Frekuensi pembahasan topik ini terus meningkat dari hari ke hari hingga memuncak pada 17 September. Sebanyak 70,5 ribu akun di Twitter larut dalam perbincangan topik ini dengan dominasi sentimen negatif. Selama periode 11-17 September, topik ini mendapat 866,7 ribu impresi dengan total Potential Reach di atas 170 juta akun. Bukankah ini luar biasa untuk topik ringan semacam odading, roti goreng manis dari Bandung?

Berangkat dari fenomena ini, Netray melakukan pemantauan untuk mengetahui bagaimana topik ini mendapat banyak perhatian dari warganet dan terus menerus dibahas selama sepekan. Kemudian juga terkait impact yang diterima Ade Londok (influencer) hingga Mang Oleh (penjual odading) pada kenyataannya.

Odading Trending, Apa yang Dibahas?

Dari kumpulan Top Words di atas setidaknya kita dapat mengetahui apa saja yang paling banyak dicuitkan warganet ketika membahas odading. Selain odading, sejumlah kata seperti mang, banget, makan, goblok, rasanya, anjing, dan sejumlah kata lain yang mengacu pada template ulasan Ade Londok banyak dikutip ketika membahas odading.

odading mang oleh euhh rasanya seperti anda menjadi ironman belilah odading mang oleh di dieu karena lamun teu ngadahar odading mang oleh maneh teu gaul jeung aing, lain balad aing goblog ikan hiu makan eu.. tomat Goblog mun teu ka dieu odading mang oleh rasanya anjing banget

https://video.twimg.com/ext_tw_video/1305520765098311681/pu/vid/320×320/pcd7qXhYR5i4ru5C.mp4?tag=10

Sementara jika diulik dari nama lokasi yang paling banyak muncul ketika membicarakan odading, didapatkan nama Bandung, DKI, Solo, Medan, Malang, Magelang, hingga Jogja. Bandung banyak muncul dalam cuitan karena odading adalah roti goreng khas Bandung. Sementara sisanya adalah menyangkut pengenalan nama roti tersebut di masing-masing daerah seperti yang dicuitkan @ivanlanin berikut.

Apa saja yang membuat pembahasan odading terus membludak di Twitter? Mari mengamati deretan Popular Tweets berikut.

Jika dikelompokkan, ada beragam model cuitan yang dapat menaikkan isu ini. Pertama, berhubungan dengan odading itu sendiri “apakah itu odading?” sehingga informasi tentang odading baik bentuk, rasa, maupun asal-usul nama odading menjadi menarik untuk dibahas. Temuan bahwa odading adalah roti goreng yang memiliki julukan berbeda di tiap daerah juga menimbulkan diskusi yang menarik. Kedua, berkaitan dengan ketakjuban warganet terhadap bakat promosi Ade Londok yang berhasil membuat orang-orang mengantre di lokasi untuk membeli odading.

Kreativitas warganet dalam mengedit video odading mang oleh karya Ade Londok dalam berbagai bahasa juga memperlihatkan bahwa warganet tertarik dan menaruh apresiasi terhadap video karya Ade Londok. Meskipun ada sejumlah warganet yang kontra terhadap diksi yang dipilih Ade Londok dalam mengungkapkan ekspresinya, seperti goblok hingga anjing, lebih banyak lagi warganet yang merasa terhibur dengan Ade.

Saking fenomenalnya video tersebut di media sosial, warganet seolah sepakat bahwa di luar nama makanan, odading dapat mengacu pada segala perasaan yang sangat ‘anjing’. Ungkapan ‘anjing’ di sini dapat berarti kacau, berantakan, menyedihkan hingga tak terdefinisikan. Sehingga tak jarang ditemui cuitan warganet yang berisi cuhatan tentang hidup seperti berikut.

Siapa Saja yang Meramaikan?

Suatu topik menjadi populer dan ramai diperbincangkan selain karena menarik pasti juga kerap terjadi karena turut dibahas oleh akun-akun yang berpengaruh. Berikut akun-akun yang punya andil besar dalam menaikkan topik odading.

Di sebelah kiri adalah Top Akun berdasarkan perolehan jumlah impresi terbanyak, baik dari jumlah like, retweet, maupun komentar ketika membahas topik ini. Akun @kegblgmunfaedh membagikan video cuplikan asal muasal nama odading dan potret keramaian pembeli odading setelah viral. Akun @FiersaBesari juga turut meramaikan pembahasan dengan mempuisikan template promosi odading karya Ade Londok.

Sementara Top Akun di sebelah kanan tersusun berdasarkan total cuitan masing-masing akun yang membahas odading. Dalam hal ini akun @MuftiAkmaal paling menggebu-gebu membahas odading selama sepekan hingga mencapai 800 cuitan. Menjadi hal wajar apabila topik odading muncul dalam lebih dari 133 ribu kali selama sepekan karena banyak disumbang oleh deretan akun di atas.

Odading di Media Berita Daring

Selain ramai diperbincangkan dan membuat jagat maya Twitter penasaran dengan odading, media berita daring juga melaporkan sejumlah dampak positif dari viralnya topik ini. Pertama adalah penjualan odading meningkat karena pembeli mendadak berbondong-bondong ke lapak Odading Mang Oleh untuk menuntaskan rasa penasarannya. Kedua, Ade Londok mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan diberi mandat untuk mempromosikan kuliner khas Jawa Barat. Demikian ulasan Netray terkait keramaian sosial media Twitter selama seminggu terakhir. Semoga bermanfaat.

Fenomena Balap Lari Liar; Semakin Diberitakan Semakin Buat Warganet Penasaran

Balap lari liar di jalanan menjadi fenomena baru-baru ini. Aksi ini muncul di beberapa wilayah di Jawa dan Sumatera. Balap lari yang digelar biasanya adalah lari sprint dengan jarak 50-100 meter. Sesuai namanya, balap lari liar dilakukan di jalanan dengan penonton berkumpul di pinggir jalan untuk mendukung dan menyoraki pelari. Fenomena balap lari liar semakin ramai diperbincangkan ketika pihak kepolisian mulai melakukan penertiban beberapa aksi balap lari yang menutup arus lalu lintas dan menimbulkan kerumunan masa.

Selama sebulan ke belakang, Netray menemukan 133 artikel dari 37 portal media yang melaporkan aksi balap lari liar. Sentimen pemberitaan untuk topik ini didominasi pandangan negatif dengan paling banyak menyoroti dari sisi Law (49,6%) dan Sport (30,83%). Artinya, aksi balap lari liar di media lebih banyak dilihat dari sisi hukum, boleh-tidak, melanggar peraturan atau tidak daripada sebagai aktivitas olahraga.

Sebelum ramai menjadi perbincangan selama seminggu terakhir, aksi balap lari liar sudah pernah dilaporkan pada 12 Agustus 2020 oleh Tribun Medan di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Kemudian pada 3 September Tribun Bogor melaporkan aksi serupa di Gunungputri, Bogor. Belum ada penertiban dari pihak kepolisian. Baru pada 11 September banyak media yang melaporkan aksi balap lari liar di sejumlah wilayah di Jabodetabek dan aksi penertiban dari pihak kepolisian. Aksi balap lari liar pun ramai menjadi perbincangan di media. Kepolisian dan beberapa pihak yang sepakat menganggap aksi ini perlu dibubarkan karena dinilai mengganggu kepentingan umum. Sementara pihak Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih membuka pandangan positif bahwa aksi ini dapat diarahkan menjadi ajang pembibitan atlet lari.

Lalu bagaimana menurut warganet Twitter?

Semenjak aksi balap lari liar banyak dilaporkan oleh media pemberitaan daring, baik di Sumatera lalu hingga menjalar ke sejumlah wilayah di Jawa warganet Twitter pun beramai-ramai memperbincangkan aksi ini. Twit tentang lari liar mulai ramai dibahas di Twitter pada minggu kedua September. Sama seperti di media daring, sentimen dominan untuk topik ini adalah negatif. Akun @mazzini_gsp, @chairureza dan sejumlah akun media berita seperti @medcom_id, dan @kompascom masuk dalam deretan akun populer yang meramaikan pembahasan balap lari liar di Twitter.

Membicarakan Balap Lari Liar di Twitter

Banyak warganet yang penasaran dengan aksi balap lari liar yang sedang viral ini sehingga kata info banyak dicuitkan warganet ketika membicarakan topik ini. DKI Jakarta, Bekasi, Tangerang paling banyak ditandai ketika membahas aksi balap lari ini.

Sejumlah video aksi balap lari dan informasi seputar profil para calon pelari menyebar luas di Twitter. Banyak warganet yang kemudian penasaran ingin melihat dan tertantang untuk ikut bertanding atau sekadar menonton saja.

Warganet Twitter juga terhibur dengan profil para pelari yang sangat kreatif. Selain berat badan dan tinggi badan yang memang wajar menjadi bagian dari data diri, para joki pelari ini juga memberi informasi kondisi fisik pelari, mulai dari dengkul, betis, hingga nafas dan paru-paru. Merk-merk rokok dan asupan gizi yang dikonsumsi pun turut masuk dalam profil pelari yang sedang mencari lawan.

Meskipun secara umum angka sentimen negatif cukup tinggi di Twitter, perbincangan warganet untuk topik lari liar ini cukup menarik. Antusiasme warganet, terutama yang baru pertama kali mendengar dan tidak pernah menonton aksi ini terlihat dari bagaimana mereka penasaran dan mencari-cari informasi di mana balap lari ini diselenggarakan. Bahkan, sejumlah warganet yang menganggap ide balap lari ini luar biasa kerap berpikir untuk turut mengadakan lomba lari ini di daerahnya.

Sementara sentimen negatif selain disumbang dari sejumlah kabar pembubaran dan penangkapan pelaku lari liar juga diisi keresahan warganet pada urgensi lari liar ini. Menurut warganet, apabila balap lari ini benar-benar bertujuan untuk mengusir kejenuhan dan menjadi ajang pembibitan atlet maka tempatnya pun harus di tempat yang benar, bukan di jalanan yang mungkin dapat mengganggu arus lalu lintas dan menimbulkan kerumunan masa. Terlebih lagi mengingat kondisi pandemi yang sedang terjadi saat ini.

Memantau PSBB Jilid 2 dari Sudut Pandang Pers dan Sosial Media

DKI Jakarta kembali menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) setelah sebelumnya sempat menjalankan aturan PSBB Transisi selama satu bulan lebih. Namun, sepertinya penyebaran Covid-19 sudah tak lagi dapat dibendung. Agar situasi tidak semakin memburuk, Anies Baswedan bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta memilih untuk melaksanakan PSBB jilid 2 yang akan berlangsung selama dua minggu, dimulai sejak tanggal 14 September 2020 kemarin.

Memantau Pemberitaan Media Massa

Agar masyarakat tidak gagap jika kebijakan ini tiba-tiba ditegakkan, wacana penerapan ini tentu saja telah diumumkan sebelumnya. Dan media massa mulai memberitakannya sejak sebelum tanggal pelaksanaan. Tepatnya pada tanggal 9 September petang.

Pernyataan Gubernur Anies Baswedan terkait alasan penerapan PSBB Jilid 2 kali ini adalah antisipasi penuhnya Rumah Sakit untuk merawat pasien Covid-19 bulan Oktober nanti. Sehingga saat ini persebarannya harus ditekan sedemikian rupa.

Dan hingga waktu pelaksanaan setidaknya sudah ada 12 ribu artikel yang sudah tayang. Sebagian besar pemberitaan ini bersentimen positif dengan nilai 5.608 berita. Wajar karena kebijakan ini sudah diharapkan keberadaanya sejak lama. Sedangkan laporan bersentimen negatif hanya muncul sebanyak 2.015 berita saja.

Temuan ini tidak jauh berbeda dengan apa yang Netray berhasil himpun pada penerapan PSBB pertama kali di DKI Jakarta sejak pandemi Covid-19 terjadi. Memang terjadi peningkatan berita dengan sentimen negatif. Tetapi hal itu tidak cukup signifikan jika dibandingkan dengan apresiasi media massa terhadap kebijakan Anies Baswedan. Pembaca bisa menengok kembali hasil pemantauan Netray di awal pandemi di sini.

Sejumlah isu menjadi fokus dalam pemberitaan dengan sentimen negatif. Antara lain menyoroti kepemimpinan Anies Baswedan hingga penolakan sejumlah pelaku usaha terkait kebijakan ini.

Pendapat Warganet yang Harus Lockdown Lagi

Melihat derasnya arus pemberitaan media massa melaporkan kebijakan PSBB Jilid 2, tentu akan berimbas pada animo masyarakat luas. Netray lantas memantau perbincangan di sosial media Twitter untuk melihat bagaimana reaksi publik terhadap kebijakan ini. Melalui kata kunci psbb, anies, dan jakarta, Netray melakukan pemantauan sejak awal bulan September.

Hasilnya sangat besar sekali, yakni terdapat 450-an ribu cuitan warganet Twitter yang merespon kebijakan Anies Baswedan. Nilai-nilai berikut bahkan tak kalah besarnya ketika impresi, atau interaksi terhadap cuitan antar pengguna Twitter, hampir menembus angka 2 juta interaksi. Dan perbincangan tersebut menjangkau hampir ke 498 juta akun Twitter.

Tentu saja sebuah kebijakan tak akan bisa lepas dari pro dan kontra. Hal ini dibuktikan dengan melihat besaran sentimen atas cuitan yang berhubungan dengan penerapan PSBB jilid 2 ini. Hasilnya warganet hampir terbelah menjadi dua. 158.050 cuitan memiliki sentimen negatif, sedangkan 101.499 cuitan lainnya memiliki sentimen positif. Sisanya memilih berada di posisi netral.

Mereka yang setuju dengan kebijakan, atau yang terindeks secara positif oleh Netray, memiliki sejumlah statement. Berikut adalah contoh sentimen positif dari warganet yang mendukung penerapan PSBB.

Sedangkan di bawah ini adalah contoh pendapat warganet Twitter yang mengkritik kebijakan Gubernur Anies Baswedan. Sentimen negatif juga dapat diekstraksi lagi menjadi top complaint atau kata keluhan terbanyak.

Kebijakan PSBB jilid 2 tentu menjadi pil pahit yang harus ditelan warga Jakarta dan kemungkinan kota-kota lain jika permasalahan pandemi ini tidak segera dapat diatasi. Untuk analisis isu nasional lainnya tetap pantau Netray.

Media dalam Rumor Penyebaran Video Tank TNI AD Serta Isu UU ITE

Masih ingat dengan video berdurasi 19 detik yang berisi tank TNI menabrak sepeda motor dan gerobak penjual gorengan ketika gagal belok beberapa waktu lalu? Meski tidak ada korban dalam kejadian tersebut dan sudah selesai ditangani, publik ramai memperbincangkan peristiwa ini. Bukan lagi soal kegagalan belok yang menyebabkan kerugian pada pemilik motor dan gerobak tersebut. Akan tetapi, melebar pada rumor di balik penyebaran video tersebut. Isu adanya pihak yang memburu penyebar video tersebut hingga bayang-bayang ancaman UU ITE sempat ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-11.png

Netray menelusuri pembahasan topik ini di media daring dan sosial sejak peristiwa kecelakaan tank TNI terjadi, video menyebar, hingga naiknya isu UU ITE dan framing negatif yang kemudian diarahkan kepada TNI.

Peristiwa Tank TNI Gagal Belok (Kamis,10/09/20)

Kamis, 10 September 2002, sekitar pukul 11.30. Sebuah tank milik TNI AD dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Raya Cipatat, tepatnya depan Polsek Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Jagat media sosial pun diramaikan dengan video terjadinya kecelakaan tersebut berdurasi 19 detik yang berhasil diabadikan oleh warga. Dalam video itu, terdapat dua unit tank yang keluar dari Jalan Saguling, area PLTA Saguling, menuju Jalan Raya Cipatat. Saat melaju, tank pertama berhasil berbelok dengan mulus. Sementara tank kedua justru hilang kendali, lalu menghantam sepeda motor dan gerobak penjual gorengan yang ada di sisi jalan.

Penyebaran Isu di Media Massa (Berita Daring)

Di media berita daring, ada 13 portal media dengan 17 artikelnya yang turut membahas rumor penyebar video diburu UU ITE. Dari pantauan Netray, rumor yang mulanya menyebar di jagat sosial Twitter ini mulai tercium media menjelang sore hari. Isu ini pertama kali disinggung oleh portal Vice Indonesia. Kemudian diikuti oleh portal media lain yang turut mengangkat isu ini.

Isu ini naik ke media hingga 11 September 2020. Namun, menjelang siang sejumlah media mulai mengklarifikasi isu ini dengan mengangkat judul dari sudut pandang TNI.

Mengutip artikel dari Antar, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III/Siliwangi Kolonel Infanteri F.X. Sri Wellyanto Kasih menegaskan bahwa tidak benar bila penyebar video tank yang menabrak motor dan gerobak di Cipatat kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, akan diburu dan dilaporkan karena dianggap melanggar UU ITE. Persoalan tersebut telah diselesaikan oleh Batalyon Kavaleri 4/Tank Kodam III/Siliwangi dengan pemilik kendaraan dan pemilik gerobak.

Namun, bagaimana dengan persebaran isu ini di Twitter?

Penyebaran Isu di Media Sosial (Twitter)

Di media sosial Twitter, topik ini didominasi oleh sentimen negatif. Video tank TNI dan rumor penyebar video dicari TNI menjadi perbincangan hangat di jagat maya Twitter selama tiga hari (10-12 September). Puncaknya terjadi pada 11 September 2020 dengan total 1,7 tweets dari seribu akun lebih warganet yang terlibat.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-15.png

Rumor soal penyebar video diburu dan hendak dipermasalahkan dengan pasal-pasal UU ITE berkembang pesat di Twitter. Dari Kosakata Populer di atas terlihat dominasi penggunaan kata tank, video, motor, bandung, tabrak, kena, gerobak, pasal, dan melanggar dalam tweet warganet ketika membahas topik ini.

Awal Mula Isu Menyebar

Warganet ramai memperbincangkan video tank TNI menabrak kendaraan dan gerobak sejak siang hari, sekira pukul 14:00. Dari pantauan Netry, perbincangan warganet soal topik ini muncul sebagai tanggapan dari video gagal belok tank TNI yang dibagikan oleh akun @WallnerAndi pada 10 September pukul 11:54 di Twitter.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-18.png

Namun pembahasan topik ini kemudian melebar pada isu pelanggaran UU ITE. Melihat waktu persebaran isu ini, yang paling banyak ditandai pada mulanya adalah akun @fullmoonfolks dan @mahasiswaYUJIEM. Dengan kata lain, kedua akun tersebut dapat dikatakan sebagai pemantik awal mula isu pelanggaran UU ITE dan rumor penyebar video tank TNI diburu naik ke Twitter.

Siapa Saja Aktor yang Turut Meramaikan Isu?

Berbicara soal aktor-aktor yang paling berperan dalam kenaikan sebuah isu atau rumor, Netray dapat merangkum deretan Akun Populer sehubungan topik yang diperbincangkan di Twitter pada sebuah periode seperti berikut.

Dari pembacaan Netray, akun @txtdrberseragam terpantau sebagai akun yang paling berpengaruh dalam persebaran isu ini. Ia mengunggah sebuah tangkapan layar, yang sebelumnya telah diunggah oleh akun @mahasiswaYUJIEM, dengan menyoroti pernyataan “Melanggar UU ITE” pada pukul 15:23. Tweet ini mendapat banyak impresi dan tanggapan dari warganet lain seperti @amiicuw dan @bintangemon. Akun @FiersaBesari pun kemudian turut membagikan sebuah tweet tentang ini. Sementara portal media yang menaikkan rumor ini adalah @ViceIndonesia.

Setelah pihak TNI memberi klarifikasi lewat media bahwa pihaknya tidak memburu penyebar video tank TNI tersebut, pembahasan isu ini di Twitter pun mulai surut pada 12 September 2020. Bahkan sudah tidak lagi diperbincangkan pada hari setelahnya.

Demikian pantauan Netray terkait rumor soal penyebaran video gagal belok tank TNI dan isu UU ITE yang sempat memanas di jagat media Twitter hingga menimbulkan keresahan di media berita daring. Sentimen negatif untuk TNI pun terus dilemparkan oleh warganet. Bahkan, sejumlah portal media turut mengangkat isu ini dengan bersandar pada keramaian sosial media. Namun, rumor ini akhirnya mereda setelah pihak TNI memberikan klarifikasi.

Menakar Persepsi Publik Terhadap Komentar Pak Menag

Komentar pejabat publik adalah sebuah kebijakan. Meski tidak selamanya menjadi aturan positif, apa yang pejabat sampaikan dalam sebuah kesempatan menjadi cerminan sikap dalam melihat isu publik. Bijaknya, mereka harus ekstra hati-hati ketika mengomentari segala sesuatu.

Seperti yang saat ini dialami oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Beliau diketahui sempat membuat komentar yang berujung kontroversi publik. Saat itu Menag berpendapat bahwa radikalisme di masjid masuk lewat anak-anak yang dinilai good looking, pandai bahasa Arab, dan hafal Al Quran (gbr 1).

Menag Fachrul Razi menyampaikan pernyataan ini di depan peserta seminar yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB. Ia mensinyalir bahwa di lingkungan pemerintahan, BUMN, dan di tengah masyarakat sudah mulai disusupi gagasan radikal melalui modus yang tidak diperhitungkan sebelumnya.

Sayangnya banyak pihak yang tidak sepakat dengan pernyataan Menag. Melalui sejumlah media komunikasi modern, mereka menyampaikan pendapatnya, termasuk yang sepaham. Di sini Netray ingin menelusuri bagaimana pendapat publik atas pernyataan kontroversial tersebut. Analisis big data kali ini ingin menakar seberapa besar dukungan publik terhadapnya.

Celoteh Warganet Soal Kontroversi Pernyataan Menag

Riset Netray terhadap topik ini dilakukan selama periode 2-11 September 2020. Rentang waktu ini menunjukkan kemunculan dan tenggelamnya kata kunci dari sosial media Twitter. Sebelum dan sesudah periode tersebut sama sekali tidak ditemukan kehadiran data yang signifikan (gbr 2).

Isu ini sepertinya memaut perhatian sangat besar bagi warganet. Terbukti Netray mencatat dari periode pemantauan, ditemukan 20.236 cuitan berdasarkan kata kunci seperti yang terlihat pada diagram di atas. Puncak pembicaraan, atau kapan warganet paling banyak berkomentar, terjadi pada tanggal 10 September dengan 4.494 total cuitan yang terekam (gbr 3). Bahkan bisa dikategorikan sebagai isu nasional ketika fokus pembicaraan ini menjangkau 100 juta akun lebih (gbr 4).

Pemantauan tersebut memunculkan sejumlah kata yang dapat ditelaah untuk menemukan apa saja yang dibicarakan oleh warganet. Cermati himpunan di bawah. Di dalam terdapat sejumlah kata yang menjadi petunjuk terkait isu apa saja yang bersangkutan dengan sosok Menag Fachrul Razi (gbr 5).

“Radikalisme” sudah dapat dipastikan menjadi kata yang paling sering disebut mengingat kasus ini berangkat dari pernyataan Menag. Termasuk kata good looking, penceramah dan masjid(gbr 6, 7). Dari himpunan tersebut muncul kata sertifikasi yang merepresentasi upaya Kementerian Agama menangkal radikalisme melalui lisensi khusus bagi penceramah (gbr 8,9).

Perbincangan semakin riuh setelah muncul fokus pembicaraan baru yakni dugaan pemotongan dana BOS oleh kementrian. Hal ini yang membuat perbincangan dengan kata kunci mencapai puncaknya pada tanggal 10 September. Dirjen Pendidikan Islam, yang menaungi institusi pendidikan Islam seperti sekolah hingga universitas, diduga menyunat dana BOS selama pandemi (gbr 10).

Banyaknya sangkaan terhadap Kementerian Agama termasuk Menteri Agama sendiri membuat sentimen terhadapnya mendapat rapor merah. Dari 20 ribu lebih cuitan yang berhasil dikumpulkan, 12.282 cuitan terindeks memiliki sentimen negatif. Sedangkan sentimen positif hanya muncul ke dalam 2.543 cuitan saja. Perbandingan yang sangat timpang tentu saja (gbr 11).

Sejumlah nama besar di jagad Twitter Indonesia meramaikan pembicaraan ini. Dari yang dirangkum oleh Netray, mereka yang meramaikan antara lain @msaid_didu, @ChristWamea, @MaspiyO, @fadlizon, hingga @zarazetirrazr (gbr 12). Pemantauan Netray, akun pribadi yang mendapat impresi tertinggi datang dari mantan komisaris BUMN Muhammad Said Didu. Selain membagikan ulang cuitan Fadli Zon, sejumlah cuitannya juga mendapat banyak respons (gbr 13).

Kritik juga datang dari sosok politikus bernama Christ Wamea. Ia menilai bahwa banyak hal yang bisa dilakukan oleh Menteri Agama selain mengurusi isu radikalisme. Christ melihat Menag telah mendiskreditkan suatu agama sebagai sarang radikalisme. Padahal Menag ditugaskan konstitusi sebagai pengawal rohani bangsa (gbr 14).

Sentimen buruk dari netizen ini tak bisa dianggap enteng. Citra negatif atas Menteri Agama Fachrul Razi tentu tak dialami sendiri olehnya. Sebagai bagian dari sebuah kabinet, apa yang dilakukan oleh seorang menteri pada akhirnya akan menjadi pertanggungjawaban presiden. Tak sedikit suara masyarakat yang meminta Joko Widodo mengawasi dengan seksama kinerja menterinya tersebut.

Jahili Olshop Penipu, Kaesang Jadi Perbincangan Warganet

Siapa yang tak kenal dengan Kaesang Pangarep? Ya, putra bungsu Presiden Jokowi ini kerap mencuri perhatian warganet dengan berbagai aksinya. Seperti yang belakangan menjadi perbincangan, saat dirinya berurusan dengan fake online shop . Bagaimanakah perbincangan warganet terkait topik tersebut? Simak pantauan media monitoring Netray.

Netray memantau topik tersebut sejak 01 September 2020 s.d 08 September 2020. Selama periode tersebut ditemukan 4.927 total cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif.

Aksi Kaesang dengan akun yang menipu dirinya pertama kali diunggap pada 01 September 2020. Dalam cuitannya di Twitter, @kaesangp menceritakan dirinya dihubungi oleh akun bodong yang mengatakan dirinya menang auction dan harus mengirimkan sejumlah uang.

Perbincangan soal Kaesang dan aksi menjahili akun bodong tersebut mulai naik pada tanggal 02 September 2020 dan puncaknya terjadi pada 07 September 2020. Aksi Kaesang yang kembali mengusili akun bodong yang akan melakukan penipuan, sontak menjadi perbincangan warganet. Ada yang menganggapnya sebagai lelucon dan ada yang dengan serius menanggapi yang dilakukan oleh putra presiden tersebut.

Pantauan Cuitan Warganet

Terlihat sebagian warganet yang menilai lucu tingkah Kaesang hingga olshop lain yang justru menawarkan dagangan mereka. Namun tidak hanya itu, terdapat juga warganet yang kontra dengan yang dilakukan oleh Kaesang.

Dominasi cuitan negatif pada topik ini tentu dipengaruhi oleh warganet yang mengkritik yang dilakukan oleh Kaesang. Tidak sedikit dari warganet tersebut mengaitkan hal ini dengan posisi politik dari orang tua dan kakaknya yang tengah mengikuti kontestasi Pilkada 2020. Selain itu, warganet juga mengomentari alamat Istana Presiden yang dijadikan alamat pengiriman barang olshop oleh Kaesang. Kaesang juga telah meminta maaf dan memberi penjelasan karena rumah tinggalnya di Solo tengah tidak ditinggali.

Hal tersebut dapat dilihat melalui beberapa cuitan di atas, terlihat warganet yang membela Kaesang dan justru mendukung tindakannya tersebut.

Top Categories Issues

Berdasarkan pantauan isu Topik 9 menjadi kategori yang mendominasi dengan kata kunci terkait kaesang, penipu, anak, presiden, pangarep, olshop. Isu tersebut mendominasi sebesar 58% dengan cuitan didominasi oleh sentimen negatif.

Dapat dilihat Top Hashtags terkait topik ini yaitu #kaesang yang sempat menduduki trending dan cuitan yang didominasi dilayangkan oleh warganet melalui Android hingga Tweet Desk. Selain itu, terdapat pula Top Mentioned Users hingga beberapa akun yang masuk dalam kategori Top Retweeted Users, seperti @kafiradikalis, @kafiradikal, dan beberapa akun lainnya.

Melalui pantauan Netray, Top Account pada topik ini diduduki oleh @FreemasonryID. Terlihat beberapa cuitannya yang masuk dalam pantauan Netray yang didominasi oleh muatan kontra dan bersentimen negatif.

Pada kategori Top People nama Kaesang tentu menjadi media darling, diikuti oleh nama Presiden Joko Widodo dan beberapa akun terkait lainnya. Berikut jaringan percakapan pada topik ini.

Demikian hasil pantauan media monitoring Netray. Nama Kaesang memang kerap menjadi sorotan publik, ia pun dikenal sebagai sosok yang suka ‘guyon’ melalui akun Twitternya. Meskipun tidak sedikit warganet yang mengkritik tindakan dari anak bungsu presiden tersebut dan mengaitkannya dengan jabatan yang tengah diemban oleh sang ayah.

Menimang Pancasila di Negeri Minang

“Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila.” berikut adalah kutipan dari pernyataan Puan Maharani, Ketua DPP PDIP, saat memberikan rekomendasi kepada pasangan calon kepala daerah Mulyadi-Ali Mukhni (gbr 1). Pernyataan tersebut sempat menggemparkan publik Indonesia karena dinilai menyinggung masyarakat Minang.

Mungkin Puan memiliki alasan tersendiri mengapa berkata demikian. Tetapi, yang jelas pernyataan ini sudah berimbas. Pasangan calon Mulyadi-Ali Mukhni telah mengembalikan rekomendasi ke DPP. Dengan tidak adanya calon yang didukung, praktis partai berlambang banteng tersebut tak lagi berpartisipasi dalam pemilihan gubernur di Sumatera Barat.

Pantauan Kontroversi Pernyataan Puan dari Portal Berita

Selain berujung pengembalian rekomendasi, pernyataan Puan Maharani tersebut tentu saja menyulut kontroversi. Media monitoring Netray mencoba membidik bagaimana pemberitaan media massa merangkum kontroversi tersebut. Melalui kata kunci minang, pancasila, puan, pdip, dan sumatera barat, Netray menjaring sejumlah data yang akan menjadi sumber analisis.

Pemantauan media massa dilakukan selama periode 1 – 7 September 2020 dan menghasilkan 795 artikel yang mengandung satu atau lebih kata kunci (gbr 2). Untuk kombinasi kata kunci minang & pancasila terdapat 427 artikel yang dilakukan oleh 59 media massa (gbr 3). Sedangkan kombinasi minang & puan menghasilkan 454 berita (gbr 4). Dan sebagian besar liputan media massa mengandung kata kunci kombinasi pdip & sumatera barat (gbr 5).

Sejak pemberitaan ini muncul pertama kali pada 2 September 2020, selama dua hari berturut-turut mencapai puncak tertingginya (gbr 6). Jumlahnya sempat berkurang pada tanggal 5 September 2020. Namun, kembali menanjak sehari setelahnya. Dalam sehari, rata-rata pembaca surat kabar daring di Indonesia menemukan setidaknya 100 artikel membahas kasus yang menimpa Puan Maharani.

Meskipun media massa menghasilkan banyak artikel, tetapi mereka tidak memberikan perdebatan yang cukup signifikan. Bisa dilihat dari tren sentimen yang berhasil dihimpun Netray (gbr 7). Antara sentimen positif dan negatif terpisah jurang yang lumayan luas. Hal ini membuktikan bahwa media massa tidak mencoba untuk memberi perspektif yang lebih variatif terkait fenomena ini.

Menggangsir Pendapat Warganet Twitter

Kontroversi seperti pernyataan Puan Maharani terhadap keberadaan Pancasila di Negeri Minang selalu mendapat panggung di platform jejaring sosial Twitter. Maka dari itu, Netray juga menggelar pemantauan pada wilayah ini menggunakan kata kunci serta periode yang sama dengan pemantauan media massa.

Hasilnya seperti yang diprediksikan. Netray menemukan 4.500 lebih cuitan selama 7 hari pemantauan dan berada pada puncak pembicaraan pada tanggal 4 hingga 6 September 2020 (gbr 8). Lini massa pada tiga hari tersebut dipenuhi dengan perdebatan antara pernyataan pro dan kontra (gbr 9).

Polemik di platform microblogging ini ‘dimenangkan’ oleh mereka yang tidak sepakat dengan pernyataan Puan Maharani tentang Pancasila di Negeri Minang. Terdapat 1.927 cuitan dengan sentimen negatif berbanding 886 cuitan bernada positif (gbr 10). Warganet Twitter nyata gusar dengan penilaian Puan terhadap situasi sosial di Sumatera Barat yang dinilai tak lagi bernafaskan Pancasila.

Simak saja bagaimana warganet meluapkan ekspresinya dalam menanggapi kontroversi ini. Selama pengamatan, Netray mendapati sejumlah akun yang secara aktif mendapat respon oleh warganet Twitter untuk cuitan mereka (gbr 11). Dari sini bisa dicermati apa saja yang mereka bicarakan.

Ujaran negatif dapat ditemukan dari unggahan akun seperti @Hilmi28. Dalam cuitannya terlihat bahwa ia tak setuju dengan pernyataan Puan karena sejak dahulu masyarakat Sumbar sudah mendukung Pancasila. Buktinya banyak pendiri bangsa yang berasal dari negeri tersebut (gbr 12).

Bentuk sentimen negatif lainnya atas kontroversi ini berkaitan dengan politik praktis. Akun @ardi_riauNew menyebutkan bahwa dengan pernyataan tersebut, riwayat PDIP di Sumatera Barat sudah tamat. Bahkan bendera atau atribut lainnya tak boleh dipasang di provinsi tersebut.

Partai ini juga terlarang bagi masyarakat Minang karena ingin mengubah Pancasila menjadi Trisila (gbr 13). Narasi semacam ini kerap ditemukan kala menyebutkan PKI sebagai partai terlarang di Indonesia. Akun yang sama juga menggunakan instrumentasi hukum untuk menunjukan sikap kontranya (gbr 14).

Namun, tak semua kritik yang dilemparkan oleh warganet akan dibaca negatif oleh Netray. Sebagai contoh adalah dua cuitan di atas. Cuitan dari akun @iwanpiliang7, seorang mantan wartawan senior, meski tetap mengarahkan kritik terhadap Puan Maharani, tetapi kalimat yang dipilih justru menyarankan untuk bersikap rendah hati (gbr 15). Ujaran semacam demikian akan dihitung sebagai positive enforcement.

Begitu juga dengan cuitan yang diunggah oleh akun @NataliusPigai2, seorang mantan anggota komnas ham. Alih-alih mengarahkan kritiknya terhadap pendapat Puan atau bahkan pribadi Puan, cuitan tersebut justru diarahkan pada hal yang lebih besar yaitu sistem kepemerintahan di Indonesia (gbr 16). Sistem yang berbeda, negara federal, akan mengurangi peristiwa-peristiwa serupa yang menunjukan karakter tiranistik kelak suatu saat nanti.