Home Blog Page 134

Belanja untuk Lebaran: Ramayana atau Matahari?

Meluasnya pandemi covid-19 membuat banyak pusat perbelanjaan tutup karena pengunjung berkurang sehingga omzet menurun. Dampak ini juga dirasakan oleh dua pusat perbelanjaan yang sangat melegenda, yakni Matahari Department Store dan Ramayana Department Store. Biasanya kedua pusat perbelanjaan fashion ini ramai dikunjungi selama bulan Ramadan dan menjelang lebaran. Namun selama pandemi ini mewabah, kedua pusat perbelanjaan tersebut sepi pengunjung, bahkan ada beberapa cabang gerai toko yang ditutup.

Netray media monitoring menelusuri topik pembahasan warganet tentang pusat perbelanjaan di tengah pandemi selama satu bulan terakhir pada 15 April-15 Mei 2020. Nah, seperti apa sih ungkapan hati warganet terkait hal tersebut? Kira-kira warganet lebih sering belanja di Matahari atau Ramayana ya? Berikut hasil pantauan Netray. 

Infografik Pembahasan Ramayana dan Matahari

belanaja lebaran

Selama periode satu bulan menjelang lebaran, topik pusat perbelanjaan diperbincangkan warganet sebanyak 2,7 ribu kali oleh 1,5 ribu akun Twitter. Topik ini memperoleh impresi sebanyak 29,3 ribu dengan potensi jangkauan hingga 23,4 juta akun.

Grafik data selama 15 April-15 Mei 2020 mengalami puncak pembahasan pada 9 Mei 2020 sebanyak 608 tweet dengan rincian 179 tweet bersentimen positif, 238 sentimen netral, dan 191 tweet negatif. Dari keseluruhan 2,7 ribu total tweet, sebanyak 674 tweet bersentimen positif dan 696 tweet bersentimen negatif. Pergerakan kurva antara tweet sentimen positif dan negatifnya hampir samar hanya selisih sebanyak 22 tweet lebih unggul yang bersentimen negatif.

Puncak 9 Mei 2020: Viral Video Parodi Karyawan Zara yang Kurang Ramah

Puncak pembahasan untuk topik Ramayana dan Matahari terjadi pada 9 Mei 2020 ketika tagar #ramayana menjadi trending di Twitter. Tagar tersebut memuncak karena postingan video parodi Tiktok dari akun @fadlanholao yang diposting ulang di Twitter oleh akun @arisaputra_16 sehingga menjadi trending. Hal itu karena banyak warganet yang merasa terwakilkan oleh video parodi tersebut. Tidak sedikit pula warganet yang merasa kesal dengan perlakukan karyawan brand fashion Zara. Kekesalan warganet tersebut, ditimpali oleh warganet lain dengan cuitan “udah paling bagus di Ramayana atau Matahari”. Cuitan dengan tulisan serupa sangat banyak mengomentari postingan @arisaputra_16, sehingga membuat Ramayana dan Matahari menjadi ramai diperbincangkan. Hal tersebut juga membuat akun @arisaputra_16 menjadi pusat di jaringan percakapan karena banyak di-retweet ataupun di-mention.

Top Word dan Top Inisiator

Kumpulan kosakata yang paling banyak dibahas oleh warganet terkait topik ini adalah ramayana dengan ukuran paling besar, kemudian matahari, terdapat pula kata lain seperti beli, belanja, dan zara.

Selain muncul untuk menimpali trending parodi video, kata ramayana dan matahari muncul dalam cuitan tentang pengalaman berbelanja di dua pusat perbelanjaan tersebut. Banyak pula warganet yang mengungkapkan isi hati mereka terkait kondisi pandemi corona yang menyebabkan tidak bisa berbelanja di Ramayana atau Matahari menjelang Ramadan tahun ini.

Akun sosial media @NurilHilma dan akun milik @ramayanads menjadi dua top inisiator dari topik ini. Terdapat pula akun @gayamatahari yang masuk pada urutan keempat top inisiator. Selaku akun resmi dari Ramayana dan Matahari, keduanya sering disebut dan ditandai oleh warganet. Apakah Top Word dan Top Inisiator tersebut mempengaruhi kecenderungan warganet dalam memilih tempat belanja? Simak ulasan berikut.

1. Ramayana Department Store

Ramayana Lestari Sentosa adalah jaringan toko swalayan yang menjual perlengkapan sandang yang didirikan pada tahun 1978. Kini Ramayana telah berhasil memiliki banyak gerai cabang di Indonesia. Ramayana muncul dalam 1,9 ribu tweet oleh 1,1 ribu akun Twitter. Topik ini memperoleh impresi sebanyak 27,1 ribu dengan potensi jangkauan hingga 21,5 juta akun.

belanja rlebaran di amayana

Pada periode 15 April-6 Mei 2020 grafik Peak Time untuk topik Ramayana terlihat stabil. Sementara lonjakan perbincangan terjadi pada periode 7-15 Mei 2020 dengan puncak tweet terbanyak pada 9 Mei 2020. Hal tersebut berlaku sama dengan pergerakan kurva sentimennya. Garis kurva terlihat melonjak tinggi pada 9 Mei 2020 dengan dominasi tweet bersentimen positif dengan rincian sebanyak 484 tweet sentimen negatif dan 413 tweet positif.

Impresi dan Kerinduan Warganet untuk Ramayana

Kondisi pandemi yang menjadikan sejumlah gerai Ramayana tutup membuat warganet juga merindukan berbelanja kebutuhan lebaran di sana. Sentimen positif untuk topik ini berisi ungkapan hati warganet terhadap pelayanan Ramayana. Namun, tidak sedikit juga warganet yang menceritakan ketidaknyamanannya sewaktu berbelanja di Ramayana.

This image has an empty alt attribute; its file name is post-rmyn-cuit-positif.jpg
This image has an empty alt attribute; its file name is ramayana-positif.png
This image has an empty alt attribute; its file name is ramayana-negatif.png
This image has an empty alt attribute; its file name is rmyn-negatip-1-1.jpg

2. Matahari Department Store

Perusahaan ritel di Indonesia yang sudah mempunyai 151 gerai di lebih dari 60 kota di Indonesia ini mulanya berawal dari sebuah toko di pasar baru, Jakarta Pusat pada tahun 1958. Kini Matahari telah berkembang menjadi gerai besar di pusat perbelanjaan. Topik Matahari dicuitkan warganet dalam 668 tweet oleh 354 akun pengguna Twitter. Topik ini memperoleh impresi sebanyak 5,218 dengan potensi jangkauan hingga 937,1 ribu akun.

belanja lebaran di matahari

Total tweet untuk topik Matahari hanya 668 tweet selama satu bulan periode pengambilan data. Jumlah ini terpaut jauh dari topik Ramayana yang menyentuh angka 1,9 ribu. Kurva pergerakan topik Matahari mengalami kenaikan pada 30 April kemudian menurun dan terjadi puncak kenaikan pada 9 Mei 2020. Sentimen positif sebanyak 224 tweet lebih unggul daripada sentimen negatifnya yang hanya beriksar 183 tweet.

Impresi Warganet untuk Matahari

Warganet merasa sangat senang berbelanja di Matahari, di samping harganya terjangkau pelayanannya juga ramah. Namun terdapat pula tweet warganet untuk Matahari dengan sentimen negatif. Warganet merasa risih karena diikuti oleh pelayan Matahari. Kemudian ungkapan kesedihan lain ialah karena pandemi virus corona yang membuat THR tidak cair sehingga tidak dapat belanja meskipun potongan harga sudah besar-besaran.

This image has an empty alt attribute; its file name is post-mathri-cuitan-pstif.jpg
This image has an empty alt attribute; its file name is matahari-negatif.png
This image has an empty alt attribute; its file name is crona-promo.png

Jaringan Percakapan Topik Ramayana dan Matahari

Jaringan percakapan terbentuk dari aktivitas warganet memperbincangkan topik Ramayana dan Matahari. Pada gambar tersebut akun @arisaputra_16 mempunyai jaringan paling besar, karena postingannya yang sempat menjadi trending pada puncak grafik 9 Mei 2020. Kemudian terdapat pula akun resmi dari kedua pusat perbelanjaan fashion yang menjadi topik utama. Akun resmi dari @GayaMatahari paling sering di-mention oleh warganet. Sedangkan akun resmi dari @ramayanads paling sering di-retweet oleh warganet. Berikut gambar dari aktivitas warganet dengan kedua akun resmi Ramayana Department Store dan Matahari Department Store.

Retweet Ramayana
Mention Matahari

Tweet dari Ramayana yang banyak mendapat retweet warganet berisi informasi bahwa Ramayana menambah toko untuk memenuhi kebutuhan pelanggan selama menjelang lebaran. Selain itu pelanggan juga dapat berbelanja meskipun di rumah aja dengan aplikasi Ramayana Member Card. Sementara tweet dari warganet yang menandai akun resmi Matahari didominasi pertanyaan dan keluhan warganet terkait aplikasi Matahari yang slowrespon dalam menanggapi pelanggan.

Jadi, Lebih Prefer Belanja di Ramayana atau Matahari Nih?

Hasil penelusuran Netray memperlihatkan bahwa Ramayana lebih sering diperbincangkan warganet daripada Matahari. Intensitas perbincangan untuk Ramayana sebanyak 1,932 tweet dan perbincangan warganet untuk Matahari sebanyak 668 tweet. Ramayana lebih unggul tweet sentimen negatif daripada positifnya. Hal tersebut berbeda dengan Matahari yang lebih unggul tweet bersentimen positif daripada sentimen negatifnya.

Terlepas dari Ramayana lebih sering diperbincangkan warganet dan Matahari tidak begitu sering diperbincangkan warganet, kedua Department Store di atas sudah menjadi pilihan hati mayarakat untuk berbelanja kebutuhan sandang. Hal itu terbukti dengan ungkapan hati masyarakat yang merasa nyaman dengan keramahannya, potongan harganya, dll, ketika berbelanja di kedua pusat perbelanjaan fashion tersebut. Netray hanya berusaha menyajikan dan mengemasnya kembali berdasarkan data. Ramayana atau Matahari? Apapun itu mari terus mendukung perusahaan di bidang fashion agar selalu sukes.

Iuran BPJS Naik, Warganet Meminta Presiden Patuhi MA

Presiden Joko Widodo kembali mengumumkan terkait kenaikan iuran BPJS di tengah krisis pandemi yang melanda Indonesia setelah Mahkamah Agung (MA) sempat membatalkan kenaikan iuran per 1 April 2020.  Keputusan ini didasarkan pada Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Sontak kebijakan baru ini menuai kontroversi di tengah kondisi ekonomi yang dirasa kurang stabil. Masyarakat merasa kebijakan ini dikeluarkan tidak tepat waktu. Sebab, bukan rahasia umum lagi jika pandemi ini telah berdampak pada segala sektor, tak terkecuali sektor ekonomi. Lantas, bagaimana pemberitaan media daring terkait hal ini? Dan seperti apa ungkapan hati warganet terkait kebijakan ini? Berikut pantauan Netray.

Kenaikan Iuran BPJS di Media Pemberitaan

Netray memantau pemberitaan terkait topik iuran BPJS pada tanggal 13-17 Mei 2020. Pada rentang waktu tersebut terdapat 273 artikel dengan total 54 media berita yang memberitakan terkait naiknya iuran BPJS. Tiga media berita yang paling banyak menerbitkan berita ini antara lain, ID Investing, Tribun News, dan CNN Indonesia.

Kebijakan ini mencuri perhatian masyarakat dan media berita daring karena sebelumnya Mahkamah Agung (MA ) telah membatalkan kenaikan iuran ini per tanggal 1 April 2020. Akan tetapi, kenaikan ini kembali diumumkan di tengah krisis pandemi yang sedang melanda sehingga pengumuman ini membuat masyarakat terkejut.

This image has an empty alt attribute; its file name is peak-time-news.png
This image has an empty alt attribute; its file name is sentimen-news.png

Dari grafik di atas, diketahui topik ini ramai diperbincangkan pada 14 Mei 2020 dengan total sentimen positif, neutral, dan negatif yang hampir sama. Hal ini dapat dilihat pada grafik sentiment trend yang menunjukkan jumlah sentimen negatif tidak terlalu jauh dibanding jumlah sentimen positif. Perbaikan layanan hingga menjaga keberlanjutan program BPJS menjadi alasan pemerintah menaikan iuran ini.

14 Mei 2020: Puncak Pemberitaan Naiknya Iuran BPJS

Naiknya iuran BPJS di tengah krisis pandemi ini dinilai kurang tepat oleh beberapa pihak. Meski resmi naik per 1 Juli 2020, masyarakat tetap merasa dibebankan dengan pengumuman kenaikan di tengah ekonomi yang kurang stabil akibat pandemi. Tak sedikit pihak yang meminta Presiden Joko Widodo untuk mengkaji ulang kebijakan ini.

Banyak pihak yang merasa dipermainkan dengan kebijakan ini. Pasalnya, pembatalan kenaikan yang baru saja diresmikan MA per tanggal 1 April 2020 diubah kembali dengan keputusan baru yang akan resmi per 1 Juli 2020. Putusan MA Nomor 7/P-HUM/2020 tidak menghendaki problematika keuangan BPJS Kesehatan dibebankan kepada peserta karena BPJS Kesehatan dianggap perlu membenahi manajemen, fraud, dan kecurangan peserta. Dengan ini, apabila Presiden tetap meresmikan kebijakan kenaikan iuran bisa saja dianggap melanggar konstitusi dan menentang keputusan peradilan.

Perbaikan Layanan menjadi Salah Satu Alasan Naiknya Iuran

Di balik pro kontra yang beredar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan penjelasan terkait alasan naiknya iuran BPJS. Selain untuk melakukan perbaikan layanan hingga membenahi operasional BPJS yang defisit, pemerintah juga menjamin tidak akan adanya penolakan pasien seperti halnya yang terjadi sebelumnya. Pemerintah merasa, saat ini negara juga dalam keadaan sulit di tengah pandemi sehingga naiknya iuran dua dari tiga golongan ini diharapkan menjadi semangat solidaritas.

Kenaikan iuran bagi peserta mandiri segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan bukan pekerja (BP) diatur dalam Pasal 34. Dengan rincian:
1. Iuran peserta mandiri kelas I naik, dari Rp 80.000 menjadi Rp 150.000.
2. Iuran peserta mandiri kelas II meningkat, dari Rp 51.000 menjadi Rp 100.000.
3. Iuran peserta mandiri kelas III juga naik dari Rp 25.500 menjadi Rp 42.000. Namun, pemerintah memberi subsidi Rp 16.500 sehingga yang dibayarkan tetap Rp 25.500.

Kendati demikian, pada 2021 mendatang, subsidi yang dibayarkan pemerintah berkurang menjadi Rp 7.000, sehingga yang harus dibayarkan peserta adalah Rp 35.000.

Kenaikan Iuran BPJS di Twitter

Selain pemberitaan di media daring, topik ini juga ramai diperbincangkan oleh warganet Twitter di rentang waktu yang sama. Netray memantau topik ini dengan kata kunci ‘iuranbpjs’, ‘bpjs naik’, dan ‘iuran bpjs’. Dalam waktu tersebut, ditemukan sebanyak 41.9k tweets dengan didominasi oleh sentimen negatif.

This image has an empty alt attribute; its file name is peak-time-tweet-2.png
This image has an empty alt attribute; its file name is grafik-tweet-2.png

Terlihat dari grafik di atas, perbincangan topik ini memuncak pada tanggal 14 Mei 2020. Cuitan masyarakat yang merasa dipermainkan hingga dizalimi pemerintah ramai diperbincangkan pada waktu tersebut. Terlihat cuitan @CNNIndonesia, @Amien_Rais, dan @Vivacoid menjadi akun yang banyak dibagikan kembali oleh warganet dalam mengkritik keputusan Presiden Joko Widodo.

Akun @fadlizon, yang ramai di-retweet, melontarkan kritikannya terhadap kebijakan ini dan meminta Presiden untuk membatalkannya. Selain itu, banyak warganet yang merasa kenaikan ini telah melanggar undang-undang karena kebijakan ini sempat dibatalkan sebelumnya oleh MA.

Seruan untuk mempertimbangkan kembali dan mengkaji ulang kebijakan di tengah pandemi tidak henti disuarakan warganet. Kondisi ekonomi yang semakin parah akibat Covid-19 menjadi alasan keberatannya masyarakat menerima hal ini.

Tagar #iuranbpjs sempat menjadi trending twitter pada 15 Mei 2020. Banyak warganet yang mengeluhkannya. Namun, ada pula warganet yang tidak menyalahkan atas kenaikan iuran ini. Seperti cuitan di atas, pada peak time 15 Mei pukul 9.00 WIB sentimen positif sempat mendominasi dengan cuitan warganet yang mengungkapkan manfaat yang didapat dari BPJS dan dukungan untuk pemerintah dalam subsidi anggota kepesertaan yang aktif.

Pada jaringan percakapan di atas dapat diketahui akun @jokowi dan @BPJSKesehatanRI menjadi akun yang paling banyak ditandai warganet terkait topik ini.

Demikian hasil pantauan media monitoring Netray terkait naiknya iuran BPJS pada portal News dan Twitter selama 13-17 Mei 2020. Kebijakan yang diputuskan di tengah krisis pandemi dirasa kurang pas oleh masyarakat. Keputusan pemerintah dengan menaikkan iuran dua dari tiga golongan dianggap melanggar konstitusi dan menentang peradilan. Masyarakat merasa dipermainkan dengan putusan naiknya iuran di tengah pandemi global ini. Alasan perbaikan layanan hingga jaminan tidak adanya penolakan pasien masih dirasa kurang pas dalam situasi ini. Dengan demikian, sampai saat ini kebijakan ini dirasa masih perlu dipertimbangkan kembali.

Gambar sampul artikel oleh: https://makassar.tribunnews.com

Menyambut Lebaran Ala Warganet: Dari Nastar Hingga Khong Guan Isi Rengginang

Menjelang lebaran, biasanya orang-orang akan mulai sibuk untuk mempersiapkan segala sesuatu. Mulai dari beres-beres rumah, membeli baju baru, membuat kue lebaran, dan menyetok makanan. Namun, bagaimana dengan kondisi pandemi saat ini? Apakah masyarakat masih bersemangat menyambut lebaran? Kali ini, Netray akan memantau aktivitas warganet Twitter membahas persiapan menyambut lebaran. Kira-kira apa yang menjadi tren pembahasan warganet seminggu jelang lebaran ini? Berikut pantauan Netray.

Antusiasme Warganet Menyambut Lebaran di Twitter

Netray memantau aktivitas warganet membahas persiapan lebaran di media sosial Twitter selama periode 1-15 Mei 2020.

Netray menemukan 32,4 ribu cuitan yang membahas topik terkait persiapan lebaran selama periode 1-15 Mei 2020. Topik ini dibahas oleh 17,8 ribu warganet Twitter.

Dari grafik di atas, dapat diamati bahwa topik terkait persiapan lebaran di minggu pertama Mei atau minggu kedua Ramadan masih sepi. Barulah pada minggu kedua Mei atau seminggu jelang lebaran frekuensi pembahasan topik ini melonjak naik. Setidaknya, topik ini dibicarakan lebih dari seribu kali dalam sehari. Bahkan frekuensi pembahasan topik ini terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama seminggu terakhir. Lalu, apa yang menjadi tren pembahasan warganet dalam topik persiapan lebaran kali ini?

Tren Pembahasan Warganet Menyambut Lebaran

Kata nastar, kastengel, rengginang, putri salju, toples, kaleng hingga brand khas lebaran seperti khong guan dan monde tak luput dari daftar Kosakata Populer. Dari sini dapat diamati bahwa tren pembahasan warganet dalam menyambut lebaran kali ini mengarah pada jajanan atau sajian saat lebaran. Tren pembahasan topik terkait sajian lebaran didukung oleh akun @FOODFESS2, @FOOD_FESS, dan @kompasiana.

Nastar

Kue kering berbentuk bulat kecil-kecil dengan isian selai keju ini hampir selalu dapat ditemui di meja rumah-rumah ketika momen lebaran tiba. Seolah menjadi sajian wajib, warganet berlomba-lomba memamerkan persiapannya membuat kue nastar, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk dijual. Berikut beberapa potret nastar ala warganet yang dibagikan di Twitter.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-191.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-194.png

Kastengel

Kue kering berbahan dasar keju berbentuk persegi panjang ini juga tak luput jadi buruan wajib ketika lebaran. Berikut potret cuitan dan media populer yang dibagikan oleh warganet pecinta kastengel.

Putri Salju

Masih satu rumpun dengan nastar dan kastengel, kue kering yang berselimutkan gula halus seputih salju ini juga digemari warganet. Kadang kala warganet menjajarkan putri salju dengan nastar dan kastengel sebagai trio tak tergantikan. Namun, kadangkala warganet berdebat soal mana yang paling nikmat dari ketiga kue kering tersebut.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-188.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-186.png

Khong Guan

Biskuit Khong Guan sepertinya tak pernah ketinggalan disebut ketika sedang membahas soal sajian lebaran. Bahkan, saking melegendanya biskuit ini, tak jarang orang-orang terdahulu masih menyimpan kaleng warna merah bergambar ibu dan kedua anaknya ini. Kaleng legendaris ini disajikan kembali ketika lebaran dengan isi yang lain; rengginang. Inilah yang menjadikan kaleng biskuit Khong Guan dengan isi rengginang seolah menjadi tren di kalangan warganet ketika membahas momen lebaran.

Monde

Selain Khong Guan, butter cookies Monde juga jadi salah satu sajian lebaran yang dinanti warganet. Hampir senasib dengan Khong Guan, saking cintanya dengan Monde, ibu-ibu kadang tidak mau membuang toples bundar berwarna biru ini. Alhasil, fenomena Khong Guan berisi rengginang dan Monde berisi keripik pun jadi perbincangan warganet.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-207.png

Demikian pantauan Netray terkait pembahasan warganet Twitter seminggu jelang lebaran. Dari pantauan ini, setidaknya dapat diketahui bahwa warganet masih antusias menyambut lebaran. Meskipun ada larangan mudik dan himbauan untuk lebaran di rumah saja, aktivitas warganet membahas sajian lebaran, memamerkan kue-kue kering khas lebaran tetap mengalir deras. Jadi bagaimana? Sudah siap menyambut lebaran dengan trio kue kering; nastar, kastangel, dan putri salju? atau mau Khong Guan isi rengginang dan Monde isi keripik saja?

Gambar sampul: Tokopedia

Penumpukan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Warganet: Sia-sia Sudah PSBB Selama Ini

Sejak seminggu terakhir, portal media pemberitaan ramai memberitakan terkait penumpukan penumpang yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Padahal pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. 

Pelanggaran PSBB yang marak belakangan ini seperti yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta menuai komentar dari warganet terutama dari pengguna media sosial Twitter. Netray menelusuri pemberitaan mengenai topik penumpukan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta di portal media berita daring dan Twitter selama 7 hari terakhir dari 8-14 Mei 2020. Bagaimana tanggapan warganet terkait hal ini? Berikut pantauan Netray.

Salah Paham

Menurut News Channel Monitoring Netray terdapat 1,185 artikel pemberitaan yang dipublikasikan melalui 88 media pemberitaan daring. Pemberitaan tersebut berkaitan dengan penumpukan penumpang yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta selama periode 08 Mei 2020 sampai dengan 14 Mei 2020. Sebanyak 63,54% artikel menyoroti transportasi dan 17,81% membahas melalui sisi pemerintahan.

Statistics Report News

Berdasarkan Peak Time frekuensi pemberitaan selama seminggu terakhir memiliki intensitas yang cukup tinggi. Memuncaknya pemberitaan tersebut di mulai sejak 8 Mei 2020. Namun, jumlah pemberitaan memuncak pada 14 Mei 2020.

Peak Time News

Sejak 8 Mei 2020, pemberitaan mengenai penumpukan penumpang di tengah aturan PSBB mulai memuncak. Pada tanggal tersebut muncul pemberitaan mengenai calon penumpang yang berbondong-bondong datangi terminal bus. Adanya kebijakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melonggarkan operasional transportasi umum di tengah PSBB ternyata menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Masyarakat mengira pemerintah juga melonggarkan aturan mudik. Padahal, pemerintah telah mengeluarkan aturan pelarangan mudik 2020. 

Kemudian, di hari yang sama muncul pemberitaan mengenai 11 penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang positif Covid-19. Kesebelas penumpang tersebut adalah eks anak ABK kapal pesiar Italia. Selain itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Soekarno-Hatta Anas Maruf mengungkapkan terdapat lebih dari 40 penumpang yang terindikasi positif Virus Corona baru atau COVID-19 sejak April hingga Mei 2020.

Dilihat melalui Peak Time, frekuensi pemberitaan memuncak pada 14 Mei 2020. Memuncaknya jumlah pemberitaan tersebut disebabkan viralnya foto yang menampakkan penumpukan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Pihak pengelola Bandara Soekarno Hatta, PT Angkasa Pura II (AP II) mengakui memang ada penumpukan penumpang di Terminal II Bandara Soekarno Hatta pada Kamis pagi (14/5). Penumpukan terjadi karena proses pemeriksaan dokumen penumpang oleh tim gugus tugas udara covid-19.

Peristiwa tersebut menuai kritik dari berbagai pihak, diantaranya, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Nurhayati Monoarfa menyoroti seharusnya penumpang tetap melakukan physical distancing atau berjaga jarak. Selain itu, Nurhayati juga menyoroti persyaratan yang harus diisi oleh penumpang. Menurutnya, persyaratan seharusnya bisa dilakukan secara online atau daring, sehingga proses administrasi di bandara dapat bergulir dengan cepat tanpa penumpukan penumpang.

Selain itu, Ombudsman RI juga menyesalkan potret penumpang yang membludak tanpa aturan jelas terkait protokol kesehatan maupun physical distancing. Komisioner Ombudsman, Alvin Lie menyatakan bahwa hal ini menunjukkan lemahnya koordinasi antara Angkasa Pura II selaku pengelola bandara, kemudian otoritas bandara selaku garda terdepan dari Kemenhub Ditjen Perhubungan Udara dengan airline dan dengan satgas penanggulangan COVID-19.

Warganet: Sia-sia Sudah PSBB Selama Ini

Selain monitoring News Channel, Netray juga melakukan monitoring tanggapan warganet Twitter terkait penumpukan penumpang Bandara Soetta. Terkait topik tersebut ditemukan sebanyak 7,083 total cuitan warganet di Twitter yang didominasi oleh sentimen netral. Akan tetapi, jumlah sentimen negatif hampir 2 kali lipat dari jumlah sentimen positif. Tweets tersebut meraih impressions sebanyak 209,4K dan potential reach-nya mencapai lebih dari 131 juta pengguna Twitter.

Statistics Report Twitter

Dilihat melalui Peak Time, jumlah tweets yang berhubungan dengan Bandara Soekarno-Hatta meningkat tajam pada 14 Mei 2020. Seperti halnya Peak Time pada media pemberitaan, pada tanggal yang sama Peak Time juga terjadi pada cuitan warganet Twitter.

Peak Time Twitter

Pada tanggal tersebut terjadi lonjakan pada sentimen negatif hingga lebih dari 2 kali lipat dari jumlah sentimen positif.

Sentiment Trend Twitter

Frekuensi cuitan memuncak pada tanggal tersebut disebabkan oleh warganet yang mengkritisi peristiwa penumpukan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.

Sementara ini menurut Social Network Analysis Report Netray, cuitan akun Twitter @SudahGelappp menjadi cuitan yang paling banyak di-retweeted oleh warganet terkait peristiwa penumpukan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.

Social Network Analysis – Retweet

Berikut adalah sampel tweets dari @SudahGelappp yang paling banyak menerima retweet dari warganet. Akun tersebut menuliskan bahwa Corona, PSBB, hanya jadi lelucon di negeri ini.

Tweets terpopuler yang mendapatkan banyak replies, favorite, dan retweet pun senada dengan cuitan @SudahGelappp. Warganet juga merasa kecewa dengan pelanggaran physical distancing yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Terlebih sebelumnya relaksasi aturan yang disampaikan Menhub memiliki syarat protokol kesehatan.

Tak hanya itu, sebagian besar warganet meradang karena merasa usaha mereka untuk tetap di rumah saja selama 2 bulan dengan harapan pandemi ini berakhir pun sia-sia setelah melihat kejadian tersebut.

Berikut adalah salah satu media terpopuler yang menampakkan membludaknya penumpang Bandara Soekarno-Hatta yang diunggah oleh akun @AymanAlatas. Dalam caption-nya, akun @AymanAlatas mengungkapkan kekecewaannya karena sia-sialah PSBB yang telah dijalankan selama ini.

Popular Media Twitter

Demikianlah pantauan Netray mengenai penumpukan penumpang yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta melalui portal media berita daring dan media sosial Twitter. Melihat, bagaimana kebijakan pemerintah yang kerap berubah-ubah yang membingungkan masyarakat. Serta perilaku tidak disiplin masyarakat yang dengan mudah melanggar physical distancing begitu saja, tentunya menimbulkan pertanyaan. Jika terus begini, kapan pandemi akan berakhir? Lantas, bagaimana dengan warga yang sudah patuh untuk tetap di rumah selama 2 bulan, bahkan harus dirumahkan tanpa digaji? Sia-siakah usaha mereka selama ini?

Diskon Tarif Listrik Selama Pandemi: Kok Tagihan Malah Melonjak Naik?

Beberapa waktu lalu warganet ramai memperbincangkan terkait lonjakan tarif listrik yang mereka alami. Sebelumnya pemerintah menerapkan kebijakan untuk menggratiskan tarif listrik pelanggan 450 VA dan memberi diskon 50 persen kepada pelanggan 900 VA selama tiga bulan, yakni April, Mei, dan Juni. Namun sebagian masyarakat justru mendapati tarif listrik mereka melonjak naik. Bagaimanakah pantauan News Netray dan tanggapan warganet terkait isu tersebut?

Diskon Tarif Listrik Selama Pandemi: Kok Tagihan Malah Melonjak Naik?

Netray memantau pemberitaan terkait topik tagihan listrik selama 1 Mei 2020 s.d 15 Mei 2020. Selama periode tersebut ditemukan sebanyak 2.277 artikel pemberitaan terkait tarif atau tagihan listrik dengan Total Media sebanyak 105. Naiknya tarif listrik tersebut membuat masyarakat terkejut, terlebih sebelumnya pemerintah telah memutuskan untuk menggratiskan tagihan listrik pelanggan 450 VA dan memberi diskon 50 persen kepada pelanggan 900 VA selama tiga bulan. Kebijakan tersebut diterapkan guna meringankan ekonomi masyarakat selama pandemi Covid-19.

Diskon Tarif Listrik Selama Pandemi: Kok Tagihan Malah Melonjak Naik?

Mendapati tagihan mereka melonjak masyarakat menanyakan hal tersebut melalui media sosial hingga isu tersebut semakin ramai diperbincangkan. Tidak hanya itu, sebagian dari masyarakat mengira PT PLN Persero menaikan tarif listrik secara diam-diam hingga berspekulasi adanya subsidi silang yang dilakukan oleh pihak PLN. Namun menghindari terjadinya kesalahpahaman pihak PLN mengklarifikasi hal tersebut.

Pihak PLN menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik selama masa pandemi, terlebih kenaikan diam-diam atau subsidi silang seperti yang diisukan di media sosial. Pihak PLN membantah tuduhan tersebut, dan menjelaskan lonjakan tersebut disebabkan aktivitas di rumah yang meningkat. Hal tersebut sesuai dengan himbauan pemerintah untuk melakukan pekerjaan dan beraktivitas dari rumah. Meningkatnya aktivitas di rumah tersebut menyebabkan terjadinya lonjakan tarif listrik konsumen.

Selama periode yang sama Netray memantau pergerakan isu terkait lonjakan tarif listrik pada media sosial Twitter. Selama periode tersebut ditemukan cuitan warganet sebanyak 18.5K dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif.

Terlihat melalui grafik pantauan Netray, perbincangan warganet terkait isu tersebut memuncak pada tanggal 07 Mei 2020.

Berdasakan pantauan Netray pada tanggal tersebut terlihat warganet justru mencuitkan terkait informasi bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik dengan menggunakan tagar #ListrikGakNaikKok, #ListrikUntukRakyat, dan #ListrikUntukSemua. Setelah sebelumnya banyak warganet yang mengeluhkan kenaikan tarif listrik.

Penjelasan terkait lonjakan tarif listrik disampaikan oleh Executive Vice President Corporate Communication & CSR PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) I Made Suprateka, ia menjelaskan bahwa sejak berlakunya PSBB, PLN melakukan modifikasi dalam penghitungan tagihan listrik pelanggan. Tidak disampaikannya modifikasi tersebut dengan baik kepada masyarakat akhirnya menyebabkan keluhan konsumen pun melonjak. Terlihat akun @pln_123 menjadi salah satu akun yang paling banyak ditandai oleh warganet. Diikuti oleh akun @KemenBUMN, @erickthohir, serta akun @jokowi selaku Presiden RI.

Strategi Bertahan Online Travel Agent Hadapi Covid-19

Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak terkait berbagai kebijakan yang diberlakukan saat pandemi Covid-19. Himbauan untuk melakukan aktivitas di rumah, menghindari kerumunan, hingga kebijakan penutupan moda transportasi seperti kereta dan pesawat membuat para pelaku bisnis Online Travel Agent (OTA) kelimpungan. Harapan menjemput momen mudik pun harus terkikis karena pemerintah juga mengeluarkan kebijakan untuk tidak mudik mengingat kondisi yang masih belum stabil. Lalu, bagaimana kabar bisnis online travel agent saat ini? Bagaimana mereka bertahan menghadapi krisis ini? Berikut pantauan Netray.

Topik Online Travel Agent di Media

Netray menelusuri pemberitaan terkait topik ‘online travel agent’ di media selama periode 1 April-13 Mei 2020. Berikut hasilnya.

Netray menemukan 738 artikel dari 85 portal media membicarakan online travel agent selama periode 1 April-12 Mei 2020. Sebagian besar pembahasan menyoroti soal Ekonomi (44%) dan Pariwisata (21%).

Traveloka dan Airy menjadi dua entitas yang paling banyak dibahas terkait topik online travel agent selama periode ini. Sementara portal media yang paling banyak menerbitkan artikel terkait adalah Kompas, Detik, dan Republika.

Penjualan Menurun, Pembatalan Pemesanan Meningkat

Grafik penjualan Tiket.com terus menurun sejak wabah Covid-19 pertama kali muncul di China dan berkembang ke negara-negara tetangga pada awal Januari lalu. Masyarakat yang sudah membeli tiket pesawat, tiket konser, hingga paket wisata berbondong-bondong menunda bahkan membatalkan agendanya. Tiket.com mengaku menerima 30 ribu inquiries baik terkait refund maupun reschedule. Hingga saat ini, penurunan penjualan yang terjadi di Tiket.com mencapai 75% sementara permintaan pembatalan pemesanan (refund) mengalami kenaikan 7 kali lipat selama pandemi.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-135.png

Pihaknya juga terus berupaya untuk dapat membantu semua pengajuan dan pengembalian dana. Namun, karena banyaknya aduan yang harus dilayani Tiket.com meminta pelanggan untuk bersabar dan menghindari pengulangan pembatalan karena dapat menambah panjang antrean. Tiket.com juga telah menyediakan fitur Smart Refund untuk mengatasi permasalahan ini.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-149.png

Lonjakan penundaan hingga pembatalan pesanan juga meningkat 10 kali lipat di Traveloka. Chief Marketing Officer Traveloka Dionisius Nataiel mengaku lonjakan ini telah terjadi sejak Februari 2020 lalu. Dalam mengambil keputusan ini, Traveloka berpegang pada kebijakan yang dintukan oleh partner.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-143.png

PHK Karyawan Hingga Gulung Tikar

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Ketenagakerjaan Raden Soes Hidharno menyampaikan bahwa perumahan dan pemangkasan karyawan paling banyak terjadi di sektor pariwisata dan perhotelan. PT OYO Indonesia meminta karyawannya mengambil cuti di luar tanggungan selama 60-90 hari dengan menyesuaikan dengan perkembangan kondisi ke depan. Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan para karyawan tidak kehilangan pekerjaan dan berharap berdampak positif bagi kinerja perseroan. Mengutip pemberitaan Tempo, karyawan yang dirumahkan mencapai lebih dari separuh total karyawan OYO. Kendati dirumahkan, karyawan masih tetap mendapat insetif sebesar 1,5 juta beserta THR, jaminan kesehatan, dan jaminan ketenagakerjaan.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-158.png

Di sisi lain, Traveloka terpaksa harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 100 karyawan atau 10% dari total karyawan yang dimilikinya. Sementara karyawan yang masih tetap bekerja mendapatkan separuh dari gaji reguler mereka. Keputusan serupa juga diambil oleh Pegipegi. Dari pemberitaan yang disampaikan IDN Times PHK diterima oleh 85 karyawan Pegi-pegi sejak pertengahan April lalu.

Airy mengumumkan akan mengakhiri perjanjian dengan mitranya menyusul keputusan perusahaan untuk menghentikan kegiatan operasionalnya secara permanen pada akhir Mei mendatang. CEO Airy Louis Alfonso Kodoatie sempat mencari cara untuk meningkatkan profitnya demi mengatasi dampak pandemi Coivd-19. Namun pada April lalu, Airy dilaporkan telah menghentikan karyawannya hingga 70%.

Keputusan Airy untuk menghentikan kegiatan operasionalnya secara permanen cukup disesalkan oleh Ekonom Bhima Yudhistira. Ia menilai bisnis Airy yang menawarkan hotel dengan budget minimal tersebut sangat bagus.

Strategi Bertahan Online Travel Agent Hadapi Covid-19

Tiket.com mengaku telah mempersiapkan diri sejak awal Januari 2020 lalu ketika Covid-19 merebak di China. Pembatalan penerbangan ke Wuhan dan sekitarnya pada awal Januari diprediksi akan terus meluas apabila Covid-19 masuk ke Asia Tenggara.

Tiket.com kemudian mengubah fokus bisnis, dari fokus berjualan menjadi fokus kepada layanan masyarakat. Pemasaran yang sebelumnya digiatkan kini dialihkan kepada layanan pelanggan (customer care). Hal ini mengingat banyaknya penundaan hingga pembatalan pesanan selama periode pandemi. Tiket.com juga membenahi sistem aplikasinya dengan lebih banyak menampilkan informasi terkait cara refund, reschedulu dan informasi terkini negara dan kota tujuan. Tiket.com pun rela melalukan pemotongan terhadap anggaran marketing hingga mencapai 90% untuk menghindari adanya PHK atau pemotongan gaji terhadap karyawannya.

Tiket.com juga telah menyiapkan strategi untuk mempersiapkan diri menyongsong berakhirnya pandemi Covid-19 dengan menyelenggarakan promo diskon early booking hotel hingga mencapai 75%. Tiket.com semakin optimis setelah melihat adanya kenaikan penjualan menyusul keputusan pemerintah melonggarkan moda transportasi pada 7 Mei lalu.

Demikian pantauan Netray terkait kabar Online Travel Agent di masa pandemi Covid-19 selama periode 1 April-13 Mei 2020. Penurunan penjualan dan kenaikan permintaan pembatalan pemesanan yang harus dirasakan oleh para pelaku bisnis travel agent memaksa mereka untuk mengambil beberapa langkah agar dapat terus bertahan. Sebagian besar travel agent memilih memangkas karyawannya untuk tetap bertahan. Namun, sebagian yang lain tetap berupaya mempertahankan jumlah karyawan dengan melakukan pemotongan besar-besaran terhadap anggaran marketing dan anggaran lain yang tidak mendesak. Selain optimis menyiapkan strategi menyambut berakhirnya pandemi Covid-19, Online Travel Agent saat ini terus berfokus pada layanan pelanggan.

Warga Usia di Bawah 45 Tahun Boleh Beraktivitas Kembali, Warganet: Presiden dan Wakil Presiden Bagaimana?

Baru-baru ini pemerintah berencana memperbolehkan masyarakat berusia di bawah 45 tahun untuk beraktivitas seperti biasa. Rencana tersebut disampaikan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Doni Monardo. Namun, hal tersebut memicu reaksi yang berbeda dari berbagai kalangan. Ada yang berpendapat bahwa kebijakan ini justru semakin membahayakan, tetapi ada pula yang mengatakan hal ini perlu dilakukan untuk menekan angka PHK.

Netray menelusuri pemberitaan mengenai topik ini di portal media berita daring dan media sosial Twitter selama 7 hari terakhir dari 7-13 Mei 2020. Bagaimanakah cuitan warganet Twitter terkait pelonggaran PSBB ini? Berikut pantauan Netray selengkapnya.

Menuai Kritikan

Menurut News Channel Monitoring Netray, terdapat 817 berita yang dipublikasikan oleh 88 media berita daring, yang berkaitan dengan pelonggaran PSBB bagi warga berusia di bawah 45 tahun dari rentang waktu 7-13 Mei 2020. Sebanyak 49,57% artikel berkaitan dengan kesehatan dan gaya hidup, dan 28,27% membahas dari sisi pemerintahan.

Frekuensi pemberitaan mengenai hal ini pun mulai naik pada 11 Mei 2020 dan memuncak pada 12 Mei 2020 dan didominasi oleh sentimen netral.

Disebutkan dalam beberapa artikel berita bahwa masyarakat di bawah 45 tahun diperbolehkan beraktivitas kembali untuk mencegah PHK. Selain itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan masyarakat yang berusia di bawah 45 tahun masih bisa beraktivitas meski kondisi pandemi Coron belum berakhir karena menurutnya usia tersebut merupakan kelompok muda yang memiliki fisik sehat dan mobilitasnya tinggi. 

Sontak, kebijakan tersebut pun menuai berbagai reaksi dari berbagai kalangan. Frekuensi pemberitaan pada 12 Mei 2020 memuncak karena media berita daring mempublikasikan berbagai reaksi berbagai pihak yang sebagian besar merupakan kritik.

Salah satunya datang dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Sohibul Iman yang mengatakan langkah tersebut cukup berisiko menjadi pembawa virus corona bagi orang lain. Sohibul khawatir dengan risiko penularan dari pekerja di bawah 45 tahun yang boleh bekerja kembali. Presiden PKS itu mengamini pekerja dengan umur di bawah 45 tahun punya tingkat kekebalan tubuh yang lebih baik dibanding pekerja usia lebih tua, namun pekerja di bawah 45 tahun ini berisiko menjadi orang tanpa gejala alias OTG.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebutkan warga berusia 45 tahun ke bawah dibolehkan untuk beraktivitas kembali tetapi terbatas pada 11 bidang usaha yang sudah diatur oleh pemerintah. Ke-11 sektor tersebut yakni kesehatan, bahan pangan atau makanan/minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi, industri, pelayanan dasar pada obyek vital, serta kebutuhan sehari-hari. 

Terlebih, Tim Pakar Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Beta Yulianita Gitaharie menyebut, pandemi Covid-19 membawa pengaruh yang kurang menguntungkan dalam kehidupan ekonomi dan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Data Kementerian Tenaga Kerja pada 20 April 2020 menyebutkan ada 2 juta pekerja di-PHK. Angka ini sekarang naik ke angka 6 juta orang di-PHK di sektor formal. Terkait adanya usulan usia di bawah 45 tahun tetap bekerja, ia berpandangan berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angkatan kerja usia produktif sebanyak 130 juta dan diharapkan masih bisa berkontribusi kepada perekonomian secara umum.

Warganet: Bagaimana dengan Presiden dan Wakil Presiden?

Sementara itu, di Twitter terdapat 2,591 cuitan warganet terkait usulan pelonggaran PSBB ini. Tweets tersebut meraih impressions sebanyak 28,7K dan sentimen negatifnya melampaui sentimen positif – lebih dari dua kali lipatnya.

Sama seperti di media berita daring, frekuensi cuitan terkait topik ini mencapai puncaknya pada 12 Mei 2020 dan didominasi sentimen negatif.

Dapat dilihat dari Top Words, kosakata ‘pemerintah’ menjadi salah satu kosakata yang paling banyak disebutkan dalam cuitan warganet. Hal ini mengindikasikan warganet pun menyoroti kinerja pemerintah terkait topik usulan pelonggaran PSBB pada warga berusia di bawah 45 tahun.

Sementara ini menurut Social Network Analysis Report Netray, akun Twitter resmi Presiden Joko Widodo @jokowi menjadi akun yang paing banyak menerima mentions terkait usulan kebijakan tersebut.

Berikut sampel cuitan dari warganet yang me-mention @jokowi. Beberapa dari mereka berpendapat bahwa usulan kebijakan tersebut tetap berisiko terhadap kondisi kesehatan masyarakat nantinya.

Kemudian, akun Twitter Ustadz Tengku Zulkarnain menjadi akun yang paling banyak di-retweeted oleh warganet.

Berikut adalah sampel tweets dari @ustadtengkuzul yang paling banyak menerima retweet dari warganet

Tweets terpopuler yang mendapatkan banyak replies, favourites, dan retweets pun senada dengan cuitan @ustadtengkuzul. Warganet juga mempertanyakan, jika usia 45 tahun ke bawah diizinkan bekerja di tengah wabah covid-19, apakah berarti Presiden, Wakil Presiden, beserta para menteri boleh digantikan posisinya?

Beberapa menyebutkan kebijakan pemerintah membingungkan serta dibuat dengan tergesa-gesa. Sebab, memang warga usia 45 tahun ke bawah memiliki fisik lebih sehat, tetapi berpotensi menjadi carrier dan menyebarkannya ke keluarga yang serumah dengan mereka atau orang lain yang berusia di atas 45 tahun.

Demikianlah pantauan Netray terkait usulan pemerintah untuk mempersilakan warga berusia 45 tahun ke bawah di portal media berita daring dan media sosial Twitter. Memang tujuan dari diusulkannya kebijakan ini adalah untuk menekan angka PHK. Namun, beberapa pihak menyatakan bahwa kebijakan ini dibuat terlalu tergesa-gesa tanpa memikirkan bahwa warga berusia muda walaupun tidak rentan terhadap virus covid-19, mereka sangat berpotensi menjadi carrier virus tersebut apalagi jika serumah dengan keluarga lainnya yang berusia di atas 45 tahun.

Lantas, jika yang diperbolehkan bekerja hanyalah mereka yang berusia di bawah 45 tahun, bagaimana dengan Presiden, Wakil Presiden, serta menteri-menterinya yang berusia di atas 45 tahun? Masih boleh bekerja, atau?

Eksistensi E-Commerce di Masa Pandemi Covid-19 Dan Bayang-Bayang Peretasan

Eksistensi e-commerce sebagai alternatif pasar daring yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat kian terasa di masa pandemi saat ini. Kebijakan pembatasan sosial dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 secara tidak langsung turut menciptakan iklim yang bagus untuk e-commerce. Selain mudah dan praktis, e-commerce juga menerapkan sistem berbelanja dari rumah sehingga hal ini sejalan dengan himbauan pemerintah. Namun, bagaimana dengan sejumlah isu peretasan yang membayangi e-commerce akhir-akhir ini?

Netray menelusuri pemberitaan terkait topik e-commerce selama periode 1 Maret-12 Mei 2020 untuk melihat perkembangan topik tersebut selama pandemi berlangsung. Bagaimana eksistensi e-commerce di masa pandemi Covid-19? Seperti apa peran serta e-commerce dalam upaya memutus mata rantai Covid-19? Apakah isu peretasan mempengaruhi sentimen pembahasan e-commerce di media sosial? Simak pantauan Netray selengkapnya.

Topik E-Commerce di Media Pemberitaan

Dari pantauan Netray, topik e-commerce di media pemberitaan dibahas dalam 4,4 ribu artikel oleh 112 portal media berbeda. Pembahasan topik e-commerce di media selama periode 1 Maret-12 Mei paling banyak adalah soal Ekonomi dan Teknologi.

Puncak pemberitaan terkait e-commerce terjadi pada 4-5 Mei 2o20 dengan total mencapai angka 120 artikel lebih. Selain itu, pembahasan untuk topik ini mengalami naik turun yang cukup signifikan selama periode terkait. Pemberitaan dengan sentimen netral-positif juga lebih banyak daripada pemberitaan dengan sentimen negatif.

Tokopedia menjadi e-commerce yang paling banyak dibahas selama periode pandemi Covid-19 hingga saat ini. Kemudian disusul Shopee, Bukalapak, Lazada, kemudian Blibli. Apa saja yang menjadi pembahasan media terkait e-commerce tersebut? Berikut ulasan Netray.

Eksistensi E-Commerce di Masa Pandemi

Kebijakan pembatasan sosial (physical distancing) dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 secara tidak langsung turut mengubah kebiasaan masyarakat. Aktivitas yang melibatkan pertemuan fisik atau mendekati kerumunan perlahan-lahan mulai dihindari. Dalam hal ini, para pelaku di bidang e-commerce menjadi yang paling diuntungkan.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-90.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-94.png

Media memberitakan bahwa transaksi penjualan melalui platform e-commerce, seperti Shopee dan Lazada mengalami kenaikan selama masa pandemi. Anjuran untuk berdiam diri di rumah membuat e-commerce jadi andalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain lebih efektif, berbagai diskon menarik hingga promo gratis ongkir yang ditawarkan juga menjadi pertimbangan masyarakat.

Chief of Customer Experience Lazada Indonesia Ferry Kusnowo mengungkapkan bahwa telah terjadi pergerseran permintaan produk yang dicari konsumen, dari keinginan menjadi kebutuhan. Lonjakan pembelian terjadi pada kategori kebutuhan rumah tangga hingga produk kesehatan. Tingginya permintaan konsumen untuk produk kesehatan juga terjadi di Bulakapak, Tokopedia, dan Shoppe.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyebut transaksi pada platform daring untuk produk pangan hingga perlengkapan olahraga dan outdoor meningkat. Berdasarkan data yang diperoleh dari sejumlah pasar daring (e-commerce) seperti Bukalapak dan Tokopedia, Teten merinci pembelian produk bahan pokok meningkat hingga 350% selama masa pandemi Covid-19.

Selain pada transaksi, lonjakan juga terjadi pada jumlah pedagang yang mendaftarkan usahanya pada pasar daring. Jumlah pembuatan akun baru, khususnya yang menjual produk-produk kesehatan seperti masker, hand sanitizer dan vitamin meningkat 250%. Peningkatan juga terjadi pada penjualan produk makanan dan minuman herbal maupun instan sebesar 200%, serta produk indoor/outdoor, game dan perlengkapan olahraga meningkat 7%.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-106.png

Teten juga mengakui bahwa e-commerce menjadi solusi bagi sejumlah UMKM untuk dapat memasarkan produk dan menjalankan usahanya sesuai protokol pencegahan Covid-19. Oleh karenanya ia menghimbau agar para pelaku koperasi dan UMKM lebih aktif memanfaatkan teknologi digital dalam mengatasi permasalahan pemasaran produk selama masa pandemi.

Peran Serta E-Commerce dalam Mendukung Kebijakan Penanggulangan Covid-19

Pada awal Maret lalu ketika kasus positif Covid-19 terkonfirmasi di Indonesia, masyarakat menjadi panik. Kepanikan tersebut menimbulkan sejumlah kekacauan seperti panic buying hingga penimbunan sejumlah produk kesehatan seperti masker hingga hand sanitizer. E-commerce menjadi sarang tempat para penimbun memasarkan produk kesehatan dengan harga yang tinggi. Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Plate kemudian mengingatkan agar kenaikan harga tidak terjadi lagi. Ia menegaskan bahwa apabila ada akun atau merchant yang mempermainkan harga akan dilakukan pemblokiran dan langkah penertiban.

Sejalan dengan himbauan Menkominfo, sejumlah e-commerce pun mengambil sikap tegas. Pihak Shopee terus berupaya memantau agar barang-barang esensial tersebut dijual dengan harga layak kendati permintaan melonjak. Begitupula dengan Tokopedia dan Bukalapak yang bertindak tegas menutup ribuan toko yang memasarkan produk dengan harga yang tidak masuk akal.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-87.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-93.png

Di sisi lain, pihak Blibli juga menerapkan pembatasan pembelian bahan pokok dan sanitasi. Hal ini terkait fenomena panic buying yang sempat melanda masyarakat di awal kasus pandemi Covid-19 merebak.

Beberapa produk pangan yang dibatasi di antaranya adalah produk beras, minyak goreng, dan mie instan. Pembatasan yang dilakukan sejak 18 Maret tersebut kemudian diperluas ke produk sanitasi seperti hand sanitizer dan sabun cuci tangan. Blibli telah mengatur secara otomatis pembatasan kuantitas produk yang akan dibeli agar tiap konsumen memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan produk.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-91.png

Blibli juga menerapkan prosedur contacless shipping atau pengiriman barang tanpa kontak. Tanda tangan di gawai yang sebelumnya menjadi prasyarat serah terima produk dari kurir ke pelanggan, untuk sementara waktu ditiadakan. Sebagai gantinya, tanda bukti menggunakan pengambilan foto konsumen saat menerima barang. Kurir Blibli Expresss Service juga dibekali dengan masker dan sarung tangan untuk menjamin kebersihan dan keamanan produk.

Kerjasama E-Commerce dan Kementerian

Sejumlah lembaga turut menggandeng e-commerce untuk berkerja sama dalam menanggulangi kondisi krisis di masa pandemi. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak Bukalapak untuk memasarkan produk-produk perikanan nasional. Dikatakan oleh Menteri KKP Edhy Prabowo, dari sekian banyak produk e-commerce hanya Bukalapak yang tertarik dalam penguatan sektor perikanan dan kelautan Indonesia ini.


Di sisi lain, Kementerian Pertanian juga menggandeng Blibli untuk memudahkan penyediaan dan distribusi beras ke masyarakat. Upaya kerja sama ini merupakan langkah untuk memastikan keterjangkauan pangan ke masyarakat dalam masa pandemi Covid-19. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menegaskan kerja sama ini merupakan terobosan nyata untuk memudahkan akses konsumen membeli beras melalui jasa aplikasi online sekaligus membantu menyerap gabah petani.

Sejumlah Isu Peretasan yang Menerpa E-Commerce

Iklim yang baik di lingkungan e-commerce pada periode Maret-April 2020 tiba-tiba dikacaukan oleh sejumlah isu peretasan yang naik pada awal Mei. Dari pantauan Netray, isu peretasan untuk e-commerce menghiasi media sejak kasus peretasan Tokopedia naik pada 2 Mei lalu.

Belakangan dikabarkan basis data 91 juta pengguna platform jual beli online tersebut bocor di dunia maya. Namun, Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran dalam upaya pencurian data penggunanya baru-baru ini. Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan OVO, di Tokopedia tetap terjaga keamanannya. Menkominfo Johnny G Plate mengatakan akan menyelidiki kasus kebocoran data pengguna Tokopedia bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan bahwa ekonomi digital, khususnya e-commerce tetap berjalan dengan baik dan lancar serta tidak diganggu oleh para peretas data.

Tak hanya Tokopedia, isu kebocoran data juga menimpa Bukalapak pada 6 Mei 2020. CNN memberitakan kebocoran 13 juta data Bukalapak yang ia ketahui dari RaidForums, situs yang sebelumnya memperjualbelikan data Tokopedia. Namun, pihak Bukalapak segera menepis kabar tersebut. Bukalapak memastikan data penggunanya aman dan tidak ada peretasan atau kebocoran baru setelah tahun 2017 lalu.

Tak cukup sampai Bukalapak, isu peretasan atau kebocoran data kemudian menimpa Bhinneka.com pada 10 Mei 2020. Kumparan melaporkan adanya pembobolan 1,2 juta data pengguna Bhinneka.com yang dijual di Dark Web. Data tersebut dijual oleh ShinyHunters yang sebelumnya juga menjual 91 juta data pengguna Tokopedia di Empire Market.

Citra E-Commerce di Media Sosial Twitter Pasca Isu Peretasan

Netray menelusuri perbincangan warganet terkait e-commerce untuk melihat respon masyarakat terkait isu peretasan sejumlah e-commerce pada awal Mei lalu. Bagaimana sentimen untuk pembahasan e-commerce di media sosial Twitter setelah isu tersebut naik?

This image has an empty alt attribute; its file name is image-122.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-123.png

Selama periode 1-12 Mei, topik terkait isu e-commerce diperbincangkan sebanyak 32 ribu cuitan oleh 23 ribu akun warganet Twitter. Sentimen untuk topik e-commerce secara keseluruhan didominasi oleh sentimen negatif. Sentimen negatif memuncak pada periode 3 dan 6 Mei 2020. Sementara e-commerce yang paling banyak diperbincangkan adalah Tokopedia dan Bukalapak. Berikut beberapa cuitan populer warganet menanggapi isu peretasan yang sedang menimpa kedua e-commerce.

Demikian pantauan Netray terkait topik e-commerce selama periode 1 Maret-12 Mei 2020. Selain menjadi alternatif berbelanja, e-commerce juga turut berperan dalam mendukung kebijakan penanggulan Covid-19 yang dicanangkan pemerintah. Beberapa di antaranya adalah soal distribusi kebutuhan pokok hingga menindak pelaku penimbun produk kesehatan atau merchant yang menjual produk dengan harga tinggi. Meskipun demikian, sejumlah kasus peretasan yang menimpa e-commerce di Indonesia beberapa waktu terakhir patut menjadi evaluasi. Hal ini mengingat pentingnya peran e-commerce dalam menjaga kestabilan ekonomi dan ketersediaan bahan pokok di tengah situasi pandemi Covid-19.

Bansos DKI Jakarta: Anies Dikritik Tiga Menteri Kabinet Indonesia Maju

DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diterapkan di DKI Jakarta sejak 10 April 2020 lalu. Mewabahnya Covid-19 ke berbagai wilayah berimbas pada sektor perekonomian publik. Masyarakat miskin dan masyarakat rentan miskin menjadi kelompok yang sangat terdampak pada situasi seperti saat ini. Itulah sebabnya pemerintah menyalurkan bantuan sosial kepada kelompok masyarakat tersebut. Namun belakangan terjadi polemik terkait bantuan sosial yang disalurkan oleh DKI dengan bantuan yang disalurkan oleh Pusat.

Netray memantau isu terkait polemik bansos DKI selama 05 Mei 2020 s.d 11 Mei 2020. Selama periode tersebut ditemukan pemberitaan terkait bansos DKI sebanyak 987 pemberitaan dengan total media sebanyak 65 media dan didominasi oleh kategori Government sebesar 91%.

Sehari sebelum diterapkannya aturan PSBB Pemprov DKI berinisitiatif untuk membagikan sembako lebih dulu. Sedangkan Pemerintah Pusat akan membagikan Bansos pada tanggal 20 April 2020. Namun Pemprov DKI kini menjadi sorotan terkait simpang siur permasalahan data penerima bansos tersebut. Bahkan Pemprov DKI mendapat serangan dari 3 Menteri Kabinet Maju diantaranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Juliari Batubara dan Menko PMK Muhadjir Effendy. Ketiga Menteri tersebut menyoroti kinerja Anies Baswedan dalam menyalurkan Bansos untuk warga Ibu Kota.

Bansos tersebut didistribusikan pada 09 April 2020 sehari sebelum PSBB diterapkan. Adapun penerima bansos disepakati oleh Kemensos dan Pemprov DKI tidak lagi per jiwa melainkan berdasarkan KK dengan jumlah 1,194 juta KK. Data penerima Bansos tersebut telah diserahkan oleh Pemprov DKI pada Kemensos tanggal 07 April 2020. Namun dalam pelaksanaan penyaluran Bansos tersebut terdapat permasalahan seperti tidak tepat sasaran, penerima telah meninggal dunia, serta adanya double penerimaan setelah dari Pemrov DKI kemudian menerima kembali dari Kemensos. Hal tersebut diungkap oleh Menteri Sosial Juliari Batubara juga menyatakan penyaluran bansos oleh Pemprov DKI tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Pada saat Ratas Pemrov DKI meminta Pusat meng-cover bantuan yang tidak dapat di-cover oleh Pemprov DKI. Namun setelah diperiksa dari 15 titik penyaluran bansos ditemukan double penerima, setelah dari Pemprov DKI kembali menerima dari Kemensos.

Menko PMK Muhadjir Effendy juga menyampaikan kritik untuk Anies, bahkan sempat menegurnya. Ia mengatakan bahwa permasalahan bansos tersebut merupakan permasalahan data.

Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan jika anggaran bansos DKI Jakarta sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Pusat. Pada saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI Sri Mulyani mengatakan bahwa ia mendapat laporan dari Menko PMK, ternyata DKI yang tadinya cover 1,1 juta warganya tidak memiliki anggaran dan minta Pemerintah Pusat meng-cover terhadap 1,1 juta. Sehingga tadinya 1,1 juta adalah DKI dan sisanya 3,6 juta Pemerintah Pusat, namun sekarang semuanya diminta pemerintah pusat untuk meng-cover.

Menanggapi hal tersebut Netray menemukan sebanyak 5,590 cuitan terkait Bansos DKI dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Mendapat kritik dari Tiga Menteri Kabinet Indonesia Maju Anies Baswedan tidak tinggal diam. Ia mengkonfirmasi dan menanggapi kritik tersebut. Ia menilai sorotan Menteri dan publik terhadap Bansos tersebut hanya sebesar 1,6% persen Margin Error dari 98,4% dari pelaksanaan yang tepat sasaran. Ia juga berpendapat bahwa permasalahan 1,6% tersebut merupakan proporsi yang kecil dan saat ini telah diperbaiki untuk Bansos putaran kedua yang akan segera dilaksanakan.

Isu terkait topik tersebut kemudian menimbulkan pro dan kontra di jagat Twitter. Tidak sedikit warganet yang melayangkan kritik, namun terdapat juga warganet yang membela kinerja Pemprov DKI tersebut.

Berdasarkan pantauan Netray, terlihat nama Anies Baswedan menjadi Top Initiator dalam topik ini selaku Gubernur DKI Jakarta namanya menjadi sorotan utama topik ini. Diikuti oleh Joko Widodo selaku Presiden RI dan beberapa Menteri yang mengkritik Bansos DKI juga masuk dalam kategori Top Initiator. Selanjutnya dalam kolom Top Organization ditemukan Pemprov DKI menjadi sorotan utama topik Bansos DKI.

Selain itu, terlihat pula kolom Top Facility diisi oleh Balai Kota DKI dan beberapa fasilitas lainnya. Adapun Portal pemberitaan yang menjadi Top Portal diduduki oleh Warta Kota dengan jumlah artikel terkait sebesar 74 artikel pemberitaan terkait.

Anies Baswedan kembali menjadi sorotan publik setelah pembagian Bansos DKI Jakarta terlaksana dan memasuki putaran kedua. Permasalahan terkait anggaran dan data penerima menjadi fokus utama sorotan publik. Meski demikian ia menyampaikan bahwa kekurangan dan permasalahan pada Bansos tersebut menjadi perbaikan untuk pelaksanaan Bansos DKI putaran kedua yang akan segera dilaksanakan.

Marak Isu Peretasan, Situs Pemerintah Hingga E-Commerce; Apakah Situasi Pandemi Covid-19 Mempengaruhi?

Isu peretasan kembali menimpa sektor digital Indonesia. Setelah pada awal Mei lalu Tokopedia melaporkan adanya upaya peretasan data 91 juta akun miliknya, kini giliran e-commerce Bhinneka.com. Peretas atau hacker menjual data mereka di Dark Web. Meskipun pihak terkait mengklaim bahwa data penting konsumen dapat diselamatkan, isu semacam ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat. Pasalnya, di masa pandemi seperti saat ini masyarakat mulai banyak menggantungkan aktivitasnya secara digital, baik itu bekerja, belajar, hingga berbelanja. Oleh karena itu jaminan keamanan data ketika bertransaki menjadi penting. Netray menelusuri isu peretasan data digital yang terjadi sejak awal tahun 2020 hingga saat ini. Apakah situasi pandemi Covid-19 memungkinkan maraknya isu peretasan ini ataukah memang sudah marak terjadi sejak awal tahun 2020? Berikut pantauan Netray.

Topik Peretasan di Media

Netray menemukan 1,7 ribu artikel dari 97 portal media Indonesia yang membahas topik peretasan di tahun 2020 ini.

Apabila mengamati grafik di atas, dapat diketahui bahwa topik peretasan ramai dibahas pada akhir April hingga memasuki bulan Mei. Meskipun tidak sebanyak pada akhir April, pemberitaan untuk topik ini cukup meningkat pertengahan Januari. Frekuensi pemberitaan topik peretasan melandai pada bulan Maret 2020 dan perlahan naik pada bulan April.

Berikut kumpulan kosakata yang kerap muncul dalam pemberitaan terkait topik peretasan selama periode 1 Januari-11 Mei 2020 beserta portal media yang paling banyak membahas topik ini.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-71.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-76.png

Ravio menjadi tokoh yang paling banyak disebut dalam pemberitaan terkait peretasan selama 4 bulan terakhir. Sementara lembaga/organisasi yang paling banyak disebut adalah Tokopedia. Untuk menjawab alasan entitas tokoh dan lembaga tersebut menjadi yang paling banyak dibahas di media, simak uraian Netray selengkapnya.

Kasus Peretasan Situs Resmi Pemerintah

Pada bulan Januari, kasus peretasan banyak terjadi pada situs resmi pemerintah, seperti BKD, Pengadilan Negeri, hingga Pengadilan Agama. Situs PN Jakpus sempat tidak bisa beroperasi selama 7 hari kerja. Pasalnya, setelah berhasil diretas, data-data yang tersimpan dalam Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP) PN Jakpus sempat dihapus oleh pelaku. Pelaku mengaku merasa simpati terhadap Lutfi Alfiandi, terdakwa kasus dugaan penghinaan terhadap aparat negara yang tengah melakukan persidangan di PN Jakpus.

Dalam kasus ini, hacker atau peretas hanya mengambil alih sesaat situs resmi pemerintah tersebut. Peretas kemudian menuliskan keresahan dan kritik terhadap pemerintah.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-58.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-60.png

Pada kasus internasional, peretasan terjadi di salah satu situs penting milik Amerika Serikat. Para pengguna yang mengklik Program Perpustakaan Penyimpanan Federal Amerika (FDLP) disambut dengan halaman web yang diretas oleh Republik Islam Iran. Di atasnya ada gambar Donald Trump yang dipukul wajahnya oleh tinju Iran dengan darah mengalir di wajahnya.

Insiden ini terjadi beberapa jam setelah Trump mengancam akan menargetkan 52 lokasi di Iran, jika Iran nekat menyerang aset milik AS.

Kasus Peretasan yang Memanfaatkan Situasi Pandemi Covid-19

Situasi pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia dimanfaatkan beberapa pihak untuk melakukan aksi retas. Di Jepang, ditemukan sejumlah malware yang disebarkan lewat surel dengan teknik phishing (tindakan memperoleh informasi pribadi, seperti username/nama pengguna dan password/kata sandi).

Pelaku menyertakan malware pada file dokumen berupa .txt, .pdf, .exe, dan beberapa extension file dokumen lain. Setelah itu, calon korban diminta membuka dan mengunduh berkas yang telah disisipi malware tersebut. Pelaku berharap malware dalam dokumen tersebut bisa masuk dalam sistem komputer kemudian mengambil alih sistem target.

Tak cukup sampai di situ, isu peretasan dikabarkan mulai menyasar pada lembaga vital seperti WHO hingga Departemen Kesehatan Amerika Serikat.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-73.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-72.png

Peretas menargetkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah pandemi Covid-19. Serangan siber terhadap organisasi tersebut terus meningkat secara eksponensial selama krisis Covid-19. Peretas memiliki modus memperkenalkan situs palsu yang berpura-pura sebagai sistem email WHO. Kepala Petugas Keamanan Informasi WHO, Flavio Aggio mengatakan serangan itu merupakan upaya untuk mencuri kata sandi dari para pekerja WHO. Organisasi lain juga telah menjadi target selama pandemi Covid-19, seperti AP-HP, otoritas rumah sakit Paris hingga Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat.

Kasus Peretasan Data Perseorangan

Topik ‘peretasan’ paling banyak ditemukan pada akhir April 2020 dengan pemberitaan terkait isu peretasan yang menyasar perseorangan, aktivis Ravio Patra. Ravio ditangkap kepolisian pada terkait dugaan provokasi penjarahan yang menyebar melalui akun WhatsApp miliknya. Namun, ia dan sejumlah pihak mengklaim bahwa akun WhatsApp miliknya telah diretas. Pemberitaan terkait topik ini cukup banyak, yaitu mencapai 100 artikel pada 23 April 2020.

Selain itu, hingga Mei 2020 ini, kabar peretasan yang menyangkut individu banyak dilaporkan oleh sejumlah artis hingga petinggi Amazon, Jeff Bezoz pada akhir Januari lalu.

Ponsel bos toko daring Amazon.com, Jeff Bezos, diduga diretas oleh akun Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS). Berdasarkan laporan PBB, peretasan dilakukan melalui pertukaran pesan WhatsApp dengan mengirimkan file video jahat.

Kasus Peretasan E-Commerce

Sepanjang tahun 2020 hingga saat ini, isu peretasan data pengguna e-commerce telah terjadi beberapa kali. Isu ini ramai diberitakan pada awal Mei 2020 ketika situasi pandemi tengah dirasakan masyarakat Indonesia.

Tokopedia

Pada awal Mei, media diramaikan dengan pemberitaan terkait keamanan data pengguna Tokopedia yang diisukan bocor.

Mengutip pemberitaan Kumparan pada 2 Mei 2002, kabar kebocoran 15 juta data pengguna Tokopedia ramai ketika dipublikasi oleh oleh akun Twitter Under the Breach, penyedia layanan pemantauan dan pencegahan kebocoran data asal Israel. Peretasan terjadi pada Maret 2020 dan berimbas pada 15 juta data pengguna. Hacker mengaku memiliki database Tokopedia periode Maret 2020. Data itu berupa user ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor HP, dan password yang masih ter-hash atau tersandi.

Tokopedia pun merespons isu tersebut setelah dimintai konfirmasi. Perusahaan menyatakan pihaknya menemukan adanya upaya pencurian data pengguna. Namun, perusahaan memastikan, informasi penting pengguna, seperti password, tetap berhasil dilindungi. Tokopedia juga masih melakukan investigasi atas laporan yang didapat. Walau demikian, Tokopedia meminta pengguna melakukan penggantian password pada akun mereka.

Bukalapak

Setelah ramai pemberitaan terkait peretasan data pengguna Tokopedia, media turut menyoroti isu kebocoran data yang menimpa Bukalapak.

Isu ini pertama kali diberitakan oleh CNN Indonesia pada 6 Mei sekitar pukul 06:00-07:00. CNN memberitakan kebocoran 13 juta data Bukalapak yang ia ketahui dari RaidForums, situs yang sebelumnya memperjualbelikan data Tokopedia. Penjual dengan nama akun Asian Boy menyebut data yang dijual tertanggal tahun 2017. Data yang ditampilkan mulai dari email, nama pengguna, password, salt, last login, email facebook dengan hash, alamat pengguna, tanggal ulang tahun, hingga nomor telepon.

Pihak Bukalapak pun langsung melakukan investigasi soal kabar yang beredar tersebut. Hasilnya, perusahaan memastikan data penggunanya aman dan tidak ada peretasan atau kebocoran baru. Selain memastikan data pengguna aman, Rachmat juga menyampaikan bahwa Bukalapak sudah maksimal dalam melindungi data pelanggan dan mitra merchant yang tergabung.

Bukalapak mengklaim menggunakan sistem perlindungan berlipat ganda saat menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna. Soal 13 juta data pengguna yang dijual di Raid Forums, Bukalapak memastikan kumpulan data tersebut merupakan data lama.

Bhinneka.com

Menyusul Tokopedia, Bhinneka.com kini turut dikabarkan tersangkut isu keamanan data.

Kabar peretasan Bhinneka.com naik ke media pada 10 Mei 2020. Kumparan melaporkan adanya pembobolan 1,2 juta data pengguna Bhineka.com yang dijual di Dark Web. Data tersebut dijual oleh ShinyHunters yang sebelumnya juga menjual 91 juta data pengguna Tokopedia di Empire Market.

ShinyHunters mengklaim memiliki data pengguna dari 10 perusahaan bidang internet dengan total data mencapai 73,2 juta, dan dijual senilai 18 ribu dolar AS atau sekitar Rp 269 juta. Data-data tersebut dijual menjadi satu paket, termasuk 1,2 juta data pengguna dari e-commerce Bhinneka.com.

Demikian pantauan Netray terkait topik peretasan di media pemberitaan online sejak Januari hingga 11 Mei 2020. Sejumlah kasus peretasan yang menyasar pada situs resmi pemerintah banyak terjadi pada bulan Januari. Sementara pada bulan Februari-Maret topik peretasan mengarah pada pemanfaatan situasi pandemi, baik dalam bentuk malware yang disisipkan pada informasi tentang Covid-19 hinga percobaan peretasan pada lembaga vital seperti Departemen Kesehatan AS hingga WHO. Pemberitaan terkait topik peretasan mulai melandai pada bulan Maret sebelum kemudian marak menyasar pada e-commerce pada bulan Mei.