Home

  • Kabar Gembira, Kini Berlangganan Netray Bisa Melalui Gopay

    Kabar Gembira, Kini Berlangganan Netray Bisa Melalui Gopay

    Kemudahan dan kenyamanan pengguna menjadi hal yang penting bagi Netray. Oleh karena itu, Netray terus berupaya memperbaiki dan melakukan pembaharuan fitur secara berkala guna memahami kebutuhan pengguna. Kini Netray telah menyediakan alternatif pembayaran melalui GoPay. 

    Untuk menikmati fitur-fitur unggulan Netray, kamu hanya perlu membuat akun dan melakukan registrasi. Dengan berlangganan (subscribe), kamu dapat memilih fitur layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu sehingga akan lebih efektif dan ekonomis. Seperti apa langkah-langkahnya? Simak tutorial berikut.

    Cara Berlangganan Netray

    1.Masuk halaman Netray kemudian klik Register

    2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi.

    3. Pilih Trial untuk melakukan demo terlebih dahulu atau pilih Subscribe jika ingin langsung berlangganan.

    4. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, email, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik persetujuan kebijakan privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.

    5. Klik Next dan kamu akan dialihkan ke halaman berikut. Pilih layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu (Add to cart)

    7. Pastikan pesananmu sudah sesuai (lihat bagian Order Summary). Kamu dapat mengubah jumlah keyword dan jangka waktu sesuai kebutuhan. Jika tidak, Netray akan otomatis menggunakan pengaturan standar (1 keyword dan 1 bulan). Kemudian klik Subscribe. Dengan mengeklik subscribe kamu dianggap setuju dengan Ketentuan Kebijakan Privasi Netray dan Syarat dan Ketentuan Netray.

    8. Kamu akan dialihkan ke halaman faktur yang berisi detail pesananmu dan berapa jumlah uang yang harus dibayar. Lalu klik Payment. Faktur ini juga akan otomatis dikirimkan ke emailmu.

    9. Klik Continue dan pilih cara pembayaran melalui GoPay. Klik Pay Now dan akan muncul Order ID beserta QR Code. Buka aplikasi Gojek atau aplikasi dompet digital lain. Scan QR code yang tertera pada layar monitor. Cek detail pembayaran di aplikasi lalu klik Pay. Masukan Pin dan transaksi kamu berhasil.

    11. Klik I Already Paid untuk memastikan bahwa kamu telah melakukan pembayaran. Lalu dalam beberapa detik, Netray akan membawamu pada halaman Dashboard.

    Selamat, fitur yang kamu beli telah aktif. Klik Create Topic untuk mulai membuat topikmu.

    Perlu kamu tahu bahwa setiap satu keyword hanya mengakomodasi satu kali pemrosesan data. Artinya, kamu tidak dapat mengubah atau mengganti keyword setelah mengeklik Create Topik. Jika kamu ingin lebih fleksibel, kamu dapat beralih ke paket premium Netray. Di paket premium kamu bebas mengubah atau mengganti keywordmu meski hanya memiliki satu slot keyword. Jika ada pertanyaan, silakan hubungi Kontak Netray.

  • Mau Coba Netray Secara Gratis, Ini Fitur yang Dapat Kamu Cicipi di Paket Trial

    Mau Coba Netray Secara Gratis, Ini Fitur yang Dapat Kamu Cicipi di Paket Trial

    Sejak Juli 2020 lalu, Media Monitoring Netray telah dibuka untuk pengguna mandiri. Media monitoring berbasis analisis big data dan kecerdasan buatan ini tak hanya mengakomodasi kepentingan bisnis dan korporasi, tetapi juga dapat digunakan untuk kepentingan perorangan, sebagai sumber penelitian. Netray juga menyediakan paket Trial untuk kamu yang ingin mencoba Netray secara gratis. Agar kamu dapat memanfaatkan fitur Netray Trial secara maksimal simak tutorial berikut ini.

    1. Masuk halaman Netray kemudian klik Register

    2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi. Pilih Trial untuk melakukan demo.

    3. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, e-mail, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik Persetujuan Kebijakan Privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.

    5. Klik Register untuk mendaftarkan akunmu pertama kali. Akun yang sudah pernah didaftarkan tidak bisa mendaftar kembali. Klik Login untuk masuk jika sudah punya akun.

    6. Buka email kamu untuk melihat link aktivasi yang dikirimkan Netray dan lakukan verifikasi akun. Berikut tampilan dashboard-mu setelah berhasil verifikasi.

    Untuk paket Trial, kamu hanya bisa mencoba fitur Twitter dan News. Instagram dan Facebook akan aktif apabila kamu telah meng-upgrade akunmu ke premium (Upgrade Membership) atau berlangganan Netray.

    7. Klik menu profil di pojok kanan lalu pilih Edit Profil. Lengkapi profilmu terlebih dahulu agar kamu dapat mengaktifkan fitur Twitter dan News. Jika sudah, klik Submit.

    8. Fitur monitoring Twitter dan News sudah aktif. Kamu dapat mulai memasukkan topik yang kamu inginkan.

    Lalu bagaimana cara membuat topik dan membaca data di dashboard Netray? Simak tips dan triknya berikut.

    Membuat Topik di Dashboard Netray (Trial)

    1. Klik menu Create Topic. Masukkan judul topikmu pada kolom Name kemudian masukkan keywords topikmu pada kolom Keyword. Kamu punya 2 slot keyword yang dapat kamu maksimalkan.

    Tips: Jangan menggunakan keyword yang terlalu umum karena akan menyulitkanmu dalam melakukan analisis (misal; penyakit, pemerintah, pandemi dsb). Gunakanlah keyword yang spesifik (misal; covid-19, psbb, atau nama brand). Akan tetapi, jangan terlalu spesifik (psbb di Bandung) karena data yang akan ditampilkan hanyalah data yang mengandung rangkaian kata tersebut. Alternatif terbaik adalah dengan memanfaatkan fitur penggabungan. Gunakan tanda && di antara dua kata yang wajib ada dalam data (misal psbb && bandung). Keyword ini akan lebih spesifik dan maksimal daripada keywordpsbb di bandung‘ (terlalu spesifik) ataupun ‘psbb’ saja atau ‘bandung‘ saja (akan menyangkut semua topik tentang pssb dan topik tentang bandung).

    2. Jika semua sudah lengkap terisi klik Save. Dalam beberapa detik, dashboard Netray akan muncul. Crawling data akan berjalan beberapa menit tergantung frekuensi kemunculan topik. Untuk paket Trial, Netray membatasi jumlah data maksimal hingga 2000 dengan periode seminggu ke belakang. Meskipun topik yang dicari mungkin mengandung banyak data, Netray akan berhenti setelah mengumpulkan jumlah tersebut.

    Fitur Apa Saja yang Dapat Diakses Ketika Mencoba Netray Trial?

    Kamu dapat mengakses semua fitur yang ada di menu Overview. Selanjutnya, Account Monitoring, Social Network Analysis, Reporting, dan Comparing hanya bisa kamu dapatkan apabila kamu melakukan upgrade ke premium.

    Nah, di Overview ini apa saja sih yang bisa ditampilkan Netray untuk kamu?

    1. Data Statistik : meliputi total Impression, Potential Reach, Account (Male or Female), Persebaran Perangkat, Total Tweets.
    2. Grafik Peak Time : frekunsi sebuah topik diperbincangkan dalam sebuah periode.
    3. Sentiment Trend : kurva untuk melihat perbandingan sentimen di tiap periode.
    4. Tweets : semua tweet yang berhubungan dengan kata kunci. Kamu dapat melihat lebih detail dengan mengeklik View All Tweets. Kamu juga dapat memfilter tweet mana yang ingin kamu lihat berdasarkan sentimen (negative/neutral/positive) atau berdasarkan urutan (paling populer, paling baru, hinga yang paling lawas). Jika ingin melihat tweet mana yang paling mempengaruhi perbincangan topik secara umum lakukan filter berdasarkan yang paling populer. Jika ingin melihat akun yang paling awal memperbincangkan topik gunakan filter Older. Ini akan berguna ketika kamu mencari tahu inisiator sebuah topik atau tagar yang sedang trending.
    5. Top Words : kosakata populer yang paling banyak muncul dalam tweet warganet. Kamu juga dapat mengeklik masing-masing kata untuk melihat apa saja tweet yang mengandung kata tersebut dalam topik terkait.
    6. Top Accounts : akun yang paling berpengaruh dalam perbincangan topik, baik berdasarkan pada impresi yang diperoleh (sort by Popular) atau berdasarkan frekuensi kemunculannya (sort by Count).
    7. Top Entitas : People, Organization, Facilities, Complains, Locations.
    8. Popular Media : video atau gambar populer yang berhubungan dengan kata kunci topik.

  • Kontroversi dr. Lois hingga Fenomena Denial & Pandemic Fatigue

    Kontroversi dr. Lois hingga Fenomena Denial & Pandemic Fatigue

    Menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 Undang Undang Dasar 1945. Namun, kasus yang menjerat dr. Lois kali ini bertolak belakang dengan bunyi pasal yang seharusnya dapat melindungi warga negaranya tersebut. Penjeratan ini tentu saja disebabkan pernyataan ataupun opini yang dilontarkan dr. Lois ini dinilai sebagai hoaks dan tidak berlandaskan riset. Hal ini tentu saja akan menambah kisruh di tengah situasi pandemi yang tak kunjung usai ini.

    Dua tahun dilanda pandemi mengharuskan masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru bahkan kebijakan baru. Namun, krisis yang tak kunjung usai tersebut ternyata juga meampu menimbulkan permasalahan baru, yakni pandemic fatigue. Seperti yang dilansir dari laman Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Farmasi (HMP) ITB, pandemic fatigue atau kelelahan pandemi didefinisikan sebagai demotivasi atau kelelahan individu dalam mengikuti perilaku perlindungan yang direkomendasikan, muncul secara bertahap seiring waktu dan dipengaruhi oleh keadaan emosi, pengalaman dan persepsi.

    Masalah selanjutnya yang juga dapat menimbulkan situasi semakin kisruh ialah pribadi yang denial. Meski telah banyak orang yang terpapar dan dinyatakan positif bahkan ribuan korban meninggal akibat keganasan virus corona, namun masih terdapat beberapa individu yang tidak mempercayai keberadaan virus ini. Bahkan kelompok orang tersebut berani bersuara di tengah publik sehingga mampu menyebarkan kesimpangsiuran fakta terhadap virus C19 ini.

    Seperti yang pernah diulas Netray pada artikel sebelumnya, kasus penahanan musisi I Gede Ari Astana alias Jerinx akibat pencemaran nama baik dan ujaran kebencian ‘IDI kacung WHO’ merupakan salah satu contoh kasus publik figur yang menyuarakan tentang pendapatnya terhadap isu terkini, seperti kondisi pandemi lalu tertangkap dan dijerat atas pasal Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Kasus terbaru semacam ini juga menjerat seseorang yang dikenal sebagai dokter.

    Nama dr. Lois Owien belakangan santer diberitakan lantaran pernyataan kontroversinya terkait ketidakpercayaannya terhadap Covid-19.Ia meyakini pasien-pasien yang meninggal dunia di rumah sakit bukan karena virus corona, melainkan karena adanya interaksi obat yang berlebihan. Pernyataan tersebut pertama kali dilontarkan pada acara Hotman Paris Show lalu dilanjutkan lebih mendalam pada Podcast Babeh Aldo. Sontak pernyataan-pernyataan tersebut membuat publik semakin gaduh mengingat kondisi pandemi yang meningkat di akhir-akhir ini.

    Kejadian inipun lantas membuat publik yang tak ‘denial‘ terhadap C19 meragukan pernyataan perempuan yang notabene seorang dokter tersebut. Bahkan publik figur hingga Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali menyerang pernyataan dr. Lois tersebut. Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Sabtu, 10 Juli 2021, dr. Tirta mendapatkan informasi bahwa dr. Lois tidak terdaftar di IDI dan Surat Tanda Registrasi (STR) miliknya sudah tidak aktif sejak tahun 2017.

    Statistik Pemberitaan

    Terjadinya kembali kasus penangkapan terhadap individu akibat penyebaran isu ‘hoaks’ Covid-19 membuat Netray ingin mengulik sejauh mana media berita mengawal kasus ini dan seperti apa peran media menyampaikan kembali berita untuk meredam isu ‘hoaks’ yang tengah beredar?

    Dalam periode pemantauan yang dilakukan oleh Netray, topik ini telah dituliskan dalam 619 artikel oleh 81 media berita nasional. Artikel-artikel tersebut dominan terkategorikan ke dalam berita Kesehatan dan Hukum. Mengingat kasus ini ialah seputar hoaks Covid-19 yang berujung pada penangkapan seseorang yang dikenal sebagai dokter. Pada grafik Peak Time terlihat topik ini memuncak hingga mendulang sebanyak 218 artikel perhari pada 12 Juli 2021, tepat sehari setelah penangkapan dr. Lois.

    Unit Siber Krimsus Polda Metro Jaya telah menangkap dr. Lois pada Minggu, 11 Juli 2021 sekitar pukul 16.00 WIB di Jakarta. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan pada konferensi pers pada 12 Juli 2021. Dalam pemberitaan Detik lebih lanjut, dr. Lois dijerat Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45A ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 dan/atau Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 dan/atau Pasal 14 ayat (1) dan Undang Nomor 4 Tahun 1984 dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

    Penangkapan, Pengakuan, lalu Pelepasan

    Seperti yang telah membudaya di Indonesia, fenomena kontroversial yang tengah heboh di tengah publik tak akan berujung pidana jika pelaku mengaku, meminta maaf, bahkan berjanji tak akan mengulangi kembali. Hal ini pun terjadi kepada kasus dr. Lois.

    Dalam penyidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri, Lois telah mengakui bahwa opini yang dilontarkannya tersebut berdasarkan asusmi yang ia bangun dan bukan berlandaskan riset. Dikutip dari Tirto.id, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Slamet Uliandi mengatakan bahwa Lois juga telah mengakui bahwa perbuatannya tidak dapat dibenarkan secara kode etik profesi. Alasan ia mengunggah pernyataan yaitu sebagai tindakan komunikasi untuk memengaruhi opini publik.

    Berdasarkan pengakuan tersebut lantas penyidik telah menyimpulkan hasil pemeriksaan Lois yakni yang bersangkutan tidak akan mengulangi perbuatannya dan tidak akan menghilangkan barang bukti. Oleh karena itu, Bareskrim Polri memutuskan untuk tidak menahan Lois. Hal ini dinilai sesuai dengan konsep Polri menuju presisi yang berkeadilan.

    Lantas, Apa Kata Warganet?

    Kanal Twitter yang dijadikan wadah warganet dalam berbagi opini pun ikut ramai membahas topik dr. Lois. Warganet ikut bersuara terkait penangkapan bahkan pelepasan dari kasus tersebut. Seperti yang terdapat pada deretan Top Complaint di bawah ini, salah satu tweet komplain yang paling banyak mendapat sorotan warganet ialah tweet kritikan terhadap keputusan tidak ditahannya atau dipulangkannya dr. Lois. Selain itu, tweet komplain kedua yang paling banyak mendapat sorotan ialah kritikan terhadap pemerintah yang dinilai telah kehilangan kepercayaan dari rakyatnya. Hal ini didasarkan pada kasus dr. Lois yang berhasil membuat heboh publik terkait kasus pandemi.

    Seberapa besar antusias warganet dalam memperbincangkan kasus ini? Apa yang tengah menjadi pembahasan warganet terkait fenomena ini?

    Dalam periode pemantauan yang sama dengan kanal News, Netray menemukan sebanyak 17.809 tweets dengan kata kunci dr && louis dan dr && lois. Berdasarkan pantauan tersebut, topik ini berhasil menyita perhatian warganet hingga dapat menjangkau sebanyak 125.6 juta akun. Kasus yang menimpa seorang ‘dokter’ ini didominasi oleh tweet bersentimen negatif sebanyak lebih dari 50% total tweets yang ada.

    Warganet (masih) Percaya Covid-19

    Dalam topik ini ditemukan dua kubu, pertama ialah kubu kontra yang tentunya merupakan sekelompok orang yang meyakini bahwa virus Covid-19 memanglah ada. Asumsi dr. Lois tentu saja membuat geram warganet karena merasa lelah dengan adanya orang-orang yang denial bahkan berani menyebarkan hoaks terkait hal ini. Salah satu tweet keresahan ini disampaikan oleh publik figur @ernestprakasa yang berpendapat bahwa seharusnya YouTuber ataupun stasiun televisi mempertimbangkan terkait pengundangan bintang tamu atau narasumber. Mengingat kondisi Indonesia yang semakin genting akibat pandemi.

    Selain itu, warganet juga berharap kepada pihak berwenang untuk menangani ataupun menangkap pihak-pihak yang telah menyebarkan berita hoaks, terutama terkait pandemi. Hal ini tentu saja berkaitan dengan sudah banyaknya korban hoaks yang mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Tweettweet inipun tentu saja menjadi salah satu penyumbang sentimen negatif bagi entitas dr. Lois.

    Para ‘Denial’ dan Pengkritik Pemerintah

    Kubu kedua yang ditemukan dalam pemantauan ialah sekelompok orang denial atau penyangkal terhadap keberadaaan virus C19. Seperti yang diulas sebelumnya, krisis pandemi yang tak kunjung usai bahkan meningkat menyebabkan pandemic fatigue sampai dengan denial. Beberapa faktor menyebabkan individu menjadi denial terhadap kondisi tertentu, terlebih dengan adanya dukungan ataupun pernyataan yang dianggap rasional. Dalam kasus ini tentu saja, menjadi pendukung bagi pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh dr. Lois.

    Pemerintah kembali mendapat ‘efek samping’ atas suatu kejadian ataupun fenomena. Pada kasus ini, warganet kembali menyudutkan pemerintah yang dinilai tidak adil bahkan telah kehilangan kepercayaan dari rakyat. Penangkapan dr. Lois dianggap terlalu berlebihan oleh warganet. Hal ini berbanding terbalik dengan pelaporan kasus besar yang hingga saat ini tidak menemui titik terang bahkan tidak adanya penindakan. Selain itu, ramainya respons atas pernyataan dokter tersebut dinilai sebagai bentuk lemahnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan saat ini. Hal ini tentunya berkaitan dengan lahirnya kebijakan-kebijakan baru yang dinilai tidak memberikan dampak bagi krisis pandemi.

    Kasus yang akhirnya berujung pada pelepasan tersangka ini telah berhasil menyita perhatian publik. Bagaimana tidak? Pernyataan kontroversi yang dinilai melanggar hukum tersebut telah berhasil membelah warganet menjadi kubu ‘percaya’ dan ‘tidak percaya’ akan keberadaaan Covid-19. Selain itu, kondisi pandemi yang berkepanjangan dan menimbulkan pandemic fatigue ini tentunya dapat berdampak buruk, seperti berkurangnya kepercayaan terhadap keberadaan virus hingga mulai abainya terhadap prokes. Di tengah situasi yang semakin genting ini sepatutnya kita dapat lebih cerdas dan bijaksana dalam menyaring informasi terbaru terkait kondisi saat ini.

  • Tanggapan Warganet untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Masa Pandemi

    Tanggapan Warganet untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Masa Pandemi

    Masa pengenalan lingkungan sekolah di kala pandemi menarik untuk diperbincangkan. Seperti diketahui, bulan Juli merupakan awal tahun ajaran baru bagi para siswa. Setelah masa penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara daring pada bulan Juni, kini awal mula pengenalan sekolah pun dilakukan serupa. Para peserta didik baru tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) disambut kedatangannya melalui Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring.

    Dikutip dari Wikipedia, berdasarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016, tujuan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah antara lain yakni mengenali potensi diri pada siswa baru. Kemudian membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Menumbuhkan motivasi semangat dan perilaku positif seperti kejujuran, kemandirian, dan sikap saling menghormati keanekaragaman. 

    Lantas bagaimana tanggapan warganet tentang masa pengenalan lingkungan sekolah secara daring tersebut? Apakah perbedaan euforia yang dirasakan para siswa? Simak ulasannya di bawah ini. 

    Dilihat dari gambar Top Words di atas, secara garis besar perbincangan warganet seputar kesan atau pendapat tentang mpls yang masih berlangsung pada beberapa sekolah. Terlihat dari jajaran kata utama yang terangkum dengan ukuran paling menonjol adalah kata mpls, semangat, sekolah, angkatan 2021. Kaum milenial yang kali ini sering disebut sebagai anak angkatan pandemi berbondong-bondong mencurahkan isi hati mereka tentang kegiatan tersebut pada media sosial Twitter hingga menduduki trending. Seperti apa gambaran statistiknya? 

    Penasaran dengan impresi warganet, Media Monitoring Netray melakukan pemantauan selama sepekan yakni pada tanggal 7-13 Juli 2021. Hasilnya kegiatan masa pengenalan sekolah tersebut menarik interaksi warganet sebanyak 76,8 juta impresi. Kemudian sebanyak 42,6 ribu tweets menggema di Twitter dengan kata MPLS bertengger dalam jajaran trending

    Puncak perbincangan terjadi pada 12 Juli 2021 bertepatan dengan trending-nya topik MPLS di Twitter. Dari 42,6 ribu tweets warganet, didominasi tweets bersentimen negatif sebanyak 13,6 ribu. Lantas apa yang menjadi bahasan warganet hingga menyumbang tweets bersentimen negatif? 

    Melalui fitur tweets popular dengan sentimen negatif di atas, dapat terlihat bahwa pembahasan bersentimen negatif didominasi seputar attitude para peserta didik baru. Warganet mengeluhkan tentang sikap para siswa baru yang dinilai kurang sopan. Cuitan @schfess lantas mendapat ribuan impresi dari warganet lainnya yang merasa sependapat dengan cuitan akun tersebut.

    Selain tweet populer dengan sentimen negatif di atas, ternyata masih banyak pula cuitan dari warganet lainnya yang mengeluhkan sikap para peserta MPLS. 

    Beberapa cuitan di atas menggambarkan selama kegiatan MPLS berlangsung para peserta didik baru dianggap bersikap kurang sopan. Sebagai kakak kelas, petugas MPLS, ataupun anggota OSIS, warganet yang menuliskan cuitan di atas merasa tidak nyaman dengan perilaku peserta MPLS. 

    Puncak Perbincangan 12 Juli 

    Pembahasan MPLS memuncak di Twitter pada hari Senin tanggal 12 Juli. Sebab hari tersebut merupakan hari pertama para siswa memulai kegiatan MPLS di awal tahun ajaran baru. Seperti apa antusias pembahasan warganet hingga menempati trending? 

    Pada puncak trending, pembahasan warganet dipenuhi dengan nada cuitan bersentimen positif. Meski masih terdapat beberapa sentimen negatif, tetapi tweets bernada positif menempati tweets populer. Mayoritas cuitan tersebut berisi ungkapan semangat yang ditujukan bagi para peserta didik baru dalam mengikuti kegiatan MPLS.

    Nostalgia Masa-Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah 

    Ungkapan semangat yang dicuitkan pada media sosial Twitter, kemudian melebar pada diskusi cerita nostalgia masa MPLS. 

    Cerita pengalaman masa MPLS di atas, menyiratkan bahwa warganet rindu momen bertemu dengan orang tanpa merasa was-was. Betapa asyiknya melakukan kegiatan secara offline, melibatkan orang banyak tanpa harus menjaga jarak. 

    MPLS Daring Bikin Pegal 

    Masa pengenalan lingkungan sekolah biasanya dilakukan selama kurang lebih satu minggu. Kegiatan MPLS bisa berlangsung selama berjam-jam tergantung pada agenda masing-masing sekolah. Selama seminggu itu pula, para peserta didik harus duduk di depan laptop untuk menghadiri kegiatan. Hal itu membuat para peserta MPLS merasa lelah, pusing, hingga pegal karena duduk terlalu lama.

    Top Fasilitas 

    Pada rangkuman Top Facilities dipenuhi oleh nama-nama sekolah menengah atas yang paling sering menjadi topik pembicaraan. Sekolah-sekolah tersebut adalah sekolah yang pelaksanaan MPLS dimulai hari Senin, 12 Juli 2021. Dalam pelaksanaannya, beberapa sekolah tersebut menarik perhatian warganet sehingga nama sekolahnya muncul dalam jajaran fasilitas yang dirangkum Netray. 

    Penutup 

    Masa pengenalan lingkungan sekolah merupakan kegiatan wajib berdasarkan anjuran pemerintah. Melalui MPLS peserta didik dapat mengenal lingkungan sekolah, guru, staf, dan segala sarana dan prasarana yang ada di sekolah. MPLS juga dianggap sebagai ajang untuk melatih mental, sikap, perilaku, dan kedisiplinan siswa. Tak heran apabila terdapat siswa yang dinilai kurang sopan lantas menuai sorotan di kalangan senior. Demikian analisis Netray.

  • Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Terjerat Narkoba, Warganet Soroti Lapindo dan TvOne

    Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Terjerat Narkoba, Warganet Soroti Lapindo dan TvOne

    Kasus narkoba di kalangan selebritis bukanlah hal baru di dunia entertainment. Namun, kasus yang terjadi baru-baru ini telah berhasil menyita perhatian publik bahkan media berita nasional. Bagaimana tidak? Kasus penyalahgunaan obat terlarang tersebut kali ini telah menyeret nama dari putra bungsu salah satu politisi sekaligus orang terkaya di Indonesia.

    Nia Ramadhani (NR) dan Ardi Bakrie (AB) telah ditangkap oleh kepolisian terkait penyalahgunaan narkoba pada Rabu, 7 Juli 2021. Penangkapan tersebut terjadi saat Nia dan Ardi menggelar pesta di daerah Pondok Indah. Hal ini pun dibenarkan Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

    Kejadian ini tak hanya membuat geger publik, namun juga berhasil menyita perhatian dunia bisnis lantaran Ardi Bakrie yang notabene merupakan bos di beberapa perusahaan milik keluarganya. Dikutip dari Tempo.co, Ardie telah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Bakrie & Brothes Tbk (BNBR) sejak 2018 hingga saat ini. Sebelumnya, ia telah menjabat sebagai jajaran tinggi di beberapa perusahaan sebagai berikut;

    JabatanPerusahaanTahun
    DirekturPT Bakrie Global Ventura2008-2012
    KomisionerPT Viva Media Baru2008-2012
    KomisionerPT Asia Global Media2009-2012
    Presiden Direktur PT Lativi Mediakarya2011-2017
    CEOTvOne2011-2017
    CEOVIVA.co.id2011-2017
    Presiden Direktur PT Viva Media Baru 2012-2017
    Ketua UmumKomite Olahraga Beladiri Indonesia2015

    Posisi Ardi sebagai bos besar di beberapa perusahaan tersebut sontak menggelitik media untuk mengulik nasib saham di perusahaan milik Bakrie Group. Bahkan terkait anjloknya beberapa saham Bakrie Group mulai tersiar setelah adanya kejadian penangkapan Ardi dan istrinya tersebut. Dikutip dari CNBC Indonesia, harga saham Bakrie Group di sektor media, yakni PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) terkoreksi hingga turun 3,51% ke level harga Rp 55/unit dengan nilai transaksi tergolong sepi di angka Rp 3,5 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 905 miliar. Sedangkan saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) ambruk lebih parah 4,84% ke level harga Rp 59/unit dengan nilai transaksi yang cukup sepi di angka Rp 1,7 miliar dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 2,3 triliun.

    Tak ayal, dalam pemantauan yang dilakukan oleh Media Monitoring Netray pada periode 7-12 Juli 2021 nama Bakrie Group dan Aburizal Bakrie terseret ke dalam jajaran Top Organization dan Top People. Hal ini tentu saja berkaitan dengan status AB yang merupakan putra bungsu Aburizal Bakrie serta bos beberapa perusahaan Bakrie Group.

    Aburizal Bakrie selaku ayah dari Ardi menjadi incaran media terkait kasus penangkapan ini. Respons Pak Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie, menjadi salah satu buruan media terkait topik ini. Dikutip dari Tribun Medan, melalui perwakilan keluarga Bakrie, Lalu Mara Satriawangs mengatakan bahwa keluarga telah memberikan dukungan penuh terhadap proses yang dilakukan oleh penegak hukum. Selain itu, Pak Ical menganggap kasus ini merupakan cobaan bagi Nia dan Ardi, serta keluarga Bakrie.

    Penangkapan pasangan suami istri ini berhasil menyita perhatian media berita hingga menghasilkan sebanyak 2.436 artikel. Dari sekian total berita, 1.329 di antaranya terkonfirmasi sebagai berita bersentimen negatif. Hal ini tentu saja berkaitan dengan penangkapan yang memberikan citra buruk bagi entitas yang bersangkutan. Dari Peak Time di bawah ini, terlihat pemberitaan mulai memuncak hingga menghasilkan 1.076 artikel pada 8 Juli 2021 satu hari setelah penangkapan yang terjadi di bilangan Pondok Indah. Lalu topik ini mulai sayup diberitakan pada tanggal 12 Juli 2021.

    Pasangan yang tertangkap menyalahgunakan obat terlarang ini telah disangkakan Pasal 127 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang penyalahgunaan narkotika dengan ancaman penjara paling lama empat tahun. Namun, hingga akhir pemantauan terkait berita ini, Nia dan Ardi beserta supir pribadinya masih menjalani rehabilitasi berdasarkan asesmen yang dilakukan oleh BNN.

    Warganet Menyoroti Kasus Nia Ramadhani

    Selain media berita, kejadian penangkapan pasangan publik figur ini juga mencuri perhatian warganet Twitter. Bahkan dalam periode pemantauan yang sama dengan News, Netray menemukan sebanyak 27.978 tweets pada kanal ini. Topik ini berhasil menjadi perhatian warganet hingga mampu mendulang impresi sebanyak 36 juta dan menjangkau sebanyak 166 juta akun. Dari jumlah tweets sekian puluh ribu, 9.614 di antaranya terlabeli sebagai sentimen negatif oleh teknologi AI Netray. Apa yang tengah menjadi perbincangan warganet?

    Dari kasus penangkapan ini, warganet tak hanya menyoroti tentang kejadian penangkapan, tetapi ikut mengkritik alasan di balik penggunaan sabu yang digunakan oleh Nia Ramadhani beserta suami. Dalam keterangan yang diberikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus pada konferensi pers di Polres Jakarta Pusat, Kamis (8/7/2021) mengatakan bahwa Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie mengkonsumsi sabu semenjak 4-5 bulan lalu. Mereka mengaku stres karena kondisi pandemi yang belum berakhir.

    Pernyataan Yusri tersebut sontak menggelitik warganet yang juga merasakan efek pandemi yang berkepanjangan. Latar belakang Nia Ramadhani sebagai orang kaya menjadi bulan-bulanan warganet untuk mengkritik alasan di balik penggunaan narkoba tersebut. Warganet menilai pernyataan tersebut sangat tidak tepat dilontarkan oleh pasangan konglomerat ini. Bahkan warganet membanding-bandingkan keadaan masyarakat kalangan menengah-bawah yang kesulitan mendapatkan pendapatan di tengah pandemi.

    Lapindo dan Hutang Bakrie Menjadi Sorotan

    Tak hanya itu, warganet juga kembali menyoroti perihal kejadian Lapindo yang sampai sekarang masih menuai polemik. Seperti diketahui sebelumnya, telah terjadi semburan Sumur Banjarpanji 1, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur di lokasi pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas, di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur pada 29 Mei 2006. Dilansir dari Kompas.com, tanggul setinggi 3 meter dan sepanjang 15 meter yang jebol pada 29 Mei 2021 ini mengakibatkan 750 rumah warga tergenang, 5.680 jiwa diungsikan, dan jalur kereta api Surabaya-Malang juga Surabaya-Banyuwangi tertutup.

    Sontak kejadian penangkapan ini pun mengingatkan warganet pada kasus Lapindo yang tak lain adalah milik keluarga Bakrie. Alih-alih bersimpati dengan kasus yang menimpa keluarga Bakrie, warganet justru berbondong menghujat bahkan mengingatkan bahwa Bakrie masih memiliki hutang atas kejadian semburan lumpur yang terjadi di Sidoarjo tersebut.

    TvOne Dinanti Warganet

    Selain Lapindo, yang menjadi sasaran kritik bahkan ‘guyonan’ warganet ialah stasiun penyiaran TvOne yang tak lain adalah milik Bakrie. Stasiun TV yang dikenal sabagai kanal penyiaran berita ini menjadi sorotan warganet lantaran kasus ini menimpa sang mantan CEO yang juga termasuk putra bungsu Aburizal Bakrie, pemilik TvOne. Sontak kejadian ini menjadi ajang meme warganet yang merespons kasus penangkapan tersebut.

    Kasus penyalahgunaan obat terlarang ini bukan sekali atau dua kali menimpa kalangan selebritas. Namun, yang terjadi kali ini ialah tokoh yang tidak mungkin lepas dari sorotan publik karena memiliki latar belakang keluarga yang termashyur di Indonesia. Dalam prosesnya, kini ketiga tersangka menjalani rehabilitasi atas putusan BNN. Alih-alih mendapat simpati, Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie justru mendapat kritikan dari warganet terkait penyalahgunaan obat terlarang tersebut. Dengan demikian, kejadian ini hingga sekarang masih menjadi PR kepolisian untuk diproses sesuai dengan aturan penegak hukum yang berlaku.

    Sekian pantauan Media Monitoring Netray terkait kasus ini. Simak ulasan isu terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

  • Meneropong Eksistensi Luhut Binsar Pandjaitan di Ranah Publik, Jenderal Sejuta Kompetensi

    Meneropong Eksistensi Luhut Binsar Pandjaitan di Ranah Publik, Jenderal Sejuta Kompetensi

    Sebagian besar warga Indonesia paham jika seseorang tampil di acara podcast Deddy Corbuzier, biasanya orang itu kalau tidak sedang viral yang bakal jadi trending. Sebagai tokoh penting di pemerintahan, Luhut Binsar Pandjaitan tentu tak pernah jauh dari mikrofon wartawan. Kadang namanya sangat sering muncul di pemberitaan karena sedang menangani masalah tertentu, kadang pula hanya dimintai pendapat atas situasi bangsa terkini. Kehadirannya di acara bincang-bincang empat mata tersebut tak lain hanya akan membuat nama Luhut masuk ke jajaran topik pembicaraan publik nasional yang sedang melambung dalam jangka waktu tertentu.

    Berbekal situasi ini, Netray Media Monitoring mencoba memantau eksistensi Luhut Binsar Pandjaitan di ranah publik. Netray sudah melakukan pemantauan semacam ini untuk sosok Firli Bahuri dan Ganjar Pranowo. Melalui rubrik pemantauan eksistensi tersebut, Netray ingin memberi gambaran seperti apa nama atau sosok seseorang berdampak terhadap diskursus publik selama periode tertentu. Secara lebih detail Netray ingin mencari tahu dalam isu apa saja mereka terlibat, persepsi media massa, hingga sentimen warganet. Simak selengkapnya.

    Biografi Opung Luhut, Purnawirawan Tentara yang Kenyang Jabatan Publik

    Sebelum melihat bagaimana eksistensi Luhut Binsar Pandjaitan baik di media massa maupun di sosial media, ada baiknya terlebih dahulu mengenal sosok pribadinya. Saat ini Luhut Panjaitan, atau yang kerap disapa Opung Luhut, menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di dalam kabinet Joko Widodo jilid II. Karirnya di pemerintahan pusat terbilang sudah banyak pengalaman. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, dan Menteri Perdagangan.

    Meskipun kerap menduduki jabatan sipil, latar belakang Opung Luhut adalah seorang tentara dari satuan infanteri (Kopassus). Pangkat terakhirnya adalah Jenderal TNI Bintang Empat, sebuah karir militer yang ia jalani sejak masuk Akabri di tahun 1967 dan lulus pada tahun 1970 dengan predikat terbaik. Peran Opung sebagai abdi negara terhitung sangat ciamik dengan sejuta torehan prestasi. Luhut tercatat pernah mengikuti Operasi Seroja dan menjabat Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) pada tahun 1997–1998.

    Jabatan Kodiklat TNI AD menjadi jabatan terakhirnya di dunia militer. Pasca Reformasi, ia mendapat mandat dari Presiden Habibie guna menjadi duta besar Indonesia untuk Singapura. Dari sinilah karir Luhut Pandjaitan di jabatan sipil pemerintahan mulai menapak. Sebagai duta besar, Luhut dinilai berhasil memperbaiki hubungan diplomasi Indonesia-Singapura yang sempat meregang.

    eksistensi luhut

    Sepulang dari Singapura, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memintanya mengisi posisi Menteri Perindustrian dan Perdagangan yang hanya ia duduki selama satu tahun. Luhut sempat ditawari untuk melanjutkan jabatannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pasca lengsernya Gus Dur. Tetapi ia menolak dengan alasan menjaga etika karena yang mengangkat dia menjadi menteri adalah Gus Dur.

    Luhut sempat vakum dari jabatan publik dan lantas fokus mengembangkan bisnis serta kompetensi manajerialnya. Ia tercatat telah mendapat gelar Magister Administrasi Publik dari Universitas George Washington di Amerika Serikat. Tahun 2004, eksistensi Luhut di dunia usaha mulai terasa setelah merintis usaha di bidang energi dan pertambangan melalui PT Toba Sejahtra Group. Sepuluh tahun sejak saat itu, Luhut kembali ke pemerintahan setelah Joko Widodo terpilih menjadi presiden di tahun 2014. Jokowi meminangnya sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI untuk periode 2014-2019.

    Belum genap satu tahun menjabat posisi tersebut, Presiden Joko Widodo mengangkat Luhut menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Setahun kemudian, pada perombakan kabinet berikutnya, ia dilantik menjadi Menko Maritim dan Sumber Daya untuk periode 2016-2019. Sedangkan pada kabinet Jokowi yang kedua, ia diangkat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Presiden Joko Widodo terkesan sangat mempercayai kapabilitasnya hingga sempat dua kali merangkap jabatan menteri secara ad interim. Yakni saat Budi Karya Sumadi dan Edhy Prabowo diberhentikan presiden sebagai Menteri Perhubungan dan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia pada tahun 2020. Selain itu, eksistensi Luhut di masa pandemi dapat ditemukan saat ia menjadi Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dan bahkan saat ini menjabat sebagai Koordinator PPKM Darurat.

    Eksistensi Luhut dalam Linimasa Media Sosial Twitter

    Karena sosok Luhut sempat ramai dibicarakan oleh khalayak publik, Netray Media Monitoring lantas memantau linimasa Twitter. Hasilnya ditemukan 39.674 total tweet selama periode 12 Juni 2021 – 11 Juli 2021. Sebanyak 3.974 tweet merupakan cuitan dengan sentimen positif, sedangkan 15.131 lainnya merupakan tweet dengan sentimen negatif. Seluruh tweet ini membentuk semesta pembicaraan yang mendatangkan respon sebesar 31.097.714 impresi. Sedangkan kata kunci luhut disinyalir secara potensial dapat menjangkau 139.714.830 pengguna Twitter.

    Menelusuri Perbincangan Warganet Twitter

    Dari hasil rangkuman Netray sebelumnya, terlihat tweet dengan sentimen negatif lebih banyak mengisi perbincangan terkait Luhut Pandjaitan. Netray menemukan sejumlah akun yang paling banyak menyumbang impresi untuk masing-masing sentimen. Daftar tersebut diambil dari diagram Top Accounts yang menunjukan 10 akun terbanyak mengumpulkan respon warganet. Akun Twitter laman media massa Gelora News, @geloraco membagikan tautan dari artikel yang mereka terbitkan. 

    Luhut mendapat sentimen negatif karena berita dari Gelora News membahas gugatan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) se-Jawa yang menilai Luhut tidak pantas menjadi Koordinator PPKM Darurat. Akun media massa Oposisi Cerdas di @OposisiCerdas juga membahas isu yang serupa untuk sentimen negatif. Terdapat pula artikel tentang sindiran Susi Pudjiastuti terkait pengumuman razia pemerintah terhadap penimbun obat yang diumumkan 3 hari sebelumnya. Tentu saja para penimbun akan menyembunyikan obat tersebut di tempat lain begitu berita tersebar.

    Sedangkan oposisi pemerintah dari figur politisi, muncul nama Fadli Zon yang mengkritik pemerintah karena dinilai tidak menindaklanjuti isu masuknya TKA dari Tiongkok. Melalui akun pribadi @fadlizon ini, politisi yang kerap bersuara lantang ini menyebut pemerintah sedang memamerkan arogansi kekuasaan ketika meminta publik tidak membahas isu ini. Wacana serupa juga disuarakan akun @democrazymedia yang membuat tulisan tentang kekecewaan aktivis PB SEMMI yang gagal bertemu Luhut.

    Sentimen Warganet

    Tweet dengan sentimen negatif terpopuler selanjutnya datang dari akun resmi milik media massa daring nasional antara lain Tempo dan Detik. Tweet mereka menyoroti masalah penanggulangan pandemi seperti tudingan pemerintah membohongi rakyat, pernyataan situasi semakin parah dari Luhut sendiri, dan isi podcastnya bersama Deddy Corbuzier. Itu tadi sejumlah wacana yang menghasilkan sentimen negatif bagi eksistensi Luhut di linimasa Twitter.

    Lantas bagaimana dengan keberadaan sentimen positif hasil pemantauan Netray? Hanya dengan total impresi sebesar 3.000-an saja, tak banyak ditemukan tweet yang berdampak besar pada linimasa. Sejauh peneropongan Netray, tweet dari @Andiarief__, @eedhazz99, @FerdinandHaean33, dan @qronoz yang memiliki sentimen positif. Itupun tidak mendapat impresi yang banyak dari warganet. Sisanya datang dari akun Twitter media massa online seperti Tempo Online.

    Melacak Eksistensi Luhut dalam Pemberitaan Media Massa

    Beralih ke pemantauan eksistensi Luhut dalam pemberitaan media massa. Selama periode pengumpulan data, terdapat 2,509 artikel yang mengandung kata kunci. Artikel-artikel ini diterbitkan oleh 114 media massa daring baik nasional maupun lokal. Sedikitnya 1.150 artikel dalam kategori pemberitaan Health & Lifestyle menyinggung nama Luhut di dalamnya. 871 artikel kategori Government dan 166 berita di kategori Finance & Insurance. Sisanya tersebar di berbagai macam kategori.

    Top Entities

    Sebelum masuk ke pembahasan persepsi dan wacana media massa melalui fitur sentiment analysis Netray, akan terlebih dahulu dipaparkan hasil ekstraksi entitas. Secara total, Netray berhasil mengekstrak sebanyak 15,3 ribu entitas yang tersebar dalam sejumlah kategori. Untuk kategori Top People terdapat nama Presiden Joko Widodo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, tentu saja selain nama Luhut Pandjaitan sendiri.

    Kementerian Kesehatan menjadi organisasi yang paling banyak disebut oleh media massa dari daftar Top Organizations. Disusul dengan Kepolisian Republik Indonesia. Kedua organisasi ini kerap mengisi liputan media massa karena berhubungan dengan pandemi Covid-19 dan kebijakan PPKM Darurat guna menekan laju penularan virus. Selanjutnya muncul organisasi TNI dan Kementerian Perindustrian. Permasalahan kelangkaan oksigen untuk pasien Covid menjadi perhatian pemerintah. Luhut minta stok oksigen industri dikonversi untuk kebutuhan medis.

    Berita Bersentimen Positif

    Berbeda dengan sentimen di sosial media, eksistensi Luhut Pandjaitan terlihat cenderung lebih banyak bersentimen positif daripada negatif. Dengan total 1.280 artikel yang ditulis dengan sentimen positif. Sebagian besar artikel tentu saja membahas situasi pandemi dan bagaimana sikap serta kebijakan pemerintah. Seperti penetapan aturan PPKM beserta sanksi, rencana pemberian bansos, dan upaya pengadaan tabung oksigen medis. Sentimen positif dari artikel yang ditulis media massa sedikit banyak berpengaruh pada persepsi publik terhadap sosok Luhut Binsar Pandjaitan.

    Berita Bersentimen Negatif

    Netray mendapati hanya 589 artikel saja yang memiliki sentimen negatif. Meskipun begitu, urgensi masalah yang diangkat oleh media massa dalam beritanya tidak bisa diabaikan begitu saja. Dalam situasi pandemi saat ini, wacana kelangkaan obat, oksigen medis, penerapan PPKM, dan hubungan industrial menjadi perhatian Menko Marves Luhut Pandjaitan. Media asing bahkan mulai menyoroti lonjakan kasus penularan di Indonesia. Imbas kondisi ini disinyalir sampai ke ranah ekonomi. Tetapi Luhut menampik tafsiran bahwa perekonomian Indonesia sedang merosot. Berdasarkan data yang ia miliki, justru perekonomian masih dalam koridor pemulihan. Bagi yang tidak percaya bisa menemuinya untuk melihat data yang ada.

    Memantau eksistensi Luhut Binsar Pandjaitan di media massa dan sosial media memberikan gambaran yang lebih jelas lagi terhadap sosoknya di tengah-tengah kerumunan wacana dewasa ini. Sebagai tokoh dan pengemban tugas pemerintahan, tak sedikit kritik bahkan kecaman yang ia terima. Begitu juga apresiasi dan penghargaan dari publik yang ia terima. Permasalahan pandemi menjadi wacana yang banyak menyangkut namanya. Berada di puncak tanggung jawab, membicarakan situasi pandemi hampir sama dengan membicarakan figur Opung Luhut. Selalu pantau blog dan sosial media Netray untuk menyimak hasil analisis eksistensi public figure yang lainnya.

  • Kontroversi Sanksi Bagi Pelanggar PPKM

    Kontroversi Sanksi Bagi Pelanggar PPKM

    Melonjaknya kasus Covid-19 gelombang kedua tengah menerpa Indonesia. Pemerintah menerapkan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk meminimalisir penyebaran virus. Di tengah berlangsungnya PPKM Darurat tersebut, media dihebohkan dengan berita terkait penjual bubur asal Tasikmalaya yang dikenai denda 5 juta rupiah karena berjualan di saat kebijakan ini diterapkan pemerintah. Pemberitaan tersebut menggema di media pada 8 Juli 2021. Kemudian menjadi buah bibir serta perhatian masyarakat lantaran denda yang diberikan bernominal cukup tinggi. 

    Berdasarkan kasus tersebut, Pemda Jawa Barat pun menjadi sorotan publik. Regulasi sanksi berupa denda untuk pelanggar PPKM dinilai memberatkan rakyat kecil. Sontak kontroversi sanksi denda bagi pelanggar PPKM tersebut pun menuai diskusi publik. Tertarik dengan penerapan sanksi melanggar PPKM, Media Monitoring Netray mencoba melakukan pemantauan. Seperti apa tanggapan masyarakat yang diwakili warganet Twitter terkait kasus ini? Simak selengkapnya.

    Selama periode 4-10 Juli 2021, perbincangan memuncak pada 9 Juli 2021. Denda pelanggaran PPKM tersebut diperbincangkan warganet sebanyak 2,050 tweets. Topik tersebut mencapai jangkauan yang luas tetapi sedikit menarik interaksi warganet. Hal ini terlihat dari angka potential reach yang melambung tinggi. Kemudian topik denda pelanggaran PPKM tersebut didominasi sentimen negatif. Seperti apa perbincangan warganet secara garis besar?

    Melalui gambar Top Words di atas, kata denda, langgar, ppkm, darurat, bubur, dan tukang berukuran lebih besar. Hal itu karena warganet secara garis besar memperbincangkan terkait kasus tukang bubur di Tasikmalaya yang berjualan semasa PPKM dikenai denda yang cukup besar. Kemudian perbincangan warganet mengarah lebih luas pada denda pelanggaran PPKM. Sebenarnya seperti apa regulasi terkait denda bagi pelanggar PPKM ini?

    Dikutip dari media berita CNN Indonesia, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 17 Tahun 2021 sanksi pelanggar PPKM Mikro Jawa-Bali yang diselenggarakan pada 1-20 Juli 2021, mengacu pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pasal 212 sampai pasal 218. Adapun isi Kitab KUHP tersebut sebagai berikut. Pasal 212 KUHP; pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak Rp4.500. Kemudian pasal 216 KUHP; pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak Rp9.000. Pasal 218 KUHP juga menjelaskan hal serupa seperti pasal 216 KUHP. Selain itu sanksi pelanggar PPKM juga diberikan kepada kepala daerah dengan ancaman pemberhentian. Sanksi tersebut mengacu pada Peraturan Daerah Pasal 68 UU Nomor 23 Tahun 2014.

    Langgar PPKM Tukang Bubur Didenda 5 Juta

    Berita mengenai tukang bubur di Tasikmalaya yang terpaksa melayani pelanggan untuk makan di tempat selama PPKM menuai kontroversi. Hal tersebut lantaran denda yang dijatuhkan oleh petugas penegak PPKM dinilai cukup fantastis. Denda yang didapat oleh penjual bubur yakni sebesar 5 juta rupiah. Sontak nominal tersebut memicu kritik dari warganet. 

    Respons warganet terkait penerapan denda sebesar 5 juta rupiah dipenuhi kalimat bernada sindiran yang ditujukan pada pemerintah. Menurut warganet, tidak seharusnya denda yang diberikan sebesar itu sebab di masa pandemi banyak pendapatan menurun. Lantas beberapa warganet pun turut menimpali bahwa penerapan denda merupakan otoritas pemerintah daerah bukan pemerintah pusat. 

    Cuitan dari akun @esarandisca31 adalah satu-satunya akun yang menuliskan cuitan bernada menengahi di antara cuitan-cuitan warganet lainnya yang memojokkan regulasi pemerintah pusat. Akun Esa menyebutkan bahwa aturan PPKM memang anjuran dari pemerintah pusat, tetapi menyangkut sanksi dan denda pelanggar PPKM ialah hak sepenuhnya dari pemerintah daerah, dalam kasus tukang bubur tersebut yakni Pemda Jabar. 

    Rakyat Kecil Didenda 5 Juta, McD Dikenai Denda 500 ribu?

    Selain menyoroti nominal denda yang diberikan kepada tukang bubur, warganet juga menghubungkan dengan denda yang diperoleh McD. Pasalnya beredar kabar pada 9 Juli 2021, salah satu gerai McD di Bandung melanggar PPKM karena adanya kerumunan. 

    Nada cuitan warganet pun menyuarakan ketidakadilan regulasi yang diterapkan oleh pemerintah. Menurut warganet, pemerintah dinilai kurang tepat dalam memberikan denda. Sebab denda yang diberikan kepada pedagang kecil nominalnya justru lebih besar daripada denda yang diberikan kepada McDonald’s.

    Melihat Top Akun 

    Akun by Populer
    Akun by Count

    Dalam gambar jajaran Top Akun di atas, terlihat beberapa akun dengan platform yang mencapai jangkauan luas seperti akun media berita @Bisniscom dan @CNNIndonesia. Akun tersebut merupakan akun yang paling sering membagikan serta menyoroti berita seputar pelanggaran PPKM. Kemudian gambar bagian sisi kiri merupakan susunan akun berdasarkan popularitas yakni akun-akun yang banyak menjangkau warganet serta menarik interaksi warganet. Sedangkan gambar bagian kanan merupakan Top Akun by Count, yakni akun-akun yang paling sering menuliskan tweet seputar topik.

    Penutup 

    Menegakan aturan selalu beriringan dengan adanya sanksi bagi pelanggarnya. Adanya sanksi tersebut diharapkan agar masyarakat lebih patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan. Namun, seringkali penerapan denda pun dinilai tidak mempertimbangkan segala aspek seperti dasar hukum serta keadaan ekonomi. Seperti pemberian denda pada kasus tukang bubur di Tasikmalaya yang dianggap memberatkan hingga menuai kontroversial. Alih-alih membuat kapok, justru menimbulkan permasalahan baru bagi penegak yang bersangkutan. Semoga ke depannya regulasi penerapan sanksi bagi pelanggar PPKM sesuai dasar hukum yang telah ditetapkan. Demikian analisis Netray.

  • Melihat Sejauh Mana Energi Terbarukan Menjadi Pembahasan Media

    Melihat Sejauh Mana Energi Terbarukan Menjadi Pembahasan Media

    Energi terbarukan merupakan energi yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan, seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air, proses biologi, dan panas bumi. Energi terbarukan memiliki peranan penting sebagai pendorong sistem ekonomi hijau, berkelanjutan, dan rendah karbon. Pembangunan dengan kesadaran jangka panjang tersebut telah menjadi tren pembangunan di seluruh dunia. Hal ini sebagai bentuk untuk menyikapi semakin naiknya populasi, kebutuhan manusia, dan kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Media Monitoring Netray memantau sejauh apa media pemberitaan daring membahas isu seputar energi terbarukan. Berikut hasil pantauan Netray.

    energi terbarukan

    Netray melakukan pemantauan terkait topik ini sejak 02 Juni 2021 sampai dengan 01 Juli 2021. Berdasarkan hasil pantauan Netray, ditemukan 596 total artikel yang berasal dari 101 total media. Pada Top Categories pemberitaan tersebut didominasi oleh berita berkategori keuangan dan pemerintahan. Adapun sentimen yang mendominasi yaitu pemberitaan bersentimen positif dengan total sebanyak 438 artikel.

    Dalam pemberitaan seputar energi terbarukan, pembahasan di media berita daring selalu berkaitan dengan industri, lingkungan, pengembangan, dan beberapa kosakata lainnya yang terlihat pada Top Words. Kosakata tersebut merupakan kosakata yang paling banyak digunakan media dalam membahas isu seputar energi terbarukan. Seperti apakah pembahasan topik terkait energi terbarukan di media berita daring?

    Melalui beberapa pemberitaan di atas, terlihat Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia menyatakan bahwa pemerintah berupaya mempercepat kemajuan pembangunan dan peningkatan energi terbarukan. Sementara itu, Perusahaan Gas Negara (PGN) mendukung target penurunan emisi energi pada tahun 2035 untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Namun, fraksi PKS justru menolak pasal RUU EBT yang mewajibkan PLN membeli listrik energi terbarukan. PKS beranggapan masyarakat senang dengan listrik yang bersih dari sumber EBT ini, namun listrik yang murah masih sangat dibutuhkan masyarakat.

    Transformasi menuju penggunaan energi terbarukan memang tengah menjadi tren di dunia. Pemanasan global dan perubahan iklim menjadi dampak yang tidak dapat terhindarkan bila setiap negara tidak mengambil peran untuk fokus mengurangi emisi karbon. Hal tersebut juga disampaikan oleh Sri Mulyani yang menilai dampak dari perubahan iklim tersebut sama dahsyatnya dengan Covid-19. Untuk itu pemerintah perlu memaksimalkan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

    Terdapat beberapa jenis sumber penghasil energi terbarukan, seperti tenaga angin, biomassa, energi panas bumi, tenaga surya, dan tenaga air. Beberapa sumber tersebut memiliki potensi sebagai sumber energi berkelanjutan tanpa khawatir akan keterbatasan jumlahnya. Netray menggunakan jenis sumber-sumber energi terbarukan tersebut sebagai keyword untuk melihat sejauh mana media pemberitaan daring membahas topik tersebut. Melalui pantauan Netray ditemukan keyword tenaga angin sebagai sumber energi terbarukan menjadi topik yang paling banyak dibicarakan. Berikut hasil pantauan Netray.

    Tenaga Air Sebagai Energi Terbarukan

    Salah satu sumber energi terbarukan yang cukup banyak dimanfaatkan yakni tenaga air. Dalam hal ini energi air dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan karena memiliki massa dan mampu mengalir. Berdasarkan hasil pantauan Netray, terlihat jumlah artikel yang membahas topik ini mencapai 125 artikel yang berasal dari 51 media. Adapun kategori yang mendominasi pembahasan media pemberitaan daring terkait topik ini, yaitu pemerintahan dan keuangan. Energi air dapat dimanfaatkan dalam bentuk bendungan pembangkit listrik, Mikrohidro yang dibangun untuk membangkitkan listrik hingga skala 100 kilowatt dan Run-of-the-river yang dibangun dengan memanfaatkan energi kinetik dari aliran air tanpa membutuhkan reservoir air yang besar.

    Salah satu wilayah di Indonesia yang tengah dikembangkan oleh pemerintah sebagai program ekonomi hijau yakni Kaltara. Pemerintah berencana akan membangun PLTA dengan target akan beroperasi pada 2025 mendatang. Hal ini dilansir melalui laman RMOL yang menerbitkan dua artikel terkait pada 9 juni 2021. Melalui artikel tersebut diketahui bahwa pemerintah bekerja sama dengan PT Kayan Hydro Energy (KHE). Direktur Operasional KHE Khaeroni mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai hal terkait elektrifikasi untuk kebutuhan industri maupun pelabuhan. Tak hanya Kaltara, untuk melaksanakan pengembangan energi terbarukan PLN juga membangun PLTA yang berlokasi di Asahan, Sumatera Utara.

    Pembangunan PLTA Asahan menjadi Top Locations pembahasan media pemberitaan daring terkait tenaga air sebagai energi terbarukan. Hal tersebut dapat diamati melalui peta di atas sedangkan pada kategori Top Portal terlihat terdapat tujuh portal media pemberitaan daring yang menerbitkan pemberitaan terkait topik ini dengan jumlah yang sama. 

    Top Entitas; Person, Organization & Portal

    Setelah melihat beberapa artikel terkait topik energi terbarukan di media pemberitaan daring. Netray memantau siapa sajakah entitas paling populer dalam pembahasan terkait topik ini.

    Pada kategori Top People terlihat nama Airlangga Hartarto menempati urutan teratas kategori tersebut. Hal ini berkaitan dengan apresiasinya terkait inisiatif Natural Capital Carbon Communities Superpower dalam Tri Hita Karana Climate Forum pada Rabu 23 Juni 2021 lalu. Sementara itu, pada kategori Top Organization terlihat PLN, Pertamina, hingga ADPMET masuk dalam Top kategori tersebut. Pada kategori Top Portal terlihat sepuluh media pemberitaan daring yang paling banyak menerbitkan artikel terkait topik ini, seperti Medcom dan Republika.

    Energi terbarukan merupakan sumber energi yang dapat digunakan sebagai upaya untuk meminimalisir kerusakan lingkungan. Selama periode pantauan Netray media pemberitaan daring membahas isu seputar energi terbarukan, meliputi pengembangan energi hijau, dukungan dari berbagai pihak, hingga investasi. Beberapa pemberitaan juga memuat terkait langkah-langkah pemerintah dalam mewujudkan program ekonomi hijau yang tengah menjadi tren global.

    Simak hasil analisis Netray lainnya melalui https://analysis.netray.id/

  • Impresi Warganet Terhadap Line Bank

    Impresi Warganet Terhadap Line Bank

    Siapa yang tidak mengenal Line? Yaps, sebuah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dapat digunakan pada semua gawai, seperti smartphone, tablet, dll. Aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan asal Jepang bernama NHN Corporation ini pertama kali dirilis tahun 2011. Kini Line sudah semakin berkembang dengan fitur-fitur canggih salah satunya yakni inovasi hadirnya Line Bank.

    Seperti diketahui, Line merilis Line Bank pada 24 Juni 2021. Line Bank adalah aplikasi perbankan digital yang menyediakan layanan bank digital dengan gabungan teknologi dari Line dan pengetahuan keuangan dari Hana Bank. Melihat inovasi yang disuguhkan Line Bank tersebut, lantas seperti apa ya antusias masyarakat yang diwakili oleh warganet Twitter? Yuk simak infografik Netray berikut ini. 

    • netray monitoring line bank
    • komentar positif untuk line bank
    • komentar negatif untuk line bank

    Intensitas Line Bank menjadi topik perbincangan warganet yakni sebanyak 501 tweets. Puncak perbincangan terjadi pada tanggal 2 Juli 2021. Keramaian tersebut didominasi oleh cuitan dari akun resmi Line Bank yang meminta maaf atas terjadinya kendala dalam mengakses aplikasi. 

    Warganet paling banyak memperbincangkan seputar inovasi Line Bank dan desain tampilan kartu debitnya yang unik. Hal ini terlihat dari kata line bank, kartu, dan debit pada Top Words di atas berukuran lebih besar. Nah, gimana sih tanggapan warganet tentang Line Bank?

    Ternyata tampilan Line Bank yang penuh warna berhasil mencuri perhatian warganet. Selain itu, desain kartu debitnya pun tertera gambar ikon Line cony dan Line brown lho, sangat imut yaa! Sementara sumbagan komentar negatif warganet disebabkan karena masalah aktivasi Line Bank yang rumit. 

    Hadirnya Line Bank menambah daftar pilihan lembaga keuangan dan menarik perhatian masyarakat. Desain kartu debitnya yang lucu menjadi daya tarik tersendiri. 

    Jadi gimana, kalian tertarik buka rekening di Line Bank? Atau justru sudah punya kartu debit si gemes Cony dan Brown ini? Tulis komentar kamu di bawah ya. 

  • Laksanakan WFO Di Masa PPKM Berlangsung Warganet Kesal

    Laksanakan WFO Di Masa PPKM Berlangsung Warganet Kesal

    Work From Office atau WFO menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu belakangan. Pasalnya pemerintah telah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali sejak 03 Juli 2021 lalu. Hal tersebut dilakukan guna menekan laju penyebaran Covid-19 yang tengah melonjak di Indonesia. Dalam masa pemberlakukan PPKM Darurat, pemerintah mewajibkan berbagai perusahaan non esensial untuk melakukan Work From Home (WFH). Namun sayangnya, beberapa perusahaan masih saja mewajibkan karyawannya untuk bekerja dari kantor atau WFO. Hal ini pun menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter, warganet sesalkan hal tersebut dan mengunggah opini mereka. Simak hasil pantauan Media Monitoing Netray berikut.

    WFO

    Netray memantau perbincangan terkait topik ini sejak 01 Juli 2021 sampai dengan 07 Juli 2021. Adapun jumlah tweets mencapai 2,7ribu, dengan total impresi sebesar 97.6ribu dan potensi jangkauan mencapai 70.4juta. Pengumuman terkait pemberlakuan masa PPKM Darurat tersebut disampaikan oleh Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Dalam beberapa poin aturan terkait pelaksanaan PPKM Jawa-Bali pemerintah mewajibkan perusahaan non esensial untuk memberlakukan WFH untuk para karyawannya. Sayangnya, sejumlah warganet mengaku di masa PPKM Darurat berlangsung mereka masih harus berangkat ke kantor meski perusahaan tempat mereka bekerja bukan merupakan sektor esensial.

    Kekesalan warganet pun dicurahkan melalui akun media sosial mereka dan memantik berbagai opini dari warganet lainnya. Melalui grafik di atas terlihat perbincangan terkait topik ini pun muncul secara signifikan setiap harinya di masa PPKM yang saat ini berlangsung. Jumlah kasus Covid-19 yang terus melonjak dan semakin menipisnya ketersediaan fasilitas rumah sakit membuat sebagian warganet khawatir akan terciptanya klaster baru. Namun, mereka tetap tidak bisa melawan aturan dari perusahaan tempat mereka bekerja untuk tetap bekerja dari kantor.

    Melalui Top Words di atas terlihat beberapa kosakata yang kerap digunakan oleh warganet dalam membahas perbincangan terkait topik ini, seperti ppkm,esensial, work, office, anies, sidak, dan beberapa kosakata lainnya. Kewajiban untuk WFH pada sektor non esensial juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menegaskan, perusahaan yang bergerak di sektor non esensial wajib menerapkan WFH atau bekerja dari rumah bagi seluruh karyawan selama PPKM Darurat. Bahkan Luhut meminta para karyawan melaporkan ke Dinas Ketenagakerjaan di provinsi terkait bila terjadi pemaksaan untuk tetap melaksanakan WFO pada perusahaan non esensial.

    Keluhkan WFO Di Masa PPKM, Warganet: Apa itu WFH?

    Diberlakukannya aturan PPKM Darurat Jawa-Bali membuat sebagian perusahaan non esensial mau tak mau harus memberlakukan WFH untuk para karyawannya. Hal ini guna menekan mobilitas masyarakat di tengah pandemi yang belakangan semakin melonjak. Namun, tidak sedikit dari perusahaan non esensial tersebut masih secara diam-diam memberlakukan WFO. Berikut beberapa tweet warganet.

    Melalui beberapa tweet di atas terlihat curhatan warganet yang mengeluhkan kantor tempat mereka bekerja masih memberlakukan WFO meski PPKM Darurat tengah berlangsung. Seolah tak mampu melawan aturan dari kantor tersebut mereka pun terpaksa untuk tetap berangkat dan bekerja seperti biasanya. Bahkan terdapat warganet yang menuding jika beberapa perusahaan dapat berbuat curang untuk mendapat izin operasional WFO di masa PPKM Darurat.

    Anies Tindak Tegas Perusahaan Non Esensial Tetap Berlakukan WFO

    Menerima adanya laporan perusahaan non esensial memberlakukan WFO di masa PPKM, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta pun menyidak perusahaan tersebut. Hal ini kemudian menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial. Anies dengan mengenakan seragam dan maskernya menyidak sejumlah perusahaan non esensial tersebut dan memberikan peringatan keras. Lalu seperti apakah reaksi warganet?

    Viralnya video aksi Anies Baswedan saat melakukan sidak menimbulkan sejumlah reaksi dari warganet. Sebagian warganet terlihat mendukung aksinya tersebut dan meminta pemerintah untuk menindak tegas sejumlah perusahaan yang melanggar aturan PPKM Darurat. Namun, tidak sedikit dari mereka yang menanggapi sinis aksi dari Gubernur DKI Jakarta tersebut. Bahkan terdapat warganet yang menuding aksinya tersebut sebagai pengalihan isu.

    Top Categories

    Pada kategori Top Accounts terlihat @margianta menempati urutan teratas kategori ini. Melalui Monitoring Account terlihat akun tersebut mengunggah sarannya terkait warganet yang bekerja di sektor non esensial namun tetap harus WFO dapat melaporkan hal tersebut melalui aplikasi JAKI. Pemilik akun tersebut juga mengingatkan para pekerja untuk saling jaga agar di masa pandemi hak para pekerja tetap terpenuhi.

    Pada kategori Top People terlihat nama Anies Baswedan menempati urutan teratas kategori ini. Hal tersebut berkaitan dengan sidak yang dilakukannya terekam di sebuah video yang kemudian tersebar di berbagai media sosial. Sementara itu, pada kategori Top Organizations selain POLRI terlihat Equity Life Indonesia menempati urutan teratas kategori ini. Equity Life Indonesia merupakan perusahaan asuransi yang sempat disidak oleh Anies Baswedan pada beberapa waktu lalu.

    Warganet sempat keluhkan sejumlah perusahaan tempat mereka bekerja masih melanggar aturan PPKM Darurat dengan memberlakukan WFO. Tak tinggal diam Anies pun menyidak sejumlah perusahaan tersebut dan menindak tegas bagi perusahaan yang masih melanggar aturan PPKM. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali masih berlangsung hingga 20 Juli 2021 mendatang. Aturan tersebut diharap dapat menekan penyebaran Covid-19 yang terus melonjak. Oleh karena itu, pemerintah berharap masyarakat dapat dengan tertib melaksanakan aturan di masa PPKM Darurat berlangsung. Para pekerja yang tidak dapat melaksanakan WFH meski sektor perusahaan mereka bergerak di bidang non esensial kini dapat melaporkan perusahaan mereka melalui aplikasi JAKI atau Dinas Ketenagakerjaan di masing-masing provinsi.

    Simak hasil analisis Netray lainnya melalui https://analysis.netray.id/

  • Welcome to Indonesia; Apa Isu yang Disuarakan?

    Welcome to Indonesia; Apa Isu yang Disuarakan?

    Lagi-lagi kreator TikTok menjadi sorotan. Kini fenomena Welcome to Indonesia viral di kalangan publik. Konon kreasi musik Abigail Barlow yang dipadukan dengan lirik berisikan sindiran atau kritik tersebut saat ini sedang digandrungi pengguna TikTok bahkan warganet Twitter.

    tiktok @icamaysha

    Konten Welcome to Indonesia merupakan ajang kritik dan sindiran warganet terhadap pemerintah, selebriti, hingga masyarakat Indonesia terkait dengan budaya Indonesia. Dilansir dari Kumparan.com, konten ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok bernama @icamaysha. Dalam konten tersebut, Ica menyindir kebiasaan masyarakat Indonesia, seperti berenang sebaiknya memakai baju tertutup, agama minoritas sulit mendapat pengakuan, hingga menyindir salah satu selebgram Tanah Air yang menjadi sorotan meski tanpa prestasi.

    Lambat laun, warganet pun berbondong-bondong membuat konten serupa dengan seruan atau isi lirik yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang dikeluhkan. Tak hanya ramai di platform TitTok, fenomena Welcome to Indonesia ini juga rama diserukan di media Twitter. Bahkan konten kreasi ini sempat menjadi trending di platform Twitter. Apa yang tengah disuarakan warganet Twitter?

    Kritik Pemerintah

    Dari pantauan Media Monitoring Netray, salah satu kritikan atau sindiran yang dijadikan lirik pada konten ini ialah ditujukan kepada pemerintah. Dari fitur filter Popular Tweet, terlihat beberapa akun mengunggah tweet yang berisikan kritik atas apa yang terjadi di pemerintahan saat ini, seperti yang diunggah oleh akun-akun di bawah ini. Krisis berpendapat diungkapkan oleh beberapa akun dalam mengisi konten ini, salah satunya datang dari akun @1maasbe. Seperti yang terjadi baru-baru ini, pemanggilan mahasiswa salah satu universitas negeri di Indonesia atas kejadian kritik terhadap Presiden menjadi perhatian publik, terkhusus mahasiswa. Hal ini lantaran bertolak belakang dengan argumen Presiden Jokowi yang menyatakan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi (kritik).

    Realita lainnya di pemerintahan yang menjadi bahan konten ialah terkait kondisi pandemi yang tak kunjung usai. Salah satu akun yang menyuarakan ini ialah @BossTemlen. Dalam tweet-nya tersebut, ia mengungkapkan pemerintah saat ini hanya berkelit perihal lockdown. Alih-alih menggunakan kata lockdown, pemerintah memilih nama lain, yakni PPKM Darurat sebagai kebijakan baru dalam menekan angka kasus Covid-19. Kebijakan baru ini dinilai sebagai dalih pemerintah yang tak mampu menghidupi atau membiayai rakyatnya saat kebijakan lockdown seperti negara lain diimplementasikan di Indonesia.

    Kritik Budaya Indonesia

    Kritikan kedua yang dijadikan isi konten ialah terkait budaya buruk yang telah melekat di lingkup masyarakat. Salah satunya ialah budaya nepotisme. Konten kreator TikTok Willy Narko memberikan tema ‘orang dalam’ dalam konten Welcome to Indonesia. Konten yang dibagikan ulang oleh akun Twitter @samarindabase ini berhasil mendulang hingga ribuan impresi. Dalam video tersebut, Willy mengungkapkan budaya buruk nepotisme masih terjadi di Indonesia yang mana prestasi dinomorduakan.

    Budaya buruk kedua yang menjadi momok masyarakat Indonesia ialah terkait judgemental. Budaya menilai atau mengecap orang lain dengan keras atas kesan pertama yang dilihatnya tanpa melalui proses mendalami orang tersebut dirasakan oleh warganet dalam kehidupan bersosial. Penilaian buruk dan baik seseorang yang dinilai dari penampilan luar tersebut menjadi keresahan masyarakat. Bahkan budaya body shaming juga melekat di tengah masrayakat. Penilaian fisik dinomorsatukan dibandingkan dengan perilaku.

    Tak Hanya Kritikan

    Fenomena Welcome to Indonesia ini tak hanya menjadi ajang kritik bagi warganet, namun juga menjadi ajang pujian bagi beberapa warganet Twitter. Terlihat dari statistik pemantauan yang dilakukan oleh Netray dari 4 ribu tweet 1.144 di antaranya terlabel sebagai tweet bersentimen positif. Dari gambar Sentiment Trend di bawah ini juga terlihat bahwa perbandingan jumlah sentimen negatif dan positif tidak terpaut jauh. Hal ini mendakan konten Welcome to Indonesia tersebut tidak semata-mata dijadikan sebagai bahan kritikan yang tentu saja memberikan stigma negatif terhadap Indonesia, tetapi juga menjadi ajang pujian bagi Indonesia.

    Harapan baik bagi Indonesia yang tengah mengalami krisis pandemi disampaikan warganet melalui kata kunci ini. Selain itu, pujian kemakmuran, kesuburan, bahkan keberadaban Indonesia juga disampaikan warganet dalam konten ini. Sentimen positif lainnya juga datang dari tweet warganet yang saling mengingatkan bahwa Indonesia memiliki Undang-Undang sebagai acuan untuk hidup berdemokrasi.

    Top Account

    Siapa sajakah akun-akun Twitter yang ikut meramaikan fenomena ini?

    Dari jajaran Top Account di atas terlihat beberapa akun yang paling banyak mendapatkan impresi dan akun yang paling banyak men-tweet-kan kata kunci. Akun @xxxyrdp adalah akun yang paling banyak mendapat impresi terkait topik ini. Dalam tweet-nya yang berisikan kritik penilaian masyarakat terhadap muda-mudi tersebut @xxxyrdp berhasil meraup hingga 12 ribu impresi. Sedangkan akun yang paling banyak men-tweet-kan kata kunci ini ialah akun @misterdx88 dengan jumlah tweet sebanyak 18.

    Welcome to Indonesia yang tak hanya viral di TikTok namun telah menjadi ajang kreasi bagi kreator platform lainnya yang salah satunya ialah pengguna Twitter. Fenomena ini dijadikan warganet sebagai ajang kritik bahkan pujian terhadap realita yang terjadi di Indonesia. Meski demikian, wadah ini patutnya digunakan secara bijaksana sehingga tidak memberikan kerugian bagi individu bahkan nama negara, Indonesia.

    Sekian analisis dari Media Monitoring Netray. Simak ulasan isu terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

  • Fenomena Panic Buying Bear Brand; Strategi Marketing dan Efek Plasebo

    Fenomena Panic Buying Bear Brand; Strategi Marketing dan Efek Plasebo

    Fenomena panic buying atau berbondong-bondong membeli sesuatu secara berlebihan beberapa kali terjadi di masa pandemi. Tahun lalu, ketika virus Corona mulai masuk ke Indonesia, masyarakat berbondong-bondong menyetok masker dan hand sanitizer hingga terjadi kelangkaan terhadap kedua barang tersebut. Suplemen dan vitamin pendorong imun tubuh, seperti UC1000 juga sempat menjadi sasaran masyarakat ketika kampanye pentingnya menjaga imun tubuh ramai digalakkan beberapa waktu lalu. Bahkan, tercatat adanya tindak kriminal dalam fenomena tersebut, seperti tindak penimbunan hingga menjual dengan harga yang tidak wajar. Yang terbaru adalah kelangkaan stok oksigen di pasaran yang menimbulkan dampak yang lebih parah lagi seperti yang dapat dibaca di Artikel Netray. Dan kini, susu steril Bear Brand menjadi gilirannya.

    Topik Bear Brand dalam Pantauan Netray

    Dari pantauan Media Monitoring Netray, Bear Brand mulai menjadi sorotan publik dan media massa pada awal Juli 2021. Media sosial Twitter terpantau lebih awal dan masif dalam menyoroti isu ini ketimbang media pemberitaan. Sejak akhir Juni, warga Twitter telah membicarakan topik tersebut dengan dominasi sentimen negatif.

    Bear Brand di Media Pemberitaan
    Bear Brand di Media Sosial Twitter

    Naiknya topik ini dipicu oleh beredarnya sebuah video yang menggambarkan kericuhan para pembeli yang berebut Bear Brand di supermarket yang diunggah oleh akun @dendypra_99 di Twitter pada 3 Juli 2021. Tweet ini terpantau menjadi salah satu Tweet Popular yang mendapat banyak impresi dari warganet sehingga pembahasan seputar fenomena panic buying terhadap susu beruang ini pun trending dan menciptakan sejumlah diskusi dari warganet dan tokoh publik.

    Tak hanya bersumber dari video tersebut saja, fenomena ini beberapa kali dilaporkan oleh warga Twitter semenjak akhir Juni 2021 yang terpantau dalam kumpulan Media Populer kiriman warganet seperti berikut.

    Warganet membagikan potret kondisi beberapa toko dan supermarket yang kehabisan stok susu kaleng Bear Brand. Sementara di sisi lain memperlihatkan sejumlah pembeli memborong susu cap beruang ini hingga berkardus-kardus. Dua kondisi tersebut amat kontradiksi dan memicu kekesalan warganet.

    Susah Ditemukan dan Mahal

    Dari pantauan Netray, Indomaret, Alfamart, Superindo, hingga Alfamidi masuk dalam Top Facilities yang paling sering disoroti terkait topik tersebut. Hal ini mengingat bahwa minimarket dan supermarket tersebut biasanya menjadi salah satu jujugan ketika ingin mencari produk susu steril ini. Namun, dalam beberapa waktu terakhir justru terjadi kelangkaan. Oleh karena itu, tak heran apabila beragam turunan kata susah yang mengacu pada kesulitan mendapatkan barang ini menjadi yang paling banyak dilaporkan warganet.

    Warganet juga mengeluhkan terjadinya perubahan harga pada produk Nestle tersebut. Yang semula harganya di bawah 10 ribu, kini bisa mencapai 12-13 ribu per kaleng seperti yang di-tweet-kan oleh @svthamkkehae di atas. Di sisi lain, warganet yang mengamati fenomena ini justru melihatnya sebagai suatu kebodohan karena masih memperebutkan barang-barang yang sebenarnya tidak begitu berdampak besar dalam hidup.

    Mengapa Susu Bear Brand Mendadak Diburu?

    Netray pun tertarik untuk melihat asumsi warganet dalam memandang susu Bear Brand beberapa waktu terakhir sehingga kembali terjadi fenomena panic buying di masa pandemi sekarang ini.

    bear brand panic buying

    Perbincangan warganet terkait topik susu steril Bear Brand didominasi oleh pembahasan soal panic buying yang menyeret masalah harga, kelangkaan stok, hingga penimbunan produk. Panic buying memang kerap terjadi selama wabah Covid-19 melanda di Indonesia, seperti pada masker, obat, vitamin, hingga oksigen. Namun, yang menarik adalah asumsi ‘menyembuhkan’ yang masuk dalam Top Words soal Bear Brand di atas. Dari pantauan Netray, salah satu alasan mengapa susu kaleng ini banyak diburu masyarakat adalah karena beredarnya asumsi bahwa produk susu steril ini dapat menyembuhkan penyakit atau membantu pemulihan pasien Covid.

    Warganet kemudian bertanya-tanya, dari manakah asumsi tersebut terbentuk sehingga terjadi panic buying terhadap susu ini. Sementara jika diamati dari kandungan nilai gizi produk, warganet tidak melihat keistimewaan yang menonjol atau sama saja dengan produk susu UHT lainnya. Namun, kenapa yang diburu harus Bear Brand? Pujian terhadap strategi marketing susu steril bergambar beruang ini pun bermunculan.

    Warganet menilai ada beberapa taktik marketing yang digunakan Bear Brand selama ini. Salah satu kuncinya adalah komunikasi yang disampaikan dalam iklan. Bear Brand memang menggunakan tagline singkat seperti, Rasakan Khasiatnya, Rasakan Manfaatnya, hingga yang terakhir adalah Rasakan Kemurniannya. Dengan menonjolkan tagline tersebut orang-orang akan merasa penasaran dan ingin mencoba membuktikan sendiri seberapa berkhasiat, bermanfaat, atau murninya produk tersebut. Ditambah dengan konsep yang tidak biasa, seperti adanya sosok naga dalam iklan susu sapi kaleng bergambar beruang, orang akan bertanya-tanya dan tertarik untuk membahasanya terus menerus. Sementara yang tak kalah penting adalah adanya warisan sugesti yang diturunkan dari masyarakat terdahulu bahwa susu steril ini baik untuk kesehatan. Seperti yang disampaikan oleh akun @pipis dalam utasnya di atas.

    Efek Plasebo yang Dirasakan Warganet

    Netray kemudian menelusuri sejauh apa efek plasebo dari susu Bear Brand di Twitter. Efek plasebo dapat didefinisikan sebagai fenomena di mana seseorang mengalami manfaat setelah pemberian pengobatan palsu. Pengobatan palsu dalam kasus ini mengacu pada tindakan mengonsumsi Bear Brand untuk mendapat manfaat kesehatan, seperti menyembuhkan penyakit. Berikut beberapa pengakuan warganet.

    Warganet menceritakan pengalamannya ketika sedang merasa sakit atau dalam masa pemulihan pasca sakit mereka selalu menyetok susu kaleng tersebut. Mereka mengaku merasa kondisinya lebih baik setelah mengonsumsi Bear Brand. Beredarnya opini soal efek plasebo di Twitter pun membuat warganet bertanya-tanya. Perasaan lebih baik yang mereka dapatkan setelah mengonsumsi susu steril tersebut benarkah karena manfaatnya atau semata-mata sugesti. Sebenarnya sugesti setiap orang terhadap suatu hal atau barang tidak menjadi masalah. Yang bermasalah adalah ketika sugesti itu memaksa setiap orang untuk berlaku berlebihan sehingga menyebabkan panic buying. Demikian yang coba diamati oleh akun @BeatboxVagina dan @devidedbyzero.

    Bantahan Pakar Terhadap Asumsi Terhadap Bear Brand yang Berlebihan

    Menanggapi fenomena ini, sejumlah tokoh dan ahli gizi turut buka suara. Beberapa di antaranya ada seorang dokter Amerika Serikat dari University of Maryland, Faheem Younus hingga Pengajar di Program Studi Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, UGM Lily Arsanti Lestari. Keduanya prihatin dengan kesalahpahaman yang tengah menimpa masyarakat mengenai asumsi soal Bear Brand. Keduanya pun menegaskan bahwa menjaga imun tidak hanya fokus kepada konsumsi susu. Protokol kesehatan yang ketat dan mengimbangi dengan konsumsi pangan yang sehat lainnya juga diperlukan.

    Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai ada dua hal yang melatar belakangi fenomena panic buying ini. Pertama, yaitu adanya tekanan psikologis yang dirasakan masyarakat. Kedua adalah karena termakan isu hoaks. Selain menciptakan persaingan bisnis yang tidak sehat, tindakan ini dinilai sangat merugikan konsumen, khususnya saat situasi pandemi seperti ini. Demikian pantauan Netray.