Home Blog Page 96

Fenomena “Cuddle” di Kalangan Warganet Twitter, Kebutuhan Afeksi dan Jasa Layanan Ilegal

Manusia tak hanya butuh makan untuk bertahan hidup. Agar tetap waras dalam menjalaninya kebutuhan afeksi juga harus dipenuhi. Mendapatkan perhatian, kepedulian, dan kasih sayang dari orang yang memiliki hubungan dekat, menjadi cara yang cukup umum untuk memenuhi kebutuhan ini.  Apabila selama ini afeksi kerap diasosiasikan dengan relasi antara orang tua dan anak, sejatinya kebutuhan afeksi dapat ditemukan di semua lapisan umur.

Hal ini tercermin dari fenomena baru yang sedang ramai menjadi bahan obrolan warganet media sosial Indonesia. Di linimasa Twitter muncul perbincangan tentang jasa penyaluran kebutuhan afeksi yang disebut dengan istilah “cuddle care”. Sesuai dengan namanya, jasa ini menyewakan pelukan intim sebagai layanan bagi konsumennya. Agar tidak terjadi salah paham sebagian penyedia jasa cuddle care pun menetapkan syarat dan ketentuan yang harus disepakati terlebih dulu. Tentu saja, penawaran jasa ini masih terhitung ilegal dan dilakukan secara tertutup melalui kanal media sosial.

Fenomena “Cuddle” dalam Perbincangan Warganet

Dari pemantauan linimasa Twitter yang dilakukan Netray Media Monitoring, ditemukan bahwa kata kunci “cuddle” menghasilkan 6.482 tweet sejak awal bulan November 2021. Terlihat bahwa kuantitas perbincangan tiba-tiba melonjak tinggi pada tanggal 16 November 2021. Apabila dibandingkan dengan hari sebelumnya, terpantau pada tanggal tersebut tweet sebanyak 813 tweet atau melonjak sebanyak 845 %.

Untuk menelusuri perbincangan tersebut, Netray akan memanfaatkan grafik Top Words. Pada grafik ini biasanya terdapat kata-kata spesifik yang menjadi representasi perbincangan warganet. Kata tersebut ditampilkan dalam ukuran yang besar dan berada di tengah grafik. Namun pada pemantaun di tanggal 16 November 2021, tidak ditemukan istilah-istilah yang menonjol. Hampir sebagian besar berukuran sama. Bisa diartikan bahwa warganet tidak berfokus pada sedikit sudut pandang saat membahas kata kunci tersebut.

Akan tetapi apabila disimak lebih detail lagi, ada beberapa hal yang dibicarakan warganet. Yaitu sebagian besar dari mereka berharap mendapatkan cuddle atau berpelukan dengan seseorang.  Cuaca hujan dan dingin seperti layaknya musim penghujan menjadi salah satu aspek yang mendorong perbincangan ini. Tak sedikit pula yang masih penasaran dengan bagaimana rasa melakukan aktivitas intim tersebut.

Selain kuantitas tweet yang melonjak, volume interaksi dari warganet juga meningkat pesat, bahkan mungkin dengan angka yang cukup mengejutkan. Pasalnya dari total tweet dengan kata kunci yang terhitung hanya ribuan, angka impresi terpantau mencapai 25 juta kali interaksi dalam bentuk reply, retweet, dan favorites. Nilai tersebut juga menjadi semakin janggal ketika diketahui hanya ada 1.666 user yang mengunggah tweet. Dengan proporsi 905 user laki-laki dan 761 perempuan.

cuddle

Setelah ditelusuri, alasannya ternyata terdapat sejumlah tweet populer dari akun yang kerap membuat cerita fiktif alternate universe (AU). Tweet tersebut tidak diunggah pada periode pemantauan, akan tetapi kembali populer karena menyinggung fenomena cuddle di dalamnya. Kepopuleran cerita AU di kalangan warganet Twitter disinyalir menjadi penyebab melonjaknya interaksi meski tidak menyumbang perbincangan secara langsung. Lantas bagaimana dengan fenomena penyedia jasa layanan cuddle seperti yang dibahas pada awal tulisan ini? Akan dibahas berikutnya.

Jasa Layanan Cuddle, Ilegal dan Kerap Disalahartikan

Di tengah riuh rendah perbincangan warganet tentang fenomena berpelukan secara  intim ini, tak sedikit tweet yang justru berisi promosi jasa layanan kencan singkat. Servis yang diberikan pada kencan tersebut tentu saja cuddle (berpelukan dengan erat). Praktik yang dilakukan hampir mirip dengan prostitusi online atau yang kerap disebut dengan “open BO”. Mereka mengadopsi sistem prostitusi online, semisal durasi waktu, untuk melayani pelanggannya.

Tentu saja aktivitas ini adalah aktivitas ilegal yang bisa saja bertentangan dengan hukum Indonesia. Para penyedia jasa biasanya memanfaatkan bio Twitter, profil, hingga tagar untuk memberi tahu warganet bahwa pengguna akun tersebut menawarkan jasa cuddle. Berikut ini adalah tipikal bio akun Twitter yang menawarkan jasa tersebut.

Batas tipis antara penyedia layanan cuddle dengan open BO akhirnya menimbulkan polemik. Meskipun banyak jasa cuddle yang juga melakukan prostitusi, tak semua jasa cuddle juga melakukan praktik tersebut. Mereka kerap memiliki aturan spesifik terkait aktivitas apa saja yang bisa dilakukan antara calon penyewa dan penyedia jasa. 

Penutup

Fenomena cuddle menjadi subyek perbincangan yang sangat mutakhir di sosial media Indonesia. Kata kunci tersebut bahkan mulai melonjak pada pertengahan periode pemantauan, alih-alih secara konstan muncul di linimasa. Pemantauan kata kunci ini juga menunjukkan fenomena praktik pelayanan jasa cuddle bagi mereka yang merasa membutuhkan afeksi atau kasih sayang. Praktik tersebut mengadopsi praktik prostitusi online, sehingga kerap menimbulkan friksi di lapangan. Untuk pemantauan topik mutakhir yang lain bisa pembaca simak di blog Netray.

Mengenal Fitur Add Yours; Jangan Sembarangan Membagikan Data Pribadi Anda

Belakangan fitur bernama Add Yours sering mewarnai dunia Instagram. Media sosial Instagram memang terus memberikan kebaruan bagi pengguna setianya. Setelah publik sempat diramaikan dengan rilisnya fitur Reels, kini Instagram kembali memperkenalkan fitur barunya bernama ‘Add Yours’. Fitur tersebut menampilkan topik berupa pertanyaan yang dapat dijawab oleh semua pengguna akun dengan memasang foto atau video dalam Instagram Story.

Namun, Beberapa waktu terakhir, publik diramaikan dengan munculnya isu penyalahgunaan fitur add yours yang menyangkut data pribadi. Hal ini bermula dari trend add yours yang meminta para pengguna yang berminat untuk bergabung membagikan foto diri bersama KTP. Trend bernama KTP Challenge tersebut pertama kali diunggah dalam aplikasi Tik Tok yang kemudian merembet pada fitur add yours Instagram. 

Contoh News, Sumber: Dashboard Netray

Mengutip dari CNN Indonesia, terdapat tagar berupa #KTPChallenge yang digunakan oleh beberapa pengguna yang turut berpartisipasi dalam trend tersebut. Tidak sedikit video dan foto yang telah dibagikan oleh pengguna dengan menunjukkan foto Kartu Tanda Penduduk masing-masing. Kementerian Komunikasi dan Informasi telah memberikan peringatan bahayanya membagikan informasi pribadi secara sembarangan dalam challenge tersebut. 

Netray melakukan pemantauan seperti apa keramaian media pemberitaan dan media sosial dalam mengawal perkembangan isu ini. Bagaimana pandangan media terkait dugaan penyalahgunaan fitur add yours tersebut?

Statistik News, Sumber: Dashboard Netray

Selama periode pemantauan pada 15-25 November 2021, topik tentang bahaya kebocoran data privasi melalui fitur add yours diberitakan sebanyak 99 artikel oleh 35 portal media. Dominasi pemberitaan sebesar 86% berkategori Teknologi dan 4% berita dengan kategori Hukum. Lalu apa saja poin utama yang paling banyak diangkat oleh media daring? 

Bahaya Challenge Add Yours Mengintai 

Melansir dari iNews.id akun Instagram Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menyebutkan bahwa fitur pengguna Add Yours banyak yang meminta data pribadi, seperti nama panggilan, tempat dan tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, alamat rumah hingga selfie menggunakan KTP. Pihak Siber Bareskrim Polri juga menghimbau beberapa bahaya fatal apabila data tersebut dicuri, seperti pengambilan akun email atau medsos, kemudian ada orang yang menyalahgunakan rekening sah, atau data pribadi kamu digunakan untuk mendaftarkan pinjaman online. Sebab data pribadi merupakan peluang besar para penipu untuk melancarkan modus mereka. 

Tindakan Instagram pada Fitur Add Yours

Meluasnya pemberitaan tentang polemik fitur Add Yours yang rentan dengan penyalahgunaan modus penipuan direspon oleh Instagram melalui perusahaan induknya Meta. Pihak Instagram akan menghapus beberapa postingan yang menyebabkan kerugian fisik ataupun keuangan bagi pengguna mereka. Dilansir Okezone, perusahaan Meta akan melindungi privasi dan keamanan informasi data pribadi pengguna sebab data tersebut merupakan hal fundamental yang sangat penting bagi Instagram. 

Sudut Pandang Warganet tentang Fitur Add Yours 

Selain melihat sudut pandang media dalam mengulas polemik fitur Add Yours, Netray juga memantau bagaimana pandangan warganet terkait isu ini. Pemantauan dilakukan selama sepuluh hari dengan periode 15-25 November 2021. Seperti apa statistik keramaiannya? 

Statistik Twitter, Sumber: Dashboard Netray

Perbincangan topik Add Yours menjangkau potential reach sebesar 46,6 juta. Melalui kata kunci add yours warganet beropini tentang penyalahgunaan fitur Add Yours untuk modus penipuan terangkum sebanyak 1,009 tweet dengan 53% tweet bersentimen negatif. Lalu apa yang menjadi keramaian warganet hingga hampir 50% didominasi sentimen negatif?

Top Word, Sumber: Dashboard Netray

Dilihat dari jajaran Top Word di atas, kata fitur, add, yours, dan penipuan berukuran lebih menonjol daripada kata lainnya. Sebanyak ribuan tweets yang terjaring Netray, mayoritas warganet memperbincangkan tentang penipuan yang menggunakan modus stiker pada fitur add yours yang membagikan pada IG Story para penggunanya. Keramaian perbincangan warganet ini terbentuk dalam kubu pro dan kontra terkait polemik ini. 

Warganet; Sekarang Enak Ya Ngumpulin Data Pribadi

Contoh Tweets

Modus penipuan memang dapat dilakukan dalam segala bentuk dan cara apapun. Seiring perkembangan teknologi, data pribadi pun diperlukan untuk mendaftarkan email ataupun aplikasi lainnya. Namun yang menjadi perdebatan, challenge add yours dengan membagikan data pribadi dinilai warganet jauh lebih mudah bagi para penipu yang berniat jahat. Seperti cuitan yang ditulis oleh akun @arzaldy_ dengan membuat fitur add yours berkaitan dengan informasi pribadi terasa lebih mudah mengumpulkan info pribadi setiap pengguna fitur tersebut. 

Bijaklah Mengikuti Trend Add Yours

Contoh Tweets

Selain berpendapat kontra pada fitur add yours, warganet juga memberikan komentar yang pro pada fitur ini. Sebab melalui kecanggihan fitur tersebut juga dapat membantu meringankan permasalahan kehilangan benda dengan berbagi informasi lewat fitur add yours. Kemudian warganet juga menilai bahwa menggunakan fitur ini harus bijak, apabila dirasa menyinggung privasi tidak perlu mengikuti tren. 

Media Sosial Paling Sering Digunakan di Indonesia

Tahun 2020, Sumber: Databoks, diolah

Menurut data dari Databoks pada tahun 2020, Instagram termasuk dalam media sosial yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia sebanyak 79 persen. Angka yang lumayan tinggi untuk intensitas penggunaan sebuah media sosial. Instagram menempati urutan keempat dari 10 media sosial yang disajikan oleh Databoks di atas. Hal ini memperlihatkan bahwa pengguna Instagram di Indonesia terbilang banyak dan apapun kebaruan yang diberikan oleh Instagram akan menjadi perhatian masyarakat.

Top Organisasi

Susunan Organisasi, Sumber: Dashboard Netray

Beberapa organisasi yang dinilai berwenang dalam menangani isu fitur add yours salah satunya yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kominfo memberikan pesan untuk menerapkan 3S. Pertama simpan secara baik segala sesuatu tentang data pribadi kamu. Kedua selalu waspada akan ‘fitur yang dianggap sepele’. Ketiga sampaikan kepada teman atau saudara kalian terkait bahaya modus penipuan yang berawal dari data pribadi. Jangan karena mengikuti tren mengabaikan data pribadi yang berpotensi disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab. 

Toxic Masculinity; Pria Gak Boleh Lemah, Harus Begini, Gak Boleh Begitu?

‘Pria itu gak boleh lemah, gak boleh nangis’

‘Masak pria gitu sih?!’

Hei kaum pria, pernahkah kalian mendengar kalimat tersebut atau yang serupa? Atau bahkan justru kamu yang mengucapkannya ke sesama teman pria kalian? Eits hati-hati yaa, kalimat semacam itu bisa menimbulkan toxic masculinity lho. Apakah kalian tau apa itu toxic masculinity? Bahaya gak sih? Yuk simak infografik Netray berikut ini.

  • Bahaya Toxic Masculinity

Asal Mula Istilah Toxic Masculinity

Istilah toxic masculinity atau yang dapat disebut juga sebagai maskulinitas beracun pertama kali diperkenalkan oleh psikolog yang bernama Shepherd Bliss pada tahun 1980’an dan 1990’an. Bliss berusaha memisahkan sifat negatif dan positif maskulinitas sehingga menggunakan istilah ini menggambarkan sifat negatifnya. 

Ciri-ciri toxic masculinity yang didefinisikan oleh Bliss antara lain penghindaran ekspresi emosional, aspirasi berlebihan untuk dominasi fisik, seksual dan intelektual serta devaluasi sistematis terhadap pendapat, tubuh, dan rasa diri wanita.

Bahaya Toxic Masculinity

Meskipun data statistik menunjukkan perempuan lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental, tetapi pria juga tak dapat terhindar dari risiko ini. Toxic masculinity juga memiliki risiko gangguan kesehatan mental bagi pria. Bagi pria yang mengidap hal ini bisa saja merasa terasingkan, terisolasi, bahkan kesepian. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh bagi kesehatan mental seseorang. 

Toxic Maculinity di Kacamata Warganet

Dalam periode pemantauan 1-22 November, Netray menelusuri perbincangan warganet Twitter terkait istilah ini. Hasilnya kata kunci toxic masculinity telah di-tweet warganet sebanyak 1.927 dengan potensi jangkauan hingga jutaan akun. Dari fitur gender yang dimiliki oleh Netray, terlihat topik ini didominasi oleh perbincangan akun yang terdeteksi sebagai pria, meski perbandingan dengan akun perempuan tak terlalu jauh. Lalu apa yang tengah menjadi sorotan kaum adam terkait istilah ini? 

Warganet Pria; Terus Cowok cuma boleh ngapain aja?

Dengan menggunakan kata kunci ini, cukup banyak akun pria yang mengungkapkan kekesalannya akibat adanya stigma bahwa pria harus maskulin. Yang mana istilah ini telah melekat di kalangan publik bahwasannya pria tidak boleh melakukan hal ataupun kegiatan yang serupa dengan perempuan. Seperti halnya yang diungkapkan oleh kedua akun di bawah ini. 

Gak Maskulin Identik dengan Banci

Banci sering menjadi kata olokan yang disematkan kepada pria yang melakukan hal dinilai ‘tak seharusnya’ dilakukan oleh pria. Bahkan hal-hal umum yang memang biasa dan harus dilakukan pun menjadi sasaran kata banci dilontarkan. Seperti yang dialami warganet dengan nama akun @budskiy yang menceritakan pengalaman menggunakan payung saat hujan. Atas kejadian tersebut ia pun dinilai ‘banci’. Wah, padahal emang hujan lho, kok bisa gitu ya?

Jangan! Mental orang berbeda-beda.

Karena keresahan akan pandangan bahwa ‘pria harus begini, gak boleh begitu’ banyak warganet yang saling mengingatkan agar tak mengecap toxic masculinity. Mengapa demikian? Karena risiko dari hal ini ialah berpengaruh pada kesehatan mental seorang pria. Sehingga banyak warganet yang mengatakan jika tak semua pria memiliki mental yang sama kuat. 

Warganet Perempuan; Pria dan perempuan sama

Bukan hanya kaum pria yang memperbincangkan tentang hal ini, kaum perempuan pun juga mengungkapkan opininya terkait toxic masculinity. Beberapa warganet memberikan sarannya agar terhindar dari toxic masculinity, seperti cuek ataupun tidak perlu malu untuk mengakui suatu hal. Selain itu, salah satu warganet juga mengungkapkan bahwa dengan adanya feminis ia menjadi paham bahwa pria dan perempuan ialah sama. Sehingga sifat yang yang ada di perempuan bisa jadi ada di pria, begitu sebaliknya.

Ternyata kesehatan mental itu banyak macamnya ya, bahkan pria yang dinilai kuat pun juga tak dapat terhindar dari risiko ini. Toxic masculinity dan dampaknya dapat kita minimalisir lho dengan beberapa cara yang dapat kita pelajari dari laman kesehatan yang ada di internet. Yang terpenting, hindari pandangan bahwa ‘pria gak boleh begini, pria harus begitu.’ Kenapa? karena mental orang berbeda-beda ya gais.

Mengenal Tweet AU, Fanfiction yang Lagi Diminati Netizen

Popularitas fanfiction atau fiksi penggemar kian hari kian meroket. Tak hanya di situs khusus kreator fiksi populer seperti Wattpad ataupun AO3, kini platform sosial media Twitter turut menjadi wadah perkembangan fanfiction. Coba saja buka Twitter dan ketikkan ‘tweet au’ di laman pencarian Twitter. Pasti akan muncul deretan karya fanfiction atau yang lebih sering disebut AU oleh warganet. Jangan salah ya, AU yang dimaksud di sini adalah singkatan dari alternate universe bukan angkatan udara hehe. Lantas apa kaitannya AU dengan fanfiction? Sejauh mana perkembangannya? Bagaimana pola AU di Twitter? Simak jawabannya di infografik Netray berikut.

  • Tweet Au
  • Eksistensi AU
  • Pola Fanfict ala Tweet AU
  • Tweet AU Populer

Mengenal Tweet AU dan Kaitannya dengan Fanfiction

Sebelum membahas pengertian AU akan lebih afdol jika kita mengenal konsep fanfiction terlebih dahulu. Mengutip Wikipedia, fanfiction merupakan sebuah karya fiksi penggemar yang bercerita tentang para tokoh nyata (aktor/aktris, penyanyi, idol, dan karakter terkenal lainnya) maupun tokoh fiksi (diambil dari cerita pendek, novel, film). Latar yang digunakan bisa diambil dari dunia nyata (RL—Real Life) maupun tidak nyata alias dibuat sendiri oleh penggemar, di luar dari latar karya asli (AU—Alternate Universe). 

Mengacu hal tersebut AU merupakan bagian dari sudut pandang sebuah fanfiction. Namun, di Twitter penyebutan AU kini lebih jamak mengacu pada sebuah fanfiction secara umum. Jadi ketika membicarakan tweet AU di Twitter berarti membicarakan karya fanfiction yang ditulis dalam bentuk thread atau utas. Ya, barangkali karena sebagian besar fanfiction di Twitter menggunakan latar AU.

Menengok Eksistensi AU di Twitter

Dari pantauan Netray, tweet AU mulai menarik perhatian warganet pada 2020 dan semakin populer hingga saat ini. Bahkan, hampir setiap harinya tweet AU menghiasi timeline Twitter yang disumbang oleh ribuan netizen kreatif. Pada bulan Oktober Netray menemukan 7,3 ribu tweet yang mengandung kata kunci ini. 

Perkembangan AU saat ini; Idol Korea Paling Populer

Meski fanfiction mengacu pada segala jenis fiksi penggemar baik dari tokoh nyata maupun karakter fiksi secara umum, nyatanya di Twitter tweet AU paling banyak didominasi oleh fanfict idol Korea. Lihat saja tren Top Words di infografik di atas.

Ada sejumlah nama idol K-pop seperti Jeno, Jaehyun, Taehyung, Jungkook, hingga Jaemin sebagai tokoh yang paling banyak mengisi tweet AU warganet. Taekook, nama pasangan yang diberikan penggemar untuk Taehyung dan Jungkook terlihat menonjol. Artinya fanfic Taekook paling diminati di sini. Demikian pula Markhyuck dan Nomin, pasangan bromance dari member NCT. Selain bromance, ternyata AU berlambang 18+ juga banyak diminati loh.

Pola Fanfict ala Tweet AU di Twitter; Lebih Banyak Gambar

Dari pengamatan Netray, fanfict ala tweet AU ditulis dalam bentuk thread atau utas yang berisi teks dan kumpulan gambar. Diawali dengan judul au, nama penulis kemudian disclaimer terkait karya tersebut. Pengenalan tokoh dan karakter biasanya dilengkapi dengan foto idol sebagai referensi penggambaran visual tokoh. Menariknya, mereka kebanyakan menggunakan nama tokoh dalam bahasa Indonesia. Jadi idol hanya dipinjam untuk visualisasi tokoh saja. Selain itu, kini sebagian besar alur cerita dibangun melalui percakapan antar tokoh di aplikasi chat ataupun aktivitas di media sosial (dalam bentuk screenshoot). Hal ini berbeda dari tweet au di tahun 2020 yang masih banyak menggunakan narasi.

Tweet AU Populer

Setiap hari selalu ada saja tweet AU yang diunggah warganet. Nah, berikut Top 5 Tweet AU yang paling banyak menarik impresi warganet selama bulan Oktober. 

  1. Patuhi Rules! – Jeno AU
  2. Tukang Bubur Katanya – NCT Dream 001 AU
  3. Delincuente – Jung Jaehyun Local AU
  4. Jeje & 10 Triliun – Jung Jaehyun AU
  5. Hayadi – Jung Jaehyun Short Au ft Kak Seto

Wah, ramai banget ternyata peminat fanfict ala tweet au ini yaa. Selain karena memang ada idol kesayangan, barangkali penggunaan banyak media seperti gambar dan cuplikan chat ini lebih ringan dinikmati dan terasa dekat dengan keseharian kita ya. Perkembangan zaman di mana orang lebih sering menghabiskan waktu di depan layar smartphone, chatingan, bermain media sosial sejalan dengan tren fiksi ini. Tapi, tidak sedikit juga kok yang masih suka baca buku teks. Buktinya Wattpad juga masih diminati. Nah, kalau kamu gimana, termasuk yang suka baca AU di Twitter atau fanfic versi Wattpad?

Kawin Kontrak, Memicu Persoalan yang Tak Kunjung Usai

Praktik kawin kontrak masih menuai persoalan di Tanah Air. Jawa Barat masih menjadi salah satu destinasi yang dikenal dengan praktik kawin kontrak, seperti Cianjur yang menjadi salah satu lokasi kawin kontrak marak dilakukan. Belum lama ini salah satu pasangan kawin kontrak menjadi korban kekerasan hingga menyebabkan kematian. Pasangan suami istri tersebut merupakan salah satu pasangan kawin kontrak dari Cianjur. Mencuatnya pemberitaan ini pun memantik perhatian warganet terkait praktik kawin kontrak yang masih marak dilakukan. Bahkan hal ini diibaratkan bagai prostitusi berbalut syariat. Lalu seperti apakah impresi warganet terkait persoalan ini?

Gambar1. Populer Media @VICE_ID
kawin kontrak
Gambar 2. Populer Media @MiliUrip

Dikutip melalui laman BLDK Mahkamah Agung perkawinan merupakan salah satu bagian terpenting dari siklus kehidupan manusia, di mana dua orang dari jenis kelamin yang berbeda dipertemukan dengan syarat dan hukum-hukum yang berlaku untuk satu tujuan yang sama, yakni membentuk sebuah keluarga dalam jangka waktu yang tidak terbatas dan berlaku seumur hidup. Umumnya perkawinan dilatarbelakangi adanya perasaan saling mencintai satu sama lain. Rasa cinta inilah yang kemudian mendorong seseorang untuk berkomitmen menuju mahligai kehidupan rumah tangga. Selain itu, kematangan secara fisik dan psikis juga memegang peranan yang penting dalam membentuk sebuah keluarga.

Gambar 3. Peak Time
Gambar 4. Sentiment Trend

Berdasarkan grafik di atas tampak laju perbincangan warganet yang memuncak dalam beberapa waktu belakangan. Mencuatnya kasus kekerasan yang baru saja terjadi membuat intensitas perbincangan warganet terkait kawin kontrak kembali hangat. Padahal fenomena kawin kontrak telah lama terjadi dan terus menjadi polemik tak berkesudahan hingga hari ini. Selain itu, menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyebutkan bahwa kawin kontrak merupakan suatu bentuk perkawinan yang tidak sah.

Di Indonesia ketentuan berkenaan dengan perkawinan telah diatur dalam peraturan perundangan negara yang khusus berlaku bagi warga negara Indonesia. Aturan perkawinan yang dimaksud adalah dalam bentuk undang-undang, yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan peraturan pelaksanaannya dalam bentuk Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Undang-Undang tersebut merupakan hukum materil dari perkawinan, sedangkan hukum formalnya ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989. Sedangkan sebagai aturan pelengkap yang akan menjadi pedoman bagi hakim di lembaga peradilan agama adalah Kompilasi Hukum Islam di Indonesia yang telah ditetapkan dan disebarluaskan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam. Meski demikian pelanggaran terhadap aturan tersebut masih saja terjadi, seperti halnya kawin kontrak yang sebenarnya menyalahi aturan tersebut.

Gambar 3. Infografik Kawin Kontrak

Sementara itu, berdasarkan infografik di atas tampak total tweets pada topik ini mencapai 676 tweets dengan didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi tampak pada gambar di atas mencapai 368.9 ribu dengan potensi jangkauan sebesar 53.1 juta akun pengguna Twitter. Laju perbincangan tersebut diamati Netray sejak 26 Oktober 2021 sampai dengan 24 November 2021.

Perkawinan sebenarnya merupakan hal sakral dalam kehidupan manusia yang bahkan dapat ditinjau melalui berbagai aspek, seperti sosial dan agama. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahkan perkawinan memiliki nilai-nilai yang sama dari separoh nilai keberagamaan. Untuk itu, kawin kontrak yang hanya mengedepankan kesenangan duniawi dianggap tidak memenuhi syarat hukum yang berlaku. Perkawinan tersebut hanya bertujuan untuk memperoleh kesenangan seksual dengan imbalan harta (uang) dengan batas waktu tertentu.

Marak Praktik Kawin Kontrak di Indonesia, Warganet: Prostitusi Berbalut Agama?

Lalu mengapa praktik kawin kontrak seakan marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia? Persoalan ekonomi menjadi salah satu alasan terkuat dari hal ini. Keuntungan yang dirasakan tidak hanya individu yang melakukan praktik ini namun juga roda perekonomian wilayah yang melegalkan praktik kawin kontrak tersebut. Mengapa demikian?

Dikutip melalui laman BLDK Mahkamah Agung menyampaikan masalah kawin kontrak di kawasan Cisarua dan Cianjur menjadi problematika tersendiri yang sangat pelik. Namun di sisi lain, fenomena kawin kontrak di kawasan ini juga telah membawa dampak perubahan tersendiri, khususnya bagi warga di sekitar itu. Salah satu “dampak positif” yang ditimbulkan akibat fenomena kawin kontrak di kawasan Cisarua dan Cianjur, adalah tumbuhnya mata rantai perekonomian di daerah tersebut. Berdasarkan penelusuran, di jalur Puncak, Jawa Barat, deretan wartel, money changer, minimarket, restoran yang menggunakan reklame berbahasa Arab terlihat berderet selepas simpang Taman Safari Indonesia. Beberapa minimarket juga menjual pelbagai produk kelontong dan juga komoditas asal Timur Tengah.

Kemudian, dengan terjadinya kekerasan yang menyebabkan kematian seorang perempuan yang diduga pasangan kawin kontrak beberapa waktu lalu, Netray menemukan sinisme masyarakat terkait praktik kawin kontrak melalui beberapa tweet berikut.

Penanganan kawin kontrak menjadi salah satu PR yang menjadi tuntutan warganet untuk pemerintah khususnya Jawa Barat untuk diselesaikan. Hal ini guna mengatasi persoalan kawin kontrak yang sebenarnya menyalahi aturan baik perundang-undangan maupun agama. Warganet menilai bahkan fenomena kawin kontrak sama dengan kegiatan prostitusi terselubung. Untuk itu pemerintah diminta serius dalam menangani persoalan ini, terlebih agar menghindari munculnya korban-korban berikutnya karena persoalan ini.

Budaya kawin kontrak seolah telah melekat menjadi budaya yang subur di beberapa wilayah di Indonesia. Hal ini kini menjadi stigma yang mendapat respons sinis dari berbagai kalangan. Tak hanya saat ini persoalan ini sebenarnya telah menuai pro dan kontra sejak lama. Namun, adanya pihak yang diuntungkan dengan praktik ini seolah berdampak baik pada kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Padahal dalam praktik ini perempuan tentunya sangat rentan menjadi korban kekerasan.

Gambar 4. Top Accounts

Berdasarkan hasil penelurusan Netray akun @SlevinSojiro menjadi akun yang paling banyak membuat tweets terkait topik kawin kontrak. Melalui akunnya tersebut @SlevinSojiro menyampaikan opininya yang bermuatan kontra terhadap praktik kawin kontrak ini. Bahkan ia juga menyamakan fenomena ini dengan perdagangan wanita. Berikut beberapa tweets-nya yang terjaring melalui pantauan akun Netray.

Gambar 5. Monitoring akun @SlevinSojiro

Fenomena kawin kontrak telah menjadi persoalan pelik yang mengakar kuat di masyarakat beberapa wilayah di Indonesia. Keuntungan secara ekonomi seolah menjadi daya tarik tersendiri yang dianggap mampu memberikan kesejahteraan pada para perempuan yang menjalaninya. Padahal salah satu kasus kekerasan hingga menyebabkan kematian beberapa waktu lalu dapat dijadikan gambaran nyata bagaimana praktik ini memiliki kerentanan terhadap para perempuan. Meski menyalahi aturan secara perundang-undangan maupun agama praktik ini nyatanya masih saja dapat berjalan mulus dan berlangsung hingga saat ini. Tak heran bila kemudian topik ini menuai sinisme dari warganet yang merasa geram akan praktik yang menyalahi ini. Kemudian warganet juga meminta pemerintah untuk lebih serius dalam menangani persoalan kawin kontrak di Indonesia.

Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Seri Lapsus: Laju Industri Kecantikan Indonesia Hadapi Tantangan Zaman

0

Jumlah penduduk yang mencapai 270,20 juta jiwa dengan populasi 133,54 juta jiwa adalah wanita menjadikan Indonesia pasar menggiurkan bagi industri kecantikan. Tak berhenti di situ, kaum adam yang kini semakin melek terhadap penampilan atau perawatan diri kian membuka lebar pasar industri kosmetik di Indonesia. Data statistik perdagangan produk kosmetik sempat memberikan tren yang positif dalam beberapa tahun belakangan, terutama sebelum pandemi. Dampak pandemi paling hebat dirasakan dari nilai ekspor yang mengalami penurunan hingga 46% pada 2020. Meski demikian konsumsi dalam negeri tetap bertahan stabil dan berkembang baik. Sebenarnya apa saja yang membuat industri kecantikan Indonesia dapat tetap subur meski di tengah pandemi? Upaya-upaya apa saja yang dilakukan para pelaku industri kecantikan agar bisa beradaptasi dan bertahan dengan poros zaman ini? Netray akan mencoba menjawabnya dalam analisis berikut.

Mengamati Ragam Kategori Produk Kecantikan Kini

Hal yang paling mudah disadari terkait perkembangan industri kecantikan di Indonesia adalah bahwa kini jenis produk kosmetik terus bertambah, baik dari segi jumlah maupun ragamnya. Untuk mendapat gambaran terkait kondisi tersebut, Netray mengamati kategori yang dijadikan landasan sejumlah marketplace dalam memasarkan produk kecantikan Indonesia. Tokopedia, salah satu marketplace yang menyediakan beragam kebutuhan umum memiliki 2 kategori perawatan kecantikan, yaitu Kecantikan dan Perawatan Tubuh yang di dalamnya masih dikelompokkan lagi ke dalam 14 kategori turunan yang lebih spesifik. Ada sekitar 13.281.640 total produk yang ditampilkan di laman Tokopedia untuk kategori Kecantikan dan 7.687.909 total produk untuk kategori Perawatan Tubuh.

Sementara Sociolla, salah satu marketplace yang populer dalam memasarkan produk kecantikan di Indonesia memiliki 8 kategori untuk membagi ragam produk perawatan tersebut. Di antaranya adalah Make Up, Skin Care, Bath & Body, Accessories, Hair Care, Men, dan Body Fragrance. Untuk merinci kategori Make Up yang beragam, Sociolla membaginya lagi ke dalam 6 subkategori yang memiliki 14 kategori turunan atau kategori yang lebih spesifik. Setidaknya ada 23.600 total produk yang ditawarkan di laman tersebut.

Selain pengkategorian yang beragam dan semakin spesifik terkait produk, perkembangan industri kecantikan Indonesia juga menunjukkan tren yang baik dalam hal perawatan pria. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana Sociolla memisahkan kategori Men dan merincinya lagi menjadi 7 kategori turunan yang lebih spesifik.

Geliat Produk Perawatan Pria 

Dari data yang dihimpun Netray pada 16 November 2021, produk yang diiklankan di laman Sociolla pada kategori Men mencapai 666 produk dari 7 subkategori yang ditawarkan. Meskipun masih kalah jauh dari kategori produk perawatan kecantikan wanita yang mencapai 27 sub kategori, namun adanya pembagian kategori Men di laman Sociolla ini menarik. Artinya Sociolla tidak lagi hanya jadi marketplace incaran kaum hawa tapi juga kini kaum adam. 

Jenama seperti Garnier, Ponds, Biore telah sejak lama memiliki produk perawatan khusus pria, tapi sebagian besar hanya menyasar pada perawatan dasar, seperti sabun cuci muka atau pelembab. Sementara kini, brand kosmetik pria terus bermunculan dan berdiri sendiri demi memenuhi kebutuhan perawatan pria yang juga memiliki peluang besar di masa depan. Geliat pertumbuhan kosmetika pria ini kemudian dimanfaatkan oleh perusahaan kawakan seperti PT. Paragon Technology and Innovation dengan meluncurkan brand Kahf pada tahun 2020 lalu. Hal ini menunjukkan adanya strategi adaptif yang dilakukan oleh PT Paragon agar tidak tenggelam dengan banyaknya brand kosmetik baru yang terus bermunculan. Hal serupa juga dilakukan oleh brand skincare lokal MS Glow yang kini juga memiliki paket perawatan pria bernama MS Glow For Men

Pengkategorian produk di laman Sociolla tadi sebenarnya hanya membagi kelompok berdasarkan jenis atau spesifikasi produk. Sementara yang tidak terlihat secara langsung namun dapat diamati adalah bahwa tren industri kecantikan sebenarnya juga tengah dan masih mencoba menjawab kebutuhan konsumen yang beragam. Heterogenitas konsumen bisa didasarkan pada faktor demografi, psikologi, psikografi, geografi, dan sebagainya. Mereka bisa berbeda dari segi usia, jenis kelamin, pekerjaan, gaya hidup, budaya, kelas sosial, pendapatan, hingga persepsi.

Remaja dan Umat Muslim, Masih Jadi Target Pasar Menggiurkan

Industri kecantikan saat ini tampak berlomba-lomba menyentuh berbagai segmen mulai dari usia remaja hingga paruh baya dengan beragam produk dan brand yang ada saat ini. Berdasarkan data yang Netray olah dari laman review Sociolla terlihat bahwa meskipun tidak banyak, konsumen di usia lebih dari 40 tahun terlihat masih masuk dalam target pasar industri ini. Demikian pula dengan usia anak di bawah 18 tahun yang menggunakan perawatan kecantikan ternyata jumlahnya cukup banyak. Meski tentu saja target yang paling menggiurkan masih saja usia remaja rentang usia 19-29 tahun.

Tak hanya itu, demografi Indonesia yang menunjukkan mayoritas umat Muslim juga mendukung tumbuh suburnya industri kecantikan halal atau kosmetik halal di Indonesia. Menurut Google Trends, pencarian ‘halal makeup products‘ terus meningkat setiap harinya sejak 2013. Hal ini melahirkan kesimpulan bahwa permintaan untuk produk kosmetik ini terus meningkat. Laporan dan studi ‘Saudi Arabia Halal Cosmetics Market Forecast and Opportunities 2020’, memprediksikan bahwa pasar kosmetik halal akan terus berkembang sebanyak 15 persen untuk lima tahun ke depan. Ditambah dengan kewajiban bersertifikat halal oleh BPJPH yang salah satunya menginstruksikan sertifikat halal bagi produk kosmetik di Indonesia. Instruksi yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal ini mulai diberlakukan sejak 17 Oktober 2021.

Untuk melihat seberapa penting label halal bagi konsumen, Netray mencoba mengamati perbincangan topik dengan keyword halal di laman Female Daily. Hasilnya, ada 54 perbincangan yang membahas topik seputar produk/brand halal. Ini menunjukkan bahwa  label ‘halal’ pada produk kecantikan juga menjadi salah satu hal yang diperhatikan dan menjadi pertimbangan dalam memilih produk.

Membaca Kebutuhan Konsumen Melalui Permasalahan Kulit

Lahan lain yang menjadi peluang industri kecantikan adalah terkait kebutuhan konsumen yang beragam. Dahulu tren kecantikan yang mendominasi adalah kulit putih berseri sehingga produk pemutih dan pencerah menjadi yang paling laku di pasaran. Sementara kini, cantik tak melulu soal kulit putih tetapi juga kulit sehat dan bersinar. Maka tak heran apabila kini banyak produk kecantikan yang semakin detail menjabarkan spesifikasi guna produk. Berikut gambaran beragam permasalahan spesifik yang paling banyak dicari oleh konsumen di laman Sociolla.

Industri kosmetik di Indonesia kini juga tak hanya berfokus pada spesifikasi produk berdasarkan usia, jenis kelamin, kelas sosial, ataupun kebutuhan konsumen yang didasarkan pada permasalahan kulit, tetapi juga mulai menyasar pada faktor psikologis konsumen. Kini masyarakat semakin peduli terhadap diri sendiri dan lingkungannya sehingga ingredient atau kandungan produk menjadi penting, apakah menggunakan bahan yang halal, alami, dan atau ramah lingkungan? Persepsi tersebut juga menentukan tingkat keputusan konsumen dalam memilih brand atau produk. Maka tak heran apabila produk dengan kandungan halal, bahan alami, dan ramah lingkungan kini pun lebih banyak diminati. 

Heterogenitas konsumen yang bersumber dari faktor demografi, psikografi, hingga psikologi seperti yang dicontohkan di atas memberikan peluang besar pada pertumbuhan industri kecantikan di masa depan.

Beauty Enthusiast; Penggerak Roda Industri Kecantikan

Selain menjajaki beragam peluang segmen pasar dan beradaptasi dengan tren yang ada, industri ini sebenarnya turut ditopang oleh laju pertumbuhan influencer kecantikan atau yang lebih jamak disebut beauty enthusiast di Indonesia. Kehadiran beauty enthusiast menjadi jembatan antara brand dengan konsumen. Para beauty enthusiast akan menjelaskan secara detail mulai dari deskripsi produk, kemasan, kandungan, klaim, dan yang paling penting adalah hasil ulasan mereka setelah menggunakan produk tersebut. Ulasan tersebut kini menjadi penting karena kerap menjadi landasan konsumen ketika memilih produk atau brand. 

Berdasarkan riset internal Tiktok, ada 45% pengguna yang mengaku tertarik berbelanja produk kosmetik setelah menonton konten produk kecantikan. Data dari ZAP Beauty Index 2018 menunjukkan bahwa perempuan Indonesia mencari referensi produk sebanyak 55% berasal dari media sosial Instagram, kemudian 41,6% dari kanal Youtube dan 40,9% dari beauty blogger/ vlogger. Bahkan, ulasan dari beauty enthusiast tersebut lebih dipercaya dibandingkan dengan ulasan yang diberikan beauty advisor produk yakni 25,7 persen atau kawan terdekat konsumen yakni 38,1 persen.

Sementara itu, Studi Google Insight, Kantar dan WPP periode Agustus-September 2020 menyebutkan, di industri kecantikan Indonesia dan India, 81% konsumen berusia 18-35 tahun berinteraksi dengan brand pilihannya berdasarkan tayangan Youtube. Lalu, 27% memutuskan membeli setelah sedikitnya melihat 2 kali ulasan. Sebanyak 50% konsumen menggunakan Facebook atau Instagram dan 40% menggunakan pencarian online untuk melihat review produk. Hal ini berbeda dengan lima atau delapan tahun lalu, produk kecantikan umumnya dibeli di toko dengan rekomendasi oleh stan kecantikan.

Netray mencoba melihat tren pembelian produk yang di-review di laman Female Daily pada 24 November 2021. Hasilnya, dari 1000 ulasan konsumen, 3,8 ribu di antaranya melakukan pembelian di marketplace Shopee kemudian Instagram. Bahkan, dari Top 10 Purchase Point berikut, terlihat bahwa pembelian di laman online lebih mendominasi ketimbang di gerai konvensional.

Data Dentsu Aegis pun menunjukkan, persepsi Gen-Z terhadap brand meningkat hingga 42% ketika sebuah merek menggunakan Instagram untuk membangun engagement dengan konsumennya. Sehingga, dia menilai media sosial merupakan saluran terbaik dalam melihat perilaku konsumen setiap harinya. Hal ini karena komunitas masyarakat di Asia Tenggara kisaran umur 18-30 tahun melakukan validasi melalui media sosial per hari. Artinya, produsen berpeluang lebih gencar memasarkan produk melalui media sosial berbasiskan data. Sebab data akan memperkuat strategi pemasaran.

Industri Kecantikan Bertahan Stabil Menghadapi Pandemi

Sektor industri ini menunjukkan adaptasi yang tinggi dalam menghadapi situasi pandemi, terutama dengan beradaptasi pada perubahan pola perilaku konsumennya. Pasalnya, pandemi telah menggeser pola belanja dari offline menjadi online. Hal ini terlihat dari data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang menunjukkan peningkatan transaksi online produk body care seperti kosmetik dan spa sebesar 80% di tahun 2020.

Pertumbuhan industri kosmetik di masa pandemi juga dipengaruhi oleh kesigapan industri ini dalam memanfaatkan peluang dengan menambah lini produk penyanitasi tangan sebagai salah satu penunjang pengurangan penyebaran Covid-19. Di Sociolla, hand sanitizer masuk dalam kategori Bath & Body. Ketika artikel ini ditulis, setidaknya ada 29 brand yang turut menjual produk ini di laman tersebut.

Lonjakan penjualan produk kecantikan selama pandemi corona juga dipaparkan oleh Shopee dan Tokopedia. Kedua e-commerce ini mengungkap tren transaksi untuk kategori ini. Tokopedia mencatatkan peningkatan penjualan produk kecantikan hampir dua kali lipat pada akhir tahun lalu. Produk yang paling diminati yakni pembersih wajah, paket perawatan wajah, serum, masker wajah hingga krim wajah.  

Brand Kosmetik Lokal Semakin Percaya Diri

Kabar baik selanjutnya di tengah kondisi pandemi saat ini adalah adanya peningkatan penjual atau brand produk kecantikan lokal. Kini semakin banyak merek skin care lokal yang menawarkan beragam produk dengan kualitas yang tidak kalah saing dari merek luar. Founder Somethinc Irene Ursula sepakat bahwa tingkat kepercayaan konsumen Tanah Air terhadap produk lokal meningkat saat pandemi corona. 

Berdasarkan data iPrice, brand lokal Somethinc menduduki peringkat teratas dengan total hashtag views sebanyak 57,3 juta di Tiktok. Ini merupakan total views tertinggi yang dicatat brand skincare lokal, diikuti Wardah dengan total hashtag views 17,1 juta. Kedua brand lokal ini sudah mengantongi sertifikasi halal. Di bawah Wardah, ada Avoskin dengan 15 juta views, diikuti oleh Emina dengan total 11 juta hashtag views. Untuk peringkat kelima diduduki oleh Lacoco dengan total 5 juta hastag views.

Penutup

Bertambahnya tingkat kesadaran masyarakat akan diri sendiri dan lingkungan menambah luas peluang target pasar industri kecantikan. Produk kosmetik kini tak hanya dikonsumsi oleh kaum hawa tetapi juga oleh kaum adam. Geliat pertumbuhan industri ini semakin terang-terangan terlihat dari adanya pemisahan kategori perawatan pria dari perawatan umum wanita. Demikian pula dengan tren kosmetik halal yang tumbuh subur di tengah dominasi umat Muslim dan aturan BPJH di Indonesia. Meski pandemi sempat menurunkan nilai ekspor Indonesia ke mancanegara, tren konsumsi produk kecantikan dalam negeri bertahan stabil dan cenderung mengalami peningkatan. Transaksi belanja di platform online meningkat terutama terkait dengan produk perawatan tubuh. Penjual atau brand kosmetik lokal pun kian semarak menjajaki pasar seiring dengan semakin tingginya tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap brand lokal. Analisis lebih detailnya akan di bahas di seri selanjutnya di analysis.netray.id.

Permasalahan Toilet Umum Berbayar Jadi Bumerang

Toilet umum di SPBU yang menjadi salah satu fasilitas umum ramai diperbincangkan warganet hingga kata ‘toilet’ menduduki trending Twitter pada Selasa, 23 November 2021. Hal ini bermula dari unggahan video yang menunjukkan Menteri Erick sedang mempertanyakan ‘kenapa gak gratis’ kepada petugas penjaga toilet SPBU di Probolinggo, Jawa Timur. Pertanyaan ini pun tentu saja membuat bingung petugas yang notabene merupakan pekerja yang kurang mengetahui kebijakan tentang fasilitas umum yang menurut Menteri Erick semestinya tak berbayar atau gratis.

sumber: fitur media dashboard Netray

Menurut Wikipedia, fasilitas umum atau fasum adalah istilah umum yang merujuk kepada sarana atau prasarana atau perlengkapan atau alat-alat yang disediakan oleh pemerintah yang dapat digunakan untuk kepentingan bersama dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Dalam menggunakan fasilitas umum, masyarakat tidak dikenai biaya. Pengertian fasilitas umum inilah yang kembali ditegaskan oleh Menteri Erick dalam video tersebut.

Atas kejadian ini, Netray turut menulusuri seberapa besar atensi publik melihat hal ini? Dan apa yang ingin diungkapkan mereka? Berikut pantauan Media Monitoring Netray.

Statistik Twitter

Netray mencoba menelusuri keramaian ini di kanal Twitter dengan menggunakan kata kunci fasum && bayar, fasilitas umum && berbayar, dan toilet. Hasilnya, dengan menggunakan kata kunci tersebut ditemukan sebanyak 4.762 tweet dengan periode pemantauan selama 21-23 November. Topik ini cukup menyedot perhatian warganet, terlihat dari gambar di bawah ini yang mana angka potential reach menyentuh 91 juta akun dengan total impresi sebanyak 51 ribu.

Lantas apa yang tengah menjadi sorotan publik hingga topik ini mampu mencapai ribuan tweet dalam 3 hari pemantauan? Melalui fitur Top Words, terlihat beberapa kosakata yang menjadi dominasi perbincangan warganet pada topik ini. Pertamina tentu saja menjadi sorotan utama terkait fasilitator toilet umum yang tengah dikritisi warganet. Bahkan beberapa warganet juga menyinggung kata pungli dan bisnis dalam topik ini. Warganet menilai penarikan biaya di toilet umum tersebut sama halnya dengan pungutan liar dan pengadaan toilet berbayar ini telah dijadikan ladang bisnis bagi oknum yang merupakan penyewa lahan.

Dari banyaknya tweet yang diunggah warganet, 45 persen di antaranya adalah tweet yang terindikasi sebagai tweet bersentimen negatif. Tweet berupa komplain menjadi salah satu tweet yang menyumbang tweet negatif tersebut. Topik ini ternyata tak hanya menyentil Pertamina, tetapi Menteri Erick pun juga tengah menjadi sasaran kritik warganet. Dari kata rugi, warganet mengkritik sekelas Menteri BUMN pertanyaan toilet berbayar seharusnya bukan menjadi masalah, tetapi pertanyaan tentang kerugian Pertamina yang justru semestinya lebih diperhatikan. Selain itu, Menteri Erick Thohir juga menjadi sasaran kritik karena dinilai hanya mencari pencitraan dengan mempermasalahkan fasum berbayar.

Warganet; Masih Banyak Urusan Lain

Kritikan terhadap Menteri Erick tak hanya berhenti di situ. Beberapa warganet juga turut mengungkapkan opininya terkait PR Menteri BUMN yang seharusnya lebih mendapat perhatian. Salah satu permasalah BUMN yang harus menjadi perhatian ialah kerugian yang menimpa PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan plat merah ini disinyalir tengah mengalami kerugian hingga mencapai USD 2,8 miliar atau setara Rp 39 triliun (asumsi Rp 14.227 per USD). Hal ini tentu saja menjadi sasaran kritik warganet tentang kinerja petinggi BUMN tersebut.

Selain menyinggung perusahaan plat merah yang merugi, warganet juga tengah mengugkit bisnis PCR yang pernah menyeret nama Erick Thohir. Pembebasan biaya toilet umum yang tengah dikritisi Menteri Erick justru menjadi bumerang. Warganet kembali mengungkapkan bahwa keinginan fasilitas kesehatan, seperti PCR yang justru ingin dibebasbiayakan. Harga PCR yang berubah-ubah dan dinilai mahal masih menjadi polemik di tengah masyarakat. Sehingga opini penggratisan layanan pendeteksi Covid-19 terus digaungkan publik.

Warganet; Terima Kasih, Pak Erick

Meski banyak mendapat kritikan atas kejadian, namun beberapa warganet juga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Menteri Erick terhadap fasilitas umum berbayar tersebut. Selain mendukung hal ini warganet juga berharap penggratisan fasitilitas umum tersebut juga dibarengi dengan tingkat kebersihan sehingga sarana dan prasaran umum ini dapat benar-benar dinikmati oleh publik.

Selain itu, tak sedikit juga warganet yang mengungkapkan tak mempermasalahkan terkait penarikan biaya di toilet umum. Hal ini dinilai warganet sebagai bentuk apresiasi pengguna kepada petugas kebersihan dan penjaga fasilitas umum. Di sisi lain, dengan adanya petugas tersebut juga menjadi ladang pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan. Sehingga terdapat warganet juga menyarankan agar mempertimbangkan kebijakan penggratisan ini karena kebijakan tersebut disinyalir dapat menghilangkan pekerjaan petugas kebersihan tersebut.

Respons Pertamina

Atas keriuhan ini, Corsec Subholding Commercial And Trading Pertamina Irto Ginting pun buka suara. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada para pemilik dan pengurus SPBU baik yang dimiliki penuh oleh Pertamina maupun yang bermitra dengan pihak swasta untuk menggratiskan penggunaan toilet di SPBU. Selain itu, ia dan Pertamina juga menyampaikan terima kasih atas perhatian Erick Thohir terhadap layanan SPBU.

Pengadaan fasilitas umum yang telah ditetapkan oleh regulasi pemerintah daerah maupun pusat memang selayaknya menjadi bahan pertimbangan bagi pemilik usaha maupun gedung atau sarana pelayanan umum. Kebijakan pembebasan biaya terhadap fasilitas umum tentunya diperuntukan masyarakat sebagai penikmatnya. Namun, di balik penggratisan tersebut bukan menjadi suatu alasan apabila kita juga ingin berbagi kepada pelayan atau petugas kebersihan fasilitas umum.

Demikian pantauan Media Monitoring Netray terkait sidak toilet umum berbayar. Simak ulasan isu terkini lainnya hanya di https://analysis.netray.id/

Banjir Sintang, Rusaknya Lingkungan dan Kritik Warganet

Memasuki musim penghujan, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat telah terendam banjir selama hampir satu bulan. Kabar ini menjadi perbincangan hangat berbagai platform media, termasuk Twitter dan media pemberitaan daring. Banjir yang melanda dalam kurun waktu yang cukup lama ini mengakibatkan lumpuhnya akses transportasi hingga mengganggu aktivitas warga dan berdampak pada perekonomian. Kabarnya, banjir tahun ini pun menjadi banjir terburuk yang pernah terjadi di Kalimantan Barat. Lalu apakah penyebab dari terjadinya bencana alam ini? Bagaimana pemerintah menangani persoalan ini?

Netray mencoba merangkum dan mengamati laju perbincangan warganet sejak 21 Oktober 2021 sampai dengan 21 November 2021. Hasilnya tampak pada analisis berikut.

sintang
Gambar 1. Hot Issues News

Pada Hot Issues media pemberitaan daring tampak sejumlah topik yang berkaitan dengan banjir di Kalbar yang turut merendam 5 kabupaten, yakni Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Selain itu, perbincangan ini juga turut melibatkan sejumlah tokoh politik di tanah air, seperti Fadli Zon, Prabowo Subianto, dan Joko Widodo.

Gambar 2. Statistics Report

Selama periode pantauan Netray total News pada topik ini mencapai 1.542 yang berasal dari 74 media pemberitaan daring. Dalam pembahasan tersebut setidaknya melibatkan 12.4 ribu total Person Entities. Adapun top kategori pada topik ini didominasi oleh pemberitaan dengan kategori bencana, politik, dan pemerintahan.

Gambar 3. Peak Time
Gambar 4. Sentiment Trend

Banjir setinggi 3-5 meter yang telah merendam beberapa kabupaten di Kalbar sejak 22 Oktober lalu pun ramai menjadi sorotan setelah Fadli Zon menyindir Presiden Joko Widodo yang tengah berada di Sirkuit Mandalika, Lombok. Ia meminta Jokowi untuk memperhatikan dan menyelesaikan persoalan banjir yang tak kunjung surut di Sintang, Kalbar. Hal ini tampak pada gambar 3 dan 4, rentang waktu periode pantauan Netray yang menunjukkan intensitas media pemberitaan naik secara signifikan pada 15 November 2021.

Gambar 5. Suara: 15 November 2021
Gambar 6. Metro Jambi: 15 November 2021

Ramainya pembahasan media terkait topik ini tentu dipengaruhi oleh cuitan Fadli Zon tersebut. Tak tanggung-tanggung hal ini justru memantik Prabowo Subianto dan Fahri Hamzah turut bereaksi hingga melibatkan partai Gerindra. Berbeda dengan Fahri Hamzah yang terkesan membela Fadli Zon, Prabowo Subianto justru mengambil sikap bersebrangan dengan keduanya. Bahkan kabarnya Prabowo sempat menegur Fadli Zon secara lisan melalui Ahmad Muzani.

Banjir Sintang Menjadi Bukti Nyata Kerusakan Lingkungan

Selain curah hujan yang tinggi, rendahnya serapan akibat perubahan fungsi lahan mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah termasuk Sintang. Menghadapi persoalan ini pemerintah seharusnya memiliki rencana jangka panjang terhadap pembangunan termasuk dampaknya pada perubahan lingkungan. Alih fungsi lahan dan kerusakan akibat hal ini juga dapat diamati melalui infografik yang berasal dari laman lokadata berikut.

Gambar 7. Kebakaran hutan dan lahan di lima provinsi tahun 2019

Pada infografik di atas dapat diamati provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2019 menjadi provinsi dengan luas kebakaran hutan dan lahan yang paling tinggi. Perubahan lingkungan yang terus terjadi tentu berdampak pada kehidupan masyarakat di kemudian hari. Tak heran kerusakan yang terus menerus ini mengakibatkan bencana alam seperti banjir dalam waktu panjang yang tentu tidak dapat terelakkan. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat seharusnya menjadikan hal ini sebagai evaluasi.

Gambar 8. Detik: 21 November 2021
Gambar 9. IDN Times: 21 November 2021

Sementara itu, pemulihan kondisi lingkungan agar dapat kembali berfungsi sebagai mestinya seharusnya menjadi program prioritas pemerintah agar banjir seperti ini tidak lagi terjadi di kemudian hari. Sebagaiman catatan yang dimiliki (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) BNPB, bahwa sejak 1990 hingga 2010 tidak ada banjir di wilayah Sintang. Namun, hal itu berubah setelah terjadi kerusakan lingkungan dalam satu dekade terakhir.

Penurunan daya dukung lingkungan tersebut juga yang kemudian menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir, karena daerah cakupan resapan air telah rusak dan berubah fungsi. Kesadaran kolektif dan sinergi dari seluruh pihak seperti pemerintah, komunitas, akademisi, masyarakat, dunia usaha hingga media massa, atau yang disebut dengan komponen pentaheliks tentunya diperlukan untuk menjalankan program jangka panjang pemulihan lingkungan tersebut.

Perubahan Fungsi Lahan Sebabkan Bencana Ekologis

Kabar mengenai banjir Sintang pun berhembus di media sosial Twitter. Topik ini pun menjadi perbincangan masyarakat luas yang mengarah pada kekesalan mereka terhadap kerusakan alam yang terjadi. Bencana ekologi banjir di Sintang pun menjadi sasaran kritik warganet atas pemerintah yang turut serta dalam perubahan fungsi lahan tersebut.

Gambar 9. Peak Time
Gambar 10. Sentiment Trend

Tampak pada gambar 9 intensitas perbincangan warganet terkait banjir Sintang mengalami peningkatan sejak tanggal 05 November 2021. Padahal Sintang telah terendam banjir sejak 22 Oktober 2021. Lambatnya respons dan reaksi dari pemerintah pusat membuat timbulnya persepsi terkait perbedaan penanganan antara banjir di Jakarta dengan banjir di daerah. Hal ini dapat dilihat melalui opini warganet berikut.

Rentang waktu yang berkepanjangan membuat banjir Sintang akhirnya ramai menjadi perbincangan. Adanya anggapan perbedaan respons dari pemerintah tersebut membuat hal ini semakin menarik. Tentu saja masyarakat berharap pemerintah mampu menciptakan solusi jangka pendek dan jangka panjang dalam penanganan persoalan ini. Terlebih banjir tersebut merupakan wujud nyata dari kerusakan lingkungan selama beberapa dekade terakhir hingga wilayah yang sebelumnya tidak alami banjir kini harus turut terendam.

Gambar 11. Statistic Report

Melalui statistik di atas tampak total perbincangan warganet terkait topik ini mencapai 30.8 ribu dengan didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Adapun impresi warganet mencapai 62.8 juta dengan potensi jangkauan sebesar 135 juta akun pengguna Twitter. Hal ini menunjukkan banjir Sintang merupakan topik yang cukup ramai diperbincangkan oleh warganet, terlebih setelah dipantik oleh Fadli Zon melalui beberapa tweetnya.

Munculnya tweet Fadli Zon yang menyindir Jokowi saat tengah berkunjung ke sirkuit Mandalika membuat perbincangan terkait banjir Sintang mengalami peningkatan yang signifikan. Aktor politik tersebut dinilai berhasil mencuri perhatian warganet hingga dirinya ditegur oleh petinggi partai.

Minimnya informasi dan pemberitaan terkait bencana alam di daerah menyebabkan lambatnya bantuan yang datang. Akibatnya ribuan masyarakat yang harus mengungsi tersebut alami kesulitan pemenuhan kebutuhan sandang, papan, dan pangan.

Gambar 11. Top Complaints
Gambar 12. Top Accounts

Sementara itu, pada kategori Top Complaints tampak perbincangan terkait kerusakan lingkungan mendominasi keluhan warganet pada topik ini. Pada kategori Top Accounts tampak beberapa akun populer dalam perbincangan warganet, termasuk akun Twitter @CNNIndonesia, @fadlizon, dan @jokowi.

Gambar 13. Top Locations

Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat selama beberapa waktu lalu memantik perbincangan hangat di masyarakat, termasuk jagad maya. Meski semula banjir ini luput dari sorotan dan perbincangan akhirnya atensi masyarakat meningkat setelah Fadli Zon menyindir Presiden Joko Widodo dan menyulut perdebatan. Banjir Sintang menjadi bukti nyata dari kerusakan alam yang terus terjadi. Curah hujan yang tinggi dan rendahnya serapan membuat genangan semakin lama bertahan. Perubahan alih fungsi lingkungan jelas menjadi penyebab utama peristiwa ini. Untuk itu pemerintah seharusnya menyiapkan solusi jangka panjang agar memperbaiki lingkungan yang telah mengalami kerusakan dalam beberapa dekade terakhir. Terlebih adanya slogan ‘Kalimantan Paru-Paru Dunia’ agaknya hal ini menjadi kontradiktif setelah kerusakan lingkungan kini benar-benar menyebabkan bencana ekologis.

Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Industri Kecantikan dalam Angka, Sebelum dan Setelah Pandemi

0

Keberadaan statistik dan kuantitas dari sebuah bidang industri dapat menjadi gambaran  terkait seberapa besar sektor tersebut berpengaruh pada perekonomian nasional dan masyarakat. Hal ini juga berlaku untuk industri kecantikan dengan beragam aktor, potensi, serta komoditas pasarnya. Untuk mencapainya, ada sejumlah pertanyaan yang harus dijawab sebelumnya seperti; Apa penggerak roda utama industri kecantikan? Siapa saja stakeholder penting dalam industri ini? Komoditas apa saja yang beredar di dalam negeri? Hingga seberapa besar potensi yang dimiliki industri kecantikan? Dengan begitu dapat dimengerti bahwa industri kecantikan merupakan industri yang secara aktif turut menggerakkan masyarakat modern.

Selayang Pandang Industri Kecantikan

Salah satu aspek yang membedakan manusia dengan spesies lain adalah obsesi akan keindahan dan kecantikan. Aspek tersebut membuat produk dan komoditas buatan manusia tak hanya memiliki nilai fungsi dan praktis, tetapi juga mengandung nilai estetik. Semisal pakaian tidak hanya dibuat untuk kebutuhan pelindung tubuh, namun dapat meninggikan citra diri penggunanya.

Kecantikan juga dinilai dari penampilan fisik seseorang. Sejak manusia mengenal sistem bermasyarakat, seperti pada masa Sumeria dan Mesir Kuno, aktivitas merias dan merawat tubuh ternyata sudah sangat jamak dilakukan. Selain disalurkan melalui karya seni, hasrat mengolah objek estetik membawa manusia mengeksplorasi rupa dan tubuh mereka yang akhirnya berdampak kepada mental dan psikologis individu secara masif. 

Obsesi akan kecantikan dan kebutuhan psikis pada akhirnya menciptakan permintaan pasar yang cukup besar hingga mampu menggerakkan roda industri seperti sekarang ini. Penekanan pada aspek psikis menjadi tulang punggung industri kecantikan untuk menggaet banyak konsumen. Sebuah studi dari Universitas Negeri Basque memperlihatkan bahwa aspek emosional dan utilitas atau sisi praktis dari produk kecantikan, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen. Akan tetapi, komponen emosional disinyalir memiliki pengaruh yang lebih besar.

industi kecantikan di indonesia

Komponen emosi yang dimaksud adalah bagaimana konsumen produk kecantikan melihat diri mereka sendiri. Dalam studi yang sama ditunjukan bahwa kepuasan konsumen paling besar ketika produk kecantikan membantu memperkuat emosi positif melalui persepsi ‘merawat diri sendiri’ dan menghilangkan perasaan khawatir serta rasa bersalah karena tidak menjaga penampilan.

Akan tetapi, tak selamanya metode positive empowering semacam ini bekerja efektif di lapangan. Tak jarang justru yang terjadi sebaliknya. Industri kecantikan memanfaatkan mood negatif untuk memasarkan produk mereka. Salah satu caranya ialah dengan mengatakan secara halus bahwa konsumen kurang cantik. Hal ini kerap dilakukan oleh banyak iklan produk kecantikan ketika secara implisit dan sangat efektif ketika mereka menampilkan gambar wanita yang cantik luar biasa.

Industri kecantikan pada perkembangannya juga membangun ikatan yang kuat dengan industri lain, salah satunya dengan industri budaya pop. Selebritis atau bintang pop dijadikan simbol kecantikan yang paripurna. Melalui sumber daya dan kerentanan psikologis manusia ini lah yang membuat industri kecantikan berdiri dengan kokoh hampir di seluruh belahan dunia. Laporan kali ini sendiri akan berfokus pada situasi kondisi industri kecantikan di Indonesia.

Demografi Penduduk Indonesia & Konsumen Industri Kecantikan

Sebelum melihat kapasitas dan volume industri kecantikan di Indonesia, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana profil dan demografi penduduk Indonesia. Tujuannya adalah memberi latar belakang yang utuh terkait siapa pasar dan konsumen utama dari industri kecantikan. Karakteristik khusus apa yang dimiliki oleh populasi penduduk Indonesia yang akhirnya mempengaruhi wajah industri kecantikan.

Data demografi penduduk Indonesia bersumber pada survei penduduk (SP) dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Nasional Indonesia (BPS). Laporan survei tersebut dirilis bulan Januari tahun 2021. Sehingga data tersebut merupakan representasi populasi penduduk Indonesia di tahun 2020. Ada kemungkinan sudah terjadi perubahan data pada saat laporan ini terbit meskipun sangat kecil persentasenya.

Menurut SP 2020, secara de facto dan de jure penduduk Indonesia sebanyak 270,20 juta jiwa. Jumlah ini menempatkan Indonesia di posisi kelima penduduk terbanyak di dunia. Dari sudut pandang ekonomi dan bisnis, jumlah penduduk ini merupakan potensi pasar yang besar. Akan tetapi, kelompok penduduk mana yang menjadi target? Pasalnya tidak semua profil demografi merupakan konsumen industri kecantikan.

Segregasi konsumen pertama dapat dilihat melalui proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dari keseluruhan populasi. Bagaimanapun juga industri kecantikan berkembang dalam populasi perempuan meskipun tetap terbuka untuk gender yang lain. Mengacu pada SP 2020, jumlah penduduk perempuan Indonesia yakni sebanyak 133,54 juta jiwa, atau sekitar 49,42 %. Untuk lebih detailnya dapat dilihat di grafik piramida penduduk di bawah ini.

Piramida penduduk Indonesia (sumber: BPS)

Dari grafik tersebut terlihat bahwa penduduk Indonesia terkonsentrasi pada usia produktif, yakni antara 15 tahun hingga 64 tahun. Kelompok populasi ini mengambil porsi lebih dari 70 % dari total penduduk atau sekitar 185.539.700 jiwa. Sangat kontras apabila dibandingkan dengan kelompok lanjut usia dengan jumlah 18.197.800 jiwa atau hanya 10% dari penduduk usia produktif. Potensi masa depan terletak di penduduk usia 0-14 tahun sebanyak 66.496.100 jiwa atau sekitar 25% dari total populasi. Dengan struktur seperti ini, harapan industri kecantikan untuk tetap bertumbuh di masa depan masih sangat tinggi.

Untuk mendapatkan gambaran pasar industri kecantikan, dibutuhkan scope yang lebih akurat. Apabila selama ini pasar tersebut menyasar populasi penduduk perempuan, maka terdapat 93,4 juta perempuan yang berada pada kelompok usia 15 – 64 tahun, atau sekitar 34,8 % total populasi Indonesia. Angka ini tentu saja terdengar sangat potensial bagi industri kecantikan. Mengingat secara tren pertumbuhan penduduk, Indonesia masih cenderung positif. Berikut adalah grafik populasi penduduk perempuan produktif Indonesia.

Populasi perempuan usia produktif (sumber: BPS)

Fakta demografi yang terakhir adalah persebaran keyakinan beragama penduduk Indonesia. Dari data Kemendagri, penduduk beragama Islam sebanyak 236,53 juta atau (86,88%), 20,4 juta jiwa (7,49%) memeluk agama Kristen Protestan, sedangkan Katolik dianut 8,42 juta jiwa (3,09%), Hindu dianut 4,67 juta jiwa (1,71%), sebanyak 2,04 juta jiwa (0,75%) memeluk agama Budha, dan sebanyak 73,03 ribu jiwa menganut agama Konghucu. Selain itu terdapat sebanyak 102,51 ribu jiwa (0,04%) penduduk Indonesia yang menganut aliran kepercayaan.

Ragam Produk Industri Kecantikan

Permintaan yang tinggi dari kelompok penduduk perempuan tentu saja memberi wajah yang spesifik dari industri kecantikan. Keberadaan ragam produk kecantikan sangat dipengaruhi kebutuhan kaum hawa. Meskipun dalam sektor tertentu kebutuhan produk kaum pria juga tak kalah banyak. Lantas apa saja segmen produk kecantikan dan perawatan diri yang tersedia di Indonesia untuk saat ini? Apa saja turunan produk dan seberapa besar skala Pasar industri kosmetik hingga saat ini Industri kecantikan memiliki turunan produk yang bermacam-macam.

Untuk mendapatkan gambaran terkait ragam produk industri yang beredar di pasar dalam negeri, laporan ini memanfaatkan data dari dua marketplace nasional. Yaitu Tokopedia dan Sociolla. Pemilihan pemanfaatan data penjualan marketplace karena dinilai paling representatif apabila digunakan sebagai sample. Tokopedia menjadi representasi marketplace umum sedangkan Sociolla adalah marketplace yang khusus menjual produk industri kecantikan. Hasilnya bisa dilihat dalam grafik berikut ini.

Marketplace Tokopedia

Ragam produk Tokopedia (sumber: Tokopedia, diolah Netray)

Marketplace Tokopedia membagi produk industri kecantikan pada dua kategori utama yaitu kecantikan dan perawatan tubuh. Untuk kategori kecantikan terdapat 14 sub-kategori mulai dari aksesoris rambut, lip color & lip care, mekap wajah, hingga styling rambut wanita. Secara keseluruhan terdapat 13.281.640 total iklan yang tayang pada kategori ini. Sedangkan untuk kategori perawatan tubuh terdapat 7.687.909 item iklan. Kategori ini memiliki 11 sub-kategori di dalamnya, antara lain perawatan rambut, kesehatan gigi dan mulut, hingga perlengkapan mandi.

Marketplace Sociolla

Ragam produk Sociolla (sumber: Sociolla, diolah Netray)

Sedangkan marketplace Sociolla langsung membagi kategori utama iklan mereka ke dalam 7 kategori utama, antara lain makeup, skincare, bath & body, hair care, accessories, men, dan fragrance. Setiap kategori akan dibagi lagi ke dalam sejumlah sub-kategori sebelum menampilkan item produk industri kecantikan secara spesifik. Secara total terdapat 23.600 produk yang ditawarkan marketplace Sociolla saat laporan ini ditulis.

Volume Industri Kecantikan

Pertanyaan penting yang harus dijawab dari laporan ini tentu saja adalah seberapa besar valuasi atau nilai industri kecantikan saat ini. Tujuannya seperti yang sudah disampaikan di awal tulisan bahwa dengan mengetahui volume industri kecantikan dapat dibayangkan seberapa besar pengaruh industri kecantikan pada perekonomian masyarakat dan negara. Apakah pasar industri kecantikan terhitung potensial terlepas dari kuantitas konsumen seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Data pertama yang akan di-eksplore adalah seberapa banyak produsen industri kecantikan yang menjalankan usahanya di Indonesia. Bisa itu pemain kakap atau usaha menengah kecil (UMKM). Menurut laporan dari Kementerian Perindustrian Indonesia, jumlah pelaku usaha produk kecantikan berkisar di angka 797 industri besar maupun kecil di tahun 2019. Angka ini melonjak 4,8 % dibandingkan jumlah industri kecantikan di tahun 2018 yakni sebesar 760 perusahaan. Rekor peningkatan jumlah produsen terjadi pada periode 2017 menuju 2018 sebesar 25 %. Yakni dari angka 607 perusahaan menjadi 760 perusahaan besar maupun kecil yang tercatat oleh Kemenperin. 

Grafik produsen industri kecantikan (sumber: lokadata.id)

Barometer selanjutnya untuk melihat kapasitas industri kecantikan adalah dengan melihat nilai ekspor yang dilakukan produsen kosmetik dalam negeri ke mancanegara. Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber memperlihatkan bahwa setiap tahunnya jumlah ekspor produk kecantikan Indonesia cukup bervariasi. Pada tahun 2016, permintaan luar negeri sebesar Rp 7,36 triliun. Sempat mengalami peningkatan yang sangat tinggi yakni pada tahun 2018 ketika ekspor mencatat angka Rp 9,62 triliun. Sedangkan akibat pandemi Covid-19, saat orang jarang beraktivitas di luar ruangan, permintaan impor luar negeri merosot hingga Rp 4,44 triliun saja pada tahun 2020.

Jumlah ekspor produk kecantikan (sumber: Antara, Katadata, Tirto)

Dan yang terakhir adalah total penjualan produk industri kecantikan yang terjadi di pasar nasional dari laman Bisnisindonesia. Data ini akan menunjukan seberapa besar kapasitas konsumsi konsumen produk industri kecantikan dalam negeri dan seberapa besar pula kapital yang berputar. Grafik di bawah sebenarnya telah menunjukan informasi yang lebih lengkap. Akan tetapi sebagai sorotan, pada dasarnya daya konsumsi konsumen Indonesia mengalami peningkatan secara stabil sejak tahun 2012 lalu. 

Konsumsi produk kecantikan dalam negeri (sumber: Bisnisindonesia)

Dimulai dari total pembelian sebesar $ 4,75 miliar hingga mencapai potensi pasar sebesar $ 6,53 miliar pada tahun 2018. Kembali lagi pandemi sempat memperlambat perputaran roda industri ini pada tahun 2019 dan 2020 yang mencatatkan angka $ 6,9 miliar dan $ 6,95 miliar saja. Dengan dampak pandemi yang semakin berkurang, masa depan industri kecantikan akan kembali cerah.

Penutup

Pada dasarnya industri kecantikan di Indonesia memiliki harapan yang sangat bagus untuk kedepannya. Data statistik perdagangan produk kosmetik sempat memberikan tren yang positif dalam beberapa tahun belakangan, terutama sebelum pandemi. Alasannya adalah industri ini memiliki pondasi yang sangat kuat yakni karakter sosial masyarakat serta populasi konsumen yang tinggi. Indonesia juga memiliki karakter masyarakat khusus yang mampu memberi warna baru dalam ranah estetika citra diri. Simak selengkapnya dalam pembahasan lebih lanjut dalam series lanjutan Industri Kecantikan Hadapi Tantangan Zaman.

Polemik Mentor Poligami; Merugikan Perempuan atau Wujud Pengabdian Pada Suami?

Isu poligami kembali mencuat di berbagai platform media digital. Hal ini bermula dari media Narasi yang membagikan konten tentang mentor poligami dalam kanal Youtube miliknya. Sontak pemberitaan yang dirangkum Narasi tersebut menduduki trending 5 di Youtube. Poligami nampaknya masih menjadi isu yang menarik untuk terus diperbincangkan. Pro dan kontra masih terus menyelimuti polemik poligami tersebut.

Dalam video dengan judul Menguak Sisi Lain Mentoring Poligami Berbayar tersebut Narasi mengangkat konten yang memperkenalkan sosok bernama Kiai Hafidin yang disebut sebagai orang yang sukses berpoligami. Kiai Hafidin menyebut dirinya sebagai mentor poligami karena dinilai telah sukses menjalankan rumah tangga dengan keempat istri dan 20 anaknya. Video tersebut pun ramai menuai komentar dari kalangan masyarakat. Hal ini karena pernyataan mentor poligami dalam wawancara tersebut dianggap kontroversial.

News Media Poligami, Sumber Dashboard Netray

Mengutip dari Suara, pada video yang beredar dari Narasi tersebut selain mementoring poligami, Kiai Hafidin juga merupakan pemilik salah satu pondok pesantren di daerah Banten. Menurut penuturannya, Ia berhak menerima upah dari profesi sebagai mentor poligami. Apabila dilihat dari setiap perkataanya, beliau seperti ingin mengkampanyekan kepada seluruh kaum adam untuk melakukan poligami. Seperti salah satu kalimat beliau yang mengungkapkan bahwa poligami tidak harus mapan. Pernyataan ini pun memantik banyak komentar, salah satunya publik figur atau artis Prilly Latuconsina

Artis Prilly Latuconsina memberikan komentar terkait konten yang diunggah oleh Narasi pada 18 November 2021. Prilly mengkritisi bahwa sunnah rasul tidak harus poligami apabila hanya menjadikan wanita sebagai pemuas nafsu atau objek semata. Selain itu, ridha perempuan yang dijanjikan surga apabila menahan rasa cemburu karena poligami pun turut disoroti oleh Prilly, sebab menurutnya masih banyak ridha dan amalan yang menjanjikan surga selain mengabdikan diri menjadi istri yang dipoligami. Komentar tersebut banyak mendapat impresi dari masyarakat yang sependapat dengan Prilly.

Pandangan Komnas Perempuan Terkait Poligami

Mengutip jurnal Komnas Perempuan, poligami merupakan hal yang bersifat diskriminatif pada perempuan. Poligami juga menempatkan perempuan sebagai objek yang rentan terhadap kekerasan. Berdasarkan dokumentasi Komnas Perempuan memperlihatkan bahwa banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga kerap terjadi karena poligami, baik poligami yang tercatat maupun tidak tercatat. Pada tahun 2020, Badan Peradilan Agama mencatat bahwa sebanyak 759 kasus perceraian, salah satu alasannya adalah poligami. Kemudian ketidakharmonisan dan juga percekcokan menjadi alasan terbanyak yang ditemukan dalam keluarga dengan suami berpoligami. Padahal perempuan memiliki hak untuk hidup bebas dari segala bentuk diskriminasi sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 I Ayat 2 atas kehidupan yang bermartabat. 

Selain itu, Lokadata melansir beberapa alasan pasangan yang bercerai di tahun 2020. Pada grafik di bawah ini, perselisihan dan pertengkaran masih menjadi alasan tertinggi terjadinya perceraian. Kemudian diikuti oleh faktor ekonomi, ditinggalkan oleh satu pihak dan kekerasan dalam rumah tangga. Faktor poligami dilihat dari data di bawah, agaknya masih menjadi alasan perceraian dengan jumlah presentase pada rata-rata 0,30%. Akan tetapi, menurut jurnal Komnas Perempuan di atas, perselisihan terjadi terus menerus dalam rumah tangga yang suaminya berpoligami. Sehingga dapat ditarik benang merah bahwa faktor perceraian antara poligami dan perselisihan yang terjadi terus menerus masih berkesinambungan meskipun tidak sepenuhnya karena alasan berpoligami.

Sumber: Lokadata, diolah

Tanggapan Warganet Tentang Poligami

Tertarik dengan keramaian tersebut, Netray mencoba melakukan pemantauan pada media sosial Twitter. Seperti apa tanggapan masyarakat yang diwakili oleh warganet terkait polemik mentor poligami ini? 

Sumber Dashboard Netray

Pada Top Word di atas, terdapat kata syariat, nabi, anak, dan nafsu. Beberapa hal yang disoroti dalam topik ini adalah pertama bahwa poligami merupakan syariat dan sunnah sebab nabi Muhammad pun melakukan poligami. Akan tetapi, poligami yang dilakukan nabi dahulu dengan poligami yang dilakukan oleh Kiai Hafidin dinilai berbeda. Melalui wawancara yang terangkum dalam Narasi, warganet menilai poligami beliau sebagai pemuas nafsu serta untuk memperbanyak keturunan. Lantas seperti apa statistiknya? 

Statistik Sumber Dashboard Netray

Selama sepekan pemantauan dengan periode tanggal 14-20 November 2021 pembahasan poligami di kanal Twitter mencapai 1,836 tweet dengan persentase sebanyak 65% tweet bersentimen negatif. Ketidaksetujuan dan kritisi warganet terlihat mendominasi tweet dari jumlah tweet positif yang terpaut jauh. Lalu seperti apa opini pro dan kontra yang diungkapkan warganet?

Poligami Bersyarat 

Mengutip dari laman Kemenag.go.id hukum perkawinan di Indonesia menganut asas monogami yang tertuang dalam pasal 3 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974. Peraturan tersebut berisi bahwa seorang laki-laki hanya boleh mempunyai satu orang istri dan seorang perempuan hanya mempunyai satu orang suami. Namun, dalam pasal 3 ayat (2) UU Perkawinan memberikan pengecualian pada seorang suami untuk dapat memiliki istri lebih dari satu dengan alasan-alasan tertentu. Meskipun laki-laki diperbolehkan secara hukum agama maupun negara untuk memiliki istri lebih dari satu, seorang laki-laki tersebut harus memenuhi berbagai persyaratan ketat agar poligami tidak dilakukan sewenang-wenang. Salah satu syarat poligami tertuang dalam Pasal 4 ayat (2) UU Perkawinan, yang menuliskan bahwa Pengadilan Agama memberikan izin kepada suami untuk beristri lebih dari satu jika istri tidak dapat menjalankan kewajibannya, cacat badan, memiliki penyakit sehingga tidak dapat melahirkan keturunan. Kemudian syarat selanjutnya tertuang pada Pasal 5 ayat (1) UU Perkawinan, yakni:

  1. Adanya persetujuan dari istri pertama atau istri-istri lainnya
  2. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup istri-istri dan anak-anak mereka
  3. Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka

Lalu yang menjadi polemik warganet ialah, terdapat salah satu bagian wawancara yang menyebutkan bahwa Kiai Hafidin tidak meminta izin kepada istri pertamanya untuk menikah lagi. 

Contoh Tweet

Keputusan Kiai Hafidin untuk menikah lagi dan tidak meminta izin istri sebelumnya terlebih dahulu banyak memancing emosi warganet. Warganet menilai keputusan beliau dengan tidak meminta izin seperti menempatkan perempuan yang harus nurut dan bergantung pada laki-laki. Perempuan tidak memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi dan ketidaksetujuan. Berikut gambar cuplikan jawaban Kiai Hafidin yang tidak meminta izin kepada Istri ketika hendak menikah lagi dari kanal Youtube Narasi.

Pada menit ke 10.26 detik, reporter Narasi menanyakan apabila menikah lagi harus dengan persetujuan istri? kemudian Kiai Hafidin menjawab tidak perlu izin karena istri beliau bukanlah kepala dinas. Hal ini bertentangan dengan syarat poligami yang telah tertuang dalam pasal 5 ayat (1) UU Perkawinan di atas. 

Akhlak Kiai Hafidin dalam Poligami Dipertanyakan

Tweet Kontra

Poligami dalam syariat Islam memang diperbolehkan dengan beberapa syarat. Seperti telah disinggung di atas bahwa salah satu syarat poligami yakni apabila perempuan tidak dapat memenuhi tanggung jawab lahir dan batin sebagai Istri. Warganet ramai menyoroti akhlak Kiai Hafidin sebagai pemimpin pondok pesantren yang tidak mencerminkan panutan. Perkataan beliau dinilai warganet bahwa menikahi wanita hanya untuk memuaskan nafsu, sebab istri ketiga Kiai Hafidin dinikahi ketika berumur 16 tahun. Hal ini juga terlihat dari salah satu penggalan video wawancara tersebut yang menyebutkan bahwa Kiai Hafidin menceraikan istri tuanya karena telah menopause. Apabila diselaraskan dengan syariat Islam, serta sosok beliau sebagai pemimpin pondok pesantren perlu dipertanyakan, karena perempuan yang beliau nikahi sudah memenuhi tanggung jawab sebagai istri, yakni tidak mengalami cacat dan mampu memberikan keturunan.

Sudut Pandang Anak dari Poligami 

Selain mengkritisi terkait akhlak Kiai Hafidin, warganet juga menyoroti mental anak yang lahir dari perkawinan poligami. Menurut warganet, dalam poligami selalu mendengarkan suara istri, jarang yang mempertanyakan suara anak yang lahir dari poligami. Anak-anak yang terlahir dari orang tua berpoligami cenderung lebih besar membenci poligami. 

Tweet Kontra

Seperti pernyataan yang di-tweet-kan oleh @menghanyurkan bahwa mayoritas media selalu menyoroti suara istri sebagai korban yang paling utama, padahal suara anak dari pernikahan poligami juga tidak kalah penting. Seperti apa perkembangan anak dari pernikahan poligami dengan anak dari pernikahan monogami tentu berbeda.

Opini Warganet Pro pada Poligami 

Setelah beberapa opini warganet yang kontra dengan poligami, berikut pendapat warganet yang pro dengan pernikahan lebih dari satu istri. 

Tweet Pro Poligami

Seperti halnya opini yang diungkapkan oleh akun @farizindallah yang kurang setuju dengan komentar warganet tentang mentor poligami. Fariz menyebut bahwa yang berkomentar mayoritas umat muslim yang melegalkan pacaran sedangkan pacaran merupakan maksiat dan poligami adalah syariat. 

Top Komplain dan Popular Media 

Sumber Dashboard Netray

Berdasarkan jajaran Top Komplain di atas, kata emosi paling banyak disebutkan dalam urutan pertama. Melihat banyaknya tweet bersentimen negatif sepertinya memang warganet emosi dengan mentoring poligami tersebut. Apa yang dilakukan oleh Kiai Hafidin dinilai oleh warganet berlaga adil padahal manusia belum tentu dapat berlaku adil. 

Popular Media Sumber Dashboard Netray

Dalam populer media, detikcom memberi gambaran fakta poligami yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Seperti yang telah banyak disinggung oleh media bahwa poligami merupakan salah satu sunnah bersyarat yang dapat dilakukan apabila mampu adil. Bersembunyi dari sunnah Nabi tersebut, banyak orang melakukan poligami untuk memuaskan nafsu. Pada gambar di atas, poligami yang dilakukan oleh Nabi yakni menikahi janda-janda yang telah ditinggal mati oleh suaminya karena perang. Sedangkan poligami yang berkembang di negeri ini, justru sebaliknya yakni menikahi perempuan yang lebih muda daripada istri pertamanya.