Home Blog Page 112

PT KAI Train Food Too Expensive? Netizens: Here’s Why

0

On 2 November 2020, “PT KAI” became a trending topic among Indonesian Twitter users. The state-owned enterprise PT Kereta Api Indonesia (Indonesian Railways) or PT KAI is the national train service operator. What was behind it?

From 1 to 3 November 2020, Netray investigated the trend through monitoring on Twitter. As it turned out, it was the price of food served on trains that became the point of contention. But how did a serving of fried rice sparked a discourse?

Melekatnya Branding Roti O di Tengah Isu Mahalnya Makanan Kereta Api

1

Beberapa waktu belakangan trending topik Twitter diramaikan oleh PT KAI dan Roti O. Keramaian ini bermula dari sebuah cuitan yang membahas tentang mahalnya makanan di kereta api. Sontak hal itu memancing diskusi publik dengan berbagai macam impresi dari warganet terkait topik tersebut.

Media Monitoring Netray pun melakukan pemantauan sejak topik tersebut mulai mencuat ke publik, yakni 2 November hingga 3 November 2020. Bahkan setelah tanggal 2 November topik ini masih menjadi perbincangan warganet meski tidak seantusias sebelumnya. Lantas, seperti apa impresi warganet membahas mahalnya makanan di kereta Api? Lalu, mengapa Roti O juga ikut menjadi trending? Simak selengkapnya. 

Cerita bermula dari cuitan di atas. Cuitan tersebut merupakan cuitan pertama yang menghasilkan diskusi publik hingga menjadi trending. Akun @dehallusinate mengeluhkan harga makanan di kereta yang mahal padahal dia naik kereta ekonomi. Cuitan tersebut berisikan tentang keluh kesah warganet karena harga makanan di kereta yang dirasa mahal, seporsi nasi goreng dan minuman kemasan dibandrol dengan harga Rp45.000,00. Hal itu langsung memunculkan berbagai macam reaksi dari warganet dengan sentimen negatif maupun positif. 

Pemantauan dilakukan dengan memasukan keyword PT KAI, makanmahaldikereta, ptkainaikhaji, dan Roti O. Topik tersebut diperbincangkan oleh 3700 akun dengan potential reach mencapai 5,6 juta

Grafik di atas memperlihatkan bahwa puncak trending dalam dua hari sebanyak 6,927 twit. Peak time pada tanggal 2 November 2020 intensitas warganet mencuitkan pada pukul 10.00 dengan puncaknya pukul 18.00 WIB. 

Tanggapan Warganet tentang Harga Makanan di Kereta 

Beberapa cuitan di atas dengan sentimen negatif menuliskan pendapat mereka menyangkut PT KAI dan BUMN. Kemudian tanggapan lain terkait saran makanan yang dapat dibeli di luar dengan harga yang tidak terlalu mahal. Kebanyakan warganet menyarankan untuk membeli Roti O dan makanan lainnya, seperti CFC atau Pop Mie

Bermula dari banyaknya warganet yang menanggapi cuitan akun @dehallusinate tentang makanan berupa nasi goreng dengan harga Rp45.000,00 yang dianggap mahal padahal harga tiket kereta ekonominya hanya Rp80.000,00. Lalu banyak warganet menyarankan untuk membeli makanan di stasiun atau di luar stasiun, seperti membeli Roti O yang terdapat di stasiun. Bahkan ada impresi warganet yang mengkhususkan apabila stasiun tidak berbau aroma Roti O berarti bukan stasiun. Mengapa Roti O begitu melekat dengan stasiun dan kereta api?

Stasiun Kereta Api dan Roti O

Branding Roti O memang dikenal begitu melekat dengan stasiun dan kereta api. Bagaimana tidak, hampir setiap stasiun di Indonesia terdapat toko roti ini, ditambah pula aroma roti yang sangat harum dan tercium hampir setiap sudut stasiun. Sebenarnya Roti O ini roti apa sih? asalnya dari mana? 

Roti O merupakan merek roti yang berasal dari Indonesia. Jenis roti coffee bun yang bahannya terbuat dari kopi moka. Banyak yang beranggapan bahwa brand Roti Boy dan Roti O ini sama, tetapi ternyata mereka berbeda. Awal mula Roti Boy dari Malaysia membuka franchise di Indonesia, seiring perkembangannya, pemilik brand Roti Boy Malaysia dengan franchise Roti Boy di Indonesia berpisah. Kemudian masing-masing membangun brand roti sendiri, yang saat ini dikenal dengan brand “Roti Boy” Malaysia dan “Roti O” Indonesia. 

Toko Roti O ini banyak membuka stand di stasiun, bandara, juga pusat perbelanjaan. Hal itu tidak mengherankan apabila banyak warganet mengungkapkan rasa kangennya dengan aroma Roti O di setiap stasiun. 

Roti O vs Roti Boy

Muncul pertanyaan, kenapa sekarang Roti Boy jarang diperbincangkan? Brand Roti O dan Roti Boy memang berasal dari satu manajemen yang sama kemudian terpisah seperti penjelasan di atas. Tidak heran apabila banyak masyarakat mengira bahwa kedua brand ini sama. Namun nyatanya kedua brand ini berbeda, produk dan bentuk rotinya sama, tetapi rasanya berciri khas sendiri-sendiri. Berikut impresi warganet.

Sebagian warganet berpendapat bahwa Roti O lebih enak daripada Roti Boy, tetapi sebagian lainnya lebih memilih Roti Boy daripada Roti O. Berikut grafik perbandingan keduanya.

Grafik Roti O
Grafik Roti Boy

Berdasar pada isu trending mahalnya harga makanan di kereta yang menyeret brand Roti O membuat roti ini diperbincangkan sebanyak 5,786 twit. Jumlah yang sangat jauh dibandingkan dengan Roti Boy sebanyak 595 twit. Hal itu karena warganet lebih banyak mengetahui Roti O daripada Roti Boy. Strategi branding Roti O menyasar stasiun dan bandara sebagai tempat umum yang disinggahi banyak orang. Secara langsung stand toko Roti O terlihat dan lebih mudah diketahui orang.

Ungkapan Hati Warganet yang Kangen Naik Kereta dan Makan Roti O

Mayoritas kata warganet bahwa Roti O seperti teman perjalanan selama menaiki kereta. Rasanya belum afdol apabila naik kereta tetapi belum membeli Roti O.  

Jaringan Percakapan

Melalui gambar di atas terlihat bahwa akun @KAI121 dan @dehallusinate membentuk dua lingkaran percakapan. Kedua akun tersebut yang paling banyak mendapat disebut atau ditandai oleh warganet. 

Seperti kita ketahui bahwa selama pandemi ini kereta api ditutup sementara dan ketika masa new normal baru dibuka kembali. Tentu banyak warganet merasa rindu karena sudah lama tidak naik kereta ketika masa PSBB. Hal itu menimbulkan impresi dan tanggapan yang berbeda pada masing-masing orang sehingga dengan cepat pembahasan terkait twit harga makanan di kereta ini menjadi trending di Twitter. Demikian pantauan Netray, semoga dapat menjadi manfaat.

Ancaman Klaster Libur Panjang, Menelisik Fakta Media dan Obrolan Warganet

Jika ada yang paling dikhawatirkan dari masa libur panjang kemarin, tentu bukanlah macet di sejumlah ruas jalan menuju tempat wisata. Akan tetapi penularan virus Covid-19 yang diasumsikan akan melahirkan klaster baru terhadap para wisatawan. Kekhawatiran tersebut tentu memiliki alasan yang sangat kuat. Pasalnya disaat pandemi Covid-19 ini masih berjalan, masyarakat justru mulai sedikit demi sedikit meninggalkan aturan social distancing.

Setelah tak lagi memberlakukan pembatasan sosial berskala besar, atau kebijakan lain untuk mengurangi persebaran virus, pemerintah hanya bisa menghimbau masyarakat untuk tetap waspada ketika sedang bepergian ke luar kota. Lantas bagaimana situasi pemberitaan setelah liburan usai? Media Monitoring Netray di sini akan memantau lalu lintas informasi terkait keberadaan klaster Covid-19 pasca liburan panjang. Apakah yang dikhawatirkan di awal tadi terbukti keberadaanya?

Untuk itu, Netray akan memanfaatkan sejumlah kata kunci yang akan dipantau keberadaannya. Kata kunci yang dimaksud antara lain “liburan panjang”, “klaster”, dan “covid”. Pemantauan dilakukan selama periode 25 Oktober hingga 2 November yang dilakukan pada pemberitaan media massa online dan lini masa sosial media Twitter.

Pantauan Media Massa Daring

Dari pantauan media massa, Netray berhasil merangkum setidaknya 1.175 buah artikel yang diterbitkan oleh 107 portal berita. Sebagian besar pemberitaan jatuh ke kategori kesehatan dan gaya hidup. Termasuk juga pada kategori turisme dan pemerintahan. Bagaimanapun juga isu ini merupakan isu kesehatan dengan perluasan pada kegiatan berlibur dan anjuran pemerintah.

Terlihat dari grafik persebaran berita bahwa sebelum cuti bersama diterapkan, berita dengan menyebut kata kunci muncul dalam jumlah yang sangat banyak. Beragam pula pembahasan atau sudut pandang pemberitaan media daring dalam melihat isu libur panjang dan Covid-19.

Pertama, anjuran pemerintah untuk berhati-hati selama liburan agar persebaran Covid-19 tidak semakin menjadi-jadi. Di sini beberapa pemerintah daerah tidak melarang warganya untuk berlibur, tetapi mereka tetap mengingatkan. Kedua, sejumlah ancaman ringan dari pemerintah bagi mereka yang nekat berlibur pada momen cuti panjang ini. Ancaman ringan yang dimaksud seperti kewajiban melapor, pendataan, hingga diminta tes Covid.

Ketiga, di lain pihak banyak yang masih memanfaatkan momentum ini untuk mencari keuntungan. Atau dalam bahasa pemerintah masih memanfaatkan momen liburan untuk menggerakkan roda perekonomian. Buktinya masih ada promo liburan menarik dan bahkan beberapa wilayah sudah bersiap untuk menampung wisatawan. Tentu saja kondisi ini terasa kontraproduktif dengan upaya melepaskan diri dari pandemi. 

Keempat, tentu saja kekhawatiran muncul klaster baru setelah liburan cuti panjang usai. Pergerakan masyarakat yang besar, dan ditambah ketidaktaatan protokol kesehatan bisa menghadirkan klaster baru. Hal ini tentu akan sangat disayangkan mengingat penyebaran semacam ini masih bisa diantisipasi.

Lantas apakah setelah selesai cuti liburan kasus penularan Covid-19 di Indonesia menjadi semakin tinggi? Jawabannya adalah tentu saja. Ada beberapa alasan mengapa bisa demikian. Dan hal itu sangat dipengaruhi cara pandang pemerintah dalam menangani pandemi ini bahkan sebelum libur panjang.

Sudah jamak diketahui jika jumlah pasien positif pada satu hari sangat dipengaruhi dengan banyaknya tes yang dilakukan. Semakin banyak spesimen tes yang didapatkan, semakin tinggi pula potensi pasien covid-19 yang diketahui. Sedangkan pasca liburan panjang, banyak daerah yang menggenjot tes covid-19 mereka dengan menargetkan pelancong atau warga yang melakukan perjalanan dari luar kota.

Alasan selanjutnya karena memang terjadi penambahan pasien positif. Meski baru sehari usai libur panjang, beberapa kantor berita sudah melaporkan penambahan pasien yang terkena penularan setelah melakukan kunjungan dari luar kota. Atau mereka yang melakukan kontak dengan warga luar kota. Parahnya tidak semua interaksi masyarakat ini dianggap serius termasuk melakukan tracing penularan.

Banyak pihak mengklaim jika dampak dari libur panjang ini baru akan diketahui 3 hari hingga sepekan setelah usai. Meski begitu data pada tanggal 2, sehari setelah libur panjang, sebenarnya sudah bisa dilihat tren wacananya. Yang jelas memang terjadi lonjakan pasien positif seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.

Obrolan Warganet Kala Libur Panjang

Selama periode pemantauan, Netray menemukan 18.852 cuitan dari warganet. Uniknya, cuitan warganet terkonsentrasi pada dua hari selama sepekan lebih isu libur panjang diperbincangkan, yakni pada tanggal 27 Oktober dan 31 Oktober. Tanggal tersebut terletak di awal cuti bersama dan hari Sabtu sebagai puncak liburan.

Puncak pembicaraan di atas sedikit banyak didorong oleh viralnya cuitan dari epidemiolog UI dr. Pandu Riono.Cuitannya yang berharap agar penanganan Covid-19 pasca libur panjang ini bisa lebih maksimal direspon secara masif oleh warganet. Salah satunya adalah ketersediaan fasilitas bagi pasien.

Dari sini bisa dilihat ada sejumlah fasilitas yang menjadi rujukan warganet, seperti yang dirangkum dalam top facilities. Mereka memunculkan fasilitas seperti RS Rujukan Covid. Diagram ini juga menunjukan lokasi wisata yang wisatawan banyak kunjungi selama libur panjang antara lain: Pantai Ancol dan Puncak Bogor. Sedangkan destinasi luar kota muncul di diagram Top Locations seperti Bali, Jogja, Bandung, dan Jatim.

Meski liburan menjadi momen yang menyenangkan, keluhan masyarakat juga berhasil dipantau oleh Netray melalui cuitan warganet. Antara lain mereka mengeluhkan kemacetan di wilayah tujuan wisata, jeleknya pengalaman liburan, hingga susahnya mewujudkan rencana liburan karena Covid-19.

Terakhir cuitan warganet ini mendapat respon dan interaksi hingga 3,3 juta kali selama periode pemantauan. Obrolan ini secara potensial juga dapat menjangkau hampir 118,6 juta pengguna Twitter di Indonesia. Tren ini kemungkinan akan terus bertambah mengingat pengungkapan fakta penularan virus Covid-19 sebagai konsekuensi longgarnya aturan bepergian keluar kota masih akan berlangsung hingga sepekan ke depan.

Formula 1 Returned to Imola: The Highlights

0

Known for a lot of historical moments, especially for one that involved the death of the Brazilian driver Ayrton Senna, Imola Circuit was chosen as one of the tracks to substitute Formula 1 tracks that have been skipped due to Covid-19. Formula 1’s latest race in this circuit was back in 2006, and fourteen years later, it made a return, and a lot has happened in this Grand Prix that attracted the media’s attention. The following is the Netray’s analysis of the topic from October 31 to November 3 explained chronologically.

Before jumping into the highlights of the race, the followings are the statistics of the topic in online news media as monitored by Netray.

Basic Statistics of the Topic

In total, there are 90 articles spread from the selected period of time, originating from 21 different sources. For a sport that is held across the globe, Formula 1 has little interest in this country, resulting in only 90 articles written regarding the sport’s latest race on Sunday, November 1.

The Peak Time and the Sentiment Trend Charts

It can be seen that the spread with the regards to the race was mainly seen from October 31 to November 2. October 31 being the day for practice and qualifying, and November 2 being the day after the race. Sentiment wise, this topic is dominated by positive sentiments, since a record in the sport has been broken, which will be explained later.

Pre-race: Mercedes Seeking to Break Record

Before race day, which was on Sunday, November 1, the online news medias focused on the most obvious possible outcome of the race, which is the winner of the Constructor title of 2020. Being ahead of the Red Bull by a large margin of points, Mercedes was only inches away from grasping yet another constructor title of 2020. Locking up the front row with a Mercedes 1-2 after qualifying, with Valtteri Bottas first and Lewis Hamilton second, the team’s confidence of grasping the title was high.

Mercedes driver Valtteri Bottas after taking pole position

Other than locking up the front row of the grid after qualification, the Mercedes drivers also sat on the top three during free practice session, which was only held once instead of the usual three sessions. This made it harder for teams to gather the data since there was less time to do it. However, Mercedes proved themselves once again far superior compared to other teams even under the immense pressure of the tight time.

Pre-race: Checo in Search for a Seat

News regarding Sergio Perez’s future in Formula 1

A cliffhanger that is trending in the sport is Sergio Perez‘ future in the sport. Once again, Perez was asked by the media about it, since the chances of him continuing to drive kept getting smaller and smaller. There was a chance of an empty seat at Alfa Romeo, but that was no longer when the team confirmed that both of their current drivers will continue to drive for the team next year. There was also an empty seat at Williams, but the team, coincidentally, also announced that their current drivers are also driving for the team for next year.

The only seat that seems to be vacant up until this point is Max Verstappen‘s teammate at Red Bull. However, nothing is confirmed for the Mexican until now. Perez’s future remains uncertain.

Pre-race: Pierre’s Helmet, Formula 1 & Covid-19, and Hamilton’s Prediction

News regarding Pierre Gasly’s tribute to Ayrton Senna

Other minor events that attracted the media was the helmet worn by Alpha Tauri’s driver, Pierre Gasly. Gasly paid a special tribute to the legendary Ayrton Senna, the Brazillian driver that passed away in an incident in Imola, by wearing a helmet with its design inspired by the driver himself. “Legends are never forgotten,” Pierre says in his caption of his Instagram post of the helmet itself.

News regarding Covid-19 case in Formula 1

Another news from the paddock is related to Covid-19. In the midst of Covid-19 pandemic, Formula 1 authorities have to be more strict in order to avoid further spread in the grid. Unfortunately, some positives were confirmed. The latest covid positive case in the driver of Racing Point team, Lance Stroll, along with six other personnel in the team. Both drivers had actually been tested positive for covid-19, but had gone through isolation and tested negative afterwards.

Hamilton’s prediction for the race

The last minor event that attracted media’s attention came in only minutes before the race, specifically originating from Mercedes. Moments before the race started, each driver from each team was interviewed by number of journalists regarding the race and their confidence in it. One particularly interesting statement was from the leader of the championship, Lewis Hamilton.

“What is unfortunate with this track is it’s so beautiful to drive but… I am pretty certain you’re going to see a pretty boring race tomorrow. You can overtake on this long straight but it’s quite narrow, and you can’t follow. Once you get into turn one it’s a train and there’s no single place to overtake anywhere else. So it’s going to be a challenge for people following.”

Lewis Hamilton

Post-race: Hamilton Won the Emilia Romagna GP, Mercedes Claimed 7th Consecutive Formula 1 Constructor Title

The event that attracted the most attention is, of course, the winners of the race, which were Lewis Hamilton and his own team, Mercedes-AMG. With a Mercedes 1-2 finish, Mercedes grabbed yet another Constructor title for the 7th time, the longest streak to ever exist, breaking Ferrari’s six streak that was claimed by Michael Schumacher. With 253 points gap between Mercedes and the second highest team on the grid, Red Bull, it is safe to say that Mercedes won by a large gap since there are only four races left on the calendar.

The celebration of this win was celebrated rather uniquely. With Daniel Ricciardo present on the podium, Mercedes driver Lewis Hamilton did a ‘shoey’ celebration on the podium, where he drank his champagne from Ricciardo‘s racing shoe.

Lewis celebrating his win with a shoey

Other than that, Mercedes’ celebration was celebrated with another uniqueness. Considering the pandemic taking place at the moment, Mercedes-AMG F1 team was reported to celebrate their achievement virtually.

News regarding Mercedes’ celebration for achieving 7th Constructor title

And that concludes Netray’s observation regarding the topic of Formula 1’s latest race in Imola Circuit at the Emilia Romagna GP. It was a race packed with actions and dramas as it should be in a track this legendary.

Penetapan UMP; Gejolak Antara Menaker, Buruh, dan Kepala Daerah

Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam serikat buruh Indonesia kembali mengajukan tuntutan untuk kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) setelah riuh menuntut penggagalan Omnibus Law Cipta Kerja dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini merupakan respon atas Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja yang menyatakan tidak adanya kenaikan upah minimum untuk tahun 2021 mendatang.

Melalui surat edaran yang terbit pada 26 Oktober lalu, Menaker meminta para gubernur untuk tunduk dan menindaklanjuti keputusan tersebut sehubungan dengan penetapan UU Cipta Kerja yang berlaku mulai 2 November 2020. Namun, sejumlah daerah tetap mengumumkan kenaikan UMP di wilayahnya. Pengumuman ini menimbulkan sejumlah respon. Di satu sisi merupakan angin segar bagi perjuangan para buruh menuntut UMP. Sementara di sisi lain, hal ini berlawanan dengan kebijakan pemerintah pusat. Hal lain yang juga ramai diperbincangkan adalah soal kaitan kenaikan UMP dengan peluang PHK di tengah kondisi pandemi.

Isu Penetapan UMP di Media Massa

Isu penetapan UMP mulai berkembang signifikan sejak 27 Oktober 2020, sehari setelah Surat Edaran Menaker diteken. Selama seminggu terakhir, isu ini diangkat oleh 83 portal media yang dominan menyoroti ranah Pemerintahan dan Ekonomi. Sentimen positif dan negatif mewarnai isu ini.

Dari pembacaan Netray, sentimen negatif paling banyak disumbang oleh pemberitaan yang mengambil perspektif buruh, seperti kekecewaan hingga kecaman aksi menuntut kenaikan UMP. Sementara pemberitaan penetapan UMP dari Menaker sebagai solusi menghambat gelombang PHK di masa pandemi dan apresiasi sejumlah wilayah yang mengambil keputusan menaikkan UMP di akhir Oktober dan awal November menjadi penyumbang sentimen positif untuk isu ini.

Sejumlah nama yang mengemuka dalam isu ini ialah Menaker Ida Fauziyah, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Ketiganya saling berkaitan dalam gejolak isu ini. Menaker sebagai perwakilan pemerintah pusat yang menetapkan tidak adanya kenaikan UMP. Kemudian, sebagai perwakilan buruh Said Iqbal menolak keputusan ini dalam perjuangannya menuntut kenaikan UMP. Sementara di tengah-tengahnya adalah sejumlah kepada daerah seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang berusaha mengabulkan tuntutan buruh dengan menaikkan UMP.

Keputusan yang menyimpang dari anjuran pusat ini disesalkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) karena dinilai dapat menghambat keberlangsungan hidup perusahaan yang terdampak pandemi. Selain menyinggung soal kondisi pandemi, Apindo juga membawa isu politis dalam merespon keputusan sejumlah kepala daerah dalam menaikkan UMP.

Respon Masyarakat Twitter Terkait Penetapan UMP

Demikian pula yang terjadi di Twitter. Polemik penetapan besaran UMP yang dianjurakan tidak naik seperti tertuang dalam Surat Edaran No. M/11/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) ramai dibahas di Twitter pada 27 oktober.

Isu ini berkembang dengan dominasi sentimen negatif. Pun demikian, sentimen positif juga tetap mengisi perbincangan isu selama sepekan terakhir. Melihat keterlibatan akun yang hanya berada di angka 929 dapat disimpulkan bahwa isu ini tidak begitu banyak menarik diskusi di jagat maya Twitter. Berikut jaringan percakapan membicarakan topik UMP selama sepekan.

Terlihat sejumlah nama mengemuka, seperti @AREAJULID, gubernur @aniesbaswedan dan @ganjarpranowo serta sejumlah portal media seperti @tvOneNews, @VIVAcoid, dan @detikcom. Akun tersebut paling banyak mendapat impresi dari warganet. Sementara yang paling banyak disebut-sebut ketika membicarakan topik ini adalah Ganjar (Pranowo), Anies Baswedan, dan Presiden Joko Widodo. Mengapa demikian? Simak kumpulan twit populer berikut untuk melihat apa saja yang dibicarakan warganet.

Terlihat apresiasi bernada positif banyak diberikan kepada Ganjar Pranowo atas keputusannya menaikkan UMP Jateng sebesar 3,27%. Demikian pula dengan Anies Baswedan yang turut menaikkan UMP dengan pendekatan asimetris atau hanya kepada perusahaan yang tidak terdampak pandemi saja. Artinya sejumlah perusahaan yang terdampak pandemi dikecualikan dalam keputusan ini atau tidak dianjurkan untuk menaikkan UMP. Namun, hal ini juga mengundang perdebatan di kalangan warganet. Warganet menganggap Anies hanya mempersulit diri sendiri karena kebijakannya yang dianggap abu-abu tersebut.

Sebagaimana pemimpin tertinggi RI, nama Presiden Joko Widodo tak mungkin lepas dari kebijakan-kebijakan kontroversi semacam ini meskipun bukan sebagai pembuat kebijakan secara langsung. Menteri Ketenagakerjaan dalam hal ini mewakili pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Joko Widodo. Oleh karena itulah, semua kebijakan dari pemerintah yang menimbulkan perdebatan di masyarakat akan kembali meminta pertanggungjawabannya. Seperti halnya yang dilakukan oleh ikatan buruh yang kembali melakukan demo pada 2 November 2020 di Istana Kepresidenan menuntut penolakan Omnibus Law dan UMP 2021 kepada pemerintah.

Demikian pantauan Netray terkait gejolak isu penetapan UMP, mulai dari keputusan Menaker, penolakan serikat buruh, hingga kebijkan kepala daerah yang berseberangan dengan pemerintah pusat.

BPUM, Program Sokongan UMKM

Pandemi yang masih melanda saat ini semakin menggerus berbagai sektor, terutama ekonomi masyarakat. Ketidakstabilan ekonomi serta hilangnya mata pencaharian bukan berita baru lagi di masa pandemi ini. Kebijakan dan program baru terus digenjot pemerintah untuk menyelamatkan berbagai sektor yang terdampak. Dalam menanggulangi sektor perekonomian, pemerintah telah memberikan berbagai program dan subsidi untuk menyokong perekonomian masyarakat. Mulai dari BLT, Program Kartu Pra Kerja, dan sekarang ini program bantuan UMKM atau BPUM tengah diupayakan untuk pelaku usaha mikro. 

Media Monitoring Netray melakukan pemantauan selama dua pekan terkait topik bantuan BPUM ini. Seperti apa media pemberitaan dan media sosial mengawal topik BPUM ini ya?

Pemberitaan BPUM

Selama dua pekan pemantauan, pada tanggal 11 Oktober-25 Oktober 2020 topik tentang BPUM ini diberitakan sebanyak 745 artikel berita oleh 72 portal media pemberitaan. Sebelum membahas lebih jauh, sebaiknya mengenal dahulu apa itu BPUM melalui top word berikut. 

Top Word News

Melalui jajaran top word di atas, terlihat bahwa kata bpum, bantuan, banpres, mikro, usaha, penerima, produktif, bank, dan umkm memiliki ukuran yang lebih besar daripada kata lainnya. Hal ini menunjukkan besarnya intensitas kata-kata tersebut pada topik ini. BPUM merupakan singkatan dari Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro. Bantuan ini merupakan program yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada usaha mikro yang terdampak Covid-19. Program ini disalurkan melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Nasional Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri Syariah.

Berikut gambaran grafik keramaian media pemberitaan mengangkat topik tentang BPUM ini.

Pada grafik di atas menunjukan bahwa media pemberitaan mulai mengangkat berita tentang BPUM ini pada awal pemantauan 11 Oktober 2020. Kemudian semakin gencar dengan puncaknya pada tanggal 21 Oktober 2020. Puncak grafik tersebut berisi berita tentang sosialisasi cara memperoleh bantuan tersebut. Berita yang diangkat oleh media pemberitaan  didominasi berita dengan sentimen positif dan netral. Berikut beberapa contoh beritanya.

Contoh berita tersebut menunjukan sosialisasi untuk mencairkan BPUM senilai 2,4 juta rupiah melalui website Eform.bri.co.id atau Eform.bni.co.id atau bisa juga pada Eform Mandiri Syariah.

Top Portal, Top Organisasi, dan Top Fasilitas

Portal media yang paling banyak memberitakan seputar BPUM yakni didominasi oleh portal media lokal dengan urutan pertama ada Tribun Timur, lalu diikuti oleh Tribun Pontianak pada urutan kedua. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menjadi Top Organisasi dan Kantor BRI menduduki urutan pertama Top Fasilitas. Mengapa Bank BRI paling sering disebut hingga menduduki jajaran Top Organisasi dan Top Fasilitas? Hal itu karena sejak program ini diluncurkan Bank BRI merupakan Bank acuan pertama dan masyarakat juga lebih banyak mencairkan bantuan ini melalui bank BRI sehingga nama Bank BRI paling sering diberitakan.

BPUM di Mata Warganet

Melihat respon masyarakat yang antusias terkait BPUM, Netray juga memantau respon dari masyarakat melalui media sosial Twitter. Sama halnya dengan News, pembahasan BPUM pada media sosial Twitter paling banyak menjadi sorotan yakni BPUM melalui BRI. Lalu seperti apa keramaian warganet dalam membahas bantuan ini.

Selama periode 11 Oktober-25 Oktober perbincangan tentang BPUM BRI sebanyak 840 twit oleh 306 akun. Puncak grafik terjadi pada 20 Oktober dan dipenuhi oleh cuitan tentang cara mendaftar dan syarat untuk memperoleh bantuan ini. Oleh sebab itu cuitan tersebut didominasi dengan sentimen netral. 

Walaupun mayoritas cuitan dipenuhi oleh tata cara mendaftar BPUM di tanggal 20 Oktober, tetapi tanggapan negatif warganet terkait adanya program ini juga tidak kalah banyak. Berikut beberapa contoh tanggapan warganet tentang BPUM yang mayoritas melalui Bank BRI ini. 

Cuitan warganet di atas banyak yang mengeluhkan informasi secara rinci tentang program bantuan mikro ini. Selain itu, terdapat pula tanggapan warganet bersentimen negatif tentang suasana kepadatan antrian masyarakat untuk mencairkan uang bantuan di kantor Bank BRI. Kemudian tanggapan warganet yang bersentimen positif terkait penunjukkan Bank BRI sebagai salah satu Bank penyalur bantuan ini sehingga secara otomatis nasabah Bank BRI yang terdaftar sebagai penerima BPUM dananya langsung cair.

Demikian pantauan Netray terkait program BPUM yang dikeluarkan pemerintah untuk membantu usaha mikro menengah masyarakat di tengah pandemi ini. Meski banyak yang belum mengetahui terkait detail cara pengajuan hingga pencairannya, Pemerintah berharap program ini dapat sedikit membantu pelaku usaha untuk bangkit kembali di tengah krisis perekonomian. 

SaveKomodo; Kritik Untuk Proyek Jurassic Park

Sebuah foto memperlihatkan seekor komodo seolah tengah menghadang truk konstruksi bertebaran di media sosial beberapa hari terakhir. Foto tersebut kemudian membuka diskusi publik terkait pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur sebagai kelanjutan dari proyek wisata premium di Taman Nasional (TN) Komodo yang menuai polemik sejak perencanaannya pada 2019 lalu. Perbincangan pun semakin ramai ketika tagar #SaveKomodo berhasil menduduki trending topik diiringi sejumlah akun besar yang turut menyuarakan opininya dalam arus isu ini.

Kosakata Populer Topik Komodo dan Jurassic Park

Sebelum membahas lebih lanjut bagaimana isu ini berkembang dan menciptakan diskusi besar di Twitter, Netray terlebih dahulu akan menelusuri pembahasan topik ini di media daring. Apakah keriuhan yang sama juga diperlihatkan di media daring? Seberapa banyak artikel menyinggung isu ini? Berikut hasil pantauan Netray.

Proyek Wisata TN Komodo di Media Daring

Setelah ditarik hingga dua bulan ke belakang, isu terkait jurassic park dan pulau komodo ternyata tidak banyak dibicarakan di media masa. Bahkan dapat dikatakan cukup senyap. Netray hanya menemukan 38 artikel dari 17 media daring yang mengangkat topik berlabel Hotel & Tourism ini. Pun pembahasan juga memusat pada 26 Oktober 2020 ketika isu ini ramai dibicarakan di media sosial.

Polemik proyek wisata ekslusif ini beberapa kali diangkat oleh portal media seperti Detik, Kompas, National Geographich.Id, Vice Indonesia, hingga Tirto.Id sebelum ramai diperbincangkan pada akhir Oktober. Mereka mencoba menyuarakan sejumlah penolakan yang disampaikan oleh forum dan organisasi masyarakat sipil di Labuhan Bajo, Flores.

Pada 10 September 2020, kalangan organisasi masyarakat sipil di Labuhan Bajo sempat mengirimkan surat resmi kepada badan dan program khusus PBB, UNESCO dan UNEP yang berisi kekhawatiran terhadap pembangunan proyek pariwisata di Pulau Rinca yang dianggap mengancam komodo dan habitatnya. Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat mengecam pembangunan tersebut karena dinilai bertentangan dengan hakikat keberadaan TN Komodo sebagai kawasan konservasi.

Membicarakan Komodo dan Proyek Jurassic Park di Twitter

Hingga saat ini, polemik pembangunan Jurassic Park dan keprihatinan terhadap habitat hidup komodo telah menyita 59 ribu akun warganet untuk turut terlibat dan bersuara. Diskusi lepas di jagat maya Twitter membahas isu ini meraih 496 juta impresi dengan dominan arah sentimen negatif.

Dari pantauan Netray, sepanjang bulan Oktober ini isu terkait sudah kerap dibahas oleh akun @KawanBaikKomodo. Akun ini terpantau aktif mengawal perkembangan proyek jurassic park sekaligus menyuarakan kritiknya terhadap pemerintah sebagai pengambil keputusan. Berikut profil akun yang dapat dipantau dari dashbord Netray.

Melihat profil di atas dapat diamati bagaimana akun ini sangat menaruh perhatian terhadap pembangunan Taman Nasional Komodo. Maka tak heran apabila mereka gencar menyuarakan kritik terhadap proyek jurassic park dan secara serius menandai akun Presiden RI @jokowi dalam petisinya. Sejumlah tuntutan yang disuarakan di antaranya adalah (1) mencabut izin investasi dalam TN Komodo; (2) menghentikan branding “Jurassic Park’; (3) merevisi desain bangunan yang dianggap merusak ekosistem; (4) menghentikan proyek wisata eksklusif yang di dalamnya mengharuskan relokasi warga serta; (5) memenuhi hak warga dalam kawasan TN Komodo.

Petisi ini banyak mendapat impresi dari warganet Twitter sehingga cukup menarik diskusi pada 10-11 Oktober hingga mencapai 5 ribu tweets. Namun kemudian kembali senyap. Hanya ada puluhan tweets yang membahas isu ini pada tanggal berikutnya.

Baru pada 24 Oktober, isu ini kembali bergeliat dan secara berturut menyita perhatian publik pada 26 Oktober dengan ribuan akun yang turut bersuara. Dari pantauan Netray, isu ini ramai menjadi konsumsi publik setelah foto ‘dramatis’ komodo berhadapan dengan truk menyebar luas di Twitter.

Foto tersebut dibagikan ulang dengan beragam opini yang menyertainya. Diskusi soal pembangunan proyek wisata premium di TN Komodo pun kian ramai dan menjadi isu bersama sejak saat itu.

Gema #SaveKomodo di Twitter

Pada tanggal yang sama, tagar #SaveKomodo riuh menggema di media sosial bersama kekhawatiran warganet terhadap kelangsungan hidup hewan purba yang mendadak menjadi pusat keprihatinan bersama tersebut.

Tagar ini diinisiasi oleh akun @KawanBaikKomodo sejak awal Oktober. Namun baru banyak digunakan pada 24 Oktober dan mencapai puncaknya di tanggal 26 Oktober mencapai 44 ribu tweets. Muatan sentimen negatif terlihat jauh lebih tinggi mengisi pembahasan dalam tagar. Lalu, apa saja yang disuarakan dalam tagar ini? Berikut sejumlah tweet populer yang berhasil terangkum Netray.

Terlihat sejumlah tokoh aktivis dan politikus seperti Veronica Koman, Hinca Panjaitan, Mardani Ali Sera, hingga Dandhy Laksono turut bersuara dalam isu ini. Mereka menyuarakan keprihatinannya terhadap kelangsungan hidup hewan purba di TN Komodo yang kini tengah terancam. Mereka juga menyuarakan sejumlah permasalahan warga lokal dalam hubungannya dengan pembangunan proyek wisata premium dan menyinggung kepentingan investasi yang condong kepada investor. Ajakan untuk menaikkan tagar #SaveKomodo dan mengisi petisi juga banyak disampaikan oleh warganet agar isu ini mendapat perhatian pemerintah.

Top People dan Top Account

Nama Presiden Joko Widodo dan KawanBaikKomodo menduduki deretan utama Top People. Kedua akun ini banyak ditandai dan disebut ketika membicarakan isu komodo. Presiden Jokowi menjadi tujuan penyampaian aspirasi dalam petisi yang diajukan oleh warganet. Seperti yang sudah dijelaskan di awal, akun @KawanBaikKomodo mungkin dapat dikatakan sebagai inisiator atau penggerak dalam perkembangan isu ini. Selain menjadi yang paling vokal bersuara soal masalah ini, @KawanBaikKomodo juga aktif mengawal dan memberikan informasi terkait pembangunan proyek Jurassicc Park. Lihat saja eksistensi akun ini dalam kategori Top People maupun Top Accounts berikut.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-10-27-16-52-50-1.png

Sementara di sisi lain, akun @bintangemon justru menduduki deretan Top Account berdasarkan popularity atau impresi terbanyak yang diperoleh ketika membicarakan isu ini. Bersama Fiersa Besari, Bintang Emon menjadi pemantik isu ini semakin meluas. Hal ini mengingat kepopuleran keduanya sebagai publik figur sehingga apa yang disampaikan sedikit banyak mempengaruhi opini masyarakat pada umumnya. Keduanya juga terpantau aktif menanggapi isu-isu yang sedang hangat, jadi tidak heran apabila antusiasme warganet semakin ramai ketika tokoh publik semacamnya turut bersuara.

Dari hasil pantauan Netray yang telah dijabarkan di atas dapat diketahui bahwa isu ini bukanlah sebuah isu baru. Kontroversi pembangunan TN Komodo sebagai wisata ekslusif telah menajadi perdebatan sejak mulanya. Kecaman dan petisi beberapa kali disuarakan. Namun, isu ini baru menyita perhatian publik setelah foto viral menyebar luas sekaligus didukung dengan sejumlah tokoh publik yang riuh bersahut-sahutan pada 26 Oktober lalu. Demikian pantauan Netray.

Rekam Jejak Setahun Pemberitaan Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin

Kalau istilah meme yang muncul selama pandemi Covid-19, tahun 2020 ini seolah sedang tidur saja. Tidak terasa bangun-bangun sudah menjelang akhir tahun. Tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Pembatasan sosial, terutama di ranah publik, membuat kehidupan terasa monoton dan akhirnya mengalir begitu saja. Seakan banyak momen terlewatkan karena wabah global yang masih berlanjut hingga saat ini.

Meskipun masyarakat berdiam diri untuk meminimalisir penularan, nyatanya masih ada yang harus bekerja dalam situasi tersebut, yakni pemerintah Republik Indonesia. Bagaimanapun situasi yang harus dihadapi, roda pemerintah tetap akan bergerak. Terutama pemerintah dalam level nasional yang diwakilkan oleh Presiden Joko Widodo dan wakilnya Ma’ruf Amin. Tak terasa bahwa duo ini telah genap 1 tahun memimpin negeri ini.

Agar masyarakat masih ingat bagaimana mereka memerintah selama satu tahun ini, mungkin saja ada yang kelewatan, Netray Media Monitoring akan memantau kembali pemberitaan media massa yang meliput kerja Joko Widodo-Ma’ruf Amin. 

Pemantauan ini tidak untuk menilai prestasi pemerintah selama satu tahun. Karena mungkin sudah banyak kajian semacam ini yang dilakukan oleh lembaga lain. Apa yang akan dikerjakan Netray adalah mengidentifikasi isu apa saja yang muncul dalam suatu periode spesifik. Atau lebih tepatnya akan menampilkan highlight terhadap setiap isu yang melibatkan pemerintah secara intensif.

Karena tema analisis kali ini adalah setahun pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, maka periode pemantauan akan dilempar jauh ke belakang hingga tanggal 18 Oktober 2019. Agar lebih sederhana, periode pemantauan akan dipecah-pecah ke dalam rentang 30-31 hari. Antara tanggal 18 hingga 17 di bulan berikutnya.

Periode Pemberitaan Joko Widodo-Ma’ruf Amin

Memilih Anggota Kabinet (Periode 18 Okt 2019 – 17 Nov 2019)

Periode ini merupakan kurun sebulan pertama Presiden dan Wapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin berkuasa. Selama pemantauan, terkumpul 17 ribu lebih pemberitaan yang menyebutkan nama Presiden, Wapres, atau kedua-duanya secara bersamaan. Tentu saja dari sekian banyak liputan ini, akan sangat sulit menemukan satu atau dua isu yang paling representatif dalam periode.

Agar mempermudah proses, Netray memiliki fitur Top Words. Yakni sejumlah kata atau entitas yang paling kerap muncul dari dalam berita. Dari pengamatan hasil diagram Top Words di atas, selain kata yang bersangkutan dengan Presiden Joko Widodo, juga muncul kata ‘menteri’ dan ‘partai’.

Kata ini muncul karena setiap roda pemerintahan baru, Presiden akan membuat daftar siapa saja yang terpilih menjadi pembantu Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam menjalankan tugas di kabinet. Banyak spekulasi yang beredar siapa saja yang berhak masuk ke dalam kabinet. Namun, tak sedikit pula yang mengatakan bahwa manuver presiden kali ini hanyalah untuk menguatkan posisinya di pemerintah terhadap lawan-lawan politiknya.

Komitmen Pemerintah Terhadap Kasus Novel Baswedan (Periode 18 Nov 2019 – 17 Des 2019)

Pada periode kedua muncul entitas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam diagram Top Organization. Hal ini menjadi sorotan utama pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Ada dua isu yang diangkat oleh media massa dalam negeri.

Pertama adalah upaya penyelesaian kasus penyerangan terhadap aparatus KPK, Novel Baswedan. Ketika Jokowi terpilih kembali, tentu masuk akal untuk mempertanyakan komitmen pemerintahannya dalam kasus ini. Kedua adalah KPK menyelidiki harta kekayaan jajaran Wantimpres yang baru.

Pemberitaan tentang KPK tersebut tentu saja hanya sebagian kecil isu yang muncul selama tanggal 18 November – 17 Desember 2019. Pasalnya dalam periode ini Netray mengumpulkan setidaknya 24,6 ribu laporan yang diterbitkan 123 media. Meski begitu keberadaan KPK dalam jajaran Top Organizations perlu disorot lebih jauh.

Ketegangan Nasional Daerah Banjir Jakarta (Periode 18 Des 2019 – 17 Jan 2020)

Untuk 30 hari pemerintahan yang ketiga, dalam Top Categories muncul pembahasan tentang bencana. Di sini Presiden menghadapi tudingan dari Rocky Gerung bahwa permasalahan banjir di Jakarta seharusnya dialamatkan ke Joko Widodo, alih-alih ke Anies Baswedan. Menjelang bulan Januari, DKI Jakarta selalu menjadi buah bibir terkait banjir tahunan yang kerap melanda selama musim hujan.

Selain masalah banjir, periode ini juga menghadirkan sejumlah berita lain sebagai bagian dari 17,6 ribu laporan berdasar kata kunci. Dari tabel entitas, kembali muncul nama KPK seperti bulan lalu. Selain memberitakan pelantikan hakim, pada periode ini KPK berhasil menangkap salah satu buron kasus korupsi di KPU.

Selain itu hadir pula sejumlah menteri dalam kabinet seperti Menhan Prabowo Subianto dan Menkeu Sri Mulyani. Masing-masing memberi warna tersendiri dalam pemerintahan  Joko Widodo-Ma’ruf Amin dengan isu yang mereka hadapi.

Momentum 100 Hari, Wapres Minta Maaf (Periode 18 Jan 2020 – 17 Feb 2020)

Setelah 3 periode absen dari pemberitaan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin akhirnya menjadi buah bibir media massa pada awal tahun 2020. Namun sayang, kemunculan nama Ma’ruf justru karena menyoroti kinerjanya dalam pemerintahan menyambut momentum 100 hari kepemimpinannya.

Sorotan ini datang dari sejumlah survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga independen. Hasilnya beberapa menteri, seperti Erick Thohir dan Prabowo, justru mendapat skor lebih tinggi daripada Ma’ruf Amin. Pihaknya mengklaim bahwa Wapres saat itu masih merencanakan tindakannya.

Baru menjelang pertengahan Februari, Ma’ruf Amin mulai aktif dalam beberapa isu seperti pemulangan eks anggota ISIS hingga rencana penutupan tambang ilegal. Apakah hal ini mampu menjawab tudingan bahwa posisinya dalam pemerintah hanya simbol kaum Islam saja?

Peristiwa Pertama Covid-19 (Periode 18 Feb 2020 – 17 Mar 2020)

Meski wacana dunia tentang virus covid-19 sudah muncul sejak bulan Desember 2019. Keberadaanya di Indonesia baru mulai diperbincangkan pada pertengahan Februari tahun ini. Hal ini bisa dilihat dari grafik Word Cloud yang meletakkan kata virus, corona, dan covid sebagai pusat pemberitaan.

Secara definitif, kasus covid pertama kali terjadi pada medio ini. Pemerintah belum menerapkan kebijakan antisipasi hingga tanggal 13 Maret 2020. Yang artinya sudah sekitar 10 hari sejak kasus pertama terjadi. Pemerintah segera membuat tim gugus penanggulangan covid-19 yang kala itu dipimpin Letnan Jenderal TNI Doni Monardo.

Hingga pertengahan Maret, pemberitaan lebih banyak berfokus pada penanggulangan Covid-19 awal. Meski mendapat banyak tekanan untuk melakukan penguncian sosial, pemerintah masih bersikukuh membuka akses aktivitas masyarakat. Bagaimanapun perekonomian harus berjalan sebelum status pandemi diterapkan.

Lockdown Nasional Pandemi (Periode 18 Mar 2020 – 17 Apr 2020)

Sejumlah hal masih berlanjut dari periode sebelumnya. Namun kali ini sudah mulai muncul penolakan dari masyarakat sendiri. Salah satunya yang dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta yang pada kala itu meminta Pemerintah Pusat memperbolehkan penerapan penguncian (lockdown) di wilayah tersebut.

Meski sekarang kebijakan lockdown sudah sangat lazim dilakukan, tetapi apa yang diinginkan Anies sempat mendapat perdebatan, salah satunya dari Wapres. Beliau mempertanyakan apakah sudah ada dampak dari kebijakan PSBB yang diterapkan oleh Anies.

Selain Anies Baswedan, newsmaker pada saat itu adalah Menteri Sri Mulyani dan jubir pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 Achmad Yurianto. Tugas Menkeu pada saat itu adalah memastikan bahwa perekonomian Indonesia bisa tetap bergerak, sedangkan jubir pemerintah setiap hari meng-update data pasien Covid-19.

Mudik vs Pulang Kampung (Periode 18 Apr 2020 – 17 Mei 2020)

Newsmaker pada periode ini berhubungan dengan Lebaran 2020. Pemerintah memutuskan untuk meniadakan cuti hari raya dan melarang tradisi mudik yang kerap dilakukan selama musim liburan. Keputusan ini tentu mendatangkan silang pendapat di ranah publik. Termasuk juga kerumitan penerapan kebijakan.

Bahkan Presiden sendiri memantik perdebatan dengan membuat pernyataan tentang perbedaan “mudik” dan “pulang kampung”. Bahwa ada konotasi yang berbeda dari dua istilah yang kerap digunakan secara bergantian ini.

Dalam periode ini juga muncul satu newsmaker yang datang dari kalangan muda. Salah satu staf khusus kepresidenan (stafsus) bernama Belva Devara memutuskan untuk mundur dari jabatannya. CEO Ruangguru ini disinyalir terbentur dengan kasus kartu prakerja. Sedangkan program kartu prakerja sendiri merupakan program unggulan Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk mengurangi angka pengangguran.

Hari Raya dan Pilkada (Periode 18 Mei 2020 – 17 Jun 2020)

Dalam periode ini, sosok Wapres Ma’ruf Amin kembali muncul dalam pemberitaan media massa. Selain momentum hari raya yang cocok dengan ketokohannya, kali ini Ma’ruf membagikan bantuan sosial kepada masyarakat. Selain itu beliau juga meminta maaf karena baginya pemerintah kurang sigap dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Ma’ruf masih optimis di tengah pandemi ini masyarakat dapat memanfaatkan situasi untuk kembali pulih secara perekonomian. Salah satunya dengan mendorong UMKM. Produk halal juga memiliki peluang yang lebih baik mengingat produk semacam ini dinilai mampu menjaga kehigienisan.

Bersama dengan Mendagri Tito Karnavian, Ma’ruf juga memastikan persiapan pilkada serentak yang akan dilakukan akhir tahun. Jadi yang bilang bahwa Pak Ma’ruf nggak ngapa-ngapain selama menjabat, bisa dicek dulu faktanya. Takutnya bisa dipatahkan begitu saja tudingannya.

Jokowi Kecewa dan Isu Reshuffle (Periode 18 Jun 2020 – 17 Jul 2020)

Dari sekian periode selama setahun ke belakang, ini adalah kali pertama pemberitaan terkait Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapat sentimen negatif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi situasi ini.

Pertama adalah permasalahan penanganan pandemi yang dinilai tidak maksimal oleh pemerintah sendiri. Kondisi ini memaksa presiden melakukan sebuah pidato publik yang berisi kekecewaan terhadap jajarannya. Bahkan pidato ini berkembang menjadi isu reshuffle kabinet.

Hanya saja wacana tersebut tidak pernah terjadi. Hingga sekarang belum ada satu menteri di kabinet saat ini yang diganti oleh presiden Joko Widodo. Bahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pun masih aman menjabat, meski ia digadang-gadang paling besar diganti. 

Menguatnya Politik Dinasti? (Periode 18 Juli 2020 – 17 Agu 2020)

Yang perlu dicermati dari periode ini adalah munculnya kategori politik dalam grafik Top Categories. Pasalnya pada bulan Agustus, biasanya bertepatan dengan hari kemerdekaan, sejumlah partai mengumumkan sesuatu ke khalayak ramai.

Termasuk juga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang merupakan partainya Joko Widodo. Menyambut momentum Pilkada serentak Desember nanti, PDIP mengumumkan sejumlah rekomendasi calon pemimpin daerah.

Termasuk dua orang keluarga dekat Presiden yakni anak sulung, Gibran Rakabuming yang maju ke Pilkada Kota Solo dan menantu Bobby Nasution di Pilwalkot Kota Medan. Hal ini menaikkan wacana dinasti politik dalam perbincangan politik dewasa ini.

Rencana Pembelian Vaksin Covid-19 (Periode 18 Agu 2020 – 17 Sep 2020)

Wacana keberlanjutan Pilkada yang berkembang menjadi isu politik dinasti ternyata berlanjut pada bulan selanjutnya. Kali ini giliran Wapres Ma’ruf Amin yang menjadi pemberitaan media. Dalam pemantauan person Ma’ruf Amin, muncul nama pesinetron Adly Fairuz yang melaju ke pilkada Karawang. 

Diberitakan bahwa Adly merupakan cucu dari Wapres. Tetapi pernyataan tersebut segera disanggah oleh kedua pihak. Memang keduanya masih memiliki ikatan keluarga, tetapi bukan cucu kandung.

Wacana vaksin juga muncul dari periode ini. Pemerintah melalui Airlangga Hartanto menyampaikan rencana pembelian vaksin Covid-19 dari Tiongkok kemungkinan akan tersedia pada akhir tahun ini. Namun, yang membuat ramai nama Airlangga adalah kritiknya terhadap penerapan PSBB jilid 2 oleh Anies Baswedan.

Omnibus Law Berujung Gelombang Protes (Periode 18 Sep 2020 – 17 Okt 2020)

Seperti yang mungkin diketahui pembaca, selama sebulan ini pemerintah sedang menghadapi gelombang protes terkait penetapan RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law. Terlihat dari Word Cloud bahwa sejumlah kata yang muncul dalam pemberitaan terkait pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin adalah terma ‘cipta’, ‘kerja’, dan ‘covid’.

Mahasiswa dan buruh melakukan demonstrasi pada tanggal 8 Oktober lalu. Namun presiden justru melawat ke Kalimantan Tengah untuk melihat proyek food estate di sana. Hingga akhirnya RUU tersebut disahkan menjadi UU dan tinggal menunggu persetujuan presiden.

Wacana Covid juga masih belum jauh dari kata sepi. Pemerintah akhirnya sepakat untuk membeli vaksin dari 3 perusahaan asal Tiongkok, dan berencana mulai mengedarkan vaksin tersebut pada bulan November mendatang.

Berikut tadi adalah hasil pemantauan Netray Media Monitoring terhadap jejak pemberitaan pemerintah selama satu tahun ke belakang. Muncul sejumlah isu atau wacana yang tak melulu soal pandemi covid-19, meski masalah ini merupakan wajah utama dari tahun 2020. Bagaimana dengan pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk kedepannya? Simak terus analisisnya di blog Netray

5 Klub Liga Champions yang Ramai Diperbincangkan

0

Upload an image

Teh Kemasan Botol Hits Favorit Warganet

1

Membicarakan tentang teh kemasan botol, kira-kira brand mana sajakah yang paling melekat di ingatan? Simak infografik Netray berikut yuk.

Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar