Home Blog Page 108

Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Terjerat Narkoba, Warganet Soroti Lapindo dan TvOne

Kasus narkoba di kalangan selebritis bukanlah hal baru di dunia entertainment. Namun, kasus yang terjadi baru-baru ini telah berhasil menyita perhatian publik bahkan media berita nasional. Bagaimana tidak? Kasus penyalahgunaan obat terlarang tersebut kali ini telah menyeret nama dari putra bungsu salah satu politisi sekaligus orang terkaya di Indonesia.

Nia Ramadhani (NR) dan Ardi Bakrie (AB) telah ditangkap oleh kepolisian terkait penyalahgunaan narkoba pada Rabu, 7 Juli 2021. Penangkapan tersebut terjadi saat Nia dan Ardi menggelar pesta di daerah Pondok Indah. Hal ini pun dibenarkan Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Kejadian ini tak hanya membuat geger publik, namun juga berhasil menyita perhatian dunia bisnis lantaran Ardi Bakrie yang notabene merupakan bos di beberapa perusahaan milik keluarganya. Dikutip dari Tempo.co, Ardie telah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Bakrie & Brothes Tbk (BNBR) sejak 2018 hingga saat ini. Sebelumnya, ia telah menjabat sebagai jajaran tinggi di beberapa perusahaan sebagai berikut;

JabatanPerusahaanTahun
DirekturPT Bakrie Global Ventura2008-2012
KomisionerPT Viva Media Baru2008-2012
KomisionerPT Asia Global Media2009-2012
Presiden Direktur PT Lativi Mediakarya2011-2017
CEOTvOne2011-2017
CEOVIVA.co.id2011-2017
Presiden Direktur PT Viva Media Baru 2012-2017
Ketua UmumKomite Olahraga Beladiri Indonesia2015

Posisi Ardi sebagai bos besar di beberapa perusahaan tersebut sontak menggelitik media untuk mengulik nasib saham di perusahaan milik Bakrie Group. Bahkan terkait anjloknya beberapa saham Bakrie Group mulai tersiar setelah adanya kejadian penangkapan Ardi dan istrinya tersebut. Dikutip dari CNBC Indonesia, harga saham Bakrie Group di sektor media, yakni PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) terkoreksi hingga turun 3,51% ke level harga Rp 55/unit dengan nilai transaksi tergolong sepi di angka Rp 3,5 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 905 miliar. Sedangkan saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) ambruk lebih parah 4,84% ke level harga Rp 59/unit dengan nilai transaksi yang cukup sepi di angka Rp 1,7 miliar dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 2,3 triliun.

Tak ayal, dalam pemantauan yang dilakukan oleh Media Monitoring Netray pada periode 7-12 Juli 2021 nama Bakrie Group dan Aburizal Bakrie terseret ke dalam jajaran Top Organization dan Top People. Hal ini tentu saja berkaitan dengan status AB yang merupakan putra bungsu Aburizal Bakrie serta bos beberapa perusahaan Bakrie Group.

Aburizal Bakrie selaku ayah dari Ardi menjadi incaran media terkait kasus penangkapan ini. Respons Pak Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie, menjadi salah satu buruan media terkait topik ini. Dikutip dari Tribun Medan, melalui perwakilan keluarga Bakrie, Lalu Mara Satriawangs mengatakan bahwa keluarga telah memberikan dukungan penuh terhadap proses yang dilakukan oleh penegak hukum. Selain itu, Pak Ical menganggap kasus ini merupakan cobaan bagi Nia dan Ardi, serta keluarga Bakrie.

Penangkapan pasangan suami istri ini berhasil menyita perhatian media berita hingga menghasilkan sebanyak 2.436 artikel. Dari sekian total berita, 1.329 di antaranya terkonfirmasi sebagai berita bersentimen negatif. Hal ini tentu saja berkaitan dengan penangkapan yang memberikan citra buruk bagi entitas yang bersangkutan. Dari Peak Time di bawah ini, terlihat pemberitaan mulai memuncak hingga menghasilkan 1.076 artikel pada 8 Juli 2021 satu hari setelah penangkapan yang terjadi di bilangan Pondok Indah. Lalu topik ini mulai sayup diberitakan pada tanggal 12 Juli 2021.

Pasangan yang tertangkap menyalahgunakan obat terlarang ini telah disangkakan Pasal 127 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang penyalahgunaan narkotika dengan ancaman penjara paling lama empat tahun. Namun, hingga akhir pemantauan terkait berita ini, Nia dan Ardi beserta supir pribadinya masih menjalani rehabilitasi berdasarkan asesmen yang dilakukan oleh BNN.

Warganet Menyoroti Kasus Nia Ramadhani

Selain media berita, kejadian penangkapan pasangan publik figur ini juga mencuri perhatian warganet Twitter. Bahkan dalam periode pemantauan yang sama dengan News, Netray menemukan sebanyak 27.978 tweets pada kanal ini. Topik ini berhasil menjadi perhatian warganet hingga mampu mendulang impresi sebanyak 36 juta dan menjangkau sebanyak 166 juta akun. Dari jumlah tweets sekian puluh ribu, 9.614 di antaranya terlabeli sebagai sentimen negatif oleh teknologi AI Netray. Apa yang tengah menjadi perbincangan warganet?

Dari kasus penangkapan ini, warganet tak hanya menyoroti tentang kejadian penangkapan, tetapi ikut mengkritik alasan di balik penggunaan sabu yang digunakan oleh Nia Ramadhani beserta suami. Dalam keterangan yang diberikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus pada konferensi pers di Polres Jakarta Pusat, Kamis (8/7/2021) mengatakan bahwa Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie mengkonsumsi sabu semenjak 4-5 bulan lalu. Mereka mengaku stres karena kondisi pandemi yang belum berakhir.

Pernyataan Yusri tersebut sontak menggelitik warganet yang juga merasakan efek pandemi yang berkepanjangan. Latar belakang Nia Ramadhani sebagai orang kaya menjadi bulan-bulanan warganet untuk mengkritik alasan di balik penggunaan narkoba tersebut. Warganet menilai pernyataan tersebut sangat tidak tepat dilontarkan oleh pasangan konglomerat ini. Bahkan warganet membanding-bandingkan keadaan masyarakat kalangan menengah-bawah yang kesulitan mendapatkan pendapatan di tengah pandemi.

Lapindo dan Hutang Bakrie Menjadi Sorotan

Tak hanya itu, warganet juga kembali menyoroti perihal kejadian Lapindo yang sampai sekarang masih menuai polemik. Seperti diketahui sebelumnya, telah terjadi semburan Sumur Banjarpanji 1, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur di lokasi pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas, di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur pada 29 Mei 2006. Dilansir dari Kompas.com, tanggul setinggi 3 meter dan sepanjang 15 meter yang jebol pada 29 Mei 2021 ini mengakibatkan 750 rumah warga tergenang, 5.680 jiwa diungsikan, dan jalur kereta api Surabaya-Malang juga Surabaya-Banyuwangi tertutup.

Sontak kejadian penangkapan ini pun mengingatkan warganet pada kasus Lapindo yang tak lain adalah milik keluarga Bakrie. Alih-alih bersimpati dengan kasus yang menimpa keluarga Bakrie, warganet justru berbondong menghujat bahkan mengingatkan bahwa Bakrie masih memiliki hutang atas kejadian semburan lumpur yang terjadi di Sidoarjo tersebut.

TvOne Dinanti Warganet

Selain Lapindo, yang menjadi sasaran kritik bahkan ‘guyonan’ warganet ialah stasiun penyiaran TvOne yang tak lain adalah milik Bakrie. Stasiun TV yang dikenal sabagai kanal penyiaran berita ini menjadi sorotan warganet lantaran kasus ini menimpa sang mantan CEO yang juga termasuk putra bungsu Aburizal Bakrie, pemilik TvOne. Sontak kejadian ini menjadi ajang meme warganet yang merespons kasus penangkapan tersebut.

Kasus penyalahgunaan obat terlarang ini bukan sekali atau dua kali menimpa kalangan selebritas. Namun, yang terjadi kali ini ialah tokoh yang tidak mungkin lepas dari sorotan publik karena memiliki latar belakang keluarga yang termashyur di Indonesia. Dalam prosesnya, kini ketiga tersangka menjalani rehabilitasi atas putusan BNN. Alih-alih mendapat simpati, Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie justru mendapat kritikan dari warganet terkait penyalahgunaan obat terlarang tersebut. Dengan demikian, kejadian ini hingga sekarang masih menjadi PR kepolisian untuk diproses sesuai dengan aturan penegak hukum yang berlaku.

Sekian pantauan Media Monitoring Netray terkait kasus ini. Simak ulasan isu terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Meneropong Eksistensi Luhut Binsar Pandjaitan di Ranah Publik, Jenderal Sejuta Kompetensi

Sebagian besar warga Indonesia paham jika seseorang tampil di acara podcast Deddy Corbuzier, biasanya orang itu kalau tidak sedang viral yang bakal jadi trending. Sebagai tokoh penting di pemerintahan, Luhut Binsar Pandjaitan tentu tak pernah jauh dari mikrofon wartawan. Kadang namanya sangat sering muncul di pemberitaan karena sedang menangani masalah tertentu, kadang pula hanya dimintai pendapat atas situasi bangsa terkini. Kehadirannya di acara bincang-bincang empat mata tersebut tak lain hanya akan membuat nama Luhut masuk ke jajaran topik pembicaraan publik nasional yang sedang melambung dalam jangka waktu tertentu.

Berbekal situasi ini, Netray Media Monitoring mencoba memantau eksistensi Luhut Binsar Pandjaitan di ranah publik. Netray sudah melakukan pemantauan semacam ini untuk sosok Firli Bahuri dan Ganjar Pranowo. Melalui rubrik pemantauan eksistensi tersebut, Netray ingin memberi gambaran seperti apa nama atau sosok seseorang berdampak terhadap diskursus publik selama periode tertentu. Secara lebih detail Netray ingin mencari tahu dalam isu apa saja mereka terlibat, persepsi media massa, hingga sentimen warganet. Simak selengkapnya.

Biografi Opung Luhut, Purnawirawan Tentara yang Kenyang Jabatan Publik

Sebelum melihat bagaimana eksistensi Luhut Binsar Pandjaitan baik di media massa maupun di sosial media, ada baiknya terlebih dahulu mengenal sosok pribadinya. Saat ini Luhut Panjaitan, atau yang kerap disapa Opung Luhut, menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di dalam kabinet Joko Widodo jilid II. Karirnya di pemerintahan pusat terbilang sudah banyak pengalaman. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, dan Menteri Perdagangan.

Meskipun kerap menduduki jabatan sipil, latar belakang Opung Luhut adalah seorang tentara dari satuan infanteri (Kopassus). Pangkat terakhirnya adalah Jenderal TNI Bintang Empat, sebuah karir militer yang ia jalani sejak masuk Akabri di tahun 1967 dan lulus pada tahun 1970 dengan predikat terbaik. Peran Opung sebagai abdi negara terhitung sangat ciamik dengan sejuta torehan prestasi. Luhut tercatat pernah mengikuti Operasi Seroja dan menjabat Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) pada tahun 1997–1998.

Jabatan Kodiklat TNI AD menjadi jabatan terakhirnya di dunia militer. Pasca Reformasi, ia mendapat mandat dari Presiden Habibie guna menjadi duta besar Indonesia untuk Singapura. Dari sinilah karir Luhut Pandjaitan di jabatan sipil pemerintahan mulai menapak. Sebagai duta besar, Luhut dinilai berhasil memperbaiki hubungan diplomasi Indonesia-Singapura yang sempat meregang.

eksistensi luhut

Sepulang dari Singapura, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memintanya mengisi posisi Menteri Perindustrian dan Perdagangan yang hanya ia duduki selama satu tahun. Luhut sempat ditawari untuk melanjutkan jabatannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pasca lengsernya Gus Dur. Tetapi ia menolak dengan alasan menjaga etika karena yang mengangkat dia menjadi menteri adalah Gus Dur.

Luhut sempat vakum dari jabatan publik dan lantas fokus mengembangkan bisnis serta kompetensi manajerialnya. Ia tercatat telah mendapat gelar Magister Administrasi Publik dari Universitas George Washington di Amerika Serikat. Tahun 2004, eksistensi Luhut di dunia usaha mulai terasa setelah merintis usaha di bidang energi dan pertambangan melalui PT Toba Sejahtra Group. Sepuluh tahun sejak saat itu, Luhut kembali ke pemerintahan setelah Joko Widodo terpilih menjadi presiden di tahun 2014. Jokowi meminangnya sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI untuk periode 2014-2019.

Belum genap satu tahun menjabat posisi tersebut, Presiden Joko Widodo mengangkat Luhut menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Setahun kemudian, pada perombakan kabinet berikutnya, ia dilantik menjadi Menko Maritim dan Sumber Daya untuk periode 2016-2019. Sedangkan pada kabinet Jokowi yang kedua, ia diangkat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Presiden Joko Widodo terkesan sangat mempercayai kapabilitasnya hingga sempat dua kali merangkap jabatan menteri secara ad interim. Yakni saat Budi Karya Sumadi dan Edhy Prabowo diberhentikan presiden sebagai Menteri Perhubungan dan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia pada tahun 2020. Selain itu, eksistensi Luhut di masa pandemi dapat ditemukan saat ia menjadi Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dan bahkan saat ini menjabat sebagai Koordinator PPKM Darurat.

Eksistensi Luhut dalam Linimasa Media Sosial Twitter

Karena sosok Luhut sempat ramai dibicarakan oleh khalayak publik, Netray Media Monitoring lantas memantau linimasa Twitter. Hasilnya ditemukan 39.674 total tweet selama periode 12 Juni 2021 – 11 Juli 2021. Sebanyak 3.974 tweet merupakan cuitan dengan sentimen positif, sedangkan 15.131 lainnya merupakan tweet dengan sentimen negatif. Seluruh tweet ini membentuk semesta pembicaraan yang mendatangkan respon sebesar 31.097.714 impresi. Sedangkan kata kunci luhut disinyalir secara potensial dapat menjangkau 139.714.830 pengguna Twitter.

Menelusuri Perbincangan Warganet Twitter

Dari hasil rangkuman Netray sebelumnya, terlihat tweet dengan sentimen negatif lebih banyak mengisi perbincangan terkait Luhut Pandjaitan. Netray menemukan sejumlah akun yang paling banyak menyumbang impresi untuk masing-masing sentimen. Daftar tersebut diambil dari diagram Top Accounts yang menunjukan 10 akun terbanyak mengumpulkan respon warganet. Akun Twitter laman media massa Gelora News, @geloraco membagikan tautan dari artikel yang mereka terbitkan. 

Luhut mendapat sentimen negatif karena berita dari Gelora News membahas gugatan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) se-Jawa yang menilai Luhut tidak pantas menjadi Koordinator PPKM Darurat. Akun media massa Oposisi Cerdas di @OposisiCerdas juga membahas isu yang serupa untuk sentimen negatif. Terdapat pula artikel tentang sindiran Susi Pudjiastuti terkait pengumuman razia pemerintah terhadap penimbun obat yang diumumkan 3 hari sebelumnya. Tentu saja para penimbun akan menyembunyikan obat tersebut di tempat lain begitu berita tersebar.

Sedangkan oposisi pemerintah dari figur politisi, muncul nama Fadli Zon yang mengkritik pemerintah karena dinilai tidak menindaklanjuti isu masuknya TKA dari Tiongkok. Melalui akun pribadi @fadlizon ini, politisi yang kerap bersuara lantang ini menyebut pemerintah sedang memamerkan arogansi kekuasaan ketika meminta publik tidak membahas isu ini. Wacana serupa juga disuarakan akun @democrazymedia yang membuat tulisan tentang kekecewaan aktivis PB SEMMI yang gagal bertemu Luhut.

Sentimen Warganet

Tweet dengan sentimen negatif terpopuler selanjutnya datang dari akun resmi milik media massa daring nasional antara lain Tempo dan Detik. Tweet mereka menyoroti masalah penanggulangan pandemi seperti tudingan pemerintah membohongi rakyat, pernyataan situasi semakin parah dari Luhut sendiri, dan isi podcastnya bersama Deddy Corbuzier. Itu tadi sejumlah wacana yang menghasilkan sentimen negatif bagi eksistensi Luhut di linimasa Twitter.

Lantas bagaimana dengan keberadaan sentimen positif hasil pemantauan Netray? Hanya dengan total impresi sebesar 3.000-an saja, tak banyak ditemukan tweet yang berdampak besar pada linimasa. Sejauh peneropongan Netray, tweet dari @Andiarief__, @eedhazz99, @FerdinandHaean33, dan @qronoz yang memiliki sentimen positif. Itupun tidak mendapat impresi yang banyak dari warganet. Sisanya datang dari akun Twitter media massa online seperti Tempo Online.

Melacak Eksistensi Luhut dalam Pemberitaan Media Massa

Beralih ke pemantauan eksistensi Luhut dalam pemberitaan media massa. Selama periode pengumpulan data, terdapat 2,509 artikel yang mengandung kata kunci. Artikel-artikel ini diterbitkan oleh 114 media massa daring baik nasional maupun lokal. Sedikitnya 1.150 artikel dalam kategori pemberitaan Health & Lifestyle menyinggung nama Luhut di dalamnya. 871 artikel kategori Government dan 166 berita di kategori Finance & Insurance. Sisanya tersebar di berbagai macam kategori.

Top Entities

Sebelum masuk ke pembahasan persepsi dan wacana media massa melalui fitur sentiment analysis Netray, akan terlebih dahulu dipaparkan hasil ekstraksi entitas. Secara total, Netray berhasil mengekstrak sebanyak 15,3 ribu entitas yang tersebar dalam sejumlah kategori. Untuk kategori Top People terdapat nama Presiden Joko Widodo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, tentu saja selain nama Luhut Pandjaitan sendiri.

Kementerian Kesehatan menjadi organisasi yang paling banyak disebut oleh media massa dari daftar Top Organizations. Disusul dengan Kepolisian Republik Indonesia. Kedua organisasi ini kerap mengisi liputan media massa karena berhubungan dengan pandemi Covid-19 dan kebijakan PPKM Darurat guna menekan laju penularan virus. Selanjutnya muncul organisasi TNI dan Kementerian Perindustrian. Permasalahan kelangkaan oksigen untuk pasien Covid menjadi perhatian pemerintah. Luhut minta stok oksigen industri dikonversi untuk kebutuhan medis.

Berita Bersentimen Positif

Berbeda dengan sentimen di sosial media, eksistensi Luhut Pandjaitan terlihat cenderung lebih banyak bersentimen positif daripada negatif. Dengan total 1.280 artikel yang ditulis dengan sentimen positif. Sebagian besar artikel tentu saja membahas situasi pandemi dan bagaimana sikap serta kebijakan pemerintah. Seperti penetapan aturan PPKM beserta sanksi, rencana pemberian bansos, dan upaya pengadaan tabung oksigen medis. Sentimen positif dari artikel yang ditulis media massa sedikit banyak berpengaruh pada persepsi publik terhadap sosok Luhut Binsar Pandjaitan.

Berita Bersentimen Negatif

Netray mendapati hanya 589 artikel saja yang memiliki sentimen negatif. Meskipun begitu, urgensi masalah yang diangkat oleh media massa dalam beritanya tidak bisa diabaikan begitu saja. Dalam situasi pandemi saat ini, wacana kelangkaan obat, oksigen medis, penerapan PPKM, dan hubungan industrial menjadi perhatian Menko Marves Luhut Pandjaitan. Media asing bahkan mulai menyoroti lonjakan kasus penularan di Indonesia. Imbas kondisi ini disinyalir sampai ke ranah ekonomi. Tetapi Luhut menampik tafsiran bahwa perekonomian Indonesia sedang merosot. Berdasarkan data yang ia miliki, justru perekonomian masih dalam koridor pemulihan. Bagi yang tidak percaya bisa menemuinya untuk melihat data yang ada.

Memantau eksistensi Luhut Binsar Pandjaitan di media massa dan sosial media memberikan gambaran yang lebih jelas lagi terhadap sosoknya di tengah-tengah kerumunan wacana dewasa ini. Sebagai tokoh dan pengemban tugas pemerintahan, tak sedikit kritik bahkan kecaman yang ia terima. Begitu juga apresiasi dan penghargaan dari publik yang ia terima. Permasalahan pandemi menjadi wacana yang banyak menyangkut namanya. Berada di puncak tanggung jawab, membicarakan situasi pandemi hampir sama dengan membicarakan figur Opung Luhut. Selalu pantau blog dan sosial media Netray untuk menyimak hasil analisis eksistensi public figure yang lainnya.

Kontroversi Sanksi Bagi Pelanggar PPKM

Melonjaknya kasus Covid-19 gelombang kedua tengah menerpa Indonesia. Pemerintah menerapkan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk meminimalisir penyebaran virus. Di tengah berlangsungnya PPKM Darurat tersebut, media dihebohkan dengan berita terkait penjual bubur asal Tasikmalaya yang dikenai denda 5 juta rupiah karena berjualan di saat kebijakan ini diterapkan pemerintah. Pemberitaan tersebut menggema di media pada 8 Juli 2021. Kemudian menjadi buah bibir serta perhatian masyarakat lantaran denda yang diberikan bernominal cukup tinggi. 

Berdasarkan kasus tersebut, Pemda Jawa Barat pun menjadi sorotan publik. Regulasi sanksi berupa denda untuk pelanggar PPKM dinilai memberatkan rakyat kecil. Sontak kontroversi sanksi denda bagi pelanggar PPKM tersebut pun menuai diskusi publik. Tertarik dengan penerapan sanksi melanggar PPKM, Media Monitoring Netray mencoba melakukan pemantauan. Seperti apa tanggapan masyarakat yang diwakili warganet Twitter terkait kasus ini? Simak selengkapnya.

Selama periode 4-10 Juli 2021, perbincangan memuncak pada 9 Juli 2021. Denda pelanggaran PPKM tersebut diperbincangkan warganet sebanyak 2,050 tweets. Topik tersebut mencapai jangkauan yang luas tetapi sedikit menarik interaksi warganet. Hal ini terlihat dari angka potential reach yang melambung tinggi. Kemudian topik denda pelanggaran PPKM tersebut didominasi sentimen negatif. Seperti apa perbincangan warganet secara garis besar?

Melalui gambar Top Words di atas, kata denda, langgar, ppkm, darurat, bubur, dan tukang berukuran lebih besar. Hal itu karena warganet secara garis besar memperbincangkan terkait kasus tukang bubur di Tasikmalaya yang berjualan semasa PPKM dikenai denda yang cukup besar. Kemudian perbincangan warganet mengarah lebih luas pada denda pelanggaran PPKM. Sebenarnya seperti apa regulasi terkait denda bagi pelanggar PPKM ini?

Dikutip dari media berita CNN Indonesia, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 17 Tahun 2021 sanksi pelanggar PPKM Mikro Jawa-Bali yang diselenggarakan pada 1-20 Juli 2021, mengacu pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pasal 212 sampai pasal 218. Adapun isi Kitab KUHP tersebut sebagai berikut. Pasal 212 KUHP; pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak Rp4.500. Kemudian pasal 216 KUHP; pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak Rp9.000. Pasal 218 KUHP juga menjelaskan hal serupa seperti pasal 216 KUHP. Selain itu sanksi pelanggar PPKM juga diberikan kepada kepala daerah dengan ancaman pemberhentian. Sanksi tersebut mengacu pada Peraturan Daerah Pasal 68 UU Nomor 23 Tahun 2014.

Langgar PPKM Tukang Bubur Didenda 5 Juta

Berita mengenai tukang bubur di Tasikmalaya yang terpaksa melayani pelanggan untuk makan di tempat selama PPKM menuai kontroversi. Hal tersebut lantaran denda yang dijatuhkan oleh petugas penegak PPKM dinilai cukup fantastis. Denda yang didapat oleh penjual bubur yakni sebesar 5 juta rupiah. Sontak nominal tersebut memicu kritik dari warganet. 

Respons warganet terkait penerapan denda sebesar 5 juta rupiah dipenuhi kalimat bernada sindiran yang ditujukan pada pemerintah. Menurut warganet, tidak seharusnya denda yang diberikan sebesar itu sebab di masa pandemi banyak pendapatan menurun. Lantas beberapa warganet pun turut menimpali bahwa penerapan denda merupakan otoritas pemerintah daerah bukan pemerintah pusat. 

Cuitan dari akun @esarandisca31 adalah satu-satunya akun yang menuliskan cuitan bernada menengahi di antara cuitan-cuitan warganet lainnya yang memojokkan regulasi pemerintah pusat. Akun Esa menyebutkan bahwa aturan PPKM memang anjuran dari pemerintah pusat, tetapi menyangkut sanksi dan denda pelanggar PPKM ialah hak sepenuhnya dari pemerintah daerah, dalam kasus tukang bubur tersebut yakni Pemda Jabar. 

Rakyat Kecil Didenda 5 Juta, McD Dikenai Denda 500 ribu?

Selain menyoroti nominal denda yang diberikan kepada tukang bubur, warganet juga menghubungkan dengan denda yang diperoleh McD. Pasalnya beredar kabar pada 9 Juli 2021, salah satu gerai McD di Bandung melanggar PPKM karena adanya kerumunan. 

Nada cuitan warganet pun menyuarakan ketidakadilan regulasi yang diterapkan oleh pemerintah. Menurut warganet, pemerintah dinilai kurang tepat dalam memberikan denda. Sebab denda yang diberikan kepada pedagang kecil nominalnya justru lebih besar daripada denda yang diberikan kepada McDonald’s.

Melihat Top Akun 

Akun by Populer
Akun by Count

Dalam gambar jajaran Top Akun di atas, terlihat beberapa akun dengan platform yang mencapai jangkauan luas seperti akun media berita @Bisniscom dan @CNNIndonesia. Akun tersebut merupakan akun yang paling sering membagikan serta menyoroti berita seputar pelanggaran PPKM. Kemudian gambar bagian sisi kiri merupakan susunan akun berdasarkan popularitas yakni akun-akun yang banyak menjangkau warganet serta menarik interaksi warganet. Sedangkan gambar bagian kanan merupakan Top Akun by Count, yakni akun-akun yang paling sering menuliskan tweet seputar topik.

Penutup 

Menegakan aturan selalu beriringan dengan adanya sanksi bagi pelanggarnya. Adanya sanksi tersebut diharapkan agar masyarakat lebih patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan. Namun, seringkali penerapan denda pun dinilai tidak mempertimbangkan segala aspek seperti dasar hukum serta keadaan ekonomi. Seperti pemberian denda pada kasus tukang bubur di Tasikmalaya yang dianggap memberatkan hingga menuai kontroversial. Alih-alih membuat kapok, justru menimbulkan permasalahan baru bagi penegak yang bersangkutan. Semoga ke depannya regulasi penerapan sanksi bagi pelanggar PPKM sesuai dasar hukum yang telah ditetapkan. Demikian analisis Netray.

Melihat Sejauh Mana Energi Terbarukan Menjadi Pembahasan Media

Energi terbarukan merupakan energi yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan, seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air, proses biologi, dan panas bumi. Energi terbarukan memiliki peranan penting sebagai pendorong sistem ekonomi hijau, berkelanjutan, dan rendah karbon. Pembangunan dengan kesadaran jangka panjang tersebut telah menjadi tren pembangunan di seluruh dunia. Hal ini sebagai bentuk untuk menyikapi semakin naiknya populasi, kebutuhan manusia, dan kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Media Monitoring Netray memantau sejauh apa media pemberitaan daring membahas isu seputar energi terbarukan. Berikut hasil pantauan Netray.

energi terbarukan

Netray melakukan pemantauan terkait topik ini sejak 02 Juni 2021 sampai dengan 01 Juli 2021. Berdasarkan hasil pantauan Netray, ditemukan 596 total artikel yang berasal dari 101 total media. Pada Top Categories pemberitaan tersebut didominasi oleh berita berkategori keuangan dan pemerintahan. Adapun sentimen yang mendominasi yaitu pemberitaan bersentimen positif dengan total sebanyak 438 artikel.

Dalam pemberitaan seputar energi terbarukan, pembahasan di media berita daring selalu berkaitan dengan industri, lingkungan, pengembangan, dan beberapa kosakata lainnya yang terlihat pada Top Words. Kosakata tersebut merupakan kosakata yang paling banyak digunakan media dalam membahas isu seputar energi terbarukan. Seperti apakah pembahasan topik terkait energi terbarukan di media berita daring?

Melalui beberapa pemberitaan di atas, terlihat Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia menyatakan bahwa pemerintah berupaya mempercepat kemajuan pembangunan dan peningkatan energi terbarukan. Sementara itu, Perusahaan Gas Negara (PGN) mendukung target penurunan emisi energi pada tahun 2035 untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Namun, fraksi PKS justru menolak pasal RUU EBT yang mewajibkan PLN membeli listrik energi terbarukan. PKS beranggapan masyarakat senang dengan listrik yang bersih dari sumber EBT ini, namun listrik yang murah masih sangat dibutuhkan masyarakat.

Transformasi menuju penggunaan energi terbarukan memang tengah menjadi tren di dunia. Pemanasan global dan perubahan iklim menjadi dampak yang tidak dapat terhindarkan bila setiap negara tidak mengambil peran untuk fokus mengurangi emisi karbon. Hal tersebut juga disampaikan oleh Sri Mulyani yang menilai dampak dari perubahan iklim tersebut sama dahsyatnya dengan Covid-19. Untuk itu pemerintah perlu memaksimalkan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Terdapat beberapa jenis sumber penghasil energi terbarukan, seperti tenaga angin, biomassa, energi panas bumi, tenaga surya, dan tenaga air. Beberapa sumber tersebut memiliki potensi sebagai sumber energi berkelanjutan tanpa khawatir akan keterbatasan jumlahnya. Netray menggunakan jenis sumber-sumber energi terbarukan tersebut sebagai keyword untuk melihat sejauh mana media pemberitaan daring membahas topik tersebut. Melalui pantauan Netray ditemukan keyword tenaga angin sebagai sumber energi terbarukan menjadi topik yang paling banyak dibicarakan. Berikut hasil pantauan Netray.

Tenaga Air Sebagai Energi Terbarukan

Salah satu sumber energi terbarukan yang cukup banyak dimanfaatkan yakni tenaga air. Dalam hal ini energi air dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan karena memiliki massa dan mampu mengalir. Berdasarkan hasil pantauan Netray, terlihat jumlah artikel yang membahas topik ini mencapai 125 artikel yang berasal dari 51 media. Adapun kategori yang mendominasi pembahasan media pemberitaan daring terkait topik ini, yaitu pemerintahan dan keuangan. Energi air dapat dimanfaatkan dalam bentuk bendungan pembangkit listrik, Mikrohidro yang dibangun untuk membangkitkan listrik hingga skala 100 kilowatt dan Run-of-the-river yang dibangun dengan memanfaatkan energi kinetik dari aliran air tanpa membutuhkan reservoir air yang besar.

Salah satu wilayah di Indonesia yang tengah dikembangkan oleh pemerintah sebagai program ekonomi hijau yakni Kaltara. Pemerintah berencana akan membangun PLTA dengan target akan beroperasi pada 2025 mendatang. Hal ini dilansir melalui laman RMOL yang menerbitkan dua artikel terkait pada 9 juni 2021. Melalui artikel tersebut diketahui bahwa pemerintah bekerja sama dengan PT Kayan Hydro Energy (KHE). Direktur Operasional KHE Khaeroni mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai hal terkait elektrifikasi untuk kebutuhan industri maupun pelabuhan. Tak hanya Kaltara, untuk melaksanakan pengembangan energi terbarukan PLN juga membangun PLTA yang berlokasi di Asahan, Sumatera Utara.

Pembangunan PLTA Asahan menjadi Top Locations pembahasan media pemberitaan daring terkait tenaga air sebagai energi terbarukan. Hal tersebut dapat diamati melalui peta di atas sedangkan pada kategori Top Portal terlihat terdapat tujuh portal media pemberitaan daring yang menerbitkan pemberitaan terkait topik ini dengan jumlah yang sama. 

Top Entitas; Person, Organization & Portal

Setelah melihat beberapa artikel terkait topik energi terbarukan di media pemberitaan daring. Netray memantau siapa sajakah entitas paling populer dalam pembahasan terkait topik ini.

Pada kategori Top People terlihat nama Airlangga Hartarto menempati urutan teratas kategori tersebut. Hal ini berkaitan dengan apresiasinya terkait inisiatif Natural Capital Carbon Communities Superpower dalam Tri Hita Karana Climate Forum pada Rabu 23 Juni 2021 lalu. Sementara itu, pada kategori Top Organization terlihat PLN, Pertamina, hingga ADPMET masuk dalam Top kategori tersebut. Pada kategori Top Portal terlihat sepuluh media pemberitaan daring yang paling banyak menerbitkan artikel terkait topik ini, seperti Medcom dan Republika.

Energi terbarukan merupakan sumber energi yang dapat digunakan sebagai upaya untuk meminimalisir kerusakan lingkungan. Selama periode pantauan Netray media pemberitaan daring membahas isu seputar energi terbarukan, meliputi pengembangan energi hijau, dukungan dari berbagai pihak, hingga investasi. Beberapa pemberitaan juga memuat terkait langkah-langkah pemerintah dalam mewujudkan program ekonomi hijau yang tengah menjadi tren global.

Simak hasil analisis Netray lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Impresi Warganet Terhadap Line Bank

Siapa yang tidak mengenal Line? Yaps, sebuah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dapat digunakan pada semua gawai, seperti smartphone, tablet, dll. Aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan asal Jepang bernama NHN Corporation ini pertama kali dirilis tahun 2011. Kini Line sudah semakin berkembang dengan fitur-fitur canggih salah satunya yakni inovasi hadirnya Line Bank.

Seperti diketahui, Line merilis Line Bank pada 24 Juni 2021. Line Bank adalah aplikasi perbankan digital yang menyediakan layanan bank digital dengan gabungan teknologi dari Line dan pengetahuan keuangan dari Hana Bank. Melihat inovasi yang disuguhkan Line Bank tersebut, lantas seperti apa ya antusias masyarakat yang diwakili oleh warganet Twitter? Yuk simak infografik Netray berikut ini. 

  • netray monitoring line bank
  • komentar positif untuk line bank
  • komentar negatif untuk line bank

Intensitas Line Bank menjadi topik perbincangan warganet yakni sebanyak 501 tweets. Puncak perbincangan terjadi pada tanggal 2 Juli 2021. Keramaian tersebut didominasi oleh cuitan dari akun resmi Line Bank yang meminta maaf atas terjadinya kendala dalam mengakses aplikasi. 

Warganet paling banyak memperbincangkan seputar inovasi Line Bank dan desain tampilan kartu debitnya yang unik. Hal ini terlihat dari kata line bank, kartu, dan debit pada Top Words di atas berukuran lebih besar. Nah, gimana sih tanggapan warganet tentang Line Bank?

Ternyata tampilan Line Bank yang penuh warna berhasil mencuri perhatian warganet. Selain itu, desain kartu debitnya pun tertera gambar ikon Line cony dan Line brown lho, sangat imut yaa! Sementara sumbagan komentar negatif warganet disebabkan karena masalah aktivasi Line Bank yang rumit. 

Hadirnya Line Bank menambah daftar pilihan lembaga keuangan dan menarik perhatian masyarakat. Desain kartu debitnya yang lucu menjadi daya tarik tersendiri. 

Jadi gimana, kalian tertarik buka rekening di Line Bank? Atau justru sudah punya kartu debit si gemes Cony dan Brown ini? Tulis komentar kamu di bawah ya. 

Laksanakan WFO Di Masa PPKM Berlangsung Warganet Kesal

Work From Office atau WFO menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu belakangan. Pasalnya pemerintah telah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali sejak 03 Juli 2021 lalu. Hal tersebut dilakukan guna menekan laju penyebaran Covid-19 yang tengah melonjak di Indonesia. Dalam masa pemberlakukan PPKM Darurat, pemerintah mewajibkan berbagai perusahaan non esensial untuk melakukan Work From Home (WFH). Namun sayangnya, beberapa perusahaan masih saja mewajibkan karyawannya untuk bekerja dari kantor atau WFO. Hal ini pun menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter, warganet sesalkan hal tersebut dan mengunggah opini mereka. Simak hasil pantauan Media Monitoing Netray berikut.

WFO

Netray memantau perbincangan terkait topik ini sejak 01 Juli 2021 sampai dengan 07 Juli 2021. Adapun jumlah tweets mencapai 2,7ribu, dengan total impresi sebesar 97.6ribu dan potensi jangkauan mencapai 70.4juta. Pengumuman terkait pemberlakuan masa PPKM Darurat tersebut disampaikan oleh Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Dalam beberapa poin aturan terkait pelaksanaan PPKM Jawa-Bali pemerintah mewajibkan perusahaan non esensial untuk memberlakukan WFH untuk para karyawannya. Sayangnya, sejumlah warganet mengaku di masa PPKM Darurat berlangsung mereka masih harus berangkat ke kantor meski perusahaan tempat mereka bekerja bukan merupakan sektor esensial.

Kekesalan warganet pun dicurahkan melalui akun media sosial mereka dan memantik berbagai opini dari warganet lainnya. Melalui grafik di atas terlihat perbincangan terkait topik ini pun muncul secara signifikan setiap harinya di masa PPKM yang saat ini berlangsung. Jumlah kasus Covid-19 yang terus melonjak dan semakin menipisnya ketersediaan fasilitas rumah sakit membuat sebagian warganet khawatir akan terciptanya klaster baru. Namun, mereka tetap tidak bisa melawan aturan dari perusahaan tempat mereka bekerja untuk tetap bekerja dari kantor.

Melalui Top Words di atas terlihat beberapa kosakata yang kerap digunakan oleh warganet dalam membahas perbincangan terkait topik ini, seperti ppkm,esensial, work, office, anies, sidak, dan beberapa kosakata lainnya. Kewajiban untuk WFH pada sektor non esensial juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menegaskan, perusahaan yang bergerak di sektor non esensial wajib menerapkan WFH atau bekerja dari rumah bagi seluruh karyawan selama PPKM Darurat. Bahkan Luhut meminta para karyawan melaporkan ke Dinas Ketenagakerjaan di provinsi terkait bila terjadi pemaksaan untuk tetap melaksanakan WFO pada perusahaan non esensial.

Keluhkan WFO Di Masa PPKM, Warganet: Apa itu WFH?

Diberlakukannya aturan PPKM Darurat Jawa-Bali membuat sebagian perusahaan non esensial mau tak mau harus memberlakukan WFH untuk para karyawannya. Hal ini guna menekan mobilitas masyarakat di tengah pandemi yang belakangan semakin melonjak. Namun, tidak sedikit dari perusahaan non esensial tersebut masih secara diam-diam memberlakukan WFO. Berikut beberapa tweet warganet.

Melalui beberapa tweet di atas terlihat curhatan warganet yang mengeluhkan kantor tempat mereka bekerja masih memberlakukan WFO meski PPKM Darurat tengah berlangsung. Seolah tak mampu melawan aturan dari kantor tersebut mereka pun terpaksa untuk tetap berangkat dan bekerja seperti biasanya. Bahkan terdapat warganet yang menuding jika beberapa perusahaan dapat berbuat curang untuk mendapat izin operasional WFO di masa PPKM Darurat.

Anies Tindak Tegas Perusahaan Non Esensial Tetap Berlakukan WFO

Menerima adanya laporan perusahaan non esensial memberlakukan WFO di masa PPKM, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta pun menyidak perusahaan tersebut. Hal ini kemudian menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial. Anies dengan mengenakan seragam dan maskernya menyidak sejumlah perusahaan non esensial tersebut dan memberikan peringatan keras. Lalu seperti apakah reaksi warganet?

Viralnya video aksi Anies Baswedan saat melakukan sidak menimbulkan sejumlah reaksi dari warganet. Sebagian warganet terlihat mendukung aksinya tersebut dan meminta pemerintah untuk menindak tegas sejumlah perusahaan yang melanggar aturan PPKM Darurat. Namun, tidak sedikit dari mereka yang menanggapi sinis aksi dari Gubernur DKI Jakarta tersebut. Bahkan terdapat warganet yang menuding aksinya tersebut sebagai pengalihan isu.

Top Categories

Pada kategori Top Accounts terlihat @margianta menempati urutan teratas kategori ini. Melalui Monitoring Account terlihat akun tersebut mengunggah sarannya terkait warganet yang bekerja di sektor non esensial namun tetap harus WFO dapat melaporkan hal tersebut melalui aplikasi JAKI. Pemilik akun tersebut juga mengingatkan para pekerja untuk saling jaga agar di masa pandemi hak para pekerja tetap terpenuhi.

Pada kategori Top People terlihat nama Anies Baswedan menempati urutan teratas kategori ini. Hal tersebut berkaitan dengan sidak yang dilakukannya terekam di sebuah video yang kemudian tersebar di berbagai media sosial. Sementara itu, pada kategori Top Organizations selain POLRI terlihat Equity Life Indonesia menempati urutan teratas kategori ini. Equity Life Indonesia merupakan perusahaan asuransi yang sempat disidak oleh Anies Baswedan pada beberapa waktu lalu.

Warganet sempat keluhkan sejumlah perusahaan tempat mereka bekerja masih melanggar aturan PPKM Darurat dengan memberlakukan WFO. Tak tinggal diam Anies pun menyidak sejumlah perusahaan tersebut dan menindak tegas bagi perusahaan yang masih melanggar aturan PPKM. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali masih berlangsung hingga 20 Juli 2021 mendatang. Aturan tersebut diharap dapat menekan penyebaran Covid-19 yang terus melonjak. Oleh karena itu, pemerintah berharap masyarakat dapat dengan tertib melaksanakan aturan di masa PPKM Darurat berlangsung. Para pekerja yang tidak dapat melaksanakan WFH meski sektor perusahaan mereka bergerak di bidang non esensial kini dapat melaporkan perusahaan mereka melalui aplikasi JAKI atau Dinas Ketenagakerjaan di masing-masing provinsi.

Simak hasil analisis Netray lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Welcome to Indonesia; Apa Isu yang Disuarakan?

Lagi-lagi kreator TikTok menjadi sorotan. Kini fenomena Welcome to Indonesia viral di kalangan publik. Konon kreasi musik Abigail Barlow yang dipadukan dengan lirik berisikan sindiran atau kritik tersebut saat ini sedang digandrungi pengguna TikTok bahkan warganet Twitter.

tiktok @icamaysha

Konten Welcome to Indonesia merupakan ajang kritik dan sindiran warganet terhadap pemerintah, selebriti, hingga masyarakat Indonesia terkait dengan budaya Indonesia. Dilansir dari Kumparan.com, konten ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok bernama @icamaysha. Dalam konten tersebut, Ica menyindir kebiasaan masyarakat Indonesia, seperti berenang sebaiknya memakai baju tertutup, agama minoritas sulit mendapat pengakuan, hingga menyindir salah satu selebgram Tanah Air yang menjadi sorotan meski tanpa prestasi.

Lambat laun, warganet pun berbondong-bondong membuat konten serupa dengan seruan atau isi lirik yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang dikeluhkan. Tak hanya ramai di platform TitTok, fenomena Welcome to Indonesia ini juga rama diserukan di media Twitter. Bahkan konten kreasi ini sempat menjadi trending di platform Twitter. Apa yang tengah disuarakan warganet Twitter?

Kritik Pemerintah

Dari pantauan Media Monitoring Netray, salah satu kritikan atau sindiran yang dijadikan lirik pada konten ini ialah ditujukan kepada pemerintah. Dari fitur filter Popular Tweet, terlihat beberapa akun mengunggah tweet yang berisikan kritik atas apa yang terjadi di pemerintahan saat ini, seperti yang diunggah oleh akun-akun di bawah ini. Krisis berpendapat diungkapkan oleh beberapa akun dalam mengisi konten ini, salah satunya datang dari akun @1maasbe. Seperti yang terjadi baru-baru ini, pemanggilan mahasiswa salah satu universitas negeri di Indonesia atas kejadian kritik terhadap Presiden menjadi perhatian publik, terkhusus mahasiswa. Hal ini lantaran bertolak belakang dengan argumen Presiden Jokowi yang menyatakan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi (kritik).

Realita lainnya di pemerintahan yang menjadi bahan konten ialah terkait kondisi pandemi yang tak kunjung usai. Salah satu akun yang menyuarakan ini ialah @BossTemlen. Dalam tweet-nya tersebut, ia mengungkapkan pemerintah saat ini hanya berkelit perihal lockdown. Alih-alih menggunakan kata lockdown, pemerintah memilih nama lain, yakni PPKM Darurat sebagai kebijakan baru dalam menekan angka kasus Covid-19. Kebijakan baru ini dinilai sebagai dalih pemerintah yang tak mampu menghidupi atau membiayai rakyatnya saat kebijakan lockdown seperti negara lain diimplementasikan di Indonesia.

Kritik Budaya Indonesia

Kritikan kedua yang dijadikan isi konten ialah terkait budaya buruk yang telah melekat di lingkup masyarakat. Salah satunya ialah budaya nepotisme. Konten kreator TikTok Willy Narko memberikan tema ‘orang dalam’ dalam konten Welcome to Indonesia. Konten yang dibagikan ulang oleh akun Twitter @samarindabase ini berhasil mendulang hingga ribuan impresi. Dalam video tersebut, Willy mengungkapkan budaya buruk nepotisme masih terjadi di Indonesia yang mana prestasi dinomorduakan.

Budaya buruk kedua yang menjadi momok masyarakat Indonesia ialah terkait judgemental. Budaya menilai atau mengecap orang lain dengan keras atas kesan pertama yang dilihatnya tanpa melalui proses mendalami orang tersebut dirasakan oleh warganet dalam kehidupan bersosial. Penilaian buruk dan baik seseorang yang dinilai dari penampilan luar tersebut menjadi keresahan masyarakat. Bahkan budaya body shaming juga melekat di tengah masrayakat. Penilaian fisik dinomorsatukan dibandingkan dengan perilaku.

Tak Hanya Kritikan

Fenomena Welcome to Indonesia ini tak hanya menjadi ajang kritik bagi warganet, namun juga menjadi ajang pujian bagi beberapa warganet Twitter. Terlihat dari statistik pemantauan yang dilakukan oleh Netray dari 4 ribu tweet 1.144 di antaranya terlabel sebagai tweet bersentimen positif. Dari gambar Sentiment Trend di bawah ini juga terlihat bahwa perbandingan jumlah sentimen negatif dan positif tidak terpaut jauh. Hal ini mendakan konten Welcome to Indonesia tersebut tidak semata-mata dijadikan sebagai bahan kritikan yang tentu saja memberikan stigma negatif terhadap Indonesia, tetapi juga menjadi ajang pujian bagi Indonesia.

Harapan baik bagi Indonesia yang tengah mengalami krisis pandemi disampaikan warganet melalui kata kunci ini. Selain itu, pujian kemakmuran, kesuburan, bahkan keberadaban Indonesia juga disampaikan warganet dalam konten ini. Sentimen positif lainnya juga datang dari tweet warganet yang saling mengingatkan bahwa Indonesia memiliki Undang-Undang sebagai acuan untuk hidup berdemokrasi.

Top Account

Siapa sajakah akun-akun Twitter yang ikut meramaikan fenomena ini?

Dari jajaran Top Account di atas terlihat beberapa akun yang paling banyak mendapatkan impresi dan akun yang paling banyak men-tweet-kan kata kunci. Akun @xxxyrdp adalah akun yang paling banyak mendapat impresi terkait topik ini. Dalam tweet-nya yang berisikan kritik penilaian masyarakat terhadap muda-mudi tersebut @xxxyrdp berhasil meraup hingga 12 ribu impresi. Sedangkan akun yang paling banyak men-tweet-kan kata kunci ini ialah akun @misterdx88 dengan jumlah tweet sebanyak 18.

Welcome to Indonesia yang tak hanya viral di TikTok namun telah menjadi ajang kreasi bagi kreator platform lainnya yang salah satunya ialah pengguna Twitter. Fenomena ini dijadikan warganet sebagai ajang kritik bahkan pujian terhadap realita yang terjadi di Indonesia. Meski demikian, wadah ini patutnya digunakan secara bijaksana sehingga tidak memberikan kerugian bagi individu bahkan nama negara, Indonesia.

Sekian analisis dari Media Monitoring Netray. Simak ulasan isu terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Fenomena Panic Buying Bear Brand; Strategi Marketing dan Efek Plasebo

Fenomena panic buying atau berbondong-bondong membeli sesuatu secara berlebihan beberapa kali terjadi di masa pandemi. Tahun lalu, ketika virus Corona mulai masuk ke Indonesia, masyarakat berbondong-bondong menyetok masker dan hand sanitizer hingga terjadi kelangkaan terhadap kedua barang tersebut. Suplemen dan vitamin pendorong imun tubuh, seperti UC1000 juga sempat menjadi sasaran masyarakat ketika kampanye pentingnya menjaga imun tubuh ramai digalakkan beberapa waktu lalu. Bahkan, tercatat adanya tindak kriminal dalam fenomena tersebut, seperti tindak penimbunan hingga menjual dengan harga yang tidak wajar. Yang terbaru adalah kelangkaan stok oksigen di pasaran yang menimbulkan dampak yang lebih parah lagi seperti yang dapat dibaca di Artikel Netray. Dan kini, susu steril Bear Brand menjadi gilirannya.

Topik Bear Brand dalam Pantauan Netray

Dari pantauan Media Monitoring Netray, Bear Brand mulai menjadi sorotan publik dan media massa pada awal Juli 2021. Media sosial Twitter terpantau lebih awal dan masif dalam menyoroti isu ini ketimbang media pemberitaan. Sejak akhir Juni, warga Twitter telah membicarakan topik tersebut dengan dominasi sentimen negatif.

Bear Brand di Media Pemberitaan
Bear Brand di Media Sosial Twitter

Naiknya topik ini dipicu oleh beredarnya sebuah video yang menggambarkan kericuhan para pembeli yang berebut Bear Brand di supermarket yang diunggah oleh akun @dendypra_99 di Twitter pada 3 Juli 2021. Tweet ini terpantau menjadi salah satu Tweet Popular yang mendapat banyak impresi dari warganet sehingga pembahasan seputar fenomena panic buying terhadap susu beruang ini pun trending dan menciptakan sejumlah diskusi dari warganet dan tokoh publik.

Tak hanya bersumber dari video tersebut saja, fenomena ini beberapa kali dilaporkan oleh warga Twitter semenjak akhir Juni 2021 yang terpantau dalam kumpulan Media Populer kiriman warganet seperti berikut.

Warganet membagikan potret kondisi beberapa toko dan supermarket yang kehabisan stok susu kaleng Bear Brand. Sementara di sisi lain memperlihatkan sejumlah pembeli memborong susu cap beruang ini hingga berkardus-kardus. Dua kondisi tersebut amat kontradiksi dan memicu kekesalan warganet.

Susah Ditemukan dan Mahal

Dari pantauan Netray, Indomaret, Alfamart, Superindo, hingga Alfamidi masuk dalam Top Facilities yang paling sering disoroti terkait topik tersebut. Hal ini mengingat bahwa minimarket dan supermarket tersebut biasanya menjadi salah satu jujugan ketika ingin mencari produk susu steril ini. Namun, dalam beberapa waktu terakhir justru terjadi kelangkaan. Oleh karena itu, tak heran apabila beragam turunan kata susah yang mengacu pada kesulitan mendapatkan barang ini menjadi yang paling banyak dilaporkan warganet.

Warganet juga mengeluhkan terjadinya perubahan harga pada produk Nestle tersebut. Yang semula harganya di bawah 10 ribu, kini bisa mencapai 12-13 ribu per kaleng seperti yang di-tweet-kan oleh @svthamkkehae di atas. Di sisi lain, warganet yang mengamati fenomena ini justru melihatnya sebagai suatu kebodohan karena masih memperebutkan barang-barang yang sebenarnya tidak begitu berdampak besar dalam hidup.

Mengapa Susu Bear Brand Mendadak Diburu?

Netray pun tertarik untuk melihat asumsi warganet dalam memandang susu Bear Brand beberapa waktu terakhir sehingga kembali terjadi fenomena panic buying di masa pandemi sekarang ini.

bear brand panic buying

Perbincangan warganet terkait topik susu steril Bear Brand didominasi oleh pembahasan soal panic buying yang menyeret masalah harga, kelangkaan stok, hingga penimbunan produk. Panic buying memang kerap terjadi selama wabah Covid-19 melanda di Indonesia, seperti pada masker, obat, vitamin, hingga oksigen. Namun, yang menarik adalah asumsi ‘menyembuhkan’ yang masuk dalam Top Words soal Bear Brand di atas. Dari pantauan Netray, salah satu alasan mengapa susu kaleng ini banyak diburu masyarakat adalah karena beredarnya asumsi bahwa produk susu steril ini dapat menyembuhkan penyakit atau membantu pemulihan pasien Covid.

Warganet kemudian bertanya-tanya, dari manakah asumsi tersebut terbentuk sehingga terjadi panic buying terhadap susu ini. Sementara jika diamati dari kandungan nilai gizi produk, warganet tidak melihat keistimewaan yang menonjol atau sama saja dengan produk susu UHT lainnya. Namun, kenapa yang diburu harus Bear Brand? Pujian terhadap strategi marketing susu steril bergambar beruang ini pun bermunculan.

Warganet menilai ada beberapa taktik marketing yang digunakan Bear Brand selama ini. Salah satu kuncinya adalah komunikasi yang disampaikan dalam iklan. Bear Brand memang menggunakan tagline singkat seperti, Rasakan Khasiatnya, Rasakan Manfaatnya, hingga yang terakhir adalah Rasakan Kemurniannya. Dengan menonjolkan tagline tersebut orang-orang akan merasa penasaran dan ingin mencoba membuktikan sendiri seberapa berkhasiat, bermanfaat, atau murninya produk tersebut. Ditambah dengan konsep yang tidak biasa, seperti adanya sosok naga dalam iklan susu sapi kaleng bergambar beruang, orang akan bertanya-tanya dan tertarik untuk membahasanya terus menerus. Sementara yang tak kalah penting adalah adanya warisan sugesti yang diturunkan dari masyarakat terdahulu bahwa susu steril ini baik untuk kesehatan. Seperti yang disampaikan oleh akun @pipis dalam utasnya di atas.

Efek Plasebo yang Dirasakan Warganet

Netray kemudian menelusuri sejauh apa efek plasebo dari susu Bear Brand di Twitter. Efek plasebo dapat didefinisikan sebagai fenomena di mana seseorang mengalami manfaat setelah pemberian pengobatan palsu. Pengobatan palsu dalam kasus ini mengacu pada tindakan mengonsumsi Bear Brand untuk mendapat manfaat kesehatan, seperti menyembuhkan penyakit. Berikut beberapa pengakuan warganet.

Warganet menceritakan pengalamannya ketika sedang merasa sakit atau dalam masa pemulihan pasca sakit mereka selalu menyetok susu kaleng tersebut. Mereka mengaku merasa kondisinya lebih baik setelah mengonsumsi Bear Brand. Beredarnya opini soal efek plasebo di Twitter pun membuat warganet bertanya-tanya. Perasaan lebih baik yang mereka dapatkan setelah mengonsumsi susu steril tersebut benarkah karena manfaatnya atau semata-mata sugesti. Sebenarnya sugesti setiap orang terhadap suatu hal atau barang tidak menjadi masalah. Yang bermasalah adalah ketika sugesti itu memaksa setiap orang untuk berlaku berlebihan sehingga menyebabkan panic buying. Demikian yang coba diamati oleh akun @BeatboxVagina dan @devidedbyzero.

Bantahan Pakar Terhadap Asumsi Terhadap Bear Brand yang Berlebihan

Menanggapi fenomena ini, sejumlah tokoh dan ahli gizi turut buka suara. Beberapa di antaranya ada seorang dokter Amerika Serikat dari University of Maryland, Faheem Younus hingga Pengajar di Program Studi Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, UGM Lily Arsanti Lestari. Keduanya prihatin dengan kesalahpahaman yang tengah menimpa masyarakat mengenai asumsi soal Bear Brand. Keduanya pun menegaskan bahwa menjaga imun tidak hanya fokus kepada konsumsi susu. Protokol kesehatan yang ketat dan mengimbangi dengan konsumsi pangan yang sehat lainnya juga diperlukan.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai ada dua hal yang melatar belakangi fenomena panic buying ini. Pertama, yaitu adanya tekanan psikologis yang dirasakan masyarakat. Kedua adalah karena termakan isu hoaks. Selain menciptakan persaingan bisnis yang tidak sehat, tindakan ini dinilai sangat merugikan konsumen, khususnya saat situasi pandemi seperti ini. Demikian pantauan Netray.

Krisis Tabung Oksigen Disinyalir Adanya Penimbunan

Krisis tabung oksigen dan meningkatnya kasus terkonfirmasi pasien corona beberapa pekan terakhir menjadi perhatian semua kalangan. Pasalnya seluruh rumah sakit sudah tidak memiliki ruang kosong untuk merawat pasien positif. Tenaga medis juga kewalahan merawat semua pasien yang terus menerus bertambah hari demi hari. Seiring meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19, beberapa rumah sakit mengabarkan stok tabung oksigen menipis dan kesulitan mendapatkan tabung oksigen. 

Sontak kabar menipisnya stok tabung oksigen di beberapa rumah sakit tersebut, mulai ramai disorot oleh media pemberitaan hingga media sosial Twitter. Pada Twitter, pembahasan terkait menipisnya tabung oksigen menggema dengan tagar #IndonesiaDaruratOksigen. Seperti apa media pemberitaan mengulik kabar tersebut? Dan bagaimana warganet menyuarakan krisis tabung oksigen ini? Simak uraian Media Monitoring Netray berikut. 

News Media Monitoring 

Pemantauan pertama dilakukan pada media pemberitaan. Selama periode sepekan, Netray mencoba melihat seberapa banyak media menyoroti isu terkait krisis tabung oksigen tersebut. 

Pada periode pemantauan 30 Juni-6 Juli 2021, isu krisis tabung oksigen diberitakan sebanyak 1,169 artikel dari 106 portal media. Mayoritas artikel pemberitaan yang diangkat seputar kesehatan yakni melonjaknya kasus pasien positif corona. Selain itu, media juga tidak luput menyoroti regulasi pemerintah dalam melayani masyarakat yang terdampak covid-19. 

Fasilitas Kesehatan Alami Krisis Tabung Oksigen 

Kabar menipisnya stok tabung oksigen di beberapa rumah sakit hingga fasilitas lainnya turut disorot oleh media mancanegara. Langkanya pasokan oksigen ke beberapa fasilitas kesehatan sebagai penunjang pasien corona menuai banyak kritikan. Pemerintah memprediksi bahwa langkanya pasokan tabung oksigen di pasaran terjadi karena adanya penimbunan. 

Kelangkaan Tabung Oksigen, Disinyalir Adanya Penimbunan

Kecurigaan lembaga pemerintah terkait langkanya tabung oksigen, mulai ditegaskan oleh pihak berwajib. Kepolisian Republik Indonesia akan menindak secara tegas pihak yang telah terbukti melakukan penimbunan tabung oksigen. Selain itu, dilansir dari Detik, pihak kepolisian telah mempersiapkan sebuah tim untuk mengawasi beberapa pihak yang sengaja meraup untung di tengah tingginya permintaan tabung oksigen. Hal ini mengingat tabung oksigen merupakan salah satu kebutuhan utama pasien covid-19 dan pasien penyakit pernafasan lainnya saat ini. 

Harga Tabung Oksigen Meningkat 3 Kali Lipat 

Tingginya permintaan tabung oksigen membuat tabung oksigen semakin mahal. Harga tabung oksigen mengalami kenaikan dalam hitungan jam. Lonjakan harganya pun tidak main-main, menurut aktivis Adamsyah Wahab dilansir dari Riau Aktual, harga tabung naik di kisaran angka 4-6 juta rupiah. Padahal semula pembelian tabung oksigen hanya dikisaran 900 ribu rupiah. Kenaikan serupa juga berlaku pada pengisian ulang oksigen. Biasanya pengisian ulang oksigen hanya berkisar 15 ribu rupiah, kini beberapa agen mematok harga sampai 18 ribu rupiah hingga 25 ribu rupiah.

Menilik Top Lokasi dan Top Equipment 

Top Lokasi
Top Equipment

Berdasarkan top lokasi di atas, terlihat beberapa lokasi yang paling banyak disorot terkait krisis tabung oksigen. Lokasi-lokasi di atas mengalami kelangkaan tabung oksigen karena melonjaknya jumlah pasien terkonfirmasi positif corona. Kemudian gambar kanan adalah jajaran peralatan medis yang turut disorot media. Kebutuhan medis seperti obat, masker, alat pelindung diri, dan tabung oksigen menjadi alat pokok medis dalam menanggulangi virus corona. 

Langkanya Tabung Oksigen di Mata Warganet 

Selain memantau pada media pemberitaan, Netray juga melakukan pemantauan untuk melihat keramaian warganet dalam membahas langkanya tabung oksigen. 

Seminggu pemantauan, topik tentang krisis tabung oksigen telah diperbincangkan sebanyak 37,360 tweets. Keramaian topik ini menarik interaksi warganet terlihat dari angka impresinya sebesar 497,2 M. Selain menarik, jangkauan yang dicapai topik ini juga menyentuh angka 186,3 M. Lantas yang menjadi pertanyaan, mengapa sentimen perbincangan warganet lebih unggul positif? 

Sentimen positif lebih unggul karena cuitan akun Pemprov DKI Jakarta yang telah mempersiapkan posko untuk rescue oksigen yang kemudian mendapat interaksi dari warganet lain sehingga menyumbang cuitan bersentimen positif. Posko tersebut berupa bantuan pengisian tabung okisgen secara gratis.

Selain itu, pada grafik puncak perbincangan juga terlihat selisih antar cuitan bersentimen positif sedikit lebih tinggi dari sentimen negatif meskipun tidak terpaut jauh.

Puncak Perbincangan 

Perbincangan memuncak tanggal 5 Juli, bertepatan dengan trendingnya tagar #IndonesiaDaruratOksigen di Twitter. Cuitan warganet mendulang sebanyak 16,713 tweets dengan awal kenaikan cuitan terjadi pukul 17.00 hingga puncak perbincangan pukul 20.00 WIB. Apa populer tweet yang menarik interaksi warganet sehingga menyumbang tweet dengan sentimen positif?

Awal mula kenaikan pukul 17.00, cuitan dengan sentimen positif digaungkan oleh akun @Munir_Timur. Dalam cuitannya Munir memuji kinerja gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang solutif dalam memitigasi kelangkaan tabung oksigen. Kemudian pada puncak cuitan yakni pukul 20.00, sentimen positif diperoleh dari akun @MardaniAliSera yang mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih mendahulukan kesehatan. Mengingat minimnya oksigen, dan penuhnya rumah sakit akibat melonjaknya kasus corona. Cuitan tersebut pun diberi tagar #IndonesiaDaruratOksigen yang kemudian menarik interaksi dari warganet lain. Kemudian cuitan lain datang dari @PKSejahtera yang mengkritik pemerintah untuk memaksimalkan pasokan oksigen sebab terlambatnya oksigen memperburuk penanganan covid-19.   

#IndonesiaDaruratOksigen Menduduki Trending Twitter 

Berikut beberapa tanggapan warganet yang terhimpun dalam tagar #IndonesiaDaruratOksigen. 

Berdasarkan gambar di atas, warganet berbondong-bondong menyuarakan tentang kondisi negara yang tengah darurat oksigen. Bahkan tidak sedikit jumlah pasien corona yang tidak dapat diselamatkan karena menipisnya stok tabung oksigen. Kritikan tersebut ditujukan warganet supaya pemerintah bergerak cepat dalam menanggulangi permasalahan tabung oksigen yang mulai langka.

Jaringan Percakapan

Gambar jaringan percakapan di atas merupakan jaringan percakapan by mention. Artinya akun-akun yang tertera adalah akun-akun yang paling banyak ditandai oleh warganet terkait topik. Seperti halnya akun @DKIJakarta dan akun gubernur Jakarta @AniesBaswedan menjadi akun yang paling disorot lantaran menipisnya tabung oksigen. Akun resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta banyak disorot karena pendirian posko rescue oksigen di tengah krisis tabung oksigen. Kemudian gubernur Anies banyak ditandai oleh warganet lantaran dinilai cekatan dalam menanggulangi lonjakan kasus covid-19 hingga penyediaan pengisian oksigen. Selain itu terdapat pula akun politikus @MardaniAliSera yang juga turut empati atas langkanya tabung oksigen di masa melonjaknya pasien covid-19.

Penutup

Menipisnya stok tabung oksigen di beberapa rumah sakit di Indonesia mengakibatkan banyak nyawa terhambat diselamatkan. Tingginya permintaan tabung oksigen justru dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan. Namun, pemerintah telah mengambil tindakan tegas kepada pihak yang memang terbukti mengambil keuntungan dari langkanya tabung oksigen tersebut. Demikian analisis Netray.

STRP Sebagai Implementasi PPKM Darurat Pemda DKI Jakarta, Solusi atau Masalah Baru?

Pemerintah pusat akhirnya kembali menetapkan status darurat pandemi yang diteruskan dalam kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Kebijakan ini terpaksa kembali diambil setelah terjadi peningkatan kasus penularan yang disebabkan oleh sejumlah faktor. Selain munculnya varian delta yang lebih mudah menginfeksi, masyarakat dinilai terlalu longgar dalam menerapkan protokol kesehatan.

Secara teknis, setiap daerah mendapatkan keleluasaan dalam menerapkan PPKM Darurat di luar sejumlah aturan baku yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Alasannya adalah setiap daerah memiliki kondisi, situasi, dan kapasitas yang berbeda-beda. Masing-masing kepala daerah dapat menyesuaikan diri dengan membuat kebijakan turunan yang diasumsikan efektif guna menekan laju penularan Covid-19. 

Salah satu daerah yang membuat kebijakan turunan tersebut adalah DKI Jakarta melalui aturan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP). Surat ini harus dimiliki oleh para pekerja di wilayah DKI Jakarta tetapi bertempat tinggal di luar daerah. Dengan berbekal SRTP, dan sejumlah syarat lainnya, para pekerja ini dapat melewati penyekatan PPKM dan kembali beraktivitas.

strp

Lantas bagaimana respons publik terhadap kebijakan dari Pemda DKI Jakarta ini? Terutama melihat sambutan dari media massa mengingat kebijakan STRP tergolong sebagai aturan turunan yang baru. Publik berhak mendapat informasi dan media massa merupakan corong sosialisasi yang terhitung efektif. Hal ini mendorong Netray Media Monitoring untuk memantau pemberitaan media massa dan hasilnya sebagai berikut.

Rangkuman Statistik Pemantauan Kebijakan STRP DKI Jakarta dalam Pemberitaan Media Massa

Dalam memantau topik kebijakan STRP Pemprov DKI Jakarta, Netray menggunakan kata kunci strp dan surat tanda registrasi pekerja. Pemantauan dilakukan selama sepekan ke belakang atau selama periode 30 Juni hingga 6 Juli 2021. Hasilnya ditemukan 200 artikel yang mengandung kata kunci dan diterbitkan oleh 37 laman media massa daring. Sebagian besar artikel yang terpantau masuk ke dalam kategori Government, yakni sebanyak 148 laporan. Sisanya tersebar ke dalam kategori Health & Lifestyle hingga Law.

Kapan pertama kali berita yang mengandung kata kunci dapat disimak dalam grafik Peak Time. Dari grafik tersebut terlihat bahwa sejak tanggal 4 Juni 2021 sudah muncul berita yang membahas kebijakan STRP. Pemprov DKI Jakarta sendiri baru menerapkan aturan ini esok harinya atau pada hari Senin, 5 Juni 2021. Detikcom menjadi media massa yang pertama kali membuat laporan.

Jika disimak dari jumlah artikel dan media massa daring yang menulis laporan, wacana ini tergolong isu lokal dan kasuistis. Grafik Top Portal menunjukkan setidaknya dua media massa daring lokal DKI Jakarta dan sekitarnya cukup banyak menyumbang jumlah artikel. Yaitu laman Warta Kota dengan 11 artikel dan sebanyak 9 artikel berasal dari Tribun Jakarta. Kehadiran media massa nasional tentu bisa dimengerti karena wilayah Ibukota kerap menjadi perhatian khalayak ramai. Apalagi masih berhubungan dengan isu pandemi Covid-19 yang pada prinsipnya merupakan isu nasional.

strp

Beralih ke rangkuman tools sentimen analisis, Netray menemukan setidaknya 66 artikel dengan sentimen negatif. Sedangkan 52 laporan lainnya memiliki tendensi pembahasan dengan sudut pandang negatif. Sisanya, sekitar 81 artikel, adalah laporan yang ditulis dengan sentimen netral. Mengapa sentimen atas kebijakan SRTP ini cukup berimbang? Analisis Netray berikut ini akan menjelaskan sejumlah alasan keberadaan masing-masing sentimen.

Dibuat Kilat, Diterapkan dengan Dekat, Hadirkan Masalah Mencekat, Direvisi Cepat

Hasil pemantauan fakta data Netray memperlihatkan bahwa wacana kebijakan STRP baru muncul sehari sebelum diterapkan pada tanggal 5 Juli 2021. Itupun artikel dari Detikcom terbit menjelang tengah malam. Praktis isu ini sama sekali tidak pernah terdengar menjelang penerapan STRP. 

strp

Apakah kebijakan ini dibuat dengan tergesa-gesa? Sejauh pemantauan Netray sangat jarang media massa menyebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta membuat aturan ini secara kilat. Tidak ada upaya dari agen pers guna mencari tahu proses penetapan aturan STRP. Laporan yang ada hanya menyinggung respon aktor eksternal, seperti dari anggota DPR RI, yang menilai Pemprov DKI Jakarta tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu.

Media massa seperti tidak mendapat waktu yang cukup untuk mengupas latar belakang kebijakan ini karena harus memperkenalkannya ke publik, khususnya warga DKI Jakarta dan sekitarnya. Terlihat bahwa pada permulaan hari Senin 5 Juli 2021, terbit sejumlah artikel yang secara umum berisi penjelasan kewajiban untuk memiliki STRP hingga tata cara mendapatkannya. 

Pembaca mungkin bisa membayangkan bagaimana dampak kebijakan ini begitu diterapkan. Antara penyekatan, aturan tambahan dan arus pekerja masuk ke wilayah DKI Jakarta hasilnya adalah kemacetan di sejumlah ruas jalan Ibukota. Selain mengganggu jadwal para pekerja, penumpukan kendaraan ini juga berdampak bagi pelayanan kesehatan yang justru sangat krusial di masa pandemi. Sejumlah tenaga kesehatan ikut terjebak di dalam kemacetan bersama kaum pekerja yang lain.

Masalah STRP ternyata tidak hanya terjadi di lapangan, atau lebih tepatnya di jalan raya DKI Jakarta saja. Akan tetapi, juga terjadi di wilayah digital. Pasalnya untuk mendapatkan surat ini, pihak yang membutuhkan harus mendaftar secara daring melalui situs Jakevo. Yang tidak diantisipasi oleh pemprov adalah membludaknya pendaftar yang mengakses situs tersebut secara bersamaan. Walhasil situs Jakevo lemot hingga down bahkan hingga sore hari. Menurut Gubernur Anies Baswedan, kemampuan server Jakevo hanya 1 juta user sekali sesi. Sedangkan yang mengakses situs ini bisa mencapai 17 juta user.

Gubernur dan jajarannya lantas bergerak cepat untuk merevisi aturan STRP. Sekarang untuk mendaftar di situs Jakevo tidak bisa lagi dilakukan oleh individu. Perusahaan lah yang harus bertanggung jawab untuk mendaftarkan karyawannya secara bersamaan. Sehingga diharapkan tidak terjadi lagi penumpukan user dalam sesi yang sama. Perbaikan ini telah Anies sampaikan ke sejumlah pihak termasuk kepada Menteri Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Koordinator PPKM Darurat.

Ketika tulisan ini diterbitkan, kebijakan PPKM Darurat di DKI Jakarta masih akan berlangsung hingga 20 Juli 2021 mendatang. Hingga waktunya nanti, publik akan memperoleh gambaran secara utuh bagaimana penerapan aturan STRP bisa membatasi mobilitas penduduk yang diharapkan pemerintah mencapai angka di bawah 50 persen. Lantas apakah daerah-daerah lain juga memiliki kebijakan yang serupa? Atau mungkin lebih efisien dari kebijakan Pemprov DKI Jakarta. Simak terus analisis-analisis terkait perkembangan pandemi Covid-19 di Blog Netray.