Home Blog Page 106

Kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Banjir Ribuan Selamat

Kemenangan tim bulutangkis ganda putri, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 berhasil melejitkan posisi Indonesia pada urutan ke-35. Raihan medali emas pasukan Merah Putih tersebut telah memuaskan Indonesia di kancah Internasional. Tak hanya itu, seluruh lapisan masyarakat pun turut menyemarakkan kemenangan tim ini hingga topik ini menjadi trending Twitter pada 2 Agustus 2021.

Setelah pasangan The Minions dan The Daddies, kini pasangan ganda putri Smilling Warrior berhasil menyedot perhatian publik. Pasukan Merah Putih ini mampu membungkam lawan mainnya, yakni Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) dengan skor 21-19 dan 21-15 pada laga final Olimpiade Tokyo 2020. Atas kesuksesan kerja sama ini pun Greysia dan Apriyani berhasil menggondol emas dari Cabor Bulutangkis Ganda Putri. Raihan tersebut lantas menjadi emas pertama dan satu-satunya Indonesia di kompetisi empat tahunan ini.

Meriahnya kemenangan pasangan ganda putri ini juga berhasil mencuri perhatian Media Monitoring Netray untuk melihat seberapa besar euforia warganet Twitter merayakan ini? Dan bagaimana media berita Indonesia menyoroti raihan medali emas tersebut?

Warganet Menyambut Kemenangan GreyAp

Lolosnya ganda putri Indonesia ke dalam final Olimpiade Tokyo 2020 bahkan sudah menyita perhatian publik. Dukungan virtual dari masyarakat membanjiri kanal Twitter sehari sebelum pelaksanaan laga ganda putri Indonesia melawan China.

Emas di Tangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu

Antusias warganet tak berhenti di pra laga final, keberhasilan Smilling Warrior merebut emas dari tim China semakin membanjiri Twitter dengan ucapan syukur dan selamat atas keberhasilan tim Merah Putih. Pada 2 Agustus 2021, tweet terkait topik ini mendulang hingga sebanyak 141.718 tweet dalam satu hari. Bahkan selama periode pemantauan yang dilakukan Netray, yakni mulai 1-3 Agustus 2021 topik yang di-tweet-kan oleh lebih dari 38 ribu akun ini mampu menjangkau hingga 258.8 juta akun.

Banjir ucapan syukur dan selamat ini merupakan salah satu apresiasi yang dapat diberikan publik kepada tim Merah Putih. Warganet pun merasa bangga dan terharu atas perjuangan dua putri yang membawa harum nama bangsa Indonesia tersebut. Bahkan ucapan terima kasih tak hanya ditujukan kepada sang atlet, namun juga kepada sang pelatih, Eng Hiang. Berkat tangan dingin sang pelatih, kedua atlet Indonesia tersebut berhasil melesat dan mengabadikan nama Indonesia di kancah Internasional.

Kritik untuk Media hingga Isu Tunggangan Politik

Apabila kita memperhatikan grafik Peak Time sebelumnya, dari 153 ribu total twit, 9 ribu di antaranya terselip tweet dengan sentimen negatif. Lantas apa yang menjadi perbincangan warganet hingga menyumbang sekian ribu tweet negatif?

Melalui filter Popular Tweets, tweet teratas dengan sentimen negatif yakni berisikan kritik terhadap media berita yang dinilai kurang tepat dalam menyuguhkan suatu informasi. Akun @Uki23 mengkritik dua portal media massa Indonesia yang memberitakan tentang ‘kemolekan’ tubuh atlet perempuan dan keyakinan salah satu atlet Merah Putih. Kritikan ini pun langsung mendapat impresi hingga ratusan like dan retweet dari warganet lainnya.

Tweet negatif lainnya yang terdeteksi oleh Netray ialah tweet yang berisikan isu tunggangan politik. Seperti yang diungkapkan oleh akun @ShenoWirang, kemenangan tim ganda putri Indonesia dijadikan ajang pencitraan oleh beberapa parpol. Unggahan politikus dengan menyematkan lambang parpol dinilai memalukan lantaran hal tersebut hanya digunakan untuk menumpang ketenaran dan mencari impresi publik di saat masyarakat ikut merayakan kemenangan tim tersebut.

Dengan kemeriahan yang begitu besar di jagat Twitter, lalu bagaimana media berita menyoroti kemenangan ini? Berikut pantauan Media Monitoring Netray.

Ganda Putri Indonesia dalam Berita

Dengan periode pemantauan yang sama dengan kanal Twitter, Netray telah menemukan sebanyak 1.018 artikel dari 101 media berita daring Indonesia yang menuliskan terkait topik ini. Sama halnya dengan kanal Twitter, berita kemenangan ini sontak membawa entitas pada topik kepada sentimen positif.

Kesuksesan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu membawa medali emas bagi Indonesia juga telah menorehkan sejarah bagi ganda putri Indonesia. Dikutip dari Antara, perolehan emas ganda putri bulu tangkis Olimpiade 2021 tidak saja mempertahankan tradisi emas Olimpiade dari bulu tangkis, kecuali Olimpiade London 2012, namun juga menorehkan sejarah bagi ganda putri Indonesia. Keberhasilan ini merupakan medali emas pertama dan juga medali pertama yang diraih ganda putri Indonesia dari Olimpiade sejak cabang olahraga bulutangkis dipertandingkan dalam Olimpiade pada 1992 di Barcelona.

Selain menyoroti kemenangan dua putri Indonesia tersebut, media turut memberitakan terkait profil dan kehidupan kedua atlet ini yang tentu saja ikut menyumbang berita positif bagi kedua entitas ini. Greysia Polii yang merupakan pemain senior berdarah Kawanua tersebut selain berhasil menyita perhatian media saat berlaga di lapangan, sosoknya di kehidupan sehari-sehari juga menjadi sorotan. Mulai dari dirinya yang merupakan sahabat dari Agnez Mo hingga sosoknya yang juga merupakan seorang komisaris pada perusahaan properti.

Dikutip dari Voice of Indonesia, Greysia Polii dikabarkan memiliki usaha sampingan sebagai pengembang properti di kota kelahirannya Tomohon, Sulawesi Utara. PT Garda Bangun Sejahtera adalah perusahaan properti yang fokus pada layanan penyediaan rumah bagi masyarakat menengah rendah. Sang owner, yakni Greysia Polii, menduduki jabatan sebagai komisaris pada perusahaan tersebut. Sementara untuk posisi Direktur Utama PT Garda Bangun Sejahtera, ditempati oleh Felix Claudius Djimin yang tidak lain adalah suami dari Greysia Polii.

Sosok selanjutnya yang diulik media ialah Apriyani Rahayu. Perempuan yang akrab disapa Apri ini lahir pada 29 April 1998 di Kabupaten Konawe, salah satu daerah di Sulawesi Tenggara. Dikutip dari Jamberita, Apri sudah menggeluti dunia bulu tangkis sejak usia lima tahun dengan bermain tepok bulu di desa kelahirannya, Desa Lawulo, Konawe, Sulawesi Tenggara. Dan saat ini, dirinya memperoleh peringkat ke-6 di dunia dengan kategori ganda putri.

Top Portal

Topik kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu cukup menyedot perhatian media untuk berlomba menulis artikel terkait keberhasilan dan sosok keduanya. Dari 101 portal media yang memberitakan topik ini, berikut jajaran 10 Top Portal media berita yang mengulik topik ini.

Keberhasilan atlet Indonesia di kancah Internasional merupakan hadiah terbesar di sela kesedihan publik menghadapi peliknya pandemi. Beribu-ribu ucapan syukur dan selamat pun dikumandangkan warganet atas raihan medali emas dari kedua putri terbaik bangsa Indonesia tersebut. Namun, di sela berita baik ini, beberapa oknum dinilai memanfaatkan momen untuk mendulang citra sebuah parpol. Meskipun demikian, hal ini tak menyurutkan kemeriahan masyarakat menyambut kemenangan ini.

Sekali lagi, selamat kepada Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dan terima kasih atas perjuanganmu mengharumkan nama Indonesia.

Fasilitas Isolasi Mandiri di Hotel Berbintang; Privilege Wakil Rakyat yang Bikin Iri Rakyat

Kabar mengenai wakil rakyat yang diberikan fasilitas berupa hotel berbintang sebagai tempat isolasi mandiri Covid-19 menjadi sorotan publik. Media pemberitaan hingga media sosial ramai mengangkat isu terkait hak istimewa yang difasilitasi oleh negara tersebut. Tidak heran apabila muncul adanya kecemburuan sosial dan rasa ketidakadilan di kalangan rakyat. Mengingat rakyat kecil yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan melakukan isolasi mandiri di rumah dengan biaya sendiri, sedangkan wakil rakyat biaya isolasi ditanggung negara.

Isu ketimpangan tersebut menggelitik Media Monitoring Netray untuk melakukan pemantauan. Seperti apa media pemberitaan menyuarakan isu tersebut? Dan bagaimana masyarakat yang diwakili oleh warganet menananggapi hak istimewa yang diterima wakil rakyat? Simak ulasannya berikut ini. 

Dilihat dari gambaran Top Word di atas, perbincangan media secara garis besar menyoroti biaya isolasi mandiri wakil rakyat yang ditanggung oleh negara. Pembahasan yang diangkat masih seputar isu yang berkembang, yakni tentang negara yang menyediakan fasilitas isolasi mandiri wakil rakyat berupa hotel mewah berbintang. Hal itu terlihat dari kata isolasi, wakil, rakyat, mandiri, ditanggung, fasilitas, hotel dan negara yang berukuran lebih menonjol dari kata lainnya. Lantas seperti apa keramaian media pemberitaan mengulas isu yang tengah beredar tersebut?

Pandangan Media Pemberitaan tentang Fasilitas Isolasi Mandiri Wakil Rakyat 

Netray melakukan pemantauan selama sepekan dengan periode 25-31 Juli 2021. Hasilnya topik seputar fasilitas isolasi mandiri wakil rakyat yang mewah tersebut diberitakan sebanyak 154 artikel. Sebanyak 61 portal media mengulas berita dengan kategori pemerintah dan kesehatan serta gaya hidup. Hal ini sesuai dengan meluasnya isu tentang isolasi mandiri Covid-19 serta ketimpangan sosial dalam mengistimewakan anggota DPR-nya. 

Privilege Isoman Wakil Rakyat Berupa Fasilitas Hotel Mewah

Dilansir dari Detik, pemberian fasilitas hotel berbintang bagi para anggota parlemen yang menjalani isolasi mandiri apabila dinyatakan positif terpapar Covid-19 orang tanpa gejala dan gejala ringan berdasarkan pada Surat Keputusan Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI nomor SJ/09596/SETJEN DPR RI/DA/07/2021. Layanan tanpa biaya alias gratis ini meliputi konsultasi dokter setiap hari melalui telepon, kunjungan dokter dan perawat dua sampai tiga kali, makan tiga kali sehari, layanan cuci baju, fasilitas jaringan internet serta tes PCR. Kemudian, dalam surat tersebut juga tertulis beberapa rujukan hotel yang dijadikan lokasi untuk isolasi mandiri, yakni hotel Ibis Budget Grogol Petamburan, Jakarta Barat dan Hotel Oasis Atrium, Senen, Jakarta Pusat. 

Wakil Rakyat Tolak Fasilitas Mewah Isoman?

Rilisnya surat keputusan tentang fasilitas isolasi mandiri mewah untuk wakil rakyat memicu penolakan dari berbagai pihak bahkan dari anggota wakil rakyat. Dikutip dari Viva, salah satu anggota komisi I DPR RI, Muhammad Farhan menyuarakan penolakan terkait pemberian fasilitas tersebut. Menurutnya, kebijakan memfasilitasi legislator dengan isolasi di hotel mewah akan membuat kepercayaan publik terhadap wakil rakyat menurun tajam. Justru DPR RI akan mendukung penuh penggunaan APBN untuk menambah faskes dalam penanganan Covid-19 pada ranah masyarakat yang terdampak dan tidak memiliki akses mudah menuju ke fasilitas kesehatan.

Respons Warganet tentang Fasilitas Isolasi Mandiri Wakil Rakyat 

Selain memantau perkembangan topik di media pemberitaan, Netray juga memantau keramaian warganet di media sosial Twitter. Bagaimana tanggapan warganet terkait berhembusnya kabar fasilitas isoman mewah yang ditanggung negara tersebut?

Selama sepekan, topik tentang fasilitas mewah isolasi DPR tidak terlalu menarik antusias warganet. Persebaran topik ini sebesar 1028 tweets dengan dominasi tweets bersentimen negatif. Perkembangan topik yang kurang menarik interaksi warganet terlihat dari perolehan angka impresi yang hanya kisaran 451,5 ribu. Berbanding jauh dari perolehan angka potential reach-nya yang mencapai 78,8 juta. Artinya topik fasilitas mewah isolasi untuk anggota dewan ini banyak dibagikan oleh akun yang memiliki jangkauan luas.  

Sedangkan dalam gambar pergerakan grafik terlihat bahwa topik ini mulai memuncak pada 28 Juli 2021. Kemudian sehari setelahnya grafik mengalami penurunan dan mengalami kenaikan kembali pada 31 Juli 2021. Apa yang menjadi perbincangan pada awal puncak 28 Juli 2021?

Berdasarkan gambar awal mula puncak pada 28 Juli 2021 tweets seputar topik didominasi oleh akun portal media pemberitaan. Kemudian terdapat pula tweets kritikan warganet yang menanggapi isu pemberian fasilitas isoman mewah bagi wakil rakyat. Lalu apa yang menjadi tweets populer warganet?

Populer Tweets Fasilitas Isoman Mewah Wakil Rakyat

Tweets populer yang paling banyak mendapat interaksi warganet adalah tweets dari budayawan @sudjiwotedjo. Akun tersebut menuliskan bahwa isolasi mandiri yang tidak ditanggung oleh negara adalah isolasi super big mega gala mandiri. Sontak tweets bernada sindiran yang ditujukan pada wakil rakyat tersebut menyita perhatian warganet lain yang sependapat dengan tweets Sudjiwo Tedjo. Selain itu, muncul pula tweets bernada kritikan dan sindiran dari publik yang ditujukan untuk anggota dewan sebagai penikmat fasilitas mewah isolasi mandiri seperti berikut ini. 

Dari contoh gambar di atas, tidak sedikit warganet yang menuliskan tweets bernada kekesalan. Warganet merasakan ketidakadilan karena biaya isolasi mandiri rakyat yang notabene tingkat perekonomian rendah tidak ditanggung oleh negara. Berbanding terbalik dengan wakil rakyat yang perekonomiannya mampu malah diberi hak istimewa untuk isolasi mandiri. 

Jaringan Percakapan 

Melalui jaringan percakapan by mention di atas, akun yang paling banyak ditandai oleh warganet adalah akun @sudjiwotedjo. Lalu terdapat pula akun @DPR_RI sebagai akun utama dari perbincangan yang menerima fasilitas mewah isoman tersebut. Kemudian terlihat juga akun media pemberitaan @kompascom sebagai akun yang paling sering mengaungkan terkait isu di media sosial. 

Penutup 

Fasilitas mewah berupa hotel berbintang yang diberikan untuk isolasi mandiri wakil rakyat menuai sorotan media. Hal itu dinilai kurang tepat mengingat rakyat tidak diberikan hak istimewa serupa. Ketimpangan sosial semacam ini harusnya diminimalisir oleh jajaran pejabat pemerintah. Kalimat-kalimat sindiran masyarakat terus menggema karena bangsa Indonesia tengah berjuang menghadapi pandemi yang bahkan belum pasti kapan berakhir sehingga masyarakat merasa lebih sensitif. Kritikan masyarakat ditujukan untuk wakil rakyat yang bukannya berkorban untuk rakyat tetapi justru diberi hak-hak istimewa. 

Menag Ucapkan Selamat Hari Raya untuk Umat Baha’i, Warganet Meradang!

Kontroversi kembali menyelimuti figur Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas setelah menyampaikan ucapan selamat hari raya kepada masyarakat pemeluk Agama Baha’i. Sejumlah elemen masyarakat menilai bahwa tindakan Menteri Yaqut tidak bisa dibenarkan karena menyangkut ajaran agama tertentu. Perbincangan terkait isu keyakinan di masyarakat Indonesia memang kerap memicu pro dan kontra semacam ini.

Media Monitoring Netray lantas memantau linimasa Twitter guna menjaring perbincangan publik terkait isu ini. Netray ingin melihat bagaimana pendapat masyarakat, yang diwakili oleh warganet Twitter, serta seperti apa respons mereka menanggapi langkah kontroversial Menteri Yaqut? Hasilnya bisa disimak di bawah ini.

Laporan Statistik Pemantauan Topik Ucapan Selamat Menag Yaqut untuk Umat Baha’i

Pemantauan topik ucapan selamat hari raya Menag Yaqut kepada umat Agama Baha’i menghasilkan sejumlah data statistik. Data tersebut memberi gambaran seberapa besar volume perbincangan warganet sehingga dapat dibayangkan pengaruhnya dalam konteks wacana publik yang lebih luas. Pemantauan dilakukan selama periode 23 Juli hingga 29 Juli 2021 sedangkan kata kunci yang digunakan adalah menag dan baha’i.

Terdapat 5.203 tweets dari warganet yang dihimpun oleh Netray atas perbincangan terkait topik ini. Ribuan tweets tersebut membentuk impresi sebesar 2,5 juta kali respons dalam bentuk reply, retweet, dan favorites. Secara potensial setiap tweets yang mengandung kata kunci dapat dijangkau setidaknya oleh 50,9 juta akun Twitter berbahasa Indonesia. Merujuk pada grafik Peak Time, topik ucapan selamat Menag Yaqut kepada Umat Baha’i yang sedang merayakan hari raya Naw-ruz, pertama kali muncul pada tanggal 27 Juli 2021 sekitar pukul 7 pagi.

Pada hari ke tiga wacana ini muncul di ranah publik, volume perbincangan mencapai puncaknya, yakni menembus angka 2,794 tweets, sangat jauh jika dibanding hari pertama sebanyak 804 tweets saja. Perbedaan volume yang timpang juga muncul dari grafik Sentiment Trend. Netray menemukan bahwa selama pemantauan, tweet dengan sentimen positif muncul sebanyak 390 kali. Sedangkan tweet dengan sentimen negatif berjumlah 3.071 buah. Perbedaan yang mencolok ini menjadi bukti bahwa topik tersebut mendapat banyak protes dari warganet. Lantas siapa saja yang tidak senang dengan ucapan Menag Yaqut? Simak pemaparannya berikut ini.

Top Accounts Dikuasai Sentimen Negatif Terhadap Sikap Menag Yaqut

Melalui fitur Top Accounts, Netray menemukan sejumlah akun yang mendapat impresi terbanyak. Dan dari sekilas pengamatan, grafik tersebut dikuasai oleh akun yang memiliki tweet bersentimen negatif. Seperti akun @agis_official yang melihat bahwa ucapan selamat ini bukanlah hal yang kecil. Pihaknya ingin Menteri Yaqut atau diwakilkan oleh stafnya menjawab pertanyaan siapa nabi dan Tuhan Agama Baha’i. Ia berharap tweet-nya mendapat banyak retweet agar terdengar hingga MUI. 

Akun Twitter milik Muslim Cyber Army di @MCAOps mengutip pernyataan sosiolog Universitas Gadjah Mada. Menurut pakar masyarakat tersebut Menag telah membuat kegaduhan publik dengan memberi ucapan selamat kepada Umat Baha’i. Mestinya ada proses pengakuan terlebih dahulu dari pemerintah baru Menag bisa mengucapkan selamat. Ia menuding yang dilakukan Menteri Yaqut justru kontraproduktif terhadap spirit membangun keberagaman.

Kritik bernada sinis datang dari politisi Partai Umat Mustofa Nahrawardaya melalui twit di akun @TofaTofa_id. Dirinya menyamakan Agama Baha’i dengan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). HTI dan Baha’i sama-sama dilarang di Mesir. Sedangkan di Indonesia, pemerintah telah memberangus HTI, apakah akan berlaku hal yang sama untuk Agama Baha’i?

Akun dengan tweet bersentimen negatif terakhir yang muncul dalam daftar Top Accounts adalah @Cobeh09. Tweet akun ini bahkan dengan terang-terangan menyebut bahwa MUI telah memfatwakan sesat bagi Agama Bahai. Narasi yang senada dengan tweet-tweet di atas tadi dapat dengan mudah ditemukan dalam sebagian besar tweet warganet. Yang artinya sudut pandang tersebut menjadi representasi pendapat publik secara keseluruhan.

Menggali Suara Mereka yang Memberi Dukungan

Bagaimana dengan pendapat yang mendukung ucapan selamat Menteri Yaqut? Meskipun hanya memunculkan ratusan tweet, tweet dengan sentimen positif tetap bisa memberi dampak pada linimasa Twitter. Lebih dari 30 juta akun secara potensial dapat menjangkau tweet-tweet tersebut. Netray akan menyoroti sejumlah akun dalam Top Accounts untuk sentimen positif.

Tweet bersentimen positif datang dari akun @ulil milik akademisi Islam Ulil Abshar-Abdalla. Ia mengapresiasi langkah Menteri Yaqut karena Baha’i bukan salah satu aliran Islam. Begitu pula dengan akun @Ayang_Utriza yang juga milik seorang ilmuwan Islam. Pihaknya mendukung sikap Menag karena Indonesia sejatinya menjamin hak-hak beragama dan kepercayaan masyarakat di luar enam agama resmi yang diakui pemerintah.

Sebagai figur berlatar belakang Banser, sikap Menag tentu saja sangat didukung oleh sejumlah warga ormas tersebut seperti twit dari akun @AfifFuadS. Ia melihat apa yang dilakukan oleh Menteri Yaqut ini keren dan heran mengapa banyak pihak yang mempermasalahkannya. Padahal seperti yang diungkapkan oleh dua akun sebelumnya bahwa komunitas Baha’i dilindungi UUD dan tidak melanggar Konstitusi. Negara harus menjamin kehidupan seluruh warganya. Apapun agama dan keyakinan mereka.

Perdebatan tentang tepat atau tidaknya tindakan Menteri Agama Yaqut Qoumas yang memberikan ucapan selamat hari raya kepada pemeluk Agama Baha’i di Indonesia cukup banyak menyedot perhatian warganet. Narasi kontra memang lebih menguasai linimasa dari pada yang mendukung sikap tersebut. Wacana keberagaman dan toleransi sepertinya masih akan menjadi PR bagi bangsa ini untuk beberapa waktu yang akan datang. Semoga hingga massa tersebut hadir, Indonesia tetap bisa mempertahankan keutuhan masyarakatnya.

Oknum TNI AU Injak Kepala Warga di Papua, Warganet Gaungkan ‘Papuan Lives Matter’

Aksi seorang prajurit TNI AU menginjak kepala seorang warga sipil Papua mendapat kecaman dari berbagai kalangan. Aksi tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial Twitter. Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Merauke pada Senin 26 Juli 2021. Kejadian itu pun menambah catatan panjang konflik masyarakat dengan aparat di Papua. Tak sampai di situ, hal ini juga kembali mencuatkan persoalan rasisme dan juga ketidakadilan HAM yang selama ini menjadi polemik dan tak ada habisnya. Media Monitoring Netray memantau perbincangan warganet terkait persoalan ini untuk melihat bagaimana respons warganet sejak 22 Juli 2021 sampai dengan 28 Juli 2021. Simak hasil pantauan Netray berikut.

Papua

Melalui Top Words di atas terlihat beberapa kosakata seperti, Papua, Rasis, Menginjak, Biadab, dan beberapa kosakata lainnya. Hal serupa juga ditemukan pada Issue Topic pantauan Netray. Beberapa kosakata tersebut berkaitan dengan pembahasan warganet dalam merespons persoalan ini. Kejadian yang terekam dalam video tersebut menunjukkan seorang prajurit yang sedang mengunci tangan warga sipil hingga tersungkur. Sedangkan satu prajurit lain menginjak kepala warga Papua tersebut. Aksi ini terekam dalam video berdurasi 1.20 menit dan viral di media sosial.

Sontak hal tersebut menjadi topik hangat perbincangan warganet hingga menjadi viral di media sosial. Hal ini dapat dilihat melalui jumlah tweets warganet terkait topik ini yang mencapai 16,4 ribu dengan didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi mencapai 23.5 juta dengan potensi jangkauan sebesar 109.7 juta. Sementara itu, berdasarkan grafik di atas dapat diketahui perbincangan mulai muncul dan meningkat secara signifikan sejak 27 Juli 2021 tepat sehari pasca peristiwa tersebut berlangsung dan terus memuncak hingga 28 Juli 2021.

Perbedaan Kronologis Hingga Gaungan Papuan Lives Matter

Setelah peristiwa tersebut meluas menjadi perbincangan hangat warganet pun menggaungkan tagar #PapuanLivesMatter. Hal ini terlihat melalui salah satu unggahan di atas dan kembali mengingatkan kita pada peristiwa hampir serupa, yakni kasus polisi AS yang membunuh George Floyd pada 2020 lalu. Tindakan aparat terhadap warga sipil tersebut dinilai sebagai tindakan yang arogan, terlebih diketahui bahwa warga Papua yang menjadi korban tersebut merupakan penyandang disabilitas. Namun sayangnya, kronologis kejadian tersebut belum dapat diketahui secara pasti karena terdapat perbedaan kronologis yang dilaporkan oleh masyarakat setempat dan oleh pihak TNI AU.

Mengetahui hal ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun marah besar. Dilansir dari laman news.detik.com kemarahan orang nomor satu di institusi militer ini tak berhenti hanya pada dua oknum prajurit tetapi juga dua komandan di Pangkalan Udara (Lanud) Johanes Abraham (JA) Dimara turut terkena imbasnya. Ia memerintahkan KSAU (Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo) untuk mencopot Komandan Lanud (Danlanud) dan Komandan Satuan Polisi Militernya (Dansatpom)-nya. Ia menilai kepala satuan tersebut tidak dapat membina anggotanya. Sementara itu, dua prajurit TNI yang dinilai tak peka memperlakukan penyandang disabilitas Serda A dan Praka V saat ini telah berstatus sebagai tersangka kasus kekerasan dan ditahan.

Aksi Arogansi Oknum TNI AU dan Kutukan Keras Warganet

Aksi yang dinilai arogan tersebut menuai kutukan keras dari warganet. Tak sampai disitu, aksi tersebut juga dinilai berbahaya dan biadab. Warganet menganggap persoalan tersebut tak akan selesai sampai kedua oknum TNI AU diadili di pengadilan sipil. Terlebih menurut warganet peristiwa semacam ini telah berulang kali terjadi. Bahkan akun @NataliusPigai2 dalam unggahannya mengatakan persoalan rasisme tidak akan selesai kalau Menteri Risma juga tidak dihukum. Hal ini berkaitan dengan isu rasisme sebelumnya yang melibatkan sosok Mensos Tri Rismaharini. Bagaimana tidak? Hal ini terekam dalam sebuah video yang berisikan kemarahan Risma kepada ASN dan mengancam ASN tersebut untuk dipindahkan ke Papua. Sontak hal tersebut menjadi bulan-bulanan warganet. Baca selengkapnya dalam artikel Netray berjudul Kontroversi Pernyataan Bu Risma; ASN Lelet Pindah Kerja ke Papua.

Top Categories

Pada kategori Top Accounts terlihat akun @VictorcMambor, @VeronicaKoman, @Dennysiregar7, dan lain sebagainya masuk dalam kategori akun paling populer dalam perbincangan warganet. Pada kategori Top People terlihat nama Presiden Joko Widodo menjadi nama yang paling banyak disebut oleh warganet dalam membahas peristiwa ini. Selain itu, terlihat nama Menteri Risma yang juga menjadi sasaran warganet akibat pernyataannya yang menuai kontroversi.

Dalam membahas topik ini, Netray juga memantau akun @VeronicaKoman yang sosoknya kerap bersuara dan memperjuangkan keadilan HAM untuk masyarakat Papua. Namanya juga masuk dalam kategori Top People dan Top Account topik ini. Berdasarkan pantauan Netray terlihat beberapa unggahannya di Twitter yang bersuara untuk persoalan ini. Selain itu, dalam unggahannya ia juga mengingatkan peristiwa rasisme oleh oknum TNI yang terjadi pada 2019 hingga mengakibatkan kemarahan Papua meledak tidak satu pun berakhir dipenjara. Oleh karena itu, ia meminta oknum TNI AU tersebut diadili di pengadilan sipil.

Namun, apa yang ia suarakan tentu tidak mendapat respons yang baik dari warganet lainnya. Sebagian warganet terlihat membalas tweets tersebut dengan opini yang meragukan tindakan tersebut termasuk dalam tindakan rasisme. Tak sampai disitu, terlihat warganet lainnya justru mengkhawatirkan hal ini menjadi bahan gorengan isu yang bergulir liar dipublik dan justru dapat memperkeruh suasana.

Pada kategori Top Organizations terlihat TNI dan TNI AU menempati urutan teratas sebagai organisasi yang menjadi bahasan warganet. Hal ini tentu sesuai dengan topik yang menjadi perbincangan warganet dan peristiwa yang melibatkan TNI tersebut. Selain itu, terlihat beberapa media pemberitaan daring yang turut masuk dalam kategori tersebut dan juga organisasi Komnas HAM Papua. Sementara itu, pada kategori Top Complaints terlihat kata rasis menjadi keluhan yang mendominasi perbincangan warganet dan juga keluhan terkait hilangnya akun Victor Mambor yang diduga sebagai pengunggah video tersebut di media sosial pertama kali.

Aksi kedua oknum TNI AU yang menginjak kepala seorang warga Papua mengundang berbagai reaksi dari warganet. Warganet yang menyayangkan aksi tersebut pun mengutuk keras dan menilai perbuatan tersebut berbahaya untuk NKRI. Tak heran bila topik ini didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Terlebih hal ini menambah catatan panjang ketegangan antara aparat dan masyarakat sipil Papua. Meski pihak TNI AU telah menyampaikan permintaan maaf dan menghukum kedua oknum TNI AU tersebut hal itu masih dinilai belum cukup oleh warganet.

The Minions dan The Daddies Pukau Warganet dalam Ajang Bulu Tangkis Olimpiade 2020

Olimpiade merupakan ajang olahraga internasional empat tahun sekali yang kali ini diselenggarakan di Tokyo, Jepang. Pagelaran olahraga yang awalnya dilaksanakan pada tanggal 24 Juli-9 Agustus 2020 harus mengalami penundaan karena pandemi sehingga baru terlaksana pada 23 Juli- 8 Agustus 2021. Indonesia adalah salah satu peserta yang turut hadir memeriahkan pagelaran olahraga tersebut. Salah satu cabang olahraga yang tengah menjadi sorotan masyarakat ialah bulu tangkis. Tim bulu tangkis Indonesia berhasil tampil memukau hingga masyarakat berbondong-bondong menuangkan ekspresi mereka pada media sosial Twitter. 

Keseruan warganet yang paling menonjol, yakni tertuju pada pertandingan tim ganda putra Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya. Impresi warganet tersebut menduduki trending di Twitter pada 26 Juli 2021 bertajuk ‘kevin’. Selain itu pasangan ganda putra Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan juga tak kalah menuai sorotan di Twitter pada hari yang sama. Pertandingan kedua tim tersebut terus menjadi sorotan hingga hari ini pada 29 Juli. Tersiarnya kabar kekalahan ganda putra Marcus dan Kevin kembali menempati jajaran trending Twitter. Tertarik dengan ungkapan impresi warganet terkait penampilan kedua tim ganda putra kebanggan Indonesia tersebut, Media Monitoring Netray melakukan pemantauan. Seperti apa hasilnya? Simak ulasannya berikut ini. 

Pertama-tama untuk melihat garis besar perbincangan warganet, Netray merangkumnya dalam Top Words. Terlihat dari gambar Top Words di atas, selain kata tokyo2020 dan badminton yang berukuran besar terdapat pula kata grup, kevin, marcus, minions, dan daddies. Hal ini menandakan bahwa selain memperbincangkan cabang olahraga bulu tangkis Indonesia di olimpiade Tokyo 2020 secara umum, warganet juga menyoroti permainan para tim kebanggaan yang tengah berjuang. Bagaimana statistik perbincangannya?

Netray melakukan pemantauan selama sembilan hari dengan periode 21-29 Juli 2021. Hasilnya perbincangan seputar penampilan tim ganda putra bulu tangkis dalam ajang olimpiade 2020 mendulang sebanyak 210,694 tweets. Topik tersebut trending di Twitter pada 26 Juli tetapi sehari setelahnya topik ini juga masih hangat diperbincangkan warganet. Hal itu terlihat dari jumlah impresi yang menjangkau angka 402,1 juta. Nah, seperti apa keramaian warganet membahas seputar topik? Lalu bagaimana ungkapan ekspresi warganet untuk the minions dan the daddies

Kevin Ganda Putra Bulu Tangkis Trending di Twitter

Kevin menjadi salah satu pemain tim ganda putra bulu tangkis yang tengah digandrungi masyarakat Indonesia. Namanya menduduki jajaran trending di Twitter pada 26 Juli kemarin. 

Suara dukungan untuk pemain bernama lengkap Kevin Sanjaya Sukamuljo ini terus menggema seiring laga pertandingan berjalan. Warganet mengungkapkan impresinya lantaran terpukau dengan permainan yang disajikan oleh Kevin di lapangan. Tidak heran apabila tim ganda putra Kevin yang berpasangan dengan Marcus Gideon diberi julukan ‘The Minions’ oleh warganet karena paras serta kelihaian mereka dalam berlaga. 

Tim Bulu Tangkis The Minions 

Julukan The Minions diberikan masyarakat penggemar bulu tangkis pada pasangan ganda putra Marcus Gideon dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Dilansir dari media CNN Indonesia, julukan tersebut pertama kali dicetuskan oleh Stephanie Zen yang merupakan seorang penggemar bulu tangkis. Menurut Stephanie, julukan Minions terucap begitu saja karena melihat Marcus dan Kevin berlaga di lapangan seolah memantul kesana kemari seperti ‘minions’ dalam film ‘Despicable Me’. Berikut gambaran statistik perbincangannya.

Statistik hasil pantauan Netray dengan memasukan kata kunci the minions memperoleh sebanyak 15,4 ribu tweets. Perbincangan warganet didominasi dengan tweets berupa dukungan bersentimen positif.

Akun Twitter resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia @KEMENPORA_RI memberikan kabar baik terkait keberhasilan the minions sebagai juara grup A yang secara langsung memastikan lanjut pada babak perempat final. Kemudian dukungan warganet juga terus menggema seiring perjuangan The Minions bertanding di Olimpiade. Warganet optimis bahwa The Minions akan sampai pada tahap final dan mengantongi medali emas.

Tim Bulu Tangkis The Daddies 

Selain the minions, terdapat pula pasangan ganda putra lainnya yakni Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang juga menyita perhatian warganet. Pasangan ganda putra Ahsan dan Hendra ini mendapat julukan The Daddies dari para pecinta bulu tangkis Indonesia. Alasannya ialah karena usia Ahsan dan Hendra, serta status mereka yang sudah menjadi ayah sehingga munculah julukan The Daddies tersebut. Berikut ini statistik perbincangan seputar The Daddies.

Netray memasukan kata kunci the daddies untuk melihat perbincangan warganet terkait kata kunci tersebut. Hasilnya perbincangan seputar The Daddies menuai 15,4 ribu tweets dengan dominasi cuitan bersentimen positif. Angka total tweets sentimen positif yang diperoleh dalam pemantauan The Daddies lebih unggul dari The Minions. Lalu apa yang membuat The Daddies lebih ramai menjadi perbincangan? 

Keramaian perbincangan The Daddies bermula dari hasil kemenangan melawan tim Malaysia. Pengumuman kemenangan tersebut pertama kali ditweetkan oleh akun @antaranews. The Daddies berhasil mengalahkan tim Malaysia dengan skor 21-16 dan 21-19. Skor kemenangan mutlak yang membawa The Daddies melenggang dalam semi final Olimpiade 2020. Sontak hal itu memicu antusiasme pecinta bulu tangkis Indonesia yang diwakili oleh warganet berikut ini. 

Dukungan dan doa warganet terus mengalir untuk The Daddies melaju ke tahap final. Serupa dengan The Minions, warganet juga menaruh harapan besar pada The Daddies untuk mengantongi medali emas. Kedua tim ganda putra kebanggan Indonesia yakni The Minions dan The Daddies menuai dukungan luar biasa dari para pecinta bulu tangkis Indonesia agar bertengger di final.  

Kekalahan The Minions dalam Babak Perempat Final

Pada 29 Juli 2021, warganet kembali dihebohkan dengan kabar kekalahan yang harus diterima oleh tim kebanggaan mereka yakni The Minions. Tim ganda putra Indonesia tersebut dinyatakan kalah pada babak perempat final setelah melawan pasangan ganda putra Malaysia yakni Aaron Chia dan Soh Woii Yik. Sontak kabar kekalahan The Minions pun menggema hingga memenuhi lini masa media sosial di Twitter. Tidak sedikit ungkapan kesedihan hingga dukungan yang diberikan masyarakat Indonesia kepada The Minions.

Akun pertama yang mengabarkan kekalahan The Minions adalah @BadmintonTalk serta akun portal media Antara News. Tweets dari BadmintonTalk ini kemudian mendapat interaksi dari warganet lainnya.

Kesedihan warganet tergambar jelas dari contoh tweets di atas. The Minions merupakan salah satu harapan masyarakat Indonesia untuk meraih medali emas cabang bulu tangkis di Olimpiade. Namun harapan tersebut harus pupus seiring kegagalan The Minions dalam melaju ke babak final. Di tengah perasaan sedih yang menggebu, tak lupa warganet juga memberikan dukungan untuk The Minions agar tetap berbesar hati. Tersisa The Daddies yang masih berjuang untuk melaju ke babak final dan berkesempatan membawa medali emas.

Top Complaint

Meskipun dominasi cuitan yang diperoleh bersentimen positif, tetapi perbincangan mengenai kiprah The Minions dan The Daddies dalam ajang Olimpiade 2020 cabang bulu tangkis juga menuai cuitan negatif. Tweets bernada negatif tersebut telah dirangkum Netray dalam jajaran Top Complaint berikut.

Pada gambar Top Complaint di atas, kata eror, jelek, kesel hingga kecewa menjadi ungkapan yang paling sering disebutkan warganet. Impresi negatif berupa keluhan tersebut dituangkan warganet yang merasa kurang puas melihat permainan The Minions dan The Daddies. 

Warganet mengomentari permainan The Minions dan The Daddies yang dinilai lebih banyak eror dan kurang fokus. Kemudian warganet juga menyoroti secara khusus permainan Kevin Sanjaya yang dianggap mudah terpancing amarah. 

Penutup 

Tim ganda putra bulu tangkis Indonesia tengah menjadi primadona masyarakat pecinta bulu tangkis. The Minions dan The Daddies yang menjadi sorotan lantaran keberhasilannya melenggang di babak semi final. Permainan kedua tim ganda putra tersebut pun, dinilai seru dan bagus dengan memperbanyak pengumpulan poin demi poin. Kemudian dalam pertandingan semi final The Minions harus berbesar hati tersingkir dan menerima kekalahan. Bagaimanapun The Minions telah berjuang serta berusaha memberikan yang terbaik. Semoga The Daddies dapat melanjutkan di babak final dan membawa pulang medali emas. Selamat berjuang, para atlet kebanggaan Indonesia. Segala dukungan dan doa terus menggema dari masyarakat Indonesia untuk semua atlet yang tengah berjuang di Olimpiade 2020.  

Warganet Heboh! Gim PES Rebranding Jadi eFootball

Pecinta video gim tanah air, khususnya permainan olahraga virtual sepakbola, dibuat heboh oleh salah satu franchise terkenal yaitu Pro Evolution Soccer (PES) besutan Konami. Kabarnya gim tersebut melakukan rebranding dengan mengubah nama menjadi eFootball. Apabila dulu gim ini dimainkan secara single player experience, sekarang eFootball PES berganti menjadi gim free to play secara online. Lantas seperti apa kehebohan warganet Twitter melihat perubahan ini? Simak infografik dari Netray berikut ini.

  • PES 2021
  • Statistik Pemantauan
  • Nostalgia dan Kecewa
  • Top Account
  • Media Populer
  • Penutup

Perbincangan tentang rebranding PES mulai muncul pada hari Rabu 21 Juli 2021 menjelang sore hari. Informasi perubahan ini diketahui oleh akun @virtualballers saat menilik laman akun resmi PES di Twitter. Konami terlihat sudah mengganti username gim mereka menjadi eFootball tanpa ada embel-embel nama “PES” di belakangnya.

Statistik Pemantauan

Sejak perbincangan rebranding PES mulai menanjak di linimasa, warganet telah mengirim 1,884 twit dengan kata kunci hingga akhir periode pemantauan. Sebanyak 370 twit menyambut perubahan tersebut dengan sentimen positif. Sedangkan 445 twit lainnya ditulis dengan sentimen negatif. Perbincangan mencapai volume tertinggi yaitu 529 ribu total impresi dan secara potensial dapat menjangkau 45,3 juta akun Twitter.

Nostalgia dan Kecewa

Menceritakan nostalgia bermain gim PES dengan diimbuhi tagar RIP PES menjadi respon yang paling umum warganet Indonesia mendengar proyek eFootball Konami. Respon tersebut kerap ditemukan dalam twit dengan sentimen positif. Sebaliknya untuk sentimen negatif, Netray sering menemukan ungkapan rasa kecewa karena tidak bisa melanjutkan gim yang selama ini sudah nyaman warganet mainkan.

Top Accounts

Wacana rebranding PES memunculkan sejumlah akun sebagai episentrum perbincangan. Terlihat dalam grafik Top Accounts, akun @FaktaSepakbola mendapat respon terbanyak dari warganet. Disusul dengan akun @idextratime, @virtualballers, hingga @panditfootball. Hampir keseluruhan akun yang berada dalam grafik ini adalah akun non-perseorangan.

Penutup

Perubahan brand (rebranding) yang dilakukan Konami terhadap gim PES mereka menjadi eFootball mendapat sambutan yang cukup seragam dari warganet pecinta gim olahraga virtual sepakbola. Usia gim yang tergolong klasik membuat warganet bernostalgia kala mereka masih memainkan gim ini. Sembari mengucapkan kata perpisahan dengan menulis RIP PES pada twit mereka. Ada yang tertarik memainkan gim ini kedepannya?

Serba Salah Pernyataan Mahfud di Media, Sentimen Negatif Makin Tinggi

Pernyataan pejabat negara baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan di media sosial selalu menarik perhatian masyarakat. Terutama di kondisi genting Indonesia menghadapi pandemi yang tak kunjung usai, sikap dan pernyataan pejabat publik akan lebih dicermati dan menjadi lebih sensitif. Dengan kata lain, mereka kini menjadi pusat perhatian publik. Baik masyarakat maupun media massa akan dengan mudah menilai dan menghakimi apabila dirasa sikap dan pernyataannya sensitif dan kontroversial. Seperti yang tengah dialami oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Moh Mahfud MD. Baru-baru ini, Mahfud menjadi sorotan baik oleh masyarakat Twitter maupun awak media. Namanya kerap disebut dan dibicarakan terkait dengan sejumlah tweetnya yang mengundang perdebatan.

Netray tertarik untuk memantau aktivitas Menko Polhukam tersebut di linimasa Twitter; pernyataan mana saja yang menarik perhatian warganet? Bagaimana muatan sentimen warganet yang mengomentari aktivitasnya? Lalu seberapa besar antusiasme warganet menyoroti dan membicarakannya di Twitter. Tak ketinggalan, Netray juga akan mengamati seberapa besar entitas Mahfud menjadi newsmaker media massa. Simak analisisnya berikut.

Menko Polhukam Mahfud MD di Linimasa Twitter

Untuk mengamati aktivitas Mahfud di linimasa Twitter dan bagaimana warganet menanggapinya, Netray menggunakan fitur Account Monitoring. Fitur ini memungkinkan kita melihat aktivitas akun, seperti tweet maupun retweet. Dengan filter Tweet by Popular, Oldest, Most Like, Most Replied, Most Reetwet, hingga Recent kita dapat dengan mudah menemukan apa yang kita cari.

Sejumlah tweet Mahfud yang paling banyak mendapat impresi dari warganet selama periode 1-27 Juli 2021 di antaranya adalah tentang sinetron Ikatan Cinta, temuan TP3 Terbunuhnya 6 Laskar FPI, vaksinasi, dan cerita haru kematian pasien Covid-19.

Peak Time dan Mentions Sentiment

Di fitur Account Monitoring Netray, kita juga dapat melihat waktu puncak atau Peak Time, baik berdasarkan aktivitas akun maupun aktivitas mention akun. Demikian pula fitur Mention Sentiment yang akan memudahkan kita untuk melihat bagaimana arah tanggapan warganet dilihat dari muatan sentimennya selama periode tersebut.

Dapat diamati bahwa selama periode 1-27 Juli 2021, akun @mohmahfudmd mendapat mention tertinggi pada 17 Juli dan 26-27 Juli 2021. Dilihat dari Mentions Sentiment, muatan sentimen negatif mendominasi pada waktu-waktu tersebut. Artinya, warganet menanggapi aktivitas Mahfud di media sosial Twitter pada periode tersebut lebih banyak secara negatif. Setelah ditelusuri, tweet Mahfud yang menarik perhatian warganet pada 17 Juli adalah permasalahan vaksinasi di Indonesia. Sementara pada 26-27 Juli 2021 berkaitan dengan tweet beliau yang membagikan kisah haru kematian pasien positif Covid-19.

17 Juli 2021; Soal Vaksinasi

Pada 17 Juli 2021, Mahfud membicarakan permasalahan vaksinasi, mulai dari latar belakang adanya vaksin gratis dan berbayar hingga masalah kurangnya vaksinator yang menyebabkan vaksinasi terhambat dan timbul antrean masyarakat untuk vaksin. Pernyataan tersebut sayangnya menimbulkan perdebatan. Banyak warganet yang tidak sepakat dengan pernyataan Mahfud. Mereka menyampaikan bahwa kejadian di lapangan bukan merupakan kekurangan vaksinator tetapi kurangnya stok vaksin sehingga banyak masyarakat yang harus berebut untuk mendapatkan kuota.

Warganet juga mempertanyakan penjelasan Mahfud soal ide vaksin berbayar yang dikaitkan dengan masalah vaksinator yang tidak mencukupi. Warganet menyarankan agar pemerintah membuka vaksinasi gratis di apotek, rumah sakit dan klinik swasta sehingga jangkauan lebih luas dan cepat bukan malah memunculkan ide vaksin berbayar sebagai solusi. Sementara soal kerumunan masyarakat akibat berebut vaksin warganet memberi solusi agar pemerintah meniru cara KPU melakukan pemungutan suara, mulai dari pendataan, penempatan petugas hingga penyesuaian data agar vaksinasi terdata dan efektif.

26-27 Juli 2021; Kisah ‘Haru’ Kematian Pasien Covid

Tweet Mahfud yang terbaru soal kisah haru kematian pasien Covid pada 26 Juli 2021 juga mengundang perdebatan di mata warganet. Mulai dari seorang kaya raya di Jatim yang meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan hingga kematian profesor kedokteran yang menyerahkan satu-satunya stok oksigen kepada juniornya karena sama-sama terserang Covid-19.

Pada kisah pertama mungkin Mahfud ingin menyiratkan pesan bahwa penanganan Covid sama rata pada semua kalangan bukan mengutamakan mereka yang kaya saja seperti yang beredar. Sementara di kisah 2 mungkin Mahfud pun ingin menyampaikan sisi haru dan heroiknya seorang profesor tersebut. Namun, lagi-lagi pernyataan Mahfud menjadi blunder dan mengundang sensitifitas warganet.

Warganet menilai apa yg disampaikan Pak Mahfud dalam tweetnya tersebut kurang tepat. Di kondisi yg memprihatinkan seperti saat ini, menyampaikan kisah ‘haru’ kematian pasien Covid karena kekurangan oksigen dinilai kurang tepat. Apalagi hal ini disampaikan oleh seorang menteri. Berkaca dari kisah ‘mengharukan’ yang disampaikan, warganet menilai Pak Mahfud dan para pejabat negara lainnya seharusnya meminta maaf kepada rakyat karena belum berhasil menangani pandemi

Statistik Topik Mahfud di Twitter

Selain memonitoring akun Twitter, Netray juga mengamati apa yang dibicarakan warganet secara luas ketika menyebut mahfud, baik yang menandai akun maupun membicarakannya secara bebas di Twitter.

Separuh dari total tweet yang membicarakan Mahfud selama 4 minggu terakhir berada pada indeks muatan negatif. Lonjakan sentimen negatif terlihat pada periode 17, 20, dan 26 Juli 2021. Hal ini seperti apa yang telah dijelaskan pada Account Monitoring berdasarkan waktu terbanyak warganet memention beliau. Berikut adalah beberapa poin yang menjadi pembahasan warganet.

Terlihat beragam kosakata yang mengacu pada beberapa topik pembahasan. Yang pertama tentu saja dibicarakan dalam kaitannya dengan isu pemerintahan dengan entitas Jokowi dan Fadli (Zon) yang melekat. Selanjutnya adalah soal sinetron ikatan cinta yang sempat menarik perhatian Mahfud, kebijakan ppkm, vaksinasi dan polemik tweet Mahfud soal cerita kematian pasien Covid-19 yang tercermin pada kata mengharukan, meninggal, hingga didramatisir.

Di sisi Top Account, topik terkait Mahfud MD paling banyak dipengaruhi oleh akun @fadlizon dan @temponewsroom. Seperti diketahui, Tempo menerbitkan karikatur Mahfud yang tengah menonton sinetron Ikatan Cinta yang kemudian banyak mendapat impresi dari warganet.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-73.png

Mahfud di Media Pemberitaan

Apa yang terjadi di media sosial Twitter tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di media pemberitaan. Entitas Mahfud muncul dalam seribu artikel dari 98 total media. Sentimen negatiff pun lebih tinggi ketimbang sentimen positifnya. Puncak pemberitaan terjadi pada tanggal 16 dan 24 Juli 2021. Adapun kategori yang paling banyak membingkai topik ini adalah Pemerintahan, Politik, Kesehatan dan Hiburan. Berikut gambaran statistiknya.

Demikian pantauan Netray. Semoga kita dapat lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial di masa pandemi seperti saat ini. Sebab banyak hal-hal yang mungkin di kondisi normal menjadi wajar namun dapat menjadi sensitif dan terkesan tidak berempati ketika muncul dalam situasi yang kurang tepat. Seperti sisi positif kebijakan PPKM yang dimanfaatkan seorang pejabat negara untuk menonton film yang akan menjadi sensitif bagi masyarakat yang terdampak PPKM dan kesulitan makan. Demikian pula dengan kisah heroik kematian pasien Covid-19 yang coba disampaikan Mahfud dan berakhir pada kritik warganet atas penanganan pandemi pemerintah Indonesia yang buruk.

Bu Risma Marah-Marah Lagi, Ada Apa?

Aksi marah-marah Mensos Risma belum lama ini kembali viral di media sosial. Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma merupakan seorang publik figur yang selalu mampu menarik perhatian masyarakat. Sosoknya yang dikenal dengan wanita pekerja keras dan disiplin itu belum lama ini kembali menjadi perbincangan setelah dirinya melakukan sidak di Tuban. Risma marah besar saat sidak mengecek penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau program sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Sabtu, 24 Juli 2021 lalu.

Rekaman video kemarahannya tersebut pun beredar luas di dunia maya hingga Risma kembali menjadi perbincangan publik. Melihat hal tersebut Netray mengamati laju perbincangan warganet melalui kanal media sosial Twitter dan beberapa pembahasan media pemberitaan daring terkait topik ini. Seperti apa selengkapnya? Simak ulasan Netray berikut.

Marah

Sosok Risma kerap menjadi kontroversi bahkan sejak dirinya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Sebelumnya ia menjadi sorotan terkait pernyataannya yang dinilai rasis dan mendiskreditkan Papua. Hal tersebut telah dianalisis oleh Netray dalam artikel berjudul Kontroversi Pernyataan Bu Risma; ASN Lelet Pindah Kerja ke Papua.

Kini Netray kembali melakukan pantauan terkait topik Risma sejak 20 Juli 2021 sampai dengan 26 Juli 2021. Melalui pantauan tersebut ditemukan 367 artikel terkait Menteri Sosial Indonesia tersebut yang berasal dari 74 total media. Adapun pemberitaan seputar topik tersebut setidaknya melibatkan 3,008 total entitas. Selain itu, pada Top Categories terlihat kategori pemerintahan dan kesehatan mendominasi pembahasan media terkait topik ini.

Bila diamati melalui grafik di atas terlihat pembahasan media terkait wanita kelahiran 20 November 1961 tersebut memuncak sejak 24 Juli 2021 dan terus meningkat secara signifikan pada hari berikutnya. Sedangkan pada Top Locations dapat diamati wilayah Jawa Timur menjadi lokasi yang mendominasi pembahasan media daring terkait topik ini. Hal tersebut berkaitan dengan peristiwa sidak yang terjadi di Tuban Jawa Timur yang kemudian menjadi kontroversi di media.

Dilansir melalui laman ID Investing Menteri Sosial Tri Rismaharini geram kepada bawahannya saat mendapati penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mengaku hanya menerima bansos sebanyak dua bulan dari yang seharusnya tiga bulan. Risma pun mempertanyakan kemana dana bansos yang satu bulan tersebut, ia pun meminta bawahannya untuk mengevaluasi hal tersebut. Tak hanya itu, Mantan Wali Kota Surabaya itu mengaku kesal dengan praktik penyaluran bansos di Tuban. Padahal, Kemensos telah mengupayakan anggaran bansos agar bisa disalurkan langsung kepada masyarakat.

Mendapati temuan tersebut, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengaku tidak mengetahui terkait pencairan BNPT tersebut. Apalagi dirinya baru satu bulan dilantik menjadi Bupati. Namun ia tidak tinggal diam, merespon hal tersebut ia mengatakan akan segera menindaklanjuti dan mengevaluasi temuan Mensos tersebut.

Bu Risma Marah-Marah Lagi, Bagaimana Respon Warganet?

Ramainya pembahasan topik tersebut di media pemberitaan daring membuat topik ini semakin menjadi perbincangan luas warganet di media sosial Twitter. Merespon hal ini warganet pun ramai-ramai mengunggah opini mereka terkait peristiwa ini. Belum lagi, dalam berbagai kesempatan nama Risma memang kerap menjadi perbincangan warganet hingga menduduki trending topik.

Berdasarkan pantauan Netray pada periode yang sama ditemukan 1,744 total tweets yang membahas seputar topik kemarahan Risma dengan didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Adapun impresi warganet terkait topik ini mencapai 26.2 ribu dengan potensi jangkauan sebesar 71.7 juta. Bukan tanpa alasan, ramainya perbincangan terkait topik ini juga dipengaruhi oleh trauma masyarakat terkait dana bansos yang sebelumnya justru dikorupsi oleh Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara. Hal tersebut menyebabkan topik terkait bansos menjadi topik yang menarik di mata warganet yang khawatir akan penyalahgunaan kembali terjadi.

Meski demikian tidak sedikit warganet yang mendukung aksi dari Mantan Wali Kota Surabaya tersebut. Mereka menilai sidak dan penindaklanjutan temuan tersebut memang perlu dilaksanakan agar meminimalisir penyalahgunaan dana bantuan sosial. Tak hanya itu, warganet bahkan menduga uang satu bulan dari BPNT tersebut masih disimpan di bank untuk dibungakan dan hasilnya untuk siapa masih menjadi pertanyaan. Meski demikian terdapat juga warganet yang kontra dengan kemarahan Risma kali ini. Hal tersebut dapat diamati dari kutipan tweets warganet di atas yang menilai Mensos Risma seolah hanya menonjolkan kemarahannya saja dalam menunjukkan kinerjanya pada masyarakat.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Tuban Risma tak hanya mengungkap temuannya terkait permasalahan aliran dana bansos namun ia juga mengingatkan masyarakat Tuban untuk aktif menghadapi Covid-19. Risma juga mengingatkan masyarakat bahwa pemerintah tak bisa terus menerus memberikan dana bantuan sosial kepada masyarakat. Hal ini justru mendapat respon keras dari seniman kondang Sudjiwo Tedjo yang menilai memberikan bantuan kepada masyarakat di tengah pandemi merupakan tugas dari pemerintah.

Top Categories

Pada kategori Top Portal terlihat Detik menjadi media pemberitaan daring yang paling banyak menerbitkan artikel terkait topik ini. Pada kategori Top Accounts terlihat akun @geloraco menempati urutan teratas diikuti oleh akun @tempodotco. Kedua akun tersebut merupakan akun paling populer dalam perbincangan warganet terkait kemarahan Mensos Risma di Tuban.

Sementara itu, pada kategori Top People terlihat nama Risma mendominasi perbincangan warganet sesuai dengan fokus utama pembahasan pada topik ini. Selain itu, terlihat juga nama Joko Widodo selaku Presiden RI dan Sudjiwo Tejo yang menjadi tokoh populer dalam perbincangan warganet karena tanggapannya terkait pernyataan Risma yang sebelumnya mengatakan negara memiliki keterbatasan untuk memberi bantuan sosial secara terus menerus.

Pada kategori Top Complaints topik seputar Risma masih didominasi oleh komplain dari warganet terkait rasis. Hal ini berkaitan dengan perbincangan yang viral sebelumnya dan telah dianalisis oleh Netray pada artikel Kontroversi Pernyataan Bu Risma; ASN Lelet Pindah Kerja ke Papua. Selain itu, pada kategori tersebut terlihat keluhan warganet lainnya seperti, korupsi, kecewa, tidak mampu, dan beberapa keluhan lainnya yang berkaitan dengan sosok Tri Rismaharini.

Nama Tri Rismaharini atau yang akrab disapa dengan Risma memang selalu mampu mencuri perhatian warganet. Terlebih sejak dirinya menjabat sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi dana bansos Covid-19. Kemarahan dirinya saat melakukan sidak di berbagai tempat kerap tersebar di media sosial hingga menjadi perbincangan warganet dan masyarakat luas. Menanggapi hal tersebut warganet pun merespon dengan berbagai tanggapan, mulai dari mendukung aksi dari Mensos tersebut atau justru menjulukinya sebagai sosok yang pemarah.

Merangkum Wacana Bantuan Subsidi Upah dalam Pemberitaan Media Massa Nasional

Guna membantu masyarakat Indonesia yang sedang mengalami krisis akibat pandemi Covid-19, pemerintah berencana kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) seperti tahun lalu. Pemerintah menganggarkan bantuan sebesar Rp 8 triliun yang disalurkan melalui Kementerian Ketenagakerjaan kepada 8 juta pekerja di seluruh Indonesia. Nantinya penyaluran BSU akan dilakukan selama dua bulan dengan masing-masing sejumlah Rp 500.000, sehingga setiap penerima akan mendapat total bantuan sebanyak Rp 1 juta.

Ada sejumlah kriteria untuk menentukan siapa saja yang mendapatkan bantuan BSU. Pertama, peserta yang mendapat subsidi upah adalah pekerja yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan dan telah membayar iuran. Kedua, batas maksimal gaji yang diterima setiap bulan tidak lebih dari Rp 3,5 juta. Jika pekerja berada di wilayah dengan UMK lebih dari Rp 3,5 juta, maka angka UMK akan menjadi batas kriteria subsidi upah. Aturan tersebut disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

subsidi upah

Netray lantas memantau media massa nasional untuk melihat bagaimana wacana Bantuan Subsidi Upah diberitakan. Seberapa jenuh media massa Indonesia dengan kata kunci pemantauan? Bagaimana tendensi sentimen atas laporan para jurnalis? Seperti apa wacana ini berkembang? Hingga siapa saja yang terlibat dalam wacana ini? Hasilnya bisa disimak di bawah ini.

Laporan Statistik Pemberitaan Bantuan Subsidi Upah Selama Periode Pemantauan

Guna memilah-milah pemberitaan yang memberitakan wacana BSU, Netray menggunakan kata kunci “subsidi upah”. Pemantauan tersebut dilakukan selama periode satu pekan, yakni sejak tanggal 20 Juli hingga 26 Juli 2021. Yang berhasil dirangkum Netray antara lain total pemberitaan yang mengandung kata kunci sebanyak 621 artikel. Terdapat 87 portal berita online yang menerbitkan ratusan berita tersebut.

Sebagian besar artikel terpantau masuk ke dalam kategori Government, yakni sebanyak 475 laporan. Sedangkan 123 laporan lainnya terindeks ke dalam kategori Finance & Insurance. Sisanya tersebar ke dalam kategori Health & Lifestyle hingga Entertainment. Netray juga menemukan setidaknya 3.947 total Person Entities yang muncul dari dalam artikel wacana Subsidi Upah. Data tersebut akan dipecah dan dianalisis lebih jauh lagi di bab analisis nanti.

Untuk tendensi sentimen, Netray menemukan bahwa 455 artikel ditulis dengan sentimen positif. Jumlah ini terhitung sudah menguasai persepsi kantor berita terhadap wacana subsidi upah. Pasalnya dari yang terpantau Netray hanya terdapat 66 artikel saja yang memiliki sentimen negatif. Dapat dibayangkan bahwa media massa sangat mendukung rencana pemerintah ini. 

Tetapi sebelum membuktikan asumsi tersebut perlu disampaikan sejumlah fakta statistikal lain seperti kapan saja wacana terkait subsidi upah santer diberitakan oleh media massa online. Terlihat dari grafik Peak Time di bawah bahwa wacana ini mencapai puncak kuantitas pemberitaan pada tanggal 22 Juli 2021 sebanyak 158 artikel selama 24 jam. Hanya saja hingga akhir periode pemantauan wacana ini seperti tidak menunjukan kecenderungan mereda. Sehingga bisa disimpulkan bahwa topik ini memang menjadi isu yang populer selama periode pemantauan.

Penerima Bantuan Subsidi Upah dan Kemunculan Kritik Publik

Wacana bantuan subsidi upah sebenarnya sudah muncul bahkan sejak awal bulan ini. Tetapi baru pada tanggal 21 Juli yang lalu sinyal keberadaanya semakin menguat. Media massa menulis sejumlah laporan yang memberitakan sejumlah kabar bahwa pemerintah bersiap-siap untuk mencairkan program bantuan langsung tunai (BLT) melalui kerjasama Kementerian Ketenagakerjaan dengan lembaga BPJS. Hanya saja pemerintah belum menentukan besaran bantuan hingga petang hari. Publik baru disajikan spekulasi dan prospek terkait berapa jumlah bantuan subsidi uang untuk pekerja secara ideal.

Baru setelah petang menjelang malam, wacana kebijakan subsidi upah tersebut diumumkan oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dan akhirnya teka-teki berapa besaran bantuan yang didapat terkuak. Lebih sedikit dari perkiraan yakni hanya Rp 1 juta saja. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa bantuan subsidi upah akan diberikan secara bertahap selama dua bulan. Media massa juga membagikan informasi terkait kriteria penerima bantuan subsidi upah beserta cara mengecek daftar nama pekerja yang mendapatkan bantuan tersebut.

Karena diumumkan pada malam hari, puncak pemberitaan baru terjadi esok harinya, yaitu pada tanggal 22 Juli 2021. Sebagian besar laporan masih dengan sudut pandang yang sama. Hanya saja beberapa laporan mulai memberikan kritik terhadap kebijakan tersebut. Pertanyaan terkait efektivitas pemberian bantuan menjadi sudut pandang kritik atas SBU. Berikut ini adalah contoh kritik publik yang muncul dari pemberitaan media massa.

Menjelang akhir periode pemantauan, kritik yang lebih beragam muncul ke hadapan publik. Salah satunya datang dari anggota DPR dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay yang menyebutkan bahwa seharusnya bantuan subsidi upah juga menyasar pekerja di sektor informal. Pasalnya sektor ini terhitung banyak menyumbang demografi masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM akibat pandemi Covid-19. Masalah kriteria penerima bantuan juga menjadi sorotan Konfederasi Serikat Pekerja yang meminta pemerintah untuk memperluas lagi cakupan kriteria tersebut.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menjadi figur yang paling banyak dirujuk oleh media massa. Meskipun diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, sasaran bantuan yakni rakyat pekerja kerap menjadi highlight pemberitaan media massa. Pemantauan Netray juga menemukan sejumlah tokoh kepemerintahan yang ikut disinggung. Seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto,  Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, dan Mendagri Tito Karnavian.

Penutup

Bantuan Subsidi Upah untuk rakyat pekerja yang terdaftar dalam BPJS rencananya memang baru akan diberikan bulan Agustus dan September depan. Wacana tersebut sudah diumumkan termasuk syarat kriteria siapa saja yang berhak mendapatkannya. Bantuan ini dimaksudkan guna membantu rakyat pekerja yang terdampak pandemi Covid-19. Meskipun mendapat banyak apresiasi publik, keberadaan kritik tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Bagaimanapun upaya dari pemerintah semacam ini harus tetap diukur efektivitasnya dalam menangani masalah yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

6 Provider WiFi yang Bisa Jadi Pilihanmu untuk Terus #DiRumahAja

Kondisi pandemi yang tak kunjung usai memaksa sebagian besar kegiatan harus kita lakukan di rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar, bekerja, hingga menghabiskan waktu luang. Wajar apabila konsumsi internet kita semakin tinggi dewasa ini. Anggaran untuk paket data yang sebulan biasanya hanya puluhan ribu bisa jadi ratusan ribu sekarang. Apalagi jika semua anggota keluarga produktif menggunakan internet setiap harinya. Maka tak heran apabila banyak yang beralih menggunakan wifi untuk menghemat pengeluaran. Nah, kira-kira provider mana yang cocok untuk kamu? Berikut beberapa provider wifi yang paling banyak diperbincangkan warganet di Twitter. Kuy simak, barangkali ada yang jadi incaranmu.

  • IndiHome
  • First Media
  • MNC Play
  • Biznet
  • XL Home
  • MyRepublic
  • Provider Wifi

1. IndiHome

wifi indihome

Provider wifi dari Telkom Indonesia yang dikenal memiliki jangkauan luas ini paling banyak dikenal dan digunakan masyarakat. Maka tak heran apabila beberapa kali Indihome menjadi trending lantaran masalah koneksi jaringan yang mendadak down di berbagai wilayah. Meski demikian Indihome tetap menjadi pilihan warganet mengingat harga paketnya yang cukup murah dan jangkauan internet yang sudah mengcover sebagian besar wilayah Indonesia.

2. First Media

Layanan internet ini sangat cocok untuk kamu yang menyukai hiburan dan TV kabel. Kamu bisa menikmati 179 channel lokal dan internasional dengan kualitas HD 4K dan kualitas suara Dolby Digital. Hingga akhir 2020, First Media telah menjangkau 23 kota di Indonesia. Kecepatannya 15 Mbps hingga 300 Mbps dengan tarif langganan mulai Rp360.000 per bulan.

3. MNC Play

MNC Play adalah provider internet yang memiliki kecepatan tertinggi di Indonesia. Provider ini memiliki kapasitas network yang mencapai 10 Gbps dan menyediakan 180 channel TV lokal maupun internasional. Harga paket MNC Play WiFi mulai Rp 290.00 ribu per bulan dengan kecepatan up to 10 Mbps. Namun layanan MNC Play baru bisa dinikmati di 6 kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, dan Medan. Pada tanggal 11 Juli 2021, MNC Play banyak disebut-sebut lantaran terjadi trouble di berbagai wilayah. Selain masalah jaringan, komplain yang paling banyak adalah soal tagihan Euro Soccer yang dibebankan kepada pelanggan tanpa persetujuan.

4. Biznet Home

Biznet Home adalah layanan internet Wi-Fi ultra cepat yang diperuntukkan bagi pengguna perumahan dan apartemen. Kecepatan koneksinya mencapai 150 Mbps. Biznet pun menyediakan pilihan paket kombo internet dan TV kabel atau internet saja. Paket WiFi mulai dari Rp325.000 per bulan untuk kecepatan up to 75 Mbps. Namun, untuk biaya pemasangan perdana Biznet memberikan harga Rp750.000 dan biaya sewa perangkat Rp900.000. Jaringan Biznet telah tersedia di lebih dari 110 kota yang tersebar di sepanjang Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Batam, Kalimantan dan Sulawesi.

5. XL Home

Saat ini, XL Home telah melayani pelanggan di wilayah Jabodetabek, Yogyakarta, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Banjarbaru, Medan, Palembang, Bandung, Cirebon, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Biaya berlangganan mulai dari Rp279.000 per bulan dengan kecepatan koneksi up to 30 Mbps. Paket internet XL Home sudah dilengkapi dengan XL Home Entertainment Box dengan teknologi Android teranyar yang bisa mengubah TV biasa menjadi smart TV untuk mengakses Netflix, Catchplay+, Iflix, serta layanan Vidio, YouTube, dan aplikasi yang tersedia di Play Store. 

6. MyRepublic

MyRepublic merupakan salah satu provider yang patut diperhitungkan untuk para pecinta gamer karena menyediakan paket tersendiri untuk gamer. Harga berlangganan paket Basic 10 Mbps mulai dari Rp199.000 per bulan. Sejauh ini layanan MyRepublic baru dapat dijangkau di Bekasi, Bogor, Tangerang, Cibubur, Depok, Jakarta, Malang, Semarang, Surabaya, Medan, dan Palembang.

Faktor yang Perlu Diperhatikan Ketika Memilih Provider Wifi

Dari pantauan Netray, komplain warganet seperti lemot, down, gangguan jaringan, hingga keterlambatan respon dari Layanan Pelanggan masing-masing provider selalu ada di setiap harinya. Meski demikian, masing-masing provider memiliki keunggulan tersendiri sesuai kebutuhan konsumen. Faktor yang menjadi pertimbangan warganet biasanya seputar kecepatan dan atau kestabilan koneksi, harga paket yang ditawarkan, hingga jangkauan layanan. 

Nah, itu tadi 6 pilihan provider penyedia layanan internet yang banyak diperbincangkan di Twitter dan bisa jadi pertimbangan jika kamu ingin memasang WiFi di rumah. Semoga bermanfaat