HomeCurrent ReportTanggapan Warganet: Bagaimana Kinerja DPR Di Masa Pandemi?

Tanggapan Warganet: Bagaimana Kinerja DPR Di Masa Pandemi?

Published on

Penyebaran pandemi Covid-19 masih terus meluas. Per tanggal 05 Mei 2020 kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 12.071 kasus. Meluasnya pandemi ini menyebabkan permasalahan pada multisektor, baik permasalahan sosial maupun perekonomian. Masyarakat berharap pemerintah dapat membuat kebijakan yang berpihak pada mereka. Itulah sebabnya masyarakat membutuhkan peran DPR sebagai penyambung lidah rakyat pada pemerintah. Bagaimanakah tanggapan warganet terkait kinerja DPR selama pandemi?

Berdasarkan pantauan Netray terkait topik kinerja DPR ditemukan sebanyak 99ribu cuitan selama 06 April 2020 s.d 05 Mei 2020. Cuitan tersebut didominasi oleh sentimen negatif.

Melalui pantauan Netray terlihat terjadi beberapa kali puncak cuitan pada periode pantauan Netray. Seperti pada 15 April 2020, 23 April 2020, 28 April 2020, dan 03 Mei 2020.

15 April 2020

Pada tanggal tersebut warganet membahas terkait isu dilanjutkannya pembahasan terkait Omnibus Law di tengah situasi pandemi. Warganet banyak mencuitkan kekecewaan dan kemarahan mereka terkait isu agenda tersebut. Terlebih Omnibus Law sebelumnya telah mendapatkan penolakan di masyarakat terkait RUU Cipta Lapangan Kerja yang menuai kontroversi. Masyarakat menilai hal tersebut tidak pantas dilakukan, anggota dewan seharusnya fokus dalam menghadapi Covid-19.

23 April 2020

Berdasarkan pantauan Netray, 23 April 2020 menjadi tanggal dengan jumlah cuitan terbanyak terkait topik DPR RI. Terlihat berdasarkan grafik jumlah kenaikan cukup signifikan dengan topik pembahasan terkait Komisi III DPR mengapresiasi Polri yang berhasil menindak pelaku kriminalitas yang meningkat di masa pandemi. Meski cuitan tersebut menanjak secara signifikan namun tidak berlangsung lama dan kembali turun pada jam berikutnya.

28 April 2020

Selanjutnya DPR RI kembali menuai kritik terkait produk jamu tradisional untuk pasien Covid-19. Diketahui jamu tersebut di impor dari China oleh Satgas DPR. Sontak hal tersebut menuai kritik keras dari warganet yang merasa heran terkait kebijakan tersebut. Tidak hanya itu, melalui portalnya tirto.id juga memuat pemberitaan terkait Gabungan Pengusaha Jamu yang memprotes langkah Satgas Covid-19 DPR RI tersebut.

Selanjutnya puncak perbincangan terkait DPR RI kembali memuncak pada tanggal 03 Mei 2020. Perbincangan warganet pada tanggal tersebut berkaitan dengan Najwa Shihab dalam Catatan Najwa yang mengkritik terkait kinerja DPR RI selama masa Pandemi. Ia menilai di tengah pandemi para anggota DPR tidak fokus dalam langkah menghadapi pandemi, tetapi justru bersemangat membahas sejumlah RUU kontroversial. Cuitan tersebut sontak mendapat perhatian warganet dan mendapat like, comment, dan retweet yang cukup banyak.

Beberapa kontroversi yang terdapat pada puncak pemberitaan selama periode pantaun Netray terlihat dalam kosa kata yang kerap digunakan warganet pada Word Cloud. Selain itu, terlihat akun Top Initiator pada topik kinerja DPR RI selama pandemi.

Dalam cuitan populer pantauan Netray ditemukan cuitan terkait isu usulan rapid tes yang akan diselenggarakan untuk 575 Anggota DPR dan keluarga ditolak oleh Jokowi. Selain itu Jokowi juga menyampaikan bahwa pembahasan terkait RUU Cipta Kerja ditunda. Dengan demikian masa pandemi ini dapat dimanfaatkan untuk mendalami subtansi pasal-pasal terkait.

Berikut jaringan percakapan warganet terkait topik kinerja DPR selama pandemi Covid-19. Selama periode pemantauan terlihat beberapa puncak cuitan warganet yang mengkritik kinerja anggota DPR. Masyarakat berharap pada musim pandemi ini DPR dapat fokus menyiapkan strategi dengan langkah yang berpihak pada masyarakat, bukan dengan berbagai langkah yang justru menuai protes dan kritik pedas karena dinilai tidak sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...