Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) saat ini sedang menghadapi sejumlah kasus yang membuat lembaga ini menjadi buah bibir masyarakat Indonesia. Kasus pertama adalah adanya dugaan tindakan perundungan yang dilakukan beberapa pegawai KPI terhadap seorang pegawai lainnya. Media Monitoring Netray telah membahas kasus tersebut di dalam artikel ini. Kasus selanjutnya adalah gugatan publik atas sikap KPI yang terkesan membiarkan stasiun televisi nasional merayakan bebasnya Saiful Jamil dari penjara.
Saiful Jamil adalah terpidana kasus kekerasan seksual terhadap anak usia minor atau pedofilia. Masyarakat marah karena dengan memberikan panggung terhadap pelaku pedofilia, maka itu berarti stasiun televisi sama sekali tidak berempati terhadap trauma korban. Sedangkan alasan mereka untuk mengundang Saiful Jamil tentu saja karena kontroversi akan meningkatkan jumlah tayangan acara. Yang pada pangkalnya akan mendatangkan sponsor dan iklan bagi stasiun televisi yang bersangkutan.
Netray sekali lagi ingin melihat seperti apa reaksi yang ditunjukkan warganet terhadap kasus yang dihadapi KPI ini. Bagaimana ungkapan rasa kesal warganet terhadap sosok Saiful Jamil yang tanpa rasa malu muncul di layar kaca pemirsa Indonesia? Kemana saluran atas gelombang penolakan dari warganet diarahkan? Siapa yang paling vokal membicarakan masalah ini dan mendapat respon terbanyak dari warganet? Simak pemaparan hasil pemantauan Netray di bawah ini.
Laporan Statistik Pemantauan Kasus Sikap Pasif KPI atas Kemunculan Saiful Jamil di Stasiun TV Nasional
Pemantauan kasus kemunculan Saiful Jamil di stasiun televisi nasional dan sikap pasif KPI dilakukan dengan menggunakan kata kunci Saipul Jamil, KPI, dan Komisi Penyiaran Indonesia. Sedangkan periode yang diambil yakni sejak tanggal 1 September hingga 7 September 2021. Hasilnya adalah Netray menemukan 46.481 tweet telah diunggah oleh warganet. Bersama fakta ini dapat dilihat pula kapan perbincangan ini mencapai puncaknya, yaitu pada tanggal 6 September 2021 sebanyak 14.785 tweet.
Dari puluhan ribu tweet yang dibuat warganet, menciptakan volume perbincangan yang tak sedikit pula. Hingga akhir periode pemantauan, Netray mendapati 456,5 juta total impresi sebagai buah atas sejumlah interaksi terhadap tweet yang mengandung kata kunci seperti reply, retweet, dan favorite. Dengan nilai sebesar ini, topik kemunculan Saiful Jamil di acara televisi dan sikap pasif KPI bisa dikategorikan sebagai perbincangan yang sedang trending. Apalagi ditambah fakta data bahwa perbincangan tersebut secara potensial dapat menjangkau 172,3 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.
Warganet rupanya satu pemikiran dalam merespons permasalahan ini. Yaitu dengan menulis tweet bersentimen negatif. Sejauh pemantauan Netray, terdapat 34.536 tweet yang cenderung memiliki sentimen negatif terhadap kata kunci. Netray hanya menemukan 1.555 tweet dengan sentimen positif dan hanya 10.390 tweet memiliki sentimen netral. Sehingga dapat diasumsikan bahwa warganet memiliki pandangan yang buruk terhadap lembaga KPI dan sosok Saiful Jamil setelah keluar dari penjara.
Terakhir adalah melihat siapa yang paling banyak meraup impresi atau sambutan dari warganet. Fakta ini ditunjukkan dalam grafik Top Account tempat akun Twitter milik YouTuber Deddy Corbuzier, di @corbuzier berada di posisi pertama. Tweet yang ia buat memperoleh impresi sebesar 70.325 kali interaksi. Posisi kedua terdapat akun influencer yang kerap membuat tweet tentang sejarah di @mazzini_gsp dengan total impresi sebanyak 58.700 kali. Akun ketiga tertinggi, yang mengumpulkan 52.877 kali interaksi warganet, adalah akun @miraemiracle. Lebih lengkapnya dapat disimak pada gambar di bawah ini.
Rangkuman Pernyataan Warganet, dari Analogi Drakor hingga Seruan Boikot
Pada bagian ini, Netray ingin melihat sejumlah pernyataan warganet yang menjadi arus utama. Sumber data yang diambil tentu saja dari daftar Top Account yang sudah disebutkan sebelumnya. Pernyataan warganet pertama adalah tweet dari Deddy Corbuzier. Pihaknya bertanya dengan gaya retoris mengapa KPI hanya diam ketika rakyat protes atas stasiun televisi yang merayakan kebebasan Saiful Jamil. Jawaban Deddy menyiratkan internal KPI sendiri bermasalah.
Sedangkan akun @mazzini_gsp membuat sejumlah tweet yang memuat kata kunci. Sebagian besar tweet yang ditulis akun ini memaparkan sejumlah fakta dan pernyataan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Seperti saat Saiful Jamil terkesan menggiring opini dengan playing victim, tak acuh dengan narasi kontra, pengiklan yang tak sadar telah mendukung acara yang menyambut mantan napi kasus pedofilia dan penyuapan hakim, hingga KPI yang memberi pernyataan normatif.
Beralih ke akun @miraemiracle yang merasa heran mengapa Saiful Jamil mendapat perlakuan seperti itu oleh stasiun televisi. Akan tetapi mereka tidak melihat dampaknya terhadap korban pedofilia yang dilecehkan oleh Saiful. Ia menganalogikan masalah ini dengan drakor berjudul Mouse yang tokohnya menjadi korban kekerasan seksual lantas mengalami social anxiety disorder. Gangguan mental ini baru hilang setelah tokoh tersebut tahu bahwa pelaku telah meninggal dunia.
Akun @BNGPY menjelaskan bahwa kesalahan Saiful Jamil tak hanya sebagai pelaku pedofilia, ia juga sempat divonis bersalah karena menyuap panitera PN Jakarta Utara sebesar Rp 250 juta agar meringankan vonisnya. Dengan segudang problem hukum ini, wajar apabila akun @LVBelladona meminta Komisi Penyiaran Indonesia untuk memboikot Saiful Jamil, alih-alih malah memberi panggung kepadanya.
Penutup
Warganet Twitter tampak tidak setengah-setengah saat mengungkapkan rasa kecewa mereka terhadap Komisi Penyiaran Indonesia yang tak berbuat banyak saat stasiun televisi nasional masih memberi panggung untuk pelaku kekerasan seksual Saiful Jamil. Warganet meminta lembaga tersebut menindak tegas dengan memboikot Saiful Jamil. Tetapi harapan tersebut sepertinya akan sulit untuk diwujudkan lantaran KPI sendiri saat ini tengah tersandung masalah yang mengancam kredibilitas mereka. Terus pantau apa yang akan terjadi dalam kasus ini melalui blog Netray.