Pemerintah resmi menetapkan vaksin booster atau dosis tiga sebagai syarat mudik lebaran 2022. Pemerintah menyampaikan keamanan sebagai alasan utama dari ditetapkannya aturan tersebut. Namun hal ini justru memicu beragam tanggapan dari warganet yang terekam dalam kelompok pro dan kontra.
Sebagaimana diketahui lebaran Idul Fitri menjadi momen besar bagi masyarakat Indonesia. Mudik menjadi salah satu budaya yang erat dengan lebaran Idul Fitri. Tak heran memasuki bulan Ramadhan topik ini pun mulai ramai diperbincangkan.
Netray memantau terkait perbincangan ini sejak 18 Maret 2022 sampai dengan 04 April 2022. Kata kunci yang digunakan adalah mudik lebaran && syarat, booster && mudik, dan dosis 3 && mudik.
Melalui monitoring Netray tampak jumlah perbincangan warganet terkait topik ini mencapai 23,5 ribu dengan dominasi bersentimen positif. Adapun jumlah impresi sebesar 8 juta yang berpotensi menjangkau 151,2 juta akun pengguna Twitter.
Polemik Syarat Vaksin Booster Memicu Perang Tagar Warganet
Polemik syarat vaksin booster memicu berbagai respon dari warganet. Bahkan sebagian dari mereka melayangkan tagar sebagai bentuk penolakan. Seperti apakah tagar populer dan kosakata populer yang ramai digunakan oleh warganet?
Melalui kosakata populer di bawah, tampak beberapa tagar yang digunakan warganet dalam membahas persoalan ini. Tak hanya itu, implikasi pro dan kontra juga tampak melekat pada beberapa tagar yang digunakan warganet tersebut, seperti vaksintidakbatalkanpuasa, vaksinboostermudiklancar, dan tolakboostersyaratmudik.
Menariknya, selain tagar yang digunakan oleh warganet tersebut juga tampak beberapa kosakata seperti motogp dan mandalika. Mengapa kedua kosakata tersebut memiliki kaitan dengan topik ini?
Berdasarkan hasil penelusuran Netray tampak kosakata tersebut digunakan dalam opini warganet yang membandingkan penetapan aturan gelaran Moto GP beberapa waktu lalu dan saat jelang mudik. Warganet menggaris bawahi pelonggaran aturan ketika Moto GP, seperti tidak adanya syarat tes Antigen/PCR dan vaksin booster. Sedangkan kini saat jelang mudik, pemerintah menetapkan aturan baru yakni pemudik wajib melakukan vaksin booster.
Merespon gelombang penolakan dari warganet, Joko Widodo pun turut ambil suara melalui akun Twitter miliknya. Ia meminta warganet untuk tidak membandingkan Moto GP dengan mudik lebaran. Menurutnya, ada perbedaan jumlah yang signifikan sehingga pemerintah harus mengambil langkah secara hati-hati.
Jumlah masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik menurut Jokowi mencapai 79 juta orang. Hal ini membuat pemerintah mewajibkan vaksinasi lengkap dan booster sebelum melakukan perjalanan.
Sementara melalui grafik pada Gambar 5 di atas tampak laju perbincangan warganet yang mulai ramai sejak Maret lalu. Bahkan terlihat sejak sebelum memasuki bulan Ramadhan. Perbincangan tersebut pun tampak terus meningkat secara signifikan hingga 04 April 2022.
Melalui tagar #VaksinBoosterMudikLancar terlihat opini positif warganet yang mendukung aturan vaksin booster jadi syarat mudik. Warganet menilai aturan ini ditetapkan oleh pemerintah sebagai upaya untuk melindungi para pelaku perjalanan mudik.
Sedangkan tagar #TolakBoosterSyaratMudik memperlihatkan penolakan warganet terkait penetapan vaksin booster sebagai syarat mudik 2022. Warganet menilai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah ini tidak tepat. Seperti halnya pada kosa kata populer, sebagian warganet yang menolak aturan ini membandingkan dengan gelaran Moto GP beberapa waktu lalu.
Berdasarkan kategori Top Accounts, akun @jokowi menjadi akun paling populer dalam perbincangan warganet terkait topik vaksin booster. Kemudian pada kategori Top Complaints tampak beberapa keluhan warganet terkait topik ini, seperti bikin rakyat susah, konyol, dan tidak konsisten.
Ditetapkannya vaksin booster sebagai salah satu syarat mudik 2022 meraih berbagai respon warganet. Pro dan kontra tentu tidak dapat dihindari hingga terjadinya perang tagar oleh kedua kubu. Warganet yang setuju menilai hal ini dilakukan guna melindungi para pelaku perjalanan mudik. Sementara warganet yang menolak menganggap aturan ini tidak adil jika dibandingkan dengan aturan yang ditetapkan semasa Moto GP berlangsung.
Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID
Diedit oleh Winda Trilatifah