Home Blog Page 123

Menggali Topik Pelayanan Perizinan di Yogyakarta dalam Berita Daring

Pelayanan perizinan menjadi salah satu jenis pelayanan publik yang paling penting dalam ranah hubungan birokrasi dengan masyarakat. Pemerintah dinilai perlu mengatur aktivitas individu yang berdampak terhadap masyarakat pada skala tertentu. Sehingga dengan adanya sistem administrasi perizinan diharapkan tidak terjadi tumpang tindih kepentingan antar anggota masyarakat.

Berkaca dari hal ini, isu pelayanan perizinan kerap menjadi topik pemberitaan media massa. Tujuan sederhananya adalah untuk melaporkan bagaimana kualitas pelayanan publik tersebut saat dijalankan oleh pemerintah. Sistem yang sangkil akan memudahkan aktivitas masyarakat.

Sebagai wilayah administratif, Daerah Istimewa Yogyakarta tentu memiliki isu tersendiri terkait pelayanan perizinan. Jejak pemberitaan di media massa bisa menjadi indikator bagaimana wilayah tersebut memberikan pelayanan terhadap masyarakatnya. Pada titik ini Netray Media Monitoring dapat dipergunakan untuk membaca jejak tersebut.

Cakupan Isu Pelayanan Perizinan di Media Massa Yogyakarta

Netray telah melakukan pemantauan pemberitaan terkait pelayanan perizinan di DIY selama periode 1 Agustus 2020 hingga 31 Januari 2021. Pemantauan tersebut dijalankan dengan menggunakan kata kunci pelayanan perizinan, administrasi, dan yogyakarta. Netray berharap bisa menemukan banyak artikel yang membicarakan kondisi pelayanan perizinan.

Namun fakta di lapangan nampaknya berbeda dengan yang diharapkan. Dari pemantauan Netray memang sangat jarang ditemukan pemberitaan media massa yang membahas pelayanan perizinan secara eksplisit. Hanya saja keberadaan isu perizinan kadang tetap menjadi bagian dari narasi pemberitaan.

Sebagai contoh, artikel yang diterbitkan laman Katadata.co.id pada tanggal 18 September 2020 yang berjudul “Mendorong Daya Saing Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan” membicarakan potensi pembangunan daerah melalui instrumen kebijakan dan fiskal. Menurut sebuah studi, Provinsi Yogyakarta berada di posisi kesembilan dari indeks pembangunan masyarakatnya. Pelayanan perizinan sedikit banyak memiliki peran dalam hal ini.

Tentu saja masih ada berita yang secara eksplisit melaporkan kondisi pelayanan perizinan di Yogyakarta, seperti yang diterbitkan oleh Harian Jogja. Laporan tersebut berjudul “Menpan RB Meninjau Pelayanan Keimigrasian di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kulonprogo”. Di dalamnya menyoroti acara peresmian Mal Pelayanan Publik di Kabupaten Kulonprogo oleh Tjahjo Kumolo. MPP sendiri adalah sistem pelayanan perizinan, termasuk imigrasi, satu atap. Tentu saja ini langkah besar dari Kabupaten Kulonprogo untuk memudahkan aktivitas masyarakatnya.

Dua berita di atas hanyalah contoh kecil dari hasil pemantauan Netray Media Monitoring terhadap topik pelayanan perizinan di Yogyakarta. Akan tetapi, dua berita tersebut merupakan representasi atas keberadaan elemen topik pemantauan dalam pemberitaan media massa. Isu pelayanan perizinan seringnya menjadi subteks atas topik yang lain atau tidak menjadi fokus utama.

Oleh karena itu, bukan berarti topik tersebut lantas bisa diabaikan. Seperti yang telah dijelaskan pada awal tulisan, sebagai bentuk pelayanan publik, pelayanan perizinan memiliki peran yang sangat krusial bagi pembangunan sebuah daerah. Hanya dengan kemampuan kecerdasan buatan dari Netray, dapat diketahui bagaimana persebaran isu pelayanan publik di Yogyakarta. Untuk lebih menguatkan penemuan Netray Media Monitoring, berikut ini adalah contoh berita lain dengan bentuk pemberitaan yang serupa.

Selain pendirian MPP di Kulonprogo, media massa juga menulis beberapa laporan lain terkait pelayanan perizinan secara eksplisit. Isu yang muncul di wilayah Yogyakarta adalah inovasi pelayanan sistem informasi penyuluhan pertanian Kementan, program desa migran dari Kemnaker, dan RUU Cipta Kerja.

Laporan Statistika Wacana Pelayanan Perizinan Yogyakarta

Dalam periode pemantauan yang sudah ditentukan sebelumnya, Netray Media Monitoring mengumpulkan 982 total berita yang mengandung kata kunci pelayanan perizinan, administrasi, dan yogyakarta. Laporan dan pemberitaan ini ditulis oleh 109 media massa daring.

Sedangkan untuk cakupan kategori, yang tertinggi ditempati oleh berita tentang kepemerintahan sebanyak 211 berita. Kedua adalah kategori pendidikan sebanyak 204 laporan. Sisanya dapat dilihat dari grafik di atas ini.

Untuk media massa yang paling banyak menulis topik pemantauan, Netray menemukan Tribun Jogja menempati posisi tertinggi dengan 61 laporan. Posisi selanjutnya diisi Tribun Timur dengan 47 berita, sedangkan posisi ketiga terdapat Kompas dengan 43 laporan terkait pelayanan perizinan di Yogyakarta.

Memantau pemberitaan pelayanan perizinan di media massa membutuhkan kecermatan tersendiri. Tak banyak berita yang secara eksplisit membuat laporan terkait keberadaan layanan terpenting dalam masyarakat. Bantuan Netray Media Monitoring sangat berguna untuk menggali topik ini dalam setiap kerangka pemberitaan yang ditulis oleh media massa.

Shopee Diserang Warganet, Ada Apa Sebenarnya?

Siapa yang tidak mengenal Shopee, market place yang bermarkas di Singapura ini telah dikenal luas oleh masyarakat. Akan tetapi, belum lama ini tagar #ShopeeBunuhUMKM menduduki trending topik Twitter. Aplikasi ini diserang oleh tagar provokatif yang dinilai dapat merugikan citra pihak Shopee. Ada apa sebenarnya? Mengapa warganet beramai-ramai menggunakan tagar ini? Simak hasil analisis Media Monitoring Netray berikut.

Shopee

Netray melakukan pemantauan terkait topik ini sejak 12 Februari 2021 sampai dengan 18 Februari 2021. Selama periode tersebut ditemukan total cuitan dengan tagar tersebut sebanyak 1.035 cuitan dengan didominasi cuitan bersentimen negatif.

Berdasarkan pantauan Netray terlihat grafik #ShopeeBunuhUMKM mulai muncul pada 17 Februari 2021 dan terus memuncak hingga 18 Februari 2021. Hal ini pun kemudian mengundang perhatian, apa yang sebenarnya menjadi persoalan? Mengapa tagar tersebut dapat muncul dan ramai digunakan oleh warganet Twitter?

Dari gambar di atas, dapat dilihat beberapa kosa kata yang muncul dan berkaitan dengan topik ini, seperti UMKM, marketplace, shopeebunuhumkm, sellerasingbunuhumkm, dan lain sebagainya. Kosa kata tersebut mengarah pada satu topik perbincangan warganet, yakni terkait Shopee yang diisukan secara tidak langsung dapat membunuh UMKM. Lalu bagaimanakah duduk persoalannya?

Polemik Shopee, antara UMKM dan Seller Asing

Kesejahteraan UMKM merupakan program yang sering dicanangkan oleh pemerintah. Berbagai langkah pun ditempuh, termasuk melalui dukungan pemanfaatan e-commerce di era digital ini. Sayangnya langkah yang diambil seringkali menimbulkan dilematik. Melalui aplikasinya, e-commerce memang menyediakan lapak yang memudahkan para penjual menjajakan barang dagangan mereka. Namun, kenyataannya jenis pasar ini justru memudahkan pihak asing ikut merambah pasar nasional dengan mudah bahkan tanpa adanya proses importir yang rumit. Hal inilah yang kemudian menjadi polemik.

Sebagai e-Commerce berbasis aplikasi market place, Shopee menyediakan berbagai kebutuhan dengan harga yang beragam pula. Shopee pun terbilang memiliki popularitas tinggi di Tanah Air. Namun sayangnya, belum lama ini media sosial dihebohkan dengan tagar yang mengandung unsur provokatif seperti #SellerAsingBunuhUMKM dan #ShopeeBunuhUMKM. Hal ini berkaitan dengan munculnya nama seller asing yang diduga dapat merusak UMKM lokal karena tidak mampu bersaing.

Mr. Hu, namanya kian ramai diperbincangkan oleh warganet, diduga ia merupakan seller asing yang menjual barang di Shopee dengan harga yang sangat murah. Barang tersebut berasal dari Tiongkok. Dengan harga yang terbilang murah, konsumen pun masih mendapatkan potongan ongkos kirim hingga Rp 0. Itulah sebabnya banyak konsumen yang tertarik dengan barang yang dijual oleh Mr. Hu. Namun sayangnya, hal ini pun menimbulkan kecaman dari berbagai pihak. Termasuk di antaranya ialah pegiat UMKM, dr Tirta dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang menilai persoalan ini perlu diselesaikan dengan serius. Hal ini dikarenakan eksistensi seller asing tersebut berbahaya bagi UMKM lokal di Tanah Air mengingat harga jual yang ditawarkan di bawah rata-rata.

Sambutan Warganet dan Gaungan Tagar #ShopeeBunuhUMKM

Menanggapi hal ini warganet pun beramai-ramai menggunakan tagar #ShopeeBunuhUMKM guna mendukung terciptanya regulasi yang dapat menyelamatkan UMKM di Tanah Air. Bagaimana tidak, saat ini konsumen hanya perlu menggunakan gadget dan berbelanja melalui e-commerce ini. Barang dari luar negeri pun sampai dengan selamat di depan pintu rumah dengan keuntungan harga yang sangat murah tanpa harus melalui proses importir.

Warganet sangat menyayangkan peristiwa ini, terlebih warganet menilai UMKM memiliki jasa untuk Indonesia. Bahkan warganet menilai hal ini merupakan imbas dari sebuah perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang pada masa itu di tanda tangani oleh SBY pada tahun 2006 terkait pasar bebas Asean.

Dengan adanya fenomena Mr. Hu warganet pun bertanya-tanya terkait regulasi ongkos pengiriman barang dari China yang dinilai lebih murah dibanding dengan pengiriman dalam negeri. Kemudahan akses, rendahnya harga pengiriman, dan barang yang menarik membuat barang dagangan dari luar negeri bersaing semakin ketat dengan produk lokal. Bahkan terdapat warganet yang tidak menyangka jika kebiasaan membeli produk dari luar negeri dapat menggerus eksistensi UMKM lokal.

Mencuatnya Brand Kompetitor; Tokopedia

Ramainya gaungan tagar #ShopeeBunuhUMKM justru memunculkan brand kompetitor yang diandalkan oleh para penggunanya, salah satunya yakni Tokopedia atau disebut juga ‘si hijau’ oleh warganet. Melalui tagar ini warganet pengguna Tokopedia pun mempopulerkan brand lokal yang dinilai lebih berpihak pada UMKM Tanah Air tersebut.

Tidak adanya regulasi yang jelas terkait e-commerce ternyata justru membahayakan pedagang lokal. Alih-alih mendapat keuntungan dengan akses penjualan yang mudah, hal ini justru dapat mematikan omset para pedagang. Itulah sebabnya pemerintah perlu membuat aturan ketat terkait e-commerce, khususnya yang menyediakan barang dagangan dari luar negeri. Hal ini berkaitan dengan harga dan aturan main yang jangan sampai justru akan merugikan pedagang lokal di tanah air.

Top Entities

Nama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pun terlihat dalam kategori Top People pantauan Netray. Hal ini berkaitan dengan jabatannya yang mengurus dan mengelola kebijakan terkait UMKM di Tanah Air. Dengan adanya peristiwa ini ia pun memanggil pihak Shopee dan memastikan akan menyelesaikan persoalan ini. Selain itu, terlihat juga nama Mr. Hu yang diduga sebagai seller asing penjual barang dengan harga murah yang barangnya banyak merambah ke Tanah Air dan membahayakan UMKM.

Sementara itu, dalam kategori Top Organizations terlihat Shopee menjadi organisasi yang paling banyak dibicarakan. Hal ini tentu saja karena tagar yang dilayangkan oleh warganet beberapa waktu lalu yang juga mempengaruhi citra dari e-commerce ini. Selain itu, terlihat juga e-commerce milik lokal, yakni Tokopedia yang juga ikut mencuat sebagai brand kompetitor yang namanya banyak disebut warganet sebagai e-commerce yang juga populer di Tanah Air.

Merebaknya pasar online di era digital ini memudahkan masyarakat untuk dapat membeli atau menjual barang tanpa dibatasi oleh jarak. Hal ini pun menjadi bentuk upaya dukungan pemerintah agar bisnis UMKM dapat berkembang pesat. Namun sayangnya, tidak adanya regulasi terkait e-commerce ini justru membuat pedagang asing dengan mudah menjajakkan dagangan mereka. Akibatnya eksistensi UMKM pun menciut dan tergerus akibat persaingan yang sulit dilawan. Itulah sebabnya pemerintah perlu membuat regulasi terkait hal ini yang seharusnya lebih memihak pada produk dagangan milik lokal.

Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Aplikasi Clubhouse dan Popularitas Elon Musk

Clubhouse merupakan aplikasi yang belum lama diluncurkan oleh salah satu perusahaan yang berasal dari Amerika. Belum banyak warganet yang mengenal aplikasi yang terbilang baru ini. Clubhouse menjadi cukup populer dan diperbincangkan warganet setelah Elon Musk menggunakan aplikasi ini dan mengunggah cuitan lewat Twitter. Sontak warganet pun mencari tahu dan ikut berpendapat terkait aplikasi ini. Lalu bagaimana perbincangan warganet terkait Clubhouse?

Clubhouse

Media Monitoring Netray melakukan pemantauan terkait perbincangan warganet di media sosial Twitter terhadap aplikasi ini sejak 09 Februari 2021 sampai dengan 15 Februari 2021. Selama periode tersebut terlihat total perbincangan warganet mencapai 9,125 dengan didominasi sentimen negatif.

Clubhouse

Pada Maret 2020 lalu, Clubhouse yang merupakan aplikasi obrolan berbasis audio resmi diluncurkan oleh Alpha Exploration Co. Clubhouse memungkinkan pengguna membuat dan bergabung dalam satu ruang virtual untuk mengobrol dengan orang lain dalam panggilan konferensi yang besar. Aplikasi tersebut hanya berbentuk audio, tidak ada gambar, video atau bahkan teks. Selain itu, pengguna juga dapat bergabung dan meninggalkan panggilan kapan saja, mengubah ruangan mana pun menjadi aula rapat umum.

Netray melakukan pemantauan terkait perbincangan warganet terhadap aplikasi ini. Berdasarkan pantauan Netray terlihat perbincangan warganet memuncak dua kali dalam periode pemantauan, yakni pada 11 Februari 2021 dan 15 Februari 2021.

11 Februari 2021: Elon Musk, Kanye West, dan Clubhouse

Pada 11 Februari 2021 terjadi kenaikan grafik perbincangan warganet terkait Clubhouse hingga mencapai 1.345 total cuitan . Setelah dilakukan penelusuran hal ini berkaitan dengan unggahan Elon Musk melalui akun Twitternya.

Melalui akun Twitternya @elonmusk terlihat akan melakukan perbincangan dengan @kanyewest menggunakan Clubhouse. Hal ini pun membuat Clubhouse semakin dikenal luas oleh masyarakat. Terlebih kedua tokoh tersebut merupakan publik figur yang dikenal oleh berbagai kalangan di mancanegara.

15 Februari 2021: Elon Musk, Vladimir Putin, dan Clubhouse

Setelah dilakukan penelusuran, perbincangan warganet pada 15 Februari 2021 merupakan imbas dari cuitan Elon Musk pada 14 Februari 2021. Dalam unggahannya Elon Musk mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin bergabung dengannya dalam percakapan di Clubhouse. Hal ini mencuri perhatian warganet dan semakin mempopulerkan Clubhouse.

Respon Warganet Terkait Aplikasi Clubhouse

Meski belum terbilang lama, aplikasi Clubhouse kini berhasil mencuri perhatian warganet lewat Elon Musk. Melalui kedua unggahannya tersebut ia berhasil mempopulerkan Clubhouse. Kemunculan aplikasi ini pun mendapat tanggapan yang beragam dari warganet. Berikut beberapa di antaranya.

Sebagian warganet menilai Clubhouse merupakan aplikasi yang cukup menarik. Selain karena materi sharing yang dianggap lebih eksklusif dan insightful, Clubhouse juga dapat digunakan saat tengah melakukan aktivitas lain. Hal ini karena aplikasi tersebut berbasis audio dan digunakan oleh banyak publik figur.

Sementara itu, meski dukungan terhadap aplikasi ini terus mengalir tidak sedikit juga warganet yang kurang menyukai dan memberikan respon negatif terhadap aplikasi ini. Warganet menilai Clubhouse akan sulit bersaing dengan aplikasi mainstream lainnya meski dipromosikan oleh orang-orang terkenal. Hal ini karena mereka menilai Clubhouse merupakan aplikasi yang terlalu eksklusif yang hanya dapat digunakan oleh pengguna Iphone. Bahkan warganet menilai Clubhouse merupakan aplikasi yang menunjukan gap antara golongan kaya dengan golongan miskin.

Top Categories

Melalui kategori di atas dapat diamati bagaimana popularitas Elon Musk menjadi akun dan orang yang paling banyak ditandai dalam topik perbincangan warganet seputar Clubhouse. Hal ini juga dapat diamati melalui jaringan percakapan berikut.

Sebagai bos Tesla, namanya tentu kerap menjadi sorotan. Popularitas Elon Musk memang cukup mendongkrak aplikasi yang diluncurkan pada Maret 2020 ini. Hal ini dibuktikan dengan grafik perbincangan warganet yang meningkat tajam setelah Elon Musk membuat sesi obrolan di media sosial berbasis audio ini. Sebagian warganet cukup tertarik dengan kemunculan aplikasi ini, tetapi tidak sedikit dari mereka yang menilai aplikasi ini terlalu eksklusif.

Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis topik lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Antara Kritik dan UU ITE, Warganet dan Pemerintah Saling Sembunyi Motif

Sejatinya, kegaduhan yang berhubungan dengan kritik, pemerintah, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), dan Presiden Joko Widodo ini sudah ada sejak tanggal 8 Februari yang lalu. Saat itu Presiden menyampaikan sebuah pernyataan bahwa “masyarakat harus aktif menyampaikan kritik dan masukan” dalam pidato di acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020.

Mendengar pernyataan ini, tak sedikit warganet yang menjadi sangsi. Pasalnya sejumlah peristiwa memberikan fakta yang berbeda seratus delapan puluh derajat. Seperti pasal karet dalam UU ITE yang justru malah merugikan pihak yang melakukan kritik. Bukti konkrit tersebut yakni penangkapan sejumlah aktivis semacam Dandhy Laksono hingga Ananda Badudu.

Berkaca pada situasi ini, masyarakat yang diwakili oleh netizen/warganet bereaksi. Pandangan skeptis warganet diwujudkan dengan melambungkan sebuah tagar di platform Twitter. Tagar tersebut berbunyi #maukritiktapitakutuuite. Dapat dipahami bahwa keberadaan UU ITE justru kontra produktif dengan pernyataan Presiden yang mengisyaratkan masyarakat untuk berani mengkritik dan memberi masukan.

Mengapa tagar ini kembali muncul setelah sekian waktu menjadi pernyataan yang ingin dijawab oleh Netray Media Monitoring. Untuk itu, Netray memantau linimassa Twitter guna menjaring perbincangan dan membeberkan peta percakapan. Pemantauan dilakukan selama periode 6 Februari hingga 14 Februari 2021. Kata kunci yang diaplikasikan dalam pemantauan ini antara lain kritik, pemerintah, uu ite, dan jokowi. Hasilnya bisa disimak di bawah ini.

Laporan Statistika Pemantauan Topik UU ITE

Selama periode pemantauan, Netray berhasil mengumpulkan 65.616 total cuitan dari warganet Twitter. Interaksi antar cuitan selanjutnya menghadirkan perbincangan dari warganet. Hal ini bisa dilihat dari respons warganet yang berjumlah sebanyak 73,5 juta kali interaksi. Baik itu dalam bentuk reply, retweet, maupun likes

Sebanyak 167,5 juta profil juga secara potensial dapat menjangkau perbincangan ini. Seperti yang telah dijelaskan di atas, topik perbincangan kritik pemerintah ini mulai menanjak sejak tanggal 8 Februari. Hingga akhir periode pemantauan, gelombang cuitan warganet terus berdatangan dengan peak time terjadi pada tanggal 11 Februari.

Komponen perbincangan yang lain adalah pro dan kontra atau silang pendapat di kalangan pengguna Twitter. Untuk membaca hal ini, Netray menggunakan fitur bobot sentimen yang dikandung dari sebuah unggahan. Dari pemantauan tersebut ditemukan bahwa 16.961 cuitan memiliki sentimen positif, sedangkan cuitan dengan sentimen negatif berkisar di angka 39.378 cuitan. Sehingga cuitan yang bernada netral hanya berjumlah 9.277 postingan saja. Bagaimana bentuk sentimen tersebut akan dijelaskan pada bagian selanjutnya?

Pemerintah Mangkir, Warganet Kocar-kacir

Pada tanggal 11 Oktober, tagar #maukritiktapitakutuuite mulai mencuat. Akun @gaknyerah____ terlihat membagikan tagar ini untuk pertama kalinya. Hubungan antara akun dengan tagar juga terkesan unik. Pasalnya lebih dari satu cuitan dari unggahan akun tersebut yang mengandung tagar, sedangkan tagar #maukritiktapitakutuuite secara efektif hanya bertahan satu hari saja.

Ada kesan bahwa tagar tersebut hanyalah pesanan dari lawan politik pemerintah untuk semakin membuat gaduh di tengah situasi medsos yang memang sedang ramai. Hal ini terlihat dari respons pengguna platform yang menggunakan tagar ini. Sebagian besar akun dalam tagar ini melakukan tindakan yang tergolong pada aksi blasting atau dengan sengaja membuat sebuah topik perbincangan di Twitter untuk mendapatkan exposure yang tinggi.

Pembuktian selanjutnya dapat memanfaatkan fitur Social Network Analysis untuk membaca kedekatan jaringan antara satu profil dengan profil lainnya dalam sebuah perbincangan. Hasilnya adalah tagar #maukritiktapitakutuuite masih berada dalam lingkaran yang sama. Top Account dalam kata kunci ini saling memberikan dorongan melalui fitur retweet dan likes untuk cuitan-cuitan mereka. Kesimpulannya adalah tagar ini bukanlah perbincangan yang organik di Twitter, meski berada dalam lingkup perbincangan yang lebih luas.

Meskipun tagar di atas tidak murni dari warganet, tetapi kegelisahan atas ancaman UU ITE terhadap upaya kritik pemerintah dan pernyataan Presiden tetap nyata adanya. Kegelisahan ini diekspresikan oleh warganet dengan lebih jujur. Tentu profil pengguna Twitter seperti Said Didu, Refly Harun, hingga Ardian Panca bukan akun yang mengejar exposure semata.

Pasalnya tak berselang dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, sejumlah pelaporan terhadap upaya kritik di publik pun terjadi. Salah satunya menyasar Novel Baswedan atas dugaan provokasi publik terkait meninggalnya seorang ustadz Maaher ketika berada di dalam tahanan Polisi. Atau penangkapan aktivis Marco Kusumawijaya setelah menyampaikan protes atas pengambilan pasir Pulau Bangka untuk reklamasi PIK 2.

Dari pemantauan Netray kali ini, bisa dilihat sebuah fenomena yang sebenarnya sangat lazim ditemukan dalam perbincangan warganet Twitter jika menyinggung soal politik. Warganet menjadi ragu akan pernyataan Presiden, justru karena terlihat sangat kontradiktif sehingga terkesan ada motif dibaliknya.

Begitu pula tidak selamanya sebuah perbincangan muncul secara alamiah di tengah-tengah warganet tanpa kehadiran kelompok berkepentingan. Contohnya adalah kemunculan tagar #maukritiktapitakutuuite yang mendompleng arus utama kegaduhan di linimassa. Butuh kacamata yang lebih jernih untuk menemukan perbincangan genuine dari sebuah topik yang sedang ramai diperdebatkan.

Dear Prameks; Terima Kasih Telah Menemai Perjalanan Yogya-Solo

Pada 9 Februari lalu kabar tentang purna tugas Kereta Api Prambanan Expres (Prameks) menjadi viral di kalangan warganet. Kabar tersebut memunculkan tagar #prameks di media sosial Twitter hingga menduduki jajaran trending topik.

Seperti kita ketahui, Prameks merupakan kereta api lokal yang melayani rute Yogyakarta-Solo sejak 29 Mei 1994 sampai 9 Februari 2021. Selama 27 tahun menemani perjalanan, bagaimana ungkapan hati warganet pada KA Prameks? 

Media Monitoring Netray melakukan pemantauan selama periode 5 Februari-11 Februari 2021 untuk melihat apresiasi warganet terhadap Kereta Api Prameks. 

Hasilnya, topik Prameks diperbincangkan sebanyak 13 ribu cuitan dengan dominasi sentimen positif. Selama satu minggu pemantauan, terlihat bahwa perbincangan paling ramai terjadi pada 10 Februari dengan total sebanyak 9 ribu cuitan.

Gambaran sekilas tentang perbincangan warganet terkait Prameks dapat dilihat dari kumpulan top words di atas. Selain kata prameks yang mendominasi, terdapat kata sedih, kenangan, beroperasi, matur, suwun, dan berhenti yang juga banyak dicuitkan. Hal ini menunjukkan bahwa perbincangan warganet ialah seputar cerita pengalaman dan ucapan terima kasih kepada Kereta Api Prameks yang telah resmi berhenti beroperasi. Berikut beberapa contoh cuitan warganet. 

Sayonara Prameks 

Beberapa ucapan selamat tinggal kepada Kereta Api Prameks menghiasi jagat maya Twitter. Prameks meninggalkan kenangan bagi warganet sehingga banyak warganet yang merasa sedih ketika Prameks harus berhenti beroperasi.

Di sisi lain, tidak sedikit pula warganet yang baru mengetahui bahwa Prameks telah berhenti beroperasi pada 9 Februari lalu, salah satunya cuitan dari @ikramarki

Terima Kasih untuk 27 Tahunnya

Selain ungkapan kesedihan dan selamat tinggal, topik perbincangan kereta Prameks dibanjiri dengan ucapan terima kasih. 

Warganet menggemakan ucapan terima kasih atas jasa Kereta Api Prameks yang telah mendekatkan Solo-Yogyakarta tanpa lelah. Seperti cuitan dari @Jogja_Uncover dan @KompasTV yang menuliskan penghormatan terakhir pada Prameks untuk tetap menjadi kenangan terindah.

Sumbangan Impresi Negatif

Selain cuitan bernada positif di atas, warganet juga menuliskan kenangan buruknya terkait Kereta Api Prameks, seperti cuaca panas di dalam kereta hingga pembelian tiket yang membutuhkan waktu lama dengan antrean yang cukup panjang.

Sambutan untuk KRL, Si Pengganti Prameks

Setelah Kereta Api Prameks berhenti beroperasi, maka rute perjalanan Solo-Yogyakarta akan digantikan dengan KRL atau (Commuter Line). Dengan KRL ini penumpang tidak lagi menggunakan tiket, penumpang hanya perlu membuat Kartu Multi Trip (KMT) untuk melakukan perjalanan dengan rute Yogyakarta-Solo atau sebaliknya.

Cuitan di atas merupakan beberapa impresi warganet untuk Kereta Rel Listrik yang telah resmi beroperasi pada 10 Februari menggantikan Kereta Prameks. Salah satu impresi disampaikan warganet @Sant_alle yang telah menggunakan layanan KRL. Dalam cuitan tersebut @Sant_alle menyebutkan bahwa KRL Yogya-Solo nyaman, bersih dan telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. 

Top Lokasi dan Top Akun

Berikut adalah gambaran top Akun yang telah dihimpun Netray pada topik perbincangan kali ini. Beberapa akun tersebut merupakan akun populer yang paling banyak melakukan interaksi dengan warganet. Seperti akun @Jogja24jam, @kotasolo_fp, lalu @jawafess menjadi akun dengan intensitas penyebutan paling sering karena Prameks merupakan kereta penghubung Yogya-Solo sehingga akun yang muncul adalah akun-akun dari kedua kota tersebut. 

Sama halnya dengan top akun, pada top lokasi juga menghimpun beberapa daerah yang dilewati oleh rute perjalanan kereta tersebut. Seperti Yogya, Solo, Kutoarjo, dan Klaten. Pada setiap lokasi tersebut warganet juga menuliskan kenangannya selama menggunakan layanan Kereta Prameks. 

Penumpang Prameks dari masing-masing lokasi tersebut merasa terharu karena Prameks telah mempermudah perjalanan antar kota. Warganet yang merupakan penumpang dari beberapa lokasi rute perjalanan Prameks juga merasa bahwa jasa kereta ini sangat berarti dalam mendekatkan lokasi satu dengan lainnya. Ucapan terima kasih menggema di Twitter untuk melepas purna tugas Kereta Prameks, meski tidak sedikit pula warganet yang mengeluh bahwa Prameks panas dan jadul. Sekian analisis Netray, semoga dapat menambah informasi pembaca. 

Tren Sunmori di Kalangan Warganet Twitter, Ada yang Bikin Sedih Juga nih

Siapa sih yang gak kenal dengan istilah sunmori? Sepertinya istilah ini sekarang menjadi tren di kalangan pecinta motor.

Sunmori alias Sunday Morning Riding adalah kegiatan bermotor yang dilakukan oleh beberapa orang atau komunitas pada hari Minggu pagi. Meski istilah riding telah melekat pada pecinta moge, sunmori kali ini ternyata bukan hanya dilakukan oleh pemilik moge saja. Kegiatan ini juga menjadi tren di kalangan pemilik motor 600cc ke bawah. 

Media Monitoring Netray memantau kata kunci sunmori pada kanal Twitter selama periode 30 Januari 2021-05 Februari 2021. Hasilnya, ditemukan 1.614 twit yang mengandung kata sunmori dengan muatan sentimen positif dan negatif yang tidak terpaut jauh. Seperti yang kita tahu bahwa sunmori ini merekatkan kebersamaan, lalu apa yang membuat istilah ini negatif di kalangan warganet? Yuk kita simak infografik berikut!

Elon Musk Borong Bitcoin, Warganet Auto Nyesel

Belum lama ini tagar #Bitcoin menempati trending topik Twitter. Bukan tanpa sebab, Elon Musk seorang milyader asal AS baru saja memborong Bitcoin sebesar Rp 21 Triliun. Dampaknya nilai Bitcoin memuncak ke level tertinggi. Bitcoin pun berhasil menjadi perbincangan publik dan menempati trending topik Twitter hingga menjadi sorotan media pemberitaan daring nasional.

Bagaimanakah pembahasan topik ini di media pemberitaan daring? Sejauh apa warganet mengenal mata uang digital ini? Simak analisis Netray selengkapnya.

Sorotan Media Pemberitaan untuk Elon Musk dan Bitcoin

Bitcoin

Berdasarkan pantauan Netray ditemukan sebanyak 212 artikel pemberitaan terkait topik ini yang berasal dari 45 total media. Adapun Top Categories pada topik ini didominasi oleh pemberitaan berkategori Finance & Insurance dan Technology.

Berdasarkan grafik di atas terlihat puncak pemberitaan terjadi pada tanggal 09 Februari 2021. Hal ini bertepatan dengan trendingnya #Bitcoin di media sosial Twitter. Elon Musk melalui akun Twitternya menyampaikan dukungannya terhadap Bitcoin yang kemudian memicu naiknya nilai tukar cryptocurrency ini. Hal ini dapat diamati melalui beberapa pemberitaan berikut.

Tidak hanya itu, ia bahkan menyatakan bahwa Tesla akan menerima pembayaran dengan menggunakan Bitcoin. Itulah sebabnya Elon Musk membawa pengaruh besar terhadap nilai tukar Bitcoin.

Sisi Negatif Euforia Bitcoin

Di sisi lain, keputusan Elon Musk memborong Bitcoin justru mendapat tanggapan negatif dari beberapa pihak. Hal ini karena memicu euforia masyarakat akan investasi mata uang digital ini secara besar-besaran yang justru berdampak negatif terhadap lingkungan. Seperti dimuat dalam jurnal ilmiah Joule yang mengatakan bahwa produksi Bitcoin diperkirakan akan menghasilkan 22,9 juta metrik ton emisi karbondioksida setiap tahun berdasarkan studi tahun 2019.

Hal serupa juga diungkapkan oleh mantan Anggota Parlemen untuk Grantham dan Stamford, Nick Boles. Melalui koresponden BBC, Boles mengkritik dampak negatif Bitcoin terhadap lingkungan berdasarkan konsumsi energi tahunan Bitcoin di Argentina dari Universitas Cambridge. Melalui akun Twitternya ia mengunggah ulang cuitan Rory Cellan-Jones.

Pada Top Kategori terlihat Tesla menduduki Top Organizations pada topik ini. Hal ini tentu dipengaruhi oleh Elon Musk sebagai pemilik dari perusahaan ini dan dukungannya terhadap Bitcoin. Selain itu, pada kategori Top Portal terlihat ID Investing menduduki portal yang paling banyak menerbitkan artikel terkait topik ini.

Nilai Tukar Bitcoin Melonjak, Warganet Menyesal Tak Investasi Sejak Dulu

Netray turut memantau topik terkait Bitcoin sejak 04 Februari 2021 sampai dengan 10 Februari 2021 di Twitter. Selama periode tersebut ditemukan 6.4K total cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Adapun impresi terkait topik ini mencapai 90.3K.

Seperti halnya pantauan News, di Twitter lonjakan juga terjadi pada tanggal yang sama, yaitu pada 09 Februari 2021. Ramainya perbincangan terkait topik ini turut memicu rasa penasaran masyarakat untuk mengetahui seluk beluk Bitcoin. Hal ini dapat diamati melalui beberapa cuitan berikut.

Nilai tukar yang mencapai lebih dari setengah miliar tentunya membuat euforia terhadap Bitcoin semakin menjadi-jadi. Terlebih pihak Tesla menerima pembelian produk mereka menerima Bitcoin sebagai alat tukar. Inilah sebabnya tidak sedikit warganet yang menyesal tidak berinvestasi pada Bitcoin sejak lama.

Di samping banyaknya rasa penyesalan yang muncul dalam perbincangan terkait topik ini, ternyata terdapat pula sejumlah warganet yang tidak mengetahui apa itu Bitcoin. Mereka meramaikan perbincangan topik ini dengan penuh rasa penasaran seperti berikut.

Minimnya informasi terkait hal ini membuat tidak semua warganet mengetahui berharganya uang digital ini dan memiliki potensi untuk berinvestasi. Namun, nilai tukarnya yang melonjak saat ini justru melahirkan beragam penyesalan dari warganet yang tertarik untuk berinvestasi.

Sementara itu, pada kategori Top People @elonmusk menempati urutan teratas sebagai subjek perbincangan di berbagai media. Demikian pula dengan USA yang menjadi Top Locations pada topik ini karena berkaitan dengan asal dari Elon Musk dan perusahaan yang dimilikinya.

Langkah Elon Musk untuk memborong Bitcoin dinilai menjadi pertanda potensi untuk berinvestasi pada uang digital ini. Hal tersebut memicu naiknya nilai tukar yang menyebabkan perbincangan topik ini di berbagai media. Meski demikian, warganet diharap mengenali dan mempelajari terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk ikut berinvestasi pada uang crypto ini.

Demikian hasil pantauan Netray. Simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Isu Pandemi Covid-19 Kuasai Pelayanan Kesehatan Kota Yogyakarta

Untuk menjamin masyarakat dapat berfungsi dengan maksimal, sebuah wilayah wajib memiliki sistem pelayanan kesehatan yang mumpuni. Sistem ini harus bisa mencegah masalah dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat melalui sejumlah sarana dan prasarana publik.

Jika sebuah wilayah gagal menyediakan sistem pelayanan kesehatan yang memadai, tentu saja ada efek buruk yang akan terjadi. Bahkan, efek yang ditimbulkan memiliki sifat berantai. Ketika masyarakat harus berjuang sendiri melawan permasalahan kesehatan, produktivitas mereka akan menurun dan akhirnya pemerintah yang mendapat kerugian.

Maka dari itu, isu atau wacana yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan patut untuk diperhatikan. Salah satunya adalah dengan memantau pemberitaan di media massa. Di sini dapat dilihat bagaimana sebuah wilayah mengelola sistem pelayanan kesehatan mereka. 

Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tentu saja juga memiliki sistem pelayanan kesehatan untuk masyarakatnya. Sejumlah fasilitas kesehatan seperti rumah sakit hingga Puskesmas berdiri agar masyarakat bisa memenuhi salah satu kebutuhan dasar mereka. Termasuk juga kehadiran sejumlah regulasi demi menjamin berfungsinya sistem pelayanan kesehatan tersebut.

Netray Media Monitoring telah melakukan pemantauan terhadap wacana ini. Pemantauan dilakukan selama satu semester terhitung sejak 1 Agustus 2020 hingga 31 Januari 2011. Tujuannya adalah agar tersedia cukup waktu untuk memantau perkembangan satu atau lebih tren pemberitaan. Berikut adalah hasil data yang berhasil diakumulasi oleh Netray.

Laporan Data Statistika Pelayanan Kesehatan

Data umum yang didapatkan Netray selama pemantauan adalah data atau informasi statistika. Data ini menunjukkan seberapa banyak wacana pelayanan kesehatan muncul dalam pemberitaan media massa daring. Selama periode pemantauan, topik ini diulas oleh 90 portal berita ke dalam 1.520 artikel. Sebanyak 6.868 entitas person telah berhasil diekstrak oleh Netray.

Sebagian besar berita tergolong di dalam kategori Health & Lifestyle, yakni sebanyak 864 artikel. Kategori mayor selanjutnya adalah Law dengan 218 artikel. Menyusul Transportation dengan 76 artikel. Aksi klithih yang marak terjadi di Yogyakarta beberapa lalu turut menyumbang data karena korban akhirnya harus dirawat di instansi kesehatan. Kategori transportasi juga cukup banyak mengakomodasi topik pelayanan kesehatan setelah sejumlah kasus laka lantas berakhir di rumah sakit.

Data statistik lain memperlihatkan sentimen analisis yakni 407 buah berita merupakan laporan yang bersifat positif. 746 berita memiliki sentimen negatif, sehingga 367 lainnya ditulis dengan intonasi netral. Jumlah ini terhitung masih normal ketika antara sentimen positif dan negatif tak terpisah cukup jauh.

Portal Harian Jogja menjadi media massa daring yang paling banyak menulis laporan tentang topik pelayanan kesehatan di Yogyakarta. Harjo membuat 475 berita selama periode pemantauan. Radar Jogja menempati posisi kedua dengan 161 laporan. Sedangkan Tribun Jogja membuat 138 berita sehingga membuatnya berada di posisi ketiga. 

Menguak Dapur Redaksi Berita Pelayanan Kesehatan Yogyakarta

Isu pandemi covid-19 masih menjadi headliners dari topik pelayanan kesehatan di Kota Yogyakarta. Hampir seluruh sumber daya kesehatan daerah seperti tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dikerahkan sepenuhnya guna menanggulangi masalah ini. Isu ini hampir mendominasi pemberitaan yang akhirnya menenggelamkan wacana kesehatan yang lain. Dari pemantauan Word Cloud tidak ditemukan isu kesehatan lain yang dinilai sangat penting dan secepatnya harus dibahas di dalam laporan pemberitaan oleh media massa daring.

pelayanan kesehatan jogja

1. Harian Jogja

Lantas bagaimana dengan masing-masing media massa? Untuk Harian Jogja, isu paling populer memang masih sama dengan isu pemantauan secara umum. Isu pandemi masih sangat menguasai pemberitaan. Begitu pula dari entity extract yang menempatkan jubir Gugus Penanganan Pandemi wilayah Yogyakarta, Berty Murtiningsih sebagai top person. Ia dianggap sebagai suara yang paling terpercaya dalam memahami situasi kesehatan untuk saat ini. Selain itu nama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi juga menjadi sorotan mengingat posisinya sebagai Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jogja.

2. Radar Jogja

Ekstrak entitas dari portal Radar Jogja kali ini hanya menempatkan Heroe Poerwadi sebagai figur paling berpengaruh. Sejumlah kebijakan taktis daerah dikeluarkan dari kantornya untuk menanggulangi dampak pandemi. Seperti pemungsian selter khusus untuk tenaga kesehatan dan kebijakan pembatasan sosial.

3. Tribun Jogja

Terakhir adalah portal berita daring Tribun Jogja yang membuat laporan sebanyak 138 berita. Apa yang diberitakan oleh Tribun Jogja tak berbeda jauh dengan dua kantor redaksi sebelumnya. Terdapat pula masalah kesehatan lain di luar pandemi yakni permasalahan wabah Chikungunya yang sempat menambah volume pekerjaan nakes di Jogja. Juga laporan tentang persiapan RS Sardjito dalam menghadapi lonjakan kasus covid-19 karena musim libur Nataru.

Pandemi Covid-19 sekiranya telah menghabiskan sumber daya pelayanan kesehatan di Yogyakarta selama satu semester ke belakang. Dengan situasi dan tingkat penularan yang masih sangat tinggi, dapat dibayangkan jika wabah global ini masih akan dihadapi Kota Yogyakarta hingga beberapa waktu yang akan datang. Pemerintah diharapkan bekerja lebih ekstra agar pelayanan kesehatan dapat mengakomodasi semua masalah masyarakatnya.

Memandang Wacana Kenaikan Gaji PNS dari Sudut Media Massa dan Mata Warganet

Awal tahun 2021, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo mengumumkan adanya wacana kenaikan gaji PNS. Wacana tersebut lantas menuai kontroversi sebab muncul di tengah kondisi negara yang sedang krisis keuangan akibat pandemi. Lalu, wacana ini pun juga menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat. Mengingat tidak sedikit masyarakat yang terkena dampak pincang ekonomi akibat pandemi. Seperti apa sorotan media massa tentang wacana tersebut? Lantas bagaimana ungkapan hati masyarakat apabila wacana tersebut benar terjadi? 

Perbincangan yang menjadi sorotan media terkait topik ini ialah seputar gaji dan tunjangan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk PNS yang akan mengalami perubahan di tahun 2021 sesuai golongan masing-masing. Hal ini terlihat pada kumpulan top word di atas yang menunjukkan kata jabatan, tunjangan, gaji, 2021, negara, dan pemerintah memiliki intensitas penyebutan lebih besar dibandingkan dengan yang lain.

Berdasarkan gambaran sekilas isu tersebut, Netray melakukan pemantauan selama periode 1 Januari-9 Februari 2021. Seperti apa media pemberitaan mengawal isu wacana kenaikan gaji ini? 

Sudut Pandang Media Pemberitaan terkait Wacana Kenaikan Gaji PNS

Hasilnya topik ini diberitakan sebanyak 203 artikel oleh 56 portal berita. Kemudian grafik pergerakan topik sangat fluktuatif. Dari awal pemantauan hingga akhir grafik terlihat rapat tingkatannya. Hal ini memperlihatkan bahwa topik pembahasan seputar pegawai negeri sipil beserta gaji dan tunjangannya menjadi salah satu topik yang cukup menarik untuk diberitakan.

Pemberitaan mengenai kabar naiknya gaji PNS mulai menjadi sorotan sejak awal tahun 2021. Media menyorori wacana kenaikan gaji PNS yang disampaikan oleh Tjahjo Kumolo. Besaran gaji yang akan diterima kali ini sebesar Rp 9 juta hingga Rp 10 juta perbulan. Menteri Tjahjo menyampaikan bahwa wacana kenaikan gaji PNS ini bisa terwujud atau bisa saja dibatalkan dengan alasan pandemi Covid-19 oleh Kementerian Keuangan. Berikut beberapa peraturan terkait gaji PNS.

Netray menghimpun beberapa peraturan yang tertulis dari artikel media pemberitaan terkait gaji PNS. Peraturan di atas, menjadi dasar dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk mengajukan wacana kenaikan gaji PNS kepada Kementerian Keuangan. Salah satunya yang paling sering dibahas yakni Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedelapan Belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil. Peraturan tersebut berisikan tentang kenaikan gaji untuk peningkatan daya guna serta kesejahteraan PNS. Selain itu, media juga menyoroti pernyataan Menteri Tjahjo meskipun tahun 2021 wacana naiknya gaji PNS batal tetapi skema kenaikan tetap ada bagi PNS berupa tunjangan-tunjangan khusus selama bekerja dan mengabdi dengan jangka waktu yang lama. 

Wacana kenaikan gaji tersebut langsung ditolak oleh Kementerian Keuangan. Media menyoroti pernyataan dari Kementerian Keuangan yang diwakili oleh Direktur Harmonisasi Peraturan Penganggaran DJA Didik Kusnaini yang menegaskan bahwa tidak ada rencana kenaikan gaji PNS sebab pemerintah masih fokus terhadap penanganan dampak pandemi. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Badan Kepegawaian Negara yang diwakili oleh Plt Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama Paryono. Menurutnya kenaikan gaji PNS tidak dapat dilakukan tahun ini karena kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kurang baik. Artinya kondisi keuangan negara tidak memungkinan untuk memberikan kenaikan gaji. Berikut jajaran orang penting yang terlibat dalam perbincangan isu. 

Jajaran person yang paling sering disebut oleh media dalam artikel berita yakni Tjahjo Kumolo selaku Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Menteri Tjahjo menjadi entitas yang paling sering disorot karena mengusulkan kenaikan gaji untuk PNS tahun 2021. Kemudian diikuti oleh Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, dan Kepala Anggaran BKN sebagai orang yang menolak adanya kenaikan gaji untuk PNS di tahun ini. Media menyoroti beberapa entitas tersebut karena dianggap lebih berkompeten dalam menanggapi isu terkait wacana kenaikan gaji PNS. 

Pandangan Warganet tentang Kenaikan Gaji PNS

Setelah menilik media pemberitaan mengawal wacana kenaikan gaji PNS, Netray juga melakukan pemantauan pada media sosial Twitter. Bagaimana ungkapan hati warganet dalam menanggapi isu tersebut? 

Perbincangan topik kenaikan gaji PNS dalam grafik tersebut selama pemantauan juga terbilang fluktuatif. Pergerakan grafik memperlihatkan perbedaan yang sangat jauh antara cuitan bersentimen negatif dan positif. Hal ini menunjukkan bahwa warganet tidak setuju dengan adanya wacana kenaikan gaji mengingat pandemi masih berlangsung. Berikut contoh cuitan yang kontra terhadap kabar kenaikan gaji PNS. 

Beberapa ungkapan hati warganet yang merasa bahwa berita kenaikan gaji PNS selalu dikesankan sebuah prestasi. Padahal dampak dari kenaikan gaji ini dapat merangsang peningkatan keinginan berbelanja masyarakat. Selain itu akun @dokyong_ dan @sekareps menyebutkan keresahannya terkait wacana kenaikan gaji untuk PNS sedangkan insentif untuk Tenaga Kesehatan justru mengalami pengurangan. Namun, di sisi lain cuitan tersebut menyebutkan bahwa pemotongan insentif Nakes dan berita kenaikan gaji PNS telah dibatalkan. Apabila wacana kenaikan gaji ini benar terjadi maka warganet merasa kecewa dan bingung dengan keputusan pemerintah mengingat negara berada di ambang krisis ekonomi akibat pandemi. Berikut tanggapan warganet bersentimen positif. 

Warganet yang merasa pro dengan wacana kenaikan gaji PNS mengungkapkan bahwa gaji PNS tidak sebanding dengan kebutuhan rumah tangga yang semakin besar. Namun, keuntungannya selain mendapat gaji juga mendapat tunjangan dan susah di phk. Seperti akun @rusmana_abas yang meminta Presiden untuk segera menaikan gaji PNS dengan dalih perpolitikan di Indonesia agar tenang sebab PNS merupakan garda depan pembantu Presiden. 

Berita terkait wacana kenaikan gaji PNS tahun 2021 ini memang mendapat pro kontra. Banyak masyarakat yang tidak setuju dengan kenaikan gaji PNS karena kondisi keuangan negara tidak stabil di masa pandemi. Namun, di sisi pro warganet menyebutkan bahwa gaji PNS dirasa masih belum mencukupi kebutuhan rumah tangga yang terus meningkat sehingga gaji perlu dinaikan. Akan tetapi, wacana tersebut telah dianulir oleh Kemenpan-RB dan dimentahkan oleh Kementerian Keuangan. Jadi tidak ada kenaikan gaji PNS tahun 2021. Demikian analisis Netray, semoga dapat menambah informasi yang bermanfaat. 

Pandemi RI Diprediksi akan Selesai dalam 10 Tahun Mendatang, Bagaimana Tanggapan Warganet?

Beberapa waktu lalu hasil prediksi selesainya masa pandemi yang dirilis oleh Bloomberg muncul dan menggemparkan media sosial di Indonesia. Seperti diketahui, Covid-19 telah menyebar di Indonesia sejak Maret 2020 lalu. Saat ini hampir satu tahun Covid-19 telah menyebar luas ke seluruh wilayah di Indonesia. Dampaknya terlihat di berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga ekonomi. Pemerintah telah berupaya menyelesaikan persoalan ini dengan cara mengeluarkan berbagai kebijakan baru hingga vaksinasi. Saat ini vaksinasi gelombang pertama pun telah dilaksanakan, sasaran awal vaksinasi yakni Nakes yang menjadi garda depan menghadapi Covid-19. Namun, belum lama ini warganet dihebohkan dengan munculnya hasil prediksi Bloomberg yang menyatakan bahwa pandemi di Indonesia akan selesai dalam 10 tahun mendatang. Bagaimana respon warganet terkait hal ini?

prediksi

Perbincangan terkait pandemi terus bergulir setiap harinya di berbagai media sosial, termasuk di antaranya Twitter. Media Monitoring Netray memantau perbincangan warganet Twitter terkait topik ini sejak 02 Februari 2021 sampai dengan 08 Februari 2021. Selama periode tersebut ditemukan 11.2K total cuitan dengan didominasi cuitan bersentimen negatif.

Berdasarkan grafik di atas terlihat perbincangan terkait topik ini memuncak sejak 06 Februari 2021. Hal ini bertepatan sehari setelah Bloomberg menyampaikan laporan mengenai penanganan pandemi dan upaya vaksinasi Covid-19 berbagai negara di dunia pada 05 Februari 2021.

Berdasarkan hasil laporan Bloomberg, Indonesia diprediksi akan menyelesaikan pandemi selama 10 tahun. Prediksi yang ditulis media yang berbasis di Amerika Serikat itu didasarkan pada lambannya proses vaksinasi. Hal ini berbanding jauh bila dilihat melalui beberapa negara lainnya seperti Israel dan United Arab Emirates yang hanya membutuh estimasi waktu sekitar 2 bulan. Menanggapi hal ini bagaimanakah respons warganet?

Pandemi RI Diprediksi akan Selesai dalam 10 Tahun, Warganet: Ya Kali 10 Tahun ke Depan Hidup kek Gini Aja

Menanggapi hasil prediksi tersebut warganet pun mencuitkan opini mereka. Tidak sedikit dari mereka yang merasa gusar akan kebenaran dari hasil prediksi tersebut. Hal ini dapat diamati melalui beberapa cuitan berikut.

Berbagai keresahan pun terlihat diungkapkan oleh warganet melalui cuitannya. Mulai dari keresahan harus WFH selama 10 tahun ke depan hingga bayangan bila PSBB dilaksanakan dalam jangka 10 tahun ke depan. Bahkan melalui akunnya @didimz dan @Shxxbiaa131 mengungkapkan tidak dapat membayangkan jika hidup tetap seperti ini selama 10 tahun ke depan.

Sementara itu, terdapat juga warganet yang berharap hal tersebut hanyalah sebuah prediksi dan berharap pemeritah dapat kembali menggenjot penanganan Covid-19 ini semaksimal mungkin sehingga prediksi tersebut tidak menjadi kenyataan.

Menanggapi hal tersebut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah pemberitaan dari media asing tersebut. Menurut Moeldoko hal tersebut berlebihan. Moeldoko juga menyampaikan bahwa dalam sidang kabinet Presiden Jokowi menginginkan vaksinasi rampung dalam jangka waktu satu setengah tahun.

Melalui kategori Top People terlihat nama Joko Widodo selaku Presiden RI menjadi nama yang paling banyak disebut oleh warganet dalam topik ini. Dalam kategori ini juga terlihat beberapa nama dan akun lain seperti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, @dsuperboy, dan @yanuarnugroho. Berikut beberapa cuitan dan mention yang menandai akun-akun tersebut terkait topik ini.

Berdasarkan gambar di atas terlihat beberapa cuitan dari berbagai akun yang turut menanggapi hal ini. Sebagian warganet terlihat mengungkapkan keresahannya, tetapi tidak sedikit juga dari mereka yang tidak percaya akan prediksi tersebut dan berharap prediksi tersebut salah. Dalam persoalan ini warganet berharap pemerintah dapat bertindak lebih cepat seperti halnya dalam melakukan vaksinasi yang menjadi harapan besar seluruh masyarakat Indonesia.

Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis topik terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/