HomeCurrent ReportHukumMelihat Perbincangan Warganet Seputar Papua Kembali Bergejolak

Melihat Perbincangan Warganet Seputar Papua Kembali Bergejolak

Published on

Beberapa waktu belakangan topik seputar Papua kembali menarik perhatian warganet Twitter, tepatnya setelah gugurnya Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya yang merupakan Kepala BIN Papua. Hal ini disebabkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang merupakan sebutan aparat untuk kelompok sipil bersenjata di Papua kembali gencar melakukan serangan dalam beberapa waktu belakangan. Untuk melihat perbincangan warganet seputar topik ini Media Monitoring Netray melakukan pemantauan sejak 22 April 2021 sampai dengan 28 April 2021.

papua

Selama periode pemantauan tersebut setidaknya ditemukan sebanyak 19 ribu total cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Adapun impresi pada topik ini mencapai 6.2juta dengan jumlah jangkauan mencapai 155.3 juta. Bergejolaknya kembali Papua disebabkan oleh masifnya serangan dari KKB. Serangan tersebut belakangan semakin gencar dilakukan hingga mengakibatkan tewasnya Kepala BIN Papua tersebut. Polri menduga perpanjangan kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) Papua jadi salah satu pemantik KKB kembali masif melakukan serangan.

Melalui grafik di atas terlihat perbincangan terkait Papua muncul setiap harinya selama periode pemantauan. Namun topik ini mulai meningkat secara signifikan sejak 25 April 2021. Hal ini bertepatan dengan gugurnya Kepala BIN Papua Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha yang ditembak oleh KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada tanggal yang sama.

Bila diamati melalui Top Words terlihat beberapa kosakata yang mendominasi perbincangan warganet terkait topik ini, seperti danny, gugurnya, bersenjata, beoga, dan beberapa kosakata lainnya. Menariknya dalam pusaran perbincangan tersebut terlihat beberapa kosakata lain yakni petamburan, munarman, dan teroris. Mengapa nama Munarman muncul dalam perbincangan warganet terkait topik ini?

Tewasnya Kabin Papua Hingga Label Teroris

Pascapenembakan Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Papua polisi perketat ruang gerak KKB. Polisi juga melakukan pengepungan di wilayah KKB, seperti Kampung Maki, Distrik Gome, Kabupaten Puncak. Polisi mengatakan lima orang anggota KKB turut terkena tembakan dalam kontak senjata di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada Selasa, 27 April 2021. Dalam beberapa waktu belakangan Ilaga tengah memanas akibat sering terjadinya kontak senjata antara aparat dengan KKB. Memanasnya kondisi tersebut mengakibatkan meningkatnya intensitas perbincangan warganet terkait topik ini.

Setelah peristiwa penembakan tersebut BIN kini menetapkan Kelompok Separatis Papua menjadi Kelompok Teroris. Menanggapi hal ini Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk menumpas KKB di Papua, bahkan dirinya juga meminta pemerintah mengesampingkan persoalan HAM. Hal ini kemudian menuai kritik dari sejumlah organisasi HAM. Amnesty International Indonesia (AII) dalam rilisnya menyebut pernyataan Bambang inkonstitusional dan hanya akan mendorong eskalasi di Papua dan Papua Barat. Mereka menilai cara tersebut hanya akan melanggengkan siklus kekerasan yang dapat mengorbankan warga masyarakat dan juga aparat negara.

Permasalahan HAM menjadi isu yang terus berhembus ke publik tanpa adanya penyelesaian melalui lembaga hukum yang jelas. Hal ini yang kemudian menjadi kritik sejumlah Organisasi HAM terhadap pemerintah. Selain itu, hal tersebut juga memicu konflik berkepanjangan antara aparat dan KKB di Bumi Cendrawasih. Sebelumnya Netray pernah memantau isu seputar Pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Melalui pantauan tersebut terlihat Senator Papua Barat Filep Wamafima angkat bicara terkait label teroris yang akan disematkan pada KKB. Menurutnya hal tersebut hanya akan memperburuk keadaan. Ia menekankankan bahwa kerusuhan dan kekacauan di Papua adalah persoalan kompleks. Menurutnya, masyarakat Papua juga merasa kecewa pada pelaku pelanggaran HAM yang juga dilakukan oleh oknum aparat negara.

Munarman Ditangkap, Warganet: Yang Teroris Itu KKB

Tim Densus 88 menangkap mantan Sekretaris Umum FPI, Munarman terkait kasus baiat ISIS di tiga kota. Mantan petinggi FPI tersebut ditangkap pada 27 April 2021. Penangkapan tersebut pun menuai kritik dari warganet hingga mengaitkannya dengan KKB di Papua.

Sebagian warganet terlihat tidak menerima ditangkapnya mantan petinggi FPI tersebut. Menurut mereka Munarman tidak membunuh siapapun dan tidak pantas dikaitkan dengan aksi terorisme yang dituduhkan padanya. Warganet menilai seharusnya pemerintah fokus dengan penanganan KKB di Papua sebagai bentuk nyata dari terorisme bukan malah menangkap Munarman. Menurut warganet yang patut dianggap sebagai teroris itu KKB di Papua bukan Munarman. Itulah sebabnya nama Munarman muncul dalam Top Words perbincangan warganet terkait topik memanasnya Papua.

Top Categories

Pada kategori Top Accounts terlihat akun @jokowi menempati urutan teratas sebagai akun paling populer pada topik ini. Hal serupa juga terlihat pada kategori Top People, sebagai Presiden RI namanya kerap disebut dalam perbincangan warganet, terlebih persoalan hukum dan negara. Sementara itu, nama Munarman terlihat berada di urutan kedua topik ini.

Sementara itu, pada kategori Top Organizations terlihat TNI, BIN, hingga FPI menjadi organisasi yang paling banyak disebutkan oleh warganet. Pada Top Locations Papua dan Papua Barat berada di urutan teratas kategori ini, hal ini sesuai dengan topik yang menjadi pembahasan warganet terkait memanasnya wilayah tersebut.

Memanasnya kembali Papua mengakibatkan gugurnya Kabin Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha. Hal ini menyebabkan aparat kembali bersitegang dengan KKB hingga BIN menetapkan KKB sebagai kelompok teroris. Berhembusnya berita ini ke berbagai media memantik perbincangan warganet terkait topik ini. Selain itu, ditangkapnya Munarman sebagai diduga teroris membuat sebagian warganet berang. Menurut warganet pemerintah seharusnya menumpas KKB di Papua sebagai bentuk nyata terorisme bukan menangkap Munarman yang dirasa janggal oleh mereka.

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...