Belakangan brand Nestle menjadi topik perbincangan hangat media sosial setelah dokumen internal perusahaan tersebut bocor ke publik. Hal ini pun menjadi pembahasan luas di berbagai media yang menyoroti sekitar 60 persen produk dari brand tersebut dinyatakan tidak sehat. Warganet pun menjadi heboh mengingat banyak produk dari brand Nestle yang menjadi konsumsi sehari-hari warganet. Media Monitoring Netray memantau perbincangan terkait topik ini di media sosial Twitter, seperti apakah perbincangan warganet terkait topik ini? Simak selengkapnya.
Netray memantau perbincangan warganet terkait topik ini sejak 07 Juni 2021 sampai dengan 10 Juni 2021. Selama periode tersebut ditemukan 9,812 tweets dengan didominasi oleh tweet bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi mencapai 107.4M dengan potensi jangkauan mencapai 57.6M. Jumlah tersebut menunjukkan topik ini merupakan topik hangat yang diperbincangkan warganet selama beberapa waktu. Seperti apa intensitas perbincangan tersebut dapat diamati melalui grafik di bawah ini.
Melalui grafik tersebut dapat diamati perbincangan warganet meningkat secara signifikan pada 06 Juni 2021. Puncak perbincangan ini terjadi setelah Nestle mengakui lebih dari 60 persen produk makanan dan minumannya tidak memenuhi standar kesehatan yang berlaku. Pengakuan tersebut terjadi setelah dokumen internal perusahaan bocor ke publik. Pemberitaan tersebut pun menyebar luas hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turut menjadi sorotan.
Berdasarkan Top Words di atas terlihat beberapa kosakata yang kerap digunakan warganet dalam perbincangannya di media sosial Twitter, seperti BPOM, sehat, nestle, bocor, milo, dan beberapa kosakata lainnya. Turut menjadi sorotan BPOM pun menjelaskan pemberitaan terkait 60 persen produk Nestle tak memenuhi standar kesehatan yang pada dasarnya tidak terkait dengan keamanan dan mutu pangan. BPOM menyampaikan informasi produk Nestle tak sehat tersebut lebih menyoroti soal kandungan gizi produk, khususnya kandungan Gula, Garam, dan Lemak (GGL).
BPOM mengatakan bahwa kandungan gizi produk (GGL) merupakan salah satu faktor risiko penyebab Penyakit Tidak Menular (PTM) jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Sementara terkait persoalan keamanan dan mutu pangan BPOM mengklaim telah melakukan proses evaluasi terhadap berbagai aspek termasuk keamanan, mutu, gizi dan label.
Produk Nestle Tak Sehat, Warganet Bahas Produk Favorit Dari Brand Ini
Sebagai perusahaan multinasional, Nestle memiliki wilayah operasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Perusahaan ini menghasilkan makanan nutrisi dan minuman nutrisi seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain. Beragam produk tersebut pun dikenal luas dan cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia, seperti halnya Milo yang turut menjadi perbincangan warganet hingga muncul pada kategori Top Words.
Terlepas dari perbincangan hangat terkait kandungan gizi dan kabar tak sehat tersebut warganet justru ramai membahas produk dari Nestle yang menjadi favorit mereka. Seperti salah satu unggahan warganet di atas yang mengatakan baru menyadari kandungan kadar gula dari Milo ternyata sebanyak 16g dalam satu kemasannya. Namun karena rasanya yang nikmat membuat warganet tetap mengkonsumsi produk tersebut.
Meluasnya isu tersebut membuat Nestle akhirnya angkat suara. Pihak Nestle mengakui bahwa 60 persen produk yang dipasarkan oleh mereka tidak memenuhi standar kesehatan. Namun, produk tersebut di luar produk untuk anak, gizi khusus, hewan peliharaan, dan produk kopi. Head of Corporate Communication Nestle Indonesia Stephan Sinisuka menegaskan bahwa laporan yang menyatakan bahwa 60 persen produk Nestle tak memenuhi standar kesehatan hanya mencakup sekitar setengah dari portofolio penjualan global produk-produk Nestle Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa studi tersebut tidak mencakup seluruh portofolio produk Nestle Indonesia.
Top Categories Perbincangan Seputar Nestle
Pada kategori Top Accounts dan Top People terlihat akun @RodriChen dan @ChairmanGLC menempati urutan teratas kedua kategori tersebut. Sementara itu, sebagai lembaga yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia BPOM turut menjadi sorotan dalam perbincangan warganet terkait topik ini. Hal tersebut membuat lembaga ini menempati urutan teratas kategori Top Organizations diikuti PT Nestle Indonesia, DPR, dan beberapa media pemberitaan daring.
Kabar terkait produk Nestle yang tak memenuhi standar kesehatan membuat warganet heboh di media sosial Twitter. Topik tersebut pun menjadi perbincangan hangat hingga mengalami kenaikan yang signifikan pada periode pantauan Netray. Hal tersebut menyebabkan BPOM turut menjadi sorotan dan Nestle pun angkat bicara serta membenarkan kabar tersebut. Nestle memastikan beberapa produknya tersebut tidak memenuhi standar kesehatan bukan berarti mengandung racun dan membahayakan. Sementara itu, BPOM menyarankan agar masyarakat lebih bijak dan teliti sebelum mengkonsumsi agar nantinya tidak merasa dirugikan.
Demikian hasil pantauan Netray, simak hasil analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/