Dilihat dari sisi Top Media, baik detik.com, kompas.com, tribunkaltim.com, dan republika.co.id masuk ke dalam Top 5 media yang memberitakan topik Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga. Namun, jawaposnationalnetwork.com hanya masuk ke dalam Top 5 media yang memberitakan Jokowi-Ma’ruf Amin, dan tribunmanado.com hanya masuk ke dalam Top 5 media yang memberitakan Prabowo – Sandiaga.
Dari hasil hitung cepat usai pemilu, diketahui bahwa pasangan Jokowi-Maruf Amin mendapat suara lebih banyak dibanding Prabowo-Sandiaga. Akan tetapi, pihak BPN tidak menerima hasil tersebut. Berbeda halnya dengan Demokrat, salah satu partai koalisi Prabowo-Sandiaga, AHY justru mengambil langkah lebih dulu untuk memenuhi undangan untuk bertemu dengan Jokowi. Isu seputar pertemuan tersebut menjadi perbincangan hangat dan mendapat berbagai tanggapan dari berbagai pihak. Pemberitaan seputar bergabungnya Demokrat dengan koalisi Jokowi pun menjadi top isu pada kedua topik.
Di media sosial, perang hashtag terus terjadi antara pendukung kubu O1 dan 02. Hal tersebut dapat diamati melalui hashtag yang digunakan masing-masing pendukung. Hashtags #318DiedInTheWorstINAelection digunakan oleh pendukung 02 untuk menyerang kubu 01, sedangkan kubu 01 menyuarakan hashtag #JokowiWinElection sebagai bentuk dukungan mereka. Peringatan hari buruh yang jatuh pada 01 Mei 2019 masuk dalam top isu, akan tetapi kalah suara dengan topik terkait pelaksaan pemilu yang masih hangat di pemberitaan.
Hingga selesai pelaksaan pemilu, Jokowi masih menjadi media darling di semua media, baik di media berita online maupun media sosial. Hal itu terlihat dari jumlah media yang terpublikasi, jumlah media peliput, jumlah mentions, dan frekuensi penyebutan entitas Joko WIdodo sebagai Top Person, diikuti oleh pasangan Capres – Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Namun, meskipun berpasangan dengan Joko Widodo, entitas Ma’ruf Amin tidak masuk dalam Top People.