Home#Membaca2024Analisis Speech to Text Debat Cawapres; Apa yang Jadi Perhatian Muhaimin, Gibran,...

Analisis Speech to Text Debat Cawapres; Apa yang Jadi Perhatian Muhaimin, Gibran, dan Mahfud?

Published on

Usai menggelar debat perdana capres pada 12 Desember 2023 lalu, KPU kembali menggelar debat cawapres pada 22 Desember 2023 di Jakarta Convention Center. Debat kedua ini mempertemukan Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD selaku calon wakil presiden dari nomor urut satu sampai tiga. Adapun tema debat cawapres kali ini adalah ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan. 

Untuk melihat isu apa saja yang menjadi perhatian khusus dari masing-masing cawapres, Netray mengolah pidato masing-masing cawapres pada setiap sesi dalam bentuk teks menggunakan teknologi speech to text. Kemudian dilakukan analisis sentimen guna menentukan apakah isi pembicaraan dalam tiap sesi bicara masing-masing cawapres bersifat positif, negatif, atau netral. Named Entity Recognition (NER) pada hasil transkripsi juga dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengekstrak entitas penting seperti nama orang, lokasi, organisasi, fasilitas, dan complaint. Berikut hasil analisis Netray.

Mahfud Paling Banyak Memanfaatkan Waktu Bicara di Debat Cawapres

Berdasarkan total durasi bicara setiap cawapres diketahui bahwa Mahfud paling banyak memanfaatkan waktu di tiap sesi dengan mencatatkan total 26,95 menit dan menghasilkan 2.967 kata. Selanjutnya adalah Muhaimin yang bicara dalam 24,38 menit untuk 2.457 kata yang dilontarkan. Gibran di urutan terakhir dengan total bicara sebanyak 22,92 menit dari 2.356 kata yang disampaikan.

Kecenderungan Sentimen, Muhaimin Paling Banyak Bicara Kalimat Positif

Dilihat berdasarkan sentimen, pidato atau pernyataan Muhaimin dalam debat cawapres memiliki kecenderungan sentimen positif tertinggi dibanding Gibran dan Mahfud. Pernyataan Muhaimin terindeks sentimen positif sebanyak 83,3 persen. Sedangkan sisanya 11,1 persen bernada negatif dan hanya 5,6 persen yang menunjukan sentimen netral. 

Dari keseluruhan paparan Cak Imin didominasi sentimen positif karena dipenuhi dengan kalimat normatif untuk keidealan sebuah negara mencapai kesetaraan dan keadilan. Ia juga menekankan pada perubahan yang lebih baik dan maju dari pemerintahan sekarang. Muhaimin beberapa kali menegaskan terkait gambaran pemerataan pembangunan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Termasuk membahas investasi yang seharusnya transparan dan merata dengan menciptakan kepercayaan dan kepastian hukum. Membangun 40 kota selevel Jakarta. Bagaimana seharusnya pemerintah memikirkan skala prioritas dalam konteks IKN. 

Sentimen negatif sebanyak 11,1% muncul ketika menjabarkan target pertumbuhan yang ingin dicapai pasangan AMIN dengan menyoroti utang luar negeri dan mengkhawatirkan jika target tidak realistis akan menghasilkan pertumbuhan yang tidak sehat dan keropos.

Sementara Gibran, dari 18 sesi bicara sebanyak 66,7% merupakan sentimen positif, 22,2% sentimen netral, dan 11,1% sentimen negatif. Optimisme Gibran untuk mewujudkan Indonesia emas terlihat dalam setiap sesi ia bicara. Ia kerap menyebut sejumlah program kerja yang diagendakan oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 02. Seperti membuka lapangan pekerjaan, pemerataan pembangunan, menggenjot hilirisasi digital, menguatkan cyber security, hingga melindungi dan mendampingi UMKM. Gibran juga beberapa kali menyebut program kerja yang berhasil ia lakukan di Solo, seperti IPAL Komunal hingga Technopark yang merupakan sekolah cyber security.

Sentimen negatif sebanyak 11,1% muncul ketika menjawab pertanyaan Muhaimin soal pembangunan di Solo yang dinilai lebih menonjol dibanding kota-kota lain. Gibran sempat menyebut arah pertanyaan ini tendensius. Ia pun menegaskan bahwa Solo tidak dianak emaskan.

Berbeda dengan Muhaimin dan Gibran, sentimen yang dihasilkan dari pembicaraan Mahfud saat debat terlihat cenderung merata, meski tetap didominasi kalimat bernada positif sebanyak 55,6 persen. Lalu untuk pernyataan bernada negatif dan netral sama-sama memperoleh porsi 22,2%. Hal ini ditengarai oleh Mahfud yang berdebat sembari menceritakan pengalamannya selama menjabat sebagai menteri. Ia memaparkan fakta sekaligus hal-hal apa yang perlu dibenahi ke depannya.

Jika diamati lebih lanjut, di antara ketiga kandidat persentase sentimen negatif Mahfud paling tinggi di antara yang lain. Hal ini karena Mahfud kerap menyoroti kasus penegakan hukum yang masih lemah seperti korupsi, suap, pinjol ilegal, serta birokrasi yang berbelit-belit dalam mengurus investasi hingga kepemilikan tanah.

Muhaimin Gemborkan Istilah Selepet untuk Keadilan, Gibran Tegaskan Citra Dekat dengan Anak Muda, dan Mahfud Konsisten Pada Penegakan Hukum

Dalam debat cawapres perdana ini, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin paling banyak menyebut kata ‘investasi’. Kata tersebut diucapkan sebanyak 18 kali. Muhaimin menyoroti investasi sebagai faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk di dalamnya menyumbang dalam proyek-proyek infrastruktur.

Cak Imin juga sering mengucapkan kata “persen” sebanyak 11 kali ketika menjabarkan target pertumbuhan yang dipatok pasangan AMIN. Hal ini bermula dari pertanyaan Mahfud soal target pertumbuhan ekonomi AMIN yang dinilai kurang cepat karena hanya menargetkan 5,6 persen sedangkan GAMA sebesar 7 persen. Namun, menurut Muhaimin justru pertumbuhan 7 persen yang dipatok pasangan GAMA dinilai tidak realistis dan menjadi pertumbuhan tidak sehat atau semu.

  • analisis debat cawapres muhaimin

Kata “selepet” ada di urutan ketiga paling banyak disebut dalam debat. Kata ini diucapkannya sebanyak 11 kali. Selepet yang dalam bahasa Jawa berarti menyabet ini sebetulnya telah dimunculkan oleh pasangan AMIN jauh sebelum debat capres. Cak Imin menjelaskan bahwa selepet (menyabet dengan sarung) bisa membangunkan yang tidur, menggerakan yang loyo, hingga mengingatkan yang lalai. Dalam konteks pemerintahan Indonesia, dia menegaskan bahwa selepet merupakan disrupsi yang menjadi awal dari perubahan. Seperti menyelepet korupsi, mafia, ketidakadilan dan lainnya demi kemakmuran warga Indonesia.

Secara keseluruhan Cak Imin lebih menekankan kepada pemerataan ekonomi dan pembangunan terutama di kota-kota kecil agar mendapat fasilitas yang sama layaknya Jakarta yang akan diwujudkan melalui pengembangan 40 kota baru bila kelak berhasil terpilih.

Gibran

Dalam daftar kosakata paling banyak disebut Gibran pada debat cawapres kali ini terdapat kata “gus” di urutan pertama. Kata ini dilontarkan sebanyak 21 kali. Demikian halnya dengan kata ‘Muhaimin’ yang juga masuk dalam sepuluh besar kata yang paling banyak disebut oleh Gibran. Artinya, selama debat berlangsung, sebagian besar pernyataan dan pertanyaan Gibran ditujukan kepada Muhaimin, yang biasa dipanggil dengan sebutan “Gus”.

Seperti ketika membahas Ibu Kota Nusantara (IKN), Gibran menyindir kehadiran Muhaimin saat peresmian IKN, menilai Muhaimin aneh karena ingin membangun 40 kota selevel Jakarta, hingga pertanyaan Gibran soal SGIE (State of the Global Islamic Economy) yang ditujukan ke Muhaimin. 

Selain itu, Gibran juga kerap menyebut Indonesia Emas sehubungan dengan slogan koalisi yang mengusungnya “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”. Hilirisasi menjadi langkah yang kerap ditawarkan Gibran untuk menjawab permasalahan pada setiap sesi. Kata ini muncul di urutan keempat, sebanyak 11 kali. Pada pidato pembuka, Gibran juga sudah menegaskan akan melanjutkan agenda hilirisasi, seperti tambang, perikanan, pertanian, hingga digital. 

Citra paslon 02 yang kerap membawa narasi anak muda pun juga tercermin dari apa yang terlontar dalam pidato Gibran. Kata “muda” juga muncul sebanyak 11 kali. Hal ini terkait visi misi yang Gibran yakni menggenjot hilirisasi digital dengan melibatkan anak muda. 

Selain sebagai latar belakang pengalaman Gibran dalam praktik membangun kota Solo, kata “Solo” banyak disebut karena dalam sesi tanya jawab antara Muhaimin dengan Gibran, muncul pertanyaan soal tips dan trik banjir investasi terkait kesuksesan pembangunan di Solo.

Mahfud MD

Sepanjang debat cawapres, ternyata Mahfud gemar sekali mengungkapkan angka-angka. Terbukti dari jajaran top words di bawah ini, kata “persen” muncul paling dominan. Mahfud mengucapkan “persen” sebanyak 20 kali sepanjang sesi debat. Seperti ketika membahas target pertumbuhan ekonomi, kemudian porsi APBN yang digunakan untuk IKN, hingga penerimaan pajak dan tax ratio

Lalu kata “ekonomi” juga banyak dibincangkan cawapres yang memiliki latar belakang sebagai akademisi ini. Di samping banyak pembahasan pertumbuhan ekonomi, Mahfud sempat memperingatkan soal ekonomi digital menjadi hal yang tak terhindarkan namun tetap perlu diwaspadai. Sementara itu, Ia lebih fokus menyoroti soal penguatan ekonomi nasional.

Kemudian “hukum” juga banyak disebut Mahfud sehubungan dengan penyelenggaraan negara yang bersih melalui penegakan hukum. Menurutnya, penegakan hukum bisa memberantas korupsi, memperlancar bisnis pelaku UMKM, serta masalah pinjol yang tiada habisnya.

Korupsi Paling Menjadi Perhatian Mahfud MD

Korupsi menjadi salah satu keluhan yang masuk dalam daftar kosakata komplain cawapres dalam debat. Namun, satu-satunya kandidat yang menaruh perhatian besar terhadap permasalahan ini adalah Mahfud MD. Mahfud menyebut kata “korupsi” sebanyak 12 kali. Muhaimin sebanyak 1 kali, dan Gibran sama sekali tidak menyebut. Gibran lebih menyoroti pada kebocoran dan pencurian data.

Korupsi dilontarkan Cak Imin ketika membahas dampak korupsi pada kebocoran APBN. Selain korupsi, keluhan yang disoroti oleh Muhaimin adalah tidak komprehensifnya pemberantasan pinjaman online serta judi online di Indonesia sehingga masih merajalela.

Tiga komplain yang disebut Gibran pada debat cawapres kemarin, yakni kemiskinan, pencurian data, dan ketidakkonsistenan. Kemiskinan dan pencurian data merujuk pada kasus yang terjadi di Indonesia. Sementara kata “nggak konsisten” ditujukan kepada Muhaimin karena ingin membangun kota selevel Jakarta tetapi tidak menyetujui agenda IKN. Padahal, sebelumnya Muhaimin juga disebut turut hadir dalam peresmian dan potong tumpeng IKN. Muhaimin dianggap tidak konsisten karena sebelumnya setuju dengan IKN, tapi kemudian menjadi tidak setuju setelah menjadi cawapres Anies yang mengusung agenda perubahan dengan salah satunya menolak agenda IKN.

Selain korupsi, Mahfud juga menyebut kata “blokir”, dan “tidak terdaftar”. Keluhan Mahfud terkait banyaknya korupsi di sektor-sektor pertumbuhan ekonomi seperti sektor konsumsi, belanja pemerintah, ekspor-impor, dan investasi. Kemudian kata “blokir” merujuk pada strateginya untuk membuat regulasi dalam perdagangan internasional agar tidak dicurangi oleh pelaku ekonomi yang berkoalisi dengan pejabat publik. Sedangkan kata tidak terdaftar ini berhubungan dengan banyaknya pinjol yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) alias ilegal.

Gibran Cenderung Aktif Menyerang Muhaimin Ketimbang Mahfud

Kategori tokoh yang paling banyak disebut Muhaimin dalam debat cawapres adalah Mahfud kemudian Gibran dengan selisih tipis. Dengan Mahfud, Muhaimin berdebat soal target pertumbuhan ekonomi dari masing-masing paslon serta kepemilikan lahan. Sedangkan dengan Gibran, Muhaimin berdebat soal tips banjir proyek dan investasi di Solo. Kemudian, menteri koperasi UMKM dan perdagangan dibahas oleh Cak Imin terkait belum adanya gerakan yang terstruktur untuk meningkatkan kualitas perdagangan dalam negeri.

Interaksi Gibran dengan Muhaimin terlihat menonjol. Ia menyebut Muhaimin, baik dalam sapaan “gus imin” maupun “cak imin” sebanyak 13 kali. Sedangkan Mahfud hanya disebut 5 kali, baik dengan menyebut “prof”, maupun “prof mahfud”. Perbedaan yang sangat signifikan ini terkait bagaimana Gibran pada sesi saling menanggapi dan tanya jawab ini cenderung menyerang Muhaimin. Seperti ketika menyinggung masalah IKN, ia menilai Muhaimin tidak konsisten. Menyebut Muhaimin aneh ketika ingin membangun kota selevel Jakarta tetapi tidak setuju dengan agenda IKN. Menganggap pertanyaan Muhaimin tendensius ketika menyinggung pembangunan di kota Solo sangat masif. Atau ketika melempar pertanyaan secara khusus ke Muhaimin soal SGIE.

Sedangkan interaksi dengan Mahfud secara khusus terjadi ketika Gibran menanyakan soal regulasi carbon capture and storage dan ditanya balik oleh Mahfud soal pajak. Anies disebut terkait ketika menyinggung agenda perubahan yang diusung paslon 01 sedangkan Ganjar disebut dalam kaitannya sebagai Gubernur Jawa Tengah yang membantu Gibran sebagai walikota dalam mewujudkan pembangunan di Solo.

Mahfud terlihat lebih imbang. Muhaimin dan Gibran ia sebut tidak begitu terpaut jauh, yakni sebanyak 9 kali untuk Muhaimin dan GIbran sebanyak 8 kali. Jokowi juga sempat disebut sebagai atasannya saat jadi Menteri. Dalam hal ini, ia menghargai dan mengaku ingin meneruskan warisan Jokowi berupa IKN. Nama Sri Wulan dan Tedy yang disebut Mahfud adalah warga Indonesia yang pernah diketahui dan ditemuinya.

Mahfud Paling Banyak Mention Lembaga 

Dalam debat kali ini Muhaimin tak terlalu banyak menyebut lembaga/ organisasi khusus selain Indonesia dan Pemda. Namun, kuantitas penyebutan Indonesia paling banyak disebut Muhaimin ketimbang kandidat lain, yakni sebanyak 7 kali. Pemda disebut 1 kali saat ia meminta tips kepada Gibran agar bisa mendapat proyek-proyek besar seperti kota Solo.

Gibran menyebut Indonesia sebanyak 6 kali. Sisanya adalah Kementerian PUPR, BUMN, dan Kementerian Keuangan. Kementerian PUPR disebut ketika menanggapi permasalahan perkotaan, salah satunya adalah masalah lingkungan kumuh. Gibran menyebut perlu adanya kolaborasi BSPS dari Kementerian PUPR. BUMN disebut ketika menjawab pertanyaan Muhaimin soal tips agar banyak proyek masuk seperti di Solo. Gibran menyebut salah satunya melalui andil kolaborasi dari BUMN. Gibran juga menyebut Kementerian Keuangan ketika menjawab permasalahan pajak yang menurutnya juga perlu adanya digitalisasi seperti yang tengah disiapkan oleh Kementerian Keuangan.

Mahfud menyebut Indonesia 2 kali. Sisanya adalah DPR, ICW, Kementerian Pertanahan, Polri, dan UMKM. DPR disebut terkait diplomat titipan partai yang dimasukan ke DPR. Kementerian pertanahan dibahas Mahfud terkait menanggapi pertanyaan Muhaimin terkait pemerataan kepemilikan lahan yang mana daftar lahannya dimiliki oleh Kementerian tersebut. Kemudian ICW disebutnya dalam menyebutkan data jumlah uang korupsi yang begitu besar. Sedangkan Polri dibahas Mahfud terkait kasus pinjol yang masih ambigu tidak bisa dikategorikan dalam kasus perdata.

Lokasi Paling Banyak Disebut

Muhaimin paling banyak menyebut Jakarta sebanyak 5 kali terkait dengan program pasangan AMIN yang ingin mengembangkan 40 kota baru selevel Jakarta. Kalimantan juga sering disebut Cak Imin sejumlah 3 kali sehubungan dengan anggaran IKN seharusnya tidak perlu membebani APBN begitu banyak karena dengan anggaran infrastruktur seperti jalan dan sekolah di seluruh bagian pulau Kalimantan untuk mencapai standar internasional.

Lalu Balikpapan, Pontianak dan Banjarmasin disoroti Muhaimin karena kota tersebut belum memiliki sarana-prasarana selevel Jakarta. Begitu pula Cirebon, Madiun, dan Tasikmalaya yang dinilai belum mendapat pendanaan pembangunan infrastruktur yang cukup serta adil. Justru Solo di matanya berhasil sukses membangun proyek besar di bawah tangan Gibran.

Selain Indonesia, Kalimantan, dan Solo yang sudah disinggung dalam pembahasan di awal, entitas lokasi yang disebut Gibran dalam debat cawapres adalah Jawa, Abu Dhabi, Jakarta, Jogja, Klaten, dan Wonogiri. Jawa kerap disebut ketika menegaskan bahwa pembangunan di Indonesia kini sudah tidak lagi terpusat di Jawa. Gibran menyebut akan melanjutkan pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawa sentris. Ia juga menyampaikan bahwa kini sudah banyak investasi di luar Jawa. 

Wonogiri dan Klaten disebut Gibran ketika menjawab permasalahan sanitasi dan air bersih. Solo bekerjasama dengan kabupaten sekitar seperti Wonogiri dan Klaten untuk mendapatkan air bersih. Dalam membangun masjid di Solo, Gibran menyebut menggunakan CSR dari Abu Dhabi. Selain UMKM melesat, kunjungan wisatawan ke Solo juga melesat, melebih Yogyakarta pada IdulFitri tahun 2022 kemarin.

Jakarta paling banyak disebut Mahfud menanggapi rencana Cak Imin membangun 40 kota baru selevel Jakarta. Lalu Bandung Barat, Padang, Parongpong, Madura disebut Mahfud terkait dampak korupsi menyentuh rakyat miskin yang pernah ditemuinya di kota-kota tersebut. Dan Semarang disoroti Mahfud terkait Guru di kota ini yang terlibat masalah pinjol.

IKN Jadi Fasilitas yang Paling Banyak Diperdebatkan

IKN menjadi proyek pembangunan yang paling banyak disebut dalam debat. Jika diamati, secara kuantitas, Gibran lah yang paling banyak menyinggung IKN dibanding dua lainnya. Muhaimin hanya menyebutnya 3 kali, Mahfud 4 kali, sedangkan Gibran hingga 7 kali.  Masing-masing cawapres menaruh perhatian pada proyek ini. Gibran dan Mahfud sepakat ingin melanjutkan proyek ini. Meski demikian, Mahfud menggarisbawahi soal pendanaan dan investasi yang perlu menjadi perhatian khusus. Sedangkan Muhaimin justru mengkritisi bahwa IKN bukan prioritas utama untuk mewujudkan pemerataan pembangunan. 

Selain IKN, Muhaimin juga menyebut fasilitas pasar pariwisata halal sebagai salah satu elemen penting dari Indonesia yang notabene memiliki jumlah umat Islam terbanyak di dunia. Hal ini menjadi salah satu jawabannya terkait pertanyaan SGIE dari Gibran. Di sisi lain, Gibran justru secara positif memamerkan sejumlah program yang dibangun selama menjabat sebagai walikota Solo seperti IPAL Komunal, Solo Technopark, dan Solo Safari.

Selain IKN, Mahfud menyebut “masjid sejahtera” ketika memaparkan kesimpulan pada sesi akhir debat cawapres. Ini merupakan gagasan pasangan GAMA, yakni mewujudkan masjid sejahtera dengan menggelontorkan dana 1 juta perbulan untuk operasional fasilitas ibadah ini.

Hasil analisis transkripsi debat cawapres di atas dapat memberikan gambaran bagaimana masing-masing cawapres menaruh perhatiannya secara khusus sesuai visi-misi paslon. Muhaimin paling banyak berbicara secara positif terkait gambaran Indonesia maju yang adil dan merata. Demikian halnya dengan Gibran yang banyak merepresentasikan visi misi untuk mewujudkan Indonesia Emas, yakni hilirisasi dan menaruh perhatian tinggi terhadap anak muda. Mahfud pun tetap konsisten menaruh perhatian pada penegakan hukum sebagai solusi dari permasalahan yang meliputi segala lini untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik lagi.

Olah data dan visualisasi: Nafish. Analisis: Winda Trilatifah dan Hasinadara

More like this

Pembahasan Pasca Pemilu di Media Sosial dan Pemberitaan, Isu Kecurangan Jadi Perhatian

Momentum pesta demokrasi yang ditunggu-tunggu alias pemilihan umum (Pemilu) 2024 telah dilaksanakan pada 14...

Popularitas Capres Cawapres di Media Sosial & Media Massa Online Periode Januari 2024

Netray melakukan pemantauan media massa online dan media sosial (media sosial X, TikTok, Instagram,...

Popularitas Partai Politik di Twitter & Media Massa Online Periode Januari 2024

Netray melakukan pemantauan media massa online dan Twitter untuk melihat popularitas partai politik (parpol)...
%d bloggers like this: