Debat capres yang diselenggarakan KPU pada tanggal 7 Januari lalu, meninggalkan banyak ruang untuk dianalisis. Salah satunya adalah speech (ujaran) dari masing capres peserta debat. Menggunakan Netray Speech Analysis (NSA), kita mengembangkan sejumlah analisis yang diperoleh dari ujaran capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saat menanggapi pertanyaan atau pernyataan selama debat ketiga tersebut.
Total Durasi dan Jumlah Kata: Ganjar Paling Banyak Manfaatkan Waktu Bicara di Debat Capres Ketiga
Dari total 18 sesi bicara, ketiga capres sama-sama memanfaatkan waktu 25 menit untuk mengutarakan gagasannya. Hanya selisih beberapa detik untuk masing-masing. Paling lama adalah Ganjar dengan 25 menit 59 detik kemudian Prabowo dengan 25 menit 54 detik dan terakhir Anies dengan 25 menit 20 detik. Selain paling banyak memanfaatkan waktu bicara, Ganjar juga paling banyak mengumpulkan kata dengan rata-rata 122 kata/menit. Anies 117 kata/menit. Prabowo 91 kata/menit.
Kecenderungan Sentimen: Prabowo Paling Banyak Bicara Positif
Secara umum, ujaran ketiga capres selama sesi debat berlangsung dominan positif. Namun, kecenderungan ujaran positif paling banyak terlihat pada pernyataan Prabowo dengan skor 88,9%. Hal ini, karena Prabowo kerap mengujarkan kata-kata positif untuk menggambarkan kondisi Indonesia saat ini, seperti “kita berhasil membangun ekonomi kita”;“kita sangat-sangat dihormati”. Sedangkan kecenderungan ujaran negatif paling banyak terlihat pada Anies dan Ganjar yang memiliki skor yang sama yakni 11,1%. Seperti ketika membicarakan pelanggaran etik dari Anies ke Prabowo atau ketika mengevaluasi Kementerian Pertahanan yang diberi skor 5 oleh Ganjar dan 11/100 oleh Anies.
Kemunculan Kata dengan Frekuensi Terbanyak: Anies Menyerang, Prabowo Kobarkan Semangat, dan Pemaparan Masalah dari Ganjar Pranowo
Selain membaca statistik ujaran capres, NSA juga melihat sejumlah kata dengan frekuensi kemunculan yang tinggi. Kemunculan ini menjadi indikasi akan topik atau kecenderungan isu yang dibahas oleh masing-masing capres. Merujuk pada tema debat, kata yang kerap muncul dari ujaran Anies Baswedan antara lain pertahanan, kekuatan, asean, alutsista, ancaman hingga diplomasi. Sedangkan Prabowo Subianto kerap membahas pertahanan, rakyat, bekas, teknologi, pesawat dan kekuatan. Ganjar Pranowo sering memunculkan kata pertahanan, data, laut, cyber, ekonomi, dan kekuatan.
Lebih dalam lagi, NSA juga menemukan sejumlah kata yang menjadi perhatian khusus dari masing-masing capres. Seperti kata etika, kementerian, kebudayaan, dan rumah yang kerap dilontarkan oleh Anies Baswedan. Kata-kata ini merujuk pada argumen yang menyerang dari Anies, salah satunya terhadap capres nomor 2. Prabowo Subianto menyebut kata menjaga, kuat, polri, tni, ekonomi, dan nasional. Apa yang disampaikan Prabowo cenderung menekankan pentingnya menguatkan sektor pertahanan, ekonomi, tni, dan polri untuk menjaga kepentingan nasional. Sedangkan Ganjar Pranowo melalui kata persen, mesti, lakukan, butuh, dan duta, mencoba memaparkan masalah-masalah yang ada di tema debat dengan perspektif data. Dengan begitu kita bisa tahu urgensi pemecahan masalahnya.
Top Person: Ganjar Banyak Merujuk Tokoh Unik Sedangkan Anies dan Prabowo Dominan Tokoh Nasional
Ganjar paling banyak merujuk entitas tokoh sebanyak 11 kali, Anies 8 kali, dan Prabowo 6 kali. Tokoh-tokoh yang disebut Anies dan Prabowo merupakah tokoh nasional, mulai dari presiden hingga menteri. Sedangkan Ganjar lebih variatif. Figur publik seperti Niki, Rich Brian juga turut dalam rujukannya ketika berbicara.
Top Organization: Ganjar Paling Banyak Sebut Lembaga
Selama menjawab, menanggapi, dan memberi pertanyaan, Ganjar tercatat paling banyak menyebut nama lembaga, total ada 15 kali. Anies sebanyak 9 kali dan Prabowo sebanyak 7 kali. Anies dan Ganjar sama-sama menyebut Indonesia paling sering. Sedangkan Prabowo paling sering menyebut Polri.
Top Location: Laut Cina Selatan dan Gaza, Palestina Jadi Fokus Isu Geopolitik
Wilayah Laut Cina Selatan muncul di semua ujaran capres karena menjadi pertanyaan dalam debat dari tim panelis. Sedikit berbeda dengan Palestina yang muncul karena melekat dengan cita-cita UUD 1945. Gaza sempat terselip dalam ujaran Prabowo ketika menyebut Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat agar tidak dilindas seperti di Gaza.
Anies sendiri tak banyak menyebut lokasi lain, hanya wilayah Jakarta yang sempat ia pimpin. Selain Gaza, Prabowo juga menyebut wilayah Afrika, Irian Barat, dan negara Rusia yang melekat pada topik masing-masing. Ganjar menjadi peserta debat yang paling banyak menyebut lokasi spesifik. Antara lain Korsel, Natuna Utara, Jawa Tengah, dan Tiongkok. Hal ini merupakan bagian dari pemaparan masalah bangsa yang disampaikan Ganjar sepanjang debat.
Olah Data: Nafish I Analisis: Ananditya Paradhi dan Winda Trilatifah