HomeKesehatanKrisis Tabung Oksigen Disinyalir Adanya Penimbunan

Krisis Tabung Oksigen Disinyalir Adanya Penimbunan

Published on

Krisis tabung oksigen dan meningkatnya kasus terkonfirmasi pasien corona beberapa pekan terakhir menjadi perhatian semua kalangan. Pasalnya seluruh rumah sakit sudah tidak memiliki ruang kosong untuk merawat pasien positif. Tenaga medis juga kewalahan merawat semua pasien yang terus menerus bertambah hari demi hari. Seiring meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19, beberapa rumah sakit mengabarkan stok tabung oksigen menipis dan kesulitan mendapatkan tabung oksigen. 

Sontak kabar menipisnya stok tabung oksigen di beberapa rumah sakit tersebut, mulai ramai disorot oleh media pemberitaan hingga media sosial Twitter. Pada Twitter, pembahasan terkait menipisnya tabung oksigen menggema dengan tagar #IndonesiaDaruratOksigen. Seperti apa media pemberitaan mengulik kabar tersebut? Dan bagaimana warganet menyuarakan krisis tabung oksigen ini? Simak uraian Media Monitoring Netray berikut. 

News Media Monitoring 

Pemantauan pertama dilakukan pada media pemberitaan. Selama periode sepekan, Netray mencoba melihat seberapa banyak media menyoroti isu terkait krisis tabung oksigen tersebut. 

Pada periode pemantauan 30 Juni-6 Juli 2021, isu krisis tabung oksigen diberitakan sebanyak 1,169 artikel dari 106 portal media. Mayoritas artikel pemberitaan yang diangkat seputar kesehatan yakni melonjaknya kasus pasien positif corona. Selain itu, media juga tidak luput menyoroti regulasi pemerintah dalam melayani masyarakat yang terdampak covid-19. 

Fasilitas Kesehatan Alami Krisis Tabung Oksigen 

Kabar menipisnya stok tabung oksigen di beberapa rumah sakit hingga fasilitas lainnya turut disorot oleh media mancanegara. Langkanya pasokan oksigen ke beberapa fasilitas kesehatan sebagai penunjang pasien corona menuai banyak kritikan. Pemerintah memprediksi bahwa langkanya pasokan tabung oksigen di pasaran terjadi karena adanya penimbunan. 

Kelangkaan Tabung Oksigen, Disinyalir Adanya Penimbunan

Kecurigaan lembaga pemerintah terkait langkanya tabung oksigen, mulai ditegaskan oleh pihak berwajib. Kepolisian Republik Indonesia akan menindak secara tegas pihak yang telah terbukti melakukan penimbunan tabung oksigen. Selain itu, dilansir dari Detik, pihak kepolisian telah mempersiapkan sebuah tim untuk mengawasi beberapa pihak yang sengaja meraup untung di tengah tingginya permintaan tabung oksigen. Hal ini mengingat tabung oksigen merupakan salah satu kebutuhan utama pasien covid-19 dan pasien penyakit pernafasan lainnya saat ini. 

Harga Tabung Oksigen Meningkat 3 Kali Lipat 

Tingginya permintaan tabung oksigen membuat tabung oksigen semakin mahal. Harga tabung oksigen mengalami kenaikan dalam hitungan jam. Lonjakan harganya pun tidak main-main, menurut aktivis Adamsyah Wahab dilansir dari Riau Aktual, harga tabung naik di kisaran angka 4-6 juta rupiah. Padahal semula pembelian tabung oksigen hanya dikisaran 900 ribu rupiah. Kenaikan serupa juga berlaku pada pengisian ulang oksigen. Biasanya pengisian ulang oksigen hanya berkisar 15 ribu rupiah, kini beberapa agen mematok harga sampai 18 ribu rupiah hingga 25 ribu rupiah.

Menilik Top Lokasi dan Top Equipment 

Top Lokasi
Top Equipment

Berdasarkan top lokasi di atas, terlihat beberapa lokasi yang paling banyak disorot terkait krisis tabung oksigen. Lokasi-lokasi di atas mengalami kelangkaan tabung oksigen karena melonjaknya jumlah pasien terkonfirmasi positif corona. Kemudian gambar kanan adalah jajaran peralatan medis yang turut disorot media. Kebutuhan medis seperti obat, masker, alat pelindung diri, dan tabung oksigen menjadi alat pokok medis dalam menanggulangi virus corona. 

Langkanya Tabung Oksigen di Mata Warganet 

Selain memantau pada media pemberitaan, Netray juga melakukan pemantauan untuk melihat keramaian warganet dalam membahas langkanya tabung oksigen. 

Seminggu pemantauan, topik tentang krisis tabung oksigen telah diperbincangkan sebanyak 37,360 tweets. Keramaian topik ini menarik interaksi warganet terlihat dari angka impresinya sebesar 497,2 M. Selain menarik, jangkauan yang dicapai topik ini juga menyentuh angka 186,3 M. Lantas yang menjadi pertanyaan, mengapa sentimen perbincangan warganet lebih unggul positif? 

Sentimen positif lebih unggul karena cuitan akun Pemprov DKI Jakarta yang telah mempersiapkan posko untuk rescue oksigen yang kemudian mendapat interaksi dari warganet lain sehingga menyumbang cuitan bersentimen positif. Posko tersebut berupa bantuan pengisian tabung okisgen secara gratis.

Selain itu, pada grafik puncak perbincangan juga terlihat selisih antar cuitan bersentimen positif sedikit lebih tinggi dari sentimen negatif meskipun tidak terpaut jauh.

Puncak Perbincangan 

Perbincangan memuncak tanggal 5 Juli, bertepatan dengan trendingnya tagar #IndonesiaDaruratOksigen di Twitter. Cuitan warganet mendulang sebanyak 16,713 tweets dengan awal kenaikan cuitan terjadi pukul 17.00 hingga puncak perbincangan pukul 20.00 WIB. Apa populer tweet yang menarik interaksi warganet sehingga menyumbang tweet dengan sentimen positif?

Awal mula kenaikan pukul 17.00, cuitan dengan sentimen positif digaungkan oleh akun @Munir_Timur. Dalam cuitannya Munir memuji kinerja gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang solutif dalam memitigasi kelangkaan tabung oksigen. Kemudian pada puncak cuitan yakni pukul 20.00, sentimen positif diperoleh dari akun @MardaniAliSera yang mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih mendahulukan kesehatan. Mengingat minimnya oksigen, dan penuhnya rumah sakit akibat melonjaknya kasus corona. Cuitan tersebut pun diberi tagar #IndonesiaDaruratOksigen yang kemudian menarik interaksi dari warganet lain. Kemudian cuitan lain datang dari @PKSejahtera yang mengkritik pemerintah untuk memaksimalkan pasokan oksigen sebab terlambatnya oksigen memperburuk penanganan covid-19.   

#IndonesiaDaruratOksigen Menduduki Trending Twitter 

Berikut beberapa tanggapan warganet yang terhimpun dalam tagar #IndonesiaDaruratOksigen. 

Berdasarkan gambar di atas, warganet berbondong-bondong menyuarakan tentang kondisi negara yang tengah darurat oksigen. Bahkan tidak sedikit jumlah pasien corona yang tidak dapat diselamatkan karena menipisnya stok tabung oksigen. Kritikan tersebut ditujukan warganet supaya pemerintah bergerak cepat dalam menanggulangi permasalahan tabung oksigen yang mulai langka.

Jaringan Percakapan

Gambar jaringan percakapan di atas merupakan jaringan percakapan by mention. Artinya akun-akun yang tertera adalah akun-akun yang paling banyak ditandai oleh warganet terkait topik. Seperti halnya akun @DKIJakarta dan akun gubernur Jakarta @AniesBaswedan menjadi akun yang paling disorot lantaran menipisnya tabung oksigen. Akun resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta banyak disorot karena pendirian posko rescue oksigen di tengah krisis tabung oksigen. Kemudian gubernur Anies banyak ditandai oleh warganet lantaran dinilai cekatan dalam menanggulangi lonjakan kasus covid-19 hingga penyediaan pengisian oksigen. Selain itu terdapat pula akun politikus @MardaniAliSera yang juga turut empati atas langkanya tabung oksigen di masa melonjaknya pasien covid-19.

Penutup

Menipisnya stok tabung oksigen di beberapa rumah sakit di Indonesia mengakibatkan banyak nyawa terhambat diselamatkan. Tingginya permintaan tabung oksigen justru dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan. Namun, pemerintah telah mengambil tindakan tegas kepada pihak yang memang terbukti mengambil keuntungan dari langkanya tabung oksigen tersebut. Demikian analisis Netray.

More like this

Kasus DBD Meningkat di Indonesia, Warganet Mengeluh Terkena DBD Semakin Banyak

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai meningkat beberapa bulan terakhir di berbagai provinsi Indonesia....

Wacana Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Kasus Diabetes Jadi Beban BPJS

Sejak tahun 2021 lalu, pemerintah sudah menggulirkan wacana penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan...

Buruknya Kualitas Udara Jakarta Jadi Pembahasan Media dan Kecaman Warganet

Buruknya kualitas udara Jakarta kini tengah menjadi sorotan. Terlebih saat DKI Jakarta menjadi kota...
%d bloggers like this: