HomeCurrent ReportPendidikanKabar Sektor Pendidikan Selama Pandemi Covid-19

Kabar Sektor Pendidikan Selama Pandemi Covid-19

Published on

Meluasnya penyebaran pandemi Covid-19 berimbas pada multisektor, seperti halnya sektor pendidikan. Pandemi Covid-19 menyebabkan tidak dapat terlaksananya kegiatan belajar mengajar secara langsung hingga harus dialihkan via daring. Baik sekolah maupun perguruan tinggi menerapkan metode yang sama untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Lalu bagaimana kabar sektor pendidikan selama tiga bulan masa pandemi?

Monitoring News Netray

Netray memantau topik terkait kabar pendidikan selama pandemi sejak 02 Mei 2020 s.d 05 Juni 2020. Selama periode tersebut ditemukan sebanyak 1.771 artikel pemberitaan terkait topik tersebut dengan didominasi oleh kategori edukasi dan pemerintahan.

Seperti diketahui, selama masa pandemi pemerintah meniadakan metode belajar tatap muka guna mengurangi penyebaran wabah Covid-19. Hal tersebut juga berimbas pada mahasiswa yang harus melakukan kegiatan perkuliahan via daring. Selama tiga bulan belakangan, baik para siswa maupun mahasiswa diharuskan untuk mengikuti metode belajar tanpa tatap muka langsung. Terlihat pada grafik pemberitaan seputar topik ini memuncak pada 02 Mei 2020 dan 03 Juni 2020.

Pada tanggal 02 Mei 2020 ditemukan sebanyak 129 artikel pemberitaan terkait topik ini. Hal tersebut bertepatan dengan momen Hari Pendidikan yang jatuh pada hari yang sama. Terlihat pemberitaan yang dimuat oleh beberapa media menyampaikan terkait pidato yang disampaikan oleh Mendikbud terkait Hardiknas pada masa pademi. Nadiem menyampaikan banyak pembelajaran yang dapat diambil dari pandemi saat ini.

Selain itu, Nadiem juga menyampaikan evaluasi terkait model pembelajaran via daring yang masih terbatas. Tidak hanya menemukan keluhan terkait jaringan atau sinyal, tetapi juga permasalahan terbatasnya listrik di sejumlah daerah. Hal ini dikarenakan tidak meratanya pembangunan di sejumlah daerah di Indonesia.

Selain pada 02 Mei 2020, puncak pemberitaan kembali terjadi pada tanggal 03 Juni 2020. Pada tanggal tersebut nama Nadiem Makarim kembali menjadi sorotan setelah tagar terkait dirinya menduduki trending topik Twitter. Tagar #MendikbudDicariMahasiswa merupakan tagar yang diusung oleh mahasiswa yang mengeluhkan sistem perkuliahan selama pandemi dan meminta keringanan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Para mahasiswa menuntut kebijakan dari Mendikbud agar selama masa pandemi mereka mendapat keringanan terkait pembayaran UKT.

Tidak hanya mendapat tuntutan dari mahasiswa yang berdemo online, Nadiem Makarim juga mendapat tuntutan untuk memberi inovasi terkait sistem pendidikan di masa pandemi saat ini. Selain itu, setelah tiga bulan menerapkan metode belajar via daring, Kemendikbud mengizinkan zona hijau untuk kembali bersekolah dengan tatap muka dan persiapan di perguruan tinggi agar New Normal dapat diterapkan.

Terlihat beberapa kosa kata populer yang berkaitan dengan topik ini, seperti halnya Kemendikbud, Daring, Pendidikan, Nadiem Makarim, dan TVRI. Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjadi tokoh yang mendapat sorotan dalam topik ini. Selain itu, terlihat kata TVRI yang merupakan stasiun televisi milik pemerintah yang selama masa pandemi menjadi media belajar bagi siswa. TVRI setiap harinya menyiarkan konten belajar untuk anak dari Paud sampai dengan SMA.

Berdasarkan pantauan Netray Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Muhadjir Effendy selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Kedua nama tersebut merupakan nama yang paling banyak menjadi sorotan terkait topik kabar pendidikan. Selain itu, terlihat Kemendikbud juga menjadi Top Organization diikuti oleh TVRI dan Gugus Tugas penanganan Covid-19.

Adapun Top Portal pada topik ini diduduki oleh Tribun News yang menerbitkan sebanyak 191 artikel pemberitaan, diikuti sembilan portal pemberitaan lainnya.

Lalu bagaimanakah perbincangan di media sosial Twitter terkait kabar pendidikan selama pandemi? Dan seberapa efektifkah kegiatan perkuliahan selama pandemi?

Monitoring Social Media Netray

Netray memantau perbincangan di media sosial Twitter terkait kabar pendidikan selama pandemi sejak 02 Mei 2020 s.d 05 Juni 2020. Selama periode tersebut perbincangan seputar topik tersebut didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Dengan total cuitan mencapai lebih dari dua puluh ribu cuitan.

Melalui grafik dapat diketahui perbincangan seputar topik tersebut memuncak pada tanggal 02 Mei 2020 pada momen Hari Pendidikan Nasional dan selama beberapa waktu belakangan sejak mencuatnya tagar #MendikbudDicariMahasiswa.

Pada tanggal tersebut total cuitan mencapai 4,446 dengan didominasi cuitan bersentimen negatif. Beberapa tagar terkait Nadiem menduduki trending. Tagar tersebut memuat keluhan mahasiswa yang menuntut adanya keringanan pembayaran UKT selama masa pandemi. Selain itu, mahasiswa juga mengeluhkan terkait model perkuliahan selama masa pandemi dengan tugas yang menumpuk dan penggunaan kuota internet yang sangat boros.

Cuitan populer pada topik ini memuat pesan yang sama, yakni model perkuliahan yang tidak berjalan efektif namun UKT tetap harus dibayarkan penuh. Sementara itu, selain dituntut untuk menyelesaikan tugas perkuliahan mahasiswa juga terkena imbas dari perekonomian. Tidak sedikit dari mereka yang mengaku orang tuanya menjadi korban PHK dan kehilangan pekerjaan akibat pandemi ini. Kesulitan dan tuntutan tersebut akhirnya menjadi pemicu terjadinya ‘demo online’ di media sosial.

Permasalahan terkait materi yang tidak dapat tersampaikan dengan baik, tugas dengan deadline yang menumpuk, terbatasnya kuota, hingga tidak adanya keringanan UKT menjadi topik utama keluhan mahasiswa selama masa pandemi. Para mahasiswa merasa justru dirugikan karena tidak menggunakan fasilitas kampus namun UKT tetap dibayarkan penuh. Berikut beberapa cuitan media populer pantauan Netray.

Mahasiswa menilai perkuliahan dengan metode ini belum efektif. Selain itu, ilmu dan kemampuan menjadi kurang terasah. Hal ini tentunya menjadi bahan evaluasi untuk pemerintah agar mengambil langkah tepat yang tidak merugikan mahasiswa.

Selama periode pemantauan terlihat beberapa tagar terkait Kemendikbud, seperti #nadiemmanamahasiswamerana, #mendikbuddicarimahasiswa, #kemanarektorum, hingga tagar tandingan #nadiemmendengar terlihat dalam Top Words. Adapun akun yang menjadi Top Initiator dalam topik ini yaitu @offclnisca, diikuti oleh beberapa official akun mahasiswa, seperti @DraftAnakUnpad, @unnesmenfess, dan beberapa akun lainnya. Berikut jaringan percakapan pantauan Netray, akun Nadiem Makarim menjadi salah satu akun yang paling banyak ditandai oleh warganet.

Pendidikan menjadi salah satu sektor yang terimbas pandemi Covid-19. Beralihnya metode kegiatan belajar mengajar dari tatap muka menjadi via daring masih belum efektif dan menjadi hal yang tidak mudah untuk diterapkan sepenuhnya. Jaringan, jumlah kuota yang terbatas, Materi yang tidak mudah dimengerti, dan tugas dalam jumlah yang banyak dengan tenggat waktu yang singkat menjadi salah satu kendala bagi mahasiswa. Selain itu, permasahan perekonomian keluarga berimbas pada tuntutan keringanan UKT selama pandemi. Mahasiswa merasa tidak menikmati fasilitas kampus namun UKT tetap harus dibayarkan penuh merupakan kejanggalan. Demikian hasil pantauan Netray terkait kabar sektor pendidikan selama masa pandemi.

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...