Meluasnya pandemi Covid-19 berimbas pada multisektor, termasuk pada industri kuliner yang sebagian besar merupakan UMKM. Hal ini dirasakan oleh para pelaku bisnis sudah lebih dari sebulan sejak pandemi Covid-19 merebak ke berbagai wilayah di Indonesia. Terlebih pemberlakuan PSBB dibeberapa wilayah mengakibatkan semakin sepinya sektor ini. Berikut hasil pantauan Netray.
Netray memantau perkembangan topik pemberitaan terkait industri kuliner selama 05 April s.d 04 Mei 2020. Selama periode tersebut ditemukan sebanyak 2,975 artikel pemberitaan terkait industri kuliner dengan 111 total media pemberitaan.
Untuk industi kuliner di beberapa destinasi wisata telah lebih dulu merasakan dampak dari pandemi ini. Seperti Bali, yang sejak Januari telah merasakan dampak dari Covid-19 karena sepinya wisatawan mancanegara. Sedangkan wilayah lainnya merasakan dampak Covid-19 sejak Maret. Sejak berlakunya himbauan untuk berada #dirumahaja para pelaku industri kuliner telah merasakan imbasnya. Para pelaku industri tersebut memberlakukan take away only atau tidak menyediakan makan di tempat.
Salah satu pelaku industri kuliner yang merasakan imbas tersebut yaitu Zaskia Sungkar. Ia merasakan imbas dari sepinya pembeli dibeberapa gerai makanan miliknya. Selain itu, imbas pandemi ini juga dirasakan oleh pelaku industri kuliner di Bandung. Bahkan dari 226 ekraf hanya 7 yang mampu bertahan dalam situasi saat ini. Terlebih, wilayah Bandung kini telah menerapkan status PSBB guna menekan angka penyebaran Covid-19.
Selain melalui media pemberitaan, Netray juga memantau isu terkait perbincangan industri kuliner melalui media sosial Twitter. Melalui pantauan Netray ditemukan sebanyak 10.2K total perbincangan terkait industri kuliner selama 05 April s.d 04 Mei 2020. Sebagian warganet mengeluhkan terkait imbas Covid-19 yang tengah mereka rasakan. Namun beberapa pelaku industri kuliner juga terlihat memanfaatkan momen ini untuk lebih banyak memasarkan makanan mereka melalui daring.
Sektor pariwisata dan sektor kuliner menjadi salah satu sektor yang memang terdampak parah pada era wabah ini. Tidak sedikit dari mereka yang memilih menutup gerai dan terpaksa merumahkan karyawan mereka. Meski sebagian pelaku industri memilih untuk memanfaatkan momen ini untuk berjualan via daring. Terlihat warganet saling menyemangati dan juga memasarkan produk mereka secara online. Dalam hal ini pemerintah juga berupaya untuk dapat memberikan perlindungan terhadap pelaku UMKM termasuk sektor kuliner.