Home

  • Kabar Gembira, Kini Berlangganan Netray Bisa Melalui Gopay

    Kabar Gembira, Kini Berlangganan Netray Bisa Melalui Gopay

    Kemudahan dan kenyamanan pengguna menjadi hal yang penting bagi Netray. Oleh karena itu, Netray terus berupaya memperbaiki dan melakukan pembaharuan fitur secara berkala guna memahami kebutuhan pengguna. Kini Netray telah menyediakan alternatif pembayaran melalui GoPay. 

    Untuk menikmati fitur-fitur unggulan Netray, kamu hanya perlu membuat akun dan melakukan registrasi. Dengan berlangganan (subscribe), kamu dapat memilih fitur layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu sehingga akan lebih efektif dan ekonomis. Seperti apa langkah-langkahnya? Simak tutorial berikut.

    Cara Berlangganan Netray

    1.Masuk halaman Netray kemudian klik Register

    2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi.

    3. Pilih Trial untuk melakukan demo terlebih dahulu atau pilih Subscribe jika ingin langsung berlangganan.

    4. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, email, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik persetujuan kebijakan privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.

    5. Klik Next dan kamu akan dialihkan ke halaman berikut. Pilih layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu (Add to cart)

    7. Pastikan pesananmu sudah sesuai (lihat bagian Order Summary). Kamu dapat mengubah jumlah keyword dan jangka waktu sesuai kebutuhan. Jika tidak, Netray akan otomatis menggunakan pengaturan standar (1 keyword dan 1 bulan). Kemudian klik Subscribe. Dengan mengeklik subscribe kamu dianggap setuju dengan Ketentuan Kebijakan Privasi Netray dan Syarat dan Ketentuan Netray.

    8. Kamu akan dialihkan ke halaman faktur yang berisi detail pesananmu dan berapa jumlah uang yang harus dibayar. Lalu klik Payment. Faktur ini juga akan otomatis dikirimkan ke emailmu.

    9. Klik Continue dan pilih cara pembayaran melalui GoPay. Klik Pay Now dan akan muncul Order ID beserta QR Code. Buka aplikasi Gojek atau aplikasi dompet digital lain. Scan QR code yang tertera pada layar monitor. Cek detail pembayaran di aplikasi lalu klik Pay. Masukan Pin dan transaksi kamu berhasil.

    11. Klik I Already Paid untuk memastikan bahwa kamu telah melakukan pembayaran. Lalu dalam beberapa detik, Netray akan membawamu pada halaman Dashboard.

    Selamat, fitur yang kamu beli telah aktif. Klik Create Topic untuk mulai membuat topikmu.

    Perlu kamu tahu bahwa setiap satu keyword hanya mengakomodasi satu kali pemrosesan data. Artinya, kamu tidak dapat mengubah atau mengganti keyword setelah mengeklik Create Topik. Jika kamu ingin lebih fleksibel, kamu dapat beralih ke paket premium Netray. Di paket premium kamu bebas mengubah atau mengganti keywordmu meski hanya memiliki satu slot keyword. Jika ada pertanyaan, silakan hubungi Kontak Netray.

  • Mau Coba Netray Secara Gratis, Ini Fitur yang Dapat Kamu Cicipi di Paket Trial

    Mau Coba Netray Secara Gratis, Ini Fitur yang Dapat Kamu Cicipi di Paket Trial

    Sejak Juli 2020 lalu, Media Monitoring Netray telah dibuka untuk pengguna mandiri. Media monitoring berbasis analisis big data dan kecerdasan buatan ini tak hanya mengakomodasi kepentingan bisnis dan korporasi, tetapi juga dapat digunakan untuk kepentingan perorangan, sebagai sumber penelitian. Netray juga menyediakan paket Trial untuk kamu yang ingin mencoba Netray secara gratis. Agar kamu dapat memanfaatkan fitur Netray Trial secara maksimal simak tutorial berikut ini.

    1. Masuk halaman Netray kemudian klik Register

    2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi. Pilih Trial untuk melakukan demo.

    3. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, e-mail, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik Persetujuan Kebijakan Privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.

    5. Klik Register untuk mendaftarkan akunmu pertama kali. Akun yang sudah pernah didaftarkan tidak bisa mendaftar kembali. Klik Login untuk masuk jika sudah punya akun.

    6. Buka email kamu untuk melihat link aktivasi yang dikirimkan Netray dan lakukan verifikasi akun. Berikut tampilan dashboard-mu setelah berhasil verifikasi.

    Untuk paket Trial, kamu hanya bisa mencoba fitur Twitter dan News. Instagram dan Facebook akan aktif apabila kamu telah meng-upgrade akunmu ke premium (Upgrade Membership) atau berlangganan Netray.

    7. Klik menu profil di pojok kanan lalu pilih Edit Profil. Lengkapi profilmu terlebih dahulu agar kamu dapat mengaktifkan fitur Twitter dan News. Jika sudah, klik Submit.

    8. Fitur monitoring Twitter dan News sudah aktif. Kamu dapat mulai memasukkan topik yang kamu inginkan.

    Lalu bagaimana cara membuat topik dan membaca data di dashboard Netray? Simak tips dan triknya berikut.

    Membuat Topik di Dashboard Netray (Trial)

    1. Klik menu Create Topic. Masukkan judul topikmu pada kolom Name kemudian masukkan keywords topikmu pada kolom Keyword. Kamu punya 2 slot keyword yang dapat kamu maksimalkan.

    Tips: Jangan menggunakan keyword yang terlalu umum karena akan menyulitkanmu dalam melakukan analisis (misal; penyakit, pemerintah, pandemi dsb). Gunakanlah keyword yang spesifik (misal; covid-19, psbb, atau nama brand). Akan tetapi, jangan terlalu spesifik (psbb di Bandung) karena data yang akan ditampilkan hanyalah data yang mengandung rangkaian kata tersebut. Alternatif terbaik adalah dengan memanfaatkan fitur penggabungan. Gunakan tanda && di antara dua kata yang wajib ada dalam data (misal psbb && bandung). Keyword ini akan lebih spesifik dan maksimal daripada keywordpsbb di bandung‘ (terlalu spesifik) ataupun ‘psbb’ saja atau ‘bandung‘ saja (akan menyangkut semua topik tentang pssb dan topik tentang bandung).

    2. Jika semua sudah lengkap terisi klik Save. Dalam beberapa detik, dashboard Netray akan muncul. Crawling data akan berjalan beberapa menit tergantung frekuensi kemunculan topik. Untuk paket Trial, Netray membatasi jumlah data maksimal hingga 2000 dengan periode seminggu ke belakang. Meskipun topik yang dicari mungkin mengandung banyak data, Netray akan berhenti setelah mengumpulkan jumlah tersebut.

    Fitur Apa Saja yang Dapat Diakses Ketika Mencoba Netray Trial?

    Kamu dapat mengakses semua fitur yang ada di menu Overview. Selanjutnya, Account Monitoring, Social Network Analysis, Reporting, dan Comparing hanya bisa kamu dapatkan apabila kamu melakukan upgrade ke premium.

    Nah, di Overview ini apa saja sih yang bisa ditampilkan Netray untuk kamu?

    1. Data Statistik : meliputi total Impression, Potential Reach, Account (Male or Female), Persebaran Perangkat, Total Tweets.
    2. Grafik Peak Time : frekunsi sebuah topik diperbincangkan dalam sebuah periode.
    3. Sentiment Trend : kurva untuk melihat perbandingan sentimen di tiap periode.
    4. Tweets : semua tweet yang berhubungan dengan kata kunci. Kamu dapat melihat lebih detail dengan mengeklik View All Tweets. Kamu juga dapat memfilter tweet mana yang ingin kamu lihat berdasarkan sentimen (negative/neutral/positive) atau berdasarkan urutan (paling populer, paling baru, hinga yang paling lawas). Jika ingin melihat tweet mana yang paling mempengaruhi perbincangan topik secara umum lakukan filter berdasarkan yang paling populer. Jika ingin melihat akun yang paling awal memperbincangkan topik gunakan filter Older. Ini akan berguna ketika kamu mencari tahu inisiator sebuah topik atau tagar yang sedang trending.
    5. Top Words : kosakata populer yang paling banyak muncul dalam tweet warganet. Kamu juga dapat mengeklik masing-masing kata untuk melihat apa saja tweet yang mengandung kata tersebut dalam topik terkait.
    6. Top Accounts : akun yang paling berpengaruh dalam perbincangan topik, baik berdasarkan pada impresi yang diperoleh (sort by Popular) atau berdasarkan frekuensi kemunculannya (sort by Count).
    7. Top Entitas : People, Organization, Facilities, Complains, Locations.
    8. Popular Media : video atau gambar populer yang berhubungan dengan kata kunci topik.

  • Tim Kampanye Capres Cawapres Lagi Digodok, Sejumlah Tokoh Jadi Sorotan

    Tim Kampanye Capres Cawapres Lagi Digodok, Sejumlah Tokoh Jadi Sorotan

    Masa Kampanye Pemilu 2024 sudah tinggal hitungan pekan, tepatnya dimulai pada 28 November 2023 mendatang. Para pasangan calon (paslon) presiden – wakil presiden sudah bersiap-siap dengan tim kampanye masing-masing. Seperti pasangan Prabowo-Gibran yang telah mengumumkan susunan lengkap Tim Kampanye Nasional (TKN) pada Senin lalu (6/11). TKN Prabowo Gibran diketuai oleh Rosan Roeslani yang sebelumnya menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Sedangkan paslon Ganjar-Mahfud menamai tim kampanyenya dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN). Ketua TPN Ganjar-Mahfud sudah ditetapkan jauh hari oleh PDIP adalah Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Meski telah ditunjuk sebagai Ketua TPN Arsjad tak lantas mundur dari jabatannya. Untuk menjaga netralitas dan konflik kepentingan ia menyatakan cuti sementara dari Ketua Kadin.

    Hanya paslon Anies-Muhaimin yang belum mengungkap siapa saja tim kampanye mereka. Informasi terakhir mereka baru akan mengumumkan susunan tim pasca pengundian nomor urut KPU. Hanya saja mereka telah menamai tim kampanye mereka dengan julukan Badan Pekerja Anies Imin disingkat BAJA AMIN.

    Tim pemenangan yang biasanya identik dengan kader partai koalisi yang mengusungnya kini tampaknya mulai bergeser. Kalangan non-partai seperti tokoh populer, pebisnis, publik figur, dan lainnya. Selain itu tim pemenangan juga menjadi ujung tombak untuk meraih dukungan dari masyarakat melalui sosialisasi visi misi dan program paslonnya.

    Netray coba melakukan pemantauan untuk melihat tim kampanye mana yang paling banyak menyedot perhatian awak media. Dengan menggunakan kata kunci tim kampanye nasional, tim pemenangan nasional, amin&&tpn, anies&&tpn, ganjar&&tpn,  serta prabowo&&tkn  selama periode 2-8 November 2023 ditemukan 1.050 artikel dari 140 media membahas topik terkait kata kunci.

    tim kampanye
    Gambar 1. Statistik pemberitaan isu tim pemenangan capres-cawapres

    Intensitas pemberitaan pada awal pemantauan bisa dibilang cukup ramai, sebanyak 170 artikel muncul pada hari itu. Pembahasannya seputar masih bertambahnya personil untuk tim pemenangan hingga melakukan simulasi debat capres cawapres. Kemudian puncaknya terjadi pada 6 November 2023 sejumlah 282 artikel muncul pada hari itu. Lonjakan ini terjadi karena pada hari itu paslon Prabowo-Gibran mengumumkan secara resmi struktur lengkap TKN.

    Gambar 2. Intensitas pemberitaan topik tim pemenangan capres-cawapres

    Selanjutnya melalui fitur entitas tipe person Netray melihat terdapat beberapa nama yang sering disebut dalam berbagai media:

    Gambar 3. Jajaran top people

    Tokoh Terpopuler dalam Topik Pemberitaan Tim Kampanye

    1. Rosan Roeslani

    Gambar 4. Statistik penyebutan Rosan

    Untuk menjadi ketua TKN, Rosan Perkasa Roeslani rela melepas jabatannya sebagai Wakil Menteri BUMN II. Rosan memiliki segudang pengalaman bahkan sebelum menjadi anak buah Erick Thohir. Saat ini, ia juga sedang menduduki jabatan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat sejak Desember 2021. Selain itu Rosan pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia/KADIN pada tahun 2015-2021.

    Jauh sebelum bergabung dengan pemerintahan Rosan sibuk berkecimpung di dunia bisnis. Dihimpun dari CNBC Indonesia, ia telah memulai karir bisnisnya sejak tahun 1996 merintis usaha penasihat keuangan bersama Sandiaga Uno dan Elvin Ramli. Usaha ini kemudian dikenal dengan nama Recapital yang kemudian berkembang menjadi berbagai lini bisnis seperti Recapital Securities, Recapital Life Insurance , Bank Pundi, dan lainnya.

    Dengan pengalaman dan jaringan yang begitu luas, tak heran bila Rosan dipilih oleh pasangan Prabowo-Gibran. Selama periode pemantauan Rosan menjadi yang terbanyak disebut media massa dibanding nama lainnya. Ia muncul dalam 73 artikel. Pembahasannya masih seputar perubahan serta penambahan pada struktur Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju (TKN KIM) seperti yang dapat diamati pada gambar di bawah ini.

    Gambar 5. Sampel berita nama Rosan

    2. Khofifah Indar Parawansa

    Gambar 6. Statistik penyebutan Khofifah

    Wanita yang telah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur selama dua periode belum menjadi anggota tim pemenangan salah satu paslon. Namun namanya terus diincar oleh ketiga paslon untuk bergabung dalam tim kampanye mereka. Khofifah bahkan tak lantas menjadi bagian dari tim Anies-Cak Imin meski berasal dari PKB.

    Aktivis Nahdlatul Ulama ini sudah berkecimpung di dunia politik sejak tahun 1992 atau saat ia berusia 27 tahun sebagai anggota DPR RI. Karirnya terus menanjak menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan di bawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid. Kemudian Khofifah juga sempat menjadi ketua Partai Kebangkitan Bangsa selama 2 tahun.

    Pada Pilpres 2014 ia menjadi salah satu juru bicara politik pasangan Jokowi -JK yang kemudian membawanya menjadi menteri sosial kabinet kerja (2014 hingga 2017). Barulah setelah itu Khofifah mampu memenangkan pilkada Jawa Timur di tahun 2018 setelah sempat tiga kali mengikuti kontestasi ini.

    Khofifah dalam periode pemantauan Netray kali ini disebut dalam 70 artikel. Dalam beberapa artikel wanita 58 tahun ini diisukan akan bergabung dengan TKN Prabowo-Gibran. Ketua Golkar, Airlangga Hartarto pun optimis melihat respons Khofifah saat turut menghadiri HUT Golkar ke 59 senin lalu (6/11). Warta tersebut seperti yang terlihat pada Gambar 7.

    Gambar 7. Sampel berita nama Khofifah

    3. Nusron Wahid 

    Gambar 7. Statistik penyebutan Nusron

    Nusron Wahid termasuk dalam jajaran TKN Prabowo-Gibran. Tokoh NU ini didapuk menjadi Sekretaris TKN. Nama Nusron sendiri mulai dikenal publik karena pernah menjadi Ketua Gerakan Pemuda Ansor pada tahun 2011. Tak hanya itu pada masa mudanya ia pernah menduduki kursi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII). Ditambah lagi dalam pemerintahan, pria yang merupakan kader Partai Golkar ini juga menjadi anggota DPR RI pada periode 2004 – 2009 serta 2009-2014.

    Nusron selama periode pemantauan mendapatkan penyebutan dalam 69 artikel. Ia banyak disebut dalam pemberitaan seputar keberadaan Khofifah hingga isu yang bersinggungan dengan Yenny Wahid yang sama-sama anggota NU. Berita tersebut dapat dilihat pada Gambar 8.

    4. Arsjad Rasjid

    Gambar 9. Statistik penyebutan Arsjad

    Dengan nama lengkap Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat atau disingkat Arsjad Rasjid yang tengah menjabat sebagai Ketua KADIN periode 2021-2026. Selain itu pria yang telah malang melintang di dunia bisnis sedari muda juga memegang posisi sebagai Direktur Utama Indika Energy. Ia juga berperan jadi Komisaris pada beberapa perusahaan seperti Grab, Petrosea, Net Mediatama dan lainnya. Pendidikannya pun tak main-main. Arsjad melanjutkan jenjang kuliahnya di negeri Paman Sam hingga jenjang S2 pada tahun 1993. 

    Arsjad resmi ditunjuk PDIP sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud pada awal September lalu. Hal ini menyebabkan ia harus cuti pada jabatan yang diemban sebelumnya hingga waktu 8 bulan. Dalam pantauan Netray sepanjang periode satu pekan, nama Arsjad disebut dalam 47 artikel seputar rapat TPN, media briefing, hingga Liga Kampung Soekarno Cup.

    Gambar 10. Sampel berita nama Arsjad

    5. Ridwan Kamil

    Gambar 11. Statistik penyebutan Ridwan

    Siapa yang tak mengenal nama Gubernur Jawa Barat ini, dengan pembawaannya yang humoris. Ridwan Kamil (RK) pada awalnya merupakan arsitek lulusan ITB. Berkat kecerdasannya ia juga berkesempatan kuliah S2 dengan beasiswa di University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Pria yang biasa dipanggil dengan Kang Emil ini mengawali karirnya sebagai arsitek dengan membangun firma arsitektur bernama Urbane pada tahun 2004 dan juga sambil menjadi Dosen di ITB.

    Baru pada tahun 2013 ia mengawali karir politiknya, sebagai Walikota Bandung bersama Oded M. Danial dalam 2013 hingga 2018. Setelah itu RK kemudian mengajukan dirinya dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat, dan berhasil menang didampingi Uu Ruzhanul Ulum. Tak hanya cemerlang sebagai pejabat publik, ia juga aktif di sosial media layaknya milenial hingga semakin menarik perhatian publik dan populer.

    Nama Ridwan Kamil juga sempat jadi rebutan antara menjadi tim kampanye Ganjar atau Prabowo. Namun kabarnya ia akan bergabung bersama TKN Prabowo Mahfud sebagai anggota tim penasihat. Nama RK dalam seminggu ini disebut dalam 60 artikel media daring.

    Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

    Editor: Ananditya Paradhi

  • Popularitas Capres Cawapres di Media Massa Online dan Media Sosial Periode Oktober 2023

    Popularitas Capres Cawapres di Media Massa Online dan Media Sosial Periode Oktober 2023

    Netray melakukan pemantauan media massa online dan media sosial (media sosial X, TikTok, dan Instagram, YouTube) untuk melihat popularitas capres cawapres selama periode 1-31 Oktober 2023. Popularitas diukur berdasarkan jumlah penyebutan atau mention nama, baik di media sosial maupun di media online. Pemantauan ini bisa menjadi gambaran seberapa jauh masyarakat mengenal masing- masing pasangan calon (paslon) atau seberapa populer paslon tersebut diperbincangkan selama pemantauan.

    Netray menggunakan 3 pasang nama sebagai kata kunci pemantauan, yakni anies & muhaimin, ganjar & mahfud, dan prabowo & gibran. Ketiga pasang nama tersebut merupakan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendaftar pada 19 Oktober 2023 sedangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mendaftar pada 25 Oktober 2023.

    Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis.

  • Popularitas Partai Politik di Media Massa Online dan & Media Sosial Periode Oktober 2023

    Popularitas Partai Politik di Media Massa Online dan & Media Sosial Periode Oktober 2023

    Netray melakukan pemantauan media massa online dan Twitter untuk melihat popularitas partai politik (parpol) selama 1-31 Oktober 2023. Popularitas diukur berdasarkan jumlah penyebutan atau mention nama partai. Popularitas nama partai politik di media online dan Twitter bisa memberi gambaran seberapa sering masyarakat memperbincangkan setiap partai politik.

    Netray menggunakan 18 nama partai politik sebagai kata kunci pemantauan yakni Demokrat, Gerindra, Golkar, Hanura, Nasdem, PAN, Partai Bulan Bintang, Partai Buruh, Partai Garuda, Partai Gelora, PDIP, Perindo, PKB, PKN, PKS, PPP, Partai Ummat dan PSI. Ke-18 kata kunci ini merupakan nama partai yang telah resmi sebagai partai peserta Pemilu 2024 sesuai dengan ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id

  • Memetakan Isu Politik Dinasti di Media Sosial X: Loyalis Ganjar dan Anies Turut Mainkan Tagar

    Memetakan Isu Politik Dinasti di Media Sosial X: Loyalis Ganjar dan Anies Turut Mainkan Tagar

    Isu politik dinasti mengiringi pengusungan Gibran sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Prabowo Subianto, bahkan sejak dirinya belum resmi dideklarasikan sebagai cawapres. Isu ‘cawe-cawe’ Presiden Joko Widodo (Jokowi) makin menguat setelah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang merupakan adik ipar Jokowi mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres yang sebelumnya menjadi penghambat langkah Gibran dalam kontestasi Pilpres 2024.

    Seperti diketahui, Kaesang yang merupakan anak bungsu Joko Widodo juga mengejutkan publik lantaran diangkat menjadi Ketum PSI selang sehari setelah dirinya bergabung ke PSI. Isu dinasti politik Jokowi pun makin keras disuarakan ketika sejumlah peristiwa politik tersebut dipertontonkan ke publik di tengah persiapan pesta demokrasi 2024.

    Gambar 1. Intensitas perbincangan politik dinasti di Media Sosial X dalam 2 bulan terakhir

    Netray memantau perbincangan topik dinasti politik atau politik dinasti selama periode pendaftaran capres-cawapres yang dibuka sejak 19 Oktober 2023 hingga 25 Oktober 2023. Pantauan dilakukan di media sosial Twitter atau X karena isu ini cukup masif diperbincangkan di media sosial ini.

    Hasilnya, ditemukan sebanyak 11 ribu unggahan yang menghasilkan 6,1 juta impresi, baik berupa like, repy, maupun retweet. Topik ini diperbincangkan oleh 5,2 ribu akun lebih yang memiliki potensi jangkauan hingga 104,5 juta akun. Dibandingkan pekan sebelumnya, secara statistik perbincangan topik ini menunjukkan peningkatan signifikan yakni sebesar 135% atau dua kali lipat dari tren minggu lalu.

    Gambar 2. Statistik pemantauan topik politik dinasti di masa pendaftaran capres-cawapres (19-25 Oktober 2023)

    Kecenderungan sentimen warganet ketika membicarakan topik ini adalah negatif sebesar 63,6%, netral sebesar 20,1%, dan positif sebesar 16,3%. Secara umum sentimen negatif mendominasi pembahasan selama periode. 

    Selama satu hari, topik ini muncul paling sedikit dalam 372 unggahan dan paling banyak 2.951 unggahan. Naiknya intensitas perbincangan lebih dari seribu unggahan dalam satu hari sejak 21 Oktober dipicu oleh pengumuman Golkar mengusung Gibran sebagai cawapres Prabowo di Rapimnas Golkar. Lalu, pada 22 Oktober, Prabowo menindaklanjuti keputusan tersebut dengan mendeklarasikan Gibran sebagai cawapresnya. Namun, deklarasi secara resmi baru dilaksanakan pada 25 Oktober 2023 setelah keduanya mendaftar ke KPU. 

    politik dinasti
    Gambar 3. Peak time isu politik dinasti

    Analisis Isu Politik Dinasti di Media Sosial X

    Untuk mengetahui ragam pembahasan warganet ketika membicarakan isu dinasti politik atau politik dinasti, Netray memanfaatkan analisis isu berdasarkan topic modeling dari mesin Netray. Setidaknya ditemukan 9 sub topik pembahasan yang didominasi oleh sentimen negatif. Masing-masing topik membicarakan isu politik dinasti namun dengan fokus pembahasan yang lebih khusus.

    Gambar 4. Subtopik pembahasan politik dinasti di media sosial X klik di sini untuk detail report

    Topik 1 terdiri dari 590 unggahan dengan rincian 456 unggahan bernada negatif dan 134 bernada positif. Kata kunci perbincangan adalah dinasti, politik, pemerintahan, istilah, gibran, bentuk, pilpres, negatif, waras, dan setuju. Adapun tagar yang disematkan adalah #PollingCapresCawapres, #OrdeBaruReborn, dan #TegakLurusKonstitusi.  Warganet menyuarakan isu politik dinasti dengan beragam konteks, mulai dari menyodorkan realita dinasti politik di Daerah Istimewa Yogyakarta hingga membicarakannya secara random bersama isu-isu yang tengah viral lainnya.

    Topik 2 terdiri dari 2.400 unggahan dengan rincian 1.775 unggahan bernada negatif dan 625 unggahan bernada positif. Kata kunci perbincangan adalah politik, dinasti, ganjar, partai, pdip, pendukung, sumber, solo, dan solusi. Adapun tagar yang disematkan adalah #PrabowoProPolitikDinasti,#RakyatMuakPolitikDinasti, #Jokowinomics, dan #MenataMasaDepan. Jokowi dinilai khianati PDIP sehingga banyak pendukungnya yang kecewa. 

    Topik 3 dibicarakan dalam 865 unggahan dengan dominasi sentimen negatif. Kata kunci yang banyak disebut adalah presiden, rakabuming, gibran, dinasti, politik, jokowi, subianto, raka. Topik ini membahas dinasti politik keluarga Jokowi, khususnya jalan mulus Gibran menjadi cawapres Prabowo.

    Topik 4 dibicarakan dalam 604 unggahan dengan dominasi sentimen negatif. Kata kunci yang banyak disebut adalah dunia, tanda, demokrat, dibenci, anjlok, ihsg, rupiah, melemah, sistem. Topik ini membahas dampak pasar keuangan pasca pengusungan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto, yang disebut melemahkan nilai rupiah. 

    Topik 5 dibicarakan dalam 1.257 unggahan dengan perbedaan sentimen positif dan negatif tidak terpaut jauh. Kata kunci yang banyak disebut adalah politik, dinasti, rakyat, jalan, mahfud, melawan, golkar, hukum, salah, orang. Topik ini menyuarakan penolakan terhadap politik dinasti dengan salah satu narasi memilih pasangan Ganjar-Mahfud sebagai upaya melawan politik dinasti.

    Topik 6 dibicarakan dalam 319 unggahan dengan dominasi sentimen negatif. Kata kunci yang banyak disebut adalah menyelamatkan, bangsa, menolak, anak, berjalan, lekas, pemakzulan, hitungan, mulus, bilang. Topik ini membicarakan kemungkinan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi yang bisa saja terjadi dan berjalan mulus.

    Topik 7 dibicarakan dalam 659 unggahan dengan dominasi sentimen negatif. Kata kunci yang banyak disebut adalah jokowi, ketua, gibran, indonesia, politik, dinasti, menyetujui, bacawapres, praktik, rahim. Topik ini berisi kekecewaan publik terhadap Jokowi karena menyetujui dan turut andil dalam praktik politik dinasti melalui Ketua MK untuk pencalonan Gibran. Tagar yang banyak digunakan adalah #JokowiNodaiPemilu2024 dan #KecewaJokowi. Di dalamnya termasuk disuarakan oleh pendukung Anies dengan tagar #2024AniesPresidenRakyat dan pendukung Ganjar-Mahfud #TegakLurusKonstitusi.

    Topik 8 dibicarakan dalam 461 unggahan yang didominasi sentimen negatif. Kata kunci yang banyak disebut adalah capres, walikota, hasil, memilih, muak, survei, joko, widodo, bhakti, dinilai. Topik ini menyoroti tingginya gelombang suara yang meneriakkan politik dinasti ke Gibran, Jokowi, dan Prabowo padahal sebelum-sebelumnya suara politik dinasti tidak sekeras sekarang, seperti dicontohkan ketika Gibran maju sebagai walikota Solo. Semua partai termasuk PDIP yang sekarang dinilai paling keras meneriakkan soal politik dinasti pun ada dinasti politik.

    Topik 9 dibicarakan dalam 1.827 unggahan yang didominasi sentimen negatif. Kata kunci yang banyak disebut adalah prabowo, politik, dinasti, cawapres, demokrasi, gibran, kompas, litbang, proses, dan  nepotisme. Topik ini berisi narasi bahwa sebagian besar media (termasuk internasional) memberitakan pemilihan Gibran sebagai cawapres 2024 merupakan bagian dari nepotisme dan upaya membangun dinasti politik yang dapat merusak proses demokrasi.

    Salah satu survei yang kerap dikutip adalah survei Litbang Kompas bahwa sebanyak 60,7 % menyoroti majunya Gibran sebagai cawapres sebagai politik dinasti. Warganet mempertanyakan konsep politik dinasti di pemerintahan yang menganut prinsip demokrasi. Media yang kerap menjadi rujukan diskusi di Topik 9 adalah Kompas dan Tempo. 

    Jika dirangkum berdasarkan intensitas unggahan dari kesembilan topik di atas, maka urutannya sebagai berikut: Isu dinasti politik paling banyak berisi kekecewaan terhadap Jokowi yang dinilai khianati PDIP. Sebagian besar media pun sepakat memberitakan adanya nepotisme dan upaya membangun dinasti politik yang dapat merusak proses demokrasi saat ini. 

    Kekecewaan publik terhadap Presiden Jokowi ini tampaknya dimanfaatkan oleh loyalis Ganjar, yang sekaligus loyalis PDIP untuk mengkampanyekan pasangan Ganjar-Mahfud. Narasi yang dibangun adalah menyelamatkan bangsa dari dinasti politik atau melawan dinasti politik dengan memilih pasangan Ganjar. 

    NoNama topikJumlah unggahanArah perbincangan
    1Topik 22400Narasi kekecewaan pendukung Jokowi karena nilai Jokowi khianati PDIP
    2Topik 91827Majunya Gibran merupakan bagian dari nepotisme dan upaya membangun dinasti politik yang dapat merusak proses demokrasi jadi sorotan media
    3Topik 51257Narasi melawan politik dinasti dengan cara memilih pasangan Ganjar-Mahfud
    4Topik 3865Dinasti politik keluarga Jokowi, khususnya jalan mulus Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto
    5Topik 7659Kekecewaan publik terhadap Jokowi karena menyetujui dan turut andil dalam praktik politik dinasti melalui Ketua MK untuk pencalonan Gibran
    6Topik 4604Dampak pasar keuangan pasca pengusungan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto, yang disebut melemahkan nilai rupiah
    7Topik 1590Menyuarakan isu politik dinasti bersama topik trending 
    8Topik 8361Narasi bahwa politik dinasti bukan hal baru
    9Topik 6319Pemakzulan Jokowi

    Pemetaan Tagar dalam Narasi Politik Dinasti

    Selain dari pemetaan isu, kelompok yang menyuarakan politik dinasti dapat diamati melalui jejak tagar. Setidaknya ditemukan empat kelompok yang berpartisipasi memainkan tagar dalam narasi dinasti politik dengan kecenderungan arah yang berbeda-beda.

    Pertama adalah kelompok loyalis Ganjar dan PDIP. Kelompok ini menolak dinasti politik dengan menawarkan opsi memilih pasangan Ganjar-Mahfud untuk menyelamatkan bangsa dari politik dinasti. Tagar yang dimainkan adalah #TegakLurusKonstitusi, #OrdeBaruReborn, #GanjarMahfudTanpaDrama, #GanjarMahfud, dan #PrabowoGibranKalah dan #KecewaJokowi. 

    Selanjutnya adalah kelompok loyalis Anies dan PKS. Kelompok ini menyuarakan isu dinasti politik yang diperlihatkan oleh Joko Widodo khususnya dalam konteks pengusungan Gibran sebagai cawapres Prabowo. Menurut mereka, jalan politik dinasti di era ini tidak akan laku sehingga mereka yakin bahwa masyarakat yang tidak sepakat dengan dinasti politik akan lari ke pasangan Anies-Muhaimin. Tagar yang dimainkan adalah #PollingCapresCawapres, #PrabowoProPolitikDinasti, #RakyatMuakPolitikDinasti, #2024AniesPresidenRakyat, dan #AMINkanIndonesia. 

    Kelompok pro Prabowo-Gibran juga tidak luput dari permainan tagar ini. Di antara narasi negatif soal dinasti politik yang dominan dinaikkan oleh dua kelompok di atas, ditemukan juga tagar dengan narasi positif yang dinaikkan oleh kelompok pendukung Prabowo, yakni #MenataMasaDepan, #BersamaPrabowo, dan #Jokowinomics. Kelompok ini menyuarakan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Narasi yang dibangun adalah politik dinasti bukanlah hal yang baru, semua partai termasuk PDIP juga ada dinastinya. Terlebih, jika tujuannya adalah untuk memajukan Indonesia, maka dinasti politik itu tidak masalah.

    Kelompok media pemberitaan yang masif menaikkan isu ini juga turut menyematkan tagar seperti #newsupdate, #mediainternasional, #tempodunia, #gibran, #prabowo, dan #politikdinasti.

    Analisis Jaringan Percakapan Isu Politik Dinasti

    Selain memetakan isu, Netray juga memetakan jaringan percakapan yang terdiri dari akun-akun paling banyak di-mention (top nodes) ketika membicarakan topik ini. Top nodes dapat memiliki jaringan sendiri terpisah dengan nodes yang lain atau bisa juga saling bersinggungan. Kedekatan masing-masing top nodes dipengaruhi oleh seberapa sering keduanya disebut dalam unggahan warganet pada topik yang sama.

    Dalam topik ini, akun Gibran dan Prabowo memiliki jaringan paling besar dan keduanya saling beririsan. Frekuensi keduanya disebut bersama ketika warganet membicarakan topik dinasti politik sangat intens. Garis hijau yang menunjukkan sentimen unggahan positif hampir sama banyaknya dengan garis merah yang menunjukkan sentimen negatif unggahan. 

    Hal ini berkaitan dengan fokus utama pembahasan warganet soal politik dinasti selama periode 19-25 Oktober 2023 yang dominan menyoroti pencalonan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. 

    Salah satu diskusi yang menarik interaksi bermuara pada akun Teddy Gusnaidi @TeddGus  yang merupakan Wakil Ketum Partai Garuda. Ia mempertanyakan narasi dinasti politik yang santer diarahkan loyalis PDIP ke Gibran-Prabowo. Menurutnya, hal itu karena Gibran merapat ke Prabowo. Ia berpendapat jika Gibran menjadi cawapres Ganjar, narasi politik dinasti tidak akan sekencang ini menerpa Gibran. 

    Selain itu, akun @jokowi dan @kaesangp juga kerap disebut bersama ketika membicarakan politik dinasti. Bukan hanya karena pengusungan Gibran, dinasti politik yang disematkan kepada keluarga Jokowi lebih luas lagi, yakni merujuk pada karir politik anak bungsunya Kaesang yang baru saja menjadi Ketum PSI pada akhir September 2023.

    Sejumlah tokoh dan partai yang termasuk dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran juga kerap di-mention warganet. Salah satunya adalah @AgusYudhoyono, @SBYudoyono, dan @Demokrat yang dipertanyakan oleh warganet karena dengan bergabungnya ke koalisi Prabowo, artinya kini juga turut mendukung politik dinasti Jokowi padahal sebelumnya oposisi.

    Isu dinasti politik yang turut dimainkan oleh loyalis Ganjar juga tidak bisa dianggap remeh. Salah satunya adalah akun @cimotyy dan @qilacels yang memainkan tagar #PrabowoGibranKalah dengan narasi menolak dinasti politik dan memastikan kemenangan untuk Ganjar-Mahfud.

    Akun @ganjarpranowo dan @mohmahmudmd juga kerap disebut warganet ketika membicarakan topik ini dengan arah kecenderungan untuk memilih keduanya demi menyelamatkan bangsa dari politik dinasti. Tagar dukungan untuk pasangan ini juga dimainkan oleh @Miduk17 dan @hasyimmah dengan tagar #TegakLurusKonstitusi.

    Kelompok loyalis Anies tidak banyak memainkan tagar pada isu ini, tidak semasif loyalis Ganjar. Namun, tawaran untuk memilih pasangan Anies-Muhaimin dalam perbincangan soal dinasti politik tetap ditemukan. Jaringan perbincangan ini menyebut @aniesbaswedan dan @cakimiNOW. 

    Jaringan loyalis Anies yang menaikkan tagar #RakyatMuakPolitikDinasti terlihat melingkar di garis luar dari jaringan yang memusat pada Gibran, Prabowo, Ganjar, ataupun Anies. Hal ini karena narasi dalam jaringan ini tidak menyebut tokoh pusat seperti Gibran ataupun Prabowo. Akun  @TrioKw3kkw3k__ menaikkan tagar ini dengan menyebut sejumlah akun loyalis di kelompoknya untuk berpartisipasi menaikkan tagar tersebut. Meskipun tidak tersurat dukungan untuk Anies dalam narasi, utas akun ini berujung pada poster dukungan untuk pasangan Anies-Muhaimin.

    Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

    Editor: Irwan Syambudi

  • Pantau Isu Viral di Netray Media Monitoring Hanya 500 Ribu?

    Pantau Isu Viral di Netray Media Monitoring Hanya 500 Ribu?

    Sebuah tren dan isu di media sosial, kerap muncul dan menjadi atensi tersendiri bagi kita. Namun, dengan maraknya tren atau isu yang bertebaran di internet tentunya butuh sebuah titik fokus yang bisa mengoptimalkan campaign atau promosi dari sebuah brand, kamu perlu yang namanya Netray Media Monitoring.

    Netray Media Monitoring adalah sebuah solusi bagi kamu yang ingin memantau sebuah isu, tren dan juga hal-hal yang sedang viral di media massa daring dan juga media sosial.

    Untuk itu, Netray memberikan penawaran spesial bagi kamu yang ingin mencoba memantau untuk brand, komunitas, atau bahkan kebutuhan individu, hanya dengan Rp 500.0000,00 saja, kamu bisa mendapatkan pemantauan penuh selama 1 bulan di media sosial.

    Informasi selengkapnya, bisa langsung hubungi kami melalui media sosial @netrayid atau hubungi di nomor 0857 2944 4939.

  • Popularitas Capres Cawapres di Media Sosial & Media Massa Online Periode 30 Oktober – 5 November 2023

    Popularitas Capres Cawapres di Media Sosial & Media Massa Online Periode 30 Oktober – 5 November 2023

    Tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) definitif secara resmi akan bertarung dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Mereka antara lain adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung oleh koalisi Partai Nasdem, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang diusung koalisi Partai Gerindra, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung oleh koalisi PDIP.

    Netray memantau popularitas ketiga pasangan capres cawapres menggunakan kata kunci ganjar&mahfud, prabowo&gibran, dan anies&muhaimin. Sementara popularitas tokoh secara individu dipantau dengan kata kunci ganjar pranowo, mahfud md, prabowo subianto, gibran, anies baswedan, dan muhaimin iskandar.

    Berdasarkan pemantuan Netray Media Monitoring terkait popularitas capres cawapres, penyebutan pasangan Ganjar-Mahfud masih menjadi yang paling banyak dilakukan oleh media sosial dan media massa online pada periode 30 Oktober – 5 November 2023. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar juga masih menempati posisi yang sama.

    Gambar 1. Popularitas cawapres Gibran masih tertinggi
    Gambar 2. Perbincangan popularitas capres Ganjar

    Penyebutan Gibran sebagai individu masih paling banyak dibanding individu capres dan cawapres lainnya. Begitu juga dengan penyebutan nama Ganjar. Anies Baswedan pekan ini berhasil mengungguli perolehan penyebutan terbanyak jika dibandingkan dengan Prabowo Subianto. Sedangkan Muhaimin Iskandar masih berada di posisi terakhir di bawah Mahfud MD.

    Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

  • Popularitas Partai Politik di Media Massa Online dan Media Sosial Periode 30 Oktober – 5 November 2023

    Popularitas Partai Politik di Media Massa Online dan Media Sosial Periode 30 Oktober – 5 November 2023

    Netray melakukan pemantauan popularitas partai politik (parpol) berdasarkan penyebutan atau mention nama parpol di media massa online dan media sosial Twitter. Parpol yang dipantau merujuk pada putusan KPU terkait partai-partai yang lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2024.

    Terdapat 15 parpol terpopuler selama periode pemantauan sepekan dari 30 Oktober – 5 November 2023. Berdasarkan pantauan Media Monitoring Netray, pekan ini PDIP masih menduduki peringkat pertama popularitas partai di media massa online dan media sosial. Gerindra yang pekan sebelumnya berada di posisi kedua, pekan ini harus turun di peringkat 3. Posisinya kembali digantikan oleh PKS yang meraup 35.651 kali penyebutan.

    Sedangkan Partai Demokrat harus turun dari peringkat lima besar dan posisinya digantikan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Golkar harus terlempar dari peringkat lima besar dan digantikan oleh PSI di posisi empat. Kunjungan capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar ke Kabupaten Jember menjadi buah bibir yang mengankat eksistensi PKB pada pekan ini.

    popularitas partai
    Gambar 1. Perbincangan warganet terkait popularitas parpol
    Gambar 2. Perbincangan warganet terkait PKB

    Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

  • Melacak Janji Capres Cawapres di Perbincangan Warganet, Prabowo-Gibran Kena Semprit

    Melacak Janji Capres Cawapres di Perbincangan Warganet, Prabowo-Gibran Kena Semprit

    Janji capres maupun cawapres mulai ramai diperbincangkan masyarakat menjelang kontestasi Pilpres 2024. Ketiga pasangan yang kini sudah resmi terdaftar di KPU mulai ‘mempromosikan’ visi dan misi yang akan mereka usung ketika nanti terpilih menjadi pemimpin negara. Masing-masing pasangan calon tentu memiliki janji, misi, istilah serta gaya penyampain yang berbeda-beda.

    Seperti pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin yang memberi nama misi mereka sebagai 8 Jalan Perubahan. Sedangkan nama 8 Gerak Cepat dipilih oleh Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming memilih nama Asta Cita yang terdengar mirip dengan Nawa Cita Jokowi pada masa kampanye dulu.

    Dalam penyampaian visi misi tersebut, ketiga pasangan ini tentunya juga memberikan janji-janji manis apabila mereka terpilih menjadi pemimpin nantinya. Mulai dari harga pangan murah, BBM gratis, kenaikan gaji guru, dana abadi pesantren, hingga program makan gratis. 

    Untuk mengetahui pendapat warganet terkait hal tersebut, Netray Media Monitoring memantau topik janji capres ini dengan kata kunci janji && capres di kanal Twitter atau media sosial X. Hasilnya ialah ditemukan sebanyak 1,1 ribu unggahan dengan total impresi mencapai 553,6 ribu reaksi. Unggahan-unggahan ini diperbincangkan oleh lebih dari 800 akun dalam periode pemantauan 25-29 Oktober 2023. 

    Gambar 1. Statistik perbincangan warganet

    Lantas siapa saja sosok yang santer diperbincangkan warganet terkait kata kunci ini? Dan apa yang menjadi pembahasan warganet tentang topik tersebut? Berikut ulasannya.

    Apabila dipantau dengan sekilas, gambar di bawah menunjukkan sosok capres dan cawapres yang santer di-mention oleh warganet terkait kata kunci. Terdapat nama Prabowo, Gibran, Ganjar, Anies, dan Cak Imin dalam jaringan Social Network Analysis (SNA) di bawah. Lebih detail, perbincangan warganet tentang ketiga bacapres terlihat saling berkesinambungan. Tampak juga perbincangan terkait ketiganya didominasi dengan sentimen negatif (node merah). 

    Gambar 2. Jaringan SNA berdasarkan mention

    Sosok cawapres Gibran kerap diperbincangkan bersama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Pemilihan Gibran tentu akan mempengaruhi suara dari Ganjar mengingat kedua tokoh politik ini memiliki basis konstituen yang sama. Siapa yang dirugikan nantinya masih akan menunggu perkembangan situasi politik menjelang Pemilu 2024 mendatang.

    Anies dan Ganjar juga terlihat dekat karena pada periode tersebut mereka saling membalas unggahan twit setelah Anies memberi ucapan ulang tahun kepada Ganjar. Akan tetapi kedekatan perbincangan Anies tentu saja paling tinggi apabila disandingkan dengan wakilnya Cak Imin. Selain itu, Anies juga kerap diperbincangkan bersama Susi Pudjiastuti. Mantan Menteri Kelautan ini disebut sedang “digoda” untuk masuk ke barisan Anies sebagai anggota tim pemenangan.

    Perbincangan Janji Capres Terbagi dalam 7 Topik Pembahasan

    Sedangkan terkait apa yang ramai diunggah warganet tentang kata kunci janji capres ini dapat dilihat dari fitur issue report Netray. Perbincangan warganet tentang topik janji capres terbagi ke dalam 7 isu seperti di bawah ini. Dari ketujuh isu tersebut hanya terdapat 2 isu yang didominasi dengan sentimen positif. 

    janji capres
    Gambar 3. Jajaran issue report

    Dari topik 1 dan 2, perbincangan didominasi dengan unggahan warganet yang menyoroti janji capres cawapres secara spesifik. Di dalam kedua topik ini warganet secara langsung merujuk kepada janji pasangan capres Prabowo-Gibran dan Anies-Imin. 

    Gambar 4. Statistik topik 1
    Gambar 5. Kumpulan kosakata yang mendominasi di topik 1

    Pada topik 1 kosakata janji, santri, pesantren, dan manis ramai diperbincangkan warganet terkait janji yang pernah disampaikan oleh cawapres Gibran Rakabuming Raka. Dalam deklarasi yang digelar di Arena GBK pada Rabu, 25 Oktober 2023, Gibran membocorkan program unggulan bersama pasangannya yakni tentang kesejahteraan santri. 

    Sedangkan kosakata makan dan bantuan menjadi sorotan terkait janji Prabowo yang akan memberikan makan siang dan susu gratis untuk murid di sekolah, pesantren, dan balita, serta bantuan gizi untuk ibu hamil. Janji ini sontak mendapat respons negatif dari warganet yang menilai pasangan ini hanya mengumbar janji manis.

    Gambar 6. Sampel twit tentang santri
    Gambar 7. Sampel twit tentang makan gratis

    Sementera itu di topik kedua, kosakata palestina menjadi bahan perbincangan warganet. Salah satu janji capres yang akan turut membebaskan Palestina menjadi sorotan warganet. Seperti yang diketahui, janji ini diungkap oleh pasangan Anies-Cak Imin saat melakukan kunjungan di Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu, 15 Oktober 2023. Hal tersebut mendapat respons negatif warganet yang menyindir jika janji tersebut tidak memiliki kaitan dengan warga Indonesia.

    Gambar 8. Sampel twit tentang pembebasan Palestina
    Gambar 9. Sampel twit tentang janji yang tidak realistis

    Nuansa kritik juga dirasakan dalam topik 5 dan 6 yang direpresentasi oleh kosakata seperti presiden, menang, rakyat, politik, hingga obral. Dalam topik ini perbincangan terkait kata kunci didominasi dengan kritik warganet terhadap janji-janji capres dan cawapres.

    Gambar 10. Statistik topik 3
    Gambar 11. Statistik topik 4

    Kosakata tersebut ramai digunakan warganet sebagai bentuk kritik atas janji-janji capres yang sering didengarkan jelang Pemilu. Warganet menilai rakyat hanya ‘dijejali’ janji manis dari capres yang tengah maju di kontestasi tersebut. Bukan hanya itu, warganet juga memberikan kritik terhadap salah satu kandidat yang dinilai tidak tahu sejarah politik dan hanya mengumbar janji.

    Gambar 12. Sampel twit tentang kritik janji manis bacapres
    Gambar 13. Sampel twit tentang kritik janji bacapres

    Tidak hanya menuai sentimen negatif, perbincangan warganet terkait topik ini juga tertuang dalam unggahan bersentimen positif. Hal tersebut terlihat dari topik 3 dan 4 yang berwarna hijau.

    Gambar 14. Statistik topik 3
    Gambar 15. Statistik topik 4

    Pada topik ketiga ini unggahan didominasi dengan ucapan ulang tahun untuk capres Ganjar Pranowo. Capres dari PDIP ini banjir ucapan ulang tahun dari warganet pada tanggal 28 Oktober 2023. Sedangkan pada topik keempat Unggahan positif didominasi dengan unggahan yang berisikan informasi tentang harapan Moeldoko kepada capres dan cawapres serta janji kampanye yang akan disinkronisasikan agar sejalan dengan proyek strategis nasional.

    Gambar 16. Sampel twit ucapan selamat ulang tahun
    Gambar 17. Sampel twit tentang harapan Moeldoko

    Sementara itu, topik 7 pada pemantauan ini didominasi dengan perbincangan warganet di luar janji-janji capres dan cawapres. Topik ketujuh didominasi dengan kosakata, seperti jokowi, anaknya, masuknya, pemerintahan, menterinya, kebijakan, terbalik, mahfud, dan gibran. Seluruh perbincangan yang masuk ke dalam topik ini tergolong sebagai unggahan bersentimen negatif. 

    Gambar 18. Kumpulan kosakata yang mendominasi di topik 7

    Perbincangan warganet pada topik ini didominasi dengan unggahan yang berisikan kritik terhadap Jokowi yang diklaim memberikan ‘karpet merah’ kepada anaknya, Gibran. Unggahan pada topik ini didominasi dengan unggahan bersentimen negatif kepada pasangan Prabowo dan Gibran.

    Gambar 19. Sampel twit kritik terhadap Jokowi
    Gambar 20. Sampel twit kritik terhadap Jokowi

    Dari sekian banyak respons warganet dalam bentuk topik, melalui pemetaan SNA dapat diketahui lokus-lokus perbincangan guna melihat siapa saja yang terlibat dalam pembicaraan tertantu. Seperti yang terlihat dari tiga akun dengan impresi tertinggi yakni akun @UyokBack, @ShamsiAli2, dan @lanjut_id.

    Gambar 21. SNA perbincangan warganet

    Akun @UyokBack dan @ShamsiAli2 sama-sama membahas dua isu “janji capres” yang berbeda namun dengan tendensi sentimen yang sama. Sehingga besar kemungkinan apabila kedua unggahan dari akun ini memiliki audiens yang saling beririsan.

    Topik unggahan @UyokBack mengkritik pemerintahan Jokowi yang tidak membendung masuknya TKA. Ia lantas sangsi dengan janji dari capres yang menjadi menterinya dan cawapres yang merupakan anak kandungnya. Sedangkan @ShamsiAli2 membahas janji “bantuan santri” yang dijanjikan oleh capres cawapres yang dari awal tidak pernah peduli dengan agama.

    Hal ini bisa sangat kontras dengan akun @lanjut_id yang memberi sentimen positif pada perbincangan dan hanya mendapat respons dari audiensnya sendiri. Yang artinya perbincangan ini bisa jadi tidak terekspose oleh akun-akun diseputar perbincangan dengan sentimen negatif. Unggahan akun ini masuk dalam Topik 3, yakni memberi ucapan selamat ulang tahun kepada Ganjar Pranowo.

    Gambar 22. Unggahan ucapan ultah kepada Ganjar

    Apabila disimpulkan, Capres dan Cawapres yang paling sering dibahas dalam perbincangan warganet terkait topik janji capres adalah pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Janji politik mereka mendapat kritik dari warganet berdasarkan pengalaman dan situasi politik yang mengarah pada kehadiran dinasti politik. Sedangkan impesi positif diterima Ganjar Pranowo atas janji-janji dalam pencapresannya karena secara bertepatan dengan momentum hari ulang tahun Ganjar.

    Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

    Editor: Ananditya Paradhi

  • Popularitas Capres Cawapres di Media Sosial & Media Massa Online Periode 23 – 29 Oktober 2023

    Popularitas Capres Cawapres di Media Sosial & Media Massa Online Periode 23 – 29 Oktober 2023

    Tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) definitif secara resmi akan bertarung dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Mereka antara lain adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung oleh koalisi Partai Nasdem, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang diusung koalisi Partai Gerindra, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung oleh koalisi PDIP.

    Netray memantau popularitas ketiga pasangan capres cawapres menggunakan kata kunci ganjar&mahfud, prabowo&gibran, dan anies&muhaimin. Sementara popularitas tokoh secara individu dipantau dengan kata kunci ganjar pranowo, mahfud md, prabowo subianto, gibran, anies baswedan, dan muhaimin iskandar.

    Berdasarkan pemantuan Netray Media Monitoring terkait popularitas capres cawapres, penyebutan pasangan Ganjar-Mahfud menjadi yang paling banyak dilakukan oleh media sosial dan media massa online pada periode 23 – 29 Oktober 2023. Dukungan dan kritik terhadap paslon ini menjadi buah bibir warganet seperti unggahan dari akun @kiki_daliyo, @hasyimmah, dan @kompastv (Gambar 1). Sedangkan di tempat kedua terdapat pasangan Prabowo-Gibran. Pekan ini penyebutan nama pasangan calon (paslon) Anies-Muhaimin menjadi yang paling sedikit disebut oleh publik jagat maya.

    Gambar 1. Perbincangan terkait paslon Ganjar – Mahfud
    Gambar 2. Perbincangan terkait individu Gibran Rakabuming

    Meskipun menempati posisi kedua penyebutan paslon terbanyak, Gibran Rakabuming secara individu justru meraih penyebutan terbanyak apabila dibandingkan dengan capres dan cawapres lainnya. Topik Gibran yang dinilai “menyebrang” dari PDIP masih menghadirkan kontroversi seperti yang diungkapkan akun @kikysaputri, @asumsico, dan @tirta_cipeng (Gambar 2). Pasangan Gibran, yakni capres Prabowo berada di tempat ketiga. Posisi kedua diisi oleh capres PDIP yakni Ganjar Pranowo, sedangkan wakilnya, Mahfud MD secara individu berada di tempat kelima. Anies dan Cak Imin menempati posisi keempat dan keenam.

    Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

  • Popularitas Partai Politik di Media Massa Online dan Media Sosial Periode 23 – 29 Oktober 2023

    Popularitas Partai Politik di Media Massa Online dan Media Sosial Periode 23 – 29 Oktober 2023

    Netray melakukan pemantauan popularitas partai politik (parpol) berdasarkan penyebutan atau mention nama parpol di media massa online dan media sosial Twitter. Parpol yang dipantau merujuk pada putusan KPU terkait partai-partai yang lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2024.

    Terdapat 15 parpol terpopuler selama periode pemantauan sepekan dari 16 – 22 Oktober 2023. Berdasarkan pantauan Media Monitoring Netray, pekan ini PDIP masih menduduki peringkat pertama popularitas partai di media massa online dan media sosial. Gerindra yang pekan sebelumnya berada di posisi empat, naik ke tempat kedua dengan 45 ribu penyebutan. PKS dan Partai Demokrat masih berada di tempat yang sama. Sedangkan Golkar harus terlempar dari peringkat lima besar dan digantikan oleh PSI di posisi empat.

    Penetapan Gibran Rakabuming sebagai cawapres definitif Prabowo Subianto menjadi topik yang mengangkat intensitas penyebutan PDIP di ruang publik seperti media sosial X. Publik secara langsung menghadap-hadapkan Gibran dengan PDIP. Pilihannya menjadi memilih Gibran karena tidak suka dengan PDIP atau mendukung langkah PDIP di tengah manuver-manuver lawan politiknya.

    Gambar 1. Topik cawapres definitif Gibran angkat penyebutan PDIP
    Gambar 2. Pendapat warganet terkait isu Gibran vis a vis PDIP

    Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.