-
Kabar Gembira, Kini Berlangganan Netray Bisa Melalui Gopay

Kemudahan dan kenyamanan pengguna menjadi hal yang penting bagi Netray. Oleh karena itu, Netray terus berupaya memperbaiki dan melakukan pembaharuan fitur secara berkala guna memahami kebutuhan pengguna. Kini Netray telah menyediakan alternatif pembayaran melalui GoPay.
Untuk menikmati fitur-fitur unggulan Netray, kamu hanya perlu membuat akun dan melakukan registrasi. Dengan berlangganan (subscribe), kamu dapat memilih fitur layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu sehingga akan lebih efektif dan ekonomis. Seperti apa langkah-langkahnya? Simak tutorial berikut.
Cara Berlangganan Netray
1.Masuk halaman Netray kemudian klik Register
2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi.

3. Pilih Trial untuk melakukan demo terlebih dahulu atau pilih Subscribe jika ingin langsung berlangganan.
4. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, email, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik persetujuan kebijakan privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.
5. Klik Next dan kamu akan dialihkan ke halaman berikut. Pilih layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu (Add to cart)

7. Pastikan pesananmu sudah sesuai (lihat bagian Order Summary). Kamu dapat mengubah jumlah keyword dan jangka waktu sesuai kebutuhan. Jika tidak, Netray akan otomatis menggunakan pengaturan standar (1 keyword dan 1 bulan). Kemudian klik Subscribe. Dengan mengeklik subscribe kamu dianggap setuju dengan Ketentuan Kebijakan Privasi Netray dan Syarat dan Ketentuan Netray.
8. Kamu akan dialihkan ke halaman faktur yang berisi detail pesananmu dan berapa jumlah uang yang harus dibayar. Lalu klik Payment. Faktur ini juga akan otomatis dikirimkan ke emailmu.

9. Klik Continue dan pilih cara pembayaran melalui GoPay. Klik Pay Now dan akan muncul Order ID beserta QR Code. Buka aplikasi Gojek atau aplikasi dompet digital lain. Scan QR code yang tertera pada layar monitor. Cek detail pembayaran di aplikasi lalu klik Pay. Masukan Pin dan transaksi kamu berhasil.
11. Klik I Already Paid untuk memastikan bahwa kamu telah melakukan pembayaran. Lalu dalam beberapa detik, Netray akan membawamu pada halaman Dashboard.

Selamat, fitur yang kamu beli telah aktif. Klik Create Topic untuk mulai membuat topikmu.
Perlu kamu tahu bahwa setiap satu keyword hanya mengakomodasi satu kali pemrosesan data. Artinya, kamu tidak dapat mengubah atau mengganti keyword setelah mengeklik Create Topik. Jika kamu ingin lebih fleksibel, kamu dapat beralih ke paket premium Netray. Di paket premium kamu bebas mengubah atau mengganti keywordmu meski hanya memiliki satu slot keyword. Jika ada pertanyaan, silakan hubungi Kontak Netray.
-
Mau Coba Netray Secara Gratis, Ini Fitur yang Dapat Kamu Cicipi di Paket Trial

Sejak Juli 2020 lalu, Media Monitoring Netray telah dibuka untuk pengguna mandiri. Media monitoring berbasis analisis big data dan kecerdasan buatan ini tak hanya mengakomodasi kepentingan bisnis dan korporasi, tetapi juga dapat digunakan untuk kepentingan perorangan, sebagai sumber penelitian. Netray juga menyediakan paket Trial untuk kamu yang ingin mencoba Netray secara gratis. Agar kamu dapat memanfaatkan fitur Netray Trial secara maksimal simak tutorial berikut ini.
1. Masuk halaman Netray kemudian klik Register

2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi. Pilih Trial untuk melakukan demo.

3. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, e-mail, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik Persetujuan Kebijakan Privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.
5. Klik Register untuk mendaftarkan akunmu pertama kali. Akun yang sudah pernah didaftarkan tidak bisa mendaftar kembali. Klik Login untuk masuk jika sudah punya akun.
6. Buka email kamu untuk melihat link aktivasi yang dikirimkan Netray dan lakukan verifikasi akun. Berikut tampilan dashboard-mu setelah berhasil verifikasi.
Untuk paket Trial, kamu hanya bisa mencoba fitur Twitter dan News. Instagram dan Facebook akan aktif apabila kamu telah meng-upgrade akunmu ke premium (Upgrade Membership) atau berlangganan Netray.
7. Klik menu profil di pojok kanan lalu pilih Edit Profil. Lengkapi profilmu terlebih dahulu agar kamu dapat mengaktifkan fitur Twitter dan News. Jika sudah, klik Submit.
8. Fitur monitoring Twitter dan News sudah aktif. Kamu dapat mulai memasukkan topik yang kamu inginkan.

Lalu bagaimana cara membuat topik dan membaca data di dashboard Netray? Simak tips dan triknya berikut.
Membuat Topik di Dashboard Netray (Trial)
1. Klik menu Create Topic. Masukkan judul topikmu pada kolom Name kemudian masukkan keywords topikmu pada kolom Keyword. Kamu punya 2 slot keyword yang dapat kamu maksimalkan.

Tips: Jangan menggunakan keyword yang terlalu umum karena akan menyulitkanmu dalam melakukan analisis (misal; penyakit, pemerintah, pandemi dsb). Gunakanlah keyword yang spesifik (misal; covid-19, psbb, atau nama brand). Akan tetapi, jangan terlalu spesifik (psbb di Bandung) karena data yang akan ditampilkan hanyalah data yang mengandung rangkaian kata tersebut. Alternatif terbaik adalah dengan memanfaatkan fitur penggabungan. Gunakan tanda && di antara dua kata yang wajib ada dalam data (misal psbb && bandung). Keyword ini akan lebih spesifik dan maksimal daripada keyword ‘psbb di bandung‘ (terlalu spesifik) ataupun ‘psbb’ saja atau ‘bandung‘ saja (akan menyangkut semua topik tentang pssb dan topik tentang bandung).
2. Jika semua sudah lengkap terisi klik Save. Dalam beberapa detik, dashboard Netray akan muncul. Crawling data akan berjalan beberapa menit tergantung frekuensi kemunculan topik. Untuk paket Trial, Netray membatasi jumlah data maksimal hingga 2000 dengan periode seminggu ke belakang. Meskipun topik yang dicari mungkin mengandung banyak data, Netray akan berhenti setelah mengumpulkan jumlah tersebut.
Fitur Apa Saja yang Dapat Diakses Ketika Mencoba Netray Trial?
Kamu dapat mengakses semua fitur yang ada di menu Overview. Selanjutnya, Account Monitoring, Social Network Analysis, Reporting, dan Comparing hanya bisa kamu dapatkan apabila kamu melakukan upgrade ke premium.
Nah, di Overview ini apa saja sih yang bisa ditampilkan Netray untuk kamu?
- Data Statistik : meliputi total Impression, Potential Reach, Account (Male or Female), Persebaran Perangkat, Total Tweets.
- Grafik Peak Time : frekunsi sebuah topik diperbincangkan dalam sebuah periode.
- Sentiment Trend : kurva untuk melihat perbandingan sentimen di tiap periode.
- Tweets : semua tweet yang berhubungan dengan kata kunci. Kamu dapat melihat lebih detail dengan mengeklik View All Tweets. Kamu juga dapat memfilter tweet mana yang ingin kamu lihat berdasarkan sentimen (negative/neutral/positive) atau berdasarkan urutan (paling populer, paling baru, hinga yang paling lawas). Jika ingin melihat tweet mana yang paling mempengaruhi perbincangan topik secara umum lakukan filter berdasarkan yang paling populer. Jika ingin melihat akun yang paling awal memperbincangkan topik gunakan filter Older. Ini akan berguna ketika kamu mencari tahu inisiator sebuah topik atau tagar yang sedang trending.
- Top Words : kosakata populer yang paling banyak muncul dalam tweet warganet. Kamu juga dapat mengeklik masing-masing kata untuk melihat apa saja tweet yang mengandung kata tersebut dalam topik terkait.
- Top Accounts : akun yang paling berpengaruh dalam perbincangan topik, baik berdasarkan pada impresi yang diperoleh (sort by Popular) atau berdasarkan frekuensi kemunculannya (sort by Count).
- Top Entitas : People, Organization, Facilities, Complains, Locations.
- Popular Media : video atau gambar populer yang berhubungan dengan kata kunci topik.
-
Cantik itu Ejaannya Pe.rem.pu.an

Apa yang terlintas dalam benakmu ketika mendengar kata cantik? Apakah merujuk pada keindahan tubuh, keelokan paras, dan warna kulit? Atau justru lebih dari itu hingga masuk ke dalam perilaku, sikap, dan pola pikir? Apapun itu, setiap orang punya pendapatnya masing-masing ketika mengkonsepkan cantik menurut standar mereka. Lalu, bagaimana jika Netray melakukan penelusuran tentang definisi cantik yang menyebar di sosial media Twitter? Kira-kira apa saja hal-hal yang kerap masuk dalam deretan konsep cantik menurut warganet? Simak infografik yang Netray rangkum khusus untukmu berikut ini.
Selama bulan Februari, perbincangan seputar definisi cantik muncul dalam 12,5 ribu twit. Sentimen positif terlihat unggul dengan puncak perbincangan pada 9-10 Februari 2021. Dari pantauan Netray, hal ini tidak terlepas dari populernya twit @foucaultfreire yang menilai kecerdasan lebih abadi ketimbang kecantikan. Twit tersebut mendapat impresi hingga mencapai 10 ribu sehingga menduduki deretan Top Account.
Membaca Konsep Cantik Menurut Warganet
Selain akrab dengan gender perempuan (wanita/cewek), definisi cantik juga melibatkan kata sifat putih di baris pertama. Urusan fisik seperti kulit dan wajah juga masih terlihat lebih tinggi ketimbang hal-hal di luar fisik, seperti kecerdasan, hati, dan akhlak. Tak dapat dipungkiri bahwa persoalan fisik perempuan yang merujuk pada referensi kulit putih masih melekat di tengah-tengah konsep cantik yang melingkupi perempuan Indonesia.
Cantik Adalah Apa yang Terlihat; Ideal Menurut Siapa?
Konsep cantik yang di dalamnya menuntut harus memiliki kulit putih rasanya bukan hal yang asing lagi di Indonesia. Warganet pun paham dan menyadari hal ini. Tidak ingin larut, warganet pun mengkritisi konsep ini dan berusaha mengajak sesama perempuan di Indonesia untuk lebih peduli pada diri sendiri sehingga tidak terpatok pada standar yang mengungkung tersebut.
Produk Kecantikan Melanggengkan Standar Cantik Harus Putih?
Masih berhubungan dengan standar ‘cantik itu putih’, warganet pun menilai bahwa produk kecantikan di Indonesia secara tidak langsung turut andil dalam melanggengkan standar ini. Mengapa? Menurut warganet, produk-produk kecantikan hingga saat ini masih berlomba-lomba untuk menciptakan produk pemutih ataupun pencerah. Iklan produk kecantikan pun lebih banyak mengekspos wajah yang putih dan mulus.
Cantik Adalah Pola Pikir
Konsep cantik yang menuntut hal-hal fisik agaknya mulai dikesampingkan. Warganet lebih memilih kriteria di luar fisik seperti pengetahuan dan pola pikir. Good looking atau penampilan menarik yang selama ini diagung-agungkan justru dikritik karena dianggap percuma apabila tidak memiliki kecerdasan pola pikir.
Cantik itu Karakter
Gagasan tentang inner beauty yang mendefinisikan orang cantik berdasarkan moral yang baik juga banyak dikampanyekan. Warganet mendefinisikan bahwa wanita yang memiliki etika dan perilaku yang baik lebih tinggi kedudukannya ketimbang wanita yang cantik secara fisik.
Cantik Itu Relatif, Filter itu Alternatif
Terakhir, cantik itu relatif. Demikian yang kerap kita dengar untuk mewadahi definisi cantik yang beragam. Warganet pun mengamini hal ini. Namun, tidak ingin terlalu serius beropini warganet menawarkan sejumlah alternatif agar terlihat cantik, seperti filter (Instagram), aplikasi Photoshop, hingga memaksimalkan fitur-fitur kamera.
Penutup
Plato menggagas bahwa inner beauty mendefinisikan orang cantik karena moralnya yang baik. Sedangkan bagi filsuf lain seperti Reid atau Gaut, inner beauty tak hanya tentang kebaikan moral tapi juga terkait erat dengan kecerdasan, selera humor, dan optimisme yang dimiliki seseorang. Pada akhirnya, cantik memang relatif. Sebab hal ini bergantung pada bagaimana kita mengkonsepkan cantik tersebut. Semua orang akan terlihat cantik di mata orang-orang yang memiliki konsep yang sama. Jadi, definisikanlah cantikmu sendiri.
-
Membahas Mental Health di Twitter; Ngomongin Apa?

Kesehatan mental atau mental health selalu menjadi topik yang cukup menarik untuk diperbincangkan. Berbagai faktor dapat mengganggu kesehatan mental seseorang, seperti tekanan oleh keadaan atau kesulitan yang tengah dihadapi sehingga memicu stres. Ditambah kondisi pandemi yang tak kunjung mereda, bukan tidak mungkin isu tentang mental health semakin tinggi diperbincangkan. Netray pun mencoba menelusuri kata kunci terkait mental health di Twitter untuk melihat bagaimana warganet menyampaikan keluhan kesehatannya selama beberapa waktu. Lalu, apa saja yang paling banyak diungkapkan ketika membicarakan soal kesehatan mental? Simak infografik hasil pantauan Netray berikut.
Topik Mental Health di Twitter
Selama periode 26 Januari 2021 s.d 24 Februari 2021 Netray menemukan 14.8K total perbincangan warganet terkait topik mental health. Perbincangan ini didominasi oleh sentimen negatif dengan impresi mencapai 14.7M dan potential reach mencapai 30.4M. Tentu bukan angka yang sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa topik mental health kerap menjadi perbincangan warganet.
Netray kemudian menyoroti dua kata populer yang paling banyak diketikkan warganet ketika memperbincangkan topik ini, yakni overthinking dan insecure.
Insecure
Perbincangan warganet dalam satu periode terkait insecure mencapai 8,6K dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif.
Insecure merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti tidak aman atau tidak kukuh. Istilah insecure merujuk pada perasaan cemas, tidak mampu, dan kurang percaya diri yang membuat seseorang merasa tidak aman. Akibatnya, seseorang yang insecure bisa saja merasa cemburu, selalu menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya, atau justru berusaha memamerkan kelebihannya.
Kondisi ini kerap dialami oleh sebagian warganet. Pemicunya beragam, salah satunya adalah rasa minder ketika melihat kelebihan yang ada pada diri orang lain. Warganet menyampaikan bahwa kondisi ini kerap terjadi saat memasuki usia 20-25 tahun. Pada dasarnya kondisi ini dapat dianggap normal dialami seseorang. Namun jika terjadi secara terus menerus hal ini dapat memicu timbulnya overthinking yang berbahaya bagi kesehatan mental. Untuk dapat menghindari hal ini kita disarankan untuk selalu bersyukur atas segala hal yang kita miliki. Yok bisa yok!
Overthinking
Sama halnya dengan insecure, overthinking juga merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti berpikir berlebihan. Overthinking dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti adanya kekhawatiran akan sesuatu hingga trauma di masa lalu atau hal-hal lain yang membuat seseorang tidak dapat berhenti memikirkannya. Total perbincangan warganet terkait overthinking mencapai 6,7K dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif.
Warganet mengungkapkan bahwa overthinking biasanya terjadi pada malam hari saat istirahat menjelang tidur. Saat tubuh berhenti melakukan aktivitas namun otak masih terus berpikir untuk sesuatu hal secara berlebihan. Akibatnya pun beragam. Kondisi ini dapat mengakibatkan menurunnya semangat performa sehari-hari hingga mengganggu kesehatan fisik. Itulah sebabnya overthinking menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang kerap menjadi perbincangan warganet.
Faktor dan Alternatif Menyehatkan Mental
Menurut warganet mental health merupakan permasalahan yang tidak dapat disepelekan. Siapa saja dan kapan saja dapat mengalami persoalan ini dalam diri mereka. Namun sayangnya sebagian warganet berpendapat bahwa pemicunya seringkali datang dari lingkungan terdekat, seperti keluarga dan sekolah. Bahkan di masa pandemi ini para survivor covid-19 juga dikabarkan mengalami gangguan kesehatan mental.
Bersyukur menjadi satu kata yang dapat menjadi alternatif bagi siapa saja yang merasa tengah mengalami masalah dengan mental health. Demikian warganet mengajak untuk selalu bersyukur agar dapat terhindar dari gangguan kesehatan mental tersebut. Tidak hanya itu, bersyukur juga dapat membuat hati kita lebih tenang dan dapat meningkatkan rasa cinta terhadap diri sendiri. Dengan demikian kita tidak lagi membandingkan diri kita dengan orang lain.
Clubhouse sebagai Ruang untuk Mewadahi Isu Mental Health
Tidak hanya di Twitter, mental health juga menjadi perbincangan di Clubhouse. Aplikasi yang belum lama naik daun ini agaknya menjadi ruang baru bagi warganet untuk berbincang mengenai berbagai topik, termasuk di antaranya mental health yang dianggap sebagai isu menarik untuk diperbincangkan.
Penutup
Penelusuran topik terkait mental health memunculkan dua istilah yang ramai diperbincangkan oleh warganet, yaitu insecure dan overthinking. Kedua permasalahan tersebut memang dapat mengganggu kesehatan mental. Bahkan yang menyedihkan tidak sedikit dari warganet yang mengaku kerap mengalami kondisi tersebut. Untuk dapat mengatasinya kita dapat memulai dengan perilaku ringan, yaitu membiasakan diri untuk selalu bersyukur dan mencintai diri sendiri sehingga kita dapat terhindar dari pikiran buruk yang dapat merugikan.
-
Mutasi B117; Kawalan Media dalam Mengemas Kado Satu Tahun Covid-19

Setelah merayakan hari peringatan satu tahun Covid-19 di Tanah Air, kini Indonesia mendapat hadiah dari perayaan ini. Berita penemuan mutasi virus B117 tersiar pada tanggal 2 Maret 2021 tepat di hari masyarakat memperingati hari pertama pengumuman penemuan Covid-19 di Indonesia.

Seperti kita ketahui, kasus pandemi ini seakan tidak pernah berhenti mencuri perhatian dunia. Di Indonesia, kasus ini seolah-olah semakin menjadi-jadi dan memang seakan tak ingin dilupakan. Setelah satu tahun bersemayam di Tanah Air, jumlah angka kasus ini tidak memberikan angin segar bahkan pelonjakannya sudah bukan menjadi hal yang mengejutkan bagi masyarakat Indonesia.
Terkonfirmasi Kasus Aktif Sembuh Meninggal 1.361.098 147.845 1.176.356 36.897 Data per tanggal 4 Maret 2021
Diambil dari https://covid19.go.id/Setelah menghilangkan nyawa warga Indonesia sebanyak 36 ribu jiwa lebih dalam setahun, nampaknya virus ini belum puas menghantui . Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono pada acara Kementerian Riset dan Teknologi menginformasikan bahwa varian baru Covid-19 ditemukan di Indonesia. Dalam acara yang disiarkan di kanal YouTube pada 2 Maret 2021 tersebut Dante Saksono menyebutkan pemerintah telah melakukan pengecekan kepada 426 kasus di seluruh Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Hasilnya ditemukan dua kasus mutasi B117.
Informasi tersebut sontak menjadi topik hangat dan menjadi buruan media daring untuk mengawal topik satu tahun Covid-19 di Indonesia. Tak ingin ketinggalan, Media Monitoring Netray turut serta memantau pemberitaan media daring terkait hal ini. Apa yang disampaikan media terkait hal ini? Bagaimana media mengemas isu ini agar mampu mencuri perhatian masyarakat yang seakan-akan telah jemu dengan pemberitaan Covid-19?
Pantauan B117 dalam Media Berita Daring
Dari gambar di atas terlihat bahwa pemberitaan terkait kata kunci mutasi && covid, mutasi && corona, dan B117 mulai memuncak pada tanggal 2 Maret 2021 sekitar pukul 12.00 WIB. Portal media berita yang pertama kali menyiarkan informasi ini ialah Tempo yang mengunggah artikelnya pada pukul 11.59 WIB. Lalu pemberitaan semakin memuncak hingga ditemukan sebanyak 540 artikel yang memberitakan topik ini pada kurun waktu 1-4 Maret 2021.

Lantas apa saja yang disajikan media dalam memberikan informasi terbaru ini? Berikut rangkuman Netray.
Temuan Baru
Mutasi B117 yang berhasil masuk ke Indonesia ini mampu menggiring media untuk berbondong-bondong memberitakannya. Benar saja, ini bukanlah berita baik bagi Indonesia. Hal ini justru menambah PR bagi pemerintah dan masyarakat.
Dikutip dari Era Id, Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana membenarkan adanya berita terkait dua warga Karawang yang terpapar virus Corona B117. Kedua warga ini merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berasal dari Arab Saudi yang pulang ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 28 dan 31 Januari 2021.
Upaya Pemerintah
Seperti yang sudah-sudah, penanganan kilat dan instan diupayakan pemerintah setelah adanya kasus yang menginfeksi masyarakat. Tak ingin terlena seperti satu tahun lalu, pengawasan ketat dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta terutama bagi kedatangan WNA atau WNI dari luar negeri.
Dikutip dari Medcom, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta, Darmawali Handoko menyampaikan bahwa pengawasan ini diterapkan berdasarkan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Dalam Masa Pandemi Covid-19, untuk mencegah penyebaran mutasi virus korona asal Inggris B117. Tak hanya itu, sebagai lokasi penemuan varian baru Pemkot Bandung juga menghimbau kepada masyarakatnya untuk lebih awas dan tidak lengah terhadap virus ini.
Penyiaran Tips Pencegahan
Tak ingin masyarakat semakin panik atas adanya B117 yang diklaim lebih cepat penularannya, beberapa media juga memberitakan perihal upaya dan tips yang dapat diterapkan oleh masyarakat untuk mencegah dan menghindar dari ancaman bahaya virus ini. Seperti yang diberitakan oleh Tirto Id, pengetatan protokol kesehatan perlu diterapkan lebih karena penularan virus ini sama seperti virus Corona. Penggunaan masker berkualitas tinggi hingga menghindari keramaian masih sama dihimbaukan untuk mengurangi resiko
B117 di Kanal Twitter
Tak hanya mencuri perhatian media, B117 juga berhasil menyita perhatian warganet. Sama halnya dengan kanal pemberitaan media daring, perbincangan topik ini juga memuncak di hari yang sama yakni 2 Maret 2o21 dengan total 2.433 twit. Topik ini mendapat banyak impresi setelah adanya cuitan dari @ainunnajib yang membagikan ulang berita terkait varian baru Corona dengan memberikan quote ‘nature love irony indeed‘. Sontak twit dari akun yang memiliki lebih dari 57 ribu followers ini dibanjiri impresi sebanyak 3.017 retweet, 4.185 like, dan 131 komentar.
Tak hanya @ainunnajib yang kebanjiran impresi, akun mantan menteri Kelautan dan Perikanan @susipudjiastuti juga mendapat lirikan dari warganet. Twit yang berisikan peringatan agar tetap menjaga protokol kesehatan tersebut juga berhasil mendapat ribuan impresi dari warganet Twitter. Tak ayal, nama akun Susi Pudjiastuti berada dalam jajaran Top Account pada topik ini.
Warganet Jemu; Corona Belum Ilang Udah Ada Lagi
Setelah satu tahun tidak mendapatkan hasil yang memuaskan bahkan dalam peringatannya malah mendapat mutasi baru, warganet nampaknya sudah tidak kaget dengan adanya pemberitaan ini. Justru hal ini menjadi momen ajang kritik bagi warganet atas kebijakan yang tak memberikan dampak signifikan. Seperti yang diungkapkan akun @AchsanulQosasi yang menilai kasus varian B117 tersebut sengaja dimunculkan sebagai isu media yang berujung bisnis.
Kemunculan B117 ini justru tidak memberikan rasa takut warganet, tetapi malah menjadikan isu ini sebagai ajang momen kritik atas pandemi yang tak kunjung usai penanganannya ini.
klik gambar untuk melihat secara jelas Penutup
Pandemi ini telah menunjukkan kegigihannya dalam mempertahankan diri. Hal ini terlihat setelah satu tahun menemani kehidupan masyarakat hingga mampu mengubah segala tatanan hidup, virus ini juga tidak beranjak justru mutasi varian baru malah ditemukan kembali. Salah satu cara agar mampu hidup berdampingan ialah selalu menjunjung tinggi protokol kesehatan dan saling mengingatkan satu sama lain. Demikian pantauan Media Monitoring Netray terkait topik ini. Semoga dapat menjadi pengingat bahwa virus ini masih mengintai siapa saja yang lengah terhadapnya.
-
Melucuti Simpul Perbincangan Perpres Miras dari Linimassa Twitter

Keberadaan minuman beralkohol atau yang kerap disebut dengan minuman keras (miras), tak akan pernah diterima secara utuh oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam. Hal ini menimbulkan kontroversi ketika pemerintah berupaya membuat aturan investasi industri miras di beberapa wilayah. Aturan tersebut tertuang di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 yang selanjutanya akan disebut dengan Perpres Miras.
Minuman keras dinilai memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi sehingga pemerintah berniat untuk memanfaatkannya sebagai komoditas penyumbang pajak negara. Akan tetapi, rencana ini sepertinya tidak akan terwujud. Butuh justifikasi yang lebih kuat lagi daripada sekadar prospek ekonomi untuk mengembangkan industri minuman beralkohol di Indonesia.

Sebelum mengawang lebih jauh lagi, Netray Media Monitoring telah memeriksa perbincangan warganet Twitter terkait topik Perpres Miras. Tujuan pemantauan ini adalah untuk mendapat gambaran yang lebih jelas bagaimana berjalannya perdebatan dan diskursus publik, serta mereka-reka prospek masa depan atas keberadaan minuman beralkohol di tengah masyarakat. Simak pembahasannya di bawah ini.
Perbincangan Perpres Miras, Siapa Paling Ramai?
Netray memantau topik perbincangan ini menggunakan kata kunci perpres, miras, dan kearifan lokal. Ketiga kata dan frasa ini sempat menjadi buzzwords di media sosial Twitter. Selain itu, Netray juga menarik cuitan yang mencantumkan tagar #batalkanperpresmiras dan #tolakinvestasimiras. Kedua tagar ini memang sedang trending saat dilaksanakan pemantauan. Periode pemantauan dilakukan pada tanggal 24 Februari hingga 2 Maret 2021.
Hasilnya adalah 43.467 cuitan telah diunggah oleh warganet Twitter dalam yang lebih singkat dari periode pemantauan. Alasannya adalah pada tanggal 24 dan 25 Februari, tidak ditemukan cuitan yang berhubungan dengan topik pemantauan. Wacana Perpres Miras baru naik pada tanggal 26 Februari. Itu pun pada sore hari menjelang petang setelah Hidayat Nur Wahid mengunggah cuitan yang meminta Presiden Joko Widodo mencabut Perpres tersebut.


Setelah cuitan ini gelombang perbincangan dari masyarakat mulai terbentuk. Dengan puncak keramaian terjadi pada hari Selasa lalu tanggal 2 Maret 2021. Total 28.443 cuitan muncul pada hari itu, yang artinya hampir separuh lebih volume perbincangan di sosial media Twitter. Siapa saja yang meramaikan perbincangan Perpres Miras pada tanggal tersebut? Berikut merupakan social network analysis yang berhasil dihimpun oleh Netray.

Dari grafik di atas terlihat bahwa cuitan milik Hidayat Nur Wahid masih ramai mendapat retweet dari warganet. Ia bersama @KING__Vaduka, @Buya_Albahjah, dan @ustadtengkuzul memiliki kedekatan perspektif karena mencuitkan pikiran mereka dengan sentimen netral. Sedangkan akun @malakmalakmal, @kanseulir, dan @Hilmi28 memiliki cara pandang yang berbeda, yakni dengan memberi sentimen negatif.




Perspektif lainnya datang dari akun @PKSejahtera dan beberapa akun lainnya yang memberi sentimen positif. Akan tetapi, jika dilihat secara utuh, ke semua akun di atas berada dalam jejaring yang sama. Audiens mereka saling silang dalam skema mention.


Meskipun cuitan dari Hidayat Nur Wahid mendapat reaksi paling banyak dari warganet, hal ini tak mampu mendorong sentimen netral menguasai perbincangan, Karena sentimen negatif jauh lebih sering ditampilkan oleh warganet sebagai bentuk ketidakcocokan mereka terhadap rencana Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpres Miras.

Dari pemantauan Netray, setidaknya terdapat 22.023 cuitan dengan sentimen negatif. Sedangkan cuitan warganet di linimassa yang memiliki sentimen positif hanya 6.052 buah saja. Tentu saja perbedaan ini terlihat sangat mencolok dan hanya dijembatani oleh cuitan bernada netral sejumlah 14.589 unggahan.
Adakah Pro dan Kontra dalam Perpres Miras?
Arus utama perbincangan Perpres Miras di sosial media tentu saja dikuasai oleh suara penolakan. Dengan Partai Keadilan Sejahtera yang memimpin wacana tersebut melalui upaya menaikkan tagar #tolakinvestasimiras. Ormas Islam lain, seperti NU dan Muhammadiyah pun ikut menyuarakan penolakan ini sehingga hampir tidak ada perdebatan jika mengikuti arus utama.

Satu-satunya akun dalam daftar Top Account yang kontra dengan wacana ini hanyalah milik pegiat sosial media Denny Siregar di @Dennysiregar7. Baginya Perpres Miras tidak dipahami oleh publik dengan baik. Aturan investasi bukanlah untuk melegalkan minuman beralkohol di Indonesia karena pada dasarnya kegiatan produksi dan jual beli miras sudah legal bahkan sebelum Perpres ini ada.


Jika apa yang dikatakan Denny Siregar ini benar adanya, seharusnya muncul kelompok yang kontra dengan arus utama. Akan tetapi hal ini tidak terjadi seperti dalam perdebatan di sosial media pada umumnya. Tak muncul tagar tandingan yang biasanya menjadi corak utama sebuah polemik berkembang di Twitter.
Salah satu buzzer pemerintah, yakni @MurtadhaOne1 sempat membuat serangkaian cuitan yang intinya membela kebijakan ini dengan menyampaikan fakta berbeda. Mengutip cuitan tersebut bahwa Perpres Miras justru sudah ada dari zaman kepemimpinan Presiden SBY. Apa yang dilakukan oleh Joko Widodo justru hanya mengatur dan membatasi investasi produksi miras. Bukan untuk melegalisasi miras seperti yang disangka arus utama.

Terlepas dari perdebatan di sosial media seperti yang telah dirangkum Netray Media Monitoring, Presiden Joko Widodo sendiri tidak melanjutkan Perpres ini. Diakui atau tidak, industri minuman beralkohol di Indonesia memang sudah berjalan dan sejumlah daerah bahkan menikmati pendapatan dari komoditas ini. Seperti DKI Jakarta yang memiliki saham di perusahaan produsen bir. Apakah situasi akan berubah di kemudian hari? Tunggu pemantauan dan analisis Netray yang akan datang.
-
Polisi Virtual Resmi Beroperasi, Warganet Diharap Lebih Bijaksana

Mabes Polri secara resmi telah mengoperasikan Tim Virtual Polisi atau Polisi Virtual pada Kamis 25 Februari 2021 lalu. Polisi Virtual diharap dapat menertibkan para penebar kebencian, fitnah, dan hoaks di dunia maya. Namun, hal ini justru menuai kontroversi oleh berbagai pihak karena dinilai dapat mengancam kebebasan berpendapat dalam bermedia sosial. Tidak hanya itu, bahkan hadirnya Polisi Virtual dinilai dapat menciptakan ruang kriminalisasi baru. Bagaimanakah pemberitaan terkait topik ini di media pemberitaan daring? Seberapa banyak kah media yang membahas hal ini? Simak selengkapnya.

Netray memantau pemberitaan terkait topik ini sejak 21 Februari 2021 sampai dengan 01 Maret 2021. Berdasarkan pantauan Netray ditemukan sebanyak 56 total pemberitaan terkait topik ini yang berasal dari 28 portal media. Sementara itu, topik pembahasan didominasi oleh kategori terkait Hukum, Teknologi, dan Pemerintah. Kemudian apa saja kah yang menjadi pembahasan oleh media?
Polisi Virtual Mulai Awasi Medsos, Warganet Jangan Nakal!
Seperti diketahui, pada Januari lalu Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengusulkan program Polisi Virtual. Hal ini pun kemudian berhembus ke publik selama beberapa pekan sebelum akhirnya resmi dioperasikan. Adapun alasan dari diadakannya program ini, yaitu Polri ingin mencegah tindak pidana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Dalam pelaksanaannya, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menyampaikan akan bekerja sama dengan Kominfo dalam menciptakan ruang internet yang nyaman dan aman.


Polisi Virtual akan mengawasi konten yang terindikasi mengandung hoaks di berbagai platform, seperti Instagram, Twitter, dan Facebook. Kemudian, apabila terdapat unggahan yang berpotensi melanggar pidana, Polisi Virtual akan mengambil tangkapan layar untuk melakukan konsultasi dengan tim ahli yang terdiri dari ahli pidana, bahasa, dan ITE. Setelah kemudian terbukti mengandung unsur pelanggaran maka dari pihak Polisi Virtual akan menegur dan memberi peringatan pada pengguna akun tersebut. Oleh karena itu, Polri mengatakan peringatan dilakukan atas pendapat ahli bukan pendapat subjektif penyidik Polri.
Polisi Virtual Dinilai Dapat Menciptakan Ruang Kriminalisasi Baru?
Setelah akhirnya resmi beroperasi program ini pun mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat. Seperti halnya disampaikan oleh Direktur LBH Pers Ade Wahyudin yang dimuat dalam artikel Voice Of Indonesian, operasi Virtual Police yang diatur dalam Surat Edaran Kapolri dinilai kontradiktif dengan hak kebebasan berekspresi di ruang digital. Apalagi tujuan dari Polri sendiri adalah untuk mencegah masyarakat dari jerat UU ITE.
Adapun kekhawatiran lain dari diterapkannya kebijakan ini yakni berpotensi membuka ruang kriminalisasi baru atas interpretasi dari sebuah perbuatan yang dianggap sebagai pencemaran nama baik. Sebab, menurutnya penilaian atas sebuah ekspresi yang dikualifikasikan sebagai sebuah perbuatan pidana sangatlah sulit dan subjektif penilaiannya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) Azis Syamsuddin mengingatkan agar kehadiran Polisi Virtual harus tetap memperhatikan hak masyarakat untuk menyuarakan pendapat. Ia mengapresiasi kehadiran Polisi Virtual untuk menjaga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di ruang digital. Akan tetapi, ia mengingatkan Kepolisian untuk tetap memperhatikan hak-hak masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya.
Adanya Polisi Digital diklaim akan menimbulkan rasa takut warganet untuk berkomentar. Hal ini dinilai akan mengancam kebebasan berpendapat dari masyarakat. Wakil Koordinator II Kontras Rivanlee Anandar berpendapat bahwa Polri perlu transparan terhadap kinerja polisi virtual. Selama ini publik belum diberi tahu mengenai prosedur pemantauan. Dalam pelaksanaannya, perlu dijelaskan pula komposisi personel yang bekerja. Lalu berkaitan penilaian sebuah konten, apa saja parameternya. Tanpa transparansi, bisa saja polisi melebihi kewenangan dengan menghakimi warganet.
Menurut Pakar Literasi Digital UGM Novi Kurnia aksi moderasi konten pada pengguna media sosial merupakan langkah baik. Meski demikian, kehadiran Polisi Virtual harus tetap memperhatikan sejumlah aspek dalam pelaksanaannya mulai dari posisi, proses, transparansi, perlindungan data diri, hak pengguna digital, hingga kolaborasi moderasi konten.
Pantauan Media Twitter
Tidak hanya menjadi perbincangan di media pemberitaan daring, topik seputar Polisi Virtual juga ramai diperbincangkan di Twitter. Netray mengamati topik ini sejak 21 Februari 2021 sampai dengan 01 Maret 2021.

Hasilnya, total cuitan mencapai 1.4K dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Sementara itu topik ini mendapat impresi sebesar 505.2K dengan potential reach sebanyak 54.4M. Kehadiran dari Polisi Virtual ini agaknya mendapat tanggapan yang kurang menyenangkan dari warganet. Hal ini dapat diamati melalui sentimen negatif yang mendominasi.


Terlihat, puncak pemberitaan terjadi pada tanggal 26 Februari 2021. Hal ini bertepatan setelah sehari diresmikannya program ini. Bahkan hingga saat ini topik tersebut masih menjadi perbincangan warganet. Lalu apa saja yang diperbincangkan oleh warganet?
Polisi Virtual Awasi Medsos, Warganet Risih?
Keberadaan Polisi Virtual di media sosial nampaknya menuai pro dan kontra dari warganet. Warganet menganggap hal ini membatasi pergerakan mereka di media sosial yang mereka anggap sebagai ranah privasi.

Sebagian warganet bertanya terkait keberadaan dari Polisi Virtual dan menanyakan urgensi dari dibentuknya kesatuan tersebut. Namun, terdapat juga warganet yang mengapresiasi dan menilai tahapan yang telah disosialisasikan sudah tepat. Hal ini berkaitan dengan keterangan Polri yang menyatakan akan memberi kesempatan meminta pengunggah yang terindikasi melanggar UU ITE untuk menghapus konten tersebut.
Top Categories
Setelah mengamati bagaimana perkembangan pemberitan ini di media daring dan sosial media Twitter, Netray akan menunjukkan top kategori pada topik ini, seperti top people, top organization, dan top portal.
Seperti terlihat pada gambar di atas, nama Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo sebagai penggagas program ini mendominasi kategori top people, demikian juga organisasi yang dikepalainya. Hal ini karena kedua kategori tersebut saling berkaitan, sesuai dengan topik yang menjadi pembahasan. Sementara itu, dalam kategori Top Portal posisi teratas ditempati oleh Republika dan Tempo.

Keberadaan Polisi Virtual diharap dapat menciptakan ruang dunia maya yang aman, nyaman, dan bersih dari hoaks. Namun, tidak sedikit dari warganet yang bertanya-tanya terkait penerapan dan keberadaan dari polisi virtual ini. Warganet justru khawatir program ini dapat menjadi ranah kriminalisasi baru. Tidak hanya itu, adanya Polisi Virtual menuntut pengguna media sosial agar lebih bijak dalam menggunakan maupun mengunggah sebuah informasi. Selain itu, pemerintah dinilai perlu mensosialisasikan program ini secara terbuka pada masyarakat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Demikian hasil pantauan Media Monitoring Netray.
-
Survei Pilpres 2024, Cek Ombak Elektabilitas Sejumlah Tokoh Politik

Kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) masih akan dilaksanakan pada tahun 2024. Akan tetapi pada akhir Januari lalu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) telah melakukan survei untuk mencari tahu siapa calon presiden yang diinginkan oleh masyarakat. Hasilnya, nama Prabowo Subianto menempati posisi tertinggi sebagai calon presiden terbaik Pilpres 2024 untuk sementara waktu.
Perolehan survei ini tentu belum menjadi hasil yang definitif. Masih banyak waktu yang bisa dipergunakan para politisi untuk mendapat simpati yang lebih banyak lagi dari masyarakat. Lantas mengapa survei dan hasilnya dilakukan saat ini? Diskursus apa yang muncul di ranah publik setelah LSI menerbitkan penelitiannya? Sejumlah pertanyaan ini akan coba dijawab oleh Netray Media Monitoring melalui pemantauan media massa daring.

Pemantauan dilakukan selama periode 19 Februari hingga 26 Februari 2021. Sedangkan kata kunci yang digunakan untuk mengkerangkai pemantauan adalah pilpres, survei, && 2024. Hasil dari pemantauan dapat disimak di bawah ini.
Laporan Statistika Survei Pilpres 2024
Sejumlah data statistika berhasil dihimpun Netray selama periode pemantauan topik pilpres 2024. Di antaranya, Netray menemukan bahwa selama 7 hari pemantauan, terdapat 269 berita yang mengandung kata kunci. Sejumlah berita ini diterbitkan oleh 52 media massa daring. Bukan nilai yang cukup tinggi untuk dapat dikategorikan sebagai sebuah topik yang menjadi pemberitaan populer.
Berbicara tentang kategori, terdapat 203 berita yang termasuk dalam kategori berita Politik. Tentu saja kelompok pemberitaan ini mendominasi mengingat secara alamiah penentuan elektabilitas adalah isu politik. Selanjutnya adalah kategori Hukum dengan 32 laporan dan Pemerintahan dengan 18 berita.
Dari periode pemantauan yang sudah ditetapkan, wacana elektabilitas tokoh politik dalam pilpres 2024 mulai muncul pada tanggal 20 Februari 2021. Pemberitaan terus menanjak hingga mencapai puncak tertinggi pada tanggal 23 Februari 2024. Setelah itu kembali menurun secara bertahap hingga akhir periode pemantauan.


Nama Prabowo Subianto memang melejit dalam survei kali ini. Hanya saja dari data yang dihimpun Netray, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menjadi newsmaker dengan menempati 2 nama terbanyak yang dibicarakan di grafik Top People. Selanjutnya ada Joko Widodo di posisi ketiga, baru Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil untuk peringkat lima teratas.
Perilisan hasil survei kali ini juga mengangkat LSI sebagai entitas organisasi yang paling banyak disebut di dalam pemberitaan. Selanjutnya terdapat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Partai Demokrat, Kepolisian Republik Indonesia, dan Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia. Mengapa sejumlah organisasi ini menempati posisi tertinggi dalam pemantauan? Penjelasan atas hal ini akan dilakukan di subbab pembahasan selanjutnya.
Menggali Perspektif Media Massa Daring
“Nama” seseorang , dalam konteks ini adalah nama tokoh politik yang dinilai publik memiliki kans maju pilpres, menjadi inti utama topik survei Pilpres 2024. Analisis atas pantauan Netray akan berfokus pada pemberitaan yang menyebutkan nama politisi yang memiliki peluang berkompetisi. Media massa berperan untuk membentuk citra dari masing-masing tokoh sehingga mendapat tempat di/hati pemilih nanti.

Dibandingkan dengan hasil survei, media massa ternyata memiliki kehendak yang berbeda ketika nama Ganjar Pranowo menempati posisi tertinggi disusul oleh Anies Baswedan. Sepak terjang kedua figur ini dalam memimpin daerah masing-masing ternyata mendapat perhatian khusus dari publik melalui media massa. Jika mereka terlihat mampu memerintah dengan baik, bukan tidak mungkin Ganjar dan Anies akan bersaing dalam Pilpres 2024. Atau malah bersatu, siapa yang tahu.
Meskipun nama Ganjar cukup mentereng di dalam topik survei Pilpres, langkahnya sepertinya tidak akan mulus. Pasalnya rintangan lain yang harus dihadapi Ganjar justru datang dari internal partai. PDIP melihat bahwa Ganjar bukan hanya satu-satunya kader partai yang dinilai kompeten untuk maju ke level nasional. Kader lain seperti Tri Rismaharini, Puan Maharani, dan lainnya juga punya kemungkinan untuk maju/diajukan.


Sedangkan permasalahan Anies Baswedan tentu saja tak bisa lepas dari bagaimana ia membawa DKI Jakarta selama kepemimpinannya. Isu banjir akan menjadi ganjalan yang paling berat untuk mendongkrak popularitas Anies dalam pilpres nanti. Selain itu, partai yang mendukungnya saat ini, PKS tidak memiliki suara yang cukup di luar Jakarta. Namanya memang menjadi newsmaker, tetapi Anies harus melakukan konsolidasi kekuatan politik yang lebih luas lagi untuk bertarung di level nasional.


Yang menarik justru adalah kemunculan kembali nama Joko Widodo dalam bursa. Sejumlah pihak berharap Jokowi akan dipasangkan dengan Prabowo sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi. Hal ini tentu menyalahi aturan perundang-undangan tentang Pemilu. Wacana tersebut didukung oleh Partai Nasdem yang juga tidak menginginkan adanya revisi undang-undang. Dari sini terjawab mengapa kategori berita hukum mendapatkan pemberitaan yang cukup banyak.
Lantas bagaimana dengan nama politisi lain yang digadang-gadang akan maju dalam pemilihan presiden seperti Ridwan Kamil, Moeldoko, dan Agus Yudhoyono? Posisi Ridwan Kamil (RK) hampir mirip dengan kedua nama teratas hanya saja permasalahan RK adalah tidak menjadi kader salah satu partai, mirip dengan Anies. Sedangkan dua nama terakhir bisa dibilang sedang tersedot dalam sebuah pusaran konflik dengan tajuk ‘kudeta Partai Demokrat’. Mau tak mau permasalahan semacam ini akan mempengaruhi persepsi publik dan elektabilitas mereka.


Membangun wacana ketokohan dalam politik tak bisa dilakukan dalam sekejap waktu. Survei semacam yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia ini adalah bagian dari proses pembentukan persepsi publik terhadap citra seorang tokoh politik. Citra ini dipupuk melalui setiap pemberitaan positif atau tercedera dengan berita negatif.
Frekuensi kemunculan tokoh politik dalam media massa juga menyumbang nilai yang sangat besar bagi kepopuleran seseorang. Semakin ia sering muncul di media massa, semakin banyak pemilih yang tahu tentang keberadaan figur tersebut sehingga menambah kans dan preferensi untuk dipilih dalam demokrasi elektoral. Kekuatan ini yang mendorong mengapa survei semacam ini bisa diadakan jauh sebelum momen Pilpres itu sendiri. Atau yang biasa orang sebut dengan “cek ombak”.
-
Twitter Kembangkan Fitur Spaces; Kompetitor Clubhouse?

Setelah aplikasi Clubhouse naik daun dalam beberapa waktu belakangan, kini Twitter pun tengah mengembangkan fitur serupa bernama Spaces. Twitter agaknya tidak ingin ketinggalan untuk menyematkan fitur berbasis audio dalam aplikasinya. Hal ini kemudian menjadi perbincangan publik yang menilai fitur ini akan menjadi kompetitor bagi Clubhouse. Bagaimanakah perbincangan publik terkait fitur terbaru dari Twitter ini? Simak selengkapnya.
Puncak Keramaian Warganet Bahas Spaces
Diketahui, Twitter telah meluncurkan aplikasi berbasis audio dalam versi private beta untuk sebagian kecil pengguna iOS. Bahkan seolah tak ingin ketinggalan dari kompetitornya, selama seminggu belakangan Twitter juga tengah fokus mengembangkan dan melakukan penyempurnaan pada fitur ini.
Perbincangan untuk topik ini memuncak pada 20 Februari 2021. Hal ini dipicu oleh munculnya pemberitaan tentang Spaces di media daring yang kemudian mendapat sambutan dari warganet. Total perbincangan warganet selama periode pemantauan mencapai 308 cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen positif. Apabila dilihat melalui dominasi sentimennya, sepertinya Sapces mendapat tanggapan baik dari warganet.
Spaces Mirip Clubhouse?
Kosa kata “mirip-mirip” menjadi salah satu kosa kata yang kerap digunakan oleh warganet ketika membahas topik ini. Warganet menilai fitur ini mirip atau hampir sama dengan Clubhouse yang telah lebih dulu dikenal luas oleh warganet.
Spaces dinilai mirip dengan Clubhouse lantaran sama-sama merupakan fitur layanan berbasis audio. Terlebih melalui desain tampilan yang dikabarkan juga hampir sama. Spaces juga memuat ruang obrolan berbasis audio yang di dalamnya terdapat host, pembicara, dan pendengar. Spaces bahkan digadang-gadang akan menjadi kompetitor terberat Clubhouse. Lalu bagaimanakah sambutan warganet?
Sambutan Positif untuk Spaces
Seperti yang disinggung di awal, Spaces mendapat sambutan baik dari warganet. Hal ini terlihat melalui sentimen yang mendominasi pada topik ini. Warganet menilai pengembangan fitur dari Twitter ini merupakan jawaban dari tantangan Clubhouse. Bahkan terlihat antusiasme warganet yang ingin mencoba fitur tersebut. Terlebih, Spaces dapat digunakan oleh para pengguna android, berbeda halnya dengan Clubhouse yang hanya dapat digunakan oleh pengguna iOS sehingga dinilai terlalu eksklusif.
Sambutan Negatif untuk Spaces
Meski didominasi oleh cuitan bersentimen positif, munculnya fitur ini juga mendapat sambutan negatif dari sebagian warganet. Fitur yang tengah dikembangkan oleh Twitter ini dikabarkan kalah start oleh kompetitor lainnya, yakni Facebook yang juga tengah menggarap aplikasi sejenis. Bahkan warganet menilai fitur ini memiliki unsur plagiarisme. Warganet juga mempertanyakan manfaat dari media sosial berbasis audio ini.
Penutup
Spaces dianggap sebagai kompetitor terkuat atau respon atas mencuatnya popularitas Clubhouse beberapa waktu belakangan. Kemunculan fitur ini juga dianggap menambah deretan panjang persaingan dunia digital saat ini yang semakin berkembang pesat. Warganet menilai fitur ini “mirip-mirip” dengan aplikasi serupa, yakni Clubhouse. Oleh karena itu, tak heran apabila sebagian warganet justru mempertanyakan soal plagiarisme dalam pengembangan fitur Spaces ini.
-
Dari Gudang Garam hingga Esse: Inilah 6 Merek Rokok Paling Dibicarakan di Media Sosial

Rokok menjadi topik hangat di media sosial setelah sejumlah merek populer seperti Gudang Garam Surya, Esse, hingga Marlboro ramai disebut dalam percakapan warganet. Tak hanya soal rasa, harga, dan aroma, preferensi terhadap merek rokok ternyata mencerminkan selera dan kebiasaan konsumennya. Melalui pemantauan media sosial, Netray menemukan merek-merek rokok yang paling sering disebut dan mendapat impresi tinggi dari pengguna Twitter.
Mengapa Rokok Trending?
Perbincangan #rokok di media sosial Twitter bermula dari cuitan akun @dr_koko28 yang menyarankan beberapa tahapan sebelum vaksin seperti menjauhi rokok. Sontak cuitan tersebut memperoleh interaksi dari warganet. Banyak warganet yang mengaku kesulitan mengurangi rokok karena telah menjadi candu. Perbincangan soal tahapan vaksin yang menyinggung soal konsumsi rokok tersebut lantas melebar pada diskusi soal beberapa merek rokok pilihan warganet. Dari sejumlah merek rokok kesukaan warganet, berikut 6 di antaranya yang paling banyak mendapat impresi.
6 Merek Rokok yang Direkomendasikan Warganet
1. GUDANG GARAM SURYA
Surya merupakan merek rokok yang menjadi sorotan pertama perbincangan. Rokok ini diproduksi oleh PT Gudang Garam Tbk, salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia yang telah berdiri sejak 1958. Varian Gudang Garam Surya sendiri mulai diperkenalkan pada dekade 1980-an dan dikenal sebagai rokok kretek filter yang menyasar berbagai segmen pasar. Impresi warganet tentang rokok ini yakni memiliki bau yang harum, gurih, dan nikmat ketika dihisap. Selain itu, harganya yang berkisar antara Rp20.000–25.000 per bungkus dianggap masih dapat dijangkau oleh kantong semua lapisan masyarakat.
2. ESSE
Merek rokok selanjutnya yang sering disebutkan dalam perbincangan warganet adalah Esse. Rokok ini merupakan produk asal Korea Selatan yang diproduksi oleh Korea Tobacco & Ginseng Corporation (KT&G), dan mulai dikenal luas di Indonesia sejak awal tahun 2000-an. Esse dikenal sebagai rokok mild dengan filter tipis dan rasa yang ringan, terutama menyasar konsumen muda dan pemula. Warganet menilai rokok Esse tidak terlalu pahit dan harganya cukup menjangkau kantong semua kalangan, yakni di kisaran Rp20.000–27.000 tergantung varian. Varian Esse yang menjadi primadona adalah Esse Berry Pop karena sensasi rasa buah yang manis dan segar.
3. MARLBORO
Marlboro adalah merek rokok internasional yang diproduksi oleh Philip Morris International dan telah hadir di Indonesia sejak tahun 1980-an. Dikenal sebagai rokok putih dengan citra premium, Marlboro menawarkan berbagai varian, baik mild maupun strong, yang menyasar kalangan menengah ke atas. Rokok ini menjual produk dalam kemasan yang direnggangkan, yakni dua rokok lebar dengan sepuluh rokok panjang. Hal ini dinilai menambah kesan eksklusif dalam pengemasannya. Sementara itu, varian yang paling disukai karena terkesan eksklusif adalah Marlboro Merah, yang dikenal memiliki rasa kuat dan tegas. Harga Marlboro di pasaran umumnya berada di kisaran Rp30.000–40.000 per bungkus, tergantung lokasi dan jenis.
4. SAMPOERNA
Sampoerna merupakan salah satu produk rokok legendaris di Indonesia yang pertama kali diproduksi pada tahun 1913 oleh Liem Seeng Tee, pendiri PT HM Sampoerna Tbk. Merek ini dikenal luas melalui varian Sampoerna A Mild, yang menjadi pelopor rokok kretek mild di Indonesia. Produk rokok pertama di Indonesia ini juga tidak kalah dari pesaingnya. Selain melegenda, rasanya dianggap masih tetap juara. Meski terdapat pula warganet yang merasa rokok ini semakin menurun kualitasnya. Di pasaran, harga Sampoerna A Mild berkisar antara Rp25.000–35.000 per bungkus, tergantung wilayah dan ukuran kemasan.
5. DJARUM
Djarum adalah merek rokok asal Kudus, Jawa Tengah, yang diproduksi oleh PT Djarum sejak tahun 1951. Perusahaan ini dikenal tidak hanya karena produk rokoknya yang kuat dalam tradisi kretek, tetapi juga melalui program tanggung jawab sosialnya seperti Beasiswa Djarum Foundation. Ciri khas produk rokok Djarum adalah harum rokoknya yang sangat kuat sehingga untuk beberapa orang tertentu tidak begitu menyukainya. Namun, bagi peminat rokok dengan bau yang sangat kuat, rokok Djarum adalah pilihannya. Dari beberapa produk rokoknya, Djarum Coklat menjadi primadona warganet karena cita rasa tradisionalnya yang pekat. Harga Djarum Coklat di pasaran umumnya berkisar antara Rp20.000–28.000 per bungkus.
6. CAMEL
Camel adalah merek rokok asal Amerika Serikat yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1913 oleh perusahaan R.J. Reynolds Tobacco Company. Di Indonesia, produk ini dipasarkan oleh Japan Tobacco International (JTI) dan dikenal sebagai salah satu rokok impor yang memiliki cita rasa khas.
Produk rokok Camel menggunakan campuran tembakau dari Turki dan juga Virginia. Hal itu menghasilkan ciri khas tersendiri pada saat rokok ini dibakar. Bau asap yang dihasilkan dari campuran tembakau tersebut membuat sebagian warganet merasa pusing, bahkan mules. Namun, sebagian lainnya justru merasa cocok dengan perpaduan campuran tembakau tersebut, terlebih pada varian Camel Ungu, yang memiliki aroma dan rasa yang lebih lembut. Harga rokok Camel di pasaran umumnya berada di kisaran Rp35.000–45.000 per bungkus, menjadikannya sebagai produk kelas menengah ke atas.
Baca Juga: Rokok Elektrik Versus Rokok Tembakau: Pilihan Warganet Mana Nih?
Ramainya perbincangan soal rokok di media sosial mencerminkan bagaimana preferensi konsumen dapat terlihat jelas melalui percakapan digital. Dari berbagai merek yang disebutkan, Gudang Garam Surya dan Esse menjadi dua rokok yang paling banyak menyita perhatian warganet, baik karena rasa, harga, maupun citra merek yang melekat. Fenomena ini menunjukkan pentingnya memahami persepsi publik terhadap sebuah produk—terutama dalam lanskap digital yang serba cepat.
Ingin tahu bagaimana merek atau produk Anda diperbincangkan di media sosial? Coba layanan media monitoring Netray secara gratis dan temukan insight penting langsung dari percakapan publik. Pantau tren, tanggapan konsumen, hingga potensi krisis secara real-time dengan lebih mudah melalui Netray.id.
Editor: Winda Trilatifah
-
Memantau Topik Banjir Jakarta, Gubernur Anies, dan Keluh Masyarakat

Terdapat satu misteri yang selalu datang di DKI Jakarta setiap tahunnya. Yakni, apakah saat ini Jakarta sudah bebas dari banjir atau belum? Sudahkan pemerintah berhasil mengelola bencana yang sempat menjadi wajah dari ibukota selama bertahun-tahun? Pertanyaan yang sama masih muncul tahun ini, meskipun satu persatu pemimpin telah silih berganti menjajakan janjinya menyelesaikan masalah banjir Jakarta.
Hanya saja fakta di lokasi memperlihatkan cerita yang berbeda. Sejumlah lokasi di Jakarta tetap terendam air, atau yang biasa disebut banjir, setelah mendapat guyuran hujan selama beberapa waktu. Keadaan ini akan selalu menjadi hal yang menarik pembahasan dari khalayak ramai.
Untuk melihat seperti apa perbincangan ini berlangsung, Netray Media Monitoring telah melakukan pemantauan di linimassa Twitter dan pemberitaan media massa. Tujuannya adalah untuk melihat framing dan perspektif publik terhadap fenomena yang hingga sekarang masih berlangsung. Pemantauan dilakukan selama periode 16 Februari 2021 hingga 22 Februari 2021 dengan kata kunci jakarta, banjir, dan anies.
Laporan Statistika Wacana Banjir Jakarta
Media Massa
Banjir pemberitaan terjadi selama pemantauan media massa. Hanya dalam kurun tujuh hari, 1.303 berita yang mengandung kata kunci telah terbit. Laporan ini diterbitkan paling tidak oleh 72 portal berita daring dalam negeri.

Hampir sebagian besar berita tergolong dalam kategori Bencana, yakni dengan 970 laporan. Kategori dengan berita terbanyak kedua adalah Pemerintahan. Hanya saja kuantitas berita untuk kategori ini cuma 165 laporan saja.
Portal berita yang paling banyak melakukan liputan atau menulis laporan adalah laman voi.id dengan total sebanyak 150 artikel. Disusul dengan tempo.co sebanyak 67 artikel, dan cnnindonesia.com menulis 65 laporan yang mengandung kata kunci. Untuk lebih lengkapnya bisa disimak di grafik di bawah ini.

Sejak hari pertama pemantauan, yakni tanggal 16 Februari, kuantitas pemberitaan meningkat drastis pada tanggal 20 Februari dan 21 Februari 2021. Lebih dari 400 artikel terbit pada dua hari ini, yang jauh berbanding dengan rerata hari biasa. Peningkatan ini terjadi karena banjir mulai terasa dampaknya pada saat itu.

Media Sosial Twitter
Selain memantau pemberitaan di media massa, Netray Media Monitoring juga mengamati perbincangan warganet di linimassa Twitter. Hasilnya adalah selama periode pemantauan ditemukan 32.712 cuitan yang mengandung kata kunci. Warganet mulai aktif membicarakan kata kunci sejak tanggal 20 Februari dengan total postingan sebanyak 5.385 cuitan dalam sehari. Hingga akhir periode pemantauan, terdapat 18,3 juta kali interaksi warganet dan secara potensial perbincangan ini dapat menjangkau 130,5 juta akun.

Puncak perbincangan terjadi lusa, yakni pada tanggal 22 Februari 2020. Diketahui hampir 18.289 cuitan meramaikan topik banjir Jakarta terbaru, atau separuh lebih dari volume cuitan yang berhasil dikumpulkan oleh Netray selama pemantauan. Tentu saja cuitan ini akan dibagi lagi menurut sentimen masing-masing.

Apabila pembaca mengikuti sejarah banjir di Jakarta, bencana ini tidak lagi dianggap musibah yang tak terelakkan. Ada upaya tertentu yang seharusnya mampu memberikan hasil yang berbeda. Karena warga Jakarta masih mendapati wilayahnya tergenang banjir, maka sangat wajar jika sentimen dari pemantauan perbincangan kali ini cenderung mengarah ke negatif. Total terdapat 19.204 cuitan bermuatan sentimen negatif berbanding 8.100 cuitan saja yang bernada positif.

Perspektif Pemberitaan Media Massa
Karena kuantitas pemberitaan dengan topik banjir Jakarta terhitung cukup tinggi, akan membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit untuk mencermati sudut pandang apa saja yang digunakan media massa dalam melaporkan peristiwa ini. Maka dari itu bakal lebih mudah jika menggunakan salah satu fitur Netray Media Monitoring yakni Hot Issue.

Melalui fitur ini, dapat dilihat isu apa saja dari pemberitaan terkait kata kunci yang paling populer diangkat oleh media massa daring. Isu pertama adalah klaim Anies Baswedan bahwa banjir Jakarta kali ini karena mendapat kiriman dari Bogor. Mendengar pendapat tersebut, walikota Bogor, Bima Arya membantah bahwa mengurusi banjir tak hanya bisa ditangani saat musim hujan saja.

Isu kedua adalah aksi penyelamatan korban banjir yang dilakukan oleh pasukan marinir. Di dalam klaster ini, berisi pemberitaan tentang bagaimana Pemda DKI mengelola bencana banjir. Apa saja langkah pemerintah setempat dalam memitigasi bencana tersebut. Mulai dari pemungsian waduk hingga menyiapkan pengungsian.


Klaster isu terakhir adalah pemberitaan yang menyoroti hubungan wacana banjir dengan sejumlah tokoh politik yang pernah memimpin Ibukota Jakarta. Mengingat permasalahan banjir yang sudah sangat melekat di dalam masyarakat Jakarta, mau tak mau mereka akan membandingkan bagaimana kinerja setiap pemimpin yang pernah ada.

Keluh Kesah Warga(net) Jakarta
Dalam laporan statistika, sudah dijelaskan bila cuitan dengan sentimen negatif jauh mendominasi perbincangan dengan topik banjir Jakarta kali ini. Bisa diprediksikan bahwa sentimen tersebut selain berisi curahan perasaan duka karena curah hujan yang tak kunjung surut, adalah ungkapan kekecewaan warga karena banjir masih saja terjadi meski pemimpin terus berganti.
Anggapan ini agaknya cukup benar, tetapi tidak bisa dikatakan tepat 100 persen. Alasannya adalah situasi politik di Jakarta yang sudah sangat tersaturasi ideologi politik faksional. Yang artinya akan selalu ada kubu-kubu yang berseberangan dalam melihat satu fenomena tak peduli keadaan objektif dari fenomena tersebut.

Buktinya adalah dalam grafik Top Accounts, atau akun mana saja yang menjadi corong utama perbincangan, adalah akun-akun yang kerap bersilang pendapat dalam wilayah DKI Jakarta. Sebut saja seperti akun @maspiyuaja, @FerdinandHaean3, @PutraWadapi, dan @ustadtengkuzul. Mereka ini jika disederhanakan adalah pendukung garis keras dari kubu yang berseberangan, yakni antara Anies Baswedan dengan Ahok/Joko Widodo. Nama mereka masih kerap disebut oleh masing-masing pendukung sehingga muncul di dalam grafik Word Clouds.





Perbincangan warganet adalah upaya mendukung sebuah narasi, seperti narasi banjir merupakan kiriman dari Bogor dengan kemunculan kata tersebut dalam grafik di atas, atau mencela pernyataan bahwa banjir kali ini mendapat bantuan dari Tuhan karena segera surut yang nyatanya masih berlangsung beberapa hari.
Wajah perbincangan yang sama sekali tidak menyenangkan untuk didengar karena masalah kemanusiaan dikorbankan untuk kepentingan politik. Bencana sebaiknya tidak dijadikan arena untuk saling serang antar kubu dan mempengaruhi persepsi publik. Berkuasa adalah kepentingan politik sesaat, sedangkan memerintah merupakan tanggung jawab pemimpin untuk menyejahterakan masyarakat.
Home Home



















































































































