Home

  • Kabar Gembira, Kini Berlangganan Netray Bisa Melalui Gopay

    Kabar Gembira, Kini Berlangganan Netray Bisa Melalui Gopay

    Kemudahan dan kenyamanan pengguna menjadi hal yang penting bagi Netray. Oleh karena itu, Netray terus berupaya memperbaiki dan melakukan pembaharuan fitur secara berkala guna memahami kebutuhan pengguna. Kini Netray telah menyediakan alternatif pembayaran melalui GoPay. 

    Untuk menikmati fitur-fitur unggulan Netray, kamu hanya perlu membuat akun dan melakukan registrasi. Dengan berlangganan (subscribe), kamu dapat memilih fitur layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu sehingga akan lebih efektif dan ekonomis. Seperti apa langkah-langkahnya? Simak tutorial berikut.

    Cara Berlangganan Netray

    1.Masuk halaman Netray kemudian klik Register

    2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi.

    3. Pilih Trial untuk melakukan demo terlebih dahulu atau pilih Subscribe jika ingin langsung berlangganan.

    4. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, email, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik persetujuan kebijakan privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.

    5. Klik Next dan kamu akan dialihkan ke halaman berikut. Pilih layanan yang sesuai dengan kebutuhanmu (Add to cart)

    7. Pastikan pesananmu sudah sesuai (lihat bagian Order Summary). Kamu dapat mengubah jumlah keyword dan jangka waktu sesuai kebutuhan. Jika tidak, Netray akan otomatis menggunakan pengaturan standar (1 keyword dan 1 bulan). Kemudian klik Subscribe. Dengan mengeklik subscribe kamu dianggap setuju dengan Ketentuan Kebijakan Privasi Netray dan Syarat dan Ketentuan Netray.

    8. Kamu akan dialihkan ke halaman faktur yang berisi detail pesananmu dan berapa jumlah uang yang harus dibayar. Lalu klik Payment. Faktur ini juga akan otomatis dikirimkan ke emailmu.

    9. Klik Continue dan pilih cara pembayaran melalui GoPay. Klik Pay Now dan akan muncul Order ID beserta QR Code. Buka aplikasi Gojek atau aplikasi dompet digital lain. Scan QR code yang tertera pada layar monitor. Cek detail pembayaran di aplikasi lalu klik Pay. Masukan Pin dan transaksi kamu berhasil.

    11. Klik I Already Paid untuk memastikan bahwa kamu telah melakukan pembayaran. Lalu dalam beberapa detik, Netray akan membawamu pada halaman Dashboard.

    Selamat, fitur yang kamu beli telah aktif. Klik Create Topic untuk mulai membuat topikmu.

    Perlu kamu tahu bahwa setiap satu keyword hanya mengakomodasi satu kali pemrosesan data. Artinya, kamu tidak dapat mengubah atau mengganti keyword setelah mengeklik Create Topik. Jika kamu ingin lebih fleksibel, kamu dapat beralih ke paket premium Netray. Di paket premium kamu bebas mengubah atau mengganti keywordmu meski hanya memiliki satu slot keyword. Jika ada pertanyaan, silakan hubungi Kontak Netray.

  • Mau Coba Netray Secara Gratis, Ini Fitur yang Dapat Kamu Cicipi di Paket Trial

    Mau Coba Netray Secara Gratis, Ini Fitur yang Dapat Kamu Cicipi di Paket Trial

    Sejak Juli 2020 lalu, Media Monitoring Netray telah dibuka untuk pengguna mandiri. Media monitoring berbasis analisis big data dan kecerdasan buatan ini tak hanya mengakomodasi kepentingan bisnis dan korporasi, tetapi juga dapat digunakan untuk kepentingan perorangan, sebagai sumber penelitian. Netray juga menyediakan paket Trial untuk kamu yang ingin mencoba Netray secara gratis. Agar kamu dapat memanfaatkan fitur Netray Trial secara maksimal simak tutorial berikut ini.

    1. Masuk halaman Netray kemudian klik Register

    2. Lalu kamu akan dialihkan ke halaman registrasi. Pilih Trial untuk melakukan demo.

    3. Isi data diri (nama lengkap, nama pengguna, e-mail, password, dan nomor telepon). Pastikan semua data terisi dengan benar lalu klik Persetujuan Kebijakan Privasi dan konfirmasi bahwa kamu bukanlah bot.

    5. Klik Register untuk mendaftarkan akunmu pertama kali. Akun yang sudah pernah didaftarkan tidak bisa mendaftar kembali. Klik Login untuk masuk jika sudah punya akun.

    6. Buka email kamu untuk melihat link aktivasi yang dikirimkan Netray dan lakukan verifikasi akun. Berikut tampilan dashboard-mu setelah berhasil verifikasi.

    Untuk paket Trial, kamu hanya bisa mencoba fitur Twitter dan News. Instagram dan Facebook akan aktif apabila kamu telah meng-upgrade akunmu ke premium (Upgrade Membership) atau berlangganan Netray.

    7. Klik menu profil di pojok kanan lalu pilih Edit Profil. Lengkapi profilmu terlebih dahulu agar kamu dapat mengaktifkan fitur Twitter dan News. Jika sudah, klik Submit.

    8. Fitur monitoring Twitter dan News sudah aktif. Kamu dapat mulai memasukkan topik yang kamu inginkan.

    Lalu bagaimana cara membuat topik dan membaca data di dashboard Netray? Simak tips dan triknya berikut.

    Membuat Topik di Dashboard Netray (Trial)

    1. Klik menu Create Topic. Masukkan judul topikmu pada kolom Name kemudian masukkan keywords topikmu pada kolom Keyword. Kamu punya 2 slot keyword yang dapat kamu maksimalkan.

    Tips: Jangan menggunakan keyword yang terlalu umum karena akan menyulitkanmu dalam melakukan analisis (misal; penyakit, pemerintah, pandemi dsb). Gunakanlah keyword yang spesifik (misal; covid-19, psbb, atau nama brand). Akan tetapi, jangan terlalu spesifik (psbb di Bandung) karena data yang akan ditampilkan hanyalah data yang mengandung rangkaian kata tersebut. Alternatif terbaik adalah dengan memanfaatkan fitur penggabungan. Gunakan tanda && di antara dua kata yang wajib ada dalam data (misal psbb && bandung). Keyword ini akan lebih spesifik dan maksimal daripada keywordpsbb di bandung‘ (terlalu spesifik) ataupun ‘psbb’ saja atau ‘bandung‘ saja (akan menyangkut semua topik tentang pssb dan topik tentang bandung).

    2. Jika semua sudah lengkap terisi klik Save. Dalam beberapa detik, dashboard Netray akan muncul. Crawling data akan berjalan beberapa menit tergantung frekuensi kemunculan topik. Untuk paket Trial, Netray membatasi jumlah data maksimal hingga 2000 dengan periode seminggu ke belakang. Meskipun topik yang dicari mungkin mengandung banyak data, Netray akan berhenti setelah mengumpulkan jumlah tersebut.

    Fitur Apa Saja yang Dapat Diakses Ketika Mencoba Netray Trial?

    Kamu dapat mengakses semua fitur yang ada di menu Overview. Selanjutnya, Account Monitoring, Social Network Analysis, Reporting, dan Comparing hanya bisa kamu dapatkan apabila kamu melakukan upgrade ke premium.

    Nah, di Overview ini apa saja sih yang bisa ditampilkan Netray untuk kamu?

    1. Data Statistik : meliputi total Impression, Potential Reach, Account (Male or Female), Persebaran Perangkat, Total Tweets.
    2. Grafik Peak Time : frekunsi sebuah topik diperbincangkan dalam sebuah periode.
    3. Sentiment Trend : kurva untuk melihat perbandingan sentimen di tiap periode.
    4. Tweets : semua tweet yang berhubungan dengan kata kunci. Kamu dapat melihat lebih detail dengan mengeklik View All Tweets. Kamu juga dapat memfilter tweet mana yang ingin kamu lihat berdasarkan sentimen (negative/neutral/positive) atau berdasarkan urutan (paling populer, paling baru, hinga yang paling lawas). Jika ingin melihat tweet mana yang paling mempengaruhi perbincangan topik secara umum lakukan filter berdasarkan yang paling populer. Jika ingin melihat akun yang paling awal memperbincangkan topik gunakan filter Older. Ini akan berguna ketika kamu mencari tahu inisiator sebuah topik atau tagar yang sedang trending.
    5. Top Words : kosakata populer yang paling banyak muncul dalam tweet warganet. Kamu juga dapat mengeklik masing-masing kata untuk melihat apa saja tweet yang mengandung kata tersebut dalam topik terkait.
    6. Top Accounts : akun yang paling berpengaruh dalam perbincangan topik, baik berdasarkan pada impresi yang diperoleh (sort by Popular) atau berdasarkan frekuensi kemunculannya (sort by Count).
    7. Top Entitas : People, Organization, Facilities, Complains, Locations.
    8. Popular Media : video atau gambar populer yang berhubungan dengan kata kunci topik.

  • Warganet Heboh Wacana Transaksi Berbayar di ATM Link

    Warganet Heboh Wacana Transaksi Berbayar di ATM Link

    Belum lama ini pemerintah mengumumkan aturan bayaran setiap transaksi dengan menggunakan ATM Link per 01 Juni 2021. Jaringan ATM Link milik bank BUMN atau bank Himbara, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN, akan mengenakan biaya cek saldo dan tarik tunai. Padahal sebelumnya penggunaan ATM Link atau ATM Himbara tidak dikenakan biaya atau gratis untuk pengguna kartu debit semua bank BUMN. Hal ini pun sontak membuat warganet heboh dan menuai pro kontra. Seperti apakah hasil pantauan Media Monitoring Netray? Simak ulasan selengkapnya.

    ATM Link

    Netray memantau perbincangan terkait topik ini sejak 19 Mei sampai dengan 27 Mei 2021. Berdasarkan pantauan tersebut terlihat total cuitan warganet terkait topik ini mencapai 3.846 dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Sedangkan jumlah impresi mencapai 30,2 ribu dengan potensi jangkauan mencapai 83.4 juta. Dominasi sentimen negatif pada topik ini menunjukkan adanya tanggapan kontra dari warganet terkait aturan yang akan diberlakukan per 01 Juni 2021 tersebut.

    Berdasarkan grafik di atas terlihat perbincangan terkait topik ini terjadi pada tanggal 21 Mei 2021 dan terus menjadi perbincangan sampai dengan 27 Mei 2021. Akan ditetapkannya aturan ini menjadi topik hangat yang diperbincangkan oleh warganet. Keempat bank pelat merah tersebut mengenakan biaya yang sama untuk transaksi tarik tunai, yakni sebesar Rp 5.000 di mesin ATM Himbara yang berbeda dan ATM Link, dari semula gratis. Tarif ini berlaku untuk ATM Link yang berbeda bank. Sementara itu, untuk ATM Link yang masih satu bank tidak akan dikenai biaya.

    Bila diamati melalui Top Words terlihat beberapa kosakata yang berkaitan dengan perbincangan warganet terkait topik ini, seperti berbayar, juni, transaksi, kenyamanan, gratis, dan beberapa kosa kata lainnya. Kemunculan beberapa kosakata dalam Top Words tersebut menunjukkan intensitas perbincangan dengan menggunakan kosa kata tersebut cukup tinggi, seperti apakah perbincangan warganet?

    Warganet Sesalkan Aturan Terbaru Tarif Transaksi di ATM Link

    Perubahan aturan bank milik BUMN ini menuai kritik dari warganet yang merasa tidak nyaman dan keberatan. Pasalnya mereka menilai tarif tersebut cukup mahal untuk sekali transaksi. Selain itu, adanya Link seharusnya dapat mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi bukan malah memberatkan para nasabah dengan adanya tarif tertentu dalam melakukan transaksi.

    Melalui kutipan di atas terlihat beberapa komentar dan kritik warganet terkait aturan yang akan ditetapkan pada 01 Juni 2021 mendatang. Mereka yang tadinya merasa dimudahkan dengan adanya Link justru kini merasa dipersulit. Sebelumnya pengelolaan ATM secara bersama pada satu perusahaan switching oleh BUMN perbankan atau Link dinilai akan memberikan banyak manfaat, seperti penghematan biaya operasional bagi pihak perbankan dan penghematan biaya transaksi bagi masyarakat pengguna ATM.

    Terkait adanya perubahan tarif tersebut komunitas masyarakat pengguna bank BUMN pun melaporkan hal ini kepada KPPU. Tak hanya itu, Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara pun turut menjadi sasaran warganet. Warganet juga menduga aturan tersebut dibuat sebagai gerakan pro e-money atau uang digital sehingga memaksa para nasabah untuk menggunakan mobile banking dan sejenisnya.

    Top Categories

    Sementara itu, kategori Top Accounts pada topik ini didominasi oleh akun-akun portal media pemberitaan daring, seperti @tempodotco, @kompascom, dan beberapa akun lainnya. Pada kategori Top People terlihat nama Joko Widodo selaku Presiden RI, Erick Thohir selaku Menteri BUMN, dan beberapa nama akun pengguna media sosial Twitter lainnya. Selain itu pada kategori Top Organizations terlihat kumpulan bank berpelat merah menjadi organisasi yang paling banyak dibicarakan pada topik ini.

    Tak hanya muncul dalam kategori Top People, nama Joko Widodo juga terlihat dalam jaringan percakapan warganet. Selain itu, akun @KemenkeuRI juga menjadi sasaran warganet yang berbicara seputar topik ini di media sosial Twitter. Adanya perubahan tarif pada transaksi ATM berplat merah ini menuai kontroversi dari warganet. Tak heran bila topik ini didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Bahkan para nasabah yang merasa keberatan dengan aturan tersebut melaporkan hal ini pada KPPU. Para nasabah merasa keberatan meski tarik ATM Link yang masih satu bank tidak dikenai biaya.

    Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis topik terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

  • Work From Bali, Warganet: Pemborosan Anggaran

    Work From Bali, Warganet: Pemborosan Anggaran

    Di masa pandemi, istilah-istilah baru telah lahir dari kebijakan-kebijakan dalam penanggulangan wabah pandemi Covid-19. Salah satunya ialah Work From Bali (WFB). Istilah Work From Bali baru-baru ini menjadi perbincangan hangat publik di tengah kebijakan yang dirasa ‘inkosisten’. Mengapa dikatakan demikian? Di tengah pembuatan kebijakan demi membuntu penambahan kasus, seperti pelarangan mudik yang baru-baru ini, pemerintah kembali mencuri perhatian dengan kebijakan kontradiktif, yakni WFB bagi ASN 7 kementerian/lembaga di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarinves).

    Dikutip dari Tagar.id kebijakan ini diambil dan diputuskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam agenda penandatanganan Nota Kesepahaman Dukungan Penyediaan Akomodasi untuk Peningkatan Pariwisata The Nusa Dua Bali. Kebijakan ini dinilai Luhut sebagai upaya dalam mendukung peningkatan pariwisata The Nusa Dua Bali dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Di sisi lain, kebijakan ini juga dipandang negatif oleh beberapa pengamat atau publik di tengah ekonomi negara yang belum stabil dan jumlah kasus pandemi yang semakin bertambah.

    Media Monitoring Netray mencoba memantau pemberitaan media massa terkait upaya pemerintah tersebut? Dan bagaimana respons masyarakat yang diwakili oleh warganet atas lahirnya kebijakan baru bagi ASN ini? Berikut ulasannya.

    Statistik

    Dalam periode pemantauan dua pekan terakhir yakni tanggal 18-27 Mei 2021, topik ini telah ditulis dalam 119 artikel oleh 38 portal media berita daring Indonesia. Dengan kata kunci work from bali dan pns && wfb, Netray menemukan 75 dari 119 artikel terdeteksi sebagai berita positif. Mengapa demikian?

    Dengan fitur View all News yang dimiliki oleh Netray, kita dapat melihat berita-berita apa saja yang terlabeli sentimen negatif, positif, dan neutral hasil dari teknologi AI Netray. Pada topik ini, berita terkait alasan pemerintah mencanangkan kebijakan ini yakni sebagai upaya penyelamatan sektor pariwisata di Bali menjadi sumbangan berita positif bagi pemberitaan ini.

    Berdasarkan data BPS selama tahun 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 4,02 juta kunjungan atau turun sebesar 75,03 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 16,11 juta kunjungan. Hal ini tentunya merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang muncul di tahun tersebut. Oleh karena itu, seperti yang diungkapkan Luhut pada pertemuan tersebut, kebijakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk kembali memulihkan pariwisata Indonesia, terutama Bali.

    Dalam pemberitaan ini nama Luhut selaku Menko Marves dan Sandiaga selaku Menparekraf menjadi sorotan media sebagai subjek pemberitaan. Selain itu, juga terdapat nama Odo R.M. Manuhutu selaku Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves. Pada jajaran Top Entitas ini terlihat ASN dan Kemenko Marves, serta Kemenparekraf menjadi organisasi yang paling banyak disorot oleh media terkait wacana WFB ini.

    Kritik di Balik WFB

    Jika pada jajaran Top Entitas sebelumnya kita dapat melihat tokoh, organisasi, dan fasilitas apa saja yang menjadi sorotan, kali ini kita akan melihat beberapa kosakata komplain yang berhasil terjaring oleh Netray.

    Sepinya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali hingga berdampak pada pengurangan pendapatan warga setempat menjadi alasan utama pemerintah mencanangkan kebijakan ini. Namun, layaknya kebijakan pada umumnya, pro dan kontra atas lahirnya kebijakan baru pun muncul. Dikutip dari Tribun Bali, Pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara memprediksi bahwa rencana adanya WFB ini hanya akan memberikan dampak kecil terhadap ekonomi Bali, mengingat basis ekonomi di Bali merupakan pariwisata khususnya wisman. Ia juga menilai kebijakan ini kurang pas karena tidak sejalan dengan pemangkasan anggaran perjalanan dinas tahun 2021.

    Hal ini senada dengan opini Trubus Rahadiansyah sebagai pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti yang menyatakan bahwa kebijakan ini tidak akan efektif. Dilansir dari Tagar.Id, Trubus menilai kebijakan ini hanya akan menjadi pemborosan anggaran negara yang seharusnya dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya. Selain itu, potensi kerugian kesehatan juga dikhawatirkan mengingat kasus pandemi yang masih terus bermutasi dan luas penyebarannya.

    Wacana Work From Bali di Mata Warganet

    Dengan kata kunci dan periode pemantauan yang sama dengan kanal News, Netray berhasil menghimpun sebanyak 1.117 twit dengan perbandingan sentimen negatif dan positif yang tak berselisih banyak. Topik ini mendapat perhatian warganet sebanyak lebih dari 600 akun dengan potensi jangkauan sampai dengan 88.9 juta akun. Sama halnya dengan kanal News, perbincangan ini mulai memuncak di tanggal 18 Mei 2021 tepat setelah wacana ini diumumkan oleh Menteri Luhut. Apa yang menjadi perbincangan warganet?

    Wacana Work From Bali ini ternyata tak hanya mencuri perhatian media berita daring, tetapi juga warganet Twitter. Kebijakan ini juga menjadi perbincangan hangat warganet. Meski menuai pro kontra, kebijakan ini juga mendapatkan banyak sumbangan sentimen positif dari warganet. Hal ini berkaitan dengan keingininan warganet yang juga mau mendapatkan ‘privilege’ untuk bekerja dari Bali.

    Kejenuhan warganet sebagai pekerja diungkapkan dengan cuitan keinginan work from Bali seperti yang dicanangkan Luhut untuk 7 kementerian di bawah naungan Kemenkomarinves. Suasana dan panorama yang disuguhkan Bali menjadi bayang-bayang yang mampu menghilangkan stres saat bekerja.

    Senada dengan pengamat Bhima Yudhistira, beberapa warganet juga menilai kebijakan ini merupakan pemborosan anggaran. Di tengah penghematan anggaran seperti yang diberitakan CNBC Indonesia, Menkeu Sri Mulyani telah melayangkan surat S-408/MK.02/2021 terkait penghematan anggaran belanja. Adapun pimpinan kementerian atau lembaga yang disurati adalah Para Menteri Kabinet Kerja, Jaksa Agung, Kepala Kepolisian, Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara. Kebijakan ini tentunya dinilai kontradiktif dengan apa yang tengah diperjuangkan Menkeu.

    Selain kritik tentang pemborosan anggaran, kebijakan ini membuat sangsi warganet atas kinerja ASN yang tengah bekerja di Bali. Alih-alih melaksanakan tugas, warganet menilai kesempatan ini hanya akan digunakan ASN untuk berlibur di Pulau Dewata tersebut.

    Lahirnya kebijakan-kebijakan baru yang disinyalir sebagai upaya penyelamatan bangsa atas dampak pandemi Covid-19 tentunya harus menjadi pertimbangan besar bagi pemerintah. Meski menimbulkan pro kontra, upaya yang dicanangkan tersebut sepatutnya memiliki manfaat dan dampak yang signifikan di tengah kondisi pandemi yang terus menggerogoti segala sektor. Kebijakan Work from Bali yang dimaksudkan untuk membangkitkan gairah pariwisata seharusnya memiliki pertimbangan lebih di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang semakin menjadi-jadi ini.

    Demikian analisis dari Media Monitoring Netray. Simak ulasan isu-isu terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

  • Friksi Ganjar Pranowo – Puan Maharani, Gorengan Politik Menuju Kursi Capres di Pemilu 2024

    Friksi Ganjar Pranowo – Puan Maharani, Gorengan Politik Menuju Kursi Capres di Pemilu 2024

    Perhelatan Pemilu 2024 memang terlihat masih jauh dari sekarang, tetapi yang namanya politik tidak hanya terjadi pada momentum-momentum semacam ini. Politik adalah manuver-manuver konstan dalam membangun power yang kemudian digunakan untuk memenuhi kepentingan. Cara pandang semacam ini yang paling mungkin menjelaskan mengapa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo “bersitegang” dengan Puan Maharani, Ketua DPR RI, meski keduanya berasal dari partai yang sama, PDI Perjuangan.

    Pada hari Sabtu 22 Mei 2021 yang lalu, Puan Maharani dikabarkan mengundang seluruh kader PDI-P Jawa Tengah untuk memperkuat solidaritas menghadapi Pemilu 2024 nanti. Sebagai gubernur yang berasal dari partai berlambang banteng tersebut, Ganjar seharusnya ikut di dalam acara konsolidasi. Namun, nyatanya Ganjar tidak diundang. Isu yang merebak adalah Ganjar dinilai terlalu percaya diri sebagai calon presiden pada pemilu nanti. Hal ini mengundang rasa tidak simpati dari dalam tubuh partai.

    Bahkan secara implisit, Puan menyebut Ganjar bukanlah pemimpin yang terjun langsung ke lapangan. Ganjar dianggap terlalu sering membangun citranya di media sosial. Berbekal situasi ini, Netray Media Monitoring melakukan pemantauan pemberitaan media massa daring dalam negeri. Target pemantauan ini adalah memberi gambaran komprehensif terhadap topik pemberitaan dan hasilnya bisa disimak di bawah ini.

    Laporan Statistik Pemantauan Topik Ganjar vs Puan

    Pemantauan terhadap tema ini dilakukan dengan menggunakan kata kunci ganjar pranowo dan puan maharani. Hasilnya ditemukan 591 artikel yang mengandung kata kunci dan diterbitkan oleh 90 laman media massa daring. Pemantauan tersebut dilakukan selama periode 19 Mei hingga 25 Mei 2021. Hampir setiap hari selalu muncul artikel yang membicarakan salah satu atau kedua tokoh tersebut. Namun, intensitas pemberitaan mulai menanjak ketika informasi tentang tidak diundangnya Ganjar Pranowo dalam acara konsolidasi kader PDI-P bersama Puan Maharani beredar.


    Dari rangkuman tools sentimen analisis, Netray menemukan setidaknya 349 berita ditulis dengan sentimen positif. Sedangkan 146 laporan lainnya memiliki pembahasan bertendensi negatif. Framing sentimen dari media massa berperan sangat penting dalam politik dewasa ini. Pasalnya framing dapat mempengaruhi pencitraan seorang tokoh politik kala ia mengalami friksi seperti yang terjadi pada Ganjar dan Puan. Siapa yang mendapat dukungan dari media, kemungkinan bisa meraup dukungan pada momentum politik kedepannya.

    ganjar

    Elektabilitas Meroket, Ganjar Pranowo Bikin Petinggi Partai Gerah

    Ada asap pasti ada api. Gesekan antara Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani tentu ada sebabnya. Netray mengamati grafik Word Clouds dan menemukan kata elektabilitas, survei, dan capres menjadi kata yang cukup sering digunakan oleh media massa di dalam laporan mereka. Kata-kata tersebut bersanding dengan kata pengarahan, kader, dan diundang.

    Untuk kelompok kata yang terakhir, di awal tulisan ini sudah dijelaskan tentang kabar bahwa Ganjar Pranowo tidak diundang dalam konsolidasi kader di Semarang, Jawa Tengah. Kabar ini tentu terasa sangat janggal mengingat Ganjar adalah kader partai yang berada dalam puncak politik di tingkat daerah. Dalam konteks ini adalah ia sebagai gubernur Jawa Tengah. Sehingga muncul pertanyaan mengapa ia terkesan “dikucilkan” dari partai sendiri?

    Kelompok kata yang pertama adalah jawaban dari pertanyaan di atas. Meski tidak seratus persen benar karena jawaban tersebut hanyalah asumsi dan opini yang dilempar oleh media massa. Elektabilitas Ganjar Pranowo yang meroket dalam sejumlah survei yang dilakukan oleh lembaga riset membuat sejumlah petinggi PDI-Perjuangan merasa gerah. Nama Ganjar memang bersaing dengan sangat ketat dengan beberapa nama politisi yang kerap tercantum di dalam kuesioner survei beberapa waktu belakangan. Seperti dengan Gubernur Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Termasuk juga dengan Prabowo Subianto yang hingga saat ini masih menjadi kandidat paling populer.

    Pihaknya kerap disandingkan dengan Tri Rismaharini sebagai cawapres. Kedua tokoh politik ini bisa dibilang figur pemimpin daerah dari Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan yang memiliki kapasitas kepemimpinan yang memadai. Ditambah lagi keduanya merupakan media darling yang selalu menjadi buah bibir nasional. Akan tetapi menurut pandangan ahli, langkah keduanya untuk maju ke kancah RI 1 sepertinya akan mendapatkan ganjalan.

    Selain mendapat komentar nyinyir dari Puan Maharani, Ganjar Pranowo dinilai tidak menghargai organisasi partai seperti yang diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto, atau yang kerap disapa Bambang Pacul. Ia juga menuding Ganjar sok pintar dan terlalu berambisi menjadi presiden.

    Perpecahan di Jawa Tengah ini tentu menjadi preseden buruk bagi partai berlambang banteng tersebut. Apalagi beberapa waktu sebelumnya, Megawati Soekarnoputri sempat mengingatkan agar partai selalu solid. Bahkan ia dengan tegas meminta kader untuk mengundurkan diri apabila tak mematuhi perintah partai. Ada kemungkinan jika Megawati tak akan memberi rekomendasi untuk mereka dan alih-alih melemparkannya ke Puan Maharani yang menurut survei juga menanjak popularitasnya.

    Konflik internal partai seperti di atas bisa menjadi preseden yang buruk bagi partai itu sendiri. Selain menghabiskan sumber daya, adanya faksi yang berseberangan akan menggerogoti suara partai. Seperti yang dialami Ganjar Pranowo kala ia bersitegang dengan tokoh penting partai seperti Puan Maharani. Pihaknya bahkan dianjurkan untuk menggunakan mesin partai lain jika ingin terus melaju pada Pilpres 2024 mendatang.

    Perolehan survei yang tinggi, populer di sosial media, dan memiliki kinerja kepemimpinan daerah yang memadai tak lagi dipandang sebagai faktor utama untuk memperoleh jenjang karir bagi seorang politisi. Manuver-manuver politik Ganjar Pranowo justru dinilai terlalu ambisius dalam mengejar kursi presiden. Rakyat tentu menginginkan pemimpin yang terbaik, hanya saja politik kerap menyabotase harapan masyarakat dan akhirnya menyodorkan calon pemimpin yang itu-itu saja.

  • Isu PNS Fiktif di Tengah Penantian Bukaan Pendaftaran CPNS 2021

    Isu PNS Fiktif di Tengah Penantian Bukaan Pendaftaran CPNS 2021

    Jelang pembukaan pendaftaran CPNS yang direncanakan pada akhir Mei mendatang, publik dikejutkan dengan isu PNS fiktif yang diduga telah menggerogoti uang negara selama beberapa tahun belakangan. Dari pantauan Media Monitoring Netray, isu naik sejak 24 Mei lalu ketika pertama kali dinaikkan oleh portal media CNN Indonesia.

    CNN mengutip pernyataan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana dalam Pengumuman BKN Kick Off Meeting Pemutakhiran Data Mandiri, Senin (24/5) di kanal Youtube. Bima mengungkapkan bahwa pada 2014 pihaknya menemukan hampir 97 ribu data PNS atau ASN fiktif. Ribuan PNS yang tak jelas wujudnya itu disebut menerima gaji dan dana pensiun hingga saat ini. Sontak publik pun dibuat heran.

    Sejumlah pihak kemudian turut angkat suara. Men-PAN RB Tjahjo Kumolo menepis kabar tersebut. Menurut Tjahjo, isu tersebut sudah usang dan saat ini dimunculkan kembali karena pendataan sudah selesai sejak tahun 2016 lalu. BKD DIY dan BKPSDM Lubuklinggau turut memastikan bahwa tidak ada PNS aktif yang tergolong fiktif di wilayahnya.

    Meski demikian pihak berwajib dirasa perlu mengusut tuntas kasus ini karena telah merugikan negara selama bertahun-tahun. Sebanyak 97.000 PNS fiktif yang terdata di Badan Kepegawaian Negara menambah panjang rentetan karut marut pendataan di Indonesia. Dalam artikelnya, Asumsi.co mengungkap bahwa selama sepekan terakhir, sedikitnya terdapat tiga isu tentang bobroknya pendataan di tanah air, mulai dari data yang tidak akurat, bocor, hingga diperjualbelikan di forum digital.

    Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengatakan, persoalan data di Indonesia masih belum selesai. Kebocoran data PNS, merupakan salah satu yang fatal karena menyangkut keuangan negara secara langsung. Trubus pun turut mempertanyakan larinya uang gaji yang disalurkan pemerintah kepada data palsu tersebut.

    Selama seminggu terakhir Netray menemukan 44 artikel dari 23 portal media yang mengangkat isu ini. Namun, setelah memuncak pada 25 Mei lalu, isu ini kembali senyap. Dengan kata lain, isu ini tidak begitu ditanggapi dengan serius, hanya memanas dalam beberapa hari saja. Lalu bagaimana dengan gelombang perbincangan di Twitter? Berikut hasil pantauan Netray.

    Isu PNS Fiktif di Twitter

    Sedikit berbeda dari apa yang tampak pada grafik Peak Time di media pemberitaan. Warga Twitter hingga saat ini masih aktif membicarakan isu terkait data palsu PNS tersebut. Total impresi yang diperolah berada di angka 2 juta dengan potensi jangkauan hingga 42,8 juta akun.

    data pns fiktif

    Topik yang dibicarakan oleh lebih dari seribu akun tersebut didominasi oleh sentimen negatif. Tentu saja karena isu tersebut berkaitan dengan sejumlah tindakan dan dampak negatif, seperti pemalsuan data hingga kerugian negara. Isu data PNS fiktif muncul pertama kali di Twitter pada 24 Mei kemudian memuncak pada 25 Mei dan masih terus dibicarakan hingga saat ini meski frekuensinya terus menurun. Berikut adalah sejumlah akun populer yang aktif membahas isu terkait.

    Akun portal media @CNNIndonesia kembali masuk dalam deretan Top Accounts. Dari pantauan Netray, CNN Indonesia juga menjadi salah satu akun portal berita yang menghembuskan isu ini. Meski bukan yang pertama kali membagikan isu ini di Twitter, CNN menjadi yang paling banyak mendapat impresi ketimbang akun lainnya. Artikel yang dibagikan CNN menuai beragam komentar dan dibagikan berkali-kali oleh warganet. Topik tersebut kemudian ramai diperbincangkan oleh warganet, termasuk menyita perhatian sejumlah pengamat isu-isu nasional seperti @msaid_didu dan @Azzamlzzulhaq.

    Cuitan Said Didu dan Azzam Mujahid yang membahas kemungkinan kerugian negara akibat data palsu 97.000 PNS fiktif menjadi yang paling banyak mendapat impresi dari warganet. Selain membahas kerugian yang diperkirakan mencapai 300 miliar per bulan, Said Didu juga menyoroti Kepala BKN yang dinilai harus mempertanggungjawabkan persoalan ini. Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu yang menerima tukin hingga 117 juta per bulan juga disoroti. Sejumlah tokoh yang paling banyak mendapat mention dalam pembahasan kasus ini adalah @mohmahfudmd dan @jokowi. Sementara lembaga yang dikaitkan adalah KPK RI.

    Sebagaian besar warganet meminta pemerintah, dalam hal ini Joko Widodo sebagai kepala negara, Mohammad Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia untuk bertanggung jawab mengusut kasus ini bersama lembaga antirasuah KPK RI. Semoga di balik ramainya perbincangan soal topik ini di media, pemerintah dan pihak berwajib benar-benar mengambil langkah untuk menyelesaikan isu tersebut. Tidak hanya menguap dan akhirnya menjadi masalah di kemudian hari sehingga permasalahan data yang menyangkut kondisi keuangan Indonesia dapat diminimalisir.

    Demikian hasil pantauan Netray, simak hasil analisis Netray lainnya melalui https://analysis.netray.id/

  • Kebocoran Data Peserta BPJS Kesehatan, Potret Lemahnya Keamanan Siber Digital?

    Kebocoran Data Peserta BPJS Kesehatan, Potret Lemahnya Keamanan Siber Digital?

    BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan merupakan sebuah badan yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. BPJS di bawah naungan Badan Hukum Publik bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Mulai beroperasi sejak tahun 2014, kini BPJS telah memiliki hampir 223,9 juta mayoritas penduduk Indonesia sebagai peserta. Namun, beberapa waktu lalu kabar mencengangkan datang dari lembaga asuransi kesehatan tersebut. Kebocoran data yang menimpa BPJS Kesehatan ramai menjadi sorotan media. Meluasnya kabar kebocoran data tersebut membuat masyarakat hingga berbagai pihak khawatir. Pasalnya data yang terhimpun dalam BPJS Kesehatan merupakan data lengkap kependudukan semua peserta. Lantas seperti apa perkembangan kabar tersebut dalam media pemberitaan? Dan bagaimana keramaian warganet mengulas kebocoran data tersebut?

    Sebelum melihat bagaimana statistik keramaian kabar tersebut, mari lihat secara garis besar tentang perbincangan topik tersebut. Pada jajaran Top Words di atas, topik seputar kebocoran data yang menimpa BPJS Kesehatan didominasi oleh perbincangan mengenai dugaan terjadinya kebocoran tersebut. Hal itu terlihat dari kata yang berukuran paling menonjol yakni kata kesehatan, bpjs, data, serta dugaan. Selain membahas tentang dugaan terjadinya kebocoran, media pemberitaan dan media sosial juga memperbincangkan terkait langkah yang diambil oleh direktur BPJS, serta campur tangan Polri dan Kominfo dalam mengusut kasus tersebut. 

    Kebocoran Data BPJS Kesehatan dari Sudut Pandang News Media Monitoring 

    Media Monitoring Netray mencoba melakukan pemantauan seputar kebocoran data BPJS pada media pemberitaan. Pemantauan dilakukan selama sepekan dengan periode 19-25 Mei 2021.

    Hasilnya topik kebocoran data BPJS Kesehatan diangkat oleh media pemberitaan sebanyak 428 artikel oleh 93 portal media. Beberapa artikel pemberitaan yang membahas tentang kebocoran data terbagi atas beberapa kategori, yakni Teknologi, Pemerintahan, Kesehatan & Gaya Hidup, serta Hukum. Kategori-kategori tersebut secara linier masih bersangkutan mengenai kasus kebocoran data. 

    Kemudian, grafik hasil pemantauan memperlihatkan bahwa sentimen negatif lebih unggul daripada sentimen positif untuk topik tersebut. Kenaikan grafik pada tanggal 21 Mei terjadi karena pada tanggal tersebut awal mula kasus kebocoran data BPJS Kesehatan mencuat di media. 

    Sebanyak 279 Juta Data Peserta BPJS Bocor 

    Badan Jaminan telah menglarifikasi bahwa jumlah data yang mengalami kebocoran sebanyak 279 juta penduduk. Oleh karena itu, BPJS Kesehatan telah mengambil langkah hukum untuk melaporkan kasus tersebut kepada Bareskrim Polri. BPJS menduga bahwa ada pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mengingat selama ini, pihak BPJS telah mengupayakan semaksimal mungkin untuk melindungi data peserta dengan menerapkan tata kelola teknologi informasi sesuai standar peraturan perundang-undangan yang berlaku.  

    Sekilas DPR Menanggapi Kebocoran Data BPJS Kesehatan

    Dilansir dari CNN Indonesia, DPR menduga adanya keterkaitan dengan orang dalam dari kasus kebocoran yang menimpa BPJS Kesehatan. Rapat antara DPR dengan anggota direksi BPJS membahas kemungkinan peretasan sistem keamanan TI BPJS. Selain melakukan investigasi penelusuran jejak digital, BPJS juga sedang melakukan mitigasi terhadap beberapa hal yang mengganggu keamanan data pada proses pelayanan. Di samping itu, penguatan proteksi dalam ketahanan sistem terus diupayakan oleh BPJS Kesehatan. 

    Pandangan Warganet Terkait Kasus Kebocoran Data BPJS Kesehatan 

    Selain memantau perkembangan media pemberitaan, Netray juga melakukan pemantauan pada media sosial Twitter. Dengan memasukan kata kunci tentang kebocoran data BPJS Kesehatan, seperti apa keramaian warganet membahas kasus tersebut? 

    Selama periode 19-25 Mei 2021, topik kebocoran data telah diperbincangkan warganet sebanyak 1,982 twit. Perkembangan topik tersebut telah mencapai jangkauan yang luas sebanyak 86,5 juta akun. Artinya kasus ini banyak digaungkan oleh akun dengan platform yang luas dan berpengaruh. Jumlah potential reach tersebut mampu menarik interaksi warganet dengan pencapaian impresi sebesar 95,1 ribu

    Melihat Populer Twit

    Untuk melihat perbincangan yang paling banyak mendapat interaksi warganet, Netray menggunakan fitur populer tweet. Dalam populer twit tersebut, akun resmi portal media banyak menduduki urutan awal. Beberapa akun tersebut menyuarakan tentang kasus kebocoran data yang dinilai sangat membahayakan. Seperti akun @TirtoID dan @keuangannews_id yang menuliskan cuitan tentang kondisi terkini kabar tentang kebocoran data peserta BPJS. Selain akun portal media yang memang memiliki platform pengikut yang cukup besar di Twitter, terdapat pula tanggapan dari beberapa warganet.

    Cuitan yang mencuri perhatian karena mendapat interaksi berupa retweet yang cukup banyak dari warganet lain adalah cuitan dari @MardaniAliSera. Seorang akademisi dan politisi Indonesia yang juga merupakan anggota DPR-RI ini menuliskan tanggapannya tentang kasus kebocoran tersebut. Menurut cuitannya, kasus kebocoran ini memberikan dampak yang luar biasa karena berkaitan erat dengan kepercayaan pengguna. Kemudian beberapa warganet juga turut memberi tanggapan tentang kasus tersebut. Berikut cuitannya. 

    Berdasarkan gambar cuitan di atas, tidak sedikit warganet yang merasa khawatir atas munculnya kasus kebocoran data yang terjadi beberapa waktu terakhir. Pasalnya sebelum kasus BPJS Kesehatan, terjadi pula kasus kebocoran data yang pernah dialami oleh ranah swasta seperti Bukalapak, Tokopedia, dll. Namun, menurut keterangan resmi dari Direksi BPJS, Kominfo serta Polri tengah menyelamatkan data peserta dan menyelesaikan kasus tersebut. 

    Jajaran Top Akun dalam Kebocoran Data BPJS Kesehatan 

    Dalam gambar susunan Top Akun tersebut, terlihat bahwa beberapa akun portal media pemberitaan mendominasi cuitan atas pembahasan kebocoran data peserta BPJS Kesehatan. Sisi kiri merupakan jajaran top akun berdasarkan popularitas yakni beberapa akun yang paling sering menarik interaksi warganet. Kemudian sisi kanan adalah gambar jajaran top akun berdasarkan count/jumlah cuitan yang mengandung kata kunci. Beberapa yang masuk dalam jajaran count tersebut merupakan akun-akun yang sering menuliskan topik. Akun @BPJSKesehatan menempati urutan pertama dalam susunan top akun berdasarkan count, sebagai akun utama yang mentiwtkan kasus kebocoran data peserta yang menimpanya.

    Penutup 

    Direksi BPJS Kesehatan bersama Kominfo dan Polri terus melakukan penelusuran mendalam atas kasus tersebut. Kebocoran data merupakan sebuah tamparan atas kelemahan sistem keamanan siber, mengingat kecanggihan peretasan yang semakin dinamis. Namun Pemerintah terus mengupayakan penyelamatan keamanan beberapa data peserta BPJS Kesehatan yang terbukti mengalami kebocoran informasi. Demikian analisis Media Monitoring Netray.  

  • Harga Cryptocurrency Anjlok, Apa Penyebabnya?

    Harga Cryptocurrency Anjlok, Apa Penyebabnya?

    Belum lama ini harga cryptocurrency mengalami penurunan yang cukup signifikan. Naik turunnya cryptocurrency tersebut beberapa kali dipicu oleh cuitan Elon Musk, terutama mengenai harga Bitcoin dan Dogecoin. Hal ini pun memicu komentar berbagai kalangan hingga menjadi ramai di media pemberitaan daring. Tak hanya itu, penurunan harga mata uang kripto tersebut pun dipengaruhi oleh isu lingkungan dan China yang melarang dengan tegas penambangan serta transaksi dengan mata uang kripto di negaranya. Anjloknya harga cyrptocurrency secara signifikan membuat banyak orang panik. Bahkan banyak dari para investor memutuskan cutloss atau melakukan pejualan saham agar menghindari kerugian yang lebih besar. Namun, tidak sedikit yang masih bertahan bahkan menambah investasi. Seperti apakah pembahasan topik ini di media pemberitaan daring? Simak hasil pantauan Media Monitoring Netray berikut.

    cryptocurrency

    Netray memantau pembahasan media pemberitaan daring terkait topik ini sejak 16 Mei 2021 sampai dengan 25 Mei 2021. Berdasarkan pantauan tersebut terlihat 278 total pemberitaan yang berasal dari 56 media dan didominasi oleh topik seputar keuangan dan teknologi.

    Bila diamati melalui Word Cloud dan Issue Report pembahasan topik ini didominasi dengan turunnya harga mata uang kripto dan kaitannya terhadap Elon Musk, serta larangan yang diberlakukan pemerintah China. Sebagaimana diketahuin, tumbangnya pasar kripto berawal dari cuitan CEO Tesla Inc, Elon Musk yang belum lama ini mengumumkan perusahaannya tidak lagi akan menerima bitcoin untuk pembelian mobil listrik. Hal tersebut diungkapkan Elon Musk pada Rabu, 12 Mei 2021. Adapun pertimbangan Tesla menolak Bitcoin sebagai alat beli mobil listrik adalah soal isu lingkungan. Hal inilah yang kemudian memicu anjloknya pasar kripto tersebut.

    Sementara itu, pada detail topik terlihat sebanyak 1.620 topik mendominasi perbincangan terkait mata uang kripto. Pembahasan pada topik 1 tersebut berkaitan dengan anjloknya harga Bitcoin hingga kaitannya dengan Elon Musk dan China. Komite dewan negara China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He pada Jumat, 21 Mei 2021 mengumumkan tindakan keras untuk pertama kalinya dan menargetkan penambangan mata uang virtual yang kini menjadi bisnis besar di China bahkan menyumbang sebanyak 70 persen dari pasokan kripto dunia. Larangan tersebut pun berimbas pada berhentinya operasi penambangan dan anjloknya harga Bitcoin.

    Anjloknya mata uang kripto tersebut menjadi perbincangan hangat di berbagai media. Tak heran bila intensitas pembahasan topik ini di media pemberitaan daring meningkat secara signifikan dan muncul setiap harinya menjadi topik hangat yang didominasi oleh sentimen negatif. Hal ini dapat diamati melalui grafik di atas, Adapun pun puncak pemberitaan terjadi pada 21 Mei 2021 yang bertepatan dengan pengumuman pelarangan operasi Bitcoin di China.

    China dan Elon Musk Jadi Penyebab Turunnya Harga Cryptocurrency

    Cuitan Elon Musk yang menyatakan tidak lagi menerima pembelian Tesla dengan Bitcoin membuat harga Bitcoin terpukul. Tak hanya itu China juga kini telah menegaskan larangan penambangan dan transaksi dengan mata uang virtual tersebut. Kedua hal ini berimbas pada anjloknya harga mata uang yang sempat meroket pada Maret 2021 lalu.

    Sebelumnya Musk dan Tesla dikenal sebagai promotor Bitcoin. Tesla pun pada Februari lalu memborong Bitcoin senilai 1,5 miliar dolar sehingga ikut berkontribusi tehadap naiknya harga uang kripto tersebut. Namun, kini ia memutuskan untuk berhenti menerima pembayaran dengan menggunakan Bitcoin karena isu lingkungan. Tak hanya Bitcoin beberapa mata uang kripto lain juga mengalami penurunan drastis, seperti Ethereum dan Dogecoin. Meski demikian Elon sendiri hingga saat ini belum melepaskan mata uang kripto miliknya.

    Kini cuitan bos Tesla tersebut pun menuai protes dari berbagai kalangan hingga dirinya diduga sebagai dalang anjloknnya mata uang kripto. Meski demikian, dalam beberapa waktu terakhir Elon Musk memberikan dukungannya pada Dogecoin. Uang kripto berlogo anjing Shiba Inu itu merupakan uang kripto yang bermula dari meme namun memiliki komunitas yang sangat kuat. DogeArmy kerap melakukan kegiatan amal dan dukungan sosial.

    Tesla menyetop pembelian mobil listriknya dengan Bitcoin disebabkan karena BTC menggunakan bahan bakar fosil untuk aktivitas penambangannya. Hal ini menimbulkan emisi karbon yang membahayakan lingkungan. Selain itu, Elon Musk juga mengabarkan bahwa SpaceX akan meluncurkan misi DOGE-1 ke Bulan. Ia juga pernah mengungkapkan bahwa Dogecoin merupakan “uang kripto rakyat”.

    Top Entities

    Pada kategori Top Portal, CNBC Indonesia menempati urutan teratas portal media pemberitaan daring yang paling banyak menerbitkan artikel terkait topik ini. Sementara itu, pada kategori Top People Elon Musk menjadi tokoh yang paling banyak dibahas dalam topik ini. Hal ini sesuai dengan dugaan dirinya sebagai biang keladi anjloknya mata uang kripto. Selain itu, pada kategori Top Organization terlihat Republik Rakyat Tiongkok menempati urutan teratas kategori ini. Elon Musk dan RRT menjadi dua entitas yang paling banyak dibahas dalam topik ini, keduanya diduga menjadi dalang anjloknya harga cryptocurrency.

    Demikian hasil pantauan Netray, simak informasi lainnya melalui https://analysis.netray.id/

  • Curhatan Warganet, Body Shaming Jadi Momok Saat Lebaran

    Curhatan Warganet, Body Shaming Jadi Momok Saat Lebaran

    Body shaming menjadi istilah yang kini tak lagi asing di telinga masyarakat. Body shaming merupakan perilaku menjelek-jelekkan dan mengomentari penampilan fisik orang lain. Perilaku tersebut dapat dikatakan sebagai tindakan bullying. Alasannya pun beragam, mulai dari sekedar basa-basi atau hanya bercanda. Namun sayangnya, tindakan ini justru menimbulkan efek negatif terhadap para korban. Media Monitoring Netray memantau perbincangan warganet terkait topik ini sejak 07 Mei 2021 sampai dengan 19 Mei 2021.

    Body shaming

    Hasilnya, selama periode pemantauan ditemukan sebanyak 22.9K total cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Hal ini menunjukkan impresi negatif warganet dalam membahas topik ini di media sosial Twitter. Adapun impresi pada topik tersebut mencapai 930M dengan potensi jangkauan sebesar 16.4M.

    Melalui grafik di atas terlihat perbincangan warganet mulai memuncak sejak 07 Mei 2021. Tepatnya saat menjelang lebaran Idul Fitri yang jatuh pada 13 Mei 2021. Selain itu, dapat diketahui bahwa perbincangan topik ini muncul setiap harinya selama periode pantauan Netray. Hal ini dapat diamati melalui intensitas perbincangan warganet yang muncul setiap harinya pada grafik di atas.

    Bila diamati melalui Top Words terlihat beberapa kosakata yang berkaitan dengan perbincangan warganet seputar topik ini, seperti body shaming, lebaran, keluarga, mental, dan beberapa kosakata lainnya. Lalu mengapa perbincangan warganet memiliki kaitan dengan kata lebaran?

    Body Shaming Jadi Momok Saat Lebaran, Warganet: Kalau Gak Dapat THR Paling Dapat Body Shaming

    Body shaming dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Pelakunya pun tak jarang merupakan orang terdekat dari para korban, tak hanya itu bahkan tanpa disadari kita pun sering menjadi pelaku body shaming. Biasanya pelaku menganggap hal ini hanya sekedar basa-basi belaka yang bertujuan untuk mencairkan suasana. Namun, tanpa disadari hal ini justru berdampak buruk bagi para korban bahkan dapat berujung pada gangguan kesehatan mental.

    Melalui beberapa cuitan di atas terlihat seperti apa kecemasan warganet yang menduga lebaran Idul Fitri menjadi momen terjadinya body shaming. Itulah sebabnya jauh-jauh hari warganet mengingatkan untuk menyiapkan mental atas komentar sebagian orang yang secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan body shaming. Tak hanya itu, hal ini juga menunjukkan bahwa pelaku body shaming kerap kali merupakan orang terdekat dari para korban.

    Perbincangan terkait fisik seseorang bukanlah hal yang baik, terlebih dengan alasan untuk sekedar basa-basi. Pasalnya tidak sedikit dari para korban yang merasa tersinggung dengan topik tersebut. Alih-alih disebut sebagai motivasi warganet justru merasa kesal dan merasa perbincangan tersebut dapat menyebabkan kegelisahan, turunnya kepercayaan diri, bahkan dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

    Top Categories

    Pada kategori Top Accounts @xsnangang menempati urutan pertama sebagai akun paling populer pada topik ini. Hal tersebut dipicu oleh cuitannya yang mengatakan bahwa saat lebaran nanti bukannya mendapat THR tetapi justru mendapat body shaming. Cuitan tersebut pun menjadi populer dengan disukai lebih dari 84K dan di-retweet lebih dari 23K kali.

    Sementara itu, pada kategori Top People terlihat @xsnangang juga menempati urutan teratas dengan disusul oleh beberapa akun lainnya. Pada kategori Top Organizations akun @FOODFESS2 berada di urutan teratas dan menjadi organisasi yang paling banyak membahas isu seputar body shaming. Selain itu, pada kategori Top Locations Indonesia menjadi wilayah yang paling banyak membahas topik ini, diikuti wilayah Jabodetabek dan beberapa wilayah lainnya.

    Body shaming dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, baik secara langsung maupun di media sosial. Tindakan ini pun dapat terjadi pada berbagai kalangan, baik pria maupun wanita, anak-anak maupun orang dewasa. Sayangnya, para pelaku seringkali tidak sadar akan tindakan mereka yang dapat berakibat fatal. Padahal body shaming bukanlah suatu tindakan yang dapat dimaklumi atau bahkan disepelekan. Tak main-main tindakan ini bahkan dapat meningkatkan risiko terjadinya bunuh diri.

    Untuk itu, saat bertemu orang lain daripada membahas penampilan fisik seseorang carilah topik yang lebih seru, sadarilah bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan seperti apapun bentuk tubuh seseorang patut untuk dihargai. Namun bila kita terlanjur melakukan tindakan tersebut pada orang lain maka sudahi dan jangan mengulanginya lagi.

    Demikian hasil pantauan Netray simak hasil analisis isu terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

  • Anak Meninggal karena Ruqyah, Warganet: Itu Pesugihan

    Anak Meninggal karena Ruqyah, Warganet: Itu Pesugihan

    Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada Minggu 16 Mei 2021 masyarakat Temanggung sempat dikagetkan dengan adanya laporan penemuan mayat bocah yang bernama Aisyah. Usut punya usut, laporan ini berasal dari keluarga korban, yakni kakek dan budhe dari Aisyah. Bocah malang ini ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan di atas tempat tidurnya. Berdasarkan hasil penyidikan, bocah 7 tahun ini meninggal karena menjadi korban dukun bodong. Orang tua Aisyah yang menganggap anaknya ‘nakal’ berinisiatif membawanya berobat ke ‘orang pintar’ untuk dilakukan ruqyah. Alih-alih menjadi sembuh, nyawa bocah ini pun meregang karena kepercayaan mistis dari kedua orang tuanya.

    Mistik dan budaya Indonesia merupakan dua hal yang masih berkaitan satu sama lainnya. Pada masa pra-sejarah, animisme dan dinamisme menjadi kepercayaan orang-orang Indonesia di zaman tersebut. Bahkan Kepercayaan akan benda bertuah hingga sesuatu yang ghaib masih sering kita jumpai di masyarakat kita hingga saat ini.

    Berdasarkan fenomena tersebut, Media Monitoring Netray tertarik untuk melihat bagaimana masyarakat Indonesia yang diwakili oleh warganet memandang hal mistis di zaman sekarang. Lalu, seperti apa animo masyarakat ketika membicarakan hal-hal ghaib? Untuk mengetahui jawabannya simak ulasan Netray berikut ini.

    Statistik Perbincangan Ruqyah

    Netray memulai pemantauan dalam 2 pekan terakhir, yakni tanggal 10-21 Mei 2021. Hasilnya, ditemukan sebanyak 5.267 twit dengan total impresi sebanyak 21.6 ribu perbincangan terkait kata kunci aliran && sesat, ruqyah, rukiyah, dan mistis. Berdasarkan pantauan Netray, topik ini diperkirakan dapat menjangkau hingga 18.6 ribu akun. Hal ini membuktikan bahwa topik ini tengah mencuri perhatian warganet untuk diperbincangkan di dunia maya. Lalu apa yang tengah menjadi sorotan warganet?

    Dengan fitur Top Words, kita dapat melihat apa yang menjadi garis besar perbincangan warganet pada topik ini. Pada gambar di bawah ini terlihat selain kata kunci terdapat kata sesat, anak, nakal, ortunya, dan dukun. Secara sekilas kita akan mengetahui perbincangan warganet terkait kata kunci ini ialah tentang pemberitaan kematian Aisyah yang menjadi korban ruqyah dukung bodong.

    Kejadian ini pun sempat membuat geram warganet. Cuitan bernada negatif pun dilontarkan warganet yang ikut merasa kesal dengan perbuatan orang tua Aisyah. Warganet menilai kelakuan nakal bocah 7 tahun seperti yang dijadikan alasan kedua orang tua tersebut dirasa wajar karena pada usia tersebut seorang anak masih lah menjadi pengawasan orang tua.

    Isu Pesugihan

    Ritual ruqyah yang dijelaskan oleh kedua orang tua korban, yakni dengan cara menenggelamkan anak mereka membuat keluarga tak percaya hingga melaporkan kejadian ini ke kepolisian. Namun, tak hanya hukuman dari pihak berwajib, hujatan dari masyarakat yang diwakili oleh warganet pun banjir di kanal Twitter. Isu pesugihan berkembang di masyarakat. Hal ini membuat warganet berbondong-bondong ikut berkomentar atas isu tersebut.

    Seperti cuitan yang diungkapkan oleh akun @dogerbabi yang beropini bahwa kejadian tersebut merupakan ritual pesugihan berdalih ruqyah. Warganet lainnya yang memiliki pendapat sama juga berkomentar bahwa kejadian ini merupakan modus kedua orang tua korban untuk menutupi ritual pesugihan yang mereka lakukan.

    Top Account

    Topik ini terus mendapat perhatian warganet Twitter hingga puncak perbincangan terjadi pada tanggal 18 Mei 2021 dengan total twit sebanyak 1.286. Akun YouTuber @nessiejudge menduduki urutan kedua pada jajaran Top People setelah akun @bertanyarl. Postingan Nessie yang membagikan ulang artikel pemberitaan tersebut mendapatkan hingga ribuan impresi dari warganet. Postingan ini dibanjiri komentar warganet yang merasa geram dengan kejadian tersebut.

    Cerita Mistis Warganet

    Beralih dari kasus Aisyah, dengan kata kunci yang dibubuhkan di atas, Netray juga menemukan beberapa kisah mistis yang dialami warganet dan dikisahkan melalui cuitannya. Seperti apa cerita tersebut?

    Dikutip dari akun @akusukachatime_ yang mengisahkan kejadian saat dirinya melihat wanita menangis. Hal tersebut ternyata bukan hanya dialami oleh dirinya tapi juga dirasakan oleh tetanngganya. Tak hanya penampakan sosok ghaib, kejadian dunia paralel juga dialami oleh warganet dengan akun bernama @aboutdoyoung. Di cuitannya, @aboutdoyoung menceritakan tentang kejadian di keluarganya saat mencari barang yang hilang, merasa sudah mencari di tempat tersebut ternyata barang yang hilang keesokan harinya ditemukan di tempat yang sudah pernah dicari sebelumnya. Hal ini pun membuat warganet percaya dan tidak percaya dengan dunia paralel.

    Kepercayaan atas hal ghaib dan dunia lain telah membudaya di masyarakat Indonesia. Seiring dengan berkembangnya zaman, kemajuan ilmu dan teknologi juga telah mempengaruhi alam pikiran manusia sehingga kepercayaan akan benda bertuah dan hal ghaib sedikit ditinggalkan. Meskipun demikian, kasus seperti Aisyah tidak dapat dielakkan. Anggapan tentang adanya kekuatan ghaib masih dipercaya oleh beberapa masyarakat di masa sekarang sehingga kejadian irasional pun terjadi hingga menghilangkan nyawa seseorang. Dengan adanya kejadian ini, semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk mempercayai apa yang semestinya dipercaya.

  • Melihat Aplikasi Sinar (SIM Nasional Presisi) dalam Kacamata Media Sosial Twitter

    Melihat Aplikasi Sinar (SIM Nasional Presisi) dalam Kacamata Media Sosial Twitter

    Sinar merupakan sebuah aplikasi SIM Nasional Presisi yang diluncurkan oleh Kepolisian Republik Indonesia. Peluncuran aplikasi tersebut dilakukan secara virtual dan serentak oleh jajaran kepolisian daerah seluruh Indonesia pada hari Selasa, 13 April 2021. Kegiatan peluncuran SIM Nasional Presisi dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. Melalui aplikasi Sinar, masyarakat tidak perlu mendatangi Satpas untuk melakukan perpanjangan SIM A ataupun SIM C. Segala prosedur pengurusan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) dapat dilakukan dalam aplikasi Sinar dengan cepat dan efisien. 

    Hadirnya aplikasi SIM Nasional Presisi merupakan salah satu produk dari program unggulan Kapolri Listyo Sigit dalam 100 hari. Melalui gebrakan program 100 hari tersebut, Kapolri memberikan inovasi untuk peningkatan kinerja Polri dengan mempermudah pelayanan bagi masyarakat. Adapun beberapa aplikasi yang telah dirilis Polri dalam 100 hari masa kepemimpinan Jenderal Sigit antara lain, Aplikasi Dumas (Pengaduan Masyarakat), Aplikasi Propam Presisi (Pengaduan Kinerja Anggota Polisi), Aplikasi BOS (Binmas Online System) Versi 2 dan lain-lain. 

    Namun pada kesempatan kali ini, Netray akan mengulas salah satu aplikasi yakni SIM Nasional Presisi. Aplikasi yang telah mencuri perhatian publik hingga menjadi trending Twitter pada 20 Mei 2021. Aplikasi Sinar berhasil menduduki jajaran trending Twitter meski tidak bertepatan dengan momen apapun serta jauh dari tanggal perilisannya. Penasaran dengan hal itu, Netray melakukan pemantauan terkait aplikasi tersebut. Apa yang membuat aplikasi tersebut mendadak trending di Twitter? 

    Pada jajaran Top Words di atas, kata gebrakanprogram100hari dan hadirkan berukuran sangat menonjol. Kemudian baru dikelilingi oleh kata aplikasi dan sinar. Perbincangan topik seputar aplikasi Sinar digencarkan karena adanya program gebrakan 100 hari tersebut. Gebrakan program tersebut merupakan inovasi atas kinerja Kapolri baru yakni Jenderal Sigit. Hal ini sesuai dengan jajaran kata yang muncul dalam top words di atas terdapat nama Jenderal Sigit dan Kapolri. Lantas seperti apa statistiknya? 

    Hasil pantauan Netray selama sepekan dengan periode 15-21 Mei 2021, topik aplikasi Sinar telah diperbincangkan warganet sebanyak 9.700 cuitan. Pada statistik di atas terlihat angka potential reach lebih unggul daripada jumlah impresi. Angka potential reach aplikasi Sinar menyentuh angka 4,1 juta, sedangkan impresi topik ini hanya menyentuh angka ribuan. Artinya kemunculan topik aplikasi Sinar mencapai jangkauan yang luas, tetapi tidak memancing interaksi warganet dalam mendiskusikan topik tersebut. 

    Seperti gambar grafik di atas, topik aplikasi sinar memuncak hanya dalam satu hari saja, yakni tanggal 20 Mei 2021. Kemudian di hari selanjutnya, tidak ada sama sekali perbincangan terkait topik yang bersangkutan. Pada kurva di atas terlihat bahwa perbincangan seputar topik didominasi dengan sentimen positif. 

    Dilihat dari fitur tweet populer, perbincangan didominasi oleh akun-akun resmi jajaran satuan Kepolisian Republik Indonesia. Seperti halnya cuitan dari @polres_pemalang yang menggemakan cuitan tentang peluncuran aplikasi Sinar sebagai inovasi pelayanan kepolisian untuk meminimalisir penyalahgunaan wewenang. Lalu terdapat pula cuitan dari akun @HumasPolres_Bjn yang menuliskan cuitan tentang gebrakan program 100 hari yang menghadirkan rasa nyaman. Akun resmi dari satuan kepolisian tersebut memperoleh jangkauan yang luas hingga memungkinan warganet memberikan interaksi berupa like, komentar, hingga retweet

    Hampir keseluruhan isi dari topik aplikasi Sinar dipenuhi cuitan dari akun-akun kepolisian. Hanya terdapat beberapa akun warganet yang menyuarakan opininya seputar topik menggunakan tagar #GebrakanProgram100Hari tersebut. Berikut gambaran top akun. 

    Jajaran top akun dari pantauan Netray membuktikan bahwa topik perbincangan aplikasi Sinar dipenuhi oleh akun-akun resmi kepolisian, mulai dari satuan setingkat Polsek, Polres hingga Polda. Akun tersebut mempunyai platform yang besar di masyarakat sehingga memungkinkan bahwa sebuah topik dapat memiliki jangkauan yang luas apabila platform akun-akun tersebut menggemakan cuitan di twitter secara serentak. 

    Jaringan Percakapan Aplikasi Sinar

    Gambar jaringan percakapan di atas, memperlihatkan bahwa akun @HumasPolres_Bjn dan @1trenggalek membentuk lingkaran jaringan percakapan berbeda. Hal ini dikarenakan interaksi yang diperoleh kedua akun tersebut pun berbeda. Interaksi warganet untuk akun @HumasPolres_Bjn seputar launching aplikasi Sinar, sedangkan jaringan percakapan untuk akun @1trenggalek yakni tentang tagar #GebrakanProgram100Hari. 

    Penutup

    Kepolisian Republik Indonesia terus berupaya menghadirkan pelayanan yang semakin modern, prima serta menjawab kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan sosial budaya masyarakat. Melalui inovasi peluncuran beberapa aplikasi termasuk aplikasi Sinar tersebut, diharapkan masyarakat dapat menerima layanan pembuatan atau perpanjangan SIM dengan lebih mudah tanpa harus mendatangi kantor layanan kepolisian ataupun mengantre. Strategi yang dilakukan serentak oleh jajaran satuan di bawah naungan Kepolisian Republik Indonesia untuk menggemakan peluncuran aplikasi Sinar yang termasuk dari program gebrakan 100 hari patut diapresiasi. Sebab, selama satu hari cuitan-cuitan tersebut telah banyak menjangkau beberapa akun masyarakat yang semula belum mengetahui inovasi beberapa aplikasi-aplikasinya. Meski nyatanya strategi sosialisasi tersebut belum terlalu menarik interaksi masyarakat awam. Demikian analisis Netray.

  • Kesemrawutan Sistem COD di Dunia Marketplace yang Resahkan Kesejahteraan Kurir

    Kesemrawutan Sistem COD di Dunia Marketplace yang Resahkan Kesejahteraan Kurir

    Isu ketidaksejahteraan yang menimpa para buruh ekspedisi online belakangan ramai menghiasi jagat maya. Beberapa waktu lalu, sejumlah kurir yang kerap melayani pengantaran barang dari situs belanja online atau marketplace terkemuka menyampaikan komplain terhadap besaran upah yang dirasa amat mencekik nasib kurir. Aksi unjuk rasa mereka terangkum dalam tagar #ShopeeTindasKurir. Netray pun sempat memantau perkembangan topik tersebut dalam artikel #ShopeeTindasKurir Viral di Twitter, Warganet Beralih pada Tokopedia? di blog Netray.

    Tak berselang lama dari isu tersebut, kini marak beredar potret kejadian tidak menyenangkan yang memperlihatkan kekacauan sistem COD yang berimbas pada nasib kurir. Netray kembali tertarik untuk mengulas topik tersebut. Melalui fitur monitoring News, Netray ingin melihat bagaimana media merangkum pemberitaan seputar kurir dan efektivitas sistem COD dalam laporan pemberitaan. Tak luput dari pantauan, Netray juga akan memperlihatkan bagaimana keriuhan media sosial Twitter menjadi wadah untuk menyuarakan isu ini. Bagaimana masyarakat memandang deretan insiden buruk yang dialami para kurir dan seperti apa kesemrawutan sistem COD di dunia marketplace akhir-akhir ini yang sangat meresahkan nasib kurir? Simak hasil pantauan Netray berikut.

    Topik Kurir dan Efektivitas Sistem COD dalam Laporan Pemberitaan Daring

    Selama periode 1-20 Mei 2021 topik tentang kurir ekspedisi dan sistem COD terangkum dalam 96 artikel dari total 48 media yang menaruh perhatian terhadap isu ini. Sentimen negatif mendominasi pemberitaan dengan paling banyak menyasar pada ranah Hukum. Dari pantauan Netray, hal ini berkaitan dengan maraknya laporan soal kejadian tidak menyenangkan yang dialami kurir ketika mengantar paket COD dengan pelanggan. Sementara sentimen positif yang meski tidak banyak tetap menghiasi pemberitaan di bulan Mei 2021 disumbang oleh lonjakan pesanan paket yang dialami perusahaan ekspedisi di musim lebaran. Berikut adalah sejumlah laporan kejadian yang sempat terekspos media sosial hingga ramai menjadi konsumsi publik.

    Dari sejumlah kejadian di atas dapat diamati bahwa permasalahan ini sebenarnya tidak hanya sekadar menyangkut moral pelanggan atau risiko buruk sebagai seorang kurir. Sistem COD (Cash on Delivery) atau bayar di tempat menjadi salah satu yang perlu dikaji ulang. Kejadian ancaman dengan pistol atau memaki-maki kurir karena alasan pesanan tidak sesuai mencerminkan bahwa pelanggan tidak sepenuhnya paham dengan cara kerja sistem ini. Komplain ketidaksesuaian pelanggan seharusnya menjadi tanggung jawab penjual, bukan lagi ditimpakan kepada kurir yang bertugas sebagai pengantar barang. Demikian pula dengan peristiwa seorang pembeli yang kebingungan mencari uang pinjaman untuk membayar paket COD. Ini membuktikan bahwa pembeli tidak begitu paham dengan sistem pembayaran ini.

    Di sisi lain, kelemahan sistem COD juga dapat dimanfaatkan oleh sejumlah kurir nakal yang dapat merugikan pembeli dan penjual karena dapat mengurangi kepercayaan pelanggan. Artinya, tidak secara mutlak sistem COD merugikan kurir saja. Apabila salah satu dari ketiga rantai sistem jual-beli ini tidak amanah maka sistem ini tetap merugikan banyak pihak dan bisa saja akan kehilangan peminat nantinya. Pemberitaan kasus-kasus tersebut disertai sejumlah artikel yang berisi ulasan tentang tentang sistem COD meski tidak banyak diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat.

    Isu Seputar Permasalahan Sistem COD di Twitter

    Media Monitoring Netray kemudian mencoba mengamati perbincangan terkait topik kurir dan sistem COD di Twitter selama beberapa waktu belakangan. Hasilnya adalah sebagai berikut.

    Selama periode 1-20 Mei 2021 Netray menemukan 12 ribu akun memperbincangkan topik ini dengan impresi sebesar 1.4 juta yang berpotensi menjangkau 104,5 juta akun di Twitter. Perbincangan terlihat aktif pada minggu kedua Mei dengan puncaknya terjadi pada 16 Mei 2021. Hal ini berkaitan dengan menyebarnya video seorang kurir paket COD yang dimaki-maki oleh pelanggan lantaran merasa barang yang diterima tidak sesuai yang diinginkan si pelanggan. Video seorang emak-emak membuka paket sambil memaki-maki sang kurir ini pun viral di media sosial. Sentimen negatif mendominasi dan turut menemui titik puncaknya pada tanggal tersebut. Berikut adalah gambaran Top Words ,Top Complaints, dan Top Organizations percakapan topik sistem COD dan isu kurir di Twitter.

    Dalam perbincangan topik ini terlihat 4 hal yang menjadi fokus pembahasan, yaitu kurir, sistem pembayaran, seller, dan pembeli. Seperti yang kita ketahui, pembayaran menggunakan sistem COD memang melibatkan 3 pihak, yaitu penjual, pembeli, dan pengirim paket atau kurir. Di sini, warganet juga menyoroti ketiganya selain sistem COD itu sendiri. Yang menarik, dalam deretan kata yang paling banyak dibahas muncul kata goblok. Dari pantauan Netray hal ini berhubungan dengan kasus yang menjadi viral dan memuncak pada 16 Mei 2021. Banyaknya komplain dan kata makian warganet ketika membahas topik ini menjadi salah satu alasan mengapa citra COD dan dunia perkuriran negatif dalam beberapa waktu terakhir.

    Sejumlah akun official terkait seperti jasa ekpedisi @jntexpressid, @gojekindonesia, @JNE_ID, @GrabID dan marketplace @Shopee dan @LazadaID pun banyak ditandai warganet ketika membahas topik ini. Sementara akun @tubirfess dan @bertanyarl menjadi pemantik sekaligus wadah diskusi warganet dalam hal ini.

    Berkaca dari kasus ibu-ibu memaki kurir dan juga kasus-kasus lainnya, warganet mencoba memberikan pendapatnya. Dalam kasus ini warganet menyoroti dua hal. Pertama adalah soal etika atau perilaku ibu-ibu yang dalam hal ini dinilai berlebihan karena membentak dan memaki-maki kurir dengan kata-kata kasar. Kedua adalah soal sistem pembayaran di tempat atau COD yang kurang dipahami sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak kurir. Berikut opini populer soal sistem tersebut selengkapnya.

    Dominasi sentimen negatif masih terlihat kala warganet beropini soal sistem COD. Sebagian besar warganet sepakat bahwa sistem ini seringkali bermasalah dan justru merugikan di pihak-pihak tertentu. Tidak hanya di pihak kurir yang kerap mendapat makian dan perilaku tidak menyenangkan dari si pembeli ketika barang pesanan tidak sesuai. Dalam beberapa kasus pembeli juga dapat dirugikan terhadap kasus kurir nakal yang tidak bertanggung jawab atau penipuan yang dilakukan oleh si penjual.

    Maraknya fenomena tersebut membuat warganet kecewa sebab ternyata tidak sedikit masyarakat yang belum memahami sistem pembayaran ini sehingga merugikan pihak lain. Warganet pun terlihat beberapa kali mempertanyakan keefektivan sistem ini mengingat sejumlah kasus buruk yang kerap ditemui. Bahkan tidak sedikit yang mengajukan opsi untuk mengahpus sistem ini. Sementara akun @nabiylarisfa menyarankan agar sistem COD yang diterapkan marketplace ditinjau ulang karena memberi beban berat bagi kurir. Ia beropini bahwa di tengah kondisi kurir yang tidak punya hubungan kerja dengan marketplace, penjual, bahkan perusahaan ekpedisinya, kurir sangat minim perlindungan hukum. Demikian pantauan Netray, semoga dapat menjadi evaluasi.