Sebagai garda terdepan dalam melawan Covid-19 dibutuhkan APD atau Alat Pelindung Diri untuk tenaga medis dalam menjaga keselamatan diri mereka. Semakin bertambahnya jumlah pasien menyebabkan APD semakin terbatas. Tak hanya Pemerintah, masyarakat pun ikut mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan agar APD dapat tersedia baik di rumah sakit maupun puskesmas. Sebab mereka yang bertugas menangani pasien Covid-19 akan lebih rentan ikut terinfeksi. Bagaimanakah tanggapan warganet terkait keterbatasan APD untuk tenaga medis?
Netray memantau perkembangan topik terkait krisisnya APD hingga masyarakat tergerak untuk gerakan kemanusiaan tersebut. Pantauan tersebut sejak tanggal 17 Maret 2020 s.d 02 April 2020. Berdasarkan pantauan Netray selama periode tersebut ditemukan 124.1K total cuitan warganet terkait topik krisis APD yang disuarakan sejak kian bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.
Perbincangan warganet terkait terbatasnya APD terus memuncak sejak tanggal 17 Maret 2020. Warganet berharap penanganan Covid-19 menjadi fokus utama pemerintah agar rantai penyebarannya dapat terputus. Selama periode tersebut terlihat beberapa puncak cuitan terkait APD.
Pada tanggal 21 Maret ditemukan sebanyak 31, 278 perbincangan warganet terkait krisis APD. Pada tanggal tersebut warganet membicarakan terkait surat yang dilayangkan IDI dan empat organisasi profesi kesehatan lain meminta terjaminnya Alat Perlindungan Diri (APD) yang sesuai untuk setiap tenaga kesehatan. Bila hal tersebut tidak terpenuhi maka anggota profesi untuk sementara tidak ikut melakukan perawatan penanganan pasien Covid-19 demi melindungi dan menjaga keselamatan. Akan tetapi, beberapa media kedapatan memelintir isi surat tersebut dengan “ancaman mogok tenaga medis”. Adapun yang dimaksud oleh organisasi kesehatan tersebut untuk tidak menangani itu untuk petugas kesehatan dalam kondisi tidak ada APD. Tetapi yang pakai APD tentu saja boleh merawat pasien Covid.
Puncak perbincangan lainnya ditemukan Netray pada tanggal 29 Maret 2020. Pada tanggal tersebut bertepatan dengan viralnya video terkait dua orang yang mengenakan APD lengkap tengah berbelanja di supermarket hingga menjadi perhatian publik. Sontak hal tersebut membuat warganet geram, pasalnya ditengah krisis APD untuk tenaga medis masih ada orang yang mengenakannya untuk kegiatan yang kurang tepat. Perbincangan warganet terkait topik tersebut didominasi bersentimen negatif.
Melalui pantauan Netray terlihat persebaran topik seputar APD tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Perbincangan tersebut paling banyak disuaraka di wilayah Jakarta Selatan, di mana D.I Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Berbagai kalangan masyarakat ikut bergerak saling membantu menyumbangkan dana untuk pengadaan APD melalui berbagai penyalur, seperti kitabisa.com dan lain sebagainya. Dana yang terkumpul dialokasikan untuk membuat APD yang nantinya akan diberikan kepada tenaga medis dari rumah sakit atau puskesmas yang membutuhkan.
Gaungan saling membantu gerakan kemanusiaan tersebut diinisiasi oleh masyarakat yang langsung bergerak dan mengulurkan tangan. Tidak sedikit dana yang telah terkumpul dan APD yang telah disalurkan. Tidak hanya itu sebagian dana juga digunakan untuk membantu masyarakat yang tidak dapat melaksanakan kerja dari rumah, seperti halnya ojek online yang juga menjadi penerima bantuan.
Berdasarkan pantauan Netray ditemukan akun @jokowi selaku Presiden RI menjadi akun yang paling banyak ditandai oleh warganet. Selain itu ditemukan akun @tirta_hudhi atau dikenal dengan dr. Tirta yang merupakan seorang dokter yang menjadi relawan dalam menghadapi Covid-19. Ia juga menjadi dokter yang menghimbau influencer untuk terlibat aksi kemanusiaan ditengah pandemi ini walau pada akhirnya dirinya kini tengah dirawat dan diisolasi karena positif Covid-19.
Demikian hasil pantauan Netray terkait topik APD untuk tenaga medis. Semoga pandemi ini dapat segera berlalu dan masyarakat dapat beraktivitas seperti sediakala.