Aplikasi pesan WhatsApp Messenger yang dirilis sejak 2009 lalu kini menuai perbincangan publik. Namanya masuk dalam deretan trending topik Twitter setelah pihaknya merilis aturan pembaruan pada pertengahan Januari lalu. Dalam aturan ini, WhatsApp akan dikoneksikan dengan aplikasi pendukung lainnya, seperti Instagram, Facebook Messenger, dan Facebook. Sayangnya, tidak semua pengguna menyetujui kebijakan dari WhatsApp. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk meng-uninstall aplikasi ini dan beralih ke aplikasi berbalas pesan lain, seperti Telegram ataupun Signal.
Netray melakukan pantauan selama periode 7-13 Januari 2020 untuk melihat keramaian publik membahas aturan WhatsApp tersebut hingga meluas pada diskusi soal alternatif aplikasi pesan lain yang ramai ditawwarkan warganet. Seperti apa hasilnya? Simak infografik Netray berikut.
Dari hasil pantauan Netray di atas dapat diketahui bahwa aturan baru WhatsApp yang mengharuskan pengguna menyetujui koneksi otomatis data WhatsApp dengan Facebook direspon secara negatif oleh warganet. Muatan sentimen negatif yang mendominasi hingga nama sejumlah brand aplikasi pesan lain yang muncul dalam diskusi warganet soal aturan baru WhatsApp ini menunjukkan bahwa isu ini memiliki dampak negatif untuk pihak WhatsApp. Keamanan data pribadi menjadi hal yang penting bagi sebagian besar masyarakat. Oleh karena itu, opsi untuk beralih kepada brand aplikasi pesan lain yang menjamin kerahasiaan data pribadi menjadi hal yang tidak bisa dihindari.
Di sisi lain, pihak Telegram, Signal dan aplikasi pesan lain diuntungkan dengan isu ini. Terlebih ketika masyarakat kemudian beralih secara perlahan kepada brand-brand tersebut. Demikian pantauan Netray, semoga dapat menjadi evaluasi.