Pemerintah di tiap provinsi resmi mengumumkan besaran Upah Minimum Provinsi atau UMP 2023 pada 29 November 2022 . Kabar ini telah lama dinantikan oleh para pekerja di setiap provinsi yang berharap adanya kenaikan UMP sebagai penunjang kesejahteraan hidup. Saat ini UMP tertinggi masih ditempati oleh DKI Jakarta, sedangkan UMP terendah adalah Jawa Tengah. Sementara besaran kenaikan UMP tertinggi pada tahun ini adalah Sumatera Barat.
Kenaikan UMP 2023 sempat menjadi perbincangan luas warganet di media sosial dan menjadi topik pembahasan media pemberitaan online. Lalu seperti apakah impresi warganet terkait kenaikan UMP yang ditetapkan oleh pemerintah?
Netray memantau perbincangan warganet dan pemberitaan media online terkait topik ini. Dengan menggunakan kata kunci diy && ump, dki && ump, jakarta && ump, jogja && ump, ump, dan umr Netray memantau berbagai tanggapan warganet dan pembahasan media. Monitoring ini pun dilakukan selama 23/11/2022 sampai dengan 29/11/2022.
Berdasarkan hasil pantauan Netray, perbincangan warganet terkait topik ini mencapai 13,4 ribu cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi pada topik ini mencapai 4,2 juta dengan berpotensi menjangkau 134,4 juta akun pengguna Twitter. Topik ini banyak diperbincangkan oleh akun dengan yang terindikasi bergender laki-laki.
Sementara itu, di media pemberitaan artikel terkait topik ini mencapai 1.819 artikel yang berasal dari 144 portal media. Adapun kategori pemberitaan tersebut didominasi oleh kategori keuangan dan pemerintahan.
Intensitas perbincangan warganet mulai mengalami kenaikan sejak 28 November dan puncaknya terjadi pada 29 November 2022. Sedangkan di media pemberitaan intensitas pembahasan UMP naik signifikan pada 28 November 2022 dan kembali menurun pada 29 November 2022.
Kenaikan UMP 2023: Ketidakpuasan Publik hingga DKI Jakarta dan Jogja Menjadi Sorotan
Kenaikan UMP 2023 sebagaimana telah diumumkan tidak membuat semua pihak merasa puas. Hal ini tampak dari berbagai artikel pemberitaan yang memuat pembahasan terkait ketidaksetujuan berbagai pihak tersebut. Suara penolakan terutama digaungkan oleh para buruh di beberapa wilayah, termasuk Jakarta dan Jogja.
Menurut serikat buruh, kenaikan UMP yang ditetapkan oleh pemerintah tidak sesuai dengan harapan karena dinilai terlalu rendah. Seperti halnya kenaikan UMP di DKI yang hanya naik sebesar 5,6 persen menjadi Rp 4.901.798. Sedangkan DIY mengalami kenaikan UMP sebesar 7,65 persen atau menjadi Rp1.981.782.
Suara penolakan lainnya turut disuarakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Berbeda halnya dengan serikat buruh yang menilai kenaikan UMP tetap akan membawa buruh pada kehidupan yang tidak layak, Apindo menilai UMP 2023 justru tidak sesuai dengan situasi global.
Meski DKI tetap menjadi wilayah dengan UMP tertinggi di Indonesia ,besaran tersebut dinilai masih belum mampu untuk melepaskan buruh dari jerat kemiskinan. Demikian halnya dengan UMP DIY yang kini menjadi wilayah dengan tingkat UMP terendah di atas Jateng. Kenaikan UMP dinilai tidak pernah melebihi 10 persen dari UMP tahun sebelumnya. Besaran ini dinilai tidak mampu memenuhi standar KHL, terutama untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari para buruh.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira menanggapi kenaikan UMP di sejumlah provinsi Indonesia yang dinilai tak ideal. Kenaikan UMP seharusnya dapat menjadi stimulus untuk pemulihan daya beli masyarakat. Menurutnya, kondisi upah saat ini justru dinilai terlalu rendah. Bahkan, hal ini terjadi di daerah dengan inflasi yang tinggi, seperti halnya Yogyakarta yang mengalami inflasi per September 2022 mencapai 6,81% dan pertumbuhan 5,82% di kuartal-III 2022. Idealnya di tahun 2023 UMP DIY naik sebesar 12,6 persen.
Meski demikian, kenaikan UMP dinilai tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, hal ini turut mempertimbangkan pemulihan sektor industri dan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi. Sehingga kenaikan UMP yang dimaksimalkan hingga 10% sudah memuat pertimbangan dari berbagai kepala daerah.
Sementara di Twitter UMP 2023 menjadi topik hangat yang diperbincangkan oleh warganet. Berikut berbagai kosakata populer yang kerap muncul dalam cuitan warganet terkait topik UMP 2023.
Melalui kosakata populer di Twitter tampak warganet kerap menggunakan beberapa kata dalam cuitannya, seperti jateng, ganjar, jawa, jakarta, jogja, inflasi, dan berbagai kata lainnya. Kemunculan Jateng dan Ganjar dalam kosakata populer dipengaruhi oleh fakta bahwa kini Jateng berada pada urutan terbawah UMP terendah di Indonesia.
Sementara Jogja dan Jakarta menjadi perbincangan warganet karena persoalan UMP yang juga tidak membuat publik merasa puas, meski posisi Jakarta saat ini menempati urutan pertama sebagai provinsi dengan UMP tertinggi di Indonesia. Sebagaimana tampak pada Gambar 8 saat ini terdapat 31 provinsi di Indonesia yang telah mengumumkan besaran UMP di setiap provinsi. Berikut berbagai tanggapan warganet yang masuk dalam kategori cuitan populer.
Di Twitter, warganet ramai-ramai mengomentari kenaikan UMP setelah diumumkan beberapa waktu lalu. Pada kategori cuitan populer tampak kemunculan nama Jogja dalam berbagai cuitan yang banyak mendapat respons warganet. Tak hanya dikenal sebagai kota wisata, Jogja juga kerap mendapat sorotan publik karena rendahnya upah di wilayah ini. Tahun ini Jogja turut mengalami kenaikan UMP meski masih belum sesuai dengan harapan para pekerja.
Tak hanya Jogja, warganet juga menyindir kenaikan UMP dengan kinerja pemerintah di setiap daerah. Kenaikan UMP dinilai tidak akan melebihi 10 persen karena dipengaruhi oleh pengusaha yang merasa keberatan jika menaikkan upah terlalu tinggi, bahkan dapat berdampak pada terjadinya pengurangan karyawan.
Pada media pemberitaan online Kompas menjadi media paling populer yang menerbitkan 109 artikel terkait UMP 2023. Pada kategori Organisasi populer tampak Asosiasi Pengusaha Indonesia hingga serikat buruh menjadi organisasi paling populer pada topik UMP 2023.
Sementara di Twitter tampak beberapa akun yang masuk dalam kategori akun populer pada topik ini, seperti @msaid_didu yang cuitannya juga masuk dalam kategori cuitan populer. Selain itu, pada lokasi populer tampak DKI Jakarta, Jogja, dan Jateng menjadi lokasi yang paling banyak menjadi perbincangan warganet.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah