Belum lama ini Instagram mendapat kritik keras dari penggunanya. Hal tersebut dipicu oleh uji coba layar penuh dengan rasio 9:16 seperti pada reels dan stories. Uji coba tersebut merupakan langkah terbaru Instagram untuk membuat tampilan platform-nya terlihat lebih penuh dan lebih fokus pada konten vertikal atau konten berbasis video.
Sayangnya hal tersebut kurang dapat diterima oleh publik khususnya para pengguna Instagram. Instagram bahkan dituding meniru TikTok yang kini menjadi salah satu kompetitornya. Warganet menilai Instagram terlalu mengikuti arus popularitas aplikasi berbasis video tersebut sehingga justru seolah menggerus identitasnya sendiri.
Netray mengamati kritik terkait fitur terbaru Instagram yang juga dikeluhkan warganet melalui kanal media sosial Twitter. Dengan menggunakan kata kunci fitur && instagram dan video && Instagram Netray menemukan beberapa insight berikut.
Berdasarkan pantauan Netray sejak 01 Agustus 2022 hingga 09 Agustus 2022 ditemukan sebanyak 985 total cuitan warganet dengan didominasi oleh sentimen negatif. Adapun jumlah impresi pada topik ini mencapai 99,9 ribu reaksi yang berpotensi menjangkau hingga 67 juta akun pengguna Twitter.
Selain performa desain yang mengenalkan layar lebih penuh seperti TikTok, Instagram kini juga menampilkan lebih banyak konten rekomendasi di feed pengguna. Dua fitur baru ini pun mendapat hujatan keras dari pengguna Instagram yang justru merasa kurang nyaman.
Intensitas perbincangan warganet pun tampak mencuat sejak periode awal pemantauan Netray, yakni 01 Agustus 2022 hingga pada 09 Agustus 2022. Sebagaimana tampak pada Gambar 3, perbincangan tersebut pun didominasi oleh sentimen negatif dengan jumlah 321 cuitan dan 162 bersentimen positif. Hal ini tentu dipengaruhi oleh kritik dari berbagai pengguna yang tidak setuju dengan performa terbaru dari aplikasi yang tadinya berbasis foto tersebut.
Sementara berdasarkan kosakata populer dapat ditemukan beberapa kata yang kerap digunakan oleh warganet dalam cuitannya terkait perubahan Instagram tersebut. Instagram saat ini memang membatasi dukungannya untuk foto dengan rasio 4:5 dan mengenalkan rasio 9:16 yang lebih tinggi. Sehingga pengguna Instagram dapat menampilkan foto yang memenuhi layar secara vertikal.
Kritik Warganet, Instagram Was Fun Back On 2016
Sebagai media sosial yang dulunya berfokus pada foto, Instagram tentu mendapat kritik keras dari user lamanya. Bukan tanpa alasan, perubahan rasio yang nantinya akan diterapkan oleh Instagram akan berdampak pada pengguna yang tidak lagi dapat membagikan foto saja atau terbatas pada rasio 9:16. Terlebih model baru ini akan menambahkan overlay gradien dengan warna yang lebih gelap di bagian bawah foto agar teks caption bisa dibaca dengan lebih mudah, namun justru bentrok dengan tampilan foto aslinya.
Dari mulai iklan yang memenuhi feed, shopping post, hingga didominasi oleh konten-konten yang tidak diikuti pengguna menjadi keluhan yang turut dilayangkan warganet untuk Instagram. Warganet menilai Instagram tidak lagi nyaman bagi penggunanya seperti saat 2016 lalu, tepatnya sebelum fitur shopping dan reels muncul.
Warganet menilai migrasi yang dilakukan oleh Instagram untuk menjadi media sosial berbasis video hanya berupaya untuk menyaingi kompetitornya, yakni TikTok. Warganet merasa kesal akan hal ini, terlebih perubahan tersebut justru menyebabkan berbagai konten dari yang diikuti oleh pengguna justru tertimbun oleh iklan dan rekomendasi.
Pada periode pantauan Netray tampak Indonesia menjadi organisasi populer yang kerap dicuitkan oleh warganet dalam menyampaikan opininya terkait Instagram. Selain itu, tampak TikTok menjadi organisasi lainnya yang paling banyak disebutkan oleh warganet. Hal ini tentu dipengaruhi oleh perubahan performa Instagram yang dinilai warganet meniru performa TikTok yang kini tumbuh pesat sebagai salah satu kompetitor Instagram.
Sementara pada kategori Top Complaints ditemukan berbagai keluhan warganet terkait Instagram, seperti jelek, susah ngeload, kecewa, dan jelek sih.
Warganet menilai Instagram seharusnya konsisten dalam mempertahankan identitasnya sebagai media sosial berbasis foto. Dengan demikian Instagram tidak kehilangan identitas dan pengguna lamanya.
Berbagai keluhan pengguna Instagram yang kini semakin ramai disuarakan seharusnya menjadi masukan bagi Instagram agar mempertimbangkan kenyamanan penggunanya. Pasalnya jika tidak pengguna akan perlahan meninggalkan Instagram dan berpindah ke media sosial lainnya yang sesuai dengan kenyamanan penggunanya.
Demikian analisis Netray, simak analisis berbagai topik terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/
Editor: Winda Trilatifah