Kasus revenge porn belakangan kembali merebak di jagat maya. Istilah ini kembali menjadi perbincangan warganet setelah Alwi Husein Maolana, pelaku revenge porn di Pandeglang ditetapkan sebagai terdakwa. Alwi dijatuhi hukuman selama 6 tahun serta dilarang mengakses internet selama 8 tahun. Selain kasus tersebut, warganet juga dihadapkan oleh laporan lainnya yang mencuat ke publik dan menjadi perbincangan luas.
Netray kemudian memantau topik ini di media sosial Twitter dan media pemberitaan online selama 10 Juli 2023 sampai dengan 19 Juli 2023 dengan menggunakan kata kunci revenge porn. Berikut hasil pengamatan Netray.
Di Twitter, Netray menemukan 374 total tweets dengan didominasi oleh sentimen negatif. Adapun jumlah impresi pada topik ini mencapai 3,9 juta dengan berpotensi menjangkau hingga 9,7 juta akun pengguna Twitter. Meski menarik impresi yang cukup tinggi, perbincangan topik ini tidak melibatkan banyak partisipan. Dalam seminggu pemantauan, kata kunci revenge porn hanya dibicarakan oleh 200-an akun.
Revenge porn merupakan tindakan menyebarkan atau mempublikasikan materi seksual eksplisit seseorang tanpa izin dengan niat untuk merendahkan, mempermalukan, atau membalas dendam terhadap orang tersebut. Tindakan ini melibatkan pelanggaran privasi dan seringkali melanggar hukum. Dalam konteks kekerasan berbasis gender online, revenge porn termasuk dalam kategori kasus yang melibatkan ancaman penyebaran video porno.
Revenge porn melibatkan korban yang menjadi sasaran pelecehan seksual melalui penyebaran konten dan pelaku yang merekam, menyebarkan, atau mengancam untuk menyebarkan video tersebut. Hal ini memiliki dampak yang sangat serius bagi korban, baik dari segi fisik maupun mental. Berikut kosakata populer hasil temuan Netray.
Netray menemukan berbagai kosakata yang kerap digunakan warganet dalam membahas topik ini, seperti porn, hukum, founder, pengancaman, ancaman, diintimidasi, dan berbagai kata lainnya. Selain itu, Netray juga menemukan nama Evan yang turut menjadi pembahasan warganet. Hal ini berkaitan dengan kasus revenge porn yang dialami oleh Evan, founder akun Twitter @nasidaruratjogj yang baru-baru ini viral.
Dalam cuitannya, akun @nasidaruratJogj menyampaikan press release terkait kasus revenge porn yang melibatkan founder Nasi Darurat Jogja. Press release tersebut memberitahukan kepada publik bahwa permasalahan yang telah tersebar luas tersebut sudah diselesaikan secara mediasi. Hal ini sebelumnya memantik perbincangan warganet terlebih karena pelaku dan korban merupakan sesama pria. Namun, hal yang perlu digarisbawahi adalah revenge porn merupakan tindak kriminal yang tidak memandang gender.
Selain persoalan tersebut, terdapat berbagai kasus revenge porn lainnya yang juga dilaporkan oleh warganet melalui akun Twitternya. Berikut beberapa hasil pantauan Netray.
Dari mulai kasus revenge porn yang dilakukan oleh Alwi Husen Maolana, hingga beberapa kasus lainnya yang kini menjadi sorotan warganet diperkirakan topik ini akan terus memicu korban lainnya yang turut angkat suara. Melalui jagat maya, para korban kini memberanikan diri membagikan ceritanya agar mendapat tindakan dukungan dan perlindungan. Terlebih, revenge porn berdampak serius terhadap kesehatan mental para korbannya. Bahkan para korban tersebut sering merasa bersalah meskipun mereka bukanlah pelaku dalam situasi tersebut.
Revenge Porn di Media Pemberitaan
Selain di Twitter, Netray juga mengamati topik ini di media pemberitaan online dengan menggunakan periode dan kata kunci yang sama. Selama periode tersebut, Netray tidak menemukan banyak artikel yang membahas topik ini secara meluas. Selengkapnya dapat diamati pada statistik report berikut.
Hasil pantauan Netray menunjukkan jumlah artikel sejak 10 Juli sampai dengan 19 Juli 2023 sebanyak 120 artikel yang berasal dari 36 total media. Jumlah tersebut melibatkan 784 total entities person dan hampir 99 persen artikel berkategori hukum. Jika di media sosial Twitter terdapat berbagai kasus revenge porn yang dipopulerkan oleh berbagai akun, di media pemberitaan tampak bahwa pembahasan topik perode ini hanya terfokus pada kasus revenge porn Alwi. Hal ini dapat diamati melalui kosakata populer berikut.
Tampak nama Alwi memiliki komposisi lebih besar dari kata lainnya, diikuti kata hakim, pandeglang, putusan, hukuman, dan berbagai kata lain yang mengarah pada kasus Alwi. Sebagaimana diketahui, kasus Alwi berhasil menjadi terobosan terbaru terkait revenge porn di Indonesia. Majelis hakim PN Pandeglang menjatuhi hukuman maksimal dan bahkan memberikan hukuman tambahan untuk mencabut hak akses internet terdakwa selama 8 tahun. Ini kemudian yang menjadi sorotan media. Berikut beberapa artikel terkait.
Dicabutnya hak akses internet terdakwa selama 8 tahun dinilai DPR merupakan hukuman yang sulit diterapkan. Meski demikian, DPR memberikan apresiasi terhadap sanksi tersebut dengan harapan memberikan fungsi prevensi spesial untuk mencegah pelaku mengulangi tindak pidana dan prevensi general untuk mencegah masyarakat mencontoh tindak pidana itu. Kendati demikian, kakak korban Iman Zanatul Haeri menilai, hukuman tersebut dijatuhi karena kasus terlanjur viral di media sosial atau dengan kata lain ‘kekuatan media sosial” yang membuat hakim baru mengambil tindakan.
Menurut keluarga korban, dalam proses hukum yang normal tanpa viral, hasilnya mungkin tidak akan sebaik ini sehingga keluarga mengambil risiko untuk memviralkan kasus ini sehari sebelum putusan hakim. Keluarga korban merasa tak ada pilihan selain memviralkan kasus tersebut agar mendapat keadilan.
Hal ini yang kemudian memberikan harapan kepada korban lainnya untuk memberanikan diri meraih atensi warganet di media sosial. Tak heran jika kemudian langkah yang sama ditempuh para korban revenge porn agar kisah mereka dibaca oleh warganet dan menjadi perbincangan luas hingga mendapat keadilan. Berikut akun dan tokoh populer dalam topik revenge porn di Twitter dan media pemberitaan online.
Di Twitter, akun @nasidaruratJogj menjadi akun terpopuler dengan kasus yang melibatkan pemilik akun tersebut. Sementara di media pemberitaan tokoh terpuler pada topik ini di tempati Alwi Husen Maolana yang telah lebih dulu viral hingga dijadikan terdakwa dengan vonis yang menyita perhatian media. Sementara pada kategori Top Portal, Detik menjadi portal terpopuler dengan menerbitkan sebanyak 32 artikel. Selengkapnya dapat diamati melalui gambar di bawah ini.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah