HomeCurrent ReportRespons Warganet Instagram Kala Luhut Naikkan Harga Tiket Candi Borobudur

Respons Warganet Instagram Kala Luhut Naikkan Harga Tiket Candi Borobudur

Published on

Tiket objek wisata Candi Borobudur Magelang kabarnya akan dinaikkan menjadi Rp750.000,- yang biasanya hanya berharga Rp50.000,- untuk wisatawan domestik dewasa. Rencana kenaikan ini diungkapkan oleh Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada tanggal 5 Juni 2022 lalu. Sedangkan wisatawan asing akan dikenai tarif masuk sebesar $100 US atau sekitar Rp1.400.000,-.

Kenaikan harga tiket ini bertujuan untuk mengurangi wisatawan yang berkunjung ke kompleks candi sehingga memudahkan pengelola untuk merawat bangunan bersejarah tersebut. Termasuk nantinya membatasi jumlah pengunjung menjadi sebanyak 1.200 orang per hari yang terlebih dulu harus mendaftar secara online.

Rencana kenaikan harga tiket yang berkali-kali lipat ini tentu berujung kontroversi di ruang publik. Banyak yang tidak setuju dengan Luhut dan tak jarang pula masyarakat yang mendukungnya. Netray memonitor media sosial Instagram guna melihat bagaimana kontroversi tersebut beredar di dunia maya. Hasilnya bisa disimak berikut ini.

Gambar 1. Statistik monitoring Instagram kata kunci “borobudur”, “candiborobudur”, dan “tiketborobudur”

Menggunakan tagar “borobudur”, “candiborobudur”, dan “tiketborobudur” yang dilakukan selama periode 2 Juni hingga 8 Juni 2022 Netray mendapati 4.221 unggahan dari warganet. Unggahan ini meraup impresi dari publik dunia maya sebanyak 774,1 ribu kali dan secara potensial dapat menjangkau 79,7 juta akun.

Sentimen dari caption yang ditulis warganet Instagram sebagai deskripsi dari gambar yang mereka unggah cenderung positif dengan jumlah 1.602 sentimen. Sedangkan caption dengan sentimen negatif tercatat sebanyak 558 unggahan saja. Hal ini perlu ditelisik lebih dalam lagi mengingat respons warganet secara faktual bisa berbeda apabila impresi-impresi tertinggi justru bersarang di unggahan yang memiliki caption bersentimen negatif.

Fitur statistik Netray untuk pemantauan Instagram dapat dipantau lebih spesifik lagi. Yakni dengan mengatur filter akun yang memiliki jumlah follower spesifik. Hal ini untuk melihat kecenderungan keterlibatan akun besar, atau dalam konteks tertentu disebut dengan istilah selebgram, pada perbincangan. 

Gambar 2. Total postingan dari akun berpengikut >100.000

Untuk topik kenaikan tiket Candi Borobudur dengan pilihan filter follower lebih dari 100.000, terpantau hanya terdapat 243 unggahan yang tentu saja jauh di bawah perhitungan awal yang tanpa filter. Akan tetapi nilai impresi dan potensi jangkauan akun tidak banyak berbeda. Yakni di angka 552,9 ribu dan 63,9 juta akun Instagram.

Ungahan Paling Populer Terkait Isu Tiket Borobudur

Fitur Post menyediakan data yang berisi unggahan warganet yang menggunakan tagar pemantauan. Filter dari fitur ini bisa digunakan untuk menampilkan struktur data seperti filter popularity yang menunjukan unggahan yang mendulang impresi terbanyak. Menempati posisi paling atas adalah unggahan dari akun @sarieefebriane. Akun ini mendapat likes sebanyak 51.303 dan dikomentari warganet sebanyak 1.161 kali.

Gambar 4. Postingan akun @sariefebriane

Unggahan tersebut kebetulan memiliki sentimen negatif dan dari 6 unggahan terpopuler hanya ada dua gambar yang diunggah dengan sentimen ini. Posting-an kedua adalah dari akun @triawanmunaf milik Triawan Munaf, mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif yang juga ayah dari artis Sherina Munaf. Ia me-repost unggahan milik Sarie Febriane, seorang jurnalis, untuk dibagikan ke pengikutnya. Empat unggahan lain adalah gambar dari akun resmi media massa dalam negeri yang cenderung bersentimen netral.

Gambar 5. Unggahan populer terkait tagar tiketborobudur

Kita bisa menemukan sejumlah akun resmi media massa menguasai daftar unggahan terpopuler. Mulai dari media Good News from Indonesia (@gnfi), Kumparan (@kumparancom), CNN Indonesia (@cnnindonesia), hingga Detikcom (@detikcom). Unggahan mereka mendapat respons yang cukup tinggi dari warganet. Ditaksir setiap unggahan terpopuler memperoleh likes di atas 10 ribu dan komen di atas 1000.

Gambar 6. Peak Time unggahan bertagar tiketborobudur

Periode ketika frekuensi unggahan meningkat tajam juga terjadi ketika berita kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur mencuat untuk pertama kalinya. Yakni pada tanggal 5 Juni 2022. Frekuensi unggahan dari grafik Peak Time masih cukup tinggi hingga 3 hari ke depan namun mulai tampak melandai di hari terakhir pemantauan. Kemungkinan ketika tulisan ini terbit perbincangan warganet Instagram sudah memudar.

Berita terbaru menyebutkan bahwa Luhut dan jajaran stakeholder setempat menunda dan mengkaji ulang rencana kenaikan tersebut. Untuk sementara waktu pengunjung masih bisa menikmati keindahan Candi Borobudur dengan tiket masuk normal. Akan tetapi wacana konservasi akan terus bergulir dan sedikit banyak akan berpengaruh pada sisi pariwisatanya.

Demikian hasil analisis Netray, simak analisis terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID.

Editor: Winda Trilatifah

More like this

Kontroversi Film Kiblat, Kenapa Rumah Produksi Gemar Bikin Film Horor Religi?

Film Kiblat yang baru rilis trailer pada Kamis, 21 Maret 2024 lalu sudah menuai...

Polemik Jersei Timnas dalam Pantauan Perbincangan Media Sosial X

Seragam (jersei) resmi tim nasional Indonesia terbaru untuk 2024 telah dirilis oleh PSSI. Seperti...

Protes Warganet atas Aturan Pajak PPh 21, Tak Sepadan dengan Layanan dan Soroti Perilaku Oknum

Penyaluran THR pada lebaran 2024 ini diwarnai dengan cerita yang berbeda. Pasalnya warganet menemukan...
%d bloggers like this: