Budayawan dan tokoh intelektual muslim Emha Ainun Najib beberapa waktu lalu mengisi ceramah di markas PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Figur yang kerap disapa dengan nama Cak Nun ini datang atas permintaan ketua umum partai yakni Megawati Soekarnoputri. Kedatangan Cak Nun di markas partai penguasa ini tentu saja mendapat sorotan yang kuat dari publik dalam negeri.
Salah satunya dari dunia maya yang diwakilkan oleh warganet Twitter. Selama pemantauan dari tanggal 6 April hingga 12 April 2021 Netray menemukan setidaknya 14.321 twit yang diposting di Twitter memuat kata kunci cak nun. Sejumlah fakta data terkait interes warganet atas berita tersebut akan dipaparkan dalam tulisan ini.
Statistik Umum Pemantauan Perbincangan Ceramah Cak Nun
Ceramah Cak Nun di markas PDIP dilaksanakan pada tanggal 10 April 2022 malam hari. Seiring acara berjalan, perbincangan warganet terkait topik pemantauan mulai deras mengisi linimasa Twitter. Berikut termasuk contoh twit paling populer pada pukul 20:00 WIB hingga 21:00 WIB. Sebagian besar berupa risalah acara atau ceramah Cak Nun.
Perbincangan warganet baru melambung pesat pada keesokan harinya, yakni di tanggal 11 April 2022. Netray menemukan 9.184 twit diunggah warganet pada hari itu, atau 70% dari total twit sepanjang periode pemantauan. Otomatis pada tanggal itu perbincangan warganet mencapai Peak Time karena sehari setelahnya volume twit merosot drastis.
Impresi atas topik perbincangan ceramah Cak Nun di markas PDIP juga termonitor cukup tinggi. Yakni impresi sebesar 29,6 juta kali interaksi dalam bentuk reply, retweet dan favorites. Selain itu twit dengan kata kunci ini juga secara potensial dapat menjangkau 91,1 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.
Narasi Sentimen Warganet
Secara garis besar, sentimen perbincangan cenderung berimbang karena antara sentimen negatif (6.215 twit) dan positif (4.293 twit) hanya terpaut sekitar 2.000-an twit saja. Apabila menelusuri twit dengan sentimen negatif, akan muncul nama Puan Maharani dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di daftar Top People, atau entitas person yang paling banyak disebut warganet.
Nama Puan disinggung sebanyak 3.894 kali (muncul dua entitas) sedangkan Hasto muncul di 1.145 twit. Kedua nama ini muncul karena disebut dalam twit oleh pengguna yang meraup impresi tertinggi yakni akun @FahmiAgustian. Dalam twit yang diunggah koordinator Simpul Maiyah ini disebutkan bahwa Hasto dan Puan tertawa mendengar ceramah Cak Nun. Akun yang mendapat impresi tertinggi kedua yakni @PelatihBart juga menceritakan konteks yang sama. Akan tetapi, twitnya mengarah cibiran ke sosok Hasto.
Dari linimasa @FahmiAgustian, ceramah Cak Nun memang terkesan banyak dibalut dengan kritik terhadap tuan rumah. Hal ini mendapat perhatian khusus mengingat kekhawatiran publik bahwa Cak Nun tak lagi seidealis dulu. Anggapan bahwa sekarang Cak Nun “menjilat” penguasa, yang direpresentasi oleh Ketum PDIP, bahkan diungkapkan oleh akun @FahmiAgustian. Tetapi dengan kilat Cak Nun menepis tuduhan tersebut melalui sebuah kelakar. Dan narasi yang sama juga disampaikan pendukungnya melalui linimasa Twitter.
Respon Politisasi Ceramah Cak Nun dari Warganet
Hiruk pikuk sosmed kala membahas kedatangan Cak Nun ke markas PDIP di Lenteng Agung ikut mendorong peningkatan perbincangan dengan kata kunci pdip. Netray mendapati 7.569 twit terbit pada tanggal 11 April 2022, hampir setara dengan kata kunci cak nun ketika momen Peak Time.
Jumlah total twit dari dua kata kunci ini juga tak banyak berbeda, yakni antara 16.665 twit dari warganet. Hanya saja yang terasa perbedaanya adalah tren sentimen untuk kata kunci pdip lebih banyak dikuasai sentimen negatif. Yakni antara 8.705 twit dengan sentimen negatif berbanding 1.540 twit yang ditulis dengan sentimen positif. Bagaimana dasar sentimen negatif mendominasi pemantauan perbincangan warganet Twitter?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Netray menggunakan tabel Top Accounts dan Top Complaints. Tabel pertama menunjukan siapa saja akun Twitter yang paling banyak didengar oleh warganet karena mengumpulkan impresi tertinggi. Hasilnya akun @alisyarief menempati posisi tertinggi sebagai akun milik pribadi yang membahas topik pemantauan.
Ia menganalisis kedatangan Cak Nun sebagai bagian dari konflik internal antara koalisi kepresidenan Joko Widodo dan aparatus partai. Sentilan Cak Nun bahwa presiden yang sekarang belum tepat seakan mengkonfirmasi hal ini. Meski tidak sedikit pula yang membantahnya.
Arus sentimen negatif terhadap kata kunci pdip juga bisa dirasakan dari tabel Top Complaints. Menghadapi partai penguasa saat ini, masyarakat masih menyuarakan keluhan yang sama seperti kenaikan harga BBM dan minyak goreng, serta masih menjamurnya kasus korupsi dewasa ini.
Pada dasarnya kegiatan ceramah Cak Nun adalah memberi nasihat kebaikan kepada peserta yang kebetulan massa PDIP. Apabila hal ini dipandang bersifat politis, maka itu hak publik yang diwakilkan oleh perbincangan di linimasa Twitter. Dan hal itu tidak dapat dihindari mengingat masing-masing pihak, antara Cak Nun dan PDIP memiliki power dalam politik nasional dengan skala masing-masing.
Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID.
Diedit oleh Winda Trilatifah