Pengembangan kawasan ekonomi baru Rempang Eco-City di Pulau Rempang, Kepulauan Riau mendapat penolakan dari warga setempat. Penolakan tersebut berujung bentrok warga dengan aparat gabungan TNI-Polri pada Kamis 7 September 2023. Pengembangan Rempang Eco-City sebenarnya sudah direncanakan pada tahun 2004. Pada masa itu pemerintah, melalui BP Batam dan Pemerintah Kota Batam, menggandeng PT Makmur Elok Graha menandatangani perjanjian kerja sama.
Proyek ini kemudian masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2023. Hal tersebut tertuang dalam Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional yang ditandatangani oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Bentrokan di Rempang menambah deretan konflik agraria yang terjadi di era Pemerintahan Jokowi. Berdasarkan laporan Konsorsium Pembaruan Agraria, ada 212 konflik agraria sepanjang tahun 2022. Jumlah tersebut naik 2,36% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 207 konflik. Pecahnya konflik Rempang menjadi salah satu catatan terbaru konflik agraria yang menjadi persoalan klasik pemerintahan Indonesia.
Netray mencoba mengamati laju perbincangan warganet di media sosial X dalam merespons persoalan ini. Serta mengamati bagaimana media menyoroti dan membahas konflik ini. Berikut hasil pengamatan Netray selengkapnya.
Netray mengamati topik ini selama sepekan, yakni sejak 5-11 September 2023 dengan menggunakan kata kunci batam && rempang dan rempang. Hasilnya, Netray menemukan 63,5 ribu tweets selama periode ini dengan didominasi oleh sentimen negatif. Adapun jumlah impresi mencapai 70,6 juta dan berpotensi menjangkau 122,3 juta akun pengguna sosial media X. Berikut grafik intensitas perbincangan warganet.
Melalui grafik di atas terlihat perbincangan warganet mulai muncul pada 7 September 2023 kemudian meningkat signifikan hingga akhir periode pantauan. Demikian halnya dengan grafik sentimen yang mencuat pada waktu yang bersamaan dan tampak grafik sentimen negatif mendominasi perbincangan warganet terkait topik ini.
Diketahui melalui situs BP Batam, kawasan ekonomi ini rencananya dikembangkan di lahan seluas 7.572 hektare atau sekitar 45,89 persen dari total luas Pulau Rempang 16.500 hektare. Pengembangan pulau tersebut mencakup kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi agar bisa bersaing dengan negara tetangga, Singapura dan Malaysia.
BP Batam memperkirakan investasi pengembangan Pulau Rempang mencapai Rp381 triliun dan akan menyerap 306 ribu tenaga kerja hingga 2080. Meski demikian, pada prosesnya tidak semua masyarakat merespons baik hajat ini. Sebagaimana konflik ini kemudian pun pecah dan menjadi perbincangan luas masyarakat di jagat maya. Berikut berbagai kosakata populer dalam perbincangan warganet.
Salah satu topik yang terpantau dari grafik adalah kawasan Rempang juga akan menjadi lokasi pabrik kaca terbesar kedua di dunia milik perusahaan China Xinyi Group. Investasi proyek tersebut diperkirakan mencapai US$11,6 miliar atau sekitar Rp174 triliun. Pada Juli lalu, Xinyi International International Investment Limited dan PT Makmur Elok Graha telah menandatangani nota kesepakatan (Memorandum of Agreement) terkait rencana investasi itu di Chengdu, China.
Hal ini kemudian menjadi perbincangan luas warganet, seperti tampak kemunculan sejumlah kosakata terkait topik ini pada Gambar 3, seperti china, menolak, kekerasan, melayu, investasi, konflik, rezim, dan berbagai kata lainnya. Tak hanya itu, warganet juga menggaungkan tagar tolakpenggusuranrempang untuk menyuarakan persoalan ini. Berikut beberapa impresi warganet.
Warganet mengomentari sikap pemerintah yang dinilai lebih memihak pada investasi asing dibanding dengan rakyatnya sendiri. Terlebih, pulau tersebut telah dihuni oleh masyarakat Melayu Tua sejak 1934. Konflik ini pun menambah deretan panjang konflik agraria terkait PSN dan masyarakat, seperti halnya Kendeng, Wadas, Tumpang Pitu, dan berbagai proyek lainnya. Warganet pun mengutuki kekerasan yang terjadi akibat peristiwa ini yang melibatkan aparat keamanaan dengan masyarakat setempat yang menolak relokasi.
Konflik Rempang dinilai juga menambah catatan buruknya keadilan di negeri ini, sebagaimana masyarakat yang berjuang akan hak hidupnya justru mendapat tindakan represif dari aparat. Tembakan gas air mata, kekerasan, hingga penahanan sejumlah anggota masyarakat pun mendapat respons dari berbagai akun perlindungan hukum seperti @walhinasional dan @amnestyindo. Akun-akun tersebut turut mengutuk dan meminta Kapolri agar menghentikan kekerasan yang melanggar HAM masyarakat tersebut.
Konflik Rempang dan Respons Pemerintah Melalui Media Massa
Dengan menggunakan kata kunci dan periode yang sama Netray juga mengamati pembahasan media massa terkait topik ini. Netray menemukan setidaknya 723 artikel terkait yang berasal dari 113 total media pemberitaan online. Selengkapnya dapat diamati melalui gambar berikut.
Dari total 723 artikel tersebut 237 di antaranya pemberitaan berkategori hukum, kemudian 228 berkategori pemerintah, diikuti oleh berbagai kategori lainnya. Netray memantau topik ini di media pemberitaan agar dapat mengamati bagaimana pemerintah merespons persoalan ini. Berikut beberapa artikel yang temuan Netray.
Pada 11 September 2011 dua Menteri dalam kabinet Jokowi menanggapi permasalahan di Pulau Rempang yang dimuat oleh Majalah Tempo dan Kompas. Majalah Tempo memuat pernyataan Sandiaga Uno yang meminta kerusuhan segera ditangani, karena investasi yang membutuhkan suasana kondusif. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut menilai kalau suasana tidak kondusif, investasi kemungkinan tidak akan berjalan mulus.
Sementara Kompas memuat artikel yang berisi tanggapan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Ia menduga adanya provokator di balik kericuhan yang terjadi antara masyarakat dengan aparat penegak hukum di Pulau Rempang pada Kamis (7/9/2023). Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penangkapan delapan orang oleh aparat menurut Mahfud MD.
Salah satu peristiwa yang disayangkan adalah masuknya gas air mata ke sekolah di dekat area bentrok. Dari beberapa sumber berita dan video beredar, tampak anak sekolah berhamburan keluar dan berlari ke hutan untuk menghindari terpaan gas air mata. Beberapa juga dilaporkan pingsan dan harus dirawat di IGD terdekat.
Peristiwa ini tentu meninggalkan trauma saat di kelas mereka belajar tentang bela negara, nilai sila ke lima Pancasila. Namun saat bersamaan, tetangga atau bahkan kedua orangtua mereka sedang disemprot water canon dan gas air mata oleh aparat negara hanya karena mempertahankan hak tanah adatnya. Para siswa menyaksikan sendiri kejadian represif tersebut. Dalam kasus agraria ini dapat sama-sama diamati bagaimana kalkulasi pendidikan seolah diletakkan di gerbong terakhir pada proses pembangunan.
Bahkan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi justru meminta agar massa aksi unjuk rasa menyampaikan permasalahan relokasi ke pemerintah pusat, di Jakarta agar bertemu dengan para menteri. Ia menyampaikan bahwa dirinya tidak memiliki wewenang untuk mengambil langkah mendahului pemerintah pusat di Jakarta. Karena, proyek pengembangan kawasan Rempang Batam itu merupakan proyek strategis nasional dan memiliki keputusan di pemerintah pusat.
Top Kategori Pembahasan Rempang
Berdasarkan hasil pantauan, Netray mendapati sejumlah tokoh yang kerap disebut dalam perbincangan warganet terkait topik ini di media sosial X. Tokoh utama yang paling banyak disebut-sebut oleh warganet adalah Joko Widodo. Sebagaimana dapat diamati melalui grafik berikut.
Selain Presiden Joko Widodo, tampak nama lainnya seperti nama Mantan Presiden RI yakni Susilo Bambang Yudhoyono dan Menko Polhukam Mahfud MD yang turut menjadi tokoh populer dalam arus perbincangan warganet. Sementara pada kategori organisasi terpopuler selain Indonesia, tampak China menjadi organisasi yang kerap disebut. Hal ini dikarenakan proyek Rempang juga merupakan proyek investasi China di Indonesia.
Kemudian pada kategori top akun tampak akun portal media milik @tempodotco menjadi akun terpopuler pada topik ini. Diikuti oleh berbagai akun lainnya, termasuk @FraksiRakyatID dan akun @OposisiCerdas yang turut meraih impresi dalam pembahasan terkait topik ini. Adapun portal media online terbanyak dalam menerbitkan artikel terkait adalah Batam Today dan Batam News.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Ananditya Paradhi