HomeKesehatanProblematika Sampah Masker Medis yang Kian Meresahkan

Problematika Sampah Masker Medis yang Kian Meresahkan

Published on

Semenjak Covid-19 mewabah di Indonesia, masker menjadi kebutuhan utama. Masker medis atau masker sekali pakai merupakan salah satu media penghambat penularan virus corona yang dianjurkan oleh WHO. Namun limbah masker sekali pakai ini justru menimbulkan persoalan baru. Pasalnya, sampah masker kini jumlahnya sangat banyak sementara pengelolaanya belum memadai. 

Netray melakukan pemantauan untuk melihat bagaimana peran media dalam memberitakan masalah sampah masker tersebut hingga keluhan warganet tentang persoalan ini. Berikut hasil pantauan Netray. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat limbah masker medis Covid-19 meningkat 30%. Media juga menyebutkan bahwa limbah masker Covid-19 yang terkontaminasi organisme patogen dalam jumlah dan virulensi cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan. Jika tidak ditangani secara serius, dikhawatirkan akan menjadi sumber penularan penyakit bagi pasien, petugas kesehatan, dan masyarakat.

Pemerintah terus berupaya untuk mengatasi limbah medis melalui Surat Edaran yang diterbitkan dengan No. SE.02/PSLB3/PLB.3/3/2020 tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3 dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Coronavirus Disease Covid-19). Surat Edaran tersebut berisi tentang tahapan pengelolaan limbah medis yang di lakukan oleh petugas Dinas Lingkungan mulai dari pembuangan, pengangkutan hingga pemusnahan seperti pembakaran dan pencacahan limbah.

Selama pemantauan Netray pada periode 1-23 Februari 2021, topik sampah masker medis diberitakan sebanyak 124 artikel dari 44 portal media berita. Mayoritas pemberitaan didominasi oleh berita tentang sosialisasi pengelolaan sampah medis. Peran media pemberitaan sebagai platform yang cukup didengar oleh masyarakat membuat beberapa portal media beramai-ramai memberitakan tentang tata cara pengelolaan sampah masker medis tersebut. 

Terlihat pada grafik di atas, mulai awal Februari pemberitaan tentang limbah masker sudah cukup ramai. Pergerakan grafik cukup intens, artinya hampir setiap hari berita mengenai limbah masker terus berangsur diberitakan oleh media dengan puncaknya pada 21 Februari. Ada apa di tanggal puncak, 21 Februari?

Pada tanggal 21 Februari puncak grafik berisi pemberitaan tentang BNI dan Satgas Covid-19 yang melakukan sosialisasi penanganan limbah masker. Pemerintah juga diminta untuk serius menangani limbah medis pandemi Corona agar tidak menimbukan masalah yang lebih serius lagi ke depannya. 

Masker memang memiliki fungsi utama sebagai pelindung diri dari virus. Akan tetapi, masker bekas yang tidak diperhatikan pembuangannya dapat membahayakan. Masker medis ini di samping sampahnya sulit terurai oleh tanah, juga dapat mengganggu ekosistem makhluk hidup lainnya. Media juga menyoroti pentingnya penyediaan tempat sampah khusus masker medis sekali pakai. Serta himbauan kepada masyarakat bahwa pengelolaan limbah masker dimulai dari rumah, dengan memotong tali masker bekas sebelumnya.

Top Lokasi dan Organisasi

Keresahan terkait limbah masker ini dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Berikut beberapa lokasi yang dihimpun oleh media pemberitaan. 

Beberapa lokasi di atas merupakan lokasi yang paling sering diberitakan oleh media terkait permasalahan sampah masker medis. Diawali oleh Ibu Kota Jakarta, kemudian kota-kota besar di pulau Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi. Media mengangkat pemberitaan terkait sampah masker yang mulai menumpuk pada lokasi-lokasi tersebut. Sementara kapasitas pengolahan limbah medis di beberapa daerah terutama di luar Jawa masih terbatas.

Kebijakan tepat guna pengelolaan limbah Covid -19 masih terus dirancang mengingat limbah medis infeksius covid-19 tergolong sampah berbahaya. Berikut organisasi terkait yang merancang kebijakan untuk pengelolaan limbah medis. 

Organisasi di atas merupakan organisasi yang telah dihimpun Netray pada news media monitoring. Pemberitaan terkait problem sampah masker medis menjadi sorotan penting bagi pemerintah melalui organisasi tersebut. Sehingga nantinya kebijakan yang dikeluarkan dapat menjadi tumpuan untuk pengelolaan limbah medis yang tepat.

Pandangan Warganet tentang Sampah Masker Medis

Selain monitoring media daring, Netray juga melakukan pemantauan pada media sosial Twitter. Bagaimana warganet memperbincangkan problematika sampah masker medis tersebut? Simak berikut ini. 

Hasilnya selama periode pemantauan 1-23 Februari 2021, topik sampah masker diperbincangkan warganet dengan dominasi cuitan bersentimen negatif. Puncak perbincangan terjadi pada 22 Februari 2021.

Cuitan yang mendominasi tanggal puncak berisi seputar himbauan tentang pembuangan masker bekas, seperti melakukan proses disinfeksi dengan merendam masker pada detergen dan menggunting talinya. Proses tersebut selain mengurangi penyebaran virus juga untuk menghindari pemanfaatan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.  Seperti salah satu cuitan dari akun @KATADATAcoid yang menuliskan cara mencegah bahaya limbah masker medis.

Sentimen Negatif untuk Sampah Masker

Berikut beberapa ungkapan warganet dengan bersentimen negatif.

Mayoritas cuitan warganet tersebut didominasi dengan ungkapan keresahan tentang dampak sampah masker medis apabila tidak dikelola dengan baik. Warganet juga mengharap adanya tempat sampah khusus untuk masker medis sekali pakai tersebut supaya pengelolaan limbahnya lebih mudah dan tidak tercecer.  

Gambar populer hasil monitoring dari media sosial Twitter didominasi oleh kampanye Satgas Covid-19 yang mengajak masyarakat untuk mengelola limbah masker dengan benar. 

Penutup

Peran media pemberitaan dalam mengawal topik sampah masker medis sangat diperlukan. Media dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah masker medis dengan tepat. Sebab, tidak sedikit masyarakat yang diwakili oleh warganet merasa bingung bagaimana pengelolaan sampahnya agar tidak berbahaya dan menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Beriringan dengan itu, himbauan pencegahan pembuangan masker medis secara sembarangan juga digaungkan warganet.

Demikian analisis Netray terkait permasalahan sampah masker. Semoga permasalahan ini segera teratasi. Mari bersama-sama mengelola sampah masker medis dengan tepat.

More like this

Kasus DBD Meningkat di Indonesia, Warganet Mengeluh Terkena DBD Semakin Banyak

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai meningkat beberapa bulan terakhir di berbagai provinsi Indonesia....

Wacana Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Kasus Diabetes Jadi Beban BPJS

Sejak tahun 2021 lalu, pemerintah sudah menggulirkan wacana penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan...

Buruknya Kualitas Udara Jakarta Jadi Pembahasan Media dan Kecaman Warganet

Buruknya kualitas udara Jakarta kini tengah menjadi sorotan. Terlebih saat DKI Jakarta menjadi kota...
%d bloggers like this: