Kue Lebaran merupakan suguhan yang biasa tersedia di setiap rumah saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tentunya setiap tahun saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tiba, rasanya kurang lengkap jika tak ada sajian aneka kue kering untuk dicicipi para kerabat dan teman. Namun, pandemi virus Covid-19 yang saat ini sedang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia rupanya tak hanya membayangi kesehatan masyarakat, tetapi juga pendapatan usaha kecil dan menengah, seperti bisnis kue kering jelang lebaran. Padahal, di tahun-tahun sebelumnya lini bisnis ini biasanya menoreh untung ketika Ramadan datang.
Netray menelusuri pemberitaan dan perbincangan netizen di Twitter dan Instagram mengenai potensi usaha kue Lebaran di tengah pandemi virus corona. Apakah lini usaha ini terimbas virus corona atau sebaliknya? Berikut pantauan Netray selengkapnya.
Sempat Pesimis
Di News Monitoring channel Netray, terdapat 31 berita yang membahas soal potensi usaha kue Lebaran sejak hari pertama bulan Ramadan, yaitu 24 April 2020 sampai 3 Mei 2020, dan sebanyak 38,71% dari keseluruhan pemberitaan membahas soal kuliner.
Dari keseluruhan pemberitaan, ada 10 artikel bersentimen negatif dan 2 artikel bersentimen negatif. Kedua artikel bersentimen negatif tersebut muncul pada tanggal 24 dan 26 April 2020.
Pada tanggal tersebut, diberitakan bahwa bisnis usaha kue kering di bulan suci Ramadan 2020 terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya dirasakan oleh pedagang kue kering untuk Lebaran yang setiap Ramadan para penjual raup untung. Namun, tahun ini tampaknya para pengusaha kue kering tersebutharus menghadapi turunnya jumlah permintaan.
Tetapi, pada tanggal 2 Mei 2020 muncul 4 pemberitaan yang kesemuanya positif. Keempat artikel tersebut memberitakan tentang bisnis kue kering menjelang Lebaran yang ternyata tak terimbas virus corona. Dampak pandemi tersebut justru masih berpotensi menjadi ladang cuan bagi sejumlah pebisnis. Budaya dan tradisi masyarakat untuk menyantap kue-kue kering khas Lebaran ternyata tidak terdampak oleh pandemi.
Kue Lebaran di Twitter dan Instagram
Di media sosial Twitter, jumlah tweets mengenai topik potensi usaha kue Lebaran tahun ini pun cukup tinggi dan meraih impressions yang tinggi pula. Dari 1.489 Tweets, 580 di antaranya bersentimen positif.
Banyak pengguna Twitter yang mencoba peruntungan menjual kue Lebaran. Kebanyakan warganet menjual kue-kue kering yang biasa disajikan saat Lebaran seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lain-lain. Ada yang memang sudah menggeluti lini usaha ini, ada pula yang baru akan mencoba membuka usaha di bidang ini.
Akan tetapi, ada beberapa pengguna Twitter yang ternyata tidak begitu menyambut baik penawaran-penawaran kue Lebaran tahun ini. Ada pula yang sudah berencana menyambut Idul Fitri tahun ini dengan lebih sederhana tanpa membeli kue Lebaran.
Akun Twitter @FOODFESS2 menjadi Top Initiator topik terkait pada periode 24 April – 3 Mei 2020.
Menurut Social Network Analysis Report, akun ini pun juga banyak menerima mentions dari pengguna Twitter lainnya.
Berikut adalah sampel mentions ke akun Twitter tersebut.
Tak hanya di Twitter, pengguna media sosial Instagram pun banyak yang mengunggah foto maupun video terkait kue lebaran. Menurut pantauan Netray, terdapat 3.785 posts atau unggahan yang mencantumkan hashtag #kuelebaran. Unggahan-unggahan tersebut didominasi sentimen positif dan meraih impressions sebanyak 50.6 K pada periode 24 April – 3 Mei 2020. Dapat dilihat pada Peak Time, jumlah unggahan melesat tajam pada tanggal 3 Mei 2020.
Hashtag terkait yang paling banyak muncul pada periode 24 April – 3 Mei 2020 adalah #kuekering. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas foto maupun video yang diunggah oleh pengguna Instagram terkait kue lebaran ini merupakan kue-kue kering yang biasa disajikan ketika Hari Raya Idul Fitri.
Berikut adalah sampel unggahan terkait topik ini pada tanggal 3 Mei 2020
Demikian pantauan Netray terkait topik Potensi Kuliner Kue Lebaran di channel News, Twitter dan Instagram. Tampaknya selama periode 24 April – 3 Mei 2020, situasi pandemi Covid-19 yang sudah berimbas ke banyak sektor usaha tidak begitu berpengaruh pada lini bisnis kue lebaran tahun ini. Melihat dari jumlah tweets dan posts di media sosial Twitter dan Instagram yang cukup tinggi dan meraih impressions yang tinggi pula, usaha kue Lebaran masih memiliki potensi cukup tinggi tahun ini meskipun di tengah wabah virus corona. Kemungkinan besar hal ini disebabkan karena budaya dan tradisi masyarakat untuk menyantap kue-kue khas Lebaran ternyata tidak terdampak oleh pandemi.