Home Blog Page 6

Cara Menganalisis Sentimen Media untuk Mengoptimalkan Citra Merek Anda!

Memiliki merek atau brand produk tertentu dewasa ini harus menghadapi tantangan zaman berupa citra merek di ranah media. Citra merek tersebut sangat dipengaruhi oleh sentimen yang berarti persepsi publik dalam bentuk emosi atau pendapat umum. Semakin baik citra media dari sebuah merek, maka akan semakin mudah pula produk tersebut diterima oleh masyarakat. Begitu juga dengan pemilik yang tentu akan lebih mudah menjalankan kampanye atau pemasaran atas produk tersebut.

Guna mengetahui sentimen media, pemilik dapat menganalisis data teks dari perbincangan publik di media sosial maupun sudut pandang penulisan jurnalistik di media massa daring. Analisis tersebut bertujuan untuk menafsirkan dan mengidentifikasi kepositifan, kenegatifan, dan kenetralan dari teks yang membahas topik tertentu, dalam hal ini adalah citra merek Anda.

Jika didapati bahwa sentimen media bercorak negatif, perusahaan harus mengambil langkah mitigatif agar tidak berkembang menjadi krisis. Apabila didominasi sentimen netral, perusahaan harus meningkatkan citranya agar semakin diterima oleh masyarakat. Termasuk ketika diisi sentimen positif maka perusahaan harus memaintain citra tersebut.

Langkah Analisis Sentimen Media dengan Netray

Terdapat banyak cara, metode, hingga tools guna menganalisis sentimen media. Netray Media Monitoring adalah salah satu pilihan yang bisa Anda gunakan untuk melakukan pemantauan media massa daring dan media sosial dalam negeri.

  1. Manfaatkan Fitur Media Monitoring

Media monitoring merupakan tools yang paling tepat untuk menganalisis sentimen media. Kelebihan media monitoring, terutama media monitoring modern yang berbasis digital, adalah fitur kecerdasan buatan (AI) yang mampu mendeteksi sentimen dalam waktu yang sangat singkat. Kecerdasan buatan Netray telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga mampu melihat emosi dari teks sesuai dengan subjektivitas user. Alih-alih memberi sentimen teks secara normatif.

  1. Kumpulkan Data dari Sumber yang Tepat

Supaya hasil analisis sentimen media untuk memahami citra merek sesuai dengan kondisi aktual, data yang dikumpulkan harus berasal dari sumber yang tepat. Terutama untuk analisis berbasis big data yang mengharuskan peneliti melakukan strukturisasi data terlebih dahulu. Data tersebut bisa berasal dari unggahan media sosial, ulasan produk, artikel berita, hingga forum-forum di internet. Netray menggunakan web crawler yang canggih untuk mendapatkan data tersebut.

  1. Analisis Data Sentimen dengan Netray

Netray Media Monitoring menawarkan fitur yang sangat komprehensif guna memahami citra merek Anda. Mulai dari pemantauan dengan fitur kecerdasan buatan untuk mendeteksi sentimen dari teks hingga machine learning berbasis LLM agar data yang didapat lebih terstruktur. Netray juga menawarkan dashboard hasil pemantauan dan analisis kecerdasan buatan untuk menampilkan statistik pemantauan, sentimen data teks, NER, dan lain sebagainya.

  1. Identifikasi Kebutuhan dan Keluhan Konsumen

Kebutuhan dan keluhan konsumen dapat diidentifikasi menggunakan data sentimen dengan menganalisis ulasan, komentar, atau feedback yang mereka berikan di berbagai platform. Hasilnya menjadi gambaran atas apa yang disukai dan tidak disukai konsumen tentang produk merk Anda. Pertama, data ini dikumpulkan dari berbagai sumber seperti media sosial, forum, atau survei pelanggan. Kemudian, teknik pemrosesan bahasa alami (NLP) digunakan untuk mengklasifikasikan sentimen positif, negatif, atau netral dari tiap tanggapan. 

Dari hasil analisis, perusahaan Anda dapat melihat pola umum mengenai fitur produk atau layanan yang paling sering mendapatkan tanggapan positif atau negatif. Dengan demikian, mereka dapat mengidentifikasi aspek-aspek yang disukai konsumen, seperti kualitas, harga, atau desain, serta masalah atau kekurangan yang sering dikeluhkan, seperti durabilitas atau layanan pelanggan. Informasi ini membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan produk atau layanan mereka. 

  1. Evaluasi Produk Berdasarkan Feedback Konsumen

Strategi untuk mengubah desain, fitur, atau kualitas produk berdasarkan sentimen konsumen sebagai bagian dari mengelola citra merek melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, perusahaan perlu mengidentifikasi pola sentimen dari feedback konsumen untuk menentukan elemen produk yang paling sering dipuji atau dikritik. Pengidentifikasian ini dapat dilakukan dengan menggunakan media monitoring seperti Netray. 

Selanjutnya, tim pengembangan produk bekerja sama dengan tim pemasaran dan layanan pelanggan untuk memahami prioritas perubahan yang paling berdampak bagi kepuasan konsumen. Misalnya, jika banyak konsumen mengeluhkan desain yang kurang ergonomis, perusahaan dapat memperbaiki bentuk produk agar lebih nyaman digunakan. Atau, jika fitur tertentu dianggap tidak berguna, fitur tersebut bisa diperbarui atau diganti dengan yang lebih relevan. 

  1. Pantau Setiap Dampak Perubahan pada Sentimen

Setelah perubahan dilakukan seperti pada poin sebelumnya, penting untuk terus memantau respons konsumen untuk memastikan bahwa penyesuaian tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan dan harapan pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan media monitoring. Netray dapat membantu Anda untuk melacak dampak perubahan produk terhadap sentimen konsumen dengan memantau percakapan di media sosial, ulasan, atau diskusi terkait produk secara real-time di berbagai platform seperti media sosial, blog, atau forum. 

Fitur real-time monitoring dari Netray memungkinkan perusahaan untuk melihat tanggapan langsung dari konsumen setelah perubahan diterapkan, seperti perbaikan desain atau penambahan fitur baru. Dengan ini, perusahaan dapat memahami apakah perubahan tersebut diterima dengan baik atau menimbulkan masalah baru. Selain itu, Netray memungkinkan tim untuk mengidentifikasi tren sentimen positif atau negatif dari waktu ke waktu, membantu mereka dalam menyesuaikan strategi pemasaran dan pengembangan produk secara lebih tepat dan responsif.

Optimalkan Citra Merek Anda dengan Netray

Menggunakan Netray untuk memantau sentimen secara berkelanjutan adalah langkah strategis dalam menjaga agar perusahaan selalu selaras dengan persepsi dan kebutuhan konsumen. Netray memungkinkan pemantauan berbagai platform media secara real-time sehingga perusahaan dapat dengan cepat mengetahui bagaimana produk atau kampanye mereka diterima oleh publik. Dengan teknologi analisis sentimen berbasis NLP, Netray secara otomatis mengklasifikasikan tanggapan konsumen menjadi positif, negatif, atau netral. Melalui data ini, perusahaan bisa segera mengetahui jika ada perubahan signifikan dalam persepsi publik yang memungkinkan respons cepat terhadap perubahan tren atau krisis yang mungkin muncul.

sentimen media untuk citra merek

Selain itu, dengan Netray, perusahaan dapat memetakan pola sentimen dalam jangka waktu yang panjang. Misalnya, mereka bisa melihat bagaimana tanggapan konsumen terhadap peluncuran produk baru atau kampanye iklan, dan membandingkannya dengan respons di masa lalu. Fitur analisis tren ini membantu dalam mengidentifikasi perubahan perilaku konsumen, misalnya apakah sentimen positif meningkat atau menurun setelah inisiatif tertentu diluncurkan. Berdasarkan data ini, tim pemasaran dapat mengukur efektivitas strategi mereka, mengidentifikasi elemen yang sukses, serta menemukan area yang membutuhkan perbaikan lebih lanjut.

Terakhir, pemantauan sentimen yang berkelanjutan memungkinkan perusahaan menyesuaikan strategi pemasaran mereka secara lebih efektif dan tepat waktu. Ketika ada indikasi bahwa sebuah kampanye atau strategi tidak berjalan sesuai harapan, perubahan dapat dilakukan segera berdasarkan data yang akurat. Sebagai contoh, jika suatu kampanye menimbulkan lebih banyak tanggapan negatif daripada yang diharapkan, perusahaan dapat menyesuaikan pesan atau menargetkan ulang kampanye tersebut. Dengan pendekatan yang didukung oleh data ini, perusahaan dapat meningkatkan relevansi dan dampak pemasaran mereka, memastikan bahwa strategi yang diterapkan selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan harapan konsumen.

Editor: Winda Trilatifah

Polemik Akun Kaskus Fufufafa, Warganet Yakin Itu Milik Gibran

0

Kata fufufafa santer menjadi perbincangan warganet X sejak awal bulan September, bahkan sering menjadi trending topic alias menjadi perbincangan yang sangat populer. Kata ini merupakan nama pengguna forum Kaskus yang disinyalir merupakan milik Gibran Rakabuming Raka. Akun tersebut disoroti karena sering memberi komentar tak senonoh terhadap tubuh perempuan, rasis, hingga komentar yang cenderung membenci capres terpilih Prabowo Subianto.

Hingga saat ini pun kata fufufafa masih saja trending dan belum ada yang mengonfirmasi secara resmi bahwa akun tersebut bukan atau milik Gibran. Namun warganet sudah terlanjur menyelam ke kedalaman internet dan menemukan fakta-fakta yang mengarah bahwa akun tersebut adalah milik putra pertama Presiden Joko Widodo. Gibran jelas tak akan mau mengakui secara gamblang bahwa akun Kaskus tersebut adalah miliknya.

Pemantauan Kanal Twitter Topik Akun Kaskus Fufufafa

Netray coba menangkap seperti apa perbincangan warganet terhadap fufufafa, dengan menggunakan kata kunci fufufafa selama tanggal 31 Agustus hingga 9 September 2024. Hasilnya ditemukan sebanyak 266,5 ribu unggahan dari kurang lebih 52,5 ribu akun yang membahas kata kunci. Perbincangan yang didominasi sentimen negatif ini bahkan mampu menjangkau ke kurang lebih 559,1 ribu akun. 

Gambar 1. statistik perbincangan X topik fufufafa

Kata fufufafa sendiri mulai trending sejak tanggal 31 Agustus, terpantau pada hari itu sebanyak 20,5 ribu unggahan muncul. Sejak awal kemunculan warganet X sudah yakin fufufafa adalah Gibran Rakabuming. Bahkan akun @airizhouu rela membuat utas sebagai bukti akan kebenaran kepemilikan akun tersebut. 

Gambar 2. grafik peak time 31 Agustus
Gambar 3. opini warganet

Kian hari unggahan warganet kian bertambah seiring ditemukan tangkapan layar komentar fufufafa di akun forum Kaskus yang makin beragam. Pada tanggal 1 September perbincangan warganet bahkan mampu mencapai 31,7ribu unggahan. Pada tanggal itu komentar warganet semakin kaya dan meluas. Bahkan mereka mulai memprediksi isu apa yang bakal muncul guna menutup isu akun fufufafa seperti yang dituliskan @_mardial_. Nama akun tersebut yang juga muncul di forum 18+, seperti yang diunggah @jomokabis, menjadi bahasan yang populer pada hari itu. 

Gambar 4. Peak time perbincangan
Gambar 5. opini warganet

Percakapan ini kemudian memuncak pada tanggal 9 September 2024. Pada hari itu topik yang banyak warganet bicarakan dalah ketika akun fufufafa mengomentari berita terkait teror yang diterima kader Gerindra asal Papua Novela Nawipa pada tahun 2014. Komentar tersebut berbunyi “Kasihan rumahnya dibakar sampai gosong tuh kulit”. Komentar tersebut tentu membuat jengkel hingga geram warganet mengetahui betapa rasisnya komentar ini.

Gambar 6. Kosakata populer 9 September

Sedangkan bila dilihat berdasarkan akun yang paling populer memperoleh impresi tinggi dari warganet, terdapat akun anonim @itsquaileggs dengan perolehan 38,9 ribu impresi berupa likes, repost dan komentar. Disusul @TOM5helby dengan 30,4 ribu impresi. Di posisi ketiga terdapat akun @ntijamet yang mengaku sebagai rakyat Indonesia, unggahannya rajin mengomentari pengguna lain terkait fufufafa dan Prabowo.

Gambar 8. Jajaran akun populer

Analisis Jaringan Sosial Topik Fufufafa

Lebih jauh, Netray mencoba menguak opini siapa saja yang berpengaruh dalam membahas fufufafa. Dengan menggunakan Social Network Analysis Netray, tampak akun @kafiradikalis menjadi yang paling banyak direpost oleh warganet selama sepekan yakni 3-9 September 2024. Akun yang beridentitas sebagai aktivis buruh dan pendaki gunung ini menjadi salah satu yang mengkonfirmasi bahwa fufufafa benar milik Gibran. Melalui tangkapan layar terkait Andi Arief yang berpendapat Jokowi menyembunyikan anak pertamanya dikomentari dengan kata kasar dan mengumpat bahwa ia tidak bersembunyi.

Gambar 10. SNA Netray by retweet
Sampel unggahan akun @kafiradikalis

Selain itu aku @kafiradikalis juga memiliki keterhubungan garis dengan @BosPurwa dan @MasBRO_back yang berarti warganet yang me-repost unggahan @kafiradikalis juga me-repot unggahan BosPurwa dan @MasBRO_back. Begitu juga dengan akun @itsquaileggs memiliki keterhubungan garis dengan @kafiradikalis meski hanya sedikit.

Kemudian jika dilihat berdasarkan penyebutan (mention) oleh warganet X selain aktor utama @gibran_tweet. Akun presiden Indonesia Prabowo Subianto @prabowo juga sering dimention oleh warganet yang mempertanyakan apakah ia sudah tau kelakuan masa lalu wakilnya ini hingga yang memnginformasikan terang-terangan bahwa akun fufufafa memiliki kebencian terhadap Prabowo. Akun partai milik Prabowo @Gerindra juga cukup santer disebut warganet sebagai partai-nya Prabowo banyak warganet yang menanyakan hingga menyarankan agar kasus ini segera ditindaklanjuti agar tak menjadi musuh dalam selimut.

Gambar 12. SNA Netray by mention

Tampak pula akun @Bivitris yang masuk jajaran mention populer. Hal ini berasal dari cuitan @harrysofian yang dulu mengira orang-orang ring 1 adalah orang-orang yang pintar namun justru sebaliknya, kemudian ia mengutip perkataan seorang pakar hukum tata negara Bivitri Susanti bahwa “Untuk menjalankan skenario kotor seperti ini tak perlu kepintaran atau kecerdasan, yang diperlukan cuma dua: mental culas dan tahan malu.”. Opini ini kemudian banyak direpost warganet X sehingga memperoleh impresi tinggi.

Gambar 15. Opini warganet

Simak terus analisis-analisis perbincangan media sosial terkait topik-topik yang sedang hangat di blog Netray. Apabila pembaca berminat melakukan analisis semacam ini, atau membutuhkan strategi marketing hingga meningkatkan awareness brand, silakan kunjungi Netray Media Monitoring untuk mencoba terlebih dahulu secara gratis.

Editor: Ananditya Paradhi

7 Manfaat Kolaborasi Big Data dan Data Primer Pemerintah serta Contohnya

Ketika membuat sebuah kebijakan publik, pemerintah biasanya berbasis pada data yang dikumpulkan oleh lembaga semacam Badan Pusat Statistik atau kajian akademik dari universitas. Tujuannya agar kebijakan tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran. Akan tetapi di era digital semacam ini, data bisa didapatkan dari banyak tempat. Terutama melalui ceruk-ceruk perbincangan warganet dan pemberitaan media massa daring.

Konfigurasi data yang dewasa ini kerap disebut dengan big data bisa menjadi input alternatif bagi pembuat kebijakan. Bahkan bukan tak mungkin menghasilkan kebijakan hasil kolaborasi big data dan data primer pemerintah. Jadi selain menggunakan data primer seperti yang selama ini dimanfaatkan, pemerintah juga diharapkan mampu mengakomodasi data dari hasil pemantauan dunia digital.

Manfaat Kolaborasi Big Data dan Data Primer Pemerintah

Tujuan kolaborasi big data dan data primer pemerintah tentu saja adalah untuk meningkatkan efektivitas dalam berbagai aspek, seperti pengambilan keputusan, penyediaan layanan publik, serta perencanaan pembangunan. Berikut ini adalah beberapa manfaat kolaborasi big data dan data primer pemerintah.

1. Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Dengan memadukan data primer pemerintah yang terstruktur (misalnya data kependudukan, kesehatan, pendidikan) dengan Big Data yang lebih dinamis (misalnya data dari media sosial, transaksi digital, sensor IoT), pemerintah dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif dalam mengambil keputusan.

2. Optimalisasi Pelayanan Publik

Refleksi dari kebijakan publik paling terang adalah pelayanan publik. Kebijakan publik yang diolah dengan baik akan menghasilkan pelayanan publik yang prima. Melalui kolaborasi big data dan data primer pemerintah, pelayanan publik mampu menembus sekat-sekat ruang dan waktu. Semisal dengan data yang dihasilkan dari pemantauan media sosial, pemerintah bisa menghadirkan pelayanan publik yang instan atau memangkas birokrasi yang kerap berbelit-belit.

3. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Sosial

Kolaborasi big data dan data primer pemerintah dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan pemerintah dalam mencegah dan menangani kejahatan, menjaga ketertiban, serta melindungi warga negara. Dengan analisis data yang lebih mendalam dan real-time, pemerintah dapat mengidentifikasi pola-pola kriminalitas, mengantisipasi ancaman keamanan, dan merespons situasi darurat dengan lebih cepat dan tepat.

4. Perencanaan dan Pembangunan Berkelanjutan

Merencanakan kota serta membangun infrastruktur membutuhkan pengambilan keputusan yang akurat dan efisien. Dengan mengintegrasikan data geospasial, data sensor, dan data populasi, pemerintah dapat memahami kebutuhan masyarakat secara lebih mendetail dan merencanakan pengembangan yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan tangguh terhadap perubahan iklim. Selain itu, pendekatan berbasis data ini membantu pemerintah merespons tantangan urbanisasi yang cepat dengan solusi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

5. Mitigasi dan Penanggulangan Bencana

Data dari sensor alam, seperti cuaca, aktivitas seismik, dan data satelit, yang digabungkan dengan data pemerintah terkait peta evakuasi dan rencana darurat, memungkinkan deteksi dini dan peringatan lebih cepat kepada masyarakat. Selain itu, analisis data real-time dari media sosial dan perangkat IoT membantu pemerintah memahami kebutuhan dan kondisi di lapangan selama bencana. Sehingga upaya penyelamatan dan distribusi bantuan dapat dikelola dengan lebih efektif untuk meminimalkan korban jiwa dan kerugian materi selama dan setelah bencana terjadi.

6. Analisis Ekonomi dan Pengambilan Kebijakan

Kolaborasi big data dan data primer pemerintah memungkinkan pembuatan kebijakan ekonomi yang lebih adaptif dan berbasis bukti. Dengan menggabungkan data transaksi digital, perilaku konsumen, dan tren bisnis yang dikumpulkan dari big data dengan data makroekonomi tradisional, pemerintah dapat lebih cepat mengidentifikasi perubahan dalam aktivitas ekonomi, baik di sektor formal maupun informal. Selain itu, kebijakan menjadi lebih tepat sasaran, seperti pajak, subsidi, hingga mengurangi praktik korupsi, dan memastikan stabilitas ekonomi.

7. Pengelolaan Infrastruktur Cerdas

Pengelolaan infrastruktur yang lebih efisien, hemat energi, dan berkelanjutan dapat dioptimasi dengan menggunakan sensor IoT yang memantau penggunaan energi, air, dan transportasi. Pemerintah dapat mengoptimalkan distribusi sumber daya secara real-time dan mencegah pemborosan melalui kolaborasi big data dengan data primer pemerintah. Hasilnya mampu mendeteksi dini masalah infrastruktur, seperti kebocoran jaringan air atau kerusakan listrik, sehingga pemerintah dapat melakukan perbaikan lebih cepat dan efisien.

Contoh Kolaborasi Big Data dan Data Primer Pemerintah

Berikut adalah contoh-contoh konkrit bagaimana kolaborasi big data dan data primer pemerintah. Tentu saja tidak semua bidang memiliki tingkat efektivitas dan efisiensi yang sama dalam memanfaatkan data digital non konvensional tersebut. Contoh-contoh ini dipilih karena memiliki tingkat pengadopsian big data yang paling tinggi. 

  1. Bidang Pengambilan Kebijakan
    • Prediksi Tren Sosial: Menggunakan data media sosial dan survei untuk memprediksi perubahan perilaku masyarakat atau tren ekonomi dapat membantu dalam mengambil atau menentukan kebijakan publik yang tepat.
    • Kebijakan Berbasis Bukti: Data real-time dari berbagai sumber dapat mendukung kebijakan publik yang lebih responsif terhadap kondisi terkini, seperti dalam penanganan bencana atau krisis kesehatan.
  2. Bidang Pelayanan Publik
    • Pelayanan Kesehatan: Dengan mengintegrasikan Big Data dari perangkat medis dan data kesehatan pemerintah, analisis untuk deteksi dini penyakit, perencanaan kesehatan publik, hingga pengelolaan obat-obatan bisa dilakukan dengan lebih baik.
    • Transportasi Cerdas: Big Data dari sensor lalu lintas dan data kendaraan yang dipadukan dengan data transportasi pemerintah dapat meningkatkan efisiensi lalu lintas, mengurangi kemacetan, serta merancang infrastruktur transportasi yang lebih baik.
    • Pelayanan Sosial: Pemerintah bisa menganalisis pola perilaku warga melalui Big Data untuk memahami kebutuhan sosial di berbagai daerah, membantu dalam perencanaan program bantuan yang lebih efektif dan terarah.
  3. Bidang Ketertiban Sosial
    • Analisis Kriminal: Big Data seperti data dari CCTV, rekaman sensor, dan media sosial dapat digunakan bersamaan dengan data pemerintah (misalnya catatan kriminal, data demografi) untuk menganalisis pola kejahatan dan membantu dalam pencegahan serta penegakan hukum.
    • Pemantauan Publik: Data sensor dan data geospasial dari Big Data bisa dipadukan dengan data pemerintah untuk memantau aktivitas-aktivitas yang mungkin mengancam keamanan publik, seperti pemantauan bencana alam atau potensi ancaman terorisme.
  4. Bidang Perencanaan Pembangunan
    • Urban Planning: Kolaborasi data geospasial dari Big Data (misalnya data sensor, satelit, dan IoT) dengan data pemerintah terkait populasi dan infrastruktur dapat membantu pemerintah dalam merencanakan kota yang lebih efisien dan berkelanjutan.
    • Pemantauan Lingkungan: Pemerintah dapat menggunakan data dari sensor lingkungan (polusi udara, kualitas air) yang diperoleh dari Big Data bersama data lingkungan yang dimiliki pemerintah untuk mengambil langkah lebih tepat dalam mengatasi masalah lingkungan.
  5. Bidang Penanggulangan Bencana
  • Prediksi dan Respons Bencana: Big Data dari sensor alam, media sosial, dan data lalu lintas dapat memberikan informasi yang cepat tentang potensi bencana. Pemerintah bisa menggabungkannya dengan data internal (misalnya data evakuasi, peta risiko) untuk merespons lebih cepat dan efektif dalam situasi darurat.
  1. Bidang Ekonomi
    • Ekonomi Digital: Data transaksi e-commerce dan aktivitas ekonomi digital dari Big Data dapat dipadukan dengan data ekonomi resmi yang dimiliki pemerintah untuk memahami dinamika ekonomi yang lebih rinci, serta memformulasikan kebijakan fiskal atau moneter yang tepat.
    • Pengawasan Pajak dan Subsidi: Integrasi antara Big Data dari transaksi digital dan data pemerintah (seperti pajak atau subsidi) bisa digunakan untuk menganalisis kepatuhan pajak, mengidentifikasi kecurangan, atau menyesuaikan alokasi bantuan kepada masyarakat.
  2. Bidang Infrastruktur
  • Infrastruktur Energi: Kolaborasi antara Big Data dari sensor energi (misalnya, pemakaian listrik rumah tangga dan industri) dengan data pemerintah bisa mendukung efisiensi distribusi energi, perencanaan jaringan listrik, dan pengurangan emisi karbon.

Air dan Sanitasi: Pemerintah bisa mengintegrasikan data sensor dari jaringan air dan pipa dengan data yang dimiliki, untuk memastikan ketersediaan air bersih dan layanan sanitasi yang lebih baik.

Pemerintah tentu saja tidak perlu menghadirkan analisis big data dan data primer secara mandiri. Sejumlah pihak menawarkan peluang kerjasama kepada pemerintah untuk menjadi provider dari analysis berbasis big data tersebut. Salah satunya adalah layanan dari Netray yang memiliki sejumlah solusi big data bagi semua orang. Produk layanan Netray antara lain media monitoring, kecerdasan buatan, hingga web crawler.

Terjerat Dugaan Gratifikasi Akibat Naik Jet Pribadi, Kaesang Dihujat

Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, akhir -akhir ini sedang menjadi buah bibir dan bahkan menjadi trending selama beberapa hari terakhir di media sosial X. Penyebabnya adalah warganet tampak menyoroti dugaan gratifikasi yang diterima Kaesang. Yakni saat ia dan istrinya jalan-jalan ke California, Amerika Serikat yang ternyata menggunakan pesawat jet pribadi. Hal ini diketahui warganet dari unggahan story Instagram sang istri, Erina Gudono pamer stroller baru yang dibanderol dengan harga 20 jutaan serta memakan roti setara dengan Rp 400 ribu.

Publik dalam negeri berharap Kaesang dan Erina segara pulang, namun pasangan ini terkesan menghilang tak tampak batang hidungnya. Bahkan Kaesang dianggap sengaja bersembunyi ketika tak kunjung muncul ke publik setelah diminta KPK untuk klarifikasi terkait penggunaan jet pribadi. Baru kemarin ia muncul di Kantor DPP PSI usai mengikuti rapat rutin partai pada Rabu malam (04/09).

Dugaan Gratifikasi Kaesang di Medsos x

Untuk mengetahui sejauh mana sentimen hingga opini warganet terhadap Kaesang usai kejadian tersebut, Netray mencoba memantau media sosial X selama sepekan ke belakang 30 Agustus – 5 September 2024 dengan menggunakan kata kunci kaesang. Hasilnya ditemukan 130,3 ribu unggahan dari kurang lebih 29,8 ribu akun getol membahas Kaesang.

Gambar 1. Statistik percakapan media sosial X kata kunci kaesang


Dari total percakapan yang berhasil dirangkum, sentimen negatif begitu mendominasi. Tercatat sebanyak 90,3 ribu percakapan terpantau negatif. Unggahan terpopuler diantaranya tampak mencibir Kaesang dan Gibran bahwa mereka jelek dan menyusahkan orang lain. Seperti unggahan yang datang dari akun @itsquaileggs yang memperoleh impresi yang masif hingga 4,7 ribu repost serta 16,4 ribu likes.


Sedangkan warganet lainnya tampak menekan KPK untuk segera menemukan Kaesang dan memproses dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi. Pegiat sosial media Jhon Sitorus @Jhonsitorus_18 mengkritik tajam KPK sebagai pembohong dan pengecut apabila tak bisa menemukan Kaesang. Opini serupa datang dari akun @TheArieAir menekankan bahwa jika KPK tak mampu memproses Kaesang, maka Foreign Corrupt Practices Act bisa bertindak karena perusahaan pemilik pesawat jet tersebut juga terdaftar di Bursa Efek New York (New York Stock Exchange). Lalu akun @zenrs seorang penulis sekaligus jurnalis menganggap ketidaktahuan KPK akan eksistensi anak bungsu Jokowi tersebut sebagai sebuah dagelan karena sebagai anak presiden ia tentu masih dikawal paspampres.

Gambar 3. Opini warganet


Tak berhenti disitu warganet juga tampak membuat gambar meme berita orang hilang yang nampak menggambarkan wajah Kaesang dan Erina. Berita orang hilang ini seperti yang diunggah akun @JhonSitorus_18, @Aryprasetyo85, @TheEagle_BEN @5teV3n_Pe9eL @ncuz_3a16


Warganet juga tampak kesal dengan fasilitas yang dinikmati Kaesang Erina, akun @rizkidwika tampak mengumpat sambil mengungkapkan fakta bahwa biaya satu jam pesawat carteran Erina-Kaesang itu setara dengan membiayai 50.000 orang naik commuter line Jakarta-Bogor. Hampir mirip, seorang akademisi sekaligus penulis Soe Tjen Marching @SoeTjenMarching menyoroti biaya sekali jalan menggunakan pesawat jet mencapai Rp 8,6 M, bisa memberi beasiswa pendidikan bagi ratusan orang namun hanya digunakan sebagai ajang pamer demi kenyamanan.

Gambar 5. Opini warganet

Meski banyak yang menghujat ada saja segelintir warganet yang memihak dan membela Kaesang, mereka beropini bahwa Kaesang bukan pejabat publik atau Aparatur Sipil Negara jadi tidak perlu dipermasalahkan atau diperiksa oleh KPK. Di sisi lain ada pula yang menganggap Kaesang sudah tidak terkait dengan jabatan bapaknya sebagai seorang Presiden, karena sudah dewasa dan menikah sehingga memiliki ranah privat sendiri. Opini-opini tersebut getol dituliskan akun @baguspermono5, @ArdoyantoE dan @nalar_logis.

Pantauan Pemberitaan Media Massa Daring

Selain media sosial, Netray juga coba memantau pemberitaan media massa terkait Kaesang dengan kata kunci dan periode yang sama. Hasil pantauan adalah Netray menemukan sebanyak 725 artikel berita membahas kata kunci.

Gambar 7. Statistik pemberitaan topik gratifikasi Kaesang

Kaesang dibahas dalam topik utama terkait dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi terlihat kata gratifikasi, dugaan, dan pribadi menjadi kata yang paling sering digunakan media massa, seperti yang terlihat pada jajaran top words pada Gambar 8. Selain itu KPK juga menjadi subjek yang paling banyak disebut media massa. KPK disebut dalam 496 artikel. Disusul dengan PSI, partai yang menaungi Kaesang sebanyak 209 artikel. Serta MAKI, organisasi yang melakukan pelaporan dugaan gratifikasi ditulis dalam 99 artikel. Hal ini seperti yang terlihat pada Gambar 9 di bawah ini.

Gambar 8. Jajaran kata populer
Gambar 9. Jajaran organisasi populer

Selama periode pemantauan intensitas pemberitaan selama sepekan ke belakang bisa dibilang cukup ramai. Pada 30 Agustus terpantau sebanyak 66 artikel muncul membahas Kaesang. Puncaknya terjadi pada tanggal 4 September 2024 sejumlah 234 artikel berita muncul.

Gambar 10. Grafik peak time pemberitaan gratifikasi Kaesang

Pada hari itu pemberitaan terkait Direktorat Gratifikasi KPK yang batal meminta Kaesang untuk klarifikasi terkait penggunaan jet pribadi. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, ia berharap Kaesang bisa melakukan klarifikasi sendiri agar isu tersebut tidak melebar ke mana-mana. Pendalaman kasus ini tidak lagi ditangani Direktorat Gratifikasi namun dialihkan ke Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK. Adanya dugaan gratifikasi ini telah dilaporkan oleh Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, dan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah.

Gambar 11. Sampel berita dugaan gratifikasi Kompas


Tessa menjelaskan bahwa apabila ada pihak yang memberikan pengaduan tindak pidana korupsi, maka akan dilakukan verifikasi kurang lebih satu sampai dua hari. Setelah itu, ada proses penelaahan yang memakan waktu kurang lebih sekitar delapan sampai 14 hari.
Setelah proses penelaahan tersebut, akan dilakukan proses service level agreement selama 30 hari. Baru setelah itu dapat diekspos apakah ini bisa ditindaklanjuti ke tahapan penyelidikan atau masih dibutuhkan dokumen pendukung lainnya atau keterangan lainnya dari pihak-pihak yang terkait pelaporan tersebut. Kedua warta tersebut seperti yang diberitakan oleh Kompas dan Tirto.

Gambar 12. Sampel berita dugaan gratifikasi Tirto


Akibat sikap KPK tersebut, pakar komunikasi politik Benny Susetyo menilai lembaga ini telah gagal mempertahankan jati diri sebagai lembaga yang tegas dan tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum. Benny menilai pernyataan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata yang menunggu itikad baik Kaesang untuk memberikan klarifikasi secara mandiri mencerminkan sikap yang ambigu dan rentan ditafsirkan sebagai bentuk ketidakseriusan. Hal ini sepeti yang dituliskan portal JPNN di bawah ini.

Gambar 12. Sampel berita JPNN


Kemudian berita kemunculan Kaesang ke publik setelah ‘menghilang’ juga banyak dibahas media massa. Kaesang pada Rabu (04/09) hadir di kantor DPP PSI dalam rangka memimpin rapat rutin dan sama sekali tak membahas terkait kasus yang sedang berjalan. Hal ini dikonfirmasi oleh anggota Dewan Pembina PSI, Isyana Bagoes Oka. Usai rapat tersebut selesai Kaesang muncul dan menyapa para awak media singkat dan langsung pergi meninggalkan Kantor DPP PSI tanpa membahas yang lain.

Gambar 13. Sampel berita Detik
Gambar 14. Sampel berita Antara


Di sisi lain ada pula kader Demokrat yang seolah membela Kaesang. Ujaran tersebut berasal dari Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman. Ia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak membuat gaduh dengan memanggil Kaesang Pangarep terkait dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi. Benny menekankan status Kaesang bukan sebagai penyelenggara negara atau pejabat negara. Meskipun Kaesang merupakan anak seorang Presiden RI, tetapi dia termasuk orang bebas yang tidak terikat dengan aturan-aturan penyelenggara negara. Pernyataan ini dapat dilihat portal Era Id

Gambar 15. Sampel berita Era


Di samping Benny, Waketum DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily juga mengatakan hal serupa. Bahwa Kaesang Pangarep seharusnya tak terikat oleh hukum terkait penggunaan jet pribadi ke AS. Kabar ini seperti yang dituliskan portal Riau 24.

Gambar 16. Sampel berita Riau24

Kemudian jika dilihat berdasarkan intensitas pemberitaan, portal Tribun New, Tempo dan Suara menjadi yang paling banyak memberitakan Kaesang masing-masing dengan 81 artikel. Disusul CNN Indonesia sejumlah 48 artikel dan IDN Times dengan 25 artikel.

Gambar 17. Jajaran portal populer

Simak terus analisis topik-topik yang sedang populer di media sosial atau media massa daring di blog Netray. Pembaca juga bisa mencoba secara gratis tools media monitoring Netray di alamat ini untuk membuat analisis terkait topik yang diinginkan.

Editor: Ananditya Paradhi

Manajemen Reputasi di Era Digital: Gunakan Media Monitoring untuk Hasil yang Lebih Efektif

Bayangkan sebuah perusahaan tiba-tiba dihadapkan pada gelombang kritik pedas di media sosial akibat suatu insiden. Tanpa adanya sistem media monitoring yang memadai, perusahaan itu mungkin tidak menyadari adanya masalah ini. Reputasi perusahaan di mata publik rusak. Dan ketika tidak ditanggulangi dengan baik, kerusakan tersebut terjadi semakin parah. Salah satu cara menanggulanginya di era serba digital ini adalah dengan menerapkan manajemen reputasi.

Manajemen reputasi adalah usaha untuk membentuk dan memelihara citra publik yang positif bagi suatu merek, bisnis maupun organisasi. Hal ini menjadi aspek penting bagi bisnis pada era digital sebab informasi tentang suatu perusahaan, baik positif maupun negatif, dapat menyebar dengan cepat dan mempunyai dampak yang signifikan.

Media monitoring menjadi alat untuk memantau dan menganalisis konten dari berbagai media massa dan media sosial guna memahami persepsi publik terhadap organisasi, merek maupun bisnis. Dalam manajemen reputasi media monitoring dapat membantu mengukur efektivitas kampanye, meminimalisir potensi risiko, dan lainnya. Lalu bagaimana langkah-langkah menggunakan alat ini untuk hasil yang lebih baik:

Tentukan Tujuan Manajemen Reputasi

Menentukan langkah sebelum menjalankan campaign menjadi dasar segalanya. Seperti mengidentifikasi tujuan spesifik guna meningkatkan sentimen positif, menangani krisis dengan cepat, atau membangun hubungan dengan influencer. Selanjutnya tetapkan KPI (Key Performance Indicators) untuk mengevaluasi keberhasilan strategi, seperti persentase sentimen positif, waktu respons terhadap isu negatif, atau jumlah penyebutan merek.

Identifikasi Kata Kunci dan Topik Penting

Fokus kata kunci pada isu-isu yang paling relevan dengan reputasi perusahaan seperti produk, layanan, topik sensitif, perluas juga pada tren industri, atau pun isu sosial terkini. Fungsinya agar pemantauan tidak melebar kemana-mana. Tidak semua kekecewaan publik harus direspons, terutama kekecewaan yang tidak ada dasarnya. Jangan habiskan resource untuk meladeni haters.

manajemen reputasi
Gambar 1. Ilustrasi manajemen reputasi Image by Mohamed Hassan from Pixabay

Pilih Alat Media Monitoring yang Tepat

Pilih alat yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda, baik itu alat gratis, berbayar, atau kombinasi keduanya. Pertimbangkan pula fitur-fitur penting seperti pemantauan real-time, analisis sentimen, pelaporan, dan integrasi dengan platform lain. Jika harus membayar, pilih alat pemantauan buatan dalam negeri seperti Netray Media Monitoring karena ada jaminan harga murah.

Lakukan Pemantauan Berkala

Lakukan pemantauan konten secara berkala untuk menangkap percakapan atau berita terbaru yang bisa berdampak pada reputasi. Jangan hanya terfokus pada media sosial saja, tetapi amati juga berita online, blog, forum, dan platform lainnya yang relevan.

Analisis Data Hasil Media Monitoring

Gunakan analisis sentimen untuk memahami apakah percakapan tentang merek/bisnis Anda bersifat positif, negatif, atau netral. Perhatikan pula topik yang sering dibicarakan serta pola dan tren yang mengindikasikan perubahan persepsi publik. Jika tidak familiar dengan analisis data, Anda bisa membaca contoh-contohnya di sini.

Tindakan dan Respons Cepat

Segera tanggapi berita negatif atau krisis reputasi dengan pernyataan resmi atau langkah proaktif. Terlibatlah dengan audiens, terutama di media sosial tidak hanya untuk mengatasi isu negatif namun juga harus proaktif dalam membangun hubungan yang positif.

Evaluasi Manajemen Reputasi 

Gunakan hasil dari monitoring untuk mengevaluasi strategi komunikasi dan melakukan penyesuaian/tindakan jika diperlukan. Tinjau efektivitas tindakan yang diambil dan apakah sesuai dengan tujuan awal. Gunakan wawasan dari media monitoring (insight) ini untuk perencanaan strategi ke depan.

Dokumentasikan Proses dan Pembelajaran

Buat laporan secara berkala harian, mingguan, bulanan serta tahunan yang merangkum temuan dari media monitoring, tindakan serta dampaknya terhadap reputasi. Dokumentasikan pembelajaran dari setiap kasus/pengalaman, baik positif maupun negatif, untuk meningkatkan strategi di masa depan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas Anda dapat mengidentifikasi sentimen publik, mengelola krisis, dan mengoptimalkan strategi komunikasi sehingga akan berdampak lebih positif terhadap reputasi merek, bisnis atau organisasi. 

Media monitoring di era digital saat ini menjadi alat yang sangat penting dan tak terpisahkan bagi manajemen reputasi bisnis/organisasi Anda. Netray Media Monitoring bisa menjadi pilihan tools untuk membantu bisnis anda mempertahankan reputasi prima di tengah era digital yang penuh dengan tantangan ini.

Editor: Ananditya Paradhi

Tantangan Pemerintah dalam Menggunakan Media Monitoring

Media monitoring terbukti memiliki banyak manfaat dan kegunaan bagi pemerintah. Dengan catatan, pemerintah menggunakan media monitoring secara tepat dan sesuai dengan kebutuhannya. Dengan bantuan tools ini, pemerintah bisa mendapatkan gambaran terkait opini publik, tren media, dan isu-isu penting yang berkembang di masyarakat. 

Namun, penekanan penggunaan media monitoring secara tepat tersebut harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Pasalnya terdapat beberapa tantangan dan pertimbangan etika yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Alih-alih menghasilkan output yang bermanfaat bagi pemerintah maupun subjek kebijakan yaitu masyarakat, media monitoring bisa mendatangkan kerugian. 

Berikut adalah sejumlah tantangan dan pertimbangan etika yang harus diperhatikan oleh pemerintah ketika menggunakan media monitoring. Baik dilakukan secara mandiri melalui internal ASN, maupun bekerjasama dengan pihak ketiga yang menyediakan layanan tersebut.

Tantangan Media Monitoring yang Dihadapi Pemerintah

Beberapa tantangan menggunakan media monitoring yang akan dihadapi pemerintah antara lain terkait pengelolaan volume data yang besar, analisis yang akurat, keamanan data, dan ketergantungan pada teknologi. Tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan baik apabila pemerintah memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan tepat.

  1. Volume Data yang Besar 

Tantangan pertama yang kerap dihadapi pemerintah ketika mulai menggunakan media monitoring adalah ketika mengelola data dengan volume yang sangat besar. Hal ini terjadi karena media monitoring sering kali melibatkan pengumpulan data dari berbagai macam sumber. Antara lain seperti data unggahan warganet di linimasa media sosial, entri berita online, hingga blog atau laman website spesifik. 

Mengelola dan menganalisis volume data yang besar ini dapat menjadi tantangan teknis dan memerlukan sumber daya yang signifikan. Berbeda dengan volume data yang biasanya diolah pemerintah yang didapat dari analisis dengan sumber-sumber konvensional. Pemerintah sebaiknya meng-upgrade kompetensi ASN atau bekerjasama dengan pihak ketiga untuk hal ini. 

  1. Analisis yang Akurat 

Membuat analisis yang akurat dari data media bagi pemerintah bisa menjadi sulit karena berbagai faktor. Dengan faktor utama, seperti point pertama, yaitu kompetensi sdm. Sedangkan faktor-faktor lain seperti bias media, interpretasi yang berbeda terhadap konten, dan sentimen yang berubah-ubah. 

Terdapat sejumlah kompetensi analis media monitoring yang harus dimiliki penanggung jawab seperti kompetensi teknis guna mengumpulkan data yang tersebar secara acak dari dalam internet. Selain itu kemampuan menyaring informasi yang relevan dan valid juga merupakan tantangan penting.

  1. Keamanan Data dan Privasi 

Pemantauan media sosial menimbulkan kekhawatiran privasi yang signifikan, terutama jika melibatkan pelacakan pengguna individu atau informasi sensitif. Pemerintah harus menyeimbangkan kebutuhan pemantauan dengan penghormatan terhadap hak privasi warga negara.

Dalam proses pengumpulan dan analisis data, pemerintah harus memastikan keamanan data dan melindungi informasi pribadi. Kebocoran data atau penggunaan yang tidak sah bisa menimbulkan masalah besar bagi kepercayaan publik.

  1. Ketergantungan pada Teknologi 

Teknologi dan media monitoring adalah suatu keniscayaan. Semakin maju teknologi untuk memantau media, maka hasil media monitoring akan semakin maju juga. Akan tetapi, hanya mengandalkan teknologi untuk memantau media bisa menyebabkan ketergantungan yang berlebihan pada algoritma dan sistem otomatis, yang mungkin tidak selalu memahami konteks atau nuansa lokal dan budaya dalam informasi yang dipantau.

Pertimbangan Etika dalam Menggunakan Media Monitoring Bagi Pemerintah

Masalah etika dalam menggunakan media monitoring penting untuk diperhatikan oleh pemerintah karena melibatkan perlindungan privasi individu dan hak asasi manusia, serta memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengumpulan dan penggunaan data. Pengawasan yang tidak etis dapat mengancam kepercayaan publik dan menimbulkan kekhawatiran tentang pelanggaran privasi atau penyalahgunaan informasi sensitif.

Gambar 1. Masalah privasi jadi perhatian pemerintah dalam menggunakan media monitoring Image by Gerd Altmann from Pixabay
  1. Privasi Individu

Salah satu pertimbangan etika utama adalah privasi. Pemerintah harus berhati-hati dalam mengumpulkan data dari media sosial dan sumber lainnya untuk memastikan bahwa privasi individu tetap terjaga. Pemantauan yang terlalu ketat bisa melanggar hak privasi dan kebebasan berekspresi.

  1. Penggunaan Data untuk Kepentingan Tertentu 

Pemerintah harus memastikan bahwa data yang dikumpulkan melalui media monitoring digunakan untuk tujuan yang sah dan jelas, seperti meningkatkan layanan publik atau keamanan nasional, dan tidak untuk tujuan manipulatif atau represif.

  1. Keadilan dan Non-diskriminasi 

Algoritma dan metode yang digunakan dalam media monitoring harus dirancang untuk tidak mendiskriminasi kelompok atau individu tertentu. Ada risiko bias yang bisa muncul dalam pengumpulan data dan analisis yang dapat memperkuat prasangka yang sudah ada atau menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.

  1. Transparansi dan Akuntabilitas 

Pemerintah harus transparan tentang bagaimana data dikumpulkan, diproses, dan digunakan. Kurangnya transparansi dapat menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan dari publik. Akuntabilitas juga penting untuk memastikan bahwa jika ada kesalahan atau penyalahgunaan data, hal tersebut bisa segera ditangani.

  1. Etika Pengawasan dan Kontrol Sosial 

Ada risiko bahwa media monitoring bisa digunakan sebagai alat pengawasan yang berlebihan, yang dapat mengarah pada kontrol sosial yang tidak etis. Pemerintah harus memastikan bahwa penggunaan media monitoring tidak melanggar hak-hak sipil dan kebebasan dasar.

Menghadapi tantangan dan pertimbangan etika ini, pemerintah harus menyeimbangkan antara memanfaatkan teknologi untuk kepentingan publik dan melindungi hak-hak individu serta nilai-nilai demokratis. Media monitoring adalah alat yang sangat powerfull sehingga harus dikelola dengan hati-hati. Bekerjasama dengan pihak ketiga seperti Netray Media Monitoring bisa menjadi pilihan yang realistis bagi pemerintah guna menghadapi tantangan dan isu pertimbangan etika.

Editor: Winda Trilatifah

Cara Jitu Meningkatkan Engagement Sosial Media Lewat Perangkat Monitoring

Meningkatkan engagement sosial media merupakan tantangan tersendiri di era banyaknya jumlah pengguna dan konten yang beredar saat ini. Di era modern saat ini media sosial telah menjadi platform penting bagi individu maupun bisnis untuk berinteraksi dengan khalayak. Konten yang menarik tentu akan memperoleh interaksi dan keterlibatan audiens yang tinggi atau biasa disebut engagement. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna dan konten, mempertahankan tingkat interaksi dan keterlibatan audiens (engagement) yang tinggi menjadi tantangan tersendiri. 

Guna mengevaluasi engagement secara efektif dan efisien, media monitoring hadir sebagai solusi untuk memahami dan merespons kebutuhan serta preferensi audiens secara real-time. Dengan memanfaatkan data dan insight yang dihasilkan, media monitoring memungkinkan pengguna untuk mengoptimalkan strategi konten, meningkatkan interaksi, dan pada akhirnya mencapai tujuan komunikasi atau bisnis. 

Langkah-Langkah Meningkatkan Engagement Sosial Media

Meningkatkan engagement di media sosial memerlukan strategi yang matang dan konsistensi. Berikut langkah sederhana yang dapat diikuti dalam meningkatkan engagement sosial media untuk hasil yang optimal:

  1. Tentukan tujuan 

Identifikasi tujuan spesifik yang ingin dicapai melalui media sosial, seperti meningkatkan brand awareness, meningkatkan interaksi dengan audiens, atau menangani masalah pelanggan.

  1. Pilih alat media monitoring

Pilih alat media monitoring yang sesuai dengan kebutuhan. Pastikan alat tersebut dapat memantau berbagai platform dan memberikan laporan analitis yang relevan.

  1. Tetapkan kata kunci dan topik 

Pilih kata kunci, tagar, dan topik yang relevan dengan merek atau industri Anda. Hal ini akan membantu dalam memantau percakapan yang relevan dan mendapatkan wawasan yang berguna.

  1. Pantau aktivitas secara reguler

Lakukan pemantauan secara rutin untuk mengikuti perkembangan terkini dan mendapatkan informasi terbaru tentang bagaimana audiens merespons dan berinteraksi dengan konten Anda.

  1. Analisis data

Gunakan data yang dikumpulkan untuk menganalisis pola interaksi, sentimen audiens, dan efektivitas konten. Identifikasi tren yang muncul dan peluang untuk berinteraksi lebih baik dengan audiens.

  1. Tanggapi umpan balik

Respon cepat terhadap komentar, pertanyaan, atau masalah yang diangkat oleh audiens. Pastikan tanggapan Anda bersifat positif dan konstruktif untuk membangun hubungan yang baik.

  1. Optimalkan konten

Berdasarkan hasil analisis, sesuaikan strategi konten Anda untuk lebih relevan dengan minat dan preferensi audiens. Cobalah berbagai jenis konten, seperti gambar, video, atau polling, untuk melihat mana yang lebih efektif.

  1. Pantau kompetitor

Amati aktivitas pesaing untuk memahami strategi mereka dan menemukan cara untuk membedakan merek Anda. Ini juga dapat memberikan ide tentang konten atau kampanye yang mungkin menarik bagi audiens Anda.

  1. Evaluasi dan sesuaikan strategi

Secara berkala, evaluasi hasil yang diperoleh dan sesuaikan strategi Anda berdasarkan temuan terbaru. Termasuk memperbarui kata kunci, menyesuaikan jenis konten, atau mencoba pendekatan baru untuk meningkatkan engagement.

  1. Laporan dan tindak lanjut

Buat laporan tentang kinerja media sosial berdasarkan data monitoring dan tindak lanjuti dengan perbaikan atau strategi baru untuk terus meningkatkan engagement.

Keuntungan Menggunakan Media Monitoring untuk Meningkatkan Engagement Sosial Media

Media monitoring adalah proses memantau dan menganalisis konten yang dibagikan di berbagai platform media sosial dan saluran berita online. Menggunakan media monitoring untuk meningkatkan engagement di media sosial memiliki beberapa keuntungan penting. Apa sajakah keuntungannya?

meningkatkan engagement sosial media dengan media monitoring
  • Deteksi Dini Masalah: Media monitoring memungkinkan Anda untuk mendeteksi potensi masalah atau krisis sebelum mereka berkembang menjadi isu besar seperti adanya sentimen negatif atau pun keluhan pelanggan
  • Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Anda dapat mengumpulkan data yang akurat tentang bagaimana merek atau produk Anda dibicarakan. Ini memungkinkan Anda membuat keputusan yang lebih relevan dalam strategi pemasaran dan komunikasi.
  • Mengukur Efektivitas Kampanye: Anda dapat secara real-time memantau performa kampanye pemasaran, termasuk seberapa baik konten Anda diterima dan bagaimana audiens bereaksi. Ini memungkinkan Anda untuk menyesuaikan strategi dengan cepat untuk meningkatkan hasil. 
  • Pemahaman Lebih Baik tentang Kompetitor: Media monitoring memudahkan untuk Anda melacak aktivitas dan strategi kompetitor secara real-time. Ini berguna untuk yang mengembangkan strategi yang lebih kompetitif.
  • Meningkatkan Reputasi Merek: Monitoring membantu Anda menjaga dan membangun reputasi merek dengan memantau sentimen publik secara terus-menerus. Hal ini memungkinkan Anda untuk proaktif dalam mengelola citra merek.

Menggunakan media monitoring untuk media sosial dapat memberikan banyak keuntungan dalam responsivitas serta pengelolaan komunikasi dan pemasaran di media sosial, dibandingkan dengan tidak menggunakan sama sekali. Ditambah lagi Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas yang pada akhirnya akan meningkatkan engagement dan keberhasilan keseluruhan strategi media sosial Anda.

Jika ingin media sosial yang dimiliki lebih berkembang, Anda bisa coba layanan media monitoring dari Netray yang mudah digunakan dengan harga yang terjangkau. Atau jika ingin lebih cepat tak perlu bersusah-susah membaca data, Anda bisa gunakan Netray Analysis Report.

Editor: Winda Trilatifah

Memantau Tagar #KawalPutusanMK dalam Perbincangan Media Sosial Indonesia

Aksi demonstrasi di depan gedung DPR beberapa hari lalu masih terasa gemanya hingga saat ini. Demo yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat tersebut merupakan aksi lanjutan dari gerakan #KawalPutusanMK yang meramaikan linimasa media sosial dalam negeri. Gerakan ini menjadi protes atas gelagat pemerintah, khususnya DPR, membuat aturan yang memberikan karpet merah pada nepotisme. 

Publik Indonesia juga dibuat geram dengan orkestrasi kekuasaan dengan memanfaatkan lembaga pemerintahan ini. Pada pilpres lalu, perubahan ambang batas usia oleh Mahkamah Konstitusi agar Gibran bisa maju sebagai cawapres sudah cukup mencederai nalar publik. Kini giliran DPR yang ingin merevisi UU Pilkada agar Kaesang dapat mencalonkan diri meski belum memenuhi syarat usia.

Netray Media Monitoring lantas memantau perkembangan wacana aksi dan protes ini di media dalam negeri. Seperti memantau media sosial X, Instagram, TikTok dan pemberitaan media massa daring. Pemantauan tersebut dilakukan dari awal kemunculan isu hingga waktu terdekat, atau dari tanggal 20 hingga 26 Agustus 2024. Hasilnya bisa disimak berikut ini.

#KawalPutusanMK Bermula di X Menyebar di Semua Medsos

Kemarahan publik memuncak ketika terdengar kabar bahwa DPR akan menyidangkan RUU Pilkada dalam waktu yang cukup singkat. Respon cepat publik adalah dengan mencurahkannya di media sosial seperti melalui X. Warganet membanjiri linimasa X dengan tagar #KawalPutusanMK, yang akhirnya beresonansi di media sosial lainnya seperti Instagram atau TikTok.

Selama pemantauan kanal X, ditemukan setidaknya 1.293.682 unggahan yang mengandung tagar #KawalPutusanMK. Total impresi dari unggahan warganet tercatat sebanyak 7,7 juta kali dalam bentuk reply, repost, dan favorites. Perbincangan dengan topik tersebut secara potensial dapat menjangkau 406,2 juta akun berbahasa Indonesia.

Gambar 1. Total unggahan dan Peak Time perbincangan di X
Gambar 2. Statistik hasil pemantauan Netray topik #KawalPutusanMK

Dari grafik Peak Time (Gambar 1), tagar #KawalPutusanMK mulai ramai digunakan pada tanggal 21 Agustus. Tagar ini hampir tidak ditemukan pada tanggal 20 Agustus dan intensitasnya mencapai level tertinggi pada tanggal 22 Agustus. Setelah itu kuantitas unggahan warganet per hari mulai berangsur-angsur berkurang hingga akhir periode pemantauan yakni 26 Agustus 2024.

Lebih detil lagi, pada tanggal 21 Agustus, intensitas penggunaan tagar #KawalPutusanMK mulai aktif pada pukul 13.00 WIB ketika volumenya melonjak drastis sebanyak 23.356 unggahan selama 1 jam. Meskipun sudah ditemukan unggahan-unggahan warganet yang menggunakan tagar tersebut sejak tengah malam. Akun @cingreborn termasuk akun yang paling awal mempopulerkan tagar tersebut di linimasa X bersama sejumlah akun lainnya. 

Gambar 3. Peak Time 21 Agustus 2024
Gambar 4. Unggahan yang meramaikan awal perbincangan dari akun @cingreborn

Sebagai narasi aksi protes warganet, penggunaan tagar #KawalPutusanMK menginspirasi kemunculan tagar-tagar protes lainnya. Netray mendapati sejumlah tagar lain yang digunakan warganet di dalam unggahan mereka yang tertera dalam grafik Top Hashtags. Antara lain seperti tagar #TolakPilkadaAkal2an, #TolakPolitikDinasti,  #PeringatanDarurat, dan lain sebagainya.

Gambar 5. Tagar yang paling sering digunakan warganet

Sedangkan untuk akun yang mendapat reaksi terbanyak dari warganet antara lain akun @aingriwehuy, @humaniesproject, @BudiBukanIntel, termasuk @cingreborn dan @timpenguinnas.

Gambar 6. Akun yang meraup impresi terbanyak

Unggahan terpopuler mereka terkait topik #KawalPutusanMK dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 7. Contoh unggahan warganet terpopuler

Fokus Topik Peringatan Darurat

Mungkin pembaca sudah melihat sendiri bahwa isu #KawalPutusanMK ini berkembang dengan buzzword lain yakni “peringatan darurat”. Meskipun mewakili keresahan yang sama, gerakan “peringatan darurat” ini mencoba meng-capture permasalahan lebih luas lagi. Netray Media Monitoring juga memantau perbincangan warganet di linimasa X dengan kata kunci tersebut.

Hasilnya adalah selama periode 20-26 Agustus 2024 ditemukan 348.768 unggahan yang mengandung kata kunci “peringatan&&darurat” serta tagar #peringatandarurat. Unggahan tersebut mendapat impresi yang cukup besar, yakni 1,2 juta kali dalam bentuk reply, repost, dan favorites. Serta topik tersebut secara potensial dapat menjangkau 289,5 juta akun berbahasa Indonesia.

Gambar 8. Peak Time dan total unggahan warganet topik peringatan darurat
Gambar 9. Statistik hasil pemantauan perbincangan peringatan darurat

Yang menarik dari pemantauan perbincangan ini adalah linimasa dibanjiri gambar lambang garuda berlatar warna biru dengan tulisan peringatan darurat di atasnya. Gambar ini menjadi simbol perlawanan warganet yang diunggah ulang berkali-kali hingga menjadi viral. Dari tangkapan Netray menunjukkan bahwa tabel Top Media dengan urutan impresi terbanyak menyertakan gambar tersebut dalam unggahan mereka.

Gambar 10. Gambar garuda putih berlatar biru viral di media sosial X
Gambar 11. Top Account peringatan darurat
Gambar 13. Unggahan media dari akun @HabisNontonFilm
Gambar 12. Unggahan media dari akun @MataNajwa
Gambar 14. Unggahan media dari akun @wordfangs

Jika disilangkan dengan grafik Top People, atau akun yang meraup impresi terbanyak, hasilnya tidak jauh berbeda. Akun seperti @HabisNontonFilm, @MataNajwa, dan @wordfangs juga mengunggah gambar garuda biru tersebut. Termasuk akun @BudiBukanIntel yang setelah dilakukan penelusuran, merupakan akun yang pertama kali mengunggah gambar ini, yakni pada tanggal 21 Agustus 2024 pukul 8 pagi. Unggahan tersebut adalah quote reply dari unggahan milik @PJalawira.

Gambar 15. Unggahan pertama yang akhirnya viral

Pemantauan Media Sosial Lain

Netray Media Monitoring tak hanya memantau kanal X. Untuk perkembangan wacana #KawalPutusanMK di media sosial, Netray juga menjelajahi unggahan warganet di kanal Instagram dan TikTok. Sebanyak 2.679 unggahan dikirim oleh warganet Instagram selama periode yang sama dengan pemantauan di kanal X. Jumlah unggahan dengan sentimen negatif dan positif di kanal tersebut tercatat cukup berimbang. Yakni antara 696 unggahan negatif berbanding 645 unggahan dengan sentimen positif. Total impresi yang dihasilkan dalam kanal tersebut tercatat sebanyak 1 juta kali yang secara potensial dapat menjangkau 43,7 juta akun Instagram.

Gambar 16. Statistik pemantauan kanal Instagram

Berbeda dengan kanal X, unggahan warganet Instagram tak langsung melonjak tinggi pada hari Rabu 21 Agustus 2024, atau ketika isu rapat DPR mulai berhembus di ruang-ruang publik. Intensitas unggahan di kanal ini baru meledak keesokan harinya, ketika sejumlah elemen masyarakat mulai berdemonstrasi di depan gedung DPR. Unggahan di kanal ini mencapai puncaknya pada tanggal 23 Agustus 2024.

Gambar 17. Peak Time unggahan warganet Instagram

Unggahan terpopuler di Instagram adalah unggahan-unggahan yang bersifat informatif dari akun media seperti dari @kumparancom. Berita DPR batal membahas RUU Pilkada yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco menjadi yang paling banyak dibahas warganet.

Gambar 18. Unggahan yang meraup impresi terbanyak

Untuk kanal TikTok yang kerap disebut sebagai sosmednya gen z, Netray menemukan 1.295 unggahan yang membahas topik terkait. Total pemutaran dari sekian video tersebut adalah sebanyak 53,2 juta kali dengan impresi sebesar 3,2 juta kali. Seperti di X, tagar #kawalputusanmk juga menjadi tagar yang paling banyak digunakan dalam unggahan warganet TikTok. 

Gambar 19. Statistik pemantauan kanal TikTok
Gambar 20. Tagar yang kerap digunakan warganet TikTok

Intensitas warganet TikTok dalam mengunggah konten terlihat meningkat secara linier dari tanggal 20 Agustus hingga 22 Agustus. Akan tetapi pada tanggal 23 Agustus 2024, intensitas unggahan warganet berkurang drastis. Nafas perbincangan di media sosial ini menjadi yang paling pendek dibandingkan dengan media sosial lainnya.

Gambar 21. Peak Time unggahan di kanal TikTok

Sedangkan akun yang paling banyak meraup total impresi antara lain akun milik media WinNews, ERIS|Mas-mas Berita, Metro TV, dan Andrea Yudias. Unggahan dari akun WinNews dan dua akun yang berstatus akun pribadi menjadi yang unggahan terpopuler atau yang merangkum impresi terbanyak.

Gambar 22. Akun TikTok dengan impresi terbanyak
Gambar 23. Unggahan terpopuler

Jika pembaca tertarik dengan pemantauan topik politik, berita terbaru, atau topik-topik serupa, simak terus laporan Netray Media Monitoring di blog. Tim Netray secara rutin membuat analisis isu-isu tersebut di sejumlah kanal pemantauan seperti media sosial dan media massa daring. Jangan sampai terlewatkan.

Media Monitoring Tradisional Vs Digital, Mana yang Lebih Efisien?

Media monitoring muncul akan adanya kebutuhan organisasi, pemerintah, dan bisnis untuk mengetahui bagaimana mereka diberitakan di media. Media monitoring adalah proses pengumpulan informasi yang disiarkan melalui berbagai saluran media, seperti surat kabar, radio, televisi, dan belakangan ini media digital serta media sosial.

Media monitoring, yang kedengarannya modern, tetapi sebenarnya memiliki sejarah yang jauh lebih dalam dari yang Anda kira. Pada sekitar tahun 1881 Henry Romeike mendirikan agensi kliping berita pertama di London. Agensi ini menyediakan layanan bagi tokoh-tokoh terkenal yang ingin melacak pemberitaan tentang mereka di koran. Inilah awal kemunculan media monitoring secara manual atau tradisional.

Sekitar tahun 1960-an hingga1980-an dengan berkembangnya radio dan televisi, dua media menjadi sumber berita yang perlu dipantau. Teknologi rekaman audio dan video digunakan untuk memonitor siaran radio dan televisi. Kemudian pada tahun 1980-an hingga 1990-an munculnya teknologi komputer dan pengenalan software, proses media monitoring menjadi lebih otomatis. Perangkat lunak mulai digunakan untuk mengelola dan menganalisis data yang dikumpulkan dari berbagai sumber media.

Akhirnya 1990-an hingga 2000-an kemunculan internet dan media online mengubah lanskap media monitoring secara signifikan. Kemampuan perangkat lunak media monitoring tidak hanya mengumpulkan informasi dari media cetak dan siaran, tetapi juga dari situs web, blog, forum, dan media sosial.

Media Monitoring Tradisional

Metode media monitoring tradisional sering kali dilakukan dengan menggunakan tim manusia dengan cara membaca, mendengarkan, atau menonton media yang dibutuhkan, lalu mencatat dan mengklasifikasikan informasi yang relevan. Informasi ini kemudian digunakan untuk berbagai tujuan, seperti analisis tren, evaluasi kampanye PR, atau penilaian dampak media terhadap suatu isu atau perusahaan. Proses media monitoring tradisional biasanya meliputi:

  1. Pengumpulan Data

Tim media monitoring mengumpulkan semua konten yang relevan dari berbagai media massa. Pemantauan biasanya dilakukan dengan membaca koran dan majalah, mendengarkan siaran radio, dan menonton acara televisi.

  1. Klasifikasi dan Analisis

Setelah konten dikumpulkan, tim akan mengklasifikasikan informasi berdasarkan berbagai kategori, seperti topik, sentimen (positif, negatif, netral), relevansi, dan lainnya.

  1. Laporan

Hasil monitoring kemudian disusun dalam bentuk laporan. Laporan ini biasanya mencakup ringkasan berita penting, analisis tren, serta rekomendasi tindakan yang perlu diambil. Misalnya, jika suatu perusahaan mendapat liputan media negatif, laporan tersebut dapat merekomendasikan langkah-langkah untuk memperbaiki citra publik.

Namun proses memantau media secara manual memiliki beberapa keterbatasan seperti memakan waktu yang lama serta membutuhkan biaya besar apalagi jika perlu memantau sejumlah besar sumber media. Kemudian cakupan yang terbatas seperti sulitnya memantau media lokal secara komprehensif. Serta tidak dapat menjangkau media online secara menyeluruh.

Gambar 1. Ilustrasi media monitoring digital

Media Monitoring Digital

Kehadiran media monitoring digital yang menggunakan teknologi canggih serta kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menjadi suatu terobosan baru. Jangkauan pemantauan konten menjadi bertambah begitu cepat dan luas  meliputi berbagai platform digital, seperti situs web berita, blog, media sosial, forum, dan platform video. Lalu apa saja yang diperoleh jika menggunakan media monitoring digital:

  1. Pemantauan Otomatis

Media monitoring digital menggunakan perangkat lunak dan alat otomatisasi untuk mengawasi jutaan sumber digital secara real-time. Hal ini mencakup pemantauan situs web berita, blog, komentar, media sosial (seperti Twitter, Facebook, Instagram), dan banyak lagi.

  1. Analisis Sentimen

Teknologi ini mampu menganalisis sentimen (positif, negatif, netral) dari setiap konten yang dipantau. Dengan begitu, organisasi dapat memahami bagaimana mereka atau topik tertentu dibicarakan di dunia digital.

  1. Pelacakan Tren

Dengan media monitoring digital, organisasi dapat melacak tren pembicaraan atau isu-isu yang sedang ramai dibicarakan di internet. Ini berguna untuk mengidentifikasi peluang atau ancaman yang mungkin muncul dari persepsi publik.

  1. Pelaporan Real-time

Alat monitoring digital menyediakan laporan dan data secara real-time, memungkinkan respons cepat terhadap situasi yang berkembang. Misalnya, jika ada krisis reputasi, organisasi dapat segera mengetahui dan mengambil langkah mitigasi.

  1. Analisis Kompetitor

Selain memantau citra sendiri, media monitoring digital juga bisa digunakan untuk memantau bagaimana kompetitor diberitakan atau dibicarakan di ruang digital. Ini memberikan wawasan kompetitif yang penting.

  1. Kata Kunci dan Pencarian Khusus

Pengguna dapat menetapkan kata kunci spesifik yang ingin mereka pantau, seperti nama perusahaan, produk, kampanye, atau isu tertentu. Setiap kali kata kunci ini muncul di ruang digital, alat monitoring akan mengumpulkan dan menganalisis konten tersebut.

  1. Pemetaan Pengaruh (Influence Mapping)

Media monitoring digital dapat mengidentifikasi pengaruh atau tokoh kunci yang berperan besar dalam penyebaran informasi atau opini di media sosial dan platform lainnya.

Dengan menggunakan media monitoring digital, pengguna dapat menjangkau konten yang lebih luas. Bahkan hingga jutaan sumber digital dari berbagai penjuru dunia. Serta dapat memperoleh Informasi diperoleh hitungan detik atau menit. 

Ditambah lagi, dengan media monitoring data yang diperoleh lebih kaya dan mendalam karena dilengkapi dengan kemampuan analitik yang canggih, organisasi mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang opini publik dan tren pasar. Tak kalah penting, melalui media monitoring digital, organisasi dapat mengukur efektivitas kampanye digital dan media sosial secara lebih akurat.

Di balik kelebihannya ada sekelumit kelemahan dalam penggunaan media monitoring digital seperti jumlah data yang terlalu besar bisa menjadi tantangan, terutama dalam menyaring informasi yang benar-benar relevan, analisis sentimen masih bisa keliru, terutama dalam memahami konteks, ironi, atau humor, dapat memunculkan masalah privasi, terutama dalam hal pengumpulan data dari platform yang sifatnya lebih pribadi.

Aspek dan Perbedaan Media Monitoring Tradisional Vs Digital

Secara sederhana dapat dilihat perbandingan dalam penggunaan media monitoring tradisional vs digital. Mulai dari berbagai aspek seperti sumber media, metode pemantauan, kecepatan, cakupan, dan lainnya. Dengan melihat tabel di bawah Anda dapat mempertimbangkan jenis media monitoring mana yang sesuai dengan kebutuhan dan lebih efisien untuk perusahaan atau organisasi.

AspekMedia Monitoring TradisionalMedia Monitoring Digital
Sumber MediaSurat kabar, majalah, radio, televisiSitus web berita, blog, media sosial, forum, platform video
Metode PemantauanManual (membaca, mendengarkan, menonton)Otomatisasi menggunakan teknologi seperti web scraping, crawling, NLP
KecepatanRelatif lambat, bisa memakan waktu beberapa hariReal-time atau hampir real-time
CakupanTerbatas pada media cetak dan siaranLuas, mencakup hampir semua platform digital
PelaporanLaporan biasanya disusun secara manual, bisa memakan waktuLaporan otomatis, tersedia segera setelah data dikumpulkan
SkalabilitasTerbatas, memerlukan lebih banyak sumber daya manusia untuk meningkatkan cakupanDapat memantau jutaan sumber sekaligus
Analisis sentimenDilakukan secara manual oleh analis manusiaDilakukan secara otomatis menggunakan NLP dan AI
BiayaMahal, terutama untuk cakupan yang luasLebih efisien, terutama untuk pemantauan skala besar
KeterbatasanTidak mencakup media digital, keterlambatan dalam respons, biaya tinggiRisiko overload informasi, kesalahan analisis sentimen, masalah privasi
KelebihanCermat dalam analisis konten yang lebih dalam dan kompleks, fokus pada media yang mapanJangkauan luas, kecepatan, data real-time, analisis otomatis, mencakup media digital

Jika dilihat secara garis besar, tentu media monitoring digital lebih efisien dan efektif untuk digunakan pada era sekarang. Namun tak menutup kemungkinan kedua jenis metode pemantauan ini saling melengkapi guna hasil yang lebih maksimal. 

Untuk dapat merasakan pengalaman media monitoring digital, Anda bisa mencoba Netray secara gratis untuk memantau produk, merek, atau perusahaan. Dengan dashboard yang mudah diakses dan dipahami membantu ada memperoleh data analisis secara lebih cepat dan efisien.

Editor: Ananditya Paradhi

Social Monitoring Tools untuk Pemerintah, Tak Hanya Mengawasi Sosmed

Media sosial dewasa ini tak lagi bisa dipandang sebelah mata oleh pemerintah. Konten dan influence dari media sosial sedikit banyak berdampak pada persepsi masyarakat, baik terhadap kebijakan maupun kinerja pemerintah. Untuk itu, pemangku kepentingan mulai harus menjajaki penggunaan social monitoring tools sebagai bagian dari administrasi dan pemerintahan. Social monitoring tools adalah alat untuk memantau interaksi publik di media sosial.

Dengan memantau media sosial, pemerintah dapat meningkatkan engagement dengan masyarakat secara lebih efektif, melindungi masyarakat secara digital, dan memastikan bahwa kebijakan pemerintah didasarkan pada opini dan kepentingan publik. Dengan catatan tetap mempertimbangkan kompleksitas isu privasi dan etika. 

Manfaat Social Monitoring Tools untuk Pemerintah

Perangkat pemantauan media sosial memungkinkan pemerintah untuk cepat mendeteksi dan menanggapi ancaman yang muncul, seperti bencana alam, aktivitas kriminal, dan krisis kesehatan masyarakat. Hal ini termasuk mengagregasi feedback masyarakat yang kemudian penting untuk merumuskan kebijakan dan meningkatkan layanan. Berikut ini adalah beberapa cara pemerintah memanfaatkan social monitoring tools:

  1. Analisis Opini dan Sentimen Publik

Pemanfaatan tools media monitoring yang paling sering dilakukan adalah untuk mengukur sentimen publik terhadap kebijakan, undang-undang, dan peraturan. Ini membantu dalam memahami bagaimana publik memandang tindakan pemerintah dan dapat menginformasikan keputusan kebijakan di masa mendatang. Selain itu,  memantau sentimen publik selama pemilu membantu partai politik dan lembaga pemerintah memahami kekhawatiran, preferensi, dan reaksi pemilih terhadap pesan kampanye.

  1. Keselamatan dan Keamanan Publik

Guna mendeteksi tanda-tanda awal potensi krisis, seperti bencana alam, aktivitas teroris, atau kerusuhan sipil, pemerintah dapat memanfaatkan social monitoring tools. Dengan mengidentifikasi dan menganalisis ancaman-ancaman ini secara langsung, pihak berwenang dapat merespons dengan lebih cepat dan efektif.

Selama keadaan darurat seperti bencana alam atau pandemi, alat pemantauan sosial membantu pemerintah melacak informasi secara langsung, mengoordinasikan tanggapan, dan menyebarluaskan informasi yang akurat kepada publik. Pemerintah memang harus bekerja ekstra ketika masyarakat sedang rapuh karena krisis semacam ini.

Jika diperlukan, badan penegak hukum bisa menggunakan alat pemantauan sosial untuk melacak aktivitas kriminal, memantau ancaman, dan mengumpulkan informasi intelijen. Ini termasuk melacak diskusi yang terkait dengan aktivitas ilegal, ujaran kebencian, atau potensi tindak kekerasan.

  1. Meningkatkan Layanan Publik

Alat pemantauan sosial memungkinkan pemerintah mengumpulkan feedback dari warga tentang layanan publik, seperti transportasi, perawatan kesehatan, dan pendidikan. Umpan balik ini dapat digunakan untuk meningkatkan layanan dan mengatasi masalah yang dihadapi warga. Pemerintah dapat menggunakan media sosial untuk melibatkan warga secara langsung, menjawab pertanyaan, dan memberikan informasi. Alat pemantauan ini akan membantu memastikan bahwa interaksi tersebut dilacak dan dikelola secara efektif.

  1. Pengendalian Disinformasi dan Misinformasi

Pemerintah menggunakan alat ini untuk memerangi berita palsu, yakni dengan mengidentifikasi dan mengatasi penyebaran disinformasi dan misinformasi. Dengan melacak dan menganalisis penyebaran informasi palsu, mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya dan mencegah kepanikan atau bahaya publik.

social monitoring tools

Dalam sejumlah kasus intelijen antar negara, entitas asing sangat mungkin menyebarkan propaganda yang merugikan negara. Melalui social monitoring tools, pemerintah dapat memantau dan menanggapi kampanye ini untuk melindungi keamanan nasional dan kepercayaan publik.

  1. Keamanan Nasional dan Kontraterorisme

Dalam situasi yang lebih ekstrim, pemerintah memerlukan alat pemantauan sosial untuk membantu mengidentifikasi dan melacak aktivitas daring kelompok ekstremis. Ini termasuk memantau upaya perekrutan, komunikasi antar anggota, dan potensi ancaman terhadap keamanan nasional. Alat pemantauan sosial juga dapat digunakan untuk melacak diskusi terkait imigrasi, penyeberangan perbatasan, dan perdagangan manusia, membantu otoritas merespons tantangan keamanan perbatasan dengan lebih efektif.

  1. Pemantauan Kesehatan Publik

Media sosial dapat memberikan indikator awal masalah kesehatan masyarakat, seperti penyebaran penyakit. Pemerintah dapat memantau diskusi yang terkait dengan gejala, wabah, dan masalah kesehatan masyarakat untuk mendeteksi potensi epidemi sejak dini dengan social monitoring tools.

Selanjutnya dengan menganalisis bagaimana pesan kesehatan masyarakat diterima, pemerintah dapat menyesuaikan strategi komunikasi mereka untuk meningkatkan efektivitas kampanye penanggulangan epidemi tersebut. Termasuk juga untuk isu-isu kesehatan yang umum seperti vaksinasi, kebersihan, dan hidup sehat.

  1. Pemantauan Masalah Lingkungan

Perubahan iklim karena aktivitas manusia menjadi isu yang mengglobal pada milenium ini dan kemungkinan yang akan datang. Pemerintah dapat melacak diskusi publik dan masalah terkait masalah lingkungan, seperti perubahan iklim, polusi, dan konservasi. Ini membantu dalam membentuk kebijakan lingkungan dan kampanye kesadaran publik.

  1. Pemantauan Ekonomi

Tren ekonomi selalu berubah, begitu juga dengan sentimen konsumen atas sebuah komoditi pasar.  Dengan menganalisis diskusi yang terkait dengan ekonomi, pasar kerja, dan sentimen konsumen, pemerintah dapat memperoleh wawasan tentang tren ekonomi dan tantangan potensial.

Social monitoring tools dapat digunakan untuk melacak kinerja dan persepsi publik terhadap industri dan perusahaan utama, membantu pemerintah memantau bisnis dan pasar serta membuat keputusan yang tepat tentang kebijakan ekonomi.

Dari pemaparan di atas, terlihat bahawa fungsi social monitoring tools bagi pemerintah ternyata tak kalah banyak dibandingkan dengan pengguna dari dunia bisnis dan akademik. Bahkan pemantauan media sosial dapat menyumbang input yang krusial dalam menghasilkan kebijakan publik yang berdampak secara luas. 

Social Monitoring Tools yang Tepat untuk Pemerintah

Agar memperoleh manfaat secara penuh, ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam menentukan social monitoring tools yang tepat. Selain fitur-fitur monitoring tersebut harus berjalan secara prima, tools tersebut harus bisa dijalankan secara real time, mudah dikustomisasi, dan menyediakan servis pelanggan sepanjang 24/7. Perangkat tersebut juga harus mampu menangani data dalam jumlah yang sangat besar mengingat luasnya isu yang dipantau oleh pemerintah.

Netray Media Monitoring adalah satu dari sekian banyak social monitoring tools yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah. Kelebihan Netray adalah layanan monitoring buatan dalam negeri yang secara teknologi disesuaikan dengan lanskap media sosial masyarakat Indonesia. Guna berkenalan dengan fitur-fitur Netray, dapat dicoba terlebih dahulu secara gratis di sini.

Editor: Winda Trilatifah