Home Blog Page 2

Polemik Ambang Batas Parlemen, Dihapus atau Diubah?

Mahkamah Konstitusi akhirnya memutuskan untuk menghapus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4% pada Kamis 29 Februari 2024 lalu. Lebih lanjut ketentuan tersebut diatur dalam Undang-Undang Pemilu No. 7 tahun 2017 pasal 414 ayat (1). 

Sebelumnya permohonan penghapusan ini diajukan oleh pengurus Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dalam nomor 116/PUU-XXI/2023. Perludem mengajukan gugatan atas dasar ketentuan ambang batas parlemen ini d menimbulkan ketidakpastian antara ketentuan ambang batas parlemen yang 4% dan berakibat tidak terwujudnya sistem pemilu yang proporsional.

Netray mencoba menilik pemberitaan media massa dalam menyajikan topik penghapusan ambang batas parlemen 4%. Dengan menggunakan kata kunci ambang batas&&parlemen di periode  27 Februari hingga 4 Maret 2024 ditemukan 844 artikel dari 123 media membahas topik yang baru ini.

Kelindan Organisasi dalam Topik Penghapusan Ambang Batas Parlemen

Analisis awal Netray Media Monitoring untuk topik penghapusan ambang batas parlemen adalah untuk melihat organisasi apa saja yang terlibat dalam wacana ini. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan fitur Top Organization yang merangkum organisasi mana saja yang paling banyak diberitakan oleh media massa.

Gambar 1. Top Organizations topik ambang batas parlemen

Pada jajaran teratas terlihat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadi lembaga yang paling banyak disebut oleh media massa jika dibandingkan Mahkamah Konstitusi. DPR disebut dalam 321 artikel. Hal ini terkait dengan tuntunan untuk DPR dalam mengakomodasi keputusan tersebut. 

Tuntutan ini salah satunya datang dari Indonesia Political Review. Melalui Direktur Eksekutif, Ujang Komarudin, DPR tidak hanya mengakomodasi namun harus mengeksekusi aturan tersebut. Ujang menilai, ambang batas parlemen lebih baik dihapuskan atau nol persen. Meski begitu, ia berharap ada rumusan ambang batas parlemen yang lebih baik, seperti dalam pertimbangan MK.

Pihak internal DPR sendiri masih mengkaji angka ambang batas parlemen yang tepat untuk diterapkan pada Pemilu 2029 seperti disampaikan dari Fraksi PKB. Lebih lanjut Wakil Ketua Komisi II DPR RI Yanuar Prihatin menyebut bahwa fraksinya masih mempertimbangkan derajat proporsionalitas antara hak suara yang sah dengan derajat keterwakilan di parlemen. Mereka juga masih mempertimbangkan aspek kedaulatan rakyat agar suara rakyat nantinya tidak terbuang.

Gambar 2. Berita organisasi DPR terkait topik ambang batas parlemen

Sedangkan Syaiful Huda Ketua Komisi X DPR Frasi PKB  justru menolak keputusan ini. Ia menilai revisi ambang batas parlemen dengan menurunkannya hanya akan menimbulkan masalah baru. Huda meyakini sistem multipartai yang tidak dikontrol dengan syarat ambang batas akan terus memelihara pragmatisme politik di tengah masyarakat dan elite. Ia juga memandang bahwa ambang batas parlemen yang ada selama ini tidak sia-sia sebab kepentingan seluruh partai politik tetap terakomodir.

Gambar 3. Reaksi fraksi PKB

Selain itu Syaiful Huda bahkan mengusulkan parliamentary threshold naik menjadi 7 persen. Ia beralasan bahwa dengan angka tersebut mampu terjadi proses pelembagaan politik supaya yang stabil dan produktif. Huda menambahkan bahwa komposisi partai-partai di Indonesia saat ini bila dikelompokkan dapat mencukupi 7 persen ambang batas parlemen.

Gambar 4. Fraksi PKB dukung ambang batas parlemen dinaikkan

Figur organisasi utama selanjutnya dalam topik ini adalah Mahkamah Konstitusi (MK), yang disebut dalam 238 artikel. Dalam sejumlah pemberitaan media massa, terdapat perbedaan interpretasi atas wacana ini. Ada yg menyebut MK menghapus ambang batas parlemen 4 persen. Namun di sisi lain beberapa media juga memberitakan bahwa MK hanya mengubahnya. 

Interpretasi menghapus seperti yang tampak pada artikel di portal Alinea yang berjudul “Dihapus MK, Apa Buruknya Ambang Batas Parlemen?”, lalu dari Go Riau juga memberi judul serupa “ MK Hapus Parliamentary Threshold 4 Persen, Berlaku Mulai 2029”. 

Sedangkan di sisi interpretasi MK hanya mengatur ulang besaran angka seperti yang diberitakan portal Tempo, Tirto, hingga Antara Makassar. Interpretasi tersebut tampak ditegaskan Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Enny Nurbaningsih bahwa tidak ada penghapusan ambang batas parlemen empat persen. Justru, MK dalam putusan-nya, meminta pembentuk undang-undang untuk mengatur ulang besaran angka dan persentase ambang batas parlemen agar lebih rasional.

Kemudian KPU dan PSI muncul pada peringkat keempat dan kelima dengan perolehan penyebutan dalam 215 artikel dan 185 artikel. Kedua organisasi ini sering bersama diberitakan terkait lonjakan suara PSI pada aplikasi Sirekap KPU. Pada Kamis 22 Februari suara PSI berada di 2,55 persen. Kemudian kurang lebih sepekan setelahnya partainya Kaesang ini hampir menyentuh tiga persen tepatnya berada pada angka 2,93 persen.

Gambar 5. Suara PSI naik dalam real count KPU

Hal ini menimbulkan kecurigaan dari politikus nasional dan pengamat pengamat politik. seperti yang dilaporkan portal Tempo bahwa Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M. Romahurmuziy, mengungkap dugaan adanya operasi meloloskan PSI dengan perolehan ambang batas parlemen 4 persen. 

Hal serupa dilontarkan Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), Julius Ibrani yang menilai lonjakan suara PSI dalam Sirekap tidak masuk akal. Mereka menduga ada usaha penggelembungan suara untuk memenuhi ambisi Presiden Jokowi memenangkan partai yang dipimpin putra bungsunya, Kaesang Pangarep.

Gambar 6. Suara PSI naik, suara PPP turun

Mengenai anomali lonjakan tersebut pihak KPU justru enggan berkomentar. Seperti yang dikatakan oleh Komisioner KPU Idham Holik pada Minggu (3/3) di Gedung KPU RI, saat diwawancarai awak media.

Gambar 7. KPU enggan komentari kenaikan suara PSI

Di urutan kelima terdapat PPP yang disebut dalam 116 artikel. Partai berlambang Ka’bah ini banyak diberitakan karena terhitung paling vokal dalam menyampaikan kecurigaannya terhadap lonjakan suara PSI. 

Menurut Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romy, partainya telah mengantongi sejumlah bukti terkait dugaan penggelembungan suara untuk PSI. Ia pun menekankan bahwa penggelembungan itu terjadi tidak di tingkat tempat pemungutan suara atau TPS. Lebih lanjut ia meminta KPU dan Bawaslu untuk menindaklanjuti kecurigaannya.

PPP menjadi partai yang paling vokal karena posisinya yang sangat tipis di atas ambang batas dalam real count KPU per 5 Maret 2024. Mereka juga mengklaim bahwa terjadi keanehan pada jumlah suara yang mereka terima, termasuk suara PSI. Yakni ketika suara PPP turun, justru jumlah suara PSI naik.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Ananditya Paradhi

Polemik Program Makan Siang Gratis; Dirapatkan Kabinet Jokowi hingga Mengutip Dana BOS

Sidang kabinet paripurna pada 26 Februari 2024 lalu mencuri perhatian warganet Twitter (X). Pasalnya, program makan siang gratis yang dicanangkan oleh calon presiden paslon nomor urut 2 ini menjadi salah satu materi yang dibahas dalam rapat tersebut. Tidak hanya dianggap telah ‘curi start’, bakal program ini juga menuai sentimen negatif dari warganet setelah adanya isu anggaran yang disinyalir diambilkan dari Dana Bos. 

Melansir dari artikel yang diunggah Harian Jogja, Menteri Koordinator bidang Keekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa pemerintah sudah mengantongi jumlah penerima bantuan ini, yakni sebanyak 70,5 juta jiwa dengan rincian 22,3 juta balita, 7,7 juta siswa taman kanak-kanak (TK), sebanyak 28 juta siswa Sekolah Dasar (SD), serta 12,5 juta SMP. Dengan demikian, total anggaran yang akan digelontorkan pemerintah atas program ini ialah sebesar 400 triliun rupiah.

Gambar 1. Sampel berita tentang penerima program

Anggaran fantastis tersebut menyedot perhatian media dan warganet Twitter. Bagaimana tidak, program yang berasal dari capres yang belum resmi dilantik kini justru resmi menjadi perhatian pemerintahan petahana. Netray Media Monitoring memantau isu ini di kanal news dan Twitter (X). Seperti apa media menyoroti fenomena ini? Dan seperti apa tanggapan warganet atas hal tersebut? Berikut hasil analisis Netray. 

Media Menyoroti Program Makan Siang yang Telah Dirapatkan oleh Jokowi

Memantau dengan kata kunci makan siang gratis, Netray menemukan 854 artikel dalam periode pemantauan 25 Februari-3 Maret 2024. Artikel-artikel tersebut telah diunggah oleh 127 media berita daring Indonesia. Tempo menjadi portal media yang paling banyak mengunggah artikel yang mencatut kata kunci ini. Portal media ini mengunggah sebanyak 110 artikel dalam periode pemantauan tersebut.

Gambar 2. Statistik pemberitaan media
Gambar 3. Jajaran top portal media

Pemberitaan tentang kata kunci ini tampak memuncak di tanggal 26 Februari dengan total 203 artikel dalam sehari. Selanjutnya, berita terkait isu mulai menurun hingga akhir pemantauan. Sementara itu, apabila dilihat berdasarkan sentimen, berita bersentimen positif terlihat sedikit mengungguli kuantitas berita di sepanjang pemantauan dibandingkan dengan berita bersentimen negatif.

Gambar 4. Grafik intensitas pemberitaan media
Gambar 5. Grafik sentimen tren pemberitaan

Berita bersentimen positif ini berasal dari artikel yang memuat tentang dukungan atau optimisme pemerintah terkait bakal kebijakan ini. Seperti yang dimuat oleh Bisnis indonesia, Menko PMK Muhadjir Effendy yakin jika pemerintah mampu melaksanakan program ini mengingat pemerintah juga pernah memiliki program serupa. Meski dalam pelaksanaan dari program makan tambahan untuk ibu hamil dan bayi tersebut masih terdapat kekurangan, hal tersebut justru dapat menjadi evaluasi untuk membenahi program makan siang gratis mendatang.

Gambar 6. Sampel berita positif tentang optimisme pemerintah
Gambar 7. Sampel berita positif tentang alasan Jokowi membahas program dalam sidang kabinet

Sementara itu, pemberitaan negatif berasal dari unggahan yang salah satunya ialah tentang anggaran fantastis yang dinilai akan membebani keuangan negara. Melansir dari artikel yang diunggah oleh Pikiran Rakyat, Esther Sri Astuti, ekonom Indef, menilai apabila program tersebut nantinya dibiayai penuh APBN, maka akan menjadi beban anggaran terbesar setelah pendidikan yang porsinya 20 persen dari APBN. Selain pendidikan, porsi anggaran makan siang gratis juga terbesar setelah perlindungan sosial.

Gambar 8. Sampel berita negatif tentang dampak anggaran yang besar
Gambar 9. Sampel berita negatif tentang dampak anggaran yang besar

Masih tentang dana atau anggaran, berita negatif lainnya juga masih terkait isu program makan siang yang dapat memangkas anggaran dana desa hingga biaya yang melebihi anggaran kesehatan. Mengutip dari Tribun Jambi, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyebut tidak ada tambahan anggaran khusus membiayai program tersebut. Anggaran untuk program makan siang, ungkapnya, direlokasi dari anggaran di sektor pendidikan dan dana desa.

Gambar 10. Sampel berita negatif tentang dampak anggaran yang besar
Gambar 11. Sampel berita negatif tentang dampak anggaran yang besar

Simpang siur asal muasal dana dari program ini akhirnya dipecahkan oleh Airlangga Hartarto yang menyebutkan bahwa pembiayaan bakal program ini bersumber dari Dana BOS. Pemberitaan bersentimen negatif pun kembali muncul dengan mengangkat topik tentang nasib guru honorer hingga aksi penolakan dari berbagai kalangan, terutama Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G). 

Gambar 12. Sampel berita tentang isu Dana BOS untuk pembiayaan
Gambar 13. Sampel berita tentang isu Dana BOS untuk pembiayaan

Tanggapan Warganet terkait Isu Program Makan Siang Gratis

Memantau dengan kata kunci program makan siang, Netray menemukan 36,8 ribu unggahan yang dinaikkan oleh lebih dari 15 ribu akun dalam periode pemantauan yang sama dengan kanal news. Unggahan-unggahan tersebut menarik perhatian warganet hingga meraih impresi sebanyak 12,5 ribu reaksi dengan potential reach mencapai 159,6 juta akun. 

Gambar 14. Statistik perbincangan warganet

Berbeda halnya dengan kanal news, perbincangan warganet tentang isu ini tampak fluktuatif. Terlihat dari grafik di bawah ini, peak time perbincangan warganet terjadi di 2 tanggal, yakni 27 Februari 2024 H+1 sidang kabinet digelar dan 1 Maret 2024. Berdasarkan tren sentimen, perbincangan bersentimen negatif terlihat dominan di sepanjang periode pemantauan. 

Gambar 15. Grafik intensitas perbincangan warganet
Gambar 16. Grafik sentimen tren perbincangan warganet

Perbincangan bersentimen negatif didominasi dari unggahan yang berkaitan dengan kosakata anggaran, dana, sekolah serta defisit. Program yang bakal menelan anggaran sebesar ratusan triliun ini menjadi ajang kritik warganet yang menyangsikan kelancaran pelaksanaannya. Tidak hanya itu, isu tentang asal anggaran yang ‘dikutipkan’ dari Dana BOS juga menjadi bahan perbincangan warganet. 

Gambar 17. Jajaran kosakata dominan

Anggaran 400 triliun untuk program makan siang gratis tersebut dinilai besar dan dianggap dapat membebani APBN kelak. Keresahan tersebut juga diungkap oleh warganet yang mengungkit permasalah besarnya dana yang akan digelontorkan oleh pemerintah untuk mewujudkan program tersebut. Warganet menilai besaran biaya program ini akan memberikan efek domino, seperti menambah hutang negara, meningkatkan impor pangan, hingga timbulnya ‘korupsi’ bagi petugas pelaksana.

Gambar 18. Sampel unggahan warganet tentang kritik program makan siang gratis
Gambar 19. Sampel unggahan warganet tentang kritik program makan siang gratis

Berita tentang pernyataan Airlangga yang menyebut asal muasal pembiayaan program yang bakal diambilkan dari Dana BOS pun tak luput dari perhatian warganet. Aksi penolakan mulai terlihat di kanal ini. Pembiayaan yang disumberkan dari Dana Bos dianggap akan membebani dan mengurangi ‘gaji’ guru honorer. 

Pembahasan program unggulan dari capres yang belum resmi diumumkan oleh KPU ini sangat menyedot perhatian warganet. Mengingat, hasil real count KPU hingga saat ini, per 4 Maret masih berada di kisaran 78% yang artinya KPU belum mengantongi nama pasangan yang menang dalam ajang Pilpres 2024 lalu. Meski paslon nomor urut 2 unggul dalam hasil real count sementara, warganet justru menghujani kritikan kepada Presiden Jokowi yang lebih awal membahas program tersebut dalam rapat kabinet 26 Februari silam.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Ananditya Paradhi

Wacana Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Kasus Diabetes Jadi Beban BPJS

Sejak tahun 2021 lalu, pemerintah sudah menggulirkan wacana penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK). Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah mendapat masukan dari Banggar DPR agar kebijakan ini segera masuk ke RUU APBN 2023. 

Penerapan cukai terhadap minuman berpemanis, ditengarai oleh tren prevalensi diabetes Indonesia yang konsisten mengalami peningkatan. Selain itu penerapan cukai ini sebagai bentuk perluasan basis pajak untuk meningkatkan penerimaan negara.

Kasus pengidap penyakit diabetes yang terus meningkat, akhirnya menjadi beban bagi BPJS Kesehatan. Seperti laporan yang dikeluarkan oleh Kompas pada 14 April 2023 berjudul “Diabetes Makin Membebani Biaya Jaminan Kesehatan”. Seorang dokter bernama Tirta Mandira Hudhi, ikut berkomentar melalui akun media sosial X-nya yakni @tirta_cipeng. Ia mengatakan bahwa tren penyakit ini bahkan diperkirakan telah menuju penderita usia muda.

Gambar 1. Opini @tirta_cipeng

Diabetes sendiri merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah melebihi batas normal yakni 100-180 mg/dL per hari. Diabetes dibagi menjadi dua tipe yakni tipe 1 dan tipe 2. Pada tipe 1 tubuh sudah tidak mampu memproduksi insulin akibat kerusakan pankreas. Sedang diabetes tipe 2 tubuh masih bisa memproduksi insulin namun dengan kadar yang kurang dari seharusnya.

Menurut data Federasi Diabetes Internasional tahun 2021 menunjukan bahwa penderita diabetes di seluruh Indonesia mencapai angka 19,4 juta orang. Kemudian data BPJS Kesehatan yang dihimpun dari Kompas menunjukan bahwa terdapat 6,9 juta penderita diabetes yang terdaftar Jaminan Kesehatan Nasional dengan pembiayaan sebanyak 7,5 triliun.

Gambar 2. Jumlah penderita diabetes Indonesia

Data tersebut juga didukung kuat dari data sampel BPJS Kesehatan tahun 2021 menunjukan bahwa diabetes melitus masuk dalam 10 besar penyakit terbanyak yang dilayani oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama dan faskes lanjutan. Bahkan pada faskes lanjutan untuk penanganan penyakit diabetes melitus tipe 2 menjadi yang terbanyak berdasarkan jumlah pelayanan dibanding penyakit lainnya. 

Gambar 3. Jajaran sepuluh besar penyakit di faskes pertama
Gambar 4. Jajaran sepuluh besar penyakit di faskes lanjutan
Gambar 5. Jajaran sepuluh besar pelayanan lanjutan di faskes lanjutan

Kemudian data sampel BPJS Kesehatan tahun 2021 terbaru juga masih menunjukkan hal serupa. Diabetes melitus tipe 2 berada di peringkat empat peserta terbanyak dibanding infeksi pernafasan, flu dan hipertensi.

Gambar 6. Jajaran sepuluh besar penyakit di faskes pertama
Gambar 7. Jajaran sepuluh besar pelayanan lanjutan di faskes lanjutan

Meski fakta penyakit diabetes ini sudah sangat kronis menjangkiti masyarakat Indonesia, usulan Sri Mulyani nyatanya tak berjalan mulus. Hal tersebut mendapat banyak tentangan dari pengusaha minuman berpemanis. Hingga akhirnya Sri Mulyani kembali menggaungkan usulan ini pada Agustus 2023. Kabarnya aturan ini sedang digodok dan akan diterapkan tahun ini.

Direktur Jenderal Bea Cukai pada Kementerian Keuangan Askolani menjelaskan bahwa pemerintah kini tengah mengkaji aturan secara rinci, mulai dari tata cara pelaksanaan hingga menentukan nilai pungutan terhadap cukai MBDK. Nanti pemerintah akan membahas dengan DPR hingga  menyiapkan Peraturan Pemerintah. 

Pemantauan Media Massa Daring Topik Cukai Minuman Berpemanis

Netray coba memantau isu ini melalui pemberitaan media daring. Dengan menggunakan kata kunci cukai&&pemanis selama Januari hingga Februari ini ditemukan 87 artikel dari 57 media membahas rencana penerapan cukai MBDK ini.

Gambar 8. Statistik pemberitaan topik cukai MBDK

Intensitas pemberitaan isu ini tidaklah terlalu masif, namun dari waktu ke waktu kemunculannya terus ada. Seperti yang dapat diamati pada grafik intensitas kemunculan artikel di bawah. Sejak awal Januari hingga Februari. Artinya isu ini masih dirasa penting bagi media sehingga terus diikuti proses dan progres pembuatan aturan yang masih terhambat sana – sini.

Gambar 9. Intensitas pemberitaan media daring topik cukai MBDK

Selama periode pemantauan media daring, topik yang cukup mendominasi membahas persentase konsumsi gula hingga penyakit yang disebabkan konsumsi berlebih. Terlihat pada jajaran kata yang sering digunakan yakni kata persen muncul cukup menonjol. 

Gambar 10. Jajaran kosakat populer

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan atau DJBC melalui Direktorat Bea Cukai Askolani menyebutkan bahwa rencana penerapan cukai MBDK telah mendapat dukungan Kementerian Kesehatan.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI Eva Susanti mengatakan sekitar 28 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi gula, garam dan lemak melebihi batas yang dianjurkan. Kemudian ditambah perilaku masyarakat yang tidak sehat seperti merokok lalu kurangnya aktivitas fisik, kurangnya mengkonsumsi buah dan sayur membuat tinggi angka kasus tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi dan obesitas. Hal ini seperti yang dituliskan oleh portal Tempo dan Waspada.

Kemudian kata kebijakan juga banyak digunakan media massa dalam memberitakan isu ini. Hal ini terkait dengan perkiraan sekaligus pernyataan dari Ketua Komite Tetap Kebijakan Publik, Kadin Indonesia, Chandra Wahjudi bahwa penerapan cukai MBDK ini akan berdampak pada kenaikan harga minuman berpemanis yakni  berkisar Rp1.500 hingga Rp2.500 per liter untuk setiap minuman. 

Lalu kata selanjutnya yang cukup mendominasi adalah kata pajak. Kata tersebut berhubungan dengan perkiraan bahwa penerapan cukai MBDK dapat menaikan rasio pajak negara. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Peneliti perpajakan dari Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar pada portal Tempo. Apabila rencana pungutan cukai ini ditetapkan,akan menjadi milestone baru sekaligus menjadi menjadi harapan bagi pungutan cukai untuk berkontribusi dalam penerimaan negara.

Penyakit diabetes juga kemudian muncul dalam jajaran kata populer pada pembahasan isu ini. Salah satunya menjadi bagian dari saran Kementerian Kesehatan untuk mengurangi konsumsi gula, garam dan lemak untuk mencegah diabetes dan obesitas. 

Sepakat dengan usulan tersebut. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menyebut untuk mengurangi anak obesitas dan diabetes perlu adanya regulasi pemerintah yang mengatur peredaran minuman berpemanis. Warta ini dapat diamati pada portal Tempo, dan Gatra di bawah ini.

Lalu minuman jenis apa yang akan terdampak kebijakan ini. Dilansir dari Nova terdapat tiga jenis minuman yakni MBDK mengandung pemanis gula dengan kadar 6 gram per 100 ml., MBDK mengandung pemanis alami dalam kadar berapapun, serta MBDK mengandung pemanis buatan dalam kadar berapapun.

Di sisi lain, lagi-lagi para pengusaha seolah mengeluarkan penolakan tersirat. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman mengatakan bahwa wacana kebijakan tersebut sangat tidak tepat. Ia mengklaim penerapan cukai MBDK akan menggerus daya saing industri serta menjadi beban bagi para konsumen karena kenaikan biaya dibebankan ke konsumen.

Respon Warganet X terhadap Penerapan Cukai MBDK

Selain melalui pemberitaan media online Netray juga mencoba memantau respon warganet terhadap wacana kebijakan cukai minuman berpemanis. Dengan menggunakan kata kiunci cukai&&berpemanis serta cukai&&minuman sepanjang periode sepekan ke belakang 22-29 Februari 2024. Hasilnya ditemukan sebanyak 1.436 akun yang menghasilkan 2.066 unggahan memperbincangkan kata kunci tersebut. Dari unggahan percakapan yang ada mampu menghasilkan 5.274 reaksi dari warganet bahkan mampu menjangkau hingga 48,7 juta akun.

Kebijakan ini langsung ditanggapi Dokter Tirta melalui twitternya @tirta_cipeng. Ia sepenuhnya mendukung penerapan kebijakan ini mengingat minuman kemasan memiliki kadar gula tinggi  dengan rerata 15-25 gram.

Mayoritas warganet terlihat satu suara dengan Dr Tirta. Seperti yang dilontarkan dokter lainnya Erlina Burhan melalui akun @erlinaburhan serta Shela Putri Sundawa dari akun @oxfara. Dr Shela mendorong untuk kebijakan ini segera diterapkan karena ia mengamati adanya perusahaan minuman berpemanis yg sudah mulai menargetkan sekolah untuk ajang promosi. Kemudian Dr Dio @diomd__ lebih menekankan makin bertambahnya kasus anak dengan gagal ginjal akibat MBDK.

Tak masayarakat dari kalangan kesehatan, warganet X dari latar belakang umum sedikit banyak juga menyadari bahaya minuman berpemanis bisa menjadi pemicu penyakit diabetes. Opini tesebut seperti yang diungkapkan oleh akun @m_bayukurniawan, @gummyuji dan @Fio_1917.

Di sisi lain masih ada warganet yang nyinyir terhadap wacana ini. Seperti yang dikatakan akun @WijayaKholidin bahwa rakyat selalu menjadi sapi perah yang terbebani.  Kemudian akun @EAST_ST4R dengan berang memprotes mengapa pemerintah ikut campur terhadap orang yang mengkonsumsi minuman manis. Sedangkan akun @jatilongor terlihat menangisi produk favoritnya akan naik apabila cukai jadi diterapkan.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Ananditya Paradhi

Melacak Perkembangan Wacana Hak Angket Ganjar, dari Koalisi hingga Pemakzulan

0

Pasca Pemilu 2024, wacana hak angket muncul sebagai manuver politik guna merespons isu kecurangan pemilu.Capres 03, Ganjar Pranowo mengusulkan kepada DPR, terutama dua fraksi partai pengusungnya yakni PDIP dan PPP, agar menggunakan hak ini untuk menyelidiki proses pemungutan suara rakyat Indonesia.

Kubu paslon nomor 3 ini bahkan meminta paslon 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, untuk turut serta mendorong hak angket DPR tersebut. Pasalnya pasca pemilu lalu, kedua kubu ini sama-sama getol menyuarakan adanya dugaan kecurangan yang menguntungkan paslon 02 Prabowo-Gibran.

Dilansir dari laman resmi DPR RI, hak angket merupakan hak DPR melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan Undang-Undang atau kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berimplikasi luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Selain hak angket, DPR RI juga memiliki hak-hak lain yaitu hak interpelasi dan hak menyatakan pendapat. Ketiga hak tersebut adalah mekanisme atau fungsi pengawasan legislatif terhadap eksekutif, atau dalam hal ini adalah pemerintahan pusat.

Dalam sejarah pemerintahan Indonesia, parlemen tercatat pernah beberapa kali menggunakan hak angket mereka. Peristiwa pertama terjadi pada pemerintahan Presiden Soekarno. Tahun 1950, R. Margono Djojohadikusumo, kakek Prabowo, memotori hak angket untuk menyelidiki untung rugi penggunaan devisa oleh pemerintah berdasarkan UU Pengawasan Devisen 1940.

Penggunaan hak angket terbaru adalah saat DPR RI mendorong adanya pengusutan atas kinerja KPK dalam menangani kasus korupsi e-ktp tahun 2018. Pemicunya adalah KPK enggan membuka rekaman suara pemeriksaan KPK terhadap tersangka yakni anggota DPR Miryam S Haryani. DPR juga berupaya menyelidiki temuan audit keuangan KPK oleh BPK dan bocornya dokumen penyidikan maupun penuntutan.

Lantas bagaimana topik hak angket ini berkembang di media sosial? Apa saja komentar warganet menanggapi upaya Ganjar Pranowo mendorong wacana ini di DPR? Netray Media Monitoring kemudian memantau lini masa media sosial X atau Twitter dengan menggunakan kata kunci hak angket. Berikut adalah hasil pemantaun topik ini selama periode 19 – 25 Februari 2024.

Statistik dan Ragam Fokus Perbincangan Isu Hak Angket 

Selama 7 hari pemantauan, Netray menemukan volume perbincangan warganet sebesar 370,7 ribu unggahan. Total impresi atas ratusan ribu unggahan ini sebanyak 246,3 ribu dalam bentuk like, reply, dan repost. Yang dapat diartikan bahwa terdapat sebagian besar perbincangan yang tidak mendapat respons dari warganet.

Gambar 1. Statistik pemantauan kata kunci hak angket

Dari total unggahan, Netray juga mencatat bahwa topik perbincangan ini secara potensial dapat menjangkau 185,8 juta akun berbahasa Indonesia. Lini masa dari akun-akun tersebut setidaknya terpapar 127,1 ribu unggahan dengan sentimen negatif dan 117,2 ribu unggahan dengan sentimen positif.

Gambar 2. Grafik sentimen

Jika dilihat dari intensitas unggahan selama sepekan pemantauan, unggahan dengan kata kunci sudah muncul sejak tanggal 19 Februari 2024 atau awal periode. Sejumlah akun milik kantor berita daring, seperti grup Tempo, mulai menghembuskan wacana ini. Tak berselang lama, akun-akun dengan jumlah follower banyak mulai ikut berkomentar. Seperti akun @_haye_ dan @ekowboy2.

Gambar 3. Intensitas unggahan warganet memuncak pada 23 Februari 2024
Gambar 4. Unggahan di awal periode pemantauan
Gambar 5. Unggahan dari akun pemantik perbincangan hak angket

Intensitas perbincangan meningkat secara bertahap sejak tanggal tersebut, hingga akhirnya memuncak pada tanggal 23 Februari. Volume perbincangan warganet X terkait topik hak angket pada hari itu mencapai 101.023 unggahan. Intensitas unggahan mulai mereda sehari setelahnya.

Apabila mencermati grafik Top Words, terdapat sejumlah kata yang merepresentasi fokus perbincangan warganet. Setidaknya ada tiga fokus perbincangan, yakni topik kecurangan, koalisi, dan pemakzulan.

Gambar 6. Top Words pemantauan topik hak angket

Topik kecurangan menjadi yang paling banyak disebut karena hal ini yang menjadi pemicu munculnya isu hak angket. Topik tersebut direpresentasi dengan kemunculan kata kecurangan dan sirekap. Seperti yang diunggah oleh akun partai @NasDem dan @timpenguinnas ketika mereka membahas kecurangan dan akun @KamandanunGaPak dan @sutanmangara yang membahas permasalahan sirekap. 

Gambar 7. Unggahan dengan topik kecurangan
Gambar 8. Unggahan dengan topik sirekap

Untuk topik koalisi dari isu hak angket direpresentasikan dengan kata koalisi dan nasdem. Contoh unggahan seperti yang dibuat oleh akun @ekowboy2 dan @BangPino_ yang melihat koalisi antar partai ini memiliki power yang cukup besar. Akun resmi partai NasDem juga turut andil dalam menyuarakan wacana koalisi ini.

Gambar 9. Unggahan dengan topik koalisi

Sedangkan topik terakhir yakni pemakzulan direpresentasi dengan kata pemakzulan dan presiden. Sejumlah pihak melihat bahwa isu hak angket ini memiliki satu muara, yaitu untuk memakzulkan presiden. Contohnya adalah unggahan dari akun @Ruroun1Kingtuk dan @OposisiCerdas.

Gambar 10. Unggahan dengan topik pemakzulan

Arus utama dari isu hak angket juga bisa dilihat dari unggahan dari akun yang meraup impresi tertinggi. Melalui grafik Top Accounts terlihat bahwa akun @abu_waras, @Mdy_Asmara1701, dan @NenkMonica mampu meraup impresi yang tinggi dari unggahan-unggahannya.

Gambar 11. Akun yang meraup impresi terbanyak

Akun @abu_waras melihat bahwa keberadaan hak angket adalah keniscayaan karena sudah menjadi tuntutan rakyat. Akun @NenkMonica berharap agar anggota DPR menggunakan hak tersebut dan mencari dukungan dari warganet.

Gambar 12. Unggahan dari akun dengan impresi terbanyak

Sedangkan akun @Mdy_Asmara1701 mengutip pernyataan Jusuf Kalla apabila publik tidak perlu khawatir dengan keberadaan hak angket. Upaya ini justru bagus untuk menghilangkan kecurigaan atas kecurangan. @Mdy_Asmara1701 juga menyerukan dukungan melalui tagar #DukungHakAngket.

Gambar 13. Unggahan dengan tagar #DukungHakAngket
Gambar 14. Tagar yang kerap digunakan sepanjang pemantauan

Tagar tersebut kemudian menjadi tagar yang paling banyak digunakan warganet di sepanjang periode pemantauan. Tagar #DukungHakAngket setidaknya digunakan ke dalam 40.563 unggahan. Selanjutnya terdapat tagar #TempoNasional dan #HakAngketDPR. Tagar yang cukup agresif dari dalam daftar adalah tagar #WowoWiwiRajaCurang.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Fenomena 5 Tahunan Akibat Kalah di Pemilu: Caleg Stres hingga Depresi

0

Calon legislatif mengalami stres atau depresi akibat tak mampu meraup suara seolah menjadi fenomena 5 tahun sekali selama Pemilu. Mengutip dari dari detik.com, derdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan pada Pemilu 2009 terdapat 7.736 caleg stres karena tak bisa menjadi anggota dewan. Kemenkes juga memprediksi apabila jumlah caleg stres setiap pemilu akan berkisar di angka yang sama.

Apa sebenarnya yang menyebabkan fenomena ini terus berulang. Menurut Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko dilansir dari rri.co.id penyebab utama caleg stres adalah mekanisme pencalegan dari partai politik. Caleg diharuskan memiliki strategi dan cara masing-masing dalam mengumpulkan dukungan tanpa bantuan mesin politik partai.

Untuk menghimpun dukungan tersebut dibutuhkan modal dana yang tidaklah sedikit. Asumsinya apabila para caleg maka mereka memiliki peluang atau kesempatan untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan. Sebaliknya jika tak terpilih tentu yang bersangkutan memiliki beban yang berat sehingga menjadi salah satu faktor caleg stres.

Netray mencoba menangkap berbagai berita yang terjadi usai pemilu selesai terutama yang berhubungan dengan para caleg yang kalah atau pun gagal dalam kontestasi. Dengan menggunakan kata kunci caleg&&depresi, caleg&&gagal, caleg&&kalah serta caleg&&stres selama periode 15 – 21 Februari 2024 ditemukan 398 artikel dari 130 media membahas kata kunci. 

caleg stres
Gambar 1. Statistik pemberitaan topik caleg stres karena kalah

Pemantauan Masing-masing Kata Kunci Topik Caleg Stres hingga Depresi

Untuk kata kunci caleg depresi, Netray mendapatkan 113 artikel selama periode pemantauan. Berita yang mengandung kata kunci tersebut banyak yang menyoroti kasus pemilihan legislatif di Cirebon. Puluhan anggota tim sukses calon anggota legislatif Kabupaten Cirebon dikabarkan mengalami stres. Mereka akhirnya menjalani pengobatan alternatif di Padepokan Anti Galau di Desa Sinarancang Kabupaten Cirebon. 

Gambar 2. Statistik pemberitaan kata kunci caleg depresi

Para anggota timses tersebut mengalami gejala suka melamun, berbicara sendiri, hingga sulit tidur. Hal ini disebabkan penghitungan suara dan suara yang diperoleh caleg yang diusung tidak sesuai harapan. Selain itu, para timses ini juga ditagih janji oleh caleg terkait kemenangan.

Tak hanya timses, pendukung caleg yang memberi dana alias donatur juga mengalami depresi karena uangnya habis untuk mendukung seorang caleg. Hal ini terdata di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Prahardian Priatama, Bogor. Stres dan depresi bahkan juga terjadi pada pemilih. Seorang warga Jakarta berinisial L (42) mengalami depresi karena tidak bisa nyoblos di Sumbawa akibat kehilangan KTP. Ketiga warta tersebut dapat diamati pada gambar di bawah ini.

Kemudian untuk kata kunci caleg stres menyeruak dalam 142 artikel. Pemberitaan dengan kata kunci ini tidak banyak berbeda dengan kata kunci sebelumnya. Seperti berita dugaan caleg stres di Ngawi. Dari sebuah video viral menampilkan seorang pria berteriak-teriak di depan gedung DPRD Ngawi. 

Gambar 4. Statistik pemberitaan kata kunci caleg stres

Petugas KPPS ternyata juga mengalami kelelahan mental akibat terdampak Pemilu. Seperti yang terdata di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari, Jakarta Barat. Sebanyak 4 anggota KPPS dan 12 anggota menjalani konseling kejiwaan. Gejala yang ditunjukkan antara lain cemas, depresi ringan, overthinking, sulit tidur, gangguan mood, cepat lelah, halusinasi hingga sulit kontrol diri.

Apabila penyebab timses menjalani konseling kejiwaan sebagian besar adalah karena caleg yang diusungnya kalah suara. Sementara, anggota KPPS yang ikut dalam konseling kejiwaan, mengalami stres karena kurang tidur dan proses penghitungan surat suara memakan waktu lama.

Berita terkait caleg stres pun melahirkan narasi hoaks. Seperti seorang caleg di Bengkulu yang diduga stres melalui sebuah video viral. Terduga caleg ini berteriak-teriak di sekitar TPS akan tetapi kebenarannya adalah seorang anak remaja laki-laki berkebutuhan khusus yang kehilangan sandal saat main ke TPS. Maka kemudian ia berteriak meminta sandalnya dikembalikan. Berita- berita di atas seperti yang dituliskan portal Suara, Poskota dan VOA Indonesia pada gambar di bawah.

Sedangkan kata kunci caleg kalah tertuang dalam 182 artikel. Caleg kerap memberi sesuatu kepada pemilih untuk mendapat suara mereka. Akan tetapi caleg yang kalah biasanya akan meminta kembali pemberian mereka. Tak jarang muncul berita caleg meminta kembali amplop serangan fajar hingga mengambil lagi bantuan semen yang telah diserahkan ke masjid.

Seperti yang diberitakan Bisnis Bandung dari sebuah  video viral memperlihatkan salah seorang timses caleg meminta kembali amplop serangan fajar kepada warga usai caleg dukungannya diduga kalah. Diketahui orang itu video tersebut merupakan timses salah seorang paslon di DPRD Dapil 3 Erenkang, Desa Pana, Kecamatan Alla, Sulawesi Selatan.

Gambar 6. Statistik pemberitaan kata kunci caleg kalah

Sementara itu kejadian caleg mengambil semen berasal dari Nusa Tenggara Barat oelh caleg berinisial BSR. Kades setempat menanggapi bahwa ia merasa kasihan dengan caleg itu. Namun di lain sisi, ia juga prihatin karena ini kerap terjadi setiap Pemilu.

Kelakuan tak kalah mencengangkan menyeruak di Donggala, Sulawesi Tengah. Seorang caleg membongkar makam dari keluarga tidak mencoblosnya saat pemilu 2024, Rabu (14/2/2024) lalu. Lahan makam tersebut kabarnya merupakan tanah caleg kalah tersebut sudah diwakafkan di Kabonga Besar, Banawa, Donggala, Sulawesi Tengah.

Terkhir kata kunci caleg gagal, tampak dalam 236 artikel. Meski tak semua caleg gagal mengalami stres atau depresi, rerata mereka pasti mengeluarkan biaya besar untuk kampanye. Para artis hingga publik figur yang mengikuti kontestasi Pileg 2024 diindikasi kalah ternyata mengerahkan modal tak sedikit. Salah satunya Dede Sunandar. Ia maju sebagai caleg DPRD Kota Bekasi Dapil 5 Bekasi Barat dan Pondok Gede dari Partai Perindo. Meski telah merelakan dua mobil sebagai modal kampanye, hasil perhitungan menunjukan ia hanya memperoleh 10 suara.

Gambar 8. Statistik pemberitaan kata kunci caleg gagal

Lain lagi kisah dari Calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur Erfin Dewi Sudanto. Ia merupakan mantan kades Bataan yang rela menjual ginjalnya untuk kampanye. Meski begitu perolehan suaranya hanya berasal dari warga desanya.

Jika dilihat berdasarkan kata yang sering digunakan media massa ternyata fasilitas kesehatan seperti rsud, kesehat, jiwa, pasien, rumah, sakit menjadi kosakata yang mendominasi selama periode pemantauan. Hal ini berkaitan dengan banyaknya fasilitas kesehatan seperti rumah sakit hingga puskesmas yang sudah bersiap siaga menyediakan layanan kesehatan jiwa untuk caleg stres hingga bahkan mengalami depresi. Seperti yang disediakan oleh di Mataram, Cilacap, hingga Malang. Bahkan DKI Jakarta sudah menyediakan 25 puskesmas dan 13 RSUD untuk melayani caleg maupun petugas KPPS. begitu pula Bogor telah memiliki 132 fasilitas kesehatan terdiri atas 101 puskesmas serta 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.

Gambar 10. Jajaran kata populer

Respons Warganet terhadap Caleg Stres Karena Kalah

Selain menghimpun artikel dari media massa daring. Netray coba memantau respons warganet terhadap caleg stres karena kalah. Melalui sosial media Twitter (X) dengan periode serta kata kunci yang sama ditemukan sebanyak 870 unggahan dari 631 akun membahas topik ini. Melalui unggahan yang ada mampu memperoleh reaksi dari warganet sebanyak 3.687 impresi serta menjangkau ke kurang lebih 80,6 juta akun.

Gambar 11. Statistik pemantauan Twitter topik caleg stres

Intensitas warganet dalam membicarakan kata kunci pada awal periode pemantauan hanyak tampak sekitar puluhan unggahan. Barulah menjelang akhir periode pemantauan yakni 20 Februari unggahan mulai menanjak signifikan  dan puncaknya terjadi pada 21 Februari sebanyak 725 unggahan memperbincangkan topik ini.

Gambar 12. Intensitas unggahan dan tren sentimen perbincangan X

Perbincangan warganet didominasi sentimen negatif ketimbang positif. Salah satu yang memperoleh banyak impresi berasal dari akun @yudiharahap46. Ia beropini adanya fenomena caleg meminta uangnya kembali justru membuka fakta bahwa politik uang merupakan kejahatan yang terus terjadi semasa pemilihan. Komentar serupa datang dari @brajageni666 yang beropini bahwa Pemilu layaknya ajang judi.

Gambar 13. Opini warganet terkait caleg gagal

Sementara itu, akun @RaraLovie11 beranggapan bahwacaleg yang meminta uangnya kembali adalah hal yang memalukan. Begitu juga opini dari @AiraNtieReal mengatakan bahwa caleg tersebut siap menang namun tidak siap kalah.

Gambar 14. Opini warganet terkait caleg stres

Selain itu tampak warganet lain berspekulasi bahwa caleg DPR petahana yang gagal lolos mengaku kalah banyak modal dibanding caleg-caleg baru yang kaya seperti dari akun @cenderoeng serta @abulmuzaffar10. Ternyata spekulasi tersebut datang dari artikel pemberitaan yang bersumber dari portal detik.

Gambar 15. Opini warganet topik kekalahan caleg

Lalu untuk media yang diunggah warganet yang menjadi populer datang dari akun @feedemady yang memparodikan orang dengan gangguan jiwa. Selanjutnya, video dari akun @RagilSemar yang mengupload seorang caleg gantung diri juga cukup mendapat banyak reaksi dari warganet. Ia juga meminta agar para caleg yang gagal untuk bersabar dan jangan berpikiran pendek.

Gambar 16. Sampel media populer

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Ananditya Paradhi

Beras Mahal dan Langka, Silang Sengkarut Kebijakan Impor dan Bansos Pemerintah

0

Beras mahal dan kian langka, kini mulai diteriakkan oleh warganet. Kenaikan harga bahan pokok ini sudah dirasakan dalam sepekan terakhir. Isu bansos dan ‘borongan’ kampanye pemilu dijadikan ajang kritik warganet atas kelangkaan dan mahalnya bahan pangan utama ini. 

Berdasarkan laporan Badan Pangan Nasional, dalam sepekan terakhir tampak harga beras premium dan medium merangkak naik. Hingga per 22 Februari 2024 harga beras premium mencapai Rp 16.270/kg atau naik Rp 60/kg dari hari sebelumnya. Sedangkan harga beras medium menjadi Rp 14.230/kg atau naik Rp 90/kg dari hari sebelumnya.

Gambar 1. Harga beras premium per 22 Februari 2024
Gambar 2. Harga beras medium per 22 Februari 2024

Sementara itu, jika dilihat dari peta persebaran harga beras di Indonesia, harga beras di semua wilayah Indonesia berada di atas HET/HAP (>20%). Berdasarkan harga rata-rata nasional, Papua Tengah menjadi wilayah dengan penjualan beras premium termahal, yakni Rp 24.120/kg. Sama halnya dengan beras medium, harga termahal juga ditemukan di wilayah Papua Pegunungan dengan kisaran harga Rp 21.090/kg.

Gambar 3. Peta harga beras premium di setiap provinsi per 22 Februari 2024
Gambar 4. Peta harga beras medium di setiap provinsi per 22 Februari 2024
Gambar 5. Grafik harga beras premium sepanjang 2023-2024
Gambar 6. Grafik harga beras medium sepanjang 2023-2024

Isu naiknya harga komoditas ini menjadi perhatian media massa dan warganet Twitter (X). Netray Media Monitoring memantau topik ini dengan kata kunci beras di kedua kanal tersebut. Hasilnya ialah sebagai berikut. 

Fenomena Beras Mahal dan Langka serta Isu Bansos

Dalam periode pemantauan 15-21 Februari 2024, dengan kata kunci beras Netray menemukan 2.655 artikel yang diterbitkan oleh 309 media massa daring. Pemberitaan ini dibagi dalam beberapa kategori, yakni 1.127 atau 42% Finance & Insurance, 727 atau 27% Government, 342 atau 13% Politic, dan sisanya seperti gambar di bawah ini. 

Gambar 7. Statistik pemberitaan media

Selain memberitakan tentang kenaikan harga beras di beberapa wilayah, topik ini juga diangkat dalam isu pemerintahan dan juga politik. Bansos dan pemilu menjadi kosakata dominan yang banyak ditemukan dalam topik pemberitaan beras mahal dan langka ini. Hal ini disinyalir menjadi salah satu faktor harga beras meroket pada pekan ini. 

Gambar 8. Jajaran kosakata dominan dalam pemberitaan tentang beras mahal

Media Radar Aktual mengunggah artikel tentang impor beras per Januari 2024. Dalam artikel tersebut diungkap jika total nilai impor beras Indonesia selama periode Januari 2024 tercatat mencapai 279,2 juta dolar (Rp4,3 triliun). Nilai impor beras tahun 2024 naik sebesar 135,1%. Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menekankan bahwa beras impor tidak langsung dilepaskan ke pasar dan sangat tergantung pada kebijakan pemerintah, sehingga pola impor beras sulit diprediksi. 

Gambar 9. Sampel berita tentang impor beras
Gambar 10. Sampel berita tentang impor beras

Impor besar-besaran ini justru menimbulkan spekulasi buruk tentang kebijakan bansos yang digelontorkan oleh pemerintah. Artikel-artikel tentang isu pun dinaikkan oleh beberapa media, seperti contoh di bawah ini. Melansir dari Pikiran Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Hidayatullah memberikan tanggapan tentang fenomena beras langka dan mahal yang terjadi saat ini. Menurutnya, penyebab dari hal tersebut salah satunya adalah dari adanya ‘jor-joran’ bansos. 

Gambar 11. Sampel berita tentang isu bansos penyebab beras mahal dan langka
Gambar 12. Sampel berita tentang isu bansos penyebab beras mahal dan langka

Tidak berhenti di sini, fenomena beras mahal dan langka ini juga diduga memiliki hubungan dengan situasi politik yang tengah panas saat ini. Masifnya kegiatan bagi-bagi bantuan pangan saat kampanye oleh Presiden disinyalir sebagai upaya menarik perhatian dan suara rakyat yang kemudian menimbulkan kelangkaan beras di pasaran. Akan tetapi, isu ini ditepis oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Dikutip dari Times Indonesia, Muhadjir Effendy membantah tudingan kenaikan harga beras yang berkaitan dengan kondisi politik di Indonesia. 

Gambar 13. Sampel berita tentang isu impor beras untuk kampanye
Gambar 14. Sampel berita tentang pemerintah bantah isu beras mahal karena kondisi politik

Warganet Keluhkan Kenaikan Harga Beras

Keluhan beras mahal ini juga disampaikan oleh warganet Twitter. Dalam periode pemantauan dan kata kunci yang sama, Netray menemukan lebih dari 132 ribu unggahan yang dibuat oleh 39,8 akun. Ratusan ribu unggahan tersebut mendapatkan 152,2 ribu impresi dengan potential reach mencapai 247,6 juta akun. 

Perbincangan tentang langka dan mahalnya komoditas ini memuncak di tanggal 20 Februari 2024 dengan total perbincangan mencapai 42.472 unggahan dalam sehari. Sementara itu, apabila dilihat berdasarkan sentimen, unggahan dengan sentimen negatif mendominasi sepanjangan periode pemantauan.

Gambar 15. Grafik intensitas perbincangan warganet tentang beras mahal dan langka
Gambar 16. Grafik sentimen trend perbincangan warganet

Perbincangan warganet terkait topik ini juga sama halnya dengan berita yang diunggah oleh media massa. Isu tentang kaitan dengan pemilu dan juga bansos santer disuarakan oleh warganet. Akan tetapi, tidak hanya komoditas beras yang ramai dikeluhkan oleh warganet. Harga sembako lainnya, seperti telur dan minyak juga santer diteriakkan oleh warganet Twitter. 

Gambar 17. Jajaran kosakata yang mendominasi perbincangan

Mahal dan juga sulit dicari menjadi salah satu keluhan yang sampai sekarang ramai diunggah warganet. Situasi dan kondisi ketersediaan bahan pangan tersebut santer diunggah warganet sebagai bentuk protes. Bahkan unggahan-unggahan tersebut menyentuh belasan ribu impresi dalam setiap twit yang dinaikkan. 

Bansos dan pemilu juga menjadi kosakata yang sering digunakan warganet dalam mengkritik kejadian ini. Penggelontoran bansos secara besar-besaran menjelang pemilu disinyalir menjadi penyebab langka dan juga mahalnya beras.

Seperti yang diungkap oleh salah satu akun di bawah ini yang menyebut jika langka dan mahalnya beras diakibatkan oleh permainan pemerintah terkait kebijakan bansos. 

Tidak hanya itu, kelangkaan bahan pangan ini juga diduga akibat dari ‘borongan’ untuk kampanye. Selain itu, pupuk yang semakin mahal juga dianggap sebagai kegagalan pemerintah dalam menerapkan kebijakannya dalam tata kelola pangan. 

Atas kejadian ini, warganet pun berbondong-bondong mengkritik Presiden Jokowi yang dianggap sebagai ‘biang keladi’ langka dan mahalnya bahan pangan ini. Isu bansos yang digunakan sebagai kampanye terselubung menjadi ajang kritik yang santer digaungkan warganet.

Gambar 18. Sampel unggahan tentang kritik terhadap Jokowi
Gambar 18. Sampel unggahan tentang kritik terhadap Jokowi
Gambar 18. Sampel unggahan tentang kritik terhadap Jokowi

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Ananditya Paradhi

Film Komedi Agak Laen Banjir Pujian Warganet Bahkan Capres/Cawapres Peserta Pemilu

0

Film ‘Agak Laen’ yang dibuat oleh rumah produksi milik Ernest Prakasa sedang merajai layar lebar Indonesia. Film bergenre komedi dengan sentuhan horor ini mampu menembus 6,2 juta penonton pada hari ke-19 pemutaran sejak 1 Februari 2024 seperti yang dilansir dari Instagram Imajinari Pictures @imajinari.id.

Gambar 1. Unggahan ‘Agak Laen; @imajinari.id

Film ini bercerita tentang empat sekawan; Boris, Jegel, Bene, dan Oki, yang membuka rumah hantu di pasar malam demi memenuhi tuntutan ekonomi. Namun nasib malang menimpa mereka. Terjadi sebuah kecelakaan saat mereka sedang menunggu pengunjung. Seseorang yang berusaha sembunyi di rumah mereka meninggal akibat terkena serangan jantung karena merasa ketakutan. Arwah orang yang ternyata caleg ini gentayangan, namun musibah ini malah membuat rumah hantu empat sekawan ini viral hingga akhirnya ramai didatangi pengunjung.

Gambar 2. Poster film ‘Agak Laen’

Apa sebenarnya yang membuat film ini terus bertahan di bioskop dan meraih jutaan penonton? Netray mencoba menangkap respon warganet yang telah menonton film ini menggunakan kata kunci ‘agak laen’ selama periode 12 -19 Februari 2024. Hasilnya kurang lebih 5 ribu akun yang menghasilkan 8,9 ribu unggahan memperbincangkan film ini. Dari unggahan yang ada mampu menghasilkan reaksi warganet sebanyak 69 ribu impresi bahkan menjangkau ke lebih dari 45,3 juta akun.

Gambar 3. Statistik perbincangan X topik film agak laen

Meski telah mengudara selama kurang lebih 2 minggu film ini masih jadi perbincangan. Terlihat pemantauan selama seminggu terakhir intensitasnya masih fluktuatif. Terlihat pada grafik di bawah pada tanggal 13, 14 dan 19 Februari pembahasan topik ini mencapai ribuan unggahan.

Gambar 4. Intensitas unggahan perbincangan

Secara umum warganet X dominan memuji film ini. Mereka merasa terhibur setelah menyaksikan ‘Agak Laen’. Seperti dapat diamati pada jajaran kata populer di bawah ini. Kata lucu, menghibur, bagus, keren, dan seneng muncul cukup menonjol. Kesan tersebut seperti diungkapkan oleh Cak Imin dalam akunnya @cakimiNOW. Cak Imin menonton film ini bersama keluarga serta teman-teman putrinya. Unggahannya tersebut sekaligus menjadi yang terpopuler selama periode pemantauan dengan perolehan 1,3 ribu komentar 19,7 ribu likes dan 2,1 ribu repost. Ungkapan serupa juga terlihat dituliskan @andinitrn yang juga menonton beramai-ramai bersama rekan kerjanya.

Gambar 5. Jajaran kata populer
Gambar 6. Sampel unggahan kata ‘lucu’

Komedi dari film Agak Laen sepertinya mengena di selera khalayak umum. Tampak kata ketawa juga mendominasi perbincangan warganet. Hal tersebut seperti yang dituliskan akun @triplends yang mengaku tertawa hingga lelah. Sedangkan akun @maxchwang2 yang tak terbiasa menonton film bergenre komedi juga ikut ketawa hingga terbahak-bahak. Hal serupa dituliskan akun @seokchrysant.

Animo penonton yang tinggi membuat film Agak Laen saat ini menjadi film Indonesia terlaris ke-6 sepanjang masa. Hal ini ditunjukan dari kata rame dan terlaris yang masuk dalam jajaran kata paling sering digunakan warganet. Seperti yang diunggah @eilooneyace bahwa akibat banyaknya yang membicarakan film ini ia menjadi tergerak untuk ikut menonton. Sementara itu @HabisNontonFilm memaparkan bahwa film ini meraih peringkat ke-6 film Indonesia terlaris, menggeser posisi DILAN 1991 yang rilis 2019 dengan perolehan penonton sebanyak 5.253.411 orang.

Gambar 8. Sampel unggahan kata ‘rame’
Gambar 9. Sampel unggahan kata ‘terlaris’

Selain itu kata podcast juga terlihat mendominasi. Tersebab film ini hadir dari siniar (podcast) komedi yang telah mereka mulai sejak tahun 2021 di kanal YouTube. Warganet menceritakan pengalamannya rutin mendengar siniar Agak Laen sehingga ingin menonton filmnya. Begitu pula sebaliknya, ada penonton film yang kemudian penasaran untuk mendengarkan versi podcast. Hal ini seperti ysng dituliskan akun  @AbigailNatalini dan @gadispartay.

Kemudian kata imin, ganjar hingga anies para calon presiden dan wakil presiden ternyata juga termasuk yang sering dibicarakan warganet. Hal ini terkait dengan kegiatan yang dilakukan mereka selama masa tenang pemilu. Tak hanya Cak Imin yang menonton film ini seperti yang sudah disebutkan di atas, Ganjar ternyata juga menyaksikan film ini. Seperti yang ia unggah di akun resminya @ganjarpranowo. Ganjar memuji film produksi Ernest Prakasa ini membuat jantung tratapan dan bikin mulut pegal.

Candaan Agak Laen Berbuah Kritik

Tak sepenuhnya mendapat pujian, ada pula warganet yang kurang setuju terhadap jokes alias candaan yang muncul dalam film terutama yang menyasar disabilitas bisu yang diperankan oleh Sadana Agung. Keprihatinan itu seperti yang dituliskan akun @yozariam, @clonazepump, dan @Svastiko. Tak hanya itu akun @adephsuketi merasa sedih karena tontonan ini masih menyajikan hal yang misoginis atau kebencian terhadap wanita secara ekstrim. 

Meski begitu, kritik atas film Agak Laen terhitung tidak memiliki dampak yang besar di linimasa Twitter. Pasalnya arus utama perbincangan tetap dikuasai ujaran yang bersifat mengapresiasi film tersebut. Hal ini dapat disimak salah satunya melalui unggahan dari akun yang meraup impresi terbanyak.

Akun yang paling berpengaruh dalam memperbincangkan film ‘Agak Laen’ jatuh pada @cakimiNOW dengan 30,1 ribu reaksi, disusul @HabisNontonFIlm 26,1 ribu reaksi dan posisi ketiga terpaut jauh jumlah impresi yakni  @nnauraayu yang memperoleh 3 ribu reaksi dari warganet.

Gambar 13. Jajaran akun populer

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Ananditya Paradhi

Puluhan Petugas KPPS Tumbang, Warganet Tepis Tudingan Kecurangan

0

Pra pemilu, publik sempat terhibur atas lelucon petugas KPPS yang ‘naik kelas’ dari honorer mereka. Akan tetapi, pasca perhelatan pesta demokrasi ini cerita duka justru menyelimuti petugas KPPS. Teknis pekerjaan yang rumit, kurangnya pembekalan yang menyebabkan masa kerja panjang, hingga kurang ketatnya syarat skrining kesehatan menjadi penyebab tingginya angka kematian petugas pemungutan suara tersebut. 

Per Senin, 19 Februari 2024 berdasarkan data yang dirilis oleh KPU, petugas pemilu yang meninggal berjumlah 71 orang dan petugas yang sakit sebanyak 4.567 orang. Berdasarkan data Kemenkes yang dirilis oleh BBC, penyebab terbesar dari kematian petugas tersebut adalah penyakit jantung yang mencapai 13 korban.

Memantau kejadian ini, Netray Media Monitoring kembali menganalisis pemberitaan media dan perbincangan warganet Twitter (X) dalam periode 15-19 Februari 2023. Hasilnya sebagai berikut.

Korban Meninggal KPPS Ingatkan Warganet Tragedi Pemilu 2019

Di kanal news Netray, berita yang mencatut kata kunci kpps ditemukan dalam 3.924 artikel. Berita-berita tersebut dirilis oleh 331 media berita daring. Portal media yang santer memberitakan kata kunci ini adalah Suara dengan unggahan sebanyak 170 artikel.

Gambar 1. Statistik pemberitaan media massa
Gambar 2. Jajaran top portal media

Puncak pemberitaan tentang topik ini terjadi di tanggal 15 Februari 2024 dengan total 1.349 artikel dalam sehari. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan sentimen pemberitaan, artikel bersentimen negatif tampak dominan sepanjang periode pemantauan.

Gambar 3. Grafik intensitas pemberitaan media massa
Gambar 4. Grafik sentimen pemberitaan media massa

Salah satu isu yang memberikan sentimen negatif kepada kata kunci ini adalah tentang kondisi petugas KPPS pasca pemilu yang dinyatakan sakit hingga meninggal dunia. Tragedi ini mengingatkan pada kejadian Pemilu 2019 yang menelan korban hingga ratusan jiwa. Berdasarkan catatan KPU per Oktober 2019, jumlah petugas yang meninggal mencapai 894 jiwa sedangkan yang sakit sebanyak 5.175 orang.

Beban kerja yang berat serta kurangnya pembekalan untuk petugas pemula/muda menjadi faktor yang menyebabkan petugas ‘kewalahan’ atau kelelahan dalam bertugas. Proses pengambilan dan penghitungan suara pemilu serentak ini menghabiskan waktu bahkan lebih dari 24 jam. Akibatnya, kelelahan tersebut pun berujung pada jatuhnya korban hingga meninggal dunia.

Gambar 5. Sampel berita tentang beban kerja petugas pemilu
Gambar 6. Sampel berita tentang beban kerja petugas pemilu

Warganet Tepis Isu Kecurangan Pemilu

Berita duka hingga isu kecurangan yang dituduhkan kepada KPPS ini pun juga mendapat tanggapan dari warganet Twitter(X). Sebanyak lebih dari 70 unggahan yang menyebut kata kunci kpps. Topik ini menyedot atensi warganet, terlihat dari jumlah impresi yang sebanyak 222,2 ribu reaksi dengan potential reach mencapai 169,9 juta akun.

Gambar 7. Statistik perbincangan warganet

Perbincangan warganet di kanal ini terlihat naik turun dan memuncak di tanggal 19 Februari dengan total 22,9 ribu unggahan dalam sehari. Sama halnya dengan kanal pemberitaan, jika dilihat berdasarkan sentimen, unggahan bersentimen negatif tampak lebih mendominasi di sepanjang pemantauan.

Gambar 8. Grafik intensitas perbincangan warganet
Gambar 9. Grafik sentimen trend perbincangan warganet

Petugas yang jatuh sakit hingga meninggal dunia juga menjadi topik yang santer diunggah warganet terkait kata kunci ini. Perbincangan bersentimen negatif kian santer setelah adanya isu kecurangan di tempat pemungutan suara (TPS). Warganet yang tidak menerima tuduhan tersebut pun turut membela petugas KPPS dengan menaikkan beberapa tagar dukungan, seperti #dituduhcurang, #ngitung28jam, dan #5jutakppskerjakeras.

Gambar 10.Jajaran kosakata dominan

Pemilu serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, serta anggota DPD RI disinyalir menjadi faktor kelelahan para petugas KPPS. Pemungutan dan penghitungan suara yang harus dituntaskan dalam satu hari tersebut menjadi beban kerja yang begitu berat bagi petugas pemilu. Hal inilah yang dijadikan ajang kritik warganet atas tragedi yang menimpa petugas pemilu.

Gambar 11. Sampel unggahan tentang kritik pemilu serentak
Gambar 12. Sampel unggahan tentang kritik pemilu serentak

Sebelumnya, publik dibuat terpikat dengan tawaran gaji petugas KPPS yang menyentuh kisaran 1 juta lebih. Akan tetapi, beberapa calon petugas tersebut terutama pemula tidak menyangka jika beban kerja yang diterima justru lebih berat. Beberapa warganet pun menyampaikan hal tersebut bahkan merasa ‘kapok’ mendaftar sebagai petugas pemilu. Bahkan ketika sejumlah banyak petugas merasa lelah hingga jatuh sakit, mereka mengaku kesulitan untuk mengambil gaji yang merupakan haknya sebagai petugas.

Gambar 13. Sampel unggahan tentang keluhan menjadi petugas pemilu
Gambar 14. Sampel unggahan tentang keluhan menjadi petugas pemilu

Tak berhenti di isu petugas yang jatuh sakit hingga meninggal dunia. Warganet juga dibuat geram oleh isu kecurangan yang terjadi saat pemungutan suara. Banyak dari warganet yang menceritakan tentang perjuangan petugas yang menghabiskan tenaga dalam Pemilu 2024 kali ini. Bahkan warganet pun justru berbalik curiga jika kecurangan tersebut justru berasal dari proses perekapan tingkat atas, yakni KPU. Oleh karena itu, tak sedikit warganet yang turut membela petugas KPPS yang sudah bekerja keras dalam prosesi tersebut.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Ananditya Paradhi

Pembahasan Pasca Pemilu di Media Sosial dan Pemberitaan, Isu Kecurangan Jadi Perhatian

Momentum pesta demokrasi yang ditunggu-tunggu alias pemilihan umum (Pemilu) 2024 telah dilaksanakan pada 14 Februari 2024 secara serentak di seluruh Indonesia. Sejumlah isu mengisi perbincangan di momentum pemilu kali ini. Namun yang paling banyak dibicarakan adalah dugaan kecurangan khususnya dalam penghitungan suara Pilpres 2024 yang dinilai menguntungkan paslon 02 yang memang unggul di atas 50% pada quick qount dari sejumlah lembaga survey. Sirekap, aplikasi rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu pun menjadi trending topik lantaran menampilkan hasil rekap yang tidak sesuai.

Dari pantauan Netray, selama periode 14-15 Februari 2024, kata kunci pemilu dan sirekap di media sosial Twitter (X) terpantau muncul dalam 457 ribu unggahan dari 127,9 ribu akun. Perbincangan topik ini menghasilkan 807,7 ribu reaksi dari warganet yang berpotensi menjangkau hingga 492,4 juta akun X.

Gambar 1. Statistik perbincangan X topik pemilu

Intensitas perbincangan paling banyak terjadi pada 15 Februari 2024, sebanyak 239,7 ribu unggahan muncul pada hari itu. Sedangkan hari sebelumnya yakni 14 Februari 2024 tak berbeda jauh sejumlah 217,7 ribu unggahan memperbincangkan kedua kata kunci.

Gambar 2. Intesitas perbincangan X topik pemilu

Perbincangan warganet X tampak berfokus pada kecurangan pemilu, terlihat kata kecurangan dan curang terlihat menonjol.

Kecurangan yang dijabarkan warganet satu di antaranya adalah soal kertas suara yang telah dicoblos terlebih dahulu oleh segelintir oknum di Madura untuk paslon nomor 02. Info ini tampak diunggah akun Ben AsyrafFor01 dan @mapedos01 yang mampu memperoleh ribuan impresi dari warganet. Kecurangan serupa juga terjadi di Tegal hingga Bandung yang tampak dipaparkan oleh dari akun @Yurissa_Samosir yang juga merupakan loyalis Anies-Muhaimin. Demikian dengan akun @PribadiSetiawa4 yang menunjukkan kecurangan yang terjadi di Cakung Jakarta Timur.

Gambar 3. Jajaran kata populer
Gambar 4. Sampel unggahan @mapedos01
Gambar 5/ Sampel unggahan @Yurissa_Samosir
Gambar 6. Sampel unggahan @PribadiSetiawa4

Selain itu warganet juga tampak semangat mengumpulkan barang bukti kecurangan baik melalui video maupun foto. Terlihat pada akun @linabossanova, @timpenguinnas, @kayseraphine hingga musisi Ananda Badudu @anandabadudu yang turut membuat utas untuk menghimpun bukti dari warganet se-indonesia.

Semantara itu akun berita @TirtoID turut meramaikan jagad X dengan menampilkan utas kecurangan masa lalu yang terjadi pada masa orde baru, pimpinan Soeharto. Utasnya ini berhasil memperoleh ribuan likes dan repost dari warganet.

Gambar 9. Sampel unggahan @TirtoID

Selain kecurangan yang terjadi secara langsung warganet X juga terlihat menyoroti aplikasi SiRekap milik KPU. Aplikasi ini cukup mendominasi perbincangan di samping kata ‘kecurangan’. Kata “sirekap” muncul dalam 44,4 ribu unggahan. Warganet banyak menyoroti kesalahan yang terjadi pada sistem pindai siRekap yang salah menangkap angka yang tertera pada kertas Hasil C1 Plano sehingga menggelembungkan atau bahkan mengurangi jumlah suara paslon. Hal ini seperti yang dituliskan akun @hipohan serta @keepitseigi.

Gambar 10. Statistik perbincangan SiRekap
Gambar 11. Sampel unggahan kata ‘sirekap’

Banyak juga warganet yang memberikan bukti melalui rekaman video seperti yang diunggah akun @Malika6027. Kejadian tersebut membuat warganet meragukan SiRekap seperti yang dituliskan akun @Billiardoo yang menginginkan aplikasi untuk diusut. Selain itu, ada pula akun @elisa_jkt meminta publik tidak perlu percaya pada hasil perhitungan aplikasi. Ia juga menekankan bahwa kesalahan OCR (optical character recognition) terjadi di semua paslon bukan hanya salah satu saja. Meski begitu ia juga merasa marah karena KPU tak mampu mengakui bahwa aplikasi tersebut memiliki kualitas yang buruk.

Penyidik senior Novel Baswedan juga turut bersuara untuk aplikasi siRekap. Dia berpendapat bahwa KPU seharusnya melakukan simulasi terlebih dahulu agar tak membawa masalah ke depannya.

Gambar 13. Sampel unggahan @nazaqistsha

Sementara itu dari Pemilu 2024 ini banyak warganet yang mengungkapkan emosi negatifnya terhadap ajang 5 tahun sekali ini. Melalu jajaran top complaints warganet banyak yang merasa kecewa, susah, hingga mengatai goblok. Keluhan warganet tersebut dapat diamati pada gambar di bawah ini.

Gambar 14. Jajaran keluhar warganet

Keluhan serupa juga ternyata ditemukan dalam jajaran tagar yang banyak digunakan warganet. Seperti yang dapat diamati pada gambar di bawah ini, protes warganet dituangkan dalam tagar #KPUBiangCurangBrutal, #PemiluCurang, hingga #PemiluUlang. Kepercayaan masyarakat kepada KPU menurun akibat ada penggelembungan suara untuk salah satu paslon dari bukti-bukti yang beredar di jagad internet.

Gambar 16. Jajaran tagar populer

Sedangkan akun yang paling berpengaruh selama periode pemantauan terdapat @xasnadstr dengan perolehan impresi hingga 103,2 ribu. Akun ini membahas soal betapa sedihnya bila paslon nomor 02 menang karena sebagai masyarakat awam telah merasa dibodohi permainan politik. Di urutan selanjutnya ada akun @DarsAlexandra1yang terpaut jauh yakni hanya sebesar 62,5 ribu reaksi. Di urutan ketiga perolehan impresi diraih @convomfs yang menampung opini warga terkait pemilu secara anonim dengan perolehan impresi 27,3 ribu reaksi

Gambar 17. jajaran akun populer

Pantauan Pemberitaan Media Massa Topik Pemilu

Netray juga coba menilik topik Pemilu 2024 ini melalui pemberitaan media massa. Dengan menggunakan kata pemilu selama periode 14-15 Februari ditemukan sebanyak 9,4 ribu artikel dari 385 media. Sebesar 85 persen pemberitaannya bertemakan politik lalu diikuti pemerintahan hukum hingga otomotif.

Gambar 18. Statistik pemberitaan topik pemilu

Pemberitaan media massa didominasi oleh pembahasan perolehan suara mulai paslon capres-cawapres hingga anggota DPRD Kabupaten. Seperti artikel dari Tribun Pontianak yang terbit tanggal 15 Februari 2023 bahwa Partai Buruh dan Partai Ummat memimpin dalam perolehan suara Pemilu legislatif anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak. Selain itu ada Ayo Bandung yang memberitakan istri Ridwan Kamil Atalia Praratya berdasarkan hasil real count KPU per 15 Februari pukul 21.00 WIB, Atalia berada di posisi pertama mengalahkan para artis seperti Giring Ganesha, Melly Goeslaw, hingga Soimah sebagai caleg DPR dapil Jabar. 

Gambar 19. Grafik Hot Issues

Kemudian nama Prabowo menjadi yang paling banyak disebut dalam pemberitaan media massa dibanding Ganjar dan Anies. Nama Prabowo 11,9 ribu kali dibanding Ganjar hanya disebut 6,4 ribu kali dan Anies sejumlah 5,5 ribu kali. 

Pemberitaan Prabowo mencuat ditengarai akibat namanya yang unggul dibanding dua paslon lainnya dalam hitung cepat  (quick count). Bahkan meski hanya berdasar quick count Prabowo telah mendapat ucapan selamat dari empat pemimpin dunia. Mereka adalah Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Ceko Petr Fiala, dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Warta ini seperti yang dituliskan pada situs Suara di bawah ini.

Selain itu nama paslon Prabowo-Gibran per tanggal 15 Februari pukul 12.00 berdasar perhitungan real count sementara KPU mampu menang di kandang banteng (PDIP) Jawa Tengah. Prabowo-Gibran berhasil meraih suara sebesar 52,7 persen atau sebesar 3.195.310. Sedangkan Anies-Muhaimin mendapatkan suara sebesar 12,02 persen atau 780.260, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan porsi 34,43 persen atau 2.087.283 suara. Hal ini seperti yang diterbitkan portal TV One News pada gambar di bawah.

Di sisi lain Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Indra Charismiadji seolah mengetahui intrik antara lembaga survei dan Prabowo-Gibran. Ia mengatakan bahawa tim Prabowo Gibran telah mengetahui bahwa mereka akan menang sebesar 58 persen bahkan sebelum pencoblosan berlangsung. 

Kata kpps juga cukup mendominasi pemberitaan media massa. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) banyak disebut dalam berita terkait personil yang kelelahan, sakit, hingga meninggal terjadi di berbagai wilayah. Salah satunya Sulawesi Utara. Sebanyak 963 orang dari KPPS yang mengalami sakit akibat kelelahan. Sedangkan korban meninggal dunia terjadi di TPS Makassar. Korban bernama William, warga Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala.

KPPS juga sering disebut dalam proses perekapan suara. Seperti dari KPU Bulungan yang petugas KPPSnya sempat mengakses Sirekap. Menurut Komisioner KPU Bulungan, Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Mistang hal ini bisa terjadi karena aplikasi digunakan serentak di seluruh Indonesia hingga mengalami overload. Hal ini seperti yang diberitakan Tribun Kaltara.

Sementara itu kata ‘kecurangan‘ juga cukup mendominasi. Hal ini seperti yang disoroti oleh Kubu AMIN. Menurut Ketua Tim Hukum Nasional AMIN, Ari Yusuf Amir mengatakan tidak ada satu pihak pun yang bisa mengklaim kemenangan apabila masih banyak ditemukannya fakta dan bukti kecurangan. Sedangkan kubu Ganjar-Mahfud bahkan membentuk tim khusus untuk menelusuri kecurangan di lapangan. Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, menyebut pihaknya sudah menerima banyak laporan terkait rekayasa Pemilu yang sistematis dari hulu ke hilir, serta adanya keberpihakan aparat negara hingga perlakuan intimidasi untuk mendulang suara kubu Paslon 02. Warta ini seperti dituliskan portal Suara di bawah ini.

Kemudian untuk portal yang paling sering mengcover pemberitaan terkalit Pemilu jatuh kepada JPPN sebanyak 257 artikel diterbitkan situs ini dalam dua hari. Disusul CNN Indonesia sejumlah 249 artikel dan iNews.id sebanyak 247 artikel.

Gambar 28. Jajaran portal populer

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Winda Trilatifah

Apresiasi Film Eksil, Kisah WNI Terasing yang Tayang Terbatas di Bioskop

0

Puluhan tahun terdampar di negeri orang tanpa bisa pulang, terlunta-lunta, dicap pembangkang, hingga dibekukan paspornya setelah peristiwa G30S PKI. Satu-satunya pilihan adalah mengambil status kewarganegaraan di mana mereka berkuliah seperti Belanda, Rusia, Ceko, Swedia dan lainnya. Mereka adalah “eksil” orang-orang yang diasingkan dan bahkan dicabut status kewarganegaraannya. Kisah ini dirangkai oleh Lola Amaria dalam sebuah film dokumenter panjang berjudul “Eksil”.

Nasib para eksil ini baru mendapat pencerahan pada tahun 2023. Pemerintah mulai membahas pemulihan korban pelanggaran HAM berat masa lalu yang tertuang dalam keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat Masa Lalu.

Tak main-main, film dokumenter ini butuh bertahun untuk menyelesaikannya. Hingga pada tahun 2023 “Eksil” rilis dan diputar di berbagai festival film dan berhasil meraih penghargaan film dokumenter terbaik di Festival Film Indonesia 2023. Kini film tersebut masuk layar lebar Indonesia mulai 1 Februari 2024 sehingga dapat disaksikan oleh lebih banyak orang lagi.

Netray ingin mengetahui opini hingga kesan warganet Twitter (X) terhadap cerita mendalam dari warga Indonesia yang terasing. Dengan menggunakan kata kunci ‘eksil’ selama periode 31 Januari hingga 6 Februari 2023, ditemukan sebanyak 8,7 ribu unggahan membahas film ini. Sentimen positif lebih tinggi dari sentimen negatif, namun tidak begitu dominan.

Gambar 1. Statistik perbincangan X topik film ‘Eksil’

Intensitas perbincangan film ini tampak fluktuatif sejak tanggal perilisan dengan puncak terjadi pada 6 Februari sebanyak 2,1 ribu unggahan. Pada tanggal tersebut banyak warganet yang telah menonton memberi penilaian terhadap film ini, mulai dari menangis hingga marah.

Gambar 2. Intensitas perbincangan warganet X

Akun @TarizSolis beropini bahwa ‘Eksil merupakan film dokumenter penting dan berani, serta memberikan perspektif baru fase terkelam dalam sejarah Indonesia. Ia memuji dokumenter ini tak membosankan meski berdurasi panjang. Selain itu ia juga merasa tersentuh melalui wawancara para eksil hingga menitikkan air mata saat menontonnya. Dengan komentarnya yang panjang lebar akun ini berhasil menjadi yang terpopuler sepanjang periode pemantauan. Unggahannya mampu memperoleh reaksi berupa likes, comment, dan repost dari warganet sebanyak 5,8 ribu kali. Unggahan akun pengulas film ini dapat diamati pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Jajaran akun populer

Lalu ada akun @chriswibisana yang menjadi terpopuler kedua dengan perolehan impresi 4,234 interaksi. Chris tampak memaparkan fakta bahwa tiga eksil yang tampil dalam film telah berpulang namun kematiannya tidak sempat tercantum di kredit. Mendiang tersebut yakni Asahan Aidit, wafat pada 5 November 2020, Chalik Hamid wafat pada 13 Juli 2022, dan Sarmadji yang wafat pada 17 Desember 2022. Ia juga merekomendasikan bacaan  fiksi dengan tema serupa yaitu cerita pendek “Tanah Air” karya Martin Aleida. Cuitan Chris terlihat pada gambar di bawah ini.

Kemudian akun @Hzboy, Hestia, seorang pegiat literasi mengaitkan Pilpres mendatang dengan ‘Eksil’. Film ini baginya menjadi bekal agar tidak salah memilih paslon untuk pemimpin Indonesia mendatang. Hestia juga menyarankan bacaan berjudul Jakarta Method karya Vincent Bevins untuk melengkapi pengetahuan global tentang reaksi dunia pembantaian tahun 1965 dan hal terkait. Hestia juga menekankan bahwa pemutaran film Eksil masih terbatas sehingga jika pemutaran tersedia sebaiknya jangan dilewatkan.

Sementara itu akun @sejutaluka, Hadi Putra, mengungkapkan kekecewaan sekaligus kesedihannya saat menonton film ini 3 Februari lalu, hanya ada kurang lebih 20 orang berada di bioskop. Menurutnya film ini sebagai bentuk untuk mengingat sejarah dan melawan impunitas; pembebasan dari hukuman.

Gambar 7. Opini warganet

Sedangkan admin akun @HabisNontonFilm merasa tergetar hatinya setelah menonton dokumenter ini. Baginya film ini berhasil mengangkat sisi kemanusiaan dari 10 orang eksil. Unggahan akun ini mampu memperoleh reaksi dari warganet X sebanyak 3.012 impresi.

Emosi negatif lainnya muncul dari akun @afutami, seorang ekonom lingkungan. Ia merasa marah karena membayangkan bangsa Indonesia kehilangan besar akan kaum terpelajar yang dihapus secara sistematis—dihilangkan, dibunuh, dan diasingkan. Dia juga membandingkan generasi sekarang dengan para eksill yang lebih bisa merasakan kemewahan demokrasi dan akses informasi justru mudah melepaskan idealisme.

Gambar 9. Opini warganet

Tak seberuntung lainnya yang bisa menonton dengan lancar dokumenter ini, akun @gruusomeflower tampak membagikan pengalamannya menyaksikan dokumenter ini  di Cinepolis Plaza Semanggi, Jakarta Selatan. Di tengah pemutaran film justru layar menunjukan red grain sehingga film tidak bisa dilanjutkan. Keluhannya ini berhasil menarik perhatian warganet lainnya sebanyak 959 reaksi.

Gambar 10. Opini warganet

Keluh kesah lainnya yang muncul dari warganet tampak beberapa kota tidak menayangkan film ini padahal mereka ingin menonton dokumenter ini. Kota-kota tersebut antara lain Padang, Palembang, Makassar bahkan kota besar seperti Semarang tak kebagian jatah. Keluhan warganet tersebut dapat diamati pada gambar di bawah ini.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Winda Trilatifah