Hasil pantauan Netray pada Board “Capres & Cawapres Pilpres 2019” untuk topik Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga pada minggu keempat bulan Maret 2019 periode 25-31. Topik Jokowi-Ma’ruf masih mendominasi pemberitaan online maupun komentar berita dibandingkan topik Prabowo-Sandiaga. Akan tetapi, pada minggu ini media sosial didominasi oleh Prabowo-Sandiaga berbeda dengan minggu sebelumnya.
Secara umum Joko Widodo masih menjadi media darling yang utama dibandingkan pesaingnya Prabowo Subianto dan pasangan cawapresnya Sandiaga Uno. Hal ini dapat dilihat dari Top Person, Top Issue, mentions dan porsi pemberitaan untuk Jokowi yang cukup dominan. Meski demikian, Ma’ruf Amin yang merupakan cawapres Joko Widodo justru tidak masuk dalam daftar Top Person.
Pemberitaan di media berita online untuk kedua topik didominasi oleh sentimen positif, masing-masing yaitu 55,1% untuk Jokowi-Ma’ruf dan 51,4% untuk Prabowo-Sandiaga. Sementara di media sosial, pembicaraan terkait topik Jokowi-Ma’ruf Amin masih didominasi oleh sentimen positif sebesar 43,2%. Sedangkan pembicaraan terkait Prabowo-Sandiaga justru didominasi oleh sentimen negatif sebesar 36,8% dari total pemberitaan untuk masing-masing topik.
Hasil pantauan Netray pada Board “Capres & Cawapres Pilpres 2019” untuk topik Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga minggu ketiga 18-24 Maret 2019. Topik Jokowi-Ma’ruf masih mendominasi pemberitaan, baik dari media berita online, media sosial, maupun komentar berita dibandingkan topik Prabowo-Sandiaga.
Secara umum Joko Widodo masih menjadi media darling yang utama dibandingkan pesaingnya Prabowo Subianto dan pasangan cawapresnya Sandiaga Uno. Hal ini dapat dilihat dari Top Person, Top Issue, mentions dan porsi pemberitaan untuk Jokowi yang cukup dominan. Meski demikian, Ma’ruf Amin yang merupakan cawapres Joko Widodo justru tidak masuk dalam daftar Top Person.
Pemberitaan di media berita online untuk kedua topik didominasi oleh sentimen positif, masing-masing yaitu 55,5% untuk Jokowi-Ma’ruf dan 52,4% untuk Prabowo-Sandiaga. Sementara di media sosial, pembicaraan terkait topik Jokowi-Ma’ruf Amin masih didominasi oleh sentimen positif sebesar 44,6%. Sedangkan pembicaraan terkait Prabowo-Sandiaga justru didominasi oleh sentimen negatif sebesar 35,8% dari total pemberitaan untuk masing-masing topik.
Debat ketiga Pilres 2019 membahas tema tentang Kesehatan, Ketenagakerjaan, Pendidikan, dan Sosial Budaya. Tulisan ini akan fokus membahas tentang apa yang dibahas netizen Twitter dari awal Maret hingga setelah debat berlangsung terkait tema debat yang diangkat. Dari waktu pengambilan data yang ditentukan, akan difilter data yang mempunyai grafik percakapan tertinggi. Setelah itu akan dianalisis Jaringan Percakapan dan Topik yang dibahas.
Pada permulaan akan diambil data Twitter dari tanggal 01 Maret sampai 18 Maret. Kata kunci yang dipakai mengacu pada tema debat:
Pendidikan: ‘pendidikan murah’, ‘pendidikan mahal’, ‘beasiswa pendidikan’, ‘kartu indonesia pintar’, ‘anak putus sekolah’, ‘kartu jakarta pintar’, ‘beasiswa tidak mampu’, ‘wajib pendidikan’, ‘wajib sekolah’, ‘pondok pesantren’, ‘pesantren’, ‘kurikulum pendidikan’.
Sosial dan Budaya: ‘kesenian’, ‘kajian sastra’, ‘sastra’, ‘kesusastraan, ‘toleransi umat’, ‘keadilan sosial’, ‘santunan sosial’, ‘toleransi umat beragama’, ‘budaya baca’.
Setelah itu didapat data dengan pembagiannya sebagai berikut:
Gambar 1. Perbandingan jumlah tweet tema debat dari awal Maret hingga 18 Maret.
Pada Gambar 1 menggambarkan tema tentang Ketenagakerjaan yang paling banyak dibahas netizen dalam setengah bulan ini. Lantas kapan tepatnya tweet paling tinggi percakapannya untuk setiap tema debat? Mari kita lihat gambar selanjutnya
Gambar 2. Tren percakapan tema Kesehatan dari awal Maret hingga 18 Maret.Gambar 3. Tren percakapan tema Ketenagakerjaan dari awal Maret hingga 18 Maret.Gambar 4. Tren percakapan tema Pendidikan dari awal Maret hingga 18 Maret.Gambar 5. Tren percakapan tema Sosial Budaya dari awal Maret hingga 18 Maret.
Jika kita amati dari Gambar 2 sampai 5, grafik tertinggi percakapan sekitar tanggal 16-18 Maret. Hal ini tentu tidak mengherankan pada tanggal 17 ada peristiwa debat ketiga. Untuk itu kita akan fokus menganalisis pada tanggal 16-18 Maret.
Analisis selanjutnya akan melihat siapa saja user yang berpengaruh pada kurun waktu di atas melalui Jaringan Percakapan di bawah.
Gambar 6. Jaringan Percakapan tema Kesehatan dari 16-18 Maret.
Ada 4 user yang memiliki percakapan tinggi soal tema Kesehatan, yaitu Sutop_PN, Sandiuno, saididu, dan ubbitless. Sandiuno, saididu, dan ubbitless memiliki garis percakapan bersentimen negatif (garis merah). Posisi mereka saling berdekatan, ini berarti dalam satu pembahasan yang sama. Sedangkan user Sutopo_PN lebih berjauhan dengan 3 user sebelumnya, yang berarti berada dalam pembahasan berbeda. Sentimen percakapan Sutopo_PN mayoritas positif (Gambar 6).
Gambar 7. Jaringan Percakapan tema Ketenagakerjaan dari 16-18 Maret.
Selanjutnya pada tema Ketenagakerjaan, ada 3 kelompok. Kelompok pertama yang paling besar adalah user handokotjung dan andihiyat. 2 user ini memliki sentimen percakapan positif. Kelompok kedua adalah user _jorji, sandiuno, dan BangPino. 3 user ini memiliki sentimen percakapan negatif. Posisi yang berbeda 2 kelompok bisa dikatakan mereka sedang membahas hal yang berbeda. Kelompok ketiga berada di tengah-tengah 2 kelompok sebelumnya yakni user CakKhum dengan sentimen netral (warna biru) dan TirtoID sentimen negatif (Gambar 7).
Gambar 8. Jaringan Percakapan tema Pendidikan dari 16-18 Maret.
Berikutnya pada Gambar 8, Jaringan Percakapan tema Pendidikan menunjukkan user yang paling berpengaruh adalah user Ferdinand_Haean, sandiuno, dan prabowo. Mereka membuat kelompok sendiri dengan mayoritas sentimennya negatif. Di sisi lain user jokowi dan KHMarufAmin_ menjadi user yang berpengaruh di sisi sebaliknya. Namun percakapan yang terjadi tidak sebanyak sisi lainnya.
Gambar 9. Jaringan Percakapan tema Sosial Budaya dari 16-18 Maret.
Terakhir Gambar 9 menunjukkan Jaringan Percakapan tema Sosial Budaya. Pada gambar tersebut tidak ada kelompok besar yang terjadi, user saling berpencar. Beberapa user yang memiliki lingkaran yang cukup besar adalah sudjiwotedjo, BangPino, Fahrihamzah, wambohuhu, dan hnurwahid. User sudjiwotedjo memiliki mayoritas sentimen netral, fahrihamzah mayoritas positif, dan hnurwahid mayoritas negatif.
Setelah melihat seberapa besar percakapan dan siapa user yang berpengaruh, kita akan melihat apa saja topik yang dibicarakan.
Gambar 10. Topik Percakapan tema Kesehatan dari 16-18 Maret.
Jika kita lihat pada Gambar 10, topik yang sering dibicarakan adalah BPJS. Rata-rata membahas tentang layanan BPJS yang kurang. Dari kelima topik tersebut, 4 di antaranya mayoritas sentimennya negatif.
Gambar 11. Topik Percakapan tema Ketenagakerjaan dari 16-18 Maret.
Pada topik Ketenagakerjaan (Gambar 11) menunjukkan bahasan tentang unicorn dan teknologi. Topik yang mengandung kata kunci tersebut paling banyak mengandung sentimen negatif. Hal seperti ini menunjukkan bahasan tentang teknologi dan unicorn memang strategis.
Gambar 12 Topik Percakapan tema Pendidikan dari 16-18 Maret.
Sedangkan pada topik Pendidikan (Gambar 12), topik yang sering dibahas tentang pesantren dan beasiswa. Beberapa mempunyai sentimen netral, sisanya negatif.
Gambar 13 Topik Percakapan tema Sosial Budaya dari 16-18 Maret.
Dan terakhir pada Gambar 13, topik Sosial Budaya banyak bicara tentang peristiwa penembakan di Selandia Baru. Mayoritas dari topik ini mempunyai sentimen negatif.
Penutup
User yang memiliki pengaruh pada isu Kesehatan adalah Sutopo_PN, Sandiuno, saididu, dan ubbitless. Pada topik ini bahasan yang paling banyak tentang BPJS dengan sentimen mayoritas negatif.
User yang memiliki pengaruh pada isu Ketenagakerjaan adalah handokotjung, andihiyat, _jorji, sandiuno, dan BangPino. Pada topik ini bahasan yang paling banyak tentang unicorn dan teknologi dengan sentimen mayoritas negatif.
User yang memiliki pengaruh pada isu Pendidikan adalah Ferdinand_Haean, sandiuno, prabowo, jokowi dan KHMarufAmin_. Pada topik ini bahasan yang paling banyak tentang pesantren dan beasiswa dengan sentimen negatif dan netral.
User yang memiliki pengaruh pada isu Sosial Budaya adalah sudjiwotedjo, BangPino, Fahrihamzah, wambohuhu, dan hnurwahid. Pada topik ini bahasan yang paling banyak tentang peristiwa penembakan di Selandia Baru dengan sentimen mayoritas negatif.
Tulisan ini akan mencoba menganalisis dinamika topik yang dibahas terkait Debat Ketiga Pilpres 2019. Sumber data yang dipakai dari Twitter dan Media Daring. Kurun waktu yang dianalisis yakni dari satu jam sebelum debat pukul 19.00 hingga satu jam setelah debat pukul 20.00.
Debat kali ini mengusung tema Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, serta Sosial dan Kebudayaan. Berbeda dengan debat sebelumnya, debat kali ini hanya untuk Cawapres saja.
Twitter
Gambar 1. Total Tweet
Dari pukul 19.00 hingga pukul 23.00 jumlah tweet yang terkumpul hampir mencapai 120.000 tweet. Tweet tentang Jokowi mencapai 60.000 sedangkan tentang Prabowo sekitar 59.000 (Gambar 1).
Gambar 2. Frekuensi tweet selama sebelum hingga setelah debat
Volume percakapan di Twitter (Gambar 2) menunjukkan angka kenaikan pada pukul 20.00 dan pukul 22.00. Angka tweet tertinggi pada pukul 22.00. Berdasarkan angka tersebut, analisis ini akan fokus pada pukul 21.30 hinggal pukul 22.30.
Setelah difilter hanya pada pukul 21.30-22.30, terlebih dahulu akan dilihat Jaringan Percakapan pada kurun waktu itu (Gambar 3).
Gambar 3. Jaringan Percakapan pukul 21.30-22.30
Gambar 3 menunjukkan 20 user yang memiliki Jaringan Percakapan tertinggi. Semakin besar lingkaran, semakin besar percakapan yang terjadi. Garis berwarna merah berarti percakapan negatif, garis berwarna hijau berarti percakapan positif, dan garis berwarna biru berarti percakapan netral. Ada 3 user yang memiliki percakapan paling besar yakni, jokowi, prabowo, sandiuno, dan LiesSugiyanti. User prabowo dan jokowi memliki kelompok sendiri-sendiri dan lebih dekat, ini berarti apa yang dibicarakan saling berkaitan. Berbeda dengan user imanlagi dan radenrauf yang lebih menjauh. Kita akan melihat secara detail pada percakapan user prabowo dan jokowi.
Gambar 4. Jaringan Percakapan Jokowi dan Prabowo pukul 21.30-22.30
Gambar 4 menunjukkan user jokowi memiliki percakapan besar dengan sentimen positif, negatif, netral. Ini berbeda dengan akun wakilnya KHMarufAmin_ yang memiliki percakapan relatif kecil. Akun prabowo juga memiki volume pembicaraan yang besar dengan sentimen positif, negatif, dan netral. Sedangkan akun sandiuno memiliki volume yang besar, namun sentimen percakapannya didominasi sentimen negatif.
Selanjutnya data akan difilter dengan tweet yang mengandung percakapan terhadap 20 user terbanyak di atas.
Gambar 5. Topik Percakapan Jokowi dan Prabowo pukul 21.30-22.30
Dari data yang sudah difilter, muncul topik seperti Gambar 5. Rata-rata topik di atas mempunyai sentimen positif. Beberapa memiliki sentimen negatif seperti topik tentang “Program Kartu” dan “Tenaga Kerja Asing”. Adapun yang memilki sentimen positif yakni tentang “dukungan terhadap calon” dan “optimisme penurunan pengangguran”.
Media Daring
Gambar 6. Total Berita
Dari pukul 19.00 hingga pukul 23.00 jumlah berita yang terkumpul sekitar 1700 berita. Berita tentang Jokowi mencapai 820 berita sedangkan tentang Prabowo sekitar 810 berita.
Gambar 7. Frekuensi Berita selama sebelum hingga setelah debat
Volume percakapan di Media Daring (Gambar 7) menunjukkan angka kenaikan pada pukul 20.00 dan pukul 21.00. Berdasarkan angka tersebut, analisis akan fokus pada pukul 20.00 hinggal pukul 21.00.
Gambar 8. Media yang paling memberitakan pada pukul 20.00-21.00
Setelah difilter pada pukul 20.00-21.00, terlebih dahulu kita melihat media yang sering memberitakan pada kurun waktu tersebut. Gambar 8 menunjukkan Detik merupakan media yang sering memberitakan, disusul Bisniscom, Kompas, IDN Times. dan CNN Indonesia.
Lantas apa saja topik yang dibicarakan ke-5 besar media yang memberitakan di atas?
Gambar 9. Pemberitaan Detik pada pukul 20.00-21.00
Gambar 10. Sentimen Pemberitaan Detik pada pukul 20.00-21.00
Pada Gambar 9 Detik membahas tentang Riset dan BPJS di Indonesia, dimana sentimennya didominasi Positif (Gambar 10). Ini berarti Detik memberitakan bahasan tentang Riset dan BPJS pada debat cawapres dengan sentimen positif.
Gambar 11. Pemberitaan Bisnis.com pada pukul 20.00-21.00
Gambar 12. Sentimen Pemberitaan Bisnis.com pada pukul 20.00-21.00
Pada Gambar 11, Bisnis.com hanya membahas tentang peristiwa debat cawapres. Sentimen tertinggi Positif dan dibawahnya sedikit diikuti sentimen Netral (Gambar 12).
Gambar 13. Pemberitaan Kompas.com pada pukul 20.00-21.00
Gambar 14. Sentimen Pemberitaan Kompas.com pada pukul 20.00-21.00
Pemberitaan Kompas.com juga didominasi oleh pemberitaan peristiwa debat, dimana sentimennya juga didominasi positif (Gambar 13 dan 14).
Gambar 15. Pemberitaan IDN Times pada pukul 20.00-21.00
Gambar 16. Sentimen Pemberitaan IDN Times pada pukul 20.00-21.00
Sama dengan sebelumnya, pemberitaan IDN Times juga didominasi oleh pemberitaan peristiwa debat, sentimen positif masih mendominasi (Gambar 15 dan 16).
Gambar 17. Pemberitaan CNN Indonesia pada pukul 20.00-21.00
Gambar 18. Sentimen Pemberitaan CNN Indonesia pada pukul 20.00-21.00
Jika pada pemberitaan sebelumnya didominasi tentang peristiwa debat, CNN Indonesia memberitakan tentang penemuan benda mencurigakan di dekat rumah asprasi Jokowi-Maruf. Tak hanya itu CNN Indonesia juga berbicara tentang isu Kesehatan dan Pendidikan yang dibahas saat debat. Pemberitaan tersebut didominasi sentimen positif (Gambar 17 dan 18).
Penutup
Percakapan paling tinggi di Twitter terjadi pada pukul 21.30 hinggal pukul 22.30. Akun Twitter paling banyak dimention adalah jokowi, prabowo, sandiuno, dan LiesSugiyanti.
Banyak yang mencuit dengan sentimen positif, negatif, dan netral terhadap akun jokowi. Hal yang sama juga terjadi pada akun prabowo . Namun di sisi lain akun sandiuno memiliki sentimen percakapannya didominasi sentimen negatif.
Topik yang dibahas di Twitter tentang “Program Kartu” dan “Tenaga Kerja Asing” yang memiliki sentimen negatif. Adapun yang memilki sentimen positif yakni tentang “dukungan terhadap calon” dan “optimisme penurunan pengangguran”.
Pemberitaan Media Daring yang paling tinggi terjadi pada 20.00-21.00 dengan Detik, Bisniscom, Kompas, IDN Times. dan CNN Indonesia sebagai media yang paling banyak memberitakan.
Hanya Detik dan CNN Indonesia yang tidak hanya memberitakan tentang peristiwa debat saja, seperti pemberitaan tentang penemuan benda mencurigakan, isu kesehatan & pendidikan oleh CNN Indonesia dan Detik yang membahas tentang riset dan bpjs.
Hasil pantauan Netray pada Board “Capres & Cawapres Pilpres 2019” untuk topik Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga pada minggu kedua bulan Maret 2019 tanggal 11-17 Maret. Topik Jokowi-Ma’ruf masih mendominasi pemberitaan, baik dari media berita online, media sosial, maupun komentar berita dibandingkan topik Prabowo-Sandiaga.
Secara umum Joko Widodo masih menjadi media darling yang utama dibandingkan pesaingnya Prabowo Subianto dan cawapresnya Sandiaga Uno. Hal ini dapat dilihat dari Top Person, Top Issue, mentions dan porsi pemberitaan untuk Jokowi yang cukup dominan. Meski demikian, Ma’ruf Amin yang merupakan cawapres Joko Widodo justru belum masuk dalam daftar Top Person.
Pemberitaan di media online untuk kedua topik didominasi oleh sentimen positif, masing-masing yaitu 54,7% untuk Jokowi-Ma’ruf dan 50,5% untuk Prabowo-Sandiaga. Sementara di media sosial, pembicaraan terkait topik Jokowi-Ma’ruf Amin masih didominasi oleh sentimen positif mengalami peningkatan dari minggu lalu menjadi sebesar 43,3%. Sedangkan pembicaraan terkait Prabowo-Sandiaga justru didominasi oleh sentimen negatif mengalami penurunan dari minggu sebelumnya menjadi sebesar 38,7% dari total pemberitaan untuk masing-masing topik.
Dilihat dari melalui Top Media, detik.com,kompas.com, dan republika.co.id masuk ke dalam Top 5 media yang memberitakan topik Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga. Namun, jawaposnationalnetwork.com dan liputan6.com hanya masuk dalam Top 5 media peliput topik Jokowi-Ma’ruf Amin dan cnnindonesia.com hanya masuk dalam Top 5 media peliput topik Prabowo-Sandiaga.
Berita seputar “Persiapan dan Pelaksanaan Debat Putaran Ketiga” menjadi isu yang paling banyak dibicarakan secara umum sekaligus menyumbang sentimen positif untuk kedua kubu. Berita seputar “Romahurmuziy Ditangkap KPK” menjadi pemberitaan yang menyumbang sentimen negatif dari kedua kubu. Terlebih diketahui bahwa Romahurmuziy merupakan ketua salah satu partai pengusung Jokowi-Ma’ruf Amin.
Di media sosial, tagar yang marak digunakan adalah #BersyukurBangetDeh dan #JokowiSaveAisyah dengan muatan positif untuk Jokowi-Ma’ruf sebagai respon warganet yang mendukung Jokowi dan dianggap telah berhasil menyelamatkan Siti Aisyah dari hukuman mati di Malaysia akibat kasus pembunuhan kakak Kim Jong Un. Hashtags #PrabowoTheNextLeader merupakan hashtags bermuatan positif untuk Prabowo-Sandiaga yang mendukung Prabowo dan menilai Prabowo adalah pemimpin selanjutnya. Sementara itu, akun yang paling banyak membicarakan Jokowi di Twitter adalah @SantaiWoe yang memberikan sentimen positif untuk Jokowi-Ma’ruf Amin. Sedangkan akun yang paling banyak membicarakan Prabowo-Sandiaga adalah @kenyoriee dan memberikan sentimen positif untuk Prabowo-Sandiaga.
Hasil pantauan Netray pada Board “Capres & Cawapres Pilpres 2019” untuk topik Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga pada minggu pertama bulan Maret 2019, 4-10 Maret. Topik Jokowi-Ma’ruf mendapatkan pemberitaan lebih banyak, baik dari media berita online, media sosial, maupun komentar berita dibandingkan topik Prabowo-Sandiaga.
Dalam kontestasi Pilpres 2019, secara umum Joko Widodo masih menjadi media darling utama dibandingkan pesaingnya Prabowo Subianto dan pasangan cawapresnya Sandiaga Uno. Hal ini dapat dilihat dari Top Person, Top Issue, mentions dan porsi pemberitaan untuk Jokowi yang cukup dominan. Meski demikian, Ma’ruf Amin yang merupakan cawapres Joko Widodo justru tidak masuk dalam daftar Top Person.
Dilihat dari sisi Top Media, detik.com,merdeka.com,kompas.com, dan republika.co.id masuk ke dalam Top 5 media yang memberitakan topik Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga. Namun, jawaposnationalnetwork.com hanya masuk dalam Top 5 media peliput topik Jokowi-Ma’ruf dan liputan6.com hanya masuk dalam Top 5 media peliput topik Prabowo-Sandiaga.
Hasil pantauan Netray pada Board “Capres & Cawapres Pilpres 2019” untuk topik Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga pada minggu keempat Februari 2019 (25 Februari – 3 Maret 2019). Topik Jokowi-Ma’ruf mendapatkan pemberitaan lebih banyak di media, baik dari media berita online, media sosial, maupun komentar berita dibandingkan topik Prabowo-Sandiaga. Dalam kontestasi Pilpres 2019, secara umum Joko Widodo masih merupakan media darling dibandingkan pesaingnya Prabowo Subianto dan pasangan cawapresnya Sandiaga Uno. Hal itu dapat dilihat dari Top Person dan sisi lain seperti Top Media, jumlah porsi pemberitaan, dan lain-lain. Meskipun topik Jokowi-Ma’ruf paling banyak disorot media, Ma’ruf Amin yang merupakan cawapres Joko Widodo tidak masuk dalam daftar Top Person.
Keseluruhan berita yang diterbitkan oleh media berita online, porsi pemberitaan positif untuk topik Jokowi-Ma’ruf lebih besar dibandingkan dengan topik Prabowo-Sandiaga, masing-masing yaitu 58.1% dan 49.9%. Pada minggu ini, kedua topik mendominasi media sosial oleh mentions bersentimen negatif, dengan persentase sentimen negatif untuk Prabowo-Sandiaga 38%, lebih tinggi dibanding sentimen negatif Jokowi-Ma’ruf 35,3%.
Dilihat dari sisi Top Media, detik.com,merdeka.com,kompas.com, dan republika.co.id masuk ke dalam Top 5 media yang memberitakan topik Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga. Namun, antaranews.com hanya masuk dalam Top 5 media peliput topik Jokowi-Ma’ruf dan tempo.co hanya masuk dalam Top 5 media peliput topik Prabowo-Sandiaga.
Hasil pantauan Netray pada Board “Capres & Cawapres Pilpres 2019” mengenai topik Jokowi – Ma’ruf Amin dan Prabowo – Sandiaga, pada bulan Januari 2019. Topik Jokowi – Ma’ruf Amin mendapatkan pemberitaan terbanyak di media, baik dari media berita online, media sosial, maupun komentar berita dibandingkan topik Prabowo – Sandiaga. Dibandingkan dengan bulan Januari, publikasi kedua topik tersebut di media berita online mengalami penurunan jumlah berita. Namun, di media sosial mentions untuk kedua topik tersebut meningkat 5 kali lipat di bulan Februari.
Pemberitaan positif untuk Jokowi – Ma’ruf di media berita online lebih besar daripada Prabowo – Sandiaga, masing-masing yaitu 55.3% dan 49%. Sementara mentions di media sosial, keduanya sama-sama didominasi oleh sentimen negatif, total angka mentions negatif topik Jokowi – Ma’ruf Amin lebih tinggi daripada topik Prabowo – Sandiaga. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah mentions topik Jokowi-Ma’ruf Amin yang mendapat porsi 57% dari keseluruhan total mentions. Total mentions bersentimen negatif Jokowi – Ma’ruf Amin lebih banyak secara kuantitas, tetapi perbandingan persentase sentimen negatif dengan positif untuk Prabowo – Sandiaga lebih tinggi dibandingkan topik Jokowi – Ma’ruf Amin. Presentase perbandingan Prabowo – Sandiaga sentimen positif 37.8% tetapi sentimen negatifnya 31.3% sedangkan presentase Jokowi – Ma’ruf Amin sentimen positif 40.7% dengan sentimen negatifnya 37.2%.
Hasil pantauan Netray pada Board “Capres & Cawapres Pilpres 2019” untuk topik Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga pada minggu ketiga Februari 2019 (18 –24 Februari 2019). Topik Jokowi-Ma’ruf mendapatkan pemberitaan lebih banyak di media, baik dari media berita online, media sosial, maupun komentar berita dibandingkan topik Prabowo-Sandiaga. Dalam kontestasi Pilpres 2019, secara umum, Joko Widodo masih merupakan media darling dibandingkan pesaingnya Prabowo Subianto dan pasangan cawapresnya Sandiaga Uno. Hal itu dapat dilihat dari Top Person dan sisi lain seperti Top Media, jumlah porsi pemberitaan, dan lain-lain. Meskipun topik Jokowi-Ma’ruf paling banyak disorot media, Ma’ruf Amin yang merupakan cawapres Joko Widodo tidak masuk dalam daftar Top Person.
Dari keseluruhan berita yang diterbitkan oleh media berita online, porsi pemberitaan positif untuk topik Jokowi-Ma’ruf lebih besar dibandingkan untuk topik Prabowo-Sandiaga, masing-masing yaitu 52,7% dan 47,9%. Pada minggu ini, kedua topik pada media sosial didominasi oleh mentions bersentimen negatif, dengan jumlah topik Prabowo-Sandiaga lebih tinggi dibanding Jokowi-Ma’ruf, yakni 45,8% dan 45,5%.
Dilihat dari sisi Top Media, detik.com,merdeka.com,kompas.com, dan republika.co.id masuk ke dalam Top 5 media yang memberitakan topik Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga. Namun, republika.com hanya masuk dalam Top 5 media peliput topik Jokowi-Ma’ruf dan cnnindonesia.com hanya masuk dalam Top 5 media peliput topik Prabowo-Sandiaga.
Debat kedua Pilpres 2019 berlanjut dengan mengusu tema “Energi, Pangan, Infrastruktur, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup”. Tim Riset Atmatech menganalisis teks yang bersumber dari Twitter dan Media Daring. Analisis ini akan dibagi dalam beberapa runtun waktu, yaitu 18.00-20.00 (sebelum debat), 20.00-21.00, 21.00-22.00, 22.00-24.00 (setelah debat).
18.00-20.00
Twitter
Gambar 1: Sentimen Twitter Jokowi
Gambar 2: Sentimen Twitter Prabowo
Pada kurun waktu sebelum debat, kubu Jokowi memiliki sentimen twitter positif lebih banyak daripada kubu Prabowo. Sedangkan pada kubu Prabowo lebih banyak sentimen netralnya.
Gambar 3: Peta jaringan percakapan Twitter sebelum debat dimulai
Posisi jaringan percakapan saling berlawanan antara kluster kubu Jokowi (@erickthohir, @jokowi) dan kluster Prabowo (@Fahrihamzah).
Gambar 4: Top Hastags “Jokowi”
Gambar 4: Top Hastags “Prabowo”
Masing-masing kubu saling menguatkan hastags yang menguatkan kedua kubu “PrabowoMenangDebat” dan “DebatPintarJokowi”.
Top Mention dan Top User kedua kubu bisa dilihat gambar di bawah:
Gambar 5: Top Mention Jokowi
Gambar 6: Top Mention Prabowo
Gambar 7: Top User Prabowo
Gambar 8: Top User Prabowo
Untuk topik yang sedang dibicarakan bisa dilihat pada gambar di bawah:
Gambar 11: Topik Twitter Jokowi-Maruf
Gambar 12: Topik Twitter Prabowo-Sandi
Topik teratas Jokowi-Maruf tentang Jokowi dan Petani. Topik tersebut mempunyai sentimen positif dan negatif sama banyak. Artinya antara pro dan kontra memiliki suara yang hampir sama. Sedangkan topik teratas dari Prabowo-Sandi tentang keikutsertaan Prabowo-Sandi dalam debat. Topik tersebut juga memiliki sentimen positif dan negatif sama banyak.
Media Daring
Bagaimana di Media Daring? Gambar 13 dan Gambar 14 menunjukkan Jokowi memiliki banyak sentimen positif dari Prabowo. Sentimen positif dan netral Prabowo hampir memiliki jumlah yang sama.
Gambar 13: Sentimen Media Daring Jokowi
Gambar 14: Sentimen Media Daring Prabowo
Sentimen dari Gambar 13 dan Gambar 14 berisi berbagai topik. Topik Jokowi (Gambar 15) dan Prabowo (Gambar 16) sebagian besar masih berisi tentang penyelenggaraan debat.
Gambar 15: Topik Media Daring Jokowi
Gambar 16: Topik Media Daring Prabowo
20.00-21.00
Twitter
Gambar 17: Sentimen Twitter Jokowi
Gambar 18: Sentimen Twitter Prabowo
Beranjak pada rentang pukul 20.00-21.00, sentimen Jokowi di Twitter masih didominasi sentimen positif (Gambar 17). Sedangkan sentimen Prabowo didominasi negatif dan netral (Gambar 18).
Gambar 19: Topik kluster Twitter Jokowi 20.00-21.00
Gambar 20: Topik kluster Twitter Prabowo 20.00-21.00
Gambar 21: Top hastags Twitter Jokowi 20.00-21.00
Gambar 22: Top hastags Twitter Jokowi 20.00-21.00
Gambar 23: Top mentions Twitter Jokowi 20.00-21.00
Gambar 24: Top mentions Twitter Prabowo 20.00-21.00
Gambar 25: Top user Twitter Jokowi 20.00-21.00
Gambar 26: Top user Twitter Prabowo 20.00-21.00
Gambar 27: Peta jaringan percakapan Twitter pukul 20.00-21.00
Memasuki pukul 20.00-21.00 dimana saat itu debat telah dimulai, intensitas percakapan Twitter mulai. Jika kita lihat peta jaringan percakapan Twitter (Gambar 27) beberapa user baru mulai bermunculan seperti GreenpeaceID. Akun tersebut membentuk kluster tersendiri. Selain itu akun berbasis media seperti narasitv, kompasco, TirtoID, dll juga muncul membentuk kluster di tengah-tengah antar kluster yang sudah ada.
Media Daring
Gambar 28: Sentimen Media Daring Jokowi
Gambar 29: Sentimen Media Daring Prabowo
Gambar 30: Topik Media Daring Prabowo
Gambar 31: Topik Media Daring Jokowi
Pada sentimen media daring baik Jokowi (Gambar 28) dan Prabowo (Gambar 29) didominasi sentimen positif. Untuk topik kluster mulai berbicara tentang energi, pangan, dan infrastruktur.
21.00-22.00
Twitter
Gambar 32: Sentimen Twitter Jokowi
Gambar 33: Sentimen Twitter Prabowo
Gambar 34: Topik Twitter Jokowi
Gambar 35: Topik Twitter Prabowo
Gambar 36: Top hastags Jokowi
Gambar 37 Top hastags Prabowo
Gambar 38: Top mentions Jokowi
Gambar 39: Top mentions Prabowo
Gambar 40: Top user Jokowi
Gambar 41: Top user Prabowo
Gambar 42: Jaringan percakapan Twitter pukul 21.00-22.00
Kurun waktu ini sentimen Prabowo dan Jokowi didominasi sentimen negatif (Gambar 32 dan 33). Jika kita melihat pada topik yang dibicarakan, netizen banyak mengkritik kedua capres. Akun-akun yang sebelumnya belum muncul seperti GreenpeaceID hadir banyak mengkritik konten debat (Gambar 38). Yang menarik kritik-kritik tersebut dimanfaatkan betul oleh akun twitter Gerindra. Jika kita lihat Gambar 42, akun Gerindra dan GreenpeaceID dalam satu kluster melawan kluster lainnya (Gambar 42 kluster bagian bawah).
Media Daring
Gambar 43: Topik Media Daring Jokowi
Gambar 44: Topik Media Daring Prabowo
Gambar 45: Topik Media Daring Jokowi
Gambar 46: Topik Media Daring Prabowo
Untuk media daring, banyak berbicara topik tentang infrastruktur (Gambar 43 dan Gambar 44). Sedangkan sentimen dari kedua capres didominasi sentimen positif.
22.00-24.00
Twitter
Gambar 48: Sentimen Twitter Jokowi
Gambar 49: Sentimen Twitter Prabowo
Gambar 50: Topik Twitter Jokowi
Gambar 51: Topik Twitter Prabowo
Gambar 52: Top hastags Jokowi
Gambar 53: Top hastags Prabowo
Gambar 54: Top mentions Jokowi
Gambar 55: Top mentions Prabowo
Gambar 56: Top user Jokowi
Gambar 57: Top user Prabowo
Pada bagian setelah debat ini, sentimen Jokowi dan Prabowo didominasi sentimen negatif (Gambar 48 dan Gambar 49). Topik yang dibahas kebanyakan tentang pembebasan lahan, kebijakan import pangan, dan unicorn.
Analisis dan Kesimpulan
# Debat kedua kali ini lebih menarik dibandingkan debat sebelumnya. Karena kedua capres tidak diberikan kisi-kisi seperti debat sebelumnya, pernyataan yang dilontarkan cenderung spontan. Dari lontaran pernyataan mereka netizen cukup cepat dalam merespon pernyataan mereka. Seperti pada kurun waktu 21.00-22.00, netizen banyak mengkritisi pernyataan Jokowi soal lingkungan hidup. Akun seperti GreenpeaceID yang sebelumnya tidak muncul menjadi aktif menebar cuitan. Tentu hal seperti ini sangat dimanfaatkan oleh pihak oposisi.
# Sentimen Twitter negatif kedua capres semakin naik mendekati debat usai. Ini berkaitan respon netizen terhadap pernyataan mereka saat debat. Mereka mengkritik pernyataan kedua capres yang tidak sesuai dengan opini pribadi mereka.
# Hal yang menonjol dari obrolan netizen adalah pernyataan Jokowi banyak dikritik oleh netizen Twitter berkaitan data-data yang ia berikan saat debat dinilai tidak sesuai fakta. Sedangkan Prabowo dikritik karena karena pengetahuannya akan Unicorn dianggap kurang.