Netray melakukan pemantauan media massa online dan media sosial (media sosial X, TikTok, Instagram, dan YouTube) untuk melihat popularitas capres cawapres selama periode 1-31 Januari 2024. Popularitas diukur berdasarkan jumlah penyebutan atau mention nama, baik di media sosial maupun di media online. Pemantauan ini bisa menjadi gambaran seberapa jauh masyarakat mengenal masing- masing pasangan calon (paslon) atau seberapa populer paslon tersebut diperbincangkan selama pemantauan.
Netray menggunakan 3 pasang nama sebagai kata kunci pemantauan popularitas capres, yakni anies & muhaimin, ganjar & mahfud, dan prabowo & gibran. Ketiga pasang nama tersebut merupakan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendaftar pada 19 Oktober 2023 sedangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mendaftar pada 25 Oktober 2023.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Netray melakukan pemantauan media massa online dan Twitter untuk melihat popularitas partai politik (parpol) selama 1-31 Januari 2024. Popularitas diukur berdasarkan jumlah penyebutan atau mention nama partai. Popularitas nama partai politik di media online dan Twitter bisa memberi gambaran seberapa sering masyarakat memperbincangkan setiap partai politik.
Netray menggunakan 18 nama partai politik sebagai kata kunci pemantauan yakni Demokrat, Gerindra, Golkar, Hanura, Nasdem, PAN, Partai Bulan Bintang, Partai Buruh, Partai Garuda, Partai Gelora, PDIP, Perindo, PKB, PKN, PKS, PPP, Partai Ummat dan PSI. Ke-18 kata kunci ini merupakan nama partai yang telah resmi sebagai partai peserta Pemilu 2024 sesuai dengan ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) definitif secara resmi akan bertarung dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Mereka antara lain adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung oleh koalisi Partai Nasdem, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang diusung koalisi Partai Gerindra, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung oleh koalisi PDIP.
Netray memantau popularitas ketiga pasangan capres cawapres menggunakan kata kunci ganjar&mahfud, prabowo&gibran, dan anies&muhaimin. Sementara popularitas capres cawapres secara individu dipantau dengan kata kunci ganjar pranowo, mahfud md, prabowo subianto, gibran, anies baswedan, dan muhaimin iskandar.
Berdasarkan pemantuan Netray Media Monitoring terkait popularitas capres cawapres, pada periode 5-11 Februari paslon Prabowo-Gibran kembali meraih posisi pertama dengan mengantongi total mention sebanyak 284.259. Demikian halnya dengan Ganjar-Mahfud yang kembali menempati urutan kedua dengan total 221.240 penyebutan. Paslon Anies-Muhaimin tetap berada di urutan terakhir karena hanya memperoleh 91.173 kali penyebutan. Meski urutan tetap, jumlah penyebutan untuk ketiga paslon meningkat dibandingkan pekan lalu.
Apabila dilihat dari popularitas individu capres cawapres pada pekan ini Gibran kembali menjadi yang terpopuler. Selanjutnya disusul Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Urutan ini sama seperti pekan lalu. Perubahan peringkat hanya terjadi di urutan keempat hingga keenam. Prabowo Subianto pekan ini ada di urutan keempat, Muhaimin di urutan kelima, dan Mahfud turun di urutan keenam.
Sentimen Penyebutan dalam Popularitas Capres Cawapres
Meski rasio sentimen positif paslon Ganjar-Mahfud turun di angka 64%, paslon ini masih menjadi peserta Pilpres 2024 yang mendapat banyak impresi positif dari warganet. Kemudian disusul Prabowo-Gibran di urutan kedua dengan persentase sentimen positif di angka 48%. Anies-Muhaimin bersaing ketat dengan Prabowo-Gibran dengan perolehan sentimen positif sebesar 46%. Di sisi lain, apabila melihat rasio sentimen negatif tertinggi diperoleh Prabowo-Gibran dengan perolehan sebesar 26%. Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin bersaing ketat dengan total 13% dan 12%.
Proporsi sentimen positif negatif paslon sedikit banyak tercermin pada perolehan impresi individu capres dan cawapres. Seperti proporsi sentimen positif Ganjar dan Mahfud yang masih dominan di angka 60%. Sentimen negatif paslon 02 paling dominan disumbang oleh Gibran yang mencapai 48% sedangkan Prabowo justru dominan sentimen positif sebesar 47%. Anies-Baswedan dan Muhaimin sama sama domianan memiliki sentimen positif. Namun angkanya tidak setinggi Ganjar dan Mahfud.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Netray melakukan pemantauan popularitas partai politik (parpol) berdasarkan penyebutan atau mention nama parpol di media massa online dan media sosial Twitter. Parpol yang dipantau merujuk pada putusan KPU terkait partai-partai yang lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2024.
Terdapat 15 parpol terpopuler selama periode pemantauan sepekan dari 5-11 Februari 2024. Berdasarkan pantauan Media Monitoring Netray, pada pekan ini PKS kembali menempati posisi teratas popularitas partai seperti pekan lalu. Pekan ini, PKS mengumpulkan total 93.816 penyebutan dari pemberitaan online dan unggahan di Twitter (X). Jumlah ini meningkat signifikan dari minggu lalu yang hanya berjumlah 62.976 penyebutan. Hal ini membuat PKS unggul jauh dibandingkan parpol lain yang memiliki jumlah penyebutan di bawah 60 ribu.
PDIP naik di urutan kedua dengan total 59.665 penyebutan setelah sebelumnya sempat menduduki posisi ketiga. Pekan ini, urutan ketiga giliran ditempati oleh PSI yang bersaing ketat dengan PDIP dan Demokrat di urutan keempat. Sementara Nasdem yang pekan lalu ada di urutan keempat kini turun satu peringkat di urutan kelima dengan hanya mengumpulkan 29.344 penyebutan.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Purna sudah rangkaian debat capres cawapres yang diselenggarakan KPU melalui debat kelima yang diselenggarakan pada tanggal 4 Februari lalu. Netray kembali membaca ulang ujaran atau speech yang yang disampaikan masing-masing capres peserta debat. Menggunakan Netray Speech Analysis (NSA), kita mengembangkan sejumlah analisis yang diperoleh dari ujaran capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saat menanggapi pertanyaan atau pernyataan selama debat kelima tersebut.
Ganjar Paling Banyak Bicaradi Debat Capres Terakhir
Dari total 18 sesi bicara, ketiga capres sama-sama memanfaatkan waktu lebih dari 25 menit untuk mengutarakan gagasannya. Paling lama adalah Ganjar dengan 28 menit 8 detik, kemudian Anies dengan 27 menit 36 detik, dan terakhir Prabowo dengan 25 menit 21 detik. Selain paling banyak memanfaatkan waktu bicara, Ganjar juga paling banyak menghasilkan kata dengan rata-rata 118 kata/menit. Dibandingkan Anies 114 kata/menit dan Prabowo 98 kata/menit.
Kecenderungan Sentimen, Prabowo Paling Positif, Ganjar Paling Negatif
Secara umum, ujaran ketiga capres selama sesi debat berlangsung dominan positif. Namun, kecenderungan ujaran positif paling banyak terlihat pada pernyataan Prabowo dengan skor 88,9%. Sedangkan kecenderungan ujaran negatif tertinggi dimiliki Ganjar yang memiliki skor sebesar 33,3%. Ujaran Anies cenderung positif dan netral.
Topik Ujaran Capres
Kemunculan kata dengan frekuensi tertinggi bisa menjadi indikator topik atau isu yang dibicarakan masing-masing cawapres dalam debat. Anies tampak mengeksplorasi isu pendidikan di dalam ujarannya selama debat. Yakni ketika Anies melemparkan setidaknya 13 kali kata pendidikan di sejumlah sesi.Salah satunya adalah saat ia menanggapi pernyataan capres lain ketika ia menganggap bahwa pendidikan bukanlah cost tetapi investasi. Anies juga kerap menyebutkan kata bansos yang muncul sebanyak 12 kali. Semisal ketika ia menyoroti bahwa bansos itu untuk kepentingan yang menerima bantuan, bukan yang memberi bantuan.
Prabowo kerap menekankan program makan siang gratis. Kata makan muncul 19 kali sedangkan kata gratis 15 kali.Prabowo berharap pemerintah nanti bisa membantu rakyat. Termasuk melalui program makan gratis.Kata membantu muncul 13. Sedangkan rakyat muncul sebanyak 16 kali.
Style Ganjar salam berbicara masih konsisten menekankan urgensi atas suatu hal. Terpantau Ganjar menggunakan kata mesti sebanyak 34 kali.Urgensi ini muncul dalam isu seperti pendidikan (12) dan kesehatan (17) sesuai dengan topik. Ganjar juga kembali lagi menekankan penggunaan data dalam analisisnya. Semisal dalam menanggapi masalah warga negara dengan disabilitas.
Analisis NER (Named Entity Extraction) Debat Capres
Selama debat, Anies sama sekali tidak menyebut nama tokoh kecuali lawan debatnya. Yakni Ganjar sebanyak 10 kali dan Prabowo sebanyak 6 kali. Anies hanya menyebut nama lawan debatnya, yakni nama Ganjar sebanyak 10 kali dan Prabowo sebanyak 6 kali. Prabowo menyebut nama 11 orang pada debat kali ini. Selain nama lawan debat, Prabowo juga menyebut nama Presiden dan nama-nama mantan presiden. Ganjar menyebut 12 nama tokoh. Selain menyebut nama lawan debat, Ganjar juga menyebut nama Butet, Gunawan Muhammad, Gus Mus, Kalis Mardiasih, dan Romo Franz Magnis masing-masing 1 kali.Ganjar menyebut sedang terjadi keresahan dari tokoh-tokoh yang namanya sudah disebut tadi.
Selama menjawab, menanggapi, dan memberi pertanyaan, Anies tercatat paling banyak menyebut nama lembaga, total ada 12 nama organisasi yang ia sebut. Ganjar menyebutkan nama 7 organisasi. Sedangkan Prabowo hanya menyebut 5 nama organisasi. BUMN menjadi organisasi yang paling banyak disebut oleh Anies. Yakni sebanyak 3 kaliDibawahnya terdapat Dinkes, Kementerian Kesehatan 2 kali. Prabowo hanya menyebut DPR KPU Polri dan TNI 1 kali. Sedangkan Ganjar menyebut Kemenaker, P2MI (advokasi buruh migran) dan Pemda.
Pengalaman memimpin DKI Jakarta menjadi topik yang sering dibicarakan Anies Baswedan. Begitu juga dengan Ganjar dengan Jawa Tengah. Bedanya, Ganjar juga menyebut 9 lokasi lain yang sebagian besar masuk dalam topik perlindungan atas pekerja migran. Prabowo menjadi yang paling sedikit karena hanya menyebut 3 lokasi saja.
Topik ujaran juga bisa dipotret dengan melihat Top Complaint dari masing-masing capres. Ganjar dan Prabowo tampak getol membahas topik stunting dan kurang gizi. Sedangkan Anies kerap menyoroti masalah ketimpangan yang sedang dialami bangsa Indonesia.
Netray mengumpulkan hasil analisis sentimen debat capres cawapres untuk melihat bagaimana respons warganet Twitter yang direpresentasikan dalam bentuk sentimen dalam menanggapi performa masing-masing tokoh selama masa debat Pilpres 2024. Hasilnya adalah sebagai berikut.
Capres nomor urut 01_Anies Baswedan menjadi yang paling banyak dibicarakan ketika sesi debat capres sedangkan pada debat cawapres ,Gibran jadi yang terpopuler. Keduanya mengungguli perolehan masing-masing lawan dalam debat. Di debat pertama, Anies unggul 46,1% sedangkan di debat ketiga Anies unggul 39,2%. Jumlah ini menurun karena harus berbagi popularitas dengan Ganjar yang mendapat 32,4% setelah sebelumnya di angka 17,9%. Di debat terakhir, Anies kembali unggul dengan 42,8%.
Gibran secara konsisten unggul di atas angka 40% menguasai lawan debatnya meski di debat keempat harus berbagi dengan Muhaimin yang mendapat 30,4% setelah sebelumnya 19,1%.
Selain unggul secara jumlah penyebutan, Anies juga paling banyak dibicarakan secara positif, khususnya di debat pertama dan terakhir dengan perolehan 44,8% dan 48,1%. Debat capres selanjutnya, sentimen positif terbanyak giliran diperoleh Ganjar dengan 45,2%.
Sedangkan pada sesi debat cawapres, sentimen positif terbanyak diperoleh Mahfud sebanyak 49,4% pada debat cawapres pertama dan selanjutnya giliran Muhaimin pada debat cawapres kedua sebanyak 35,6%.
Menariknya, Anies Baswedan sebagai yang paling banyak dibicarakan secara positif pada debat perdana juga paling banyak dibicarakan secara negatif dibanding lawan debatnya, yakni sebanyak 53,4%. Kemudian, pada debat capres selanjutnya, sentimen negatif terbanyak diperoleh Prabowo Subianto sebanyak 47,6%.
Di sisi lain, Gibran sebagai yang paling populer dibicarakan di Twitter selama debat cawapres berturut-turut ternyata paling banyak mengumpulkan perbincangan dengan sentimen negatif dengan angka di atas 50%.
Rekap Debat 1-5
Secara keseluruhan, jika dilihat berdasarkan popularitas atau siapa yang paling banyak dibicarakan di Twitter selama sesi debat tampak Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran memiliki persentase yang imbang yakni 35,3%. Sedangkan Ganjar-Mahfud hanya mengantongi dengan 29.4%. Anies menopang popularitas paslon 01 dengan perbandingan (41.6%-26,5%), Gibran menopang paslon 02 dengan perbandingan (30.7%-41,6%). Dan Mahfud menopang paslon 03 dengan perbandingan (27,7%-31,9%).
Jika dilihat berdasarkan sentimen, paslon 01 dominan mendapat sentimen positif, yakni 47,3% dari perbincangan positif Anies dan 42% dari perbincangan soal Cak Imin. Paslon 02 dominan lebih banyak dibicarakan secara negatif dengan total 36,3% dari perbincangan soal Prabowo dan 37,9% dari perbincangan soal Gibran. Sedangkan paslon 03 dominan dibicarakan secara positif dengan total perolehan 57,4% dari Ganjar dan 56,3% dari Mahfud.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Debat capres terakhir telah dilaksanakan pada Minggu 4 Februari 2024. Ketiga calon presiden memamerkan gagasannya dalam merespon persoalan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. Netray melakukan analisis sentimen debat terhadap tiga capres pada hari H debat untuk melihat bagaimana respons warganet Twitter yang direpresentasikan dalam bentuk sentimen dalam menanggapi performa masing-masing cawapres dalam debat yang diselenggarakan semalam.
Anies Paling Banyak Dibicarakan di Debat Capres Terakhir
Di debat terakhir , Anies paling banyak dibicarakan oleh warga Twitter. Dari total 372.549 data yang dihimpun Netray, Anies mengantongi perbincangan 159.586 tweet atau sebesar 42,8%. Urutan kedua adalah Prabowo yang diperbincangkan sebanyak 118.392 kali dan Ganjar di urutan ketiga dengan mengantongi 94.571 perbincangan.
Anies Paling Banyak Dibicarakan Secara Positif
Anies menjadi yang paling banyak dibicarakan baik secara statistik total maupun berdasarkan sentimen positif terbanyak. Dari 159 ribu tweet soal Anies, 74 ribu di antaranya merupakan sentimen positif. Dibandingkan capres lain, jumlah ini setara 48,9%. Di urutan kedua adalah Ganjar dengan 44 ribu sentimen positif dan terakhir Prabowo yang mengantongi 33 ribu sentimen positif.
Prabowo Paling Banyak Dibicarakan Secara Negatif di Debat Terakhir
Secara statistik, Prabowo ada di urutan kedua paling banyak dibicarakan setelah Anies. Namun, secara sentimen Prabowo justru lebih dominan dibicarakan secara negatif ketimbang positif. Dari total 118 ribu total tweet yang membicarakan Prabowo, 42 ribu di antaranya adalah negatif. Dibandingkan capres lain, jumlah sentimen negatif Prabowo ini setara 41,5%. Selanjutnya Anies sebanyak 37 ribu dan Ganjar di urutan terakhir sebanyak 21 ribu.
01_AniesLebih Kalem, Tapi Tetap Dapat Apresiasi
Di debat terakhir, Anies kembali menjadi yang paling banyak dibicarakan seperti pada debat-debat sebelumnya. Secara sentimen ia juga kembali menguasai perbincangan setelah di debat ketiga sempat disalip oleh Ganjar. Salah satu jawaban Anies yang mendapat apresiasi adalah ketika mengutarakan gagasannya soal bansos, pendidikan untuk investasi, dan menanggapi isu perempuan dan disabilitas. Di sisi lain, ada sejumlah warganet yang menanyakan sosok Anies yang biasanya lebih ofensif tetapi semalam lebih kalem.
02_Prabowo: Apapun Masalahnya, Solusinya Program Makan Siang Gratis
Sama seperti debat-debat sebelumnya, Prabowo juga konsisten menjadi capres yang paling banyak dibicarakan secara negatif di hari terakhir debat. Salah satunya adalah karena dinilai banyak yang tidak menjawab dan terlalu sering mengatakan setuju sehingga gagasannya tidak begitu terlihat.
Prabowo juga dinilai ‘menggali lubang sendiri’ ketika menanyakan soal program stunting kepada Ganjar. Selain dinilai tidak nyambung dengan tema, bagaimana Ganjar mengoreksi persoalan stunting dan gizi buruk Prabowo juga mendapat respons dari warganet. Bahkan, ada yang menilai Prabowo hanya sibuk membahas program makan siang gratis tadi malam.
03_Ganjar: Jiwa Banteng Tetap Menyala, Kritisi Program Makan Siang Gratis, Lempar Isu Bansos
Sejumlah momen yang mendapat respons positif dari warganet adalah ketika Ganjar mengkritik program stunting paslon 02 dan melemparkan isu bansos yang kemudian menjadi umpan untuk dikritik oleh Anies. Ganjar juga mengkonfirmasi pernyataan Prabowo soal “otak lambat” ketika membicarakan program internet gratis. Keberanian Ganjar di debat terakhir juga mendapat apresiasi dari warganet.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) definitif secara resmi akan bertarung dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Mereka antara lain adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung oleh koalisi Partai Nasdem, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang diusung koalisi Partai Gerindra, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung oleh koalisi PDIP.
Netray memantau popularitas ketiga pasangan capres cawapres menggunakan kata kunci ganjar&mahfud, prabowo&gibran, dan anies&muhaimin. Sementara popularitas capres cawapres secara individu dipantau dengan kata kunci ganjar pranowo, mahfud md, prabowo subianto, gibran, anies baswedan, dan muhaimin iskandar.
Berdasarkan pemantuan Netray Media Monitoring terkait popularitas capres cawapres, paslon Prabowo-Gibran kembali merebut posisi pertama dengan mengantongi total mention sebanyak 189.563. Sedangkan Ganjar-Mahfud harus turun peringkat setelah pekan lalu sempat naik ke urutan pertama. Bersaing ketat dengan Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud pekan ini memperoleh penyebutan sebanyak 174.875. Sedangkan paslon Anies-Muhaimin tetap berada di urutan terakhir karena hanya memperoleh 80.906 kali penyebutan.
Sementara itu, jika dilihat dari popularitas individu capres cawapres pada pekan ini Gibran Rakabuming masih jadi yang populer. Selanjutnya disusul Anies Baswedan yang berhasil menggeser posisi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang masing-masing turun satu peringkat. Prabowo Subianto dan Cak Imin sama seperti pekan lalu, menempati peringkat dua terbawah.
Sentimen Penyebutan dalam Popularitas Capres Cawapres
Meski rasio sentimen positif paslon Ganjar-Mahfud turun di angka 65,96%, paslon ini masih menjadi peserta Pilpres 2024 yang mendapat banyak impresi positif dari warganet. Kemudian disusul Prabowo-Gibran di urutan kedua dengan persentase sentimen positif di angka 49,21%. Anies-Muhaimin di urutan terbawah dengan sentimen positif sebesar 44,83%%. Prabowo-Gibran sekaligus menjadi paslon dengan sentimen negatif terbanyak dengan perolehan sebesar 24,25% disusul Anies-Muhaimin 15,21% dan Ganjar-Mahfud sebesar 12,48%.
Proporsi sentimen positif negatif paslon sedikit banyak tercermin pada perolehan impresi individu capres dan cawapres. Seperti proporsi sentimen positif Ganjar masih yang tertinggi. Meski begitu perolehan sentimen Mahfud pada pekan ini terhitung cukup merata. Sentimen positif Mahfud masih kalah dibandingkan dengan Prabowo dan Anies Baswedan. Sedangkan Gibran masih menjadi cawapres dengnan sentimen negatif tertinggi.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Netray melakukan pemantauan popularitas partai politik (parpol) berdasarkan penyebutan atau mention nama parpol di media massa online dan media sosial Twitter. Parpol yang dipantau merujuk pada putusan KPU terkait partai-partai yang lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2024.
Terdapat 15 parpol terpopuler selama periode pemantauan sepekan dari 29 Januari – 4 Februari 2024. Berdasarkan pantauan Media Monitoring Netray, pada pekan ini giliran PKS yang menggeser posisi teratas perolehan popularitas partai dari penguasaan Partai Demokrat pada pekan. PKS mengumpulkan total mention sebanyak 62.976 kali. Sedangkan Demokrat pekan ini turun di urutan kedua dengan mengantongi 53.352 penyebutan.
Di urutan ketiga masih ditempati PDIP dengan total 47.076 penyebutan. Begitu juga dengan Partai Nasdem yang masih bertahan di posisi empat. Sedangkan posisi kelima pekan ini ditempati Partai Gerindra. Pekan ini terjadi peningkatan intensitas penyebutan partai. Terutama di posisi lima besar. Seperti penyebutan PKS yang meningkat hampir 70% dan PDIP meningkat sebanyak 40%.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Pernyataan Presiden Joko Widodo baru-baru ini menuai kontroversi. Pasalnya Jokowi mengatakan bahwa presiden boleh kampanye dan memihak. Ucapan tersebut guna menjawab pertanyaan wartawan terkait menteri yang turut serta menjadi tim sukses capres cawapres Rabu lalu (24/1) di Pangkalan TNI Angkatan Udara halim Perdana Kusuma.
Jika menilik Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 299 menyatakan bahwa Presiden, Wakil Presiden hingga pejabat negara lainnya yang berstatus sebagai anggota partai politik mempunyai hak untuk melaksanakan kampanye. Lebih lanjut dalam pasal 302 dan 304 menjelaskan bahwa bagi pejabat negara yang akan berkampanye harus mengajukan cuti serta tidak boleh menggunakan fasilitas negara seperti kendaraan dinas, gedung kantor, rumah dinas, dan fasilitas lainnya yang dibiayai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBN).
Netray coba memantau ragam pemberitaan terkait pernyataan Jokowi tersebut. Dengan menggunakan kata kunci presiden&&boleh kampanye selama periode 23 – 29 Januari 2024. Hasilnya ditemukan 586 artikel dari 142 media membahas topik ini.
Intensitas pemberitaan mulai muncul tanggal 24 Januari serta memuncak pada hari itu juga. Sejumlah 227 artikel muncul pada hari itu. Pada hari selanjutnya pemberitaan masih menunjukan kuantitas yang masih masif sebanyak 191 artikel terbit. Kemudian intensitas pemberitaan setelahnya terus menurun hingga akhir periode.
Sentimen negatif mendominasi pemberitaan sebanyak 333 artikel. Artikel bernada negatif tersebut berisi kritikan beserta kecaman atas pernyataan sang presiden. Seperti yang dilontarkan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto bahwa ucapan Jokowi itu melanggar etika politik dan pranata kehidupan bernegara yang baik. Hasto juga menginterpretasikan bahwa ujaran tersebut menjadi dukungan tersirat bagi paslon Prabowo-Gibran untuk melanjutkan pemerintahan Jokowi yang notabene ditolak oleh PDIP. Warta ini seperti yang dituliskan oleh portal Gelora pada gambar di bawah ini.
Politisi lain turut beraksi atas hal ini, datang dari Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni melalui unggahan Instagramnya @ahmadsahroni88 seolah menyindir Jokowi, ia menuliskan “Terima kasih pak presiden atas pencerahannya. Kami yang muda muda ingin belajar lebih banyak ilmu-ilmu politik lebih hebat ke depannya,” , Sahroni juga mengapresiasi sikap Jokowi yang blak-blakan. Namun ia tetap mengingatkan keberpihakan presiden terhadap capres tertentu akan menimbulkan konflik kepentingan.
Yayasan Lembaga Hukum juga turut berkomentar. Ketua YLBHI, Muhammad Isnur, menilai pernyataan Jokowi sebagai sikap berbahaya yang dapat merusak demokrasi dan negara hukum. Akibat hal tersebut YLBHI mengeluarkan beberapa desakan seperti untuk Presiden Jokowi untuk berhenti melakukan praktik buruk pelanggaran konstitusi dan demokrasi serta etika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kedua, DPR RI tidak diam saja dan segera menggunakan kewenangannya melakukan pengawasan melalui hak angket atau interpelasi atau menyatakan pendapat terhadap tindakan Presiden Jokowi yang semakin ngawur menyalahgunakan kewenangannya. Ketiga, DPR RI untuk segera menindaklanjuti adanya laporan terkait pemakzulan Jokowi karena diduga telah melanggar konstitusi dan perbuatan tercela sebagai presiden. Terakhir, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia untuk segera bekerja melakukan pengawasan dan menindak tegas secara independen dan bertanggung jawab terhadap tindakan Presiden.
Tindakan serupa juga menyeruak dari Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin. Mereka berencana berencana melaporkan Presiden Joko Widodo ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Karena statemen terang-terangan seperti itu akan berdampak tidak baik bagi stabilitas politik Indonesia.
Kritik dari para pengamat hingga akademisi juga turut membanjiri Jokowi. Seperti yang terucap dari pakar politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi. Ia menilai Jokowi dengan pernyataan tersebut telah meniup terompet untuk terjun ke medan perang di Pilpres 2024 mendatang. Arya juga menekankan bahwa sebenarnya Jokowi sudah mendeklarasikan diri ikut berkontestasi karena ada nama Gibran sebagai bentuk dukungan bapak untuk anak sulungnya.
Kemudian kecaman lainnya datang dari Connie Bakrie, Analis Pertahanan, Militer dan Intelijen. Bahwa Jokowi mengkhianati negara dan sistem demokrasi karena mencampuradukan antara posisi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dan kepala rumah tangga. Kritik ini dapat diamati pada artikel dari portal Xnews di bawah ini.
Jimly Asshiddiqie yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) bahkan meminta Jokowi tak perlu ikut-ikutan kampanye Pilpres 2024 apalagi ia sebagai kepala negara. Jimly mengakui memang tidak ada hukum yang dilanggar bagi seorang presiden atau menteri yang hendak berkampanye dalam pemilu. Dia juga menambahkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pernah mendukung dan berkampanye untuk memenangkan Hillary Clinton sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Di balik banyaknya kecaman Jokowi masih mendapat pembelaan dari beberapa pihak. Seperti dari Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Yusril Ihza Mahendra yang sepaham dengan Jokowi bahwa presiden dan wakil presiden boleh kampanye, baik mengkampanyekan diri mereka sendiri jika menjadi petahana, maupun mengkampanyekan orang lain yang menjadi capres dan cawapres. Yusril juga menekankan bahwa UU yang ada tidak menyatakan bahwa Presiden harus netral, tidak boleh berkampanye dan tidak boleh memihak.
Hal senada diungkapkan pula oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Presiden boleh kampanye, merupakan hak konstitusional. Airlangga menilai arah dukungan Presiden Jokowi akan sama dengan arah Partai Golkar yakni mendukung Prabowo Gibran
Pembelaan lainnya datang dari politisi Golkar, Meutya Hafid yang meyakini Jokowi tetap netral. Meutya yang juga hadir di lokasi saat Presiden Jokowi mengatakan hal tersebut menganggap pernyataan Presiden Jokowi tersebut tidak bisa diartikan sebagai keberpihakan. Tersebab Jokowi dalam konteks menjelaskan aturan tentang menteri yang akan melakukan kampanye.
Kemudian ternyata Komisi Pemilihan Umum atau KPU turut buka suara. Ketua KPU Hasyim Asy’ari menegaskan pernyataan Jokowi soal presiden boleh kampanye, termasuk jajaran menteri, memang diatur UU Pemilu. Tetapi pelaksanaannya harus diawasi Bawaslu. Selain itu jika ingin berkampanye maka presiden harus mengajukan cuti. Hal ini seperti yang diberitakan oleh portal Voi Id dan Idn Times pada gambar di bawah.
Akibat hebohnya respon publik Jokowi pun melakukan klarifikasi di Istana Bogor. Presiden menjelaskan sambil menunjukan kertas yang berisikan aturan pasal 219 UU No. 7 tahun 2017 bahwa Presiden dan wakil presiden mempunyai hak melaksanakan kampanye. Ia juga menegaskan agar publik tak menginterpretasikan ujarannya tersebut terlalu jauh. Ia hanya ingin menyampaikan ketentuan aturan perundang-undangan.
Komentar Negatif Warnai Jagat X Terkait Topik Presiden Boleh Kampanye
Netray juga memantau repons warganet Twitter terhadap isu ini dengan menggunakan kata kunci presiden&&boleh kampanye serta presiden&&boleh memihak selama periode yang sama ditemukan sebanyak 19,6 ribu pengguna membicarakan topik ini yang menghasilkan 58,3 ribu unggahan.
Perbincangan didominasi oleh sentimen negatif sebanyak 33 ribu unggahan. Pembahasan topik presiden boleh kampanye berisi ketidaksetujuan hingga kecaman warganet untuk Jokowi. Komen negatif terpopuler datang dari akun @reyhansagevti_ yang memperolaeh ribuan impresi. Ia menyoroti adanya aturan yang melarang penyelenggara negara untuk berpihak. Ia bahkan mencap Jokowi tak bisa membedakan peran sebagai individu dan presiden.
Lalu penulis sekaligus pegiat media sosial Dayat Piliang @dayatpiliang mengaku kecewa akan ucapan Jokowi yang disampaikan di sebelah Prabowo seperti sudah jelas menunjukkan keberpihakan. Ungakapan tersebut dapat diamati pada gambar di bawah ini.
Hujatan juga banyak datang dari warganet X bahwa apa yang dilakukan Jokowi semata untuk mendukung anaknya Gibran Rakabuming yang menjadi cawapres Prabowo Subianto. Hal tersebut seperti yang diunggah akun @islah_bahrawi, @MarahIchsan, @deddysitorus hingga @NOTASLIMBOY.
Beberapa warganet juga tampak menyoroti bahwa Jokowi meremehkan sekaligus salah tafsir terhadap UU Pemilu yang ada. Hal ini seperti dituliskan akun @shfwnzz, @5t3v3n_P3g3L, serta @_riverheaven. Sementara itu akun @ZAEffendy secara tegas menekankan bahwa pasal 283 ayat 1 dan 2 UU Pemilu jelas melarang presiden untuk berpihak. Sedangkan akun @jaehyungantenk tampak menyoroti Jokowi tak menjelaskan secara lengkap aturan yang ada.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.