Home Blog Page 143

Sentimen dan Pandangan Publik Terhadap LGBT

LGBT yang merupakan akronim dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender masih menjadi isu yang sarat akan perdebatan. Pembahasan terkait topik LGBT seringkali menyasar pada legalitas keberadaan komunitas tersebut, khususnya di Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia menolak dan mencekal segala bentuk dukungan terhadap keberadaan komunitas tersebut. Namun sebagian lain justru meyuarakan dukungan untuk memperjuangkan legalitas keberadaan kaum LGBT. Seperti yang terjadi baru-baru ini, Unilever resmi mengumumkan dukungannya untuk kaum LGBT. Sontak, isu LGBT pun kembali mencuat dan ramai diperbincangkan di media.

Sebenarnya, sejauh mana isu LGBT berkembang dan menjadi perbincangan di media sosial? Terlepas dari dukungan Unilever untuk LGBT, bagaimana pandangan publik terhadap LGBT? Seperti apa sentimen dan arah pembahasan media untuk topik ini? Berikut hasil penelusuran Netray.

Topik LGBT di Media Berita Daring

Selama periode Januari-Juni 2020, Netray menemukan seribu artikel dari 94 total portal media yang membahas topik LGBT. Pembahasan topik ini menyasar pada sejumlah kategori, seperti Government (16,5%), Entertaintment (17%), Law (15,6), Religion (10,5%), Parenting (8,5%), hingga Helth & Lifestyle (8,1%).

Pemberitaan topik LGBT yang menyasar pada ranah pemerintahan selama 6 bulan terakhir adalah soal Wacana Razia LGBT (Januari), Kontroversi RUU Ketahanan Keluarga (Februari), Aturan Terkait ASN LGBT (Maret), dan Dukungan Unilever untuk Komunitas LGBT (Juni). Sementara di ranah Entertainment, media menyoroti sejumlah kartun dan film yang menampilkan karakter maupun simbol terkait LGBT. Netflix dan Disney banyak dibahas dalam hal ini. Sementara menyangkut ranah Hukum, kasus Reynhard Sinaga pada Januari lalu juga turut meramaikan pembahasan topik LGBT.

Selain banyak dibahas dari segi Pemerintahan, Hiburan, dan Hukum, topik LGBT juga kerap masuk dalam ranah Agama, Pengasuhan Anak, hingga Kesehatan. Sejumlah fatwa dan larangan dari tokoh ataupun lembaga keagamaan terkait komunitas LGBT banyak ditemui. Begitupula dikaitkan dengan Pengasuhan dan Kesehatan. Stigma negatif terhadap LGBT paling banyak ditemui dalam sejumlah kasus tersebut.

Topik LGBT di Twitter

Dengan menggunakan kata kunci lgbt, lesbian, gay, biseksual, dan transgender, Netray menemukan 53 ribu cuitan terkait topik ini. Perbincangan topik LGBT didominasi oleh sentimen negatif dengan total 31 ribu akun yang turut terlibat. Diskusi terkait topik LGBT di Twitter mulai signifikan pada bulan April dan mencapai puncaknya pada akhir Juni 2020.

Pada bulan Juni, topik LGBT ramai diperbincangkan di Twitter dengan isu terkait dukungan Unilever untuk komunitas LGBT. Narasi boikot Unilever pun sempat naik ke Twitter sebelum akhirnya justru diserang oleh warganet yang tidak sependapat dengan ekspresi yang dinilai berlebihan tersebut.

Dalam perbincangan topik terkait LGBT di Twitter, akun @ianhugen merupakan akun yang paling populer. Dari pantauan Netray, Ian Hugen merupakan salah satu transwoman yang gencar mengomentari isu-isu LGBT. Ia menyuarakan kebebasan untuk menjadi diri sendiri dan saling menghargai perbedaan pendapat tiap manusia.

Dari Kumpulan Kosakata di atas, dapat dilihat bahwa kata hadiri, kill, positif, corona, dan lgbt berada dalam baris pertama. Artinya, frekuensi kemunculan kosakata tersebut sangat tinggi dibanging yang lain. Dari penelusuran Netray, kosakata tersebut mengacu pada pembahasan warganet soal pesta gay di Miami, Florida AS yang berujung pada penularan virus corona.

Kecam LGBT, Boikot Unilever

Sementara di baris kedua muncul kata virus, festival, double, dukung, unilever, dan lesbi. Ini menyangkut pro kontra perayaan Pride Month atau bulan kebebasan komunitas LGBT untuk menjadi diri sendiri yang jatuh pada bulan Juni. Sejumlah warganet turut merayakan Pride Month dengan bangga menjadi diri sendiri dan menuntut hak untuk dihargai sebagai manusia. Namun, dukungan Unilever terhadap komunitas LGBT justru menimbulkan sejumlah perdebatan hingga muncul narasi boikot Unilever.

LGBT Juga Manusia

Meskipun tidak serta merta turut mendukung komunitas LGBT, banyak warganet yang tidak setuju dengan narasi boikot Unilever. Menurut warganet, tidak mendukung bukan berarti harus memboikot produk atau lembaga yang menyuarakan dukungan. Terlebih jika sampai harus membatasi/menghilangkan hak-hak mereka sebagai manusia.

Terlepas dari dukungan Unilever untuk kaum LGBT dan narasi boikot Unilever, warganet justru lebih banyak membahas kaum LGBT sebagai manusia. Perkara perilaku mereka menyimpang norma atau agama, warganet lebih mengutamakan sikap untuk menghargai hak sebagai manusia.

Topik LGBT di Instagram

Pembahasan topik terkait lgbt di Instagram tidak seramai pembahasan di media berita daring maupun media sosial Twitter. Selama periode Januari-Juni 2020, Netray hanya menemukan 2,3 ribu postingan dengan tagar terkait. Sentimen positif mendominasi penggunaan tagar #lgbt di Instagram.

Di Instagram, penggunaan tagar #lgbt mulai signifikan sejak bulan April dengan kisaran post di bawah angka 100. Sementara puncak penggunaan tagar ini terjadi pada 29-30 Juni 2020 dengan total 200-700 postingan. Hal ini terkait perayaan Pride Month, berkumpulnya komunitas LGBT di dunia untuk merayakan kebebasan menjadi diri mereka sendiri.

Penggunaan tagar #lgbt didominasi oleh akun luar. Begitupula dengan perayaan Pride Month atau bulan komunitas LGBT yang juga diramaikan oleh akun-akun luar. Beberapa tagar terkait LGBT yang ramai digunakan adalah #gay, #pride, #lgbtq, #love, #pridemonth, #lesbian, #loveislove, #gayboy, #gaypride, #bisexualm #queer, hingga #transgender. Sementara kreativitas warganet dalam menyambut dan merayakan Pride Month tersebut juga dituangkan dalam #webtoon, #anime, #mangam #comic, hingga #digitalart.

Demikian pantauan Netray terkait pembahasan topik LGBT di media berita daring dan media sosial. Sentimen negatif masih menghiasi pembahasan topik LGBT di media berita daring dan media sosial Twitter. Sementara di Instagram, penggunaan tagar terkait LGBT didominasi sentimen positif, terutama di bulan Juni. Hal ini berkaitan dengan perayaan Pride Month atau bulan kebebasan komunitas LGBT untuk bangga menjadi diri sendiri. Perayaan Pride Month diramaikan oleh akun-akun luar negeri.

Sentimen negatif yang mendominasi pemberitaan topik LGBT di media daring berhubungan dengan status keberadaan komunitas LGBT di Indonesia yang masih belum dilegalkan hingga saat ini. Di Twitter sedikit berbeda. Meskipun banyak pihak yang menolak dan tidak mengakui keberadaan LGBT, baik dikaitkan dengan norma, agama, maupun legalitas status LGBT di tanah air, Netray juga menemukan sejumlah diskusi yang mulai longgar. Banyak warganet yang mengaku tidak menerima LGBT, namun menerima kemanusiaan kaum LGBT tersebut.

Era New Normal, Warganet: Menanti Bioskop Kembali Beroperasi

Pandemi Covid-19 mengakibatkan ditutupnya tempat hiburan, termasuk bioskop. Sejak pertengahan Maret 2020 seluruh bioskop di Indonesia tidak dapat beroperasi akibat pandemi. Setelah memasuki bulan keempat, pemerintah tengah menerapkan tatanan kehidupan baru atau Era New Normal. Lalu, bagaimanakah nasib bioskop di Era New Normal?

Pantauan News Netray

Netray memantau pembahasan terkait bioskop sejak 01 Juni 2020 s.d 29 Juni 2020. Hal tersebut berkaitan dengan wacana New Normal dan dibukanya pusat perbelanjaan di sejumlah daerah. Dengan berakhirnya masa PSBB, pemerintah menerapkan tatanan kehidupan baru sehingga masyarakat dapat beraktivitas di luar rumah kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pada tanggal 15 Juni 2020 Pemprov DKI membuka kembali pusat perbelanjaan. Namun, pada tanggal tersebut bioskop-bioskop belum diperbolehkan untuk kembali beroperasi.

Setelah empat bulan tidak dapat beroperasi, salah satu jaringan bioskop Indonesia CGV mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit. Meski belum dapat beroperasi kembali, pihaknya mengatakan terus mempersiapkan aturan yang akan diterapkan bila nanti bioskop dibuka kembali.

Bioskop di Sejumlah Negara

Seperti halnya di Indonesia, bioskop di beberapa negara lain juga terdampak pandemi. Namun, saat ini beberapa negara tersebut tengah menerapkan New Normal, seperti halnya Arab Saudi yang telah lebih dulu mengizinkan tempat hiburan, seperti bioskop untuk kembali beroperasi. Bahkan di Korea Selatan jumlah penonton bioskop mencapai 400 ribu dalam satu minggu, sedangkan di Inggris baru akan kembali beroperasi pada Juli mendatang.

Bioskop ala New Normal

Di Indonesia, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah belum mengeluarkan izin bioskop untuk beroperasi kembali. Meski demikian, pemerintah tengah mengkaji terkait izin dan aturan tersebut agar nantinya industri ini dapat kembali berjalan.

Sementara itu, jaringan bioskop-bioskop di Tanah Air tengah mempersiapkan sejumlah aturan yang akan diterapkan untuk menghadapi New Normal. Adapun aturan tersebut berkaitan dengan protokol kesehatan, seperti cek suhu tubuh, memakai masker, dan menerapkan physical distancing di luar maupun di dalam studio.

Inovasi Bisnis Di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 mengakibatkan dampak pada multisektor terutama permasalahan sosial ekonomi masyarakat. Hal ini yang kemudian membuat para pengusaha harus berinovasi untuk tetap menjalankan bisnis mereka. Drive-in Cinema memang bukan merupakan hal baru di tengah masyarakat urban. Namun, inovasi ini kini menjadi solusi untuk mereka yang tetap ingin merasakan pengalaman menonton bioskop, meski dari dalam mobil. Meikarta merupakan perusahaan yang menyediakan industri hiburan tersebut.

Tanggapan dan Sambutan Warganet

Menonton bioskop biasanya dapat menjadi alternatif hiburan di tengah padatnya aktivitas. Hal tersebut yang menyebabkan sebagian warganet merindukan aktivitas ini. Akibat pandemi sejumlah film bahkan harus mengatur jadwal pemutaran kembali. Saat ini, di tengah wacana New Normal warganet berharap bioskop dapat segera beroperasi kembali.

Terlihat antusiasme warganet menyambut dibukanya kembali jaringan bioskop di Indonesia. Mereka bahkan telah menunggu jadwal sejumlah film yang akan tayang bila nanti bioskop telah beroperasi.

Demikian hasil pantauan Netray terkait topik seputar bioskop di masa pandemi. Setelah cukup lama tidak dapat beroperasi terlihat sebagian warganet merindukan hiburan menonton film di bioskop. Warganet menyambut dengan antusias terkait New Normal dan siap beraktivitas kembali dengan catatan memenuhi aturan protokol kesehatan.

GoLife Pamit, Warganet Beri Dukungan dan Terima Kasih

Setelah beberapa waktu lalu Grab melakukan PHK kepada sejumlah karyawannya, kini giliran Gojek yang mengambil langkah serupa. Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi akan dihentikan.

Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik. GoLife dan GoFood Festival dikabarkan telah mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan adanya pandemi Covid-19. Di media berita daring, topik ini mulai ramai dibahas sejak 23 Juni 2020 dengan total 104 artikel terkait PHK 430 karyawan Gojek dan keputusan penutupan layanan GoLife dan GoFood Festival.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-25-17-37-36.png

Sebagai dampak dari penutupan layanan GoLife karena pandemi, Gojek telah mempersiapkan ‘Program Solidaritas Mitra Covid-19’ kepada mitra yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan akibat Covid-19. Hal ini berupa program peningkatan keterampilan melalui pelatihan daring yang dapat menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan

Karyawan Gojek yang terdampak dengan keputusan ini juga akan tetap mendapat benefit, termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah. Lalu bagaimana respon warganet menanggapi kabar tersebut? Berikut pantauan Netray.

Perbincangan Topik Gojek di Twitter

Di Twitter, topik ini diperbincangkan oleh 5 ribu lebih warganet dengan dominasi sentimen negatif. Perbincangan warganet terkait topik Gojek memuncak pada 24 Juni 2020.

Dari pantauan Netray, warganet paling banyak memperbincangkan soal PHK 430 karyawan Gojek sebagai dampak dari ditutupnya layanan GoLife dan Gofood Festival. Cuitan akun resmi GoLife pun mendapat banyak tanggapan dari warganet Twitter.

GoLife Pamit, Warganet Iringi dengan Ucapan Terima Kasih

Beberapa warganet menyayangkan keputusan tersebut. Rasa kehilangan dan sedih karena tidak bisa lagi menggunakan sejumlah layanan GoLife seperti GoClean dan GoMasssage banyak menghiasi cuitan warganet Twitter. Ucapan terima kasih pun mengiringi langkah pamit Golife, khusunya dari sejumlah warganet yang merasa terbantu dengan adanya layanan tersebut.

Demikian pantauan Netray terkait pembahasan topik Gojek di media berita daring dan media sosial Twitter. Pemutusan Hubungan Kerja 430 karyawan Gojek serta penutupan layanan GoLife dan GoFood Festival menjadi tren pembahasan utama di minggu ini. Meskipun banyak yang menyayangkan dan merasa kehilangan, keputusan GoLife untuk pamit mendapat dukungan dan ucapan terima kasih.

Perbincangan Topik Seputar TVRI: Dari Kritik Hingga Gandeng Netflix

Jaringan televisi milik negeri, TVRI terus mendapat sorotan sejak dipecatnya Helmi Yahya, selaku Direktur Utama. Perbincangan seputar Televisi Nasional tersebut berlanjut hingga saat ini. Lalu apa yang menjadi perbincangan warganet?

Pantauan News Netray

Netray memantau pemberitaan seputar TVRI sejak tanggal 01 Mei 2020 s.d 22 Juni 2020. Selama periode tersebut ditemukan sebanyak 7,934 artikel pemberitaan dengan didominasi oleh topik seputar pendidikan.

Selama pandemi, saluran televisi milik negeri ini memaksimalkan perannya sebagai fasilitator program belajar dari rumah. Saluran televisi ini menyiarkan program materi belajar dari Paud hingga SMA. Hal tersebut yang menyebabkan pemberitaan selama masa pandemi didominasi oleh topik seputar pendidikan.

Berdasarkan pantauan Netray terlihat beberapa pemberitaan seputar penayangan program pendidikan, dari jadwal belajar hingga kunci jawaban soal yang ditayangkan. Selain terkait topik pendidikan, TVRI mendapat kritik terkait pengangkatan Direktur Utama pengganti Helmi Yahya hingga kerja sama dengan Netflix.

Polemik Pengangkatan Iman Brotoseno

Dicopotnya jabatan Helmy Yahya sebagai Dirut TVRI membuahkan kritik dari masyarakat. Sebagian masyarakat menyayangkan keputusan tersebut, terlebih saat diketahui pengganti Helmy Yahya yaitu sosok Iman Brotoseno.

Sosok Iman Brotoseno ramai menjadi perbincangan publik setelah dirinya diangkat menjadi Direktur Utama TVRI. Hal tersebut berkaitan dengan rekam jejak masa lalunya yang pernah bekerja sebagai kontributor majalah Playboy dan cuitannya beberapa tahun silam yang viral kembali.

Warganet mengkritik terkait pengangkatan tersebut dan menganggap Iman Brotoseno tidak pantas manjadi Dirut TVRI. Rekam jejak tersebut ramai menjadi pembahasan hingga tagar #BoikotTVRI sempat menduduki trending Twitter.

Warganet menyoroti proses seleksi oleh Direksi TVRI yang dinilai tidak tepat. Rekam jejak tersebut menjadi polemik yang menuai kritik masyarakat. Namun, Komite Penyelamat TVRI menilai polemik rekam jejak tersebut merupakan tanggung jawab Dewas.

TVRI Gandeng Netflix

Untuk mendukung program belajar dari rumah yang tengah dilaksanakan oleh pemerintah, Mendikbud berinisiatif untuk menggandeng penyedia layanan media streaming digital, Netflix.

Platform penyedia layanan streaming satu ini bukan merupakan hal yang asing bagi masyarakat. Bedanya biasanya platform ini diakses menggunakan internet dan berbayar, tetapi saat ini masyarakat dapat mengakses secara gratis melalui Televisi Nasional, TVRI.

Bukan tanpa alasan, kebijakan ini dibuat sebagai bentuk dukungan Mendikbud terkait program belajar dari rumah di tengah pandemi saat ini. Adapun film yang menjadi bahan ajar adalah film dokumenter berkualitas milik Netflix. Selain itu, Nadiem juga menegaskan bahwa kerja sama tersebut tidak dipungut biaya.

Popular Tweet and Top Account Twitter

Selama periode tersebut ditemukan cuitan populer terkait topik TVRI. Kedua cuitan tersebut memuat kritik terkait dicopotnya Helmy Yahya dan diganti dengan Iman Brotoseno.

Terlihat akun @ustadtengkuzul menempati Top Account pantauan Netray. Melalui monitoring account Netray terlihat beberapa cuitannya terkait topik ini.

Social Network Analysis Report

Melalui jaringan percakapan Netray terlihat beberapa akun yang paling banyak ditandai warganet terkait arus percakapan topik TVRI di Twitter. Beberapa akun tersebut merupakan akun tokoh yang memiliki kaitan dengan topik pembahasan isu seputar TVRI.

Dipecatnya Helmy Yahya dan diangkatnya Iman Brotoseno menjadi Dirut menimbulkan kritik dari masyarakat. Melalui media sosial Twitter warganet beramai-ramai melayangkan protes. Meski demikian, selama masa pandemi TVRI memaksimalkan perannya sebagai fasilitator program belajar dari rumah hingga Kemendikbud berhasil menggandeng Netflix sebagai salah satu upaya untuk memaksimalkan proses belajar dari rumah. Hal ini disambut baik oleh masyarakat sehingga tayangan program tersebut dapat diakses oleh masyarakat luas.

Analisis Tagar Topik Novel Baswedan

Di awal Mei, kasus Novel Baswedan kembali menjadi perbincangan publik. Perkembangan baru terkait tuntutan 1 tahun penjara untuk dua terdakwa penyiram air keras Novel Baswedan menjadi sorotan di berbagai kanal media. Sejumlah kritik atas perlakuan hukum hingga isu kebebasan berpendapat menjadi yang paling kental diangkat dalam topik ini. Sentimen negatif pun menghiasi pembahasan terkait topik Novel Baswedan selama periode 11-17 Juni 2020. Lalu bagaimana perkembangan isu tersebut saat ini?

Netray kemudian memantau perkembangan topik Novel Baswedan di Twitter untuk melihat apakah topik ini masih ramai dibahas atau sudah mulai tenggelam? dan apakah isu yang berkembang masih seputar perlakuan hukum dalam kasus Novel atau sudah bergeser kepada isu lain? Berikut hasil pantauan Netray.

Perkembangan Topik Novel Baswedan

Dari pantauan Netray selama periode 16-22 Juni 2020, topik Novel Baswedan perlahan-lahan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari total 12 ribu cuitan pada 16 Juni 2020, kini perbincangan topik hanya mencapai angka seribu perhari. Berikut tren pembahasan topik Novel Baswedan selama seminggu terakhir.

Dari kumpulan kosakata populer di atas terlihat bahwa isu keadilan hukum dalam kasus Novel Baswedan masih menjadi yang paling banyak dibahas. Masalah pelaku dan korban juga menjadi sorotan. Yang menjadi menarik, tagar #NovelBaswedan tidak lagi menjadi pusat perbincangan warganet, justru terlihat tagar #SandiwaraNovelJilid2 dan #RekayasaDidzolimi yang masuk dalam deretan trending utama. Oleh karena itu, Netray akan berfokus untuk membahas penggunaan tagar tersebut.

Penggunaan Tagar Terkait Topik Novel Baswedan

Dari kurva penggunaan tagar di atas, dapat diamati bahwa tagar #NovelBaswedan yang ramai digunakan sejak awal Mei lalu perlahan-lahan mulai mengalami penurunan di bawah angka seribu. Sementara itu, pada tanggal 16 Juni 2020 tagar #SandiwaraNovelJilid2 melambung tinggi mencapai angka di atas 4 ribu. Tagar ini mengalami penurunan yang cukup drastis di bawah angka seribu dan perlahan menghilang digantikan tagar #RekayasaDidzolimi yang naik pada 20 Juni 2020.

Tagar #SandiwaraNovelJilid2

Selama seminggu terakhir, tagar #SandiwaraNovelJilid2 telah digunakan oleh 3,8 ribu warganet Twitter. Tagar ini naik pada 16 Juni 2020 sekitar pukul 11.00-12.00 WIB dengan total mencapai 5,336 cuitan. Pertama kali digunakan oleh akun @LenjelMelah dengan topik seputar penyiraman air keras Novel Baswedan. Kemudian beberapa akun lain, seperti @antakara_86 dan @Robert_Moses turut menggunakan tagar ini.

Setelah menyoroti soal keadilan hukum yang dipertanyakan banyak pihak dalam kasus penyiraman air keras Novel Baswedan, akun-akun tersebut kemudian mengangkat kembali isu penegakan hukum dalam kasus pencurian sarang burung walet yang ditangani Novel Baswedan beberapa tahun silam.

Warganet juga menaikkan isu soal kebohongan pernyataan Novel terkait sakit yang ia derita. Termasuk di dalamnya adalah mempertanyakan kejanggalan kondisi mata Novel Baswedan dan membandingkan efek yang diderita korban luka air keras di beberapa kasus lain. Berikut beberapa Tweets Populer terkait tagar #SandiwaraNovelJilid2.

Netray kemudian mengamati Top Account dalam tagar #SandiwaraNovelJilid2 untuk melihat ada atau tidaknya pola jaringan/kelompok dalam tagar tersebut. Di sisi kiri merupakan akun yang paling banyak menaikkan tagar, baik itu menyebut dalam cuitan maupun membagikan ulang. Di sisi kanan merupakan akun yang paling banyak mendapat impresi terkait cuitannya yang bertagar #SandiwaraNovelJilid2.

Setelah ditelusuri, inisiator akun dalam tagar ini sebagian besar berada dalam satu kelompok jaringan. Perhatikan jaringan akun ketiga Top Inisiator berikut.

Akun @Robert_Moses, @LenjelMelahm dan @mulanbilqis memiliki pola jaringan yang saling berkaitan. Ketika salah satu akun menjadi pusat jaringan, maka kedua akun lainnya pun masuk dalam kelompok jaringannya. Deretan akun populer dalam tagar #SandiwaraNovelJilid2 juga mengangkat isu yang sama, yaitu soal perlakuan hukum dalam kasus pencurian sarang burung walet dan kejanggalan kondisi mata Novel Baswedan.

Tagar #SandiwaraNovelJilid2 menurun drastis sejak naik pada 16 Juni 2020. Bahkan, pada 21 Juni cuitan terkait tagar ini hanya ditemukan sebanyak 4 cuitan dan sudah tidak digunakan lagi pada 22 Juni 2020. Sementara itu, tagar #RekayasaDidzolimi bergantian naik. Berikut analisisnya.

Tagar #RekayasaDidzolimi

Tagar #RekayasaDidzolimi naik pada 20 Juni 2020 dengan keterlibatan akun mencapai 3,3 ribu dalam 5,280 total cuitan. Dari pantauan Netray, tagar ini pertama kali digunakan oleh akun @AryPrasetyo85 pada pukul 12.00-13.00 WIB.

Dalam cuitannya, ia mengangkat beberapa isu soal rekayasa buzzer dalam tuduhan narkoba Bintang Emon dan kasus penembakan Erwansyah dan Dedi Muryadi oleh Novel Baswedan beberapa tahun silam. Pada pukul 13.00-14.00 WIB, tagar ini kemudian banyak digunakan oleh akun-akun lain dengan mengangkat isu serupa.

Bagaimana dengan Top Inisiator dan Populer Account. Berikut hasil tangkapan Netray.

Dari kedua deretan Top Inisiator akun di atas dapat diamati bahwa Populer Account dan Inisiator Akun dalam tagar #RekayasaDidzolimi berada dalam satu pola kelompok atau saling mendukung satu sama lain. Bahkan, terlihat akun @AnakLolina yang merupakan inisiator tagar sebelumnya, yakni #SandiwaraNovelJilid2.

Selain mengungkap kembali penegakan hukum Novel Baswedan terhadap kasus pencurian sarang burung walet di tahun 20024 lalu, akun-akun tersebut juga menyoroti kejanggalan hasil rekam medis operasi mata Novel Baswedan yang ditayangkan di acara Mata Najwa.

Jaringan Percakapan Tagar Topik Novel Baswedan

Dari jaringan percakapan di atas, dapat diamati bahwa tagar #SandiwaraNovelJilid2 (node biru muda) dan #RekayasaDidzolimi (node merah) masih berkaitan. Hal ini terlihat dari akun @AnakLolina dan @Jenkkelin yang turut menggunakan kedua tagar tersebut bersama-sama untuk menaikkan isu serupa. Sementara tagar #NovelBaswedan yang ditandai dengan node putih memiliki jaringan sendiri-sendiri yang terpisah dari kedua tagar tersebut.

Demikian hasil analisis Netray terkait tagar yang berkembang dalam topik Novel Baswedan selama seminggu terakhir. Apabila sebelumnya isu untuk topik ini seputar peradilan hukum dalam kasus penyiraman air keras Novel Baswedan, di minggu ini isu yang berkembang sedikit bergesar. Sorotan soal peradilan hukum telah bergeser pada kasus sarang burung walet yang pernah ditangani Novel Baswedan pada beberapa tahun silam. Isu kebohongan rekam medis operasi mata Novel Baswedan juga ramai dibahas di minggu ini.

Sentimen dan Arah Pembahasan Topik Novel Baswedan di Media

Teka-teki kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan yang terjadi pada 2017 silam kembali ramai diperbincangkan. Antusiasme publik terhadap perkembangan kasus ini dapat dikatakan cukup tinggi. Adanya temuan baru dalam penyelidikan kasus ini selalu ramai disorot media pemberitaan dan menjadi perbincangan di media sosial. Meskipun dalam perkembangan terakhir dua tersangka kasus penyiraman air keras berhasil ditangkap, publik tak lantas menganggap kasus ini selesai. Tuntutan 1 tahun yang diajukan kepada 2 terdakwa justru menimbulkan sejumlah pertanyaan; mengapa hanya 1 tahun?

Netray kemudian menelusuri pembahasan topik terkait Novel Baswedan, baik di media pemberitaan maupun di media sosial. Dari pantauan ini, Netray ingin memberikan gambaran terkait antusiasme publik dalam mengawal kasus ini. Bagaimana kasus ini berkembang di media; seperti apa sentimen dan arah pembahasan media untuk topik ini? Bagaimana sentimen dan arah pembahasan kasus ini di Twitter dan Instagram? Berikut hasil pantauan Netray.

Perkembangan Kasus

Aksi penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017 lalu dalam perjalanan dari masjid menuju ke kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pada 24 November 2017, polisi berhasil membuat sketsa kedua terduga pelaku berdasarkan pemeriksaan 66 orang saksi. Di tahun 2018, kasus ini tidak menunjukkan sejumlah perkembangan kecuali adanya isu keterlibatan jenderal polisi dalam kasus ini yang sempat menyeruak.

Januari 2019, Kapolri yang saat itu dijabat oleh Jenderal Tito Karnavian membentuk Tim Pencari Fakta untuk menyelidiki kasus dan mencari pelakunya. Tim tersebut diketuai oleh Kapolda Metro Jaya yang saat itu dijabat oleh Irjen Idham Aziz dengan penanggung jawab Tito.

Desember 2020, pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan ditangkap. Kedua pelaku (Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis) merupakan anggota kepolisian aktif. Keduanya dijatuhi hukuman 1 tahun penjara dengan alasan tidak adanya unsur kesengajaan untuk melukai Novel dan hanya ingin memberikan pelajaran kepada Novel yang dianggap lupa terhadap institusi Polri.

Sentimen dan Arah Pembahasan Kasus Novel Baswedan di Media Berita

Di bulan Juni 2020, kasus Novel Baswedan telah diberitakan oleh 82 portal media daring dengan total lebih dari 2,5 ribu artikel.

Pemberitaan Novel Baswedan Periode 11-17 Juni 2020

Pemberitaan topik Novel Baswedan di media selama seminggu terakhir didominasi oleh sentimen negatif. Dari 2 ribu artikel terkait topik ini, 1,6 ribu di antaranya merupakan sentimen negatif. Sementara sisanya adalah sentimen netral dan positif. Apa yang paling banyak disoroti media sehingga sentimen negatif mendominasi pemberitaan terkait topik Novel Baswedan?

Dari pantauan Netray, kategori Hukum (64%) dan Pemerintahan (16%) menjadi yang paling banyak disoroti oleh media. Sentimen negatif yang mendominasi pembahasan topik Novel Baswedan berkaitan dengan vonis 1 tahun yang menjadi tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap dua terdakwa penyiraman air keras Novel Baswedan. Berikut sejumlah potret pemberitaan Novel Baswedan beserta sentimen yang melingkupinya.

Sentimen negatif mendominasi pemberitaan topik Novel Baswedan karena banyak media yang menyoroti kejanggalan tuntutan 1 tahun yang diajukan JPU terhadap terdakwa kasus penyiraman air keras. Sebagian besar media menyoroti kekecewaan Novel Baswedan dan sejumlah pihak yang mempertanyakan kejanggalan tersebut. Tuntutan 1 tahun tersebut menimbulkan sejumlah opini yang kemudian diangkat dan turut disoroti oleh media. Di antaranya adalah soal penegakan HAM yang dipertanyakan, sandiwara dan kejahatan hukum yang sistematis, akal sehat yang dipermainkan, kebobrokan hukum yang dipertontonkan hingga komitmen pemerintah dalam memberantas korupsi yang perlu dipertanyakan kembali.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-17-16-31-05.png

Selain Novel Baswedan serta kedua terdakwa kasus penyiraman air keras, media juga ikut menyoroti komedian Bintang Emon. Hal ini terkait komentarnya dalam sebuah video yang mempertanyakan ketidaksengajaan terdakwa dalam kasus Novel Baswedan.

Sentimen dan Arah Perbincangan Warganet Soal Kasus Novel Baswedan di Media Sosial Twitter dan Instagram

Topik Novel Baswedan ramai diperbincangkan di media sosial Twitter sejak 11 Juni 2020. Di minggu pertama Juni, topik ini diperbincangkan dalam 293 cuitan. Sementara di minggu kedua, topik ini diperbincangkan dalam 63 ribu cuitan. Tidak berbeda dengan pembahasan topik di media berita daring, topik Novel Baswedan di Twitter juga didominasi oleh sentimen negatif. Apa yang paling banyak diperbincangkan warganet soal topik Novel Baswedan sehingga sentimen negatif mendominasi? Simak kosakata populer berikut.

Dari kumpulan kosakata di atas terlihat bahwa kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan paling banyak disoroti warganet, terutama menyangkut pelaku, jaksa, dan perlakuan hukum di dalamnya. Tagar #gaksengaja dan #novelbaswedan pun turut menghiasi pembahasan topik ini di Twitter.

Warganet paling banyak menyebut Novel Baswedan dalam cuitannya untuk membahas topik ini secara umum. Sebanyak 23 ribu akun turut memperbincangkan topik ini. Tagar #novelbaswedan turut menyertai sejak topik tersebut naik di Twitter dengan jumlah partisipan sebanyak 6 ribu akun. Tren penggunaan tagar kemudian bergeser menjadi #gaksengaja yang mulai naik sejak 12 Juni 2020 dengan partisipan sebanyak 11,7 ribu akun.

Terkait perlakuan hukum untuk kasus Novel Baswedan yang dinilai tidak masuk akal, warganet seolah diingatkan kembali dengan kasus Tan Malaka, Wiji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ketidakadilan hukum dan pembungkaman terhadap para pelaku kritis banyak diperbincangkan warganet Twitter selama seminggu terakhir. Terlebih ketika Bintang Emon diisukan menggunakan narkoba beberapa hari setelah viral membuat konten berisi komentar kritis terhadap kasus Novel Baswedan.

Di Twitter, akun yang paling banyak disorot adalah @nazagistsha, @jokowi, @KejaksaanRI, @bintangemon dan @Puspenkum. Namun, dari potret jaringan percakapan di atas dapat diamati bahwa Bintang Emon justru lebih banyak disoroti ketimbang akun terkait lainnya. Hal ini sehubungan dengan adanya isu narkoba yang sempat menerpa Bintang Emon beberapa hari setelah mengkritisi ketidaksengajaan pelaku dalam kasus Novel Baswedan. Dari pantauan Netray, warganet sempat bergeser mendukung dan membela Bintang Emon di Twitter pada 15 Juni 2020 sehingga isu Novel Baswedan sempat tenggelam.

Topik Novel Baswedan di Instagram

Di Instagram, kedua tagar juga banyak digunakan. Netray menemukan 7 ribu postingan terkait tagar #novelbaswedan dan#gaksengaja.

Kedua tagar tersebut digunakan untuk membahas isu seputar Novel Baswedan dan Bintang Emon. Topik ini naik di Instagram pada 12 Juni 2020. Untuk tagar #novelbaswedan, Netray menemukan 4,6 ribu postingan. Sementara tagar #gaksengaja ditemukan sebanyak 3 ribu postingan. Dalam pembahasan topik ini, terlihat pula beberapa tagar yang turut digunakan, seperti #bintangemon, #dirumahaja, #menolaklupa, #beritaterkini, dan #novelbaswedandisiramairkeras. Berikut beberapa postingan populer terkait topik Novel Baswedan.

Selain berisi postingan terkait pemberitaan kasus Novel Baswedan dari berbagai akun media seperti @kumparan, @narasinewsroom, dan @idntimes, ditemukan berbagai karya kreatif seperti meme, video konten, poster dan berbagai quotes menanggapi kontroversi kasus Novel Baswedan. Akun media berita dan sejumlah komunitas aktivis paling banyak menyuarakan isu ini di Instagram.

Demikian pantauan dan analisis Netray terkait topik Novel Baswedan di media berita daring dan media sosial. Antusiasme publik mengikuti perkembangan kasus Novel Baswedan terlihat dari ramainya pembahasan topik ini di 3 kanal media; media berita daring, media sosial Twitter, dan Instagram. Sentimen negatif yang mendominasi pembahasan topik di media pemberitaan dan media sosial memperlihatkan adanya kesadaran masyarakat yang cukup tinggi dalam mengawal hukum dan pemerintahan di Indonesia. Perlakuan hukum terhadap kedua terdakwa penyiraman air keras menjadi yang paling banyak disoroti oleh publik. Sentimen negatif yang berkembang di Twitter kemudian tidak hanya berhubungan dengan kekecewaan warganet atas perlakuan hukum terhadap kedua terdakwa, tetapi juga berujung pada opini negatif terhadap pemerintah.

Industri Pertelevisian Indonesia: Revisi UU Penyiaran Hingga Dampak Pandemi

Di tengah pandemi industri pertelevisian Indonesia harus tetap bersaing dengan layanan streaming dan berbagai kanal yang tersedia melalui media daring. Seiring dengan hal itu pemerintah juga memiliki peran untuk mengawasi dan menyaring informasi agar sesuai dengan kultur dan norma yang berlaku di masyarakat melalui Undang-Undang Penyiaran. Untuk meningkatkan pengawasan tersebut pemerintah berencana untuk menerbitkan Revisi UU Penyiaran agar lebih relevan dengan perkembangan teknologi. Lalu bagaimanakah kabar industri pertelevisian Indonesia saat ini?

Monitoring News Netray

Netray memantau topik seputar pertelevisian sejak 01 Juni 2020 s.d 17 Juni 2020. Selama periode tersebut ditemukan sebanyak 4,853 melalui 113 media pemberitaan daring. Dengan kategori pembahasan didominasi oleh topik seputar hiburan, pendidikan, dan pemerintahan.

Melalui grafik terlihat frekuensi pemberitaan terkait pertelevisian yang memuncak pada 09 Juni 2020. Pada tanggal tersebut pemberitaan di media daring membahas terkait dampak Covid-19 yang juga dirasakan industri televisi dan pembahasan terkait rancangan revisi UU Penyiaran. Hal tersebut juga dapat diamati melalui Word Cloud yang menyaring beberapa kosa kata yang kerap digunakan selama periode pemantauan Netray, seperti pandemi, pemerintah, pengawasan, dan lain sebagainya.

Revisi UU Penyiaran dan Dampak Pandemi

Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) menggelar diskusi daring dengan tajuk RUU Penyiaran dan Prospek Industri Penyiaran Indonesia. Dalam diskusi tersebut membahas terkait UU Penyiaran yang dianggap telah tertinggal dengan kemajuan teknologi. Hal tersebut menyebabkan UU Penyiaran tidak dapat menindak lanjut permasalahan yang terdapat di media baru.

Selain berfungsi sebagai pengawasan, revisi UU Penyiaran akan memberikan perlindungan, kesempatan dan kepastian hukum yang jelas. Sehingga media mainstream dapat berada di satu wilayah yang sama dengan media digital yang tengah berkembang saat ini. Selain itu, Kominfo juga terus didesak untuk mengatur frekuensi penyiaran agar dapat mengoptimalkan pemasukan untuk negara dan menjamin eksistensi televisi konvensional.

Industri televisi saat ini menjadi salah satu sektor yang juga terdampak pandemi Covid-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Syafril Nasution, selaku Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia. Kondisi saat ini berdampak langsung pada industri televisi dikarenakan sepinya pengiklan.

Di tengah pandemi yang masih berlangsung, televisi juga harus dihadapkan dengan tatanan hidup baru atau New Normal yang tengah dikampanyekan oleh pemerintah. Dalam hal ini, media mainstream seperti televisi memiliki peran vital sebagai sarana edukasi dan penyampaian informasi pada masyarakat.

Top Categories

Stasiun televisi milik negeri TVRI masuk dalam Top Kategori terkait topik industri televisi Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh peran TVRI yang dimaksimalkan oleh pemerintah selama pandemi sebagai sarana edukasi para siswa yang harus belajar dari rumah. Selain itu, terlihat dalam kategori Top Portal, Tribun News masuk dalam kategori media pemberitaan daring yang paling banyak menerbitkan artikel pemberitaan terkait industri televisi.

Televisi sebagai media konvensional harus bersaing dengan industri digital yang tengah berkembang. Di tengah pandemi, industri ini juga harus dihadapkan dengan berbagai persoalan, seperti sepinya pengiklan dan persaingan dengan media digital. Hal tersebut yang menyebabkan munculnya tuntutan agar pemerintah memperbaharui UU Penyiaran agar dapat memberikan pengawasan, perlindungan, dan jaminan hukum yang relevan dengan perkembangan arus media saat ini.

Kabar Transportasi Udara: Dari Penurunan Jumlah Penumpang Hingga Kenaikan Harga Tiket

Transportasi umum merupakan salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19 cukup parah, termasuk diantaranya transportasi udara. Pemerintah sempat melakukan pengendalian penerbangan pada April 2020 lalu yang menyebabkan ditiadakannya penerbangan. Kemudian pemerintah menyampaikan relaksasi aturan yang memperbolehkan penerbangan bersyarat. Saat ini Indonesia tengah memasuki fase New Normal, lalu bagaimanakah isu terkini terkait transportasi udara? Simak selengkapnya.

Netray memantau isu terkait kabar transportasi udara sejak 01 Juni 2020 s.d 15 Juni 2020. Selama periode tersebut ditemukan sebanyak 5,295 total pemberitaan melalui 114 portal media berita daring. Berikut grafik frekuensi pemberitaan.

Pandemi Covid-19 menyebabkan terbatasnya mobilitas masyarakat hingga mengakibatkan penurunan jumlah penumpang penerbangan. Selain itu, adanya regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah juga berdampak pada akses dan izin untuk melakukan perjalanan selama masa pandemi ini.

Penurunan Jumlah Penumpang dan Kenaikan Harga Tiket

Badan Pusat Statistik mencatat terjadi penurunan drastis jumlah penumpang penerbangan pada April 2020 . Hal tersebut terkait aturan pemerintah yang memperketat regulasi dan melarang masyarakat melakukan mudik. Namun setelah itu, pemerintah kembali memperbaharui regulasi dengan melonggarkan aturan dan penerbangan dapat dilakukan dengan beberapa persyaratan.

Memasuki Juni 2020 pemerintah kembali mengkampanyekan New Normal atau tatanan hidup baru. Pada era ini, pemerintah mengizinkan moda transportasi umum beroperasi penuh dengan pembatasan jumlah penumpang dan penerapan protokol kesehatan. Dengan adanya pembatasan tersebut pemerintah mengizinkan tarif tiket penerbangan untuk menyentuh batas atas, yang artinya pemerintah mengizinkan maskapai menaikkan harga tiket.

Memasuki era New Normal pemerintah menerapkan sejumlah aturan untuk dapat melakukan penerbangan, mulai dari kartu identitas, surat bebas Covid-19, hingga berbagai protokol kesehatan yang diterapkan di bandara setempat. Namun, kebijakan pemerintah pada sektor ini mendapat sorotan dan kritik akibat dinilai tidak konsisten dan lamban. Kritik tersebut disampaikan oleh Irwan Fecho. Sebagai anggota Komisi V DPR RI ia menilai sejak awal pandemi kebijakan pemerintah terkait sektor transportasi udara tidak konsisten dan membingungkan masyarakat.

Seperti aturan terkait kenaikan harga tiket, sebelumnya Budi Karya Sumadi menyampaikan tidak akan semerta-merta naik saat masa New Normal. Namun, belakangan hal tersebut berubah, ia menyampaikan bahwa kenaikan tarif dapat terjadi hingga menyentuh batas atas. Hal tersebut akibat keterisian kursi yang tidak dapat mencapai 100%. Untuk menutupi biaya operasional maka tarif harus mengalami kenaikkan.

Top Categories

Terlihat isu terkait Garuda Indonesia mendominasi dalam beberapa Top Kategori pantauan Netray. Pembahasan terkait topik tersebut berkaitan dengan isu pengurangan karyawan yang dilakukan pihak Garuda akibat dampak dari Covid-19 dan talangan dana untuk Garuda Indonesia yang mendapat kritik sejumlah pihak.

Dalam kategori Top Portal, Detik menempati sebagai media dengan jumlah penerbitan artikel pemberitaan terbanyak terkait topik ini. Selain itu, terdapat beberapa portal pemberitaan lainnya, seperti Kompas, Republika, hingga Tempo.

Imbas Covid-19 mau tidak mau harus turut dirasakan oleh moda transportasi udara. Dari regulasi yang berubah-ubah hingga menurunnnya jumlah penumpang mengakibatkan defisit dan terjadinya PHK. Selain itu, masyarakat harus menghadapi tarif penerbangan yang melonjak dengan adanya aturan New Normal saat ini.

Tren Mewarnai Rambut di Kala Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah mengubah sebagian besar kegiatan masyarakat menjadi serba di rumah. Untuk mengusir kejenuhan selama di rumah saja sebagian orang memilih untuk mengubah penampilannya atau mencoba tren baru, salah satunya dengan mewarnai rambut. Netray menelusuri aktivitas warganet membahas pewarnaan rambut di Twitter sejak awal tahun 2020. Bagaimana perkembangan topik ini di Twitter? Apakah kondisi pandemi turut mempengaruhi tren dan cara mewarnai rambut? Berikut pantauan Netray.

Tren Mewarnai Rambut di Twitter

Netray menggunakan beberapa kata kunci untuk menelusuri tren mewarnai rambut di Twitter, seperti cat rambut, ngecat rambut, semir rambut, nyemir rambut, warna rambut, warnain rambut, mewarnai rambut, dan pewarnaan rambut.

Sebelum Pandemi Covid-19 (Januari-Februari)

Selama periode Januari-Februari 2020, Netray hanya menemukan 29 cuitan terkait topik mewarnai rambut. Topik ini paling banyak dibahas oleh akun @womenfeeds dengan keterlibatan 12 akun.

Semasa Pandemi Covid-19 (Maret-Mei)

Pembahasan topik terkait pewarnaan rambut perlahan-lahan mulai mengalami kenaikan pada akhir Maret dengan total mencapai 177 cuitan dari 116 akun yang terlibat. Karantina mandiri dan lockdown yang membuat warganet harus berdiam diri di rumah menjadi salah satu pemicu ide mewarnai rambut.

Topik ini terus mengalami kenaikan hingga mencapai 466 cuitan dari 172 akun yang terlibat pada bulan April. Frekuensi pembahasan topik juga lebih padat ketimbang yang terjadi di bulan Maret. Begitupula di bulan Mei, yang bertambah menjadi 598 cuitan dari 166 akun yang terlibat. Bagaimana dengan bulan Juni? Apakah warganet masih antusias membicarakan cat rambut di bulan keempat pandemi?

Antusiasme Warganet Bahas Cat Rambut di Bulan Ke-4 Pandemi

Di minggu pertama bulan Juni pembahasan topik pewarnaan rambut hampir mencapai 10 ribu cuitan. Topik ini diramaikan oleh akun @subtanyarl, @thestorykids, @bahasinrl, dan @DMenfess1 yang merupakan akun berbasis komunitas, seperti fanbase dan sharing. Oleh karena itulah, impresi dan keterlibatan akun dalam topik ini menjadi lebih ramai di bulan Juni dengan keterlibatan 3,5 ribu akun. Perhatikan jaringan percakapan berikut.

Dalam pembahasan topik ini, akun yang paling banyak disebut atau mendapat mention adalah @subtanyarl dan @ohmybeautybank. Sementara akun yang paling banyak mendapat impressi adalah @yaelahZiva, @HausofHilton, dan @sugaforeva.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-12-14-31-30.png
This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-12-14-32-03.png

Beberapa hal yang menjadi perbincangan dalam topik ini ialah seputar keinginan mengecat rambut, rekomendasi warna cat rambut, diskusi untuk memilih warna cat rambut yang sesuai, hingga pengalaman mengecat rambut yang dialami. Topik ini tidak hanya dibahas oleh kaum perempuan. Banyak warganet laki-laki yang juga ingin mengecat rambut dan bertanya soal rekomendasi waran rambut yang cocok untuknya.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-12-14-04-05.png

Pewarna Rambut Populer Rekomendasi Warganet

Bicara soal mewarnai rambut, selain soal pilihan warna yang sesuai, warganet juga kerap berbagi rekomendasi merk/brand pewarna rambut yang cocok.

Berikut media populer terkait pewarna rambut kiriman warganet.

Beberapa merk/brand yang masuk dalam daftar populer kiriman warganet adalah Garnier Ultra Color, Miranda Hair Color, Gumash Hair Color, Inai Republik, Color Creation Amwy, Syoss Color Gloss, HennaLine, dan Revlon Hair Color.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-12-15-06-59.png

Garnier dan Miranda menjadi yang paling banyak dibicarakan warganet di Twitter terkait pertanyaan seputar rekomendasi pewarna rambut saset yang terjangkau, yaitu di bawah 20 ribu rupiah. Selain produk pewarnanya, produk bleaching dari Miranda juga banyak diperbincangkan. Namun, beberapa kekurangan yang kerap diklaim oleh warganet soal Miranda adalah warnanya cepat luntur dan menjadikan rambut kering. Sementara komentar negatif untuk Garnier adalah soal baunya yang menyengat.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-12-15-12-45.png
This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-12-15-12-14.png

Di sisi lain, tren mewarnai rambut yang melonjak pada bulan Juni 2020 ini juga dimanfaatkan oleh sejumlah pihak yang turut menawarkan produknya. Beberapa di antaranya adalah Gumash Hair Color dan Innai Republik menawarkan produk cat rambut dengan klaim bebas bahan amonia dan sah untuk wudhu.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-12-15-39-24.png

Demikian pantauan Netray terkait tren pembahasan topik pewarnaan rambut di Twitter. Situasi pandemi yang mengharuskan sejumlah aktivitas dilakukan di rumah menciptakan tren baru, yaitu mewarnai rambut di rumah. Sejumlah ide untuk mengisi waktu di rumah saja dengan mewarnai rambut muncul di akhir Maret atau kurang lebih satu bulan semenjak pandemi melanda Indonesia. Banyak warganet yang tertarik dan turut meramaikan tren mewarnai rambut di rumah sehingga diskusi seputar pewarnaan rambut, rekomendasi cat rambut, dan berbagai pengalaman mengecat rambut pun menghiasai obrolan di Twitter beberapa waktu terakhir.

Produk Perbankan Paling Populer Selama Pandemi

Sebelum pandemi masuk ke Indonesia, Netray sempat melakukan monitoring terhadap produk perbankan di media sosial Twitter pada Januari lalu. Hasilnya, produk perbankan deposito menjadi yang paling banyak dibahas warganet selama bulan Januri 2020 sehubungan dengan perbincangan soal resolusi awal tahun dan pertanyaan yang memuat daftar keinginan. Lalu, bagaimana dengan situasi pandemi saat ini? Apakah peminatan terhadap produk perbankan di Indonesia mengalami pergeseran? Produk apa saja yang paling banyak digunakan selama pandemi Covid-19? Lalu, bank mana saja yang paling banyak disorot warganet? Berikut pantauan Netray selengkapnya.

Infografik Pembahasan Produk Perbankan di Twitter

Selama tiga bulan terakhir, produk perbankan dibahas dengan dominasi sentimen negatif. Puncaknya terjadi pad 29 Maret 2020 dengan total 1,6 ribu cuitan dan 1,5 ribu di antaranya adalah cuitan bersentimen negatif. Dari pantauan Netray, pada tanggal tersebut produk bank yang paling banyak disorot adalah KPR. Hal ini terkait kebijakan pemerintah soal subsidi keringanan KPR untuk rakyat terdampak Covid-19.

Berikut sederetan produk perbankan yang ramai dibicarakan selama pandemi Covid-19.

1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Fasilitas pembiayaan berupa kredit pemilikan rumah menjadi salah satu produk perbankan yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Selama pandemi, topik KPR cukup populer diperbincangkan oleh warganet Twitter.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-72.png

Di Twitter, topik KPR paling banyak dibahas oleh akun @RumahApik dan @BankBTNcoid. Sementara entitas person yang paling banyak disebut dalam pembahasan topik KPR adalah Presiden RI Joko Widodo.

Akun @jokowi banyak ditandai dalam topik KPR dengan mayoritas cuitan bersentimen negatif terkait isu relaksasi kredit. Sementara bank terkait yang paling bayak disebut dalam perbincangan KPR adalah BNI. Beberapa perbincangan warganet membahas KPR adalah sebagai berikut.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-09-16-06-32.png

Sebagian besar warganet yang ingin mengajukan KPR masih ragu-ragu apakah dapat melewati cicilan yang bertahun-tahun dibebankan oleh pihak penyedia KPR. Oleh karena itu, berbagai pertanyaan, saran, dan diskusi seputar pengajuan KPR kerap muncul dalam pembahasan topik ini di Twitter.

2. Kartu Kredit

Selain KPR, produk perbankan yang banyak diperbincangkan oleh warganet selama pandemi adalah Kartu Kredit.

Topik kartu kredit paling banyak diperbincangkan pada 3 Mei 2020 dan satu minggu terakhir pada bulan Mei. Sementara entitas yang paling banyak disoroti dalam pembahasan kartu kredit di Twitter adalah Tokopedia. Hal ini sehubungan dengan puncak cuitan pada 3 Mei 2020 terkait isu peretasan data pengguna Tokopedia sehingga banyak warganet yang mengkhawatirkan keamanan kartu kreditnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-09-16-31-36.png

Sementara keluhan soal kratu kredit masih seputar modus penipuan yang mengataasnamakan oknum bank penerbit kartu kredit dan beberapa komplain terkait layanan pelanggan.

3. E-Money

Topik e-money juga banyak diperbincangkan warganet Twitter. Setidaknya

Aktivitas Give Away saldo e-money paling banyak menghiasi topik perbincangan soal e-money. Giveaway tersebut dilakukan oleh sejumlah akun dalam rangka mencari partisipan atau sekadar give away biasa.

Sementara keluhan untuk topik e-money adalah seputar pengisian saldo atau pembayaran dengan kendala teknis (error).

4. Mobile Banking

Produk perbankan populer nomor selanjutnya adalah mobile banking. Kemudahan bertransaki melalui aplikasi mobil banking menjadi salah satu alasan produk ini banyak diminati masyarakat. Selain itu, di masa pandemi seperti saat ini melakukan transaksi di rumah juga turut membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-88.png

Tren pembahasan mobile banking di Twitter didominasi oleh cuitan dari beberapa layananan pelanggan bank penerbit seperti BNI, BCA, BRI, BTN, dan BNI Syariah. Hal ini terkait beberapa keluhan nasabah di Twitter mengenai produk mobile banking miliknya.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-09-17-42-41.png
This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-06-09-17-43-06.png

Penyampaian keluhan terkait produk perbankan di Twitter menjadi salah satu alternatif yang dipilih warganet karena akun bank penerbit biasanya merespon keluhan nasabah tersebut.

5. Deposito

Deposito masih masuk dalam deretan produk perbankan populer selama pandemi.

Topik terkait deposito memuncak pada 30 Mei 2020 dengan pembahasan seputar investasi bodong yang memperjualbelikan username.

Dari pantauan Netray, banyak warganet yang menyarankan untuk memilih deposito sebagai salah satu alternatif untuk belajar berinvestasi. Hal ini karena tingkat resiko yang lebih aman ketimbang bermain di saham atau investasi yang lain.

Demikian pantauan Netray terkait pembahasan produk perbankan di media sosial Twitter. KPR dan Kartu Kredit masih menjadi produk yang banyak diminati meskipun menerima beberapa sentimen negatif terkait keragu-raguan warganet akan program relaksasi kredit dari pemerintah dan keamanan data pribadi nasabah. Sementara untuk fasilitas pelayanan produk perbankan paling populer selama pandemi adalah mobile banking. Meskipun banyak yang mulai tertarik berinvestasi saham, deposito masih menjadi pilihan yang paling aman menurut warganet.